Statistik Daerah Kota Semarang 2015
Transcript of Statistik Daerah Kota Semarang 2015
-
8/19/2019 Statistik Daerah Kota Semarang 2015
1/29
-
8/19/2019 Statistik Daerah Kota Semarang 2015
2/29
STATISTIK DAERAH
KOTA SEMARANG 2015
BADAN PUSAT STATISTIK KOTA SEMARANG
-
8/19/2019 Statistik Daerah Kota Semarang 2015
3/29
STATISTIK DAERAH
KOTA SEMARANG 2015
ISSN :
No. Publikasi :
Katalog BPS : 1101002.3374
Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm
Jumlah Halaman : iv + 21 halaman
Naskah:Seksi Statistik Neraca dan Wilayah
Gambar Kulit dan Layout:
Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik
Diterbitkan Oleh:
Badan Pusat Statistik Kota Semarang
Dicetak Oleh :
Badan Pusat Statistik Kota Semarang
Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya
-
8/19/2019 Statistik Daerah Kota Semarang 2015
4/29
Kata Pengantar
Dalam rangka meningkatkan pelayanan terhadap konsumen data, Badan
Pusat Statistik Kota Semarang menerbitkan buku Statistik Daerah Kota Semarang
tahun 2015. Buku ini merupakan kelanjutan dari publikasi tahun sebelumnya dan
melengkapi publikasi publikasi statistik yang sudah terbit secara rutin setiap
tahunnya.
Publikasi ini memuat informasi data-data penting yang terkait dengan
geografi, pemerintahan, kependudukan dan tenaga kerja, perekonomian serta
pendapatan regional. Untuk lebih memudahkan para pengguna data, publikasi ini
juga dilengkapi dengan analisis deskriptif sederhana dan ringkas serta hanya
memuat indikator-indikator pokok saja.
Diharapkan dengan terbitnya publikasi ini bisa memenuhi tuntutankebutuhan data statistik dan juga lebih memudahkan pemerintah daerah maupun
para pengguna data dalam mengenali dan memahami kondisi wilayah Kota
Semarang.
Kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya publikasi ini
disampaikan ucapan terima kasih.
Semarang, September 2015
Badan Pusat Statistik Kota Semarang
K e p a l a,
Endang Retno Sri Subiyandani,S.Si
NIP. 19641023.198802.2.001
-
8/19/2019 Statistik Daerah Kota Semarang 2015
5/29
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………………. iii
Daftar Isi ………………. iv
1. Geografi dan iklim ………………. 1
2. Pemerintahan ………………. 2
3. Penduduk ………………. 4
4. Ketenagakerjaan ………………. 5
5. Pendidikan ………………. 6
6. Kesehatan ………………. 7
7. Perumahan ………………. 8
8. Pembangunan Manusia……………… 9
9. Pertanian ……………… 10
10.Pertambangan dan Energi ……………… 11
11.Industri Pengolahan ……………… 12
12.Konstruksi ……………… 13
13.Hotel dan Pariwisata ……………… 14
14.Transportasi dan Komunikasi …………….. 15
15.Perbankan dan Investasi ……………… 16
16.Harga-harga……………..
17
17.Pengeluaran Penduduk …………….. 18
18.Perdagangan …………….. 19
19.Pendapatan Regional …………….. 20
20.Perbandingan Regional …………….. 21
-
8/19/2019 Statistik Daerah Kota Semarang 2015
6/29
-
8/19/2019 Statistik Daerah Kota Semarang 2015
7/29
Keterangan Cover : Tradisi Dugderan
Gambar diambil dari : internet
Dugderan merupakan festival untuk menandai dimulainya ibadah puasadi bulan Ramadan yang diadakan di Kota Semarang. Perayaan ini dimulaisejak masa kolonial dan dipusatkan di daerah Simpang Lima. Perayaandibuka oleh wali kota dan dimeriahkan oleh sejumlah mercon dankembang api (nama "dugderan" merupakan onomatope dari suaraletusan). Pada perayaan ini beragam barang dijual (semacam pasarmalam) dan pada masa kini sering diikutkan berbagai sponsor darisejumlah industri besar. Meskipun demikian, ada satu mainan yang selaluterkait dengan festival ini, yang dinamakan "warak ngendok". Dugderandimaksudkan selain sebagai sarana hiburan juga sebagai sarana dakwahIslam.
Tradisi “Dugderan” ini berasal dari kota Semarang, Jawa Tengah. Nama“Dugderan” sendiri berasal dari kata “Dug” dan “Der”. Kata Dug diambildari suara dari bedug masjid yang ditabuh berkali-kali sebagai tandadatangnya awal bulan Ramadhan. Sedangkan kata “Der” sendiri berasaldari suara dentuman meriam yang disulutkan bersamaan dengan tabuhanbedug.
Tradisi yang sudah berumur ratusan tahun ini terus bertahan ditengahperkembangan jaman. biasanya digelar kira-kira 1-2 minggu sebelumpuasa dimulai. Karena sudah berlangsung lama, tradisi Dugderan ini punsudah menjadi semacam pesta rakyat. Meski sudah jadi semacam pestarakyat –berupa tari japin, arak-arakan (karnaval) hingga tabuh bedug olehWalikota Semarang –, tetapi proses ritual (pengumuman awal puasa)tetap menjadi puncak dugderan.
-
8/19/2019 Statistik Daerah Kota Semarang 2015
8/29
Statistik Daerah Kota Semarang 2015 1
`
Lebih dari delapan bulan diguyur hujan
Luas wilayah Kota Semarang sebesar 1,15 persen dari total Iuas daratan ProvinsiJawa Tengah, mengalami hujan sebanyak 160 hari pada tahun 2014 dengan
tingkat kelembaban udara tercatat 76 persen.
GEOGRAFI DAN IKLIM
Kota Semarang sebagai ibukota provinsiJawa Tengah adalah sebuah kota besar yang
sangat strategis karena berada pada posisi
tengah-tengah pantai utara Jawa. Nama lain
yang melekat pada Kota Semarang adalah
“Semarang The beauty of Asia”. Luas wilayah
Kota Semarang tercatat sebesar 373,70 km²
yang terletak antara garis 6°50' dan 7°40'
Lintang Selatan dan antara 109°35' dan
110°50' Bujur Timur. Dibatasi sebelah baratdengan Kabupaten Kendal, sebelah timur
dengan Kabupaten Demak, sebelah selatan
dengan kabupaten Semarang dan sebelah
utara dibatasi oleh Laut Jawa.
Rata-rata suhu udara di Kota Semarang
mencapai 28,0°C. Tempat –tempat yang
letaknya berdekatan dengan pantai mempunyai
suhu udara rata-rata relatif lebih tinggi, dengankelembaban udara berkisar diangka 76 persen.
*** Sebaikny a And a Tahu
Pada tahun 2014, dari seluruh luas lahan di
Semarang, sekitar 10% nya untuk lahan sawah.
Curah hujan selama tahun 2014 tercatat
sebanyak 2.423 mm dengan hari hujan 160
hari, sedangkan bulan yang paling lama
diguyur hujan adalah Januari dan November.
Kecepatan angin selama setahun kemarin
berkisar antara 6 km/jam.
Topografi kota Semarang terdiri dari dataran
rendah dan dataran tinggi. Dibagian utara yang
berbatasan dengan pantai memiliki kemiringan
0 - 2%. Sedang bagian selatan merupakan
daerah perbukitan dengan kemiringan 2 - 40%dan ketinggian sampai 200m dpl.
Peta Kota Semarang
Statistik Geografi dan Iklim
Kota Semarang
Uraian Satuan 2014
Luas Km2 373.3
Suhu Udara0 C 28.0
Kecepatan Angin Km/jam 6
Kelembaban % 76
Hari Hujan Hari 160
Curah Hujanmm 2423
Desa Pesisir Desa 17
Desa Bukan Pesisir Desa 160
Kecamatan Kecamatan 16
Kelurahan Desa 177
Sumber : Stasiun Klimatologi Kota Semarang,2014
Sebagian besar luas lahan sawah di Kota
Semarang merupakan sawah semiteknik,sehingga bisa ditanami padi lebih dari
sekali dalam setahun
-
8/19/2019 Statistik Daerah Kota Semarang 2015
9/29
2 Statistik Daerah Kota Semarang 2015
Sampai dengan tahun 2013, jumlah
kecamatan dan kelurahan di kota Semarang
tidak mengalami perubahan, terbagi menjadi
16 kecamatan dan 177 kelurahan. Sebagai
kepanjangan tangan kelurahan, RT dan RW
senantiasa terus bertambah, hal ini
dimungkinkan karena adanya penambahan
rumah tangga maupun komplek perumahan
baru. Dimana pada tahun 2012, belum terjadi
pemekaran RW, dan jumlah RT masih sama
yaitu 9.391.
Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Kota
Semarang sedikit mengalami penurunan dari
sekitar 14,745 ribu orang pada tahun 2013
menjadi sekitar 14,707 ribu orang pada tahun
2014. Dilihat berdasarkan komposisi pegawai
menurut jenis kelamin, jumlah pegawai
perempuan (7.974 orang) jauh lebih banyak
dari pada jumlah pegawai laki-laki (6.733
orang). Fenomena sebaliknya terjadi pada
pegawai honorer (Harlep), dimana pada tahun
2014 jumlah harlep laki-laki (43 orang) hampir
2 kali lipat harlep perempuan (22 orang).
Tidak ada pemekaran wilayah
Hingga 2014, Kota Semarang merupakan salah satu kabupaten/kota yang tidakmengalami pemekaran wilayah sejak diberlakukannya otonomi daerah.
PEMERINTAHAN
Sumber : Kota Semarang Dalam Angka, 2014
Tahun 2014 masih ada 17 kelurahan
yang belum memiliki lurah dan ada 23
kelurahan yang belum memiliki
sekretaris.
Perangkat Kelurahan Di Kota Semarang
Tahun 2014
Statistik Pemerintahan Di Kota Semarang
Tahun 2013
Wilayah
Administrasi
2 12 2 13 2 14
Kecamatan 16 16 16
Kelurahan 177 177 177
RW 1.400 1.400 1.400
RT 9.391 9.391 9.391
Jumlah PNS 15.454 14.745 14.707
177 177 177
171
160 160
163
154 154
140
145
150
155
160
165
170
175
180
2012 2013 2014
KELURAHAN
LURAH
SEKLUR
-
8/19/2019 Statistik Daerah Kota Semarang 2015
10/29
4 Statistik Kota Semarang 2015
Piramida Penduduk Kota Semarang 2014
Perlu d iwaspadai, arah p erubahan perkembangan p enduduk
Keberhasilan Kota Semarang dalam menurunkan laju pertumbuhan pendudukselama beberapa tahun ke belakang perlu terus dipertahankan dengan tidakmengesampingkan untuk terus meningkatkan kualitas penduduknya.
PENDUDUK
Komposisi penduduk Kota Semarang
didominasi oleh penduduk muda/dewasa.
Kelompok usia produktif (Kelompok usia 25-39)
terlihat sangat mendominasi, dimana kelompok
usia ini adalah mereka yang terlibat aktif dalam
lapangan pekerjaan. Mereka pada umumnya
telah menyelesaikan pendidikan tinggi maupun
sudah berumah tangga. Kondisi seperti ini
tentunya harus menjadi perhatian pemerintah
dalam mengambil langkah-langkah kebijakan di
bidang kependudukan utamanya ketersediaan
lapangan pekerjaan. Sehingga diharapkan bisa
menjadi penggerak roda perekonomian, bukan
malah sebaliknya menjadi beban pembangunan.
Jumlah penduduk Kota Semarang mencapai
1,56 juta jiwa pada tahun 2012. Angka ini terus
meningkat dan pada tahun 2014 telah mencapai
1,58 juta jiwa. Tingkat pertumbuhan penduduk
pada tiga tahun terakhir berfluktuatif. Dimana
tercatat pada tahun 2012 sebesar 0.96% dan
mulai melambat di tahun berikutnya menjadi
0.97% di tahun 2014.
Dengan luas wilayah sekitar 377 km2, ini
berarti setiap km2 ditempati penduduk sebanyak
4.241 orang pada tahun 2014. Selain itu anggota
rumah tangga dalam setiap rumah tangga
terlihat cenderung tidak berubah.
Secara umum jumlah penduduk perempuan
lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk
laki-laki. Pada tahun 2014, untuk setiap 100
penduduk perempuan terdapat 98.8 penduduk
laki-laki.
Uraian 2012 2013 2014
Jumlah Penduduk (000 jiwa) 1.559 1.572 1.584
Pertumbuhan penduduk (%) 0,96 0,83 0,97
Kepadatan Penduduk (jiwa/km2) 4.172 4.207 4.241
Sex Ratio (L/P) (%) 98,89 99 98,8
Jumlah Ru Ta (000 ruta) 416,57 442,1 443,5
Rata-rata ART (jiwa/ruta) 3,8 3,56 3,57
% Penduduk menurut kelompok umur
0-14 thn 24,68 23,77 23,73
15-64 thn 70,99 71,28 71,55
> 65 thn 4,33 4,95 4,72
Sumber : Profil Kependudukan, 2014
Indikator Kependudukan Kota Semarang
*** Sebaikny a And a Tahu
Lebih dari 76 persen PUS merupakan Peserta
KB lestari dan alat kontrasepsi yang paling
diminati adalah suntik KB yang mencapai 45 persen
100.000 60.000 20.000 20.000 60.000 100.000
0-4
5-9
10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60-64
65+
Laki-laki Perempuan
-
8/19/2019 Statistik Daerah Kota Semarang 2015
11/29
Statistik Kota Semarang 2015 5
Tingkat kesempatan kerja di Kota Semarang mengalami kenaikan selama periode2012-2014. yang diikuti oleh kenaikan upah minimum kota dari 991 ribu menjadi
1.423 ribu rupiah.
Kesempatan ker ja dan up ah meningkat
KETENAGAKERJAAN
Dari total penduduk usia kerja (15 tahun ke
atas), lebih dari dua pertiga penduduk Kota
Semarang termasuk dalam angkatan kerja.
Tingkat partisipasi angkatan kerja terlihat lebih
rendahdari tahun sebelumnya yaitu 67,75
persen di tahun 2013 menjadi 68,43 persen di
tahun 2014.
Pasar tenaga kerja Kota Semarang di tahun
2014 terlihat sedikit lesu yang ditandai dengan
menurunya angka kesempatan kerja. Hal ini
dapat dilihat dari turunnya persentase
penduduk usia kerja yang bekerja di tahun
2014 dan tingkat pengangguran terlihat sedikit
meningkat dibandingkan tahun sebelumnya
yaitu menjadi 7,76 persen.
*** Sebaikn ya Anda Tahu
Jumlah pencari kerja laki laki sebanding
dengan jumlah pencari kerja perempuan.
Berdasarkan perbandingan menurut tiga
sektor utama, pilihan bekerja di sektor jasa-jasa
(S) tampaknya masih mendominasi pasar kerja
di Kota Semarang dengan persentase
mencapai angka 74,58 persen pada tahun
2014, yang diikuti dengan sektor manufaktur
(M) dengan persentase sebesar 23,51 persen.Selain itu masih ada sekitar 2,91 persen tenaga
kerja di Semarang yang memilih sektor
pertanian (A). Upah minimum regional (UMR)
Kota Semarang terus mengalami peningkatan.
Selama periode 2012-2014 UMR Kota
Semarang meningkat dari Rp 991 ribu menjadi
Rp 1.423 ribu perbulan.
Tingkat Pengangguran Terbuka Kota Semarang
Sumber : Inkesra Kota Semarang, 2014
Pada tahun 2014 jumlah Warga
Negara Asing (WNA) yang bekerja di
Kota Semarang mencapai 253 orang .
Statistik Ketenagakerjaan Kota Semarang
Uraian 2012 2013 2014
TPAK (%)67,9
67,8 68,4
TPT (%)5,8
6,0 7,8
Bekerja (%)94,2
94,0 94,0
UMR (000 Rp)991,5
1.209,1 1.423,5
Bekerja di sektor A (%) 3,62 3,06 2,91
Bekerja di sektor M (%) 22,80 20,88 23,51
Bekerja di sektor S (%) 73,58 76,06 74,58
Sumber : Kota Semarang Dalam Angka, 2014
-
8/19/2019 Statistik Daerah Kota Semarang 2015
12/29
6 Statistik Kota Semarang 2015
Rata-rata lama sekolah di Kota Semarang baru menyelesaikan pendidikan dasar yaituhanya sekitar 10.37 tahun. Artinya, secara rata-rata penduduk Kota Semarang hanyamenyelesaikan pendidikan sampai dengan jenjang pendidikan kelas 1 SLTA.
PENDIDIKAN Pendud uk rata-rata baru menyelesaikan pendidik an kelas 1 SLTA
Penduduk laki-laki di Kota Semarang seperti
juga di daerah lain memiliki kemampuan baca tulis
lebih tinggi dibanding perempuan. Secara umum
penduduk kota Semarang 15 tahun keatas, pada
tahun 2014 yang belum bisa baca tulis masih ada
sekitar 4 persen.
Sebagai ibukota provinsi, Kota Semarang
dibanding kabupaten/kota lain di Jawa Tengah
pada tahun 2014, penduduknya mengenyam
pendidikan lebih lama. Hal ini ditunjukkan dengan
indikator rata-rata lama sekolah yang mencapai
10.19 tahun, atau memutuskan berhenti ketika
kelas 1 SMA.
Capaian di bidang pendidikan terkait erat
dengan ketersediaan fasilitas pendidikan. Pada
jenjang pendidikan SD di Kota Semarang untuktahun ajaran 2013/2014 seorang guru rata-rata
mengajar 19-20 murid SD. Semakin tinggi jenjang
pendidikan maka beban seorang guru semakin
sedikit, dimana untuk jenjang pendidikan SLTP
rata-rata seorang guru mengajar 14-15 murid dan
di jenjang SLTA beban seorang guru hanya
mengajar 11-12 murid.
Daya tampung kelas terhadap banyaknya
murid haruslah seimbang agar proses belajarmengajar dapat berjalan dengan baik. Semakin
banyak murid dalam satu kelas semakin turun
daya serap murid terhadap materi. Kemampuan
daya tampung ruang kelas untuk jenjang
pendidikan SD di Kota Semarang mencapai 35
murid. Semakin tinggi jenjang pendidikan daya
tampung ruang kelas semakin kecil, masing-
masing mencapai 33 murid untuk SLTP dan 33
murid untuk SLTA per kelas.
Jumlah Murid, Guru, Sekolah di Kota Semarang, 2013/2014
Indikator Pendidikan Kota Semarang
Uraian 2012 2013 2 014
Angka Melek Huruf 96.56 97.34 96.4
Laki-laki 98.74 98.56 97.80
Perempuan 94.54 96.19 95.10
Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 9.92 10.06 10.19
Angka Partisipasi Sekolah (APS)
7-12 97.71 99.21 98.83
13-15 95.15 95.10 96.63
16-18 69.22 75.33 80.49
Sumber : Inkesra Kota Semarang , 2014
Sumber : Kota Semarang Dalam Angka, 2014
Pada tahun akademik 2013/2014
jumlah perguruan tinggi di Kota
Semarang tercatat sebanyak 73
perguruan tinggi, yang terdiri dari 3
perguruan tinggi negeri dan 70
perguruan tinggi swasta .
-
8/19/2019 Statistik Daerah Kota Semarang 2015
13/29
Statistik Daerah Kota Semarang 2015 7
Sebagian besar kelahiran di Kota Semarang mengandalkan tenaga medis khususnyabidan, sementara kelahiran yang ditolong tenaga medis lain terlihat semakin menurun.
Bidan merupakan penolon g kelahiran utama
KESEHATAN
Sebagai rujukan penduduk untuk berobat
jalan di Kota Semarang fasilitas kesehatan
tertinggi adalah praktek dokter/poliklinik yang
mencapai 48,17 persen. Hal ini mengindikasikan
bahwa fasilitas tersebut paling banyak dipilih
karena paling mudah dijangkau oleh penduduk,
walaupun biaya berobat yang dikeluarkan relatif
lebih mahal. Pilihan tempat berobat jalan yang
berikutnya adalah puskesmas/pustu yang
mencapai 24,43 persen dan rumah sakit sekitar
13,93 persen.
Persentase tertinggi penolong kelahiran di
Kota Semarang dilakukan oleh bidan yang
mencapai 60,11 persen, angka ini sedikit lebih
tinggi dibanding tahun sebelumnya. Hal ini
menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan
penduduk di bidang kesehatan cukup tinggi
dengan memahami pentingnya keselamatan ibu
dan bayi yang dilahirkan. Sementara itu, balita
yang proses kelahirannya di tolong oleh dokter
sudah mencapai 39,70 persen.
Pemerintah mengupayakan agar fasilitas
kesehatan yang memadai, bisa dijangkau
seluruh masyarakat Semarang. Pada tahun
2014 terdapat 37 puskesmas yang tersebar di
kelurahan, bahkan 13 diantaranya dilengkapi
dengan fasilitas rawat inap. Selain itu tersedia
juga 381 apotik dan 684 dokter spesialis
praktek. Untuk meringankan masyarakat kurang
mampu pemerintah juga mengeluarkan Jaminan
Kesehatan Masyarakat (BPJS Kesehatan), bagi
mereka yang rawat inap di rumah sakit.
Fasilitas Kesehatan di Kota Semarang, 2011
Statistik Kesehatan Kota Semarang
Uraian 2012 2013 2014
Tempat Berobat (%)
Rumah Sakit 16.39 16.94 13.93
Praktek Dokter 48.12 48.76 48.17
Puskesmas 25.79 25.06 24.43
Petugas Kesehatan 3.98 5.08 7.08
Pengobatan Tradisional 1.31 1.81 3.27
Lainnya 4.40 2.34 3.12
Penolong Kelahiran (%)
Dokter 46.05 46.06 39.70
Bidan 53.07 53.50 60.11
Tenaga Medis Lain 0.88 0.44 0.19
Dukun - - -
Famili - - -
Lainnya - - -
Angka Kesakitan (%) 32.70 30.74 33.49
Balita diberi ASI (%) 94.20 96.81 90.97
Angka Harapan Hidup (tahun) 77.18 77.18 77.18
Sumber : Data SUSENAS (diolah), IPM,INKESRA Kota
Semarang, 2012-2014
Sumber : Kota Semarang Dalam Angka, 2014
Angka harapan hidup waktu lahir penduduk
Kota Semarang pada tahun 2014 mencapai
umur 77 tahun.
-
8/19/2019 Statistik Daerah Kota Semarang 2015
14/29
8 Statistik Daerah Kota Semarang 2015
Meskipun kondisi tempat tinggal cenderung membaik, pada tahun 2014 masih adahampir 10 persen rumah tangga yang menempati rumah berdidinding tidak permanen.
Kurang dar i 5 % rumah tangga di Semarang menempat i rum ah ber lantai tanah
PERUMAHAN
Salah satu indikasi rumah sehat menurut
Badan Kesehatan Dunia (WHO) adalah
rumah tinggal yang memiliki luas lantai per
kapita minimal 10 m2. Pada tahun 2014
masih ada sekitar 12.31 persen rumah
tangga yang menempati rumah dengan luas
lantai kurang dari 20m2. Selain itu masih
ada sekitar 0.57 persen rumah tangga yang
tidak memakai jamban untuk keperluan
buang air besar.
Kondisi perumahan di Kota Semarang
terlihat semakin membaik selama periode
2013 –2014. Hal ini dapat dilihat pada
meningkatnya jumlah rumah tangga yag
memiliki perumahan dengan kondisi lantai
bukan tanah, beratap layak dan berdinding
permanen. Persentase rumahtangga dengan
lantai rumah bukan tanah pada tahun 2014
mencapai 95.79 %, sementara itu hampir
semua rumahtangga tinggal di rumah
dengan atap yang layak. Selain itu
persentase rumah tangga yang menempati
rumah dengan dinding permanen/tembok
jumlahnya hampir mencapai 91.73 persen.
Akses terhadap air minum bersih
tampaknya masih menjadi masalah yang
serius bagi penduduk di Kota Semarang, hal
ini terlihat dari masih tingginya persentase
rumah tangga dengan jarak penampungan
tinja yang kurang dari 10 m. Dari rumah
tangga yang memakai sumber air minum
dengan air yang diambil dari dalam tanah,
masih ada 2.78 % dengan jarak ke penam-
pungan tinja
-
8/19/2019 Statistik Daerah Kota Semarang 2015
15/29
-
8/19/2019 Statistik Daerah Kota Semarang 2015
16/29
10 Statistik Kota Semarang 2015
`
Uraian 2012 2013 2014
Padi
Luas Panen (ha) 7.250,0 6.673,0 7.808,0
Produksi (ton) 34.206,0 30.936,0 25.483,0
Jagung
Luas Panen (ha) 784,0 584,0 626,0
Produksi (ton) 3.121,0 2.478,0 1.566,0
Kacang Hijau
Luas Panen (ha) 148,0 136,0 128,0
Produksi (ton) 180,0 154,0 152,0Kacang Tanah
Luas Panen (ha) 436,0 341,0 281,0
Produksi (ton) 511,0 422,0 329,0
Ubi Kayu
Luas Panen (ha) 876,0 534,0 420,0
Produksi (ton) 16.186,0 9.834,0 7.652,0
Ubi Jalar
Luas Panen (ha) 19,0 25,0 11,0
Produksi (ton) 249,0 321,0 154,0
Dibandingkan dengan produktivitas Tanaman Pangan kabupaten/kota lain di JawaTengah, Produktivitas Tanaman Pangan Kota Semarang masih tergolong cukup rendah pada tahun 2014
Produ ktivi tas Tanaman Pangan Mengalami Penuru nan
PERTANIAN
Kota Semarang memang bukan daerah
utama pertanian di Provinsi Jawa Tengah,
sehingga sumbangan terhadap total
produksinyapun sangat kecil, kurang dari satu
persen terhadap total produksi pertanian di
Jawa Tengah. Dibandingkan dengan tahun
sebelumnya produktivitas tanaman pangan di
Kota Semarang mengalami penurunan.
Sebagai contoh produksi padi pada tahun
2014 tercatat mengalami penurunan yaitu
sekitar menjadi 25 ribu ton, dimana setahun
sebelumnya sekitar 31 ribu ton. Kemudian
produksi jagung juga menurun menjadi 1566
ton dari tahun sebelumnya yang tercatat 2478
ton.
*** Sebaikn ya Anda Tahu
Jumlah kambing yang dipotong di Kota
Semarang pada tahun 2013 sebanyak
150.810 ekor atau mencapai 19,7 persen dari
total pemotongan kambing di Provinsi Jawa
Tengah
Penurunan produksi juga terjadi pada
komoditas ubi jalar dimana pada tahun 2014
tercatat produksinya 154 ton sementara tahun
sebelumnya tercatat 321 ton. Dilihat dari sisi
produktivitas, tampak bahwa produktivitas
tanaman pertanian Kota Semarang masih
dibawah rata-rata produktivitas di Jawa
tengah. Tercatat pada tahun 2014
produktivitas padi Kota Semarang hanya
mencapai 32.64 kuintal per ha, sementara
produktivitas padi Jawa Tengah telah
mencapai 53,57 kuintal per ha.
Produktivitas Tanaman Pangan Kota Semarang(Kw/Ha), 2014
Statistik Tanaman Pangan Kota Semarang
Sumber : Jawa Tengah Dalam Angka 2014
-
8/19/2019 Statistik Daerah Kota Semarang 2015
17/29
Statistik Kota Semarang 2015 11
Golongan TarifJumlah
Pelanggan
Daya
Tersambung
(VA)
Kwh Terjual
Sosial (S) 32.594 121.763.650 194.284.052
Rumah Tangga ( R ) 1.214.871 1.020.016.850 1.753.641.849
Usaha ( U ) + Khusus
+ Industri Hotel ( IH ) 67.609 414.990.750 703.580.571
Industri 1.449 633.868.700 1.779.028.192
Kantor Pemerintahan( G) + Penerangan
Jalan (J) 8.154 79.231.907 156.113.379
Total 1.324.677 2.269.871.857 4.586.648.043
Kebutuhan energi listrik dan juga bahan bakar minyak dari tahun ketahun selalu meningkat
Produks i l is t r ik di Kota Semarang terus merosot
PERTAMBANGAN & ENERGI
Dalam sektor pertambangan dan
penggalian, di Kota Semarang hanya ada
kegiatan penggalian. Dilihat dari penerimaan
pajak bahan galian Golongan C di Kota
Semarang pada tahun 2013 realisasi melebihi
target yaitu dari target 1 milyar realisasi
sebesar 1,3 milyar atau sekitar 136 persen.
Sebagai sumber penerangan dan energi,baik di sektor rumahtangga maupun industri,
listrik memegang peranan yang sangat vital.
Sampai tahun 2014, jumlah pelanggan listrik di
Kota Semarang mencapai 1.324.677
pelanggan dan total daya listrik yang
tersambung mencapai 2.269 MegaWatt.
Selain listrik, sumber energi yang sangat
penting adalah bahan bakar minyak ( BBM).
Jenis bahan bakar minyak yang paling banyak
digunakan di Kota Semarang adalah jenis
premium mencapai 56 persen, disusul
kemudian jenis solar sebanyak 33 persen.
Sementara penggunaan pertamax baru 2
persen dari keseluruhan kebutuhan BBM yang
disalurkan di Kota Semarang.
Jumlah Pelanggan PLN dan Daya Tersambung Tahun2014
Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Bahan Galian
Golongan C dan Sumur Air bawah Tanah KotaSemaran Tahun 2013
0
1000
2000
3000
4000
5000
Pajak Bahan
Galian Gol. C
Sumur Air
Bawah Tanah
Target Realisasi
Sumber : Jawa Tengah Dalam Angka, 2014
Persentase Penggunaan Bahan Bakar MinyakTahun 2014
Pada tahun 2014 di Kota Semarang
terdapat 63 penyalur BBM jenis premium
,62 Penyalur jenis Solar, 58 penyalur BBM
jenis pertamax dan 2 penyalur jenis
Avgas/avtur
-
8/19/2019 Statistik Daerah Kota Semarang 2015
18/29
12 Statistik Kota Semarang 2015
Uraian 2011 2012 2013
Jumlah Industri 303 325 300
Jumlah Tenaga
Kerja 82.344 88.445 84.277
Output ( Dalam
Juta Rp) 25.035,306 28.039,699 31.273,444
INDUSTRI PENGOLAHAN Produkt iv i tas pekerja sektor industr i semakin memb aik
Trend produktivitas pekerja yang diukur dengan nilai tambah per pekerja di KotaSemarang selama 2011-2013 semakin membaik
Selama tahun 2013 tercatat sebanyak
300 buah perusahaan Industri Besar dan
Sedang dengan menyerap sebanyak 84.277
orang tenaga kerja.
Jika dibandingkan dengan tahun 2012
mengalami penurunan jumlah industri industriBesar dan Sedang dimana pada tahun 2012
tercatat sebanyak 325 buah perusahaan
dengan menyerap sekitar 88 ribu tenaga kerja .
*** Sebaikny a And a Tahu
Bahan baku yang digunakan dalam
proses produksi industri pengolahan sebanyak
99 persennya berasal dari dalam negeri.
Produktivitas tenaga kerja yang diukur
dari total output dibagi jumlah tenaga kerja
pada tahun 2013 menunjukkan trend naik
dibanding tahun tahun sebelumnya. Tercatat
selama tahun 2013 untuk setiap tenaga kerja
sektor industri pengolahan besar – sedang di
Kota Semarang menghasilkan produksi
sebesar 317 juta rupiah.
Produktivitas Industri Pengolahan
Statistik Industri Pengolahan di Kota Semarang
-
8/19/2019 Statistik Daerah Kota Semarang 2015
19/29
Statistik Kota Semarang 2015 13
`
Perusahaan konstruksi dengan kualifikasi K (nilai peker jaan ≤ 1 milyar) selamatiga tahun terakhir mencapai 85 persen dari total perusahaan.
KONSTRUKSI Perusahaan k onstruk si keci l mendominasi di K ota Semarang
Jumlah perusahaan konstruksi di Kota
Semarang dari tahun ke tahun senantiasa
bertambah. Pada tahun 2013 perusahaan
konstruksi yang terdaftar di LPJK, sebanyak
1369 usaha, bertambah 45 persen dibanding
tahun sebelumnya. Sekitar 85 persen
perusahaan konstruksi di Kota Semarang
adalah perusahaan dengan nilai pekerjaan
sampai 1 milyar (Kualifikasi K), sedangkan
perusahaan dengan pekerjaan diatas 1 milyar
(Kualifikasi B) hanya ada 37 perusahaan
(2,70%). Selain itu dari data LPJK juga
menunjukkan ada sebanyak 159 perusahaan
Konsultan yang terdaftar di tahun 2013.
Dari data Sensus Ekonomi 2006, dengan
jumlah perusahaan konstruksi sebanyak 593
usaha, sebanyak 77,57 persennyamenggunakan tenaga kerja dibawah 10 orang.
Perusahaan konstruksi gedung dan bangunan
mendominasi perusahaan konstruksi di Kota
Semarang yang mencapai 72,85%.
Jumlah rumah penduduk senantiasa
bertambah dari tahun ke tahun, seiring dengan
pertambahan jumlah rumahtangga. Pada tahun
2014, dengan jumlah rumahtangga sekitar443.541 dan jumlah rumah sekitar 350.528 ribu
menunjukkan bahwa di Kota Semarang secara
rata-rata tiap 1.000 rumah tinggal ditempati
sebanyak 1.265 rumahtangga. Hal ini berarti
ada sekitar 26 persen dari total rumahtangga
yang tinggal bersama rumahtangga lain dalam
satu rumah.
Statistik Konstruksi Kota Semarang
Jumlah Rumah Penduduk Kota Semarang
Uraian 2011 2012 2013
Perusahaan
Konstruksi 1.313 944 1.369
Kualifikasi B 55 27 37
Kualifikasi M 188 114 162
Kualifikasi K 1.070 803 1.170
Perusahaan
Konsultan 339 131 159
Sumber : Jawa Tengah Dalam Angka 2014
Uraian 2012 2013 2014
Total Rumah
Penduduk 346.683 350.525 350.528
Gedung Permanen 239.195 241.846 241.848
Sebagian Gedung 75.078 75.910 75.911
Dari Papan/Kayu 30.987 31.331 31.332
Dari Bambu / Lainnya 1.423 1.438 1.437
-
8/19/2019 Statistik Daerah Kota Semarang 2015
20/29
14 Statistik Daerah Kota Semarang 2014
HOTEL & PARIWISATA
Tamu lebih memil ih hotel berbintang
Meskipun jumlah hotel berbintang sekitar setengah dari hotel non berbintang, namun jumlah kamar maupun tingkat hunian hotel berbintang lebih tinggi dibandingkanhotel non berbintang.
Sebagai salah satu daerah tujuan wisata
utama, pada tahun 2014 terdapat 97 usaha
akomodasi di Kota Semarang dengan 5.355
kamar dan 8.182 tempat tidur. Dari seluruh
usaha akomodasi tersebut, 6.356 kamar atau
77,68 persen tersedia di hotel berbintang, dan
sisanya sekitar 1.826 kamar terdapat pada hotel
non berbintang. Tingkat hunian kamar kalau
dilihat menurut klasifikasi hotel, tingkat huniankamar hotel berbintang terlihat meningkat, dari
52,25 persen menjadi 56,50 persen.
*** Sebaiknya An da Tahu
Pada tahun 2014 wisatawan mancanegara
menginap di hotel berbintang lebih lama
daripada wisatawan nusantara.
Terjadi sedikit penurunan jumlah wisatawan
baik mancanegara maupun nusantara di tahun
2014. Tercatat sebanyak 18.759 wisatawan
mancanegara yang menginap di hotel
berbintang, sedangkan wisatawan nusantara
jauh lebih banyak jumlahnya yaitu sebanyak
837.056 wisatawan.
Rata-rata lama menginap untuk wisatawan
mancanegara tercatat menurun disbanding
tahun sebelumnya, hal ini berbanding terbalik
dengan wisatawan nusantara yang cenderung
terus meningkat.
Jumlah Wisatawan dan Lamanya Menginapdi Kota Semarang
Statistik Hotel dan Pariwisata KotaSemarang
Dari 44 hotel berbintang di Kota
Semarang, 21 diantaranya merupakan
hotel bintang 3, bintang 4,dan bintang 5
13
Uraian 2013 2014
Jumlah yang menginap dihotel bintang
- Wisatawan Mancanegara 19.641 18.759
- Wisatawan Nusantara 876.407 837.056
Rata-rata lama menginap(malam)- Wisatawan Mancanegara 1,88 1,63
- Wisatawan Nusantara 1,50 1,51
Uraian 2012 2013 2014
Akomodasi
Hotel Berbintang 29 36 44
Hotel Non bintang 63 61 53
Total 92 97 97
Jumlah Kamar
Hotel Berbintang 2.198 3.387 4.133
Hotel Non bintang 1.381 1.361 1.222
Total 3.579 4.748 5.355
Jmlh Tempat Tidur
Hotel Berbintang 4.194 5.415 6.356
Hotel Non bintang 2.483 2.308 1.826
Total 6.677 7.723 8.182
Tgkat Hunian Kamar
Hotel Berbintang 49,3 52,25 56,50
Hotel Non bintang 42,55 52,24 55,91Sumber : Statistik Hotel Jawa Tengah, 2014
-
8/19/2019 Statistik Daerah Kota Semarang 2015
21/29
Statistik Daerah Kota Semarang 2014 15
Dua pert iga rumah tangg a mengg unakan telepon seluler
Pengguna telepon seluler t idak mengalami peningkatan,sebal iknya penggun a telepon rumah
en urun , dimana pada tahun 2014 lebih dari 90 persen rumah tangga di Kota Semarang telah
mem il iki akses terhadap telepon seluler.
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI
Jalan sebagai sarana penunjangtransportasi memiliki peran penting khususnya
untuk transportasi darat. Untuk mendukung
transportasi darat, pemerintah daerah telah
membangun jalan sepanjang 2.691 km jalan
kabupaten/kota dan 27.16 km jalan provinsi.
Dari total panjang jalan yang ada, 66,61 persen
sudah diaspal, sementara sisanya diperkeras
dengan paving ataupun beton.
Jika dilihat menurut kondisi jalan,
perbaikan jalan mulai akhir tahun 2011 sampai
tahun 2014 sehingga di tahun 2014 panjang
jalan dengan kondisi baik bertambah sekitar
49,28 km sehingga mencapai 1.577,28 km.
Sebaliknya panjang jalan yang masih dalam
kondisi rusak/rusak berat mengalami
penurunan menjadi 468 Km.
*** Sebaiknya An da Tahu
Hanya sekitar 56,63 persen dari total panjang
jalan di Kota Semarang pada tahun 2014
dalam kondisi baik .
Di sektor komunikasi, secara umum
terdapat perkembangan yang positif khususnya
akses penduduk terhadap Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK), khususnya internet.
Selama periode 2014, sebanyak 36,12 persen
penduduk Semarang mengakses internet baik
melalui telepon seluler maupun diwarnet, baik
di rumah maupun dikantor. Kemudahan-
kemudahan yang diberikan beberapa vendor
ternama yang memberikan pelayanan internet
ternyata tidak disia-siakan oleh penduduk
Semarang baik untuk menunjang kegiatan
usaha, pembelajaran maupun hiburan.
Penduduk yang mengakses internet, 3bulanterakhir di Kota Semarang (%)
Permukaan Jalan di Semarang (%), 2014
Statistik Transportasi Kota Semarang*)
14
-
8/19/2019 Statistik Daerah Kota Semarang 2015
22/29
16 Statistik Daerah Kota Semarang 2014
PERBANKAN & INVESTASI
Sepanjang tahun 2004-2014 jum lah pro yek PMA lebih banyak daripada
PMDN , hal ini mengin dikasikan kepercayaan in vestor asing terhadap
Ind inesia terus menin gkat
Posisi kegiatan Bank Umum dan BPRdalam rupiah dan valas di tahun 2014
mengalami peningkatan sebesar 9,42 persen
yaitu dari 49.747.236 juta rupiah di tahun 2013
menjadi sebesar 54.431.036 juta rupiah di
tahun 2014. Peningkatan posisi kegiatan
perbankan usaha mikro, kecil dan menengah
sebesar 8,00 persen sedangkan kegiatan
tabungan rupiah dan valas sebesar 4,86
persen.
Posisi pinjaman yang diberikan Bank
Umum dan BPR menurut sektor ekonomi
sebagian mengalami peningkatan diantaranya
sektor industri,listrik,gas,air bersih,konstruksi,
perdagangan,keuangan, sedangkan sektor
pertanian,pertambangan, angkutan, dan jasa
mengalami penurunan dibandingkan tahun
2013. Suku bunga simpanan berjangka jugamengalami kenaikan sepanjang tahun 2014
dibandingkan tahun sebelumnya, sedangkan
kurs rupiah tengah cenderung melemah
sepanjang 2014.
Proyek penanaman modal dalam negeri
(PMDN) yang telah mendapat persetujuan
sebanyak 21 proyek dengan nilai investasi
sebesar 4.470,17 milyar rupiah. Proyek
penanaman modal asing (PMA) yang telah
mendapat persetujuan sebanyak 62 proyek
dengan nilai investasi sebesar 3.788,60 milyar
rupiah dan 260,25juta US$. Kondisi ini jauh
lebih baik dari tahun sebelumnya. Hal ini berarti
tingkat kepercayaan investor makin membaik.
Nilai Investasi Kota Semarang
*** Sebaiknya Anda Tahu
Selama tahun 2014, jumlah PMDN yang
terealisasi mampu menyerap tenaga kerja
sebanyak 13.149 orang, sementara jumlah
62 proyek PMA menyerapan tenaga kerja
sebanyak 27.232 orang.
Sumber : BPMD Jateng,2014
15
Posisi Pinjaman Menurut Jenis Penggunaan
di Kota Semarang (Juta Rupiah)
JenisPenggunaan
2012 2013 2014
Modal Kerja 19.828.782 22.505.833 25.191.927
Investasi 5.782.534 7.797.821 8.542.106
Konsumsi 11.118.292 12.662.453 13.540.858
Sumber : Bank Indonesia
-
8/19/2019 Statistik Daerah Kota Semarang 2015
23/29
Statistik Daerah Kota Semarang 2015 17
Laju inf lasi semakin terkendali
Inflasi Kota Semarang cukup terkendali pada tahun 2013 dan 2014, dimana inflasitertinggi sepanjang tahun 2014 disaat bulan puasa dan hari raya Idul Fitri
HARGA-HARGA
Indeks harga konsumen yang sering
digunakan sebagai indikator kenaikan harga-
harga terlihat meningkat dari tahun ke tahun di
beberapa kota terpilih di Jawa Tengah. Kota
Semarang dibanding dengan kota-kota lain di
Jawa Tengah, terlihat lebih tinggi dibanding kota-
kota lainnya. Pada tahun 2014 penghitungan IHK
dihitung dengan menggunakan tahun dasar
2012.
Meskipun IHK menunjukkan adanya
perubahan, tetapi jika dilihat pada tingkat inflasi
sebagai tolok ukur kestabilan perekonomian
daerah terlihat bahwa tingkat inflasi semakin
terkendali di bawah dua digit. Tingkat inflasi di
Kota Semarang tercatat mengalami kenaikan dari
8,19 persen pada tahun 2013 menjadi 8,53
persen pada tahun 2014.
IHK 2012 2013 2014*
KOTA SEMARANG 134.29 145.29 118.73
KOTA SURAKARTA 124.45 134.81 116.84
KOTA PURWOKERTO 134.07 145.46 117.36
KOTA TEGAL 134.26 142.05 114.73
Sumber: IHK dan Inflasi ,2014* 2012=100
Tolak Ukur kestabilan ekonomi daerah dapat
dilihat dari angka inflasinya.Jika diamati laju
inflasi setiap bulannya, bulan Desember
merupakan bulan dengan tingkat inflasi tertinggi
yang mencapai 2,40 persen. Sedangkan deflasi
terjadi pada bulan April sebesar 0,04 persen.
IHK Beberapa Kota di Jawa Tengah
Laju Inflasi Kota Semarang Tahun 2014
IHK menurut KelompokKota Semarang 2014
*** Sebaikny a An da Tahu
Setelah krisis global tahun 2008,
kondisi perekonomian perlahan lahan
terlihat lebih stabil, yang ditandai dengan
turunnya angka inflasi di tahun tahun
berikutnya.
16
0.90
0.24
0.27-0.04 0.25
0.85
0.62
0.41 0.41 0.55
1.35
2.40
JAN PEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
(1) (2)
UMUM 118.73
I. BAHAN MAKANAN 129.09
II. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 118.05
III. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 116.17
IV. SANDANG 104.78
V. KESEHATAN 105.63
VI. PENDIDI KAN, REKREASI, D AN OLAHRAGA 111.74 VII. TRANSPOR, KOMUNI KASI & JASA KEUANGAN 125.19
KELOMPOK Semarang
-
8/19/2019 Statistik Daerah Kota Semarang 2015
24/29
18 Statistik Daerah Kota Semarang 2015
PENGELUARAN PENDUDUK
Kesejahteraan pendudu k s emakin mening kat
Tingkat pendapatan penduduk Kota Semarang yang didekati dengan ukuran pengeluaran menunjukkan adanya peningkatan baik secara nominal maupun riil
Perkembangan kesejahteraan penduduk
salah satunya dapat diukur melalui
perkembangan tingkat pendapatan. Secara
umum, selama periode 2012-2014 tingkat
kesejahteraan penduduk di Kota Semarang
mengalami peningkatan seperti yang ditunjukkan
oleh semakin meningkatnya tingkat pengeluaran
perkapita sebagai pendekatan dari pendapatan.
Pengeluaran nominal per kapita penduduk
meningkat dari 760.649 rupiah pada tahun 2012menjadi 1.058.225 rupiah pada tahun 2014.
Perkembangan tingkat kesejahteraan juga
dapat diamati berdasarkan perubahan
persentase pengeluaran yang dialokasikan untuk
non-makanan, dimana semakin tinggi
persentase pengeluaran non-makanan dapat
mengindikasikan adanya perbaikan tingkat
kesejahteraan. Berdasarkan data yang tersedia,
terlihat bahwa persentase pengeluaran untuknon-makanan selalu lebih besar daripada
pengeluaran makanan dan dari tahun ke tahun
konsumsi penduduk untuk non makanan
mengalami peningkatan, sebagai gambaran
pada tahun 2012 alokasi pengeluaran non
makanan mencapai 57 persen dan semakin
bertambah hingga menjadi 60 persen di tahun
2014.
Indikator kesejahteraan lain adalah tingkatkecukupan gizi yang disajikan dalam unit kalori
dan prote`in. Kecukupan energi dan protein
untuk tingkat konsumsi sehari-hari berdasarkan
Widyakarya Pangan dan Gizi No.75 Tahun 2013
masing-masing sebesar 2150 kkal dan 57 gram
protein. Secara rata-rata konsumsi kalori
masyarakat Kota Semarang masih sedikit di
bawah standar, namun konsumsi protein sudah
berada di atas standar yang ditetapkan.
Perkembangan pengeluaran per kapitaKota Semarang (Rp/bulan)
Pengeluaran Makanan dan Non Makanandi Kota Semarang (%)
Konsumsi Kalori dan Protein
2012 2013 2014
760,649
1,070,470 1,058,225
600,000
650,000
700,000
750,000
800,000
850,000
900,000
950,000
000,000
050,000
100,000
Konsumsi 2012 2013 2014
Kalori (kkal) 1,805.9 1,821.3 1,846.0
Protein (gram) 51.2 51.7 52.7
Sumber : Statistik Indonesia, 2014
0
10
20
30
40
50
60
70
2012 2013 2014
% ma kanan % non mak
-
8/19/2019 Statistik Daerah Kota Semarang 2015
25/29
Statistik Daerah Kota Semarang 2015 19
Pintu ekspo r- imp or Kota Semarang ada tiga
Dari enam pintu ekspor-impor di Jawa Tengah tiga diantaranya ada di Semarang, yaitu: PelabuhanTanjung Emas, Bandara Ahmad Yani dan terminal peti kemas Semarang (PTT).
PERDAGANGAN
Pasar sebagai pusat transaksi sangat
dibutuhkan masyarakat didalam memenuhi
kebutuhan hidupnya. Tercatat pada tahun
2014 di Semarang terdapat 6 UPTD yaitu
Pasar Johar, Karimata, Bulu, Karangayu,
Jatingaleh, Pedurungan.
Sebagai daerah yang berinteraksi dengan
daerah lainnya, masyarakat dan pelaku
ekonomi Kota Semarang tidak hanya
melakukan perdagangan didalam kota namun
hingga keluar kota semarang termasuk luar
negri.
Jenis komoditi ekspor non migas terbagi
dalam Sembilan kategori yaitu Perkebunan,
Kehutanan, Pertanian, Perikanan, Peternakan,
Rempah-rempah, Makanan, Kerajinan, dan
perindustrian.
*** Sebaikny a And a Tahu
Volume ekspor non migas kota semarang
mencapai 30,4 juta ton dengan nilai sebesar
0,84 trilyun US $.
Dilihat dari persentase volume ekspor non
migas menurut jenis komoditi Kota Semarang
pada tahun 2014, maka terlihat komoditi
kehutanan memberi sumbangan tertinggi
disusul komoditi perindustrian dimana masing-
masing mencapai 34,07 dan 33,42 persen.
Sedangkan jika dilihat dari realisasi nilai
ekspor non migas Kota Semarang tahun 2014
mengalami kenaikan dibandingkan tahun
sebelumnya, walaupun tidak setinggi tahun
2012.
REALISASI NILAI EKSPOR NON MIGAS KOTASEMARANG 2012-2014 (TRILYUN US $)
PERSENATASE VOLUME EKSPOR NON MIGASMENURUT JENIS KOMODITI KOTA SEMARANG 2014
Volume ekspor non migas 2014 mengalami
kenaikan sebesar 33,13 persen dibandingkan
2013. Sedangkan nilainya naik 14,94 persen
disbanding 2013.
18
5.95
34.07
1.42
0.15
16.90
0.01
0.42
7.75
33.42
I.Perkebunan
II.Kehutanan
III.Pertanian
IV.Perikanan
V.Peternakan
VI.Rempah-Rempah
VII.Makanan
VIII.Kerajinan
IX.Perindustrian
SUMBER: DDA KOTA SEMARANG 2014
1.01
0.73
0.84
2012 2013 2014
SUMBER: DDA KOTA SEMARANG 2014
-
8/19/2019 Statistik Daerah Kota Semarang 2015
26/29
20 Statistik Daerah Kota Semarang 2015
`
PENDAPATAN REGIONAL
Kontribusi PDRB dari sektor konstruksi dan industri sangat dominan, mencapai 28 persen di tahun 2014.
PDRB sebagai ukuran produktivitas
mencerminkan seluruh nilai barang dan jasa
yang dihasilkan oleh suatu wilayah dalam satu
tahun. Kota Semarang sebagai ibukota provinsi
dan salah satu kota tertua di Jawa Tengah
setiap tahun senantiasa menduduki peringkat
pertama (PDRB tanpa migas) dibandingkan 35
kabupaten/kota lainnya. Pada tahun 2014 kota
Semarang menyumbang 13,10 persen daritotal PDRB Jawa Tengah.
Sementara pendapatan perkapita yang
mencerminkan tingkat produktivitas tiap
penduduk menunjukkan bahwa penduduk Kota
Semarang, tiap tahun ada sedikit peningkatan
walaupun masih kurang menggembirakan.
Selama 3 tahun terakhir, PDRB Kota
Semarang mencapai 12,29 persen sedangkan
pendapatan per kapitanya hanya mencapai
8,51 persen dibandingkan tahun 2012. Pada
tahun 2014 PDRB perkapita Kota Semarang
telah menunjukkan besaran 72,48 juta rupiah
per tahun besaran ini sedikit meningkat di
banding 3 tahun yang lalu yang mencapai
61,70 juta rupiah.
Secara umum pertumbuhan ekonomi KotaSemarang menunjukkan kecenderungan
moderat dan berada pada kisaran yang sama
dengan pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah.
Walaupun terlihat agak sedikit melambat pada
kurun tiga tahun terakhir.
Sejalan dengan Visi Kota Semarang
sebagai kota berbasis perdagangan dan jasa,
dominasi sektor industri mencapai 28 persen,disusul sektor konstruksi dan perdanganan
masing-masing sebesar 27 dan 14 persen.
Distribusi Persentase PDRB Menurut Sektor,di Kota Semarang 2014
Perkembangan PDRB Kota Semarang
Sumber : PDRB Kota Semarang, 2014
*** Sebaikny a And a Tahu
PDRB perkapita Kota Semarang mencapai 2.22
persen dibanding Provinsi Jawa Tengah.
Uraian 2012 2013 2014
PDRB ADHK(2000=100) (Milyar Rp) 91,282.0 97,341.0 102,501.4
PDRB ADHB (Milyar Rp) 99,753.7 108,783.4 121,262.9
PDRB/ Kapita ADHK (Ribu Rp) 56,465.6 59,181.0 61,268.0
PDRB/ Kapita ADHB (Ribu Rp) 61,706.0 66,137.8 72,482.4
Pertumbuhan Ekonomi (%) 5.97 6.64 5.30
Sumber : PDRB Kota Semarang, 2014
0.98
0.20
28.05
0.10
0.09
26.73
14.11
3.66
3.46
7.10
4.27
2.72
0.59
3.32
2.75
0.74
1.12
0 5 10 15 20 25 30
Pertanian
Pertambangan
Industri
Listrik dan Gas
Pengadaan Air
Konstruksi
Perdagangan
Transportasi &…
Akomodasi & Makan…
Informasi & Komunikasi
Jasa Keuangan &…
Real Estate
Jasa Perusahaan
Administrasi…
Jasa Pendidikan
Jasa Kesehatan &…
Jasa Lainnya
-
8/19/2019 Statistik Daerah Kota Semarang 2015
27/29
Statistik Daerah Kota Semarang 2015 21
PDRB Ko ta Semarang mencapai 11.63 persen diband ing PDRB Salat iga
PDRB per kapita Kota Semarang masih tertinggal dengan Kabupaten Kudus,walaupun terbesar di eks Karisidenan Semarang.
PERBANDINGAN REGIONAL
Perbandingan antar kabupaten/kota di eksKarisidenan Semarang untuk beberapa
indikator terpilih memperlihatkan variasi yang
cukup besar. Dilihat berdasarkan perbedaan
PDRB maupun PDRB per kapita, terlihat
ketimpangan yang sangat tinggi. PDRB Total
Atas Dasar harga Berlaku tertinggi tercatat di
Kota Semarang yang mencapai 102,50 triliun
rupiah pada tahun 2014. Angka ini hampir dua
belas kali lipat dibandingkan angka terendah
yang tercatat di Kota Salatiga yang hanyamencapai 8,80 triliun rupiah. Hal yang sama
juga ditemukan pada perbandingan PDRB
ADHB per kapita, dimana Kota Semarang tetap
menempati urutan tertinggi, tetapi giliran Kab.
Demak menempati urutan terendah menggeser
Kota Kendal.
Perbandingan beberapa indikator terpilih
lain seperti laju pertumbuhan ekonomi, IPM,
dan persentase penduduk miskin juga
memperlihatkan bahwa Kota Semarang
sebagai kab/kota yang mencatat capaian yang
lebih baik dibanding kab/kota lain di eks
karisidenan Semarang. Hanya indikator
ketenagakerjaan yaitu tingkat pengangguran
terbuka di Kota Semarang paling tinggi, hal ini
dimungkinkan karena sebagai ibukota propinsi
sehingga banyak yang mengadu nasib di Kota
Semarang.
*** Sebaikn ya Anda Tahu
Kontribusi kemiskinan Kota Semarang
terhadap total penduduk miskin di Provinsi
Jawa Tengah pada tahun 2013 mencapai
1,80 persen.
Perbandingan Beberapa Indikator Terpiliheks Karisidenan Semarang, 2014
Perbandingan PDRB Eks KarisidenanSemarang, 2012 - 2014
Kab/Kota 2012 2013 2014
PDRB A DHB (Mi lyar Rp)
Salatiga 7,295 7,954 8,799
Kab Semarang 27,023 29,892 33,483
Kota Semarang 91,282 97,341 102,501
Kendal 23,012 25,130 27,653
Demak 14,203 15,525 17,116
PDRB A DHB/Kapita (000 Rp)
Salatiga 41,443 44,538 48,562
Kab Semarang 28,136 30,687 33,905
Kota Semarang 56,466 59,181 61,268
Kendal 25,047 27,115 29,587
Demak 13,121 14,185 15,472
Sumber : PDRB Kab/Kota di Indonesia, 2014
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
Salatiga Kab Smg Kota Smg Kendal Demak
IPM % Miskin Laju Pertumb Ek TPT
-
8/19/2019 Statistik Daerah Kota Semarang 2015
28/29
-
8/19/2019 Statistik Daerah Kota Semarang 2015
29/29