Sth

2
Mikroskop Telepon Seluler untuk Mendiagnosis Infeksi Soil-Transmitted Helminth Soil-transmitted helminth (Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, dan cacing gelang) menyerang sekitar dua miliar individu di seluruh dunia dan merupakan isu kesehatan yang sangat besar di negara-negara berkembang, terutama di daerah pedalaman yang minim sanitasi. Anak-anak adalah yang biasa terserang infeksi STH ini, infeksi kronis yang dapat terjadi antara lain anemia dan malnutrisi yang dapat menyebabkan perkembangan fisik dan mental yang buruk. Dalam mendiagnosis cacing STH secara tradisional, digunakan mikroskop konvensional. Metode yang sering digunakan adalah metode Kato-Katz. Meskipun demikian perkembangan metode diagnosis sangat diperlukan, mengingat banyak individu yang terinfeksi STH tinggal di daerah pedalaman dan tidak mendapat penanganan. Pada penelitian ini, telah diciptakan teepon seluler yang dapat dijadikan sebagai mikroskop yang dapat digunakan untuk diagnosis cepat dari infeksi STH. Penelitian ini dilakukan oleh para ahli dengan objek yaitu anak-anak usia sekolah di Pemba Island, Tanzania. Penelitian di lakukan menggunakan mikroskop konvensional dan juga mikroskop telepon seluler. Prosedur yang pertama dilakukan pada mikroskop konvensional adalah mengumpulkan sampel yang didapat dari anak-anak, yang telah dikumpulkan selama lima hari, kemudian sampel tersebut diuji menggunakan metode Kato-Katz. Pada mikroskop telepon seluler, digunakan lensa bola berukuran 3 mm yang ditempel di kamera telepon seluler (yaitu iPhone 4S) dengan menggunakan double-sided tape. Kaca mikroskop yang akan diamati diletakkan di bawah mikroskop telepon seluler dan disinari oleh lampu flash. Gambar yang dihasilkan dapat mencapai 50-60 kali perbesaran. Pada pengamatan menggunakan mikroskop telepon seluler, diambil secara acak

description

fg

Transcript of Sth

Page 1: Sth

Mikroskop Telepon Seluler untuk Mendiagnosis Infeksi Soil-Transmitted Helminth

Soil-transmitted helminth (Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, dan cacing gelang) menyerang sekitar dua miliar individu di seluruh dunia dan merupakan isu kesehatan yang sangat besar di negara-negara berkembang, terutama di daerah pedalaman yang minim sanitasi. Anak-anak adalah yang biasa terserang infeksi STH ini, infeksi kronis yang dapat terjadi antara lain anemia dan malnutrisi yang dapat menyebabkan perkembangan fisik dan mental yang buruk.

Dalam mendiagnosis cacing STH secara tradisional, digunakan mikroskop konvensional. Metode yang sering digunakan adalah metode Kato-Katz. Meskipun demikian perkembangan metode diagnosis sangat diperlukan, mengingat banyak individu yang terinfeksi STH tinggal di daerah pedalaman dan tidak mendapat penanganan.

Pada penelitian ini, telah diciptakan teepon seluler yang dapat dijadikan sebagai mikroskop yang dapat digunakan untuk diagnosis cepat dari infeksi STH.

Penelitian ini dilakukan oleh para ahli dengan objek yaitu anak-anak usia sekolah di Pemba Island, Tanzania. Penelitian di lakukan menggunakan mikroskop konvensional dan juga mikroskop telepon seluler.

Prosedur yang pertama dilakukan pada mikroskop konvensional adalah mengumpulkan sampel yang didapat dari anak-anak, yang telah dikumpulkan selama lima hari, kemudian sampel tersebut diuji menggunakan metode Kato-Katz.

Pada mikroskop telepon seluler, digunakan lensa bola berukuran 3 mm yang ditempel di kamera telepon seluler (yaitu iPhone 4S) dengan menggunakan double-sided tape. Kaca mikroskop yang akan diamati diletakkan di bawah mikroskop telepon seluler dan disinari oleh lampu flash. Gambar yang dihasilkan dapat mencapai 50-60 kali perbesaran. Pada pengamatan menggunakan mikroskop telepon seluler, diambil secara acak kaca mikroskop untuk diamati, setelah 2 jam pengamatan menggunakan mikroskop konvensional. Sensitivitas, spesifikasi, positive predictive value (PPV), dan negative predictive value (NPV) dari mikroskop telepon seluler akan dibandingkan dengan mikroskop konvensional.

Dari penelitian tersebut, didapatkan hasil bahwa sensitivitas dari mikroskop