Standar Pelayanan Di Apotek

27
Pelaksanaan Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek

description

permenkes 35 tahun 2014

Transcript of Standar Pelayanan Di Apotek

PowerPoint Presentation

Pelaksanaan Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek

Pelaksanaan Standar Pelayanan Kefarmasian Di ApotekPelaksanaan praktik profesi dan pelayan kefarmasian di Apotek diatur dalam Kepmenkes RI Nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek.Terdiri dari :

Pelayanan ResepPengelolaan Sumber DayaPENGELOLAAN SUMBER DAYA1. Sumber daya manusiaMampu menyediakan pelayanan terbaikMampu memberikan pelayanan terbaikMampu mengelola sumber daya secara efektifMampu mengambil keputusan profesionalMampu berkomunikasi dengan baikMampu menempatkan diri sebagai pimpinan dalam situasi multidisiplinerSelalu belajar sepanjang karierMembantu memberikan pendidikan dan memberi peluang untuk meningkatkan pengetahuan2. Sarana dan Prasarana3. Sediaan Farmai dan Perbekalan Kesehatana. PerencanaanBerdasarkan :Pola penyakitDaya beli masyarakatBudaya masyarakat Pola penggunaan obat periode sebelumnya

Tujuan :Memenuhi kebutuhan perbekalan farmasi yang sesuai kebutuhanMenghindari terjadinya kekosongan perbekalan farmasi

b. PengadaanKriteria :Membeli perbekalan farmasi (no. reg)Mutu perbekalan farmasi dapat dipertanggung jawabkanPengadaan perbekalan farmasi melalui jalur resmi Dilengkapi dengan persyaratan administrasi seperti surat pesanan, faktur, dllc. Penerimaan dan PenyimpananHal yang harus diperhatikan:Pemeriksaan organoleptikPemeriksaan kesesuaian dengan surat pesanan dan fakturKegiatan administrasi penyimpanan perbekalan farmasiMenyimpan perbekalan farmasi pada tempat yang dapat menjamin mutu (bila ditaruh dilantai harus diatas palet, ditata rapi diatas rak, lemari khusus untuk narkotika dan psikotropika

Prosedur Tetap Penyimpanan Sediaan Farmasi Dan Perbekalan Kesehatand. PemusnahanProsedur Pemusnahan :Melaksanakan inventarisasi terhadap sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan yang akan dimusnahkan.Menyiapkan adminstrasi (berupa laporan dan berita acara pemusnahan).Mengkoordinasikan jadwal, metode dan tempat pemusnahan kepada pihak terkaitMenyiapkan tempat pemusnahanPemusnahan disesuaikan dengan jenis dan bentuk sediaan.Membuat laporan pemusnahan, yg memuat:Waktu dan tempat pelaksanaan pemusnahanNama dan jumlahNama apoteker pelaksana pemusnahanNama saksi dalam pelaksanaan pemusnahanLaporan pemusnahan ditandatangani oleh apoteker dan saksi dalam pelaksanaan pemusnahan (berita acara terlampir).e. Pengendalian dan Pelaporan Prosedur Tetap Pengelolaan Resep (Administrasi) :Resep asli dikumpulkan berdasarkan tanggal yang sama dan diurutkan sesuai nomor resep.Resep yang berisi narkotika dipisahkan atau digaris bawah dengan tinta merah.Resep yang berisi psikotropika digaris bawah dengan tinta biru.Resep dibendel sesuai dengan kelompoknya.Bendel resep ditulis tanggal, bulan dan tahun yang mudah dibaca dan disimpan di tempat yang telah ditentukanPenyimpanan bendel resep dilakukan secara berurutan dan teratur sehingga memudahkan untuk penelusuran resepResep yang diambil dari bendel pada saat penelusuran harus dikembalikan pada bendel semula tanpa merubah urutanResep yang telah disimpan selama dari tiga tahun dapat dimusnahkan sesuai tata cara pemusnahan

proses pelayanan permintaan tertulis dokter, dokter gigi, dokter hewan kepada apoteker untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi pasien sesuai peraturan perundangan yang berlakuPELAYANAN RESEPProsedur pelayanan resep :Skrining resepPenyiapan perbekalan farmasiPenyerahan perbekalan farmasi

1. Skrining ResepMemeriksa kelengkapan dan keabsahan resepMemeriksa kesesuaian farmasetikMengkaji aspek klinisMengkonsultasikan kepada dokter terkait masalah resep apabila diperlukanSkrining Resep :1. yaitu nama dokter, nomor ijin praktek, alamat, tanggal penulisan resep, tanda tangan atau paraf dokter serta nama, alamat, umur, jenis kelamin dan berat badan pasien. 2. yaitu: bentuk sediaan, dosis, frekuensi, kekuatan, stabilitas, inkompatibilitas, cara dan lama pemberian obat. 3. yaitu : adanya alergi, efek samping, interaksi, kesesuaian (dosis, durasi, jumlah obat dan kondisi khusus lainnya). Membuatkan kartu pengobatan pasien (medication record).

132. Penyiapan Sediaan Farmasi dan Perbekalan Kesehatan 3. Penyerahan Sediaan Farmasi dan Perbekalan Kesehatan Pelayanan Resep Resep NakotikSkrining ResepPenyiapan Resep Narkotik Penyerahan Obat NarkotikPelayanan Informasi Obat (PIO)Kegiatan pelayanan yang harus dilakukan oleh apoteker untuk memberikan informasi dan konsultasi secara akurat, tidak bias, faktual, terkini, mudah dimengerti, etis dan bijaksana.Prosedur PIOPromosi & EdukasiProsedur Swamedikasi2. Seperti Tempat timbulnya gejala penyakit b) Seperti apa rasanya gejala penyakit c) Kapan mulai timbul gejala dan apa yang menjadi pencetusnya d) Sudah berapa lama gejala dirasakan e) Ada tidaknya gejala penyerta f) Pengobatan yang sebelumnya sudah dilakukan

4. Meliputi : meliputi: nama obat, tujuan pengobatan, cara pakai, lamanya pengobatan, efek samping yang mungkin timbul, serta hal-hal lain yang harus dilakukan maupun yang harus dihindari oleh pasien dalam menunjang pengobatan. Bila sakit berlanjut/lebih dari 3 hari hubungi dokter.

22Konseling Suatu proses yang sistematis untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah pasien yang berkaitan dengan pengambilan dan penggunaan obat.

Pasien yg perlu mendapatkan konseling : 1.Pasien dengan penyakit kronik seperti : diabetes, TB, dan asma, dll. 2.Pasien dengan sejarah ketidakpatuhan dalam pengobatan 3.Pasien yang menerima obat dengan indeks terapi sempit yang memerlukan pemantauan. Pasien dengan resep polifarmasi Pasien lansia 6.Pasien pediatrik melalui orang tua atau pengasuhnya 7.Pasien yang mengalami Drug Related ProblemsProsedur Konseling3. Apa yang telah dokter katakan mengenai obat ini b. Cara pemakaian, bagaimanan dokter menerangkan cara pemakaian c. Apa yang diharapkan dalam pengobatan ini

5. - Mengecek pemahaman pasien - Mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan cara penggunaan obat untuk mengoptimalkan tujuan terapi

24Pelayanan Residensial (Home Care) Pelayanan kefarmasian yang diberikan kepada pasien yang dilakukan di rumah khususnya untuk kelompok lanjut usia dan pasien dengan penyakit kronis serta pasien dengan pengobatan paliatif Tujuan : Agar pasien yang karena keadaan fisiknya tidak memungkinkan datang ke apotek masih mendapatkan pelayanan kefarmasian secara optimal

Prosedur Tetap Home CareEvaluasi Mutu PelayananProses penilaian kinerja pelayanan kefarmasian di apotek yang meliputi penilaian terhadap sumber daya manusia (SDM), pengelolaan perbekalan sediaan farmasi dan kesehatan, pelayanan kefarmasian kepada pasienIndikator mutu pelayanan di apotek : kepuasan pasien, kepatuhan pasien dan keberhasilan pengobatanmengetahui mutu pelayanan kefarmasian dengan mengukur kepuasan pasien dengan cara angket. Tujuan : mengevaluasi seluruh kegiatan pelayanan kefarmasian di apotek, dan sebagai dasar perbaikan pelayanan kefarmasian selanjutnya. Secara berkala dilakukan evaluasi diri (self assessment) terhadap semua komponen kegiatan yang telah dilakukan. 27