STANDAR PROSES PEMBELAJARAN - spmi.stkip...
Transcript of STANDAR PROSES PEMBELAJARAN - spmi.stkip...
STANDAR PROSES PEMBELAJARAN SPMI STKIP LABUHAN BATU
2015
STKIP LABUHAN BATU
Jl. S.M Raja No 126 A Aek Tapa Kode/No. : STKIP.LB.SPM.02-02.1.
Tanggal : 30 Mei 2015
STANDAR
PROSES PEMBELAJARAN
Revisi : 0
Halaman : 1-23
STANDAR PROSES PEMBELAJARAN Page 1
STKIP LABUHAN BATU
Jl. S.M Raja No 126 A Aek Tapa Kode/No. : STKIP.LB.SPM.02-02.1.
Tanggal : 30 Mei 2015
STANDAR
PROSES PEMBELAJARAN
Revisi : 0
Halaman : 1-23
STANDAR PROSES PEMBELAJARAN Page 2
LEMBAR PENGESAHAN
STANDAR
PROSES PEMBELAJARAN
Proses Penanggungjawab Tanggal
Nama Jabatan Tandatangan
1. Perumusan Siti Zahara Saragih, S.Pd., M.Pd
Kabid Dokumen Mutu SPMI STKIP-LB
30 Mei 2015
2. Pemeriksaaan Rahma Muti’ah, S.Psi.,M.Psi
Ketua SPMI STKIP LB
30 Mei 2015
3. Persetujuan Rosmidah Hasibuan, S.Pd.,M.Si
Ketua STKIP Labuhanbatu
30 Mei 2015
4. Penetapan Amarullah Nasution, SE.,M.BA
Ketua Yayasan Universitas Labuhanbatu
30 Mei 2015
5. Pengendalian Dahrul Aman Harahap, S.Pt., M.Pd
Ketua Senat STKIP-LB
30 Mei 2015
STKIP LABUHAN BATU
Jl. S.M Raja No 126 A Aek Tapa
Kode/No. : STKIP.LB.SPM.02-02.1.
Tanggal : 30 Mei 2015
STANDAR
PROSES
PEMBELAJARAN
Revisi : 0
Halaman : 1-30
STANDAR PROSES PEMBELAJARAN 3
KATA PENGANTAR
Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 49 tahun 2014 tentang
Sistem Nasional Pendidikan Tinggi bahwa setiap perguruan tinggi harus
memenuhi standar nasional pendidikan sesuai dengan Tri Dharma Perguruan
Tinggi. Selain itu juga, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10
tahun 2005, bahwa seluruh satuan pendidikan baik formal maupun non formal
wajib melakukan penjaminan mutu pendidikan. Melalui penjaminan mutu
diharapkan perguruan tinggi dapat mengelola dan melaksanakan pendidikan
sesuai dengan standar nasional pendidikan.
Berdasarkan amanat tersebut, maka pada kesempatan ini STKIP
Labuhan Batu menyusun sistem penjaminan mutu sesuai dengan standar nasional
pendidikan. Dengan harapan pengelolaan dan pelaksanaan pendidikan di
STKIP Labuhan Batu berdasarkan pada standar nasional pendidikan dengan
tujuan menjadi perguruan tinggi yang bermutu. Buku ini berisi mengenai
kebijakan STKIP Labuhan Batu dalam menjalankan sistem penjaminan mutu
internal. Pemaparan pada buku kebijakan ini meliputi Visi, Misi, Tujuan
Perguruan Tinggi, sejarah singkat serta prestasi STKIP Labuhan Batu, Latar
Belakang Menjalankan SPMI, Luas Lingkup Kebijakan SPMI, Daftar dan
Definisi Istilah SPMI, Garis Besar Kebijakan SPMI di STKIP Labuhan Batu,
Informasi tentang Manual SPMI, Kumpulan Standar SPMI, dan Kumpulan
Formulir, Cross-reference Kebijakan dengan Berbagai Dokumen SPMI Lainnya.
Buku ini disusun oleh Tim Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu
Internal (SPMI) STKIP Labuhan Batu yang terdiri dari Pimpinan STKIP
Labuhan Batu, Ketua SPMI, dan anggota SPMI.
Rantauprapat, 3 Januari 2017
Ketua STKIP Labuhan Batu,
Rosmidah Hasibuan, S.Pd., M.Si
NIDN. 0101017013
STKIP LABUHAN BATU
Jl. S.M Raja No 126 A Aek Tapa
Kode/No. : STKIP.LB.SPM.02-02.1.
Tanggal : 30 Mei 2015
STANDAR
PROSES
PEMBELAJARAN
Revisi : 0
Halaman : 1-30
STANDAR PROSES PEMBELAJARAN 4
Pengantar
Buku panduan standar proses pembelajaran ini dibuat dengan maksud dan
tujuan untuk mengukur pelaksanaan proses pembelajaran mahasiswa di STKIP
Labuhan Batu. Hal ini dilaksanakan agar pelaksanaan proses pembelajaran di
STKIP Labuhan Batu yang memiliki kompetensi di bidang Pendidikan Biologi,
Pendidikan Matematika, dan Pendidikan PKn sesuai dnegan kebutuhan dunia
pendidikan atau stakeholder dapat berjalan dengan baik lancar dan tertib, sesuai
dengan beban sks yang diampu oleh dosen yang bersangkutan.
Buku pandian ini dapat digunakan sebagai acuan atau rambu-rambu dalam
pelaksanaan kegiatan proses pembelajaran di program studi pendidikan
matematika, pendidikan biologi dan pendidikan PKn, sehingga materi perkuliahan
dapat diselesaikan tepat waktu.
Rantauprapat
Tim Penyusun
STKIP LABUHAN BATU
Jl. S.M Raja No 126 A Aek Tapa
Kode/No. : STKIP.LB.SPM.02-02.1.
Tanggal : 30 Mei 2015
STANDAR
PROSES
PEMBELAJARAN
Revisi : 0
Halaman : 1-30
STANDAR PROSES PEMBELAJARAN 5
Daftar Isi
Halaman Cover........................................................................................ 1
Pengantar ................................................................................................. 2
Daftar Isi.................................................................................................. 3
BAB I Pendahuluan .................................................................... 5
A. Latar Belakang .......................................................... 5
B. Maksud dan Tujuan ................................................... 5
BAB II Pengertian-Pengertian ...................................................... 6
BAB III Standar Proses Pembelajaran ........................................... 7
A. Perencanaan Proses Pembelajaran ............................. 7
B. Pelaksanaan Proses Pembelajaran ............................. 18
C. Penilaian Hasil Pembelajaran .................................... 20
D. Pengawasan Proses Pembelajaran ............................. 26
BAB IV Penutup ............................................................................ 29
Lampiran
SK Penetapan Panduan Standar Proses Pembelajaran
STKIP LABUHAN BATU
Jl. S.M Raja No 126 A Aek Tapa
Kode/No. : STKIP.LB.SPM.02-02.1.
Tanggal : 30 Mei 2015
STANDAR
PROSES
PEMBELAJARAN
Revisi : 0
Halaman : 1-30
STANDAR PROSES PEMBELAJARAN 6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran di Perguruan Tinggi adalah kegiatan yang terprogram
dalam disain (fasiliting, Empowering dan enabling), untuk menciptakan
mahasiswa belajar secara efektif, yang menekankan pada sumber belajar.
Pembelajaran merupakan proses pengembangan kreativitas berfikir yang dapat
meningkatkan kemampuan berfikir mahasiswa serta dapat meningkatkan dan
mengkonstruksikan pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasan
dan pengembangan yang baik terhadap materi kuliah.
Dalam meningkatkan pelaksanaan program pelaksanaan proses
pembelajaran yang berbasis kompetensi, maka perlu diterbitkannya panduan
pelaksanaan proses belajar mengajar, sehingga pelaksanaan belajar mengajar
dapat berjalan dengan baik dan seusai dengan target yang diinginkan.
B. Maksud dan Tujuan
Maksud dari penyusunan pedoman standar proses pembelajaran adalah
agar Dosen dan Mahasiswa mengetahui dan emmahami rambu-rambu/aturan
tentang pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, sehingga Dosen dan Mahasiswa
telah mengetahui sejak awal tugas dan fungsinya serta dapat mempersiapkan diri
untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik dan benar.
Tujuan dari penyusunan pedoman standar proses pembelajaran adalah
terciptanya pedoman yang baku yang dapat digunakan dalam pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar.
STKIP LABUHAN BATU
Jl. S.M Raja No 126 A Aek Tapa
Kode/No. : STKIP.LB.SPM.02-02.1.
Tanggal : 30 Mei 2015
STANDAR
PROSES
PEMBELAJARAN
Revisi : 0
Halaman : 1-30
STANDAR PROSES PEMBELAJARAN 7
BAB II
Pengertian-Pengertian
1. Yang dimaksud dengan PBM adalah proses belajar mengajar di seluruh
program studi di STKIP Labuhan Batu.
2. Program studi yang dimaksud adalah prodi pendidikan matematika, prodi
pendidikan biologi dan prodi pendidikan PKn.
3. Mahasiswa adalah mahasiswa STKIP Labuhan Batu
4. Dosen pengajar adalah dosen yang ditunjuk oleh STKIP Labuhan Batu untuk
mengajar di setiap program studi yang ada di STKIP Labuhan Batu.
5. Sistem Kredit Semester (SKS) adalah suatu sistem penyelenggaraan
pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester (sks) untuk
menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja dosen, pengalaman belajar,
dan beban penyelenggaraan program.
STKIP LABUHAN BATU
Jl. S.M Raja No 126 A Aek Tapa
Kode/No. : STKIP.LB.SPM.02-02.1.
Tanggal : 30 Mei 2015
STANDAR
PROSES
PEMBELAJARAN
Revisi : 0
Halaman : 1-30
STANDAR PROSES PEMBELAJARAN 8
BAB III
Standar Proses Pembelajaran
A. Perencanaan Proses Pembelajaran
a) Kontrak Perkuliahan
Perencanaan pembelajaran adalah kegiatan-kegiatan yang harus
dilakukan sebelum masa perkuliahan dilakukan (kontrak perkuliahan). Kegiatan
tersebut terdiri atas:
1. Menyusun manfaat dari mata kuliah
2. Menyajikan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan dicapai
Contoh rumusan kompetensi:
a. Kemampuan menyusun pemikiran dan pendapat
b. Kemampuan menunjukkan/mempresentasian hasil belajar
c. Kemampuan mencarikan contoh penerapan suatu prinsip/teori
d. Kemampuan menyesuaikan secara visual dan oral
3. Menyusun materi ajar berdasarkan sistem keilmuan atau skema proses
keilmuan dalam bentuk deskripsi perkuliahan
4. Menyusun strategi perkuliahan yang akan dilakukan
5. Menyusun jadwal sesuai pokok bahasan dan sub pokok bahasan, termasuk
rencanan presentasi pengumpulan tugas.
Contoh menyusun jadwal perkuliahan
Minggu
Ke Kegiatan pembelajaran
Pokok bahasan/sub pokok
bahasan
1 Penjelasan umum Materi satu semester dan
aturan perkuliahan
2 Perkuliahan Pokok bahasan I
3 Perkuliahan Sub pokok bahasan 1
STKIP LABUHAN BATU
Jl. S.M Raja No 126 A Aek Tapa
Kode/No. : STKIP.LB.SPM.02-02.1.
Tanggal : 30 Mei 2015
STANDAR
PROSES
PEMBELAJARAN
Revisi : 0
Halaman : 1-30
STANDAR PROSES PEMBELAJARAN 9
4 Perkuliahan (penjelasan ulang
tugas I) Sub pokok bahasan 2
5 Presentasi tugas oleh mahasiswa Sub pokok bahasan 3
6 Presentasi tugas oleh mahasiswa
7 Presentasi tugas oleh mahasiswa
8 Presentasi tugas oleh mahasiswa
9 Perkuliahan dan diskusi Pokok bahasan II
10 Perkuliahan dan diskusi Pokok bahasan III
11 Perkuliahan dan diskusi Pokok bahasan IV
12 Perkuliahan dan diskusi oleh
mahasiswa Tugas I
13 Perkuliahan dan diskusi oleh
mahasiswa Tugas II
14 Perkuliahan Review sub pokok bahasan
15 Perkuliahan Review sub pokok bahasan
16 Review dan evaluasi Menyeluruh
6. Memilih sub pokok bahasan/topik yang dijadikan tugas
7. Membuat diskripsi tugas dan presentasi maupun ujian secara tajam agar
kompetensinya tercapai.
Contoh : Deskripsi Tugas:
Tugas Satu:
Dikerjakan secara kelompok 3 orang yaitu dengan menjelaskan prinsip dasar
teori behavioristik dari 3 tokoh behavioristik, serta kelebihan dan kekurangan
teori tersebut?. Bobot nilai ini 30%.
Tugas Dua
Dikerjakan oleh peserta secara individu, yaitu Sebutkan satu masalah
kesulitan yang dialami siswa ketika belajar dan bagaimana cara
mengatasinya?. Bobot nilai ini 20%.
STKIP LABUHAN BATU
Jl. S.M Raja No 126 A Aek Tapa
Kode/No. : STKIP.LB.SPM.02-02.1.
Tanggal : 30 Mei 2015
STANDAR
PROSES
PEMBELAJARAN
Revisi : 0
Halaman : 1-30
STANDAR PROSES PEMBELAJARAN 10
8. Pembelajaran sistem penilaian belajar dan aturan main serta etika akademik
yang diterapkan.
Contoh : deskripsi ujian
Ujian (UAS) terdiri dari 3 soal. satu dibuat oleh mahasiswa sendiri dengan
topik yang dipilih atau pokok bahasan tertentu yang ingin dia pelajari dengan
dan ditulis (jawabannya) dalam bentuk paper minimal 3 halaman dan 5
halaman, termasuk contoh penelitian/jurnal yang mendukung.
Soal kedua dan ketiga dibuat oleh mahasiswa di rumah dan dikerjakan di
kelas saat ujian dengan system close book, hanya boleh membawa contoh
jurnal dari materi atau pokok bahasan yang akan dibahas. Pokok bahasan soal
kedua dan ketiga ini harus berbeda dengan soal nomor satu.
b) Jenis Perkuliahan
1. Praktikum
1. Pengertian praktikum
(1) Praktikum adalah suatu kegiatan yang menghasilkan suatu
produk/penguasaan ilmu yang dilaksanakan di dalam laboratorium
dan mengacu pada materi kuliah atau pokok bahasan yang telah
diberikan.
(2) Praktikum merupakan salah satu komponen penilaian pada mata
kuliah yang bersangkutan.
2. Pedoman penyelenggaraan praktikum
(1) Praktikum dilakukan pada jadwal yang telah ditentukan, yaitu sama
atau diluar waktu perkuliahan bagi mata kuliah yang membutuhkan
praktikum.
(2) Untuk mata kuliah tertentu pelaksanaan praktikum dilakukan setelah
pelaksanaan Ujian Akhir Semester
(3) Penjadwalan praktek diatur oleh kepala laboratorium berkoordinasi
dengan ketua program studi.
STKIP LABUHAN BATU
Jl. S.M Raja No 126 A Aek Tapa
Kode/No. : STKIP.LB.SPM.02-02.1.
Tanggal : 30 Mei 2015
STANDAR
PROSES
PEMBELAJARAN
Revisi : 0
Halaman : 1-30
STANDAR PROSES PEMBELAJARAN 11
(4) Dilaksanakan secara perorangan atau kelompok, jumlah maksimal
perkelompok 4 mahasiswa.
(5) Setiap kelompok berhak mendapatkan 1 (satu) unit modul praktikum
dan petunjuk pelaksanaan praktikum rinci.
(6) Buku petunjuk praktikum diberikan paling lambat 1 minggu sebelum
praktik dimulai.
(7) Penjelasan materi diberikan dengan media elektronik atau media lain
yang menarik, pada pertemuan minggu pertama oleh dosen
pembimbing.
(8) Praktikum dilaksanakan tidak didampingi dosen pembimbing secara
langsung.
(9) Keterlibatan dosen pembimbing/asissten dosen/dosen pengampu bisa
diberikan apabila ada kerusakan alat dan pertemuan pertama.
3. Persyaratan bagi peserta laboratorium
(1) Persyaratan bagi peserta praktikum mengikuti peraturan yang telah
ditentukan
(2) Untuk jenis-jenis praktikum tertentu, diperlukan syarat kelulusan mata
kuliah prasyarat.
(3) Telah memenuhi persyaratan administrasi keuangan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
4. Instruktur praktikum
Instruktur adalah dosen yang membimbing para mahasiswa untuk dapat
memahami dan mengikuti prosedur penggunaan berbagai peralatan yang
diperlukan dalam praktikum.
5. Evaluasi praktikum dan sertifikasi
Evaluasi diperlukan untuk melihat sejauhmana pemahaman dan
keterampilan mahasiswa dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan
kepada mahasiswa atau kelompok mahasiswa, dan sebagai tanda bahwa
mahasiswa yang bersangkutan telah memenuhi persyaratan itu, maka
STKIP LABUHAN BATU
Jl. S.M Raja No 126 A Aek Tapa
Kode/No. : STKIP.LB.SPM.02-02.1.
Tanggal : 30 Mei 2015
STANDAR
PROSES
PEMBELAJARAN
Revisi : 0
Halaman : 1-30
STANDAR PROSES PEMBELAJARAN 12
kepadanya kaan diberikan sertifikat. Sertifikat ini juga sebagai tanda
bahwa mahasiswa tersebut dapat mengikuti ujian tugas akhir.
6. Materi praktikum
(1) Materi praktikum mengacu pada satuan acara perkuliahan (SAP) yang
telah ditentukan.
(2) Materi praktikum dibuat oleh tim dosen dan berkoordinasi dengan
ketua program studi.
2. Praktek
1) Pengertian praktek
(1) Praktek merupakan salah satu mata kuliah yang mempunyai bobot sks
dan tercantum dalam kurikulum
(2) Praktek adalah suatu kegiatan yang menghasilkan suatu
produk/penguasaan ilmu yang dilaksanakan di lapangan maupun
ruangan dan mengacu pada materi kuliah atau pokok bahasan yang
telah diberikan.
2) Pedoman penyelenggaraan
(1) Praktek dilakukan sesuai dengan jadwal yang ditentukan
(2) Penjadwalan praktek diatur oleh kepala laboratorium berkoordinasi,
dengan ketua program studi.
(3) Dilaksanakan secara perorangan atau kelompok, jumlah maksimal per
kelompok 4 mahasiswa
(4) Setiap kelompok berhak mendapatkan 1 (satu) unit modul praktek dan
petunjuk pelaksanaan praktek rinci.
(5) Buku petunjuk praktek diberikan paling lambat 1 minggu sebelum
rpaktek dimulai.
(6) Penjelasan materi diberikan dengan media elektronik atau media lain
yang menarik, pada pertemuan minggun pertama oleh dosen
pembimbing.
(7) Praktek dilaksanakan tidak didampingi oleh dosen pengampu.
STKIP LABUHAN BATU
Jl. S.M Raja No 126 A Aek Tapa
Kode/No. : STKIP.LB.SPM.02-02.1.
Tanggal : 30 Mei 2015
STANDAR
PROSES
PEMBELAJARAN
Revisi : 0
Halaman : 1-30
STANDAR PROSES PEMBELAJARAN 13
(8) Keterlibatan dosen pembimbing/asisten dosen bisa diberikan apabila
ada kerusakan alat dan pertemuan pertama.
3) Persyaratan bagi peserta praktek
(1) Persyaratan bagi peserta praktek mengikuti peraturan yang telah
ditentukan.
(2) Untuk jenis-jenis praktek tertentu, diperlukan syarat kelulusan mata
kuliah prasyarat.
(3) Telah memenuhi persyaratan administrasi keuangan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
4) Instruktur praktek
Instruktur adalah dosen yang membimbing para mahasiswa untuk dapat
memahami dan mengikuti prosedur penggunaan berbagai peralatan yang
diperlukan dalam praktek. Adapun persyaratan instruktur praktek
mengikuti persyaratan dosen.
5) Evaluasi praktek
Evaluasi diperlukan untuk melihat sejauhmana pemahaman dan
keterampilan mahasiswa dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan
kepada mahasiswa atau kelompok mahasiswa, dan sebagai tanda bahwa
mahasiswa yang bersangkutan telah memenuhi persyaratan itu, maka
kepadanya akan diberikan nilai yang tercantum dalam sertifikat.
6) Materi praktek
(1) Materi praktek mengacu pada Satuan Acara Perkuliahan (SAP) yang
telah ditentukan.
(2) Materi praktek dibuat oleh tim dosen dan berkoordinasi dengan ketua
program studi.
3. Kuliah teori
Syarat : telah memenuhi persyaratan akademik dan keuangan dengan sistem
pelaksanaan:
STKIP LABUHAN BATU
Jl. S.M Raja No 126 A Aek Tapa
Kode/No. : STKIP.LB.SPM.02-02.1.
Tanggal : 30 Mei 2015
STANDAR
PROSES
PEMBELAJARAN
Revisi : 0
Halaman : 1-30
STANDAR PROSES PEMBELAJARAN 14
1) Dilaksanakan di ruangan atau dilapangan
2) Metode pembelajaran sesuai dengan metode yang disepakati (sesuai
dengan metode pembelajaran KBK)
4. Tugas Mandiri
Tugas mandiri diberikan dan dibimbing oleh dosen kepada mahasiswa berupa
penyelesaian soal atau studi kasus lapangan.
5. Tugas kelompok
Tugas kelompok yang diberikan dan dibimbing oleh dosen kepada beberapa
mahasiswa berupa studi kasus lapangan.
c) Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang digunakan adalah student centered learning
(SCL), atau metode lain yang disesuaikan dengan kondisi mahasiswa, dengan
kondisi mahasiswa, dengan catatan tidak bertentangan dengan asas-asas proses
pembelajaran SCL. Berikut contoh metode pembelajaran dalam SCL:
1. Small group discussion
Mahasiswa peserta kuliah diminta membuat kelompok kecil (5 sampai 10
orang) untuk mendiskusikan bahan yang diberikan oleh dosen atau bahan
yang diperoleh sendiri oleh anggota kelompok tersebut.
Dengan aktivitas kelompok kecil, mahasiswa akan belajar:
Menjadi pendengar yang baik
Memberikan dan menerima umpan balik yang konstruktif
Menghormati perbedaan pendapat
Mendukung pendapat dengan bukti
Menghargai sudut pandang yang bervariasi (gender, budaya dan lain-lain).
2. Simulasi
Simulasi adalah model yang membawa situasi yang mirip dengan
sesungguhnya ke dalam kelas. Misalnya untuk mata kuliah micro teaching,
mahasiswa diminta untuk membuat kelas fiktif yang sedang melangsungkan
STKIP LABUHAN BATU
Jl. S.M Raja No 126 A Aek Tapa
Kode/No. : STKIP.LB.SPM.02-02.1.
Tanggal : 30 Mei 2015
STANDAR
PROSES
PEMBELAJARAN
Revisi : 0
Halaman : 1-30
STANDAR PROSES PEMBELAJARAN 15
kegiatan belajar mengajar, kemudian mahasiswa diminta untuk
mempraktekkan kegiatan belajar mengajar. Simulasi dapat berbentuk:
Permainan peran (role play), dalam contoh diatas, setiap mahasiswa dapat
diberi peran masing-masing, misalnya menjadi guru atau siswa.
Simulation exercise dan simulation games.
Simulasi dapat merubah cara pandang (mindset) mahasiswa, dengan jalan:
Mempraktekkan kemampuan umum (misal komunikasi verbal dan non
verbal).
Mengelola kelas
Mempraktekkan metode mengajar
Mengembangkan kemampuan menyampaikan materi
Menggunakan kemampuan sintesis
Mengembangkan kemampuan karakter siswa.
3. Discovery Learning
DL adalah metode belajar yang difokuskan pada pemanfaatan informasi yang
tersedia, baik yang diberikan dosen maupun yang dicari sendiri oleh
mahasiswa, untuk membangun pengetahuan dengan cara belajar mandiri.
4. Self Directed Learning
Adalah proses belajar yang dilakukan atas inisiatif individu mahasiswa
sendiri. Dalam hal ini, perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian terhadap
pengalaman belajar yang telah dijalani, dilakukan semuanya oleh individu
yang bersangkutan. Sementara dosen hanya bertindak sebagai fasilitator, yang
memberi arahan, bimbingan dan konfirmasi terhadap kemajuan belajar yang
telah dilakukan individu mahasiswa tersebut.
Metode belajar ini bermanfat untuk menyadarkan dan memberdayakan
mahasiswa, bahwa belajar adalah tanggungjawab mereka sendiri. Dengan
kata lain, individu mahasiswa didorong untuk bertanggungjawab terhadap
semua pikiran dan tindakan yang dilakukannya.
STKIP LABUHAN BATU
Jl. S.M Raja No 126 A Aek Tapa
Kode/No. : STKIP.LB.SPM.02-02.1.
Tanggal : 30 Mei 2015
STANDAR
PROSES
PEMBELAJARAN
Revisi : 0
Halaman : 1-30
STANDAR PROSES PEMBELAJARAN 16
Metode pembelajaran SDL dapat diterapkan apabila asumsi berikut sudah
terpenuhi. Sebagai orang dewasa, kemampuan mahasiswa mestinya bergeser
dari orang yang tergantung pada orang lain menjadi individu yang mampu
belajar mandiri.
Pengalaman merupakan sumber belajar yang sangat bermanfaat.
Kesiapan belajar merupakan tahap awal menjadi pembelajar mandiri
Orang dewasa lebih tertarik belajar dari permasalahan daripada dari
sisi mata kuliah
Pengakuan, penghargaan dan dukungan terhadap proses belajar orang
dewasa perlu diciptakan dalam lingkungan belajar. Dalam hal ini
dosen dan mahasiswa harus memiliki semangat yang saling
melengkapi dalam melakukan pencarian pengetahuan.
5. Cooperative learning (CL)
Adalah metode belajar berkelompok yang dirancang oleh dosen untuk
memecahkan suatu masalah/kasus atau mengerjakan suatu tugas. Kelompok
ini terdiri atas beberapa orang mahasiswa yang memiliki kemampuan
akademik yang beragam. Metode ini sangat terstruktur, karena pembentukan
kelompok, materi yang dibahas, langkah-langkah diskusi serta produk akhir
yang harus dihasilkan, semuanya ditentukan dan dikontrol oleh dosen.
Mahasiswa dalam hal ini hanya mengikuti prosedur diskusi yang dirancang
oleh dosen. Pada dasarnya CL seperti ini merupakan perpaduan anatar
teacher centered dan student centered learning. CL bermanfaat untuk
membantu menumbuhkan dan mengasah:
Kebiasan belajar aktif pada diri mahasiswa
Rasa tanggungjawab individu dan kelompok mahasiswa
Kemampuan dan keterampilan kerjasama antar mahasiswa
Keterampilan sosial mahasiswa.
STKIP LABUHAN BATU
Jl. S.M Raja No 126 A Aek Tapa
Kode/No. : STKIP.LB.SPM.02-02.1.
Tanggal : 30 Mei 2015
STANDAR
PROSES
PEMBELAJARAN
Revisi : 0
Halaman : 1-30
STANDAR PROSES PEMBELAJARAN 17
6. Collaborative learning (CbL)
Adalah metode belajar yang menitikberatkan pada kerjasama antar
mahasiswa yang didasarkan pada consensus yang dibangun sendiri oleh
anggota kelompok. Masalah/tugas/kasus memang berasal dari tugas dan
bersifat open ended, tetapi pembentukan kelompok yang didasar pada minat,
prosedur kerja kelompok, penentuan waktu dan tempat diskusi/kerja
kelompok, sampai dengan bagaimana hasil diskusi/kerja kelompok, ingin
dinilai oleh dosen, semuanya ditentukan melalui konsensus bersama antar
anggota kelompok.
7. Contextual instruksi (CI)
Adalah konsep belajar yang membantu dosen mengaitkan isi mata kuliah
dengan situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari dan memotifasi mahasiswa
untuk membuat keterhubungan antara pengetahuan dan aplikasinya dalam
kehidupan sehari-hari sebagai anggota masyarakat, tenaga pengajar atau
tenaga pendidik, enterpreneur maupun investor.
Sebagai contoh, apabila kompetensi yang dituntut mata kuliah adalah
mahasiswa dapat menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
belajar siswa, maka dalam pembelajarannya selain karakteristik yang muncul
dalam perilaku yang tampak juga diberikan contoh akibat yang ditimbulkan
dari tinggi atau rendahnya motivasi belajar siswa dalam proses kegiatan
belajar mengajar. Pada saat ini mahasiswa juga dapat melakukan pengamatan
langsung di kelas, mengkajinya dengan berbagai teori yang ada, sampai ia
dapat menganalisa faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi motivasi
belajar maupun karakteristik perilaku motivasi belajar. Hasil dari pengamatan
dan pengkajiannya ini selanjutnya dipresentasikan di dalam kelas, untuk di
bahas dan menampung saran dan masukan lain dari seluruh anggota kelas.
Pada intinya dengan CI, dosen dan mahasiswa memanfaatkan pengetahuan
secara bersama-sama, untuk mencapai kompetensi yang dituntut oleh mata
STKIP LABUHAN BATU
Jl. S.M Raja No 126 A Aek Tapa
Kode/No. : STKIP.LB.SPM.02-02.1.
Tanggal : 30 Mei 2015
STANDAR
PROSES
PEMBELAJARAN
Revisi : 0
Halaman : 1-30
STANDAR PROSES PEMBELAJARAN 18
kuliah, serta memberikan kesempatan pada semua orang yang terlibat dengan
sangat hati-hati.
8. Project Based Learning (PjBL)
Adalah metode belajar yang sistematis, yang melibatkan mahasiswa dalam
belajar pengetahuan dan keterampilan melalui proses pencarian/penggalian
(inquiry) yang panjang dan terstruktur terhadap pertanyaan yang otentik dan
komplek serta tugas dan produk yang dirancang dengan hati-hati.
9. Problem Based Learning/ Inquiry (PBL/I)
Adalah belajar dengan memanfaatkan masalah dan mahasiswa harus
melakukan pencarian/penggalian informasi inquiry untuk dapat memecahkan
masalah. Pada umumnya, terdapat empat hal yang perlu dilakukan mahasiswa
dalam PBL/I yaitu:
Menerima masalah yang relevan dengans alah satu/beberapa kompetensi
yang dituntut mata kuliah dari dosennya
Melakukan pencarian data dan informasi yang relevan untuk memecahkan
masalah
Menata dan mengaitkan data dengan masalah
Menganalisis strategis pemecahan masalah
Peran dosen dalam pelaksanaan pembelajaran SCL antara lain
Sebagai ffasilitator dalam proses pembelajaran
Mengkaji kompetensi mata kuliah yang perlu dikuasai mahasiswa di akhir
pembelajaran
Merancang strategi dan lingkungan pembelajaran yang dapat menyediakan
beragam pengalaman belajar yang diperlukan mahasiswa dalam rangka
mencapai kompetensi yang dituntut mata kuliah.
Membantu mahasiswa mengakses informasi, menata dan memprosesnya
untuk dimanfaatkan dalam memcahkan permasalahan hidup sehari-hari.
STKIP LABUHAN BATU
Jl. S.M Raja No 126 A Aek Tapa
Kode/No. : STKIP.LB.SPM.02-02.1.
Tanggal : 30 Mei 2015
STANDAR
PROSES
PEMBELAJARAN
Revisi : 0
Halaman : 1-30
STANDAR PROSES PEMBELAJARAN 19
Mengidentifikasi dan menentukan pola penilaian hasil belajar mahasiswa
yang relevan dengan kompetensi yang diukur.
Sedangkan peran mahasiswa dalam pendekatan pembelajaran SCL adalah:
Mengkaji kompetensi mata kuliah yang di paparkan dosen
Mengkaji strategi pembelajaran yang ditawarkan dosen
Membuat rencana pembelajaran untuk mata kuliah yang diikutinya
Belajar secara aktif (dengan cara mendengar, membaca, menulis, diskusi
dan terlibat dalam pemecahan masalah serta lebih penting lagi terlibat
dalam kegiatan berfikir tingkat tinggi, seperti analisis, sintetis, dan
evaluasi), baik secara individu maupun kelompok.
B. Pelaksanaan Proses Pembelajaran
1. Pelaksanaan Perkuliahan
a. Diikuti oleh mahasiswa yang telah mengisi kartu rencana studi dan
terdaftar di program studi.
b. Kuliah dilaksanakan di kelas atau ditempat lain yang telah disepakati
oleh program studi, mahasiswa dan dosen.
c. Kuliah yang dilaksanakan diluar lingkungan STKIP Labuhan Batu
diatur dalam peraturan tersendiri.
d. Jumlah mahasiswa maksimum dalam 1 (satu) kelas yangd apat
diselenggarakan 30 mahasiswa sedangkan minimal 5 mahasiswa
terdaftar.
e. Semua peralatan dalam perkuliahan disediakan oleh program studi.
f. Proses belajar mengajar harus sesuai dengan jadwal yang telah disusun
oleh jurusan.
g. Perubahan jadwal harus dikoordinasikan dengan jurusan, kemudian
jurusan akan menyusun jadwal baru dan diumumkan secara terbuka.
STKIP LABUHAN BATU
Jl. S.M Raja No 126 A Aek Tapa
Kode/No. : STKIP.LB.SPM.02-02.1.
Tanggal : 30 Mei 2015
STANDAR
PROSES
PEMBELAJARAN
Revisi : 0
Halaman : 1-30
STANDAR PROSES PEMBELAJARAN 20
h. Dosen yang tidak hadir dalam perkuliahan, minimal sehari sebelum
perkuliahan agar memberitahukan kepada program studi, serta wajib
mengganti jam perkuliahan yang telah ditinggalkan di waktu yang lain.
i. Mahasiswa yang tidak mengikuti perkuliahan diwajibkan ijin tertulis
yang disampaikan kepada dosen pengampu dan program studi.
j. Jumlah maksimum ijin yang diberikan diatur dalam peraturan tersendiri
k. Mahasiswa terlambat masuk kelas bisa mengikuti kuliah atas seijin
dosen pengampu/ketua program studi.
2. Tempat perkuliahan
Konsekuensi dari penerapan dari proses pembelajaran dari KBK maka
tempat pelaksanaan proses pembelajar harus disesuaikan dengan keperluan
misalnya:
a. Kelas
1) Ruangan minimal 2m2/mhs
2) Dilengkapi kipas angin
3) Fasilitas tempat duduk dan menulis yang cukup
4) Ruangan bersih dan nyaman.
b. Laboratorium
1) Luas ruang lab. 30m2
2) Dilengkapi kipas angin
3) Fasilitas tempat duduk dan meja yang cukup
4) Ruangan bersih dan nyaman.
c. Sekolah
1) Sekolah yang telah disepakati dalam memiliki MoU dengan STKIP
Labuhan Batu dan sesuai dengan materi perkuliahan
2) Waktu pelaksanaan tidak melebihi dari waktu yang ditentukan.
STKIP LABUHAN BATU
Jl. S.M Raja No 126 A Aek Tapa
Kode/No. : STKIP.LB.SPM.02-02.1.
Tanggal : 30 Mei 2015
STANDAR
PROSES
PEMBELAJARAN
Revisi : 0
Halaman : 1-30
STANDAR PROSES PEMBELAJARAN 21
3. Media
a. White board
b. Infocus
c. Wifi
C. Penilaian Hasil Pembelajaran
Penilaian merupakan salah satu aspek dalam proses belajar mengajar di
perguruan tinggi. Penilaian adalah suatu proses untuk mengambil keputusan
dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar
yang menggunakan instrumen tes maupun non tes. Jadi tidak hanya sekedar
mencari jawaban terhadap pertanyaan tentang apa, tetapi lebih ditekankan kepada
menjawab pertanyaan bagaimana atau seberapa jauh suatu proses atau hasil yang
diperoleh seseorang atau tim.
Penilaian yang dilaksanakan oleh dosen terhadap mahasiswa pada
jenjang Strata satu (S1) di program studi pendidikan biologi, pendidikan
matematika dan pendidikan PKn pada umumnya masih menggunakan acuan
pedoman akademik yang sudah terintegrasi. Untuk itu perlu dibuat suatu pedoman
pelaksanaan penilaian yang dapat menjawab pertanyaan bagaimana dan mengapa
pelaksanaan proses pembelajaran.
Pengukuran merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan
penilaian, diartikan sebagai pemberian angka kepada suatu atribut atau
karakteristik tertentu yang dimiliki seseorang, atau objek tertentu menurut aturan
yang jelas. Dalam bidang pendidikan tinggi, dosen dapat mengukur penguasaan
peserta didik dalam suatu mata kuliah tertentu yang telah dilatih, tetapi tidak
mengukur peserta didik itu sendiri. Tanpa kemampuan melakukan pengukuran
seorang dosen tidak dapat mengetahui dimana ia berada pada suatu kegiatan.
Tes dapat didefenisikan sebagai suatu pertanyaan atau tugas atau
seperangkat tugas yang direncakan untuk memperoleh informasi tentang atribut
pendidikan yang setiap butir pertanyaan mempunyai jawaban yang dianggap
STKIP LABUHAN BATU
Jl. S.M Raja No 126 A Aek Tapa
Kode/No. : STKIP.LB.SPM.02-02.1.
Tanggal : 30 Mei 2015
STANDAR
PROSES
PEMBELAJARAN
Revisi : 0
Halaman : 1-30
STANDAR PROSES PEMBELAJARAN 22
benar. Tes, penilaian dan pengukuran merupakan suatu rangkaian kegiatan dosen
dalam proses belajar mengajar yang tidak dapat dipisahkan. Keterkaitan antara
tes, pengukuran dan penilaian adalah penilaian hasil belajar baru dilakukan
dengan baik dan benar bila menggunakan informasi yang diperoleh melalui
pengukuran hasil belajar yang menggunakan tes sebagai alat ukurnya. Kegunaan
tes, pengukuran dan penilaian adalah sebagai seleksi, penempatan, diagnosis,
umpan balik, motivasi dan membimbing belajar, perbaiakn kurikulum serta
pengembangan ilmu.
Pedoman ini disusun khususnya yang berkaitan dengan pengolahan hasil
tes, yaitu melalui dua pendekatan yang berlaku yakni penilaian acuan norma
(PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP).
1. Pendekatan Penilaian Acuan Norma (PAN)
Merupakan penentuan nilai mahasiswa dalam suatu proses pembelajaran yang
didasarkan pada tingkat penguasaan dikelompok itu. Artinya pemberian nilai
mengacu pada perolehan skor di kelompok itu.
Contoh : suatu kelompok anak didik terdiri dari 9 mahasiswa mendapatkan
skor (nilai mentah) : 50, 45, 45, 40, 40, 40, 35, 35, 30
Dari skor tersebut bahwa perolehan nilai tertinggi 50 dan terendah 30.
Dengan demikian nilai tertinggi diberikan skor tertinggi misalnya 10, secara
proposisional skor diatas dapat diberi nilai 10, 9, 9, 8.
Cara lain adalah dengan menghitung prosentase jawaban benar. Prosentase
tertinggi memperoleh nilai tertinggi. Jika nilai mentah diatas didapat dari 60
butir pertanyaan atau skor maksimumnya 60 maka perolehan nilainya seperti
tabel berikut:
A Nilai mentah 50 45 45 40 40 40 35 35 30
B Prosen yang
betul 83.3 75.0 75.0 66.7 66.7 66.7 58.3 58.3 50
C Nilai 10 9 9 8 8 8 7 7 6
STKIP LABUHAN BATU
Jl. S.M Raja No 126 A Aek Tapa
Kode/No. : STKIP.LB.SPM.02-02.1.
Tanggal : 30 Mei 2015
STANDAR
PROSES
PEMBELAJARAN
Revisi : 0
Halaman : 1-30
STANDAR PROSES PEMBELAJARAN 23
2. Penilaian berdasarkan Acuan Patokan (PAP)
Suatu cara menentukan nilai seseorang yang didasarkan pada pencapaian
tujuan pembelajaran. Kelulusan telah ditentukan/dipatok minimal harus
menguasai sekian persen dari tujuan pembelajaran. Bilaman seseorang telah
memenuhi patokan tersebut dinyatakan berhasil/lulus. Bila belum memenuhi
patokan dikatakan gagal atau belum lulus.
Contoh : misalnya seseorang dikatakan telah menguasai satu pokok bahasan
bilamana telah menjawab dengan betul 80% dari butir soal yang berasal dari
pokok bahasn tersebut. Maka jawaban yang benar ≥ 80% dinyatakan lulus.
Untuk menentukan tingkat kelulusan bisa menggunakan kategori A s/d E,
dengan rentang skor yang telah ditentukan.
a) Pedoman Penilaian Hasil Belajar
Dalam memberikan suatu penilaian terhadap mahasiswa, dilakukan tahap
sebagai berikut:
1) Sistem penilaian yang digunakan untuk mengukur seorang mahasiswa
dalam mengikuti setiap mata kuliah diperhitungkan terhadap nilai
Kehadiran, Tugas, UTS dan UAS.
Syarat Ujian dan Penilaian Kelulusan:
a. Kehadiran Perkuliahan : 80%
b. Komponen Penilaian:
a. Kuis/Tugas : 20%
b. Absensi : 10%
c. Ujian Tengah Semester (UTS) : 30%
d. UjianAkhir Semester (UAS) : 40%
2) Nilai akhir yang didapat mahasiswa pada tiap mata kuliah dikompensasi
dalam bentuk huruf sesuai dengan ketentuan sebagai berikut:
STKIP LABUHAN BATU
Jl. S.M Raja No 126 A Aek Tapa
Kode/No. : STKIP.LB.SPM.02-02.1.
Tanggal : 30 Mei 2015
STANDAR
PROSES
PEMBELAJARAN
Revisi : 0
Halaman : 1-30
STANDAR PROSES PEMBELAJARAN 24
No Interval Skor NilaiHuruf NilaiAngka Status
1 90-100 A 4,00 Lulus
2 85-89 A- 3,50 Lulus
3 80-84 B 3,25 Lulus
4 75-79 B+ 3,00 Lulus
5 70-74 B- 2,75 Lulus
6 65-69 C+ 2,50 Lulus
7 60-64 C 2,25 Lulus
8 55-59 C- 2,00 Lulus
9 50-54 D 1,75 Tidak Lulus
10 00-49 E 1,50 Tidak Lulus
3) Nilai lulus setiap mata kuliah serendah-rendahnya adalah nilai C-, nilai
untuk sepanjang studi
4) Perbaikan nilai dimungkinkan sepanjang batas masa studi (termasuk
kewajiban menempuh ujian karena nilai D dan E) dan nilai yang
dipergunakan adalah nilai tertinggi.
5) Nilai praktek dan tugas diberikan setelah mahasiswa menyelesaikan
tugas/praktek tersebut, diberikan dengan Kartu Hasil Studi dari
pembimbing, dan bisa diperbaiki dengan syarat tertentu
(memprogramnya dalam KRS).
b) Evaluasi Keberhasilan Studi
Evaluasi keberhasilan studi mahasiswa dilakukan pada:
1) Evaluasi keberhasilan studi semester dilakukan setiap akhir semester
2) Evaluasi dua tahun pertama
(1) Evaluasi keberhasilan studi mahasiswa pada dua tahun pertama
(terhitung mulai saat mahasiswa untuk pertama kali terdaftar)
STKIP LABUHAN BATU
Jl. S.M Raja No 126 A Aek Tapa
Kode/No. : STKIP.LB.SPM.02-02.1.
Tanggal : 30 Mei 2015
STANDAR
PROSES
PEMBELAJARAN
Revisi : 0
Halaman : 1-30
STANDAR PROSES PEMBELAJARAN 25
dipergunakan untuk menentukan kelanjutan studinya di STKIP
Labuhan Batu.
(2) Mahasiswa diperbolehkan melanjutkan studinya di STKIP Labuhan
Batu bilaman memenuhi syarat-syarat:
- Mengumpulkan sekurang-kurangnya 50 sks
- Mencapai indeks komulatif ≥
2.00
(3) Untuk menentukan evaluasi tersebut diambil 50 sks nilai kredit dari
mata kuliah dengan nilai tertinggi.
(4) Jika mahasiswa tidak dapat memenuhi syarat-syarat tersebut pada ayat
(3.b), maka ia diberhentikan sebagai mahasiswa STKIP Labuhan
Batu.
3) Evaluasi dua tahun ke dua (untuk program S1)
(1) Pada akhir dua tahun berikutnya mahasiswa diwajibkan untuk :
- Mengumpulkan sekurang-kurangnya 100 sks termasuk sks yang
dikumpulkan dua tahun pertama
- Mencapai indeks prestasi kumulatif ≥ 2.75
- Nilai mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Agama minimal C
(2) Mahasiswa diperbolehkan melanjutkan studinya di STKIP Labuhan
Batu apabila memenuhi syarat seperti tercantum pada ayat (3.a)
(3) Jika mahasiswa tidak memenuhi syarat tersebut pada ayat (3.a) maka
ia diberhentikan sebagai mahasiswa STKIP Labuhan Batu.
4) Evaluasi akhir sarjana
(1) Seorang mahasiswa dinyatakan telah selesai mengikuti program
pendidikan Sarjan (S1) bilamana telah mengumpulkan jumlah nilai
kredit sks dengan syarat-syarat sebagai berikut :
- Indeks prestasi kumulatif (IPK) ≥ 2.75
- Tidak ada nilai E, nilai D maksimal 20% dari jumlah mata kuliah
pada program studi yang bersangkutan
STKIP LABUHAN BATU
Jl. S.M Raja No 126 A Aek Tapa
Kode/No. : STKIP.LB.SPM.02-02.1.
Tanggal : 30 Mei 2015
STANDAR
PROSES
PEMBELAJARAN
Revisi : 0
Halaman : 1-30
STANDAR PROSES PEMBELAJARAN 26
- Telah menyelesaikan tugas akhir/skripsi, serta telah menyerahkan
laporan skripsi di program studi
- Telah menyelesaikan tugas akademik/praktikum yang ada sesuai
kurikulum.
- Telah menempuh/menyelesaikan syarat-syarat administrasi
- Telah lulus semua ujian sesuai dengan peraturan dan dinyatakan
melalui yudisium.
(2) Mahasiswa diberi kesempatan untuk memperbaiki nilai-nilainya
selama batas waktu studi diperkenankan baginya dilampaui sebelum
yudisium. Sedangkan nilai yang digunakan, untuk nilai evaluasi
adalah nilai tertinggi.
5) Kelulusan tahap akhir pendidikan
(1) Pendidikan dilingkungan STKIP Labuhan Batu pada dasarnya diakhiri
dengan ujian skripsi
(2) Mahasiswa dinyatakan lulus tahap akhir pendidikan apabila telah lulus
skripsi sesuai dengan peraturan yang berlaku dan dinyatakan dengan
yudisium.
D. Pengawasan Proses Pembelajaran
Program studi adalah bagian yang terdapat apda struktur organisasi
STKIP Labuhan Batu yang bertanggungjawab dalam merencanakan, mengatur,
mengawasi, serta memberikan pelayanan pada mahasiswa dan dosen atas
terselenggaranya proses pembelajaran. Kegiatan proses pembelajaran tersebut
meliputi pembagian/ploting tugas mengajar dosen, sehingga dosen dapat
menjalankan fungsi dan tugasnya sesuai beban ekivalensi wajib mengajar penuh
(EWMP) pada masing-masing program studi serta kegiatan rapat akhir yudisium
tiap semester serta yudisium ujian skripsi.
Adapun tugas program studi dalam proses pembelajaran adalah sebagai
berikut:
STKIP LABUHAN BATU
Jl. S.M Raja No 126 A Aek Tapa
Kode/No. : STKIP.LB.SPM.02-02.1.
Tanggal : 30 Mei 2015
STANDAR
PROSES
PEMBELAJARAN
Revisi : 0
Halaman : 1-30
STANDAR PROSES PEMBELAJARAN 27
1) Menyusun kurikulum dan silabus (RPS) yang sesuai dengan peraturan yang
ada
2) Menyediakan dosen pengampu mata kuliah yang sesuai dengan kualifikasi
dan keahliannya
3) Membagikan Kartu Rancana Studi (KRS) pada mahasiswa yang telah syah
menjadi mahasiswa pada tiap semester
4) Menugaskan dosen pembimbing akademik (dosen wali) untuk membimbing
mahasiswa dalam pengisian/pemrograman KRS dalam satu semester.
5) Mengawasi mahasiswa entri data mata kuliah dari KRS mahasiswa yang telah
disyahkan
6) Menyusun jadwal kuliah teori dan praktik.
7) Menyediakan tempat perkuliahan
8) Menyediakan alat/media pembelajaran
9) Menyediakan presensi dosen dan mahasiswa
10) Menerima presensi dosen dan mahasiswa setelah selesai perkuliahan
11) Menyediakan soal ujian yang telah disusun oleh dosen pengampu mata kuliah
12) Menyusun jadwal ujian akhir semester dan sidang skripsi
13) Menyelenggarakan ujian akhir semester dan sidang skripsi
14) Menerima daftar nilai ujian mahasiswa dari semua dosen penguji mata kuliah
15) Melaporkan hasil ujian dalam bentuk Kartu Hasil Semester (KHS) kepada
ketua STKIP Labuhan Batu dan orang tua mahasiswa
16) Meminta laporan hasil perkembangan proses pembelajaran kepada Dosen
pengampu.
Tenaga pengajar yang selanjutnya disebut Dosen STKIP Labuhan Batu
adalah seseorang yang berdasarkan pendidikan dan keahliannya, diangkat oleh
penyelenggara pendidikan tinggi, dalam hal ini Yayasan Universitas Labuhan
Batu yang ditugaskan untuk mengajar pada STKIP Labuhan Batu. Dosen dapat
merupakan dosen biasa, dosen luar biasa, dosen kontrak dan dosen tamu.
STKIP LABUHAN BATU
Jl. S.M Raja No 126 A Aek Tapa
Kode/No. : STKIP.LB.SPM.02-02.1.
Tanggal : 30 Mei 2015
STANDAR
PROSES
PEMBELAJARAN
Revisi : 0
Halaman : 1-30
STANDAR PROSES PEMBELAJARAN 28
Dosen biasa/dosen tetap adalah dosen yang diangkat oleh yayasan dan
dosen PNS dpk yang dtempatkan sebagai tenaga pengajar tetap pada lembaga
pendidikan tinggi STKIP Labuhan Batu. Dosen luar biasa/dosen tidak tetap adalah
dosen yang diangkat dan ditempatkan sebagai pengajar bukan tetap pada lembaga
pendidikan tinggi STKIP Labuhan Batu. Dosen kontrak adalah seseorang yang
dikontrak sebagai dosen lembaga pendidikan tinggi STKIP Labuhan Batu, pada
jangka waktu tertentu (temporer). Dosen tamu adalah seseorang yang diundang
dan diangkat sebagai dosen lembaga pendidikan tinggi STKIP Labuhan Batu,
pada jangka waktu tertentu (temporer).
Diantara dosen biasa, dosen luar biasa, dosen kontrak, dan dosen tamu
dengan pertimbangan tertentu dimungkinkan adanya dosen praktisi. Ketentuan
mengenai dosen praktisi ditetapkan oleh pimpinan STKIP Labuhan Batu.
Tugas pokok, wewenang, dan tanggung jawab dosen adalah di bidang
pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat adalah
sebagai berikut:
1) Menjaga dan menyimpan rahasia STKIP Labuhan Batu
2) Tidak mengeluarkan pernyataan yang dapat merugikan lembaga maupun
pernyataan yang menimbulkan pertentangan
3) Menjaga nama baik STKIP Labuhan Batu maupun korps dosen STKIP
Labuhan Batu
4) Bersikap terbuka baik menerima saran, kritik ataupun keluhan baik dari
mahasiswa maupun pimpinan STKIP Labuhan Batu
5) Pelanggaran kode etik dosen akan dikenakan sangsi sesuai ketentuan yang
berlaku.
STKIP LABUHAN BATU
Jl. S.M Raja No 126 A Aek Tapa
Kode/No. : STKIP.LB.SPM.02-02.1.
Tanggal : 30 Mei 2015
STANDAR
PROSES
PEMBELAJARAN
Revisi : 0
Halaman : 1-30
STANDAR PROSES PEMBELAJARAN 29
BAB IV
PENUTUP
Pedoman pelaksanan proses pembelajaran ini berdasar pada hasil
pengamatan yang dilaksanakan STKIP Labuhan Batu, serta dari buku
pengembangan materi dan proses pembelajaran yang diterbitkan oleh DIKTI.
Pedoman pelaksanaan proses belajar mengajar memuat aturan-aturan dan
tugas yang terlibat dalam pelaksanaan pembelajaran, seperti mahasiswa,
struktural, fungsional dan lembaga STKIP Labuhan Batu, agar masing-masing
yang terlibat dapat memahami fungsi dan tugasnya. Sehingga proses pelaksanaan
belajar mengajar dapat berjalan dengan tertib, lancar, dan sesuai dengan yang
diinginkan.
Panduan program penjamian mutu standar proses pembelajaran harus
ditinjau ulang setiap 3 (tiga) tahun sekali. Mengingat peninjauan kurikulum dan
silabus dilakukan 3 (tiga) tahun sekali.