STATUS KEANEKARAGAMAN HAYATI

30
STATUS KEANEKARAGAMAN HAYATI 2020 JOB Pertamina-Medco E&P Tomori Sulawesi

Transcript of STATUS KEANEKARAGAMAN HAYATI

Page 1: STATUS KEANEKARAGAMAN HAYATI

STATUS KEANEKARAGAMANHAYATI

2020

JOB Pertamina-Medco E&P Tomori Sulawesi

Page 2: STATUS KEANEKARAGAMAN HAYATI

LEMBAR PENGESAHAN

Judul :

STATUS KEANEKARAGAMAN HAYATI JOB TOMORI 2014 - 2020

Lokasi :

Lapangan Senoro & Tiaka JOB Pertamina Medco E&P Tomori Sulawesi.

Pelaksana :

Tim Keanekaragaman Hayati (KEHATI) JOB Pertamina Medco E&P Tomori Sulawesi

1. Mohammad Syakir (Koordinator)

2. Yudi Haryono

3. Andrina Rachmania

4. Ahmad Sodikun

5. Laode Mahmud

6. Enrico P Nurdin

Reviewed by : Approved by :

Agus Sudaryanto Kusmono

Ketua Tim II bidang KEHATI QHSE Senior Manager

Page 3: STATUS KEANEKARAGAMAN HAYATI

PENDAHULUAN

Joint Operating Body Pertamina-Medco E&P Tomori Sulawesi atau JOB Tomori merupakan

salah satu Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di bawah pengawasan SKK Migas yang

melakukan kegiatan operasi untuk sektor hulu migas di wilayah kerja Sulawesi Tengah

dengan tugas utama melakukan kegiatan eksplorasi dan produksi minyak & gas. Kontribusi

nyata JOB Tomori bagi pemerintah dimulai dengan diproduksikannya Minyak dari Lapangan

Tiaka pada tahun 2005 dengan puncak produksi sebesar 4,000 BOPD. Hingga April 2015,

produksi kumulatif dari Lapangan Tiaka sebesar 6.1 MMBO, dengan produksi harian rata-

rata saat ini 900 BOPD.

Program pelestarian lingkungan telah dijabarkan dalam kebijakan perusahaan JOB Tomori

yaitu pelestarian keanekaragaman hayati melalui integrasi aspek lingkungan dan sosial guna

memperbaiki dan meningkatan taraf hidup masyarakat yang bermukim disekitar wilayah

operasi JOB Tomori. Beberapa kegiatan konservasi dalam rangka peningkatan

keanekaragaman hayati sudah dilakukan sejak tahun 2010 yaitu Transplantasi Karang

lapangan Tiaka, Revegetasi Mangrove di sekitar wilayah lapangan Senoro, dan Konservasi

insitu Maleo di Tanjung Peo kabupaten Morowali Utara, dan yang terbaru di tahun 2020

adalah kegiatan Konservasi Serak Sulawesi yang merupakan inovasi program

Keanekaragaman hayati tahun ini.

Sejalan dengan kewajiban perusahaan dalam pemantauan lingkungan dimana telah

dilaksanakannya survei Rencana Pemantauan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pengelolaan

Lingkungan (RPL) dengan konsisten dilakukan setiap tahun. Laporan kegiatan pelaksanaan

Transplantasi Karang yang bekerjasama dengan Universitas Tadulako, revegetasi Mangrove

yang bekerjasama dengan Universitas Muhammadiyyah Luwuk dan Konservasi Maleo yang

bekerjasama dengan Universitas Tompotika serta Kegiatan Konservasi Serak Sulawesi yang

bekerjasama dengan program Community Development JOB Tomori.

Untuk kebutuan pemenuhan pelaporan kepihak-pihak terkait pelestarian keanekaragaman

hayati, tim Keanekaragaman Hayati JOB Tomori membuat laporan status keaneragaman

hayati tiap tahunnya mendapatkan trend kecenderungan perbandingan data

keanekaragaman hayati yang bersumber dari laporan kegiatan pelaksanaan Transplantasi

Karang, revegetasi Mangrove laporan Konservasi Maleo dan Laporan RKL-RPL, dimana

laporan ini diupdate setiap tahun untuk menggambarkan kesuksesan pelaksanaan kegiatan

Page 4: STATUS KEANEKARAGAMAN HAYATI

TRANSPLANTASI TERUMBU KARANG

2020

Page 5: STATUS KEANEKARAGAMAN HAYATI

1. PROGRAM TRANSPLANTASI KARANG

1.1. Kondisi Rona Awal Terumbu Karang

Pada kegiatan transplantasi karang, item yang ingin dikembangkan adalah jumlah jenis

dan kelimpahan ikan yang berasosiasi dengan karang yang di transplantasi. Sasaran lain

yaitu peningkatan persentasi penutupan tutupan karang. Hasil dari transplantasi karang

ini diharapkan bisa meningkatkan kelangsungan hidup (Survival Rate) anakan karang yng

di transplantasi. Dari hasil EBA (2012) dilaporkan bahwa kondisi awal status ikan karang

berjumlah 49 Jenis (tabel 1) dan tutupan karang serta Survival rate sebelum dilakukan

transplantasi sebesar 0 %. Sebelum dilakukan transplantasi karang, kondisi awal terumbu

karang Lapangan Tiaka didominasi oleh pecahan karang rubbles dan pasir (Gambar 1)

dengan kategori buruk yang mendominasi (tabel 2)

Page 6: STATUS KEANEKARAGAMAN HAYATI

Tabel 1. Jenis ikan karang yang ditemukan di lokasi gosong Tiaka Lapangan Tiaka pada

tahun tahun 2010 (Sumber EBA, 2012)

Gambar 1. Kondisi terumbu karang di lokasi gosong Tiaka Lapangan Tiaka pada tahun 2010

Page 7: STATUS KEANEKARAGAMAN HAYATI

Tabel 2. Hasil survei kondisi terumbu karang Lapangan Tiaka pada tahun tahun 2010

Dari hasil survey di tahun 2010 menunjukkan kondisi ekosistem terumbu karang sebagian

besar dalam kondisi memprihatinkan. Hal ini diduga diakibatkan oleh praktek penangkapan

ikan dengan tidak ramah lingkungan di masa lalu yang menggunakan bom sebagai alat

bantu penangkapan ikan.

Gambar 2. Ilustrasi penggunaan bom ikan di laut

Page 8: STATUS KEANEKARAGAMAN HAYATI

1.2. Peningkatan Luasan Area Terumbu Karang

Dari hasil perhitungan peningkatan luasan area terumbu karang pada pelaksanaan

transplantasi karang di lapangan Tiaka sejak tahun 2010 sampai dengan tahun 2020 telah

berhasil meningkatkan luasan terumbu karang sebanyak 9350 m2. Dengan bertambahnya

area terumbu karang akan berdampak pada meningkatnya kualitas lingkungan terumbu

karang sebagaimana diketahui sebagai tempat berlindung, bertelur, dan mencari makan

bagi organisme perairan baik itu ikan maupun spesies lainnya.

Gambar 3. Grafik peningkatan tutupan area terumbu karang hasil pelaksanaan

Program transplantasi karang Lapangan Tiaka tahun 2013 – 2020

Gambar 4. Hasil transplantasi karang yang berhasil meningkatkan populasi dan

kelimpahan ikan di area terumbu karang lapangan Tiaka

Page 9: STATUS KEANEKARAGAMAN HAYATI

1.3. Peningkatan Jumlah Spesies Ikan Karang

Pada tahun 2018 ini telah dilakukan lanjutan pelaksanaan transplantasi karang lapangan Tiaka

fase VI yang telah dimulai diakhir tahun 2017. Proses monitoringnya sudah memasuki tahap 3

dimana dilakukan perawatan pada nursery ground transplantasi karang. Indikator keberhasilan

program terlihat dari semakin meningkatnya jumlah kelimpahan dan jenis ikan karang yang

berasosiasi dengan karang hasil transplantasi. Total jenis ikan karang yang berhasil diidentifikasi

di tahun 2020 ini adalaj sebanyak 231 jenis.

No SpesiesJumlah

IndividuNo Spesies

Jumlah

Individu

1 Abudefduf abdominalis 10 59 Chaetodon meyeri 2

2 Abudefduf sexfasciatus 40 60 Chaetodon raflesi 1

3 Acanthurus lineatus 5 61 Chaetodon trifasciatus 2

4 Acanthurus nigricauda 4 62 Chaetodon vagabundus 3

5 Acanthurus pyroferus 2 63 Cheilodipterus artus 40

6 Aeoliscus strigatus 5 64 Cheilodipterus quinguelineatus 12

7 Abudefduf vaigiensis 12 65 Chelinus trilobatus 2

8 Acanthurus auranticavus 4 66 Chelmon chrysogonus 2

9 Acanthurus nigrofuscus 5 67 Cheilodipterus macrodon 15

10 Aeoliscus strigatus 1 68 Chlorurus bleekeri 10

11 Amblyeleotris steinitzi 2 69 Chromis atripes 30

12 Amblyglyphidodon aureus 20 70 Chromis dimidiata 40

13 Amblyglyphidodon curacao 30 71 Chromis fumea 10

14 Amphyption chrysogaster 1 72 Chromis margaritifer 30

15 Amphyprion nigripes 2 73 Chromis ovalis 30

16 Amblyglyphidodon leucogaster 70 74 Chromis retrofasciata 20

17 Amblyglyphidodon orbicularis 70 75 Chromis ternatensis 20

18 Amblygobius phalaena 1 76 Chromis viridis 5

19 Amphyprion clarkii 5 77 Chromis xanthura 20

20 Amphyprion ocellaris 1 78 Chrysiptera hemicyanea 40

21 Anampses caeruleopunctatus 2 79 Chrysiptera parasema 30

22 Apogon aureus 10 80 Chrysiptera rollandi 40

23 Apogon compressus 5 81 Chrysiptera springeri 20

24 Apogon cyanosoma 20 82 Chrysiptera unimaculata 13

25 Apogon leptaacnthus 40 83 Cirrhitichthys falco 5

26 Alustomus chinensis 1 84 Coris gaimard 1

27 Apogon novemfasciatus 20 85 Cryptocentrus cinctus 5

28 Apogon properuptus 10 86 Ctenochaetus binotatus 2

29 Apogonichthyoides melas 4 87 Ctenochaetus striatus 1

30 Aspidontus taeniatus 1 88 Ctenochaetus flavicauda 4

31 Balistapus undulatus 2 89 Dascyllus aruanus 30

32 Blistoides viridescens 2 90 Dascyllus melanurus 7

33 Balistoides viridescens 2 91 Dascyllus melanotus 35

34 Bodianus loxozonus 2 92 Dascyllus reticulatus 40

35 Bodianus mesothorax 5 93 Dascyllus trimaculatus 15

36 Bothus pantherinus 3 94 Dendrochirus zebra 2

37 Caesio caerulaura 10 95 Dendrochirus sp 30

38 Caesio cuning 120 96 Epinephelus areolatus 1

39 Caesio teres 140 97 Epinephelus hexagonatus 3

40 Canthigaster velentini 1 98 Fistularia commersonii 4

41 Carangoides orthogrammus 1 99 Forcipiger flavissimus 5

42 Centropyge acanthops 20 100 Gnathodentex aureolineatus 2

43 Centryopyge sp 1 101 Halichoeres hortulanus 5

44 Centropyge bicolor 1 102 Halichoeres melanurus 8

45 Centropyge flavissimus 15 103 Halichoeres ornatissimus 5

46 Centropyge heraldi 17 104 Halichoeres sp1 4

47 Centropyge vroliki 10 105 Halichoeres trilobatus 8

48 Cephalopolis argus 3 106 Helcogramma sp 2

49 Cephalopolis leopardus 5 107 Helcogramma striata 8

50 Cephalopolis urodeta 3 108 Hemigymnus melapterus 5

51 Cetoscarus bicolor 2 109 Hemigymnus sexfasciatus 2

52 Chaetodon adiergatos 3 110 Hemigymnus sp 2

53 Chaetodon auriga 2 111 Heniochus acuminatus 10

54 Chaetodon bennetii 1 112 Heniochus chrysostomus 2

55 Chaetodon citrinellus 1 113 Heniochus singulsris 1

56 Chaetodon lunula 2 114 Heniochus varius 5

57 Chaetodon octofasciatur 2 115 Istigobies decoratus 4

58 Chaetodon lunulatus 4 116 Istigobies decoratus 8

Page 10: STATUS KEANEKARAGAMAN HAYATI

Tabel 3. Hasil pemantauan keanekaragaman jenis ikan karang tahun 2020

No SpesiesJumlah

IndividuNo Spesies

Jumlah

Individu

117 Istigobies sp 2 175 Pomacentrus coelestis 4

118 Kyphosus vaigiensis 1 176 Pomacentrus grammorhyncus 15

119 Labroides dimidiatus 2 177 Pomacentrus moluccensis 80

120 Labroides pectoralis 4 178 Pomacentrus nigromanus 20

121 Lethrinus atkinsoni 2 179 Pomacentrus trilineatus 5

122 Lethrinus harak 5 180 Pomacentrus philippinus 5

123 Lethrinus harak 40 181 Pomacentrus vaiuli 2

124 Lethrinus ornatus 3 182 Premnas biaculeatus 2

125 Lethrinus semicinctus 5 183 Pseudanthias smithvanizi 20

126 Lethrinus sp. 4 184 Pseudanthias pleuritacnia 5

127 Lutjanus carponotatus 2 185 Pseudocheilinus octataenia 5

128 Lutjanus fulvus 2 186 Pseudochromis diadema 50

129 Lutjanus fulviflamma 4 187 Pseudochromis porphyreus 45

130 Lutjanus gibbus 10 188 Pseudochromis paccagnellae 17

131 Malacanthus latovittatus 2 189 Ptropogon Kauderni 191

132 Macolo niger 2 190 Pseudochromis splendens 10

133 Monotaxis heterodon 1 191 Ptereleotris evides 15

134 Monotaxis grandoculis 10 192 Pterois sphex 4

135 Monotaxis sp 2 193 Pterois volitans 7

136 Mulloidichthys flavolineatus 10 194 Pygoliptes diacanthus 2

137 Mulloidichthys vanicolensis 12 195 Rhinecanthus aculeatus 1

138 Myripristis adusta 3 196 Salarias jasciatus 2

139 Myripristis hexagona 10 197 Sargocentron caudimaculatum 10

140 Myripristis violacea 5 198 Sargocentron rutrum 3

141 Naso unicornis 25 199 Scaevius milii 2

142 Nemateleotris decora 5 200 Scarus flavipectoralis 2

143 Nemateleotris carberryi 40 201 Scarus niger 10

144 Nemateleotris decora 6 202 Scarus tricolor 15

145 Nemateleotrismagnifica 6 203 Scarus frenatus 2

146 Nemateleotris sp 5 204 Scarus ghobban 20

147 Nemateleotris sp1 10 205 Scarus oviceps 5

148 Neocirrhites armatus 2 206 Scarus strongycephalus 15

149 Neocirrhites sp 2 207 Scolopsis affinis 4

150 Neoglyphidodon nigroris 20 208 Scolopsis bilineata 6

151 Odonus niger 10 209 Scolopsis sp 10

152 Paracirrhites forsteri 5 210 Scolopsis frenatus 6

153 Paraluteres prionurus 2 211 Scolopsis sp1 12

154 Parapercis hexophthalma 2 212 Scolopsis margaritifer 4

155 Parapriacanthus ransonneti 15 213 Scolopsis monogramma 10

156 Parupeneus barberinus 4 214 Scorparnopsis oxycephalus 2

157 Parupeneus bifasciatus 3 215 Seriola lalandi 2

158 Parupeneus crassilabris 2 216 Siganus argenteus 4

159 Parupenenus sp 2 217 Siganus guttatus 1

160 Pempheris multiradiata 70 218 Siganus corallinus 5

161 Pentapodus affinis 2 219 Siganus puelloides 2

162 Pentapodus caninus 4 220 Siganus stellatus 2

163 Phemperis vaigiensis 10 221 Siganus vulpinus 4

164 Phemperis vanicolensis 40 222 Sphyraena sp 30

165 Plectorhinchus chaetodontoides 1 223 Synanceia horrida 1

166 Plectorhinchus lineatus 2 224 Synanceia variegatus 2

167 Plectorhinchus orientalis 2 225 Thalassoma jansenii 4

168 Plectorhinchusareolatus 1 226 Thalassoma lunare 5

169 Plectropomus laevis 4 227 Tylosurus crocodilus 5

170 Plectropomus maculatus 7 228 Valenciennea longipinnis 2

171 Plectropomus sp 5 229 Zanclus cornutus 14

172 Pomanthus sexriatus 2 230 Zebrasoma flavescens 5

173 Pomacentrus amboinensis 40 231 Zebrasoma scopas 5

174 Pomacentrus caeruleus 3

Page 11: STATUS KEANEKARAGAMAN HAYATI

1.4. Peningkatan Jumlah Kelimpahan Ikan Karang

Keberhasilan program transplantasi karang bukan saja berhasil meningkatkan jumlah

jenis ikan karang pada ekosistem terumbu karang lapangan Tiaka tetapi juga diikuti oleh

meningkatnya kelimpahan atau jumlah individu dari ikan karang tersebut. Hal ini

berdampak positif bagi tangkapan nelayan yang memanfaatkan perairan sekitar

lapangan Tiaka sebagai fishing ground (Lahan pencarian) ikan. Di tahun 2020 ini terjadi

penurunan jumlah spesies dari 235 menjadi 231. Hal ini mungkin terjadi karena sifat ikan

yang terus bergerak sebagai hewan Nekton sehingga dalam proses monitoringnya

tergantung dari kondisi perairan dan jenis ikan yang ditemukan.

Gambar 5. Grafik hasil pemantauan kelimpahan ikan asosiasi karang tahun 2014 – 2020

Page 12: STATUS KEANEKARAGAMAN HAYATI

1.5. Peningkatan Indeks Keanekaragaman Hayati Ikan Karang

Seiring dengan bertambahnya jumlah jenis dan kelimpahan ikan karang di ekosistem

terumbu karang lapangan Tiaka maka secara otomatis juga akan meningkat indeks

keanekaragaman hayati di lokasi tersebut. Hal ini berdampak positif bagi status

keanekaragaman hayati bagi ekosistem perairan lapangan Tiaka khususnya ekosistem

terumbu karang. Dari hasil monitoring didapatkan terjadi sedikit peningkatan indeks

keanekaragaman hayati dari 6,67 di tahun 2019 menjadi 6,68. Meskipun dari kelimpahan

terjadi penurunan, tetapi dari hasil indeks Kehati ini menunjukkan terumbu karang di

Lapangan Tiaka mampu mempertahankan kondisi keanekaragaman hayatinya yang

tergolong sudah bagus.

Gambar 6. Grafik Indeks keanekaragaman hayati ikan karang pada program Transplantasi

karang tahun 2014 - 2020

Page 13: STATUS KEANEKARAGAMAN HAYATI

1.6. Introdusir Banggai Cardinal Fish

Di tahun 2020 ini JOB Tomori kembali melakukan introdusir Banggai Cardinal Fish (BCF)

atau Ikan Capungan Banggai (Pterapogon kauderni) sebanyak 200 ekor. BCF adalah

species ikan endemik yang menjadi identitas masyarakat Kepulauan Banggai.

Dikarenakan bentuk tubuh dan warna ikan BCF sangat eksotis dan menarik, sehingga

sering dijadikan ikan hias akuarium dengan permintaan pasar yang cukup tinggi baik

pasar domestik maupun pasar internasional sebagaimana yang disebutkan bahwa ikan

akuarium air laut saat ini meningkat popularitasnya dengan estimasi nilai 90-300 juta US$

pertahun. Meskipun sudah berhasil dibudidayakan dengan skala terbatas, penangkapan

BCF ini masih terus dieksplotasi dari alam yang menyebabkan populasi di habitat aslinya

semakin terancam. IUCN (International Union for Conservation of Nature) sebuah badan

dunia yang didedikasikan untuk konservasi sumber daya alam menetapkan BCF kedalam

daftar merah (Red list Species) untuk dilindungi. Dari hasil survey pelaksanaan

transplantasi karang sejak tahun 2010 sampai 2016 tidak ditemukan spesies BCF di sekitar

perairan lapangan Tiaka. Guna menambah populasi dan jumlah spesies khususnya hewan

endemic maka diinisiasi program introdusir BCF di lokasi transplantasi karang lapangan

Tiaka.

Gambar 7. Pelepasan BCF di area terumbu karang lapangan Tiaka

Gambar 8. Grafik peningkatan jumlah BCF yang dilepasliarkan di lokasi transplantasi

Karang Lapangan Tiaka

500

700891

1091

0

200

400

600

800

1000

1200

2017 2018 2019 2020

Grafik Pelepas-liaran Banggai Cardinal Fishdi Lapangan Tiaka

Page 14: STATUS KEANEKARAGAMAN HAYATI

KONSERVASIMANGROVE

2020

Page 15: STATUS KEANEKARAGAMAN HAYATI

2. PROGRAM KONSERVASI MANGROVE

Mangrove atau bakau merupakan salah satu tumbuhan tingkat tinggi yang mampu

beradaptasi dengan lingkungan laut. Definisi ekosistem mangrove merupakan vegetasi

pohon di daerah tropis yang terdapat di daerah intertidal (pasang surut) dan yang mendapat

pasokan air laut dan air tawar (payau). Ekosistem mangrove sangat penting untuk

dilestarikan terutama pada kawasan pesisir. Selain itu, mangrove memiliki fungsi dan

manfaat yang sangat besar, baik ditinjau secara fisik, kimia, biologi, ekonomi, bahkan wisata.

Secara fisik hutan mangrove dapat menjaga garis pantai agar tidak terjadi abrasi dan

menahan sedimen, tiupan angin dan menyangga rembesan air laut kedarat. Secara kimia

hutan mangrove mampu mengolah limbah, akibat pencemaran dan yang utama untuk

menghasilkan oksigen. Sedangkan secara biologi menyangkut rantai makanan, hutan

mangrove merupakan habitat biota organisme darat dan laut, sebagai daerah asuhan, dan

tempat menghasilkan bibit ikan, udang dan kepiting. Hutan mangrove juga dapat

memberikan sumber pendapatan ekonomi bagi warga disekitar kawasan ekosistem

mangrove. Selain itu sebagai fungsi wahana wisata dan sarana edukasi.

Setiap jenis tumbuhan mangrove termasuk jenis bakau (Rhizophora), Api-api (Avicenia), dan

Pedada (Sonneratia alba) memiliki kemampuan adaptasi yang berbeda-beda terhadap

kondisi lingkungaan seperti kondisi tanah, salinitas, temperatur, curah hujan dan pasang

surut. Hal ini menyebabkan terjadinya struktur dan komposisi tumbuhan mangrove dengan

batas-batas yang khas, mulai dari zona yang dekat dengan daratan sampai dengan zona

yang dekat dengan lautan, serta menyebabkan terjadinya perbedaan struktur tumbuhan

mangrove dari satu daerah dengan daerah lainnya.

2.1. Kondisi Rona Awal Mangrove CPP Senoro

Gambar 8

Page 16: STATUS KEANEKARAGAMAN HAYATI

2.2. Perkembangan Penanaman Mangrove tahun 2020

Program Penanaman mangrove yang sudah dilakukan sejak tahun 2014 ini sampai tahun

2019 ini berjumlah sekitar 113 Ha dnegan total bibit pohon sekitar 143.000 bibit Mangrove.

Di tahun 2020 ini direncanakan akan ditanam sebanyak 10.000 bibit pohon lagi tetapi

karena adanya pembatasan akses dan aturan protocol covid 19 di masa pandemi ini maka

untuk kegiatan tahun ini belum dilaksanakan sampai menunggu waktu pandemi membaik.

Tabel 4. Tabel jumlah pohon yang ditanam oleh JOB Tomori tahun 2014 sampai tahun

2020

Gambar 9. Grafik total jumlah pohon yang ditanam oleh JOB Tomori tahun 2014 – 2020

No Tahun Jumlah Pohon Jarak Tanam (m) Luasan (m2)Luasan

(Ha)Keterangan

1 2014 16500 1 x 2 33000 3,3 Sudah ditanam

2 2015 50600 3 x 3 455400 45,54 Sudah ditanam

3 2016 6000 1 x 2 12000 1,2 Sudah ditanam

4 2017 30000 3 x 3 270000 27 Sudah ditanam

5 2018 20000 3 x 3 180000 18 Sudah ditanam

6 2019 20000 3 x 3 180000 18 Sudah ditanam

7 2020 10000 3 x 3 90000 9 Direncanakan

Sudah ditanam Direncanakan

Page 17: STATUS KEANEKARAGAMAN HAYATI

2.3. Indeks Keanekaragaman Hayati di wilayah Konservasi Mangrove

Indeks keanekaragaman Hayati di wilayah konservasi Mangrove memberi gambaran

tingkat keanekaragaman fauna dan flora yang mendiami dan berasosiasi dengan tanaman

Mangrove ini. Di tahun 2019 Indeks keanekaragaman hayati mulai di data dengan bekerja

sama dengan YAyasan Wahana Hijau Lingkungan. Hasil dari perhitungan tersebut

didapatkan sebesar 2,34. Di tahun 2020 ini kembali dilakukan survey dan perhitungan

indeks Kehati yang dilakukan oleh Konsultan PT. Jihanum Karya Energi dan mendapatkan

indeks Kehati sebesar 2,43. Hasil ini menunjukkan perbaikan kwalitas keanekaragaman

hayati yang ada di wilayah konservasi JOB Tomori.

Tabel 5. Hasil perhitungan nilai indeks keanekaragaman hayati lokasi Mangrove tahun 2019

No. Nama Latin/Ilmiah Family Jumlah RumusIndeks

Dominansi (Di)

1 Aegiciras floridum Myrsinaceae 3 -0,045227057 0,98

2 Avicennia officinalis Avicenniaceae 3 -0,045227057 0,98

3 Bruguiera gymnorrhiza Rhizophoraceae 34 -0,243702168 11,07

4 sonneratia alba Sonneratiaceae 27 -0,21380226 8,79

5 Heritiera littoralis Sterculiaceae 5 -0,067058792 1,63

6 Lumnitzera littorea Combretaceae 7 -0,086210304 2,28

7 Nypa Fruticans Myrtaceae 23 -0,194140493 7,49

8 Rhizophora apiculata Rhizophoraceae 45 -0,28146038 14,66

9 Rhizophora mucronata Rhizophoraceae 31 -0,231526635 10,10

10 Rhizophora stylosa Rhizophoraceae 47 -0,2873124 15,31

11 Xylcarpus granatum Meliaceae 4 -0,056554442 1,30

12 Sonneratia caseolaris Sonneratiaceae 19 -0,172201194 6,19

13 Ceriops tagal Rhizophoraceae 12 -0,126720825 3,91

14 Ceriops zippeliana Rhizophoraceae 0 0,00

15 Rhizophora stylosa Rhizophoraceae 47 -0,2873124 15,31

307 -2,338456405 100

2,338456405

Jumlah

Keanekaragaman Jenis (H')

Page 18: STATUS KEANEKARAGAMAN HAYATI

KONSERVASIBURUNGMALEO

2020

Page 19: STATUS KEANEKARAGAMAN HAYATI

Tabel 6. Hasil perhitungan nilai indeks keanekaragaman hayati lokasi Mangrove tahun

2020

Gambar 10. Grafik perbandingan indeks keanekaragaman hayati lokasi konservasi

Mangrove antara tahun 2019 dan tahun 2020

No. Nama Latin/Ilmiah Family Jumlah Rumus

Indeks

Dominansi

(Di)

1 Aegiciras floridum Myrsinaceae 6 -0,05757 1,33

2 Avicennia officinalis Avicenniaceae 60 -0,26865 13,33

3 Bruguiera gymnorrhiza Rhizophoraceae 51 -0,24677 11,33

4 sonneratia alba Sonneratiaceae 31 -0,1843 6,89

5 Heritiera littoralis Sterculiaceae 12 -0,09665 2,67

6 Lumnitzera littorea Combretaceae 10 -0,08459 2,22

7 Nypa Fruticans Myrtaceae 18 -0,12876 4,00

8 Rhizophora apiculata Rhizophoraceae 40 -0,21514 8,89

9 Rhizophora mucronata Rhizophoraceae 57 -0,26172 12,67

10 Rhizophora stylosa Rhizophoraceae 55 -0,2569 12,22

11 Xylcarpus granatum Meliaceae 11 -0,09072 2,44

12 Sonneratia caseolaris Sonneratiaceae 21 -0,14302 4,67

13 Ceriops tagal Rhizophoraceae 19 -0,13363 4,22

14 Rhizophora stylosa Rhizophoraceae 59 -0,26638 13,11

450 -2,4348 100

2,434797

Jumlah

Keanekaragaman Jenis (H')

Page 20: STATUS KEANEKARAGAMAN HAYATI

3. PROGRAM KONSERVASI MALEO

Upaya konservasi burung maleo menjadi perhatian baik daerah, nasional maupun internasional.

Kondisi tersebut sangat dimungkinkan karena selain maleo hidup pada habitat tertentu, juga

Burung maleo (Macrocephalon maleo) telah masuk dalam salah satu spesies yang terancam

punah.

Upaya konservasi dimulai dari penjagaan ketat pada kawasan-kawasan yang sangat berpotensi

sampai pada proteksi akan burung maleo pada wilayah-wilayah yang belum terjangkau melalui

undang-undang, peraturan Menteri sampai pada Peraturan Daerah.

Dalam usaha konservasi burung maleo khususnya di Sulawesi tengah, pemerintah telah

melakukan upaya konservasi in situ, salah satunya dengan menetapkan kawasan Lore Lindu

(Kabupaten Donggala) sebagai Taman Nasional (TNLL) dan Suaka Margasatwa Bakiriang (SMB)

Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah, sebagai wilayah konservasi yang didalamnya

mencakup pelestarian satwa endemik burung maleo.

Usaha konservasi yang dilakukan selama ini mengalami beberapa hambatan diantaranya adalah,

terjadinya kerusakan habitat (habitat degradation) yang menyebabkan perubahan bentuk

struktur habitat, yakni pengurangan luas dan kualitas habitat, terjadinya kantong-kantong

habitat (habitat fragmentation) oleh karena pembalakan liar dan ulah masyarakat yang tidak

bertanggungjawab, ini dapat menyebabkan isolasi demografi dan genetik pada burung maleo

dan spesies lainnya, sehingga dengan mudah mendapat ancaman kepunahan, hilangnya habitat

(habitat loss) oleh karena alih fungsi hutan menjadi pemukiman masyarakat dan perkebunan.

Ketidakberhasilan tersebut disebabkan sulitnya pelaksanaan hokum (law enforcement) oleh

karena berbagai pertimbangan sosial lainnya dan kurangnya kesadaran masyarakat (society

awareness) terhadap pelestarian lingkungan.

Page 21: STATUS KEANEKARAGAMAN HAYATI

3.1. Kondisi Rona Awal wilayah konservasi Maleo

Sejak tahun 2019 JOB Tomori melakukan konservasi ex-situ dengan memelihara 1 pasang

Maleo dari hasil peneluran alami yang dilakukan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam

(BKSDA) Propinsi Sulawesi Tengah. Di tahun 2020 ini JOB Tomori kembali bekerjasama

dengan BKSDA dan menggandeng Universitas Tadulako Palu untuk melakukan penetasan

dengan incubator dan melakukan perlindungan lokasi peneluran Maleo di Taman Swaka

Margasatwa Bankiriang.

Gambar 12. Lokasi Peneluran alami Maleo di TSM Bankiriang kabupaten Banggai

Gambar 11

Page 22: STATUS KEANEKARAGAMAN HAYATI

Untuk kerjasama dengan Universitas Tadulako ini dilakukan penetasan buatan didalam

mesin inkubatot. Sebanyak 15 telur maleo yang ditetaskan. Setelah dipelihara dan dijaga

selama kurang lebih 2 bulan akhirnya berhasil menetas 13 telur dan hanya 12 ekor Maleo

yang berhasil survive dan siap untuk dilepas-liarkan.

Gambar 13. Telur yang subur dan menetas setalah di Inkubasi selama 2 bulan

Page 23: STATUS KEANEKARAGAMAN HAYATI

3.2. Indeks Keanekaragaman Hayati wilayah konservasi Maleo

Di tahun 2020 ini perhitungan indeks keanekaragaman hayati (H’) dilakukan

di lokasi konservasi Maleo Taman Suaka Margasatwa Bankiriang yang

bekerjasama dengan konsultan PT. Jihanum Karya Energi. Untuk hasil

perhitungan tersebut tersaji di pada table dibawah berikut ini :

No Nama lokal Nama Ilmiah Family Jumlah Rumus Indeks Dominansi (Di)

1 Enau Arenga pinnata Areceae 43 -0,117506865 3,507340946

2 Kemiri Aulerites mollucana Euphorbiaceae 9 -0,03607552 0,734094617

3 Pulai Alstonia spectabilis Apocynaceae 24 -0,077000815 1,957585644

4 Mahoni Swetinia mahagoni Maliaceae 7 -0,029493649 0,57096248

5 Pinang merah Areca vestiaria Gisekke Arecacea 17 -0,059323882 1,386623165

6 Kelapa Cocos nucifera L Arecaceae 32 -0,095158922 2,610114192

7 Pandan Pandanus sarasinorum Pandanaceae 12 -0,045284882 0,978792822

8 Aren Arenga undulatifolia Becc Areceae 41 -0,11363421 3,344208809

9 nangka Artocarpus heterophyllus Moraceae 23 -0,074590874 1,876019576

10 Marantaripa Buchanania arborescens Blume Anacardiaceae 7 -0,029493649 0,57096248

11 Kenanga Cananga odorata (Lamk) Annonaceae 5 -0,022439128 0,407830343

12 Dango Carallia brachiata (Lour) Rhizopraceae 9 -0,03607552 0,734094617

13 Cemara laut Casuarina equisetifolia Casuarinaceae 42 -0,115580249 3,425774878

14 Benuang Duabanga mollucana Blume Sonneratiaceae 19 -0,064579437 1,549755302

15 Empo Garuga floribunda Burseraceae 11 -0,042291831 0,897226754

16 Mangga Mangifer indica Anacardiaceae 17 -0,059323882 1,386623165

17 Api-api Avicennia alba Avicenniaceae 52 -0,134040748 4,241435563

18 Nipa-Nipa Nypa fruticans Myrtaceae 47 -0,12502784 3,83360522

19 Lenggadai Bruguiera parviflora Rhizophoraceae 55 -0,139257619 4,486133768

20 Bakau Rhizopora mucronata Rhizophoraceae 42 -0,115580249 3,425774878

21 Bakau Kayu Bruguiera cylndrica Rhizophoraceae 45 -0,121303616 3,670473083

22 Bakau Minyak Rhizopora apiculata Rhizophoraceae 47 -0,12502784 3,83360522

23 Bangko Rhizophora stylosa Rhizophoraceae 52 -0,134040748 4,241435563

24 Posi-posi Sonneratia alba Sonneratiaceae 53 -0,135795001 4,323001631

25 Serak Sulawesi Tyto rosenbergii Tytonidae 1 -0,005800581 0,081566069

26 Cabak kota Caprimulgus affinis Caprimulgidae 7 -0,029493649 0,57096248

27 Belekok sawah Abeola speciosa Ardeidae 12 -0,045284882 0,978792822

28 Delimukan zamrud Chalcopaps indica Columbidae 7 -0,029493649 0,57096248

29 Kuntul kecil Egretta garzetta Ardeidae 24 -0,077000815 1,957585644

30 Cucak kutilang Pycnonotus qurigaster Phycnonocydae 9 -0,03607552 0,734094617

31 Madu sriganti Nectarinia jugularis Nectarinidae 7 -0,029493649 0,57096248

32 Madu kelapa Anthereptes malacensis Nectariniidae 11 -0,042291831 0,897226754

33 Walet polos Collocelia vanicorensis Apodidae 11 -0,042291831 0,897226754

34 cabai panggul kelabu Dicaeum celebicum Dicaidae 1 -0,005800581 0,081566069

35 Srigunting jambul rambutDicrurus hottentetus Dicruridae 5 -0,022439128 0,407830343

36 Wiwik kelabu Cacomantis merulinus Cuculidae 2 -0,010470416 0,163132137

37 Bubut alang alang Centropus bengalensis Cuculidae 1 -0,005800581 0,081566069

38 Kapas sayap putih Lalage sueurii Campegphagidae 1 -0,005800581 0,081566069

39 Gemak loreng Turnix suscitator Turnicidae 1 -0,005800581 0,081566069

40 Raja udang meninting Alsedo meninting Alcedinidae 1 -0,005800581 0,081566069

41 Kepodang sungu Not udintified 1 -0,005800581 0,081566069

42 Wiwik uncuing Cacomantis sepuleralis Cuculidae 1 -0,005800581 0,081566069

43 Serindit sulawesi Loriculus stigmatus Psittaculidae 2 -0,010470416 0,163132137

44 Kupu Barong Papilio memnon papilionidae 13 -0,048209882 1,060358891

45 Kupu Liar Hypolimnas bolina Nymphalidae 4 -0,01867934 0,326264274

46 Kupu Mimik Widuri Neptis hylas Nymphalidae 9 -0,03607552 0,734094617

47 Kupu Ilalang Papilio demoleus Papilionidae 1 -0,005800581 0,081566069

48 Kupu Barong Acraea terpsicore Nymphalidae 11 -0,042291831 0,897226754

49 Kupu Ketapang Appias libythea Pieridae 12 -0,045284882 0,978792822

50 Kupu telur Hypolimas misippus Nymphalidae 5 -0,022439128 0,407830343

51 Kupu Ketapang Mellitus symentus Licanidae 2 -0,010470416 0,163132137

52 Barong Papilio memnon Papilionidae 7 -0,029493649 0,57096248

53 Kupu Ketapang Hypolimnas bolina Nymphalidae 8 -0,032835697 0,652528548

54 kupu-kupu Neptis hylas Pieridae 9 -0,03607552 0,734094617

55 Kupu-kupu Jeruk Papilio demoleus Nymphalidae 23 -0,074590874 1,876019576

56 Kupu-kupu Jingga Acraea terpsicore Licanidae 11 -0,042291831 0,897226754

57 kupu Liar Appias libythea Nymphalidae 9 -0,03607552 0,734094617

58 Kupu Mimik Widuri Hypolimas misippus Papilionidae 4 -0,01867934 0,326264274

59 Kupu Ketapang Mellitus symentus Nymphalidae 5 -0,022439128 0,407830343

60 Kupu Malas Neptis hylas Nymphalidae 4 -0,01867934 0,326264274

61 Kupu telur Hypolimnas bolina Papilionidae 7 -0,029493649 0,57096248

62 Kupu Arktris putih Pieris angelika Nymphalidae 7 -0,029493649 0,57096248

63 Kupu Ilalang Melanitis leda Pieridae 8 -0,032835697 0,652528548

64 Capung australia Ortherum caledonicum Ortherum 11 -0,042291831 0,897226754

65 Capung badak Ortherum sabina Ortherum 21 -0,069662955 1,712887439

66 Capung rambu Coenagrionidae Agriocnemis 24 -0,077000815 1,957585644

67 capung air tawar Agriocnemis pygmea ortherum 21 -0,069662955 1,712887439

68 Kepiting Bakau Ortherum testaceum Pieridae 32 -0,095158922 2,610114192

69 Laba-laba Scylla. Sp Fortunidae 33 -0,097304364 2,691680261

70 Ular Anareus diadematus Inachidae 12 -0,045284882 0,978792822

71 Kalomang Ferdonia leucobalia Elapidae 18 -0,061974328 1,468189233

72 Ikan Glodok Paguroidea. Sp Paguroidea 12 -0,045284882 0,978792822

73 Nyamuk Perithalamus. Sp Gobiidae 18 -0,061974328 1,468189233

74 Kumbang Aedes aegepty Culicidae 17 -0,059323882 1,386623165

75 Semut Hitam Asiatic rhinoceros carabidae 23 -0,074590874 1,876019576

76 Semut Hitam Lasius niger Formicidae 9 -0,03607552 0,734094617

77 Jumlah 1226 -3,936963428 100

3,936963428Keanekaragaman Jenis (H')

Page 24: STATUS KEANEKARAGAMAN HAYATI

Tabel 7. Hasil perhitungan nilai indeks keanekaragaman hayati lokasi konservasi Maleo

Dari hasil perhitungan indeks keanekaragaman hayati didapatkan nilai

sebesar 3,93. Dari hasil ini kondisi keanekaragaman hayati di lokasi

konservasi Maleo Bankiriang tergolong dalam kondisi Baik.

No Nama lokal Nama Ilmiah Family Jumlah Rumus Indeks Dominansi (Di)

1 Enau Arenga pinnata Areceae 43 -0,117506865 3,507340946

2 Kemiri Aulerites mollucana Euphorbiaceae 9 -0,03607552 0,734094617

3 Pulai Alstonia spectabilis Apocynaceae 24 -0,077000815 1,957585644

4 Mahoni Swetinia mahagoni Maliaceae 7 -0,029493649 0,57096248

5 Pinang merah Areca vestiaria Gisekke Arecacea 17 -0,059323882 1,386623165

6 Kelapa Cocos nucifera L Arecaceae 32 -0,095158922 2,610114192

7 Pandan Pandanus sarasinorum Pandanaceae 12 -0,045284882 0,978792822

8 Aren Arenga undulatifolia Becc Areceae 41 -0,11363421 3,344208809

9 nangka Artocarpus heterophyllus Moraceae 23 -0,074590874 1,876019576

10 Marantaripa Buchanania arborescens Blume Anacardiaceae 7 -0,029493649 0,57096248

11 Kenanga Cananga odorata (Lamk) Annonaceae 5 -0,022439128 0,407830343

12 Dango Carallia brachiata (Lour) Rhizopraceae 9 -0,03607552 0,734094617

13 Cemara laut Casuarina equisetifolia Casuarinaceae 42 -0,115580249 3,425774878

14 Benuang Duabanga mollucana Blume Sonneratiaceae 19 -0,064579437 1,549755302

15 Empo Garuga floribunda Burseraceae 11 -0,042291831 0,897226754

16 Mangga Mangifer indica Anacardiaceae 17 -0,059323882 1,386623165

17 Api-api Avicennia alba Avicenniaceae 52 -0,134040748 4,241435563

18 Nipa-Nipa Nypa fruticans Myrtaceae 47 -0,12502784 3,83360522

19 Lenggadai Bruguiera parviflora Rhizophoraceae 55 -0,139257619 4,486133768

20 Bakau Rhizopora mucronata Rhizophoraceae 42 -0,115580249 3,425774878

21 Bakau Kayu Bruguiera cylndrica Rhizophoraceae 45 -0,121303616 3,670473083

22 Bakau Minyak Rhizopora apiculata Rhizophoraceae 47 -0,12502784 3,83360522

23 Bangko Rhizophora stylosa Rhizophoraceae 52 -0,134040748 4,241435563

24 Posi-posi Sonneratia alba Sonneratiaceae 53 -0,135795001 4,323001631

25 Serak Sulawesi Tyto rosenbergii Tytonidae 1 -0,005800581 0,081566069

26 Cabak kota Caprimulgus affinis Caprimulgidae 7 -0,029493649 0,57096248

27 Belekok sawah Abeola speciosa Ardeidae 12 -0,045284882 0,978792822

28 Delimukan zamrud Chalcopaps indica Columbidae 7 -0,029493649 0,57096248

29 Kuntul kecil Egretta garzetta Ardeidae 24 -0,077000815 1,957585644

30 Cucak kutilang Pycnonotus qurigaster Phycnonocydae 9 -0,03607552 0,734094617

31 Madu sriganti Nectarinia jugularis Nectarinidae 7 -0,029493649 0,57096248

32 Madu kelapa Anthereptes malacensis Nectariniidae 11 -0,042291831 0,897226754

33 Walet polos Collocelia vanicorensis Apodidae 11 -0,042291831 0,897226754

34 cabai panggul kelabu Dicaeum celebicum Dicaidae 1 -0,005800581 0,081566069

35 Srigunting jambul rambutDicrurus hottentetus Dicruridae 5 -0,022439128 0,407830343

36 Wiwik kelabu Cacomantis merulinus Cuculidae 2 -0,010470416 0,163132137

37 Bubut alang alang Centropus bengalensis Cuculidae 1 -0,005800581 0,081566069

38 Kapas sayap putih Lalage sueurii Campegphagidae 1 -0,005800581 0,081566069

39 Gemak loreng Turnix suscitator Turnicidae 1 -0,005800581 0,081566069

40 Raja udang meninting Alsedo meninting Alcedinidae 1 -0,005800581 0,081566069

41 Kepodang sungu Not udintified 1 -0,005800581 0,081566069

42 Wiwik uncuing Cacomantis sepuleralis Cuculidae 1 -0,005800581 0,081566069

43 Serindit sulawesi Loriculus stigmatus Psittaculidae 2 -0,010470416 0,163132137

44 Kupu Barong Papilio memnon papilionidae 13 -0,048209882 1,060358891

45 Kupu Liar Hypolimnas bolina Nymphalidae 4 -0,01867934 0,326264274

46 Kupu Mimik Widuri Neptis hylas Nymphalidae 9 -0,03607552 0,734094617

47 Kupu Ilalang Papilio demoleus Papilionidae 1 -0,005800581 0,081566069

48 Kupu Barong Acraea terpsicore Nymphalidae 11 -0,042291831 0,897226754

49 Kupu Ketapang Appias libythea Pieridae 12 -0,045284882 0,978792822

50 Kupu telur Hypolimas misippus Nymphalidae 5 -0,022439128 0,407830343

51 Kupu Ketapang Mellitus symentus Licanidae 2 -0,010470416 0,163132137

52 Barong Papilio memnon Papilionidae 7 -0,029493649 0,57096248

53 Kupu Ketapang Hypolimnas bolina Nymphalidae 8 -0,032835697 0,652528548

54 kupu-kupu Neptis hylas Pieridae 9 -0,03607552 0,734094617

55 Kupu-kupu Jeruk Papilio demoleus Nymphalidae 23 -0,074590874 1,876019576

56 Kupu-kupu Jingga Acraea terpsicore Licanidae 11 -0,042291831 0,897226754

57 kupu Liar Appias libythea Nymphalidae 9 -0,03607552 0,734094617

58 Kupu Mimik Widuri Hypolimas misippus Papilionidae 4 -0,01867934 0,326264274

59 Kupu Ketapang Mellitus symentus Nymphalidae 5 -0,022439128 0,407830343

60 Kupu Malas Neptis hylas Nymphalidae 4 -0,01867934 0,326264274

61 Kupu telur Hypolimnas bolina Papilionidae 7 -0,029493649 0,57096248

62 Kupu Arktris putih Pieris angelika Nymphalidae 7 -0,029493649 0,57096248

63 Kupu Ilalang Melanitis leda Pieridae 8 -0,032835697 0,652528548

64 Capung australia Ortherum caledonicum Ortherum 11 -0,042291831 0,897226754

65 Capung badak Ortherum sabina Ortherum 21 -0,069662955 1,712887439

66 Capung rambu Coenagrionidae Agriocnemis 24 -0,077000815 1,957585644

67 capung air tawar Agriocnemis pygmea ortherum 21 -0,069662955 1,712887439

68 Kepiting Bakau Ortherum testaceum Pieridae 32 -0,095158922 2,610114192

69 Laba-laba Scylla. Sp Fortunidae 33 -0,097304364 2,691680261

70 Ular Anareus diadematus Inachidae 12 -0,045284882 0,978792822

71 Kalomang Ferdonia leucobalia Elapidae 18 -0,061974328 1,468189233

72 Ikan Glodok Paguroidea. Sp Paguroidea 12 -0,045284882 0,978792822

73 Nyamuk Perithalamus. Sp Gobiidae 18 -0,061974328 1,468189233

74 Kumbang Aedes aegepty Culicidae 17 -0,059323882 1,386623165

75 Semut Hitam Asiatic rhinoceros carabidae 23 -0,074590874 1,876019576

76 Semut Hitam Lasius niger Formicidae 9 -0,03607552 0,734094617

77 Jumlah 1226 -3,936963428 100

3,936963428Keanekaragaman Jenis (H')

Page 25: STATUS KEANEKARAGAMAN HAYATI

KONSERVASISERAK SULAWESI

2020

Page 26: STATUS KEANEKARAGAMAN HAYATI

4. PROGRAM KONSERVASI SERAK SULAWESI

Indonesia sudah sejak lama dikenal sebagai Negara agraris yang terkenal dengan slogan

swasembada pangannya. Pemerintah mencanangkan program ekstensifikasi dan intensifikasi

pada lahan pertanian untuk menggenjot produksi pertanian seiring dengan mengingkatnya

kebutuhan masyarakat akan produk-produk pertanian khususnya makanan pokok, salah

satunya adalah besar yang dikenal sebagai makanan pokok mayoritas masyarakat Indonesia.

Beberapa propinsi dikenal sebagai lumbung padi Indonesia yang tersebar di pelosok-pelosok

desa.

Ancaman yang paling serius yang dialami oleh para petani dalam pengolahan lahan pertanian

adalah serangan hama tikus yang merajalela. Hama ini sangat mengancam petani karena bisa

merusak tanaman padi, merusak dan memakan jagung tanpa tersisa yang mengakibatkan

kerugian. Karena pada masyarakat pedesaan seperti contohnya di daerah Demak biasanya

melakukan sistem tanam tanaman padi, jagung serta kacang. Hama dan tikus selalu menjadi

kegelisahan dari petani yang ada di daerah tersebut. Masyarakat desa ini hanya menggunakan

sistem gropyokan, racun atau pestisida dan setrum tikus. Hal demikian belum membuahkan

hasil yang maksimal. Karena, dalam berbagai kasus pengendalian tikus dengan racun justru tidak

tepat sasaran sehingga banyak hewan bermanfaat lain yang menjadi korban. Bahkan manusia

pun dapat menjadi korban dari racun tersebut. Selain penggunaan racun tidak sedikit pula

petani yang bahkan sampai menggunakan setrum listrik yang dipasang dari rumah atau setrum

dari diesel yang dinyalakan dan dipasang di area sawah. Hal tersebut kiranya lebih banyak

mengeluarkan biaya dan tenaga yang lebih ekstra dan tentunya menimbulkan resiko pula.

Padahal, sesungguhnya yang dicari dalam produksi pertanian ini adalah bagaimana

mendapatkan biaya yang seefektif mungkin untuk mendapatkan hasil yang semaksimal

mungkin tanpa efek samping yang merugikan lingkungan.

JOB Tomori sebagai salah satu perusahaan migas yang beroperasi di kabupaten Banggai

senantiasa melakukan inovasi pada setiap pelaksanaan program kerjanya khususnya yang

berhubungan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar wilayah kerja JOB Tomori.

Salah satu inovasi tersebut adalah dengan menginisiasi program pengendalian hama tikus

dengan memanfaatkan burung hantu (Tyto sp) yang diimplementasikan pada program

pemberdayaan masyarakat di JOB Tomori. Adapun tujuan dari program ini adalah untuk

meningkatkan produktivitas lahan pertanian masyarakat khususnya para petani yang menjadi

mitra binaan program pemberdaan masyarakat JOB Tomori.

Page 27: STATUS KEANEKARAGAMAN HAYATI

4.1. Rona Awal kondisi lokasi konservasi Serak Sulawesi

Program konservasi Serak Sulawesi ini sudah diinisiasi sejak tahun 2018 dan

implementasinya berjalan di tahun 2019 merupakan hasil kerjasama divisi QHSE dan

Community Development . Sebelum dijalankannya program ini di wilayah tersebut

marak terjadi perburuan liar dari burung Serak Sulawesi ini. Ditemukan juga Serak

Sulawesi banyak tertangkap jarring burung Belibis. Untuk menyelamatkan Serak

Sulawesi yang luka tersebut maka dibangunah rumah karantina guna memulihkan

kondisi Serak Sulawesi yang tertangkap dan terluka untuk kemudian dilepasliarkan

kembali kea lam untuk menjalankan fungsinya sebagai predator pengontrol

keseimbangan lingkungan.

Gambar 13. Rumah Karantina bagi burung Serak Sulawesi di Desa Sumberharjo

kecamatanMoilong Kabupaten Banggai

Page 28: STATUS KEANEKARAGAMAN HAYATI

4.2. Indeks Keanekaragaman Hayati wilayah konservasi Serak Sulawesi

Survey yang dilakukan oleh tim Konsultan mendapatkan data indeks keanekaragaman

hayati di lokasi konservasi Serak Sulawesi ini dengan nilai 3,83. Nilai ini mengindikasikan

bahwa kondisi status keanekargaman hayati di lokasi tersebut tergolong TINGGI. Hal ini

bisa dimaklumi karena wilayahnya merupakan areal persawahan dan kebun yang masih

memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang cukup tinggi.

No Nama Jenis Nama Latin Family Jumlah Rumus Indeks Dominansi (Di)

1 Jati Putih Gmelina arborea Lamiaceae 9 -0,035727666 0,725221595

2 Kelapa Cocos nucifera L Arecaceae 47 -0,123977183 3,787268332

3 Mangga Mangifera indica Anacardicae 29 -0,087779961 2,336825141

4 Mahoni Swietenia mahagoni Meliaceae 10 -0,03884841 0,805801773

5 Aren Arenga Pinnata Areceae 57 -0,141495106 4,593070105

6 Jati super Tectona grandis Lamiaceae 32 -0,094322305 2,578565673

7 pandanus Pandanus sarasinorum Pandanaceae 23 -0,073914671 1,853344077

8 sukun Arthocarpus altilis Moraceae 27 -0,083280878 2,175664786

9 Nangka Artocarpus heterophyllus Moraceae 19 -0,063985046 1,531023368

10 bambu Bamboo sp Bambuceae 30 -0,089987318 2,417405318

11 Jambu biji Psidium guajava Myrtaceae 41 -0,112662473 3,303787268

12 Johar Senna siamea Fabaceae 27 -0,083280878 2,175664786

13 Tamrindus Tamanrindus indica Fabaceae 33 -0,096451614 2,65914585

14 Kopi-kopi Leucaena leucocepala Fabaceae 47 -0,123977183 3,787268332

15 Langsat Lasium domesticum Meliaceae 21 -0,069026718 1,692183723

16 Jambu Mente Anacardium occidentale anacardiceae 17 -0,058773417 1,369863014

17 Coklat Theobrama cacao malavaceae 37 -0,104731612 2,981466559

18 Johar Senna siamea Fabaceae 42 -0,114594789 3,384367446

19 Pakis Pandanus sarasinorum Pandanaceae 36 -0,102695841 2,900886382

20 kayu jawa Lanne coromandelica Anacardicae 23 -0,073914671 1,853344077

21 paku-pakuan Marsilea crenata pteropsida 25 -0,078662308 2,014504432

22 Api-api (sia-sia) Avicennia lanata Avicenniaceae 49 -0,127607391 3,948428687

23 Kandeka Bruguiera gymonrrhiza Rhizophoraceae 36 -0,102695841 2,900886382

24 Nipah Nypa fruticans Myrtaceae 47 -0,123977183 3,787268332

25 Berus mata buaya Bruguiera hainessi Rhizophoraceae 19 -0,063985046 1,531023368

Page 29: STATUS KEANEKARAGAMAN HAYATI

Tabel 8. Hasil perhitungan nilai indeks keanekaragaman hayati lokasi konservasi Serak

Sulawesi

No Nama Jenis Nama Latin Family Jumlah Rumus Indeks Dominansi (Di)

26 Tanjang Bruguiera parviflora Rhizophoraceae 41 -0,112662473 3,303787268

27 Bangka itam Rhizopora mucronata Rhizophoraceae 39 -0,108738384 3,142626914

28 Bakau minyak Rhizopora apiculata Rhizophoraceae 42 -0,114594789 3,384367446

29 Belekok sawah Abeola speciosa Ardeidae 3 -0,014565013 0,241740532

30 Madu sriganti Cinnirys gabularis Nectariniidae 4 -0,018492759 0,322320709

31 Cucak kutilang Pycnonotus aurigaster Pycnonocydae 6 -0,025778791 0,483481064

32 cekakak sungai Halcyon chloris Alcedinidae 2 -0,010363458 0,161160355

33 bubut alang-alang centropus bengalensis Cuculidae 4 -0,018492759 0,322320709

34 serindit sulawesi Loriculus stigmatus Psittaculidae 1 -0,005740268 0,080580177

35 Bondol taruk Lonchura moluca Estrildidae 2 -0,010363458 0,161160355

36 Madu kelapa Anthereptes malacensis Nectariniidae 16 -0,05609778 1,289282836

37 Walet polos Collocelia vanicorensis Apodidae 5 -0,022216901 0,402900886

38 Cabai panggul kelabu Dicaeum celebicum dicaidae 4 -0,018492759 0,322320709

39 Remetuk laut Gerigone sulphurea acanthisidae 2 -0,010363458 0,161160355

40 Gagak hutan Corvus enca Corvidae 2 -0,010363458 0,161160355

41 Kupu Barong Papilio memnon papilio 10 -0,03884841 0,805801773

42 Kupu Liar Neptis hylas Nymphalidae 7 -0,029205752 0,564061241

43 Kupu Mimik Widuri Pieris angelika Pieridae 1 -0,005740268 0,080580177

44 Kupu Ilalang Melanitis leda Nymphalidae 1 -0,005740268 0,080580177

45 Kupu Barong Papilio memnon papilionidae 8 -0,032517204 0,644641418

46 Kupu Ketapang Mellitus symentus Licanidae 3 -0,014565013 0,241740532

47 Kupu telur Hypolimnas bolina Nymphalidae 1 -0,005740268 0,080580177

48 Tikus Rattus nunoorvegicus Muridae 6 -0,025778791 0,483481064

49 Kadal Lasertilia. Sp Scincidae 32 -0,094322305 2,578565673

50 ular Sawah Malayophiton reticulatus Phytonidae 4 -0,018492759 0,322320709

51 Semut Hitam Lasius niger Formicidae 9 -0,035727666 0,725221595

52 Semut Merah Solenopsis. Sp Formicidae 17 -0,058773417 1,369863014

53 Lintah Hirudo medicinalis Annelida 32 -0,094322305 2,578565673

54 Belalang Dissorteira carolina Arthropoda 9 -0,035727666 0,725221595

55 Nyamuk Aedes aegepty Culicidae 4 -0,018492759 0,322320709

56 Keong Pila ampullacea Ampullariidae 27 -0,083280878 2,175664786

57 katak sawah Fejervarya cancivora Ranidae 3 -0,014565013 0,241740532

58 Jangkrik Gryllydae. sp Gryllidae 5 -0,022216901 0,402900886

59 Cacing Lumbricus terrestris Lumbricidae 9 -0,035727666 0,725221595

60 Ayam Ghallus ghallus Phasianidae 43 -0,116507917 3,464947623

61 Belut Monoterus albus Synbrancidae 6 -0,025778791 0,483481064

62 katak tegalan Fajervarya limnocharis Ranidae 7 -0,029205752 0,564061241

63 Kodok wudu Duttaphrynud melanosticus Bufonidae 12 -0,044855112 0,966962127

64 Biawak Varanus. sp Varanidae 2 -0,010363458 0,161160355

65 Cicak Pohon Cyrtodactylus deveti Gekkonidae 6 -0,025778791 0,483481064

66 Bunglon kampur Calotes versicolor Agamidae 4 -0,018492759 0,322320709

67 Kodok Buduk Duttaphrynus melanostictus Bufonidae 5 -0,022216901 0,402900886

68 Katak Tegalan Fejervarya limnocharis Dicroglossidae 12 -0,044855112 0,966962127

1241 -3,83552192 100

3,83552192

Jumlah

Keanekaragaman Hayati (H')

Page 30: STATUS KEANEKARAGAMAN HAYATI

PENUTUP

Demikianlah laporan status keenderungan Keanekaragaman hayati tahun 2020 ini

dibuat sebagai gambaran akan kinerja dan pencapaian program KEHATI JOB Tomori

sebagai bahan informasi bagai para pemangku kepentingan dan stake serta share holder

JOB Tomori. Semoga apa yang kami lakukan bisa menjadi nilai tambah positif bagi

keberlangsungan kehidupan fauna dan satwa yang berada disekitar lokasi operasi JOB

Tomori dan bermanfaat baik secara langsung ataupun tidak langsung bagi lingkungan

dan masyarakat sekitar.