Strategi Nasional Pencegahan Korupsi

29
1 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Strategi Nasional Pencegahan Korupsi Pondok Ranji, 2 April 2019

Transcript of Strategi Nasional Pencegahan Korupsi

Page 1: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi

1

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Strategi Nasional Pencegahan Korupsi

Pondok Ranji, 2 April 2019

Page 2: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi

2

PERPRES 54/2018TENTANG STRATEGI

NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI

Perubahan Perpres terkait Stranas

PERPRES 55/2012TENTANG STRATEGI

NASIONAL PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN

KORUPSI JANGKA MENENGAH 2012 – 2014 DAN JANGKA PANJANG

2012 – 2025 Surat Keputusan Bersama Pimpinan KPK, Menteri

PPN/Kepala Bappenas, Mendagri, Menpan dan RB, dan

Kepala Staf Kepresidenan ttg Aksi Pencegahan Korupsi

Tahun 2019-2020

Page 3: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi

3

Perizinan dan Tata Niaga

Keuangan Negara

Penegakan Hukum danReformasi Birokrasi

Dikaitkandengan CPI

(Corruption Perception Index)

Fokus Isu Stranas PK

Page 4: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi

4

PER

IZINA

N D

AN

TATA N

IAG

A

Peningkatan Pelayanan danKepatuhan Perizinan danPenanaman Modal (KESDM sebagai salah satuPenanggungjawab)

Perbaikan Tata Kelola Data danKepatuhan Sektor Ekstraktif, Kehutanan, dan Perkebunan (KESDM sebagai salah satu Penanggungjawab)

Penguatan Manajemen Basis Data Petani

Integrasi dan Sinkronisasi Data Impor Pangan Strategis

Penerapan Manajemen Anti Suap di Sektor Swasta (SKK Migas sebagai salah satu penanggungjawab)

KEU

AN

GA

N N

EGA

RA

Peningkatan SistemPerencanaan, Penganggaran, Penatalaksanaan (termasukpengadaan) dan PelaporanBerbasis Elektronik

Peningkatan profesionalitasdan modernisasi PengadaanBarang dan Jasa

Optimalisasi PenerimaanNegara dari Penerimaan Pajakdan Non-Pajak (KESDM sebagai salah satu:

• Instansi terkait

•Penanggunghawab terkait National Data Repository (NDR)

PEN

EGA

KA

N H

UK

UM

DA

N

REFO

RM

ASI B

IRKO

RA

SI

Penguatan PelaksanaanReformasi Birokrasi (KESDM sebagai salah satu Penanggungjawab)

Implementasi Grand Design Strategi Pengawasan Desa

Perbaikan Tata Kelola SistemPeradilan Pidana Terpadu

11 Aksi Pencegahan Korupsi

Page 5: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi

5

Surat Deputi Bidang Pencegahan a.n. Pimpinan KPK Nomor B/3051/KSP.00/10-16/03/2019 tanggal 29 Maret 2019 Perihal Pemberitahuan Pelaporan Capaian Triwulan Aksi PK Tahun 2019-2020:• Pelaporan Aksi Pk Tahun 2019-2020

dilakukan melalui aplikasi monitoring stranas PK dengan tautan https://jaga.id/monitoring

• Segera melakukan pelaporan capaian target triwulan I (B03)

Page 6: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi

6

Target BO3 aksi pencegahan korupsi

1. Dokumen inventarisasi IUP, SK IUP, dan peta lampiran SK yang sudah diterbitkan di Kaltim, Sulbar, Riau, Papua : Ditjen Minerba

2. Berita acara integrasi IGT IUP di Kalteng: Ditjen Minerba3. Matrik data pelaksanaan KSWP kdp DJP: Ditjen Minerba, Ditjen Gatrik,

Ditjen Migas, Ditjen EBTKE4. Laporan implementasi dan evaluasi pelaksanaan KSWP tahun 2018

sesuai format DJP: Ditjen Minerba, Ditjen Gatrik, Ditjen Migas, Ditjen EBTKE

5. Scan dokumen revisi Permen ESDM No. 27/2016: Ditjen Migas, Pusdatin, Biro Hukum

6. Surat edaran perlunya pengaturan gratifikasi di internal instansi dan penguatan unit pengendali gratifikasi: Itjen

Page 7: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi

7

Target Triwulanan KESDM Aksi Pencegahan Korupsi (1)

No AksiKriteria

KeberhasilanUkuran Keberhasilan Target Triwulanan Data Dukung

Perizinan dan Tata Niaga

1 Peningkatan Pelayanan dan Kepatuhan Perizinan dan Penanaman Modal.

Percepatan Perizinan Berusaha Terintegrasi secara Elektronik/Online Single Submission (OSS).

1. Terintegrasinya aplikasi perizinan di Kementerian/Lembaga dengan Online Single Submission (OSS).2. Terintegrasinya aplikasi perizinan di Pemerintah Daerah dengan Online Single Submission (OSS).3. Terbangunnya mekanisme pengendalian kepatuhan pemohon izin yang mendapatkan pelayanan Online Single Submission (OSS).

B03

B061.Proses bisnis pada NSPK K/L prioritas (ESDM. KLHK, PUPR, ATR/BPN, Pertanian ) telah terstandard dan diintergasikan ke OSS

1. Dokumen NSPK yang telah terstandar (PIC: Gatrik (Ditjen Gatrik) OSS sudah harus selesaibulan 6 )

2. Integrasi aplikasi perizinan LHK, ESDM, PUPR, ATR/BPN, Pertanian dengan OSS

2. Laporan transaksi

3. Teridentifikasinya seluruh jenis izin, rekomendasi, sertifikat dan sejenisnya di ESDM

3. Dokumen identifikasi

B09

B12

B15

B18

B21

B24

Page 8: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi

8

Target Triwulanan KESDM Aksi Pencegahan Korupsi (2)

No AksiKriteria

KeberhasilanUkuran

Keberhasilan Target Triwulanan Data Dukung

Perizinan dan Tata Niaga2 Perbaikan Tata

Kelola Data dan Kepatuhan Sektor Ekstraktif, Kehutanan, dan Perkebunan.

1. Optimalisasi Tata Kelola Pengawasan Hutan.2. Dibukanya data penetapan hutan yang sudah ditetapkan ke publik

1. Implementasi One-Map Policy

B03 Kaltim, Sulbar, Riau, PapuaKompilasi I IGT izin usaha pertambangan Dokumen inventarisasi SK izin usaha pertambangan yang

sudah diterbitkan beserta SK izin usaha pertambangan dan peta lampiran SK (Dirjen Minerba: Bambang Gatot paling lambat 30 Maret 2019)

KaltengPerbaikan IGT izin usaha pertambangan Berita Acara Integrasi IGT izin usaha pertambangan

B06 Kaltim, Sulbar, Riau, PapuaKompilasi II IGT izin usaha pertambangan

Berita Acara Kompilasi IGT Izin Usaha Pertambangan dalam format shp/gdb (dengan adanya MOMI semua sudah OK, beri akses ke KPK biar gak nanya-nanya lagi)

Kalteng

B09 Kaltim, Sulbar, Riau, Papua

KaltengTerlaksananya 20 % rekomendasi penyelesaian tumpang tindih

Laporan pelaksanaan rekomendasi

B12 Kaltim, Sulbar, Riau, PapuaPerbaikan IGT izin usaha pertambangan Berita Acara Integrasi IGT izin usaha pertambanganKaltengTerlaksananya 40 % rekomendasi penyelesaian tumpang tindih

Laporan pelaksanaan rekomendasi

Page 9: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi

9

Target Triwulanan KESDM Aksi Pencegahan Korupsi (3)

No AksiKriteria

KeberhasilanUkuran

Keberhasilan Target Triwulanan Data Dukung

Perizinan dan Tata Niaga2 Perbaikan Tata

Kelola Data dan Kepatuhan Sektor Ekstraktif, Kehutanan, dan Perkebunan.

1. Optimalisasi Tata Kelola Pengawasan Hutan.2. Dibukanya data penetapan hutan yang sudah ditetapkan ke publik

1. Implementasi One-Map Policy

B15 Kaltim, Sulbar, Riau, PapuaKaltengTerlaksananya 60 % rekomendasi penyelesaian tumpang tindih Laporan pelaksanaan rekomendasi

B18 Kaltim, Sulbar, Riau, PapuaTerlaksananya 20 % rekomendasi penyelesaian tumpang tindih Laporan pelaksanaan rekomendasiKaltengTerlaksananya 80 % rekomendasi penyelesaian tumpang tindih Laporan pelaksanaan rekomendasi (KITA BERIKAN SELURUH

INDONESIA)B21 Kaltim, Sulbar, Riau, Papua

Terlaksananya 50 % rekomendasi penyelesaian tumpang tindih Laporan pelaksanaan rekomendasiKaltengB21Terlaksananya 100 % rekomendasi penyelesaian tumpang tindih

Laporan pelaksanaan rekomendasi

B24 Kaltim, Sulbar, Riau, PapuaTerlaksananya 100 % rekomendasi penyelesaian tumpang tindih Laporan pelaksanaan rekomendasiKalteng

Page 10: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi

10

Target Triwulanan KESDM Aksi Pencegahan Korupsi (4)

No Aksi Kriteria Keberhasilan Ukuran Keberhasilan Target Triwulanan Data DukungPerizinan dan Tata Niaga

2 Perbaikan Tata Kelola Data dan Kepatuhan Sektor Ekstraktif, Kehutanan, dan Perkebunan.

Tersedianya dan dimanfaatkannya basis data Beneficial Ownership.

1. Terlaksananya Sistem Pengelolaan Administrasi Korporasi.2. Digunakannya basis data Beneficial Ownership untuk pencegahan penyalahgunaan legal persons/arrangements untuk tujuan Anti Pencucian Uang/Pencegahan Pendanaan Terorisme, Pencegahan penyalahgunaan perpajakan.3. Digunakannya basis data Beneficial Ownership sebagai syarat dalam pengajuan izin di sektor ekstraktif dan sektor kelapa sawit.

B03B06 Tersedianya Nota kesepahaman dan

Perjanjian kerjasama antara Kementerian Hukum dan HAM dengan Kementerian ESDM tentang Pemanfaatan data BO

a. Nota kesepahaman bersama

b. Perjanjian Kerja SamaPIC (Setjen : B04, SJH)

B09 Terbitnya kebijakan/regulasi yang mengatur tentang korporasi untuk menyampaikan data beneficial ownership sebagai syarat pengajuan izin

Kebijakan/Regulasi yang mengatur tentang korporasi untuk menyampaikan data beneficial ownership sebagai syarat pengajuan izin (Kepmen sudah ada)

B12 Data BO yang tepat yang diungkapkan dalam proses pengajuan izin

Data BO yang terverifikasi(data BO ada di MOMI?), berikan semua datanya) PIC Setjen)

B15 Terlaksanannya pemanfaatan data beneficial ownership

Laporan pelaksanaan pemanfaatan data beneficial ownership

B18 Evaluasi pemanfaatan data beneficial ownership

Laporan evaluasipemanfaatan data beneficial ownership (Setjen B04 mintakan ke unit kirim keKPK)

B21B24

Page 11: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi

11

Target Triwulanan KESDM Aksi Pencegahan Korupsi (5)

No AksiKriteria

KeberhasilanUkuran

Keberhasilan Target Triwulanan Data Dukung

Keuangan Negara

3 Optimalisasi Penerimaan Negara dari Penerimaan Pajak dan Non-Pajak.

Perluasan dan optimalisasi pelaksanaan Konfirmasi Status Wajib Pajak (KSWP).

1. Terbitnya peraturan teknis terkait pelaksanaan Konfirmasi Status Wajib Pajak.

B03B06 Ditentukannya perluasan layanan

publik tertentu atas peraturan yang telah terbit, optimalisasi pelaksanaan dan pelaporan KSWP sebagai tindak lanjut hasil evaluasi (12K/L)

Penambahan jenis layanan publik yang menerapkan Konfirmasi Status Wajib Pajak pada 12 K/L yang telah menerbitkan Peraturan tentang KSWP termasuk KESDM (Juknis masing-masingunit B04 masing-masing Dirjen dikompile Setjen)

B09 Disampaikannya draft peraturan dalam rangka perluasan , optimalisasi pelaksanaan dan pelaporan KSWP sebagai tindak lanjut hasil evaluasi ke Kemenkumham untuk dilakukan harmonisasi. (12K/L)

Draft peraturan dalam rangka perluasan penerapan KSWP pada 11 Kementerian/Lembagatermasuk KESDM

B12 Diterbitkannya peraturan dalam rangka perluasan , optimalisasi pelaksanaan dan pelaporan KSWP sebagai tindak lanjut hasil evaluasi (12K/L)

Peraturan 11 K/L tentang Perluasan Penerapan KSWP dan Tata Cara Pelaporan KSWP

B15B18B21B24

Page 12: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi

12

Target Triwulanan KESDM Aksi Pencegahan Korupsi (6)No Aksi Kriteria Keberhasilan Ukuran Keberhasilan Target Triwulanan Data Dukung

Keuangan Negara3 Optimalisasi Penerimaan

Negara dari Penerimaan Pajak dan Non-Pajak.

Perluasan dan optimalisasi pelaksanaan Konfirmasi Status Wajib Pajak (KSWP).

2. Tersedianya basis data penerapan Konfirmasi Status Wajib Pajak di Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah.

B03 Telah disampaikannya data ke DJP atas permohonan izin yang telah dilakukan KSWP secara periodik (izin tahun 2018) (12K/L)

Matriks data pelaksanaan KSWP kepada DJP(Setjen kejar unit

30 Maret 2019)

B06

B09 Telah disampaikannya data ke DJP atas permohonan izin yang telah dilakukan KSWP secara periodik (periode semester I 2019) (12K/L)

Matriks data pelaksanaan KSWP kepada DJP

B12

B15 Telah disampaikannyaa ke DJP atas permohonan izin yang telah dilakukan KSWP secara periodik (periode semseter II 2019) (12K/L)

Matriks data pelaksanaan KSWP kepada DJP

B18B21 Telah disampaikannya data ke DJP atas

permohonan izin yang telah dilakukan KSWP secara periodik (semester I tahun 2020) (27K/L)

Matriks data pelaksanaan KSWP kepada DJP

B24

Page 13: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi

13

Target Triwulanan KESDM Aksi Pencegahan Korupsi (7)No Aksi Kriteria Keberhasilan Ukuran Keberhasilan Target Triwulanan Data Dukung

Keuangan Negara3 Optimalisasi Penerimaan

Negara dari Penerimaan Pajak dan Non-Pajak.

Perluasan dan optimalisasi pelaksanaan Konfirmasi Status Wajib Pajak (KSWP).

3. Tersedianya laporan pelaksanaan Konfirmasi Status Wajib Pajak untuk layanan publik tertentu sesuai ketentuan di Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah.

B03 Disampaikannya Laporan Implementasi Pelaksanaan KSWP bagi layanan publik tertentu terkait evaluasi efektivitas pelaksanaan KSWP (hambatan, solusi dan Sinkronisasi aturan penerapan KSWP atas layanan-layanan yang telah dilimpahkan ke pihak lain seperti Pemda, BKPM, lembaga OSS,dll) untuk pelaksanaan tahun 2018 (12 K/L)

Laporan implementasi dan evaluasi pelalksanaan KSWP sesuai format yang dari DIitjen Pajak

B06B09B12

B15B15 2/ Disampaikannya Laporan Implementasi

Pelaksanaan KSWP bagi layanan publik tertentu untuk pelaksanaan tahun 2019 (12 K/L)

2. Laporan implementasi dan evaluasi pelaksanaan KSWP sesuai format yang dari Ditjen Pajak

B18B21B24

Page 14: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi

14

Target Triwulanan KESDM Aksi Pencegahan Korupsi (8)

No Aksi Kriteria Keberhasilan Ukuran Keberhasilan Target Triwulanan Data DukungKeuangan Negara

3 Optimalisasi Penerimaan Negara dari Penerimaan Pajak dan Non-Pajak.

Perluasan dan optimalisasi pelaksanaan Konfirmasi Status Wajib Pajak (KSWP).

4. Tersedianya hasil penilaian penerapan hasil pelaksanaan Konfirmasi Status Wajib Pajak.

B03B06 Disampaikannya laporan

hasil Evaluasi Implementasi KSWP untuk tahun 2018 (12 K/L)

a. Laporan Evaluasi Manfaat dan Dampak Pelaksanaan KSWP di 12 K/L pada tahun 2018 oleh Ditjen Pajakb. Publikasi evaluasi pelaksanaan KSWP di 12 K/L oleh Ditjen Pajak

B09B12 Disampaikannya laporan

hasil Evaluasi Implementasi KSWP untuk semester I tahun 2019 (12 K/L)

Laporan Evaluasi Manfaat dan Damapk Pelaksanaan KSWP pada semester I ahun 2019 oleh Ditjen Pajak

B15B18 Disampaikannya laporan

hasil Evaluasi Implementasi KSWP untuk semester II tahun 2019 (12 K/L)

Laporan Evaluasi Manfaat dan Dampak Pelaksanaan KSWP semester II ahun 2019 oleh Ditjen Pajak

B21B24 Disampaikannya laporan

hasil Evaluasi Implementasi KSWP untuk semester I tahun 2020 (27 K/L)

Laporan Evaluasi Manfaat dan Dampak Pelaksanaan KSWP pada 27 K/L pada tahun 2019-2020

Page 15: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi

15

Target Triwulanan KESDM Aksi Pencegahan Korupsi (9)

No AksiKriteria

KeberhasilanUkuran Keberhasilan Target Triwulanan Data Dukung

Keuangan Negara3 Optimalisasi

Penerimaan Negara dari Penerimaan Pajak dan Non-Pajak.

Terimplementasinya National Data Repository (NDR) tahap pertama dan terintegrasinya sistem dan proses bisnis serta data governance untuk pengelolaan dan penyimpanan data sub-surface secara terintegrasi dan terfederasi berbasis standar internasional.

1. Ditetapkannya revisi peraturan terkait pengelolaan data yang memuat tentang:a. data sub-surface yang menjamin integrasib. data governance yang menjamin kedaulatan negarac. data quality berbasis standar internasional terbuka (tidak ada vendor lock)d. data availability yang baik (tidak ada duplikasi data dan perbedaan versi)e. infrastruktur maupun pengelolaan yang terfederasi antara Kementerian Energi Sumber Daya Mineral, Saturan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi, Pertamina dan Kontraktor Kontrak Kerja Samaf. berfungsinya hub data yang memastikan integrasi, keberadaan dan kualitas datag. aturan yang jelas terkait Pertamina untuk menjadi pengelola National Data Repository (NDR).2. Terbentuknya unit pengelola National Data Repository.3. Tersedianya data cadangan minyak dan gas nasional yang akurat untuk keperluan perencanaan operasi.

B03 Menguatnya komitmen tentang pembentukan National Data Repository (NDR) melalui Revisi Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 27 Tahun 2016 tentang Pengelolaan dan Pemanfaat Data Yaang Diperoleh dari Survey Umum, Eksplorasi dan Ekspolitasi Minyak dan Gas Bumi

Scan Dokumen Peraturan Menteri ESDM tantang Revisi Permen ESDM No 27 Tahun 2006

(Awal April: Setjen : Pusdatin)(Ditjen Migas dan Pusdatin)

B06 Ditetapkannya unit kerja yang menjadi pengelola National Data Repository (NDR)

Scan Dokumen Surat Keputusan Menteri ESDM tentang Pengelola NDR (Ditjen Migasdan Pusdatin)

B09 Ditetapkannya regulasi tentang National Data Repository (NDR) yang mensyaratkan penerapan Quantity Assurance

Scan Keputusan atau Peraturan Menteri tentan pengelolaan i National Data Repository (NDR) yang mensyaratkan penerapan Quantity Assurance

B12 1. Terssialisasikannya kebijakan tentang i NDR kepada K/L terkait dan Pemda

1.Laporan pelaksanaan sosialisasi tentang NDR kepada K/L terkait dan Pemerintah Daerah penghasil

2.Terdiseminasikannya keebijakan penerapan Quantity Assurance kepada entitas bisnis

2. Laporan diseminasi kebijakan tentang Quantity Assurrance kepada pelaku bisnis dan asosiasi profesi

Page 16: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi

16

Target Triwulanan KESDM Aksi Pencegahan Korupsi (10)

No AksiKriteria

KeberhasilanUkuran Keberhasilan Target Triwulanan Data Dukung

Keuangan NegaraB15 1. Terintegrasinya Sistem NDR

dan SOT antara SKK Migas, Pertamina, Pusdatin ESDM dalm rangka pemutakhiran data cadangan minyak dan gas nasional.

a. Laporan pemanfaatan integrasi sistem SOT dan NDRb. Screen shoot integrasi aplikasi SOT dan NDR (PUSDATIN DAN MIGAS)

2. Terlaksananya uji coba penerapan Quantity Assurance

2.Laporan hasil uji coba penerapan kebijakan Quantity Assurance

B18 Terdiseminasikannya hasil evaluasi pelaksanaan uji coba penerapan Quantity Assurance

Laporan hasil evaluasi dan pelaksanaan diseminasi hasil uji coba

B21 Perluasan penerapan kebijakan Quantity Assurance ( Para stakeholder telah menerapkan transparansid dan akuntabilitas pelaporan operasi produksi dengan menerapkan kebijakan QA agar optimalisasi penerimaan negara dari sektor hulu migas sesuai dengan potensi.

Laporan hasil perluasan penerapan kebijakan Quantity Assurance

B24

Page 17: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi

17

Target Triwulanan KESDM Aksi Pencegahan Korupsi (11)

No AksiKriteria

KeberhasilanUkuran

KeberhasilanTarget Triwulanan Data Dukung

Penegakan Hukum dan Reformasi Birokrasi4 Penguatan

Pelaksanaan Reformasi Birokrasi

1. Meningkatnya kualitas pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani.2. Meningkatnya Standar Integritas Pemerintah pada sektor-sektor strategis.

3. Terbentuknya Unit Pengendalian Integritas di sektor-sektor strategis.

B03 1. Penerbitan surat edaran terkait perlunya pengaturan pengendalian gratifikasi di internal instansi dan penguatan UPG

1. surat edaran yang sudah ditandanagani(ITJEN)

B06 1. Pembentukan UPG2. Internalisasi aturan UPG3. Laporan penerimaan atau penolakan Gratifikasi dari pegawai/pejabat4. pernyataan menerima atau tidak menerima gratifikasi dari pejabat ( esselon II keatas, dan jabatan strategis: bendahara) selama periode (semester I)

1. Surat Keputusan Pembentukan dan Susunan Organisasi Pelaksana Fungsi Pengendalian Gratifikasi.

2. Surat Keputusan terkait Tata Kerja pelaksana Fungsi Pengendalian Gratifikasi.

3. Daftar pejabat/pegawai yang menyerahkanlaporan dan membuat pernyataan menerimaatau tidak menerima gratifikasi

4. Laporan yang ditandatanganiBERIKAN KE KPK semuanya (ITJEN) B04 selesaisemua

B09 1. Monitoring hasil pengendalian gratifikasi 1. Laporan Hasil monitoring

B12 1. Laporan penerimaan atau penolakan Gratifikasi dari pegawai/pejabat2. pernyataan menerima atau tidak menerima gratifikasi dari pejabat ( esselon II keatas, dan jabatan strategis: bendahara) selama periode (semester II)

1. Daftar pejabat/pegawai yang menyerahkan laporan dan membuat pernyataan menerima atau tidak menerima gratifikasi

2. Laporan yang ditandatangani3. pernyataan yang ditandatangani

B15 TIDAK ADA TIDAK ADAB18 1. Laporan penerimaan atau penolakan Gratifikasi dari

pegawai/pejabat2. pernyataan menerima atau tidak menerima gratifikasi dari pejabat ( esselon II keatas, dan jabatan strategis: bendahara) selama periode (semester I)

1. Daftar pejabat/pegawai yang menyerahkan laporan dan membuat pernyataan menerima atau tidak menerima gratifikasi2. Laporan yang ditandatangani3. pernyataan yang ditandatangani

Page 18: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi

18

Target Triwulanan KESDM Aksi Pencegahan Korupsi (12)

No AksiKriteria

KeberhasilanUkuran

KeberhasilanTarget Triwulanan Data Dukung

Penegakan Hukum dan Reformasi Birokrasi4 Penguatan

Pelaksanaan Reformasi Birokrasi

1. Meningkatnya kualitas pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani.2. Meningkatnya Standar Integritas Pemerintah pada sektor-sektor strategis.

3. Terbentuknya Unit Pengendalian Integritas di sektor-sektor strategis.

B21 TIDAK ADA TIDAK ADAB24 1. Laporan penerimaan atau penolakan Gratifikasi dari

pegawai/pejabat2. pernyataan menerima atau tidak menerima gratifikasi dari pejabat ( esselon II keatas, dan jabatan strategis: bendahara) selama periode (semester II)

B241. Daftar pejabat/pegawai yang menyerahkan laporan dan membuat pernyataan menerima atau tidak menerima gratifikasi2. Laporan yang ditandatangani3. pernyataan yang ditandatangani

Page 19: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi

19

Pedoman Pengisian Aplikasi Monitoring Capaian

Page 20: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi

20

Pedoman Pengisian Aplikasi Monitoring Capaian

Page 21: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi

21

Pedoman Pengisian Aplikasi Monitoring Capaian

Page 22: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi

22

Pedoman Pengisian Aplikasi Monitoring Capaian

Page 23: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi

23

Capaian B03 dan Capaian target lainnya yang dapat diselesaiakan lebih awal beserta data dukungnya mohon dapat disampaikan pada hari ini melalui email [email protected] dan [email protected]

Page 24: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi

-TERIMA KASIH-KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Jl. Medan Merdeka Selatan No. 18, Jakarta

Page 25: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi

25

Alasan Perubahan Perpres:1. Upaya pemberantasan korupsi masih tumpang tindih, padahal Stranas PPK

dimaksudkan untuk mengkonsolidasikan berbagai inisiatif/upaya anti korupsi.Oleh karena itu, perlu ada sinergi berbagai upaya anti korupsi. Karena itudibutuhkan Tim yang diberi kewenangan menyinergikan berbagai agenda/inisiatif strategis;

2. Perpres 55/2012 (lampiran) menyebutkan 3 indikator utama keberhasilanyang meliputi kenaikan Score Corruption Perceptions Index (CPI), kesesuaianperaturan perundang-undangan dengan UNCAC dan kenaikan score IndeksIntegritas. Kenyataan selama ini, hanya dua indikator yang bisa digunakanyakni kenaikan score CPI (berdasarkan penilaian Transparansi Internasional)dan kesesuaian dengan UNCAC (self asssesment dan mengacu padamekanisme reviu UNCAC);

3. Stranas PPK dilaksanakan oleh K/L dan Pemda melalui aksi tahunan. Desainpelaksanaan aksi tahunan mengakibatkan capaian yang dapat disampaikansetiap tahun hanya dapat mencapai sasaran output (keluaran). Dalam PerpresStranas PK, Aksi PK ditetapkan setiap dua tahun, sehingga capaiannya dapatmenunjuk pada sasaran outcomes (hasil) dan impact (dampak).

Perubahan Perpres terkait Stranas

Page 26: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi

26

PERIZINAN DAN TATA NIAGA

Terlalu banyak regulasi yang mengatur tentang kewenangan perizinan.

Kewenangan menerbitkan izin belum sepenuhnya dilimpahkan dariinstansi teknis ke PTSP baik di pusat maupun daerah.

Belum diberlakukannya standar layanan perizinan yang sama di seluruhdaerah.

Masih terbatasnya pelibatan masyarakat untuk mengawasi perizinan di tingkat pusat dan daerah.

Menguatnya praktik kartel dan monopoli dalam tata niaga sektorstrategis pertanian, perkebunan, kehutanan, kelautan, dan energy.

Rendahnya pelibatan pelaku usaha dalam pencegahan korupsi.

Belum berkembangnya budaya pencegahan korupsi pada sektorswasta.

Tantangan Upaya Pencegahan Korupsi

Page 27: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi

27

KEUANGAN NEGARA

Masih adanya penyelewengan dan kriminalisasi petugas padasektor pajak dan non pajak.

Belum optimalnya kerjasama pertukaran data Keuangan danperpajakan.

Belum terintegrasinya kebijakan, proses perencanaan, penganggaran, dan realisasi belanja negara.

Pengadaan barang dan jasa belum independen dan didukungsumber daya manusia yang professional.

Masih terbatasnya pelibatan masyarakat dalam pengawasanpengelolaan Keuangan negara di tingkat pusat maupun daerah.

Tantangan Upaya Pencegahan Korupsi

Page 28: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi

28

PENEGAKAN HUKUM DAN REFORMASI BIROKRASI

Belum optimalnya koordinasi Aparat Penegak Hukum dalampenanganan perkara, khususnya pertukaran informasi dan data lintasAparat Penegak Hukum.

Masih lemahnya adaptasi proses penegakan hukum pada era digital dengan modus kejahatan yang semakin berkembang dan kompleks.

Masih terjadinya penyelewengan dalam penegakan hukum.

Lemahnya independensi, pengawasan dan pengendalian internal pemerintah, inspektorat pada kementerian, lembaga, dan pemerintahdaerah.

Lemahnya pengawasan sistem merit dalam manajemen Aparatur SipilNegara (ASN), belum meratanya kualitas keterbukaan informasi sertapartisipasi masyarakat dalam pengawasan layanan publik.

Belum terintegrasinya sistem pengawasan pembangunan danpemanfaatan program dan pembangunan desa.

Tantangan Upaya Pencegahan Korupsi

Page 29: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi

29

ANGGOTA

• Koordinasi, sinkronisasi, pemantauan, danevaluasi pelaksanaan Stranas PK.

• Membuat laporan capaian pelaksanaanStranas PK.

• Mempublikasikan laporan capaianpelaksanaan Aksi PK kepada masyarakat.

TUGAS

SEKRETARIAT NASIONAL (SETNAS) PK

Tim Nasional Pencegahan Korupsi (Timnas PK)