Strata title dan SHM Sarusun
-
Upload
iwansukirman -
Category
Real Estate
-
view
517 -
download
3
Transcript of Strata title dan SHM Sarusun
Pengertian STRATA TITLE,SHM Sarusun & Hak Atas Tanah
IWAN SUKIRMAN
Desember 2014
1. Pengertian Rumah Susun (Strata Title)
2. Nilai Perbandingan Proporsional (NPP)
3. Hak Milik Bersama (Tanah, Bagian & Benda Bersama)
4. Iuran Wajib Sarusun
5. 4 Jenis Rusun & 2 Jenis Sertifikat Sarusun
6. Pembuatan SHM Sarusun
7. Hipotek, Hak Tanggungan dan Fidusia
8. Jenis-jenis hak atas tanah (UUPA)
Agenda TOPIK PRESENTASI
Kepemilikan Rumah Susun Dan Kewajibannya
Arti Rumah Susun (Strata Title) menurut Pasal 1 ayat 1,Undang-Undang no 20 tahun 2011:
Bangunan gedung bertingkat; Dibangun dalam suatu lingkungan yang terdiri
dari bagian-bagian; Distrukturkan secara fungsional, baik dalam
arah horizontal maupun vertikal; Merupakan satuan-satuan yang masing-
masing dapat dimiliki dan digunakan secaraterpisah, terutama untuk tempat hunian;
Dilengkapi dengan bagian bersama, bendabersama, dan tanah bersama.
PENGERTIAN RUMAH SUSUN (STRATA TITLE)
4
5
Bangunan Gedung Bertingkat
PENGERTIAN RUMAH SUSUN
6
SEJARAH STRATA TITLE
• Istilah Strata Title pertama kali dikenal melalui Conveyancing
(Strata Titles) Act, 1961 yang diberlakukan oleh Parlemen
New South Wales pada 1 July 1961 dan kemudian
disempurnakan pada tahun 1973 melalui the NSW Strata
Titles Act and Regulations. Gedung Strata Title pertama
didunia adalah Lindsay Gardens, a block of 18 units yang
terletak di jalan 189 Liverpool Road, Burwood, Sydney.
7
TERMINOLOGI DALAM STRATA TITLE
8
• Nilai Perbandingan Proporsional (NPP) Angka yang
menunjukkan perbandingan antara Sarusun terhadap hak atas bagian
bersama, benda bersama, dan tanah bersama yang dihitung berdasarkan
nilai sarusun yang bersangkutan terhadap jumlah nilai rumah susun
secara keseluruhan pada waktu pelaku pembangunan pertama kali
memperhitungkan biaya pembangunannya secara keseluruhan untuk
menentukan harga jualnya.
TERMINOLOGI DALAM UU No.20 Tahun 2011
9
PERHITUNGAN NPP
Angka dalam persentase Menunjukkan perbandingan antara
Sarusun terhadap hak & kewajiban atas Bagian Bersama, Benda Bersama dan Tanah Bersama.
Dihitung berdasarkan luas atau nilai Sarusun yang bersangkutan terhadap jumlah luas atau nilai seluruh Sarusun.
Nilai Perbandingan Proporsional (NPP)
Luas atau Harga Satuan Rumah Susun (m2 atau Rp)
NPP (%) = ------------------------------------------------------------------------------
Jumlah Luas atau Harga Seluruh Rumah Susun (m2 atau Rp)
10
Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun
Dihitung berdasarkan
NPP
Hak atas benda
bersama
Hak atas bagian
bersamaHak atas
tanah bersama
11
Kepemilikan Bersama Dalam Rumah Susun
Bagian Bersama Benda Bersama Tanah Bersama
• Dimiliki secara kolektif
• Untuk pemakaian secara bersama dalam kesatuan fungsi dengan satuan-satuan rumah susun
• Misalnya : lift, pondasi, balok, kolom, dinding, lantai, atap, saluran-saluran pipa, jaringan listrik, kolam renang dsb
• Benda yang bukan merupakan bagian Rumah Susun, tetapi dimiliki secara tidak terpisah untuk pema-kaian bersama.
• Misalnya : gardu satpam, furnitur dan bangunan lainnya yang sifatnya terpisah dari struktur utama Rumah Susun
• Sebidang Tanah yang digunakan atas dasar hak bersama secara tidak terpisah
• Tempat berdirinya rumah susun dan ditetapkan batasnya dalam izin bangunan
12
• Tanah Bersama adalah sebidang tanah hak atau tanah sewa
untuk bangunan yang digunakan atas dasar hak bersama
secara tidak terpisah yang di atasnya berdiri rumah susun dan
ditetapkan batasnya dalam persyaratan izin mendirikan
bangunan.
• Bagian Bersama adalah bagian Rumah Susun yang dimiliki
secara tidak terpisah untuk pemakaian bersama dalam
kesatuan fungsi dengan Satuan-Satuan Rumah Susun.
• Benda Bersama adalah benda yang bukan merupakan bagian
Rumah Susun melainkan bagian yang dimiliki bersama secara
tidak terpisah untuk pemakaian bersama .
Terminologi dalam UU no.20 /2011
13
KEWAJIBAN PEMILIK /PENGHUNI Sarusun
PEMILIK /PENGHUNI
IURAN PENGELOLA
-AN
IURAN CADANGAN RENOVASI
IURAN POKOK
PAJAK BUMI &
BANGUNAN
BIAYA LISTRIK
DAN AIR
14
• Iuran Pokok (Modal Dasar). Besarnya dihitung berdasarkan
NPP Sarusun yang dimiliki sesuai yang tercantum dalam
Sertifikat Sarusun atau dalam bentuk pembobotan atau jumlah
lain yang ditetapkan oleh Rapat Pengurus. --> hanya 1 kali.
• Pembayaran PBB (Pajak Bumi & Bangunan). Kewajiban
pembayaran PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) serta pajak-
pajak atau iuran lainnya yang berhubungan dengan
kepemilikan Satuan Rumah Susun harus ditanggung dan
dibayar oleh masing-masing Anggota. --> 1 kali /tahun.
• Pembayaran Listrik dan Air. Besarnya tagihan listrik dan air
dihitung berdasarkan jumlah pemakaian perbulan dan dibayar
oleh masing-masing Penghuni Sarusun. --> setiap bulan.
KEWAJIBAN PEMILIK /PENGHUNI Sarusun
15
• Iuran Pengelolaan (Service Charge) Besarnya dihitung
berdasarkan luas Sarusun dikali tarif Iuran setiap meter
persegi per bulan, yang ditetapkan oleh Rapat Pengurus
dengan memperhatikan segi-segi keadilan dan dapat ditinjau
kembali sesuai perkembangan keadaan. --> setiap bulan.
• Iuran Cadangan Renovasi (Sinking Fund) Besarnya dihitung
berdasarkan jumlah total perkiraan biaya untuk perbaikan
atau penggantian pada Benda Bersama dan Bagian Bersama,
dengan memperhitungkan dari segala aspek. Penentuan iuran
cadangan per meter persegi per bulan dilakukan dengan cara
membagi perkiraan biaya per tahun terhadap total luas Rumah
Susun sesuai dengan NPP Sarusun. --> setiap bulan.
KEWAJIBAN PEMILIK /PENGHUNI Sarusun
16
KEWAJIBAN Bulanan PEMILIK /PENGHUNI
• Besarnya bervariasi
• Berdasarkan konsumsiBIAYA LISTRIK
& AIR
• Besarnya tetap
• Berdasarkan luas sarusunIURAN
PENGELOLAAN
• SF biasanya 1/10 dari SC
• Berdasarkan luas sarusunIURAN
CADANGAN
Penggunaan Iuran Pengelolaan meliputi :
Common Area Maintenance (perawatan dan perbaikan peralatan ME dan Sipil gedung)
Utilities in common area (listrik untuk lift, AC di lobby, penerangan, air di toilet, kolam renang, dsb)
Services (housekeeping, security, pest control, landscaping, pembuangan sampah, dll)
Management cost & Perijinan (permit)
Building Insurance & Taxes (bukan isinya)
Iuran Pengelolaan (Service Charge)
17
Penggunaan Iuran Cadangan meliputi :
Penggantian peralatan atau instalasi ME yang nilainya besar (Lift, AC sentral, Roof Tank dll)
Pengecatan Gedung (facade, basement dll)
Pekerjaan renovasi besar sipil dan arsitektur
Perpanjangan HGB (setelah 20 tahun)
Cadangan biaya apabila dana operasional tidak mencukupi
Iuran Dana Cadangan (Sinking Fund)
18
Besarnya Iuran (Service Charge & Sinking Fund)
19
SC (Rp) = Luas Semigross(*) Sarusun (m2) x tarif SC/m2/bulan
SF (Rp) = Luas Semigross(*) Sarusun (m2) x tarif SF/m2/bulan
(*) : Luas semigross dihitung berdasarkan metode BOMA. Luas Semigross = Luas Netto Sarusun + Luas Prorata Areal Umum (dg metode BOMA).
Sertifikat Hak Milik (SHM) Satuan Rumah Susun (SARUSUN)
4 JENIS RUMAH SUSUN (UU no.20/2011)
21
Rumah Susun Komersial
Rumah Susun Umum
Rumah Susun Khusus
Rumah Susun Negara
• Rusun yang diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan rumah bagi masyarakat berpenghasilan
rendah (MBR) (Pasal 1 ayat 7 UU Rusun)
• Rusun yang diselenggarakan untuk mendapatkan keuntungan (Pasal 1 ayat 10 UU Rusun)
• Rusun yang diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan khusus (Pasal 1 ayat 8 UU Rusun)
• Rusun yang dimiliki negara dan berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian, sarana pembinaan
keluarga, serta penunjang pelaksanaan tugas pejabat dan /atau pegawai negeri (Pasal 1 ayat 9 UU Rusun)
2 JENIS SERTIFIKAT RUMAH SUSUN (UU no.20/2011)
22
Tanda bukti kepemilikan atas satuan rumah susun (Sarusun) di atas tanah :• hak milik (HM), • hak guna bangunan
(HGB) atau • hak pakai (HP) di atas
tanah negara, serta • HGB atau HP di atas
tanah hak pengelolaan (HPL)
SHM Sarusun (Sertifikat Hak Milik Satuan Rumah Susun)
Tanda bukti kepemilikan atas satuan rumah susun (Sarusun) di atas :• barang milik negara
/daerah berupa tanah atau
• tanah wakaf dengan cara sewa.
SKBG Sarusun (Sertifikat Kepemilikan Bangunan Gedung Satuan Rumah Susun)
PEMBUATAN SHM (ps.39 ayat 5 PP no.4 th.1988)
23
Pelaku pembangunan (developer) wajib memisahkan rumah susun atas sarusun, bagian bersama, benda bersama, dan tanah bersama dalam bentuk gambar dan uraian (Pasal 30 PP no.4/1988)
gambar dan uraian tersebut dituangkan dalam bentuk akta pemisahan (Peraturan BPN no.2/1989) yang disahkan oleh bupati /walikota (Pasal 31 PP no.4/1988)
dibuat Buku Tanah untuk setiap satuan rumah susun yang bersangkutan
dilakukan penerbitan SHM Sarusun tersebut.
24
PROSES Sertifikasi Rumah Susun (PP No.4/1988)
25
PROSEDUR PERMOHONAN IMB (Ps.30 PP no.4/1988)
26
PENGESAHAN PERTELAAN (Ps. 31 PP no.4/1988)
Dokumen dan gambar
Menunjukkan batas-batas Satuan
Rumah Susun, Bagian Bersama,
Benda Bersama dan Tanah Bersama
Menghasilkan Nilai Perbandingan
Proporsional masing-masing Satuan
Rumah Susun tersebut
Pertelaan
Pasal 31, PP no.4 tahun 1988Penyelenggara pembangunan wajib meminta pengesahan dariPemerintah Daerah atas pertelaan yang menunjukkan batas yang jelasdari masing-masing satuan rumah susun, bagian bersama, bendabersama, dan tanah bersama beserta uraian nilai perbandinganproporsionalnya, setelah memperoleh izin sebagaimana dimaksud dalamPasal 30.
27
Merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan yang terdiri
atas:
a. Salinan buku tanah dan surat ukur atas hak tanah bersama
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
b. Gambar denah lantai pada tingkat rumah rusun
bersangkutan yang menunjukkan sarusun yang dimiliki.
c. Pertelaan mengenai besarnya bagian hak atas bagian
bersama, benda bersama, dan tanah bersama bagi yang
bersangkutan.
Dapat dijadikan jaminan utang dengan dibebani hak
tanggungan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
(Pasal 47 ayat 5 UU No.20/2011).
Isi SHM Sarusun & Jaminan Kredit
28
Merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan yang terdiri
atas:
a. Salinan buku bangunan gedung
b. Salinan surat perjanjian sewa atas tanah
c. Gambar denah lantai pada tingkat rusun yang bersangkutan
yang menunjukkan sarusun yang dimiliki
d. Pertelaan mengenai besarnya bagian hak atas bagian
bersama dan benda bersama yang bersangkutan.
Dapat dijadikan jaminan utang dengan dibebani fiducia sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan (Pasal 48 ayat 4 UU
No.20/2011) dan harus didaftarkan ke kementerian di bidang
hukum (Pasal 48 ayat 5 UU No.20/2011).
Isi SKBG Sarusun & Jaminan Kredit
HIPOTEK (ps.1162 jo 1168 KUH Per)
29
Harus dipublikasikan (didaftarkan) pada kantor agraria setempat
Untuk benda tidak bergerak (selain tanah dan atau bangunan –> dikenai hak tanggungan).
OBYEK yang dibebani Hipotek adalah benda tidak bergerak, HGU, hasil sewa dan Hak pakai
Harus ada perjanjian hutang piutang & benda tidak bergerak yang dijadikan jaminan
HAK TANGGUNGAN (UU no.4 /1996)
30
Melalui pembuatan “Akta Pemberian Hak Tanggungan” (APHT) oleh PPAT
SUBYEK adalah perorangan atau badan hukum yang mempunyai kewenangan melakukan
perbuatan hukum atas obyek hak tanggungan
OBYEK dari Hak Tanggungan dapat merupakan benda bersertifikat Hak Milik /HGU /HGB (hanya
Tanah dan atau Bangunan)
Pelepasan hak tanggungan melalui pelunasan hutang dan pengalihan /pelepasan hak atas
benda yang menjadi jaminan
FIDUSIA (UU no.42/1999 & PMK No. 201/PMK.06/ 2010)
31
Dapat dihapus melalui : musnahnya benda yg menjadi obyek, konkordansi, pelepasan hak atas
jaminan fidusia
Persamaan Hak Tanggungan, Hipotek dan Fidusia adalah Obyeknya masih dikuasai oleh Debitur
dan diikat dalam perjanjian /didaftarkan.
OBYEK adalah benda bergerak /tidak bergerak, hak milik /dialihkan, terdaftar /tidak terdaftar yg
tidak dibebeani hak tanggungan atau hipotek
Sebagai agunan atas pelunasan hutang dimana benda jaminan fidusia tetap dikuasai (fisik) oleh
debitur meskipun HAKnya dialihkan
Hak Atas TanahDalam UU Pokok Agraria
33
JENIS-JENIS HAK ATAS TANAH (Menurut UUPA)
34
HAK ATAS TANAH (Hak Milik)
Badan Hukum tidak boleh memiliki HAK MILIK atas tanah (Pasal 21 ayat 2 UUPA) = tidak bisa memiliki SHM atas tanah
Warga Negara Indonesia bisa memiliki hak milik atas tanah (SHM), sedangkan WNA tidak diijinkan (HGB boleh).
4 Golongan Badan Hukum yang berhak mempunyai tanah (PP no.38/1963):1. Badan-badan pemerintah2. Perkumpulan koperasi
pertanian3. Badan sosial yang ditunjuk
oleh menteri dalam negeri4. Badan keagamaan yang
ditunjuk oleh menteri dalam negeri
• Hak Milik
• HGU
• HGB
• Hak Pakai
Hak Primer, hak atas tanah yang diberikan
oleh negara
Hak Sekunder, hak atas tanah dari sumber
lain
• HGB
• Hak Sewa
• Hak Pakai
• Hak Usaha Bagi Hasil
• Hak Gadai
• Hak Menumpang
Hak Lainnya, memberi hak atas tanah dari
sumber lain
• Hak atas Tanah Wakaf
• Hak Milik atas Satuan Rumah Susun
• Hak Tanggungan
3 JENIS HAK ATAS TANAH (Menurut UUPA)
35
36
KARAKTERISTIK HAK ATAS TANAH
HAK MILIK
Khusus bagi WNI ps. 21 ayat (1) & (4) UU PA
Hak turun temurun yang dapat diwariskan, terkuat
dan terpenuh atas tanah ps. 20 ayat (1) UUPA
Dapat beralih (karena hukum) dan dialihkan (karena
pemindahan hak) ps. 20 ayat (2) UUPA
Dapat dibebani dengan Hak Baru (Hak atas tanah
lainnya) ps. 24 UUPA
Dapat dibebani dengan Hak Tanggungan, sebagai
jaminan pelunasan hutang ps. 25 UUPA
Dapat diwakafkan ps. 49 UUPA
37
KARAKTERISTIK HAK ATAS TANAH
HAK GUNA BANGUNAN
Khusus diberikan kepada orang dan badan hukum
Indonesia
Penggunannya untuk membangun bangunan diatas
tanah pihak lain.
Jangka waktu yang diberikan paling lama 30 tahun,
dapat diperpanjang paling lama 20 tahun, dan dapat
diperbaharui paling lama 30 tahun.
HAK GUNA USAHA
Khusus diberikan kepada orang dan badan hukum
Indonesia
Penggunannya untuk pertanian, perikanan dan
peternakan.
Jangka waktu yang diberikan paling lama 35 tahun,
dapat diperpanjang paling lama 25 tahun, dan dapat
diperbaharui paling lama 35 tahun.
38
KARAKTERISTIK HAK ATAS TANAH
HAK PAKAI
Khusus diberikan kepada (1) orang Indonesia dan
badan hukum yang didirikan berdasarkan hukum
Indonesia dan berkedudukan di Indonesia, (2)
Departemen, Lembaga Pemerintah Non
Departemen dan Pemerintah Daerah, (3) Badan-
badan keagamaan dan sosial, (4) orang asing yang
berkedudukan di Indonesia, (5) Badan hukum asing
yang memiliki perwakilan di Indonesia dan (6)
Perwakilan negara asing dan perwakilan Badan
Internasional.
Penggunaannya untuk membangun bangunan atau
usaha pertanian diatas tanah pihak lain.
Jangka waktu yang diberikan paling lama 25 tahun,
dapat diperpanjang dan diperbaharui dengan jangka
waktu yang tidak ditentukan selama tanahnya
dipergunakan untuk keperluan tertentu.
39
KARAKTERISTIK HAK ATAS TANAH
HAK SEWA
Hak ini dapat digunakan oleh (1) Warga negara
Indonesia, (2) Badan hukum Indonesia, (3) Warga
negara asing yang berkedudukan di Indonesia dan
(4) Badan hukum asing yang mempunyai perwakilan
di Indonesia.
Jangka waktunya berdasarkan perjanjian dengan
memperhatikan Pasal 26 ayat 2 UUPA.
40
2 JENIS HGB TANAH STRATA TITLE
SHM Sarusun ditanah HGB beralas HPL (pasal 21 PP No.40 thn. 1996)
Adalah SHM Sarusun dari suatu properti (unit apartemen, unit kantor, unit ruko) diatas
tanah milik Negara. Pengembang /Developer kemudian mendapat sertifikat HGB karena
bekerja sama dengan Departemen /Pemda /Lembaga Non Departemen yang mendapatkan
hak pengelolaan lahan (HPL) atas tanah tsb. 2 tahun sebelum berakhirnya HGB, dapat
diperpanjang atau diperbaharui kembali setelah mendapatkan ijin dari pihak pemegang
HPL, atas tanah dimana rumah susun /strata title tersebut dibangun.
SHM Sarusun diatas tanah HGB ‘murni’ (PP No.40 thn. 1996)
Adalah SHM Sarusun dari suatu properti (unit apartemen, unit kantor, unit ruko) diatas
tanah dengan HGB yang merupakan milik Pengembang /Developer. Tanah ini awalnya
adalah SHM (milik WNI) dan karena dibeli oleh suatu Badan Hukum beralih menjadi HGB.
2 tahun sebelum berakhirnya HGB, dapat diperpanjang atau diperbaharui kembali langsung
ke BPN tanpa perlu memperoleh ijin dari pihak lain.
41
a. SHM SARUSUN DIATAS HGB ‘MURNI’
Dibeli oleh Developer (Badan Hukum) dan menjadi milik Developer tsb.
Dibangun Properti (Apartemen, Kantor, dsb) dan dijual sbg unit Rumah Susun /Strata Title.
Tanah SHM (milik WNI)
Tanah sertifikat HGB (murni)
Unit SHM Sarusun diatas
HGB
Unit SHM Sarusun diatas
HGB
Perpanjangan HGB ke BPN oleh P3SRS.
42
b. SHM SARUSUN DIATAS HGB BERALAS HPL
Developer (Badan Hukum) bekerja sama dengan Departemen /Pemda /Lembaga Non Departemen (BUMN /BUMD dll).
Dibangun Properti (Apartemen, Kantor, dsb) dan dijual sbg unit Rumah Susun /Strata Title.
Tanah HPL (milik Negara)
Tanah sertifikat HGB diatas HPL
Unit SHM Sarusun diatas
HGB beralas HPL
Unit SHM Sarusun diatas
HGB beralas HPL
Perpanjangan HGB ke BPN setelah mendapat ijin pemegang HPL.
43
PERBEDAAN DIANTARA KEDUANYA
SHM Sarusun diatas HGB ‘murni’
1. HGB Dapat diperpanjang sesuai pasal 26, PP no.40 th. 1996.
2. Perpanjangan tidak memerlukan ijin dari pihak lain.
3. Perpanjangan dilakukan 2 tahun sebelum berakhirnya HGB.
4. Membayar biaya perpanjangan HGB dan notaris
SHM Sarusun diatas HGB beralas HPL
1. HGB dapat diperpanjang sesuai Pemendagri No.1 th. 1977
2. Perpanjangan dapat dilakukan setelah mendapat ijin pemegang HPL.
3. Perpanjangan dilakukan 2 tahun sebelum berakhirnya HGB.
4. Membayar biaya perpanjangan HGB, notaris + biaya persetujuan
/rekomendasi dari pemegang HPL.
5. Apabila tidak memperoleh ijin maka status HGB akan hapus dan tanah
akan kembali ke pihak pemegang HPL (pasal 36, PP No.40 th. 1996)
DAFTAR PUSTAKA :
PT. Procon Indah. “Presentation of Strata Title for PIEW Session, 17 Desemeber2003”
Eddy Marek Leks, S.H., M.H., ACIArb “DASAR-DASAR HUKUM PERTANAHAN ”, (www.Lekslawyer.com).
Lywa Fauzie, ”Bagaimana memahami Strata Title dengan cara yang mudah?” (http://lywafauzie.weebly.com/article--property-news/bagaimana-orang-awam-memahami-strata-title)
Rama Mahendra, S.H. “Hukum Rumah Susun Dalam Perspektif Pengembang”, (www.Lekslawyer.com).
UU no.4 tahun 1988 Tentang Rumah Susun dan UU no.20 tahun 2011 TentangRumah Susun, (www.hukumonline.com)
Perbedaan antara Gadai, Fidusia dan Hipotik(http://alfifannitamrini.blogspot.com/2012/03/perbedaan-gadai-fidusia-dan-hipotik.html)
Apakah Ada Pemegang Tanah HPL Tidak Menyetujui Perpanjangan HGB di Atasnya? (http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt4ccd85e6348b9/apakah-ada-pemegang-tanah-hpl-tidak-menyetujui-perpanjangan-hgb-di-atasnya?)
TERIMA KASIH ATAS PERHATIAN ANDA
(Q & A)