Lpk Individu Sri Handayani

download Lpk Individu Sri Handayani

of 42

Transcript of Lpk Individu Sri Handayani

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN (LPK- Individu)

KULIAH KERJA NYATA TIM II TAHUN 2011

KELURAHAN KECAMATAN KABUPATEN

: GUNUNG GEMPOL : JUMO : TEMANGGUNG

Disusun oleh: Nama Mahasiswa Nomor Mahasiswa Jurusan/ Fakultas : Sri Handayani : J2C 008 068 : Kimia/ MIPA

PUSAT PELAYANAN KULIAH KERJA NAYATA (P2KKN) LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM) UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2011

1

HALAMAN PENGESAHAN

Dengan telah selesainya rencana kegiatan KKN Tim II tahun 2011 yang dikerjakan oleh : Nama Mahasiswa Nomor Mahasiswa Jurusan/ Fakultas : Sri Handayani : J2C 008 068 : Kimia/ MIPA

telah menyelesaikan laporan kegiatan selama di lokasi KKN.

Temanggung, 18 Agustus 2011 Pelaksana

Sri Handayani NIM. J2C 008 068

Menyetujui, DPL

Menyetujui, Kepala Desa GunungGempol

Drs. Dulmuid, M.Si, Akt NIP. 19650513 199403 01 002

Eko Wasono

2

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................... 1 LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................... 2 DAFTAR ISI ................................................................................................................ 3 I. PENDAHULUAN ................................................................................................. 4 a. Latar Belakang ................................................................................................. 4 b. Masalah ............................................................................................................ 5 c. Tujuan .............................................................................................................. 8 d. Metodologi / Langkah Kerja ............................................................................ 8 II. GAMBARAN UMUM LOKASI KEGIATAN ................................................... 11 a. Profil Penduduk .............................................................................................. 11 b. Kelompok Sasaran ......................................................................................... 12 c. Potensi Desa/ Komunitas ............................................................................... 12 III. PELAKSANAAN KEGIATAN .......................................................................... 16 a. Rekapitulasi Kegiatan .................................................................................... 16 b. Uraian Kegiatan ............................................................................................. 17 c. Pembahasan Kegiatan .................................................................................... 33 IV. KESIMPULAN .................................................................................................... 37 V. SARAN/ REKOMENDASI ................................................................................. 38 VI. LAMPIRAN ......................................................................................................... 40

3

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Dewasa ini, dalam menyambut tantangan perkembangan globalisasi khususnya bagi masyarakat ekonomi lemah diperlukan upaya yang berkesinambungan antara akademisi sebagai kaum intelektual dengan masyarakat, sehingga timbul pikiran-pikiran kritis berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menghasilkan sebuah cara yang efektif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat golongan ekonomi lemah. Di kalangan perguruan tinggi rintisan mengenai terlibatnya perguruan tinggi secara langsung terhadap masyarakat telah dimulai sejak tahun 1971, melalui kegiatan yang dinamakan dengan KKN (Kuliah Kerja Nyata). Setiap periode program program KKN selalu dilakukan pemantapan yaitu dengan mengubah paradigma pembangunan menjadi paradigma pemberdayaan dalam pelaksanaan KKN, sehingga akan lebih kontekstual. Rekontekstulisasi kegiatan KKN mampu menghasilkan lulusan yang mempunyai empati dan peduli terhadap permasalahan masyarakat ekonomi lemah dan mampu memberdayakan mereka untuk menolong diri sendiri. Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) merupakan salah satu kegiatan dalam pendidikan tinggi yang diselenggarakan berdasarkan UUD 1945 dan Undang undang nomor 2 tahun 1989 tentang sistem Pendidikan nasional juncto Peraturan Pemerintah Republik indonesia Nomor 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi dan di dalam Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Tri Dharma Perguruan Tinggi meliputi pendidikan, penelitian serta pengabdian kepada masyarakat. Ketika pendidikan dan penelitian dapat dilakukan di lingkungan kampus atau di lingkungan akademis, program 4

pengabdian kepada masyarakat dapat dilakukan ketika kita terjun langsung di lingkungan masyarakat umum. Salah satu kegiatan yang berfungsi sebagai sarana pengabdian kepada masyarakat adalah program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Secara umum program KKN merupakan kegiatan kurikuler yang wajib diikuti oleh semua mahasiswa Program Strata Satu termasuk yang ada di lingkungan Universitas Diponegoro. KKN dilaksanakan di masyarakat diluar kampus dengan meningkatkan relevansi pendidikan tinggi dengan

perkembangan dan kebutuhan masyarakat akan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta seni dalam pembangunan. Pada dasarnya kegiatan KKN merupakan program yang tidak dapat berdiri sendiri dan tidak terpisahkan dari tujuan dan isi pendidikan lainnya. Dalam pelaksanaannya KKN diharapkan dapat membantu

permasalahan yang ada di masyarakat dengan cara terlibat langsung di dalamnya. Selain itu diharapkan pula para peserta KKN dapat lebih mengerti mengenai hubungan antara disiplin ilmu mereka serta langkah-langkah yang dapat digunakan dalam rangka mengabdikan ilmu mereka kepada masyarakat secara lebih optimal. Selain beberapa hal di atas kegiatan KKN pada dasarnya memang diperlukan untuk mendekatkan kalangan akademis dengan lingkungan masyarakat serta permasalahan-permasalahan yang terjadi di dalamnya. B. MASALAH Beberapa permasalahan yang ada di Desa GunungGempol, kecamatan Jumo, kabupaten Temanggung ini adalah sebagai berikut: No 1. 2. Permasalahan Kurangnya penunjuk jalan menuju Dusun Gunung Gempol Kondisi jalan sepanjang dusun yang kurang Lokasi Desa Gunung Gempol Desa Gunung Sumber (P/M/D)* P P

5

No 3. 4. 5.

Permasalahan baik. Kurangnya penerangan di sepanjang jalan dusun Papan nama menuju desa masih minim

Lokasi Gempol Desa Gunung Gempol Desa Gunung Gempol Desa Gunung Gempol SD Negeri 1 Gunung Gempol Desa Gunung Gempol Desa Gunung Gempol Desa Gunung Gempol Desa Gunung Gempol Desa Gunung Gempol Desa Gunung Gempol Desa Gunung Gempol Desa Gunung GempolDesa Gunung Gempol Desa Gunung Gempol Desa Gunung Gempol

Sumber (P/M/D)* M M M

Kurangnya keterampilan perangkat desa dalam memanfaatkan internet, program office (word, excel, powerpoint) 6. Kurangnya sarana belajar di SD dan pengatahuan tentang UKS 7. Industri kecil/ rumah tangga yang kurang berkembang 8. Peternakan yang ada kurang berkembang karena hanya untuk keperluan keluarga, bukan untuk skala lebih besar 9. Potensi desa belum terinventarisasi secara baik. 10. Kurangnya tempat sampah dan jamban. 11. Masyarakat memiliki tingkat pendidikan yang masih rendah. 12. Asupan gizi masyarakat yang terbatas 13. Belum adanya tambahan pelajaran di luar sekolah bagi siswa SD. 14. Pengelolaan sampah yang bersifat tradisional, belum terorganisir dan terpadu 15. Kurangnnya pengetahuan tentang kewirausahaan 16. Kurangnya ketrampilan dan kesenian murid SD 17. Kesadaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat(PHBS) yang masih kurang di masyarakat

P P P

P/M P P P M D D/P M M

6

No

Permasalahanpengajuan proposal untuk pembangunan desa

LokasiDesa Gunung Gempol Desa Gunung Gempol Desa Gunung Gempol Desa Gunung Gempol Desa Gunung Gempol Desa Gunung Gempol Desa Gunung Gempol Desa Gunung Gempol Desa Gunung Gempol Desa Gunung Gempol Desa Gunung Gempol Desa Gunung Gempol

18. Kurangnya pengetahuan tentang penulisan dan 19. Partisipasi masyarakat dalam posyandu dan PKDmasih rendah serta tenaga kader posyandu yang belum cukup. 20. Kurangnya lomba di tingkat TK dan SD untuk mengetahui bakat dan kemampuan anak- anak.

Sumber (P/M/D)* M M

D M D D P P M M/P M M

21. Kurangnya partisipasi masyarakat dalamkegiatan koperasi.

22. Kurangnya pemanfaatan perpustakan desa. 23. Kurangnya pengetahuan teknologi pada siswaSekolah Dasar

24. Kurangnya kritik dari masyarakat desa yangsifatnya membangun

25. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentanghokum

26. Kurangnya pengetahuan tentang pembesaranikan, terutama ikan lele.

27. Kurangnya penyuluhan tentang sanitasilingkungan

28. Kurangnya pemanfaatan olahan telur, sepertitelur asin sebagai usaha kecil menengah

29. Kurangnya pemanfaatan kulit kopi sebagaipakan ternak dalam meningkatkan produksi susu kambing PE

7

C. TUJUAN Tujuan dari kegiatan KKN ini adalah: 1. Membentuk empati dan kepedulian mahasiswa terhadap masalah yang kompleks dihadapi masyarakat. 2. Memberikan pandidikan pelengkap kepada mahasiswa dan membantu pemberdayaan masyarakat utamanya pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pengembanagan dan peningkatan usaha kecil menengah. 3. Membentuk sarjana penerus pembangunan yang mampu menghayati permasalahan yang komplek yang dihadapi masyarakat dan belaar memecahkan permasalahan secara pragmatis dan interdisipliner. 4. Mendekatkan Lembaga Pendidikan Tinggi pada masyarakat untuk penyesuaian dengan tuntutan pemberdayaan, pembangunan, dan

kebutuhan masyarakat. 5. Membantu pemerintah dalam mempercepat laju pembangunan dan menyiapkan kader-kader pembangunan, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 6. Mengembangkan kerjasama antar disiplin ilmu dan antar lembaga.

D. METODOLOGI / LANGKAH KERJA Pelaksanaan KKN-PPM Tim II Universitas Diponegoro tahun 2011 ini dilaksanakan mulai dari tanggal 20 Juli sampai tanggal 23 Agustus 2011, bertempat di desa Gununggempol, kecamatan Jumo, kabupaten Temanggung. Desa penempatan ditentukan secara bersama-sama antara tim kecamatan Jumo dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) kecamatan Jumo. Selain penempatan, pembagian tim tiap desa juga ditentukan secara bersama-sama antara tim kecamatan dengan DPL. Tahapan pelaksanaan program KKN-PPM Universitas Diponegoro meliputi:

8

1. Survey lokasi desa: Pelaksanaan survey lokasi desa dilaksanakan sebanyak dua kali meliputi survey bersama dengan tim kecamatan serta survey bersama dengan tim desa. Tujuan dari kegiatan survey ini adalah untuk menentukan permasalahan yang ada di lokasi penempatan serta untuk menentukan prioritas permasalahan yang layak diangkat sebagai program tim KKN. 2. Diskusi dengan pemerintah desa: Tahapan ini dilaksanakan untuk menentukan penomoran program yang akan menjadi prioritas program kerja di desa selama 35 hari penempatan. 3. Persiapan pelaksanaan program: Persiapan pelaksanaan program meliputi pengumpulan materi,

penyusunan materi, perijinan serta pembagian kerja tim. 4. Pelaksanaan program kerja: Program yang telah disusun dan dipersiapkan mulai dilaksanakan pada tanggal 23 Juli 2011. Kegiatan yang dapat terlaksana pertama kali adalah program Pembinaan Pembukuan Koperasi Simpan Pinjam / Lembaga Keuangan Mikro (LKM). Sedangkan pelaksanaan program di desa Gununggempol yang terlaksana terakhir kali adalah program Penyuluhan Pemanfaatan Kulit Kopi sebagai Pakan Alternatif untuk Kambing PE. 5. Evaluasi kerja: Tahapan kegiatan ini dilaksanakan setelah setiap program selesai dilaksanakan. Tujuan dari eveluasi kerja ini adalah untuk mengetahui kelebihan, kekurangan, hambatan serta kemudahan yang mungkin menyertai pelaksanaan setiap program kerja. Denagn adanya evaluasi ini diharapkan tim dapat mengetahui kekurangan program yang terdahulu sehingga untuk program yang selanjutnya permasalahan tersebut dapat diantisipasi lebih awal.

9

Diskusi dengan pemerintah desa

Survey lokasi desa

Persiapan pelaksanaan program

Evaluasi kerja

Pelaksanaan program kerja

10

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI KEGIATAN

A. PROFIL PENDUDUK 1. Komposisi Penduduk 1.1 Komposisi Penduduk Berdasarkan Kepadatan Penduduk Desa Gunung Gempol terdapat 3 dusun yang terdiri dari 3 Rukun warga (RW) dan 11 Rukun tetangga (RT) dan terdapat 428 Rumah tangga. Jumlah penduduk 1.524 jiwa terdiri dari 744 jiwa Laki-laki dan 779 jiwa Perempuan. Untuk sumber air minum berasal dari Leding/PAM, Sumur dan Mata Air. Dan untuk penerangan 132 menggunakan PLN dan - rumah tangga menggunakan penerangan lainnya. 1.2 Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Penduduk usia 10 tahun keatas bermatapencaharian Petani tanaman pangan, Peternak, Petani Perkebunan,

Pertambangan/Penggalian, Industri Pengolahan, Listrik, Gas&Air Minum, Bangunan, Pedagangan, Hotel & Rumah Makan,

Pengangkutan & Komunikasi dan Jasa-jasa. 2. Pendidikan Dalam bidang pendidikan banyaknya penduduk di atas 5 tahun yang Tamat PT/Universitas -orang, Tamat Akademi 31 orang, Tamat SLTA/sederajat 100 orang, tamat SLTP/ sederajat 119 orang, Tamat SD/sederajat 849 orang, Tidak tamat SD 1 orang, Belum tamat SD 157 orang dan Belum/ tidak sekolah 73 orang. Untuk sarana pendidikan terdapat 1 unit TK, 2 unit SD, - unit MI, - unit SMP/Mts dan - unit SMU. 3. Olah Raga dan Rekreasi Fasilitas olah raga di Desa gunung gempol antara lain terdapat beberapa unit lapangan bola kaki, lapangan badminton, lapangan volly 11

yang merupakan milik sekolah yang letaknya di dalam gedung balai desa serta dibeberapa instansi dan juga pada lokasi-lokasi penduduk. 4. Kesehatan Bidang Kesehatan terdapat Prasarana kesehatan - unit Puskesmas, Puskesmas pembantu, 2 unit Posyandu, - unit Polides, - orang Dokter Umum, - Dokter Gigi, 2 orang Bidan/Perawat/mantri, 1 orang Dukun Bayi, 4 orang Dukun Pijat dan - orang Tukang Gigi. B. KELOMPOK SASARAN Adapun sasaran kegiatan ini adalah : 1. Kepala Sekolah SD N Gununggempol 2. Kepala Sekolah MI Maarif NU Gununggempol 3. Siswa SD N Gununggempol 4. Siswa MI Maarif NU Gununggempol C. POTENSI DESA / KOMUNITAS 1. Potensi Sumber Daya Alam 1.1 Potensi Umum 1.1.1. Luas Desa a. Tanah Sawah : Sawah irigasi teknis Sawah irigasi teknis Sawah tanah hujan b. Tanah Kering Tegal/ladang Permukiman c. Tanah Perkebunan Tanah perkebunan rakyat d. Tanah Fasilitas Umum Lapangan : 0,5 ha : 25 ha : 42 ha : 116 ha : 35 ha : 25 ha : 6 ha

12

Perkantoran pemerintahan e. Tanah Hutan Hutan Lindung

: 0,5 ha

: 5 ha

1.1.2. Tipologi Tipologi desa Gununggempol bertipologi berupa Desa disekitar hutan 1.1.3. Orbitasi a. Jarak ke ibukota kecamatan terdekat b. Lama tempuh ke ibukota kecamatan terdekat : 1 km : 30 menit

c. Kendaraan umum ke ibukota kecamatan terdekat : ojek d. Jarak tempuh ke ibukota kabupaten terdekat e. Lama tempuh ke ibukota kabupaten terdekat f. Kendaraan umum ke ibukota kabupaten terdekat kota 1.1.4. Iklim a. Curah hujan : 23 mm : 27 km : 90 menit : angkutan

b. Jumlah bulan hujan : 6 bulan c. Suhu rata-rata harian : 26C d. Tinggi tempat e. Bentang wilayah 1.2 Pertanian 1.2.1 Tanaman Pangan Luas tanam menurut komoditas tahun ini: a. Jagung : 3 ha hasil : 105 ton/ha : 2 ha hasil : 107 ton/ha : 60 ha hasil : 48 ton/ha : 6 ha hasil : 1 ton/ha : 617 mdl : lereng gunung

b. Kacang tanah c. Padi ladang d. Cabe

13

e. Kubis f. Mentimun

: 1 ha hasil : 4 ton/ha : 1 ha hasil : 35 ton/ha : 2 ha hasil : 1 ton/ha : 4 ha hasil : 6 ton/ha

Jenis komoditas buah-buahan yang dibudidayakan: a. Salak b. Pisang

Jenis dan kesuburan tanah: a. Warna tanah : hitam

b. Tekstur : lempungan c. Kedalaman 1.2.2 1.2.3 Tanaman Obat Perkebunan : Luas dan hasil menurut jenis : a. Kopi : 25 ha hasil : 5 ton/ha : 4 ha hasil : 70 ton/ha b. Cengkeh : 1 ha hasil : 1,5 ton/ha c. Tembakau 1.2.4 Kehutanan Luas menurut pemilikan Hasil hutan a. Kayu : Perhutani ( 5 ha ) : 2m : jahe (1 ha hasil : 1 ton/ha)

: : 500 m3/th

b. Bambu : 1000 batang/th 1.2.5 Peternakan Jenis populasi ternak : a. Sapi b. Kerbau c. Ayam d. Bebek e. Kuda : 75 ekor : 4 ekor : 1200 ekor : 100 ekor : 1 ekor

14

f. Kambing : 800 ekor Produksi peternakan : daging ( 3000 kg/th ) Luas tanaman pakan ternak ( rumput gajah, dll ) : 0,5 ha

15

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN

A. REKAPITULASI KEGIATAN No Nama Program . 1. Penambahan papan nama menuju dusundusun dan pengadaan papan nama taman baca di Desa Gunung Gempol 2. Penambahan jam pelajaran bagi siswa SD di luar jam sekolah No. Bahan Sektor 15.1.2.07 Papan, kayu, cat, kuas, tinner Volume 10 unit 4 x 4 jam Sumber Dana Mahasiswa : Rp.180.000,Swadaya : Rp. 20.000,Jumlah : Rp. 200.000,-

11.1.1.01

Papan tulis (white board), boardmarker , alat tulis, buku ajar

15 orang 8 x 1 jam

Swadaya : Rp. 10.000,Mahasiswa : Rp. 100.000,Jumlah : Rp. 110.000,Mahasiswa : Rp. 50.000,Jumlah : Rp. 50.000,-

3.

4.

Penyuluhan 02.2.2.05 Leaflet, tentang laptop, LCD pemanfaatan proyektor limbah kulit kopi sebagai pakan ternak dalam meningkatkan produksi susu PE Pembagian 09.4.9.55 Kertas, Questioner kepada bolpoint masyarakat desa guna memberi informasi dan dalam rangka

20 orang 1 x 2 jam

20 orang 2 x 2 jam

Mahasiswa : Rp. 20.000,Jumlah : Rp. 20.000,-

16

evaluasi terhadap pemerintahan desa. 5. Penyuluhan tentang pentingnya UKS di sekolah serta pemberian perlengkapan UKS di SD 13.1.3.03 13.1.3.17 Kotak perlengkapa n P3K, materi penyuluhan 30 orang 1 x 2 jam Mahasiswa : Rp. 80.000,Swadaya : Rp. 20.000,Jumlah : Rp. 100.000,-

B. URAIAN KEGIATAN 1. Penyuluhan UKS dan PHBS 1.1. Latar Belakang Kualitas kesehatan anak-anak, terutama di tingkat sekolah dasar semakin tahun semakin menurun. Kurangnya kesadaran dan perhatian keluarga untuk memberikan pengertian dan pemahaman pentingnya berperilaku hidup sehat, menjadi salah satu penyebabnya. Untuk menanamkan berperilaku hidup sehat kepada anak-anak tidaklah sulit. Perilaku hidup sehat dapat dilakukan mulai dari hal yang sederhana, misalnya adalah mencuci tangan dan menggosok gigi secara teratur. Salah satu usaha dalam meningkatkan pola hidup bersih dan sehat dalam lingkungan sekolah adalah dengan adanya UKS atau Usaha Kesehatan Sekolah. Namun, kurangnya pengetahuan tentang UKS dianggap dapat menghambat berjalannya UKS itu sendiri. Oleh karena itu, melalui kegiatan KKN PPM UNDIP ini, kami TIM KKN UNDIP Desa GunungGempol ingin memberikan penyuluhan tentang UKS dan Pola Hidup Bersih kepada anak-anak sejak dini, yaitu siswa sekolah dasar. Besar harapan kami, agar kegiatan ini dapat memberikan manfaat

17

bagi peningkatan kualitas kesehatan anak-anak di tingkat sekolah dasar di Desa GunungGempol. 1.2. Lokasi dan Waktu Lokasi : SD N GunungGempol dan MI Maarif NU GunungGempol Tanggal Waktu Jumlah Peserta 1.3 Tujuan Adapun tujuan dilaksanakan program ini adalah: a. Memberikan pengertian dan pemahaman, baik secara lisan maupun visual langsung mengenai UKS dan mencuci tangan yang benar dan dilakukan secara rutin. b. Meningkatkan kesadaran hidup sehat sejak dini mulai dari tingkat dasar. c. Meningkatkan kesehatan anak-anak di tingkat sekolah dasar. 1.4 Sasaran Adapun sasaran kegiatan ini adalah : a. Kepala Sekolah SD N GunungGempol b. Kepala Sekolah MI Maarif NU GunungGempol c. Siswa SD N GunungGempol d. Siswa MI Maarif NU GunungGempol 1.5 Sususnan Acara Susunan acara dalam program penyuluhan UKS dan PHBS adalah sebagai berikut: a. Pembukaan b. Pemberian sambutan dari kepala sekolah c. Pemberian sambutan dari kordinator desa d. Pemberian materi tentang UKS 18 : 9 dan 12 Agustus 2011 : 16.00 dan 10.00 : 31 siswa SD dan 30 siswa MI

e. Mempraktekkan cara cuci tangan dan gosok gigi yang benar f. Doa bersama g. Penutupan 1.6 Rincian Dana Rincian biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah: a. Pencarian materi b. Fotocopy = Rp. 10.000,= Rp. 2.000,-

c. Pembelian sabun dan tissue = Rp. 15.000,d. Peminjaman tempat 1.7 Penjelasa Kegiatan Program penyuluhan ini dimulai dengan pencarian materi tentang UKS, baik melalui internet maupun buku penunjang dari dinas terkait seperti PUSKESMAS. Disamping itu, kami melakukan perijinan baik dari desa maupun sekolah terkait serta dinas. Setelah perijinan selesai kami melakukan penyuluhan baik di SD maupun di MI. Penyuluhan di SD berlangsung pada sore hari, karena bertepatan dengan bulan puasa kami melaksanakan 2 program sekaligus, yaitu penyuluhan dan buka puasa bersama. Bentuk dari penyuluhan ini adalah dengan = Rp. 30.000,-

mempresentasikan materi tentang UKS dan PHBS. Tidak hanya pemberian materi, namun juga ada sesi tanya jawab dan praktek cuci tangan guna mendukung program PHBS itu sendiri. Program yang sama untuk siswa MI Maarif NU GunungGempol, program penyuluhan diikuti kurang lebih 30 siswa, meliputi siswa kelas 4, 5, dan 6. Program penyuluhan di MI ini cukup berbeda jika dibandingkan dengan program penyuluhan di SD. Di MI program penyuluhan dilakukan dengan cara mempresentasikan materi tentang UKS dan pemberian motivasi kepada siswa. Penyuluhan ini sangat 19

berguna bagi siswa guna menambah pengetahuan tentang UKS dan pola hidup bersih dan sehat. Serta diharapkan siswa mampu melakukan kegiatan yang telah diarahkan.

2. PROGRAM PAPANISASI 2.1 Latar Belakang KKN adalah sebuah langkah awal mahasiswa mempelajari aspek sosial kemasyarakatan sebagai bahan dasar untuk menempuh kehidupan di masyarakat yang notabene menganggap mahasiswa adalah

masyarakat kelas tertentu,

tempat bertanya, konsultasi bahkan

mengadukan problema sosial yang sangat kompleks. Permasalahan yang ada di desa berbagai macam rupa dari masalah kesehatan, pendidikan bahkan pembangunan fisik, sarana dan prasarana. Pemberdayaan masyarakat merupakan tema dari KKN TIM II UNDIP 2011 ini dimana masyarakat ikut terlibat dalam pembangunan. Pembangunan Masyarakat adalah sebuah proses pembelajaran sosial yang mendorong pemberdayaan melalui partisipasi masyarakat untuk membangun kemandirian. Tujuan yang sangat penting dari

pembangunan masyarakat adalah terciptanya kemandirian rakyat dan pembangunan yang berkelanjutan. Salah satu ciri atau prinsip pokok dari Pemberdayaan adalah pemberian wewenang yang lebih besar kepada masyarakat sebagai pengguna akhir (end user) untuk mengelola sumber daya (resources) pembangunan yang tersedia secara lebih mandiri. Salah satu hal penting dalam pembangunan fisik desa adalah papanisasi. Papanisasi adalah program pengadaan identitas nama tempat atau petunjuk tempat yang berupa papan yang menjelaskan identitas tempat tersebut yang berfungsi sebagai petunjuk dan nama tempat. Banyak desa yang belum diberi nama desa dan nama dusun. Padahal hal

20

itu penting, agar pendatang, tamu atau orang-orang yang berkunjung ke desa tersebut mengetahui nama desa ataupun dusun tersebut. Oleh karena itu, melalui kegiatan KKN PPM UNDIP ini, kami TIM KKN UNDIP Desa Gununggempol ingin melakukan pemasangan papan petunjuk arah jalan menuju dusun, papan nama dusun dan papan informasi. Besar harapan kami, agar kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi peningkatan pembangunan fisik khususnya wilayah Desa Gununggempol. 2.2 Lokasi Dan Waktu Lokasi : Seluruh dusun di Desa Gununggempol yaitu Dusun Krajan, Tanggal Waktu Jumlah Peserta 2.3 Tujuan Tujuan dilakukannya Pengadaan dan Pemasangan Papan Nama Dusun, Petunjuk a. Memberikan Jalan, dan petunjuk papan informasi adalah untuk: jalan arah seluruh dusun di Desa Bodren, Cliwik : 23 Juli 2011 28 Juli 2011 : 12.00-14.00 : 6 orang

Gununggempol b. Memberikan petunjuk nama seluruh dusun di Desa Gununggempol c. Memberikan petunjuk arah Desa Gununggempol d. Membantu pembangunan fisik Desa Gununggempol e. Memberikan papan informasi di desa Gununggempol 2.4 Sasaran Adapun sasaran kegiatan ini adalah : a. Kepala Desa Gununggempol b. Kepala Dusun Krajan c. Kepala Dusun Bodren d. Kepala Dusun Cliwik 21

e. Petunjuk arah jalan seluruh dusun di Desa Gununggempol yaitu Dusun Krajan, Bodren, Cliwik. Petunjuk nama dusun di Desa Gununggempol yaitu Dusun Dusun Krajan, Bodren, Cliwik. 2.5 Rincian Dana Rincian biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan papanisasi ini adalah: Pembelian Kayu Usuk Pembelian Papan Pembelian Paku Pembelian Cat Pembelian Kuas Pembelian Kertas Pembelian Tripleks Pembelian Tiner Pembelian Seng Pembelian Semen Pembelian Dextro Cat Jumlah 2.6 Penjelasan Kegiatan Bentuk kegiatan Papanisasi Pengadaan dan Pemasangan Papan Nama Dusun, Petunjuk Jalan, dan papan informasi ini dilaksanakan dengan melakukan pengadaan papan dengan membeli kayu dan triplek sejumlah yang dibutuhkan. Kayu tersebut dipotong dengan ukuran 40 cm x 20 cm, usuk dipotong dengan ukuran 150 cm, dan triplek dipotong Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 87000 37500 11000 60000 11000 4500 65000 22000 29000 7500 12000 397500

22

dengan ukuran 42 cm x 60 cm. Kayu kemudian dipasangkan dengan usuk menggunakan paku. Selagi menunggu kayu dan triplek kering, kami membuat mal dengan menggunakan kertas manila yang sudah di print sesuai nama dusun, peyunjuk jalan dan nama kepala dusun kemudian dipotong sesuai huruf dengan menggunakan cutter. Kayu dan triplek yang sudah siap kemudian dicat dengan warna putih, setelah kering kemudian dilakukan pengecatan nama dusun, petunjuk arah jalan dan papan petunjuk jalan. Setelah papan petunjuk jalan dan nama dusun jadi kemudian dipasang sesuai nama dan petunjuk jalan pada 3 dusun yaitu Krajan, Bodren, dan Cliwik.. Dalam pelaksanaan kegiatan ini, Tim KKN UNDIP juga dibantu oleh perangkat desa. Perangkat desa membantu memberikan petunjuk tempat pemasangan papan yang strategis sesuai dengan identitas papan.

3. Program Pemberian Tambahan Pelajaran Setelah Jam Efektif Sekolah Untuk Siswa-Siswi Sekolah Dasar. 3.1. Latar Belakang Berdasarkan identifikasi permasalahan di desa Gununggempol diperoleh kesimpulan bahwa salah satu prioritas permasalahan yang patut untuk diperhatikan adalah mengenai pemberian tambahan bagi siswa Sekolah Dasar (SD). Terkait dengan program studi penyusun, maka fokus dari pemberian tambahan pelajaran adalah bahasa Inggris, sedangkan target dari program ini adalah siswa-siswi SD serta MI di desa Gununggempol. Dengan adanya pemberian tambahan pelajaran ini diharapkan peserta didik dapat menambah kualitas belajar mereka dengan jalan menambah kuantitas waktu belajar mereka. Program ini dilaksanakan agar dapat menjadi salah satu alternatif pengisian waktu luang siswa selepas belajar di sekolah. Selain itu diharapkan para siswa semakin 23

mudah dalam mengulang pelajaran di sekolah dengan disediakannya waktu tambahan pelajaran dengan suasana dan pengajar yang berbeda dari biasanya. 3.2. Lokasi Dan Waktu Kegiatan : Lokasi : Sekolah Dasar Gununggempol dan MI Maarif NU Gununggempol. Tanggal Waktu : 3 Agustus 2011 12 Agustus 2011 : 12.30 15.00 WIB (SD Gununggempol) 13.00 15.00 WIB (MI Maarif NU Gununggempol) 3.3 Tujuan Tujuan dilaksanakannya program pemberian tambahan pelajaran pada anak usia sekolah dasar adalah: a. Untuk membantu pihak sekolah dalam menyampaikan materi pelajaran di luar waktu efektif sekolah. b. Untuk memberikan suasana belajar yang berbeda dan lebih menyenangkan sehingga siswa menjadi lebih mudah dalam menyerap materi pelajaran. c. Untuk memberikan alternatif pengisi waktu luang setelah pulang sekolah bagi siswa. d. Untuk mendekatkan diri dan sebagai sarana sosialisasi yang diharapkan dapat mendekatkan pihak tim dengan masyarakat pada umumnya dan pihak sekolah pada khususnya. 3.4 Sasaran Adapun sasaran kegiatan ini adalah : a. Kepala Sekolah SD N Gununggempol. b. Kepala Sekolah MI Maarif NU Gununggempol. c. Siswa SD N Gununggempol d. Siswa MI Maarif NU Gununggempol.

24

3.5

Daftar Modul a. Bahasa Indonesia untuk kelas 6 SD dan MI oleh Sukini dan Iskandar, Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008. b. Gemar Matematika untuk Kelas VI SD/MI oleh Y. D Sumanto, Heny Kusumawati dan Nur Aksin, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008. c. Ilmu Pengetahuan Alam untuk Kelas VI SD/MI oleh Dwi Suhartanti, Isnani Aziz dan Yulinda Erma, Pusat Perbukuan Departemen Penididikan Nasional, 2008. d. IPS untuk Kelas VI SD/MI oleh Arif Julianto, Nur Siwi Ismawati dan Westriningsih, Pusat Perbukuan Departemen Penididikan Nasional, 2008. e. Pendidikan Kewarganegaraan SD/MI Kelas VI oleh Setiati Widiastuti dan Fajar Rahayuningsih, Pusat Perbukuan Departemen Penididikan Nasional, 2008.

3.6 No. 1. e m 2. b a h a3. s a

Biaya dan Sumber Biaya KETERANGAN Pembuatan surat P tembusan dan administrasi. Tempat pelaksanaan penambahan pelajaran. Rp. 100.000,SD Negeri I Gununggempol dan MI Maarif NU Gununggempol. Transportasi. JUMLAH Rp. 20.000,Rp. 130.000,Swadaya Mahasiswa BIAYA Rp. 10.000,SUMBER Swadaya Mahasiswa

25

3.7

Penjelasan Kegiatan Teknis pelaksanaan pemberian tambahan pelajaran ini meliputi perijinan pada pihak sekolah. Sekolah yang dilibatkan dalam program ini adalah Sekolah Dasar Gununggempol serta MI Maarif NU Gununggempol. Perijinan dilaksanakan dengan disertai surat pengantar dari pihak desa (Terlampir I) dengan agenda tembusan untuk memasuki sekolah serta sosialisasi program pemberian tambahan pelajaran bagi siswa kels VI. Sosialisasi dilanjutkan dengan penyusunan petugas piket tambahan pelajaran. Petugas piket dibagi menjadi 3 yaitu pengajar di SD Gununggempol serta pengajar di MI Maarif NU Gununggempol yang disesuaikan dengan mata pelajaran yang berbasis sama dengan program studi tim di perkuliahan (Terlampir II). Sedangkan tim ketiga beranggotakan mahasiswa KKN di desa Gununggempol yang tidak mendapat giliran mengajar di kedua sekolah tersebut. Tim ini bertugas untuk membantu dalam pengkondisian proses pemberian tambahan pelajaran. Pemberian tambahan pelajaran dilaksanakan pada hari Senin hingga hari Jumat setelah jam efektif sekolah selesai. Waktu mulainya tambahan pelajaran bagi SD dimulai pada pukul 12.30 sedangkan bagi MI dimulai pada pukul 13.00. Penenttuan waktu dimulainya tambahan pelajaran ini disesuaikan dengan permintaan pihak sekolah. Peserta dari program ini berjumlah 30 siswa yang terdiri dari 11 siswa kelas V MI Maarif NU Gununggempol, 8 siswa kelas VI MI Maarif NU Gununggempol serta 11 siswa kelas VI SD Gununggempol. Pada pelaksanaannya pemberian tambahan bagi siswa ini disertai dengan pengadaan absensi yang kemudian akan dipertanggung jawabkan kepada pihak sekolah (Terlampir III). Penentuan peserta tambahan pelajaran ini

26

juga disesuaikan dengan permintaan pihak sekolah serta dalam rangka pemenuhan indikator keberhasilan program tambahan pelajaran.

4. Survey Evaluasi Kinerja Perangkat Desa 4.1 Latar Belakang Dalam konteks desa, definisi umum tata pemerintahan desa adalah tradisi dan institusi yang menjalankan kekuasaan di dalam suatu pemerintahan desa (Pemerintah Desa dan BPD), termasuk (1) proses pemerintahan desa dipilih, dipantau, dan digantikan, (2) kapasitas pemerintahan desa untuk memformulasikan dan melaksanakan

kebijakan secara efektif, dan (3) pengakuan masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan terhadap institusi yang mengatur interaksi antara mereka. Unsur yang terakhir dapat dilakukan melalui tiga struktur komunikasi, yaitu kewenangan, legitimasi, dan representasi. Dari sini terlihat bahwa tata pemerintahan desa tidaklah terbatas pada bagaimana pemerintahan desa menjalankan wewenangnya dengan baik semata, tetapi lebih penting lagi adalah bagaimana masyarakat desa dapat berpartisipasi dan mengontrol pemerintahan desa untuk menjalankan wewenang tersebut dengan baik (accountable). Karenanya, seringkali tata pemerintahan yang baik dipandang sebagai sebuah bangunan dengan 3 tiang. Ketiga tiang penyangga itu adalah transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi. Penyampaian aspirasi merupakan wujud partisipasi masyarakat dan dianggap sangat penting bagi hidup bermasyarakat. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dianggap dapat menghambat komunikasi diantara warga desa dengan pemerintah desa /BPD sehingga perlu adanya kesadaran tentang penyampaian aspirasi warga desa kepada pemerintah desa. Oleh karena itu salah satu cara untuk menjaring aspirasi masyarakat baik berupa kritik, saran, pujian, 27

maupun pertanyaan dilakukan melalui survey langsung di masyarakat yang dijadikan sebagai salah satu program yang telah dijalankan oleh Tim KKN Universitas Diponegoro di Desa Gununggempol. Hasil survey ini kemudian dijadikan sebagai evaluasi terhadap kinerja Pemerintah Desa Gununggempol agar dapat menjadi lebih baik ke depannya.

4.2

Lokasi Dan Waktu Kegiatan Pelaksanaan survey evaluasi kinerja perangkat desa ini dilakukan selama 3 hari di semua dusun yang ada di Desa Gununggempol yaitu Dusun Krajan, Bodren dan Cliwik. Adapun pelaksanaan survey secara terperinci dijelaskan di bawah ini : - Tanggal 23 Juli 2011 melaksanakan survey di Dusun Krajan - Tanggal 26 Juli 2011 melaksanakan survey di Dusun Cliwik - Tanggal 27 Juli 2011 melaksanakan survey di Dusun Bodren

4.3

Tujuan Adapun tujuan dari kegiatan ini antara lain : - Membina hubungan baik dengan masyarakat desa - Mengetahui harapan masyarakat terhadap Pemerintah Desa - Mengetahui kelebihan dan kekurangan kinerja Pemerintah Desa - Menjaring masukan/saran dan kritik dari masyarakat

4.4

Sasaran Adapun sasaran dari program ini adalah masyarakat Desa Gununggempol yang tersebar di tiga dusun yaitu Krajan, Bodren, dan Cliwik. Masing-masing dusun diambil 5 Kepala Keluarga (KK) yang diambil secara acak.

4.5

Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan survey evaluasi kinerja perangkat desa ini dilakukan selama 3 hari disemua dusun yang ada di Desa Gununggempol yaitu

28

Dusun Krajan, Bodren dan Cliwik secara bergantian. Adapun pelaksanaan survey secara terperinci dijelaskan di bawah ini : a. Tanggal 23 Juli 2011 melaksanakan survey di Dusun Krajan yang terdiri dari 4 Rukun Tetangga (RT) dengan sampel: 2 KK di RT. 04, 1 KK di RT. 01, 1 KK di RT. 02, dan 1 KK di RT. 03 b. Tanggal 26 Juli 2011 melaksanakan survey di Dusun Cliwik yang terdiri dari 4 Rukun Tetangga (RT) dengan sampel: 3 KK di RT. 03, 1 KK di RT. 02, dan 1 KK di RT. 01 c. Tanggal 27 Juli 2011 melaksanakan survey di Dusun Bodren yang terdiri dari 3 Rukun Tetangga (RT) dengan sampel: 2 KK di RT. 02, 2 KK di RT. 03, dan 1 KK di RT. 01 4.6 Sumber Dana Adapun biaya dan sumber biaya dalam kegiatan ini berasal dari Tim II KKN Universitas Diponegoro Desa Gununggempol. Berikut rincian biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan ini : - Print referensi/ materi tentang pemerintah desa - Print dan fotocopy materi dan pedoman survey Rp 5.000,Rp 4.000,-

- Print laporan hasil survey evaluasi kinerja perangkat desa Rp 6.000,- Fotocopy laporan Rp 2.000,-

- Jilid laporan hasil survey evaluasi kinerja perangkat desa Rp 3.000,- Jumlah 4.7 Penjelasan Kegiatan Desa Gununggempol yang terdiri dari tiga dusun yaitu Krajan, Bodren, dan Cliwik. Survey dilakukan dengan mengambil sampel pada tiap-tiap dusun dimana sampel yang diambil berjumlah 5 KK (Kepala Keluarga) per dusun. Dalam menjalankan program survey ini, terlebih dahulu Tim KKN Desa Gununggempol meminta izin kepada Kepala Dusun setempat untuk melakukan kunjungan sekaligus survey ke rumah-rumah penduduk. Setelah mendapatkan izin dan persetujuan dari 29 Rp 20.000,-

Kepala Dusun, tim KKN ini dibagi lagi menjadi tim yang lebih kecil (satu tim terdiri dari 2 orang) dan disebar di tiap-tiap Rukun Tetangga (RT). Survey dilaksanakan selama 3 hari dimana pada hari pertama, tepatnya tanggal 23 Juli 2011, tim KKN Desa Gununggempol mengunjungi dusun Krajan yang dikepalai oleh bapak Wahyudi. Kemudian survey kedua dilaksanakan pada tanggal 26 Juli 2011 dengan mengunjungi Dusun Cliwik yang dikepalai oleh bapak Tamiyiz dan dilanjutkan dengan survey ketiga pada tanggal 27 Juli 2011 di Dusun Bodren yang dikepalai oleh bapak Dahoni. 5. Penyuluhan Pemanfaatan Limbah Kulit Kopi Sebagai Pakan Ternak 5.1 Latar Belakang Kabupaten Temanggung adalah salah satu pusat industri perkebunan kopi di Jawa Tengah yang volume limbahnya sangat tinggi. Sebagai contoh di Kecamatan Jumo mencapai 300 ton/tahun. Ketika dilakukan ekplorasi, di daerah Kabupaten Temanggung limbah kopi tersebut tidak dimanfaatkan oleh masyarakat dan bahkan menjadi masalah polusi lingkungan. Sehubungan dengan itu, di dalam kegiatan penyuluhan ini akan didiskusikan suatu rekomendasi mengenai teknologi pemanfaatan limbah kulit kopi sebagai bahan pakan ternak kambing PE. Teknologi rekomendasi pemanfaatan limbah kopi sebagai pakan ternak kambing ini merupakan hasil penelitian terapan langsung di pedesaan yang mendemontrasikan pemanfaatan limbah industri biji kopi baik yang tanpa diproses ataupun yang sudah diproses dengan cara fermentasi sebagai bahan pakan alternatif untuk ternak kambing. Dengan adanya penerapan teknologi fermentasi limbah kulit kopi ini diharapkan masyarakat mampu mengolah limbah kulit kopi yang

30

tadinya kurang termanfaatkan menjadi suatu produk pakan yang bermanfaat dan berkualitas, sehingga mereka mampu menekan biaya produksi seminimal mungkin. Hal ini terkait dengan adanya bantuan dari pemerintah berupa kambing PE yang diberikan pada gabungan kelompok tani dusun Cliwik. 5.2 Lokasi Dan Waktu Lokasi Tanggal Waktu Jumlah Peserta 5.3 Tujuan Tujuan dilaksanakannya program penyuluhan pemanfaatan limbah kulit kopi adalah:. a. Untuk memberikan pengetahuan baru bagi masyarakat tentang pengolahan dan pemanfaatan limbah kulit kopi sebagai pakan alternatif sehingga diharapkan masyarakat nantinya mampu menekan biaya pakan seminimal mungkin. b. Untuk mendekatkan diri dan sebagai sarana sosialisasi yang diharapkan dapat mendekatkan mahasiswa dengan masyarakat pada umumnya dan peternak pada khususnya. 5.4 Sasaran Adapun sasaran kegiatan ini adalah : a. Masyarakat kelompok tani ternak kambing PE b. Masyarakat kelompok tani padi, sayur, dan buah-buahan. c. Masyarakat kelompok tani perkebunan (kopi, tembakau, dll) 5.5 Susunan Acara Susunan acara dalam program penyuluhan UKS dan PHBS adalah sebagai berikut: a. Pembukaan 31 : Dusun Cliwik : 16 Agustus 2011 : 16.00 s.d 18.00 : 20 orang

b. Pemberian sambutan dari kepala Desa c. Pemberian sambutan dari Ketua Kelompok Tani d. Penaympaian materi tentang Pemanfaatan Limbah Kulit Kopi e. Tanya Jawab f. Doa bersama g. Penutupan 5.6 Rincian Dana Rincian biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah: a. Pencarian materi b. Pembuatan dan penggandaan leaflet c. Konsumsi d. Peminjaman tempat 5.7 Penjelasan Kegiatan Program penyuluhan ini dimulai dengan pencarian materi tentang pemanfaatan limbah kulit kopi, baik melalui internet maupun buku penunjang sebagai bahan referensi. Kemudian dilanjutkan dengan penyusunan materi penyuluhan dengan membuat leaflet. Disamping itu, kami melakukan perijinan baik dari desa maupun dari dinas. Setelah perijinan selesai kami melakukan persiapan penyuluhan yang meliputi persiapan tempat, dan materi. Penyuluhan dilaksanakan pada sore hari di kediaman Bapak Suwarno selaku Ketua kelompok tani ternak kambing PE , yaitu penyuluhan dan buka puasa bersama. Bentuk dari penyuluhan ini adalah dengan mempresentasikan materi tentang pemanfaatan limbah kulit kopi sebagai pakan alternatif untuk meningkatkan produktivitas ternak kambing PE. Tidak hanya pemberian materi, namun juga ada sesi tanya jawab. Program penyuluhan diikuti kurang lebih 20 orang. Peserta penyuluhan berasal dari kelompok tani kambing PE di dusun Cliwik 32 = Rp. 10.000,= Rp. 20.000,= Rp 100.000,= Rp. 20.000,-

yang telah mendapatkan bantuan kambing peliharaan. Program penyuluhan ini berlangsung sangat antusias dengan respon masyarakat yang banyak memberikan pertanyaan-pertanyaan menarik seputar materi penyuluhan.

C. Pembahasan Kegiatan (Kekuatan, Kelemahan, Peluang, Ancaman/Kendala) 1. Penyuluhan UKS dan PHBS Kelebihan dari program ini dibanding dengan program yang lainnya adalah program ini mendapat dukungan penuh, baik dari dinas kesehatan maupun dari pihak sekolah sehingga menjadikan kekuatan bagi

keberlangsungan atau berjalannya program penyuluhan UKS ini. Sedangkan kelemahan atau kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah keterbatasan waktu dan kurangnya tenaga penyuluh. Alokasi waktu yang diberikan oleh pihak sekolah sangat singkat, yaitu 2 jam untuk penyuluhan. Tingginya antusiasme peserta dikarenakan kurangnya pengetahuan tentang UKS yang diperoleh dari sekolah. Selain itu, kurangnya tenaga medis yang memberikan penyuluhan secara langsung di sekolah tersebut sehingga siswa yang mengikuti penyuluhan ini cukup banyak. Hambatan yang didapat selama pelaksanaan program penyuluhan ini adalah letak sekolah terutama MI Maarif NU Gununggempol yang terletak jauh dari lokasi posko sehingga membutuhkan waktu tempuh yang lebih lama. Selain itu, Keadaan jalan yang masih berupa tatanan batu membuat perjalanan menuju sekolah menjadi semakin lama. 2. Program Papanisasi Adapun kelebihan menjelaskan identitas tempat tersebut yang berfungsi sebagai petunjuk dan nama tempat. Banyak desa yang belum diberi nama desa dan nama dusun. Padahal hal itu penting, agar pendatang, tamu atau orangorang yang berkunjung ke desa tersebut mengetahui nama desa ataupun dusun tersebut. Oleh karena itu, melalui kegiatan KKN PPM UNDIP ini, kami TIM 33

KKN UNDIP Desa Gununggempol ingin melakukan pemasangan papan petunjuk arah jalan menuju dusun, papan nama dusun dan papan informasi. Besar harapan kami, agar kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi peningkatan pembangunan fisik khususnya wilayah Desa Gununggempol. Adapun kekurangan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan papanisasi ini adalah : a. Cuaca yang tidak menentu yang sering hujan sehingga menghambat proses pelaksanaan program papanisasi seperti pada saat pemotongan terjadi hujan sehingga harus dihentikan, pada waktu pengecetan cuaca mendung sehingga menghambat pengeringan papan, pada saat pemasangan papan terjadi hujan sehingga harus dihentikan. b. Kesulitan dalam pemasangan papan, karena sebagian besar tanah untuk pemasangan papan tanahnya keras, batu-batuan dan pada beberapa tempat terdapat saluran-saluran air. c. Sulitnya mencari letak yang strategis dalam pemasangan papan petunjuk arah jalan dan nama dusun.

3. Program Pemberian Tambahan Pelajaran Setelah Jam Efektif Sekolah Untuk Siswa-Siswi Sekolah Dasar Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan program ini adalah : a. Letak sekolah terutama MI Maarif NU Gununggempol yang terletak jauh dari lokasi posko sehingga membutuhkan waktu tempuh yang lebih lama. b. Keadaan jalan yang masih berupa tatanan batu membuat perjalanan menuju sekolah menjadi semakin lama. c. Perbedaan buku yang dipakai antara SD Gununggempol serta MI Maarif NU Gununggempol menyebabkan tim harus menyediakan bukubuku yang berbeda.

34

d.

Permintaan pihak sekolah mengenai mata pelajaran yang akan ditambahkan mengharuskan tim untuk menyusun jadwal serta piket tambahan pelajaran.

e.

Berdasarkan kesepakatan dengan pihak sekolah, mata pelajaran bahasa Inggris tidak termasuk dalam mata pelajaran yang terlalu diperlukan dalam penambahan pelajaran sehingga program dari tim sedikit mengalami perubahan.

4. Survey Evaluasi Kinerja Perangkat Desa Selama pelaksanaan survey kekuatan tim KKN Desa Gununggempol terletak pada jumlah tim yang cukup besar yaitu terdiri dari 10 orang. Tim besar tersebut kemudian dibagi lagi menjadi tim yang lebih kecil dengan tujuan agar survey dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien. Sedangkan yang menjadi kelemahan dari Tim KKN dalam melakukan survey adalah kurangnya penguasaan dan pemahaman bahasa Jawa halus (krama inggil) yang dimiliki oleh masing-masing individu. Kelemahan ini mengakibatkan komunikasi yang terjalin antara pewawancara dan narasumber sempat berlangsung kurang lancar ketika terjadi miss communication dalam percakapan. Selain kekuatan dan kelemahan, tim KKN Desa Gununggempol juga memiliki peluang serta hambatan dalam pelaksanaan survey. Adapun peluang yang didapat adalah jumlah dusun di desa ini hanya berjumlah tiga dusun dengan jumlah Rukun Tetangga sekitar 3-4 di tiap-tiap dusunnya sehingga memudahkan pembagian tim dan koordinasi. Selain itu sambutan dari setiap tuan rumah atas kedatangan tim KKN sangat baik dan pada umumnya narasumber mau memberikan informasi dengan jujur. Sedangkan yang menjadi hambatan atau kendala adalah letak salah satu dusun yang agak jauh dari dua dusun lainnya sehingga sempat membuat tim kesulitan dalam memetakan lokasi survey. Keperluan-keperluan mendadak 35

yang datang pada saat pelaksanaan survey misalnya undangan rapat yang berasal dari tim kecamatan juga menjadi hambatan tersendiri dalam pelaksanaan survey.

5. Penyuluhan Pemanfaatan Limbah Kulit Kopi Sebagai Pakan Ternak Kendala dari program ini adalah tidak datangnya sebagian peserta yang seharusnya menjadi peserta penyuluhan. Namun permasalahan ini tidak terlalu berpengaruh terhadap indikasi keberhasilan program dikarenakan peserta yang datang telah memenuhi indikator keberhasilan yang dibuat oleh tim. Selain itu kendala dari program ini adalah tidak datangnya PPL desa Gununggempol dikarenakan kegiatan lain yang tidak dapat ditinggalkan. Permasalahan ini dapat terselesaikan dengan memberdayakan tim KKN sebagai penyampai materi penyuluhan

36

BAB IV KESIMPULAN

Diagram Rekapitulasi Waktu Pelaksanaan Program Pokok , Program Pokok Tambahan Dan Program Bantu :

Rekapitulasi waktu pelaksanaan KKN (Dalam Jam Kerja Efektif) sri handayani J2C 0080681 2

program bantu 19% program pokok 81%

Dalam kegiatan KKN PPM 2011 alokasi untuk program pokok adalah sebanyak 234 jam atau sebesar 81%, sedangkan untuk program bantu sebanyak 54 jam atau sebesar 19%.

37

BAB V SARAN/ REKOMENDASI

Dari rangkaian program kerja yang telah Tim II KKN UNDIP kerjakan, ada beberapa hal yang patut menjadi perhatian, yaitu: 1. Penyuluhan UKS dan PHBS dilakukan supaya sejak dini anak dapat hidup bersih dan sehat. UKS juga merupakan bagian penting dalam sekolah sehingga murid perlu tahu tentang UKS. Akan lebih baik apabila ada peragaan dan praktek supaya siswa lebih mengerti. 2. Papanisasi merupakan salah satu program yang hampir selalu dijalankan oleh tiap-tiap tim KKN. Mengingat banyaknya materiyang dibutuhkan untuk program ini membuat besarnya dana yang dibutuhkan untuk melaksanakan program ini. Oleh sebab itu, Tim KKN haruslah pintar-pintar membatasi kewajibannya sebagai pembuat program. Bila tidak,dapat memberatkan Tim KKN sendiri. 3. Pemberian tambahan pelajaran merupakan hal yang seharusnya rutin dilakukan. Mengingat terbatasnya waktu yang dimiliki oleh Tim KKN, maka pemberian tambahan pelajaran yang dapat dilakukan kurang maksimal. Jadi, harus ada inisiatif warga maupun pihak sekolah dalam memberikan tambahann pelajaran bagi siswa-siswinya terutama yang tengah duduk di kelas 6. 4. Evaluasi terhadap perangkat desa sebaiknya tidak hanya dilakukan saat ada tim KKN saja. Evaluasi perlu dilakukan terus-menerus, sehingga dapat membuat kinerja perangkat desa menjadi lebih baik lagi. Oleh karena itu, perangkat desa perlu menyiapkan suatu sarana bagi masyarakat untuk menyampaikan pendapat dan keluhannya. 5. Penyuluhan tentang pemanfaatan limbah seharusnya lebih sering dilakukan sehingga warga masyarakat menjadi lebih terlatih dalam memanfaatkan

38

barang-barang yang kurang bermanfaat seperti limbah kulit kopi ini sehingga menjadi lebih bernilai jual.

39

BAB VI LAMPIRAN 1. Program Penyuluhan UKS dan PHBS

2. Program Papanisasi

40

3. Program Pemberian Tambahan Pelajaran Setelah Jam Efektif Sekolah Untuk Siswa-Siswi Sekolah Dasar

4. Survey Evaluasi Kinerja Perangkat Desa

5. Penyuluhan Pemanfaatan Limbah Kulit Kopi Sebagai Pakan Ternak

41

42