Spiramycin ajah
-
Upload
cynthia-oktarisza -
Category
Documents
-
view
485 -
download
2
description
Transcript of Spiramycin ajah
Spiramycin
Cynthia Oktarisza
• Spiramisin a/ antibiotik makrolida yang dihasilkan oleh Streptomyces ambofaciens, dengan antibakteri lebih rendah dari eritromisin.
• Spiramycin efektif terhadap :
– Stafilokokus– Streptokokus– Pneumokokus– Enterokokus– Neisseria– Bordetella pertusis– Rickettsia– Ameba– toksoplasma
• Spiramycin umumnya diberi scr oral.
• Preparat Spiramycin yang tersedia :
– Bentuk tablet 500 mg setara dgn 1,5 MIU.
– Bentuk tablet 1000 mg setara dgn 3,0 MIU
Dosis
• Dosis oral Dewasa :
– 3-4 kali 500 mg sehari– Pada infeksi berat dosis dpt
ditingkatkan 2x lipat.
• Dosis Oral Anak :
– 50-75 mg/ KgBB sehari terbagi dlm 2-3 kali pemberian
• Spiramisin harus diberikan dengan hati-hati pada pasien dengan gangguan hati hepatotoksik.
• Spiramisin tidak dianjurkan untuk ibu menyusui dan pada trimester pertama kehamilan
• Hati-hati pada penderita gangguan fungsi ginjal
• Penggunaan pada bayi dan neonatus aman karena kadarnya hanya sedikit yang dapat masuk.
Cara Kerja Obat
Spiramycin menghambat pergerakan mRNA pada bakteri/parasit dengan memblokade 50s Ribosome sintesa protein bakteri/parasit akan terhenti kemudian mati.
Indikasi
• Spiramycin digunakan u/:infeksi saluran nafas – Tonsilitis– Faringitis– Bronkitis– Pneumonia– Sinusitis– otitis media– toksoplasmosis.
Efek Samping
• Efek samping serius sangat jarang
• Jika ada, yang sering timbul a/ :– Mual– muntah– diare– nyeri epigastrik – ruam kulit– urtikaria
Kontraindikasi
• Pasien dengan riwayat hipersensitif terhadap spiramisin atau antibiotik makrolida lainnya.
Kegunaan Spiramycin
• Terapi infeksi rongga mulut• Terapi infeksi saluran nafas• Sebagai obat alternatif u/ pasien
toxoplasma• Untuk mencegah transmisi transplasental
toxoplasma dri ibu ke janin
efektivitasnya tidak sebaik pirimetamin + sulfonamid
Interaksi Obat
• Efek hepatotoksis dipertinggi oleh tetrasiklin
– Spiramisin bersifat antagonis dgn:– Penisilin– Streptomisin– Kanamisin– Neomisin– Polimiksin.