STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN.ppt

download STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN.ppt

of 26

Transcript of STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN.ppt

  • 5/19/2018 STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN.ppt

    1/26

    STANDAR PEKERJAAN

    LAPANGAN

  • 5/19/2018 STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN.ppt

    2/26

    SA Seksi 310

    PENUNJUKAN AUDITOR INDEPENDEN

    Sumber: PSA No. 5PENDAHULUAN

    01 Standar pekerjaan lapangan pertama berbunyi sebagai

    berikut:Pekerjaan harus direncanakan dengan sebaik-baiknya dan

    jika digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya.

    02 Aspek supervisi asisten asisten dijelaskan dalam SA seksi

    210 [PSA No. 04] Pelatihan dan Keahlian Auditor

    Independen dan SA Seksi 311 [PSA No. 05]

    Perencanaan dan Supervisi. Aspek perencanaan

    pekerjaan lapangan dansaat pelaksanaan prosedur audit

    dijelaskan dalam SA Seksi 313 [PSA No. 02] Pengujian

    Substantif Sebelum Tanggal Laporan Posisi Keuangan

    (Neraca).

  • 5/19/2018 STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN.ppt

    3/26

    PENUNJUKAN AUDITOR INDEPENDEN

    03 Penunjukan auditor independen secara dini akan memberikan

    banyak manfaat bagi auditor maupun klien. Penunjukan secara dinimemungkinkan auditor merencanakan pekerjaannya sedemikian

    rupa sehingga pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan dengan cepat

    dan efisien serta dapat menentukan seberapa jauh pekerjaan

    tersebut dapat dilaksanakan sebelum tanggal laporan posisi

    keuangan (neraca).PENUNJUKAN AUDITOR INDEPENDEN MENDEKATI ATAU SETELAH

    TANGGAL AKHIR PERIODE

    04 Walaupun penunjukan dini lebih baik, auditor

    independen dapat menerima perikatan pada saat

    mendekati atauu setelah tanggal laporan posisi keuangan

    (neraca).

  • 5/19/2018 STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN.ppt

    4/26

    MEMBANGUN PEMAHAMAN DENGAN KLIEN

    05 Auditor harus membangun pemahaman dengan klien tentang jasa yang akan diaksanakan

    untuk setiap perikatan.

    06 Pemahaman dengan klien tentang audit atas laporan keuangan umumnya mencakup hal-halberikut ini:

    a. Tujuan audit

    b. Manajemen bertanggung jawab terhadap pelaporan keuangan

    c. Manajemen bertanggung jawab bahwa entitas mematuhi peraturan peundangan yang

    berlaku terhadao aktivtasnya

    d. Manajemen bertanggung jawab untuk membuat semua catatan keuangan dan informasiyang berkaitan bagi auditor

    e. Pada akhir perikatan, manajemen akan menyediakan suatu surat bagi auditor

    yang menegaskan representasi tertentu yang dibuat selama audit berlangsung

    f. Auditor bertanggung jawab untuk melaksanakan audit berdasarkan

    standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia

    g. Suatu audit mencakup pemerolehan pemahaman atas pengendalianintern yng cukup untuk merencanakan audit dan untuk menentukan sifat,

    saat, dan luasnya prosedur audit yang harus dilaksanakan

  • 5/19/2018 STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN.ppt

    5/26

    07 Pemahaman dengan klien juga mencakup hal-hal lain seperti berikut ini:

    a. Pengaturan pelaksanaan perikatan

    b. Pengaturan keikutsertaan spesialis atau auditor intern, jika

    diperlukan

    c. Pengaturan keikutsertaan auditor pendahulu

    d. Pengaturan fee dan penagihan

    e. Pengaturan lain kewajiban auditor atau klien

    f. Kondisi yang memungkinkan pihak lain diperbolehkan untukmelakukan akses kertas kerja auditor

    g. Jasa tambahan yang disediakan berkaiatan dengan pemenuhan

    persyaratan badan pengatur

    h. Pengaturan jasa lain

    TANGGAL BERLAKU EFEKTIF

    08 Seksi ini berlaku efektif tanggal 1 Agustus 2001.

  • 5/19/2018 STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN.ppt

    6/26

    SA Seksi 311

    PERENCANAAN DAN SUPERVISI

    Sumber: PSA NO. 5PENDAHULUAN

    01 Harus mempertimbangkan dan menerapkan prosedur

    perencanaan dan supervisi, penyiapan program audit,

    pengumpulan informasi tentang bisnis entitas, penyelesaianperbedaan pendapat diantara personel kantor akuntan

    02 Auditor sebagai penanggung jawab akhir dapat

    mendelegasikan sebagian fungsi perencanaan dan

    supervise auditnya kepada personel lain dalamkantor akuntannya

  • 5/19/2018 STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN.ppt

    7/26

    PERENCANAAN

    03 Pengembangan strategi menyeluruh pelaksanaan dan lingkup audit yang

    diharapkan. Sifat, lingkup, dan saat perencanaan bervariasi dengan

    ukuran dan kompleksitas entitas, pengalaman mengenai entitas, dan

    pengetahuan bisnis entitas

    04 Prosedur yang dapat dipertimbangkan oleh auditor dalam perencanaan

    supervise biasanya mencakup reviewterhadap catatan auditor

    05 Dalam perencanaan auditnya, auditor harus membuat suatu program

    secara tertulis untuk setiap audit. Dalam mengembangkan program audit,

    harus diarahkan oleh hasil pertimabangan dan prosedur perencanaan

    auditnya

    06 Auditor harus memperoleh pengetahuan tentang bisnis

    entitas yang memungkinkan untuk memahami peristiwa,

    trasnsaksi,praktik yang menurut pertimbangannya

    kemungkinan mempunyai dampak terhadap laporan

    keuangan

  • 5/19/2018 STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN.ppt

    8/26

    07 Auditor harus memperoleh pengetahuan mengenai hal-hal yang

    berkaitan dengan sifat bisnis entitas, organisasinya, dan

    karakteristik operasinya

    08 Pengetahuan mengenai bisnis entitas biasanya diperoleh auditor

    melalui pengalamannya dengan entitas atau industrinya serta dari

    permintaan keterangan kepada personel perusahaan

    09 Auditor harus mempertimbangkan metode yang digunakan oleh

    entitas untuk mengolah informasi dalam perencanaan audit karenametode tersebut mempunyai pengaruh terhadap desain

    pengendalian intern

    10 Auditor harus mempertimbangkan apakah keahlian

    khusus diperlukan untuk mempertimbangkan dampak

    pengolahan computer terhadap auditny, untuk

    memahami pengendalian intern, kebijakan dan

    prosedur atau untuk merencanakan dan melaksanakan

    prosedur audit

  • 5/19/2018 STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN.ppt

    9/26

    SUPERVISI

    11 Supervisi mencakup pengarahan usaha asisten dalam

    mencapai tujuan audit dan penentuan apakah tujuan tersebuttercapai

    12 Para asisten harus diberitahu tanggung jawab mereka dan

    tuhuan prosedur yang mereka laksanakan

    13 Pekerjaan yang dilaksanakan oleh asisten harus di-review14 Auditor dan asisten harus menyadari prosedur yang harus

    diikuti, prosedur tersebut harus memungkinkan asisten

    mendokumentasikan ketidaksetujuan dan kesimpulan

    TANGGAL BERLAKU EFEKTIF

    15 Seksi ini berlaku efektif tanggal 1 Agustus 2001

  • 5/19/2018 STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN.ppt

    10/26

    SA Seksi 312

    RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT

    Sumber: PSA No. 25PENDAHULUAN

    01 Seksi ini memberikan panduan bagi auditor dalam mempetimbangkan

    risiko dan materialitas dalam pelaksanaan audit

    02 Adanya risiko audit diakui dengan pernyataan dalam penjelasan tentang

    tanggung jawab dan fungsi auditor independen

    03 Konsep materialitas mengakui bahwa beberapa hal penting bagi

    kewajaran penyajian laporan keuangan

    04Salah saji dapat terjadi sebagai akibat dari kekeliruan atau

    kecurangan

    05Auditor berkepentingan dengan masalah-masalah yang

    mungkin material terhadap laporan keuangan

  • 5/19/2018 STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN.ppt

    11/26

    06 Istilah kekeliruan berarti salah saji atau penghilangan yang tidak disengaja

    jumlah atau pengungkapan dalam laporan keuangan

    07 Kepentingan auditor secara khusus berkaitan dengan tindakan curang

    yang menyebabkan salah saji material dalam laporan keuangan

    08 Pada waktu mempertimbangkan tanggung jawab auditor untuk

    memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas salah

    saji material, tidak ada perbedaan penting antar kekeliruan dengan

    kecurangan.

    09 Pada waktu menyimpulkan apakah dampak salah saji, secara individual

    atau secara gabungan, material, auditor biasanya harus

    mempertimbangkan sifat dan jumlah dalam kaitannya

    10 Pertimbangan auditor mengenai materialitas merupakan

    pertimbangan professional11 Sebagai akibat interaksi antara pertimbangan kuantitatif

    dan kualitatif, salah saji yang jumlahnya relative kecil yang

    ditemukan oleh auditor dapat berdampak material

  • 5/19/2018 STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN.ppt

    12/26

    PERENCANAAN AUDIT

    12 Auditor harus mempertimbangkan risiko audit dan

    materialitas

    Pertimbangan pada Tingkat Laporan Keuangan

    13 Auditor harus merencanakan auditnya sedemikian rupa

    sehingga risiko audit dapat dibatasi pada tingkat yang rendah

    14 SA Seksi 311 [PSA No. 05]

    15 Menurut SA Seksi 311 [PSA No. 05] tersebut, sifat,

    saar, dan lingkup perencanaan bervariasi sesuai

    faktor-faktor

    16 Penaksiran risiko salah saji material harus

    dilakukan dalam perencanaan

  • 5/19/2018 STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN.ppt

    13/26

    17 Bila auditor menyimpulkan terdapat risiko signifikan salah saji

    material, auditor harus mempertimbangkan kesimpulannya dalam

    menentukan sifat, saat, atau luasnya prosedur,penugasan staf, atau

    perlunya tingkat supervise yang semestinya

    18Auditor harus mempertimbangkan luasnya prosedur audit yang

    harus dilaksanakan di lokasi atau komponen pilihan

    19Auditor harus menggunakan pertimbangannya dalam menentukan

    tingkat risiko audit yang cukup rendah

    20Auditor merencanakan audit untuk mencapai keyakinan

    21Auditor mempertimbangkan materialitas sebelum laporan

    keuangan yang akan diaudit selesai disusun

    22Auditor harus mengevaluasi kembali kecukupan

    prosedur audit yang telah dilaksanakan23Auditor harus mempertimbangkan sifat, sebab, dan

    jumlah salah saji

  • 5/19/2018 STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN.ppt

    14/26

    Pertimbangan pada Tingkat Saldo Akun Individual atau Golongan

    Transaksi

    24 Auditor menyadari bahwa risiko audit dan petimbangan

    meterialitas audit mempunyai hubungan tebalik

    25 Auditor harus merancang suatu prosedur yang dapat memberinya

    keyakinan memadai

    26 Auditor perlu mempertimbangkan risiko audit pada tingkat akun

    atau golongan transaksi secara individual

    27 Cara yang digunakan oleh auditor untuk

    mempertimbangkan komponen dan kombinasi

    melibatkan pertimbangan professional auditor dan

    tergantung pada pendekatan audit yang dilakukannya.

    Risiko bawaan, risiko pengendalian, risiko deteksi

    28 Risiko bawaan dan risiko pengendalian berbada

    dengan risiko deteksi

  • 5/19/2018 STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN.ppt

    15/26

    29 Saat auitor menetapkam risiko bawaan, ia mengevaluasi berbagai

    factor yang memerlukan pertimbangan professional

    30 Auditor juga menggunakan pertimbangan professional dalam

    menetapkan risiko pengendalian

    31 Auditor dapat melakukan penetapan risiko bawaan dan risiko

    pengendalian secara terpisah atau secara gabungan

    32 Risiko deteksi yang dapat diterima oleh auditor tergantung pada

    tingkat yang diinginkanuntuk membatasi risiko audit

    33 Audit terhadap laporan keuangan adalah suatu proses kumulatif

    EVALUASI TEMUAN AUDIT

    34 Sesuai Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia

    auditor haru menggabungkan semua salah saji yangtidak dikoreksi

    35 Penggabungan salah saji yang diuraikan diatas harus

    mencakup estimasi tersebut

  • 5/19/2018 STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN.ppt

    16/26

    36 Risiko terjadinya salah saji material dalam laporan keuangan umumnya

    lebih besar jika saldo akun dan golongan transaksi berisi estimasi

    akuntansi, dibandingkan dengan jika saldo akun dan golongan transaksi

    berisi data yang bersifat factual

    37 Kemungkinan salah saji periode sebelumhya belum dikoreksi karena hal

    itu tidak menyebabkan salah saji material

    38 Jika auditor berkesimpulan berdasarkan bukti audit ia harus meminta

    kepada manajemen untuk menghilangkan salah saji tersebut

    39 Jika auditor berkesimpulan penggabungan salah saji tidak akan

    mengakibatkan salah saji ia harus menyadari bahwa laporan keuangan

    masih dapat mengandung salah saji

    40 Dalam menggabungkan salah saji yang diketahui dan yang

    mungkin terjadi yang tidak dikoreksi oleh entitas

    TANGGAL BERLAKU EFEKTIF

    41 Seksi ini berlaku efektif tanggal 1 Agustus 2001

  • 5/19/2018 STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN.ppt

    17/26

    SA Seksi 313

    PENGUJIAN SUBSTANTIF SEBELUM TANGGAL LAPORAN POSISI

    KEUANGAN (NERACA)Sumber: PSA No. 05

    PENDAHULUAN

    01 Seksi ini memberikan panduan audit atas laporan keuangan,

    panduan mengenai waktu pelaksanaan pengujian atas

    pengendalian terdapat dalam SA Seksi 322 [PSA No. 33]

    Pertimbangan Auditor atas Fungsi Auditor Intern dalam Audit atas

    Laporan Keuangan, paragraph 55

    02 Pengujian audit pada tanggal interim memungkinkan pertimbangan

    dini atas hal-hal signifikan03 Penerapan pengujian substantive utama atas rincian aset atau

    liabilitas pada tanggal interim dan bukan pada tanggal laporan

    posisi keuangan

  • 5/19/2018 STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN.ppt

    18/26

    FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN SEBELUM

    PENERAPAN PENGUJIAN SUBSTANTIF UTAMA ATAS RINCIAN

    AKUN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) PADA TANGGALINTERIM

    04 Auditor harus menentukan kesulitan dalam pengendalian

    atas kenaikan risikoo audit

    05 enentuan risiko pengendalian pada tingkat dibawahmaksimum tidak disyaratkan dalam upaya memperoleh dasar

    06 Auditor harus mempertimbangkan apakah

    terdapat perubahan pesat dalam kodisi bisnis

    07 Auditor harus mempertimbangkan apakah saldoakhir tahun akun aset atau liabilitas tertentu yang

    terpilih untuk diperiksa dalam audit interim

  • 5/19/2018 STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN.ppt

    19/26

    PERLUASAN KESIMPULAN AUDIT KE TANGGAL LAPORAN POSISI

    KEUANGAN (NERACA)

    08 Pengujian substantive harus dirancang untuk mecakuo sisa periodesedemikian rupa

    09 Jika salah saji dideteksi dalam saldo-saldo akun pada tanggal

    interim, auditor perlu memodifikasi sifat, waktu, atau lingkup

    pengujian substantive

    PENGKOORDINASIAN WAKTU PELAKSANAAN PROSEDUR AUDIT

    10 Waktu pelaksanaan prosedur audit melibatkan

    pertimabangan apakah prosedur audit yang berkaitan telah

    dikoordinasi dengan seksama

    TANGGAL BERLAKU EFEKTIF

    11 Seksi ini berlaku efektif tanggal 1 Agustus 2001

  • 5/19/2018 STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN.ppt

    20/26

    SA Seksi 314

    PENENTUAN RISIKO DAN PENGENDALIAN INTER PERTIMBANGAN DAN

    KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI KOMPUTER

    Sumber: PSA No. 60

    PENDAHULUAN

    01 SA Seksi 335 [PSA No. 57]Auditing dalam Lingkungan Sistem Informasi

    Komputer (SIK)

    STRUKTUR ORGANISASI

    02 Dalam lingkungan SIK, entitas akan membentuk struktur

    organisasi dan prosedur untuk mengelola aktivitas SIK.

    Karakteristik suatu organisasi SIK adalahpemusatan fungsi dan

    pengetahuan, pemusatan program dan data

    SIFAT PENGOLAHAN

    03 Karakteristik sistem sebagai akibat dari sifat SIK adalah

    tidak adanya dokumen masukan, tidak adanya jejakk

    transaksi, tidak adanya keluaran yang dapat dilihat

    dengan mata

  • 5/19/2018 STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN.ppt

    21/26

    ASPEK DESAIN DAN PROSEDUR

    04 Pengembangan sistem SIK biasanya akan menghasilkan

    karakterisitik dalam desain dan prosedur yang berbeda dengan

    yang dijumpai dalam sistem manual

    PENGENDALIAN INTERN DALAM LINGKUNGAN SIK

    05 Prosedur pengendalian manual dan computer terdiri atas

    pengendalian menyeluruh yang berdampak terhadap lingkungan

    SIKPENGENDALIAN UMUM SIK

    06 Tujuan pengendalian umum SIK adalah untuk membuat

    rerangka pengendalian menyeluruh atas aktivitas SIK

    07 Terdapat penjagaan keamanan SIK yang lainPENGENDALIAN APLIKASI SIK

    08 Tujuan pengendalian aplikasi SIK adalah untuk

    menetapkan prosedur pengendalian khusus atas

    aplikasi akuntansi

  • 5/19/2018 STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN.ppt

    22/26

    REVIEW ATAS PENGENDALIAN UMUM SIK

    09 Pengendalian umum SIK yang diuji oleh auditor telah

    dijelaskan dalam paragraph 06REVIEW ATAS PENGENDALIAN APLIKASI

    10 Pengendalian atas masukan, pengolahan,file,data dan

    keluaran dapat dilaksanakan oleh karyawan SIK, pemakai

    sistem, grup pengendali terpisah atau dapat diprogram kedalam perangkat lunak aplikasi

    EVALUASI

    11 Pengendalian umum SIK dapat memiliki dampak

    luas atau pengolahan transaksi dalam sistemaplikasi

    TANGGAL BERLAKU EFEKTIF

    12 Seksi ini berlaku efektif tanggal 1 Agustus 2001

  • 5/19/2018 STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN.ppt

    23/26

    SA Seksi 315

    KOMUNIKASI ANTARA AUDITOR PENDAHULU DENGAN AUDITOR PENGGANTI

    Sumber: PSA No. 16

    PENDAHULUAN01 Seksi ini memberikan panduan tentang komunikasi antara auditor pendahulu

    dengan auditor pengganti pada waktu terjadi perubahan auditor

    02 Istilah auditor pengganti adalah auditor yang sedang mempertimbangkan untuk

    menerima perikatan untuk mengaudit laporan keuangan

    PERUBAHAN AUDITOR

    03 Auditor harus tidak menerima suatu perikatan sampai komunikasi sebagaimana

    dijelaskan dalam paragraph 07 s.d. 10

    04 Komunikasi lain antara auditor penggati dengan pendahulu adalah

    dianjurkan untuk membantu auditor pengganti dalam merencakan

    perikatan

    05 Bila terdapat lebih dari satu auditor, auditor pendahulu harus tidak

    diharapkan menanggapi permintaan

    06 Inisiatif untuk mengadakan komunikasi terletak di tangan auditor

    pengganti komunikasidapat tertulis atau lisan

  • 5/19/2018 STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN.ppt

    24/26

    KOMUNIKASI SEBELUM AUDITOR PENGGANTI MENERIMA PERIKATAN

    07 Permintaan keterangan kepada auditor pendahulu merupakan suatu prosedur

    yang perlu dilaksanakan

    08 Auditor pengganti harus meminta izin dari calon klien untuk meminta keluargadari auditor pendahulu sebelum penerimaan final perikatan

    09 Auditor pengganti harus meminta keterangan yang spesifik dan masuk akal kepada

    auditor pendahulu

    10 Auditor pendahulu harus memberikan jawaban dengan segera dan lengkapatas

    petanyaan yang masuk akal dari auditor pengganti

    KONUNIKASI LAIN

    11 Auditor pengganti harus meminta klien agar memberikan izin kepada

    auditor pendahulu untuk memperbolehkan agar auditor pengganti

    melakukan reviewatas kertas kerja auditor pendahulu

    PENGGUNAAN KOMUNIKASI AUDITOR PENGGANTI

    12 Auditor pengganti harus memperoleh bukti kompeten yang cukup

    13 Review yang dilakukan auditor pengganti dapat memberikan

    beberapa pengaruh

  • 5/19/2018 STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN.ppt

    25/26

    AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN YANG SEBELUMNYA TELAH DIAUDIT

    14 Seksi 210.10 Kode Etik Profesi Akuntan Publik

    15 Auditor pengganti dapat mempertimbangkan informasi yang diperoleh

    16 Auditor pegganti harus merencakan dan melaksanakan pengauditan kembali berdasarkan

    standar

    17 Jika auditor pengganti telah mengaudit periode berjalan, hasil auditnya dapat

    dipertimbangkan

    18 Jika dalam perikatan pengauditan kembali, auditor pengganti tidak dapat memperoleh bukti

    kompeten yang cukup

    19 Auditor pengganti harus meminta kertas kerja

    20 Dalam pengauditan kembali, auditor pengganti umumnya tidak akan dapat mengamati

    persediaan

    PENEMUAN TENTANG SALAH SAJI YANG MUNGKIN TERJADI DALAM

    LAPORAN KEUANGAN YANG DILAPORKAN OLEH AUDITOR PENDAHULU

    21 Auditor pengganti harus mengkomunikasikan setiap informasi yang perlu

    dipertimbangkan kepada auditor pendahulu

    22 Auditor pengganti dapat melakukan konsultasi dengan penasihat hukumnya

    TANGGAL BERLAKU EFEKTIF

    23 Seksi ini berlaku efektif tanggal 1 Agustus 2001

  • 5/19/2018 STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN.ppt

    26/26

    SA Seksi 316

    PERTIMBANGAN ATAS KECURANGAN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN

    Sumber: PSA No. 70

    PENDAHULUAN

    01 SA Seksi 110 [PSA No. 01] Tanggung jawab dan fungsi Auditor Independen

    02 Seksi ini berfokus ke pertimbangan auditor atas kecuranagan dalam audit terhadap laporan

    keuangan

    GAMBARAN DAN KARAKTERISTIK KECURANGAN

    03 Kepentingan auditor berkaitan secara khusus ke tindakan kecurangan yang berakibat

    terhadap salah saji material dalam laporan keuanganO4 Salah saji yang timbul dari kecurangan dalam pelaporan keuangan

    05 Salah saji yang timbul dari perlakuan tidak semestinya terhadap aset

    06 Kecurangan sering menyangkut suatu tekanan dan suatu peluang

    07 Kecurangan dapat disembunyikan dengan memalsukan dokumentasi

    termasuk pemalsuan tanda tangan

    08 Kecurangan juga disembunyikan melalui kolusi diantara manajemen,karyawan, atau pihak ketiga

    09 Adanya factor risiko dapat memperingatkan auditor tentang kemungkinan

    adanya kecurangan

    10 Auditor tidak dapat memperoleh keyakinan absolute bahwa salah saji

    dalam laporan keuangan akan terdeteksi