Standar Akuntansi Pemerintaha1 2

45
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN A. Laporan Keuangan Pokok Laporan Keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan. Laporan keuangan untuk tujuan umum mengandung arti bahwa suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas, dan kinerja keuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya. Laporan keuangan mempunyai peranan prediktif - yang menyediakan informasi yang berguna untuk memprediksi besarnya sumber daya yang dibutuhkan untuk operasi yang berkelanjutan, risiko dan ketidakpastian yang terkait – dan prospektif – yang menyajikan informasi mengenai indikasi apakah sumber daya yang diperoleh dan digunakan telah sesuai dengan anggarannya dan apakah telah seusai dengan ketentuan yang berlaku. Laporan keuangan untuk tujuan khusus mengandung pengertian bahwa suatu laporan keuangan menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Isi laporan Keuangan pemerintah: 1. Informasi mengenai posisi sumber daya ekonomi, kewajiban, dan ekuitas dana pemerintah 2. Informasi mengenai perubahan posisi sumber daya ekonomi, kewajiban, dan ekuitas dana pemerintah; 3. Informasi mengenai sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya ekonomi; 4. Informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap anggarannya;

description

AKPEM

Transcript of Standar Akuntansi Pemerintaha1 2

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN

 

A.    Laporan Keuangan PokokLaporan Keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan.

Laporan keuangan untuk tujuan umum mengandung arti bahwa suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas, dan kinerja keuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya.

Laporan keuangan mempunyai peranan prediktif - yang menyediakan informasi yang berguna untuk memprediksi besarnya sumber daya yang dibutuhkan untuk operasi yang berkelanjutan, risiko dan ketidakpastian yang terkait – dan prospektif – yang menyajikan informasi mengenai indikasi apakah sumber daya yang diperoleh dan digunakan telah sesuai dengan anggarannya dan apakah telah seusai dengan ketentuan yang berlaku.

Laporan keuangan untuk tujuan khusus mengandung pengertian bahwa suatu laporan keuangan menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

Isi laporan Keuangan pemerintah:

1. Informasi mengenai posisi sumber daya ekonomi, kewajiban, dan ekuitas dana pemerintah

2. Informasi mengenai perubahan posisi sumber daya ekonomi, kewajiban, dan ekuitas dana pemerintah;

3. Informasi mengenai sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya ekonomi;4. Informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap anggarannya;5. Informasi mengenai cara entitas pelaporan mendanai aktivitasnya dan memenuhi

kebutuhan kasnya;6. Informasi mengenai potensi pemerintah untuk membiayai penyelenggaraan kegiatan

pemerintahan;7. Informasi yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan entitas pelaporan dalam

mendanai aktivitasnya.

B.    Komponen Laporan Keuangan Pemerintah

Komponen-komponen yang terdapat dalam laporan keuangan pokok terdiri dari: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Komponen-komponen tersebut disajikan setiap entitas pelaporan, kecuali Laporan Arus Kas hanya disajikan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan. Laporan keuangan pokok tersebut sekurang-kurangnya disajikan sekali dalam setahun.

1. Laporan Realisasi Anggaran : laporan yang mengungkapkan kegiatan keuangan pemerintah pusat/daerah yang menunjukkan ketaatan terhadap APBN/APBD. Laporan Realisasi Anggaran menyajikan ikhtisar sumber, alokasi dan penggunaan sumber daya ekonomi yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah dalam satu periode pelaporan. Unsur-unsur LRA: pendapatan, belanja, transfer, surplus/defisit, pembiayaan, sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran. LRA menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya dalam satu periode.

2. Neraca: yang menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu. Pos-pos neraca meliputi: kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang pajak dan bukan pajak, persediaan, investasi jangka panjang, aset tetap, kewajiban jangka pendek, kewajiban jangka panjang, ekuitas dana.

3. Laporan Arus Kas: laporan yang menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaaan, perubahan kas dan setara kas selama satu periode akuntansi, dan saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan. Laporan arus kas berguna terutama  sebagai :

ö    Indikator terhadap jumlah arus kas di masa yang akan datang dan menilai kecermatan atas taksiran arus kas yang telah dibuat sebelumnya;

ö    Alat pertanggungjawaban  dalam pengelolaan kas ;

ö    Media evaluasi bagi pembaca laporan dalam mengevaluasi perubahan kekayaan bersih/ekuitas dana suatu entitas pemerintahan dan struktur keuangan yang bersangkutan.

Arus masuk dan keluar kas diklasifikasikan berdasarkan:

ö    Arus kas bersih dari Aktivitas Operasi merupakan indikator dari kemampuan operasi suatu entitas pemerintahan dalam menghasilkan kas yang cukup untuk membiayai aktivitas operasionalnya di masa yang akan datang tanpa menggantungkan diri dari sumber pendanaan luar.

ö    Arus kas dari Aktivitas Operasi Aset non-Keuangan adalah penerimaan dan pengeluaran kas bruto untuk memperoleh atau melepas sumber daya ekonomi dengan tujuan untuk meningkatkan dan mendukung pelayanan pemerintah kepada masyarakat di masa yang akan datang.

ö    Arus kas dari Aktivitas Dana Cadangan adalah penerimaan dan pengeluaran kas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah dan komposisi dana cadangan. Arus kas ini berasal dari pembentukan dan pencairan dana cadangan.

ö    Arus kas dari Aktivitas Pembiayaan adalah penerimaan dan pengeluaran kas bruto sehubungan dengan adanya pendanaan untuk menutupi defisit anggaran atau penggunaan surplus anggaran.

ö    Arus kas dari Aktivitas Non-Anggaran merupakan penerimaan dan pengeluaran kas bruto yang tidak mempengaruhi anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan pemerintah

Metode Penyusunan Laporan Arus Kas.

ö    Metode Langsung dalam menyajikan Laporan Arus Kas menekankan pada pengelompokan utama penerimaan dan pengeluaran kas bruto.

ö    Metode tidak Langsung, surplus atau defisit disesuaikan dengan transaksi-transaksi operasional non-kas, penangguhan (deferral) atau pengakuan (accrual) atas penerimaan atau pembayaran kas yang lalu dan yang akan datang serta unsur pendapatan dan belanja dalam bentuk kas yang berkaitan dengan aktivitas investasi aset non-keuangan dan pembiayaan.

Metode yang sering digunakan dalam pelaporan arus kas saat ini adalah Metode Langsung karena informasi yang disajikan dapat mengestimasikan arus kas di masa yang akan datang,  sederhana dan mudah dipahami serta data-data yang dibutuhkan dalam laporan tersebut dapat langsung diperoleh dari catatan akuntansi.

 

Laporan Keuangan Konsolidasian

Laporan Keuangan yang harus dikonsolidasi terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan. Laporan Arus Kas tidak memerlukan laporan konsolidasi, karena suatu entitas pelaporan hanya mempunyai satu laporan arus kas, mengingat laporan kas hanya disusun oleh unit yang mempunyai fungsi kebendaharaan saja, baik untuk pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

Laporan keuangan konsolidasi disajikan untuk periode pelaporan yang sama dengan periode pelaporan keuangan entitas pelaporan dan berisi jumlah komparatif dengan periode sebelumnya. Konsolidasi dilakukan dengan cara menggabungkan dan menjumlah rekening yang diselenggerakan oleh entitas pelaporan dengan entitas pelaporan lainnya. Proses konsolidasi diikuti dengan eliminasi rekening-rekening timbal balik (reciprocal).

1. 4.     Catatan atas Laboran Keuangan Pemerintah

Catatan atas Laporan Keuangan merupakan penjelasan atau daftar terinci atau analisa atas nilai suatu pos yang terdapat dalam laporan keuangan termasuk pengungkapan-pengungkapan lain yang diperlukan sebagai syarat bahwa laporan keuangan telah disajikan secara wajar. Tujuan CALK adalah untuk menghindari kesalahpahaman diantara pembaca laporan karena mungkin saja diantara pembaca yang mempunyai latar belakang yang berbeda dapat menafsirkan pos-pos yang terdapat dalam laporan keuangan dengan persepsinya masing-masing.

C.    Standar Akuntansi AktivaAset Lancar

Aset lancar adalah kas dan sumber daya lainnya yang diharapkan segera dapat direalisasikan, dipakai atau dimiliki untuk dijual dalam jangka waktu dua belas bulan atau satu tahun. Klasifikasi Aset Lancar diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Kas dan Setara Kas  (uang tunai, rekening giro di bank, cek yang telah ditandatangani, wesel pos dan traveller cek).

Kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank yang setiap saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintahan.

Setara kas adalah segala sesuatu baik yang berbentuk uang atau bukan, yang dapat tersedia dengan segera dan dapat diterima sebagai alat tukar untuk memenuhi kewajiban pemerintah pada nilai nominalnya. Kas dicatat sebesar nilai nominalnya dan dinyatakan dalam nilai Rupiah.

1. Investasi Jangka Pendek (deposito berjangka antara 3-12 bulan, SBI, SUN, dan surat berharga lain yang dapat diperjualbelikan).

Investasi jangka pendek  adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomis sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat, dimana dapat diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai atau dimiliki dalam waktu 12 bulan sejak tanggal pelaporan.

Karakteristik investasi jangka pendek:

ö    Dapat segera diperjualbelikan atau dicairkan dalam bentuk kas.

ö    Investasi tersebut ditujukan dalam rangka manajemen kas.

ö    Berisiko rendah.

Investasi dinilai dengan nilai wajar (fair value). Investasi jangka pendek dimana terdapat pasar aktif dicatat sebesar nilai pasarnya sebagai nilai wajar, sedangkan investasi yang tidak memiliki pasar aktif  dinilai dengan nilai nominal sebagai nilai wajar.

Hal-hal yang harus diungkapkan dalam laporan keuangan pemerintah berkaitan dengan investasi pemerintah antara lain:

1. Kebijakan akuntansi untuk penentuan nilai investasi,2. Jenis-jenis investasi,3. Perubahan harga pasar baik investasi jangka pendek maupun investasi jangka panjang,4. Penurunan nilai investasi yang signifikan dan penyebab penurunan tersbeut,

5. Investasi yang dinilai dengan nilai wajar dan alasan penerapannya, dan6. Perubahan pos investasi

Piutang pajak dan bukan pajak, Piutang pajak adalah piutang yang timbul dari adanya penagihan atas pajak berdasarkan SKP/SKPT yang telah dikeluarkan namun pada saat tahun anggaran berakhir belum ada pelunasan dari wajib pajak yang bersangkutan. Piutang retribusi adalah piutang yang timbul dari pendapatan retribusi. Piutang dalam kategori aset lancar ini juga memasukkan bagian lancar atas pinjaman yang diberikan oleh unit pemerintah. Suatu piutang dicatat dan dilaporkan dalam laporan keuangan sebesar nilai nominal.

1. Persediaan (supplies habis pakai, supplies, barang dalam proses produksi, barang yang disimpan untuk dijual)

Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.

Persediaan diakui pada saat potensi manfaat ekononi masa depan diperoleh pemerintah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur secara memadai. Persediaan diakui pada saat diterima atau hak kepemilikannya atau kepenguasaannya telah berpindah. Kemudian, persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik di akhir tahun.

 

Aset non Lancar

Aset non lancar: aset yang bersifat jangka panjang dan aset tak berwujud yang digunakan secara langsung atau tidak langsung untuk kegiatan pemerintah atau digunakan oleh masyarakat umum. Klasifikasi aset non lancar:

1. Investasi Jangka Panjang: penanaman uang di luar entitas pemerintahan dalam bentuk surat berharga atau lainnya  dan dimaksudkan untuk dimiliki lebih dari dua belas bulan atau satu tahun. Investasi jangka panjang diklasifikasikan menurut sifat penanaman investasinya:

ö    Investasi non permanen adalah investasi jangka panjang  yang dimaksudkan untuk dimiliki secara tidak berkelanjutan

ö    Investasi permanen adalah investasi pemerintah dengan maksud untuk dimiliki secara berkelanjutan dan bukan untuk diperjualbelikan tetapi untuk mendapatkan manfaat ekonomis berupa pendapatan dan pengaruh yang penting dalam jangka panjang serta menjaga hubungan kelembagaan dengan pihak  investee.

Metode penilaian investasi jangka panjang dapat dilakukan dengan menggunakan 3 metode:

1. Metode Biaya, artinya investasi dicatat sebesar biaya perolehan dan hasil investasi diakui sebesar bagian hasil yang diterima dan tidak mempengaruhi besarnya investasi. Metode ini digunakan jika kepemilikan pemerintah kurang dari 20%.

2. Metode Ekuitas, artinya investasi awal dicatat sebesar biaya perolehan dan ditambah atau dikurangi sebesar bagian laba atau rugi pemerintah setelah tanggal perolehan. 

3. Metode Nilai Bersih yang dapat direalisasikan, artinya investasi dicatat sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan untuk kepemilikan yang akan dilepas atau dijual dalam jangka waktu dekat. Metode ini digunakan jika kepemilikan bersifat non permanen.

Hasil investasi berupa dividen tunai, yang diperoleh dari penyertaan modal pemerintah yang pencatatannya menggunakan metode biaya, dicatat sebagai pendapatan hasil investasi. Apabila investasi dinilai dengan menggunakan metode ekuitas, bagian laba yang diperoleh pemerintah dicatat mengurangi nilai investasi dan tidak dicatat sebagai pendapatan investasi, kecuali untuk dividen dalam bentuk saham yang diterima akan menambah nilai investasi pemerintah dan akuitas dana yang diinvestasikan dengan jumlah yang sama. Penerimaan dari pelepasan investasi jangka panjang  diakui sebagai penerimaan pembiayaan.

 

1. Aset Tetap

Aset Tetap adalah aset yang mempunyai manfaat lebih dari dua belas bulan, dimiliki tidak untuk dijual kembali, nilainya cukup besar dan digunakan dalam kegiatan normal operasional pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum atau pelayanan publik.

Aset tetap pada pemerintah terdiri dari :

1. Tanah: tanah yang dimaksudkan dimiliki dan tidak dimaksudkan untuk dijual kembali dan dipergunakan dalam kegiatan operasional pemerintahan dalam kondisi siap pakai.

Biaya perolehan tanah dapat meliputi harga pembelian atau biaya pembebasan tanah, biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh hak, biaya pematangan, pengukuran, penimbunan dan biaya lainnya yang dikeluarkan sampai tanah tersebut siap pakai

1. Peralatan dan Mesin; mesin, kendaraan bermotor, komputer, peralatan elektronik dan seluruh inv kantor yang nilainya cukup besar dan masa manfaat lebih dari satu tahun dan dalam kondisi siap pakai.

Biaya perolehan aset tetap ini adalah jumlah pengeluaran yang telah dilakukan untuk memperoleh peralatan dan mesin sampai siap pakai

1. Gedung dan Bangunan: Gedung dan Bangunan adalah seluruh gedung dan bangunan yang dibeli atau dibangun dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintahan dalam kondisi siap paka

2. Jalan, Irigasi dan Jaringan

.Biaya perolehan aset tetap ini (sering disebut infrastruktur) dapat meliputi biaya perolehan atau biaya konstruksi dan biaya-biaya lain yang dapat dikaitkan dengan perolehan aset tersebut sampai aset ini siap pakai.

1. Aset Tetap lainnya: aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan dalam kelompok aset tetap di atas yang diperoleh dan dimanfaatkan untuk kegiatan operasional pemerintahan dan dalam kondisi siap pakai

2. Konstruksi dalam pengerjaan: aset tetap yang sedang dalam proses pembangunan namun pada tanggal laporan keuangan, aset tetap tersebut belum selesai seluruhnya.

 

Kriteria mengenai aset yang dapat dikelompokkan dalam aset tetap, yaitu:

a. Mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun

b. Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal

c. Diperoleh dan dibangun  dengan maksud untuk digunakan dan bukannya untuk dijual dalam operasi normal pemerintahan.

 

Pengukuran Aset Tetap

Aset tetap dicatat berdasarkan harga perolehannya (historical cost) yaitu setiap biaya yang dapat dikaitkan secara langsung kepada aset tetap yang bersangkutan dalam rangka membawa aset tetap tersebut ke dalam kondisi siap pakai atau untuk penggunaan yang dimaksudkan.

 

Penambahan, Pengurangan dan Penggantian Aset Tetap

1.  Penambahan Aset Tetap

Pengeluaran biaya yang dapat memperpanjang masa manfaat atau menambah manfaat ekonomis aset di masa yang akan datang dalam bentuk kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standar kinerja aset tetap harus ditambahkan dalam jumlah aset tetap yang bersangkutan. Pengeluaran biaya semacam ini disebut dengan biaya kapital atau pengeluaran modal (capital expenditure). Akan tetapi, apabila pengeluaran-pengeluaran terhadap aset tetap tersebut manfaatnya kurang dari satu tahun atau dalam periode anggaran yang bersangkutan maka pengeluaran biaya ini disebut pengeluaran pendapatan (revenue expenditure) dan pengeluaran biaya ini dicatat sebagai pengeluaran biaya.         

2.  Pengurangan dalam Aset Tetap

Nilai pengurangan dihitung berdasarkan harga perolehan dan jika tidak diketahui harga perolehannya, nilai pengurangan menggunakan harga taksiran yang wajar atas aset tetap yang dikeluarkan. Pencatatan transaksi pengurangan aset tetap diperlakukan seperti pengurangan aset tetap biasa dan dicatat sebesar nilai taksiran aset tetap yang dikurangkan.

3.  Penggantian Aset Tetap

Biaya penggantian yang dikeluarkan akan dikapitalisasi sedangkan nilai bagian yang diganti akan mengurangi harga perolehan aset tetap yang bersangkutan.

D.    Standar Akuntansi PasivaKewajiban: utang masa kini yang timbul dari transaksi atau kejadian di masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah di masa yang akan datang. Standar Akuntansi Pemerintah mengatur bahwa kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima atau pada saat kewajiban timbul. Kewajiban pada pemerintah dapat timbul dari:

1. Transaksi dengan pertukaran. Jumlah terutang  untuk barang dan jasa yang disediakan untuk pemerintah diakui pada saat barang diserahkan atau pekerjaan diselesaikan.

2. Kejadian yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas pemerintah, misalnya kerusakan tak sengaja atas barang milik pribadi yang disebabkan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan pemerintah berdasarkan wewenang yang dimiliki. Kewajiban timbul apabila hukum yang berlaku dan kebijakan yang ada memungkinkan bahwa pemerintah akan membayar kerusakan sepanjang jumlah pembayarannya dapat diperkirakan, misalnya, berdasarkan putusan pengadilan, unit pemerintah harus membayar sejumlah uang karena menggunakan tanah milik masyarakat pada saat pelebaran jalan.

Kewajiban pemerintah dicatat sebesar nilai nominalnya dan kewajiban dalam mata uang asing dikonversikan dan dinyatakan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal pelaporan. Selisih yang timbul antara tanggal transaksi pada saat pengakuan kewajiban dengan tanggal pelaporan dicatat sebagai kenaikan atau penurunan ekuitas dana periode berjalan.

Kewajiban Jangka Pendek: kewajiban yang diharapkan dapat dibayar atau jatuh tempo dalam jangka waktu satu tahun anggaran atau dua belas bulan setelah tanggal pencatatan, suatu kewajiban yang akan dilunasi dengan sumber-sumber aset lancar atau dengan menimbulkan utang jangka pendek baru.

Jenis-jenis kewajiban jangka pendek pemerintah dapat terdiri dari:

1.  Bagian Lancar Utang Jangka Panjang.

     Jenis kewajiban ini merupakan hasil reklasifikasi utang jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam jangka waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Nilai ini dicantumkan dalam laporan keuangan sebesar nilai yang jatuh tempo.

2.  Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK)

     Jenis kewajiban ini merupakan utang yang timbul dari potongan atau pungutan yang dilakukan pemerintah yang harus disetorkan lagi kepada pihak lain yang berhak atas dana yang dipotong atau dipungut tersebut. Pada akhir periode anggaran, masih tersisa jumlah potongan atau pungutan yang belum disetorkan dan harus dicantumkan dalam laporan keuangan sebesar jumlah yang masih harus disetorkan.

3.  Utang kepada Pihak Ketiga (Account Payable)

     Jenis kewajiban ini timbul bila pemerintah telah menerima hak atas barang, termasuk barang dalam perjalanan yang telah menjadi haknya. Nilai kewajiban dicatat sebesar jumlah yang belum dibayarkan.

 

4.  Utang Biaya Pinjaman

     Jenis kewajiban yang termasuk dalam utang biaya pinjaman merupakan kewajiban jangka pendek yang timbul dari adanya biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh pemerintah sehubungan dengan dilakukannya peminjaman  dana baik jangka pendek maupun jangka panjang atau adanya penerbitan obligasi

5.  Kewajiban Jangka Pendek Lainnya.

     Jenis kewajiban ini adalah kewajiban selain yang termasuk dalam kelompok kewajiban di atas, misalnya utang atas pembayaran gaji, penerimaan pembayaran dimuka atas penyerahan barang atau jasa oleh pemerintah.

 

Kewajiban Jangka Panjang: Kewajiban jangka panjang adalah utang-utang yang diharapkan dapat dibayar atau jatuh tempo lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pencatatan, atau dapat juga diartikan bahwa kewajiban jangka panjang adalah kewajiban yang akan dilunasi dari sumber-sumber yang bukan dari kelompok aset lancar.

Penilaian utang jangka panjang dimungkinkan dengan berbagai bentuk:

1.  Utang Pemerintah yang Tidak Dapat Diperjualbelikan.

Nilai nominal atas utang jenis ini merupakan kewajiban pemerintah kepada pemberi utang yaitu sebesar pokok dan bunganya seperti yang diatur dalam kontrak perjanjian dan belum diselesaikan pada tanggal pelaporan keuangan.      

2.  Utang Pemerintah yang Dapat Diperjualbelikan.

Utang ini dapat berbentuk sekuritas utang pemerintah berupa surat utang negara atau obligasi yang memuat ketentuan mengenai nilai utang pada saat jatuh tempo. Utang sekuritas pemerintah dinilai dengan menggunakan nilai par atau nilai nominal utang.

 

Pembebanan Biaya Pinjaman pada Aset Tetap

Kapitalisasi atas biaya bunga yang terkait dengan pendanaan suatu konstruksi merupakan bagian biaya yang dikeluarkan untuk membuat asset tetap tersebut dalam kondisi siap pakai. Kapitalisasi biaya bunga dimulai dari pengeluaran pertama kali untuk membangun suatu asset tetap sampai asset tetap tersebut selesai dan siap digunakan.

E.    Standar Akuntansi Ekuitas DanaEkuitas Dana adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban pemerintah.

Ekuitas Dana Lancar.

Ekuitas dana lancar adalah selisih antara nilai total aset lancar dengan total kewajiban jangka pendek. Ekuitas dana lancar terdiri dari :

ö    Selisih Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA): Perkiraan ini menampung akumulasi saldo SiLPA tahun anggaran sebelumnya dan tahun anggaran berjalan. SiLPA tahun anggaran berjalan diperoleh dari selisih antara realisasi penerimaan dengan realisasi pengeluaran. Sedangkan SiLPA tahun-tahun anggaran sebelumnya adalah jumlah akumulasi SiLPA yang tidak digunakan dari tahun anggaran -tahun anggaran yang lalu.

ö    Cadangan Piutang: Cadangan piutang timbul apabila terdapat pengakuan piutang jangka pendek oleh pemerintah dan akan berkurang jumlahnya bila terdapat penerimaan pembayaran dari piutang yang bersangkutan atau terjadi penghapusan piutang sesuai dengan keputusan yang diambil oleh pemerintah daerah untuk menghapus piutang-piutang tertentu yang kemungkinan besar tidak dapat ditagih lagi.

ö    Cadangan Persediaan: Cadangan persediaan timbul pada saat akhir tahun anggaran dan dilakukan penyesuaian untuk mencatat adanya saldo persediaan berdasarkan hasil inventarisasi fisik atas persediaan.

ö    Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek: Perkiraan ini timbul apabila terdapat pengakuan terhadap kewajiban jangka pendek oleh pemerintah, misalnya utang biaya pinjaman, utang PFK, pengakuan atas bagian lancar utang jangka panjang dan sebagainya.

F.    Standar Akuntansi PendapatanPendapatan adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah.

Pendapatan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Umum Negara / Daerah. Pendapatan diklasifikasikan menurut jenis pendapatannya.

Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan asas bruto, yang berarti bahwa penerimaan harus dibukukan sejumlah bruto dengan tidak mencatat jumlah netto.

 

G.    Standar Akuntansi BiayaBelanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembiayaannya kemblai oleh pemerintah.

Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuannya terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang mempunyai fungi perbendaharaan.

Belanja diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi (jenis belanja), organisasi dan fungsi.

Akuntansi belanja juga mencakup akuntansi transfer . Transfer keluar adalah pengeluaran uang dari entitas pelaporan ke entitas pelaporan lain, seperti pengeluaran dana perimbangan oleh pemerintah pusat dan dana bagi hasil oleh pemerintah daerah.     

H.    Standar Akuntansi PembiayaanPembiayaan adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah yang perlu dibayar atau akan diterima kembali, yang ditujukan untuk menutup defisit dan atau memanfaatkan surplus anggaran.

Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Umum Negara/Daerah. Akuntansi penerimaan pembiayaan dilaksanakan berdasarkan asas bruto yakni dengan membukukan penerimaan bruto, tanpa mencatat jumlah nettonya.

Pengeluaran pembiayaan adalah semua pengeluaran rekening Kas Umum Negara/Daerah yang berasal antara lain dari pemberian pinjaman kepada pihak ketiga, penyertaan modal pemerintah, pembayaran kembali pokok pinjaman dalam tahun anggaran dan pembentukan cadangan. Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah.

Pembiayaan netto adalah selisih antara penerimaan pembiayaan setelah dikurangi pengeluaran pembiayaan dalam periode tahun anggaran. Selisih lebih/kurang antara penerimaan dan pengeluaran pembiayaan selama satu periode pelaporan dicatat dalam pos pembiayaan netto. Selisih lebih/kurang antara realisasi penerimaan dan pengeluaran selama satu periode pelaporan dicatat dalam pos SilPA/SiKPA.

I.      Standar Akuntansi Koreksi Kesalahanö    Koreksi kesalahan yang terjadi pada periode berjalan, cukup dengan pembetulan pada perkiraan yang bersangkutan pada periode berjalan.

ö    Koreksi kesalahan atas pengeluaran belanja yang terlalu besar dikeluarkan dan mempengaruhi posisi kas, yang ditemukan setelah laporan keuangan diterbitkan dilakukan pembetulan dengan menambah perkiraan pendapatan lain-lain dan menambah saldo Kas. Apabila kesalahan tersebut menambah jumlah belanja dan mengurangi saldo Kas maka pembetulan dilakukan pada perkiraan ekuitas dana lancar.

ö    Koreksi kesalahan atas penerimaan pendapatan baik yang terlalu kecil maupun terlalu besar diterima dan mempengaruhi posisi  Kas serta terjadi setelah laporan keuangan diterbitkan, dilakukan dengan pembetulan ekuitas dana lancar.

ö    Koreksi kesalahan yang terjadi pada periode-periode sebelumnya dan laporan keuangan sudah diterbitkan serta tidak mempengaruhi posisi Kas maka dilakukan pembetulan pada perkiraan-perkiraan neraca terkait.

J.     Standar Akuntansi Perubahan Kebijakan AkuntansiPerubahan atas kebijakan akuntansi yang telah diterapkan hanya dapat dilakukan apabila peraturan perundang-undangan atau standar akuntansi pemerintahan mengharuskannya,  atau perubahan tersebut diperkirakan akan menghasilkan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas yang lebih relevan dan lebih andal dalam penyajian laporan keuangan entitas yang bersangkutan. Perubahan atas kebijakan akuntansi yang diterapkan serta pengaruhnya harus diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

K.    Standar Akuntansi Peristiwa Luar BiasaPeristiwa luar biasa merupakan kejadian atau transaksi yang jelas-jelas berbeda dari aktivitas biasa, sehingga yang termasuk dalam peristiwa luar biasa hanyalah peristiwa yang belum pernah atau jarang terjadi sebelumnya. Peristiwa luar biasa ini harus memenuhi semua persyaratan berikut ini:

1. Tidak merupakan kegiatan normal suatu entitas.2. Tidak diharapkan terasi dan tidak diharapkan terjadi berulang.3. Berada diluar kendali atau pengaruh entitas pemerintahan4. Memiliki dampak signifikan terhadap realisasi anggaran atau posisi aset/ kewajiban.

Pengaruh yang penting terhadap realisasi anggaran adalah bila peristiwa tersebut secara tunggal menyebabkan penyerapan anggaran belanja tak tersangka atau dana darurat sehingga diperlukan pergeseran atau perubahan anggaran secara mendasar. Kejadian dapat disebut peristiwa luar biasa bila peristiwa tersebut secara tunggal menyerap lebih dari 50 % anggaran yang tersedia. Hakikat, jumlah dan pengaruh yang timbul akibat peristiwa luar biasa harus diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.   

BAB VI

AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT

 

A.    Karakteristik dan Ruang Lingkup Akuntansi Pemerintah PusatSAPP adalah serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pemerintah pusat.

SAPP ini mempunyai beberapa tujuan yakni:

1. Menjaga aset Pemerintah Pusat dan instansi-instansinya melalui pencatatan, pemrosesan dan pelaporan transaksi keuangan yang konsisten sesuai dengan standar dan praktek akuntansi yang diterima secara umum.

2. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu tentang anggaran dan kegiatan keuangan Pemerintah Pusat.

3. Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang posisi keuangan suatu instansi dan Pemerintah Pusat secara keseluruhan.

4. Menyediakan informasi keuangan yang berguna untuk perencanaan, pengelolaan dan pengendalian kegiatan dan keuangan pemerintah secara efisien.

B.    Karakteristik SAPPSAPP mempunyai ciri-ciri pokok sebagai berikut:

1. Basis Akuntansi: SAPP menggunakan basis Cash toward Accrual. Basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dan basis akrual untuk pos-pos neraca,

2. Sistem Pembukuan: sistem pembukuan berpasangan, dimana persamaan akuntansi Aset = Kewajiban + Ekuitas Dana digunakan untuk mencatat setiap transaksi. Setiap transaksi dibukukan dengan melakukan pendebetan suatu perkiraan dan secara bersamaan melakukan pengkreditan di perkiraan lainnya yang terkait.

3. Dana Tunggal, yang berarti bahwa pendapatan dan belanja pemerintah  dipertanggungjawabkan sebagai kesatuan tunggal.

4. Desentralisasi Pelaksanaan Akuntansi: kegiatan-kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan di instansi dilaksanakan secara berjenjang oleh unit-unit akuntansi baik di kantor instansi tingkat pusat maupun kantor instansi tingkat daerah.

5. Bagan Perkiraan Standar:  ditetapkan oleh MK yang berlaku untuk tujuan penganggaran maupun akuntansi.

6. SAPP mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintah.

 

 

BAB VII

AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

 

A.    Ruang Lingkup dan Karakteristik Akuntansi Pemerintah DaerahAkuntansi pemerintah daerah didasarkan pada anggaran yang biasa disebut dengan akuntansi anggaran. Anggaran merupakan pedoman bagi segala tindakan yang akan dilaksanakan oleh pemerintah propinsi/kabupaten/kota meliputi rencana pendapatan, belanja dan pembiayaan dalam satuan rupiah yang disusun menurut klasifikasi anggaran secara sistematis untuk satu periode akuntansi. Anggaran daerah secara umum terdiri dari :

1. Anggaran pendapatan2. Anggaran belanja

3. Anggaran bagi hasil pendapatan dari pemerintah propinsi ke Kabupaten/Kota/Desa4. Anggaran dana cadangan dan5. Anggaran pembiayaan.

Sistem akuntansi pemerintah daerah didasarkan pada peraturan perundangan sebagai berikut:

1. Undang-Undang No 32 Tahun 2004 sebagai pengganti dari Undang-Undang No 22 Tahun 1999  tentang Pemerintahan Daerah

2. Undang-Undang No 33 Tahun 2004 sebagai pengganti dari Undang-Undang No 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah

3. Peraturan Pemerintah No. 105 Tahun 20004. Keputusan Mendagri No. 29 Tahun 20025. Standar Akuntansi Pemerintah yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah  No 24

tahun 2005.

 

Karakteristik akuntansi pemerintah daerah adalah sebagai berikut:

Tujuan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah mencakup 3 hal:

1. Akuntabilitas,2. Manajerial,3. Transaparansi,

 

 

Asumsi dasar akuntansi keuangan Pemerintah Daerah mencakup hal-hal berikut:

1. Basis Kas,2. Asas universalitas, yakni semua pengeluaran harus tercantum dalam anggaran.3. Asas bruto, yakni tidak ada kompensasi antara penerimaan dan pengeluaran.4. Dana Umum, yakni unit pengelola APBD merupakan entitas fiskal dan akuntansi yang

mempertanggungjawabkan keseluruhan penerimaan dan pengeluaran daerah, termasuk aset, hutang dan ekuitas dana.

 

Entitas Akuntansi Pemerintah Daerah.

            Entitas pelaporan keuangan pemerintah daerah terdiri dari:

1. Pemerintah Daerah secara keseluruhan yang merupakan badan eksekutif daerah.

2. DPRD, Pemerintah Daerah Propinsi/Kabupaten/Kota, Dinas dari pemerintahan daerah Propinsi/Kabupaten/Kota dan lembaga teknis daerah Propinsi/Kabupaten/Kota.

Penetapan unit instansi sebagai entitas akuntansi pemerintah daerah didasarkan pada pengertian bahwa pengukuran kinerja akan lebih tepat jika dilakukan atas suatu fungsi, dimana dinas merupakan suatu unit kerja yang paling mendekati gambaran suatu fungsi kepemerintahan terrtentu.

 

B.    Siklus Akuntansi Pemerintah Daerah   Siklus akuntansi pemerintah daerah dijelaskan sebagai berikut:

1. Penyusunan neraca awal tahun2. Pencatatan APBD yang telah disahkan dengan perda APBD3. Pencatatan OKA/SKO yang disahkan.4. Pencatatan realisasi pelaksanaan anggaran5. Penyusunan neraca percobaan (neraca saldo)6. Pembuatan jurnal penyesuaian.7. Penutupan perkiraan anggaran pada akhir tahun8. Penyusunan laporan keuangan.

 

 

BAB VIII

AKUNTANSI PEMERINTAH AMERIKA SERIKAT

 

A.    Akuntansi Pemerintahan Negara Bagian dan Lokal                      

Karakteristik akuntansi dan pelaporan entitas pemerintahan.

1.   Tujuan.

Tujuan utama aktivitas pemerintah adalah menyediakan barang dan jasa (public goods & services) yang diperlukan oleh masyarakat.

2.   Sumber keuangan

Sumber-sumber keuangan bagi organisasi pemerintah :

1. Pajak yang bersift wajib (involuntary)2. Retribusi (Service charges)3. Uang jasa perijinan (License & permit fees)4. Hasil denda (Fines), dan5. Grants dan subsidi dari pemerintah yang lebih tinggi (Intergovernmental revenues)

3.   Akuntabilitas.

Akuntabilitas suatu unit pemerintah negara bagian dan lokal berfokus pada hal-hal: apakah penggunaan sumber daya keuangan dari sumber-sumber pendapatan atau penerimaan lainnya sesuai dengan batasan-batasannya, apakah telah terdapat kesesuaian dengan anggaran, apakah penggunaan sumber keuangan telah dilakukan secara efisien dan efektif, dan apakah pemeliharaan aset telah dilakukan oleh pemerintah.

4.   Pelaporan keuangan.

Laporan keuangan harus menyediakaan informasi yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan ekonomi dan politik dan dalam menilai pertanggungjawaban dengan:

1. Membandingkan hasil keuangan aktual dengan anggaran yang disetujui secara legal2. Menilai kondisi keuangan dan hasil-hasil operasi3. Melakukan asistensi dalam menentukan  ketaatan pada peraturan perundangan yang

berkaitan dengan keuangan publik4. Melakukan asistensi dalam mengevaluasi efisiensi dan efektivitas.

1.     General Fund Dan Special Revenue FundGeneral Fund dan Special Revenue Fund pada dasarnya digunakan untuk membiayai dan mencatat sebagian besar aktivitas umum pemerintah negara bagian dan lokal.

General Fund dipergunakan untuk untuk mencatat sumber daya yang penggunaannya tidak dibatasi. Sementara, Special Revenue Fund dibentuk untuk mencatat sumber daya keuangan yang dibatasi penggunaannya oleh undang-undang (peraturan) atau perjanjian untuk tujuan tertentu. General Fund muncul sejak pertama kali pemerintah muncul dan akan tetap eksis selama pemerintah tersebut hidup. Sementara Special Revenue Fund akan eksis selama sumber daya tersebut akan digunakan untuk tujuan tertentu.

General Fund dan Special Revenue Fund biasanya akan dibebankan pada operasi periode berjalan bukan dibebankan untuk biaya modal atau biaya pinjaman. Sedangkan jumlah yang

signifikan yang dikeluarkan untuk pengeluaran modal dan biaya pinjaman akan ditransfer ke Capital Project Fund dan Debt Service Fund. Tetapi pengeluaran modal rutin (seperti untuk mesin dan peralatan) dan beberapa pengeluaran untuk biaya hutang (seperti capaital lease dan equipment notes payable) biasanya merupakan pengeluaran dari General Fund dan Special Revenue Fund.

 

Fokus Pengukuran

Berdasarkan konsep aliran dan saldo sumber daya keuangan, General Fund dan Special Revennue Fund pada akhir tahun yang tertera pada neraca menggambarkan sumber daya keuangan yang dimiliki, hutang lancar, dan saldo ekuitas dana. Apabila aset bersih tidak tersedia untuk melakukan pengeluaran/belanja maka interfund loan dapat dibuat oleh General Fund kepada fund yang lain. Perlakuannya sendiri dibedakan antara saldo total dana (total fund balance) dengan reserve fund balance dan unreserved fund balance. Unreserved fund balance pada akhir tahun diharapkan untuk tersedia, bersamaan dengan pendapatan dan sumber daya keuangan lainnya untuk tahun yang akan datang. Informasi tambahan untuk konsep ini adalah unreserve dan reserve fund balance merupakan komponen dari total fund balance.

 

Akuntansi untuk General Fund

Akuntansi Anggaran

Diasumsikan bahwa anggaran atas General Fund:

Anggaran tahunan diadopsi pada basis modifikasi akrual, dan telah diindikasikan sebelumnya bahwa tidak ada perbedaan antara anggaran yang disusun dengan GAAP.

Anggaran Appropriasi disusun untuk pengeluaran/belanja operasi berdasarkan fungsinya dan untuk pengeluaran modal dan pengeluaran untuk biaya pinjaman dibuat secara langsung dari general fund.

Anggaran tidak termasuk appropriasi untuk interfund transfer, tetapi diasumsikan bahwa untuk interfund transfer akan disetujui secara terpisah oleh lembaga pemerintah.

 

Implikasi Akuntansi untuk anggaran adalah:

Bahwa catatan harus dikelola selama tahun yang bersangkutan pada basis modifikasi akrual.

Catatan harus dimunculkan/dicatat pada buku pembantu pendapatan dan buku pembantu pengeluaran/belanja pada suatu tingak rinci minimum seperti official budget.

Interfund transfer dan saldo fund yang lain akan dicatat pada buku besar tetapi tidak dicatat pada buku pembantu karena hanya pendapatan dan belanja yang merupakan subjek dari format penganggaran pada prosedur pengendalian akuntansi.

2.     Capital Project Fund                  Capital Project Fund dibentuk untuk mencatat sumber daya keuangan yang dipergunakan untuk membangun atau memperoleh capital facilities pemerintah, seperti gedung, jembatan, jalan raya dan sebagainya. Pembangunan atau perolehan capital facilities tersebut sebagian besar dibiayai dengan penerbitan obligasi dan intergovernmental grants (bantuan dari unit pemerintah yang lain). GASB merekomendasikan proses akuntansi untuk penerimaan yang berasal dari penerbitan obligasi dan hutang jangka panjang sebagai:

1)     Pendapatan yang bertujuan untuk memperoleh aset modal pemerintah seharusnya dicatat didalam Capital Project Fund.

2)     Pendapatan yang bertujuan untuk pembiayaan dicatat didalam Debt Service Fund.

3)     Pendapatan yang berasal dari Proprietary Fund atau Trust Fund seharusnya dicatat pada dana yang bersangkutan karena seperti hutang yang merupakan tanggung jawab utama dan akan didanai dengan pembentukan fund tertentu.

 

1.   Standar Akuntansi pada Capital Project Fund

1. Sumber Daya Keuangan

         Sumber daya keuangan untuk Capital Project Fund dapat berupa penerbitan obligasi atau hutang jangka panjang lainnya, special assessment, bantuan atau bagian pendapatan dari unit pemerintah lainnya, transfer dari jenis fund lain, dan pendapatan bunga yang diperoleh dari hasil investasi temporer.  

1. Jumlah Fund yang Diperlukan

         Setiap Capital Project Fund biasanya dibentuk untuk setiap proyek atau setiap penerbitan hutang. Penerbitan Capital Project Fund yang berbeda disebabkan karena masing-masing proyek memiliki sifat  yang sangat beragam, melibatkan jumlah sumber daya yang sangat besar, dianggarkan secara indivudual untuk masing-masing proyek atau didasarkan kepada basis penerbitan hutang, atau adanya peraturan dan kontrak yang berbeda-beda untuk tiap proyek. Namun demikian, beberapa pemerintah negara bagian lebih memilih menggunakan satu akuntansi Capital Project Fund meskipun beberapa dana yang dibatasi penggunaannya seperti obligasi atau bantuan/grant dan beberapa Capital Project Fund digunakan didalam satu proyek Capital Project Fund.

2.   Siklus akuntansi Capital Project Fund

         Siklus atas Capital Project Fund adalah sebagai berikut:

1. Penerimaan atas semua sumber daya keuangan, pendapatan atau sumber pembiayaan lain akan dikredit.

2. Pengeluaran atau belanja akan dicatat dan dibayar.3. Pendapatan, pengeluaran atau belanja serta saldo atas fund akan ditutup pada Unreserved

Fund Balance.4. Sisa atas sumber daya keuangan yang ada dan saldo fund tersebut akan ditutup pada saat

aset yang bersangkutan ditransfer ke jenis funa yang lain (dilepas dengan cara lain yang sesuai dengan peraturan atau kontrak).

             

1. 3.     Anggaran

         Sumber daya keuangan yang akan dipergunakan biasanya telah direncanakan terlebih dahulu oleh pemerintah dalam anggaran pemerintah jangka panjang dan merupakan apropriasi yang berbasis proyek, sehingga appropriasi tidak menyeleweng pada akhir tahun fiskal.

 

1. 4.     Pembiayaan Sementara (Interim Financing)

         Kas dapat dipinjam dengan jangka pendek khususnya pada awal siklus CPF, untuk membayar pengeluaran/belanja yang terjadi sebelum dana obligasi dan sumber daya keuangan lainnya diterima. Pemerintah dapat mempergunakan pembiayaan jangka pendek yang berguna untuk:

1. Menerbitkan hutang jangka panjang dekat dengan waktu dimana sebagian besar pengeluaran/belanja akan dilakukan.

2. Mendapatkan keuntungan atas kemungkinan membaiknya kondisi pada pasar obligasi.3. Menghindari penundaan atas proyek jika ada masalah teknik dengan penerbitan obligasi.

 

1. 5.     Pendapatan Intergovernmental

         Karena bantuan, pendapatan yang harus dibagi dan kontribusi dari unit organisasi pemerintah adalah pendapatan, yang merupakan subyek dari basis modifikasi akrual yang telah ditetapkan oleh GASB sebagai governmental fund. Sehingga pengakuan pendapatan harus memenuhi syarat measurable dan available.

         Jika bantuan yang penggunaanya dibatasi diterima sebelum appropriasi atas pengeluaran/belanja dibuat, baik aset maupun pendapatan yang ditangguhkan (deferred revenue) diakui pada CPF. Setelah itu, pendapatan diakui sebagai appropriasi pengeluaran. Tetapi apabila kualifikasi pengeluaran/belanja dibuat sebelum bantuan itu diterima, maka piutang atas bantuan

(grant receivable) dan pendapatn seharusnya diakui, dengan asumsi bahwa piutang tersebut telah tersedia (available).

 

1. 6.     Premium atas Obligasi, Diskon dan Biaya Penerbitan

         Dalam penerbitan obligasi, ada beberapa kemungkinan sebagai berikut:

1. Pendapatan yang diterima atas penerbitan obligasi dicatat berdasarkan nilai nominal (face value) atas obligasi tersebut.

2. Bila terdapat premium atau diskon dilaporkan secara terpisah.3. Biaya penerbitan obligasi dicatat sebagai pengeluaran/expenditure.4. Biaya bunga untuk obligasi tersebut akan dibayar dengan Debt Service Fund, dan

premium dan semua pembayaran yang diterima diakui sebagi accrued interest pada Debt Service Fund.

3.     Debt Service Fund         Tujuan dibentuknya Debt Service Fund (DSF) adalah untuk mencatat akumulasi atas sumber daya yang dipergunakan untuk membayar pokok dan bunga atas hutang jangka panjang. Jadi hanya hutang jangka panjang yang tercatat didalam General Long-Term Liabilities yang dicatat dan dilayani didalam Debt Service Fund, meskipun tidak semua General Long Term Liabilities harus dilayani/dicatat didalam DSF. Kodifikasi GASB menyebutkan bahwa DSF hanya dibutuhkan apabila terdapat peraturan/aspek legal pada sumber daya ekonomi/keuangan yang akan diakumulasikan untuk membayar pokok dan bunga pinjaman pada saat jatuh tempo dimasa yang akan datang.

 

Tipe Hutang Jangka Panjang

Empat tipe hutang jangka panjang :

1)     Obligasi yaitu suatu perjanjian untuk membayar jumlah tertentu pada tanggal tertentu dimasa yang akan datang, biasanya juga disertai dengan bunga dengan tingkat tertentu.

2)     Wesel (Notes) yaitu dokumen yang secara formal lebih rendah dibadingkan dengan obligasi, yang mengidentifikasi kewajiban untuk melakukan pembayaran uang yang dipinjam berserta bunganya.

3)     Warrant yaitu pesanan yang dilakukan oleh lembaga legislalif maupun eksekutif kepada bendaharawan untuk membayar sejumlah uang kepada (bearer/order).

4)     Capital Lease, Lease-Purchase Agreement dan Installment Purchase Method

Ketiga jenis metode di atas sekarang banyak dipergunakan oleh unit pemerintah. Jika substansi dari transaksi tersebut mengidentifikasikan bahwa dilakukan pembelian terhadap general government dan hutang telah benar-benar ada, seharusnya dicatat dalam General Capital Assets (GCA) dan General Long-term Liabilities (GLTL), dan dapat mempergunakan DSF.

Sumber Pembiayaan

          Biasanya yang dipergunakan sebagi sumber Keuangan untuk membiayai utang jangka panjang adalah pajak atas property (poperty taxes).

 

Investasi atas Debt Service Fund

Sumber daya keuangan yang dimiliki oleh DSF dapat diinvestasikan sampai saat dimana dana tersebut dibutuhkan untuk membayar hutang jangka panjang yang jatuh tempo.           

         Investasi dicatat sebesar biaya yang dikeluarkan, termasuk fee yang harus dikeluarkan yang berkaitan dengan perolehan investasi. Setelah itu investasi dinilai berdasarkan nilai wajarnya.

4.      Akuntansi Aset Tetap & Hutang Jangka PanjangOverview Prosedur Akuntansi.

         GASB telah memberikan pedoman yang spesifik tentang bagaimana General Capital Assets (GCA) dan General Long-Term Liabilities (GLTL) dilaporkan didalam Government-Wide Financial Statement.

 

1. a.     General Capital Assets (GCA)

Karakteristik Capital Assets adalah sebagai berikut:

1. Aktiva tersebut dapat dipergunakan  untuk operasi entitas dengan masa manfaat melebihi satu periode pelaporan.

2. Biasanya memiliki wujud fisik dan semuanya diharapkan untuk mampu memberikan jasa (service) untuk periode yang melebihi satu periode pelaporan.

3. Biasanya tidak terdapat konsumsi secara fisik, tetapi terdapat penurunan masa manfaat secara ekonomis dari waktu ke waktu.

4. Pencatatan dan pengendalian yang cukup atas aktiva tersebut bertujuan untuk terciptanya manajemen secara efisien dan untuk pelaporan keuangan.

 

Perolehan dan Penilaian Awal

         Pemerintah dapat membeli atau membangun GCA yang diinginkan atau dengan memperolehnya melalui leasing (capital lease), hadiah (gift) atau dengan cara yang lain. Sebagian besar GCA dicatat berdasarkan biayanya.

 

Biaya (Cost)

      GCA  seharusnya dicatat berdasarkan biayanya. Jika penentuan biaya historis atas GCA tidak bisa dilakukan karena tidak adanya pencatatan yang memadai, maka dapat dipergunakan estimasi atas biaya historis (estimated historical cost), misalnya biaya pengganti.

 

Hadiah, Penutupan (Foreclosure) dan Eminent Domain

1. Capital Assets yang diperoleh dari hadiah dicatat pada nilai wajarnya ketika capital assets tersbut diterima.

2. Pada kasus Penutupan, biasanya penilaian secara normal mana yang lebih rendah dari jumlah jatuh tempo hasil taksiran appraisal.

3. Eminent Domain adalah kekuatan yang dimiliki oleh pemerintah untuk menyita property publik, dan kompensasi yang diberikan biasanya ditentukan lewat pengadilan.

 

Klasifikasi GCA.

         GASB tidak menerbitkan standar mengenai clasifikasi atas GCA. Tetapi beberapa pemerintah negara bagian mengikuti rekomendasi yang diberikan GFOA dimana GCA diklasifikasikan menjadi 5 kelompok yaitu:

1. Tanah – Jumlah biaya atas tanah mencakup biaya pembelian atas tanah, biaya insidental yang terjadi pada saat memperoleh tanah dan biaya untuk menyiapkan tanah samapi siap untuk digunakan.

2. Gedung dan Pengembangan atas Gedung – Klasifikasi didalamnya mencakup 1. Struktur Permanen yang dipergunakan untuk rumah dan property 2. Jadwal untuk mempermanenkan gedung atau sebagian gedung yang harus dikeluarkan dan tidak bisa dihilangkan tanpa memotong dinding, atap, lantai dll.

3. Infrastruktur – Klasifikasi termauk pengembangan jangka panjang untuk selain bangunan (long-live improvement dan mampu menambah nilai (untuk tanah).

4. Mesin dan Peralatan – Termasuk truk, mobil, mesin dll5. Pekerjaan dalam Konstruksi (Konstruksi dalam Pengerjaan) – termasuk biaya untuk

membangun tetapi belum selesai sampai tanggal neraca.

 

Kebijakan Kapitalisasi

         Beberapa unit pemerintah telah menebitkan kebijakan kapitalisasi sebelum adanya catatan aset tetap. Salah satu aspek yang menjadi dasar adalah untuk mengkapitalisasi  harus memenuhi persyaratan legal dan kebutuhan pengendalian. Oleh sebab itu, dalam proses kapitalisasi harus mempertimbangkan:

Ketaatan pada Peraturan (Legal Compliance) Pelaporan Harta yang Memiliki Nilai Sejarah (Historical Treasure) Materialitas dan Pertimbangan Pengendalian

        

Penambahan, Perbaikan dan Perbaharuan

         Biaya yang berkaitan dengan penambahan, perbaikan dan perbaharuan, merupakan tambahan biaya dari GCA. Biaya yang dikeluarkan oleh suatu dana pemerintah, dapat diklasifikasikan sebagai pengeluaran yang dikapitalisasi atau hanya dianggap sebagai biaya perawatan. Praktik yang biasa ditemui adalah:

1. Jumlah yang tidak memenuhi kriteria kapitalisasi dicatat sebagai capital outlay expenditure.

2. Sering terjadi kesalahan klasifikasi antara jumlah yang seharusnya dicatat pada capital outlay expenditure dengan dikapitalisasi pada GCA dan sebaliknya sehingga harus:

Dapat dilakukan rekonsiliasi untuk proses reklasifkasi. Diperlukan analisis dan evaluasi yang mendalam atas pengeluaran yang dilakukan oleh

dana pemerintah untuk bisa diakui sebagai tambahan kapitalisasi di GCA.

 

Depresiasi/Akumulasi Depresiasi

         Depresiasi atau Akumulasi Depresiasi dari aset yang dapat didepresiasikan dicatat didalam perkiraan GCA. Akumulasi depresiasi dilaporkan didalam kolom governmental activities  dari the government wide statement of net assets. Sedangkan beban depresiasi dilaporkan pada kolom governmental activities dari the government wide statement of activities. Beban depresiasi bukan expenditure sehingga tidak dicatat atau dilaporkan pada dana pemerintah.

 

Pelaporan dan Pengungkapan aset tetap                                                         

         GASB telah menetapkan standar:

1.   Aset tetap dilaporkan pada Governmental Activities column of the government-wide Statement of Net Assets.

1. Tingkat detail atas informasi capital assests harus diungkapkan didalam catatan atas laporan keuangan.

         Sementara informasi yang seharusnya diungkapkan didalam catatan atas laporan keuangan adalah klasifikasi utama aset tetap, aset tetap yang tidak didepresiasikan, dan informasi atas:

1. Saldo awal dan akhir tahun fiskal.2. Perolehan Aset Tetap untuk periode tersebut.3. Penjualan atau pelepasan aset yang lain4. Beban depresiasi untuk periode tersebut.

 

1. b.    Hutang Jangka Panjang (General Long-Term Liabilities)

         General Long-Term Liabilities oleh didefinisikan sebagai semua hutang jangka panjang yang belum jatuh tempo kecuali yang dilaporkan dalam proprietary fund atau pada trust fund.

         Obligasi yang jatuh tempo dan akan dibayar dengan menggunakan DSF tidak termasuk ke dalam kelompok GLTL. Hutang jenis ini tidak dicatat didalam Perkiraan GLTL, tetapi apabila non-GLTL dijamin oleh pemerintah, maka hutang pemerintah dingkapkan.

1)     Hubungan dengan Obligasi Berseri

         Beberapa serial bond pada esensinya sangat paralel dengan Flores Park Serial Bond seperti contoh kasus sebelumnya. Debt Service Fund dipergunakan seperti mesin yang dipergunakan untuk mencatat saldo pokok pinjaman, bunga yang dibutuhkan dan pembayaran yang diperlukan. Beberapa macam dana memiliki saldo minimum (nol) pada akhir tahun. Contohnya adalah capital lease yang tidak biasa memiliki dana cadangan atau persyaratan yang lain sehingga apabila ada kelebihan pembayaran atas DSF tahunan akan diakumulasikan pada DSF. Hubungan lainnya, kadang DSF dibiayai dengan interfund transfer sejumlah kebutuhan tahunan debt service yang dibutuhkan.

2)     Hubungan dengan General Government Liabilities Lainnya

         Berdasarkan GASB Codification, telah mendefinisikan bahwa basis modifikasi akrual untuk governmental fund accounting menyatakan bahwa fund expenditure diakui pada saat kewajiban tersebut terjadi. GASB Codification juga menyatakan bahwa noncurrent indebtness yang belum jatuh tempo kecuali specific fund indebtness adalah GLTL.

3)     Pelaporan dan Pengungkapan GLTL

         GLTL dilaporkan berdasarkan tipenya (obligasi, hutang wesel, dll) pada kolom Governmental Liabilities  dari the Government-Wide Statement of Net Assets.

         Sementara informasi yang harus disajikan didalam catatan atas laporan keuangan yang berkaitan dengan GLTL adalah:

1. Saldo awal dan akhir tahun fiskal.2. Kenaikan atau penurunan3. Bagian dari setiap item yang akan jatuh tempo selama satu tahun dari tanggal laporan

keuangan.4. Governmental Fund yang akan digunakan untuk melikuidasi/membayar other long-term

liabilities tahun sebelumnya.

B.    Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Federal1.     Struktur Manajemen Keuangan pada Pemerintah Federal         United States Codes mensyaratkan bahwa setiap kepala lembaga eksekutif harus membentuk, mengevaluasi dan mengelola sistem akuntansi dan pengendalian intern. Pertanggungjawaban untuk menciptakan dan mengelola struktur manajemen pada pemerintah federal dapat dibagi menjadi 4 kelompok yaitu:

1. General Comptroller

General Comptroller bertanggungjawab untuk:

1. Menyusun prinsip akuntansi, standar dan persyaratan lain yang berkaitan dengan pengembangan sistem akunyansi pada setiap lembaga aksekutif.

2. Menerbitkan kebijakan dan prosedur untuk menyetujui dan mempublikasikan prinsip dan standar akuntansi kepada Director of the Office of Management and Budget.

3. GAO juga bertugas untuk melakukan audit kepada Kongres. Kongres merupakan lembaga yang berfungsi untuk mengesahkan appropriasi pada pemerintah federal. Standar pelaksanaan audit terdapat Government Audit Standard.

4. Secretary of the Treasury

Secretary of the Treasury bertanggungjawab untuk:

1. Menyiapkan laporan dan menginformasikannya kepada presiden, kongres dan publik tentang kondisi keuangan serta operasi pemerintah federal.

2. Mengelola sistem pusat untuk mencatat hutang publik dan kas, yang disiapkan dengan basis konsolidasi.

 

         Departemen Keuangan juga bertanggungjawab untuk mengelola US Government Standard General Ledger dengan tujuan:

1. Menyediakan struktur akuntansi yang akan menstandardisasi proses dan pengumpulan atas informasi keuangan.

2. Mempertinggi/meningkatkan pengendalian keuangan.3. Mendukung atas pelaporan angaran dan pelaporan untuk pemakai eksternal.4. Director of the Office of Management and Budget (OMB)

OMB memiliki tanggung jawab untuk:

1. Menerbitkan kebijakan dan prosedur untuk menyetujui dan mempublikasikan prinsip dan standar akuntansi keuangan yang harus diikuti oleh lembaga eksekutif.

2. Setiap tahun ditugaskan untuk menyiapkan dan mengupdate rencana keuangan lima-tahunan pemerintah federal. 

1. Director of the Congressional Budget Office

Congresssional Budget Office bertugas untuk:

1. Merestrukturisasi penyusunan anggaran konres.2. Menentukan jumlah provisi untuk meningkatkan prosedur fiskal pemerintah federal.3. Memperoleh informasi yang berkaitan dengan angaran.4. Menyiapkan informasi yang berfokus pada penerimaan. pendapatn, estimasi penerimaan,

dan informasi lain yang diperlukan. 

2.     Kerangka Konseptual         Standar akuntansi yang direkomendasikan dan diterbitkan oleh Comptroller General, Direktur OMB untuk unit harus konsisten dengan kerangka konseptual yang dikembangkan oleh FASAB. Sampai saat ini, FASAB telah menerbitkan 3 Statement of Federal Financial Accounting Concept (SFFAC), yaitu:

1. SFFAC No 1 tentang Objectives of Federal Financial Reporting.2. SFFAC No 2 tentang Entity and Display3. SFFAC No 3 tentang Management’s Discussion and Analysis.

 

Tujuan

         SFFAC Nomor 1 mengidentifikasikan 4 atas pelaporan keuangan pada pemerintah federal. Tujuan dari laporan keuangan adalah untuk membantu penggunna laporan keuangan untuk mengevaluasi:

 

1. Integritas Anggaran (Budgetary Integrity)2. Kinerja Operasi (Operating Performance)3. Pengurusan (stewardship)

1. Pengendalian sistem yang mencukupi (Adequacy of system control)

 

Entitas Pelaporan

         SFFAC Nomor 2 menyediakan kerangka konseptual tambahan untuk pelaporan keuangan agen federal yang berisi:

1. Spesifikasi dari tipe entitas yang seharusnya menyediakan atau menyusun laporan keuangan.

2. Menerbitkan garis besar untuk mendefinisikan masing-masing tipe entitas pelaporan.3. Mengidentifikasi tipe laporan keuangan untuk masing-masing tipe entitas pelaporan.4. Merekomendasikan tentang tipe informasi yang harus dicakup untuk masing-masing tipe

laporan.

 

Keputusan dan Analisis Manajemen (MD&A)

         SFFAC Nomor 3 menyediakan pedoman tentang MD&A termasuk tentang tujuan umum pelaporan keuangan federal (General Purpose Federal Financial Report/GPFFR). MD&A merupakan alat penting yang berguna untuk:

1. Meningkatkan komunikasi dan wawasan manajer tentang entitas pelaporan.2. Meningkatkan pengetahuan dan kegunaan atas GPFFR.3. Menyediakan informasi yang dapt diakses tentang entitas serta operasi, jasa, kesuksesan

dan ciri khas atas entitas yang bersangkutan.

 

Fund yang Dipergunakan dalam Akuntansi Federal

         Standar yang disusun oleh FASAB tidak berfokus pada akuntansi dana. Secara umum terdapat 2 tipe dana yang dapat ditemukan pada akuntansi pemerintah federal. Tipe dana yang dapat ditemukan pada akuntansi pemerintah federal adalah:

1. Fund yang berasal dari pajak/pendapatan dan dari operasi bisnis.

1)     General Fund Account –General Fund dikredit apabila terdapat penerimaan yang tidak dibatasi oleh peraturan/undang-undang dan dibebankan untuk pembayaran melalui aropriasi atau pinjaman umum (general borrowing).

2)     Special Fund Account – Perkiraan penerimaan dan pengeluaran dibentuk untuk mencatat semua penerimaan da pengeluaran pemerintah federal yang akan dipergunakan untuk tujuan tertentu yang telah ditentukan dengan peraturan. Ini mirip special revenue fund pada state and local accounting.

3)     Revolving Fund Account – Revolving fund dikredit apabila ada peneriman, yang pada umumnya berasal dari agen pemerintah federal yang lain, yang diperuntukkan oleh peraturan untuk dibawa kepada operasi yang berhubungan bisnis, dimana pemerintah merupakan pemilik atas aktivitas tersebut.

4)     Management Fund Account – Adalah dana yang berasal dari dua atau lebih appropriasi yang bertujuan untuk tujuan atau proyek umum, tetapi tidak masuk ke dalam lingkup operasi.

1. Fund pada pemerintah pada kapasitasnya sebgai custodian/trustee.

1)     Trust Fund Account – Trust fund dibentuk untuk mencatat penerimaan yang akan ditempatkan pada trust (perwalian) untuk tujuan atau program khusus yang sesuai dengan perjanjian.

2)     Deposit Fund Account – Kombinasi penerimaan dan pengeluaran yang dipergunakan untuk mencatat penerimaan yang akan ditahan unutk sementara dan kemudian akan dikembalikan (refunded) atau dibayrkan kepada fund yang lain, atau penerimaan pemerintah atas posisinya sebagai bank atau agen untuk pihak lain dan melakukan kebijakan pembayaran kepada pemilik.

3.     Persyaratan Pelaporan Keuangan         OMB Bulletin 97-01 telah menyebutkan secara spesifik bentuk/format serta isi dari laporan keuangan sebagai sebuah entitas pelaporan. Laporan Keuangan Tahunan pada suatu entitas pelaporan terdiri:

1. Pengantar/overview mengenai entitas pelaporan tersebut.2. Laporan utama dan catatan yang berhubungan dengan laporan.3. Informasi tambahan tentang Stewardship.4. Informasi tambahan lain yang diperlukan.

Overview Mengenai Entitas Pelaporan

         OMB Bulletin nomor 97-01 mensyaratkan adanya pengantar deskriptif mengenai entitas pelaporan yang bersangkutan. Overview tersebut meliputi

1. Penjelasan yang jelas dan lengkap mengenai misi, aktivitas, program, hasil keuangan dan kondisi keuangan.

2. Management Discussion and Analysis (MD&A). Sesuai dengan SFFAS no 15 tahun 1999 mensyaratkan bahwa MD&A dimasukkan sebagai informasi tambahan didalam federal financial report.

Laporan Keuangan Utama.

         OMB Bulletin 97-01 menyebutkan pada dasarnya laporan keuangan yang direkomendasikan sama seperti yang direkomendasikan dalam SFFAC Nomor 2. Buletin juga menyediakan secara detail deskripsi dan instruksi untuk melengkapi masing-masing bagian pada setiap laporan. Laporan Keuangan tersebut mencakup:

1. Neraca (Balance Sheet)

Aset (Assets)

Berdasarkan Statement of Federal Financial Accounting Standar nomor 1, klasifikasi aset dibagi menjadi 2 kelompok adalah:

(1)   Entity Assets

Entity assets adalah aset yang dimiliki oleh entitas pelaporan yang bisa dipergunakan untuk operasi entitas.

(2)   Non-Entity Assets

Sedangkan Nonentity assets adalah aset yang ada pada entitas pelaporan tetapi tidak bisa dipergunakan untuk belanja.

Kewajiban (liabilities)

SFFAS nomor 1 menyediakan standar secara spesifik yang mengatur kewajiban yang dimiliki oleh entitas seperti hutang, hutang bunga, dan kewajiban lainnya yang dimiliki oleh entitas. Kewajiban entitas pelaporan pemerintah federal dibagi menjadi dua kelompok yaitu:

(1)   Liabilities Covered by Budgetary Resources

Adalah kewajiban yang terjadi melalui approrpiasi yang telah disyahkan oleh kongres atau pendapatan entitas.

 

(2)   Liabilities Not Covered by Budgetary Resources

Adalah kewajiban yang terjadi karena hasil penerimaan barang atau jasa pada periode berjalan tetapi tidak melalui appropriasi atau pendapatan entitas.

Posisi Bersih (Net Position)

         OMB Bulletin 97-01 menyebutkan bahwa saldo dana yang dimiliki oleh entitas pelaporan dilaporkan sebagai Net Position pada neraca. Komponen atas net position pada neraca dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu:

(1)   Unexpended Appropriation

Adalah jumlah atas appropriasi anggaran yang belum dibebankan/dibelanjakan baik yang sifatnya tersedia maupun tidak tersedia.

(2)   Cumulative Result of Operation

Adalah perbedaan bersih antara expense/loss dengan sumber daya keuangan, termasuk didalamnya appropriasi, pendapatan, maupun keuntungan.

 

1. Statement of Net Cost

         Statement of Net Cost bermaksud untuk menunjukkan komponen biaya atas operasi yang dimiliki oleh entitas pelaporan, baik entitas secara keseluruhan maupun untuk setiap pusat pertanggungjawaban (segmen).

 

1. Statement of Changes Net Position

         Tujuan dari Statement of Changes Net Position adalah untuk mengkomunikasikan semua perubahan yang terjadi pada Net Position yang dimiliki leh perusahaan, yang merupakan pertanggungjawaban utama atas segment entitas.

 

1. Statement of Budgetary Resources

         Statement of Budgetary Resources menyajikan ketersediaan sumber daya dan status atas sumber daya tersebut pada akhir tahun anggaran. OMB Circullar A-34 tentang “Instruction on Budget Execution” menyediakan definisi dan pedoman untuk akuntansi dan pelaporan anggaran.

 

1. Statement of Financing

         Statement of Finacingmerekonsiliasikan informasi berbasis anggaran pada Statement of Budgetary Resources dengan informasi basis akrual pada Net Cost of Operations di Statement of Net Cost.

 

1. Statement of Custodial Activity

         OMB Bulletin 97-01 mensyratkan bahwa entitas yang “menagih/menerima (collect) nonexchange revenue untuk general fund of the treasury, trust fund, atau entitas penerima lainnya.” Laporan ini biasanya disyaratkan untuk entitas yang menagih pajak seperti IRS dll.

4.     Dual-Track Accounting System         Laporan keuangan pada pemerintah federal harus berdasarkan pada biaya historis (historical cost) untuk mengindikasikan apakah entitas tersebut telah menaati hukum dan peraturan yang ada. Sistem akuntansi yang dijalankan oleh pemerintah federal harus mampu menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh manajer keuangan seperti juga informasi yang dibutuhkan bahwa manajer entitas telah sesuai dengan anggaran dan ketentuan legal lainnya.

         Akuntansi pemerintah federal berdasarkan pada dual-track system, yang berarti:

1. Satu tarck merupakan self-balancing set of proprietary fund yang bermaksud untuk menyediakan informasi tentang manajemen entitas (agency), sedangkan

2. Track yang lain merupakan self-balancing set untuk budgetary account, yang dibutuhkan untuk:

1. Untuk memastikan ketersediaan sumber daya angaran dan otorisasi yang ada tidak melebihi ketentuan.

untuk memfasilitasi keseragaman pelaporan anggaran.

[1] Aset modal menurut pengertian ini sama dengan aktiva tetap atau aset tetap, oleh karena itu selanjutnya akan digunakan istilah aktiva tetap atau aset tetap.

[2] Pengeluaran (expenditure) adalah sumberdaya keuangan yang dibiayakan selama periode akuntansi, sedangkan beban (expense) adalah biaya yang bertambah seiring berlalunya waktu, seperti penyusutan dalam akuntansi komersial

[3] Disarikan dari KSAP: Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan

[4] Jika terjadi defisit, dan misalnya defisit tersebut dibiayai dari hutang, maka generasi mendatang menanggung beban hutang akibat pengeluaran masa sekarang

[5] Defisit adalah selisih kurang antara pendapatan dan belanja selama satu periode pelaporan

[6] Surplus adalah selisih kurang antara pendapatan dan belanja selama satu periode pelaporan

[7] Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran (SiLPA/SiLKA) adalah selisih lebih/kurang antara realisasi penerimaan dan pengeluaran selama satu periode pelaporan