Spiritual Oleh Perawat

download Spiritual Oleh Perawat

of 8

Transcript of Spiritual Oleh Perawat

  • 8/17/2019 Spiritual Oleh Perawat

    1/8

    1

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1  Latar Belakang

    Keperawatan sebagai suatu profesi membutuhkan pendidikan yang

     berkesinambungan bagi anggotanya, memiliki cabang pengetahuan termasuk

    keterampilan, kemampuan dan norma – norma, menyediakan layanan spesifik,

    memiliki kewenangan dalam pengambilan keputusan dan memiliki kode etik

    dalam prakteknya. Perawat sebagai tenaga kesehatan yang profesional memiliki

    kesempatan yang paling besar untuk memberikan asuhan keperawatan yang

    komprehensif dengan membantu klien untuk memenuhi kebutuhan dasar yang

    holistik yaitu bio-psiko-sosio dan spiritual (Potter & Perry, 2009; Roper, 2002).

    Pada keperawatan menyeluruh (  Holistic Nursing  ) aspek spiritual

    merupakan salah satu komponen yang ada dalam diri individu yang dapat

    mengharmonisasi aspek fisik (body), pikiran/psikologi (mind), dan spirit (spirit) 

    (Dossey, 2005). Aspek spiritual dapat mendorong seseorang untuk melakukan

    upaya yang lebih besar, lebih kuat dan lebih fokus untuk melakukan yang terbaik

    ketika menghadapi keadaan stres emosional, penyakit, atau bahkan menjelang

    kematian dengan demikian pasien dapat mencapai kualitas hidup yang terkait

    dengan kesehatannya (Mc Sherry, 1998; Monod et al 2012; Rajinkan, 2006).

    Kebutuhan akan aspek spiritual terutama sangat penting selama periode

    sakit, karena ketika sakit, energi seseorang akan berkurang dan spirit orang

    tersebut akan terpengaruhi, oleh karena itu kebutuhan spiritual pasien perlu

    dipenuhi (Potter & Perry, 2005). Penelitian yang dilakukan oleh Hodge et al

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/17/2019 Spiritual Oleh Perawat

    2/8

    2

    (2011) tentang kebutuhan spiritual pasien, dimana pasien mengungkapkan bahwa

    kebutuhan spiritual mereka adalah kebutuhan akan makna, tujuan dan harapan

    dalam hidup, hubungannya dengan Tuhan, praktek spiritual, kewajiban agama,

    hubungan dengan sesama dan hubungan dengan perawat. Sementara itu penelitian

     Narayanasamy (2004) menemukan bahwa kebutuhan spiritual lansia adalah

    kebutuhan untuk bertahan, mendapatkan kasih sayang, cinta dan dukungan.

    Menurut Dover at al (2001) jika kebutuhan spiritual care pasien terpenuhi

    maka akan memberikan efek bagi pasien dimana efek tersebut berbeda-beda pada

    setiap pasien. Efek tersebut dapat berupa : pasien menerima praktek spiritual care 

    yang ditawarkan atau yang diberikan oleh perawat, irama jantung pasien kembali

    normal, merasa damai, merasakan dan mengungkapkan bahwa Tuhan ada dan

    hadir dalam hidupnya, pasien menerima untuk diajak berdoa saat pasien koma,

    melakukan komunikasi dengan Tuhan, keinginan untuk bunuh diri terhenti.

    Koeniq (2002) menemukan efek dari terpenuhinya spiritualcare pasien yaitu : 90

    % dapat menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi dan 75 % pasien akan

     berumur panjang, Jenkins (2010) juga mengatakan bahwa melalui intervensi

    spiritual care, pasien akan merasa damai dan sejahtera pada saat pasien

    mengalami stres dan sedih, pasien juga merasakan akan lebih mudah memahami

    makna dan tujuan hidupnya pada saat masa-masa sulit dalam hidupnya.

    Memperhatikan besarnya peran aspek spiritual bagi kesehatan maka

     pemberian pelayanan spiritual merupakan hal yang penting yang perlu dilakukan

    oleh perawat. Perawat harus berupaya membantu memenuhi kebutuhan spiritual

     pasien sebagai bagian dari kebutuhan menyeluruh pasien, antara lain dengan

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/17/2019 Spiritual Oleh Perawat

    3/8

    3

    memfasilitasi pemenuhan kebutuhan spiritual pasien yaitu perawat harus mampu

    mendapatkan informasi dari pasien tentang spiritual dan prakteknya yang dapat

    disediakan di rumah sakit, membantu pasien untuk mengungkapkan persepsinya

    mengenai makna dalam keadaan sakit, menerapkan prinsip membantu pasien

    melaksanakan konsep - konsep spiritual dalam suatu konteks keperawatan. Hal

    ini dapat terlaksana jika perawat memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi

    dan memahami aspek spiritual pasien, dan bagaimana keyakinan spiritual dapat

    mempengaruhi kehidupan setiap individu (Dossey, 2005; Hamid, 2008; Mc

    Sherry , 1998; Potter & Perry, 2005).

    Konsep spiritual dalam keperawatan sudah menjadi dasar dalam sejarah

    keperawatan namun dalam prakteknya seringkali diabaikan, menurut perawat hal

    ini disebabkan beberapa alasan yaitu kurangnya perhatian perawat terhadap

    spiritualnya sendiri, adanya kendala waktu, kurangnya pengetahuan terkait

    spiritual care, kurang jelasnya perbedaan antara agama dan spiritualitas, terkadang

     pasien beda kepercayaan dengan perawat, dan kurangnya bimbingan dari manajer

     perawat (Amankaa et al, 2009). Pendapat ini didukung dengan hasil penelitian

    Rohman (2009) bahwa selain faktor-faktor diatas masih terdapat faktor lainnya

    yaitu : karakteristik perawat, kesejahteraan atau kesehatan spiritual perawat,

    kesadaran akan spiritualitas diri perawat, pemeliharaan spiritualitas diri perawat,

     perawat masih bingung dengan perannya terkait pemberian spiritual care, dan

     perawat merasa tidak sesuai dengan aktivitas profesinya. Penelitian yang

    dilakukan Hubbell et al (2006) terhadap 65 perawat dimana ditemukan bahwa

    meskipun mayoritas perawat mengakui spiritual care merupakan bagian penting

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/17/2019 Spiritual Oleh Perawat

    4/8

    4

    dari praktek keperawatan namun 73 % perawat mengatakan tidak rutin

    memberikan spiritual care pada pasien, bahkan penelitian Stranahan (2001, dalam

    Hubbell et al, 2006) menunjukkan 57 % perawat tidak pernah melaksanakan

    spiritual care, Mc Sherry (1998) juga menemukan hanya 39,9 % perawat

    memberikan spiritual care pada pasien.

    Manajer perawat memiliki tanggungjawab untuk memimpin dan

    membimbing staf perawat dalam melakukan pendekatan spiritual pada praktek

    keperawatan, memastikan bahwa pasien sudah menerima perawatan secara

    holistik, melakukan pengembangan kebijakan terkait tentang penyediaan spiritual

    care  bagi pasien rawat inap yang sesuai dengan visi dan tujuan rumah sakit

    (Jenkins, 2010; Meehan, 2012).

    Hasil penelitian Amankwaa et al (2013) menemukan manajer perawat

    tidak menjalankan perannya untuk membimbing perawat dalam memberikan

    spiritual care pada pasien rawat inap, hal ini disebabkan karena manajer perawat

    menganggap bahwa melakukan bimbingan kepada staf perawat tentang pemberian

    spiritual care bukan merupakan tugas dan tanggungjawab mereka dan tidak ada

    kebijakan tertulis tentang peran tersebut.

    Beberapa rumah sakit diluar negeri telah melaksanakan spiritual care,

    Mahmoodishan (2010) melakukan penelitian di tiga rumah sakit di kota Gorgan,

    Iran, terhadap 20 orang perawat dan seluruhnya (100 %) perawat memiliki sikap

    yang positif terhadap spiritual care,hasil ini diperkuat dengan penelitianWong et

    al (2008), dari 429 perawat di Rumah Sakit Hong Kong, 91 % perawat

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/17/2019 Spiritual Oleh Perawat

    5/8

    5

    menunjukkan pemahaman spiritual care  yang memuaskan dan menyediakan

    spiritual care pada pasien.

    Rumah Sakit Umum Daerah DR Djoelham Binjai merupakan Rumah

    Sakit Tipe B dan rumah sakit rujukan di Kota Binjai. Rumah Sakit ini memiliki

     jumlah perawat 171 orang dengan latar belakang pendidikan sebagai berikut : D

    III Keperawatan : 133 orang dan S1 Keperawatan : 38 orang. Peneliti telah

    melakukan studi pendahuluan dengan melakukan wawancara terhadap manajer

     perawat dan tiga orang perawat. Perawat E menyatakan bahwa “saya kurang

    mengerti tentang spiritual care, yang saya tahu jika ada pasien yang

    kritis/menjelang ajal saya sarankan keluarga untuk bantu doa atau menyarankan

     pada keluarga pasien untuk memanggil rohaniawan.” Perawat A menyatakan,

    “spiritual care merupakan bimbingan yang diberikan kepada pasien berdasarkan

    agama yang dianutnya, jika ada pasien yang mengeluh sakit saya anjurkan untuk

    berdoa meminta kesembuhan pada Tuhan, tetapi bimbingan ini lebih sering pada

     pasien yang kritis/gawat .

    Menurut manajer perawat : spiritual carepada prinsipnya adalah hal-hal

     yang berhubungan dengan keagamaan pasien, untuk itu manajer perawat sudah

    mengarahkan perawat diruangan untuk memberikan spiritual care pada pasien. 

    Selain dari hasil wawancara, observasi singkat juga dilakukan pada salah satu

    ruang rawat inap dan ditemukan bahwa ketika pasien kritis, perawat lebih

    mengutamakan untuk melakukan observasi keadaan umum pasien, peneliti tidak

    melihat perawat memberikan kebutuhan spiritual care  pasien, peneliti tidak

    melihat pasien berdoa khusus bersama perawat.

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/17/2019 Spiritual Oleh Perawat

    6/8

    6

    Berdasarkan fenomena tersebut, peneliti tertarik untuk menggali lebih

    dalam bagaimana persepsi perawat dan manajer perawat tentang spiritual care di

    RSUD DR Djoelham Binjai.

    1.2 Permasalahan

    Spiritual care  yang diberikan oleh perawat dan manajer perawat pada

     pasien bertujuan untuk memenuhi kebutuhan spiritual pasien selama pasien

    dirawat di rumah sakit sehingga tercapai kesehatan dan kesejahteraan pasien.

     Namun kenyataannya pemenuhan kebutuhan spiritual care pasien masih jauh dari

    yang diharapkan. Berdasarkan hasil survey awal di RSUD DR Djoelham Binjai

    diperoleh gambaran bahwa belum terciptanya sistem manajemen bangsal yang

    mampu mendorong perawat untuk melakukan asuhan keperawatan secara

    komprehensip, disamping itu sistem pendokumentasian spiritual care  dianggap

    menyita waktu perawat dan manajer perawat. Dengan demikian perumusan

    masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana persepsi perawat dan manajer

     perawat tentang spiritual care di rumah sakit. 

    1.3 Tujuan Penelitian

    Tujuan dari penelitian ini adalah mengeksplorasi secara mendalam

     bagaimana gambaran persepsi perawat dan manajer perawat tentang spiritual

    care di rumah sakit.

    1.4 Manfaat Penelitian

    1.4.1 Praktek Keperawatan

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/17/2019 Spiritual Oleh Perawat

    7/8

    7

    Hasil penelitian dapat dijadikan acuan bagi manajer perawat dalam membuat dan

    mengambil kebijakan tentang pemberian asuhan keperawatan terkait dengan

    aspek spiritual care pada pasien dan perawat termotivasi untuk melaksanakannya.

    1.4.2 Pendidikan Keperawatan

    Hasil penelitian dapat dijadikan dasar untuk mengembangkan ilmu

    keperawatan khususnya terkait dengan spiritual care.

    1.4.3 Penelitian Keperawatan

    Hasil penelitian dapat digunakan sebagai pertimbangan dan referensi bagi

     penelitian selanjutnya khususnya terkait dengan spiritual care.

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/17/2019 Spiritual Oleh Perawat

    8/8

    8

    Universitas Sumatera Utara