Standar Keselamatan Pasien Rs

10
STANDAR KESELAMATAN PASIEN RS 1. Hak pasien Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan informasi tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya Kejadian Tidak Diharapkan.

description

s

Transcript of Standar Keselamatan Pasien Rs

  • STANDAR KESELAMATAN PASIEN RS1. Hak pasienPasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan informasi tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya Kejadian Tidak Diharapkan.

  • 2. Mendidik pasien dan keluargaRumah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien.

  • 3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayananRumah Sakit menjamin kesinambungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar tenaga dan antar unit pelayanan.

  • 4. Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasienRumah sakit harus:Mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada, Memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data, Menganalisis secara intensif Kejadian Tidak DiharapkanMelakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien.

  • 5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasienPeran pimpinan antara lain:a. Mendorong dan menjamin implementasi program keselamatan pasien secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakit .b. Menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi risiko keselamatan pasien dan program menekan atau mengurangi Kejadian Tidak Diharapkan.c. Mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan pasien.d.Mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur, mengkaji, dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien.e.Mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusinya dalam meningkatkan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien.

  • 6. Mendidik staf tentang keselamatan pasiena. Rumah sakit memiliki proses pendidikan, pelatihan dan orientasi untuk setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelasb. Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staf serta mendukung pendekatan interdisiplin dalam pelayanan pasien.

  • 7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasiena. Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal.b. Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat.

  • PERAN APOTEKER DALAM KESELAMATAN PASIENBerdasarkan Laporan Peta Nasional Insiden Keselamatan Pasien (Kongres PERSI Sep 2007), kesalahan dalam pemberian obat (medication errors) menduduki peringkat pertama (24.8%) dari 10 besar insiden yang dilaporkan.

    Untuk itu diperlukan peran Apoteker untuk mengoptimalkan pengobatan dan meningkatkan keselamatan pasien

  • Peran Apoteker terhadap Patient SafetyTerdiri dari 2 aspekAspek Manajemen, meliputi;pemilihan perbekalan farmasi, pengadaan,penerimaan, penyimpanan dan distribusi, alur pelayanan, sistem pengendalian

    b. Aspek Klinik, meliputi;skrining permintaan obat (resep atau bebas),penyiapan obat dan obat khusus,penyerahan dan pemberian informasi obat, konseling, monitoring dan evaluasi.

  • Apoteker harus berperan dalam proses penggunaan obat oleh pasien rawat inap di rumah sakit dan sarana pelayanaan kesehatan lainnya, bekerja sama dengan petugas kesehatan lain. Pengobatan pasien juga harus di monitor dan evaluasi. Hasil monitoring dan evaluasi didokumentasikan dan ditindaklanjuti dengan melakukan perbaikan dan mencegah pengulangan kesalahan.

    Hal yang perlu diperhatikan adalah :Tepat pasienTepat indikasiTepat waktu pemberianTepat obatTepat dosisTepat label obat (aturan pakai)Tepat rute pemberian

    Peran Apoteker terhadap Patient Safety