STATISTIK PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN
-
Upload
cirocco-keevan -
Category
Documents
-
view
91 -
download
2
description
Transcript of STATISTIK PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN
STATISTIK PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN
Kegiatan Statistik KehutananKegiatan Statistik Kehutanan
Sub Direktorat Statistik Kehutanan, BPS
Tugas:Mengumpulkan data statistik kehutanan.
Data tersebut dibutuhkan untuk menyajikan kondisi kehutanan di Indonesia dari waktu ke waktu.
Cakupan
Perusahaan
Kehutanan
Institusi/ Dinas
Kehutanan
HPH(Hak Pengusahaan
Hutan)
HPHT (Hak Pengusahaan Hutan Tanaman) / PERUM Perhutani/
Lainnya
STL (Penangkaran
Satwa/ Tumbuhan Liar)
Dinas Kehutanan Provinsi
Dinas Kehutanan Kab/ Kota
• Jumlah perusahaan • Produksi dan nilai
•Mutasi Luas tanaman
•Pengadaan dan penggunaan produksi
• Tenaga Kerja
• Struktur ongkos
Output
HPH (Hak Pengusahaan
Hutan)
HPHT (Hak Pengusahaan Hutan Tanaman) / PERUM Perhutani/Lainnya
STL (Penangkaran Satwa/
Tumbuhan Liar)
Output
Dinas Kehutanan Provinsi
Dinas Kehutanan Kab/ Kota
• Produksi dan nilai kayu log menurut sumber produksi
• Produksi kayu olahan berdasarkan jenis dan bulan
• Ekspor kayu olahan berdasarkan jenis dan bulan
• Produksi hasil hutan non kayu berdasarkan jenis dan bulan produksi
• Direktori perusahaan HPH, HPHT, dan STL
Perusahaan pemegang Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan
Kayu pada Hutan Alam (IUPHHK-HA )/ (HPH)
adalah usaha berbentuk badan usaha/hukum yang
bergerak di bidang pengambilan hasil hutan.
IUPHHK-HA adalah ijin untuk memanfaatkan hasil hutan
didalam suatu kawasan hutan produksi, yang meliputi
kegiatan-kegiatan penebangan kayu, permudaan,
pemeliharaan hutan, pengolahan dan pemasaran hasil
hutan sesuai dengan rencana kerja pengusahaan hutan
menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku serta
berdasarkan asas kelestarian hutan dan asas perusahaan.
Perusahaan Pembudidaya Tanaman Kehutanan
adalah usaha berbentuk badan usaha/hukum yang
bergerak di pembudidayaan tanaman kehutanan dengan
jenis tanaman cepat tumbuh dan mempunyai Hak
Pengusahaan Hutan pada Hutan Tanaman (HPHT)
Perusahaan Pembudidaya Tanaman Kehutanan terdiri dari :
(1) Hak Pengusahaan Hutan Tanaman (HPHT)/
Hutan Tanaman Industri (HTI)/
(2) Perum Perhutani
(3) Perusahaan Pembudidaya Lainnya
(1) Perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI)/ HPHT
adalah perusahaan yang mengelola hutan yang
dibangun dalam rangka meningkatkan potensi dan
kualitas hutan produksi dengan menerapkan silvikultur
intensif untuk memenuhi bahan baku industri hasil
hutan.
(2) Perum Perhutani
adalah badan usaha milik negara yang diberi tugas
dan wewenang untuk menyelenggarakan perencanaan,
pengurusan, pengusahaan, dan perlindungan hutan di
wilayah kerjanya. Termasuk dalam kategori ini adalah
Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH).
(3) Perusahaan Pembudidaya Lainnya
adalah perusahaan yang mengelola hutan yang
dibangun dalam rangka meningkatkan potensi dan
kualitas hutan produksi dengan menerapkan silvikultur
intensif untuk memenuhi bahan baku industri hasil
hutan. Memegang ijin selain IUPHHK-HT
Perusahaan Penangkaran Satwa dan Tumbuhan Liar (STL)adalah perusahaan yang melakukan kegiatan pengembangbiakan satwa dan tumbuhan liar, penetasan telur, dan pembesaran anakan yang diambil dari alam secara buatan dalam lingkungan yang terkontrol dan mempunyai ijin penangkaran dari Menhut.
Tidak termasuk Lembaga penelitian dan kebun binatang yang mengembangbiakkan satwa/tumbuhan liar.
• VT-HPH (Survei Perusahaan Pemegang IUPHHK-HA)
Merupakan daftar yang digunakan untuk mengumpulkan data perusahaan pemegang IUPPHK pada hutan Alam
• VT-HPHT (Survei Perusahaan Pemegang IUPHHK-HT) dan VT-PERUM (Survei Perusahaan Pemegang IUPHHK pada Hutan Tanaman)
Merupakan daftar yang digunakan untuk mengumpulkan data perusahaan pemegang IUPPHK pada hutan tanaman. (HTI, Perum Perhutani dan Lainnya)
• VT-STL (Survei Perusahaan Penangkaran Satwa/ Tumbuhan Liar)
Merupakan daftar yang digunakan untuk mengumpulkan data perusahaan penangkaran satwa/ tumbuhan liar
Pendekatan Survei : Kantor Cabang
1. Pengumpulan data →Januari s/d April(Diawali dengan Pemutakhiran direktori (dari Pusat Provinsi Kabupaten/Kota Pengecekan Lapangan
2. Pengolahan data →bulan Maret s/d Juni(Batcing, Coding, Editing, Entry data)
3. Tabulasi data → Juni s/d Juli4. Pengecekan data → Agst s/d Sept.5. Analisis dan Publikasi → Oktober.
Selain kegiatan Survei Rutin tahunan (HPH, HPHT, dan STL), alternatif kegiatan yang mulai dilakukan di tahun 2011 adalah kompilasi data sekunder dari institusi yang dekat dengan sumber data. Pelaksanaannya dengan melakukan kompilasi data sekunder baik ke dinas kehutanan provinsi maupun ke dinas kehutanan kabupaten/kota.
Melakukan koordinasi dengan dinas terkait
Mendapatkan data kehutanan per wilayah yang komprehensif
Mendapatkan indikator produksi triwulanan
Updating direktori perusahaan kehutanan sebagai acuan kegiatan rutin
Rincian pertanyaan semua daftar sama kecuali pada triwulan 1 yang memuat tambahan pertanyaan mengenai direktori perusahaan kehutanan
1.Survei Kehutanan Rakyat Tahun 2010 (SKR 2010) Metode : Sampel
Output yang dihasilkan :- Luas lahan- Perladangan berpindah- Kondisi perumahan- Kondisi sosial ekonomi dan budaya- Pendapatan dan pengeluaran rumah
tangga
2. Sensus Rumah Tangg Pertanian 2013
(sub Sektor Kehutanan)
Metode : Sensus (Pencacahan Lengkap)
Output yang dihasilkan :
- Jumlah Rumah Tangga Usaha Kehutanan
(sebagai frame ‘Survei Budidaya Tanaman Kehutanan 2014’ ( SBK2014)
3. Identifikasi Desa Di Dalam dan Di Sekitar Kawasan Hutan
Output yang dihasilkan :
- Overlay Peta Kawasan Hutan dengan Peta Wilayah Adminstrasi Desa (sebagai frame ‘Survei Rumah Tangga di Kawasan Hutan Tahun 2014 (SKH 2014)
Metode SKH2014 : Sampel
Response rate / Tingkat Pemasukan Dokumen masih
rendah
Isian tidak lengkap sehingga menyulitkan dalam
pengolahan
Koordinasi untuk pengelolaan data dengan dinas belum
optimal
Data statistik kehutanan BPS masih banyak merujuk
data dari Kementrian Kehutanan
Response rate / Tingkat Pemasukan Dokumen masih
rendah
Isian tidak lengkap sehingga menyulitkan dalam
pengolahan
Koordinasi untuk pengelolaan data dengan dinas belum
optimal
Data statistik kehutanan BPS masih banyak merujuk
data dari Kementrian Kehutanan
Kepuasan konsumen, “data terpenuhi” (data
kewilayahan, indikator produksi triwulanan)
Informasi mengenai direktori perusahaan kehutanan
lengkap dan akurat
Terjalin Koordinasi dan kerjasama yang baik dalam
pengelolaan data dengan dinas
Pemasukan dokumen meningkat dan tepat waktu
Isian lengkap sehingga memudahkan dalam
pengolahan
Kesalahan pelaporan kondisi perusahaan berkurang
Data BPS menjadi rujukan kementrian kehutanan
maupun konsumen lain
• Lebih meningkatkan koordinasi antara BPS, Kementrian Kehutanan, dan dinas kehutanan dalam rangka penyedia data/ informasi kehutanan
• Meningkatkan partisipasi responden (perusahaan), berhubungan dengan konten pengisian kuesioner dan ketepatan waktu