Spo Budaya Keselamatan Pasien

2
RUMAH SAKIT UMUM WIRADADI HUSADA Jl. Menteri Supeno 25 Sokaraja – BMS PROSEDUR BUDAYA KESELAMATAN PASIEN No. Dokumen : MED.SPO.37.02.20 15 No. Revisi : Halaman : 1 / 2 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit 7 Februari 2015 Ditetapkan : Direktur RSU Wiradadi Husada dr. Laeli Isticharijah NIPRS. 0110001 Pengertian Keselamatan pasien rumah sakit merupakan suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Tujuan Mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil. Kebijakan Prosedur 1. Seluruh personel RS memiliki kesadaran yang konstan dan aktif tentang hal yang potensial menimbulkan kesalahan. 2. Baik staf maupun organisasi RS mampu membicarakan kesalahan, belajar dari kesalahan tersebut dan mengambil tindakan perbaikan. 3. Bersikap terbuka dan adil / jujur dalam membagi informasi secara terbuka dan bebas, dan penanganan adil bagi staf bila insiden terjadi. 4. Pimpinan terkait menerangkan bahwa penyebab insiden keselamatan pasien tidak dapat dihubungkan dengan sederhana ke staf yang terlibat. Semua insiden berkaitan juga dengan sistem tempat orang itu bekerja. 5. Perubahan nilai, keyakinan dan perilaku menuju keselamatan pasien penting bukan hanya bagi staf, melainkan juga semua orang yang bekerja di RS serta pasien dan keluarganya. Tanyakan apa yang bisa mereka bantu untuk meningkatkan keselamatan 1

description

fdfd

Transcript of Spo Budaya Keselamatan Pasien

RUMAH SAKIT UMUMWIRADADI HUSADA

Jl. Menteri Supeno 25Sokaraja BMSPROSEDUR BUDAYA KESELAMATAN PASIEN

No. Dokumen :MED.SPO.37.02.2015

No. Revisi :

Halaman :1 / 2

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALTanggal Terbit

7 Februari 2015

Ditetapkan :Direktur RSU Wiradadi Husada

dr. Laeli IsticharijahNIPRS. 0110001

PengertianKeselamatan pasien rumah sakit merupakan suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman.

TujuanMencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.

Kebijakan

Prosedur1. Seluruh personel RS memiliki kesadaran yang konstan dan aktif tentang hal yang potensial menimbulkan kesalahan.2. Baik staf maupun organisasi RS mampu membicarakan kesalahan, belajar dari kesalahan tersebut dan mengambil tindakan perbaikan.3. Bersikap terbuka dan adil / jujur dalam membagi informasi secara terbuka dan bebas, dan penanganan adil bagi staf bila insiden terjadi.4. Pimpinan terkait menerangkan bahwa penyebab insiden keselamatan pasien tidak dapat dihubungkan dengan sederhana ke staf yang terlibat. Semua insiden berkaitan juga dengan sistem tempat orang itu bekerja.5. Perubahan nilai, keyakinan dan perilaku menuju keselamatan pasien penting bukan hanya bagi staf, melainkan juga semua orang yang bekerja di RS serta pasien dan keluarganya. Tanyakan apa yang bisa mereka bantu untuk meningkatkan keselamatan pasien RS.6. Penjelasan/pemahaman tentang aktivitas organisasi RS yang bersifat resiko tinggi dan rentan kesalahan.7. Lingkungan yang bebas menyalahkan, sehingga orang dapat melapor kesalahan tanpa penghukuman.8. Pimpinan wajib berkomitmen mendukung dan memberikan penghargaan kepada staf yang melaporkan insiden keselamatan pasien, bahkan meskipun kemudian dinyatakan salah.9. Komunikasi antar staf dan tingkatan harus sering terjadi dan tulus.10. Terdapat keterbukaan tentang kesalahan dan masalah bila terjadi pelaporan.11. Pembelajaran organisasi. Tanggapan atas suatu masalah lebih difokuskan untuk meningkatkan kinerja sistem daripada untuk menyalahkan seseorang.12. Seluruh staf harus tahu apa yang harus dilakukan bila menemui insiden: mencatat, melapor, dianalisis, memperoleh feed back, belajar dan mencegah pengulangan.

Unit Terkait Seluruh unit kerja RS

2