STRATEGI DAN KEBIJAKAN PERCEPATAN …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/05/1495080060.pdf ·...
Transcript of STRATEGI DAN KEBIJAKAN PERCEPATAN …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/05/1495080060.pdf ·...
STRATEGI DAN KEBIJAKAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH PERBATASAN MELALUI PENGEMBANGAN
INVESTASI KAWASAN PERBATASAN PADA DAERAH TERTINGGALDALAM KERANGKA RPJMN 2015-2019
Dr. Ir. Suprayoga Hadi, MSP ([email protected])Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS
Rapat Sosialisasi Bantuan Pemerintah Pengembangan Daerah Perbatasan Tahun 2017Direktorat Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu, Kementerian Desa PDTT
Bogor, 18 Mei 2017
KERANGKA PENJELASAN
1. Latar Belakang
2. Arahan dan Strategi dalam RPJMN 2015-2019
3. Sasaran dalam RPJMN 2015-2019
4. Capaian Paruh Waktu RPJMN 2015-2019
5. Upaya Terobosan PLBN dan PKSN dalam 2017-2019
6. Peranan Bantuan Pemerintah Kemendesa PDTT 2017-2019
7. Penutup dan Rencana Tindak Lanjut
2
LATAR BELAKANG
** Diolah dari RPJMN 2015-2019, Rencana Induk
Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan
Perbatasan 2015 – 2019 BNPP, serta Hasil
Survey Lapangan.
Lambannya Pertumbuhan Ekonomi
dan Minimnya Pelayanan Sosial Dasar
Belum Efektifnya Pengembangan
Pusat Kegiatan Strategis Nasional
Banyak Aktifitas Ilegal karena
minimnya Pengamanan
Pengelolaan Perbatasan masih
mementingkan ego Sektoral
Minimnya akses Telekomunikasi
untuk warga Perbatasan
Keterisolasian karna Keterbatasan
Infrastruktur Dasar
Minimnya ketersediaan Energi di
Kawasan Perbatasan Negara ISU STRATEGIS
PERBATASAN
LANDASAN KEBIJAKAN
Nawacita
UU 43 Tahun 2008UU 17 Tahun 2007 UU 26 Tahun 2007
PP 26 Tahun 2008UU 23 Tahun 2014
Perpres 2/2015
Inpres 6/2015
Mewujudkan halaman depan
negara sebagai pintu gerbang
aktivitas ekonomi dan
perdagangan. Penetapan 10
PKSN
Pemerataan pembangunan antar
wilayah terutama desa, Kawasan
Timur Indonesia, dan kawasan
perbatasan.
Prioritas Pembangunan 7 Pos
Lintas Batas Negara : Aruk,
Entikong, Badau, Wini, Mota’ain,
Motamasin, Skouw
RPJPN: Arah Kebijakan
Pembangunan Perbatasan yang
Outward Looking.
Penataan Ruang Wilayah
Nasional, mencakup ruang darat,
ruang laut dan ruang udara.
Mengatur pengelolaan dan
pemanfaatan Wilayah Negara dan
Kawasan Perbatasan
Penetapan Kawasan Perbatasan
sebagai Kawasan Strategis
Nasional
Perpres RTR KPN
Pemerintah Pusat memiliki
Kewenangan penuh dalam
Pengelolaan Kawasan
Perbatasan
Perpres No. 179/2014, Perpres
No. 31/2015, Perpres No.
32/2015, Perpres No. 33/2015,
dan Perpres No. 34/2015
Perpres 3/2016
Pemerintah melakukan percepatan Proyek
Strategis Nasional (PSN) yang dilaksanakan oleh
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan/atau
Badan Usaha (Pembangunan Pos Lintas Batas
Negara (PLBN) merupakan PSN)
REPLIKASI TRANSFORMASI KEUNGGULAN NASIONAL DALAM PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA BERBASIS POTENSI
5
DAYA SAING BERBASIS FAKTOR INPUT
DAYA SAING BERBASIS EFISIENSI
DAYA SAING BERBASIS INOVASI
•Sumber Daya Alam: Pertanian, Kelautan dan Perikanan, Pertambangan•Pariwisata: Wisata Alam, Wisata Seni dan Budaya, Wisata Kuliner
•SDM terampil dan terdidik•Infrastruktur dasar: jalan, air bersih, listrik, telekomunikasi dan informasi•Infrastruktur ekonomi: pasar, bank, pusat perdagangan•Jaringan transportasi darat, laut dan udara
• Ekonomi kreatif• Pusat Inovasi, Riset dan
Pengembangan Daerah• Tenaga profesional• Kerjasama: Pemda-Universitas dan
Swasta
Diadaptasi dari: The Global Competitiveness Report 2011-2012 (World Economic Forum)
Keunggulan Komparatif
Keunggulan Kompetitif
Keunggulan Kompetitif
20202025
2013
RINDUK KPN 2015-2019
Kawasan Perbatasan
Negara
6
POTENSI DAERAH
•Perikanan dan Kelautan•Pertanian dan Perkebunan• Industri pengolahan•Pariwisata
MASALAH DAERAH
• Kemiskinan• Pengangguran• Ketertinggalan• Keterisolasian• Keterbatasan Usaha
RPJMN 2015-2019 (TRISAKTI DAN NAWA CITA)
Meningkatnya Produktivitas, Nilai Tambah, Kesempatan Kerja, Ekspor, Pendapatan, Daya Saing dan Keunggulan Daerah
Pendapatan
Budidaya Produksi
TRANSFORMASI DAN AKSELERASI PEMBANGUNAN PERBATASAN NEGARA• Klaster pertanian dan perkebunan, agribisnis dan agroindustri• Klaster perikanan dan industri maritim• Klaster Wisata
FAKTOR PENENTU• Kesesuaian RTRW• Kesiapan Lahan• Keterlibatan Masyarakat• Kesiapan Pemda• Kerjasama Perguruan Tinggi dan
Kerjasama Swasta
MANAJEMEN KINERJA K/L DAN PEMDA
• Regulasi• Pengorganisasin• Perencanaan• Penganggaran• Pelaksanaan dan Pelaporan• Pengendalian dan Evaluasi
Destinasi Wisata
Pendapatan
Jasa (Akomodasi, Transportasi, Kerajinan dan
Festival)
Pemasaran(Media, Promosi, Networking)
Pengolahan (Iptek, Prasarana dan Sarana)
Pemasaran (Media, Promosi, Networking)
PENGEMBANGAN WILAYAH
KAWASAN PERBATASAN NEGARA BERBASIS POTENSI
SKEMA PENGEMBANGAN WILAYAH KAWASAN PERBATASAN NEGARA
STRATEGI BIDANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARADALAM RPJMN 2015 - 2019
1. Pengembangan Pusat Ekonomi Perbatasan (Pusat Kegiatan Strategis Nasional/PKSN) yang meliputi: 10 PKSN, 187 Lokpri Kecamatan, 7 PLBN
2. Peningkatan keamanan dan kesejahteraan masyarakat perbatasan: 92 Pulau-Pulau Kecil Terluar/terdepan
Strategi
Sasaran Nasional
1. Pembangunan infrastruktur Kawasan Perbatasan2. Peningkatan keamanan wilayah perbatasan sebagai halaman depan negara3. Peningkatan kesejahteraan masyarakat wilayah perbatasan melalui peningkatan penyediaan kebutuhan fasilitas
sosial dan ekonomi
Arah Kebijakan
1. Pengembangan pusat pertumbuhan ekonomi kawasan perbatasan negara berdasarkan karakteristik wilayah, potensi lokal, dan mempertimbangkan peluang pasar
2. Membangun konektivitas simpul transportasi utama Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) dengan lokasi prioritas (Kecamatan disekitarnya)
3. Membangun sumber daya manusia (SDM) yang handal serta pemanfaatan pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
4. Melakukan transformasi kelembagaan lintas batas negara, yaitu Costum, Immigration, Quarantine, Security (CIQS) menjadi satu sistem pengelolaan yang terpadu
5. Mempercepat penyelesaian status kewarganegaraan pelintas batas 6. Meningkatkan arus perdagangan ekspor-impor dan kerjasama antar negara di perbatasan7. Meningkatkan kualitas pengaturan, pembinaan pemanfaatan, dan pengawasan rencana tata ruang8. Menerapkan kebijakan desentralisasi asimetris untuk kawasan perbatasan negara dalam memberikan
pelayanan publik (infrastruktur dasar wilayah dan sosial dasar) 9. Menerapkan kebijakan khusus dan menata pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB) 10. Mereformasi pelayanan publik di kawasan perbatasan 7
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN
ASPEK INFRASTRUKTUR KAWASAN PERBATASAN
1. Meningkatnya aksesibilitas lokpri
2. Meningkatnya kualitas pelayanan transportasi
ASPEK PERTUMBUHAN EKONOMI KAWASAN PERBATASAN
Meningkatnya nilai tambah ekonomi komoditi unggulan lokpri melalui
pemanfaatan teknologi pengolahan dan fasilitas Pemasaran
ASPEK PELAYANAN SOSIAL DASAR KAWASAN PERBATASAN
1. Terpenuhinya kebutuhan infrastruktur dasar permukiman yang memadai
2. Terpenuhinya kebutuhan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang
memadai
3. Meningkatnya kualitas SDM masyarakat perbatasan
4. Tertatanya sistem tata kelola pemerintahan kawasan perbatasan
5. Meningkatnya kualitas pelayanan serta sarpras pelayanan pemerintahan
ARAH KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN
KAWASAN
PERBATASAN
(Peraturan BNPP No.1
Tahun 2015 tentang
Rencana Induk
Pengelolaan
Perbatasan Negara
Tahun 2015-2019)
8
LOKASI SASARAN DAN TARGET PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA DALAM RPJMN 2015 – 2019
INDIKATOR
SASARAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA
2014 (Baseline)
2015 2016 2017 2018 2019
Pengembangan Pusat Ekonomi Perbatasan (Pusat Kegiatan Strategis Nasional/PKSN) yang meliputi: 10 PKSN, 187 Lokpri Kecamatan, 7 PLBN
3 (111 lokasi
prioritas)
50 Lokpri
3 PLBN
100 Lokpri
7 PLBN
10 PKSN
150 Lokpri
7 PLBN
10 PKSN
187 Lokpri
16 PLBN
10 PKSN
187 Lokpri
16 PLBN
Peningkatan keamanan dan kesejahteraan masyarakat perbatasan: 92 Pulau-Pulau Kecil Terluar/terdepan
12 pulau – pulau kecil
terluar berpenduduk
10 30 50 92 pulau kecil terluar/
terdepan
92 pulau kecil terluar/
terdepan 9
10 PKSN Konsentrasi
Pengembangan 2015-2019
PKSN Darat PKSN Laut
1. Paloh-Aruk
2. Entikong
3. Nanga Badau
4. Atambua
5. Jayapura
1. Sabang
2. Ranai
3. Nunukan
4. Tahuna
5. Saumlaki
SEBARAN SASARAN LOKASI PRIORITAS PER WILAYAH PULAU 2015-2019
10
Wilayah Kepulauan
Jumlah Kabupaten/Kota Sasaran dalam Buku III RPJMN 2015 - 2019
Target Pengentasan
Daerah Tertinggal
(kabupaten)
Target Penanganan
Wilayah Perbatasan(kab/kota)
Target Penanganan Pembangunan PerdesaanTarget
Wilayah Rawan
Bencana(kab/kota)
Target Reforma Agraria
Target Pengentasan
Desa Tertinggal
Target Desa Berkembang
Menjadi Mandiri
TargetPembangunan
Kawasan Perdesaan
Papua 9 6 280 33 4 10
Maluku 11 4 351 43 3 12
Nusa Tenggara 20 7 460 47 9 15
Sulawesi 14 2 723 173 7 24
Kalimantan 9 9 707 146 4 18
Sumatera 11 13 1.229 416 4 21
Jawa 6 - 360 1.115 8 36
Nasional 80 41 5.000 2.000 39 136
187 KECAMATAN TERLUAR LOKASI PRIORITAS (LOKPRI) DAN 26 PKSN 2015-2019
Provinsi Kabupaten/ KotaJumlah Lokasi Prioritas
*Jumlah PKSN Provinsi Kabupaten/ Kota Jumlah Lokasi Prioritas * Jumlah PKSN
Aceh Kota Sabang 1 1 Nusa Tenggara Timur TTU 8 3
Kupang 7
Sumatera Utara Serdang Bedagai 1 Belu 7
Malaka 5
Riau Rokan Hilir 2 1 Rote Ndao 4
Kep. Meranti 6 Alor 7
Bengkalis 5 Sabu Raijua 1
Indragiri Hilir 3
Kota Dumai 5 Sulawesi Utara Kepulauan Sangihe 5 2
Pelalawan 1 Kepulauan Talaud 3
Kepulauan Riau Kota Batam 8 2 Maluku MBD 4 3
Bintan 5 MTB 7
Natuna 8 Kep. Aru 2
Kep. Anambas 6
Karimun 9 Maluku Utara Morotai 5 1
Kalimantan Barat Sambas 2 5 Papua Supiori 3 3
Bengkayang 2 Kota Jayapura 2
Sanggau 2 Keerom 5
Sintang 2 Peg. Bintang 8
Kapuas Hulu 6 Boven Digoel 6
Merauke 5
Kalimantan Timur Mahakam Ulu 2 1
Papua Barat Raja Ampat 2
Kalimantan Utara Nunukan 10 4
Malinau 5 Jumlah 41 Kabupaten/Kota 187 Lokpri 26 PKSN
* Rincian nama Lokpri sesuai dengan Rencana Induk Perbatasan Tahun 2015-2019
11
SASARAN DAN ARAH KEBIJAKANPEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA 2015-2019
12
13
MID-TERM REVIEW RPJMN 2015-2019PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA
RPJMN 2015-2019
2015 2016 2017 2018 2019
EVA
LUA
SI
MO
NIT
OR
ING
PER
SIA
PAN
REN
CA
NA
REN
CA
NA
Tercapai/on-track/ on-trend
Perlu kerja keras
Sangat sulit tercapai
SASARAN NASIONAL
1. Pengembangan Pusat Ekonomi Perbatasan (Pusat Kegiatan Strategis Nasional/PKSN) yang meliputi: 10 PKSN, 187 Lokpri Kecamatan, 7 PLBN
2. Peningkatan keamanan dan kesejahteraan masyarakat perbatasan: 92 Pulau-Pulau Kecil Terluar/terdepan
Bagaimana keterkaitan program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMN 2015-2019?
14
Capaian Sasaran Pengembangan Kawasan Perbatasan Negara Tahun 2015-2019
Sumber: Sekretariat Tetap BNPP (2016, diolah)Ket:*perkiraan capaian 2016
7 PLBN (Entikong, Paloh-Aruk, Nanga Badau, Motaain, Motamasin, Wini, Skouw10 PKSN (Entikong, Paloh-Aruk, Nanga Badau, Atambua, Jayapura, Sabang, Ranai, Nunukan, Tahuna, Saumlaki)
On track/on trend/ tercapai Perlu kerja keras Sangat sulit tercapai
1 32
Keterangan
Sasaran Kegiatan Satuan
2014 2015 2016
Target 2018 Target 2019Perkiraan
Capaian 2019 (Notifikasi)(baseline) Target Suplemen Realisasi Target Realisasi*
Pengembangan Pusat Ekonomi Perbatasan (Pusat Kegiatan Strategis Nasional/PKSN)
PKSN 3 - - 2 10 9* 10 10
PLBN - - 3 - 7 7 7 7
Lokpri Kecamatan
111 50 - 50 100 78 150 187
Peningkatan keamanan dan kesejahteraan masyarakat perbatasan
Pulau-Pulau Kecil Terluar
12 10 - 10 30 20 32 92
3
3
1
1
REPUBLIK INDONESIA
15
Sumatera
Aceh Aceh Besar
Sumatera Utara Serdang Bedagai
Riau Rokan Hilir Kota Dumai Bengkalis Kep. Meranti Pelalawan Indragiri Hilir
Kepri Karimun Bintan Batam Anambas Natuna
KalimantanKalbar Sambas Bengkayang Sanggau Sintang Kapuas Hulu
Kaltim Mahakam Hulu Berau
Kaltara Malinau Nunukan
Sulawesi Sulawesi Utara Sangihe Talaud
NTT Sabu Raijua Rote Ndao Alor Kupang Malaka Belu TTU
MalukuMaluku MBD MTB Kep. Aru
Maluku Utara Morotai
PapuaPapua Merauke Supiori Pegunungan
BintangKeerom Boven Digul
Papua Barat Raja Ampat
Legenda : 0 % Lokpri Ditangani < 50 % Lokpri Ditangani > 50 % Lokpri Ditangani > 75 % Lokpri Ditangani 100 % Lokpri Ditangani
INDIKASI LOKASI PROYEK K/L DI DAERAH
Lokasi Prioritas Kawasan Perbatasan
16
PLBN Motamasin
PKSN
Nunukan
PERSEBARAN WILAYAH PLBN DAN PKSN
17
ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN 7 PLBN
2015 2016 2017 2018
Ground Breaking
Pembangunan Zona Inti PLBN
Pembangunan Zona Sub Inti dan Zona Pendukung PLBN
Berfungsi Terpadu
1. Zona Inti PLBN
2. Zona Sub Inti PLBN 3. Zona Pendukung PLBN
Bangunan Pos Lintas Batas
• Perumahan Pegawai• Sarpras Linkungan
• Rest Area• Pasar
• Public Area
Fokus Kemen. PUPERA
(Cipta Karya)
Perlu dukungan K/L
lain dalam penyediaan
fasilitas CIQS dan
ISU STRATEGIS
•Perlu secepatnya ditetapkan SOP pelaksanaan kegiatan CIQS dan regulasi yang mengatur pengelolaanPLBN secara terpadu;•Perlu dirumuskannya mekanisme koordinasi lintas K/L dalam pengelolaan PLBN;•Perlu adanya rencana zonasi PLBN untuk menetapkan zona steril di dalam kawasan PLBN;•Perlu adanya persiapan pembangunan PLBN Tahap II dengan fokus pada pembangunan rumahpegawai, kantor, pasar, dan sarana penunjang lainnya sehingga menjadi pusat pertumbuhan;•Perlu adanya transisi pengelolaan PLBN dari Kementerian PUPR ke BNPP dan Pemda pada bulan Juli;•Adanya permintaan pengembangan 9 PLBN lain di luar 7 PLBN sesuai Inpres 6 tahun 2015. NamunBappenas tetap fokus pembangunan 7 PLBN hingga tahun 2019 dengan pertimbangan bahwa pembangunan kawasan pendukung PLBN dan operasionalisasi 7 PLBN masih belum tuntas.
Pusat Pertumbuhan Kawasan Perbatasan
18
SARANA PRASARANAPENDUKUNG 7 plbn
NO PLBNRencana
KebutuhanKapasitasTerpasang
Keterangan/Langkah Yang Sudah Dilakukan
1 Aruk 435 KVA 435 KVA Sudah Cukup/Terpenuhi
2 Entikong 865 KVA 450 KVA Sudah Cukup/Terpenuhi
3 Nanga Badau 1100 KVA 581,8 KVA Sudah Cukup/Terpenuhi
4 Motamasin 445 KVA 550 KVA Sudah Cukup/Terpenuhi
5 Motaain 550 KVA 229 KVA (sementara)
Tersedia Cadangan Genset dengan Kapasitas 500 KVA (2 buah @250 KVA)
6 Wini 240 KVA (Belum termasuk kebutuhan X-Ray Kargo)
Menungguspesifikasi X-Ray Kargo
Tersedia genset untuk cadangan listrik dengan kapasitas 260 KVA
7 Skouw 1100 KVA 350 KVA 1. Listrik didukung oleh genset Nindya Karya
2. Menunggu penyambungan PLN Januari 2017
INISIASI PENYUSUNAN PRODUK HUKUM UNTUK MENDUKUNG PERCEPATAN
PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS EKONOMI PERBATASAN
Perpres RTR PerbatasanPerpres No. 179 Tahun 2014
dan Perpres No. 31 Tahun 2015Inpres No. 6 Tahun 2015
UU No. 23 Tahun 2014Tentang Pemerintahan Daerah
UU No. 26 Tahun 2007Tentang Penataan Ruang
PP No. 26 Tahun 2008Tentang RTRWN
RDTR PKSN RDTR PKSN
PERDAKawasan Strategis
Ekonomi PerbatasanKAJIAN
Rencana PercepatanPengembangan Kawasan Strategis
Ekonomi Perbatasan
Pemerintah Pusatmenetapkan RDTR dan Izin
Pemanfaatan Ruang
PP No. 15 Tahun 2010Tentang Penyelenggaraan PR
Bentuk Hukum ?
Inisiasi Penyusunanoleh Pemda
Instansi Terkait:• Kementerian PUPera• Kementerian Perdagangan• Kementerian ATR• Bappenas• Pemerintah Daerah• dll
INPRES NO. 6 TAHUN 2015 DAN PERPRES NO. 3 TAHUN 2016
1. Percepatan Pembangunan 7 (Tujuh) Pos LintasBatas Negara Terpadu dan Sarana PrasaranaPenunjang di Kawasan Perbatasan;
2. Mengambil langkah – langkah pembangunansesuai tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing secara terkoordinasi dan terintegrasi
3. BNPP menetapkan masterplan Pos Lintas BatasNegara (PLBN) Terpadu yang dituangkan dalamPeraturan Kepala BNPP.
1. Pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) &Sarana Penunjang Entikong, Kab. Sanggau;
2. Pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) &Sarana Penunjang Nanga Badau, Kab. Kapuas Hulu;
3. Pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) &Sarana Penunjang Aruk, Kab. Sambas;
4. Pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) &Sarana Penunjang Mota’ain, Kab. Belu;
5. Pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) &Sarana Penunjang Motamassin, Kab. Malaka;
6. Pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) &Sarana Penunjang Wini, Kab. Timor Tengah Utara;
7. Pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) &Sarana Penunjang Skouw, Kota Jayapura.
Perpres No. 3 Tahun 2016 Tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek
Strategis Nasional
Inpres No. 6 Tahun 2015 Tentang Percepatan Pembangunan Tujuh
Pos Lintas Batas Negara Terpadu Dan Sarana Prasarana Penunjang Di Kawasan
Perbatasan Negara
SASARAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFRASTRUKTUR FISIK
INFRASTRUKTUR JALAN PEMB. JALAN BARU 2017
RENCANA PEMB. JALAN BARU 2018
Jalan Paralel Kalimantan 146,0 km 311,46 km
Jalan Sabuk Merah Perbatasan NTT 104,1 km 25,10 km
Jalan Perbatasan Papua 8 km 205,9 km
KEGIATAN TARGET 2017 TARGET 2018
Pembangunan, Rehabilitasi, dan Pemeliharaan prasarana Bandar Udara di Kawasan Perbatasan
16 Bandara 37 Bandara
KEGIATAN TARGET 2017 TARGET 2018
Penyediaan Sarana dan Prasarana Transportasi Laut di Kawasan Perbatasan
107 Pelabuhan 25 Pelabuhan
KO
NE
KTIV
ITA
S W
ILA
YA
H)
TELEKOM
UNIKASI
KEGIATAN TARGET 2017 TARGET 2018
Pembangunan/Peningkatan BTS, Jaringan Terestrial, Internet, dll
25 paket kegiatan 1.232 paket kegiatan
ENERGI
KEGIATAN TARGET 2017 RENCANA TARGET 2018
Pembangunan Pembangkit Listrik, Peningkatan Jaringan Listrik, dll
284 unit 432 unit21
SASARAN PEMENUHAN INFRASTRUKTUR LAINNYA
(PERMUKIMAN, EKONOMI, PENDIDIKAN, KESEHATAN, PEMERINTAHAN)
KEGIATAN TARGET 2017 TARGET 2018
Pembangunan Sarana Prasarana Pemerintahan (Kantor Camat, Kantor Desa,dll)
143 unit 15 unit
KEGIATAN TARGET 2017 TARGET 2018
Pembangunan/Revitalisasi Pasar Rakyat, dll 169 paket 149 paket
KEGIATAN (*) TARGET 2017 TARGET 2018
DAK Reguler (Yankes Dasar, Rujukan, Farmasi) dan DAK Afirmasi Kesehatan
187 Lokpri -
Pembangunan/Rehab Puskesmas, Pengadaan Kendaraan Medis, Pengadaan Alat Kesehatan,dll
- 603 paket kegiatan
KEGIATAN (*) TARGET 2017 TARGET 2018
DAK Reguler (Bidang SD, SMP, SMA) 187 Lokpri & 10 PKSN
-
Pembangunan/Rehab Unit Sekolah, Ruang Kelas, Rumah Dinas - 1.461 paket kegiatan
KEGIATAN (*) TARGET 2017 TARGET 2018
DAK Reguler (Perumahan, Pemukiman, Air Bersih) 187 Lokpri & 10 PKSN
-
Pembangunan SPAM, Pembangunan Embung, Pembangunan RumahKhusus, dll
- 448 paket kegiatan
22
23
RANGKAIAN FORUM KOORDINASI PUSAT-DAERAH DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA TAHUN 2018
BNPP menyusunRancangan Awal
Renaksi 2018
melakukankoordinasidengan K/L
Finalisasi RancanganRenaksi
JUNI (M2-3)
JUNI (M3)
SEPTEMBER (M1-4)
NOVEMBER (M1) s/d
DESEMBER (M1)
Masukan Renaksi
terbentukdi tiapdaerah
JANUARI –Mei 2017
•Musrenbangnas•Penyusunan RKP•Penyusunan Renja K/L
JadwalPenyusunan;Mekanisme;FormatRENAKSI
MULAI DISUSUN TAHUN 2016
(T-2)
JULI (M3-4)
AGUSTUS (M1-4)
Bappenas membuatkisi-kisi penyusunan
Renaksi, format & mekanisme
perencanaan
Konsolidasibersama BNPP
PenyusunanKerangka Renaksi
2018 oleh BNPP
Penyampaian format Renaksi
kepada pemerintah provinsi & kabupaten
Konsolidasipenyusunan Renaksi
dengan pemerintah provinsi & kabupaten
(per Wilayah)
Konsolidasi dengan K/L dan daerah
Final Renaksi Perbatasan 2018
CONTOH PERLUNYA KETERPADUAN DALAM PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN: MANGRAKNYA PABRIK PENGOLAHAN RUMPUT LAUT DI KABUPATEN MTB
(Hasil Pemantauan Direktorat DTTP BAPPENAS tahun 2016)
1. Lokasi Pabrik Rumput Laut berada di DesaLematang, Kec. Tanimbar Selatan;
2. Nilai Investasi Pabrik Rp. 6 Milyar yang berasaldari Kegiatan Prukab, KPDT Tahun 2010sebesar Rp. 5 M, dan kegiatan Perbatasan,BNPP Tahun 2014 sebesar Rp. 1 M;
3. Kendala utama belum adanya akses air bersihkedalam Pabrik sehingga pabrik belumberoperasi dari awal pembangunannya;
4. Terdapat sumber air di Desa Bomaki denganjaraknya 12 KM, sehingga diperlukanPipanisasi untuk disalurkan ke Pabrik;
Menara Air
Lantai Jemur
Pabrik Pengolahan Rumput laut
24
PETA RENCANA PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL
ENTIKONG DAN SEKAYAM
Sumber : Hasil Kajian, 2015
ENTIKONG
PERANAN BANTUAN PEMERINTAH KEMENDESA PDTT DALAM PDP DI DT1. Bantuan pemerintah dan bantuan sosial yang disalurkan KPDT dan Kemendesa PDTT telah
memberikan andil dalam upaya pengentasan daerah tertinggl di perbatasan, 7 DT di 2010-2014, dan 5 DT di 2015-2016
2. Menu bantuan PDP selama ini sudah dikoordinasikan dengan Bappenas dan BNPP untuk fokuspada Lokpri, dan mendukung pemenuhan kebutuhan sarpras di Lokpri
3. Dalam rangka percepatan pembangunan daerah perbatasan tertinggal, telah disusun profilpotensi investasi dan rencana bisnis-investasi daerah perbatasan tertinggal, namun belumdiimplementasikan oleh Pemda
4. Bantuan Kemendesa PDTT belum sepenuhnya diarahkan untuk mendukung kawasanperbatasan maupun dalam mendukung PLBN dan PKSN
5. Dalam implementasi program unggulan Pengembangan Kawasan Beranda Indonesia (PKBI) yang berbasis potensi kawasan perbatasan, perlu fokus pada investasi dengan lokus pada lokpridan PLBN dalam kerangka PKSN
6. Pada perbatasan laut, rencana pengembangan aquaculture estate pada pulau kecil terluar, perlu disinergikan dengan lokpri batas laut dan PKSN berbasis klaster pulau terluar
7. Rencana Bisnis dan Investasi daerah perbatasan yang telah disusun masih belumditindaklanjuti Pemda terkait, sehingga belum sinergis dengan pengembangan ekonomikawasan perbatasan dalam kerangka PKSN dengan PLBN sebagai entry dan outlet lokpri-nya
26
Penutup dan Rencana Tindak Lanjut
1. Dalam rangka paruh waktu kedua RPJMN 2015-2019, Kemendesa PDTT perlu lebih fokus pada fasilitasikabupaten daerah tertinggal di perbatasan yang memiliki peluang terentaskan pada 2018-2019;
2. Sasaran lokasi prioritas fasilitasi bantuan pemerintah perlu memperhatikan pula upaya pengentasan desatertinggal dan pemandirian desa berkembang di kecamatan lokpri yang berada di daerah perbatasantertinggal, sebagai lokus prioritas pengembangan kawasan perbatasan;
3. Perlu sosialisasi dan tindak lanjut Rencana Bisnis dan Investasi Perbatasan oleh Pemda, khususnya 6 (enam) Pemda yang telah disusun rencananya, dalam kerangka pengembangan PKSN dengan PLBN yang telah dibangun;
4. Upaya percepatan pembangunan daerah perbatasan tertinggal melalui fasilitasi bantuan pemerintah danpeningkatan investasi memerlukan koordinasi yang lebih intensif oleh Kemendesa PDTT dengan BNPP, Bappenas, Kemenko Perekonomian, BKPM, dan K/L terkait, serta Pemprov dan Pemkab;
5. Keberadaan Tim Pengembangan Kawasan Ekonomi Perbatasan perlu disinergikan dengan Tim pengembangan kawasan lainnya, dalam kerangka PKSN yang terpadu, termasuk dengan KawasanEkonomi Khusus, seperti kasus KEK Pulau Morotai;
6. Dalam mengantisipasi penurunan anggaran fasilitasi Kemendesa PDTT untuk PDP di 2017-2019, makaperlu lebih difokuskan pada penguatan potensi investasi daerah perbatasan, sebagai komplemen danselanjutnya substitusi terhadap pembiayaan pembagunan perbatasan dalam jangka menengah sampaipanjang;
7. Kemendesa perlu lebih meningkatkan peranannya dalam pemanfaatan dana desa yang jumlahnyasemakin meningkat, untuk mendukung percepatan pengentasan desa tertinggal dan pemandirian desa-desa berkembang yang berlokasi di kecamatan lokpri pada kabupaten daerah perbatasan yang tertinggal.
27
TERIMA KASIH
28