Statistik Daerah Kota Semarang 2015

download Statistik Daerah Kota Semarang 2015

of 29

Transcript of Statistik Daerah Kota Semarang 2015

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kota Semarang 2015

    1/29

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kota Semarang 2015

    2/29

    STATISTIK DAERAH

    KOTA SEMARANG 2015

    BADAN PUSAT STATISTIK KOTA SEMARANG

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kota Semarang 2015

    3/29

    STATISTIK DAERAH

    KOTA SEMARANG 2015

    ISSN :

    No. Publikasi :

    Katalog BPS : 1101002.3374

    Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm

    Jumlah Halaman : iv + 21 halaman

    Naskah:Seksi Statistik Neraca dan Wilayah

    Gambar Kulit dan Layout:

    Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik

    Diterbitkan Oleh:

    Badan Pusat Statistik Kota Semarang

    Dicetak Oleh : 

    Badan Pusat Statistik Kota Semarang

    Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kota Semarang 2015

    4/29

    Kata Pengantar

    Dalam rangka meningkatkan pelayanan terhadap konsumen data, Badan

    Pusat Statistik Kota Semarang menerbitkan buku Statistik Daerah Kota Semarang

    tahun 2015. Buku ini merupakan kelanjutan dari publikasi tahun sebelumnya dan

    melengkapi publikasi publikasi statistik yang sudah terbit secara rutin setiap

    tahunnya.

    Publikasi ini memuat informasi data-data penting yang terkait dengan

    geografi, pemerintahan, kependudukan dan tenaga kerja, perekonomian serta

    pendapatan regional. Untuk lebih memudahkan para pengguna data, publikasi ini

     juga dilengkapi dengan analisis deskriptif sederhana dan ringkas serta hanya

    memuat indikator-indikator pokok saja.

    Diharapkan dengan terbitnya publikasi ini bisa memenuhi tuntutankebutuhan data statistik dan juga lebih memudahkan pemerintah daerah maupun

    para pengguna data dalam mengenali dan memahami kondisi wilayah Kota

    Semarang.

    Kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya publikasi ini

    disampaikan ucapan terima kasih.

    Semarang, September 2015

    Badan Pusat Statistik Kota Semarang

    K e p a l a,

    Endang Retno Sri Subiyandani,S.Si

    NIP. 19641023.198802.2.001

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kota Semarang 2015

    5/29

    DAFTAR ISI

    Kata Pengantar ……………….  iii

    Daftar Isi ……………….  iv

    1. Geografi dan iklim ……………….  1

    2. Pemerintahan ……………….  2

    3. Penduduk ……………….  4

    4. Ketenagakerjaan ……………….  5

    5. Pendidikan ……………….  6

    6. Kesehatan ……………….  7

    7. Perumahan ……………….  8

    8. Pembangunan Manusia………………  9

    9. Pertanian ………………  10

    10.Pertambangan dan Energi ………………  11

    11.Industri Pengolahan ………………  12

    12.Konstruksi ………………  13

    13.Hotel dan Pariwisata ………………  14

    14.Transportasi dan Komunikasi ……………..  15

    15.Perbankan dan Investasi ………………  16

    16.Harga-harga……………..

      17

    17.Pengeluaran Penduduk ……………..  18

    18.Perdagangan ……………..  19

    19.Pendapatan Regional ……………..  20

    20.Perbandingan Regional ……………..  21 

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kota Semarang 2015

    6/29

     

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kota Semarang 2015

    7/29

    Keterangan Cover : Tradisi Dugderan

    Gambar diambil dari : internet

    Dugderan merupakan festival untuk menandai dimulainya ibadah puasadi bulan Ramadan yang diadakan di Kota Semarang. Perayaan ini dimulaisejak masa kolonial dan dipusatkan di daerah Simpang Lima. Perayaandibuka oleh wali kota dan dimeriahkan oleh sejumlah mercon dankembang api (nama "dugderan" merupakan onomatope dari suaraletusan). Pada perayaan ini beragam barang dijual (semacam pasarmalam) dan pada masa kini sering diikutkan berbagai sponsor darisejumlah industri besar. Meskipun demikian, ada satu mainan yang selaluterkait dengan festival ini, yang dinamakan "warak ngendok". Dugderandimaksudkan selain sebagai sarana hiburan juga sebagai sarana dakwahIslam.

    Tradisi “Dugderan” ini berasal dari kota Semarang, Jawa Tengah. Nama“Dugderan” sendiri berasal dari kata “Dug” dan “Der”. Kata Dug diambildari suara dari bedug masjid yang ditabuh berkali-kali sebagai tandadatangnya awal bulan Ramadhan. Sedangkan kata “Der” sendiri berasaldari suara dentuman meriam yang disulutkan bersamaan dengan tabuhanbedug.

    Tradisi yang sudah berumur ratusan tahun ini terus bertahan ditengahperkembangan jaman. biasanya digelar kira-kira 1-2 minggu sebelumpuasa dimulai. Karena sudah berlangsung lama, tradisi Dugderan ini punsudah menjadi semacam pesta rakyat. Meski sudah jadi semacam pestarakyat –berupa tari japin, arak-arakan (karnaval) hingga tabuh bedug olehWalikota Semarang –, tetapi proses ritual (pengumuman awal puasa)tetap menjadi puncak dugderan.

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kota Semarang 2015

    8/29

     

    Statistik Daerah Kota Semarang 2015 1

    `

    Lebih dari delapan bulan diguyur hujan 

    Luas wilayah Kota Semarang sebesar 1,15 persen dari total Iuas daratan ProvinsiJawa Tengah, mengalami hujan sebanyak 160 hari pada tahun 2014 dengan

    tingkat kelembaban udara tercatat 76 persen. 

    GEOGRAFI DAN IKLIM 

    Kota Semarang sebagai ibukota provinsiJawa Tengah adalah sebuah kota besar yang

    sangat strategis karena berada pada posisi

    tengah-tengah pantai utara Jawa. Nama lain

    yang melekat pada Kota Semarang adalah

    “Semarang The beauty of Asia”. Luas wilayah

    Kota Semarang tercatat sebesar 373,70 km²

    yang terletak antara garis 6°50' dan 7°40'

    Lintang Selatan dan antara 109°35' dan

    110°50' Bujur Timur. Dibatasi sebelah baratdengan Kabupaten Kendal, sebelah timur

    dengan Kabupaten Demak, sebelah selatan

    dengan kabupaten Semarang dan sebelah

    utara dibatasi oleh Laut Jawa.

    Rata-rata suhu udara di Kota Semarang

    mencapai 28,0°C. Tempat –tempat yang

    letaknya berdekatan dengan pantai mempunyai

    suhu udara rata-rata relatif lebih tinggi, dengankelembaban udara berkisar diangka 76 persen.

    *** Sebaikny a And a Tahu

    Pada tahun 2014, dari seluruh luas lahan di

    Semarang, sekitar 10% nya untuk lahan sawah.

    Curah hujan selama tahun 2014 tercatat

    sebanyak 2.423 mm dengan hari hujan 160

    hari, sedangkan bulan yang paling lama

    diguyur hujan adalah Januari dan November.

    Kecepatan angin selama setahun kemarin

    berkisar antara 6 km/jam.

    Topografi kota Semarang terdiri dari dataran

    rendah dan dataran tinggi. Dibagian utara yang

    berbatasan dengan pantai memiliki kemiringan

    0 - 2%. Sedang bagian selatan merupakan

    daerah perbukitan dengan kemiringan 2 - 40%dan ketinggian sampai 200m dpl.

    Peta Kota Semarang

    Statistik Geografi dan Iklim

    Kota Semarang

    Uraian Satuan 2014

    Luas Km2  373.3

    Suhu Udara0 C 28.0

    Kecepatan Angin Km/jam 6

    Kelembaban % 76

    Hari Hujan Hari 160

    Curah Hujanmm 2423

    Desa Pesisir Desa 17

    Desa Bukan Pesisir Desa 160

    Kecamatan Kecamatan 16

    Kelurahan Desa 177

    Sumber : Stasiun Klimatologi Kota Semarang,2014

    Sebagian besar luas lahan sawah di Kota

    Semarang merupakan sawah semiteknik,sehingga bisa ditanami padi lebih dari

    sekali dalam setahun 

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kota Semarang 2015

    9/29

     

    2 Statistik Daerah Kota Semarang 2015 

    Sampai dengan tahun 2013, jumlah

    kecamatan dan kelurahan di kota Semarang

    tidak mengalami perubahan, terbagi menjadi

    16 kecamatan dan 177 kelurahan. Sebagai

    kepanjangan tangan kelurahan, RT dan RW

    senantiasa terus bertambah, hal ini

    dimungkinkan karena adanya penambahan

    rumah tangga maupun komplek perumahan

    baru. Dimana pada tahun 2012, belum terjadi

    pemekaran RW, dan jumlah RT masih sama

    yaitu 9.391.

    Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Kota

    Semarang sedikit mengalami penurunan dari

    sekitar 14,745 ribu orang pada tahun 2013

    menjadi sekitar 14,707 ribu orang pada tahun

    2014. Dilihat berdasarkan komposisi pegawai

    menurut jenis kelamin, jumlah pegawai

    perempuan (7.974 orang) jauh lebih banyak

    dari pada jumlah pegawai laki-laki (6.733

    orang). Fenomena sebaliknya terjadi pada

    pegawai honorer (Harlep), dimana pada tahun

    2014 jumlah harlep laki-laki (43 orang) hampir

    2 kali lipat harlep perempuan (22 orang).

    Tidak ada pemekaran wilayah  

    Hingga 2014, Kota Semarang merupakan salah satu kabupaten/kota yang tidakmengalami pemekaran wilayah sejak diberlakukannya otonomi daerah.  

    PEMERINTAHAN 

    Sumber : Kota Semarang Dalam Angka, 2014

    Tahun 2014 masih ada 17 kelurahan

    yang belum memiliki lurah dan ada 23

    kelurahan yang belum memiliki

    sekretaris.

    Perangkat Kelurahan Di Kota Semarang

    Tahun 2014

    Statistik Pemerintahan Di Kota Semarang

    Tahun 2013

    Wilayah

    Administrasi

    2 12 2 13 2 14

    Kecamatan 16 16 16

    Kelurahan 177 177 177

    RW 1.400 1.400 1.400

    RT 9.391 9.391 9.391

     Jumlah PNS 15.454 14.745 14.707

    177 177 177

    171

    160 160

    163

    154 154

    140

    145

    150

    155

    160

    165

    170

    175

    180

    2012 2013 2014

    KELURAHAN

    LURAH

    SEKLUR

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kota Semarang 2015

    10/29

     

    4 Statistik Kota Semarang 2015 

    Piramida Penduduk Kota Semarang 2014

    Perlu d iwaspadai, arah p erubahan perkembangan p enduduk  

    Keberhasilan Kota Semarang dalam menurunkan laju pertumbuhan pendudukselama beberapa tahun ke belakang perlu terus dipertahankan dengan tidakmengesampingkan untuk terus meningkatkan kualitas penduduknya.

    PENDUDUK 

    Komposisi penduduk Kota Semarang

    didominasi oleh penduduk muda/dewasa.

    Kelompok usia produktif (Kelompok usia 25-39)

    terlihat sangat mendominasi, dimana kelompok

    usia ini adalah mereka yang terlibat aktif dalam

    lapangan pekerjaan. Mereka pada umumnya

    telah menyelesaikan pendidikan tinggi maupun

    sudah berumah tangga. Kondisi seperti ini

    tentunya harus menjadi perhatian pemerintah

    dalam mengambil langkah-langkah kebijakan di

    bidang kependudukan utamanya ketersediaan

    lapangan pekerjaan. Sehingga diharapkan bisa

    menjadi penggerak roda perekonomian, bukan

    malah sebaliknya menjadi beban pembangunan.

    Jumlah penduduk Kota Semarang mencapai

    1,56 juta jiwa pada tahun 2012. Angka ini terus

    meningkat dan pada tahun 2014 telah mencapai

    1,58 juta jiwa. Tingkat pertumbuhan penduduk

    pada tiga tahun terakhir berfluktuatif. Dimana

    tercatat pada tahun 2012 sebesar 0.96% dan

    mulai melambat di tahun berikutnya menjadi

    0.97% di tahun 2014.

    Dengan luas wilayah sekitar 377 km2, ini

    berarti setiap km2 ditempati penduduk sebanyak

    4.241 orang pada tahun 2014. Selain itu anggota

    rumah tangga dalam setiap rumah tangga

    terlihat cenderung tidak berubah.

    Secara umum jumlah penduduk perempuan

    lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk

    laki-laki. Pada tahun 2014, untuk setiap 100

    penduduk perempuan terdapat 98.8 penduduk

    laki-laki.

    Uraian 2012 2013 2014

    Jumlah Penduduk (000 jiwa) 1.559 1.572 1.584

    Pertumbuhan penduduk (%) 0,96 0,83 0,97

    Kepadatan Penduduk (jiwa/km2) 4.172 4.207 4.241

    Sex Ratio (L/P) (%) 98,89 99 98,8

    Jumlah Ru Ta (000 ruta) 416,57 442,1 443,5

    Rata-rata ART (jiwa/ruta) 3,8 3,56 3,57

    % Penduduk menurut kelompok umur 

    0-14 thn 24,68 23,77 23,73

    15-64 thn 70,99 71,28 71,55

    > 65 thn 4,33 4,95 4,72

    Sumber : Profil Kependudukan, 2014

    Indikator Kependudukan Kota Semarang

    *** Sebaikny a And a Tahu

    Lebih dari 76 persen PUS merupakan Peserta

    KB lestari dan alat kontrasepsi yang paling

    diminati adalah suntik KB yang mencapai 45 persen

    100.000 60.000 20.000 20.000 60.000 100.000

    0-4

    5-9

    10-14

    15-19

    20-24

    25-29

    30-34

    35-39

    40-44

    45-49

    50-54

    55-59

    60-64

    65+

    Laki-laki Perempuan

     

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kota Semarang 2015

    11/29

     

    Statistik Kota Semarang 2015 5

    Tingkat kesempatan kerja di Kota Semarang mengalami kenaikan selama periode2012-2014. yang diikuti oleh kenaikan upah minimum kota dari 991 ribu menjadi

    1.423 ribu rupiah. 

    Kesempatan ker ja dan up ah meningkat  

    KETENAGAKERJAAN 

    Dari total penduduk usia kerja (15 tahun ke

    atas), lebih dari dua pertiga penduduk Kota

    Semarang termasuk dalam angkatan kerja.

    Tingkat partisipasi angkatan kerja terlihat lebih

    rendahdari tahun sebelumnya yaitu 67,75

    persen di tahun 2013 menjadi 68,43 persen di

    tahun 2014.

    Pasar tenaga kerja Kota Semarang di tahun

    2014 terlihat sedikit lesu yang ditandai dengan

    menurunya angka kesempatan kerja. Hal ini

    dapat dilihat dari turunnya persentase

    penduduk usia kerja yang bekerja di tahun

    2014 dan tingkat pengangguran terlihat sedikit

    meningkat dibandingkan tahun sebelumnya

    yaitu menjadi 7,76 persen.

    *** Sebaikn ya Anda Tahu

    Jumlah pencari kerja laki laki sebanding

    dengan jumlah pencari kerja perempuan. 

    Berdasarkan perbandingan menurut tiga

    sektor utama, pilihan bekerja di sektor jasa-jasa

    (S) tampaknya masih mendominasi pasar kerja

    di Kota Semarang dengan persentase

    mencapai angka 74,58 persen pada tahun

    2014, yang diikuti dengan sektor manufaktur

    (M) dengan persentase sebesar 23,51 persen.Selain itu masih ada sekitar 2,91 persen tenaga

    kerja di Semarang yang memilih sektor

    pertanian (A). Upah minimum regional (UMR)

    Kota Semarang terus mengalami peningkatan.

    Selama periode 2012-2014 UMR Kota

    Semarang meningkat dari Rp 991 ribu menjadi

    Rp 1.423 ribu perbulan. 

    Tingkat Pengangguran Terbuka Kota Semarang

    Sumber : Inkesra Kota Semarang, 2014 

    Pada tahun 2014 jumlah Warga

    Negara Asing (WNA) yang bekerja di

    Kota Semarang mencapai 253 orang .

    Statistik Ketenagakerjaan Kota Semarang

    Uraian 2012 2013 2014

    TPAK (%)67,9

    67,8 68,4

    TPT (%)5,8

    6,0 7,8

    Bekerja (%)94,2

    94,0 94,0

    UMR (000 Rp)991,5

    1.209,1 1.423,5

    Bekerja di sektor A (%) 3,62 3,06 2,91

    Bekerja di sektor M (%) 22,80 20,88 23,51

    Bekerja di sektor S (%) 73,58 76,06 74,58

    Sumber : Kota Semarang Dalam Angka, 2014

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kota Semarang 2015

    12/29

     

    6 Statistik Kota Semarang 2015 

    Rata-rata lama sekolah di Kota Semarang baru menyelesaikan pendidikan dasar yaituhanya sekitar 10.37 tahun. Artinya, secara rata-rata penduduk Kota Semarang hanyamenyelesaikan pendidikan sampai dengan jenjang pendidikan kelas 1 SLTA. 

    PENDIDIKAN Pendud uk rata-rata baru menyelesaikan pendidik an kelas 1  SLTA  

    Penduduk laki-laki di Kota Semarang seperti

     juga di daerah lain memiliki kemampuan baca tulis

    lebih tinggi dibanding perempuan. Secara umum

    penduduk kota Semarang 15 tahun keatas, pada

    tahun 2014 yang belum bisa baca tulis masih ada

    sekitar 4 persen.

    Sebagai ibukota provinsi, Kota Semarang

    dibanding kabupaten/kota lain di Jawa Tengah

    pada tahun 2014, penduduknya mengenyam

    pendidikan lebih lama. Hal ini ditunjukkan dengan

    indikator rata-rata lama sekolah yang mencapai

    10.19 tahun, atau memutuskan berhenti ketika

    kelas 1 SMA.

    Capaian di bidang pendidikan terkait erat

    dengan ketersediaan fasilitas pendidikan. Pada

     jenjang pendidikan SD di Kota Semarang untuktahun ajaran 2013/2014 seorang guru rata-rata

    mengajar 19-20 murid SD. Semakin tinggi jenjang

    pendidikan maka beban seorang guru semakin

    sedikit, dimana untuk jenjang pendidikan SLTP

    rata-rata seorang guru mengajar 14-15 murid dan

    di jenjang SLTA beban seorang guru hanya

    mengajar 11-12 murid.

    Daya tampung kelas terhadap banyaknya

    murid haruslah seimbang agar proses belajarmengajar dapat berjalan dengan baik. Semakin

    banyak murid dalam satu kelas semakin turun

    daya serap murid terhadap materi. Kemampuan

    daya tampung ruang kelas untuk jenjang

    pendidikan SD di Kota Semarang mencapai 35

    murid. Semakin tinggi jenjang pendidikan daya

    tampung ruang kelas semakin kecil, masing-

    masing mencapai 33 murid untuk SLTP dan 33

    murid untuk SLTA per kelas.

    Jumlah Murid, Guru, Sekolah di Kota Semarang, 2013/2014 

    Indikator Pendidikan Kota Semarang

    Uraian 2012 2013 2 014

     Angka Melek Huruf 96.56 97.34 96.4

    Laki-laki 98.74 98.56 97.80

    Perempuan 94.54 96.19 95.10

    Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 9.92 10.06 10.19

     Angka Partisipasi Sekolah (APS)

    7-12 97.71 99.21 98.83

    13-15 95.15 95.10 96.63

    16-18 69.22 75.33 80.49

    Sumber : Inkesra Kota Semarang , 2014

    Sumber : Kota Semarang Dalam Angka, 2014  

    Pada tahun akademik 2013/2014

     jumlah perguruan tinggi di Kota

    Semarang tercatat sebanyak 73

     perguruan tinggi, yang terdiri dari 3

     perguruan tinggi negeri dan 70

     perguruan tinggi swasta .

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kota Semarang 2015

    13/29

     

    Statistik Daerah Kota Semarang 2015 7

    Sebagian besar kelahiran di Kota Semarang mengandalkan tenaga medis khususnyabidan, sementara kelahiran yang ditolong tenaga medis lain terlihat semakin menurun.  

    Bidan merupakan penolon g kelahiran utama  

    KESEHATAN 

    Sebagai rujukan penduduk untuk berobat

     jalan di Kota Semarang fasilitas kesehatan

    tertinggi adalah praktek dokter/poliklinik yang

    mencapai 48,17 persen. Hal ini mengindikasikan

    bahwa fasilitas tersebut paling banyak dipilih

    karena paling mudah dijangkau oleh penduduk,

    walaupun biaya berobat yang dikeluarkan relatif

    lebih mahal. Pilihan tempat berobat jalan yang

    berikutnya adalah puskesmas/pustu yang

    mencapai 24,43 persen dan rumah sakit sekitar

    13,93 persen.

    Persentase tertinggi penolong kelahiran di

    Kota Semarang dilakukan oleh bidan yang

    mencapai 60,11 persen, angka ini sedikit lebih

    tinggi dibanding tahun sebelumnya. Hal ini

    menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan

    penduduk di bidang kesehatan cukup tinggi

    dengan memahami pentingnya keselamatan ibu

    dan bayi yang dilahirkan. Sementara itu, balita

    yang proses kelahirannya di tolong oleh dokter

    sudah mencapai 39,70 persen.

    Pemerintah mengupayakan agar fasilitas

    kesehatan yang memadai, bisa dijangkau

    seluruh masyarakat Semarang. Pada tahun

    2014 terdapat 37 puskesmas yang tersebar di

    kelurahan, bahkan 13 diantaranya dilengkapi

    dengan fasilitas rawat inap. Selain itu tersedia

     juga 381 apotik dan 684 dokter spesialis

    praktek. Untuk meringankan masyarakat kurang

    mampu pemerintah juga mengeluarkan Jaminan

    Kesehatan Masyarakat (BPJS Kesehatan), bagi

    mereka yang rawat inap di rumah sakit. 

    Fasilitas Kesehatan di Kota Semarang, 2011 

    Statistik Kesehatan Kota Semarang 

    Uraian 2012 2013 2014

    Tempat Berobat (%)

    Rumah Sakit 16.39 16.94 13.93

    Praktek Dokter 48.12 48.76 48.17

    Puskesmas 25.79 25.06 24.43

    Petugas Kesehatan 3.98 5.08 7.08

    Pengobatan Tradisional 1.31 1.81 3.27

    Lainnya 4.40 2.34 3.12

    Penolong Kelahiran (%)

    Dokter 46.05 46.06 39.70

    Bidan 53.07 53.50 60.11

    Tenaga Medis Lain 0.88 0.44 0.19

    Dukun - - -

    Famili - - -

    Lainnya - - -

     Angka Kesakitan (%) 32.70 30.74 33.49

    Balita diberi ASI (%) 94.20 96.81 90.97

     Angka Harapan Hidup (tahun) 77.18 77.18 77.18

    Sumber : Data SUSENAS (diolah), IPM,INKESRA Kota

    Semarang, 2012-2014

    Sumber : Kota Semarang Dalam Angka, 2014  

     Angka harapan hidup waktu lahir penduduk

    Kota Semarang pada tahun 2014 mencapai

    umur 77 tahun.

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kota Semarang 2015

    14/29

     

    8 Statistik Daerah Kota Semarang 2015 

    Meskipun kondisi tempat tinggal cenderung membaik, pada tahun 2014 masih adahampir 10 persen rumah tangga yang menempati rumah berdidinding tidak permanen. 

    Kurang dar i 5 % rumah tangga di Semarang menempat i rum ah ber lantai tanah  

    PERUMAHAN 

    Salah satu indikasi rumah sehat menurut

    Badan Kesehatan Dunia (WHO) adalah

    rumah tinggal yang memiliki luas lantai per

    kapita minimal 10 m2. Pada tahun 2014

    masih ada sekitar 12.31 persen rumah

    tangga yang menempati rumah dengan luas

    lantai kurang dari 20m2. Selain itu masih

    ada sekitar 0.57 persen rumah tangga yang

    tidak memakai jamban untuk keperluan

    buang air besar.

    Kondisi perumahan di Kota Semarang

    terlihat semakin membaik selama periode

    2013 –2014. Hal ini dapat dilihat pada

    meningkatnya jumlah rumah tangga yag

    memiliki perumahan dengan kondisi lantai

    bukan tanah, beratap layak dan berdinding

    permanen. Persentase rumahtangga dengan

    lantai rumah bukan tanah pada tahun 2014

    mencapai 95.79 %, sementara itu hampir

    semua rumahtangga tinggal di rumah

    dengan atap yang layak. Selain itu

    persentase rumah tangga yang menempati

    rumah dengan dinding permanen/tembok

     jumlahnya hampir mencapai 91.73 persen.

     Akses terhadap air minum bersih

    tampaknya masih menjadi masalah yang

    serius bagi penduduk di Kota Semarang, hal

    ini terlihat dari masih tingginya persentase

    rumah tangga dengan jarak penampungan

    tinja yang kurang dari 10 m. Dari rumah

    tangga yang memakai sumber air minum

    dengan air yang diambil dari dalam tanah,

    masih ada 2.78 % dengan jarak ke penam-

    pungan tinja

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kota Semarang 2015

    15/29

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kota Semarang 2015

    16/29

     

    10 Statistik Kota Semarang 2015 

    `

    Uraian 2012 2013 2014

    Padi

    Luas Panen (ha) 7.250,0 6.673,0 7.808,0

    Produksi (ton) 34.206,0 30.936,0 25.483,0

    Jagung

    Luas Panen (ha) 784,0 584,0 626,0

    Produksi (ton) 3.121,0 2.478,0 1.566,0

    Kacang Hijau

    Luas Panen (ha) 148,0 136,0 128,0

    Produksi (ton) 180,0 154,0 152,0Kacang Tanah

    Luas Panen (ha) 436,0 341,0 281,0

    Produksi (ton) 511,0 422,0 329,0

    Ubi Kayu

    Luas Panen (ha) 876,0 534,0 420,0

    Produksi (ton) 16.186,0 9.834,0 7.652,0

    Ubi Jalar

    Luas Panen (ha) 19,0 25,0 11,0

    Produksi (ton) 249,0 321,0 154,0

    Dibandingkan dengan produktivitas Tanaman Pangan kabupaten/kota lain di JawaTengah, Produktivitas Tanaman Pangan Kota Semarang masih tergolong cukup rendah pada tahun 2014 

    Produ ktivi tas Tanaman Pangan Mengalami Penuru nan  

    PERTANIAN 

    Kota Semarang memang bukan daerah

    utama pertanian di Provinsi Jawa Tengah,

    sehingga sumbangan terhadap total

    produksinyapun sangat kecil, kurang dari satu

    persen terhadap total produksi pertanian di

    Jawa Tengah. Dibandingkan dengan tahun

    sebelumnya produktivitas tanaman pangan di

    Kota Semarang mengalami penurunan.

    Sebagai contoh produksi padi pada tahun

    2014 tercatat mengalami penurunan yaitu

    sekitar menjadi 25 ribu ton, dimana setahun

    sebelumnya sekitar 31 ribu ton. Kemudian

    produksi jagung juga menurun menjadi 1566

    ton dari tahun sebelumnya yang tercatat 2478

    ton.

    *** Sebaikn ya Anda Tahu

    Jumlah kambing yang dipotong di Kota

    Semarang pada tahun 2013 sebanyak

    150.810 ekor atau mencapai 19,7 persen dari

    total pemotongan kambing di Provinsi Jawa

    Tengah 

    Penurunan produksi juga terjadi pada

    komoditas ubi jalar dimana pada tahun 2014

    tercatat produksinya 154 ton sementara tahun

    sebelumnya tercatat 321 ton. Dilihat dari sisi

    produktivitas, tampak bahwa produktivitas

    tanaman pertanian Kota Semarang masih

    dibawah rata-rata produktivitas di Jawa

    tengah. Tercatat pada tahun 2014

    produktivitas padi Kota Semarang hanya

    mencapai 32.64 kuintal per ha, sementara

    produktivitas padi Jawa Tengah telah

    mencapai 53,57 kuintal per ha.

    Produktivitas Tanaman Pangan Kota Semarang(Kw/Ha), 2014 

    Statistik Tanaman Pangan Kota Semarang

    Sumber : Jawa Tengah Dalam Angka 2014 

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kota Semarang 2015

    17/29

     

    Statistik Kota Semarang 2015 11

    Golongan TarifJumlah

    Pelanggan

    Daya

    Tersambung

    (VA)

    Kwh Terjual

    Sosial (S) 32.594 121.763.650 194.284.052

    Rumah Tangga ( R ) 1.214.871 1.020.016.850 1.753.641.849

    Usaha ( U ) + Khusus

    + Industri Hotel ( IH ) 67.609 414.990.750 703.580.571

    Industri 1.449 633.868.700 1.779.028.192

    Kantor Pemerintahan( G) + Penerangan

    Jalan (J) 8.154 79.231.907 156.113.379

    Total 1.324.677 2.269.871.857 4.586.648.043

    Kebutuhan energi listrik dan juga bahan bakar minyak dari tahun ketahun selalu meningkat

    Produks i l is t r ik di Kota Semarang terus merosot  

    PERTAMBANGAN & ENERGI 

    Dalam sektor pertambangan dan

    penggalian, di Kota Semarang hanya ada

    kegiatan penggalian. Dilihat dari penerimaan

    pajak bahan galian Golongan C di Kota

    Semarang pada tahun 2013 realisasi melebihi

    target yaitu dari target 1 milyar realisasi

    sebesar 1,3 milyar atau sekitar 136 persen.

    Sebagai sumber penerangan dan energi,baik di sektor rumahtangga maupun industri,

    listrik memegang peranan yang sangat vital.

    Sampai tahun 2014, jumlah pelanggan listrik di

    Kota Semarang mencapai 1.324.677

    pelanggan dan total daya listrik yang

    tersambung mencapai 2.269 MegaWatt.

    Selain listrik, sumber energi yang sangat

    penting adalah bahan bakar minyak ( BBM).

    Jenis bahan bakar minyak yang paling banyak

    digunakan di Kota Semarang adalah jenis

    premium mencapai 56 persen, disusul

    kemudian jenis solar sebanyak 33 persen.

    Sementara penggunaan pertamax baru 2

    persen dari keseluruhan kebutuhan BBM yang

    disalurkan di Kota Semarang.

    Jumlah Pelanggan PLN dan Daya Tersambung Tahun2014

    Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Bahan Galian

    Golongan C dan Sumur Air bawah Tanah KotaSemaran Tahun 2013

    0

    1000

    2000

    3000

    4000

    5000

    Pajak Bahan

    Galian Gol. C

    Sumur Air

    Bawah Tanah

    Target Realisasi

     

    Sumber : Jawa Tengah Dalam Angka, 2014

    Persentase Penggunaan Bahan Bakar MinyakTahun 2014

    Pada tahun 2014 di Kota Semarang

    terdapat 63 penyalur BBM jenis premium

    ,62 Penyalur jenis Solar, 58 penyalur BBM

     jenis pertamax dan 2 penyalur jenis

    Avgas/avtur

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kota Semarang 2015

    18/29

     

    12 Statistik Kota Semarang 2015 

    Uraian 2011 2012 2013

    Jumlah Industri 303 325 300

    Jumlah Tenaga

    Kerja 82.344 88.445 84.277

    Output ( Dalam

    Juta Rp) 25.035,306 28.039,699 31.273,444

    INDUSTRI PENGOLAHAN Produkt iv i tas pekerja sektor industr i semakin memb aik  

    Trend produktivitas pekerja yang diukur dengan nilai tambah per pekerja di KotaSemarang selama 2011-2013 semakin membaik

    Selama tahun 2013 tercatat sebanyak

    300 buah perusahaan Industri Besar dan

    Sedang dengan menyerap sebanyak 84.277

    orang tenaga kerja.

    Jika dibandingkan dengan tahun 2012

    mengalami penurunan jumlah industri industriBesar dan Sedang dimana pada tahun 2012

    tercatat sebanyak 325 buah perusahaan

    dengan menyerap sekitar 88 ribu tenaga kerja .

    *** Sebaikny a And a Tahu

    Bahan baku yang digunakan dalam

     proses produksi industri pengolahan sebanyak

    99 persennya berasal dari dalam negeri.

    Produktivitas tenaga kerja yang diukur

    dari total output dibagi jumlah tenaga kerja

    pada tahun 2013 menunjukkan trend naik

    dibanding tahun tahun sebelumnya. Tercatat

    selama tahun 2013 untuk setiap tenaga kerja

    sektor industri pengolahan besar  –  sedang di

    Kota Semarang menghasilkan produksi

    sebesar 317 juta rupiah.

    Produktivitas Industri Pengolahan

    Statistik Industri Pengolahan di Kota Semarang

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kota Semarang 2015

    19/29

     

    Statistik Kota Semarang 2015 13

    `

    Perusahaan konstruksi dengan kualifikasi K (nilai peker  jaan ≤ 1 milyar) selamatiga tahun terakhir mencapai 85 persen dari total perusahaan. 

    KONSTRUKSI Perusahaan k onstruk si keci l mendominasi di K ota Semarang  

    Jumlah perusahaan konstruksi di Kota

    Semarang dari tahun ke tahun senantiasa

    bertambah. Pada tahun 2013 perusahaan

    konstruksi yang terdaftar di LPJK, sebanyak

    1369 usaha, bertambah 45 persen dibanding

    tahun sebelumnya. Sekitar 85 persen

    perusahaan konstruksi di Kota Semarang

    adalah perusahaan dengan nilai pekerjaan

    sampai 1 milyar (Kualifikasi K), sedangkan

    perusahaan dengan pekerjaan diatas 1 milyar

    (Kualifikasi B) hanya ada 37 perusahaan

    (2,70%). Selain itu dari data LPJK juga

    menunjukkan ada sebanyak 159 perusahaan

    Konsultan yang terdaftar di tahun 2013.

    Dari data Sensus Ekonomi 2006, dengan

     jumlah perusahaan konstruksi sebanyak 593

    usaha, sebanyak 77,57 persennyamenggunakan tenaga kerja dibawah 10 orang.

    Perusahaan konstruksi gedung dan bangunan

    mendominasi perusahaan konstruksi di Kota

    Semarang yang mencapai 72,85%.

    Jumlah rumah penduduk senantiasa

    bertambah dari tahun ke tahun, seiring dengan

    pertambahan jumlah rumahtangga. Pada tahun

    2014, dengan jumlah rumahtangga sekitar443.541 dan jumlah rumah sekitar 350.528 ribu

    menunjukkan bahwa di Kota Semarang secara

    rata-rata tiap 1.000 rumah tinggal ditempati

    sebanyak 1.265 rumahtangga. Hal ini berarti

    ada sekitar 26 persen dari total rumahtangga

    yang tinggal bersama rumahtangga lain dalam

    satu rumah.

    Statistik Konstruksi Kota Semarang

    Jumlah Rumah Penduduk Kota Semarang

    Uraian 2011 2012 2013

    Perusahaan

    Konstruksi 1.313 944 1.369

    Kualifikasi B 55 27 37

    Kualifikasi M 188 114 162

    Kualifikasi K 1.070 803 1.170

    Perusahaan

    Konsultan 339 131 159

    Sumber : Jawa Tengah Dalam Angka 2014

    Uraian 2012 2013 2014

    Total Rumah

    Penduduk 346.683 350.525 350.528

    Gedung Permanen 239.195 241.846 241.848

    Sebagian Gedung 75.078 75.910 75.911

    Dari Papan/Kayu 30.987 31.331 31.332

    Dari Bambu / Lainnya 1.423 1.438 1.437

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kota Semarang 2015

    20/29

     

    14 Statistik Daerah Kota Semarang 2014 

    HOTEL & PARIWISATA 

    Tamu lebih memil ih hotel berbintang  

    Meskipun jumlah hotel berbintang sekitar setengah dari hotel non berbintang, namun jumlah kamar maupun tingkat hunian hotel berbintang lebih tinggi dibandingkanhotel non berbintang. 

    Sebagai salah satu daerah tujuan wisata

    utama, pada tahun 2014 terdapat 97 usaha

    akomodasi di Kota Semarang dengan 5.355

    kamar dan 8.182 tempat tidur. Dari seluruh

    usaha akomodasi tersebut, 6.356 kamar atau

    77,68 persen tersedia di hotel berbintang, dan

    sisanya sekitar 1.826 kamar terdapat pada hotel

    non berbintang. Tingkat hunian kamar kalau

    dilihat menurut klasifikasi hotel, tingkat huniankamar hotel berbintang terlihat meningkat, dari

    52,25 persen menjadi 56,50 persen.

    *** Sebaiknya An da Tahu

    Pada tahun 2014 wisatawan mancanegara

    menginap di hotel berbintang lebih lama

    daripada wisatawan nusantara.

    Terjadi sedikit penurunan jumlah wisatawan

    baik mancanegara maupun nusantara di tahun

    2014. Tercatat sebanyak 18.759 wisatawan

    mancanegara yang menginap di hotel

    berbintang, sedangkan wisatawan nusantara

     jauh lebih banyak jumlahnya yaitu sebanyak

    837.056 wisatawan.

    Rata-rata lama menginap untuk wisatawan

    mancanegara tercatat menurun disbanding

    tahun sebelumnya, hal ini berbanding terbalik

    dengan wisatawan nusantara yang cenderung

    terus meningkat.

    Jumlah Wisatawan dan Lamanya Menginapdi Kota Semarang

    Statistik Hotel dan Pariwisata KotaSemarang

    Dari 44 hotel berbintang di Kota

    Semarang, 21 diantaranya merupakan

    hotel bintang 3, bintang 4,dan bintang 5

    13

    Uraian 2013 2014

    Jumlah yang menginap dihotel bintang

    - Wisatawan Mancanegara 19.641 18.759 

    - Wisatawan Nusantara 876.407 837.056 

    Rata-rata lama menginap(malam)- Wisatawan Mancanegara 1,88 1,63

    - Wisatawan Nusantara 1,50 1,51

    Uraian 2012 2013 2014

     Akomodasi

    Hotel Berbintang 29 36 44

    Hotel Non bintang 63 61 53

    Total 92 97 97

    Jumlah Kamar

    Hotel Berbintang 2.198 3.387 4.133

    Hotel Non bintang 1.381 1.361 1.222

    Total 3.579 4.748 5.355

    Jmlh Tempat Tidur

    Hotel Berbintang 4.194 5.415 6.356

    Hotel Non bintang 2.483 2.308 1.826

    Total 6.677 7.723 8.182

    Tgkat Hunian Kamar

    Hotel Berbintang 49,3 52,25 56,50

    Hotel Non bintang 42,55 52,24 55,91Sumber : Statistik Hotel Jawa Tengah, 2014

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kota Semarang 2015

    21/29

     

    Statistik Daerah Kota Semarang 2014 15

    Dua pert iga rumah tangg a mengg unakan telepon seluler  

    Pengguna telepon seluler t idak mengalami peningkatan,sebal iknya penggun a telepon rumah

    en urun , dimana pada tahun 2014 lebih dari 90 persen rumah tangga di Kota Semarang telah

    mem il iki akses terhadap telepon seluler.  

    TRANSPORTASI & KOMUNIKASI 

    Jalan sebagai sarana penunjangtransportasi memiliki peran penting khususnya

    untuk transportasi darat. Untuk mendukung

    transportasi darat, pemerintah daerah telah

    membangun jalan sepanjang 2.691 km jalan

    kabupaten/kota dan 27.16 km jalan provinsi.

    Dari total panjang jalan yang ada, 66,61 persen

    sudah diaspal, sementara sisanya diperkeras

    dengan paving ataupun beton.

    Jika dilihat menurut kondisi jalan,

    perbaikan jalan mulai akhir tahun 2011 sampai

    tahun 2014 sehingga di tahun 2014 panjang

    jalan dengan kondisi baik bertambah sekitar

    49,28 km sehingga mencapai 1.577,28 km.

    Sebaliknya panjang jalan yang masih dalam

    kondisi rusak/rusak berat mengalami

    penurunan menjadi 468 Km.

    *** Sebaiknya An da Tahu

    Hanya sekitar 56,63 persen dari total panjang

    jalan di Kota Semarang pada tahun 2014

    dalam kondisi baik .

    Di sektor komunikasi, secara umum

    terdapat perkembangan yang positif khususnya

    akses penduduk terhadap Teknologi Informasi

    dan Komunikasi (TIK), khususnya internet.

    Selama periode 2014, sebanyak 36,12 persen

    penduduk Semarang mengakses internet baik

    melalui telepon seluler maupun diwarnet, baik

    di rumah maupun dikantor. Kemudahan-

    kemudahan yang diberikan beberapa vendor

    ternama yang memberikan pelayanan internet

    ternyata tidak disia-siakan oleh penduduk

    Semarang baik untuk menunjang kegiatan

    usaha, pembelajaran maupun hiburan.

    Penduduk yang mengakses internet, 3bulanterakhir di Kota Semarang (%)

    Permukaan Jalan di Semarang (%), 2014 

    Statistik Transportasi Kota Semarang*)

    14

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kota Semarang 2015

    22/29

     

    16 Statistik Daerah Kota Semarang 2014 

    PERBANKAN & INVESTASI 

    Sepanjang tahun 2004-2014 jum lah pro yek PMA lebih banyak daripada

    PMDN , hal ini mengin dikasikan kepercayaan in vestor asing terhadap

    Ind inesia terus menin gkat  

    Posisi kegiatan Bank Umum dan BPRdalam rupiah dan valas di tahun 2014

    mengalami peningkatan sebesar 9,42 persen

    yaitu dari 49.747.236 juta rupiah di tahun 2013

    menjadi sebesar 54.431.036 juta rupiah di

    tahun 2014.  Peningkatan posisi kegiatan

    perbankan usaha mikro, kecil dan menengah

    sebesar 8,00 persen  sedangkan kegiatan

    tabungan rupiah dan valas sebesar 4,86

    persen.

    Posisi pinjaman yang diberikan Bank

    Umum dan BPR menurut sektor ekonomi

    sebagian mengalami peningkatan diantaranya

    sektor industri,listrik,gas,air bersih,konstruksi,

    perdagangan,keuangan, sedangkan sektor

    pertanian,pertambangan, angkutan, dan jasa

    mengalami penurunan dibandingkan tahun

    2013.  Suku bunga simpanan berjangka jugamengalami kenaikan sepanjang tahun 2014

    dibandingkan tahun sebelumnya, sedangkan

    kurs rupiah tengah cenderung melemah

    sepanjang 2014. 

    Proyek penanaman modal dalam negeri

    (PMDN) yang telah mendapat persetujuan

    sebanyak 21 proyek dengan nilai investasi

    sebesar 4.470,17 milyar rupiah. Proyek

    penanaman modal asing (PMA) yang telah

    mendapat persetujuan sebanyak 62 proyek

    dengan nilai investasi sebesar 3.788,60 milyar

    rupiah dan 260,25juta US$. Kondisi ini jauh

    lebih baik dari tahun sebelumnya. Hal ini berarti

    tingkat kepercayaan investor makin membaik. 

    Nilai Investasi Kota Semarang

    *** Sebaiknya Anda Tahu

    Selama tahun 2014, jumlah PMDN yang

    terealisasi mampu menyerap tenaga kerja

    sebanyak 13.149 orang, sementara jumlah

    62 proyek PMA menyerapan tenaga kerja

    sebanyak 27.232 orang.

    Sumber : BPMD Jateng,2014

    15

    Posisi Pinjaman Menurut Jenis Penggunaan

    di Kota Semarang (Juta Rupiah)

    JenisPenggunaan

    2012 2013 2014

    Modal Kerja 19.828.782 22.505.833 25.191.927

    Investasi 5.782.534 7.797.821 8.542.106

    Konsumsi 11.118.292 12.662.453 13.540.858

    Sumber : Bank Indonesia

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kota Semarang 2015

    23/29

     

    Statistik Daerah Kota Semarang 2015 17

    Laju inf lasi semakin terkendali  

    Inflasi Kota Semarang cukup terkendali pada tahun 2013 dan 2014, dimana inflasitertinggi sepanjang tahun 2014 disaat bulan puasa dan hari raya Idul Fitri  

    HARGA-HARGA 

    Indeks harga konsumen yang sering

    digunakan sebagai indikator kenaikan harga-

    harga terlihat meningkat dari tahun ke tahun di

    beberapa kota terpilih di Jawa Tengah. Kota

    Semarang dibanding dengan kota-kota lain di

    Jawa Tengah, terlihat lebih tinggi dibanding kota-

    kota lainnya. Pada tahun 2014 penghitungan IHK

    dihitung dengan menggunakan tahun dasar

    2012.

    Meskipun IHK menunjukkan adanya

    perubahan, tetapi jika dilihat pada tingkat inflasi

    sebagai tolok ukur kestabilan perekonomian

    daerah terlihat bahwa tingkat inflasi semakin

    terkendali di bawah dua digit. Tingkat inflasi di

    Kota Semarang tercatat mengalami kenaikan dari

    8,19 persen pada tahun 2013 menjadi 8,53

    persen pada tahun 2014. 

    IHK 2012 2013 2014*

    KOTA SEMARANG 134.29 145.29 118.73

    KOTA SURAKARTA 124.45 134.81 116.84

    KOTA PURWOKERTO  134.07 145.46 117.36

    KOTA TEGAL 134.26 142.05 114.73

    Sumber: IHK dan Inflasi ,2014* 2012=100

    Tolak Ukur kestabilan ekonomi daerah dapat

    dilihat dari angka inflasinya.Jika diamati laju

    inflasi setiap bulannya, bulan Desember

    merupakan bulan dengan tingkat inflasi tertinggi

    yang mencapai 2,40 persen. Sedangkan deflasi

    terjadi pada bulan April sebesar 0,04 persen.

    IHK Beberapa Kota di Jawa Tengah

    Laju Inflasi Kota Semarang Tahun 2014

    IHK menurut KelompokKota Semarang 2014

    *** Sebaikny a An da Tahu

    Setelah krisis global tahun 2008,

    kondisi perekonomian perlahan lahan

    terlihat lebih stabil, yang ditandai dengan

    turunnya angka inflasi di tahun tahun

    berikutnya.

    16

    0.90

    0.24

    0.27-0.04   0.25

    0.85

    0.62

    0.41   0.41  0.55

    1.35

    2.40

    JAN PEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES

    (1) (2)

    UMUM   118.73

     I. BAHAN MAKANAN    129.09

     II. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU    118.05

     III. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR    116.17

     IV. SANDANG    104.78

     V. KESEHATAN   105.63

     VI. PENDIDI KAN, REKREASI, D AN OLAHRAGA   111.74 VII. TRANSPOR, KOMUNI KASI & JASA KEUANGAN    125.19

    KELOMPOK Semarang

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kota Semarang 2015

    24/29

     

    18 Statistik Daerah Kota Semarang 2015 

    PENGELUARAN PENDUDUK 

    Kesejahteraan pendudu k s emakin mening kat  

    Tingkat pendapatan penduduk Kota Semarang yang didekati dengan ukuran pengeluaran menunjukkan adanya peningkatan baik secara nominal maupun riil  

    Perkembangan kesejahteraan penduduk

    salah satunya dapat diukur melalui

    perkembangan tingkat pendapatan. Secara

    umum, selama periode 2012-2014 tingkat

    kesejahteraan penduduk di Kota Semarang

    mengalami peningkatan seperti yang ditunjukkan

    oleh semakin meningkatnya tingkat pengeluaran

    perkapita sebagai pendekatan dari pendapatan.

    Pengeluaran nominal per kapita penduduk

    meningkat dari 760.649 rupiah pada tahun 2012menjadi 1.058.225 rupiah pada tahun 2014.

    Perkembangan tingkat kesejahteraan juga

    dapat diamati berdasarkan perubahan

    persentase pengeluaran yang dialokasikan untuk

    non-makanan, dimana semakin tinggi

    persentase pengeluaran non-makanan dapat

    mengindikasikan adanya perbaikan tingkat

    kesejahteraan. Berdasarkan data yang tersedia,

    terlihat bahwa persentase pengeluaran untuknon-makanan selalu lebih besar daripada

    pengeluaran makanan dan dari tahun ke tahun

    konsumsi penduduk untuk non makanan

    mengalami peningkatan, sebagai gambaran

    pada tahun 2012 alokasi pengeluaran non

    makanan mencapai 57 persen dan semakin

    bertambah hingga menjadi 60 persen di tahun

    2014.

    Indikator kesejahteraan lain adalah tingkatkecukupan gizi yang disajikan dalam unit kalori

    dan prote`in. Kecukupan energi dan protein

    untuk tingkat konsumsi sehari-hari berdasarkan

    Widyakarya Pangan dan Gizi No.75 Tahun 2013

    masing-masing sebesar 2150 kkal dan 57 gram

    protein. Secara rata-rata konsumsi kalori

    masyarakat Kota Semarang masih sedikit di

    bawah standar, namun konsumsi protein sudah

    berada di atas standar yang ditetapkan. 

    Perkembangan pengeluaran per kapitaKota Semarang (Rp/bulan)

    Pengeluaran Makanan dan Non Makanandi Kota Semarang (%)

    Konsumsi Kalori dan Protein 

    2012 2013 2014

    760,649

    1,070,470 1,058,225

    600,000

     650,000

     700,000

     750,000

     800,000

     850,000

     900,000

     950,000

      000,000

      050,000

      100,000

     

    Konsumsi 2012 2013 2014

    Kalori (kkal) 1,805.9 1,821.3 1,846.0

    Protein (gram) 51.2 51.7 52.7

    Sumber : Statistik Indonesia, 2014

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    2012 2013 2014

    % ma kanan % non mak

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kota Semarang 2015

    25/29

     

    Statistik Daerah Kota Semarang 2015 19

    Pintu ekspo r- imp or Kota Semarang ada tiga  

    Dari enam pintu ekspor-impor di Jawa Tengah tiga diantaranya ada di Semarang, yaitu: PelabuhanTanjung Emas, Bandara Ahmad Yani dan terminal peti kemas Semarang (PTT).

    PERDAGANGAN 

    Pasar sebagai pusat transaksi sangat

    dibutuhkan masyarakat didalam memenuhi

    kebutuhan hidupnya. Tercatat pada tahun

    2014 di Semarang terdapat 6 UPTD yaitu

    Pasar Johar, Karimata, Bulu, Karangayu,

    Jatingaleh, Pedurungan.

    Sebagai daerah yang berinteraksi dengan

    daerah lainnya, masyarakat dan pelaku

    ekonomi Kota Semarang tidak hanya

    melakukan perdagangan didalam kota namun

    hingga keluar kota semarang termasuk luar

    negri.

    Jenis komoditi ekspor non migas terbagi

    dalam Sembilan kategori yaitu Perkebunan,

    Kehutanan, Pertanian, Perikanan, Peternakan,

    Rempah-rempah, Makanan, Kerajinan, dan

    perindustrian.

    *** Sebaikny a And a Tahu

    Volume ekspor non migas kota semarang

    mencapai 30,4 juta ton dengan nilai sebesar

    0,84 trilyun US $.

    Dilihat dari persentase volume ekspor non

    migas menurut jenis komoditi Kota Semarang

    pada tahun 2014, maka terlihat komoditi

    kehutanan memberi sumbangan tertinggi

    disusul komoditi perindustrian dimana masing-

    masing mencapai 34,07 dan 33,42 persen.

    Sedangkan jika dilihat dari realisasi nilai

    ekspor non migas Kota Semarang tahun 2014

    mengalami kenaikan dibandingkan tahun

    sebelumnya, walaupun tidak setinggi tahun

    2012.

    REALISASI NILAI EKSPOR NON MIGAS KOTASEMARANG 2012-2014 (TRILYUN US $)

    PERSENATASE VOLUME EKSPOR NON MIGASMENURUT JENIS KOMODITI KOTA SEMARANG 2014

    Volume ekspor non migas 2014 mengalami

    kenaikan sebesar 33,13 persen dibandingkan

    2013. Sedangkan nilainya naik 14,94 persen

    disbanding 2013.

    18

    5.95

    34.07

    1.42

    0.15

    16.90

    0.01

    0.42

    7.75

    33.42

    I.Perkebunan

      II.Kehutanan

     III.Pertanian

     IV.Perikanan

      V.Peternakan

     VI.Rempah-Rempah

    VII.Makanan

    VIII.Kerajinan

      IX.Perindustrian

    SUMBER: DDA KOTA SEMARANG 2014

    1.01

    0.73

    0.84

    2012 2013 2014

    SUMBER: DDA KOTA SEMARANG 2014

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kota Semarang 2015

    26/29

     

    20 Statistik Daerah Kota Semarang 2015 

    PENDAPATAN REGIONAL 

    Kontribusi PDRB dari sektor konstruksi dan industri sangat dominan, mencapai 28 persen di tahun 2014. 

    PDRB sebagai ukuran produktivitas

    mencerminkan seluruh nilai barang dan jasa

    yang dihasilkan oleh suatu wilayah dalam satu

    tahun. Kota Semarang sebagai ibukota provinsi

    dan salah satu kota tertua di Jawa Tengah

    setiap tahun senantiasa menduduki peringkat

    pertama (PDRB tanpa migas) dibandingkan 35

    kabupaten/kota lainnya. Pada tahun 2014 kota

    Semarang menyumbang 13,10 persen daritotal PDRB Jawa Tengah.

    Sementara pendapatan perkapita yang

    mencerminkan tingkat produktivitas tiap

    penduduk menunjukkan bahwa penduduk Kota

    Semarang, tiap tahun ada sedikit peningkatan

    walaupun masih kurang menggembirakan.

    Selama 3 tahun terakhir, PDRB Kota

    Semarang mencapai 12,29 persen sedangkan

    pendapatan per kapitanya hanya mencapai

    8,51 persen dibandingkan tahun 2012. Pada

    tahun 2014 PDRB perkapita Kota Semarang

    telah menunjukkan besaran 72,48 juta rupiah

    per tahun besaran ini sedikit meningkat di

    banding 3 tahun yang lalu yang mencapai

    61,70 juta rupiah.

    Secara umum pertumbuhan ekonomi KotaSemarang menunjukkan kecenderungan

    moderat dan berada pada kisaran yang sama

    dengan pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah.

    Walaupun terlihat agak sedikit melambat pada

    kurun tiga tahun terakhir.

    Sejalan dengan Visi Kota Semarang

    sebagai kota berbasis perdagangan dan jasa,

    dominasi sektor industri mencapai 28 persen,disusul sektor konstruksi dan perdanganan

    masing-masing sebesar 27 dan 14 persen. 

    Distribusi Persentase PDRB Menurut Sektor,di Kota Semarang 2014

    Perkembangan PDRB Kota Semarang

    Sumber : PDRB Kota Semarang, 2014 

    *** Sebaikny a And a Tahu

    PDRB perkapita Kota Semarang mencapai 2.22

     persen dibanding Provinsi Jawa Tengah.

    Uraian 2012 2013 2014

    PDRB ADHK(2000=100) (Milyar Rp) 91,282.0 97,341.0 102,501.4

    PDRB ADHB (Milyar Rp) 99,753.7 108,783.4 121,262.9

    PDRB/ Kapita ADHK (Ribu Rp) 56,465.6 59,181.0 61,268.0

    PDRB/ Kapita ADHB (Ribu Rp) 61,706.0 66,137.8 72,482.4

    Pertumbuhan Ekonomi (%) 5.97 6.64 5.30

    Sumber : PDRB Kota Semarang, 2014

    0.98

    0.20

    28.05

    0.10

    0.09

    26.73

    14.11

    3.66

    3.46

    7.10

    4.27

    2.72

    0.59

    3.32

    2.75

    0.74

    1.12

    0 5 10 15 20 25 30

    Pertanian

    Pertambangan

    Industri

    Listrik dan Gas

    Pengadaan Air

    Konstruksi

    Perdagangan

    Transportasi &…

    Akomodasi & Makan…

    Informasi & Komunikasi

    Jasa Keuangan &…

    Real Estate

    Jasa Perusahaan

    Administrasi…

    Jasa Pendidikan

    Jasa Kesehatan &…

    Jasa Lainnya

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kota Semarang 2015

    27/29

     

    Statistik Daerah Kota Semarang 2015 21

    PDRB Ko ta Semarang mencapai 11.63 persen diband ing PDRB Salat iga  

    PDRB per kapita Kota Semarang masih tertinggal dengan Kabupaten Kudus,walaupun terbesar di eks Karisidenan Semarang. 

    PERBANDINGAN REGIONAL 

    Perbandingan antar kabupaten/kota di eksKarisidenan Semarang untuk beberapa

    indikator terpilih memperlihatkan variasi yang

    cukup besar. Dilihat berdasarkan perbedaan

    PDRB maupun PDRB per kapita, terlihat

    ketimpangan yang sangat tinggi. PDRB Total

     Atas Dasar harga Berlaku tertinggi tercatat di

    Kota Semarang yang mencapai 102,50 triliun

    rupiah pada tahun 2014. Angka ini hampir dua

    belas kali lipat dibandingkan angka terendah

    yang tercatat di Kota Salatiga yang hanyamencapai 8,80 triliun rupiah. Hal yang sama

     juga ditemukan pada perbandingan PDRB

     ADHB per kapita, dimana Kota Semarang tetap

    menempati urutan tertinggi, tetapi giliran Kab.

    Demak menempati urutan terendah menggeser

    Kota Kendal.

    Perbandingan beberapa indikator terpilih

    lain seperti laju pertumbuhan ekonomi, IPM,

    dan persentase penduduk miskin juga

    memperlihatkan bahwa Kota Semarang

    sebagai kab/kota yang mencatat capaian yang

    lebih baik dibanding kab/kota lain di eks

    karisidenan Semarang. Hanya indikator

    ketenagakerjaan yaitu tingkat pengangguran

    terbuka di Kota Semarang paling tinggi, hal ini

    dimungkinkan karena sebagai ibukota propinsi

    sehingga banyak yang mengadu nasib di Kota

    Semarang.

    *** Sebaikn ya Anda Tahu

    Kontribusi kemiskinan Kota Semarang

    terhadap total penduduk miskin di Provinsi

    Jawa Tengah pada tahun 2013 mencapai

    1,80 persen. 

    Perbandingan Beberapa Indikator Terpiliheks Karisidenan Semarang, 2014

    Perbandingan PDRB Eks KarisidenanSemarang, 2012 - 2014

    Kab/Kota 2012 2013 2014

    PDRB A DHB (Mi lyar Rp) 

    Salatiga 7,295 7,954 8,799

    Kab Semarang 27,023 29,892 33,483

    Kota Semarang 91,282 97,341 102,501

    Kendal 23,012 25,130 27,653

    Demak 14,203 15,525 17,116

    PDRB A DHB/Kapita (000 Rp) 

    Salatiga 41,443 44,538 48,562

    Kab Semarang 28,136 30,687 33,905

    Kota Semarang 56,466 59,181 61,268

    Kendal 25,047 27,115 29,587

    Demak 13,121 14,185 15,472

    Sumber : PDRB Kab/Kota di Indonesia, 2014

    0.00

    10.00

    20.00

    30.00

    40.00

    50.00

    60.00

    70.00

    80.00

    Salatiga Kab Smg Kota Smg Kendal Demak

    IPM % Miskin Laju Pertumb Ek TPT

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kota Semarang 2015

    28/29

     

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kota Semarang 2015

    29/29