Kebijakan Stabilisasi Perekonomian

16
Chapter Fourteen 1 Kebijakan Stabilisasi Perekonomian

description

Kebijakan Stabilisasi Perekonomian. Apakah Kebijakan Seharusnya Aktif atau Pasif ?. Bagi banyak ekonom, masalah kebijakan pemerintah yang aktif adalah jelas dan sederhana. Resesi adalah periode pengangguran tinggi, pendapatan rendah, dan tekanan ekonomi meningkat. Model permintaan - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Kebijakan Stabilisasi Perekonomian

Page 1: Kebijakan Stabilisasi Perekonomian

Chapter Fourteen

1

Kebijakan Stabilisasi Perekonomian

Page 2: Kebijakan Stabilisasi Perekonomian

Chapter Fourteen

2

Bagi banyak ekonom, masalah kebijakan pemerintah yang aktif adalahjelas dan sederhana. Resesi adalah periode pengangguran tinggi,pendapatan rendah, dan tekanan ekonomi meningkat. Model permintaanagregat dan penawaran agregat menunjukkan bagaimana guncanganterhadap perekonomian dapat menyebabkan resesi. Model tersebut jugamenunjukkan bagaimana kebijakan moneter dan fiskal dapat mencegah resesi dengan merespons guncangan ini. Para ekonom ini menganggapsuatu pemborosan bila tidak menggunakan instrumen kebijakan ini untukmenstabilkan perekonomian. Ekonom lain bersikap kritis terhadap upayapemerintah untuk menstabilkan perekonomian. Mereka berpendapat pemerintah seharusnya melakukan pendekatan lepas-tangan pada kebijakan makroekonomi. Pada awalnya, pandangan ini tampakmengejutkan. Jika model kita menunjukkan bagaimana mencegah ataumengurangi keparahan resesi, mengapa mereka ingin pemerintah tidak menggunakan kebijakan moneter dan fiskal untuk stabilisasi ekonomi ?

Page 3: Kebijakan Stabilisasi Perekonomian

Chapter Fourteen

3

Ekonom membedakan antara dua tipe kelambanan yangrelevan untuk melakukan kebijakan stabilisasi:kelambanan dalam (inside lag) dan kelambanan luar (outside lag).

Kelambanan dalam adalah waktu antara guncangan terhadap perekono- mian dan tindakan kebijakan dalam menanggapinya. Kelambanan ini muncul karena para pembuat kebijakan butuh waktu untuk menyadari bahwa sebuah guncangan telah terjadi dan lalu mengeluarkan kebijakan untuk menanganinya.

Kelambanan luar adalah waktu antara tindakan kebijakan dan pengaruhnya pada perekonomian. Kelambanan ini muncul karena kebijakan tidak segera mempengaruhi pengeluaran, pendapatan dan kesempatan kerja.

Page 4: Kebijakan Stabilisasi Perekonomian

Chapter Fourteen

4

Beberapa kebijakan, disebut stabilisator otomatis (automatic stabilizers) dirancang untuk mengurangi kelambanan yang terkaitdengan kebijakan stabilisasi. Stabilisator otomatis adalah kebijakanyang mendorong atau menekan perekonomian ketika diperlukantanpa perubahan kebijakan yang disengaja. Misalnya, sistem pajakpendapatan secara otomatis menurunkan pajak ketika perekonomianmenuju resesi, tanpa perubahan hukum pajak, karena individu dan perusahaan membayar pajak lebih kecil ketika pendapatan turun.Demikian juga, sistem asuransi pengangguran dan kesejahteraan secara otomatis meningkatkan pembayaran transfer ketika perekono-mian menuju resesi, karena lebih banyak orang yang memintatunjangan. Stabilisator otomatis ini bisa dipandang sebagai sebagai jenis kebijakan fiskal tanpa kelambanan dalam.

Page 5: Kebijakan Stabilisasi Perekonomian

Chapter Fourteen

5

Sebagaimana telah kita pelajari, karena kebijakan hanyamempengaruhi perekonomian setelah kelambanan yang lama, stabilisasi yang sukses memerlukan kemampuan memprediksi kondisi ekonomi masa depan.Salah satu cara peramal melihat ke depan adalah dengan indikator utama(leading indicators). Indikator utama adalah serangkaian data yang ber-fluktuasi pada perekonomian. Penurunan besar dalam indikator utamamengisyaratkan bahwa resesi mungkin terjadi dalam beberapa bulan kedepan.Cara lain peramal melihat ke depan adalah dengan model makroekonomi,yang telah dikembangkan baik oleh lembaga pemerintah dan perusahaan swasta. Mereka mencoba memprediksi variabel seperti pengangguran daninflasi dan variabel endogen lain.

Page 6: Kebijakan Stabilisasi Perekonomian

Chapter Fourteen

6

Pemenang Nobel Robert Lucas menekankan bahwa orang membentukekspektasi masa depan. Ekspektasi memainkan peran krusial karenamempengaruhi semua perilaku ekonomi. Baik rumah tangga danperusahaan memutuskan konsumsi dan investasi berdasarkan ekspektasipendapatan masa depan. Ekspektasi ini bergantung pada banyak hal,termasuk kebijakan pemerintah. Ia berpendapat bahwa metode tradisional dari evaluasi kebijakan seperti yang bergantung pada modelmakroekonometrik standar—tidak asecara tepat memperhitungkandampak kebijakan terhadap ekspektasi ini. Kritik evaluasi kebijakankebijakan tradisional dikenal sebagai Kritik Lucas.

Page 7: Kebijakan Stabilisasi Perekonomian

Chapter Fourteen

7

Kebijakan dilakukan menurut aturan jika pembuat kebijakan mengumumkan sebelumnya bagaimana kebijakan akan merespons berbagai situasi dan berkomitmen untuk mengikutinya melalui pengumuman ini. Kebijakan dilakukan dengan kebijaksanaan jika pembuat kebijakan bebas menanggapi peristiwa ketika mereka muncul dan memilih apapun kebijakan yang pembuat kebijakan anggap perlupada waktu itu. Perbedaan antara aturan vs kebijakan berbeda dari perdebatan antara kebijakan pasif vs aktif. Kebijakan dapat dilakukan menurut aturan dan bisa baik pasif atau aktif.

Suatu aturan kebijakan aktif dapat menspesifikasi :Pertumbuhan uang = 3% + (Tingkat Pengangguran – 6%)Aturan ini mencoba menstabilkan perekonomian dengan meningkatkanpertumbuhan uang ketika perekonomian mengalami resesi.

Page 8: Kebijakan Stabilisasi Perekonomian

Chapter Fourteen

8

Oportunisme dalam kebijakan ekonomi muncul ketika tujuan pembuat kebijakan bertentangan dengan kesejahteraan masyarakat. Sebagaian ekonom khawatir bahwa politisi hanya peduli dengan kemenangan pemilu, dan karenanya memilih kebijakan yang meraih dukungan publik.

Presiden bisa menyebabkan resesi tak lama setelah memerintah dengan menurunkan inflasi dan lalu mendorong perekonomian menjelang pemilu berikutnya untuk menurunkan pengangguran; ini memastikan bahwa baik inflasi dan pengangguran adalah rendah pada masa kampanye.

Manipulasi ekonomi untuk kepentingan pemilu disebut siklus bisnis politik (political business cycle).

Page 9: Kebijakan Stabilisasi Perekonomian

Chapter Fourteen

9

Pembuat kebijakan oportunis mengambil keuntungan dari kurva Phillip yang dapat dieksploitasi dan menghadapi pemilih

naif yang melupakan masa lalu, tidak sadar akan insentif pembuatkebijakan, dan tidak memahami bagaimana perekonomian

bekerja. Biasanya, politisi tidak memperhitungkantradeoff antara inflasi dan pengangguran ketika perolehan politis

mereka dalam masalah.

Page 10: Kebijakan Stabilisasi Perekonomian

Chapter Fourteen

10

Pembuat kebijakan mengumumkan sebelumnya kebijakan yang mereka akan ikuti untuk mempengaruhi ekspektasi pembuat keputusan swasta.

Namun, kemudian, setelah pembuat kebijakan swasta telah bertindakberdasarkan ekspektasi mereka, pembuat kebijakan ini bisa tergodauntuk melanggar pengumuman yang mereka buat.

Page 11: Kebijakan Stabilisasi Perekonomian

Chapter Fourteen

11

1) Untuk mendorong investasi, pemerintah mengumumkan tidak akanMengenakan pajak pendapatan pada modal. Tapi, setelah pabrik dibangun, pemerintah tergoda menaikkan pajak.

2) Untuk mendorong riset, pemerintah mengumumkan akan memberimonopoli sementara pada perusahaan yang menemukan obat baru. Tapi,setelah obat ditemukan, pemerintah tergoda untuk mencabut paten.

3) Untuk mendorong kerja keras, profesor Anda mengumumkan kuliahini akan berakhir dengan ujian. Tapi, setelah Anda belajar semua bahan kuliah, profesor itu tergodan untuk membatalkan ujian sehingga ia tidakharus menilainya.

Page 12: Kebijakan Stabilisasi Perekonomian

Chapter Fourteen

12

P

Y

P*

AD

Y

LRAS

Y''

Monetaris (monetarists) adalah ekonom yang menganjurkan Fed agar mempertahankan pertumbuhan jumlah uang beredar pada tingkat mapan. Monetaris percaya fluktuasi jumlah uang beredar bertanggung jawab atas kebanyakan fluktuasi besar dalam perekonomian.

Y'

AD'

Di sini kita dapat lihat perekonomian initumbuh (LRAS bergeser ke kanan) jadipeningkatan terus-menerus pada jumlahuang beredar (lewat +DAD) tidak berartiada kenaikan inflasi.AD''

Page 13: Kebijakan Stabilisasi Perekonomian

Chapter Fourteen

13

Aturan kebijakan kedua yang ekonom banyak anjurkan adalahmenagetkan GDP nominal. Dalam aturan ini, Fed mengumumkan jalurterencana untuk GDP nominal. Jika GDP nominal naik di atas, Fedmengurangi pertumbuhan uang untuk menekan permintaan agregat. Jika GDP nominal turun di bawah target, Fed meningkatkan pertumbuhan uang untuk mendorong permintaan agregat.

Karena target GDP nominal menungkinkan kebijakan moneter untukmenyesuaikan terhadap perubahan perputaran uang, sebagian besarekonom percaya itu akan mengarah pada stabilitas yang lebih besar dalam output dan harga daripada aturan kebijakan moneter.

Page 14: Kebijakan Stabilisasi Perekonomian

Chapter Fourteen

14

Kita telah melihat apakah kebijakan sebaiknya berperan aktif ataupasif dalam merespons fluktuasi ekonomi, dan apakah kebijakansebaiknya dilakukan dengan aturan atau kebijaksanaan.

Meskipun ada perdebatan terus-menerus antara kedua sisi, ada satukesimpulan jelas : tidak ada kasus yang sederhana dan memuaskanuntuk tiap pandangan kebijakan makroekonomi tertentu yang telah dibuat.

Pada akhirnya, kita harus mempertimbangkan berbagai pendapat politik dan ekonomi dan memutuskan peran apa yang pemerintah mainkan dalam menstabilkan perekonomian.

Page 15: Kebijakan Stabilisasi Perekonomian

Chapter Fourteen

15

Pada akhir 1980-an, banyak bank sentral di dunia mengadopsi sebentukpenargetan inflasi (inflation targeting). Kadang ini berbentuk bank sentral mengumumkan maksud kebijakannya.

Federal Reserve tidak mengadopsi kebijakan penargetan inflasi eksplisit (meskipun beberapa komentator telah menyatakan bahwa Fed, secaraimplisit, menargetkan inflasi sekitar 2 persen).

Page 16: Kebijakan Stabilisasi Perekonomian

Chapter Fourteen

16

Ekonom, John Taylor menawarkan aturan sederhana untuk tingkat danafederal :

Tingkat Dana Federal Nominal = Inflasi + 2,0 + 0,5 (Inflasi – 2,0) – 0,5 (senjang GDP)

Senjang GDP adalh persentase penurunan GDP riil dari estimasi tingkatalamiahnya. Aturan Taylor (Taylor Rule) membuat tingkat dana federalriil—tingkat nominal dikurangi inflasi—merespons inflasi dan senjang GDP.