SSRI2

11
SSRI Selective serotonin re-uptake inhibitor SSRI merupakan kelompok kimia obat antidepresan yang unik yang khusus menghambat re-uptake serotonin, memiliki selektivitas 300- 3000 kali lebih besar terhadap transporter serotonin dibandingkan transporter norepinefrin. SSRI memiliki sedikikt kemampuan untuk memblok transporter dopamine. Obat ini berlawanan dengan antidepresan trisiklik yang tidak selektif menghambat uptake norepinefrin dan serotonin. Selain itu, SSRI sedikit memblok aktivitas muskarinik, α-adrenergik, dan reseptor histamine H 1 . Sehingga efek samping yang umum terjadi yang berhubungan dengan antidepresan trisiklik, seperti hipotensi orthostatic, sedasi, mulut kering, dan pandangan kabur, tidak terlihat pada SSRI. Karena SSRI memiliki efek samping lebih sedikit dan relative aman meski pada penggunaan overdosis, SSRI secara luas digunakan sebagai obat pilihan untuk mmengobati depresi menggantikan antidepresan trisiklik dan monoamine oxidase inhibitor. SSRI meliputi fluoxetine, citalopram, escitalopram, fluvoxamine, paroxetine, dan sertraline. (Harvey & Champe, 2006) Farmakodinamik SSRI memblok re-uptake serotonin, menyebabkan peningkatan konsentrasi neurotransmitter di celah sinap sehingga meningkatan aktivitas neuron post sinap. (Harvey & Champe, 2006) Farmakokinetik Absorbs: diabsorbsi dengan baik. Kadar puncak dicapai rata-rata 5 jam. Hanya sertraline yang mengalami metabolism lintas pertama. (Harvey & Champe, 2006)

description

hbhbhbjhbjh

Transcript of SSRI2

SSRI Selective serotonin re-uptake inhibitorSSRI merupakan kelompok kimia obat antidepresan yang unik yang khusus menghambat re-uptake serotonin, memiliki selektivitas 300-3000 kali lebih besar terhadap transporter serotonin dibandingkan transporter norepinefrin. SSRI memiliki sedikikt kemampuan untuk memblok transporter dopamine. Obat ini berlawanan dengan antidepresan trisiklik yang tidak selektif menghambat uptake norepinefrin dan serotonin. Selain itu, SSRI sedikit memblok aktivitas muskarinik, -adrenergik, dan reseptor histamine H1. Sehingga efek samping yang umum terjadi yang berhubungan dengan antidepresan trisiklik, seperti hipotensi orthostatic, sedasi, mulut kering, dan pandangan kabur, tidak terlihat pada SSRI. Karena SSRI memiliki efek samping lebih sedikit dan relative aman meski pada penggunaan overdosis, SSRI secara luas digunakan sebagai obat pilihan untuk mmengobati depresi menggantikan antidepresan trisiklik dan monoamine oxidase inhibitor. SSRI meliputi fluoxetine, citalopram, escitalopram, fluvoxamine, paroxetine, dan sertraline. (Harvey & Champe, 2006)FarmakodinamikSSRI memblok re-uptake serotonin, menyebabkan peningkatan konsentrasi neurotransmitter di celah sinap sehingga meningkatan aktivitas neuron post sinap. (Harvey & Champe, 2006)FarmakokinetikAbsorbs: diabsorbsi dengan baik. Kadar puncak dicapai rata-rata 5 jam. Hanya sertraline yang mengalami metabolism lintas pertama. (Harvey & Champe, 2006)Distribusi semua obat didistribusi dengan baik.kebanyakan SSRI nemiliki waktu paruh plasma abtara 16-36 jam (Harvey & Champe, 2006)Metabolisme: dimetabolisme oleh enzim P450-dependent dan glukoronida atau konjugasi sulfat fluoxetine berbeda disbanding obat SSRI lainnya karena fluoxetine memiliki waktu paruh yang lebih lama (50 jam), dan tersedia dalam bentuk sustained release sehingga dapat digunakan sekali seminggu. Fluoxetine dan paroxetine adalah penghambat poten isoenzime sitokrom P450 (CYP2D6) bertanggung jawab terhadap eliminasi obat antidepresan trisiklik, obat neuroleptic, dan beberapa obat antiaritmia dan antagonis -adrenergic. (Harvey & Champe, 2006)Ekskresi: SSRI secara primer diekskresikan melalui ginjal, kecuali paroxetine dan sertraline, yang juga mengalami ekskresi melalui feses (35-50%). Dosis semua obat SSRI harus disesuaikan pada pasien dengan gangguan hati. (Harvey & Champe, 2006)

IndikasiIndikasi primer SSRI adalah untuk depresi, yang sma efektifnya dengan antidepresan trisiklik. Sejumlah gangguan psikiatrik lainnya juga memberikan respon yang baik terhadap SSRI, meliputi gangguan obsesif-kompulsif (indikasi satu-satunya untuk fluoxamine), gangguan panic, kecemasan umum, dan bulimia nervosa. (Harvey & Champe, 2006)Efek samping:Walaupun SSRI memiliki efek samping yang lebih rendah dan sedikit dibandingkan antidepresan trisiklik dan monoamine oxidase inhibitor, SSRI dapat menyebabkan efek gastrointestinal, lemah, disfungsi seksual, dan interaksi obat. (Harvey & Champe, 2006)Disfungsi seksual: kehilangan libido, delayed ejakulasi, dan anorgasmia adalah efek samping yang sering ditemukan. Salah satu pilihan untuk mengatasi disfungsi seksual yang disebabkan SSRI adalah dengan mengganti antidepresan tersebut dengan obat yang memiliki efek seksual lebih sedikit, seperti bupropion atau mirtazapine. Alternative lainnya dengan menurunkan dosis obat. Pada pria dengan disfungsi ereksi dan depresi, pengobatan dengan sildenafil, vardenil, atau tadalafil dapat meningkatkan fungsi seksual.

PENGHAMBAT MONOAMINE OXIDASEMonoamine oxidase (MAO) adalah ezim mitokondria yang ditemukan di saraf dan jaringan lainnya, seperti saluran cerna dan hati. Pada saraf, fungsi MAO sebagai katup pengaman terhadap deaminase dan inaktivasi oxidative sejumlah pengeluaran molekul neurotransmitter (norepinefrin, dopamine, dan serotonin) yang dapat mengeluarkan vesikel sinap ketika neuron istirahat. Penghambat MAO dapat mengaktivasi enzim secara irreversible dan reversible, memungkinkan molekul neurotransmitter menghindari degradasi dan, oleh sebab itu, terjadi akumulasi pada neuron presinap dan keluar menuju celah sinap. Hal ini menyebabkan aktivasi reseptor norepinefrin dan serotonin, dan hal ini bertanggung jawab terhadap aksi antidepresan dari obat ini. Dua penghambat MAO tersedia untuk pengobatan terhaap depresi: phenelzine dan tranylcypromine. Penggunaan penghambat MAO sekarang dibatasi karena restriksi diet kompleks yang dibutuhkan pada pasien yang menggunakan obat penghambat MAO.

Farmakodinamik:Kebanyakan penghambat MAO, seperti phenelzine, membentuk kompleks yang stabil dengan enzim, menyebabkan inaktivasi irreversible. Hal ini dihasilkan dari peningkatan penyimpanan norepinefrin, serotonin, dan dopamin pada neuron, dan kemudian neurotransmitter yang berlebihan berdifusi ke dalam celah sinap. Obat ini tidak hanya menghambat MAO di otak, namun juga oksidasi perifer yang mengkatalisasi deaminasi oksidatif obat dan bahan yang berpotensial toksik, seperti tyramine, yang ditemukan pada beberapa makanan. Oleh sebab itu penghambat MAO menunjukkan tingginya angka kejadian interaksi obat dan interaksi makanan.

Farmakodinamik:Walaupun MAO sepenuhnya terhambat setelah beberapa hari pengobatan, aksi antidepresi penghambat MAO, seperti SSRI dan TCA, yang terhambat beberapa minggu. Phenelzine dan traylcypromine sefek stimulant seperti amphetamine yang ringan.

Farmakokinetik:Absorbsi: diabsorbsi dengan baik setelah dikonsumsi secara oral, namun efek pengobatan antidepresan membutuhkan waktu 2 hingga 4 minggu. Regenerasi enzim, ketika inaktivasi irreversible, bervariasi, dan biasanya terjadi beberapa minggu setelah terminasi obat. Metabolism: ginjalEkskresi: urin

Indikasi:Penghambat MAO diindikasikan untuk pasien depresi yang tidak memberikan respon atau alergi terhadap TCA, atau pasien yang memiliki kecemasan kuat. Efek stimulant penghambat MAO dapat digunakan untuk mengatasi pasien dengan aktivitas psikomotor menurun. Obat ini juga bermanfaat untuk mengobati phobia. Subkategori special depresi, yang disebut atipikal depresi, memberikan respon terhadap penghambat MAO. Atipikal depresi memiliki karakteristik mood labil, sensitivitas terhadap penolakan, dan gangguan nafsu makan.

Efek samping:Efek samping yang berat dan kadang tidak diperkirakan membatasi penggunaan luas penghambat MAO. Sebagai contoh, tyramine, terkandung pada makanan tertentu, seperti keju tua, hati ayam, bir, dan anggur merah, secara normal terinaktivitas oleh MAO di saluran cerna. Seseorang yang mendapat pengobatan penghambat MAO tidak mampu mendegradasi tyramine yang diperoleh dari diet. Tyramine menyebabkan pengeluaran sejumlah besar simpanan katekolamin dari ujung saraf, menyebabkan sakit kepala, takhikardi, nausea, hipertensi, cardiac aritmia, dan stroke. Oleh sebab itu pasien yang mendapat pengobatan penghambat MAO harus diedukasi untuk menghindari makanan yang mengandung tyramine. Efek samping lainnya meliputi mengantuk, hipotensi orthostatic, pandangan kabur, mulut kering, dysuri, dan konstipasi. Penghambat MAO dan SSRI tidak dapat digabung karena risiko yang mengancam jiwa sindrom serotonin.

ANTIDEPRESAN ATIPIKALAntidepresan atipikal adalah golongan gabungan yang memiliki aksi pada beberapa tempat yang berbeda. Golongan ini meliputi bupropion, mirtazapine, nefazodone, dan trazodone. Golongan ini tidak lebih efikasi disbanding antidepresan trisiklik maupun SSRI, namun memiliki efek samping berbeda.

BupropionFarmakodinamik: merupakan aminoketone yang memblok reuptake neurotransmitter, termasuk serotonin dan norepinefrin pada membrane pre sinap SSP, meningkatkan ketersediannya pada reseptor postsinap. Farmakokinetik: Absorbsi: diabsorbsi dari saluran cerna dengan cepatDistribusi: 84% berikatan dengan protein. Melewati blood brain barrier.Metabolisme: mengalami metabolism lintas pertama di hati untuk mengaktivkan metaboliteEkskresi: diekskresi primer di urin. Waktu paruh 14 jam. (Ellsworth, Witt, Dugdale, & Oliver, 2006)

Indikasi:Digunakan untuk mengatasi depresi, dan juga pengobatan attention deficit hyperactivity disordes pada anak dan dewasa.Kontraindikasi: anorexia nervosa dan bulimia, gangguan kejang.Efek samping:Efek samping yang sering terjadi antara lain konstipasi, penambahan atau penurunan berat badan, nausea, vomiting, anorexia, mulut kering, sakit kepala, berkeringat, tremor, sedasi, insomnia, agitasi. Efek samping yang jarang terjadi (10-15%) diantaranya diare, akinesia, pandangan kabur, tachycardia, fatigue (Ellsworth, Witt, Dugdale, & Oliver, 2006) (Harvey & Champe, 2006)

MirtazapineFarmakodinamik:Mengandung tetrasiklik yang berperan sebagai antagonis reseptor presinap 2-adrenergic, meningkatkan neurotransmitter norepinefrin dan serotonin. Memiliki aktivitas antikolinergik yang rendah. Merupakan sedative karena aktivitas antihistamin poten, namun tidak menyebabkan efek samping antimuskarinik seperti TCA, atau mengganggu fungsi seksual, seperti SSRI. Karena memiliki efek sedative sehingga dapat digunakan untuk pasien depresi yang memiliki kesulitan tidur.Farmakokinetik:Absorbsi: diabsorbsi dengan cepat dan lengkap; absorbsi tidak dipengaruhi makanan.Distribusi: berikatan 85% dengan protein.Metabolisme: hati.Ekskresi: urin, waktu paruh 20-40 jam.Dosis:Dosis awal dewasa 100 mg 2 kali sehari, tergantung respon kliniknya, dapat dittingkatkan hingga 300 mg/hari, diberikan dalam dosis 100 mg per kali. Efek terlihat setelah 4 minggu atau lebih. Dosis dapat dinaikkan hingga 450 mg/hari diberikan dalam dosis terbagi.Indikasi: untuk mengatasi depresi.Efek samping:Efek samping yang sering ditemukan antara lain somnolence (54%), mulut kering (25%), peningkatan nafsu makan (17%), konstipasi (13%), penambahan berat badan (12%).Interaksi obat: penghambat MAO karena dapat menyebabkan sindrom serotonin.

Nefazodone

Farmakodinamik: Mekanisme pastinya belum diketahui. Terlihat menghambat uptake serotonin dan norepinefrin dan antagonis reseptor 1-adrenergik. Digunakan untuk mengatasi depresi.Farmakokinetik:Absorbs: diabsorbsi dengan cepat dan lengkap dari saluran cerna; makanan memperlambat absorbs.Distribusi: berikatan 99% dengan protein. Didistribusikan secara luas pada jaringan tubuh, termasuk SSP. Metabolisme: secara luas dimetabolisme menjadi bentuk metabolit aktif.Ekskresi: dieksresi melalui urin dan dieliminasi di feses. Waktu paruh 2-4 jam.Indikasi: untuk mengatasi depresi dan mencegah episode depresi akut.Dosis: dosis awal 200 mg/hari dibagi menjadi 2 dosis. Efek samping:Efek samping yang sering ditemukan antara lain sakit kepala, mulut kering, mengantuk, nausea, konstipasi, insomnia.Interaksi obat:Alprazolam: meningkatkan konsentrasi serum alprazolam; bila digunakan bersama dapat menurunkan dosis alprazolam hingga 50%.Atorvastatin, lovastatin, simvastatin: berpotensi mengakibatkan myositis dengan rhabdomyolisis.Buspirone: meningkatkan konsentrasi serum buspirone.Carbamazepine: 95% menurunkan konsentrasi nefazodone; kontraindikasi digunakan bersamaan.Cisapride, pimozide: berpotensi prolong QT dan disaritmia; kontraindikasi digunakan bersama-sama.Digoxin: meningkatkan konsentrasi serum digoxin.Triazolam: meningkatkan konsentrasi serum triazolam, jika digunakan bersamaan dapat menurunkan dosis triazolam hingga 75%.Penghambat MAO: reaksi berlawanan yang serius meliputi hipertermia, rigiditas, instabilitas otonom, perubahan status mental, kejang.

TrazodoneFarmakodinamik:Obat ini merupakan derivat triazolopiridin dengan struktur kimia ayng berbeda dari antidepresi trisiklik maupun tetrasiklik. Obat ini tidak memiliki sifat penghambat MAO atau efek seperti amfetamin. Trazodon menghambat ambilan serotonin di saraf; ambilan norepinefrin dan dopamine tidak dipengaruhi. Efektivitas antidepresi kira-kira sama dengan amitriptilin dan imipramin, karena efek sedasinya, trazodon berguna bagi pasien depresi disertai ansietas.Farmakokinetik:Absorbsi: Diabsorbsi dengan baik dan cepat di saluran cerna, bioavailabilitasnya sempurna, waktu pencapaian kadar puncak plasma pada keadaan puasa, kira-kira 1,5 jam (0.5-2,0 jam). Pada yang tidak puasa kira-kira 2,5 jam. Dianjurkan penggunaan setelah makan untuk mengurangi efek kantuk.Distribusi: berikatan dengan protein 85%-95%.Metabolisme: hatiEkskresi: melalui urin. Waktu paruh 5-9 jam.Indikasi: digunakan untuk mengatasi depresiDosis:Dosis awal oral bagi dewasa 150 mg/hari dalam dosis terbagi. Diberikan malam hari, dapat dinaikkan 50 mg/hari setiap minggu hingga terlihat perbaikan secara klinis.Efek samping:Efek samping kantuk merupakan efek samping yang paling umum. Efek samping lainnya antara lain mual, muntah, mulut kering, konstipasi dan retensi urin. Trazodon juga menimbulkan hipotensi orthostatic, namun biasanya hilang dalam 4-6 jam.Interaksi obat:Clonidine: menghambat respon antihipertensi clonidineEthanol: tambahan gangguan kemampuan motorik.Fluoxetine: meningkatkan konsentrasi plasma trazodonePenghambat MAO: potensial atau fatal sindrom serotonin.Neuroleptic: menambah hipotensi.