Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00

20
Bagian 1

description

This is part of HSE Statistic Report

Transcript of Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00

Page 1: Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00

Bagian 1

Page 2: Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00

By Fitri Ifony - HSE Engineer- PT GUNANUSA UTAMA FABRICATORS

TUJUAN PERHITUNGAN & PENILAIAN STATISTIK K3

Digunakan untuk menilai ‘ Pelaksanaan Program K3 / OHS Performance Programs ’. Dengan

menggunakan statistik dapat memberikan masukan ke manajemen mengenai tingkat

kecelakaan kerja serta berbagai faktor yang dapat digunakan sebagai dasar untuk mencegah

menurunnya kinerja K3.

2

Page 3: Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00

By Fitri Ifony - HSE Engineer- PT GUNANUSA UTAMA FABRICATORS

MANFAAT PERHITUNGAN & PENILAIAN STATISTIK K3

Mengidentifikasi naik turunnya (trend) dari suatu timbulnya kecelakaan kerja

Mengetahui peningkatan atau berbagai hal yang memperburuk kinerja K3

Membandingkan kinerja suatu kelompok dengan kinerja sebelumnya. (T-Safe Score)

Memberikan informasi mengenai prioritas pengalokasian dana K3

Memonitor kinerja organisasi, khususnya mengenai persyaratan untuk penyediaan

sistim/tempat kerja yang aman

3

Page 4: Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00

By Fitri Ifony - HSE Engineer- PT GUNANUSA UTAMA FABRICATORS

JENIS-JENIS TERAPAN STATISTIK K3

1. Ratio Total Cidera yang Terekam/Tercatat (TRIR)2. Ratio Hari Kerja Hilang Akibat Cidera (LTIFR)3. Ratio Keparahan Cidera (Severity rate)4. Incidence Rate (IR)5. Frequency Severity Indicator (FSI)6. Safe-T Score7. Safety Sampling (Survey K3)

Bagian 1

Bagian 2

4

Page 5: Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00

By Fitri Ifony - HSE Engineer- PT GUNANUSA UTAMA FABRICATORS 5

Page 6: Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00

By Fitri Ifony - HSE Engineer- PT GUNANUSA UTAMA FABRICATORS

RATIO TOTAL CIDERA YANG TEREKAM/TERCATAT (TRIR)

Untuk menghitung TRIR, ada hal-hal harus kita ketahui sebelumnya. Beberapa

lembaga menerbitkan cara menghitung TRIR dengan standar masing-masing,

diantaranya adalah

OSHA (Occupational Safety and Health Administration)

OGP (International Association of Oil and Gas Producer) dan

IADC (International Association of Drilling Contractor)

Selain itu, tempat (Negara) kita bekerja pasti juga mengeluarkan kebijakan tersendiri.

Oleh karena itu, selain mengikuti standar-standar diatas (optional) kita juga harus

memperhatikan Undang-Undang/ Peraturan tempat kita bekerja serta tergantung

klien dari proyek yang kita kerjakan.

6

Page 7: Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00

By Fitri Ifony - HSE Engineer- PT GUNANUSA UTAMA FABRICATORS

RATIO TOTAL CIDERA YANG TEREKAM/TERCATAT (TRIR)

Untuk mendefinisikan TRIR, OSHA menggunakan istilah Total Recordable Incident (injury and illnesses) Rate. OGP menggunakan Injury Frequency Rate, sedangkan IADC ada Frequency Rate dan Incident Rate. Apabila kita melihat rumusnya OSHA menggunakan konstanta perkalian pada denominator 200.000, OGP 1.000.0000, IADC lain lagi, untuk TRFR (Total Recordable Frequency Rate) menggunakan konstantaperkalian pada denominator 1.000.000, sedangkan untuk TRIR menggunakankonstanta 200.000.

Angka 1.000.000 dipakai untuk menggambarkan jumlah tenaga kerja sebanyak 500 orang yang bekerja selama satu tahun (2000 jam kerja), sehingga didapatkan 2000 dikali 500 menjadi 1.000.000. Sehingga dapat dikatakan angka denominator 1.000.000 sama artinya angka kecelakaan per 500 (lima ratus) pekerja. Begitu juga untukdenominator 200.000, menggambarkan untuk 100 pekerja yang bekerja selama 2000 jam kerja. Jadi dengan kata lain adalah angka kecelakaan per 100 pekerja.

7

Page 8: Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00

By Fitri Ifony - HSE Engineer- PT GUNANUSA UTAMA FABRICATORS

TOTAL CIDERA YANG TEREKAM (TRIR)

Total Recordable Injury Rate (TRIR) merupakan Nilai frekuensi cedera yang

direkam/tercatat diantaranya jumlah kematian, cedera waktu yang hilang, luka

perawatan medis dan cedera kerja tertentu. Hal ini dinyatakan sebagai jumlah total

korban jiwa (kematian), kehilangan jam kerja akibat cidera (LTI) , medis luka

pengobatan (MTC) dan kecelakaan kerja terbatas yang dapat menyebabkan tidak

layak untuk berkerja dalam beberapa hari per total jam kerja dikalikan dengan

konstanta satu juta .

TRIR = Σtotal (Kematian + LTI + MTC + RWDC) x 1.000.000Σtotal Jam Kerja

RUMUS

Konstanta Perkalian8

Page 9: Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00

By Fitri Ifony - HSE Engineer- PT GUNANUSA UTAMA FABRICATORS 9

Page 10: Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00

By Fitri Ifony - HSE Engineer- PT GUNANUSA UTAMA FABRICATORS

Ratio Hari Kerja Hilang Akibat Cidera (LTIF)

LTIF (Lost Time Injury Frequency rate) adalah banyaknya kecelakaan kerja per satujuta jam kerja orang akibat kecelakaan selama periode 1 tahun. Ada dua data penting yang harus ada untuk menghitung frekwensi rate, yaitu :

a. Jumlah jam kerja hilang akibat kecelakaan kerja (Lost Time Injury /LTI) termasuk Kematian.

b. Jumlah jam kerja orang yang telah dilakukan (man hours).

LTIF = Σ Kecelakaan (LTI +Kematian) x 1.000.000Σtotal Jam Kerja

RUMUS

10

Page 11: Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00

By Fitri Ifony - HSE Engineer- PT GUNANUSA UTAMA FABRICATORS

Suatu Perusahaan dengan 500 tenaga kerja, kegiatan 50 minggu per

tahun, 48 kerja perminggu. Jumlah lembur 20.000 jam dan absen

60.000 jam. Terjadi 60 kecelakaan dalam 1 tahun.

Jam Kerja Orang = [(500 x 50 x 48) + 20.000 – 60.000]= 1.160.000

LTIF = 60 x 1.000.0001.160.000

= 51,72 Jam

Ratio Hari Kerja Hilang Akibat Cidera (LTIF)

11

Page 12: Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00

By Fitri Ifony - HSE Engineer- PT GUNANUSA UTAMA FABRICATORS

Nilai LTIF rate 51,72 berarti, bahwa pada periode orang kerja tersebut

terjadi hilangnya waktu kerja sebesar 51,72 jam per-sejuta orang

kerja.

Angka ini tidak mengindikasikan tingkat keparahan kecelakaan

kerja.

Angka ini mengindikasikan bahwa pekerja tidak berada di tempat

kerja setelah terjadinya kecelakaan kerja.

Ratio Hari Kerja Hilang Akibat Cidera (LTIF)

12

Page 13: Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00

By Fitri Ifony - HSE Engineer- PT GUNANUSA UTAMA FABRICATORS 13

Page 14: Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00

By Fitri Ifony - HSE Engineer- PT GUNANUSA UTAMA FABRICATORS

RATIO KEPARAHAN CIDERA (SR)

Indikator hilangnya hari kerja akibat kecelakaan kerja untuk

per sejuta jam kerja orang.

SR = Σ Hari Kerja Hilang x 1.000.000Σtotal Jam Kerja

RUMUS

14

Page 15: Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00

By Fitri Ifony - HSE Engineer- PT GUNANUSA UTAMA FABRICATORS

Sebuah perusahaan telah bekerja 360,000 jam kerja orang, selama setahun telah

terjadi 5 kasus kecelakaan kerja yang menyebabkan 175 hari kerja hilang. Tentukan

frekuensi rate akibat kecelakaan kerja tersebut dan severity ratenya!

LTIF rate = ( 5 x 1,000,000) / 360,000 = 13,8

Severity Rate = (175 x 1,000,000) / 360,000 = 486

Nilai severity rate 486 mengindikasikan bahwa selama kurun waktu tersebut berarti,

pada tahun tersebut telah terjadi hilangnya waktu kerja sebesar 486 hari per sejuta

jam kerja orang.

RATIO KEPARAHAN CIDERA (SR)

15

Page 16: Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00

By Fitri Ifony - HSE Engineer- PT GUNANUSA UTAMA FABRICATORS 16

Page 17: Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00

By Fitri Ifony - HSE Engineer- PT GUNANUSA UTAMA FABRICATORS

INCIDENCE RATE (IR)

Incidence rate digunakan untuk menginformasikan mengenai prosentase jumlah

kecelakaan yang terjadi ditempat kerja

Incidence Rate =Σtotal Kasus x 100%Σtotal tenaga kerja yang terpapar

RUMUS

17

Page 18: Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00

By Fitri Ifony - HSE Engineer- PT GUNANUSA UTAMA FABRICATORS

INCIDENCE RATE (IR)

Jml kasus kecelakaan kerja 46 kali pada tahun 2009Jumlah tenaga kerja = 500 pekerjaHitung Incidence rate!Incidence rate = (jml.kasus / jml.tenaga kerja terpapar) x 100%

= ( 46/500) x 100% = 9,2%

Jadi jumlah prosentase kecelakaan kerja tahun 2009 adalah 9,2 %

18

Page 19: Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00

By Fitri Ifony - HSE Engineer- PT GUNANUSA UTAMA FABRICATORS 19

Page 20: Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00

By Fitri Ifony - HSE Engineer- PT GUNANUSA UTAMA FABRICATORS

SINGKATAN – SINGKATAN SAFETY

LTI : Lost Time Injury

LTIR : Lost Time Injury Rate

TRIR : Total Recordable Injury Rate

MTC : Medical Treatment Case

RWDC : Restricted Work Day Case

LWDC : Lost Work Day Case

FAT : Fatality

FAC : First Aid Case

ED : Environmental Damage

NMI : Near Miss

VAR : Vehicle Accident Rate

SR : Severity Rate

TRI : Total Recordable Injuries

STS : Safe-T-Score

FR : Frequency Rate

20