Sri Handayani kasus jiwa

download Sri Handayani kasus jiwa

of 16

description

kasus jiwa

Transcript of Sri Handayani kasus jiwa

SEORANG PEREMPUAN 32 TAHUN DENGAN SKIZOFRENIA PARANOID (F20.0)

Disusun Oleh :Reisya Tiara KanditaJ500100042

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA2014

I. Identitas PasienNama: N. SHUsia: 32 TahunJenis Kelamin: PerempuanAgama: KristenSuku: JawaAlamat: Gandekan Tengah, SoloStatus Pernikahan: Belum MenikahPendidikan Terakhir: SMAPekerjaan: Tidak BekerjaTanggal Masuk RS: 4 April 2014Tanggal Pemeriksaan: 6 Mei 2014No. Rekam Medik: 030417

II. Riwayat PsikiatriRiwayat penyakit pasien diperoleh secara autoanamnesis dan alloanamnesis. Autoanamnesis dilakukan pada tanggal 6 Mei 2014 di Bangsal Drupadi RSJD Surakarta. Alloanamnesis dilakukan dengan kakak pasien T. AS

A. Keluhan Utama Tidak bisa tidur dan mengamuk

B. Riwayat Penyakit Sekarang1. AutoanamnesisPasien adalah seorang perempuan, saat akan dilakukan wawancara pasien berada dikamar sedang berbincang dengan teman-temannya. Pasien mengenakan pakaian serakagam motif bunga-bunga, pakainya bersih dan rapi. Pasien mampu merawat diri dengan baik dan dapat berdandan dengan rapi. Pasien mengenalkan dirinya sebagai N. SH berusia 32 tahun, lahir pada tanggal 9 Febuari 1982. Pasien tinggal di Ganekan Tengah Solo bersama ibu dan saudaranya.Pasien menjawab pertanyaan pemeriksa dengan spontan, Pembicaraan relevan sesuain dengan pertanyaan yang dIberikan oleh pemeriksa. Volume suara tidak terlalu keras, artikulasi jelas dan intonasi jelas. Pemeriksaan dilakukan di Bangsal Drupadi RSJD Surakarta.Pasien tidak tahu mengapa dia dibawa ke RSJD Surakarta, saat itu dia sedang marah-marah kepada tetangganya dan meminta kepada ibunya agar dirinya dikurung di kamar agar tidak mengamuk. Pasien mengaku sudah 10 kali dirawat di RSJD Surakarta, pertama kali pasien dirawat pada tahun 2006. Pasien merasa hari ini senang karena sebentar lagi dia akan dijemput kakaknya. Pasien mengaku saat di rawat sering berkomunikasi dengan kakaknya melalui telepon dan kakaknya berjanji akan segera menjemputnya.Pasien bercerita bahwa tetangganya ingin mencelakakannya dan sering ngrasani (membicarakan) yang buruk-buruk pada dirinya. Pasien menganggap tetangganya sebagai munyuk, tetangganya membicarakan dirinya bersama mbah marno (Ibu RT). Pasien menceritakan bahwa tetangganya dan mbah Marno membicarakan dirinya Ayu-ayu tapi kok keset. Saat pasien dibicarakan, pasien mengaku diam saja dan tidak melawan. Adik pasien pernah menyuruhnya agar tidak diam saja dan membantah apa yang dibicarakan para tetangganya. Pasien pernah mengajak ngomong baik-baik dengan mbah Marno agar dia tidak membicarakan dirinya yang buruk-buruk, tetapi mbah Marno malah mencak-mencak kepada dirinya. Saat SD pasien merasa dikucilkan karena bodoh dan tidak mempunyai teman dekat. Setelah lulus SD pasien melanjutkan ke tingkat SMP, pasien juga tidak punya teman dan menyendiri. Saat itu pasien dianggap lelucon teman-temannya yang nakal. Setelah SMP pasien dapat meneruskan SMA, dimasa SMA-nya pasien dipacuk-pacukan (dijodohkan) temannya dengan guru olahraganya, tetapi pasien tidak mau karena sudah punya pacar. Tetapi sekarang pasien sudah tidak berhubungan dengan pacarnya sejak dia sakit. Saat berpacaran, pacaranya sering main kerumahnya. Setelah pacarnya jarang main kerumah, pasien sering dibicarakan tetangganya. Tetangganya berkata Ndi mase ko wis ga tau dolan?. Pasien juga bercerita pacarnya sering ditelepon dan digoda tetangga perempuannya. Pasien juga sering mendengar dengungan di telinganya yang sangat mengganggu dan dia mendengar hal-hal yang buruk pada dirinya. Pasien mendengar ada yang mengatakan bahwa omahku ketekan keris pusoko. Saat itu ayahnya masih hidup dan bekerja sebagai mendito (dukun). Ayahnya tidak mau disebut sebagai dukun tetaapi mendito. Pasien bercerita bahwa ayahnya mampu menyembuhkan orang, mencari jodoh, dan menghidupkan orang. Pasien pernah dibawa ayahnya ke dalam hutan saat malam hari bersama adiknya agar tidak takut. Pasien mengaku ayahnya bisa membaca pikirannya, karena ayahnya memiliki ilmu yang didapat dari semedinya di gunung pengadek tempat Pangeran Sumber Lawa. Pasien mengaku suka dimasuki seseorang dan bisa menjadi orang lain, seperti menjadi ayahnya, adiknya dan tetangganya. Saat ditanya pemeriksa yang sekarang ada pada tubuhnya itu siapa, pasien menjawab tidak tahu. Pasien merasa sering disuruh-suruh suara untuk mengamuk ke tetangganya dan pasien merasa terganggu dan ingin mengamuk mendengar suara-suara tersebut.

2. AlloanamnesisPasiens saat itu diantar oleh kakaknya T. AS ke RSJD Surakarta, karena sudah 1 minggu pasien susah tidur dan tidak teratur minum obat. Sebelumnya pasien sudah pernah dirawat di RSJD Surakarta dan rutin kontrol. Pasien selalu curiga dengan tetangganya, selalu menganggap menjelek-jelekkan pasien. Pasien pernah melakukan percobaan bunuh diri saat belum pernah mendapat pegobatan. Pasien sering mengamuk apabila ada yang membicarakannya, dan minta dikunci dirumah agar tidak mengamuk. Kegiatan pasien dirumah hanya membantu pekerjaan dirumah dan mondar-mandir.

C. Riwayat Gangguan Sebelumnya1. Riwayat Gangguan Psikiatri Pasien pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya, dirawat 10 kali di RSJD Surakarta dengan diagnosis F.20.0 (Skizofrenia Paranoid). Pasien sulit tidur dan waktu luang untuk keluyuran.

2. Riwayat Gangguan Psikosomatika. Riwayat alergi: adab. Riwayat rheumatoid: disangkalc. Riwayat ulseratif: disangkal3. Riwayat Gangguan Medika. Riwayat asma: disangkalb. Riwayat hipertensi: disangkac. Riwayat diabetes mellitus: disangkald. Riwayat sakit jantung: disangkale. Riwayat rawat inap : pernah rawat inap 10 kali di RSJD Surakarta 4. Riwayat Gangguan Neurologika. Riwayat sakit kepala lama: disangkalb. Riwayat trauma kepala: disangkalc. Riwayat kejang: disangkald. Riwayat hilang kesadaran: disangkal5. Riwayat Penggunaan Zata. Riwayat merokok: disangkalb. Riwayat alkohol: disangkalc. Riwayat konsumsi NAPZA: disangkalD. Riwayat Gangguan Pribadi1. Riwayat Prenatal dan PerinatalPasien merupakan anak ke tiga dari empat bersaudara. Pasien lahir normal dan dikandung ibunya selama 9 bulan. Pasien lahir langsung menangis dan tidak ada cacat bawaan saat lahir. Pasien tidak pernah mengalami sakit berat saat kecil.2. Riwayat Masa AnakPasien sejak kecil diasuh oleh ibunya, pasien tubuh dan berkembang sesuai dengn usianya Pasien adalah anak yang pendiam dan suka menyendiri. Pasien masuk Sekolah Dasar Kristen Gandekan Tengah, di sekolah pasien kurang bergaul dengan teman sebayanya dan tidak memiliki prestasi yang menonjol.Pasien meneruskan sekolah nya ke jenjang SMP dan SMA, saat SMP pasien belum ada perilaku aneh yang dialami. 3. Riwayat Masa Dewasaa. Riwayat PekerjaanPasien tidak pernah bekerja, hanya saja membantu pekerjaan rumah ibunyab. Riwayat PendidikanPasien dapat menyelesaikan sekolahnya sampai kejenjang Sekolah Menengah Atas.c. Riwayat PerkawinanPasien belum menikahd. Riwayat AgamaPasien beragama Kristene. Riwayat Aktivitas Sosial Pasien tidak terlalu aktif dalam kegiatan sosial dan perkumpulan dilingkungan masyarakatf. Riwayat PsikoseksualPasien menyukai lawan jenis.g. Riwayat KemiliteranPasien tidak pernah mengikuti kegiatan kemiliteranh. Riwayat HukumPasien tidak pernah berurusan denga aparat hukum.

E. Riwayat KeluargaPasien mengaku merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Pasien mengaku tidak ada keluhan serupa dengan pasienGenogram

Keterangan Gambar:: tanda gambar untuk jenis kelamin perempuan: tanda gambar untuk jenis kelamin laki-laki.: blok hitam menunjukkan memiliki gangguan jiwa

: blok merah menunjukkan meninggal

III. Pemeriksaan Status MentalA. Kesadaran Umum1. PenampilanPasien seorang perempuan 32 tahun tampak sesuai dengan umur, berambut panjang lurus, perawatan diri baik dan tampak sehat. Penampilan kewanita-wanitaan dan sikapnya tenang2. Perilaku dan aktivitas psikomotorPasien normoaktif dan lemah gemulai, tidak ada gerakan yang khas. 3. Sikap terhadap pemeriksaPasien kooperatif. Saat ditanya pemeriksa pasien berminat dan bersedia untuk menjawab pertanyaan.B. Kesadarana. Kuantitatif : CM (E4V5M6)b. Kualitatif : Berubah

C. PembicaraanVolume suara tidak terlalu keras, artikulasi jelas dan intonasi jelas. Pasien menjawab pertanyaan pemeriksa dengan spontan dan pembicaraannya spontan.D. Mood dan Afek1. Mood: Senang2. Afek: Terbatas 3. Keserasian: Tidak serasi mood dan afeknya4. Empati: Dapat dirabarasakanE. Fungsi Intelektual1. Taraf Pendidikan : Tamat SMA (3 tahun)2. Daya Konsentrasi : Baik3. Orientasi a. Orang : Baik (dapat mengenali pemeriksa)b. Tempat : Baik (dapat mengenali tempat dimana ia berada)c. Waktu : Baik (menyebutkan waktu dengan benar)d. Situasi : Baik (dapat mengenali kondisi sekitar)4. PerhatianBaik (perhatian tidak mudah teralih, tidak mudah terpengaruh oleh pasien lain yang mengganggunya).5. Daya ingat a. Daya ingat segera : Baik (pasien dapat mengingat kata yang diucapkan pemeriksa)b. Daya ingat jangka pendek : Baik (pasien dapat mengingat makanannya saat sarapan)c. Daya ingat jangka panjang : Baik (dapat mengingat alamatnya dan keluarganya)6. Pikiran AbstrakBaik, pasien dapat melanjutkan peribahasa dan mengerti artinya.7. Bakat KreatifTidak memiliki bakat khusus8. Kemampuan menolong diri sendiriBaik, pasien dapat makan, minum, mandi, berpakaian dan berdandan tanpa bantuan orang lain.F. Gangguan Persepsi1. Halusinasi: (+) halusinasi auditorik (mendengar suara yang menjelekan dirinya2. Ilusi : (-) tidak ada3. Depersonalisasi : (-) tidak ada4. Derealisasi: (-) tidak adaG. Proses Pikir1. Arus Pikira. Produktivitas : pasien berbicara spontanb. Kontinuitas : Relevan (sesuai apa yang ditanyakan pemeriksa)c. Hendaya berbahasa : Tidak ada2. Isi Pikira. Preokupasi/keterpakuan : curiga dengan tetangganyab. Gangguan isi pikir : Waham curiga (+)c. Bentuk pikir : Non realistikH. Pengendalian ImpulsBuruk, tidak mampu mengendalikan kemarahan.I. Daya Nilai1. Daya nilai sosial : Baik2. Uji daya nilai: Buruk3. Penilaian realita : BaikJ. TilikanDerajat 1 (pasien menyangkal saakit sama sekali).K. Taraf KepercayaanSecara keseluruhan informasi yang didapat dari pasien dapat dipercaya.

IV. Pemeriksaan Diagnostik LanjutanA. Status InternaKeadaan Umum : BaikTanda Vital: TD 129/90 mmHg Nadi 84 x/m RR 20x/m T036,50 CThorase: Cor dan Pulmo DBNAbdomen : DBNEkstremitas: DBNGastrointestinal: DBNUrogenital: DBNGangguan khusus: -B. Status Neurologis1. N. Craniales: TAK2. Meningeal sign: -3. Gejala peningkatan TIK: -4. Mata: DBN

I. Motorik1. Tonus: Normotonus2. Turgor kulit: < 2 detik / baik3. - -- -+ ++ +Koordinasi: DBN4. Reflek fisiologis:r reflek patologis

II. Sensibilitas: NormoestesiIII. Susunan fungsi vegetative: TAKIV. Fungsi luhur: TAKV. Gangguan khusus: TAK

C. Pemeriksaan PenunjangKimia Klinik

No.PemeriksaanHasilSatuanNormal

1GDS223mg/dl