STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN UNIVERSITAS...
Transcript of STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN UNIVERSITAS...
STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA DALAM PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT PULAU PARI MELALUI PROGRAM
PENGENTASAN KEMISKINAN DKI (P2KDKI)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam
(S.Kom I)
Disusun Oleh:
APRIZA RAMDAN
NIM: 109051000203
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1435 H/2014 M
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa hasil karya ini bukan hasil karya asli
saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya
bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 13 Mei 2014
(Apriza Ramdan)
i
ABSTRAK
Program Pengentasan Kemiskinan DKI (P2KDKI) adalah program BUMN
yang mempelopori format baru pemberdayaan dengan pola sinergi Akademisi,
Businessman dan Goverment (ABG). Kegiatan ini didukung oleh Kementrian
BUMN dengan ditopang empat BUMN Pembina, diantaranya PT.Pelindo II
Persero, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Perusahaan Gas Negara (PGN) dan
Pertamina. Kegiatan ini bersinergi dengan beberapa perguruan tinggi di DKI
Jakarta yaitu, Universitas Indonesia (UI), Universitas Negri Jakarta (UNJ),
UHAMKA dan Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta (UIN).
Mahasiswa dan sarjana baru direkrut untuk menjadi relawan di 100 titik wilayah
operasi. Sebagai salah satu dari empat BUMN Pembina, PT. Pelindo II bersinergi
dengan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melakukan pemberdayaan di Pulau Pari,
Kepulauan Seribu.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan strategi komunikasi yang
dilakukan oleh relawan UIN dan menjelaskan mengenai penerapan pemberdayaan
yang dilaksanakan di Pulau Pari. Teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah studi pustaka, wawancara dan studi lapangan. Teknik
analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode analisis deskriptif
kualitatif.
Langkah-langkah yang dilakukan relawan dalam melakukan proses
penyusunan strategi komunikasi dengan melakukan mapping selama satu minggu,
dan diberikan pembekalan oleh pihak BUMN, kemudian implementasi dari
strategi komunikasi yang mereka lakukan adalah dengan langkah-langkah yaitu,
mengenali sasaran komunikasi, pemilihan media komunikasi, pengkajian tujuan
pesan komunikasi, menentukan peran komunikator dalam komunikasi,
memperhitungkan faktor pendukung dan penghambat komunikasi.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan
langkah-langkah strategi komunikasi dan penerapan pemberdayaan tersebut
relawan UIN berhasil mencapai tujuan pada masing-masing program kepada
pihak yang membutuhkan, sesuai dengan hal tersebut kegiatan P2KDKI sudah
dapat dikatakan efektif. Memberikan dampak positif yaitu menciptakan
peningkatan sosial dan budaya yang lebih baik, serta mensejahterakan masyarakat
dengan dilihat dari peningkatan ekonomi masyarakat melalui pengembangan
pariwisata.
Kata Kunci : P2KDKI, Strategi Komunikasi, Langkah-langkah Pemberdayaan,
Dampak.
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena berkat
rahmat, hidayah serta inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Sholawat dan salam penulis sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah membawa Al-Qur’an dan Hadist-Nya.
Karya tulis ini merupakan sebuah karya besar yang patut dibanggakan
karena penulis berusaha menyajikan dengan sebaik-baiknya. Namun, penulis juga
yakin masih banyak kesalahan dan kekurangan yang perlu diperbaiki, mengingat
kemampuan dan pengetahuan penulis yang serba terbatas.
Dalam proses penyusunan, penulis mendapatkan banyak bantuan,
petunjuk, bombing, serta motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah
sepatutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Dr. H. Arief
Subhan, M.A, Wakil Dekan I Bidang Akademik, Bapak Dr. Suparto,
M.Ed, Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum, Bapak Drs. Jumroni,
M.Si, serta Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Bapak Dr. H.
Sunandar, M.A.
2. Bapak Rachmat Baihaky, M.A selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam dan Ibu Umi Musyarofah, M.A selaku Sekretaris Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam.
3. Bapak Noor Bekti, SE, M. Si. selaku Penasehat Akademik yang telah
memberi saran mengenai judul skripsi.
iii
4. Ibu Siti Napsiyah Ariefuzzaman, MSW selaku Dosen Pembimbing
Skripsi yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing dan
memberikan masukan dalam penulisan skripsi ini.
5. Bapak Drs. Masran,M.Ag dan ibu Dra.Hj. Musfirah Nurlaily, MA selaku
penguji sidang skripsi yang telah saya buat.
6. Para dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah
mewariskan ilmu kepada penulis selam masa perkuliahan. Semoga ilmu
yang diberikan bermanfaat bagi penulis dan masyarakat serta menjadi
amal sholeh yang akan terus mengalir.
7. Bapak Racakup ketua sub bidang PKBL BUMN, M.Taufik staff PKBL
PT.Pelindo II Persero, bpk.Agus Sarmin selaku ketua RT 01 Pulau Pari,
bpk.Sutoni selaku warga RT 01 Pulau Pari, M.Syarif dan Adi Andhika
Mufti selaku relawan P2KDKI, yang telah bersedia di wawancara untuk
membantu penulis mendapatkan data.
8. Keluarga tercinta Ayahku Mahmud (Alm) walaupun kini sudah tenang di
alam sana, semangatnya selalu ada untuk penulis dalam menjalani
aktivitas dan meraih kesuksesan dan Ibuku Waginem yang tidak pernah
lelah memberikan motivasi dengan penuh kasih sayang baik moril maupun
materil. Kepada kakak-kakak kandungku tercinta, Kustiyanti, Ade Irma
Yani, Agustina, Siti Asriyah, juga kepada malaikat-malaikat kecil para
keponakan-keponakanku tersayang. Terima kasih atas untaian doa,
perhatian dan kasih sayang yang tulus, semoga bisa mengantarku ke masa
depan yang lebih baik.
iv
9. Kepada yang tercinta Meity Aksari. Yang telah mendukung dan
memberikan semangat dan motivasi kepada penulis, yang tak pernah lelah
memberikan masukan dan bantuannya selama ini dengan segenap
pengertian dan ketulusan.
10. Teman-teman seperjuangan KPI.F 2009 khususnya Kamaludin, Ilham
Kurniawan, Fakihuddin Ahmad, Rizki Rastogi, Andika Ikay Cahya,
Muhammad Anas, Aryo Bimo Lukito, Fahrizal, Sukma Indrawan, Tri
Amirullah, Gita Rama Mahardika, Edy Laras Kasman, Eron Sumantri,
Imam Muzni, Azhari Surya Atmaja, Lebe Zulfahmi dan teman-teman
angkatan 2009 Ilham Yudiansyah (Alm), Eko Wahyudi, Reza Akbar,
Slamet Nurmawanto, Raditya Pradiptassa, Novija Kurniawan, Indra
Septiana Rosyad, terima kasih atas segala dukungan dan perhatian yang
luar biasa kepada penulis.
11. Sukron Akbar, Degam, Babang terima kasih telah memberikan motivasi
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
12. Kepada semua pihak baik yang terlibat langsung maupun tidak langsung
yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. Namun tidak mengurangi rasa
hormat, penulis hanya bisa mengucapkan terima kasih atas segala bantuan
dan dukungannya. Semoga Allah senantiasa membalas semua kebaikan
dan keikhlasan yang telah diberikan kepada penulis, Amin.
Jakarta, 13 Mei 2014
Apriza Ramdan
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ....................................... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................. 5
D. Metodologi Penelitian .............................................................. 6
E. Tinjauan Pustaka .................................................................... 13
F. Teknik Penulisan .................................................................... 16
G. Sistematika Penulisan ............................................................. 16
BAB II KAJIAN TEORITIS
A. Strategi
1. Pengertian ......................................................................... 18
2. Tahapan-Tahapan Strategi ............................................... 20
3. Tujuan Strategi ................................................................. 23
B. Komunikasi
1. Pengertian ......................................................................... 23
2. Unsur-Unsur Komunikasi ................................................ 26
3. Bentuk-bentuk Komunikasi .............................................. 29
C. Strategi Komunikasi
1. Pengertian ......................................................................... 23
2. Langkah-langkah Strategi Komunikasi ............................ 26
3. Fungsi Strategi Komunikasi ............................................. 37
4. Jenis Pendekatan dan Model Komunikasi ........................ 38
vi
D. Relawan
1. Pengertian ......................................................................... 38
BAB III PROFIL LEMBAGA, RELAWAN UIN DAN GAMBARAN UMUM
P2KDKI
A. Kementrian BUMN
1. Sejarah dan Perkembangan Kementrian BUMN ............... 40
2. Visi dan Misi Kementrian BUMN ................................... 41
3. Tugas dan Fungsi BUMN ................................................. 41
B. PT.Pelindo II Persero
1. Sejarah PT.Pelindo II Persero .......................................... 42
2. Visi dan Misi PT.Pelindo II Persero ................................. 42
C. Gambaran Umum Program Pengentasan Kemiskinan DKI
(P2KDKI)
1. Latar Belakang P2KDKI .................................................. 43
2. Tujuan P2KDKI ............................................................... 44
D. Gambaran Umum Pulau Pari .................................................. 44
E. Profile Relawan UIN P2KDKI Pulau Pari ............................. 50
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Proses Penyusunan Strategi Komunikasi Relawan UIN Dalam
Pemberdayaan Masyarakat Pulau Pari ................................... 55
B. Implementasi Strategi Komunikasi Relawan UIN Dalam
Pemberdayaan Masyarakat Pulau Pari ................................... 59
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................... 67
B. Saran–saran .......................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................68
LAMPIRAN-LAMPIRAN......................................................... ..........................70
viii
Daftar Tabel
1. Tabel Informan Penelitian ................................................................................. 11
2. Tabel Nama-nama Relawan BUMN Dalam Program P2KDKI Jakarta UIN
Syarif Hidayatullah ........................................................................................... 48
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kementrian BUMN mempelopori format baru pemberdayaan dengan
pola sinergi Akademisi, Businessman dan Goverment (ABG). Kegiatan ini
didukung oleh Kementrian BUMN dengan ditopang empat BUMN
Pembina, diantaranya PT.Pelindo II Persero, Bank Rakyat Indonesia
(BRI), Perusahaan Gas Negara (PGN) dan Pertamina. Kegiatan ini
bersinergi dengan beberapa perguruan tinggi di DKI Jakarta yaitu,
Universitas Indonesia (UI), Universitas Negri Jakarta (UNJ), UHAMKA
dan Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta (UIN), dalam
koordinasi Badan Kerjasama BUMN guna mengoptimalisasi pemanfaatan
CSR Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk penanganan kemiskinan
di DKI Jakarta melalui program Program Pengentasan Kemiskinan DKI
(P2KDKI) terhadap 100 RT di Jakarta. Relawan Program Penanganan
Kemiskinan ini terdiri dari 200 mahasiswa dan sarjana baru, karena yang
akan dihadapi adalah masalah kemiskinan maka relawan harus benar-benar
menyelami dan mendampingi masyarakat secara tulus ikhlas penuh
kesabaran dan keuletan.
Dalam program pemberdayaan masyarakat, terdapat peran pekerja
sosial sebagai fasilitator, yang dalam program ini adalah para mahasiswa
2
UIN, mereka dituntut untuk memiliki strategi-strategi yang bisa menyatukan
kesepahaman masyarakat tentang permasalahan yang mereka hadapi,
sehingga masyarakat dapat menemukan jalan keluar secara mandiri.
Relawan UIN adalah mahasiswa/i baik perorangan maupun kelompok yang
secara ikhlas membantu masyrakat sebagai bentuk tanggung jawab
sosialnya tanpa mengharapkan imbalan maupun kepentingan yang lainnya.
Akses-akses publik yang kurang merata pada tiap lapisan masyrakat
menyebabkan tingkat kesempatan dalam meraih peluang akan berbeda.
Fasilitator adalah orang yang memberikan bantuan dalam memperlancar
proses komunikasi sekelompok orang, sehingga mereka dapat memahami
atau memecahkan masalah bersama-sama. Fasilitator bukanlah seseorang
yang bertugas haya memberikan pelatihan, bimbingan nsihat atau pendapat.
Fasilitator harus menjadi narasumber yang baik untuk berbagai
permasalahan. Dalam literatur pekerjaan sosial, peran fasilitator sering
disebut dengan “pemungkin” (enabler). Oleh karena itu seorang fasilitator
haruslah dibekali dengan strategi komunikasi yang baik agar setiap
permasalahan yang dialami oleh masyakat yang didampingi dapat
terselesaikan secara cepat dan tepat.
Menurut Barelson dan Steiner yang dikutip oleh Raudhonah dalam
bukunya ilmu komunikasi, komunikasi adalah proses penyampaian informasi,
gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol
seperti kata-kata, gambar, angka-angka dan lain-lain.1 Proses penyampaian
1 Raudhonah, Ilmu Komunikasi, h.21.
3
pesan ini dilakukan oleh komunikator kepada komunikan, komunikator bisa
berupa perorangan atau lembaga.
Agar komunikasi berjalan dengan baik dan pesan yang di sampaikan
komunikator sampai pada komunikan maka dibutuhkan strategi yang baik.
Strategi pada hakikatnya adalah perpaduan antara perencanaan (planning) dan
manejemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Strategi tidak hanya
berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan peta arah saja
melainkan harus mampu menujukkan bagaimana taktik operasionalnya.2
Menurut William F. Gluek yang dikutip dalam buku Amirullah, strategi
adalah cara suatu lembaga menjawab suatu tantangan lingkungan. Strategi
dirancang untuk meyakinkan bahwa sasaran dasar perusahaan atau organisasi
akan dicapai dengan pelaksanaan yang tepat oleh organisasi yang
melaksanakannya.3
Hal ini menegaskan, untuk menjawab tantangan lingkungan para
relawan uin membutuhkan strategi komunikasi yang efektif dalam
menerapkan semua hal yang berkaitan dengan pengembangan dan
pemberdayaan masyrakat.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka penelitian ini dianggap
penting oleh penulis, karena menurut M. Taufik selaku staf devisi Program
Kerja Bina Lingkungan (PKBL) PT. Pelindo II dan masyarakat Pulau Pari,
para relawan UIN telah menjalin komunikasi yang baik dengan masyarakat
2 Onong Uchyana Effendi, Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek, (Bandung: PT Remaja
Rosda Karya, 1992, h.32. 3 Amirullah dan Sri Budi Cantika, Manajemen Strategis, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2000),
h.4.
4
serta pada pihak BUMN4, sedangkan alasan secara subjektif ialah karena
penulis memiliki keterikatan secara latar belakang akademis dengan para
relawan yang dalam hal ini sama-sama menempuh pendidikan di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dan juga menurut penulis penelitian ini penting karena
setiap kaum intelegentsia bertanggung jawab bukan hanya membangun
dirinya sendiri tetapi juga bertanggung jawab untuk membangun
lingkungannya. Dan kemudian secara akademisi penulis melihat ini adalah
sebuah masukan positif dan membuka wawasan bagi rekan-rekan mahasiswa
dan para praktisi komunikasi Universitas Islam Negeri Jakarta.
Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, mendorong penulis
untuk melakukan pembahasan dan penelitian secara mendalam mengenai
”Strategi Komunikasi Relawan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta Dalam Pemberdayaan Masyarakat Pulau Pari
Melalui Program Pengentasan Kemiskinan DKI (P2KDKI)”
B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti menkonsentrasikan
hanya pada strategi komunikasi publik dan pemberdayaan masyarakat yang
diterapkan Relawan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta dalam menjalankan Program Pengentasan Kemiskinan di Pulau Pari.
Mengacu pada pembatasan masalah di atas, maka perumusan masalah
penelitian ini adalah :
4 Wawancara pribadi dengan staf PKBL Muhammad Taufik T pada 19 September 2013 di
Kantor Pusat PT.Pelindo II Persero Jakarta Utara.
5
1. Bagaimana proses penyusunan strategi komunikasi relawan Universitas
Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta (UIN) dalam pemberdayaan
masyarakat Pulau Pari melalui Program Pengentasan Kemiskinan DKI
(P2KDKI) ?
2. Bagaimana implementasi strategi komunikasi relawan Universitas Islam
Negri Syarif Hidayatullah Jakarta (UIN) dalam pemberdayaan masyarakat
Pulau Pari melalui Program Pengentasan Kemiskinan DKI (P2KDKI) ?
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi yang
diterapkan Relawan Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah
Jakarta (UIN) Dalam Pemberdayaan Masyarakat Pulau Pari Melalui
Program Pengentasan Kemiskinan DKI (P2KDKI).
b. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pemberdayaan
masyarakat dalam Program Pengentasan Kemiskinan DKI (P2KDKI) di
Pulau Pari.
2. Manfaat Penelitian
a. Segi akademis
Penelitian ini diharapkan menjadi stimulus penelitian lebih lanjut dan lebih
sempurna guna memperkaya teori-teori komunikasi yang berkaitan dengan
strategi komunikasi. Juga dapat memberikan tambahan referensi dan
6
perbandingan bagi studi-studi selanjutnya. Dengan demikian akan
menambah wawasan dan pengetahuan mengenai strategi komunikasi.
b. Segi Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi BUMN dan PT.
Pelindo II persero khususnya dalam melanjutkan pemberdayaan yang
telah berlangsung. Memberikan input yang positif bagi mahasiswa/i
Universitas Islam Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang
menjalankan program-program yang berkaitan dengan penelitian ini.
D. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode
penelitian kualitatif adalah metode yang digunakan untuk meneliti pada
kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen
kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangualisasi
(gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif
lebih menekankan pada makna dari pada generalisasi5.
Sebagaimana yang telah dikemukakan di atas, maka para ahli
mendefinisikan mengenai penelitian kualitatif yang telah penulis kutip
dari buku Hamid Patilima. Dalam buku tersebut Prof. Parsudi Suparlan,
antropolog dari Universitas Indonesia menyatakan bahwa pendekatan
kalitatif sering juga dinamakan sebagai pendekatan humanistik, karena di
5 Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2009), h.1.
7
dalam penelitian ini cara pandang, cara hidup, selera, atau pun ungkapan
emosi dankenyataan, sesuai dengan masalah yang diteliti juga termasuk
data yang dikumpulkan. Sedangkan menurut John W. Creswell
mendefinisikan pendekatan kualitatif sebagai sebuah proses penyelidikan
untuk memahami masalah sosial atau masalah manusia berdasarkan pada
penciptaan gambar holistikyang dibentuk dengan kata-kata, melaporkan
pandangan informan secara terperinci, dan disusun dalam sebuah latar
ilmiah.6
Penulis buku penelitian kualiatif lainnya seperti Denzim dan
Lincolin menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang
menggunakan latar ilmiah, dengan maksud mentafsirkan fenomena yang
terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan metode yang ada.7 Dari
kajian tentang definisi-definisi yangtelah dipaparkan sebelumnya dapat
disintesiskan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud
untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek
penelitian misalnya perilaku, dan dengan secara deskripsi dalam bentuk
kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
memanfaatkan berbagai metode ilmiah.8
Kriteria data dalam penelitian kualitatif adalah data yang pasti.
Data yang pasti adalah data yang sebenarnya yang terjadi sebagaimana
adanya, bukan sekedar data yang terlhat, terucap, tetapi data yang
6 Hamid Patilima, Metode Penelitian Kualtatif, (Bandung: Alfabeta, 2007), h.2.
7Lexy J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung:Remaja
Rosdakarya,2004), h.4. 8 Ibid, h.6.
8
mengandung makna di balik yang terlihat dan terucap tersebut.
Pengumpulan data dengan teknik triangulasi adalah pengumpulan data
yang menggunakan berbagai sumber dan berbagai teknik pengumpulan
data secara simultan, sehingga dapat diperoleh data yang pasti.9
Penelitian ini mengimplementasi bagaimana intervensi yang
dilakukan PT. Pelindo II persero dalam pemberdayaan masyrakat dan
juga bagaimana strategi komunikasi yang dilakukan relawan Universitas
Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta (UIN) dalam pemberdayaan
masyarakat di RT 01 RW 04 Kelurahan Pulau Pari Kecamatan Kepulauan
Seribu Selatan Kabupaten Adiministrasi Kepulauan Seribu.
2. Teknik Pengumpulan data
Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat
menggunakan sumber primer dan sumber skunder. Sumber primer adalah
sumber data yang langsung memberikan data kepada peneliti, dan sumber
data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data
kepada peneliti, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen-dokumen.
Adapun untuk pelaksanaan penelitian ini, teknik pengumpulan data
yang dilakukan adalah melalui :
a. Wawancara Mendalam
Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar
informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan
9 Sugiono, Memahami Penelitian kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2009), h.2.
9
makna dalam topik tertentu.10
Dengan teknik wawancara yang baik
tidak hanya akan bisa didapatkan masalah yang nyata, namun juga
dapat mengetahui bagaimana sikap dari masing-masing orang yang
terlihat di dalamnya. Sebagai salah satu teknik pengumpulan data,
teknik wawancara akan banyak membantu terutama untuk
mendapatkan data mengenai bagaimana cara masing-masing orang
yang di wawancarai berfikir atau mengambil keputusan dalam
melaksanakan tugasnya sehari-hari.11
Penulis menggunakan
wawancara dalam mengumpulkan data karena penulis dapat dengan
leluasa mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara lebih bebas tanpa
terikat suatu susunan pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Tentu saja, penulis menyimpan pertanyaan yang perlu ditanyakan
kepada informan.12
Untuk mendapatkan gambaran permasalahan yang
lebih lengkap, maka penulis perlu elakukan wawancara kepada pihak-
pihak yang mewakili berbagai tingkatan yang ada dalam objek, dalam
hal ini penulis mewawancarai pihak devisi PKBL BUMN, devisi
PKBL PT.Pelindo II Persero, Relawan P2KDKI, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dan Masyrakat Pulau Pari.
b. Observasi
Observasi adalah pengumpulan data dimana peneliti mengadakan
pengamatan langsung terhadap gejala objek yang diteliti. Atau cara
pengambilan data terhadap gejala-gejala yang diselidiki, dengan
10
Sugiono, Memahami Penelitian kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2009), h.72. 11
Tata Sutabri, Analisa Sistem Informasi, (Andi Publisher, 2005), h.134. 12
Hamid Patilima, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2007), h.21.
10
maksud untuk meyakinkan data yang diperoleh dari interview atau
wawancara. Dalam hal ini mengadakan observasi langsung dan
mendatangi RT.01 RW.04 Kelurahan Pulau Pari, Kecamatan
Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Administrasi Kepulauan
Seribu.
c. Dokumentasi
Dokumen merupakan cacatan peristiwa yang sudah berlalu.13
Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari seseorang. Penulis dapat menggunakan dokumentasi
sebagai sumber pengumpulan data melalui dokumentasi berbentuk
tulisan, misalnya catatan harian, sejarah, cerita, biografi, penuturan,
kebijakan dan lain-lain. Dokummen yang berbentuk gambar, misalnya
foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain.
3. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah relawan Universitas Islam Negri
Syarif Hidayatullah Jakarta (UIN), dan yang menjadi objek dalam
penelitian ini adalah strategi komunikasi yang dilakukan oleh relawan
Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta (UIN) dalam
pemberdayaan masyarakat Pulau Pari melalui Program Pengentasan
Kemiskinan DKI (P2KDKI).
13
Sugiono, Memahami Penelitian kualitatif, (Bandung :Alfabeta, 2009), h.82.
11
4. Teknik Pemilihan Informan
Dalam penelitian kualitatif menggunakan istilah “social situation”
atau situasi sosial yang terdiri atas tiga elemen yaitu, tempat, pelaku, dam
aktifitas yang berinteraksi secara sinergis, dan juga dalam sempel, dalam
penelitian kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi sebagai
narasumber, informan, partisipan, teman dan guru dalam penelitian.14
Dalam penelitan ini penulis memiliki enam informan, data
informan tersebut dapat di jelaskan melalui tabel sebagai berikut:
Tabel 1
Informan Penelitian
5. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitan ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses
pemberdayaan masyarakat dan strategi komunikasi relawan UIN dalam
14
Sugiono, Memahami Penelitian kualitatif, (Bandung :Alfabeta, 2009), h.49-50.
No Nama
Informan Jabatan Data yang dicari Jumlah
1 Muhammad
Syarif Relawan P2KDKI, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Strategi komunikasi dan
penerapan pemberdayaan
masyarakat di pulau Pari
1
2 Adji
Andhika
Mufti
Relawan P2KDKI, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Strategi komunikasi dan
penerapan pemberdayaan
masyarakat di pulau Pari
1
3 Racakup Kepala Sub Bidang PKBL IIa,
Kementrian BUMN
Profil perusahaan dan
gambaran umum P2KDKI
1
4 Muhammad
Taufik T
Staf PKBL & CSR PT.Pelindo II
Persero
Profil perusahaan dan
gambaran umum P2KDKI
1
5 Agus
Sarmin
Ketua RT 01/04 Pulau Pari,
Kepulauan Seribu
Kinerja dan dampak
penerapan program P2KDKI
1
6 Bapak
Sutoni
Warga RT 01/04 Pulau Pari,
Kepulauan Seribu
Dampak langsung yang
dirasakan dari P2KDKI
1
12
program P2KDKI di Pulau Pari. Pendekatan yang dilakukan dalam
penelitian ini memakai penelitian kualitatif. Kualitatif adalah metode
penelitian yang digunakan untuk meneliti kondisi objek yang alamiah.
Pendekatan kualitatif ini peneliti gunakan dengan beberapa pertimbangan,
yaitu pendekatan kualitatif bersifat luwes, tidak lazim dalam
mendefinisikan suatu konsep, serta memberi kemungkinan bagi
perubahan-perubahan manakala ditemukan fakta yang lebih mendasar,
menarik dan unik bermakna di lapangan.15
Dengan pendekatan kualitatif
penulis dapat menggambarkan kondisi pemberdayaan dan strategi
komunikasi yang dilakukan relawan UIN dalam program P2KDKI, serta
perubahan yang dirasakan oleh masyarakat RT 01/04 Pulau Pari, Kepulauan
Seribu. Tujuan penelitian deskriptif adalah menghasilkan gambaran akurat
tentang sebuah kelompok, menggambarkan mekanisme sebuah proses atau
hubungan, memberikan gambaran lengkap baik dalam bentuk verbal, menyajikan
informasi dasar akan suatu hubungan, menciptakan seperangkat kategori dan
mengklasifikasikan subjek penelitian, menjelaskan seperangkat tahapan atau
prses, serta untuk menyimpan informasi bersifat kontradiktif mengenai subjek
penelitian.16
6. Teknik Analisis Data
Menurut Bodgan dan Biklen yang peneliti kutip dalam buku Lexy
J. Moleong, analisis data kualitatif adalah upaya yang di lakukan dengan
jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya
15
Burhan Bungin, Analisa data Penelitian Kualitatif (Jakarta: PT Grafindo Persada
2003), Cet. Ke-2, h.39. 16
Sugiono, Memahami Penelitian kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2009), h.69.
13
menjadi satuan yang dapat dikelola, mensinteksiskannya, mencari dan
menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari,
dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.17
Dalam
kutipan buku yang sama, dinyatakan bahwa dalam analisa data ada tiga
modelnya yaitu: (1) metode perbandingan tetap (constant comperative
method), (2) metode analisa data menurut Spradley sebagaimana yang
ditemukan dalam bukuya Participant Observation, dan (3) metode analisis
data menurut Miles dan Huberman seperti yang mereka kemukakan dalam
buku Qualitative Data Analysis.
Namun perlu diketahui bahwa yang paling banyak digunakan
adalah metode perbandingan tetap. Secara proses analisis datanya
mencakup reduksi data, kategorisasi data, sintesisasi data, dan diakhiri
dengan menyusun hipotesis kerja.
E. Tinjauan Pustaka
Dalam melakukan penelitian ini penulis mengadakan tinjauan
pustaka terhadap beberapa skripsi yang memiliki kemiripan judul untuk
menghindari bentuk plagiat, peneliti sebelumnya menjadi acuan atau tinjauan
pustaka peneliti terkait strategi komunikasi dan pemberdayaan masyarakat
yaitu :
1. Peneliti M. Dzikril Ami, (Dakwah dan Komunikasi/KPI/2009) Judul:
Strategi Komunikasi Dompet Dhuafa Republika Dalam Sosialisasi Zakat.
17
Lexy J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung:Remaja
Rosdakarya,2004), h.248.
14
Isi pokok dari skripsi tersebut adalah:
Pada skripsi ini lebih membahas startegi komunikasi pada
sosialisasi zakat yang dilakukan Dompet Dhuafa Republika dan
menekankan pada target zakat itu sendiri.
Kritik dan saran untuk skripsi ini adalah agar lebih mengulas lebih jauh
lagi tentang starategi komunikasi yang dilakukan dompet dhuafa, dan
sumber-sumber harus lebih di perjelas lagi.
2. Peneliti: Itba’ Muhammad Mahyana, (Dakwah dan
Komunikasi/PMI/2010) Judul: Partisipasi Masyarakat Terhadap BKM
(Badan Keswadayaan Masyarakat) dalam Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Kelurahan
Kalisuren, Bogor.
Isi pokok dari skripsi tersebut adalah:
Pada skripsi ini lebih fokus pada tingkat partisipasi masyarakat
Kalisuren terhadap PNPM mandiri perkotaan. Tingkat partisipasi
masyarakat dapat terlihat dari antusias masyarakat dalam pembentukan
BKM dan KSM guna mengikuti pelatihan-pelatihan yang dilakukan oleh
PNPM mandiri perkotaan.
Kritik dan saran untuk skripsi ini adalah lebih teliti dalam penulisan dan
sumber-sumber buku yang dikutip.
15
3. Peneliti: Desi Lestari, (Dakwah dan Komunikasi/KPI/2008) Judul: Strategi
Komunikasi Linda Agum Gumelar Dalam Program Pita Pink di Yayasan
Kesehatan Payudara Jakarta.
Isi pokok dari skripsi tersebut adalah:
Pada skripsi ini membahas dan menjelaskan tentang bentuk dan
langkah-langkah strategi komunikasi dalam optimalisasi sosialisasi pita
pink.
Kritik dan saran untuk skripsi ini adalah sumber buku dan aplikasinya
terhadap masalah yang diulas harus lebih disesuaikan kembali, dan
penulisan harus juga diperhatikan lebih baik lagi.
Namun demikian, yang membedakan skripsi peneliti dengan
penelitian yang telah dipaparkan di atas adalah selain perbedaan lokasi
dimana pada skripsi Lukman Hakim dilakukan di Pondok Betung
Tanggerang, Itba’ Muhammad Mahyana di Kalisuren, sedangkan peneliti
mengadakan penelitian Pulau Pari, Kepulauan Seribu, dan bila dilihat dari
isi skripsi, peneliti lebih fokus pada strategi komunikasi dalam
pemberdayaan masyarakat.
Akan tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa hasil karya ilmiah
tersebut memberikan inspirasi kepada peneliti untuk mengangkat tema
”Strategi Komunikasi Relawan Universitas Islam Negri Syarif
Hidayatullah Jakarta (UIN) Dalam Pemberdayaan Masyarakat
Pulau Pari Melalui Program Pengentasan Kemiskinan DKI
(P2KDKI)”.
16
F. Teknik Penulisan
Adapun dalam penulisan skripsi ini, penulis berpedoman pada buku
“Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Skripsi, Tesis Dan Disertasi” yang
diterbitkan oleh Universitas Islam Negri (UIN) Syarifhidayatullah Jakarta
Press Tahun 2013.
G. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Berisikan tentang latar belakang masalah, pembatasan dan
perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
metodelogi penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika
penulisan yang merupakan gambaran umum dalam penulisan
skripsi.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini terdiri dari pertama pengertian strategi, kedua
komunikasi, ketiga strategi komunikasi, keempat pemberdayaan
masyarakat.
BAB III : PROFIL LEMBAGA, Gambaran Umum Bumn, Pt.Pelindo II
Persero, Profil Relawan UIN, Program Pengentasan Kemiskinan
Dki (P2KDKI), dan Gambaran Umum Pulau Pari.
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan membahas mengenai analisis strategi
komunikasi para relawan UIN dalam pemberdayaan masyrakat
17
Pulau Pari, dan penerapan pemberdayaan masyarakat di Pulau
Pari.
BAB V : PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dari pemikiran sebelumnya dan saran
yang diharapkan dapat berguna bagi penelitian penulis.
18
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Strategi
1. Pengertian
Strategi berasal dari bahasa Yunani, yaitu strategos, yang berarti
“komandan militer” pada zaman demokrasi Athena. Selain itu juga kata
strategi diartikan sebagai seni berperang. Pada awalnya strategi digunakan
dalam dunia militer, yaitu memenangkan suatu peperangan. Suatu strategi
mempunyai dasar-dasar atau skema untuk mencapai suatu sasaran yang
dituju.1
Dalam kamus besar bahasa Indonesia disebutkan, strategi adalah ilmu
dan seni menggunakan sumber daya bangsa-bangsa untuk melakukan
kebijakan tertentu diperang dan damai, atau rencana yang cermat
mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.2
Kata strategi mengacu pada apa yang merupakan perhatian utama
manajemen puncak organisasi. Secara khusus, strategi adalah
“penempaan” misi perusahaan, penetapan sasaran organisasi dengan
mengingat kekuatan eksternal dan internal, perumusan kebijakan dan
1 Komarudin, Ensiklopedi Manajemen, ( Jakarta: Bumi Aksara, 1994), Cet ke-1, h.539.
2 Pusat Bahasa Departenem Pendidikan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ketiga,
(Jakarta: Balai Pustaka, 2005), h.109.
19
strategi tertentu untuk mencapai sasaran dan memastikan implementasinya
secara tepat, sehingga tujuan dan sasaran utama organisasi akan tercapai.3
Secara umum, kata strategi mengandung makna rencana yang cermat
mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.4 Secara singkat dapat
dikatakan bahwa strategi merupakan prosedur-prosedur yang digunakan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi dalam beberapa
kesempatan telah didefinisikan oleh beberapa ahli, seperti:
(1) Syarif Usman dalam bukunya Strategi Pembangunan Indonesia dan
Pembangunan dalam Islam, mengatakan “strategi sebagai
kebijaksanaan menggerakkan dan membimbing seluruh potensi
bangsa untuk mencapai tujuan, yaitu kemakmuran dan kebahagiaan”.5
(2) Richard Vancil (1990) dalam Karhi Nisjar (1997:95) merumuskan
konsep strategi sebagai berikut: “... strategi sebuah organisasi, atau
subunit sebuah organisasi lebih besar yaitu sebuah konseptualisasi
yang dinyatakan atau yang dinyatakan atau yang diimplementasi oleh
pemimpin organisasi yang bersangkutan, berupa:
(a) Sasaran-sasaran jangka panjang atau tujuan-tujuan organisasi
tersebut.
3 Geeorge A. Stainer dan Jhon B. Miner, Kebijakan dan Strategi Manajemen, edisi kedua,
Erlangga, 1997, h.18. 4 Henry Guntur Tarigan, Strategi Pengajaran dan Pembelajaran Bahasa, (Bandung,
Angkasa 1993), h.2. 5 Syarif Usman, Strategi Pembangunan Indonesia dan Pembangunan dalam Islam,
Fa.(Jakarta) h.6.
20
(b) Kendala-kendala luas dan kebijakan-kebijakan, yang atau
ditetapkan sendiri oleh sang pemimpin atau yang diterimanya dari
pihak atasnya, yang membatasi skope aktivitas-aktivitas
organisasi yang bersangkutan, dan
(c) Kelompok rencana-rencana dan tujuan-tujuan yang telah
diterapkan dengan ekspektassi akan diberikannya sumbangsih
mereka dalam hal mencapai sasaran-sasaran organisasi tersebut.6
(3) Clausewitz dalam buku Mahaguru Strategi Perang Modern (1991:56)
membedakan antara taktik dan strategi, taktik menurut Clausewitz
adalah doktrin penggunaan kekuatan bersenjata dalam pertempuran,
sedangkan strategi adalah doktrin penggunaan pertempuran-
pertempuran individu untuk mencapai tujuan perang.7
(4) Graffin (2000) mendefinisikan strategi sebagai rencana komprehensif
untuk mencapai tujuan organisasi. (Strategy is a comprehensive plan
for accomplishing an organitation goals).8
2. Tahapan-Tahapan Strategi
Strategi juga melalui tahapan dalam prosesnya, secara garis besar
strategi melalui tiga tahapan yaitu9:
6 Karhi Nisjar S, Manajemen Strategik, (Penerbit Mandar Maju, 1997, Bandung), h.95.
7 Clausewitz, Mahaguru Strategi Perang Modern, Grafiti, 1991, Jakarta), h.56.
8 Ernie Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, (Prenada Media
Group, 2009, Jakarta), cet ke-4, h.132. 9 Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep, (jakarta: Prenhalindo,2002), h.30.
21
a. Rumusan Strategi
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah merumuskan
strategi yang akan dilakukan. Sudah termasuk di dalamnya adalah
mengembangkan tujuan, mengenali peluang dan ancaman
eksternal, menetapkan kekuatan kelemahan secara internal,
menetapkan suatu objektifitas, menghasilkan strategi juga
ditentukan suatu sikap untuk menentukan, memperluas,
menghindari atau melakukan suatu keputusan dalam proses
kegiatan.
b. Implementasi Strategi
Setelah kita merumuskan dan memilih strategi yang telah
ditetapkan, maka langkah berikutnya adalah melaksanakan
strategi yang ditetapkan tersebut. Dalam tahapan pelaksanaan
strategi yang telah dipilih sangat membutuhkan komitmen dan
kerja sama dari seluruh unit, tingkat, dan anggota organisasi.
Tanpa adanya komitmen dan kerja sama dalam
melaksanakan strategi, maka proses formulasi dan analisis strategi
hanya akan menjadi impian yang jauh dari kenyataan.
Implementasi strategi bertumpu pada alokasi dan
pengorganisasian sumber daya yang akan ditampakkan melalui
peneapan struktur organisasi dan mekanisme kepemimpinan yang
dijalankan bersama budaya perusahaan dan organisasi.
22
c. Evaluasi Strategi
Tahap strategi dari strategi adalah evaluasi implementasi
strategi. Evaluasi strategi diperlukan karena keberhasilan yang
telah dicapai dapat diukur kembali untuk menetapkan tujuan
berikutnya. Evaluasi menjadi tolak ukur untuk strategi yang akan
dilaksanakan kembali oleh suatu organisasi dan evaluasi sangat
diperlukan untuk memastikan sasaran yang dinyatakan telah
tercapai. Ada tiga macam kegiatan mendasar untuk mengevaluasi
strategi, yakni:
(a) Meninjau faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi
dasar strategi. Adanya perubahan yang ada akan menjadi suatu
perubahan dalam pencapaian tujuan, begitu pula dengan faktor
internal yang diantaranya strategi tidak efektif atau hasil
implementasi buruk dapat berakibat buruk pula bagi hasil yang
akan dicapai.
(b) Mengukur prestasi (membandingkan hasil yang diharapkan
dengan kenyataan). Prosesnya dapat dilakukan dengan
menyelidiki penyimpangan dari rencana, mengevaluasi prestasi
individual, dan menyimak kemajuan yang dibuat ke arah
pencapaian sasaran yang dinyatakan. Kriteria untuk
mengevaluasi strategi harus dapat diukur dan mudah
dibuktikan, kriteria yang dinamakan hasil lebih penting dari
pada kriteria yang mengungkapkan apa yang terjadi.
23
(c) Mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa
prestasi sesuai dengan rencana. Dalam hal ini tidak harus
berarti bahwa strategi yang ada ditinggalkan atau harus
merumuskan strategi yang baru. Tindakan korektif diperlukan
bila tindakan atau hasil tidak sesuai dengan yang dibayangkan
semula atau pencapaian yang diharapkan.
3. Tujuan Strategi
Tujuan strategi adalah untuk mempertahankan atau mencapai suatu
posisi keunggulan dibandingkan dengan pihak pesaing. Organisasi
yang bersangkutan masih meraih suatu keunggulan apabila ia dapat
memanfaatkan peluang-peluang di dalam lingkungan, yang
memungkinkan menarik keuntungan-keuntungan dari bidang
kekuatannya.
B. Komunikasi
1. Pengertian
Kata atau istilah “komunikasi” merupakan terjemahan dari
bahasa Inggris Communication yang dikembangkan di Amerika
Serikat dan komunikasipun berasal dari unsur persuratkabaran, yakni
journalism. Adapun definisi komunikasi dapat dilihat dari dua sudut
yaitu: dari sudut bahasa (etimologi) dan dari sudut istilah
(terminologi)10
.
10
Raudhonah, Ilmu Komunikasi, (UIN Press: Jakarta, 2007) h.19
24
Komunikasi menurut bahasa (etimologi) dalam”ensiklopedi
umum” diartikan dengan “perhubungan”, sedangkan yang terdapat
dalam buku komunikasi berasal dari perkataan latin, yaitu:
a. Communicare, yang berarti berpartisipasi ataupun
memberitahukan.
b. Communis, yang berarti milik bersama ataupun berlaku dimana-
mana.
c. Communis Opinion, yang berarti berpendapat umum ataupun
berpendapat mayoritas.
d. Communico,yang berarti membuat sama.
e. Demikian juga Communication berasal dari kata latin
Communicatio yang juga bersumber dari kata Communis yang
berarti sama. Sama di sini maksudnya sama makna.
Pengertian komunikasi secara etimologi ini memberi pengertian
bahwa komunikasi yang dilakukan hendaknya dengan lambang-
lambang atau bahasa yang mempunyai kesamaan arti antara orang
yang memberi pesan dengan orang yang menerima pesan. Adapun
pengertian komunikasi menurut istilah (terminologi) banyak
dikemukakan oleh sarjana yang menekuni ilmu komunikasi antara
lain:
Menurut Carl I. Hovland yang dikutip oleh Onong U. Effendy
dalam bukunya Dimensi-Dimensi Komunikasi (1981:6) mengatakan
25
bahwa komunikasi adalah “The process by which an individual (the
communicator) transmits stimuli (usually verbal symbols) to modify
the behavior of other individuals (communicant)” yang berarti:
”Proses dimana seseorang (komunikator) menyampaikan
perangsang-perangsang (biasanya lambang-lambang dalam bentuk
kata-kata) untuk merubah tingkah laku orang lain (komunikan).11
Dalam kamus psikologi, Dictionary of Behavior Science,
menyebutkan enam pegertian komunikasi, yang intinya adalah:
pertama, penyampaian perubahan energi dari suatu tempat ke tempat
lain seperti dalam sistem saraf atau penyampaian gelombang-
gelombang suara. Kedua, penyampaian atau penerimaan signal atau
pesan oleh organisme. Ketiga, pesan yang disampaikan. Keempat,
teori komunikasi. Proses yang dilakukan satu sistem untuk
mempengaruhi sistem yang lain melalui pengaturan signal-signal
yang disampaikan. Kelima, pengaruh satu wilayah persona pada
wilayah persona yang lain sehingga perubahan dalam satu wilayah
menimbulkan perubahan yang berkaitan pada wilayah lain. Keenam,
pesan pasien kepada pemberi terapi dalam psikoterapi.12
Dari beberapa pakar ahli komunikasi tersebut dapat di jelaskan
bahwa, komunikasi adalah sebuah proses penyampaian pesan dari
komunikator kepada komunikan melalui saluran tertentu. Atau
komunikasi sebagai suatu proses penyampaian pesan (berupa
11
Onong Uchyana Effendy, Dimensi-Dimensi Komunikasi, (Bandung: Alumni, 1981),
h.6. 12
Jalaluddin, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Remadja Karya, 1985), h.4.
26
lambang, suara, gambar dan lain-lain) dari sumber kepada sasaran
(audience) dengan menggunakan saluran tertentu.13
Komuniksai berarti juga upaya yang disengaja, mempunyai
tujuan dan juga menuntut adanya partisipasi dan kerjasama dari para
pelaku yang terlibat. Demikian juga komunikasi pada dasarnya
merupakan tindakan yang dilakukan dengan menggunakan lambang-
lambang, baik berupa kata-kata, angka-angka, tanda-tanda atau yang
lainnya, yang semuanya itu tentu harus adanya kesamaan makna dan
pengertian. Komunikasi akan berhasil jika orang yang diajak bicara
dapat memberi makna sesuai dengan yang diharapkan komunikator.
2. Unsur-Unsur Komunikasi
Dari pengertian komunikasi yang telah dijelaskan di atas, maka
proses komunikasi membutuhkan unsur-unsur komunikasi, yaitu:
a. Komunikator
Pengirim pesan yang dimaksud di sini adalah manusia yang
mengambil inisiatif dalam berkomunikasi. Pesan disampaikan
komunikator untuk mewujudkan motif komunikasi. Sumber
peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber pembuat atau
pengirim informasi. Dalam komunikasi antar manusia, sumber
terdiri dari satu orang. Tetapi juga bisa dari kelompok misalnya
13
Tommy Suprapto, Pengantar Teori Komunikasi, (Jakarta: Media Pressindo, 2006), h. 3
27
partai, organisasi atau lembaga. Sumber tersebut disebut
komunikator atau juga sender.14
b. Pesan
Pesan pada dasarnya bersifat abstrak. Untuk membuatnya
konkret agar dapat dikirim dan diterima oleh komunikan,
manusia dengan akal budinya menciptakan sejumlah lambang
komunikasi beupa, suara, mimik, gerak-gerik, lisan dn tulisan.
Pesan bersifat abstrak, seorang komunikan tidak akan tahu apa
yang ada dibenak seorang komunikator, hingga komunikator
mewujudkannya dalam lambang-lambang komunikasi.15
Pesan
merupakan inti atau perumusan tujuan dan maksud dari
komunikator kepada komunikan. Pesan merupakan unsur yang
sangat mementukan dalam proses komunikasi. Agar pesan dapat
diterima dengan baik, maka pesan yang disampaikan oleh
komunikator kepada komunikan harus menggunakan bahasa
yang mudah dimengerti.16
Pesan yang disampaikan dalam proses komunikasi adalah
sesuatu yang disampaikan pengirm kepada penerima. Pesan
dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui saluran
media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan,
14
Wiryanto, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta: Grasindo, 2000), h.24. 15
Dani Vardiansyah, Pengantar Ilmu Komunikasi: Pendekatan Teori Konseptual, (Bogor:
Ghalia Indonesia, 2004), h.23. 16
Mondry, Pemahaman Teori dan Praktek Jurnalistik, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008),
Cet. Ke-1 h. 8.
28
hiburan, informasi, nasihat atau propaganda. Pesan biasanya
disebut juga messege atau content.
c. Saluran Dan Media Komunikasi
Saluran komunikasi adalah jalan yang dilalui pesan
komunikator untuksampai ke komunikannya. Ada dua jalan agar
pesan komunikator sampai pada komunikannya, yaitu tana
media yang berlangsung tatap muka dan komunikasi yang
menggunakan media. Media yang dimaksud ialah media
komunikasi, artinya ini menggunakan teknologi media
komunikasi.
d. Komunikan
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang
dikirim oleh sumber. Penerima bisa terdiri dari satu orang atau
lebih, bisa dalam bentuk kelompok, partai dan bangsa. Penerima
juga bisa disebut komunikan. Penerima adalah elemen penting
dalam komunikasi. Jika satu pesan tidak diterima oleh penerima,
akan menimbulkan berbagai macam masalah yang sering kali
menuntut perubahan, apakah pada sumber, pesan dan saluran.
e. Efek Komunikasi
Efek komunikasi dapat diartikan sebagai pengaruh yang
ditimbulkan pesan komunikator dalam diri komunikannya.
Terdapat tiga tataran pengaruh dalam diri komunikan, yaitu
29
kognitif (seseorang menjadi tahu tentang sesuatu, efektif (sikap
seseorang terbentuk, misalnya setujudan tidak setuju terhadap
sesuatu), dan konatif (tingkah laku yang membuat seseorang
melakukan sesuatu).
3. Bentuk-bentuk komunikasi
Bentuk-bentuk komunikasi terbagi menjadi tiga yaitu:
Komunikasi Personal (Personal Communication), yaitu :
(a) Komunikasi Intrapesonal (Intrapersonal Communication)
Mernurut Dedi Mulyana “komunikasi antar pribadi adalah
komunikasi dengan diri kita sendiri, baikkita sadari atau
tidak”. Contohnya berfikir. Komunikasi ini merupakan
landasan komunikasi pribadi dan komunikasi dalam konteks
yang lainnya meskipun dalam disiplin komunikasi tidak
dibahas secara rinci dan tuntas. Dengan kata lain, komunikasi
intrapersonal ini melekat pada komunikasi dua-orang, tiga-
orang, dan seterusnya, karena sebelum berkomunikasi dengan
orang lain biasanya berkomunikasi dengan diri sendiri
(mempersepsi dan memastikan makna pesan orang lain),
hanya saja caranya tidak disadari. Keberhasilan komunikasi
kita dengan orang lain bergantung pada keefektifan
komunikasi kita dengan diri sendiri.17
17
Dedi Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung: PT. Rosdakarya, 2007),
Cet. Ke-9, h.80
30
(b) Komunikasi Antarpersonal (Interpersonal Communication)
Adalah komunikasi antarorang lain dengan orang lain yang
seorang diri juga secara pribadi. Komunikasi antarpersonal
merupakan pengiriman pesan-pesan dari seseorang dan
diterima oleh orang lain atau sekelompok orang lain dengan
efek dan umpan balik langsung.18
Komunikasi Kelompok (Group Communication)
Onong mengartikan komunikasi kelompok adalah
komunikasi antara seseorang dengan sejumlah orang yang
berkumpul bersama-sama dalam bentuk kelompok. Komunikasi
kelompok termasuk komunikasi tatap muka, karena komunikator
dan komunikan berada dalam situasi saling berhadapan dan saling
melihat. Komunikasi kelompok menimbulkan arus balik
langsung. Komunikator mengetahui tanggapan komunikan pada
saat sedang berkomunikasi sehingga, apabila disadari bahwa
komunikasinya kurang atau tidak berhasil, ia dapat segera
mengubah gayanya.19
C. Strategi Komunikasi
1. Pengertian
Strategi komunikasi merupakan perpaduan perencanaan komunikasi
(communication planning) dengan menejemen komunikasi
18
Alo Liliweri, Komunikasi Antarpribadi, (Bandung: PT: Citra Aditya Bakti, 1991), Cet
ke-1, h.72 19
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi (Bandung: PT Citra
Aditya Bakti, 2003) Cet. Ke-3, h.55
31
(communication management) untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Strategi komunikasi harus menunjukkan bagaimana
operasionalnya secara praktis harus dilakukan, artinya pendekatannya bisa
berbeda-beda pada suatu kondisi dan situasi.20
Dalam strategi komunikasi, peran komunikasi sangatlah penting.
Strategi komunikasi haruslah bersifat dinamis, sehingga komunikator
sebagai pelaksana dapat segera mengadakan perubahan apabila ada suatu
faktor yang mempengaruhi. Suatu pengaruh yang menghambat komunikasi
dapat datang sewaktu-waktu.
Seorang komunikan mempunyai kemampuan dan strategi untuk
melakukan perubahan sikap, pendapat dan tingkah laku komunikasi
melalui mekanisme daya tarik, jika pihak komunikan merasa bahwa
komunikator ikut serta dengannya, sehingga komunikan bersedia untuk
taat pada pesan yang di samapaikan oleh komunikator. Sikap komunikator
yang berusaha menyamakan diri dengan komunikan ini akan menimbulkan
simpati komunikan pada komunikator.
Menurut R. Wayne Peace, Brent D. Petterson dan M Dallas Burnet
dalam bukunya Techiques For Effective Communication, seperti yang
dikutip oleh Onong Uchyana Effendi, tujuan sentral strategi komunikasi
terdiri atas tiga tujuan utama, yaitu:21
20
Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Prenhalindo,2002), h.301 21
Onong Uchyana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya.2007), h.32.
32
a. To secure understanding: Memastikan bahwa komunikan mengerti
pesan yang diterima. Andaikata ia sudah dapat mengerti dan
menerima, maka penerimanya itu harus dibina.
b. To establish acceptance: Setelah komunikan mengerti dan menerima
pesan maka pesan ini haruslah disadari kebenarannya oleh
komunikan.
c. To motivate action: setelah komunikan mengerti dan sadar akan pesan
yang diberikan komunikator maka pesan haruslah memotivasi
komunikan dalam bertindak atau berprilaku.
Dalam buku Dinamika Komunikasi ,Onong Uchyana Effendy
menjelaskan, strategi komunikasi harus didukung oleh teori, sebab teori
merupakan pengetahuan yang sudah diuji kebenarannya. Teori strategi
yang dikemukakan oleh Harold D. Laswell cara yang terbaik menerangkan
kegiatan komunikasi ialah menjawab pertanyaan “Who Says What In Wich
Channel To Whom With What Effect ?”. Strategi komunikasi, maka segala
sesuatunya harus dipertautkan dengan komponen yang merupakan
jawaban terhadap pertanyaan dalam rumusan Laswell :
- Who ? (siapakah komunikatornya?)
- Says what? (pesan apa yang diberikan?)
- In which channel? (media apa yang digunakan?)
- To whom? (siapa komunikannya?)
33
- With what effect? (effect apa yang diharapkan?)22
2. Langkah-Langkah Strategi Komunikasi
Dalam melaksanakan strategi komunikasi diperlukan langkah-
langkah strategis yang perlu dijalankan. Untuk menyusun langkah-
langkah tersebut dibutuhkan suatu pemikiran dengan
memperhitungkan komponen-komponen komunikasi serta faktor
pendukung dan faktor penghambat komunikasi seperti:
1. Mengenali Sasaran Komunikasi
Sebelum kita melancarkan komunikasi, kita perlu
mempelajari siapa-siapa yang akan menjadi sasaran komunikasi
kita. Hal ini akan sangat bergantung pada tujuan komunikasi,
apakah tujuan komunikasinya hanya pada sebatas agar
komunikan mengetahui (dengan metode informatif) atau agar
komunikan melakukan tindakan tertentu dengan metode
persuasif. Apapun tujuannya, metodenya dan banyaknya sasaran
pada diri komunikan perlu di perhatikan faktor-faktor sebagai
berikut:23
2. Faktor Kerangka Referensi
Pesan komunikasi yang akan disampaikan pada komunikan
harus disesuaikan dengan kerangka referensi (frame of reference).
22
Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya
2007), cet ke 7, h.29. 23
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya.2007), h.35.
34
Kerangka referensi seseorang terbentuk berdasarkan hasil dari
perpaduan pengalaman, pendidikan, gaya hidup, norma hidup,
status sosial, ideologi dan cita-cita. Kerangka referensi seseorang
ada yang berbeda secara ekstrem seperti antara murid SMP
dengan Mahasiswa. Ada juga perbedaan yang gradual saja seperti
seorang sarjana dengan sarjana lain yang sama-sama lulusan
universitas. Dalam komunikasi antar pribadi mudah untuk
mengenal kerangka referensi komunikan karena ia hanya satu
orang. Yang sukar ialah untuk mengenal kerangka referensi
komunikan dalam komunikasi kelompok. Ada kelompok yang
individu-individu sudah dikenal sebagai kelompok karyawan.
Ada juga yang tidak dikenal seperti pengunjung rapat RW.
Komunikasi haruslah disesuaikan dengan kranka referensi
mereka. Lebih sulit lagi mengenali kerangka referensi komunikan
dalam komunikasi massa sebab sifatnya heteroge. Oleh karena itu
pesan yang disampaikan kepada khalayak melalui media massa
hanya bersifat informatif dan umum, yang dapat dengan mudah
dimengerti semua orang.
3. Faktor Situasi Dan Kondisi
Yang dimaksud dengan situasi disini ialah situasi
komunikasi pada saat komunikan akan menerima pesan yang
akan disampaikan. Agar komunikasi berjalan dengan efektif,
tempat dan ruangan dimana komunikasi akan berlangsung,
sehingga hambatan yang datang dapat diminimalisir. Yang
35
dimaksud disini ialah state of personality komunikan, yaitu
keadaan fisik dan psikis komunikan pada saat ia menerima pesan
komunikasi. Komunikasi kita tidakakan efektif apabila
komunikan sedang marah, sedih, bingung, sakit atau lapar. Dalam
menghadapi komunikan dengan kondisi seperti itu, kita
diharapkan sebisa mungkin untuk menciptakan suasana yang
menyenagkan. Akan tetapi tidak jarang pula kita harus melakukan
pada saat itu juga.
d. Pemilihan Media Komunikasi
Media komunikasi banyak jumlahnya, pemilihan media
komunikasi akan sangat bergantung pada komunikasi yang akan
dituju. Untuk menyampaikan pesan terhadap masyarakat
perkotaan maka media yang efektif adalah media cetak, audio dan
audio visual. Sedangkan untuk masyarakat pedesaan atau
masyarakat yang kurang berkembang sering digunakan adalah
papan pengumuman, speaker masjid atau mushola.
e. Pengkajian Tujuan Pesan Komunikasi
Pesan komunikasi mempunyai tujuan tertentu. Ini
menentukan teknik yang harus diambil, apakah itu teknik
informasi, teknik persuasi, atau teknik instruksi. Pesan
komunikasi terdiri atas isi pesan dan lambang. Isi pesan
komunikasi bisa satu, tetapi lambang yang dipergunakan bisa
bermacam-macam. Lambang yang bisa dipergunakan untuk
36
menyampaikan isi komunikasi ialah bahasa, gambar, warna, kial
(gesture) dan lain sebagainya.
Lambang yang banyak digunakan dalam komunikasi ialah
bahasa. Karena hanya bahasalah yang mampu mengungkapkan
pikiran dan perasaan, fakta dan opini, hal yang konkret dan
abstrak, pengalaman yang sudah lalu dan kegiatan yang akan
datang. Oleh karena itu dalam komunikasi bahasa memegang
peranan yang sangat penting. Meskipun bahasa nonverbal pun
memeiliki peran yang juga penting untuk berkomunikasi dalam
keadaan jarak yang cukup jauh dan juga untuk berkomunikasi
dengan para tuna wicara.
f. Peran Komunikator Dalam Komunikasi
Ada faktor penting yang harus terdapat pada diri komunikator
ketika melancarkan komunikasi adalah :
(1) Daya tarik sumber komunikasi akan berhasil, dapat
mengubah sikap, opini dan prilaku komunikan jika
komunikator mempunyai daya tarik dan merasa ada
kesamaan dengan komunikan.
(2) Kredibilitas sumber faktor lain yang dapat menyebabkan
komunikasi berhasil ialah kepercayaan komunikan pada
37
komunikator dan komunikator pun mampu bersifat empatik
kepada komunikan.24
3. Fungsi Strategi Komunikasi
Strategi komunikasi sangat diperlukan dalam proses
komunikasi, karena berhasil tidaknya kegiatan komunikasi secara
efektif banyak ditentukan oleh strategi komunikasi. Strategi
komunikasi baik secara makro (planned multy-media strategy)
maupun secara mikro (single communication medium strategy)
mempunyai fungsi ganda:
1) Menyebar luaskan pesan komunikasi yang bersifat informatif,
persuasif dan instruktif secara sistematik kepada sasaran untuk
memperoleh hasil maksimal.
2) Menjembatani “cultural gap” akibat kemudahan diperolehnya dan
kemudahan dioprasionalkannya media massa begitu ampuh yang
jika dibiarkan akan merusak nilai-nilai budaya.25
4. Jenis Pendekatan Dan Model Dalam Komunikasi
a. Pendekatan Prilaku Dalam Komunikasi Antar Budaya26
Pendekatan dalam kompetensi komunikasi antarbudaya dapat
dilakukan melalui pendekatan prilaku, terutama prilaku sosial
24
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya.2007), h.35-39. 25
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi (Bandung: PT Citra
Aditya Bakti, 2003) Cet. Ke-3, h. 300. 26
Liliweri MS, Alo, Makna Budaya dalam Komunikasi Antar Budaya, (LKiS:
Yogyakarta) 2002 h.281
38
(prilaku individu dalam konteks sosial) karena individu
berhubungan dengan seseorang dalam konteks budaya tertentu.
b. Model Komunikasi Dua Tahap (Two Step Flow Communication)
Konsep komunikasi dua tahap ini berasal dari lazarsfeld,
Berelson, dan Gaudet (1948) yang berdasarkan penelitiannya
manyatakan bahwa ide-ide sering kali datang dari radio dan surat
kabar yang ditangkap oleh pemuka pendapat (opinion leaders) dan
dari mereka ini berlaku menuju penduduk yang kurang giat. Tahap
pertama adalah dari sumbernya, yakni komunikator dari pemuka
pendapat kepada pengikut-pengikutnya, yang juga menyangkut
penyebaran pengaruh.27
D. Relawan
1. Pengertian
Relawan sesuai namanya, lengkapnya sukarelawan, adalah orang
yang melakukan sesuatu dengan suka rela. Bebas dari paksaan dan bukan
juga karena diwajibkan. Pengertian relawan adalah seseorang atau
sekelompok orang yang secara ikhlas karena panggilan nuraninya
memberikan apa yang dimilikinya (pikiran, tenaga, waktu, harta, dsb)
kepada masyarakat sebagai perwujudan tanggung jawab sosialnya tanpa
mengharapkan pamrih baik berupa imbalan (upah), kedudukan, kekuasaan,
27
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya.2007),
39
kepentingan maupun karier.28
Relawan UIN adalah mahasiswa/i baik
perorangan maupun kelompok yang secara ikhlas membantu masyrakat
sebagai bentuk tanggung jawab sosialnya tanpa mengharapkan imbalan
maupun kepentingan yang lainnya.
Dalam program P2KDKI relawan UIN memiliki kriteria yang
diharuskan yaitu para relawan haruslah masiswa atau mahasiswi tingkat
akhir dan juga ikut berperan aktiv dalam berbagai oganisasi baik
organisasi internal kampus maupun luar kampus.29
28
Pengertian Relawan diakses pada 05 April 2014 dari
http://www.psychologymania.com/2013/04/pengertian-relawan.htm 29
Wawancara pribadi dengan Muhammad Syarif Tanggal 18 Maret 2014 di LPM UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
40
BAB III
PROFIL LEMBAGA, RELAWAN UIN DAN GAMBARAN UMUM
P2KDKI
A. Kementrian BUMN (Badan Usaha Milik Negara)
1. Sejarah dan Perkembangan Kementrian BUMN
Kementrian BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian
besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung
yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan.
BUMN telah ada sejak tahun 1973, organisasi ini merupakan
bagian dari unit kerja di lingkungan Departemen Keuangan Republik
Indonesia dan mengalami beberapa kali perubahan dan perkembangan.
Tahun 1973 unit yang menangani pembinaan BUMN berada pada unit
setingkat Eselon II. Unit organisasi itu disebut Direktorat Persero dan
PKPN (Pengelolaan Keuangan Perusahaan Negara). Selanjutnya, diubah
nama menjadi Direktorat Persero dan Badan Usaha Negara. Kemudian
berubah menjadi Direktorat Pembinaan BUMN sampai tahun 1993.
Organisasi yang awalnya hanya setingkat Direktorat/Eselon II,
ditingkatkan menjadi setaraf Direktorat Jenderal/Eselon I, dengan nama
Direktorat Jenderal Pembinaan Badan Usaha Negara. Tahun 1998,
pemerintah Republik Indonesia mengubah bentuk organisasi pembina dan
pengelola BUMN menjadi setingkat Kementerian dengan nama
Kementerian Negara Pendayagunaan BUMN.
41
2. Visi, Misi dan Tujuan Kementrian BUMN1
Adapun visi dari Kementrian BUMN adalah menjadi Pembina BUMN
yang Profesional untuk meningkatkan nilai BUMN. Untuk mewujudkan
visi tersebut, Kementerian BUMN menetapkan misi sebagai berikut:
a. Mewujudkan organisasi modern sesuai dengan tata kelola
pemerintahan yang baik.
b. Meningkatkan daya saing BUMN di tingkat nasional, regional, dan
internasional.
c. Meningkatkan Kontribusi BUMN kepada ekonomi nasional.
3. Tugas dan fungsi BUMN
Dalam melaksanakan tugasnya Kementrian BUMN menyelanggarakan
fungsi sebagai berikut:
a. Perumusan dan penetapan kebijakan di bidang pembinaan BUMN.
b. Koordinasian dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan bidang
pembinaan BUMN.
c. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung
jawab kementrian BUMN.
d. Pengawasan atau pelaksanaan tugas dilingkungan kementrian BUMN.
1 visi dan misi BUMN, diakses 15 Desember 2013 dari
http://www.bumn.go.id/ptpn12/galeri/company-profile/
42
B. PT. Pelindo II Persero2
1. Sejarah PT. Pelindo II Persero
PT.Pelabuhan Indonesia II (Pelindo) Persero dimulai dari
keputusan pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1960 untuk
mendirikan Negara Enterprise Pelabuhan I ke Pelabuhan VIII sebagai
managing pihak untuk pelabuhan laut di seluruh Indonesia berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 19/1960 pada manajemen pelabuhan umum
dilakukan oleh badan pengelolaan pelabuhan (BPP).
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 15/1983 juncto PP No.5
tanggal 5 Februari 1985, Perum Pelabuhan dilebur dan dibagi menjadi
empat wilayah operasional, di bawah nama Perum Pelabuhan I sampai IV.
Empat Perusahaan akan menjadi BUMN di bawah pengawasan
Departemen Perhubungan Republik Indonesia.
Pada 22 Februari 2012 PT. Pelabuhan Indonesia II Persero dikenal
sebagai Pelindo II yang telah meluncurkan identitas baru dan tranformed
untuk menjadi Indonesia Pelabuhan Korporasi atau IPC .
2. Visi dan Misi PT. Pelindo II Persero
Misi dari PT.Pelindo II adalah sebagai berikut:
a. Memastikan kualitas layanan pelabuhan dengan jaringan logistik yang
sangat baik untuk memenuhi harapan para pemangku kepentingan
utama (pelanggan, pemegang saham, karyawan, mitra dan regulator).
2 Profile PT.Pelindo II Persero, diakses pada 15 Desember 2013 dari
http://www.indonesiaport.co.id/
43
b. Memastikan kelancaran dan keselamatan kapal dan lalu lintas kargo
untuk mewujudkan efisiensi biaya logistik dalam rangka mendorong
pertumbuhan ekonomi nasional.
c. Memastikan produktivitas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan yang dinamis.3
C. Gambaran Umum Program Pengentasan Kemiskinan DKI (P2KDKI)
1. Latar Belakang P2KDKI
P2KDKI merupakan program Asdep PKBL Kementrian BUMN
yang disusun sebagai program Corporate Social Responsibility yaitu Profit
(Keuntungan), People (Masyarakat), Planet (Lingkungan) yang
mendukung program Corporate Sustainability.
Ketiga prinsip tersebut menjadi acuan dari pemberdayaan,
Kementrian BUMN mengalokasikan dananya melalui program Bina
Lingkungan Pembina sebesar 70% dan untuk program Bina Lingkungan
BUMN Peduli sebesar 30%. Kementrian BUMN mempelopori format baru
pemberdayaan dengan pola sinergi ABG (Akademisi, Businessman dan
Goverman). Kegiatan ini didukung oleh Kementrian BUMN dengan
ditopang empat BUMN Pembina, diantaranya PT.Pelindo II Persero, BRI,
PGN (Perusahaan Gas Negara) dan Pertamina.4
Kegiatan ini bersinergi dengan beberapa perguruan tinggi di DKI
Jakarta (UI, UNJ, UHAMKA dan UIN), dalam koordinasi Badan
3 Profile PT.Pelindo II Persero” diakses pada 15 Desember 2013 dari
http://www.indonesiaport.co.id/ 4 Wawancara dengan Racukup Staf Kementrian BUMN pada tanggal 31 September
2013di Gedung Kementrian BUMN.
44
Kerjasama BUMN guna mengoptimalisasi pemanfaatan CSR Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) untuk penanganan kemiskinan di DKI Jakarta
melalui program Program Pengentasan Kemiskinan DKI (P2KDKI)
terhadap 100 RT di Jakarta. Relawan Program Penanganan Kemiskinan ini
terdiri dari 200 mahasiswa dan sarjana baru, dengan kualifikasi para
relawan tersebut harus mahasiswa tingkat akhir dan aktif dalam kegiatan
organisasi. Karena yang akan dihadapi adalah masalah kemiskinan maka
relawan harus benar-benar menyelami dan mendampingi masyarakat
secara tulus ikhlas penuh kesabaran dan keuletan.5
2. Tujuan P2KDKI
Kegiatan P2KDKI ini memiliki tujuan:6
a. Mengangkat masyarakat miskin dari keterpurukan baik secara
ekonomi, sosial, budaya dengan memanfaatkan potensi SDA.
b. Peningkatan Kebersihan Lingkungan.
c. Meningkatkan kualitas pendidikan.
d. Menjalin rasa persaudaraan.
D. Gambaran Umum Pulau Pari7
Pulau Pari dilihat dari letak geografis berada pada koordinat 5 50’
25” LS dan 106 34’ 30” 106 38’ 20” BT. Kepulauan ini secara
administratif berada pada Wilayah Kelurahan Pulau Pari, Kecamatan
5 Wawancara dengan Racukup Staf Kementrian BUMN pada tanggal 31 September
2013di Gedung Kementrian BUMN. 6 Laporan Pertanggung Jawaban Relawan P2KDKI di Pulau Pari.
7 Gambaran Umum Pulau Pari, di akses pada tanggal 10 Februari 2014 dari
http://www.ppk-kp3k.kkp.go.id/direktori-pulau/index.php/public_c/pulau_info/370
45
Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu,
Provinsi DKI Jakarta. Namu demikian, Ibukota Kelurahan berada di Pulau
Lancang Besar. Berdasarkan sejarahnya Pulau Pari ini awalnya adalah
tempat mencari ikan bagi nelayan Pulau Tidung yang lama kelamaan
akhirnya menetap di Pulau Pari hingga turun temurun sampai sekarang. 8
Pulau Pari memiliki luas 41,32 ha yang peruntukannya menurut
Perda Provinsi DKI Jakarta No. 6 Tahun 1999 tentang rencana tata ruang
wilayah (RT RW) provinsi DKI Jakarta difungsikan untuk perumahan
walaupun sekarang pengembangan Pulau Pari lebih ke arah wisata
mengingat budidaya rumput laut yang merupakan mata pencaharian
utama masyarakat Pulau Pari sudah mengalami penurunan.
Status Pulau Pari sebagian adalah milik Negara karena disana
terdapat UPT Lokal pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia
Oseanografi milik P20 LIPI yang berada disebelah Barat Pulau,
sedangkan sisanya lagi adalah milik swasta yaitu PT. Pari Asih yang
dahulu bernama PT. Bumi Raya yang hingga saat ini masih menjadi
sengketa dengan warga Pulau Pari. Status kawasan yang ada di Pulau ini
yaitu9 :
1. Kawasan Wisata
2. Kawasan Penelitian
3. Kawasan konservasi mangrove
8 Gambaran Umum Pulau Pari, di akses pada tanggal 10 Februari 2014 dari
http://www.ppk-kp3k.kkp.go.id/direktori-pulau/index.php/public_c/pulau_info/370 9 Gambaran Umum Pulau Pari, di akses pada tanggal 10 Februari 2014
46
Pulau Pari memiliki topografi yang berbentuk datar (ketinggian
0 3 m dpl) dengan tipe pantai berpasir putih dan bervegentasi mangrove
(bagian utara dan barat). Pulau Pari merupakan pulau karang timbul yang
jika dilihat dari citra satelit bentuknya mirip ikan pari. Pulau ini memiliki
perairan yang dangkal dengan substrat pasir. Penggunaan lahan di Pulau
Pari digunakan untuk kepentingan perumahan konservasi mangrove, dan
kepentingan wisata bahari. Penutupan lahannya masih didominasi oleh
semak belukar dan pepohonan. Hal ini disebabkan wilayah Pulau Pari
dimiliki sebagian besar oleh pihak swasta secara sah sehingga penduduk
Pulau Pari statusnya hanya menumpang dan tidak boleh membuka lahan
baru. 10
Pulau Pari memiliki 1 RW yaitu RW 04 dan 4 RT dengan jumlah
penduduk sebanyak 930 jiwa serta jumlah kepala keluarga sebanyak 265
KK. Penduduk Pulau Pari merupakan pencampuran dari berbagai macam
suku, yaitu: Bugis, Betawi, Jawa, Sunda dan Bima sehingga penduduk
setempat menggunakan bahasa khas Kepulauan Seribu yang merupakan
perpaduan bahasa dari suku-suku tersebut. Penduduk pulau pari 100%
memeluk agama islam sehingga kehidupan sosial-budayanya banyak
dipengaruhi oleh unsur-unsur agama Islam11
.
Jenis sarana transportasi yang ada di Pulau Pari terdiri dari
transportasi darat dan transportasi laut. Sarana transportasi darat meliputi
sepeda motor, sepeda, motor gerobak. Sarana transportasi tersebut
10
Gambaran Umum Pulau Pari, di akses pada tanggal 10 Februari 2014 dari
http://www.ppk-kp3k.kkp.go.id/direktori-pulau/index.php/public_c/pulau_info/370 11
Gambaran Umum Pulau Pari, di akses pada tanggal 10 Februari 2014
47
didukung dengan prasarana jalan yang terbuat dari paving blok dengan
lebar jalan untuk desa 2 m dan untuk jalan gang sekitar 1m. Jalan tersebut
dibangun pada tahun 2001 oleh Pemda DKI Jakarta dan hingga saat ini
kondisinya masih erbilang cukup baik12
.
Sarana penerangan yang ada di Pulau Pari awalnya menggunakan
listrik dari PLTD namun sekarang sudah melaui jaringan listrik bawah laut
sehingga listrik dapat menyala selama 24 jam. Sisem pembayaran listrik
melalui listrik prabayar dengan voucher, masing-masing sudah dilengkapi
dengan instalasi listrik dengan besaran 900 watt per rumah. Sarana
penerangan jalan di Pulau Pari masih sangat minim sehingga jalan-jalan
mayoritas masih gelap pada malam hari13
.
Sarana air bersih yang ada di Pulau Pari bisa didapatkan dari sumur
berkedalaman 2m. Air tersebut oleh penduduk hanya digunakan untuk
keperluan MCK saja dikarenakan airnya yang agak berasa payau,
sedangkan untuk keperluan memasak penduduk menggunakan air
penyulingan Reverse Osmosis (RO) yang dibeli dengan harga Rp 1.000,-
per jerigen (20 liter). Fasilitas RO ini merupakan bantuan yang diberikan
oleh Pemda DKI Jakarta pada tahun 2005 yang pengelolaannya diserahkan
kepada penduduk Pulau Pari14
.
Sarana kesehatan terdiri dari sebuah Pos Kesehatan dan sebuah
Posyandu, sementara untuk Puskesmas harus menempuh perjalanan laut
selama satu jam menggunakan kapal motor ke Pulau Lancang Besar.
12
Gambaran Umum Pulau Pari, di akses pada tanggal 10 Februari 2014 dari
http://www.ppk-kp3k.kkp.go.id/direktori-pulau/index.php/public_c/pulau_info/370 13
Gambaran Umum Pulau Pari, di akses pada tanggal 10 Februari 2014 14
Gambaran Umum Pulau Pari, di akses pada tanggal 10 Februari 2014
48
Petugas kesehatan yang ada di Pulau Pari terdiri dari 1 orang dokter
umum, 3 orang bidan dan 1 orang paramedis. 15
Sarana pendidikan yang ada di Pulau Pari terdiri dari 1 PAUD, 1
TK, 1 SD, 1 Madrasah Diniyah dan 1 SMP. Jumlah murid sekitar 340
siswa dimana jumlah total murid laki-laki adalah 174 dan murid
perempuan berjumlah 166 siswi.
Sarana sanitasi lingkungan di Pulau Pari sudah cukup baik. Sudah
terdapat saluran pembuangan air kotor dari rumah-rumah warga langsung
ke laut sehingga air kotor limbah rumah tangga tidak menggenang
disekitar rumah tapi sayang masih belum ada instalasi pengolahan air
buangan tersebut.16
Berikut adalah data relawan P2KDKI yang dikirim oleh LPM UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta17
:
Tabel 2
NAMA-NAMA RELAWAN BUMN
DALAM PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN DKI JAKARTA
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
15
Gambaran Umum Pulau Pari, di akses pada tanggal 10 Februari 2014 dari
http://www.ppk-kp3k.kkp.go.id/direktori-pulau/index.php/public_c/pulau_info/370 16
Gambaran Umum Pulau Pari, di akses pada tanggal 10 Februari 2014 17
Data relawan P2KDKI 2012 LPM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
KELOMPOK NAMA WILAYAH NAMA ANGGOTA NO.HANDPHONE
1 Kedaung Kali Angke –
Cengkareng/Jakarta Barat
Asep Sholahudin dan Deden
Nur Iskandar
087778575902 dan
085785155550
7 Pekojan – Tambora/Jakarta Barat Achmad Qurtubhi dan
Miftahul Ihsan
0898-8288-041 dan
0856-9015-002
49
17 Cengkareng Barat –
Cengkareng/Jakarta Barat
Erik Supriatna Dan
Khoirunnisa
089653960314 dan
081392344928
21 Kamal - Kalideres/ Jakarta Barat Moh Erfan Dan Ahlan Farki 081284839206 dan
085228234323
31 Petamburan - Tanah Abang/
Jakarta Pusat
Neneng Rohmah Dan
Paradila Samir
085694272025 dan
085718589169
37 Tanah Tinggi - Johar Baru/
Jakarta Pusat
Adiba Zahara Dan Rudi
Marhazi
08567278882 dan
087884608684
57 Kebon Pala - Maksar/ Jakarta
Timur
Pipih Lutfiah Dan Nurul
Linda Yomi
085781111858 dan
085782922424
85 Semper Timur - Cilincing/
Jakarta Utara
Abdul Muis Dan Saieful
Bachri
085710255730 dan
02199186725
86 Kapuk Muara - Penjaringan /
Jakarta Utara
Dadan Mardiansyah Dan
Juwiarto
085223115956 dan
085240997140
88 Pluit - Penjaringan/ Jakarta Utara Virdian Mh Djafar Dan
Ibnudin Arief
085720488615 dan
085694943700
89 Rorotan - Cilincing / Jakarta
Utara
Nu'man Fauzi Dan Abdul
Hanim
085813595367 dan
085715152701
90 Pejagalan - Penjaringan / Jakarta
Utara
Ahmad Tabrizi Dan Fikri
Ma'ruf
085888361435 dan
083895885888
94 Penjaringan - Penjaringan /
Jakarta Utara
Zainal Muttaqin Dan Zainal
Arifin Sidiq
081902476811 dan
082111965511
95 Untung Jawa - Kep 1000 Selatan Haris Sumirat Dan Ikhwan
Lubis
08561202959 dan
081337753450
96 Pulau Pari - Kep 1000 Selatan Aji Andika Mufti Dan
Muhammad Syarif
085782339818 dan
081210280775
97 Pulau Tidung - Kep 1000 Selatan Rangga Punji Mulyawan
Dan Asep Jubaedillah
08567678361 dan
081398015840
50
E. Profile Relawan UIN P2KDKI Pulau Pari
1. Aji Andhika Mufti18
Tempat Tanggal Lahir: Jambi, 11 Maret 1989
Alamat Domisili : Jl. Semanggi 2, Ciputat, Tanggerang Selatan,
Banten
Status : Belum menikah
No. HP : 081316900323/087873311189
Email : [email protected]
Blog : www.ajiandikamufti.com
Data Pendidikan Formal:
a. Sekolah Madrasah Ibtidaiyyah (MI) Al-Bayan Cilacap Lulusan Tahun
2000.
b. Sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTS) Al-Bayan Cilacap Lulusan
Tahun 2003.
c. Sekolah Madrasah Aliyah (MA) Al-Bayan Cilacap lulusan tahun
2006.
18
Wawancara dengan Adji Andika Mufti tanggal 15 Maret 2014 di Kantor LSI
Rawamangun
98 Pulau Panggang - Kep 1000
Utara
Tubagus Hmid Dan Arma
Hidayat
081399351942 dan
085718675957
99 Pilau Kelapa - Kep 1000 Utara Ayip Tayana Dan Zul
Hendra
085695843453 dan
085216958738
100 Pulau Harapan - Kep 1000 Utara Dewi Antariksa Dan Anang
Fhatoni
085717758178 dan
082124151681
51
d. Universitas Islam Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas
Syariah dan Hukum Lulusan tahun 2013.
Data Pendidikan Nonformal:
a. Latihan Kader I (Basic Training), HMI Komisariat Syariah dan
Hukum HMI Cabang Ciputat tahun 2008.
b. Pelatihan Dasar Bantuan Hukum (PDBH), LKBHMI HMI Cabang
Ciputat tahun 2008.
c. Masa Perkenalan Calon (Maperca), Perhimpunan Mahasiswa Hukum
Indonesia (PERMAHI) Cabang Tanggerang tahun 2009.
d. Sekolah Politik kerakyatan (spk), Komunitas Indonesia Baru (kibar)
angkatan ke 4 tahun 2009.
e. Latihan Kader II (Intermediate Training), HMI Cabang Semarang
tahun 2010.
f. Pelatihan Hukum ‘Paralegal’, Lembaga Bantuan Hukum Jakarta
(LBH Jakarta) secara periodik tahun 2010.
g. Pelatihan karya bantuan hukum (Kalabahu), lembaga bantuan hukum
jakarta (LBH Jakarta) tahun 2011.
h. Pendidikan Demokrasi Dan Hak Asasi Manusia, Indonesian Center
For Civic Education (ICCE) UIN Jakarta tahun 2012.
i. Pelatihan Pemiludan Demokrasi, Perkumpulan untuk Pemilu dan
Demokrasi (PERLUDEM) tahun 2012.
52
Data Pekerjaan:
a. Staff Pelatihan dan Pendidikan Non Formal LPM UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta 2012.
b. Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Team Konsultan 2013-sekarang.
Data Pengalaman Organisasi
a. Ketua Departemen Pemudaan dan Perguruan tinggi Himpunan
Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Syariah dan Hukum HMI
Cabang Ciputat 2008-2009.
b. Wakil Ketua Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia
(PERMAHI) Cabang Tanggerang priode 2009-2010.
c. Wakil Ketua Majelis Pemilihan Umum (MPU) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta (MPU) UIN 2009-2010.
d. Direktur Advokasi Dan Penanganan Kasus (LKBHMI) HMI Cabang
Ciputat Periode 2010-2011.
e. Ketua Majelis Pengawas Dan Konsultasi Komisariat (MPPK)
Komisariat Syariah dan Hukum Periode 2010-2011.
f. Ketua Ikatan Alumni Perhimpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang
Ciputat Periode 2011-2012.
g. Sekertaris Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang
Ciputat Periode 2011-2012.
h. HMI BADKO JABODETABEKA Banten 2014-2015.
Data Pengalaman Tambahan
a. Pemateri Konstitusi dalam Latihan Kader I (Basic Training) HMI
Komisariat Cabang Ciputat tahun 2011.
53
b. Pemateri Kajian Hukum, Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia
(PERMAHI) Tanggerang 2011.
c. Tim Advokasi Penggusuran Bagunan Rumah Para Istri Pejuang
1945 tahun 2010, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
d. Tim Advokasi Penggusuran Bangunan Rumah Penduduk Cina
Benteng, Tanggerang, Banten 2010.
2. Muhammad Syarif19
Tempat Tanggal Lahir: Jambi, 11 Maret 1989
Alamat Domisili : Blok Duku RT/RW 009/010 Kelurahan Cibubur
Kecamatan
Ciracas-Jakarta Timur
Status : Belum menikah
No. HP : 081210280775
Email : [email protected]
Data Pendidikan Formal:
a. SD Negeri Sirambas lulusan tahun 2007.
b. MTS Swasta Ponpes Musthafawiyah lulusan tahun 2002.
c. SMA Muhammadiyah 13 Panyabungan lulusan tahun 2005.
d. Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan
Peradilan Agama Fakultas Syariah dan Hukum lulusan tahun 2011.
19
Wawancara dengan Muhammad Syarif Tanggal 18 Maret 2014 di LPM UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
54
Data Pengalaman Organisasi
a. Ketua Umum LASMA (Lembaga Amal Sosial Mahasiswa) STAIN
Padangsidimpuan Tahun 2006.
b. Ketua Umum HM Madina (Himpunan Mahasiwa Mandailing Natal)
Jakarta Tahun 2008-2009.
c. Pengurus Komisariat HMI Fakultas Syariah dan Hukum Tahun 2008-
2009.
d. Kabid Litbang KMSU (Komunitas Mahasiswa Sumatera Utara)
Jakarta Raya 2010-2012.
e. Pengurus LKB-HMI (Lembaga Kajian dan Bantuan Hukum
Mahasiswa Islam) Tahun 2010-2011
55
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Proses Penyusunan Strategi Komunikasi Relawan Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Dalam Pemberdayaan
Masyarakat Pulau Pari.
Strategi adalah cara-cara suatu program atau kegiatan akan berjalan
lancar ke arah tujuan yang sudah direncanakan.
“Bagi Saya strategi adalah cara dan persiapan yang dilakukan sebelum
mencapai sebuah tujuan.”1
Dalam melaksanakan strategi komunikasi diperlukan langkah-langkah
strategis yang perlu dijalankan. Berikut adalah strategi komunikasi yang
dilakukan relawan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta :
Mengenali Sasaran Komunikasi
Sebelum kita melancarkan komunikasi, kita perlu mempelajari siapa-siapa
yang akan menjadi sasaran komunikasi. Apapun tujuannya, metodenya
dan banyaknya sasaran pada diri komunikan perlu di perhatikan faktor-
faktor sebagai berikut:2
1 Hasil wawancara pribadi dengan Adji Andhika Mufti tanggal 15 maret 2014 di kantor
LSI Rawamangun. 2 Ibid, h.35.
56
1. Faktor Kerangka Referensi
Pesan komunikasi yang akan disampaikan pada komunikan
harus disesuaikan dengan kerangka referensi (frame of reference).
Kerangka referensi seseorang terbentuk berdasarkan hasil dari
perpaduan pengalaman, pendidikan, gaya hidup, norma hidup, status
sosial, ideologi dan cita-cita.
Masyarakat Pulau Pari pada dasarnya bersifat terbuka "open
access". Termasuk terhadap datangnya pihak pengusaha yang hendak
mengeksploitasi kawasan mereka, oleh karena keterbukaannya itu
masyarakat pulau memiliki masalah terkait dengan status kepemilikan
tanah dengan PT. Sari Asih, yang membuat masyarakat lebih
protective dan lebih berhati-hati dalam menerima program-program
atau kegiatan yang bersifat pembangunan. Berdasarkan permasalahan
tersebut para relawan menggunakan metode komunikasi dua tahap
(two step flow of communication)3, yaitu komunikasi yang
menggunakan tokoh-tokoh (opinion leader) atau orang yang
berpengaruh dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat, mereka
meminta bantuan kepada aparat pulau yaitu ketua RT, RW dan tokoh
masyarakat setempat. Yaitu bapak Agus Sarmin selaku ketua RT 01,
Bapak Sutoni selaku ketua FORSIR (Forum Masyarakat Pesisir) Pulau
Pari dan pemuka agama setempat Bapak Ujang Jabar.
Sebelum dilancarkannya komunikasi terhadap masyarakat pulau
Pari RT 01, langkah awal yang dilakukan relawan yaitu Muhammad
3 Ibid.
57
Syarif dan Adji Mufti Andhika adalah mempelajari siapa saja yang
akan menjadi sasaran dalam komunikasi tersebut, dalam hal ini
sasarannya adalah pejabat kelurahan, ketua RW, Ketua RT, tokoh
masyarakat dan masyarakat pulau yang terdiri dari orang dewasa,
remaja dan anak-anak.
“Karena pendekatan yang kita lakukan adalah dengan cara
kekeluargaan, maka yang menjadi sasaran adalah hampir semua
kalangan, baik bapak-bapak, ibu-ibu, anak muda, dan lainnya.
Terdiri dari ketua RT, RW, dan tokoh masyarakat.”4
Untuk mendapatkan informasi tentang masyarakat yang akan
dibina, relawan melakukan mapping dan pendekatan awal selama satu
minggu dan ikut tinggal, berbaur dengan masyarakat pulau sekaligus
memberikan pesan yang bersifat informatif dan umum yang mudah di
mengerti oleh semua masyarakat pulau.5
“...kami sebagai relawan diberi waktu untuk melakukan
mapping atau pemetaan masalah selama 1 minggu, kita tinggal
di pulau selama seminggu itu berbaur dengan masyarakat,
hidup sebagaimana cara mereka hidup, sehingga kita
mengetahui apa sesungguhnya yang menjadi persoalan
mereka.”6
Selain berbaur dan hidup bersama dengan masyarakat pulau,
mereka juga mencari data-data penduduk Pulau Pari melalui media
4 Hasil wawancara pribadi dengan Muhammad Syarif tanggal 18 Maret 2014 di LPM UIN
Syarifhidayatullah Jakarta. 5 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya.2007), h.36. 6 Hasil wawancara pribadi dengan Muhammad Syarif tanggal 18 Maret 2014 di LPM UIN
Syarifhidayatullah Jakarta.
58
internet, baik itu berupa mata pencaharian, kebudayaan, kebiasan-
kebiasaan dan juga latar belakang pendidikan.
“Sebelum melakukan mapping, saya mencari data-data tentang
Pulau Pari melalui Internet...”7
Masyarakat Pulau Pari merupakan pencampuran dari berbagai
macam suku, yaitu: Bugis, Betawi, Jawa, Sunda dan Bima sehingga
penduduk setempat menggunakan bahasa khas Kepulauan Seribu yang
merupakan perpaduan bahasa dari suku-suku tersebut. Penduduk
Pulau Pari seluruhnya memeluk agama islam sehingga kehidupan
sosial-budayanya banyak dipengaruhi oleh unsur-unsur agama Islam.8
2. Faktor Situasi dan Kondisi
Yang dimaksud dengan situasi disini ialah situasi komunikasi
pada saat masyarakat Pulau Pari akan menerima pesan yang akan
disampaikan oleh relawan. Agar komunikasi berjalan dengan efektif,
tempat dan ruangan dimana komunikasi akan berlangsung harus
ditentukan, sehingga hambatan yang datang dapat diminimalisir. Yang
dimaksud di sini ialah keadaan fisik dan psikis masyarakat Pulau Pari
pada saat mereka menerima pesan komunikasi dari relawan9. Untuk
hal ini para relawan melakukan pendekatan terlebih dahulu dan
mengenal masyarakat melalui para tokoh baik para aparat setempat
7 Hasil wawancara pribadi dengan Adji Andhika Mufti tanggal 15 maret 2014 di kantor
LSI Rawamangun. 8 Gambaran Umum Pulau Pari, di akses pada tanggal 10 Februari 2014 dari
http://www.ppk-kp3k.kkp.go.id/direktori-pulau/index.php/public_c/pulau_info/370. 9 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya.2007), h.37.
59
seperti ketua RT, juga pemuka Agama, dan juga ketua kelompok
pemuda. Sehingga sebelum mereka melakukan komunikasi mereka
telah mengetahui situasi dan kondisi seperti apa yang meraka akan
hadapi.
Untuk kalangan ibu-ibu, para relawan berkomunikasi pada saat
siang hari dimana ibu-ibu biasa kumpul untuk mencari kutu, saat
itulah mereka mudah untuk mendengarkan para relawan, karna waktu
mereka senggang dan tidak banyak kegiatan penting yang dilakukan.
Untuk kalangan bapak-bapak dan anak muda, pendekatan dilakukan
pada malam hari. Karena pada malam hari bapak-bapak dan anak
muda Pulau Pari biasa berkumpul bersama dan menghabiskan waktu
dengan bermain kartu serta becanda gurau.
“Pedekatan pada setiap kalangan berbed-beda dek, untuk ibu-ibu
biasanya saya melakukan pendekatan pada saat siang hari
setelah mereka biasanya selesai mengurus pekerjaan rumah,
mereka akan berkumpul bersama mencari kutu, mencari kutu
disana sudah seperti tradisi. Terus untuk bapak-bapanya
biasanya pada malam hari, mengikuti kebiasaaan mereka yang
sering nongkrong sambil main kartu.”10
B. Implementasi Strategi Komunikasi Relawan UIN Dalam Pemberdayaan
Masyarakat Pulau Pari.
1. Pemilihan Media Komunikasi
Media komunikasi banyak jumlahnya, pemilihan media
komunikasi akan sangat bergantung pada komunikasi yang akan dituju11
.
10
Hasil wawancara pribadi dengan Muhammad Syarif tanggal 18 Maret 2014 di LPM
UIN Syarifhidayatullah Jakarta. 11
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya.2007), h.38.
60
Selain situasi dan kondisi, pemilihan media komunikasi juga dilakukan
oleh relawan, media komunikasi disini bertujuan untuk memudahkan
mereka dalam penyampaian pesan terutama dalam penyampaian pesan
komunikasi massa.
Karena sasarannya adalah masyarakat pedesaan yang kurang
berkembang, maka penggunaan media komunikasi dilakukan dengan
cara pembuatan papan pengumuman yang berlokasi di depan rumah
ketua RT bapak Agus Sarmin. Papan pengumuman disini berfungsi
sebagai alat penyampaian pesan, sehingga masyarakat dapat melihat
secara langsung lewat pesan-pesan yang ditempel di dalam papan
pengumuman, biasanya pesan yang diberikan adalah pesan untuk rapat
atau kumpul masyarakat Pulau Pari, agenda kerja bakti dan lain-lain.
Selain papan pengumuman, relawan juga menggunakan speaker
dari musholla sebagai media komunikasi untuk menyampaikan pesan ke
masyarakat pulau tentang segala hal mengenai P2KDKI.
“Media yang kita gunakan adalah membuat surat-surat undangan,
speaker musholla dan juga menggunakan mading yang kami buat di
depan rumah ketua RT 01 bapak Agus Sarmin”12
2. Pengkajian Tujuan Pesan Komunikasi
Pesan komunikasi mempunyai tujuan tertentu. Ini menentukan
teknik yang harus diambil, apakah itu teknik informasi, teknik persuasi,
atau teknik instruksi13
. Pesan komunikasi yang dilakukan oleh relawan
12
Hasil wawancara pribadi dengan Adji Andhika Mufti tanggal 15 maret 2014 di kantor
LSI Rawamangun. 13
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya.2007), h.38.
61
adalah pesan-pesan yang bersifat membangun dan memberikan masukan-
masukan terhadap masyarakat Pulau Pari, yang mana isi pesan yang di
berikan bersifat informatif dan juga intruksi-instruksi yang membangun
seperti motivasi dalam membangun pantai menjadi lebih baik sehingga
dapat menarik para wisatawan yang secara otomatis akan meningkatkan
pendapatan masyarakat, bagaimana cara membuat kripik dari sukun yang
nantinya akan dijual dan menjadi salah satu ciri khas makanan dari Pulau
Pari, bagaimana menjaga lingkungan menjadi lebih asri dan bersih
sehingga meningkatkan kenyamanan dan kesehatan bagi masyarakat dan
juga para wisatawan.
3. Peran Komunikator Dalam Komunikasi
Faktor penting yang harus terdapat pada diri komunikator adalah 14
:
a. Daya tarik sumber komunikasi
Daya tarik sumber komunikasi akan berhasil, dapat mengubah
sikap, opini dan prilaku komunikan jika komunikator mempunyai
daya tarik dan merasa ada kesamaan dengan komunikan15
.
Pada poin ini para relawan melakukan pendekatan prilaku
sebagaimana yang dikemukakan oleh Liliweri dalam bukunya “Makna
Budaya dalam Komunikasi Antar Budaya” Pendekatan dalam
kompetensi komunikasi antarbudaya dapat dilakukan melalui
pendekatan prilaku, terutama prilaku sosial (prilaku individu dalam
konteks sosial) karena individu berhubungan dengan seseorang dalam
14
Ibid,. h.39 15
Ibid.
62
konteks budaya tertentu.16
Para relawan berusaha beradaptasi
mengikuti pola kehidupan masyarakat Pulau Pari. Misalnya mereka
ikut bermain kartu pada malam hari bersama bapak-bapak dan anak-
anak muda Pulau Pari. Mereka juga ikut mencari kutu bersama ibu-
ibu. Bahkan dalam berbahasa pun mereka berusaha menggunakan
bahasa yang digunakan oleh masyarakat Pulau Pari. Salah satu contoh
bahasa yang digunakan adalah saat mereka berkomunikasi dengan
anak muda Pulau Pari mereka menggunakan panggilan “ces/kes”17
.
“..kami berusaha mempelajari dan melakukan kebiasaan-
kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat dan kami akan mudah
dekat dengan masyarakat jika ikut bergabung dalam kebiasaan-
kebiasaan mereka, seperti nongkrong malem hari sambil bermain
kartu, kalo ibu-ibu punya kebiasaan nyari kutu siang-siang, solat
berjamaah..”18
Mereka berusaha membuat image dimata masyarakat Pulau Pari
menjadi positif dan tidak mengarah pada pandangan yang buruk.
Dalam hal beribadah pun mereka selalu berusaha untuk ikut sholat
berjamaah bersama masyarakat di masjid maupun di mushola. Mereka
mengucapkan salam “Assalamualaikum” setiap mereka bertemu atau
berkunjung ke rumah warga. Mereka juga aktif dalam kegiatan di
mushola dan mengajar anak-anak Pulau Pari mengaji. Mereka
memposisikan diri mereka setara dengan masyarakat, sehingga
masyarakat merasa para relawan adalah bagian dari mereka.
16
Liliweri MS, Alo, Makna Budaya dalam Komunikasi Antar Budaya, (LKiS:
Yogyakarta) 2002 h.281 17
Hasil wawancara pribadi dengan Muhammad Syarif tanggal 18 Maret 2014 di LPM
UIN Syarifhidayatullah Jakarta. 18
Hasil wawancara pribadi dengan Muhammad Syarif tanggal 18 Maret 2014 di LPM
UIN Syarifhidayatullah Jakarta.
63
Beberapa contoh hal yang dilakukan relawan di atas, diakui
sangat efektif dalam melakukan pendekatan dalam masyarakat.
Seperti diakui oleh bapak sutoni selaku masyarakat pulau pari :
“Adji sama Syarif sangat baik , sudah seperti keluarga sendiri,
jadinya kami semua merasa ada ikatan keluarga sama mereka.”19
b. Kredibilitas sumber
Yang dapat menyebabkan komunikasi berhasil ialah kepercayaan
komunikan pada komunikator dan komunikator pun mampu bersifat
empatik kepada komunikan.20
Para relawan dianggap kredibel oleh
masyarakat, karena mereka adalah mahasiswa tingkat akhir yang telah
dipercaya oleh pihak Universitas dan juga dari pihak BUMN. Mereka
dengan sebaik mungkin menjaga nama baik dan prilaku mereka di
dalam masyarakat Pulau Pari. Mereka dalam berkomunikasi
menggunakan bahasa-bahasa yang sopan dan intelektual. Dalam
pemberian masukan dan perencanaan program-program yang mereka
jalankan, mereka berusaha dengan semaksimal mungkin agar
program-program itu berjalan dengan baik dan tepat sasaran. Sehingga
masyarakat merasa percaya dengan krebilitas yang dimiliki para
relawan.
“karena mereka itu mahasiswa mas, ya mereka pasti berpendidikan
tinggi, lagi pula mereka didukung oleh pak RT, pak RW, jadi kami
menerima mereka dan percaya kepada mereka mas.”21
19
Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Sutoni tanggal 19 Oktober 2013 di kediaman
Bapak Sutoni Pulau Pari. 20
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya.2007), h.39. 21
Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Sutoni tanggal 19 Oktober 2013 di kediaman
Bapak Sutoni Pulau Pari.
64
4. Faktor Pendukung Komunikasi22
Faktor pendukung komunikasi disini adalah situasi dan kemampuan yang
bersifat positif yang memungkinkan kegiatan P2KDKI memenuhi
keuntungan strategic dalam mencapai visi dan misi. Adapun faktor yang
menjadi pendukung komunikasi dalam kegiatan P2KDKI adalah sebagai
berikut:
a. Adanya kewenangan dari Kementrian BUMN dan PT. Pelindo II di
divisi PKBL memudahkan relawan untuk masuk ke lingkungan Pulau
Pari.
b. Tersedianya bimbingan dan penyuluhan bagi relawan P2KDKI dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.
c. Sikap relawan UIN yang sangat peduli dan sopan terhadap
masyarakat.
d. Sikap masyarakat yang dapat menerima dengan baik relawan UIN
dilingkungan mereka memudahkan relawan menyampaikan pesan.
e. Relawan berbaur dengan masyarakat pulau tanpa membedakan status
sosial, bahkan hidup bersama memahami apa yang mereka rasakan.
5. Faktor Penghambat Komunikasi23
Faktor penghambat komunikasi disini adalah situasi dan faktor-
faktor luar yang bersifat negative, yang menghambat kegiatan P2KDKI
22
Hasil wawancara pribadi dengan Adji Andhika Mufti tanggal 15 maret 2014 di kantor
LSI Rawamangun. 23
Ibid.
65
mencapai visi dan misi. Adapun yang menghambat komunikasi dalam
kegiatan P2KDKI adalah:
a. Adanya prasangka atau pola pikir masyarakat Pulau Pari yang
menganggap bahwa setiap kegiatan pemerintah yang berlangsung
disana merupakan kegiatan proyek.
b. Kesalahan penggunaan bahasa. Relawan sering menggunakan bahasa
ilimiah yang asing ditelinga masyarakat pulau.
Menurut R. Wayne Peace, Brent D. Petterson dan M Dallas Burnet
dalam bukunya Techiques For Effective Communication, seperti yang dikutip
oleh Onong Uchyana Effendi, tujuan sentral strategi komunikasi terdiri atas
tiga tujuan utama, yaitu:24
pertama, memastikan bahwa komunikan mengerti
pesan yang diterima. Para relawan menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti oleh masyarakat Pulau Pari dalam penyampaian pesannya.
“...kami menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh warga
Pulau Pari.”25
Contoh, kata eksplorasi diubah menjadi kata mencari, evaluasi menjadi
penilaian, distingsi menjadi perbedaan, karena dengan menggunakan kata-
kata yang sering masyarakat Pulau Pari dengar atau gunakan, akan
mempermudah mereka dalam mengerti dan menerima pesan yang
disampaikan. Selain itu mereka juga menggunakan dalil-dalil yang
menguatkan pesan yang mereka sampaikan. Contoh dalil “kebersihan adalah
24
Onong Uchyana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya.2007), h.32. 25
Hasil wawancara pribadi dengan Muhammad Syarif tanggal 18 Maret 2014 di LPM
UIN Syarifhidayatullah Jakarta.
66
sebagian dari iman”.26
Karena masyarakat Pulau Pari merupakan penganut
agama Islam, dalil-dalil yang disampaikan para relawan akan menjadi
penguat pesan yang mereka sampaikan, sehingga kepercayaan akan timbul
dan masyarakat akan mudah menerima pesan tersebut. Kedua, setelah
masyarakat mengerti dan menerima pesan, masyarakat Pulau Pari harus sadar
akan pentingnya makna dari pesan yang disampaikan relawan. Contohnya
dalam hal menjaga kebersihan, masyarakat Pulau Pari menyadari bahwa
kebersihan sangatlah penting, selain bersih adalah sebagian dari iman,
kebersihan juga baik untuk kesehatan mereka. Ketiga, Setelah masyarakat
Pulau Pari mengerti dan sadar akan pentingnya kebersihan, masyarakat
terdorong untuk menjaga kebersihan. Masyarakat Pulau Pari tidak lagi
membuang sampah di sembarang tempat, menjaga dan membersihkan pantai
dari sampah-sampah yang berserakan dan juga sampah yang terbawa ombak
secara rutin.27
26
Hasil observasi peneliti melihat dan mendengar rekaman video relawan dalam
mensosialisasikan pentingnya kebersihan tanggal 20 mei 2012 di Pulau Pari. 27
Hasil observasi peneliti tanggal 19 Oktober 2013 di Pulau Pari.
67
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses penyusunan strategi komunikasi relawan Universitas Islam Negri
Syarif Hidayatullah Jakarta adalah :
Relawan UIN melakukan mapping selama diberi pembinaan oleh pihak
BUMN dengan mengikuti seminar-seminar dan penjabaran tekis dari program
P2KDKI ini, selain itu relawan juga melakukan mapping selama tujuh hari
yang dimulai pada tanggal 9 mei 2012 sampai dengan 16 mei 2012 untuk
menentukan pendekatan yang terbaik dan strategi komunikasi yang akan
mereka lakukan.
Kemudian Implementasi strategi komunikasi relawan Universitas Islam Negri
Syarif Hidayatullah Jakarta adalah :
Relawan melakukan pendekatan serta hidup dan berbaur bersama
masyarakat. Relawan UIN menyampaikan pesan komunikasi kepada
masyarakat Pulau Pari dengan melakukan pendekatan perilaku sosial, relawan
mengadaptasi perilaku masyarakat Pulau Pari, selain itu relawan juga
menggunakan pejabat dan tokoh Pulau Pari dalam menyampaikan pesan
komunikasi.
Relawan menyampaikan pesan melalui papan pengumuman,
menggunakan speaker musholla, serta membuat surat-surat undangan.
Relawan memberikan masukan-masukan kepada masyarakat Pulau Pari,
masukan yang bersifat informatif dan instruksi-instruksi yang membangkitkan
motivasi masyarakat.
68
Adanya kewenangan dari Kementrian BUMN dan PT. Pelindo II di divisi
PKBL memudahkan relawan untuk masuk ke lingkungan Pulau Pari,
tersedianya bimbingan dan penyuluhan bagi relawan P2KDKI dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, sikap relawan UIN yang berbaur
dengan masyarakat pulau tanpa membedakan status sosial, bahkan hidup
bersama memahami apa yang mereka rasakan, menjadi faktor pendukung dari
proses komunikasi yang mereka lakukan.
Sebaliknya adanya prasangka atau pola pikir masyarakat Pulau Pari yang
menganggap bahwa setiap kegiatan pemerintah yang berlangsung disana
merupakan kegiatan proyek dan kesalahan penggunaan bahasa menjadikan
faktor penghambat relawan dalam berkomunikasi.
B. Saran
Dalam menyampaikan pesan komunikasi hendaknya para relawan
harus bisa lebih mengoptimalkan dalam penggunaan media komunikasi yang
lebih modern, seperti menggunakan jejaring sosial, facebook, blackbarry
messanger, twetter. Agar masyarakat Pulau Pari lebih mudah dalam
mengakses dan menyebar luaskan informasi.
Untuk BUMN hendaknya tetap konsisten dalam menjalankan
program-program seperti ini. Karena mengingat program yang dilakukan
berbasis jangka panjang yang notabene dampaknya dirasakan langsung oleh
masyarakat dalam bidang pembinaan masyarakat.
69
Untuk masyarakat Pulau Pari hendaknya harus lebih menjaga fasilitas
yang diberikan. Serta lebih kreatif lagi dalam menciptakan inovasi untuk
meningkatkan keterampilan.
70
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Isbandi Rukminto. Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi
Komunitas, Jakarta: Raja Grafindo, 2008.
Amirullah dan Sri Budi Cantika. Manajemen Strategis, Yogyakarta: Graha Ilmu,
2000.
Bungin, Burhan. Analisa data Penelitian Kualitatif Jakarta: PT Grafindo Persada
2003.
Clausewitz. Mahaguru Strategi Perang Modern, Jakarta : Grafiti, 1999.
David, Fred R. Manajemen Strategi Konsep, (jakarta: Prenhalindo, 2002.
Diana. Perencanaan Sosial Negara Berkembang Yogyakarta: Gajah Mada
University Press, 1997.
Effendi,Onong Uchyana. Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek. Bandung: PT
Remaja Rosda Karya, 1992.
Effendi,Onong Uchyana. Dimensi-Dimensi Komunikasi, Bandung: Alumni, 1981.
Effendi,Onong Uchyana. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi Bandung: PT Citra
Aditya Bakti, 2003.
Effendi,Onong Uchyana. Dinamika Komunikasi, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya
2007.
Ernie Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah. Pengantar Manajemen, Jakarta :
Prenada Media Group, 2009.
Firdaus, Ismet, dkk. Pengamalan Al-Quran tentang Pemberdayaan Dhuafa.
Ciputat: Dakwah Press UIN Syarif Hidayatullah, 2008.
Geeorge, A. Stainer dan Jhon B. Miner. Kebijakan dan Strategi Manajemen, edisi
kedua, Erlangga, 1997.
Jalaluddin. Psikologi Komunikasi, Bandung: Remadja Karya, 1985.
Karhi Nisjar S. Manajemen Strategik, Bandung : Penerbit Mandar Maju, 1997.
71
Komarudin. Ensiklopedi Manajemen, Jakarta: Bumi Aksara, 1994.
Lexy J. Moleong. Metodelogi Penelitian Kualitatif, Bandung:Remaja Rosdakarya,
2004.
Lili Bariadi, dkk, Zakat dan Wirausaha Jakarta: CED Jakarta, 2005.
Liliweri, MS. Alo, Komunikasi Antarpribadi, Bandung: PT: Citra Aditya Bakti,
1991.
Liliweri, MS. Alo, Makna Budaya dalam Komunikasi Antar Budaya, Yogyakarta :
LKiS, 2002.
Mondry. Pemahaman Teori dan Praktek Jurnalistik, Bogor: Ghalia Indonesia,
2008.
Mulyana, Dedi. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung: PT. Rosdakarya,
2007.
Patilima, Hamid. Metode Penelitian Kualtatif, Bandung: Alfabeta, 2007.
Pusat Bahasa Departenem Pendidikan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi
ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005.
Raudhonah. Ilmu Komunikasi, Jakarta: UIN Press, 2007.
Sugiono. Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2009.
Sumodiningrat, Gunawan. Pembangunan Daerah dan Pengembangan Masyarakat
Jakarta: Bina Reni Pawirna, 1997.
Suprapto, Tommy. Pengantar Teori Komunikasi, Jakarta: Media Pressindo, 2006.
Tarigan, Henry Guntur. Strategi Pengajaran dan Pembelajaran Bahasa, (Bandung,
Angkasa 1993
Tata Sutabri. Analisa Sistem Informasi, Andi Publisher, 2005.
Usman, Syarif. Strategi Pembangunan Indonesia dan Pembangunan dalam Islam,
Fa. Jakarta.
Vardiansyah, Dani. Pengantar Ilmu Komunikasi: Pendekatan Teori Konseptual,
Bogor: Ghalia Indonesia, 2004.
Wiryanto. Teori Komunikasi Massa, Jakarta: Grasindo, 2000.
72
DRAFT WAWANCARA
Nama Responden : Adji Mufti Andhika
Waktu : 15 Maret 2014
Lokasi : LSI Indonesia (Rawamangun)
No. Koresponden/Peneliti Responden
1 Kapan dan bagaimana awal mula
Anda bergabung dengan P2KDKI ?
Saat itu sekitar April 2012, tanggalnya saya
agak lupa, saya sedang menjalani kuliah
semester akhir. Kebetulan saat itu memang
sedang ada program kerjasama antara LPM
UIN Syarif Hidayatullah yang diketuai oleh
bapak Yayan Sopyan dengan BUMN yang
diketuai oleh Dahlan Iskan. Lalu saya dan
beberapa teman dipilih oleh pak Yayan untuk
menjadi relawan dari UIN dalam Kegiatan
P2KDKI.
2 Apa yang melatar belakangi Anda
untuk bergabung dengan P2KDKI ?
Karena menurut saya ini adalah sebuah
kesempatan dimana saya bisa mendapatkan
suatu pelajaran dan juga untuk
mengaplikasikan ilmu yang saya dapatan baik
di dunia organisasi juga di dalam kampus.
3 Apa alasan anda memilih pulau pari
sebagai tempat anda mengadakan
kegiatan P2KDKI ?
Kalau untuk masalah penentuan Pulau Pari
sebagai wilayah P2KDKI kami selaku
relawan tidak memiliki wewenang apapun
karena wilayah tersebut sudah dipilihkan oleh
kementrin BUMN
4 Apa tujuan dari kegiatan P2KDKI
yang Anda jalankan di pulau pari?
Tujuan dari program yang kami jalankan
sudah jelas mengacu pada peningkatan baik
taraf lingkungan, budaya, perekonomian dan
juga pendidikan masyarakat pulau, yang
semua berkaitan dengan peningkatan kualitas
kesejahteraan hidup masyarakat.
5 Apa arti strategi menurut Anda? Bagi Saya strategi adalah cara dan persiapan
yang dilakukan sebelum mencapai sebuah
tujuan.
6 Apa arti pemberdayaan menurut
anda?
Kalau menurut saya, pemberdayaan yaitu
merubah, memberdayakan, dari masyarakat
73
yang tidak memiliki potensi menjadi
masyarakat yang berpotensi dan mengalami
peningkatan taraf hidup dan menjadi
masyarakat yang lebih baik dari sebelumnya.
7 Strategi apa yang Anda lakukan
sebelum menjalankan program
P2KDKI ?
Sebelum menjalani program-program yang
akan dibuat, sebelumnya dilakukan diskusi-
diskusi antara saya dengan syarif dan juga
dengan orang-orang yang terkait dengan
kegiatan P2KDKI, saya agak sedikit
beruntung bekerjasama dengan syarif, kalau
syarif orangnya teliti dalam teknis surat-
menyurat dan sebagainya dibelakang layar,
saya orang yang lebih cocok door to door
untuk proses pendekatan dengan tokoh-tokoh
setempat. lalu saya membagi tugas dengan
syarif, melakukan pemetaan wilayah atau
mapping dan melakukan pengamatan
langsung di pulau pari sebagai tahap awal,
lalu merencanakan program-program apa
yang cocok, mengimplementasikannya, lalu
mengevaluasi, di tahap akhir yang kami
lakukan yaitu pembuatan laporan
pertanggungjawaban pelaksanaan P2KDKI
Pulau Pari, yang nantinya kami akan berika
laporan itu kepada pihak BUMN.
8 Apa yang menjadi permasalahan
masyarakat Pulau Pari sehingga perlu
diberdayakan melalui kegiatan
P2KDKI ini?
Setelah hasil mapping yang saya dan Syarif
lakukan kami menyimpulkan bahwa
permasalahan yang dialami warga Pulau Pari
ada pada permasalahan ekonomi dan mereka
itu butuh dorongan untuk maju karnamereka
kurang bisa memanfaatkan sumber daya alam
yang ada.
9 Dari mana dan bagaimana anda
mengetahui permasalahan tersebut ?
Sebelum melakukan mapping, saya mencari
data-data tentang Pulau Pari melalui Internet.
Setelah itu saya melakukan pendekatan
selama satu minggu, saya tinggal
berdampingan dengan masyarakat pulau.
10 Program apa saja yang Anda jalankan
di Pulau Pari ?
Kamu bisa lihat di laporan pertanggung
jawaban relawan P2KDKI Pulau Pari.
11 Bagaimana respon dari masyarakat
pulau dengan program yang Anda
jalankan ?
Mereka cukup antusias, walaupun ada
beberapa orang yang kurang berpartisipasi
namun hal itu tidak menjadi kendala yang
74
cukup berarti
12 Bagaimana Pendekatan yang Anda
lakukan dalam menjalankan P2KDKI
di pulau pari ?
Pendekatan yang kami lakukan adalah
pendekatan yang bersifat kekeluargaan yaa
mas, kami memposisikan diri kami layaknya
keluarga dari masyarakat Pulau itu sendiri.
13 Siapa saja yang menjadi sasaran
pendekatan Anda ?
Untuk sasaran kami hampir semua kalangan
yaitu bapak-bapak, Ibu-ibu dan juga para
pemuda Pulau Pari.
14 Pada situasi seperti apakah anda
melakukan pendekatan pada
masyarakat pulau?
Untuk bapak-bapak dan anak muda Pulau
biasanya saya melakukan pendekatan pada
malam hari saat mereka selesai melakukan
aktifitas mereka biasanya nongkrong bersama
dan bermain kartu, kalau untuk ibu-ibu
biasanya saat siang atau sore hari ibu-ibu
Pulau Pari punya kebiasaan mencari kutu
bersam-sama nah pada saat itulah saya
melakukan pendekatan.
15 Bagaimana dan dengan cara apa Anda
menyampaikan informasi kepada
masyarakat ?
Untuk penyampaian pesan biasanya selain
kami menyampaikannya secara langsung
kami juga menggunakan surat undanga, kami
sampaikan melalui speaker, dan kami juga
meminta bantuan bapak RT dan juga tokoh-
tokoh di Pulau Pari.
16 Informasi apa saja yang Anda
sampaikan kepada masyarakat pulau?
Informasi yang kami sampaikan tentu saja
segala hal yang berkaitan dengan program
dan juga informasi-informasi yang
membangun.
17 Apa saja yang menjadi media Anda
dalam menyampaikan informasi ?
(radio, speaker, mading, dll)
Media yang kita gunakan adalah membuat
surat-surat undangan, menggunakan speaker
musholla dan juga menggunakan mading
yang kami buat di depan rumah ketua RT 01
bapak Agus Sarmin.
18 Apa bentuk komunikasi yang paling
effektif yang Anda lakukan ?
(kom.Antar Pribadi / kom.Kelompok)
Kalau dikatakan lebih efektif yang mana di
antara kedua bentuk komunikasi ini keduanya
punya keefektifan masing-masing ya mas,
akan tetapi biasanya warga akan lebih terbuka
dalam menyampaikan keluhan-keluhannya
bila saya berkomunikasi secara langsung dan
pribadi.
19 Apa tanggapan masyarakat setelah
mendapatkan informasi dari anda ?
Tanggapan masyarakat sangat baik, mereka
cukup tertarik dengan apa maksud dan tujuan
75
(acuh, biasa saja, tertarik, mengikuti
apa yang anda sampaikan)
yang kami sampaikan.
20 Siapa saja orang yang membantu anda
dalam menyampaikan informasi ?
Pada hal ini saya dibantu oleh ketua RT,
bapak Sutoni sebagai salah satu tokoh
masyarakat dan Maryono pemuda pulau Pari
serta ibu Ai sebagai perwakilan dari ibu-ibu.
21 Apa faktor pendukung dari
komunikasi yang anda lakukan?
Sebelum memulai live in atau menjalankan
program, kami diberikan bimbingan oleh
BUMN tentang apa itu P2KDKI dan seperti
apa konsep program yang akan dijalankan.
Adanya dukungan dari aparat setempat karena
memang program yang kami jalankan ini
adalah program resmi dari negara sehingga
warga pun turut menghargai kami akibat dari
dukungan itu. Lalu dari pribadi kami sendiri
kami selalu menjaga etika dan sopan santun
dan pendekatan yang kami lakukan pun
bersifat kekeluargaan tidak membedakan
status sosial sehingga kami dan masyarakat
pulau merasa seperti satu keluarga.
22 Apa faktor penghambat dari komunikasi
yang anda lakukan ? Pada awalnya masyarakat pulau itu berfikir
bahwa kami adalah utusan dari PT Sari Asih
yang memang pada hal ini memiliki konflik
mengenai status kepemilikan tanah, sehingga
arga merasa khawatir akan kedatangan kami
disana. Kemudian dari proses komunikasi
kami sering menggunakan bahasa yang warga
kurang mengeri yang pada akhirnya kami
harus menjelaskan kepada warga secara detail
lagi.
76
DRAFT WAWANCARA
Nama Responden : Muhammad Syarif
Waktu : 18 Maret 2014
Lokasi : LPM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
No. Koresponden/Peneliti Responden 1 Kapan dan bagaimana awal mula
Anda bergabung dengan P2KDKI ?
Awal bergabung dengan P2KDKI, ketika ada
kerjasama antara Kementerian BUMN dengan
Universitas Islam (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta dalam hal dibawah koordinasi
Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat
UIN Jakarta. Kebetulan saya baru selesai
studi dan ada tawaran dari Dr. Yayan Sopyan
untuk bergabung dengan relawan BUMN
(istilahnya saat itu).
2 Apa yang melatar belakangi Anda
untuk bergabung dengan P2KDKI ?
Pada dasarnya yang melatar belakangi saya
bergabung dengan program P2KDKI adalah
dikarenakan pada saat itu belum ada
pekerjaan yang tetap yang menyita waktu
saya, sehingga adanya peluang untuk
menimba pengalaman setelah selesai studi
menjadi momentum yang berharga buat saya
untuk bergabung, apalagi pengalaman seperti
ini jarang ditemukan pada saat menjalani
proses studi di kampus.
3 Apa alasan anda memilih pulau pari
sebagai tempat anda mengadakan
kegiatan P2KDKI ?
Soal pilihan pulau pari sebagai salah satu
tempat dilaksanakannya program P2KDKI,
sebetulnya pemilihan pulau ini berdasarkan
data yang dimiliki oleh Pemda DKI saat itu,
yang dijadikan sebagai acuan 100
KelurahanTertinggal se DKI, sehingga dari
Kepulauan Seribu ada 6 Kelurahan yang
masuk dalam daftar tersebut. Namun untuk
penentuan RT yang menjadi sasaran
sepenuhnya diserahkan kepada relawan yang
telah melaksanakan mapping sosial selama 1
minggu di lokasi.
4 Apa tujuan dari kegiatan P2KDKI
yang Anda jalankan di pulau pari?
Secara umum program yang dijalankan disana
adalah, bagaimana mendorong peningkatan
kualitas hidup masyarakat pulau baik itu
secara pendidikan, ekonomi, lingkungan.
Yang semuanya itu bermuara pada
77
kesejahteraan kehidupan masyarakat.
Sehingga kalau dicermati dari semua program
yang dilaksanakan di sana, antara satu
program dengan program yang lainnya saling
melengkapi dan mendukung.
5 Apa arti strategi menurut Anda? Bagi saya strategi adalah cara bagaimana kita
mendapatkan sesuatu yang menjadi harapan
dan target. Misalkan, bagi seorang mahasiswa
yang ingin atau mengharapkan supaya cepat
lulus dan mendapatkan nilai yang bagus,
maka strategi di sini adalah bagaimana cara
atau langkah apa saja yang diambil supaya
keinginan dan harapan cepat lulus dan
mendapatkan nilai bagus itu dapat tercapai.
6 Strategi apa yang Anda lakukan
sebelum menjalankan program
P2KDKI ?
Yang pasti, bahwa dalam program
pendampingan masyarakat yang menjadi
strategi kita adalah pendekatan kekeluargaan.
Dalam pengertian, bagaimana kita sebagai
relawan bisa dianggap sebagai keluarga oleh
masyarakat, itu hal pertama yang harus kami
lakukan, sehingga program yang dilaksanakan
mendapatkan dukungan dari masyarakat.
Yang kedua adalah, kita tidak pernah
memposisikan diri sebagai orang yang
mengetahui segala hal, sehingga yang tercipta
adalah bagaimana kita bisa belajar bersama-
sama masyarakat, dan mereka pun tidak
merasa digurui dalam kehidupan mereka.
7 Apa yang menjadi permasalahan
masyarakat Pulau Pari sehingga perlu
diberdayakan melalui kegiatan
P2KDKI ini?
Bicara soal masalah yang dihadapi oleh
masyarakat adalah, seperti hasil dari mapping
kami terhadap persoalan-persoalan adalah,
secara ekonomi mereka masih tertinggal saat
itu, karena hasil tangkapan laut ataupun hasil
panen laut berupa ikan dan rumput laut yang
selama ini menjadi penghasilan utama
masyarakat tidak lagi bisa diharapkan untuk
tidak mengatakan tidak lagi menghasilkan,
hal ini disebabkan oleh terjadinya pencemaran
air laut yang menyebabkan rumput laut dan
tangkapan ikan tidak lagi seperti tahun-tahun
sebelumnya. Sehingga memaksa kita untuk
berusaha mencari potensi lain yang ada disana
untuk bisa dikembangkan.
8 Dari mana dan bagaimana anda
mengetahui permasalahan tersebut ?
Seperti yang dijelaskan sedikit di atas, bahwa
untuk dapat mengetahui permasalahan di
pulau pari, kami sebagai relawan diberi waktu
untuk melakukan mapping atau pemetaan
masalah selama 1 minggu, kita tinggal di
78
pulau selama seminggu itu berbaur dengan
masyarakat, hidup sebagaimana cara mereka
hidup, sehingga kita mengetahui apa
sesungguhnya yang menjadi persoalan
mereka.
9 Program apa saja yang Anda jalankan
di Pulau Pari ?
Dari hasil mapping tersebut, kita
melaksanakan program lingkungan, ekonomi
rumahan, dan bantuan pelaralatan.
10 Bagaimana respon dari masyrakat
pulau dengan program yang Anda
jalankan ?
Secara umum, respon masyarakat sangat
positif terhadap adanya program ini,
walaupun masih ada beberapa kalangan yang
tidak mendukung, namun hal itu tidak
menjadi penghalang yang berarti.
11 Bagaimana Pendekatan yang Anda
lakukan dalam menjalankan P2KDKI
di pulau pari ?
Pendekatannya kami berusaha mempelajari
dan melakukan kebiasaan-kebiasaan yang
dilakukan oleh masyarakat dan biasanya kami
akan mudah dekat dengan masyarakat jika
ikut bergabung dalam kebiasaan-kebiasaan
mereka, seperti nongkrong malem hari sambil
bermain kartu, kalo ibu-ibu punya kebiasaan
nyari kutu siang-siang, solat berjamaah juga
menjadi alat pendekatan kami karna membuat
kesan yang positif di mata mereka. Kami juga
memposisikan diri kami sebagai keluarga
mereka bukan sebagai petugas atau relawan.
12 Siapa saja yang menjadi sasaran
pendekatan Anda ?
Karena pendekatan yang kita lakukan adalah
dengan cara kekeluargaan, maka yang
menjadi sasaran adalah hampir semua
kalangan, baik bapak-bapak, ibu-ibu, anak
muda, dan lainnya. Terdiri dari ketua RT,
RW, dan tokoh masyarakat.
13 Pada situasi seperti apakah anda
melakukan pendekatan pada
masyarakat pulau?
Pedekatan pada setiap kalangan berbed-beda
dek, untuk ibu-ibu biasanya saya melakukan
pendekatan pada saat siang hari setelah
mereka biasanya selesai mengurus pekerjaan
rumah, mereka akan berkumpul bersama
mencari kutu, mencari kutu disana sudah
seperti tradisi. Terus untuk bapak-bapanya
biasanya pada malam hari, mengikuti
kebiasaaan mereka yang sering nongkrong
sambil main kartu.
14 Bagaimana dan dengan cara apa Anda
menyampaikan informasi kepada
masyarakat ?
Untuk penyampaian informasi, hal yang pasti
adalah kita menyampaikannya lewat
pemerintahan setempat (RW dan RT) dan
juga tokoh masyarakat, tokoh pemuda.
Sembari kita melakukan sosialisasi ke semua
kalangan dengan cara mendatangi dimana
masyarakat biasa berkumpul, misalkan di
79
balai-balai, atau dimana tempat ibu-ibu
nongkrong.
15 Informasi apa saja yang Anda
sampaikan kepada masyarakat pulau?
Pastinya kita menyampaikan informasi terkait
apa maksud kedatangan kita dan siapa kita.
Kemudian menyampaikan semua hal yang
berkaitan dengan program yang akan kita
laksanakan. Dan apa manfaat yang akan
mereka dapatkan ketika program ini berhasil
dilaksanakan.
16 Apa saja yang menjadi media Anda
dalam menyampaikan informasi ?
(radio, speaker, mading, dll)
Media kita untuk menyampaikan informasi
adalah surat undangan secara resmi dari RT,
dan juga memanfaatkan pengajian yang
dilaksanakan setiap malam jumaat. Dan juga
memanfaatkan speaker dari musholla
setempat.
17 Apa bentuk komunikasi yang paling
effektif yang Anda lakukan ?
(kom.Antar Pribadi / kom.Kelompok)
Sebetulnya antara kedua model ini (antar
pribadi dan kelompok) masing-masing punya
ke efektipan dilihat dari kasus yang berbeda.
Dalam beberapa kasus ada beberapa hal yang
lebih efektif dilakukan dengan komunikasi
antara pribadi dan juga sebaliknya.
18 Apa tanggapan masyarakat setelah
mendapatkan informasi dari anda ?
(acuh, biasa saja, tertarik, mengikuti
apa yang anda sampaikan)
Tentunya sangat berfariasi, sebagian kalangan
ada yang memang acuh tak acuh dengan
informasi yang kita berikan,hal ini memang
kita sadari. Namun ada juga yang antusias,
dan tertarik. Perbedaan ini sebetulnya dilatar
belakangi oleh tingkat pendidikan dan tingkat
kesejahteraan masyarakatnya.
19 Siapa saja orang yang membantu anda
dalam menyampaikan informasi ?
Kami dibatu tentunya oleh ketua RT,
kemudian bapak sutoni sebagai perwakilan
dari bapak-bapak Pulau, tokoh agama, ibu Ai,
dan juga Maryono pemuda Pulau.
20 Apa faktor pendukung dari
komunikasi yang anda lakukan?
Adanya dukungan dari pejabat daerah
setempat dan juga para tokoh masyarakat
Pulau Pari sehingga kami banyak mendapat
informasi tentang warga dan wargapun
merasa segan, dan menghargai kami.
21 Apa faktor penghambat dari komunikasi
yang anda lakukan ?
Faktor penghambatnya adalah kurangnya
SDM Pulau sehingga kadang maksud dari
komunikasi yang saya lakukan tidak di terima
dengan baik oleh warga, dan saya juga merasa
banyak menggunakan kata-kata yang kurang
dimengerti oleh warga Pulau Pari. Oleh sebab
itu kami menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti oleh warga Pulau Pari.
80
DRAFT WAWANCARA
Nama Responden : Racakup
Jabatan : Kepala Sub Bidang PKBL IIa
Waktu : 31 September 2013
Lokasi : Kantor Kementrian BUMN
No. Koresponden/Peneliti Responden
1 Apakah yang menjadi visi dan misi
dari Kementrian BUMN?
Visi dan Misi Kementrian BUMN bisa dilihat di
website resmi BUMN yaitu www.bumn.go.id
2 Apa itu program pengentasan
kemiskinan DKI (P2KDKI) ?
P2KDKI merupakan program Asdep PKBL
Kementrian BUMN yang disusun sebagai
program Corporate Social Responsibility yaitu
Profit (Keuntungan), People (Masyarakat),
Planet (Lingkungan) yang mendukung program
Corporate Sustainability.
Ketiga prinsip tersebut menjadi acuan dari
pemberdayaan, Kementrian BUMN
mengalokasikan dananya melalui program Bina
Lingkungan Pembina sebesar 70% dan untuk
program Bina Lingkungan BUMN Peduli
sebesar 30%.
3 Apa yang menjadi format dalam
program ini ?
Kami mempelopori format baru pemberdayaan
dengan pola sinergi ABG (Akademisi,
Businessman dan Goverment)
4 Apakah program ini bekerja sama
dengan instansi lain ?
Iya
5 Instansi apa saja yang ikut terlibat
dalam P2KDKI ini ?
Untuk perusahaan pemerintah ada 4 perusahaan
yaitu perusahaan gas negara (PGN),
PERTAMINA, BRI dan Pt.Pelindo II Persero,
dan juga bekerjasama dengan 4 Universitas
yaitu UI, UIN, UNJ dan UHAMKA.
6 Daerah mana saja yang menjadi
sasaran dari Program P2KDKI ini ?
Program ini akan di selenggarakan pada 100 rt
di wilayah DKI Jakarta, dan sebagai penggerak
program ini kita akan bekerjasama dengan 200
mahasiswa dari 4 Univeritas yang saya
sebutkan di atas.
81
7 Untuk penentuan 100 rt tersebut
apakah telah ditetapkan oleh pihak
kementrian BUMN ?
Untuk penentuan 100 rt yang akan menjadi
sasaran program ini akan ditentukan sendiri
oleh empat perusahaan milik negara yang tadi
saya sebutkan, mereka akan menentukan
wilayah terdekat dari lokasi perusahaan
masing-masing.
8 Mengapa program ini harus
bekerjasama dengan Universitas/
Mahasiswa dalam penerapannya?
Karena sesuai dengan format awal dari
program ini yaitu ABG dalam format ABG itu
ada Akademisi yang mana untuk
mewujudkannya kita memerlukan kerjasama
dari Universitas dan juga mahasiswa, selain itu
juga agar para mahasiswa dapat ikut berperan
dalam memonitoring kinerja dari BUMN.
9 Apa yang melatar belakangi BUMN
harus memiliki program sosal seperti
P2KDKI ini ?
Kementrian BUMN merupakan sebuah
perusahaan yang menaungi banyak perusahaan
milik negara yang hakikatnya setiap lembaga
atau perusahaan yang menjalani usaha harus
melakukan tanggung jawab sosial bagi
masyarakat yang terkena dampak langsung dari
perusahaan.
10 Apa yang menjadi prioritas dari
program P2KDKI ini, Apakah karena
kepedulian sosial perusahaan terhadap
masyarakat? Atau karena kepentingan
perusahaan?
Prioritas tentu saja karena kepedulian sosial
perusahaan terhadap masyarakat, yang memang
BUMN ini harus melakukan tanggung jawab
sosialnya terhadap masyarakat sekitar
perusahaan.
11 Apa tujuan program P2KDKI ini? Tujuannya seperti disebutkan tadi yaitu untuk
melakukan tanggung jawab sosial perusahaan
terhadap masyarakat. Untuk lebih lengkapnya
anda bisa kunjungi website resmi Kementrian
BUMN.
12 Apakah program-program yang telah
diimplementasikan berjalan dengan
baik?
Program-program yang telah
diimplementasikan banyak sekali, dan tidak
semua program berjalan dengan baik, ada
program-program yang tidak sustainable
dikarenakan satu dan yang lain.
13 Apakah program ini memiliki dampak
yang positif dari masyarakat yang
dapat memberi image positif bagi
perusahaan ?
Tentu saja memberi dampak positif bagi
perusahaan mas, dengan adanya program-
program CSR maka masyarakat yang
mendapatkan bantuan dari program CSR yang
dilakukan, akan mendukung proses
keberlangsungan perusahaan.
14 Bagaimanatahapan pendayagunaan /
pemberdayaan masyarakat melalui
program P2KDKI ini ?
Kementrian BUMN mempunyai divisi khusus
yaitu Divisi PKBL yang didalamnya mengatur
segala macam tahapan pendayagunaan dana
CSR.
82
DRAFT WAWANCARA
Nama Responden : Muhammad Taufik T
Jabatan : Staf PKBL PT. Pelindo II Persero
Waktu : 19 September 2013
Lokasi : Kantor Pusat PT. Pelindo II Persero
No. Koresponden/Peneliti Responden
1 Kapan dan bagaimanakah sejarah
berdirinya PT.Pelindo II Persero?
(Profile Perusahaan)
Kamu bisa dilihat di website resmi PT.Pelindo II ya,
disana dijelaskan tentang profile perusahaan.
2 Apa Visi dan Misi PT.Pelindo II?
(profile perusahaan)
Divisi PKBL PT.Pelindo II punya standarisasi dari
kementrian dan visi misi PKBL PT.Pelindo II yang
tidak lain adalah perpanjangan tangan dari
kementrian BUMN
3 Apakah P2KDKI menurut PT.Pelindo
II ?
Program P2KDKI adalah program yang digagas oleh
kementrian bumn yang mana program ini adalah
bentuk dari tanggung jawab sosial perusahaan-
perusahaan milik negara yang bertujuan untuk
membangun dan mensejahterakan masyarakat.
4 Apakah PT.Pelindo II menjalin
kerjasama dengan perusahaan /
lembaga dalam pelaksanaan program
P2KDKI ?
PT.Pelindo II disini menjalin kerjasama dengan
relawan atau mahasiswa dari UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta untuk melakukan
pemberdayaan masyarakat ini.
5 Apakah PT.PELINDO melakukan
riset terlebih dahulu dalam penentuan
lokasi pada Program Pengentasan
Kemiskinan DKI (Pulau Pari) ?
Ya, penentuan lokasi dalam kegiatan P2KDKI
BUMN ini dilakukan riset terlebih dahulu atau
mapping, dan yang melakukan riset adalah relawan,
khusus untuk pulau Pari ini dilakukan oleh Syarif
dan Aji dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Riset
dilakukan sebagai penentuan apakah pulau Pari
disini layak mendapatkan Program Pengentasan
kemiskinan DKI.
6 Siapa yang memegang peranan
penting (porsinya lebih besar dalam
menangani program P2KDKI di Pulau
Pari? (BUMN/PT.Pelindo II Persero /
Relawan) ?
Tentu saja mahasiswa/relawan lah yang memegang
peran paling penting karena mereka yang langsung
berhadapan dengan masyarakat.
7 Bagaimana cara pendekatan pihak
PT.Pelindo II terhadap masyarakat
Pulau Pari?
Pendekatan pihak PT.Pelindo II dilakukan oleh
relawan dengan cara sosialisasi langsung dengan
masyarakat.
83
8 Bagaimana kinerja para relawan UIN
dalam menjalankan program P2KDKI
di Pulau Pari ini?
Bagus, karena para relawan UIN ini telah berhasil
mencapai tujuan dari program P2KDKI ini yang
mana jika dilihat dari segi ekonomi, sosial dan
pendidikan Pulau Pari sudah mengalami
peningkatan yang cukup signifikan.
9 Bagaimana komunikasi yang
dilakukan relawan terhadap PT.
Pelindo II ?
Komunikasi yang mereka lakukan cukup baik,
karna setiap ada perkembangan apapun mereka
akan langsung memberi laporan kepada pihak
PT.Pelindo II dan mereka pun termasuk orang yang
mudah bergaul sehingga proses komunikasi antara
pihak Pelindo dan relawan terjalin dengan baik
pula.
10 Berapa jumlah program yang sudah
dijalankan dalam pelaksanaan
P2KDKI? Apa saja program tersebut?
Ada 6 program dan program program tersebut dapat
kamu lihat di laporan evaluasi relawan UIN.
11 Apakah tujuan pemberdayaan
masyarakat (dalam program P2KDKI)
menurut PT.Pelindo II?
Tujuan pemberdayaan disini adalah mengangkat
masyarakat miskin dari keterpurukan baik secara
ekonomi, sosial, budaya dengan memanfaatkan
potensi SDA, peningkatan kebersihan lingkungan,
meningkatkan kualitas pendidikan, menjalin rasa
persaudaraan, dan semuanya itu disesuaikan dengan
apa yang dibutuhkan oleh masyarakat pulau pari.
12 Apakah P2KDKI ini mempunyai
dampak positif dari masyarakat yang
dapat memberikan image positif
mengenai perusahaan?
Tentu saja berdampak positif bagi perusahaan.
13 Apakah program P2KDKI yang telah
diimplementasikan di Pulau Pari
berjalan dengan baik?
Iya, bahkan bisa dikatakan berhasil. Dikatakan
berhasilnya adalah dari peningkatan pendapatan
yang dapat kita lihat dari beberapa indikator
kesejahteraan yaitu dari kondisi rumah, pendidikan,
tingkat kesehatan dan lain-lain. Program ini
berkelanjutan, seperti halnya yang saya katakan tadi
selesainya program ini tetap dilakukan
pengontrolan dan pengawasan. Tujuannya untuk
menetapkan program lanjutan nantinya.
14 Apa saja kendala-kendala yang
dihadapi, mulai dari awal sampai saat
ini yang dihadapi PT.PELINDO II
dalam mengimplementasikan
kegiatan-kegiatan di dalam P2KDKI?
Dalam pelaksanaan program ini tidak menemukan
kendala yang begitu menghambat, namun walau
demikian dalam perjalanan ada juga hal-hal yang
sifatnya teknis ditemukan sedikit kendala serta
tantangan, Dari segi masyarakatnya kendala yang
kita temukan itu adalah, menghilangkan persepsi
masyarakat tentang proyek, apalagi datangnya dari
pemerintah.Persepsi yang selama ini telah tertanam,
yang membuat mereka bagaikan tertidur oleh
bantuan-bantuan yang diberikan.
84
DRAFT WAWANCARA
Nama Responden : Agus Sarmin
Jabatan : Ketua RT 01/04 Pulau Pari
Waktu : 19 Oktober 2013
Lokasi : Kediaman Ketua RT 01 Pulau Pari
No. Koresponden/Peneliti Responden
1 Sejak kapan Program Pengentasan
Kemiskinan DKI (P2KDKI) ini
berjalan di Pulau Pari?
Program ini berlangsung sejak Mei tahun 2012
mas.
2 Kegiatan apa sajakah yang
dilangsungkan oleh P2KDKI?
Kegiatan yang dilakukan adalah program kerja
bakti membersihkan lingkungan, pembuatan
mck, bantuan jaring nelayan, pembuatan kripik
sukun, pesta rakyat dan pembuatan tugu &
prasasti pari
3 Bagaimana proses dan efek dari setiap
program tersebut bagi masyarakat
Pulau Pari?
Kegiatan kerja bakti yang diadakan oleh BUMN
ini sangat baik bagi lingkungan dan tentu saja
bagi masyarakat pulau, kegiatan ini berlangsung
selama dua hari mas. Kegiatan ini diikuti oleh
sekitar 60-70 orang. Untuk kegiatan MCK
dilakukan karena hampir warga disini belum
mempunyai MCK yang layak mas, akhirnya
relawan membuat program ini yang dilakukan di
dua titik yaitu dekat jalan menuju pantai dan di
samping musholla. Untuk kegiatan bantuan
jaring, dibuat dua jaring yang dibuat manual
oleh warga Pari, yaitu jaring Nagsi dan Cendro,
setelah itu jaring di potong-potong dan
dibagikan ke kelompok-kelompok yang telah
dibuat. Pesta Rakyat disini sangat menghibur
masyarakat, diadakannya lomba-lomba,
pemberian hadiah dan peralatan olahraga.
Pembuatan kripik sukun, pada awalnya ibu-ibu
disini hanya bekerja membantu suaminya jualan
di hari-hari libur karena pengunjung ramai, tapi
selebihnya mas mereka hanya duduk-duduk saja
mengobrol dan mencari kutu, lalu dibuatlah
kegiatan kripik sukun yang merupakan hasil
sukun dari Pulau ini. Dan untuk pembuatan tugu
dan prasasti pari, dibangun di dekat dermaga,
pada awalnya dilakukan untuk membuat icon
pulau pari, kalau menarik tentu saja pengunjung
85
akan ramai mas.
4 Siapa pihak yang paling memegang
peran penting selama proses
berlangsungnya kegiatan?
Masyarakat disini berperan penting dalam
proses kegiatan dari BUMN, Relawan dan juga
pihak BUMN (PT.Pelindo Persero) memegang
peranan penting.
5 Apakah selama proses kegiatan,
masyarakat turut berperan serta ?
Selama kegiatan berlangsung masyarakat
sangat antusias sekali mas, satu sama lain
saling membantu, walaupun ada beberapa
orang warga yang terkadang tidak ikut
berpartisipasi. Anak-anak remaja pulau ikut
bantu orang tuanya mereka sambilan bekerja
jadi tour guide mas, hasil uangnya lumayan
buat tambahan hidup keluarga dan uang
pendidikan mereka.
6 Apakah program yang dijalankan
memberikan efek positif bagi
masyarakat?apa saja efek positifnya?
iya mas tentu positif, pertama dengan adanya
program BUMN ini pendapatan masyarakat
semakin meningkat, rata-rata pendapatan
penduduk Pulau juga meningkat. Untuk ibu-ibu
yang biasanya cari kutu sekarang mempunyai
aktifitas baru yang lebih baik yaitu membuat
kripik sukun, sebelum ada bantuan jaring para
nelayan kesulitan untuk mencari ikan karena
penggunaan jaring yang bergilir, namun setelah
dapat bantuan akhirnya nelayan lebih mudah
mencari ikan sehingga pendapatan mereka pun
tidak terhambat, hasil dari tambahan itu mereka
tabung untuk renovasi rumah yang akan
disewakan bagi wisatawan. Hasil jual kripik
sukun juga sangat lumayan mas untuk
membantu menambah penghasilan suami
mereka, karena banyak wisatawan yang datang
membeli dalam jumlah banyak.
7 Apakah terjadi peningkatan
kesejahteraan sosial setelah
berlangsungnya kegiatan P2KDKI?
iya mas menurut saya kesejahteraan sosial ada,
karena warga disini mendapatkan tambahan
pemasukan dari hasil program-program yang
dilakukan. Dari hasilnya tangkapan ikan dan
penjualan kripik yang mereka simpan
digunakan untuk renovasi rumah, semenjak ada
program bantuan dari BUMN yang tadinya
rumah warga banyak yang dari bilik sekarang
sudah permanen, banyak pula anak-anak
mereka yang mereka bisa sekolahkan sampai
kuliah ke darat mas padahal sebelum ada
program ini paling-paling mereka sekolahin
anak-anak sampe smp saja.
8 Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu
terhadap citra para relawan UIN yang
turut serta dalam memajukan kegiatan
Para relawan sangat banyak membantu
masyarakat disini mas.
86
P2KDKI ?
9 Bagaiman menurut pandangan bapak
para relawan UIN dalam menjalankan
program dan sosialisasi ke pada
masyarakat ?
Mereka sangat membantu sekali ya mas
terutama dalam hal penyampaian dan
pelaksanaan promgram P2KDKI ini meraka
baik-baik dan mudah bergaul dengan
masyarakat, orangnya sopan dan tidak pernah
berbuat yang aneh-aneh.
10 Apakah komunikasi yang dilakukan
para relawan UIN ini mudah di
mengerti pak ?
Iyaa mas dalam berkomunikasi mereka mudah
dimengerti karena mereka munggunakan
bahasa yang sederhana, dan apa bila dari warga
ada yang tidak mengerti maka mereka akan
memberikan penjelasan yang lebih.
11 Apakah menurut bapak pendekatan
mereka dan hasil kerja mereka selama
berada di Pulau Pari telah berhasil
dengan baik ?
Berhasil mas, karena masyarakat telah sangat
terbantu oleh mereka dan warga-warga juga
senang dengan mereka mas.
12 Apakah kegiatan P2KDKI
memberikan peningkatan terhadap
kualitas hidup masyarakat pulau?
Tentu saja mas.
13 Apa harapan bapak terhadap BUMN
selanjutnya ?
Harapan saya mewakili seluruh warga disini,
tentunya agar pihak BUMN membuat program-
program lain, agar masyarakat disini semakin
terbantu dan memiliki kehidupan yang lebih
baik lagi.
87
DRAFT WAWANCARA
Nama Responden : Sutoni
Waktu : 19 Oktober 2013
Lokasi : Kediaman Bapak Sutoni Pulau Pari
No. Koresponden/Peneliti Responden
1
Apakah bapak mengetahui tentang
Program P2KDKI?
Iya saya tau mas
2 Apakah bapak mengetahui siapa saja
yang terlibat dalam program ini ?
Yang saya tau yang terlibat itu PT.Pelindo
dan relawan UIN mas
3 Bagaimana tanggapan bapak terhadap
program P2KDKI ini pak?
Program ini menurut saya sangat membantu
masyarakat mas
4 Kegiatan apa sajakah yang
dilangsungkan oleh P2KDKI?
Kegiatannya program kerja bakti
membersihkan lingkungan, pembuatan mck,
bantuan jaring nelayan, pembuatan kripik
sukun, pesta rakyat dan pembuatan tugu &
prasasti pari mas.
5 Apakah Program-program ini
berdampak positif bagi bapak ?
iya tentu saja mas.
6 Apakah dalam menjalankan program-
program P2KDKI ini bapak turun
berperan aktif?
iya mas saya dan warga yang lainya turut
berperan membantu dalam menjalankan
program
7 Siapa pihak yang memegang peran
penting selama proses berlangsungnya
kegiatan?
Pihak yang berperan penting selain
masyarakat dan PT.Pelindo para relawan juga
turut berperan penting terutama dalam
menyampaikan masukan-masukan dari
masarakat dan penetapan program.
8
Bagaimana menurut bapak kinerja
para relawan UIN ini ?
Kinerja mereka sudah sangat baik yaa mas,
mereka juga bersosialisasi dengan baik dan
kami sebagai warga sangat senang dengan
mereka.
88
9
Apa harapan bapak untuk program
P2KDKI ini?
Harapan saya semoga program ini dapat
berkelanjutan sehingga kami dapat lebih maju
lagi dan program-program yag telah berjalan
dapat dikembangkan.
10 Bagaimana menurut bapak terhadap
pendekatan yang dilakukn oleh para
relawan uin?
adji sama syarif sangat baik , sudah seperti
keluarga sendiri, jadinya kami semua merasa
ada ikatan keluarga sama mereka.
11
Bagaimana bapak bisa menerima
kehadiran orang baru seperti kedua
relawan tersebut?
karna mereka itu mahasiswa mas, ya mereka
pasti berpendidikan tinggi, lagi pula mereka
didukung oleh pak RT, pak RW, jadi kami
menerima mereka dan percaya kepada mereka
mas.
89
LAPORAN HASIL OBSERVASI
Observasi yang dilakukan peneliti pada hari Sabtu, tanggal 19 Oktober
2013 di Pulau Pari. Pada pagi hari sekitar jam 8.00 pagi peneliti melihat banyak
warga yang berkumpul di dermaga Pulau Pari untuk menyambut wisatawan yang
akan berkunjung ke Pulau Pari. Para pemuda setempat mempersiapkan diri
mereka menjadi pemandu wisata, yang bertugas mengantarkan wisatawan menuju
penginapan yang telah mereka sewa dan juga mengantarkan para wisatawan ke
tempat-tempat yang menjadi daya tari Pulau Pari. Siang harinya sekitar jam 11,
ibu-ibu Pulau Pari berkumpul untuk membicarakan siapa saja yang akan
mempersiapkan makanan untuk para wisatawan. Ibu-ibu ini berkumpul di depan
rumah bp.Sarmin ketua RT 01 Pulau Pari.
Peneliti melihat lingkungan pulau yang bersih dari sampah-sampah, begitu
pula di jalan menuju pantai pasir perawan. Pantai Pasir perawan adalah salah satu
icon Pulau Pari, Pantai ini juga bersih dari sampah. Masyarakat setempat
membuat tim yang bergantian mengurus Pantai ini, selain membersihkan pantai
tugas lain dari tim ini juga menjaga fasilitas yang ada di Pantai Pasir Perawan.
Fasiltas pantai yang di rawat seperti, WC umum, gazebo-gazebo, lampu-lampu
penerangan dll. Namun sayangnya banyak alat-alat kebersihan yang diberikan
oleh relawan UIN tidak terawat dengan baik, seperti ember cuci tangan yang tidak
terisi air dan juga bak sampah yang mulai rusak dan penyok. Sore hari menjelang
maghrib masyarakat mulai mempersiapkan diri untuk sholat berjamaah di
mushola. Kemudian ketika malam hari pemuda-pemuda berkumpul di warung-
warung untuk bermain kartu dan ngobrol-ngobrol.
90
Program Bersih Lingkungan Dan Alat-Alat Kebersihan Yang Diberikan
Kepada Masyarakat Pulau Pari
Minggu, 20 Mei 2012/07:45. “M.Syarif bersama warga Pulau Pari melakukan
kerja bakti membersihkan lingkungan”
“Alat-alat kebersihan yang diberikan kepada masyarakat Pulau Pari dalam
program bersih lingkungan”
91
Program Pembangunan MCK
Jumat, 25 Mei 2012/09:52. “Para pekerja bangunan sedang mengerjakan
pembangunan MCK di Pulau Pari”
Jumat, 25 Mei 2012/09:52. “Para pekerja bangunan sedang mengerjakan
pembangunan MCK di Pulau Pari”
92
Pembuatan Tugu Pulau Pari Dan Prasasti
“Pengrajin patung sedang mengerjakan pembangunan tugu dan prasastiPulau
Pari” (tampak belakang)
“Pekerja bangunan sedang mengerjakan pengecatan tugu dan prasasti Pulau Pari”
(tampak depan)
93
Selasa 31 Juli 2012 Pembacaan Al-Qur’an Oleh Relawan UIN M.Syarif di Pulau Pari
Sabtu, 19 Oktober 2013 “foto peneliti bersama ketua RT 01 Pulau Pari (bpk.Agus
Sarmin) di kediaman bpk.Agus Sarmin, Pulau Pari”
Sabtu, 19 Oktober 2013 “foto wawancara peneliti bersama bpk. Sutoni di kediaman
bpk.Sutoni, Pulau Pari”