Statistik Dalam Penilaian Kinerja Program k3

12
STATISTIK DALAM PENILAIAN KINERJA PROGRAM K3 Kelompok 11 : Desy Tia Ayu Fahimah Ulfa Widya Rizki Didik

Transcript of Statistik Dalam Penilaian Kinerja Program k3

Page 1: Statistik Dalam Penilaian Kinerja Program k3

STATISTIK DALAM PENILAIAN KINERJA

PROGRAM K3Kelompok 11 :

Desy Tia Ayu

Fahimah UlfaWidya Rizki

Didik

Page 2: Statistik Dalam Penilaian Kinerja Program k3

STATISTIK DALAM PENILAIAN KINERJA

PROGRAM K3• Tujuan dan manfaat statistik dalam

penerapan K3 adalah digunakan untuk menilai ‘OHS Performance Programs’.

• Dengan menggunakan statistik dapat memberikan masukan ke manajemen mengenai tingkat kecelakaan kerja serta berbagai faktor yang dapat digunakan sebagai dasar untuk mencegah menurunnya kinerja K3.

Page 3: Statistik Dalam Penilaian Kinerja Program k3

Konkritnya statistik dapat digunakan untuk :a) Mengidentifikasi naik turunnya (trend) dari

suatu timbulnya kecelakaan kerjab) Mengetahui peningkatan atau berbagai

hal yang memperburuk kinerja K3c) Membandingkan kinerja antara tempat

kerja dan industri yang serupa (T-Safe Score)

d) Memberikan informasi mengenai prioritas pengalokasian dana K3

e) Memonitor kinerja organisasi, khususnya mengenai persyaratan untuk penyediaan sistim/tempat kerja yang aman

Page 4: Statistik Dalam Penilaian Kinerja Program k3

Jenis-jenis penerapan Statistik dalam Aspek K3 

1. Ratio Kekerapan Cidera (Frequency Rate)Frekwensi Rate digunakan untuk mengidentifikasi jumlah cidera yang menyebabkan tidak bisa bekerja per sejuta orang pekerja.

Rumus :Frekuensi Rate = (Jumlah cidera dgn hilang waaktu kerja x 1,000,000) / Total Person-hours Worked

• jumlah jam kerja hilang akibat kecelakaan kerja (Lost Time Injury /LTI) diperoleh dari catatan lama mangkirnya tenaga kerja akibat kecelakaan kerja.

• jumlah jam kerja orang yang telah dilakukan (man hours) diperoleh dari bagian absesnsi atau pembayaran gaji.

FR

Page 5: Statistik Dalam Penilaian Kinerja Program k3

Contoh FRSuatu perusahaan dengan 500 pekerja, yg

kegiatannya 50 minggu dengan 48 jam tiap minggunya, mengalami 60 kali kecelakaan kerja dlm 1 tahun. Tenaga kerja tidak masuk 5% dari seluruh waktu kerjanya. Maka FRnya?

FR = (banyaknya kecelakaan x 1.000.000 ) / jam-manusia total.

banyaknya kecelakaan = 60Jam-manusia total = 500 x 50 x 48 = 1.200.000

5 % x 1.200.000 = 60.0001.140.000

Maka FR = ( 60 X 1.000.000 ) / 1.140.000 = 52,63Angka tersebut menunjukkan bahwa dalam 1 tahun terjadi

kira kira 53 kecelakaan pada setiap 1.000.000 jam- manusia

Page 6: Statistik Dalam Penilaian Kinerja Program k3

2. Ratio Keparahan Cidera (Severity Rate)Indikator hilangnya hari kerja akibat kecelakaan kerja untuk per sejuta jam kerja orang.Rumus :

Severity Rate = ( Jumlah hari kerja hilang x 1,000,000)/ Total Person-hours Worked

3. Rerata Hilangnya Waktu Kerja (Average Time Lost Rate/ALTR)Ukuran indikator ini sering disebut juga ‘Duration Rate’ digunakan untuk mengidikasikan tingkat keparahan suatu kecelakaan.

Rumus:

Average Time Lost Rate = (Number of LTI x 1,000,000) / Total Person-hours Worked

SR

ALTR

Page 7: Statistik Dalam Penilaian Kinerja Program k3

Contoh SRSebuah tempat kerja telah bekerja 365.000 jam orang, selama

setahun telah terjadi 5 kasus kecelakaan kerja yang menyebabkan 175 hari kerja hilang. Tentukan severity rate akibat kecelakaan kerja tersebut.

Severity Rate = ( Jumlah hari kerja hilang x 1,000,000)/ Total Person-hours Worked

Jumlah hari kerja hilang = 175Total person-hours worked = 365.000Maka Severity Rate = (175 x 1.000.000) / 365,000 = 479

Nilai severity rate 479 mengindikasikan bahwa selama kurun waktu tersebut berarti, pada tahun tersebut telah terjadi hilangnya waktu kerja sebesar 479 hari per sejuta jam kerja orang.

http://cyberedhoy.blogspot.com/2010/12/1-million-hours-without-lti.html

Page 8: Statistik Dalam Penilaian Kinerja Program k3

Contoh ALTROrganisasi dengan tenaga kerja 500 orang, jumlah jam kerja yang telah dicapai

1,150,000 juta jam kerja orang dan Lost Time Injury-nya (LTI) sebesar 46. Misalkan dari laporan Kecelakaan Kerja selama 6 bulan diperoleh informasi sbb:

– 10 kasus hilang waktu kerja dalam 3 hari sekali = 30– 8 kasus hilang waktu kerja dalam 6 hari sekali = 48– 12 kasus hilang waktu kerja dalam 14 hari sekali = 168– 4 kasus hilang waktu kerja dalam 20 hari sekali = 80– 10 kasus hilang waktu kerja dalam 28 hari sekali = 280– 2 kasus hilang waktu kerja dalam 42 hari sekali = 84

Total keseluruhan = 690 hari kerja hilang

ALTR = (Number of LTI x 1,000,000) / Total Person-hours WorkedAtau

Average Time Lost Rate = ( Frekwensi Rate) / Severity Rate• ALTR = ( 46 X 1.000.000 ) / 1.150.000 = 40• ALTR = 690 / 46 = 15

Dari informasi contoh diatas manajemen akan lebih jelas memperoleh informasi bahwa organisasi mempunyai hilang waktu kerja kecelakaan sebesar 40 tiap sejuta jam kerja orang dengan rata-rata menyebabkan 15 hari tidak masuk kerja.

Page 9: Statistik Dalam Penilaian Kinerja Program k3

4. Incidence RateIncidence rate digunakan untuk menginformasikan kita mengenai prosentase jumlah kecelakaan yang terjadi ditempat kerjaRumus:Incidence Rate = ( Jumlah Kasus x 100) / Jumlah tenaga kerja terpapar

5. Safe-T ScoreSafe T score adalah nilai indikator untuk menilai tingkat perbedaan antara dua kelompok yang dibandingkan. Apakah perbedaan pada dua kelompok tersebut bermakna atau tidak. Rumus:Safe-T Score =(Frekwensi Rate Sekarang – Frekwensi Rate Sebelumnya ) / ( ( Frekwensi Rate Sebelumnya)/ Juta jam kerja orang sekarang))

IR

STS

Page 10: Statistik Dalam Penilaian Kinerja Program k3

Score positif dari Safe T Score mengindikasikan jeleknya record kejadian, sebaliknya score negatif menunjukkan peningkatan record terdahulu. Interpretasi dari Score ini selengkapnya sebagai berikut:

• Safe T Score diantara +2.00 dan –2.00, artinya tidak ada perbedaan atau perbedaan tidak bermakna.

• Safe T Score lebih besar atau sama dengan +2.00 menunjukkan menurunnya performance/kinerja K3, atau ada sesuatu yang salah.

• Safe T Score lebih kecil atau sama dengan -2.00 menunjukkan membaikknya performance/kinerja K3, atau ada sesuatu yang baik dan perlu dipertahankan.

Page 11: Statistik Dalam Penilaian Kinerja Program k3

Contoh IR

Organisasi dengan tenaga kerja 500 orang, jumlah jam kerja yang telah dicapai 1,150,000 juta jam kerja orang dan Lost Time Injury-nya (LTI) sebesar 46.

Incidence Rate = ( Jumlah Kasus x 100) / Jumlah tenaga kerja terpapar

• Jumlah kasus = 46• Jumlah pekerja = 500• Maka IR = (46 x 100 ) / 500 = 9,2 %

Page 12: Statistik Dalam Penilaian Kinerja Program k3

Contoh Safe-T ScoreLokasi A• Tahun lalu :

– 10 kasus kecelakaan– 10,000 jam orang kerja– Frekwensi Rate = 1,000

• Tahun ini :– 15 kasus kecelakaan– 10,000 jam orang kerja– Frekwensi Rate = 1,500

Safe-T Score =(Frekwensi Rate Sekarang – Frekwensi Rate Sebelumnya ) / ( ( Frekwensi Rate Sebelumnya)/ Juta jam kerja orang sekarang))

Safe-T Score = (1,500 – 1,000)/ akar dari ( 1000/0.01) = 500/ 317 = Safe-T Score = +1,58Artinya peningkatan 50% jumlah kasus pada lokasi A termasuk

peningkatan yang tidak bermakna