Strategi

3
5.4 Perumusan Strategi Pengembangan UKM Pengolahan Pangan Berbasis Cokelat untuk Meningkatkan Daya Saing dalam Menghadapi Persaingan Di Era MEA. 5.4.1 The Input Stage 5.4.1.1 Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) Matriks IFE digunakan untuk mengetahui seberapa besar faktor strategis internal yang terdapat di UKM di Jawa Timur. Matriks IFE menggunakan bobot dan rating dari penilaian kekuatan dan kelemahan UMKM untuk memperoleh nilai tertimbang. Perhitungan bobot faktor strategis internal dan eksternal serta penilaian rating faktor internal dan eksternal oleh pakar ditunjukkan pada Lampiran. Nilai tertimbang matriks IFE kemudian dihubungkan dengan nilai tertimbang dari matriks EFE untuk menentukan jenis strategi yang tepat untuk melakukan pengembangan terhadap UMKM. Matriks IFE dapat dilihat pada Tabel. Terdapat empat kekuatan yang memiliki pengaruh penting untuk mendukung pengembangan UKM berbasis cokelat di Jawa Timur, yaitu kualitas produk, segmen pasar yang jelas, penetapan harga yang sesuai pasar, tenaga kerja lokal cukup tersedia. Kualitas produk menjadi kekuatan utama yang berpengaruh besar dari UKM berbasis cokelat di Jawa Timur. Kualitas produk memiliki nilai tertimbang tertinggi yaitu 0,472 dengan bobot sebesar 0,118 dan rating sebesar 4,0. Hal tersebut menunjukkan bahwa kualitas produk merupakan kekuatan utama yang

Transcript of Strategi

Page 1: Strategi

5.4 Perumusan Strategi Pengembangan UKM Pengolahan Pangan

Berbasis Cokelat untuk Meningkatkan Daya Saing dalam

Menghadapi Persaingan Di Era MEA.

5.4.1 The Input Stage

5.4.1.1 Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)

Matriks IFE digunakan untuk mengetahui seberapa besar faktor strategis

internal yang terdapat di UKM di Jawa Timur. Matriks IFE menggunakan bobot

dan rating dari penilaian kekuatan dan kelemahan UMKM untuk memperoleh

nilai tertimbang. Perhitungan bobot faktor strategis internal dan eksternal serta

penilaian rating faktor internal dan eksternal oleh pakar ditunjukkan pada

Lampiran. Nilai tertimbang matriks IFE kemudian dihubungkan dengan nilai

tertimbang dari matriks EFE untuk menentukan jenis strategi yang tepat untuk

melakukan pengembangan terhadap UMKM. Matriks IFE dapat dilihat pada

Tabel.

Terdapat empat kekuatan yang memiliki pengaruh penting untuk mendukung

pengembangan UKM berbasis cokelat di Jawa Timur, yaitu kualitas produk, segmen

pasar yang jelas, penetapan harga yang sesuai pasar, tenaga kerja lokal cukup

tersedia. Kualitas produk menjadi kekuatan utama yang berpengaruh besar dari

UKM berbasis cokelat di Jawa Timur. Kualitas produk memiliki nilai tertimbang

tertinggi yaitu 0,472 dengan bobot sebesar 0,118 dan rating sebesar 4,0. Hal

tersebut menunjukkan bahwa kualitas produk merupakan kekuatan utama yang

penting dan memiliki pengaruh yang sangat kuat pada UMKM. Kualitas produk

dapat menarik minat konsumen untuk memutuskan pembelian suatu produk.

Menurut Hermawan (2011), kualitas produk yang baik dan kepuasan konsumen

yang tinggi dapat meningkatkan reputasi merek sehingga akan berdampak

langsung terhadap loyalitas konsumen. UKM berbasis cokelat di Jawa Timur

sangat memperhatikan dan menjaga kualitas bahan baku yang digunakan maupun

produk yang dihasilkan. Bagi UKM, penting untuk mempertahankan kualitas

yang terbaik bahkan lebih baik lagi untuk menjaga kepercayaan konsumen.

Page 2: Strategi

Tabel 5. Matriks IFE

No. FAKTOR INTERNAL BOBOT RATING NILAI TERTIMBANG

KEKUATAN1.2.3.

4.

Kualitas produkSegmen pasar yang jelasPenetapan harga yang sesuai pasarTenaga kerja lokal cukup tersedia

0,1180,1110,090

0,132

432

1

0,4720,3330,180

0,132

KELEMAHAN1.

2.

3.

4.

5.

Jaringan pemasaran belum luasSkill dan pengetahuan tenaga kerja masih rendahProses produksi manual – semi otomatisSistem promosi online belum optimalKeterbatasan modal

0,153

0,083

0,076

0,104

0,132

3

4

2

2

3

0,459

0,332

0,152

0,208

0,396TOTAL 1,000 2,664

Faktor-faktor yang menjadi kelemahan UKM berbasis cokelat di Jawa

Timur adalah jaringan pemasaran belum luas, skill dan pengetahuan tenaga kerja

masih rendah, proses produksi manual – semi otomatis, sistem promosi online

belum optimal, dan keterbatasan modal. Semua faktor kelemahan tersebut

memiliki pengaruh terhadap pengembangan UMKM.