STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan...

59
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Restorasi Resin Komposit JILID 1 DEPARTEMEN KONSERVASI GIGI Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia

Transcript of STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan...

Page 1: STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz, lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

RestorasiResin Komposit

JILID 1

DEPARTEMEN KONSERVASI GIGI

Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Indonesia

Page 2: STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz, lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc

TIM PENYUSUN

• Prof. Dr. Endang Suprastiwi, drg, SpKG (K)

• Bambang Nursasongko, drg, SpKG (K)

• Aditya Wisnu Putranto, drg., SpKG(K)

• Ike Dwi Maharti, drg, SpKG(K)

• Citra Kusumasari, drg, SpKG

• Iffi Aprillia S, drg., Sp.KG

Design and Photography by :

1

Page 3: STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz, lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWTatas selesainya penyusunan Standar ProsedurOperasional Restorasi Resin Komposit Jilid 1. Buku inimemuat prosedur penatalaksaan perawatan konservasigigi di bidang restorasi khususnya restorasi resinkomposit. Tujuan penyusunan buku ini untuk menunjangpelaksanaan kegiatan pendidikan profesi/ klinik, sertamenjadi acuan bagi para dokter gigi umum dan spesialiskonservasi gigi dalam menjalankan praktek sehari-hari.Kami menyadari sepenuhnya, buku ini masih memilikikekurangan, dan terbuka bagi perubahan seiringdengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologidi bidang kedokteran gigi.

Besar harapan kami, buku ini dapat memberikanmanfaat bagi para peserta didik kedokteran gigi, doktergigi dan dokter gigi spesialis untuk meningkatkankualitas pelayanan dan perawatan di bidang konservasigigi.

2

Page 4: STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz, lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc

DAFTAR ISI

Keterangan Halaman

Tim penyusun 1

Kata pengantar 2

Daftar isi 3

Pendahuluan 4

Pemasangan rubberdam pada regio posterior 13

Prosedur aplikasi pit & fissure sealant 18

Prosedur restorasi site 1 posterior 21

Prosedur restorasi site 2 posterior 28

Prosedur restorasi site 3 anterior 40

Prosedur restorasi site 2 palatal anterior 45

Prosedur restorasi site 2 kompleks anterior 50

Referensi 56

3

Page 5: STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz, lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc

Pendahuluan

Resin komposit merupakan restorasi sewarnagigi yang dapat digunakan untuk gigi anterior danposterior. serta dapat dilakukan dengan satu kalikunjungan. Restorasi resin komposit merupakanmaterial yang biokompatibel dan biomimetik,mendukung prinsip minimal invasif, memiliki nilai estetik,mudah dimanipulasi dan diperbaiki. Kandungan utamaresin komposit adalah matriks resin dan partikel filleranorganik. Ikatan antara matriks resin dan partikel filleranorganik digunakan coupling agent (silane). Bahantambahan lainnya untuk meningkatkan stabilitas warna,dan mencegah polimerisasi dini misalnyacamphoroquinon dan pigmen. Saat ini resin kompositmengalami kemajuan yang sangat pesat terutamaperubahan ukuran partikel fillernya yang mencapaiukuran nano. Resin komposit dengan ukuran partikelnano akan lebih mudah dibentuk, kekuatannyameningkat dan tahan terhadap abrasi.

Perkembangan Resin Komposit

Perkembangan teknologi material restorasi

terbaru menitikberatkan pada peningkatan sifat fisik

resin komposit sehingga dapat memberikan hasil yang

lebih baik. Sejak diperkenalkan oleh Bowen pada tahun

1962, teknologi resin komposit di bidang kedokteran gigi

terus berkembang. Lutz dan Phillips mengklasifikasikan

resin komposit berdasarkan ukuran filler, yaitu makrofil,

mikrofil, hybrid, mikrohybrid, nanohybrid dan

nanokomposit.

4

Page 6: STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz, lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc

Gambar 1. Klasifikasi resin komposit berdasarkan ukuran partikel.

Penggunaan klinis resin komposit berkembangselama beberapa tahun terakhir seiring meningkatnyakebutuhan estetika dan kemajuan teknologi. Ukuran fillernanokomposit mampu meningkatkan sifat fisik (mekanik& optik) dan kimiawi sehingga dapat digunakan padarestorasi anterior maupun posterior, baik direk atauindirek.

Komposisi Resin Komposit

Resin komposit terdiri dari tiga komponen utamayaitu, matriks organik, filler anorganik dan couplingagent. Matriks organik merupakan monomer yang akanberubah menjadi polimer setelah terjadi reaksipengerasan. Monomer yang biasa digunakan adalah Bis-GMA (bisphenol-A-glycydylmethacrylate), UDMA(urethane-dimethacrylate) dan TEGDMA (triethylenenglycol dimthacrylate).

5

Page 7: STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz, lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc

Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz,

lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc dan

ytribium. Filler memberikan sifat radiopak dan kekerasan

pada komposit. Coupling agent, untuk memberikan ikatan

antara filler dengan matriks, diperlukan silane yang

berfungsi ganda sebagai silicon- organic compound yang

menggabungkan filler anorganik dengan matriks resin.

Selain tiga komponen utama tersebut, matriks resin

juga mengandung aktivator/ inisiator (camphorquinone

photo-initiator) untuk reaksi pengerasan pada sistem light-

cured. Pada sistem self-cured, polimerisasi terjadi karena

adanya inisiator peroksida organik dan akselerator dimana

kedua jenis bahan ini tidak boleh tercampur sebelum

restorasi siap dilakukan. Pigmen merupakan bahan

anorganik yang ditambahkan pada komposit dan berfungsi

memberikan warna agar dapat menyerupai warna gigi.

Gambar 2. Komposisi Resin Komposit.

6

Page 8: STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz, lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc

Sistem Bonding

Agen bonding terdiri atas tiga komponen yaitu etsa,

primer, dan bonding. Etsa terdiri dari larutan asam kuat, dan

yang biasa digunakan adalah asam fosforik 37%. Primer

adalah monomer hidrofilik yang terdapat dalam pelarut.

Bonding merupakan oligomer dimetakrilat hidrofobik yang

mengandung light-activator seperti camphorquinone dan

amina organik. Agen bonding tidak mengandung filler,

namun ada beberapa produk yang mengandung nanofiller

atau submicron glasses berkisar antara 0,5-40% dari total

berat. Agen bonding yang mengandung filler lebih mudah

diaplikasikan ke permukaan gigi dan dapat menghasilkan

kekuatan ikat yang lebih tinggi..

Sistem bonding berdasarkan tahapan aplikasinya

dibagi menjadi: three-steps system, dimana prosedur etsa,

primer, dan bonding dilakukan secara terpisah (tiga kali

tahapan); two-steps system, yang menggabungkan

primer+bonding atau etsa+primer sebagai satu kesatuan;

dan all in one, semua komponen dicampur dalam satu

larutan. Berdasarkan strategi pemakaian etsa tekniknya

7

Page 9: STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz, lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc

dibagi menjadi tiga, yaitu etch and rinse (total etch), etch

no rinse (self etch) dan enamel etch only (selective etch).

Saat ini sistem bonding sudah berkembang sampai pada

generasi ke tujuh.

Sistem Bonding pada email

Sistem bonding pada email pertama kali

diperkenalkan oleh Buonocore di tahun 1955. Bonding

pada email terjadi melalui ikatan mikromekanis setelah

prosedur etsa asam. Etsa digunakan untuk melarutkan

sebagian kristal hidroksiapatit di permukaan email,

menghilangkan smear layer dan meningkatkan energi

permukaan email. Gel etsa akan berpenetrasi ke dalam

permukaan email dan membentuk iregularitas berupa

mikroporus. Bonding kemudian masuk ke dalam

mikroporus dengan aksi kapilaritas dan membentuk

interlocking setelah terpolimerisasi. Gel etsa terdiri dari

asam fosforik 37% yang diaplikasikan selama 15-20 detik

agar efektif membentuk mikroporositas berukuran sekitar

30 mikrometer pada prisma email. Setelah etsa permukaan

email dicuci dengan air selama 5-10 detik untuk

membersihkan etsa. Pengeringan dilakukan dengan udara

selama 1-3 detik pada permukaan rata dan 5-10 detik

untuk permukaan bertesktur. Secara klinis, prosedur etsa

dinilai sudah adekuat apabila permukaan gigi tampak

pucat/buram.

8

Page 10: STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz, lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc

Agen bonding biasanya berbahan dasar Bis-GMA

atau UDMA yang bersifat hidrofobik. Bahan tersebut

biasanya dicampur dengan monomer lain yang lebih

hidrofilik seperti TEG-DMA dan HEMA. Bahan bonding

dengan viskositas rendah akan membasahi email dengan

energi permukaan yang tinggi, kemudian mengalir dan

masuk ke dalam mikroporus yang telah dihasilkan oleh etsa.

Setelah terpolimerisasi, bahan bonding akan membentuk

resin tags dengan berpenterasi lebih dalam ke ruang-ruang

di sekitar prisma email. Ikatan resin yang terbentuk ada dua

jenis, yaitu, macrotags (porus yang terbentuk di antara sisi-

sisi enamel rods) dan microtags (porus-porus kecil di setiap

ujung enamel rods). Microtags lebih berperan dalam adesi

email karena jumlahnya lebih banyak dan area kontak

permukaannya lebih luas.

Gambar 3. Makrotags dan mikrotags yang terbentuk pada proses bonding email.

Keberhasilan prosedur etsa bergantung pada,

konsentrasi asam, durasi waktu, cara pembilasan dan

pembersihan serta cara aplikasi.

9

Page 11: STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz, lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc

Karakteristik Dentin

Dentin terdiri 70% material anorganik (kristal

hidroksiapatit) dan sisanya material organik yaitu kolagen,

protein non-kolagen dan air. Secara mikroskopis, dentin

terdiri dari tubulus dentin, peritubulus dentin, intertubulus

dentin, predentin dan prosessus odontoblas. Tubulus dentin

dan intertubulus dentin merupakan bagian yang paling

berperan pada sistem bonding. Diameter tubulus dentin

berkisar 1-2µm, dan mampu menyalurkan cairan dari pulpa

menuju email dan memiliki peran menjaga hidrasi gigi.

Tubulus dentin dikelilingi oleh peritubular dentin yang

terbentuk dari matriks kolagen dan kristal hidroksiapatit.

Sedangkan diantara tubulus dentin ditemukan intertubulus

yang memiliki kandungan serat kolagen yang lebih banyak

namun kandungan mineralnya lebih sedikit dibandingkan

peritubular. Keadaan dentin yang memiliki kandungan air

dan bersifat heterogen merupakan masalah dalam

berikatan dengan resin komposit. Perbedaan struktur dentin

pada lapisan terluar dan dalam akan mengakibatkan tidak

meratanya ikatan antara resin dengan dentin. Ikatan dentin-

resin yang tidak adekuat akan mengakibatkan kebocoran

mikro yang memungkinkan bakteri masuk melalui celah

yang terbentuk.

Gambar 4. Penampang Dentin

10

Page 12: STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz, lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc

Gambar 5. Penampang Tubulus Dentin & Serat Kolagen

Bonding pada Dentin

Struktur dentin yang kompleks akan menyulitkan

ikatan resin-dentin. Mekanisme ikatan antara resin dengan

dentin adalah penetrasi resin kedalam tubular dan serat

kolagen yang telah dietsa pada intertubular dentin

membentuk lapisan hibrida melalui sistem bonding .

Untuk mendapatkan dentin yang dapat berikatan

secara optimal, sebagian atau seluruh smear layer yang

menutupi tubulus dentin harus dapat dihilangkan agar

dapat mendemineralisasi permukaan dentin supaya

terbentuk mikroporositas dengan fibril kolagen yang

terbuka.

11

Page 13: STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz, lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc

Gambar 6. Dentin yang dietsa dengan asam fosforik 37,5% dan kolagen terekspos setelah dietsa.

Gambar 7. Adesi bonding ke dentin membentuk lapisan hibrida

12

Page 14: STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz, lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc

PROSEDUR PEMASANGAN RUBBER DAM SECARA MULTIPLE PADA REGIO

POSTERIOR

13

Page 15: STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz, lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc

Tentukan regio yang akan diaplikasikan

rubberdam pada regioposterior

Tentukan nomor clamp yang akan digunakandan pasang pada gigi

yang dipilih

Persiapkan templateuntuk membantu

menentukan posisi gigipada karet isolasi

Gunakan Puncher dantentukan diameter

lubang berdasarkanjenis gigi yang dipilih

14

Page 16: STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz, lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc

Karet isolasi yang telahditandai dilubangi

menggunakan puncher dengan ukuran yang

sesuai dengan gigi yang dipilih

Sangkutkan karet isolasipada sisi distal bow

clamp

Pastikan karet isolasimasuk dan terpasangpada sisi distal bow

clamp

Tempatkan clampdengan karet isolasi

yang telah terpasangpada gigi

15

Page 17: STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz, lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc

Sisipkan karet isolasi kebawah wing clamp

menggunakan plastic filling

Lakukan prosedur yang sama pada sisi wing

yang berlawananhingga karet isolasi

terpasang dengan baik

Masukkan gigi-gigi di sebelahnya ke dalamlubang karet isolasi

yang telah disiapkan

Gunakan dental floss untuk menyelipkan

karet isolasi dibawahtitik kontak di antara

gigi-gigi

16

Page 18: STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz, lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc

Selipkan karet isolasi kedalam sulkus gingiva menggunakan plastic

filling yang tipis

Evaluasi hasilpemasangan karet

isolasi pada seluruhregio yang telah

ditentukan dari oklusal

Evaluasi hasilpemasangan karet

isolasi pada seluruhregio yang telah

ditentukan dari bukal

17

Page 19: STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz, lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc

PROSEDUR APLIKASI PIT & FISSURE SEALANT

18

Page 20: STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz, lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc

Tentukan gigi yang memiliki indikasi pit &

fissure yang dalam

Lakukan pembersihanprofilaksis pada daerah

kerja

Aplikasikan etsa selama15 detik, bilas dengan

air dan biarkan lembab

Ulaskan bonding menggunakan

microbrush, diamkan 20 detik, kemudiantipiskan dengan

semprotan udara

19

Page 21: STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz, lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc

Aplikasikan kompositflowable, ratakan

dengan instrument berujung bulat

kemudian sinari selama20 detik

Lakukan penyesuaiangigitan dengan

articulating paper,kemudian dipoles

20

Page 22: STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz, lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc

PROSEDUR RESTORASI SITE 1 POSTERIOR

21

Page 23: STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz, lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc

Ekskavasi karies danpreparasi kavitas sesuaidengan prinsip minimal

Aplikasikan etsa padaenamel, setelah 5 detikdilanjutkan pada dentin

selama 10 detikberikutnya (teknik total

etsa)

Bilas menggunakan air hingga bahan etsa

bersih dari kavitas danbiarkan kavitas lembab

Ulaskan bonding menggunakan

microbrush, diamkan 20 detik, kemudiantipiskan dengan

semprotan udara

22

Page 24: STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz, lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc

Sinari bonding di kavitas selama 10 detik

Evaluasi hasil ulasanbonding di kavitas.

Tampilan permukaankavitas akan terlihat

berkilap.

Setelah menentukanwarna berdasarkan

shade guide, aplikasikanresin komposit secarainkremental 2 mm per

tonjol gigi.

Sapukan kuas restorasipada tepi restorasi

dengan gerakan searahhingga didapatkan tepi

restorasi yang baik.

23

Page 25: STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz, lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc

Sinari permukaanrestorasi dari jarakmaks. 2 mm dari

permukaan restorasiselama 20 detik.

Tampilan restorasisetelah disinar untuk

tonjol mesiolingual dandistobukal.

Lakukan langkah yang sama untuk tonjol

lainnya menyerupaianatomi gigi molar.

Pertahankan bentuk pit dan fisur gigi.

Finishing menggunakanstone putih bentuk

kuncup per tonjol gigidengan tekanan

intermitten & gunakankecepatan rendah.

24

Page 26: STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz, lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc

Lanjutkanmenggunakan rubberputih dengan tekanan

intermittent dankecepatan rendah.

Tampilan permukaanrestorasi setelah

dilakukan finishing. Tepidan permukaanrestorasi halus.

Polishing menggunakantwist rubber tingkatkekasaran medium,

dengan tekanan ringan& kecepatan rendah.

Tampilan permukaanrestorasi setelah tahappolishing. Permukaan

terlihat sedikit berkilap.

25

Page 27: STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz, lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc

Gloss polishingmenggunakan twist

rubber tingkatkekasaran fine, tekanan

ringan, kecepatanrendah.

Tampilan permukaanrestorasi setelah tahap

gloss polishing. Permukaan terlihat

lebih berkilap.

High gloss polishingmenggunakan bristle

brush, tekanan rendah, kecepatan rendah.

Tampilan permukaanrestorasi setelah tahap

high gloss polishing. Permukaan terlihathalus dan berkilap.

26

Page 28: STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz, lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc

Tampilan permukaan restorasi setelah

rubberdam dilepaskan

27

Page 29: STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz, lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc

PROSEDUR RESTORASI SITE 2 POSTERIOR

28

Page 30: STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz, lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc

Lakukan ekskavasikaries dan preparasiminimal dengan tepi

kavitas yang membulat

Pilih ukuran matriksyang sesuai dengan

kasus

Cobakan matriks padasisi proksimal yang

telah dilakukanpreparasi

Pilih ukuran wedge yang sesuai dengan

kasus

29

Page 31: STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz, lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc

Posisikan wedge padasisi proksimal dan

pastikan matriks stabil

Gunakan forcep khususuntuk membuka celah

ring sectional

Posisikan ring sectionalpada sisi proksimal danpastikan matriks stabil

dan terfiksasi

Aplikasikan etsa padaenamel, setelah 5 detikdilanjutkan pada dentin

selama 10 detikberikutnya (teknik total etsa) & bilas dengan air

30

Page 32: STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz, lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc

Ulaskan bonding menggunakan

microbrush pada kavitaslembab, diamkan 20

detik, kemudiantipiskan dengan

semprotan udara

Sinari bonding di kavitas selama 10 detik

Evaluasi hasil aplikasibahan bonding di kavitas. Tampilan

permukaan kavitas akanterlihat berkilap.

Gunakan material komposit jenis flowable

sebagai liner kavitassetebal 0.5 mm

31

Page 33: STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz, lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc

Evaluasi hasil aplikasiliner komposit flowabledi kavitas pastikan tidak

terjadi gelembungudara dan tepinya rapat

Sinari komposit di kavitas selama 20 detik

Evaluasi hasil aplikasiliner komposit flowable

di kavitas setelahpenyinaran

Setelah menentukanwarna berdasarkan

shade guide, aplikasikanresin komposit secara

inkremental 1 mm padasisi proksimal

32

Page 34: STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz, lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc

Gunakan instrumenplugger atau semen

stopper untukmemampatkan

komposit ke dindingproksimal

Sapukan kuas restorasipada tepi restorasi

dengan gerakan searahhingga didapatkan tepi

restorasi yang baik.

Gunakan eksplorer tipis untuk merapikan ekses

material pada tepiproksimal

Sinari komposit di kavitas selama 20 detik

33

Page 35: STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz, lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc

Evaluasi hasil aplikasikomposit pada sisi

proksimal di kavitassetelah penyinaran

Lepaskan ring sectional, matriks dan wedge dari

posisinya

Evaluasi hasil aplikasikomposit pada sisi

proksimal di kavitassetelah melepaskan

sectional matrix

Tumpat resin kompositsecara inkremental 2

mm pada dasar kavitas

34

Page 36: STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz, lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc

Sinari komposit di kavitas selama 20 detik

Evaluasi hasil aplikasikomposit pada sisi

dasar kavitas setelahpenyinaran

Aplikasikan resin komposit secara

inkremental 2 mm per tonjol gigi

Gunakan tip taperedinstrument untukmembentuk pit &

fissure

35

Page 37: STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz, lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc

Sinari komposit di kavitas selama 20 detik

Gunakan disc polisher coarse untuk merapikan

anatomi di tepiproksimal

Gunakan disc polisher medium untuk

merapikan anatomi di tepi proksimal

Finishing menggunakanstone putih bentuk

kuncup per tonjol gigi & gunakan kecepatan

rendah.

36

Page 38: STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz, lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc

Lanjutkanmenggunakan rubber

putih tekananintermittent dan

kecepatan rendah.

Tampilan permukaanrestorasi setelah

dilakukan finishing. Tepidan permukaanrestorasi halus.

Polishing menggunakantwist rubber tingkatkekasaran medium,

dengan tekanan ringan& kecepatan rendah.

Tampilan permukaanrestorasi setelah

dilakukan polishing. Tepi dan permukaan

restorasi halus.

37

Page 39: STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz, lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc

Gloss polishingmenggunakan twist

rubber tingkatkekasaran fine, tekanan

ringan & kecepatanrendah.

Tampilan permukaanrestorasi setelahdilakukan gloss

polishing. Tepi danpermukaan restorasi

halus.

High gloss polishingmenggunakan bristle

brush, tekanan rendah& kecepatan rendah.

Tampilan permukaanrestorasi setelah

dilakukan high gloss polishing. Tepi dan

permukaan restorasihalus.

38

Page 40: STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz, lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc

Tampilan permukaanrestorasi setelah

rubberdam dilepaskan

39

Page 41: STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz, lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc

PROSEDUR RESTORASI SITE 3 ANTERIOR

40

Page 42: STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz, lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc

Lakukan ekskavasi karies dan preparasi minimal dengan tepi

kavitas yang membulat

Ragangan kavitas site 3 dengan kelebaran + 1.5

mm berbentuk ginjal mengikuti garis servikal

pada 1/3 servikal permukaan labial

Preparasi kavitas dari labial dengan bur intan bulat pada 1/3 servikal

sedalam + 2 mm. Lanjutkan dengan bur

silindris mengikuti ragangan kavitas.

Aplikasikan etsa padaenamel, setelah 5 detikdilanjutkan pada dentin

selama 10 detikberikutnya (teknik total etsa) & bilas dengan air

41

Page 43: STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz, lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc

Ulaskan bonding menggunakan

microbrush pada kavitaslembab, diamkan 20

detik, kemudiantipiskan dengan

semprotan udara

Sinari bonding di kavitas selama 10 detik

Evaluasi hasil aplikasibahan bonding di kavitas. Tampilan

permukaan kavitas akanterlihat berkilap.

Setelah menentukanwarna berdasarkan

shade guide, aplikasikanresin komposit secara

inkremental 2 mm

42

Page 44: STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz, lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc

Sapukan kuas restorasipada tepi restorasi

dengan gerakan searahhingga didapatkan tepi

restorasi yang baik

Sinari permukaanrestorasi dari jarakmaks. 2 mm dari

permukaan restorasiselama 20 detik.

Finishing menggunakanstone putih bentukkuncup & gunakankecepatan rendah.

Lanjutkanmenggunakan rubber

putih gerakanintermittent kecepatan

rendah.

43

Page 45: STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz, lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc

Tampilan permukaanrestorasi setelah

dilakukan finishing. Tepidan permukaanrestorasi halus.

Polishing menggunakantwist rubber tingkatkekasaran medium,

dengan tekanan ringan& kecepatan rendah.

Lanjutkan dengan tahappolishing menggunakan

sikat poles kecepatanrendah.

Tampilan permukaanrestorasi setelah tahap

high gloss polishing. Permukaan terlihathalus dan berkilap.

44

Page 46: STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz, lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc

PROSEDUR RESTORASI SITE 2 PALATAL ANTERIOR

45

Page 47: STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz, lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc

Ragangan kavitas site 2 distal dari bagian

palatal

Preparasi kavitas dari palatal dengan bur

intan bulat pada titik kontak sedalam + 2 mm. Pertahankan

jaringan email-dentin di labial

Aplikasikan etsa padaenamel, setelah 5 detikdilanjutkan pada dentin

selama 10 detikberikutnya (teknik total etsa) & bilas dengan air

Ulaskan bonding menggunakan

microbrush pada kavitaslembab, diamkan 20

detik, kemudiantipiskan dengan

semprotan udara

46

Page 48: STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz, lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc

Sinari bonding di kavitas selama 10 detik

Evaluasi hasil aplikasibahan bonding di kavitas. Tampilan

permukaan kavitas akanterlihat berkilap

Setelah menentukanwarna berdasarkan

shade guide, aplikasikanresin komposit secara

inkremental 2 mm

Sapukan kuas restorasipada tepi restorasi

dengan gerakan searahhingga didapatkan tepi

restorasi yang baik

47

Page 49: STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz, lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc

Sinari permukaanrestorasi dari jarakmaks. 2 mm dari

permukaan restorasiselama 20 detik

Finishing menggunakanstone putih berbentuk

kuncup

Lanjutkanmenggunakan rubber

putih tekananintermittent &

kecepatan rendah.

Tampilan permukaanrestorasi setelah

dilakukan finishing. Tepidan permukaanrestorasi halus

48

Page 50: STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz, lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc

Polishing menggunakantwist rubber tingkatkekasaran medium,

dengan tekanan ringan& kecepatan rendah.

Gloss polishing menggunakan twist

rubber tingkatkekasaran fine, dengan

tekanan ringan & kecepatan rendah.

High gloss polishingmenggunakan bristle

brush, tekanan ringan & kecepatan rendah.

Tampilan permukaanrestorasi setelah tahap

high gloss polishing. Permukaan terlihathalus dan berkilap

49

Page 51: STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz, lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc

PROSEDUR RESTORASI SITE 2 KOMPLEKS ANTERIOR

50

Page 52: STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz, lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc

Ragangan kavitas site 2dan size 3 mesial dan

insisal dari bagian labial

Pemasangan isolasirubberdam multiple sebelum dilakukan

preparasi danpenumpatan

Preparasi kavitas dari labial & palatal dengan

bur intan bulat pada tepi kavitas dilakukan

bevel ±2mm

Gunakan matriksseluloid strip dan wedge

yang sesuai pada sisimesial dan distal,

pastikan matriks stabil

51

Page 53: STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz, lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc

Aplikasikan etsa padaenamel, setelah 5 detikdilanjutkan pada dentin

selama 10 detikberikutnya (teknik total etsa) & bilas dengan air

Ulaskan bonding menggunakan

microbrush pada kavitaslembab, diamkan 20

detik, kemudiantipiskan dengan

semprotan udara

Sinari bonding di kavitas selama 10 detik

Gunakan teknikfreehand (menahan

matriks pada sisipalatal) tumpat

incremental 2 mm kemudian bentuk

bagian palatal

52

Page 54: STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz, lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc

Setelah bagian palatal terbentuk, lepaskanmatriks dan evaluasi

hasil penumpatan

Tambahkan resin komposit serta lakukanpembentukan anatomi

pada sisi labial

Sapukan kuas restorasipada tepi restorasi

dengan gerakan searahhingga didapatkan tepi

restorasi yang baik

Sinari permukaanrestorasi dari jarakmaks. 2 mm dari

permukaan restorasiselama 20 detik & lakukan evaluasi

53

Page 55: STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz, lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc

Finishing menggunakanrubber putih tekanan

intermittent & kecepatan rendah

Tampilan permukaanrestorasi setelah

dilakukan finishing. Tepidan permukaanrestorasi halus

Polishing menggunakandisc polisher medium

dengan tekananintermittent &

kecepatan rendah

Tampilan permukaanrestorasi setelah

dilakukan finishing. Tepidan permukaanrestorasi halus

54

Page 56: STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz, lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc

Gloss polishingmenggunakan twist

rubber tingkatkekasaran fine, tekanan

ringan & kecepatanrendah.

Tampilan permukaanrestorasi setelah tahap

high gloss polishing. Permukaan terlihathalus dan berkilap

High gloss polishingmenggunakan bristle

brush, tekanan ringan & kecepatan rendah.

Tampilan permukaanrestorasi setelah tahap

high gloss polishing. Permukaan terlihathalus dan berkilap

55

Page 57: STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz, lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc

Referensi

1. Wirsching E. Contemporary option for restoration of

anterior teeth with composite. Quinstessence

International Restorative Dentistry. 2015;46:457-463

2. Staehle H, Wolff D, Doz P, Frese C. More conservative

dentistry: Clinical long-term results of direct resin

restorations. Quinstessence International Restorative

Dentistry. 2015;46:373-380.

3. Predigo J, Swift E. Fundamental concepts of enamel

and dentin adhesion. In: Roberson M. Heymann H,

Swift E, editors. Studervant’s art and science operative

dentistry 5rd. St. Louis: Mosby Elsevier. 2002;239-261.

4. Rosales-leal Jl. Microleakage of Class V with Etch-and-

Rinse and Self-etching Adhesives Before. 2007:255-

259

5. Albers H. Tooth colored restorative: principles and

techniques 9rd, London. BC Decker. 2002:127-156.

6. Bayne S. Bonding to dental substates. In: Craig R,

Powers J, Editors. Restorative dental material 11ed.

London. Mosby. 2002:259-275.

7. Malik S, Bal C, Singh R. Tensile bond strength of total-

etch and self etch adhesives on moist and dry dentin

in-vivo study. Indian Journal of Comprehensive Dental

Care. 2014(4);422-427.

56

Page 58: STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz, lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc
Page 59: STANDAR PROSEDUR OPERASIONALstaff.ui.ac.id/system/files/users/endang... · Filler anorganik dengan komposisi antara lain quartz, lithium aluminium silikat, barium, strontium, zinc