Spln 95 1994 Trafo Dgn Pengaman Sendiri Fase Tunggal Untuk j

17
sT-{rD--ln SPLN95:f994 I-empiran Kcputusan Direksi P.T. PLN (PERSERO) No. : 04OJC/O591I:DIR/I99zS, tanggal 8 Nopcmber t994 TRANSFORMATOR DENGAN PENGAMAN SENDIRI EASE TUNGGAL UNTUK JARINGAN SISTEM FASE-TIGA 4-KAWAT P.T. PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PERSERO) J.{LAN TRUNOJOYO NO. 135 - KEBAYORAN BARU - JAKARTA 12160

Transcript of Spln 95 1994 Trafo Dgn Pengaman Sendiri Fase Tunggal Untuk j

sT-{rD--ln S P L N 9 5 : f 9 9 4I-empiran Kcputusan Direksi P.T. PLN (PERSERO)

No. : 04OJC/O591I:DIR/I99zS, tanggal 8 Nopcmber t994

TRANSFORMATORDENGAN PENGAMAN SENDIRI

EASE TUNGGALUNTUK JARINGAN

SISTEM FASE-TIGA 4-KAWAT

P.T. PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PERSERO)J.{LAN TRUNOJOYO NO. 135 - KEBAYORAN BARU - JAKARTA 12160

SPLN 95:1994

TRANSFORMATOR DBNGAN PENGAMAN SENDIRIFASE TUNGGAL UNTUK JARINGANSISTBM FASE-TUNGGAL 4 - KAWAT

Disusun oleh :

Kelompok Pembakuan Bidang Transmisi denganSurat Keputusan Direksi Pemsahaan Umum Lis-trik Negara No.: 077IDIR/88 tanggal2l September1988;

Kelompok Kerja Transfomnator Tenaga denganSurat Keputusan Kepala Pusat PenyelidikanMasalah Kelistrikan No. 035. IV 494lPPMK/ 1992tanggal 30 Mei 1992;

Diterbitkan oleh :

P.T. PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PERSERO)

Jln. Trunojoyo Blok M V135 - Kebayoran Baru

JAKARTA 12160

1994

t .

2.

- i -

SPLN 95:1994

(kosong)

- i i -

SPLN 95 :1994

Susunan Anggota Kelompok Pembakuan Bidang Transmisi

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perusahaan Umum Listrik Negara

No.: 077|DIR/88 tanggal 21 September 1988

I Kepala Dinas Pembakuan, Pusat Penyelidikan Masalah Kelistrikan

(erofficio) (*)

2. Ir. Rosid

3. Ir. Bambang hawadi

4. Ir. Hoedojo

5. Ir. Hasim Soerotaroeno

6. Ir. Sambodho Sumani

7. Ir. Adiwardojo Wanito

8. Ir. Soewadji

9. Ir. Gumirang

10. Ir. Imam Mashud

I l. Iskandar Kasirr\ BEE

12. Ir. Soena{o Sastrosewojo

13. Ir. J.Soekarto

14. Ir. Moch.Basri

15. H. Iskandar, BEE

16. Ir. ' l jahvo Sasmoyo

17. Ir. M.Agus Djumhana

18. Ir. Wayan Delim

19. Ir. Marsahala Samosir

20. Ir. PieterMabikafola

: Sebagai Ketua merangkap

Anggota Tetap

Sebagai Ketua Harian merangkap

Anggota Tetap

Sebagai Sekretaris merangkap

Anggota Tetap

Sebagai Wakil Sekretaris merangkap

Anggota Tetap

Sebagai Anggota Tetap

Sebagai Anggota Tetap

Sebagai Anggota Tetap

Sebagai Anggota Tetap

Sebagai Anggota Tetap

Sebagai Anggota Tetap

Sebagai Anggota Tetap

Sebagai Anggota Tetap

Sebagai Anggota Tetap

Sebagai Anggota Tetap

Sebagai Anggota Tetap

Sebagar Anggota Tetap

Sebagai Anggota Tetap

Sebagai Anggota Tetap

Sebagai Anggota Tetap

Sebagai Anggota Tetap

(*) Masgunarto Budimarq MSc.

- i i i -

SPLN 95:1994

Susunan Anggota Kelompok Kerja Transformator Tenaga

Surat Keputusan Kepala Pusat Penyelidikan Masalah Kelistrikan

No.: 035.K|494|PPMI(1992 tanggal 30 Mei 1992

L Ir. Adiwardojo Warsito

2. Ir. Sriwidjojo

Sebagai Ketua

merangkap Anggota

Sebagai Sekretaris

merangkap Anggota

Sebagai Anggota

Sebagai Anggota

Sebagai Anggota

Sebagai Anggota

Sebagai Anggota

Sebagai Anggota

Sebagai Anggota

Sebagai Anggota

Sebagai Anggota

Sebagai Anggota

Sebagai Anggota

Sebagai Anggota

Sebagai Anggota

Sebagai Anggota

Sebagai Anggota

Sebagai Anggota

Sebagai Anggota

Sebagai Anggota

Sebagai Anggota

12.

1 3 .

14.

1 5 .

16 .

t7.

18 .

19 .

20.

2 T ,

Ir. Renville Sapulete

Ir. Manu Sukendro

Muharnad Nu'man BEE

Ir. Bowo Setiadi

Ir. Sutjipto Suwono

Achmad Riandhie BE

Ir. Asyraf D. Ismail

Ir. Ardianadi Isbat

Ir. Suharijadi

Ir. M. Machin

Ir. Bambang Susilo

Ir. Vickner Sinaga

Ir. Idham Khalid. MSc

Ir. Handoko

Ir. Agus Priambodo

Ir. Alexander Harahap

Ir. Halomoan Sibarani

Ellan Syahlan BEE

Ir. Nono Subianto

- i v -

SPLN 95 :1994

DAFTAR ISI

PASAL 1- RUANG LINGKUP DAN TUJUAN

PASAL 2. DEFINISI DAN STANDAR TERKAIT

IIalaman:

1. Ruang lingkup

2. Tujuan

-J .

4 .

Definisi

Standar terkait

PASAL 3 - KONDISI PELAYANAN

5. Letak geografis dan keadaan iklim

PASAL4-NILAI PENGENAL

6. Pengenal

6.I Doya pengenal

6.2 Tegangan sadapan pengenal

PASAL 5 - PENANDAAN

7. Papan nurma

8. Penandaan fase

PASAL 6 - SISTEM PENGAMAN

9. Sistem pengaman

9.1 Pemutus tenaga

9.2 Pengaman lebur

9.3 Arester

9.4 Karakteristik pemutus tenaga

-J

5

3

-l

J

3

222

- v -

SPLN 95 :1994

PASAL 7 - KARAKTERJSTIK ELEKTRJS

10. Karakteristik elektris

I0.l Nilai maksimum rugi total

10.2 Spesifkasi

10.i Toleransi

PASAL 8. KONSTRUKSI

I l. Konstruksi

I I . I Umum

I 1.2 Komponen dan bahan baku

I L3 Int i besi

I1.4 Belitan

1 1.5 Sadapan

I 1.6 Busing

I 1.7 Tangbi

I 1.8 Sistem pendingn

I 1.9 Sistem pengctman

PASAL 9. PENGUJIAN

-J

3

4

4

12.

l 3

5

5

5

5

5

5

5

6

6

6

7

7

7

7

8

8

8

rutrn

t 4

Persyaratan umum bagi pengujian;enis,

Pengujian

I3.I Uji jenis

I3.2 Pengujian lenis

I3.i Pengujian rutin

13.4 Uji khusus

13.5 Uji serah terima (uji contoh)

PASAL 10.

Perlengkapan

14.I Lampu sinyal

11.2 Kuping pengangkat (,fiing Lug,)

I4.3 Cantel

14.1 Terminal pembumian

dan khusus

PERLENGKAPAN

9

9

9

9

9

- v l -

SPLN 93:1994

TRANSFORMATOR DENGAN PENGAMAN SENDIRIFASE TUNGGAL UNTUK JARINGAN

SISTEM FASE - TIGA 4 - KAWAT

PASAL 1 - RUANG LINGKUP DAht TUJUAI\

1. Ruang linglup

Standar ini dimaksudkan untuk memberikan petunjuk mengenai spesifikasi transformator dengan penganun

sendiri, fase-tunggaldenganbusingTeganganPrimertunggal, korstruksi pasangan luar jenis cantel, kapasitas

5 sampai dengan 50 kVA, Tegangan Primer pengenal 11547 V dan Tegangan Sekunder pengenal 4841242Vpada tegangan sistem 400/231 Volt.

Standar ini dimaksudkan sebagai dasar untuk menentukan kinerja dan pengzlman dari peralatan tercakup

dan untuk membantu dalam pemilihan peralatan yang sesuai.

Transformator dengan pengailun sendiri, fase tunggal digunakan pada jaringan dengan sistem fase-tiga 4- kawat.

Trafo ini didesain untuk pasangan tiang.

2. Tirjuan

Tujuannya ialah untuk memberikan pegangan yang terarah baik bagl pemesanan oleh P.T. PLN

(PERSERO) maupun pembuatan serta pengujian oleh pabrikaa penjual dan lembaga penguji dalam dan

luar negeri.

Dalam standar ini ditetapkan spesifikasi umum bagi transformator dengan penganum sendiri baik produksi

dalam negeri maupun yang diimpor. Dalam pemesarum P.T.PLN (PERSERO) dapat menetapkan lebih

lanjut spesifikasi khusus masing-masing bagi transformator produksi dalam negeri dat yang diimpor sesuai

dengan pengalaman dan kebutuhan P.T. PLN (PERSERO).

PASAL 2 - DEFINISI DAN STANDAR TERKAIT

3. Definisi

Transformator dengan pengaman sendiri adalah suahr transformator distribusi fase tunggal terendam minyak,

berpendingin alami yang dilengkapi dengan sistem penganum ams hubung singkat yang ditempatkan di

dalam trarxformator dan yanrg dapat dipasang di tiang. Disamping itu pada sisi primer dilengkapi pula

dengan arester.

4. Standar terkait

Standar ini disusun berdasarkan dan menrpakan kesatuan dengan standar-standar PLN tentang transformator

tenaga dan yang berkaitan yaitu:

l) SPLN 8-1: l99l Bagran I : Umum

2) SPLN 8-2: 1991 Bagian 2 : Kenaikan suhu

3,1 SPLN 8-3: 1991 Bagran 3 : Tingkat isolasi dan uji dielektrik

- 1 -

SPLN 95:1994

4) SPLN tt-3-1. l99l Bagian 3-1 : Tingkat isolasidan uji dielektnk, jarak batas luardi udara

5) SPLN 84: l99l Bagian 4 : Sadapan dan hubungan

6) SPLN 8-5 . l99l Bagian 5 : Kemampuan menahan hubung singkat

7) SPLN 50 : 1982 Spesifikasi transformator distnbusi

PASAL 3 - KONDISI PELAYANAN

5. Letak geografis dan keadaan iklim

Geografi : Kawasan ekuator

Ketinggian : Kurang dari 1000 m di atas permukaan laut *)

Kelembaban '. 60oh sampai l00o

Suhu : - julat suhu sekitar l0 - 40 oC

- suhu maksimum rala-rata tahunan 30 C

- suhu maksimum rala-nla harian 30 oC

P A S A L 4 . N I L A I P E N G E N A L

6. Pengenal

Data-data yang perlu dicantumkan adalah daya pengernl dan tegangan sadapan pengenal.

6.1 Daya pengenal

Daya pengenal Transformator Dengan Pengaman Sendiri adalah sebagar benkut :

5 KVA

IO KVA

15 KVA

25 kVA dan

50 KVA

Dengan pengenal tersebut bisa dicat langsung pada permukaan tangki trafo atau bisa benrpa papan nalna

yang dipasang pada tangki trafo. Warnanya hams dibuat kontras dengan warna tangki trafo dan tidak mudah

hilang dan terhapus.

6.2 Tegangan sadapan pengenal

Lima langkah penyadapan tanpa beban di sisi primer 221W, zll)./T, 201W, lgl'fT, l8/\rf kV.

*) Jika ketinggian di atas 1000m, lihat SPLN 8-2,ayat 4.3 dan SPLN 8-3, ayaL 4.

t

I

- 2 -

SPLN 95:1994

PASAL 5 . PENANDAAN

7. Papan nama

Dipasang dengan sekrup pada keempat sudutnya di salah satu sisi penopang bagian bawah pada permukaanbusing sekunder.Ukuran papan nama minimum 100 x 60 mm, besar tulisan disesuaikan (atau disesuaikan dengan ukuranpenopang).

Catatan; Papan nama berisikan a-l :l. Macam transformator : DPS 7. Frekuensi pengenal 13. Pendinginan2. Nomor standar : SPLN 95 8. Tegangan pengenal 14. Berat total3. Nama pabrikan 9. Ams pengenal 15. Berat minyak4. Nomor seri 10. Impedansi 16. Jenis minyak5. Tahun pembuatan I l. Tegangan dan posisi sadapan 17. TID6. Daya pengenal 12. Kenaikan suhu 18. No. Kontrak

19. Diagram pengawatan Kumparandan polaritas

8. Penandaan lase

Pr imer : Hr -ESekunder Xl, x2, x3, x4

PASAL 6 - SISTEM PENGAMAN

9. Sistem pengaman

Sistem pengaman arus hubung singkat, beban lebih dan tegangan lebih terdiri dari pemutus tenaga pada sisisekunder dan pengaman lebur serta arester pada sisi primer. Ketiga pengaman tersebut merupakan suatukesatuan transformator.

9.1 Pemutus tenaga

Pemutus tenaga secara termal dikoordinasikan dengan belitan transformator sehingga hanya beke{a bilaperlu untuk mengamankan belitan transformator terhadap gangguan luar.

g.2 Pengaman lebur

Pengaman lebur pada sisi primer dikoordinasikan dengan pemutus tenaga sisi sekunder sehingga pengamanlebur hanya beke{a bila perlu untuk memutuskan transformator dan jaringan distribusi karena gangguanbelitan transformator atau gangguan dalam lairurya.

9.3 Arester

Arester yang dipakai dari kelas 18 kV.

9.4 KaraHeristik pemutus tenaga

Pemilihankarakteristikpemutus tenaga harus memenuhi persyamtan sebagai penganumbeban lebihdan arushubung singkat.

PASAL 7 - KARAKTERISTIK ELEKTRIS

10. Karakteristik elektris

l0.l Nilai maksimum rugi total

Standar ini menetapkan nilai maksimum rugi total(dalam o/o terlndap daya pengenal), yaitu rugibebannoldan mgi beban penuhpada 75oC, faktor daya I dan beban l00yo untuk transformator dengan pengaman

|cngrfiIan sendiri fase-tunggal sebagai berikut.

- 3 -

SPL:i 95 : t99{

Tabel IRugr total maksimum

Daya pengenal (kVA) ) l0 l 5 25 50

Rugi total (%o) 3,4 2,8 2,33 1,96 1,51

10.2 SpesiJikasi

Tabel 2 berikut ini menrpakan spesifikasi trarnformatordengan pengarum sendiri fase-tunggal sesuai standar

PLN.

Tabel 2

Spesifikasi pasangan luar jenis cantel

10.3 Toleranst

Toleransi menunjuk kepada SPLN8-1.1991, pasal 7 ayat 8.

No. Uraian Satuan Spesifrkasi

20.

Daya pengenalJumlah faseFrekuensi pengenalTegangan primer pengenalTegangan sekrmder pengenal

Kelompok vektorTegangan uji impuls pettr

Tegangan uji tegangan terapanpada sisi sekunderTegangan uii induksiKelas isolasi teganganKelas suhu isolasiKenarkan suhu maksimum belitanKenaikan suhu maksimum minyak

atasCara pendrngrnanImpedansiRugi beban nolRugi beban padabeban pengenal

Arus beban nolEfisiensi (%):- Faktor daya 1,0

beban 100 oh

beban 75 o/o

beban 50 %beban 25Yo

- Faktor daya 0,8beban 100%beban 75 o/o

beban 50 %beban 25 Yo

Pengatwan teg. pada beban Penuhfaktor daya 0,8faktor daya 1,0

KVA

HzVV

k;

"K

Yo

ww%

Vo%%Yo

%%%%

%%

KVKVKV

J

4024A55

5I50t15474U/242Ii0125

50ONAN) s501202,4

96,7796,9696,9095,92

95,9296,2396,1594,56

2,822.40

10I50Lt5474841242Ii0125

J

4024A55

50ONAN2:5602202,3

97,2797,6197,7596,62

96,6297,0397,2096,44

2,912,21

1 5 l z s1 l rs o l s o11547 | 1rs47484t242 | 4841242rio I rio12s I tzs

s o l s OONAN I ONANr s l ? 5t t J I - r -

7s I tos27s | 38s2,0 I 1,60

A Ir l40 124 IA l

I) ) l

J

4024A5 5

97,7298,0098,7297,16

97,7697,5197,6697.02

98,0898,3198,4197,16

97,6197,9098,0397,48

2,731,56

2,851,85

50I50r15474841242Ii0125

5

4024A5 5

50ONAN) \17058s1,40

98,5198,6998,7598,1 5

98,1 598,3698,4497,98

2,75r20

- 4 -

SPLN 95:1994

PASAL 8 . KONSTRUKSI

11. Konstruksi

11.1 Umum

Pada dasarnya mengacu ketentuan pab SPLN 50 : 1982, kecuali beberapa perubahan dan tambahan.

Hal-hal yang sudah berubatU dinyatakan tidak berlaku lagi.

11.2 Komponen dan bahan baku

Transformator dirancang dan dibuat dari komponen danbahan-bakuyangsalnasekali bamdansesuaidengan

persyaratan desain sebagaimana ditetapkan oleh SPLN.

Transformator dilengkapi pula dengan alat-alat pelengkap yang sama sekali bam dan sesuai dengan spesifikasi

yang ditetapkan oleh fabrikan. Bagi trarsformator produksi dalam negeri yang dimaksudkan dengan fabrikan

ialah pemberi lisersi. Komponen, bahan-baku dan alat-alat pelengkap tersebut serta penyelesaiannya hamslah

disesuaikan pula dengan geografi dan iklim Indonesi4 khususnya mempunyai sifat tahan karat (korosi).

I1.3 Inti besi

Sirkuit magnetis dibuat dari besi silikon (grain oriented silicon steel) dan membentuk rangkaian magnetis ter-

tutup.

Rangka inti besi hams dibaut dengan tangki trafo sehingga kokoh dan mudah dalam pemasangan maupun

dalam melepas/membongkamya.

11.4 Belitan

Belitan dibuat dari tembaga alau aluminium berisolasi berkonduktivitas tinggl dan terendam minyak.

Antara belitan dengan tangki bagian bawah diberi sekat sebagai tumpuan belitan sekaligus sebagai isolator.

Bentuk belitan adalah konsentris.

11.5 Sadapan

Sadapan diletakkan sedemikian sehingga kokoh bisa dioperasikan melalui pengatur posisi sadapan, yang

dipasang di bagian luar tangki trafo dan bisa dioperasikan dalam keadaan bertegangan tanpa beban.

Sadapan dipasang terendam minyak trafo dan terdiri dari 5 langkah (lihat Ayat 6.2).

11.6 Busing

I 1.6.1 Busing tegangan primer

Busing tegangan primer dibuat dari ponelen dengan jarak rambat minimum 430 mm, dan dilengkapi denga4

termirnl untuk keperluan penghubung dengan penampang minimal 70 mmz pada bagian atas busing.

Busing tegangan pnmer hanrs ditempatkan pada permukaan tutup transformator secara kedap (memakai

perapat).

1 1.6.2 Busing tegangan sekunder

Busing tegangan sekunder dibuat dari porselen dan dilengkapi dengan terminal untuk keperluan peng-

hubung sekunder dengan penampang:

- Trarsformator 5 - 25 kVA : minimal 50 mm2

- Transformator 50 kVA : minimal '70 m#

- 5 -

S P L N 9 5 : 1 9 9 4

Busing tegangan sekunder harus ditempa&an pada dinding trarsformator secara kedap (diberi perapa0.

Terminal bagian dalam dihubungkan dengan ujung kumparan sekunder dengan baut (dijepit oleh 2 mur)

pada batang terminal.

Jumlah busing sekunder ada 4 buah pada bagian bawah diberi tanda termrnal dari kiri ke kanan xl, x2

dan x:, x4.

I1.7 Tangki

Tangki transformator dibuat dengan bentuk silinder atau persegi empat dari

kedap air dan udara. Bagian dalam dan luar tangki dibenihkan secara kimiawi

korosi. Dinding tangki tidak boleh diberi radiator atau berlekuk (comrgated).

Tutup atas (cover) tangki bisa dilepas dan dibaut pada tangki dengan dilengkapi karet (gasket), bagian

bawah dilas secara perrnanen.

Dilengkapi dua pentarnhan dengan baut pentanahan dari kuningan dengan ukuran }y'^lz. Pentarnhan satu

dipasang pada bagian bawah tangki dekat dengan dasar dan yang lain pada bagian tengah tangki di

bawah busing tegangan sekunder dengan dilengkapi sambungan tembaga Yang berfungsi untuk pentanahan

sisi tegangan sekunder.

Setiap peralatan yang dipasang pada sekeliling atau permukaan tangki trafo dan berhubungan dengan

bagian dalan harus dilengkapi dengan perapat (karevgasket).

Tangki ini harus dilengkapi tempat arester, kupingan dan cantelan untuk persiapan pemasangan pada tiang.

I1.8 Sistem pendingin

I l.tt.l Minvak transformator yang digunakan hams minyak-alami yang memenuhi SPLN 49-l 1982.

Minyak isolasi, Bagian I : "Pedoman penerapan spesifikasi pemeliharaan minyak isolasi ".

Semua peralatan yang berhubungan dengan ujung-ujung belitan trafo (terminal busing sekunder) yang

berada dalam tangki harus terendam minyak.

1 1.8.2 Tran,sfrtrmator harus dibuat kedap udara

Kolstruksi perapat hams sedemrkian sehingga merupakan perapat antara bagian dalam tangki dengan

atlrosfir dan kandungan gas dan minyak tidak berubah. Transformator harus tetap tahan terhadap suhu

rninyak bagian atas dalam judul - 5 oC sampar dengan 120 oC pada kondisi kontinyu.

I1.9 Sistem pengoman

1 1.9.1 Pemutus tenaga

Pemutus tenaga dipasang pada sisi sekunder dan di dalam tangki terendam minyak.

Karakteristrk pemutus tenaga harus disesuaikan dengan transformator yang mempunyai karakteristik beban

scbagar berikut:

- Beban rata-rata sebesar 50 o kapasitas pengenal- Beban lebih sebesar l50o kapasitas pengenal selama 2 ialrn (suhu sekitar i0"C)

I 1.9.2 Pegarnan lebur

pengaman lebur drpasang pada sisi primer, di dalam busing atau terendam minvak

I 1.9.3 Arester

Arester dipasang di luar tangki dan terhubung pada termrnal busing sisi pnmer'

pelat baja dan dirancang

dan dicat untuk mencegah

- 6 -

SPLN 95 : 1994

PASAL 9 . PENGUJIAN

12. Persyaratan umum bagi pengujian jenis, rutin dan Lrhusus

Pengujian dilaksanakan pada suhu sekitar antara l0 oC dan 40 oC.

Semua komponen yang dapat mempengaruhi uryuk kerja trarnformator selama pengujian harus berada

ditempatnya.

Belitan-belitan bersadapan harus dihubungkan dengan sadapan utama kecuali diterfukan lain bila ada

kesepakatan antara pabrikan dan pembeli.

Pengujian untuk semua karakteristilq dilakrrkan pada kondisi pengenal kecuali untuk isolasi.

Hasil ujitegangan impedansi dan rugi beban dikoreksi kesuhuacuan'lsoc.

13. Pengujian

Trarsformator wajib dlu1i oleh pabrikan atau lembaga p€nguji yang dikenal dan disetujui P.T. PLN

(PERSERO) bagi transformator yang diimpor, sedang bagi transformator produksi dalam negeri diuji oleh

pabrikan atau lembaga penguji lokal yang disetujui P.T. PLN (PERSERO).

Pengujian transformator dilaksanakan melalui tiga macam pengujian sebagaimara diuraikan dalam SPLN 8-l

s/d 8-5:1991 yaitu uji jenis, uji rutin dan uji khusus, ditambah pengujian serahterima (pengujian contoh).

13.1 Uji jenis

Pengujian yang harus dilakukan terhadap sebuah transformator, yang mewakili trarsformator yang sejenis

untuk menunjukkan bahwa transformator jenis ini memenuhi perqyaratan yang ditentukan yang tidak

tercakup pada uji ruttn.

Sebuah transformator dapat dinyatakan mewakili transformator lainnya bila transformator tersebut iderrtik

satu sama lalq baik nilai pengenal maupun konstruksinya yaitu :

- Daya pengenal harus sama.

- Toleransi nilai impedans + l0 o/o.

- Tegrngan tertinggi Om) baik sisi tegangan primer rraupun sisi tegangan sekunder hams sama.

- Rugi-rugi (losses) harus sarna (dengan toleransi + l0 %).

- Bahan dasar, desain dan korstnrksi hanrs sztma.

- Jenis, dimensi dan letak busing tegangan pnmer maupun tegangan sekunder harus sama.

- Dimensi tangki hanrs sama atau mendekati sama.

13.2 Pengujinn j*it meliputi :

a) Pengukuran resistarn belitan.

b) Pengukuran rasio tegangan.

c) Pengukuran tegangan impedans (sadapan utama), impedans hubung singkat dan rugi berbeban .

d) Pengukuran rugi tanpa beban dan ams tanpa beban'

e) Pengujian kenaikan suhu.

f; Pengujian dielektrik :

- Pengujian ketahanan frekuensi kerja waktu singkat pengenal.- Pengujian ketahanan impuls petir.- Pengujian tegangan lebih induksi.

- 7 -

SPLN 95:1994

g) Pengujian pengubah sadapan befteban.

h) Pengujian hubung-singkat.

i) Pengukuran tingkat bunyi akustik.

j) Pengujian kebocoran tangki.

k) Pengujian ene{ais tanpa beban.

l) Pemeriksaan karakteristik sistem pengaman.

13.3 Pengujian rutin

Adalah pengujian yang dikenakan terhadap setiap transformator oleh pabrikan.

Pengujian rutin meliputi pengujian dan pengukuran sebagai berikut :

l. Pengukuran taharnn belitan (SPLN 8-l : 1991 Sub-ayat 9.2).

2. Pengukuran hasil bagitegangan

3. pengukuran tegangan impedans(sadapan utama),impedans hubungsingkat dannrgi berbeban

(SPLN 8-l : 1991, Sub-aYat 9.4).

4. Pengukunm arus dan rugi tanpa beban (SPLN 8-1 : 1991, Sub-ayat 9.5).

5. Pengujian dielektrik *) (SPLN 8-3 : 1991).

6. Pemeriksaan pemutus tenaga yang terpasang pada trarsformator.

- pemeriksaan mekanik : 50 kali operasi buka dan 50 kali operasi tutup.

- pemeriksaan injeksi arus.

13.4 Uji khusus

pengujian yang tain dad uji rutin dan uji jenis yang telah disepakati oleh pabrikan dan pembeli dan

hanya berlaku untuk satu trarsformator atau lebih dengan kontrak khusus.

Pengujian khusus adalahpengukuran tingkat bising @ublikasi IEC 551-1976)'

Bila masih diperlukan pengujian khusus selain tersebut di atas, maka metode pengujianrrya ditetapkan

dengan persetujuan antara pabrikan dengan pembeli.

13.5 Uji serah terima (uii contoh)

pengujian dalam rangka serah terima barang dilakukan terhadap contoh yang diambil dari satu kelompok

barang untuk menentukan apakah kelompok tersebut mempunyai sifat-sifat yang sama untuk jenis tersebut.

Sebelum uji contoh dilakukarL pabrikan hams memberikan sertifikat uji nrtinrrya.

Jumlah contoh uji pada pengujian serah terima adalah l0 yo dari jumlah yang akan diserah terimakan,

dengan jumlah minimum satu buah.

Mata uji pada pengujian serahterima denganmata uji pada uji rutin.

Uji enerjais beban nol pada 105 o/a tegangan pengenal selama 3 jam.

*) Pengujian tegangan induksi diberikan 3,46 kali tegangan pengenal.

- 8 -

S P L N 9 5 : 1 9 9 4

PASAL 10 - PERLENGKAPAN

14. Perlengkapan

14.1 Lampu sinyal

Dipasang pada permukaan tangki trafo dan ditutup dengan tutup lampu warna merah.

Lampu indikator yang hams menyala pada suhu 15 - 35 oC di bawah suhu-buka PMT.

Calatan: Lampu menyala dalam kondisi beban lebih.

14.2 Kuping pengangkat (Lifting Lu{

Dipasang dengan konstruksi las pada permukaan tanglci trafo bagian luar dan digunakan sebagai cantolan

kawat baja pengerek pada saat pemasangan.

Catatzn: Dipasang pada 2 sisi permukaan tangki.

14.3 Cantel

Dipasang dengan konstruksi las pada permukaan tangki trafo bagian luar dan digunakan sebagai pegangan

trafo pada tiang.

Catatan: l. Satu sisi - 2 buah.

2. Dua sisi - 4 buah (untuk fleksibilitas pemasangan).

14.4 Terminal pembuminn

Dipasang di bawah termirnl busing sekunder diantara x2 dan x3.

Biasanya terminal ini dipasang pada permukaan tangki trafo di bagian bawatU dengan :

- I Terminal pembumian, atau

- 2 terminal pembumian dan dilas pada permukaan tangki dengan sistem baut.

- 9 -

SPLN 95:1994

(kosong)

- 1 0 -