STABILISASI itb

download STABILISASI itb

of 7

Transcript of STABILISASI itb

  • 7/29/2019 STABILISASI itb

    1/7

    STABILISASI TANAH LATERITIK DARI LAMPUNGUNTUK DIGUNAKAN SEBAGAI BAHAN LAPIS PONDASIPERKERASAN JALANMaster Theses from JBPTITBPP / 2007-04-16 12:32:44Oleh : Oemi Vierta Moerdika, S2 - Highway System EngineeringDibuat : 2002-00-00, dengan 1 file

    Keyword :

    the untreated soil exhibited low soil support, high Plasticity Index and is an unsuitable material that needs tobe improved to meet

    RINGKASAN:

    Tanah lateritik merupakan salah satu anggota kelompok tanah merah yang terbentuk di daerah tropismelalui proses pelapukan sedimen vulkanis yang kandungan oksida besi atau oksida alumunium, atau

    keduanya sangat tinggi. Tesis ini menguraikan inventarisasi lokasi-lokasi yang potensial sebagai borrowpittanah lateritik dan kajian laboratorium mengenai stabilisasi tanah lateritik dengan semenatau kapur untuk lapis pondasi bawah atau pondasi perkerasan jalan.

    Terdapat berbagai macam jenis bahan stabilisator, diantaranya adalah semen portland tipe 1 dan hydratedlime yang sesuai untuk perbaikan tanah lateritik yang akan digunakan sebagai bahan lapis pondasi bawahatau pondasi perkerasan jalan. Sampel tanah diambil dari Propinsi Lampung. Menurut

    AASHTO dan USCS,tanah ini diklasifikasikan sebagai A-7-5 dan CH. Kandungan silica rasiodalam tanah adalah 0.89 sedangkan kandungan mineralnya adalah halloysit, hematit dan kuarsa. Kajianpada tanahmemperlihatkan nilai CBR rendaman 4 hari 1.4%, UCS 0.889 kg/cm2, Batas Cair 63%, BatasPlastis 30.02%, dan Indeks Plastisitas 32.98%. Dengan demikian tanah asli memperlihatkan daya dukungyang rendah dan tingginya Indeks Plastisitas, sehingga merupakan bahan yang tidak sesuaidigunakan dan perlu perbaikan untuk memenuhi persyaratan lapis pondasi bawah atau pondasi perkerasanjalan.

    Kajian dilakukan pada lima kombinasi campuran tanah-semen atau tanah-kapur yaitu dengan kadarstabilisator 2, 4, 6, 8 dan 10% berat serta lima variasi waktu pemeraman yaitu 0, 7, 14, 21 dan 28 hari.Sifat kekuatan tanah-semen dantanah-kapur dari uji UCS dan CBR memperlihatkan kenaikan yang berartiseiring dinaikkannya kadar semen dankapur dalam tanahdan juga seiring dengan lamanya waktu

    pemeraman. Uji batas Atterberg hanya memberikan sedikit perbaikan dan tidak dapat mencapaipersyaratan untuk lapis pondasi bawah atau pondasi perkerasan jalan. Pada stabilisasi semen, pemberiansemen dengan kadar 6% memberikan lapis pondasi bawah yang memenuhi spesifikasi; dimana didapat nilaiUCS 7 hari pemeraman 14.396 kg/cm2 (> 6 kg/cm2), nilai CBR 3 hari pemeraman 4 hari rendam 43.77%

    (> 20%). Pemberian semen dengan kadar 10% memberikan lapis pondasi yang memenuhi spesifikasi;dimana didapat nilai UCS 7 hari pemeraman 22.107 kg/cm2 (> 22 kg/cm2) tetapi tidak memenuhispesifikasi nilai CBR 3 hari pemeraman 4 hari rendam 55.98% (< 80%).

    Pada stabilisasi kapur, pemberian kapur dengan kadar 8% memberikan lapis pondasi bawah yangmemenuhi spesifikasi; dimana didapat nilai UCS 7 hari pemeraman 7.467 kg/cm2 (> 6 kg/cm2), nilai CBR 3

    hari pemeraman 4 hari rendam 40.23% (> 20%). Pemberian kapur dengan kadar 10 % belum memberikanlapis pondasi yang memenuhi spesifikasi.

    Deskripsi Alternatif :

    RINGKASAN:

    Tanah lateritik merupakan salah satu anggota kelompoktanah merah yang terbentuk di daerah tropismelalui proses pelapukan sedimen vulkanis yang kandungan oksida besi atau oksida alumunium, ataukeduanya sangat tinggi. Tesis ini menguraikan inventarisasi lokasi-lokasi yang potensial sebagai borrow

    pittanah lateritikdan kajian laboratorium mengenai stabilisasitanah lateritik dengan semenatau kapuruntuk lapis pondasi bawah atau pondasi perkerasan jalan.

  • 7/29/2019 STABILISASI itb

    2/7

    Terdapat berbagai macam jenis bahan stabilisator, diantaranya adalah semen portland tipe 1 dan hydratedlime yang sesuai untuk perbaikan tanah lateritik yang akan digunakan sebagai bahan lapis pondasi bawahatau pondasi perkerasan jalan. Sampeltanah diambil dari Propinsi Lampung. MenurutAASHTO dan USCS,tanah ini diklasifikasikan sebagai A-7-5dan CH. Kandungan silica rasiodalam tanah adalah 0.89 sedangkan kandungan mineralnya adalah halloysit, hematitdan kuarsa. Kajianpada tanah memperlihatkan nilai CBR rendaman 4 hari 1.4%, UCS 0.889 kg/cm2, Batas Cair 63%, Batas

    Plastis 30.02%, dan Indeks Plastisitas 32.98%. Dengan demikian tanah asli memperlihatkan daya dukung

    yang rendah dan tingginya Indeks Plastisitas, sehingga merupakan bahan yang tidak sesuaidigunakan dan perlu perbaikan untuk memenuhi persyaratan lapis pondasi bawah atau pondasi perkerasanjalan.

    Kajian dilakukan pada lima kombinasi campuran tanah-semen atau tanah-kapuryaitu dengan kadarstabilisator 2, 4, 6, 8 dan 10% berat serta lima variasi waktu pemeraman yaitu 0, 7, 14, 21 dan 28 hari.Sifat kekuatan tanah-semen dantanah-kapurdari uji UCS dan CBR memperlihatkan kenaikan yang berartiseiring dinaikkannya kadar semen dankapurdalam tanahdan juga seiring dengan lamanya waktupemeraman. Uji batas Atterberg hanya memberikan sedikit perbaikan dan tidak dapat mencapai persyaratanuntuk lapis pondasi bawah atau pondasi perkerasan jalan. Pada stabilisasi semen, pemberian semen dengankadar 6% memberikan lapis pondasi bawah yang memenuhi spesifikasi; dimana didapat nilai UCS 7 haripemeraman 14.396 kg/cm2 (> 6 kg/cm2), nilai CBR 3 hari pemeraman 4 hari rendam 43.77% (> 20%).Pemberian semen dengan kadar 10% memberikan lapis pondasi yang memenuhi spesifikasi; dimana didapatnilai UCS 7 hari pemeraman 22.107 kg/cm2 (> 22 kg/cm2) tetapi tidak memenuhi spesifikasi nilai CBR 3hari pemeraman 4 hari rendam 55.98% (< 80%).

    Pada stabilisasikapur, pemberian kapurdengan kadar 8% memberikan lapis pondasi bawah yangmemenuhi spesifikasi; dimana didapat nilai UCS 7 hari pemeraman 7.467 kg/cm2 (> 6 kg/cm2), nilai CBR 3hari pemeraman 4 hari rendam 40.23% (> 20%). Pemberian kapurdengan kadar 10 % belum memberikanlapis pondasi yang memenuhi spesifikasi.

  • 7/29/2019 STABILISASI itb

    3/7

    TUDI PENGARUH ADITIF KAPURTERHADAP PENGEMBANGAN, KUAT TEKANBEBAS DAN KUAT GESERTANAH EKSPANSIF DI CIKAMPEK (JAWA BARAT)Master Theses from / 2004-11-26 00:55:44Oleh : Abdi Pasya Reihan Beyruni, S2 - Civil EngineeringDibuat : 2002-00-00, dengan 1 file

    Keyword : Ekspansif, Kapur (Lime), Stabilisasi tanah.Nomor Panggil (DDC) : T 624.151 36 BEYSumber pengambilan dokumen : 2003/1880

    Tujuan dari thesis ini adalah untuk mempelajari secara experimental pengaruh

    dari kapur terhadap tanahekspansif. Permasalahan yang dipelajari meliputi sifat kimia dan mineral, batas-batas Atterberg, distribusi partikel, pengembangan dan tekanan pengembangan, kuat tekanunconfined dan kuat geser yang diperoleh dari uji triaxial jenuh, baik untuk tanah asli maupununtuk tanah yang telah distabilisasi. Contohtanah ekspansif diambil dari Cikamkpek, Jawa Barat. Batas Cair(LL) dan Indeks Plastisitas (IP) dari tanahini adalah sebesar 98.5% dan 70.58%. Contoh tanah yang telahdistabilisasi dibuat dengan jalan memadatkan tanah asli sampai dengan kepadatan keringmaksimumnya dan kemudian ditambahkasnkapur. Pemadatan dilakukan dengan menggunakan alat ujistandard proctor, sementara kadar lempung yang digunakan bervariasi antara 3% sampai dengan 5% dari

    berat contoh. Sebelum dilakukan pengujian terhadap contoh tanah yang telah distabilisasi ini, contohtersebut terlebih dahulu dirawat selama 0 sampai dengan 7 hari. Hasil yang diperoleh pada penelitian inimenunjukkan bahwa penambahan kapur pada tanahekspansif mengurangi LL,PI,pengembangan dan tekanan pengembangan dari tanah tersebut. Disamping itu penambahan kapur akanmeningkatkan kuat geser dari tanah ekspansif tersebut. Sebagai contoh, penambahan

    3% kapur terhadap tanah ekspansifdan untuk waktu perawatan not hari mengurangipengembangan dan tekanan pengembangan sebesar 28% dan 25%, sementara kuat geser tanah tersebutakan bertambah 7.7%.

  • 7/29/2019 STABILISASI itb

    4/7

    KAPURARGOJATI DALAM STABILISASI TANAHMaster Theses from JBPTITBPP / 2008-01-29 14:22:45Oleh : Budi Satrio (NIM 269 94 008), S2 - Highway System EngineeringDibuat : 1998-00-00, dengan 12 file

    Keyword :Kapur Argojati, Portlandite dan CalciteKepala Subjek : Engineering

    Nomor Panggil (DDC) : 625.732

    Abstrak:

    Kapur Argojati adalah kapur biasa yang dikembangkan dengan memberikan bahan tambah. Penelitian mnimenguji efektivitas dari kapur Argojati dalam memperbaiki kekuatan dan sifat-sifat lainnyadari tanahtertentu dengan membandingkan dengan kapur biasa.

    Dalam kapur biasa dan Argojati terdapat mineral Portlandite dan Calcite, namun pada kapur Argojati jugamengandung unsur gypsum, pyrite dan illite, dan ini mungkin merupakan ciri khusus dari kapur Argojati.

    Penambahan kapur biasa dan Argojati pada tanah dengan klasifikasi A-7-5 atau CH, menghasilkanpengurangan dinilai dari SG secara progresif. Namun dent kian, pengurangan nhiai PI dan SG lebih berarti

    untuk campuran dengan kapur biasa.

    Hasil pemadatan dari campuran tanah dengan kapur biasa menunjukkan hasii yang konsisten, yaitu MDDmenurun dan OMC meningkat dengan meningkatnya kadar kapur. Pada tanah dengan kapur Argojati,penambahan kapur 2 menyebabkan OMG meningkat dan MUD menurun, dan penambahan sel anj tnva

    menghasilkan nilai OM( menurun clan MDD meningkat.

    Pada umumnya penambahan kapur meningkatkan nilai UCS. Campuran kapurtanah diperam dalam waktu1, dan 7 hari pada temperatur ruangan untuk setiap kadar kapur, hasil test UCS meningkat denganbertambahnya waktu pemeraman. UCS pada tanah dengan kapur Argojati l lebih besar dari padadengankapur biasa untuk seluruh kadar kapur dari waktu pemeraman.

    Penambahan kapur akan meningkatkan kekuatan sesudah pemeraman 1 dan 2 hari pada temperatur 50derjatC, hasil test menunjukkan bahwa kekuatan tanah dengan kapur Argojati lebih besardaripada kapurbiasa.

    Pengaruh perendaman menunjukkan bahwa tanah dengan kapur Argojati lebih tahan terhadap penyerapanair dari pada kapur biasa. Namun tidak satupun dari kedua tipe kapur tersebut yang memenuhi untuk tahanterhadap kerusakan akibat air.

    Berdasarkan spesifikasi SNI, tanah dengan 5persen kapur biasa atau 2persen kapur Argojati memenuhipersyaratan material untuk LPB, tetapi tidak ada satupun yang memenuhi syarat untuk material LPA.

  • 7/29/2019 STABILISASI itb

    5/7

    TUDI PENGARUH PENGGUNAAN SEMEN DANKAPURPADA STABILISASI TANAH LEMPUNG PADANGMaster Theses from #PUBLISHER# / 2006-06-14 10:42:53Oleh : Enita Suardi, S2 - Civil EngineeringDibuat : 2003-01-00, dengan 1 file

    Keyword : Pengaruh semen; kapur, stabilisasi tanah lempung, PadangSubjek : Rekayasa GeoteknikNomor Panggil (DDC) : T 624.151 363 SUASumber pengambilan dokumen : Tesis (Magister Rekayasa Geoteknik-Teknik Sipil) (20060557)

    Abstrak:

    Semua bangunan sipil selalu berhubungan dengan tanah. Sebagian besar di Indonesia khususnya

    di kota Padang berada pada tanah lunak. Dua masalah pokok di atas tanah lunak adalahpenurunan yang besar dan daya dukung yang rendah. Salah satu usaha perbaikantanah yangakan diteliti adalah stabilisasi tanah menggunakan bahan aditif semen dankapur.

    Jenis tanah yang distabilisasi/yang menjadi objek penelitian ini berasal dari Jl. Khatib SulaimanPadang, sedangkan pengujian yang dilakukan meliputi sifat fisik dan sifat mekanis yaitu kuattekan bebas, konsolidasi tanahdan parameter pemadatan. Pengujian ini berpedoman pada ASTMyang sesuai dengan tiap pengujian.

    Kadar masing-masing bahan aditif adalah 5%, 10% dan 15% dari berat tanah kering dan diujidengan masa perawatan (curing) 0 hari, 3 hari, 7 hari dan 14 hari. Kedua jenis bahan aditif inimasing-masing dicampurkan pada tanah secara terpisah untuk mengetahui pengaruh daripenambahan dan waktu ikat bahan aditif tersebut. Hasil dari kedua bahan tersebutdibandingkan.

    Nilai Indeks Plastisitas tanah asli = 29,62%. Setelah distabilisasi dengan semen atau

    dengankapur, nilai Indeks Plastisitas mengalami penurunan, dimana kecendrungan penurunannilai Indeks Plastisitas yang terjadi sesuai dengan peningkatan kadar variasi bahan aditif.

    Dan pengujian pemadatan tanah asli, berat isi kering maksimum (Yd max ) = 1,274gr/cm3dan kadar air optimum ( Wopt ) = 31,8 %, dengan pencampuran semen, yd maxnaik danWopt turun seiring bertmbahnya kadar semen, sedangkan padapencampuran kapurmempunyai perilaku sebaliknya yaitu berat isi kering maksimum (yd max )cenderung turundan kadar air optimum (Wopt ) naik seiring penambahan kadar kapur.

    Dari pengujian kuat tekan bebas pada tanah semen, seiring bertambahnya kadar semen

    kekuatan tanah (nilai qu) juga naik, sedangkan pada tanah + kapur kekuatan tanah (nilai qu)akan naik sampai kadar kapur 10%. Untuk penggunaan kapur yang lebih besar dari kadar 10%,

    nilai qu akan turun, sehingga kadar kapur optimum adalah 10%. Selain karena peningkatankadar bahan aditif, nilai qu juga meningkat seiring dengan bertambahnya masa perawatan.

    Dari pengujian konsolidasi, tanah semen dantanahkapur mempunyai perilaku yang sama yaitusemakin naik kadar aditif akan menyebabkan semakin turunnya indeks pemampatan ( Cc).

  • 7/29/2019 STABILISASI itb

    6/7

    STABILISASI LEMPUNG BANDUNG MENGGUNAKAN KAPURDAN CAMPURANBAHAN KIMIAMaster Theses from JBPTITBPP / 2007-04-10 17:27:12Oleh : Ma'mun, S2 - Civil EngineeringDibuat : 1990-08-00, dengan 1 file

    Keyword : clay, stabilization

    Stabilisasi lempung Bandung telah banyak dilakukan oleh para peneliti terdahulu dengan memakai berbagai

    metode dan menggunakan bahan stabilisasi yang berbeda seperti kapur, semen dan bahan-bahan kimialainnya untuk mengetahui perubahan sifat fisik dan mekanis yang terjadi. Hasil penelitian membuktikanbahwa kapur digunakan pada stabilisasi tanah lempung yang mempunyai perubahan volume yang besar,dapat menurunkan aktivitas mineral dan deformasi yang terjadi, sedangkan kekuatannya dapatmeningkat dan pada kadar tertentu memberikan harga optimum. Bahan kimia tertentu seperti chloride,dapat mengubah interaksi antara air dengan tanah terhadap reaksi permukaan dengan adanya sifathidroskopis dari material sehingga dapat meningkatkan cohesi. Metode yang dipakai dalam penelitian iniadalah, cara pengetesan mengikuti standar ASTM dan AASHTO dan variasi kadar bahan kimia yangdiberikan didasarkan pada pengalaman peneliti sebelumnya sehingga didapat harga yang optimum. Daribeberapa percobaan dapat diketahui bahwa:

    1. Sifat plastis tanah mengalami peningkatan yang berarti.2. Kekuatan optimum didapat pada kadar kapur 8 %.3. Pengaruhnya terhadap sifat konsolidasi dapat dilihat dari nilai Indeks pemampatannya yang rendah.Pengaruh bahan kimia dilihat pada sifat konsolidasi dan membuktikan bahwa deformasi yang terjadi dapatlebih kecil dengan menurunnya nilai Indeks pemampatan sedangkan kadar kimia optimum dihasilkan oleh

    Ca Cl2 pada konsentrasi larutan 2 mol/liter. Pengaruh kimia optimum terhadap contoh tanah yang telahdicampur dengan kapur optimum, dapat meningkatkan kekuatan bergantung pada lamanya waktuperendaman. Dari penelitian yang telah dilaksanakan dapat diambil kesimpulan bahwapengaruh kapurterhadap tanah lempung akan meningkatkan plastisitas dan kekuatan serta dapat mereduksiIndeks pemampatan tanah. Bahan kimia dapat pula memberikan pengaruh terhadap penurunan Indekspemampatan dan angka pori awal, sedangkan pengaruh campuran kapur optimum dan kimia optimumterlihat dengan jelas pada peningkatan kekuatan dan merupakan fungsi dari lamanya perendaman.

    Deskripsi Alternatif :

    Stabilisasi lempung Bandung telah banyak dilakukan oleh para peneliti terdahulu dengan memakai berbagai

    metode dan menggunakan bahan stabilisasi yang berbeda sepertikapur, semen dan bahan-bahan kimialainnya untuk mengetahui perubahan sifat fisikdan mekanis yang terjadi. Hasil penelitian membuktikanbahwa kapurdigunakan pada stabilisasitanah lempung yang mempunyai perubahan volume yang besar,dapat menurunkan aktivitas mineraldan deformasi yang terjadi, sedangkan kekuatannya dapatmeningkatdan pada kadar tertentu memberikan harga optimum. Bahan kimia tertentu seperti chloride,dapat mengubah interaksi antara air dengan tanah terhadap reaksi permukaan dengan adanya sifathidroskopis dari material sehingga dapat meningkatkan cohesi. Metode yang dipakai dalam penelitian iniadalah, cara pengetesan mengikuti standar ASTMdan AASHTO dan variasi kadar bahan kimia yangdiberikan didasarkan pada pengalaman peneliti sebelumnya sehingga didapat harga yang optimum. Daribeberapa percobaan dapat diketahui bahwa:1. Sifat plastis tanah mengalami peningkatan yang berarti.2. Kekuatan optimum didapat pada kadarkapur8 %.

    3. Pengaruhnya terhadap sifat konsolidasi dapat dilihat dari nilai Indeks pemampatannya yang rendah.Pengaruh bahan kimia dilihat pada sifat konsolidasidan membuktikan bahwa deformasi yang terjadi dapatlebih kecil dengan menurunnya nilai Indeks pemampatan sedangkan kadar kimia optimum dihasilkan oleh

    Ca Cl2 pada konsentrasi larutan 2 mol/liter. Pengaruh kimia optimum terhadap contoh tanah yang telahdicampur dengan kapuroptimum, dapat meningkatkan kekuatan bergantung pada lamanya waktu

    perendaman. Dari penelitian yang telah dilaksanakan dapat diambil kesimpulan bahwapengaruh kapurterhadap tanah lempung akan meningkatkan plastisitas dan kekuatan serta dapat mereduksiIndeks pemampatan tanah. Bahan kimia dapat pula memberikan pengaruh terhadap penurunan Indekspemampatan dan angka pori awal, sedangkan pengaruh campuran kapuroptimum dan kimia optimumterlihat dengan jelas pada peningkatan kekuatan dan merupakan fungsi dari lamanya perendaman.

    Beri Komentar ?#(0)|Bookmark

    http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=comment&id=jbptitbpp-gdl-s2-1990-mamun-1741http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=comment&page=read&id=jbptitbpp-gdl-s2-1990-mamun-1741http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=comment&page=read&id=jbptitbpp-gdl-s2-1990-mamun-1741http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=bookmark&id=jbptitbpp-gdl-s2-1990-mamun-1741http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=bookmark&id=jbptitbpp-gdl-s2-1990-mamun-1741http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=bookmark&id=jbptitbpp-gdl-s2-1990-mamun-1741http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=bookmark&id=jbptitbpp-gdl-s2-1990-mamun-1741http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=comment&page=read&id=jbptitbpp-gdl-s2-1990-mamun-1741http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=comment&id=jbptitbpp-gdl-s2-1990-mamun-1741
  • 7/29/2019 STABILISASI itb

    7/7