steril NaCl 0,9%

3
Topik : Pembuatan Sediaan Infus NaCl isotonis 0,9% sebanyak 102 ml Tujuan: 1. Mempelajari cara pembuatan sediaan steril volume besar beserta cara sterilisasinya 2. Membuat sediaan bebas pirogen I. Praformulasi 1). Tinjauan farmakologi bahan obat Indikasi : Sebagai elektrolit tubuh yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh ( MD 28, p: 635) Pengatur defisiensi dari Na + dan Cl - (MD 28 p: 635) Kontraindikasi : Pada penderita penyakit hati, edema pada paru-paru, menurunnya fungsi ginjal (MD 28 p: 635) Efek samping : Hipernatriemia yang berlanjut pada dehidrasi otak, nausea,vomiting,diare, kram perut, haus, takikardia mengantuk (MD 28 p: 635) 2). Tinjauan sifat fisiko kimia bahan obat Kelarutan : dalam air (1:2,8), dalam air hangat (1:2,7), dalam gliserol (1:10),dalam etanol (1:250) [HPE 3, p 479) Stabilitas : Terhadap Cahaya : tidak stabil terhadap cahaya (MD 28 p: 635) Terhadap suhu : stabil terhadap suhu dan pada pemanasan dan meningkatkan kelarutan (MD 28 p: 635) Terhadap pH : stabil pada pH 4,5-7,0 (MD 28 p: 635) Terhadap oksigen: stabil terhadap udara (MD 28 p: 635) OTT ( inkompatibilitas) Larutan NaCl korosif terhadap besi, bereaksi dengan Ag, timah hitam dan garam merkuri (HPE 3 p: 480) Cara penggunaan dan Dosis

description

makalah

Transcript of steril NaCl 0,9%

Topik : Pembuatan Sediaan Infus NaCl isotonis 0,9% sebanyak 102 mlTujuan:1. Mempelajari cara pembuatan sediaan steril volume besar beserta cara sterilisasinya2. Membuat sediaan bebas pirogen

I. Praformulasi

1). Tinjauan farmakologi bahan obat Indikasi : Sebagai elektrolit tubuh yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh ( MD 28, p: 635) Pengatur defisiensi dari Na+ dan Cl- (MD 28 p: 635) Kontraindikasi : Pada penderita penyakit hati, edema pada paru-paru, menurunnya fungsi ginjal (MD 28 p: 635) Efek samping : Hipernatriemia yang berlanjut pada dehidrasi otak, nausea,vomiting,diare, kram perut, haus, takikardia mengantuk (MD 28 p: 635)2). Tinjauan sifat fisiko kimia bahan obat Kelarutan : dalam air (1:2,8), dalam air hangat (1:2,7), dalam gliserol (1:10),dalam etanol (1:250) [HPE 3, p 479) Stabilitas : Terhadap Cahaya : tidak stabil terhadap cahaya (MD 28 p: 635) Terhadap suhu : stabil terhadap suhu dan pada pemanasan dan meningkatkan kelarutan (MD 28 p: 635) Terhadap pH : stabil pada pH 4,5-7,0 (MD 28 p: 635) Terhadap oksigen: stabil terhadap udara (MD 28 p: 635) OTT ( inkompatibilitas)Larutan NaCl korosif terhadap besi, bereaksi dengan Ag, timah hitam dan garam merkuri (HPE 3 p: 480) Cara penggunaan dan DosisDosis NaCl untuk iv didasarkan pada faktor umur, berat badan, kondisi klinis pasien dan kasusnya pasien yang mengalami dehidrasi untuk kondisi kekurangan Na yang parah dibutuhkan 2-3 liter NaCl 0,9%, diberikan selama 2-3 jam secara iv perlahan-lahan (MD 28 p: 635)

II. Formulasi

1) Permasalahan dan penyelesaiannya

Sediaan steril volume besar tidak boleh mengandung pirogenPenyelesaiannya : tambahkan norit 0,1% pada saat pembuatan agar terbatas dari pirogen. Terjadi pemisahan partikel kasa dan gelas,jika larutan NaCl dimasukkan dalam wadah gelas/kaca tertentuPenyelesaiannya: digunakan wadah plastik/gelas yang cocok sehingga tidak terjadi pemisahan partikel kaca

Tonisitas dan pH sediaan Penyelesaiannya: sebaiknya tonisitas dan pH sediaan mendekati plasma darah.

2). Formula yang di dapat

a. R/ tiap 500 ml mengandung NaCl 4,5 gramAq. Pro injectio ad 500 ml ( FORMULARIUM INDONESIA III HAL 203)

b. R/NaCl 0,9%Aq. Pro injectio ad 100 ml(FORMULARIUM INDONESIA III)

c. Formula yang terpilihR/ NaCl0,9%Norit 0,1%Aq. Pro injectio ad 100 ml(FORMULARIUM NASIONAL INDONESIA III, HAL 509)