Spw

17
1. Latar Belakang Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan Pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang dipergunakam sebagai kapal bersandar,berlabuh naik turun penumpang dan bongkar muat barang yang dilengkapi fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuahn serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi. Sebagai negara kepulauan, peranan pelabuhan sangat vital dalam perekonomian Indonesia. Kehadiran pelabuhan yang memadai berperan besar dalam menunjang mobilitas barang dan manusia di negeri ini. Pelabuhan menjadi sarana paling penting untuk menghubungkan antarpulau maupun antarnegara. Namun, ironisnya, kondisi pelabuhan di Indonesia sangat memprihatinkan. Hampir semua pelabuhan yang ada di Indonesia saat ini sudah ketinggalan zaman. Pembangunan Pelabuhan Cilamaya adalah salah satu program pembangunan pemerintah yang akan dilaksanakan.Proyek Pelabuhan Cilamaya diharapkan dapat mengurangi penumpukan di Pelabuhan Tanjung Priok dan menarik investor dari luar yang akan mendirikan usahanya.Tetapi rencana Pembangunan Proyek Cilamaya ini tak bias segera dilaksanakan karena ada penolakan baik dari masyarakat maupun dari kalangan pemerintahan. 2. Rumusan Masalah

description

asdf

Transcript of Spw

Page 1: Spw

1. Latar Belakang

Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di sekitarnya dengan

batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan Pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang

dipergunakam sebagai kapal bersandar,berlabuh naik turun penumpang dan bongkar muat

barang yang dilengkapi fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuahn

serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi.

Sebagai negara kepulauan, peranan pelabuhan sangat vital dalam perekonomian

Indonesia. Kehadiran pelabuhan yang memadai berperan besar dalam menunjang mobilitas

barang dan manusia di negeri ini. Pelabuhan menjadi sarana paling penting untuk

menghubungkan antarpulau maupun antarnegara. Namun, ironisnya, kondisi pelabuhan di

Indonesia sangat memprihatinkan. Hampir semua pelabuhan yang ada di Indonesia saat ini

sudah ketinggalan zaman.

Pembangunan Pelabuhan Cilamaya adalah salah satu program pembangunan

pemerintah yang akan dilaksanakan.Proyek Pelabuhan Cilamaya diharapkan dapat

mengurangi penumpukan di Pelabuhan Tanjung Priok dan menarik investor dari luar yang

akan mendirikan usahanya.Tetapi rencana Pembangunan Proyek Cilamaya ini tak bias segera

dilaksanakan karena ada penolakan baik dari masyarakat maupun dari kalangan

pemerintahan.

2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas dapat diambil suatu permasalahan terkait Pembangunan

Pelabuhan Cilamaya yang di canangkan oleh Pemerintah.Dengan dilakukannya

pembangunan pelabuhan cilamaya dikhawatirkan akan memicu timbulnya masalah.

3. Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dilakukan karya tulis ilmiahh ini meliputi:

Mengetahui dampak Pembangunan Pelabuhan Cilamaya terhadap lingkungan wilayah

disekitarnya.

Mengetahui reaksi masyarakat terhadap Pembangunan Pelabuhan Cilamaya.

Page 2: Spw

Mempelajari permasalahan tata ruang wilayah terhadap peraturan pemerintah dan

undang-undang yang berlaku.

4. Catatan Berita/Redaksi

“Nelayan Karawang Tolak Pelabuhan Cilamaya”

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia

(HNSI) Kabupaten Karawang, Jabar, menolak rencana pembangunan Pelabuhan

Cilamaya. Pasalnya, pelabuhan tersebut akan menggerus area tangkapan nelayan.

Dengan begitu, masyarakat pesisir tersebut akan kehilangan mata pencaharian.

Wakil Ketua HNSI Kabupaten Karawang, Sahari (41 tahun), mengatakan, sampai

saat ini belum ada pembicaraan dari pemerintah dengan nelayan. Padahal, yang akan

terkena dampak dari pembangunan pelabuhan tersebut, salah satunya nelayan.

Namun, hingga kini sosialisasi pun tak kunjung ada."Bagaimana kami bisa menerima,

sosialisasi saja tidak ada," ujar Sahari, ROL, Jumat (13/3).

Padahal, untuk membangun infrastruktur seperti pelabuhan ini, harus ada kajiannya.

Terutama, dampaknya terhadap lingkungan. Tetapi, untuk rencana pembangunan

pelabuhan ini, terkesan terselubung. Tak ada pembahasan apapun. Termasuk dengan

nelayan.

Sahari mengaku, bila area tangkapan ikan ini jadi pelabuhan, pasti akan banyak

nelayan yang kehilangan penghasilan. Karena, biar bagaimanapun juga lokasi yang

direncanakan jadi pelabuhan itu, merupakan daerah tangkapan ikan dan rajungan.

"Harus ada kejelasan soal pelabuhan ini. Kami ingin, pemerintah duduk bersama

dengan nelayan," jelasnya.

Page 3: Spw

Sementara itu, Sekda Karawang Teddy Rusfendi Sutisna, mengatakan, sampai saat ini

pembangunan Pelabuhan Cilamaya masih tarik ulur. Ada pihak yang menyebutkan

jadi dibangun.

Namun, ada juga yang menolaknya karena itu, pembangunan ini belum ada kejelasan.

"Tapi, informasi terakhir sudah ada sinyalemen dari Kemenhub," ujarnya.

Terkait dengan penolakan nelayan, pihaknya mengakui itu sangat wajar. Akan tetapi,

pemkab juga tak akan tinggal diam. Terutama, bila menyangkut kerugian yang

diderita nelayan.

Saat ini, pemkab sedang merumuskan formula untuk kompensasi bagi nelayan yang

lahannya tergerus pelabuhan. Formulanya merupakan lapangan pekerjaan baru bagi

mereka. Jadi, bisa saja nelayan diberdayakan jadi pekerja di pelabuhan.

Sumber : https://www.republika.co.id

“Pembangunan Pelabuhan Cilamaya Dikritik Berbagai Pihak”

JAKARTA, KOMPAS.com - Proyek pembangunan Pelabuhan Cilamaya

menimbulkan friksi antara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dengan Pertamina.

Kemenhub sendiri sudah menegaskan bahwa proyek tersebut tetap akan jalan terus

meski ditentang oleh Pertamina.

Kementerian Perhubungan yang dipimpin oleh Ignasius Jonan punya dua alasan

mengapa proyek pembangunan Pelabuhan Cilamaya harus tetap dijalankan. Pertama,

pembangunan tersebut penting lantaran Pelabuhan Tanjung Priok dinilai sudah terlalu

"sumpek" alias padat.

Belum lagi, akses jalan menuju Tanjung Priok dari kawasan Industri di Cikarang dan

Karawang bisa dibilang jalur macet. Hal ini dinilai membuat arus barang dan orang

ke pelabuhan menjadi tersendat.

Page 4: Spw

Kedua, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan pernah mengatakan bahwa Pelabuhan

Tanjung Priok membutuhkan persaingan sehingga mempu "lebih bergairah"

memperbaiki infrastruktur dan layanan di pelabuhan. Disatu sisi, pembangunan

pelabuhan Cilamaya juga dinilai akan mempermudah akses pengiriman barang dari

kawasan industri ke pelabuhan.

Sementara itu Pertamina tak mau kalah, bahkan punya "amunisi" argumentatif yang

lebih kompleks dan cenderung "mengerikan". Pertamina menyebutkan, di area pantai

dan Pembanguan Pelabuhan Cilamaya itu terdapat jaringan pipa dan sumur migas

bawah laut Blok ONWJ (Offshore North West Java). Infrastruktur migas inilah yang

dikhawatirkan Pertamina bisa menuai musibah apabila sampai tertabrak kapal-kapal

besar jika pelabuhan Cilamaya beroperasi.

Menurut Vice President Coorporate Communication Pertamina Ali Mudakir, selain

akan menimbulkan ledakan hebat diarea tersebut, kerusakan infrastruktur migas di

ONWJ juga akan merembet ke hal lain.

Misalnya, kehilangan potensi penerimaan APBN dari Blok ONWJ yang

memproduksi minyak 40.000 barel per hari dan gas 200.000 mmscfd. Saat ini

cadangan migas di wilayah tersebut menurut Pertamina masih 750 juta barel. Apabila

patokan harga minyak mentahnya rata-rata 60 dollar AS per barel, maka nilainya

setara dengan 45 miliar dollar AS.

Potensi lain, Pertamina menyakini pasokan gas untuk listrik PLTGU Muara Karang

dan PLTGU Tanjung Priok, yang sebagiannya digunakan untuk memenuhi kebutuhan

sepertiga wilayah DKI Jakarta akan terhenti. "Jakarta bisa gelap gulita," ujar Ali,

Jakarta, Kamis (5/3/2015).

Tak sampai disitu, terhentinya suplai gas ONWJ yang saat ini memasok gas untuk

Kilang Balongan yang mengancam ketersediaan BBM dan elpiji bagi masyarakat.

Page 5: Spw

Bahkan, Pertamina menyakini sektor pertanian akan terkena imbas. Pasalnya, pabrik

Pupuk Kujang juga mendapatkan suplai gas dari ONWJ.

Secara khusus sektor pertanian dan perikanan di wilayah Cilamaya akan terganggu

akibat peralihan fungsi lahan pertanian dan juga wilayah pesisir. "ONWJ jelas untuk

kepentingan nasional, Pelabuhan Cilamaya untuk kepentingan siapa?," kata Ali.

Alternatif lain

Sementara itu, Direktur Utama Pelindo II RJ Lino punya pandangan tersendiri terkait

pembangunan Pelabuhan Cilamaya. Baginya, friksi antara Kemenhub dan Pertamina

bisa selesai dengan cara sederhana.

Apa itu? Pemerintah harus memikirkan alternatif lain untuk menjawab masalah

sulitna industri mengirimkan barang ke pelabuhan. Secara khusus, Lino pun

memberikan alternatif tersebut dengan membuat inland access waterway dari Tanjung

Priok ke Cikarang dan Cikampek.

Tak perlu sulit memikirkan lahannya, pasalnya saat ini ada satu kanal yang

menghubungkan antara Tanjung Priok dan Cikarang. Kanal itu kata dia sudah cukup

untuk lalu lalang kapal tongkang yang bisa digunakan untuk mengangkut kontainer-

kontainer dari kawasan Industri.

Meski begitu, pemerintah kata dia harus membangun semacam pelabuhan di sekitar

kawasan Industri Cikarang. Sehingga nantinya perusahaan-perusahaan tak perlu

membawa barang produksinya lewat jalur darat ke Pelabuhan Tanjung Priok.

Lino yakin, dengan membuat inland access waterway, masalah akses barang dari

kawasan industri ke Pelabuhan Tanjung Priok bisa lebih efisien.

Penulis : Yoga Sukmana

Editor : Erlangga Djumena

Page 6: Spw

Sumber : https://www.kompas.com

“Pembangunan Pelabuhan Cilamaya Banyak Negatifnya”

JAKARTA - Rencana Pembangunan Pelabuhan Cilamaya, Karawang, Jawa Barat

memang menimbulkan pro dan kontra. Hal ini tidak terlepas akan terganggunya pipa-

pipa gas milik PT Pertamina (Persero).

Selain itu, dengan adanya pelabuhan Cilamaya berpotensi menganggu pengembangan

Pelabuhan New Priok oleh PT Pelindo II (Persero).

Walaupun masih dalam tahap pengkajian mendalam, lalu apa kelebihan dan

kekurangan dari pembangunan pelabuhan ini?

"Plusnya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi," kata Menteri Perencanaan

Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago saat ditemui

Okezone, Jakarta, Minggu (8/3/2015).

Sementara itu dari sisi kekurangannya, kata Andrinof pelabuhan ini mengancam

lahan produktif yang sudah ada. Lahan produktif yang dimaksud adalah wilayah

operasi migas milik PT Pertamina (Persero) yang dikelola oleh PHE Offshore North

West Java (ONWJ).

"Minusnya ya ancaman pengalihan fungsi lahan produktif, lalu lingkungan dan

sebagainya. Makanya tunggu keputusannya kajian tersebut," tukasnya.

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) menyatakan, pembangunan Pelabuhan

Cilamaya, Karawang, Jawa Barat memberikan dampak terhadap operasional Blok

Migas Offshore North West Jawa (ONWJ).

Page 7: Spw

Vice President Pertamina Ali Mundakir menjelaskan, pada kawasan pembangunan

Pelabuhan Cilamaya terdapat pipa minyak dan pipa gas dasar laut milik Pertamina

yang jumlahnya mencapai 200 unit.

Masalahnya, kata Ali, jikalau kapal tengah bergerak dan menyenggol flare bisa

berdampak kebakaran pada pipa, dan itu akan mengganggu seluruh pipa yang

beroperasi.

Sumber : https://www.okezone.com

5. Landasan Teori

5.1 Pengertian Pelabuhan

Pelabuhan adalah sebuah fasilitas di ujung samudera, sungai, atau danau untuk

menerima kapal dan memindahkan barang kargo maupun penumpang ke dalamnya.

Pelabuhan biasanya memiliki alat-alat yang dirancang khusus untuk memuat dan

membongkar muatan kapal-kapal yang berlabuh. Crane dan gudang berpendingin juga

disediakan oleh pihak pengelola maupun pihak swasta yang berkepentingan. Sering pula

disekitarnya dibangun fasilitas penunjang seperti pengalengan dan pemrosesan barang.

Peraturan Pemerintah RI No.69 Tahun 2001 mengatur tentang pelabuhan dan fungsi serta

penyelengaraannya.

Pelabuhan juga dapat di definisikan sebagai daerah perairan yang terlindung dari gelombang

laut dan di lengkapi dengan fasilitas terminal meliputi :

dermaga, tempat di mana kapal dapat bertambat untuk bongkar muat barang.

crane, untuk melaksanakan kegiatan bongkar muat barang.

gudang laut (transito), tempat untuk menyimpan muatan dari kapal atau yang akan di

pindah ke kapal.

Pelabuhan juga merupakan suatu pintu gerbang untuk masuk ke suatu daerah tertentu dan

sebagai prasarana penghubung antar daerah, antar pulau, bahkan antar negara.

Page 8: Spw

5.2 Jenis-jenis Pelabuhan

Bedasarkan PP No 69 Tahun 2001, pelabuhan terdiri dari beberapa jenis.

a. Berdasarkan karakteristik alamnya, pelabuhan terbagi atas pelabuhan terbuka dan pelabuhan

tertutup.

b. Dari sedut teknisnya, pelabuhan terdiri atas pelabuhan alam, pelabuhan buatan, dan pelabuhan

semia alam.

c. Dari segi pelayanannya, pelabuhan terdiri dari pelabuhan umum (Pelabuhan Indonesia I, II, III

dan IV) dan pelabuhan khusus.

d. Dari Lingkup pelayarannya, pelabuhan terdiri dari pelabuhan internasional Hub, pelabuhan

internasional, pelabuhan nasional, pelabuhan regional, dan pelabuhan lokal.

e. Berdasarkan tujuan pelayaran perdagangan luar negeri, pelabuhan terbagi atas pelabuhan

ekspor dan pelabuhan impor.

f. Berdasarkan kapal yang diperbolehkan singgah, pelabuhan terdiri atas pelabuhan laut dan 

pelabuhan pantai.

g. Berdasarkan kegiatan pelayarannya, pelabuhan berbagi atas pelabuhan samudera, pelabuhan

nusantara, dan pelabuhan pelayaran rakyat.

h. Dan berdasarkan peranannya, pelabuhan terdiri dari pelabuhan transito dan pelabuhan ferry.

5.3 Fungsi Pelabuhan

Adapun fungsi pelabuhan yaitu sebagai berikut:

1. Gateway

Sebagai gatewaw (Pintu Gerbang) suatu negara atau daerah, karena suatu kapal dapat

memasuli suatu negara/daerah melalui pelabuhan negara atau daerah yagng bersangkutan.

Page 9: Spw

2. Interface

Pelabuhan berfungsi sebagai interface (penghubung), makudnya bahwa plabuhan dengan

segala fasilitasnya yang tersedia dapat melakukan kegiatan pemindahan muatan dari

angkutan laut (kapal) keangkutan darat atau sebaliknya.

3. Link\

Pelabuhan berfungsi sebagai link (mata rantai), maksudnya adalah bahwa pelabuhan

merupakan mata rantai dari proses transportasi (pengangkutan) muatan dari daerah

produsen (asal barang) sampai kedaerah penerima atau konsumen.

4. Industry Entity (Estate/Zone)

Pelabuhan sebagai industry entity (kawasan industri), masudnya adalah karena perubahan

mrupakan lingkungan kerja yang bersifat dinamis, maka penyediaan berbagai fasilitas

pelabuhan perlu dikembangkan termasuk fasilitas untuk industri, terutama industri yang

ada hubungannya dengan perkapalan dan transportasi laut lainnya.

6. Pembahasan

6.1 Dampak Lingkungan

Pembangunan Pelabuhan Cilamaya memiliki dampak terhadap lingkungan

sekitar.Dampak yang akan terjadi jika pembangunan pelabuhan Cilamaya jadi dilaksanakan yaitu

akan hilangnya mata pencaharian warga sekitar pesisir yang umumnya nelayan dan

petani,berubahnya ekosistem laut karena pesisir adalah wilayah yang biasa digunakan ikan-ikan

untuk berkembang biak dan tempat ikan-ikan kecil sebelum kelaut dalam selain itu juga dampak

lainnya yaitu akan mengganggu supply minyak dan gas,karena di perairan cilamaya ada sekitar

1900 pipa minyak dan gas yang dikhawatirkan akan terganggu dan terlebih bias membahayakan

jika sampa meledak dan menimbulkan korban jiwa.

Page 10: Spw

6.2 Reaksi Masyarakat Terhadap Pembangunan Pelabuhan Cilamaya

Dalam Pembangunan Pelabuhan Cilamaya tak bisa berjalan mulus,banyak halangan yang

harus dihadapi karena banyak pendapat dari berbagai kalangan,pemerintah,pengusaha,Lsm,dan

masyarakat.Pro kontra banyak bergulir dalam rencana pembangunan pelabuhan kalimaya karena

hal tersebut berdampak langsung dengan masyarakat yang hidup di lingkungan yang akan di

bangun Pelabuhan Kalimaya.

Pembangunan Pelabuhan Cilamaya di Karawang, Jawa Barat, masih menuai kontroversi,

baik dari segi efektivitas logistik, energi, lingkungan dan keberlangsungan hidup masyarakat

sekitar. Salah satu yang menolak rencana proyek pelabuhan di kawasan Cilamaya adalah PT

Pertamina (Persero) karena mengancam keberlangsungan produksi minyak sebanyak 40.000

barel minyak per hari dan gas 200 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).

Menurut Manajer Media Pertamina Adiatma Sardjito, hilangnya produksi minyak dan gas

sebesar itu sama dengan berkurangnya pemasukan APBN sebesar Rp21 triliun per tahun. “Di

bawah laut itu ada pipa migas 1.900 kilometer atau tiga kali jarak Jakarta-Surabaya, terbayang

bagaimana ruwetnya dan kalau terbakar susah matinya,” katanya.

M Riza Damanik, Ketua Dewan Pembina Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI),

menyebut bahwa pembangunan pelabuhan Cilamaya menyalahi tata ruang, karena berdasarkan

Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2012 tentang Tata Ruang Kabupaten Karawang, Jawa

Barat, wilayah Kecamatan Tempuran dan sekitarnya merupakan kawasan pertanian.

“Strategi pembangunan sesuai Pasal 5, bahwa prioritas pembangunan di Karawang itu,

khususnya di kawasan Tempuran, itu untuk kawasan pertanian,” kata Riza. Kemudian, Pasal 38

Perda tersebut menyatakan, kawasan Kecamatan Tempuran dan sekitarnya merupakan wilayah

budi daya perikanan.

Dua pasal tersebut harusnya menjadi landasan untuk memastikan menumbuhkembangkan

pertanian dan perikanan di wilayah tersebut, bukan untuk membangun pelabuhan.

“Pembangunan Cilamaya bertabrakan dengan Perda Tata Ruang Karawang. Ada 70.000 keluarga

yang sejatinya bergantung pada potensi perikanan di pesisir Karawang,” katanya.

Page 11: Spw

Selain bertentangan dengan Perda Tata Ruang Karawang, pembangunan Pelabuhan Cilamaya

juga berpotensi melanggar UU Kelautan Nomor 32 Tahun 2014 yang menyatakan bahwa laut

selain mempunyai fungsi strategis sumber pangan juga sangat melindungi lingkungan

berdasarkan daya dukung yang ada, serta kearifan lokal.

“Saya kira tidak salah, nelayan dan petani keberatan dengan pembangunan pelabuhan di

Cilamaya, karena memang kita melihat secara faktual, pelabuhan itu menyingkirkan nelayan dan

petani karena dampak lingkungan dari pembangunan itu. Kami KNTI menolak pembangunan

pelabuhan Cilamaya,” katanya.

Riza juga menilai rencana pembangunan Pelabuhan Cilamaya terbilang janggal, karena tidak

masuk dalam rancangan pembangunan menengah Bapenas 2015-2019, yakni akan

mengembangkan 24 pelabuhan selama 5 tahun ke depan terkait rencana tol laut pemerintahan

Joko Widodo (Jokowi).

“Lima dari 24 pelabuhan itu adalah pelabuhan utama yakni di Sumut, Jakarta, Surabaya,

Makassar, dan Sorong, sedangkan 19 lainnya adalah pelabuhan pendukung. Pembangunan tol

laut itu, baik lima pelabuhan dan 19 lainnya, sama sekali tidak ada Cilamaya,” kata Riza.

Sementara, aktivis lingkungan Ubaidilah menilai pembangunan Pelabuhan Cilamaya lebih

banyak mudarat daripada manfaatnya, karena mengancam kehidupan nelayan, kearifan lokal,

sosial budaya, lumbung padi atau pertanian, potensi laut, serta produksi minyak dan gas.

“Selain harus mendapat persetujuan masyarakat, juga harus perhatikan UU lingkungan hidup,

perairan, pertanian, dan seterusnya. Kalau kita kaji tata ruangnya, itu jauh dari kelayakan,” kata

Ubaidilah.

Sementara, nelayan di wilayah Cilamaya meminta wakil rakyat di Senayan, mencarikan solusi

agar pemerintah membatalkan rencana membangun Pelabuhan Cilmaya, karena akan mematikan

mata pencarian di sektor perikanan serta dampak turunannya di wilayah tersebut.

Page 12: Spw

7. Kesimpulan

Dalam pengembangan wilayah untuk menunjang dan menggerakan kegiatan ekonomi

yang dicanangkan oleh Pemerintah yaitu Pembangunan Pelabuhan Kalimaya.Pengembangan

wilayah haruslah memperhatikan beberapa aspek.Aspek-aspek tersebut diantaranya yaitu

social,ekonomi,budaya dan lain-lain.Dalam Pembangunan Pelabuhan Cilamaya menuai pro dan

kontra serta penolakan dari berbagai pihak yaitu Pertamina dan Masyarakat.Sehingga Pemerintah

diharapkan lebih bijak menyikapi hal tersebut dan mengkaji kembali dampak yang akan terjadi

apakah banyak berdampak positif atau negatif karena pencapaian pengembangan wilayah yaitu

berdampak positif untuk masyarakat serta lingkungan disekitarnya.