stetoskop

download stetoskop

of 2

Transcript of stetoskop

1. Bagaimana prinsip dasar kerja stetoskop? Stetoskop yang saat ini digunakan didasarkan pada karya asli Laennec. Dalam A Treatise on the Diseases of the Chest and on Mediate Auscultation (1818), R. T. H. Laennec menjelaskan tujuan menempelkan telinga langsung ke dada. Prinsip kerjanya yaitu dengan menyesuaikan/menyamakan impedansi antara kulit dan udara. Bagian sungkup terbuka (open bell) berfungsi menghimpun suara dari daerah yang berkontak. Kulit pasien yang bersentuhan dengan sungkup terbuka berfungsi seperti diafragma. Kulit pasien memiliki frekuensi resonan alami yang efektif untuk menghantarkan bunyi jantung. Frekuensi resonan ditentukan oleh diameter sungkup dan tekanan sungkup pada kulit. Semakin kencang kulit tertarik, semakin tinggi frekuensi resonan. Semakin besar diameter sungkup, semakin rendah frekuensi resonan kulit. Rentang suara yang diinginkan dapat diperluas dengan mengubah ukuran sungkup dan mengubah-ubah tekanan sungkup terbuka terhadap kulit (sehingga ketegangan pada kulit juga berbeda). Murmur jantung berfrekuensi rendah tidak akan terdengar apabila stetoskop terlalu kencang ditekan ke kulit. Semakin kecil volume gas di dalam sungkup, semakin besar perubahan tekanan yang ditimbulkan oleh gerakan diafragma di ujung lonceng yang lain. 2. Sebutkan bagian-bagian dari stetoskop dan jelaskan fungsinya!

Sungkup atau mangkuk terbuka (open bell) berfungsi untuk menyesuaikan impedansi antara kulit dan udara. Kulit manusia memiliki frekuensi resonansi alami yang efektif untuk menghantarkan bunyi jantung. Kulit pasien yang bersentuhan dengan sungkup terbuka berfungsi seperti diafragma. Frekuensi resonansi ditentukan oleh diameter sungkup dan

tekanan sungkup pada kulit. Semakin kencang kulit tertarik atau semakin kecil diameter sungkup, semakin tinggi frekuensi resonansinya. Murmur jantung yang frekuensinya rendah tidak akan terdengar apabila stetoskop terlalu kencang ditekan ke kulit.

Sungkup atau mangkuk tertutup (closed bell), yaitu sebuah sungkup yang memiliki diafragma dengan frekuensi resonansi tertentu. Frekuensinya biasanya tinggi sehingga mampu menapis suara-suara berfrekuensi rendah. Frekuensi resonansinya ditentukan juga oleh faktor-faktor yang sama dengan faktor yang mengatur frekuensi sungkup terbuka. Stetoskop sungkup tertutup digunakan khususnya untuk mendengarkan bunyi paru yang frekuensinya lebih tinggi daripada bunyi jantung. Walaupun selang hanya berperan mengantarkan gelombang suara dari sungkup ke earpieces, tetapi perhitungannya tidak sederhana. Suara termasuk dalam kategori gelombang mekanik. Gelombang bunyi cenderung menyebar ke segala arah. Perhitungan bunyi tidak hanya menyangkut energi, tetapi menyangkut intensitas, yaitu energi yang menyebar pada semua bidang dalam suatu waktu. Bila diameter selang terlalu kecil, banyak suara yang akan hilang akibat gesekan. Jika diameter terlalu besar, maka volume udara yang dipindahkan menjadi terlalu banyak. Untuk frekuensi di atas 100 Hz efisiensinya akan berkurang seiring dengan semakin panjangnya selang. Misalkan dengan perubahan selang dari panjang 7,5 cm menjadi 66 cm menyebabkan frekuensi suara yang sebesar 200 Hz akan hilang sebesar 15 dB selama perambatan. Biasanya agar didapatkan hasil yang baik, stetoskop dibuat dengan panjang selang 25 cm dan lubang yang berdiameter 0,3 cm. Ini boleh jadi merupakan hasil terbaik setelah ujicoba dari berbagi ukuran. Earpieces harus terpasang tepat di telinga karena kebocoran udara mengurangi suara yang terdengar. Semakin rendah frekuensi suara tentunya semakin bermakna kebocoran tersebut.