PENERAPAN METODE DISKUSI HASIL BELAJAR IPS MI...
Transcript of PENERAPAN METODE DISKUSI HASIL BELAJAR IPS MI...
PENERAPAN METODE DISKUSI
UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN
HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV
MI PANGKALAN KOTA SUKABUMI
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai
Gelar Sarjana Pandidikan (S. Pd. I)
Oleh:
NYI AJAH NIM: 809018300175
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1433 H/2012 M
i
ABSTRAK
Ajah, Nyi. 2012. Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Motivasi
dan Hasil Belajar IPS pada Siswa Kelas IV MI Pangkalan Kota
Sukabumi.Skripsi, Program Studi Pendidikan, Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah Dual Mode System, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini dilaksanakan di Penelitian ini dilaksanakan diMI Pangkalan
Kota Sukabumi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan motivasi
dan hasil belajar IPS dengan metode diskusi.Subyek penelitian ini adalah siswa
kelas IV Tahun Pelajaran 2011-2012 dengan jumlah 42 siswa. Metode yang
digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang
terdiri dari dua siklus yang terdiri atas empat tahap yaitu perencanaan,
pelaksanaan, observasi dan refleksi.
Berdasarkan data yang diperoleh, skor persentase rata-rata siswa di setiap
siklus mengalami peningkatan. Pada siklus pertama nilai rata-rata postest adalah
58 adapun nilai rata-rata postest pada siklus kedua adalah 72.Maka, penelitian ini
dicukupkan pada siklus kedua karena keterbatasan waktu bagi peneliti dan hasil
postest pada siklus kedua sudah mencapai keberhasilan dengan kategori “Cukup
Tinggi”.Dikatakan demikian karena sudah sesuai dengan standar KKM yaitu 70.
Kata kunci: Metode, Diksusi, Motivasi, Hasil Belajar,IPS.
ii
ABSTRACT
Ajah, Nyi. 2012. Application Methods Discussion to Increase Motivation and
Learning Outcomes in Grade IV IPS Base City MI Sukabumi.Skripsi,
Educational Studies Program, Department of Teacher Education Islamic
Elementary School Dual Mode System, Faculty of Tarbiyah and Teaching, Syarif
Hidayatullah State Islamic University in Jakarta.
This research was conducted at the Research Base at this MIPangkalan
Sukabumi. This study aims to determine the increase in motivation and learning
outcomes IPS discution.Subyek research method is class IV Academic Year 2011-
2012 by the number of 42 students. The method used in this research is a
classroom action research (CAR), which consists of two cycles of four phases:
planning, implementation, observation and reflection.
Based on the data obtained, the mean percentage scores of students in each
cycle has increased. In the first cycle the average value is 58 as for the posttest
average posttest in the second cycle is 72. Than, the study was paid back in the
second cycle because of the limited time for research and posttest results of the
second cycle has reached success with the category "High Enough". Such as is in
accordance with the standards of KKM is 70.
Keywords: Methods, Diksusi, Motivation, Learning Outcomes, IPS.
iii
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahim
Kepada Dzat yang Maha Agung, Segala puji bagi-Mu, hamba mengucap
syukur atas rahmat dan hidayah yang telah Engkau berikan. Alhamdulillah, karena
atas ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat dan
salam senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para
sahabatnya.
Selesainya skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, dukungan, do’a
dan partisipasi dari berbagai pihak. Penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Rifat Syauqi Nawawi, MAselaku Dekan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Fauzan, MA Ketua Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
3. Dr. Muhammad Arif, M. Pd selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu dan mencurahkan pikirannya untuk memberikan
bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan kepada penulis sehingga skripsi
ini dapat diselesaikan.
4. Bapak/Ibu Dosen dan Staff di UIN Syarif Hidayatullah khususnya di
Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) yang telah
memberikan bantuan dan dukunganya.
5. Bapak H. Thamrin Hamidi, Ketua Yayasan Al-Muawwanah.
6. Ibu Hj. Engkay Zakiyah, S. Pd. I, Kepala Sekolah MI Pangkalan Kota
Sukabumi yang memberikan izin penelitian.
iv
v
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK…………………………………………………………………
KATA PENGANTAR …………………………………………………....
DAFTAR ISI ………………………………………………………………
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………
DAFTAR TABEL ……...………………………………………………….
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………...
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ………………………………………….
B. Identifikasi Area danFokusPenelitian ………….……………….
C. Pembatasan FokusPenelitian …………………………………….
D. PerumusanMasalahPenelitian …………………………………..
E. TujuandanManfaatHasilPenelitian ……………………………
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN PENGAJUAN
KONSEPTUAL INTERVENSI TINDAKAN
A. AcuanTeori Area danFokus yang Diteliti
1. Metode Diskusi …………………………………………...............
a. Pengertian Diskusi ………………………………....................
b. Macam-macam Diskusi …………………………....................
i
iii
v
viii
ix
x
1
4
5
5
6
7
8
9
v
vi
2. Motivasi Belajar …………………………………………………...
a. Pengertian Motivasi …………………………………………..
b. Pengertian Belajar …………………………………………….
c. Jenis-jenis Motivasi Belajar …………………………………..
d. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ………..
3. Hasil Belajar ………...……………………………………............
4. Mata Pelajaran IPS ..……………………………………………...
B. HasilPenelitian yang Relevan…………………………………….
C. HipotesisPenelitian/PertanyaanPenelitian ……………………...
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian …………………………………....
B. Metode PenelitiandanRancanganPenelitian …………………..
C. Subyek Penelitian ………..…………………………………...........
D. PerandanPosisiPenelitidalamPenelitian ……………………...
E. TahapanIntervensiTindakan ……………………………………
F. HasilIntervensiTindakan yang Diharapkan ……………………
G. Data danSumber Data ……………………………………………
H. InstrumenPengumpulan Data ……………………………………
I. TeknikPengumpulan Data ..……………………………………...
J. TeknikPemeriksaanKepercayaan ………………………………
K. Analisis Data danIntervensi Data ……………………………….
11
11
12
16
16
18
21
22
23
24
25
28
29
29
29
29
30
31
41
41
vii
L. PengembanganPerencanaanTindakan …………………………
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTERPRETASIHASIL
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitinan..………………………………........
B. Situasi Kelas Sebelum Diterapkannya Metode Diskusi ………...
C. Temuan Penelitian…..………………………………………….....
1. Siklus Pertama..….………………………………………........
2. Siklus Kedua …………………………………………..............
D. Pembahasan Penelitian………………………………………........
E. Keterbatasan Penelitian …………………………………………..
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………………….......
B. Saran ………………………………………………………….........
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
43
45
49
50
50
58
65
68
69
69
69
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Gambar putaran spiral ……………………………………. 73
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 3.4
Tabel 3.5
Tabel 3.6
Tabel 3.7
Tabel 3.8
Tabel 3.9
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7
Tabel 4.8
Rincian Kegiatan Penelitian ……………………………….......
Hasil Kelompok Dalam Membuat Komentar ...…………….….
Penampilan Dalam Melakukan Presentasi ...………………..….
Kemampuan Kelompok Dalam Menanggapi Pertanyaan Dari
Kelas …………………………………………………………...
Kemapuan Kelompok Dalam Menyikapi Pandangan Yang
Berbeda …………………..……………………………………
Kemampuan Kelompok Dalam Mempertahankan Argumen
Yang benar ……………………………………………………..
Kisi- Kisi Intrumen Tes Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II ….
Kisi-Kisi Angket Metode Diskusi ……………………………..
Kriteria Nilai Penguasaan Ranah Kognitif …………………….
Daftar Nama dan Tugas Guru MI Pangkalan Kota Sukabumi ...
Fasilitas MI Pangkalan Kota Sukabumi ……………………….
Daftar Jumlah Siswa/Siswi MI Pangkalan Kota Sukabumi
Tahun Ajaran 2011/2012 ……………… ……………………...
Skor Hasil Pretest dan Postest Siklus I ………………………..
Pencapaian Tes Mata Pelajaran IPS Kelas 1V MIPangkalan
KotaSukabumi………………………………………………...
Skor Hasil Belajar Pretest dan Postest Siklus II ……………….
Pencapaian Tes Mata Pelajaran IPS Kelas 1V MI Pangkalan
Kota Sukabumi………………………………………………...
Perbandingan Nilai Pretest dan Postest Siswa Pada Siklus I dan
Siklus II ………………………………………………………...
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
87
88
90
91
92
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Angket ………………………………………………………
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ……………………..…
Catatan Lapangan Siklus I ..…………………...……………
Catatan Lapangan Siklus II ..………………………………..
Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Siklus I ………...……
Lembar Siklus I ……………………………………………..
Kunci Jawaban Siklus I …………………………………..…
Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Siklus II …………….
Lembar Soal Siklus II ………………………………………
Kunci Jawaban Siklus II ……………………………………
Soal-soal Kelompok …………………………..…………….
Rekapitulasi Hasil Diskusi Kelompok Siklus I ……...……..
Rekapitulasi Hasil Diskusi Kelompok Siklus II ……...……
Teknik penilaian …………………………….………………
94
97
103
105
106
107
109
110
111
113
114
120
126
132
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam Proses Belajar Mengajar (PBM), kegiatan tersebut merupakan
suatu proses pokok yang harus dilalui oleh seorang pendidik dalam hal ini adalah
seorang guru. Guru memiliki tanggung jawab atas keberhasilan suatu tujuan
pendidikan yang diharapkan. Atas peran sertanyalah mutu pendidikan akan
menurun atau bahkan meningkat. Karena sebagai seorang guru memiliki
wewenang dalam menyusun dan menciptakan suatu proses pembelajaran agar
dapat diterima oleh siswanya dengan menarik dan menyenangkan. Selain itu guru
atau tenaga pendidik adalah ujung tombak dalam mencerdaskan kehidupan
bangsa, melalui berbagai jenis, jalur dan jenjang pendidikan.1
Peran seorang guru menjadi sangat penting dalam penyelenggaraan
pendidikan. Karena seorang guru memiliki tugas dalam menyelenggarakan
kegiatan mengajar, melatih, mengembangkan, mengelola dan memberikan
pelayanan teknis dalam bidang pendidikan. Guru adalah pendidik profesional
dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai dan mengevaluasi siswa pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.2 Hal itu sesuai dengan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2009 tentang
Tunjangan Profesi Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru dan Dosen, serta
Tunjangan Kehormatan Profesor Bab I Ketentuan Umum Pasal 1.
Melalui penyelenggaraan pendidikan diharapkan dapat mencetak manusia-
manusia berkualitas yang akan mendukung tercapainya sasaran pembangunan
nasional. Dalam pasal 20 UU tahun 2003, pendidikan nasional berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
dengan tujuan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki siswa agar menjadi
manusia yang berkualitas dengan ciri-ciri beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
1 Asep Suryana, Suryadi, Pengelolaan Pendidikan, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan
Islam Departemen Agama Republik Indonesia, 2009), Cet. I, h. 188. 2 Abd. Rozak, dkk, Komplikasi Undang-undang & Peraturan Bidang Pendidikan, (Jakarta:
FITK Press, 2010), Cet. 1, h. 273.
1
2
YME, berakhlak mulia, sehat, beriman, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab (UU no 20 tahun 2003).
Mutu pendidikan sangat erat hubungannya dengan mutu siswa, karena
siswa merupakan titik pusat proses belajar mengajar. Oleh karena itu, dalam
meningkatkan mutu pendidikan harus diikuti dengan peningkatan mutu siswa.
Peningkatan mutu siswa dapat dilihat pada tingginya tingkat prestasi belajar
siswa, sedangkan tingginya tingkat prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh
besarnya minat belajar siswa itu sendiri.
Salah satu komponen penting dalam pendidikan adalah kurikulum.
Kurikulum disusun untuk mendorong siswa berkembang ke arah tujuan
pendidikan. Tujuan pendidikan ini dicoba diwujudkan dalam kurikulum tiap
tingkat dan jenis pendidikan, diuraikan dalam bidang studi dan akhirnya dalam
tiap pelajaran yang diberikan oleh guru di dalam kelas.
Dalam mencapai tujuan pendidikan ini, pemerintah menggagas
diberlakukannya kurikulum baru yaitu kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP). KTSP merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan
oleh masing-masing satuan pendidikan atau sekolah. KTSP tersebut memberikan
keleluasaan kepada sekolah untuk merancang, mengembangkan, dan
mengimplementasikan kurikulum sekolah sesuai dengan situasi, kondisi, dan
potensi keunggulan lokal yang bisa dimunculkan oleh sekolah.
Upaya pemerintah dalam bentuk KTSP ini merupakan pengembangan
kurikulum dari kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum berbasis kompetensi
(KBK). Dengan menggunakan KTSP diharapkan siswa bisa mencapai
kompetensi-kompetensi tertentu yang sudah ditentukan sebagai kriteria
keberhasilan.
Masih rendahnya hasil belajar IPS disebabkan oleh masih dominannya
skill menghafal daripada skill memproses sendiri pemahaman suatu materi.
Selama ini, minat belajar siswa terhadap mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS) masih tergolong sangat rendah. Hal ini dapat dilihat pada sikap siswa
selama mengikuti proses pembelajaran tidak fokus dan ramai sendiri. Bahkan ada
sebagian siswa yang menganggap mata pelajaran IPS tidak begitu penting
3
dikarenakan tidak masuk pada mata pelajaran yang diujikan pada Ujian Nasional
(UN). Faktor minat itu juga dipengaruhi oleh adanya metode mengajar yang
digunakan guru dalam menyampaikan materi. Metode yang konvensional seperti
menjelaskan materi secara abstrak, hafalan materi dan ceramah dengan
komunikasi satu arah, yang aktif masih didominasi oleh guru, sedangkan siswa
biasanya hanya memfokuskan penglihatan dan pendengaran. Kondisi
pembelajaran seperti inilah yang mengakibatkan siswa tidak bisa menerapkan
pada kehidupan nyata.
Disini guru dituntut untuk menerapkan metode diskusi sehingga siswa
dapat mengemukakan ide dan argumentasinya selama proses pembelajaran. Selain
itu penggunaan metode pembelajaran yang tepat digunakan oleh guru juga
menjadi salah satu faktor tercapainya keberhasilan dalam pendidikan. Dalam hal
ini, penggunaan metode diskusi dipandang sebagai metode untuk memacu
keaktifan siswa dalam mengikuti Proese Belajar Mengajar (PBM), sehingga
pembelajaran monoton yang sering dialami oleh siswa akan tergantikan dengan
suasana belajar yang lebih aktif.
Diskusi kelas berperan sangat penting dalam belajar aktif.3 Dengan
mendengarkan keluasan ragam pandangan menantang peran peserta. Dalam
diskusi kelas, seorang guru berperan sebagai fasilitator dalam berjalannya diskusi
yang dilaksanakan oleh siswa.
Diskusi adalah percakapan ilmiah yang berisikan pertukaran pendapat,
pemunculan ide-ide serta pendapat yang dilakukan oleh beberapa orang yang
tergabung dalam kelompok itu untuk mencari kebenaran.
Banyak masalah yang terjadi di lingkungan siswa yang memerlukan
pembahasan lebih dari satu orang, yakni terutama masalah-masalah yang
memerlukan kerjasama dan musyawarah.
Jika demikian musyawarah atau diskusi jalan pemecahan yang memberi
kemungkinan mendapatkan penyelesaian yang terbaik. Metode diskusi dalam
proses mengajar dan belajar berarti metode mengemukakan pendapat dalam
3 Mel Silberman, Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka
Insan Madani, 2006), Cet. 6, h. 29.
4
musyawarah untuk mufakat. Dengan demikian inti dari pengertian diskusi adalah
meeting of minds.
Di dalam memecahkan masalah diperlukan bermacam-macam argumentasi
Dari argumentasi tersebut dipilihkan satu argumentasi yang lebih logis dan tepat
serta mempunyai argumentasi yang kuat, jawaban yang ditolak adalah
argumentasi yang mepunyai argumentasi lemah. Memang dalam diskusi untuk
memperoleh pertemuan pendapat yang mufakat diperlukan pembahasan yang
didukung oleh argumentasi yang kuat dan benar.
Pada pelaksanaannya, metode diskusi memberikan kesempatan siswa
untuk lebih aktif dan memungkinkan adanya umpan balik yang bersifat langsung.
Menurut Mc. Keachie-Kulik dari hasil penelitiannya, dibanding metode ceramah,
metode diskusi dapat meningkatkan siswa dalam pemahaman konsep dan
keterampilan memecahkan masalah. Tetapi dalam transformasi pengetahuan,
penggunaan metode diskusi hasilnya lambat dibanding penggunaan ceramah.
Sehingga metode ceramah lebih efektif untuk meningkatkan kuantitas
pengetahuan siswa dari pada metode diskusi.
Diharapkan dengan menggunakan metode diskusi dalam proses
pembelajaran IPS, akan menarik minat siswa mengikuti kegiatan belajar sehingga
dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar.
Dengan hasil pemikiran tersebut, maka penulis mengajukan Skripsi yang
berjudul “Penerapan Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil
Belajar IPS Pada Siswa Kelas I V MI Pangkalan Kota Sukabumi”.
B. Identifikasi Area dan fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diutarakan diatas, maka
penulis dapat mengidentipikasi area yang diteliti, adalah sebagai berikut:
a) Proses pembelajaran masih terasa monoton, karena hanya mengandalkan
ceramah dari guru saja, sementara siswa seolah-olah hanya sebatas sebagai
seorang pendengar tanpa dilibatkan dalam proses pembelajaran.
5
b) Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru masih bersifat
konvensional yakni ceramah, Tanya jawab dan pemberian tugas yang
harus dibatasi.
c) Motivasi dan hasil belajar yang rendah karena masih beranggapan bahwa
mata pelajaran IPS hanyalah pelajaran hafalan saja.
d) Tidak terciptanya hasil pembelajaran yang bersifat ril ketika siswa berada
di luar lingkungan sekolah, karena tidak diterapkan pada kehidupan nyata
C. Pembatasan Fokus Penelitian
Berdasarkan identitas area dan fokus penelitian yang telah diutarakan di
atas, maka peneliti membatasi permasalahan pada masalah masih banyak
pembelajaran menggunakan metode ceramah dibandingkan dengan menggunakan
penerapan metode diskusi, sebagai metode yang dipandang layak dan cocok
dalam meningkatkan mutu pendidikan, khususnya pada mata pelajaran IPS
karena dengan penerapan metode diskusi dianggap akan menghasilkan perubahan
dalam pembelajaran IPS, yang akan dipelajari oleh siswa.
D. Perumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah yang
akan diajukan adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan metode diskusi pada mata pelajaran IPS, pada siswa
Kelas IV MI Pangkalan Kota Sukabumi?
2. Bagaimana penerapan metode diskusi untuk peningkatan motivasi dan
hasil belajar IPS pada siswa Kelas IV MI Pangkalan Kota Sukabumi?
E. Tujuan dan Manfaat hasil Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai oleh
penulis melalui kegiatan penelitian ini adalah untuk:
1. Untuk memperoleh gambaran tentang penerapan metode diskusi pada
mata pelajaran IPS pada siswa Kelas IV MI Pangkalan Kota Sukabumi.
6
2. Untuk memperoleh gambaran tentang penerapan metode diskusi untuk
peningkatan motivasi dan hasil belajar IPS pada siswa kelas IV MI
Pangkalan Kota Sukabumi.
Adapun manfaat dari penelitian yang akan kami laksanakan ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagi Guru
Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan mutu pendidikan dikelasnya.
Melalui penelitian ini guru kelas IV dapat mengetahui penerapan
pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi.
2. Bagi Siswa
Setelah penelitian dilaksanakan, maka dari hasil penelitian ini diharapkan
dapat dijadikan jalan untuk peningkatkan motivasi dan hasil belajar IPS
3. Bagi Sekolah
Bagi sekolah manfaat yang akan didapatkan adalah akan mendapatkan
informasi dalam upaya peningkatan mutu pendidikan khususnya
pendidikan IPS.
7
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN
KONSEPTUAL INTERVENSI TINDAKAN
A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti
1. Metode Diskusi
Metode diskusi dalam proses mengajar dan belajar berarti metode
mengemukakan pendapat dalam musyawarah untuk mufakat. Dengan demikian
inti dari pengertian diskusi adalah meeting of minds.
Metode diskusi adalah cara memecahkan masalah yang dipelajari melalui
urun pendapat dalam diskusi kelompok. Dalam pembelajaran dengan metode
diskusi ini makin lebih memberi peluang pada siswa untuk terlibat secara aktif
dalam pembelajaran walaupun guru masih menjadi kendali utama.
Metode diskusi merupakan salah satu cara mendidik yang berupaya
memecahkan masalah yang dihadapi. Baik dua orang atau lebih yang masing-
masing mengajukan argumentasinya untuk memperkuat pendapatnya. Untuk
mendapatkan hal yang disepakati, tentunya masing-masing menghilangkan
perasaan subjektivitas dan emosionalitas yang akan mengurangi bobot pikir dan
pertimbangan akal yang semestinya.4
Metode diskusi bertujuan untuk:5 (1) Melatih peserta didik
mengembangkan keterampilan bertanya, berkomunikasi, menafsirkan dan
menyimpulkan bahasan; (2) Melatih dan membentuk kestabilan sosio-emosional;
(3) Mengembangkan kemampuan berpikir sendiri dalam memecahkan masalah
sehingga tumbuh konsep diri yang lebih positif; (4) Mengembangkan keberhasilan
peserta didik dalam menemukan pendapat; (5) Mengembangkan sikap terhadap
isu-isu kontroversial; dan (6) Melatih peserta didik untuk berpendapat tentang
sesuatu masalah.
4 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2011), h.141.
5 Ibid, h. 142.
7
8
a. Pengertian Diskusi
Banyak yang mendefinisikan seputar pengertian diskusi, dibawah ini akan
disampaikan beberapa pengertian diskusi, sebagai berikut:
Metode diskusi merupakan salah satu cara mendidik yang berupaya
memecahkan masalah yang dihadapi, baik dua orang atau lebih yang masing-
masing mengajukan argumentasinya untuk memperkuat pendapatnya.6
Diskusi berasal dari kata bahasa latin: discutere, yang berarati
membeberkan masalah. Dalam arti luas diskusi berarti memberikan jawaban atas
pertanyaan atau pembicaran serius tentang suatu masalah obyek. Dalam arti
sempit, diskusi berarti tukar menukar pikiran yang terjadi didalam kelompok kecil
atau kelompok besar.7
Adapula pengertian diskusi, bahwa diskusi berasal dari bahasa latin yaitu
discutio atau discusium yang artinya bertukar pikiran.8 Akan tetapi belum tentu
setiap kegiatan bertukar pikiran dapat dikatakan berdiskusi. Diskusi pada dasarnya
merupakan suatu bertukar pikiran yang teratur dan terarah, baik dalam kelompok
kecil atau besar, dengan tujuan untuk mendapatkan suatu pengertian, kesepakatan,
dan keputusan bersama mengenai suatu masalah. Dengan demikian bertukar
pikiran baru dapat dikatakan berdiskusi apabila:
1) Ada masalah yang dibicarakan.
2) Ada sesorang yang bertindak sebagai pemimpin diskusi.
3) Ada peserta sebagai anggota diskusi.
4) Setiap anggota mengemukakan pendapatnya dengan teratur.
5) Kalau ada kesimpulan atau keputusan akhir hal itu disetujui semua
anggota.
Diskusi ialah salah satu proses memberikan jawaban atas pertanyaan yang
dilakukan oleh sekelompok orang untuk memberikan jawaban atas pertanyaan
atau pembicaraan suatu masalah.9
Dalam Kamus Bahasa Indonesia, pengertian diskusi adalah perundingan
untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah.10
Diskusi adalah percakapan
6 Majid, op.cit, h. 141.
7 Ibid, h. 18.
8 Maidar G. Arsjad, Mukti U.S, Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Erlangga, 1988), h. 37. 9 Siti Sahara, dkk, Keterampilan Berbahasa Indonesia, (Jakarta: FITK UIN Syarif
Hidayatullah, 2010), Cet 5, h. 17.
9
ilmiah yang berisikan pertukaran pendapat, pemunculan ide-ide serta pengujian
pendapat yang dilakukan oleh beberapa orang yang tergabung dalam kelompok itu
untuk mencari kebenaran.
Banyak masalah yang terjadi di lingkungan siswa yang memerlukan
pembahasan lebih dari satu orang, yakni terutama masalah-masalah yang
memerlukan kerjasama dan musyawarah. Berpendapat merupakan hak bagi semua
siswa dalam mengapresiasikan ide dan argumentasi yang dimilikinya. Ini menjadi
penting ketika pelaksanaan diskusi dilaksanakan, karena dengan mengutarakan
ide dan argumentasi melalui kegiatan diskusi dapat dicapai dan diketahui oleh
semua orang khususnya yang mengikuti diskusi itu sendiri.
demikian musyawarah atau diskusi merupakan salah satu jalan untuk
memecahkan suatu masalah untuk mufakat dan yang memberi kemungkinan
mendapatkan penyelesaian yang terbaik setelah kegiatan dilaksanakan dan
diaplikasikan oleh pihak-pihak yang terkait didalamnya.
b. Macam-macam Diskusi
1) Diskusi Kelompok Besar (Whole Group Discussion)
Diskusi ini melibatkan selurauh anggota kelas yang hadir. Peran utama
seorang guru adalah sebagai pimpinan diskusi, namun bisa saja guru menunjuk
seorang murid yang dipandang cakap untuk mengembang tugas sebagai pimpinan
diskusi tersebut.
2) Diskusi Kelompok Kecil (Buzz Group Discussion)
Jenis diskusi ini berkaitan erat dengan diskusi kelompok besar.Walaupun
dalam pelaksanaannya diskusi ini hanya melibatkan 4-5 orang saja dalam setiap
kelompoknya, namun setiap kelompok harus mempresentasikan hasil diskusinya
tersebut didepan kelas atau didalam diskusi kelompok besar.
3) Diskusi Panel
Diskusi ini melibatkan sekelompok kecil peserta yang melakukan pembicaraan
secara informal tentang suatu topik tertentu yang sebelumnya telah diselidiki
dengan teliti oleh para peserta diskusi.11
Selain itu diskusi panel dapat disaksikan oleh setiap orang, karena
pelaksanaannya dilakukan dihadapan umum.Diskusi panel merupakan diskusi
yang dilakukan oleh sekelompok orang yang membahas suatu topik yang menjadi
10
Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional 2008),
h. 358. 11
Sahara, dkk, op.cit, h. 22.
10
perhatian umum di hadapan hadirin, pendengar (siaran radio), atau penonton
(siaran televisi).12
Diskusi panel pada prinsipnya melibatkan beberapa panelis yang
mempunyai keahlian dalam bidang masing-masing dan bersepakat mengutarakan
pendapat dan pandangannya mengenai suatu masalah untuk kepentingan
pendengar.13
Para peserta diskusi dalam diskusi panel dinamakan sebagai panelis dan
yang memimpin diskusi ini dinamakan sebagai moderator. Pada pelaksanaannya
setiap panelis bebas mengungkapkan ide-idenya walaupun dengan cara memotong
pembicaraan panelis lainnya karena interaksinya bersifat spontan.
4) Diskusi Kelompok
Pelaksanaan diskusi kelompok diawali dengan membagi siswa kedalam
kelompok yang terdiri dari 3-6 orang. Dimana setiap kelompok yang telah
dibentuk membahas suatu permasalah yang telah ditentukan oleh guru. Kemudian
tiap-tiap kelompok mempresentasikan kesimpulan hasil diskusinya dalam sidang
pleno untuk didiskusikan secara klasikal.
5) Brain Storming Group
Merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok
dengan mengungkapkan ide-ide baru yang disumbangkan oleh setiap anggota
kelompok.
6) Symposium
Simposium hampir sama dengan panel, hanya lebih bersifat formal.
Pemrasaran harus menyampaikan makalah mengenai suatu masalah yang disorot
dari sudut keadlian masing-masing. Peranan moderator tidak seaktif dalam diskusi
panel, tetapi sebaliknya para pendengar/pesertalah yang lebih aktif
berpartisipasi.14
7) Informal Debate
Teknik pelaksanaannya yaitu, anggota kelas dibagi menjadi dua kelompok
yang jumlah anggotanya sama. Satu orang dijadikan sebagai pimpinan dalam
kegiatan tersebut. Topik yang dijadikan bahasan dalam kegitan tersebut tidak
bersifat faktual.
8) Colloqium
Kegiatan diskusi ini bersumber pada satu orang sebagai sumber. Audiensi
yang hadir berhak mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada orang sumber.
Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, siswa/mahasiswa dapat
menginterview dan mengundang pertanyaan lain/tambahan dari siswa/mahasiswa
yang lain.
12
Kamus Bahasa Indonesia, op.cit, h. 358. 13
G. Asjad, op.cit, h. 37. 14
Ibid, h. 38.
11
9) Fish Bowl
Sebagaimana tujuan dari diskusi yaitu untuk mengambil sebuah keputusan
dari permasalahan yang dijadikan sebagai topik. Dalam diskusi ini ketua dijadikan
sebagai pimpinan. Yang khas dalam denah lokasi diskusi ini adalah berbentuk
setengah lingkaran dengan dua atau tiga kursi kosong menghadap peserta diskusi,
dan pendengar duduk mengelilingi kelompok diskusi, seolah-seolah melihat ikan
yang berada dalam mangkuk.
2. Motivasi Belajar
a. Pengertian Motivasi
Motivasi merupakan dorongan yang muncul baik dari dalam diri siswa
maupun dari luar untuk melakukan sesuatu. Dorongan tersebut dapat dapat
memberikan efek yang baik jika didukung oleh lingkungan yang baik. Begitu juga
sebaliknya, dalam proses pembelajaran dan penilaian, motivasi siswa akan
mempengaruhi belajar siswa jika terdapat lingkungan yang mendukung untuk
itu.15
Untuk memperoleh pengertian yang lebih jelas tentang motivasi, maka
penulis akan mengutip beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli, yaitu
sebagai berikut:
E. Mulyasa mengatakan bahwa: Motivasi adalah tenaga pendorong atau
penarik yang menyebabkan adanya perilaku seseorang kea rah suatu jalan
tertentu.16
Motivasi berkaitan dengan apa yang diingikan manusia (tujuan),
mengapa ia menginginkan hal tersebut (motif), dan bagaimana ia mencapai tujuan
tersebut (proses).
Selain itu, definisi motivasi adalah sesuatu yang mendorong individu
untuk berperilaku yang langsung menyebabkan munculnya perilaku.17
Motivasi diartikan pula sebagai sesuatu yang ada didalam diri individu,
bukan tidak ada yang mendorong individu itu untuk berindak. Berupa kebutuhan,
gagasan, emosi, keadaan organis yang mendorong terjadinya satu tindakan.
Dari beberapa pendapat tersebut diatas, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa motivasi adalah dorongan yang menyebabkan terjadinya suatu perubahan
energi yang ada pada diri manusia yang berhubungan dengan persoalan gejala
kejiwaan perasaan dan juga adanya tujuan, kebutuhan dan keinginan.
15
Harun Rasyid, Mansur, Penilaian Hasil Belajar, (Bandung: Wacana Prima, 2009), h. 55. 16
E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan; Kemandirian Guru
dan Kepala Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), Cet III, h. 195.
17 Lukmanul Hakim, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: Wahana Prima, 2008), Cet II,
h. 35.
12
b. Pengertian Belajar
Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relative mantap berkat latihan
dan pengalaman. Belajar sesungguhnya adalah ciri khas manusia dan yang
membedakannya dengan binatang. Belajar yang dilakukan oleh manusia
merupakan bagian dari hidupnya, berlangsung seumur hidup, kapan saja, dan
dimana saja, baik di sekolah, di kelas, di jalanan dalam waktu yang tak dapat
ditentukan sebelumnya. Namun, demikian, satu hal sudah pasti bahwa belajar
yang dilakukan oleh manusia senantiasa dilandasi oleh itikad dan maksud tertentu.
Berbeda halnya dengan kegiatan yang dilakukan oleh binatang (yang sering juga
dikatakan sebagai belajar).18
Belajar juga dapat diartikan, bahwa belajar adalah
mengalami artinya belajar terjadi di dalam interkasi antara individu dengan
lingkunga, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Lingkungan fisik,
contohnya: buku, media, perpustakaan, alam sekitar. Lingkungan sosial
contohnya: guru, siswa, pustakawan, kepala sekolah.19
Selain definisi-definisi yang telah disebutkan diatas, beberapa para ahli
telah memebrikan definisi sebagai berikut:20
menurut Morgan “Belajar adalah
setiap perubahan tingkah laku yang relative menetap yang terjadi sebagai suatu
hasil dari latihan atau pengalaman” (M. Ngalim Purwanto, 1993:84). Sejalan
dengan definisi itu Cronbach menyatakan bahwa: “Learning is shown by a
change in behavior as a result of experience”. Belajar ditunjukkan oleh
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman (Sadirman A.M, 1986:22).
Adapun Witherington mendefiniskan belajar sebagai perubahan didalam
keperibadian sebagaimana dimanifestasikan dalam pola-pola respons atau tingkah
laku yang baru berupa kecaapan, sikap, kebiasaan, kepandaian atau suatu
pemahaman. Berbeda dengan definisi atau pernyataan diatas, Good dan Brophy
dalam bukunya Educational Psychology: A Realistic Approach menjelaskan
bahwa belajar merupakan suatu proses yang bersifat internal, yang terjadi pada
diri individu yang sedang mengalami belajar, dalam usahanya memperoleh
hubungan-hubungan baru (new associations). Hubungan-hubungan baru itu dapat
berupa hubungan antara perangsang-perangsang, antara reaksi-reaksi, atau antara
18
Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2009), Cet. VIII, h. 154. 19
Masitoh & Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia, 2009), Cet I, h. 5. 20
Tatang Syarifudin, Landasan Pendidikan, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Departemen Agama Republik Indonesia, 2009), Cet I, h. 86-87.
13
perangsang dengan reaksi. Good dan Brophy menyatakan: “Learning is
development of new associations as a result experience”. (M. Ngalim Purwanto,
1983:85).
Para ahli mencoba membuat kategori jenis-jenis belajar yang dikenal
dengan taksonomi belajar salah satu yang terkenal adalah taksonomi yang disusun
oleh Benyamin S. Bloom dan kawan-kawan. Secara garis besar, bloom dan
kawan-kawan merumuskan tujuan-tujuan pendidikan pada tiga tingkatan: 1)
Kategori tingkah laku yang masih verbal, 2) Perluasan kategori menjadi sederetan
tujuan, dan 3) Tingkah laku konkret yang terdiri dari tugas-tugas (taks) dalam
pertanyaan-pertanyaan sebagai ujian dan butir-butir soal.21
Kaum behavioris berpendapat bahwa taksonomi yang dikemukakan oleh
Bloom dan kawan-kawan adalah bersifat mental.22
Taksonomi ini merupakan
kriteria yang dapat digunakan oleh guru untuk mengevaluasikan mutu tujuannya.
Salah satu manfaat taksonomi adalah bahwa guru didorong untuk bertanya adakah
ia menekankan segi tertentu atau tidak.
Taksonomi Bloom terdiri dari tiga kategori yaitu yang dikenal sebagai
domain atau ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. Yang dimaksud
dengan ranah-ranah ini oleh Bloom adalah perilaku-perilaku yang memang
diniatkan untuk ditunjukkan oleh peserta didik atau pelajar dalam cara-cara
tertentu, misalnya bagaimana mereka berpikir (kognitif), bagaimana mereka
bersikap dan mereka merasakan sesuatu (afektif), dan bagaimana mereka berbuat
(psikomotorik). Dalam mengukur kemampuan seorang siswa maka para guru
harus memperhatikan ketiga ranah tersebut.
Menurut Suharsimi Arikunto:
Ranah kognitif memiliki enam taraf mulai pengetahuan sampai evaluasi.23
1) Menghapal (recognition)
Dalam pengenalan siswa diminta untuk memilih salah satu dari dua atau lebih
jawaban.
21
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Yogyakarta: Bumi Aksara,
2002), Cet. X, h.117. 22
Ibid, h. 115. 23
Arikunto, op.cit, h. 117-120.
14
2) Pemahaman (comprehension)
Dengan pemahaman, siswa diminta untuk membuktikan bahwa ia memahami
hubungan yang sederhana diantara fakta-fakta atau konsep.
3) Penerapan atau aplikasi (application)
Untuk penerapan atau aplikasi ini siswa dituntut memiliki kemampuan untuk
menyeleksi atau memilih suatu abstrasi tertentu (konsep, hukum, dalil, aturan,
gagasan, cara) secara tepat untuk diterapkan dalam suatu situasi baru dan
menerapkannya secara benar.
4) Analisis (analysis)
Dalam tugas analisis ini siswa diminta untuk menganalisis suatu hubungan atau
situasi yang kompleks atas konsep-konsep dasar.
5) Sintesis (synthesis)
Apabila penyusun soal tes bermaksud meminta siswa melakukan sintesis maka
pertanyaan-pertanyaan disusun sedemikian rupa sehingga meminta siswa untuk
menggabungkan atau menyusun kembali (reorganize) hal-hal yang spesifik
agar dapat dikatakan bahwan dengan soal sintesis ini diminta untuk melakukan
generalisasi.
6) Evaluasi (evaluation)
Mengevaluasi dalam aspek kognitif ini menyangkut masalah “benar/salah”
yang didasarkan atas dalil, hukum, prinsip pengetahuan.
Ranah afektif dibagi menjadi lima taraf, yaitu:
1) Memperhatikan, taraf ini mengenai kepekaan siswa terhadap fenomena-
fenomenadan perangsang-perangsang tertentu, yaitu menyangkut kesediaan
siswa untukmemperhatikannya,
2) Merespon, Pada taraf ini siswa memiliki motivasi yang cukup untuk
merespon,
3) Menghayati nilai, siswa sudah menghayati nilai tertentu,
4) Mengorganisasikan, siswa menghadapi situasi yang mengandung lebih dari
satu nilai,
15
5) Memperhatikan nilai atau seperangkat nilai, siswa sudah dapat
digolongkansebagai orang yang memegang nilai atau seperangkat nilai
tertentu.
Ranah Psikomotorik, meliputi hal-hal:
1) Persepsi, langkahnya melakukan kegiatan yang bersifat motoris ialah
menyadari obyek, sifat atau hubungan-hubungan melalui indera,
2) Persiapan, kesiapan untuk melakukan suatu tindakan atau bereaksi
terhadap suatu kejadian
3) Respon terbimbing, pada tahap ini penekanan pada kemampuan-
kemampuan yang merupakan bagian dari keterampilan yang lebih
kompleks.
4) Respons mekanis, siswa sudah yakin akan kemampuannya dan sedikit
banyakterampil melakukan suatu perbuatan,
5) Respons kompleks, taraf ini individu dapat melakukan perbuatan motoris
yang dianggap kompleks, karena pola gerakan yang dituntut sudah
kompleks.
Dalam kehidupan sehari-hari tidak ada seorangpun yang berbuat tanpa
melibatkan pikiran dan perasaan sekecil apapun porsinya. Setiap orang merespon
dalam berbagai bentuk aktivitas sebagai makhluk yang utuh. Kategori jenis
belajar ini disusun untuk menentukan cara-cara guru mengevaluasi hasil belajar
untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan pembelajaran yang mereka lakukan.
Dalam suatu penyelenggaraan pendidikan di lembaga pendidikan atau
sekolah mengharapkan agar lulusan yang dididiknya memiliki prestasi belajar
yang baik. Prestasi belajar tersebut dapat diperoleh dengan cara mengoptimalkan
berbagai kegiatan belajar kearah tujuan yang ingin dicapai serta ditunjang dengan
adanya keinginan belajar dari diri siswanya sendiri.
Sadirman, A.M mengatakan: Seseorang itu akan berhasil dalam belajar,
kalau pada dirinya sendiri ada keinginan untuk belajar, inilah prinsip dan hukum
pertama dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran. Keinginan atau dorongan
16
untuk belajar inilah yang disebut motivasi, motivasi dalam hal ini meliputi dua
hal:
1) Mengetahui apa yang akan dipelajari.
2) Memahami, mengapa hal tersebut patut dipelajarai.24
Dengan demikian, maka motivasi merupakan salah satu aspek yang
mempengaruhi keberhasilan atau prestasi belajar anak.
c. Jenis-jenis Motivasi Belajar
Bentuk motivasi terdiri dari motivasi intristik dan ekstrinsik. Motivasi
intristik adalah motivasi yang timbul dari dalam diri individu, sedangkan motivasi
ekstrinsik adalah motivasi yang timbul karena adanya pengaruh dari luar individu.
Dalam suatu kegiatan, umpamanya kegiatan belajar, peranan motivasi baik
intrinsik maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Motivasi bagi pelajar dapat
mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara
ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar. Tetapi dalam hal ini, peranan
motivasi intrinsik dalam mendorong suatu aktivitas belajar lebih berhasil dari
pada motivasi ekstrinsik.
Dalam pendidikan, peranan motivasi intrinsik dalam mendorong suatu
aktivitas lebih berhasil daripada motivasi ekstrinsik. Perlu ditumbuhkan minat
yang relevan. Selain itu perlu dihindarkan sugesti yang negatif serta
menumbuhkan persaingan yang sehat.
d. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Motivasi belajar di sekolah dibagi menjadi dua bagian, yaitu:25
a) Motivasi Intrinsik
b) Motivasi Ekstrinsik
1) Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri
siswa sendiri yang dapat mendorong melakukan tindakan belajar. Dalam buku
24
Sadirman, A.M, Interkasi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: 1997), h. 39. 25
Agustin Wardiyanti, Hubungan Antara Prestasi dengan Motivasi Belajar Bidang Studi
pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Skripsi UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h. 13-15. Belum
diterbitkan.
17
lain motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari dalam diri seseorang atau
motivasi yang erat hubungannya dengan tujuan belajar, misalnya: ingin
memahami suatu konsep, ingin memperoleh pengetahuan dan sebagainya.
Faktor-faktor yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah:
a) Adanya kebutuhan
b) Adanya pengetahuan tentang kemajuan dirinya sendiri
c) Adanya cita-cita atau aspirasi.
2) Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah hal atau keadaan yang datang dari luar individu
siswa, yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. Bentuk motivasi
ekstrinsik ini merupakan suatu dorongan yang tidak secara mutlak berkaitan
dengan aktivitas belajar, misalnya siswa rajin belajar untuk memperoleh hadiah
yang telah dijanjikan oleh orang tuanya, pujian dan hadiah, peraturan atau tata
tertib sekolah, suri tauladan orang tua, guru dan lain-lain merupakan contoh
konkrit dari motivasi ekstrinsik yang dapat mendorong siswa untuk belajar.
Dalam perspektif kognitif, motivasi intrinsik lebih signifikan bagi siswa
karena lebih murni dan langgeng serta tidak bergantung pada dorongan atau
pengaruh orang lain.
Perlu ditegaskan, bukan berarti motivasi ekstrinsik tidak baik dan tidak
penting. Dalam kegiatan belajar mengajar tetap penting, karena kemungkinan
besar keadaan siswa itu dinamis berubah-ubah dan juga mungkin komponen-
komponen lain dalam proses belajar mengajar ada yang kurang menarik bagi
siswa sehingga siswa tidak bersemangat dalam melakukan proses belajar
mengajar baik di sekolah maupun di rumah.
Bahwa setiap siswa tidak sama tingkat motivasi belajarnya, maka motivasi
ekstrinsik sangat diperlukan dan dapat diberikan secara tepat.
Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsik
maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan motivasi, siswa dapat
mengembangkan aktifitas dan inisiatif sehingga dapat mengarahkan dan
memelihara kerukunan dalam melakukan kegiatan belajar.
18
3. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan prestasi belajar peserta didik secara keseluruhan
yang menjadi indikator kompeytensi dasar dan derajat perubahan perilaku yang
bersangkutan.26
Dalam belajar dihasilkan berbagai macam tingkah laku yang berlainan
seperti pengetahuan, sikap, keterampilan, kemampuan, informasi dan nilai.
Berbagai macam tingkah laku yang berlainan inilah yang disebut kapabilitas
sebagai hasil belajar. Perubahan dalam menunjukkan kinerja (perilaku) berarti
belajar menentukan semua keterampilan, pengetahuan dan sikap yang juga
didapat oleh setiap siswa dari proses belajarnya.
a. Hasil belajar penguasaan materi akademik (Kognitif)
Domain kognitif meliputi kemampuan menyatakan kembali konsep atau
prinsip yang telah dipelajari, dan kemampuan-kemampuan intelektual, seperti
mengaplikasikan prinsip atau konsep, menganalisis, mensintesis, dan
mengevaluasi. Sebagian besar tujuan-tujuan instruksional berada dalam domain
kognitif. Pada ranah kognitif terdapat enam jenjang proses berfikir, mulai dari
yang tingkatan rendah sampai tinggi, yakni: Pengetahuan/ingatan (knowledge),
Pemahaman (comprehension), Penerapan (aplication), Analisis (analysis),
Sintesis (synthesis), dan Evaluasi (evaluation).
Kemampuan-kemampuan yang termasuk domain kognitif oleh Bloom dkk.
Dikategorikan lebih rinci ke dalam enam jenjang kemampuan, yaitu:
1) Hafalan (C1)
Jenjang hafalan meliputi kemampuan menyatakan kembali fakta, konsep,
prinsip, dan prosedur yang telah dipelajarinya.
2) Pemahaman (C2)
Jenjang pemahaman meliputi kemampuan menangkap arti dari informasi
yang diterima, misalnya dapat menafsirkan bagan, diagram, atau grafik.
3) Penerapan (C3)
26
Mulyasa, op.cit. h. 212.
19
Yang termasuk jenjang penerapan adalah kemampuan menggunakan
prinsip, aturan, metode yang dipelajarinya pada situasi baru atau situasi
konkrit.
4) Analisis (C4)
Jenjang analisis meliputi kemampuan menguraikan suatu informasi yang
dihadapi menjadi komponen-komponennya sehingga struktur informasi
serta hubungan antar komponen informasi tersebut menjadi jelas.
5) Sintesis (C5)
Yang termasuk jenjang sintesis ialah kemampuan untuk mengintegrasikan
bagian-bagian yang terpisah-pisah menjadi suatu keseluruhan yang
terpadu. Termasuk di dalamnya kemampuan merencanakan eksperimen,
menyusun cara baru untuk mengklasifikasikan obyek-obyek, peristiwa dan
informasi lainnya.
6) Evaluasi (C6)
Kemampuan pada jenjang evaluasi ialah kemampuan untuk
mempertimbangkan nilai suatu pernyataan, uraian, pekerjan, berdasarkan
kriteria tertentu yang ditetapkan.
b. Hasil belajar yang bersifat proses normatif (Afektif)
Domain afektif mencakup pemilikan minat, sikap, dan nilai yang
ditanamkan melalui proses belajar mengajar. Hasil belajar proses berkaitan
dengan sikap dan nilai, berorientasi pada penguasaan dan pemilikan kecakapan
proses atau metode. Ciri-ciri hasil belajar ini akan tampak pada peserta didik
dalam berbagai tingkah laku, seperti: perhatian terhadap pelajaran, kedisiplinan,
motivasi belajar, rasa hormat kepada guru, dan sebagainya. Ranah afektif dirinci
oleh Kratwohl dkk., menjadi lima jenjang, yakni: Perhatian, Tanggapan,
Penilaian, Pengorganisasian, dan Karakterisasi terhadap suatu atau beberapa nilai.
Untuk menilai hasil belajar dapat digunakan instrumen evaluasi yang bersifat non
tes, misalnya kuesioner dan observasi.
20
c. Hasil belajar aplikatif (Psikomotor)
Hasil belajar ini merupakan ranah yang berkatian dengan keterampilan
(skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar
tertentu. Hasil belajar psikomotor merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif
dan afektif, akan tampak setelah siswa menunjukkan perilaku atau perbuatan
tertentu sesuai dengan makna yang terkandung pada kedua ranah tersebut dalam
kehidupan sehari-hari. Ranah ini diklasifikasikan kedalam tujuh kategori yakni:
Persepsi (perception), Kesiapan (set), Gerakan terbimbing (guided response),
Gerakan terbiasa (mechanism), Gerakan kompleks (complex overt response),
Penyesuaian pola gerakan (adaptation), Kreatifitas/keaslian (Creativity/
origination).
Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri
siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap
dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan dan
pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari
tidak tahu menjadi tahu, sikap kurang sopan menjadi sopan, dan sebagainya.27
Penilaian hasil belajar bertujuan untuk melihat kemajuan belajar peserta didik
dalam hal penguasaan materi pengajaran yang telah dipelajarinya sesuai dengan
tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
1) Sasaran penilaian
Sasaran atau obyek evaluasi hasil belajar adalah perubahan tingkah laku
yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang.
Masing-masing bidang terdiri dari sejumlah aspek. Aspek-aspek tersebut
sebaiknya dapat diungkapkan melalui penilaian tersebut. Dengan demikian
dapat diketahui sejauh mana materi yang sudah dipahami oleh siswa dan
mana yang belum dipahami sebagai bahan untuk perbaikan dan
penyempurnaan pengajaran selanjutnya.
27
Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem,
(Jakarta:Bumi Aksara, 2001), h. 155
21
2) Alat penilaian
Penggunaan alat penilaian hendaknya komprehensif meliputi tes dan
bukan tes sehingga diperoleh gambaran hasil belajar yang obyektif.
Penilaian hasil belajar sebaiknya dilakukan secara berkesinambungan agar
diperoleh hasil yang menggambarkan kemampuan siswa yang sebenarnya.
3) Prosedur pelaksanaan tes
Yang dilakukan dalam pelaksanaan tes dapat dilakukan dalam bentuk
formatif dan sumatif. Penilaian formatif dilakukan pada setiap pengajaran
berlangsung, yakni pada akhir pengajaran. Hasilnya dicatat untuk bahan
penilaian dan untuk menentukan derajat keberhasilan siswa seperti untuk
kenaikan kelas. Penilaian sumatif biasanya dilakukan pada akhir suatu
program atau pertengahan program. Hasilnya digunakan untuk mengetahui
sejauh mana proses pembelajaran yang telah dipahami dan yang belum
dipahami oleh siswa.
4. Mata Pelajarann IPS
Pada mata pelajaran IPS banyak yang beranggapan bahwa mata pelajaran
IPS hanya sebatas mata pelajaran hafalan saja, kondisi ini menjadi dilema besar
bagi dunia pendidikan di Indonesia yang sedang kita hadapi saat ini.
Hakikatnya, mata pelajaran IPS adalah mata pelajaran yang membahas
kehidupan masyarakat dan bersosialisasi menurut aturan-aturan yang telah ada
dan diakui pada masyarakat itu sendiri. Karena mata pelajaran IPS merupakan
mata pelajaran yang membahas segala kehidupan masyarakat, maka muncullah
cabang-cabang utama dari ilmu sosial tadi, yaitu sebagai berikut:
1) Antropologi, yang mempelajari manusia pada umumnya, dan khususnya
antropologi budaya, yang mempelajari segi kebudayaan masyarakat.
2) Ekonomi, yang mempelajari produksi dan pembagian kekayaan dalam
masyarakat.
3) Geografi, yang mempelajari lokasi dan variasi keruangan atas fenomena
fisik dan manusia di atas permukaan bumi.
4) Hukum, yang mempelajari sistem aturan yang telah dilembagakan.
22
5) Linguistik, yang mempelajari aspek kognitif dan sosial dari bahasa.
6) Pendidikan, yang mempelajari masalah yang berkaitan dengan belajar,
pembelajaran, serta pembentukan karakter dan moral.
7) Politik, yang mempelajari pemerintahan sekelompok manusia (termasuk
negara).
8) Psikologi, yang mempelajari tingkah laku dan proses mental.
9) Sejarah, yang mempelajari masa lalu yang berhubungan dengan umat
manusia.
10) Sosiologi, yang mempelajari masyarakat dan hubungan antar manusia di
dalamnya.
Berdasarkan masalah-masalah yang telah diutarakan diatas, maka penulis
mengambil judul “Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Motivasi dan
Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas IV MI Pangkalan Kota Sukabumi”.
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
Adapun hasil-hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1) Penelitian yang dilaksanakan oleh Sri Mudjiastuti (2006), memberikan
kesimpulan bahwa kecenderungan kreatifitas siswa kelas IV SD
Sampangan 04 Semarang meningkat, mereka bisa saling menghargai
pendapat orang lain, serta muncul kepercayaan diri, serta memupuk rasa
kebersamaan dari berbagai latar belakang yang berbeda. Keadaan
demikian bisa dipupuk dan dikembangkan dalam pembelajaran IPS,
sehingga siswa tidak semata-mata mendapatkan nilai dalam aspek
kognitif, tapi juga aspek efektif dan psikomotor.28
2) Penelitian yang dilakukan oleh Muhyiddin (2011), disimpulkan bahwa
siswa di SDN 005 Nunukan Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur yang
28
Sri Mudjiastuti, “Penggunaan Metode Diskusi Mata Pelajaran IPS Sejarah Pada Mata
Pelajaran IPS Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik di SD Sampangan 04
Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang Tahun Ajaran 2004-2005”, skripsi pada Jurusan
Sejarah fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang, Semarang, 2005, tidak dipubilkaikan.
http://lib.unnes.ac.id/3832/1/2123a.pdf diakses pada tanggal 25 September 2012 pukul 08.15 WIB.
23
menggunakan metode diskusi memiliki prestasi belajar lebih baik
dibanding siswa yang diberi pelajaran hanya menggunakan metode
ceramah secara monoton. Oleh sebab itu metode ceramah perlu didukung
dengan metode lain yang relevan. Salah satu metode yang cocok
dipadukan adalah dengan metode diskusi.29
3) Penelitian yang dilakukan oleh Lilirna Budi Korawati (2010), bahwa
setelah dilakukan penelitian pada siswa kelas IV SDN Sukagalih V
Tarogong kidul-Garut mengemukakan bahwa metode diskusi dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dengan ditunjukkan dengan hasil
wawancara.30
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir seperti yang diungkapkan
di atas, maka dalam penelitian ini akan diajukan rumusan hipotesis tindakan yaitu:
Ho : Metode diskusi tidak dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPS
pada siswa kelas IV MI Pangkalan Kota Sukabumi.
Ha : Metode diskusi dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPS pada
siswa kelas IV MI Pangkalan Kota Sukabumi.
29
Muhyiddin, “Penggunaan Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran IPS Materi Sejarah
Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik di SDN 005 NUNUKAN Kabupaten
Nunukan Kalimantan Timur” http://persadapendidikan.blogspot.com/2010/10/ptk-metode-diskusi-
pada-pelajaran-ips.html diakses pada tanggal 25 September 2012 pukul 09.35 WIB. 30
Lilirna Budi Korawati, “Implementasi Metode Diskusi Pada Pembelajaran IPS Unuk
meningkatkan Hasil Belajar Siswa”, skripsi Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, 2010.
http://repository.upi.edu/operator/upload/s_a0651_0804877_chapter4.pdf
24
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif deskriptif. Metode penelitian
kualitatif dinamakan sebagai metode baru, karena popularitasnya belum lama,
dinamakan metode postpositivistik karena berlandaskan pada filsafat
postpositivisme. Metode ini disebut jga sebagai metode artistic, karena proses
penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola), dan disebut sebagai metode
interpretive karena data hasil penelitian lebih berkenaan dengan interpretasi
terhadap data yang ditemukan di lapangan.31
Filsafat postpositivisme sering juga disebut sebagai paradigma interpretif
dan konstruktif, yang memandang realitas sosial sebagai sesuatu yang
holistik/utuh, kompleks, dinamis, penuh makna, dan hubungan gejala bersifat
interaktif (reciprocal).
Tempat penelitian adalah tempat atau lokasi dimana penelitian dilakukan.
Sedangkan waktu penelitian berisi penjelasan kapan penelitian dilakukan
(semester, tahun pelajaran) dan lamanya penelitian dilakukan (semester, tahun
pelajaran) dan lamanya penelitian dilakukan.32
A. Tempat dan waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di MI Pangkalan Kota Sukabumi. Alasan
peneliti mengambil lokasi tersebut, karena dengan pertimbangan sekolah tersebut
merupakan tempat peneliti melakukan aktivitasnya sebagai pendidik. Sehingga
peneliti lebih mengetahui keadaan siswa yang hendak diteliti, dan mudah dalam
mengumpulkan data, serta peluang waktu yang luas dan subyek penelitian yang
sangat sesuai dengan target peneliti.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksankan pada bulan April s/d Mei 2012. Adapun rincian kegiatan
dapat diperhatikan pada tabel 3.1 sebagai berikukut:
25
Table 3.1
No. Waktu Kegiatan
Keterangan
1. 1Januari 2012 Studi pendahuluan
(mengamati masalah
yang terjadi).
Mengumpulkam
informasi seputar
pembelajaran yang
dimaksud, baik fisik
maupun non fisik.
2. 18 Februari 2012 Perencanaan Penelitian.
3. 25 Februari-
03Maret 2012
Penentuan dan
penyusunan Proposal
Skripsi.
Dilakukan dengan cara
berkonsultasi dengan
Dosen Pembimbing.
4. 10-31 Maret 2012 Penyusunan instrumen
penelitian.
Dilakukan dengan cara
berkonsultasi dengan
Dosen Pembimbing.
5. 02-14 April 2012 Pelaksanaan penelitian:
a. Siklus I
Lokasi Penelitian
16-21 April 2012 b. Siklus II Lokasi Penelitian
6. 23-28 April 2012 Pengolahan data dan
analisis data penelitian
Dikonsultasikan dengan
Dosen Pembimbing.
7. 30-12 Mei 2012 Penyusunan laporan
penelitian
Dosen Pembimbing.
B. Metode Penelitian dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini berbentuk Penelitian tindakan kelas.Penelitian ini
dilaksanakan melalui beberapa proses yang disebut siklus, yaitu siklus pertama
Dan siklus kedua. Siklus pertama dilakukan agar dapat diobservasi, hasil yang
dapat dijadikan acuan untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh peneliti.Setiap
siklus dilaksanakan dalam empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi,
24
26
dan refleksi.Sedangkan siklus kedua dilaksanakan apabila siklus pertama belum
tercapai dengan baik.Dalam sebuah penelitian ada tiga hal yang terkandung di
dalamnya yaitu:
1) Penelitian-menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu obyek
dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk
memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan
mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
2) Tindakan-menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan
dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus
kegiatan untuk siswa.
3) Kelas-dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi
dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah dikenal dalam
dunia pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas
adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima
pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.
Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata inti ini, yaitu (1)
penelitian, (2) tindakan, dan (3) kelas, segera dapat disimpulkan bahwa penelitian
tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa
sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara
bersama.33
Penelitian tindakan kelas (classroom action research) merupakan
pengembangan dari penelitian tindakan (action research). Yang membedakan
adalah adanya tambahan kata kelas (classroom) yang digunakan untuk menjadi
pembeda antara penelitian tindakan yang dilakukan pada bidang pendidikan
dengan penelitian tindakan pada bidang yang lain. Penelitian tindakan kelas sering
disebut dengan PTK untuk lebih memudahkannya.
Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan sebuah kajian reflektif guru
untuk memperbaiki proses pembelajarannya.34
Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Tahap Perencanaa yaitu: mempersiapkan rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP),Menentukan materi pokok yaitu perkembangan teknologi
produksi,komunikasi dan tranportasi.
27
2. Tahap Tindakan yaitu :Menentukan alokasi waktu ( 2x 45) pada setiap siklus ,
pelaksaan pembelajaran dengan penerapan metode diskusi dan pelaksanaan tes
dilaksanakansebelum dan sesudah akhir pembelajaran.
3.TahapObservasi dilaksanakan selama kegiatan berlangsung.
4. Tahap Refleksi,melakukan evalusi tindakan yang telah dilaksanakan dan
memperbaiki kekurangan yang ada pada hasil evaluasi, untuk digunakan pada
tahap berikutnya.
Dalam penelitian ini,peneliti menggunakan desain penelitian yang berupa
desain putaran spiral yang telah dikembangkan oleh Kemmis & Mc
Taggart(Kasihani Kasbolah , 1998:113).Dalam perencanaan Kemmis & Mc
Taggart menggunakan sistem spiral yang dimulai dengan perencanaan,
tindakan,pengamatan,observasi dan refleksi.
Di bawah ini adalah gambar putaran spiral tersebut:37
Gambar 3.1
Putaran Spiral
Keterangan :
Siklus I:
1. Perencanaan I.
2. Tindakan I.
Siklus II:
1. Perencanaan II.
2. Tindakan II.
Perbaikan
Rencana
Perencanaan
Refleksi
Tindakan/
Observasi
Perbaikan
Rencana
Perencanaan
Refleksi
Tindakan/
Observasi
28
3. Observasi I.
4. Refleksi I
3. Observasi II.
4. Refleksi II.
Penelitian ini berjalan melalui dua siklus. Siklus kedua dilaksanakan
apabila siklus pertama belum tercapai sehingga mengulangi kegiatan pertama dan
bila belum berhasil dilanjutkan dengan siklus berikutnya. Pada penelitian ini,
rencana pelaksanaan tindakan telah peneliti tetapkan sesuai dengan desain
penelitian tersebut. Dalam Penelitian ini, tiap 1 siklus akan dilaksanakan dengan
alur sebagai berikut:
1. Perencanaan, meliputi penetapan materi pembelajaran IPS kelas 1v dan
penetapan alokasi waktu pelaksanaannya yaitu bulan Februari- Maret 2012
2.Tindakan, meliputi proses kegiatan belajar mengajar dengan penerapan metode
diskusi pada pelajaran IPS kelas 1v semester 2.
3.Observasi,dilaksanakan pada saat proses belajar mengajar berlangsung.
Bermaksud untuk mengetahui sejauh mana penerapan metode diskusi untuk
peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas 1v
semester 2
4. Refleksi, meliputi kegiatan analisis hasil pembelajaran dan sekaligus menyusun
rencana perbaikan pada siklus berikutnya.
C. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Pangkalan Kota Sukabumi
Tahun Ajaran 2011-2012. Adapun jumlah siswa yang menjadi subyek penelitian
ini adalah 42 orang, dengan rincian sebagai berikut: jumlah siswa perempuan 16
orang dan siswa laki-laki 26 orang, kemudian dibentuk menjadi 6 kelompok.
Berikut ini tercantum daftar nama subyek penelitian. Adapun data nama-nama
siswa terlampir.
Yang menjadi alasan kelas IV MI Pangkalan Kota Sukabumi sebagai
sasaran penelitian ini adalah karena peneliti memandang bahwa hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPS terbilang masih sangat rendah dan tidak memenuhi
tujuan pencapaian kompetensi yang diharapkan sebelumnya. Hal tersebut dapat
29
terjadi karena kurangnya motivasi belajar siswa, sehingga ini menjadi daya tarik
tersendiri untuk diadakan penelitian pada kelas tersebut.
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian
Pada Penelitian Tindakan Kelas ini, peran peneliti adalah sebagai guru
kelas IV MI Pangkalan Kota Sukabumi sekaligus sebagai peneliti dalam
penelitian yang akan dilaksanakannya. Selain itu peneliti di damping oleh salah
satu guru pendamping yang akan dilibatkan dalam proses penelitian sekaligus
menjadi observer dalam penelitian ini.
E. Tahapan Intervensi Tindakan
Pada bagian ini akan disebutkan tahapan-tahapan penelitian. Meliputi (1)
Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Observasi, (4) Refleksi.
F. Hasil Intervensi Tindakan Yang Diharapkan
Tingkat keberhasilan setiap siklus adalah adalah adanya peningkatan hasil
belajar IPS siswa pada pokok bahasan perkembangan teknologi produksi,
komunikasi, dan transportasi yang dinyatakan dalam bentuk kualitatif dan
kuantitatif. Kualitatif dinyatakan dengan kata-kata sedangkan kuantitatif
dinyatakan dengan angka rat-rata perolehan nilai siswa. Kriteria atau ukuran
pencapaian tujuannya di lihat dari hasil yang dicapai siswa. Jika 75 % siswa sudah
mencapai nilai 75 maka penelitian ini dikatakan berhasil karena nilai 70
merupakan KKM yang dilaksanakan oleh seluruh dewan guru di MI Pangkalan
Kota Sukabumi pada Mata Pelajaran IPS.
G.Data dan Sumber Data
Data dalam penelitian ini ada dua macam yaitu kualitatif dan kuantitatif
1.Data kuantitatif berupa hasil observasi,angket dan catatan lapangan
2.Data kualitatif berupa hasil belajar siswa pada setiap awal dan akhir
pembelajaran
H.Instrumen Pengumpulan Data
Intrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. lembar observasi
30
Lembar observasi adalah pengamatan yang dilakukan oleh obsever yang
terlibat dalam proses pelaksanaan tindakan, observasi kegiatan siswa bertujuan
untuk memperoleh tentang aktivitas siswa selama pembelajaran yang digunakan
ranah afektif dan psikomotorik siswa.
2. Tes
Pemberian tes dilakukan untuk memperoleh data hasil belajar siswa. Tes Hasil
belajar ini digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada
ranah kognitif. peneliti membuat tes berupa tes tertulis dalam bentuk obyektif
Pilihan ganda, yang dilaksanakan pada awal pembelajaran sebelum tindakan pada
siklus 1 dan siklus 11 dan diberikan kepada siswa setiap akhir siklus.
3. Angket
Pemberian lembar angket dlakukan untuk memberikan pertanyaan kepada
siswa dan harus dijawab secara tertulis, yang tujuannya untuk mengadakan
komunikasi secara tertulis dengan siswa.
4.Catatan Lapangan
Catatan lapangan ini digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan
dengan situasi kelas / subyek yang didapat dalam proses pembelajaran siklus 1
dan siklus 11 berlangsung.
I. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya
lebih baik dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis, sehingga lebih mudah
diolah. Data dalam penelitian ini dikumpulkan oleh peneliti melalui tes, observasi,
angket dan catatan lapangan. Data penelitian ini bersumber dari interaksi peneliti
dan siswa, dalam mata pelajaran IPS pada siswa kelas IV MI Pangkalan dengan
menggunakan pendekatan berupa data tindak belajar atau perilaku belajar yang
dihasilkan dari tindak mengajar dan aktivitas siswa dalam mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode pengumpulan data
yaitu tes, observasi, angket dan catatan lapangan
31
1. Observasi (Pengamatan)
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik
bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Kalau
wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi
tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek alam yang lain.38
Data dari observasi ini adalah situasi umum mengenai kejadian atau
peristiwa yang terjadi dan ada kaitannya dengan pokok pembahasan yang diteliti,
cara mengajar, sarana dan prasarana yang mendukung pembelajaran. Penulis
menggunakan observasi langsung dengan mengadakan pengamatan dan
pencatatan dalam situasi yang sebenarnya.
Teknik pengumpulan data yang disebut pengamatan penyerta atau
participant observer. Peneliti sebagai pengamat ikut serta dalam berbagai
kegiatan pihak yang diamati dan segera mencatat apa yang terjadi dalam catatan
lapangan. Dalam catatan ini termasuk juga komentar-komentar yang menafsirkan
apa yang terjadi berdasarkan persepsi peneliti.
Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan pengamatan langsung.
Peneliti terjun langsung ke sekolah yang diteliti untuk mengamati proses belajar
dan pembelajaran.
Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data melalui pengamatan
terhadap subjek, yaitu mengamati terutama minat dan perubahan yang dialami
siswa sebelum dan setelah diberikan mata pelajaran dengan penerapan metode
diskusi. Peran peneliti dalam penelitian ini yaitu sebagai pengamat sekaligus
sebagai guru yang mengajar.
Dalam hal ini peneliti akan melakukan pengamatan terhadap proses belajar
mengajar di kelas, terutama terhadap poin-poin sebagai berikut:
a) Hasil karya kelompok dalam membuat komentar.
b) Penampilan kelompok dalam melakukan presentasi.
c) Kemampuan kelompok dalam menanggapi pertanyaan dari kelas.
d) Kemampuan kelompok untuk menyikapi pandangan yang berbeda.
e) Kemampuan kelompok dalam mempertahankan argumen yang benar.
32
Tabel 3.2
Hasil kelompok dalam membuat komentar
Jawaban Frekwensi %
SB 31 73,81
B 4 9,52
C 6 14,29
TB 1 2,38
STB 0 0
JUMLAH 42 100%
Tabel 3.3
Penampilan kelompok dalam melakukan presentasi
Jawaban Frekwensi %
SB 30 71,44
B 5 11,90
C 5 11,90
TB 1 2,38
STB 1 2,38
JUMLAH 42 100%
Tabel 3.4
Kemampuan kelompok dalam menanggapi pertanyaan dari kelas
Jawaban Frekwensi %
SB 31 73,81
B 6 14,29
33
C 4 9,52
TB 1 2,38
STB 0 0
JUMLAH 42 100%
Tabel 3.5
Kemampuan kelompok dalam menyikapi pandangan yang berbeda
Jawaban Frekwensi %
SB 32 76,19
B 4 9,52
C 6 14,29
TB 0 0
STB 0 0
JUMLAH 42 100%
Tabel 3.6
Kemampuan kelompok dalam mempertahankan argumen yang benar
Jawaban Frekwensi %
SB 35 83,33
B 6 14,29
C 1 2,38
TB 0 0
STB 0 0
JUMLAH 42 100%
Keterangan:
34
SB ( Sangat baik)
B ( Baik)
C ( Cukup)
TB ( Tidak baik)
STB (Sangat tidak baik)
Pada table di atas sudah nampak jelas bahwa penerapan metode diskusi
yang dilakukan oleh siswa dapat merubah situasi dan kondisi siswa ketika
pembelajaran berlangsung. Disini lebih tampak aktivitas dan keaktifan siswa
ketika diskusi berlangsung.Siswa dapat membuat komentar, melakukan presentasi
dalam kelompoknya, menanggapi pertanyaan dari kelas, menyikapi pandangan
yang berbeda dan mempertahankan argument yang benar.
2. Metode Tes
Tes merupakan pengumpul informasi. Istilah tes diambil dari kata testum
seuatu pengertian dalam bahasa Prancis kuno yang berarti piring atau
menyisihkan logam-logam mulia. Adapula yang mengartikan sebagai sebuah
piring yang dibuat dari tanah.39
Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika
tes tersebut bersifat reliabilitas yang tinggi. Dalam hal realibilitas, Susan
Staindback (1988) menyatakan bahwa40
Reliability is often defined as the consistency and stability of data or
findings. From a positivistic perspective, reliability typically is considered
to be synonymous with the consistency of data produced by observations
made by different researchers (e.g interrater reliability), by the same
researcher at different time (e,g test retest), or by splitting a data set in
two parts (split-half.
Reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau
temuan. Dalam pandangan positivistik (kuantitatif), suatu data dinyatakan
reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam obyek yang sama
menghasilkan data yang sama, atau peneliti sama dalam waktu berbeda
35
menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi
dua tidak menunjukkan data yang berbeda.
Selanjutnya, ada beberapa istilah yang berhubungan dengan tes, yaitu
sebagai berikut:
a. Tes
(Sebelum adanya Ejaan Yang Disempurnakan dalam Bahasa Indonesia ditulis
dengan test), adalah merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk
mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-
aturan yang sudah ditentukan.
Nampak jelas dalam pengertian diatas, bahwa bila seseorang ingin mengetahui
tingkat kualitas atau kuantitas sesuatu, maka yang dilakukan adalah dengan
melakukan tes. Tetapi tetap harus dengan aturan-aturan yang telah ditentukan.
Hal ini menjadi penting, karena demi keakuratan dari hasil tes yang telah
dilakukan.
b. Testing
Testing bisa dikatakan sebagai waktu pelaksanaan tes atau pengambilan tes
dilakukan.
c. Testee
(Dalam istilah Indonesia tercoba), adalah responden yang sedang mengerjakan
tes. Responden inilah yang nantinya akan menjadi obyek dalam suatu
pengukuran, baik mengenai kemampuan, minat, bakat, pencapaian dan
sebagainya.
d. Tester
(Dalam isitlah Indonesia tercoba), adalah orang yang diserahi untuk
melaksanakan pengambilan tes terhadap para responden.
Dalam penelitian ini metode tes digunakan sebagai alat untuk memperoleh
data dengan menguji kemampuan siswa sebelum diberi tindakan pembelajaran
IPS dengan penerapan metode diskusi dan selama mengikuti pembelajaran IPS
36
dengan penerapan metode diskusi. Melalui metode tes tersebut digunakan untuk
menguji sejauh mana perbandingan siswa mengalami perubahan tingkahlaku serta
prestasi sebelum diberi tindakan dan sesudah diberi tindakan pembelajaran IPS
dengan penerapan metode diskusi.
Teknik penilaian yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan
menggunakan table distribusi frekuensi relatif atau tabel presentase. Dikatakan
“frekuensi reltif” sebab frekuensi yang disajikan disini bukanlah frekuensi yang
sebenarnya, melinkan frekuensi yang dituagkan dalam bentuk angka persenan.31
Tabel 3.7
KISI-KISI INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR SIKLUS I DAN II
No. Kompetensi Dasar Indikator No.
Item
1. Mengidentifikasi
perkembangan
teknologi produksi,
ekonomi dan
transportasi.
Menjelaskan teknologi produksi
masa lalu dan masa sekarang.
Menyebutkan keuntungan
memakai teknologi produksi masa
kini.
Menyebutkan macam-macam
teknologi komunikasi.
Menyebutkan macam-macam
teknologi transportasi.
Menjelaskan teknologi transportasi
hubungannya dengan pengguna.
1, 2, 3
4
5, 6, 7
8, 9
10
31
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011),
Cet ke-23, h. 42-43.
37
2. Mengident ifkasi
perkembangan
teknologi produksi,
komunikasi dan
transportasi.
Menyebutkan macam-macam
teknologi produksi.
Menyebutkan macam-macam
teknologi komunikasi.
Menyebutkan macam-macam
teknologi trnasportasi.
Menyebutkan manfaat
menggunakan teknologi
transportasi masa kini.
Menyebutkan manfaat
menggunakan teknologi,
komunikasi masa kini.
1, 2, 3
4, 5, 6
7, 8
9
10
3. Angket
Angket adalah alat untuk mengumpulkan dan mencatat data atau
informasi, pendapat dan paham dalam hubungan kausal. Angket mempunyai
kesamaan dengan wawancara, kecuali dalam implementasinya. Angket
dilaksanakan secara tertulis, sedangkan wawancara dilaksanakan secara lisan.32
Angket adalah suatu alat pengumpul data yang berupa serangkaian
pertanyaan yang diajukan pada responden untuk mendapat jawaban. Angket juga
dapat dikatakan sebagai suatu daftar atau kumpulan pertanyaan tertulis yang harus
dijawab secara tertulis juga (WS. Wingkel, 1978). Angket merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan komunikasi dengan
sumber data (I. Djumhur, 1985). Kuesioner atau angket merupakan teknik
pengumpulan data yang tidak memerlukan kedatangan langsung dari sumber data
(Dewa Ktut Sukardi, 1983). Kuesioner adalah suatu daftar yang berisi pertanyaan
yang harus dijawab atau dikerjakan oleh orang/anak yang ingin diselidiki atau
responden (Bimo Walgito, 1987).33
Keuntungan angket antara lain: (1) responden dapat menjawab dengan
bebas tanpa dipengaruhi oleh hubungan dengan peneliti atau penilai, dan waktu
relatif lama, sehingga obyektivitas dapat terjamin, (2) informasi atau data
terkumpul lebih mudah karena itemnya homogeny, (3) dapat digunakan untuk
mengumpulkan data dari jumlah responden yang besar yang dijadikan sampel.
Sedangkan kelemahannya adalah (1) ada kemungkinan angket diisi oleh orang
32
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Departemen Agama Republik Indonesia, 2009), h.163. 33
http://www.psend.com/users/jsarwono/bab12.htmlDiakses tanggal 13 Maret 2012,
pukul16:20 WIB.
38
lain (2) hanya diperuntukan bagi yang dapat melihat saja (3) responden hanya
menjawab berdasarkan jawaban yang ada.34
Dalam hal ini peneliti akan menanyakan hal-hal sebagai berikut:
1) Dalam proses belajar mengajar IPS, apakah Guru Kelas IV menerapkan
metode yang bervariasi?
2) Apakah Guru Kelas IV mengucapkan Pujian “Bagus” terhadap
keberhasilan yang kamu lakukan dalam diskusi?
3) Bagi siswa yang malas, apakah Guru Kelas IV memberikan motivasi
kepada siswa agar lebih giat belajar?
4) Apakah Guru Kelas IV menumbuhkan motivasi hasil belajar dalam mata
pelajaran IPS?
5) Ketika siswa mengalami kesulitan dalam berdiskusi, apakah Guru Kelas
IV membimbing dengan sabar?
6) Menurut pendapat kamu, bagaimana penjelasan dari guru, mengenai
materi pelajaran IPS?
7) Apakah kamu mengerti setiap materi IPS yang disampaikan dengan cara
berdiskusi?
8) Apakah cara mengajar Guru Kelas IV di kelas menyenangkan?
9) Apakah kamu suka pelajaran IPS dengan menggunakan metode diskusi?
10) Apakah kamu aktif dalam mengikuti pelajaran IPS dengan menggunakan
metode diskusi?
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan pengertian angket
adalah suatu alat pengumpul data yang berupa serangkaian pertanyaan tertulis
yang diajukan kepada subyek untuk mendapatkan jawaban secara tertulis juga.
Pengambilan data dapat dilakukan secara:
a. Pertanyaan langsung vs Pertanyaan tidak langsung.
Perbedaan mendasar antara Pertanyaan Langsung dan Pertanyaan Tidak
Langsung ialah terletak pada tingkat kejelasan suatu pertanyaan dalam
mengungkap informasi khususdari responden. Pertanyaan Langsung
menanyakan informasi khusus secara langsung dengan tanpa basa-basi (direct),
34
Arifin, loc. cit.
39
dimana jawaban diperoleh dari sumber pertama tanpa menggunakan perantara.
Pertanyaan Tidak Langsung menanyakan informasi khusus secara tidak
langsung (indirect), dimana Jawaban angket itu diperoleh dengan
melalui perantara, sehingga jawabannya tidak dari sumber pertama.
b. Pertanyaan Khusus vs Pertanyaan Umum
Pertanyaan Khusus menanyakan hal-hal yang khusus yang dibutuhkan oleh
penulis. Sedang Pertanyaan Umum biasanya menanyakan informasi mengenai
identitas dari koresponden. Lebih baik pertanyaan dimulai dari umum ke
khusus.
c. Pertanyaan Tentang Fakta v.s Pertanyaan Tentang Opini
Pertanyaan tentang fakta yang menghendaki jawaban dari responden berupa
fakta. Sedang Pertanyaan tentang opini menghendaki jawaban yang bersifat
opini. Pada praktiknya dikarenakan responden mungkin mempunyai memori
yang tidak kuat ataupundengan sadar yang bersangkutan ingin menciptakan
kesan yang khusus; maka Pertanyaan tentang fakta belum tentu sepenuhnya
menghasilkan jawaban yang bersifat faktual.Demikian halnya dengan
pertanyaan yang menanyakan opini belum tentu sepenuhnya menghasilkan
jawaban yang mengekspresikan opini yang jujur. Hal ini terjadi karena
responden mendistorsi opininya didasarkan pada adanya “tekanan sosial”
untuk menyesuaikan diri dengan keinginan sosial dan lingkungannya.
d. Pertanyaan dalam bentuk kalimat tanya v.s. Pertanyaan dalam bentuk kalimat
pernyataan
Pertanyaan dalam bentuk kalimat tanya memberikan pertanyaan langsung
kepada responden dimana jawaban yang diperoleh dapat beraneka ragam.
Sedang pertanyaan dalam bentuk kalimat pernyataan menyediakan jawaban
persetujuannya.
Tabel 3.8
KISI-KISI ANGKET METODE DISKUSI
40
Variabel Dimensi Indikator Butir
Pertanyaan Jumlah
Motivasi
Belajar
Model
Pembelajaran
Yang Aktif
Mengikuti model
pembelajaran
kooperatif
2, 5, 10 3
Perasaan
Senang
Menerima
pelajaran dengan
senang
3, 4, 8 3 Mengikuti
pembelajaran
yang
menyenangkan
Perhatian dalam
belajar
Melaksanakan
kegiatan dan
tugas bersama-
sama
7 1
Pengetahuan
dan materi
Pokok bahasan
menjadi menarik
dengan model
pembelajaran
yang baik
1, 6, 9 3
4. Catatan Lapangan
Catatan lapangan digunakan untuk mencatat data kualitatif, kasus
istimewa, atau untuk mendeskripsikan dan menarasikan suatu proses.35
Catatan
merupakan bentuk deskriptif dari proses kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
siswa selama proses belajar mengajar berlangsung. Catatan lapangan ini bertujuan
35
Asrori, op.cit. h. 110.
41
agar guru dapat mengetahui hal-hal apa saja yang dilakukan oleh siswa, berbagai
pendapat siswa yang diutarakannya ketika pembelajaran dan aktifitas siswa
selama kegiatan berlangsung. Penulisan catatan lapangan ini yaitu setelah
pembelajaran dilaksanakan. Melalui catatan lapangan, guru dapat mengetahui apa
saja yang terjadi ketika PBM berlangsung.
J.Teknik Pemeriksaan Kepercayaan
Untuk memperoleh data yang obyektif dan dapat dipertanggung
jawabkan,dalam penelitian ini menggunakan teknik kepercayaan yaitu:
1. Menggali data dan sumber data yang berbeda, adapun untuk
merperoleh informasi tentang aktivitas siswa dengan observasi
dilakukan ketika diskusi kelompok berlangsung dan memeriksa
hasil catatan siswa.
2. Untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa dilakukan
dengan memeriksa hasil tes ( pretest dan postest).
3. Memeriksa kembali hasil data-data yang telah terkumpul baik
tentang kejanggalan ataupun keaslian dan kelengkapannya.
4. Mengulang , mengolah dan menganalisis data yang sudah
terkumpul.
K. Analisis Data dan Interpretasi Data
Analisis tentang penerapan metode diskusi dapat dilakukan dengan
membandingkan skor ketercapaian pada siklus 1dan siklus 11setelah diperoleh
data serta sajiannya, dilakukan penilaian keberhasilan tindakan yang disesuaikan
dengan data yang terkumpul diantaranya:
1. Data penerapan metode diskusi dapat dilihat dari aktivitas siswa
ketika diskusi berlangsung
2. hasil belajar
Pengukuran hasil belajar bisa dilihat dari tiga ranah yaitu:
42
1.Ranah kognitif
Pengukuran hasil belajar siswa pada ranah kognitif menggunakan tes tertulis
yang dilakukan sebelum dan sesudah pembelajaran berlangsung dalam bentuk
pilihan ganda dan soal yang diberikan 10 soal.
2.Ranah efektif
Data ini diperoleh dari lembar observasi kegiatan siswa selama proses
pembelajaran berlangsung dengan menerapkan metode diskusi.
3.Ranah psikomotorik
Data penguasaan ranah psikomotorik diperoleh dari lembar observasi kegiatan
siswa selama proses pembelajaran berlangsung seperti perolehan data pada
ranah efektif.
Analisis data merupakan upaya penataan secara sistematis catatan hasil
observasi, tes, angket, catatan lapangan dan lainnya untuk meningkatkan
pemahaman peneliti tentang penerapan Metode Diskusi untuk meningkatkan
motivasi belajar dan hasil belajar IPS pada siswa kelas IV MI Pangkalan Kota
Sukabumi. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis data
kualitatif yang digambarkan dengan kata-kata atau kalimat kemudian dianalisis
secara deskriptif dengan menggunakan proses berpikir induktif, yaitu proses
berpikir yang bertolak dari pengertian data yang bersifat khusus untuk ditarik
kesimpulan yang bersifat umum, dan juga menerapkan proses berpikir deduktif,
yaitu proses berpikir yang bertolak dari pengertian yang bersifat umum untuk
ditarik kesimpulan yang bersifat khusus.
Dalam proses analisis data, ada dua teknik yang dapat digunakan, yaitu:
1. Analisis data kualitatif yang mana analisis data tersebut dijabarkan melalui
pengamatan yang tidak berupa angka-angka. Maksudnya adalah dilakukan
dengan cara menguraikan dalam bentuk kalimat kemudian direlevansikan
dengan rujukan teori yang mendukung.
2. Analisis kuantitatif yaitu analisis terhadap data yang berupa angka-angka
dengan cara menggunakan statistik yang relevan dalam bentuk persentase.
43
Teknik yang digunakan dalam menganalisis data dimulai sejak awal
sampai akhir pengumpulan data. Kemudian data yang diperoleh dari perhitungan
persentasi dari hasil penilaian observasi pada saat tindakan dilakukan. Hasil
observasi tersebut kemudian dianalisis terhadap indikator penggunaan
peningkatan prestasi belajar IPS dengan menggunakan metode diskusi.
.Data dalam penelitian ini diperoleh mulai observasi langsung pada obyek
penelitian. Observasi langsung dilaksanakan pada kondisi awal pembelajaran di
dalam kelas dan pada saat tindakaan kelas dengan penerapan metode diskusi pada
mata pelajaran IPS. Tujuan analisis dalam penelitian tindakan kelas untuk
memperoleh data kepastian apakah ada perubahan dari hasil pembelajaran
menggunakan metode diskusi, baik itu berupa perbaikan ataupun peningkatan
sebagaimana yang diharapkan.. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis diskriptif teknik persentasi.
Analisis yang digunakan adalah teknik deskriptif. Perhitungan dalam
proses analisis data menghasilkan prosentase pencapaian yang selanjutnya. Jenis
deskriptif yaitu mengumpulkan data sebanyak-banyaknya mengenai faktor-faktor
yang mendukung kemudian menganalisis untuk dicari peranannya terhadap apa
yang telah diteliti.
Adapun kisi-kisi dan penilaian tes hasil belajar siswa menggunakan rumus
sebagai berikut:
Nilai yang diperoleh dari perhitungan di atas kemudian disesuaikan dengan
klasifikasi taraf ketercapaian pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.6
Kriteria Nilai Penguasaan Ranah Kognitif
No. Rentangan Skor Huruf Klasifikasi
1. 92 – 100 A Tinggi Sekali
44
2. 75 – 91 B Tinggi
3. 50 – 74 C Cukup Tinggi
4. 25 – 49 D Rendah
5. 0 – 24 E Rendah Sekali
L.Pengembangan Perencanaan tindakan
Untuk memperoleh kekurangan hasil penelitian pada siklus satu, maka
dilanjutkan pada siklus kedua.
1.Perencanaan
Tahap perencanaan pada penelitian ini meliputi:
a.Menentukan pokok bahasan.
b.Menentukan media yang tepat dengan pokok bahasan.
c.Mengembangkan skenario pembelajaran.
d.Menyiapkan intrumen tes ( tes PG, lembar observasi dan lembar angket).
e. Membentuk kelompok siswa.
f. Menyimpulkan materi.
2. Tindakan
Tindakan yang akan dilakkan pada penelitian ini yaitu penerapan metode
diskusi yang mengacu pada RPP dan skenario pembelajaran tentang materi yang
akan diajarkan.
3. Pengamatan
Pengamatan atau observasi terhadap penerapan metode diskusi dilakukan
pada saat proses pembelajaran berlangsung.
4. Refleksi
a. Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilaksanakan
b. Membahas hasil evaluasi mengenai RPP, skenario, dan lain-lain
c. Memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada hasil evaluasi, dan
digunakan untuk tahap berikutnya.
45
BAB IV
DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTERPRETASI HASIL ANALISIS DAN
PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Sejarah Singkat MI Pangkalan
Bpk KH. E.Kosasih adalah salah satu tokoh masyarakat, khususnya
masyarakat desa Pangkalan kecamatan Lembursitu, beliau merasa prihatin akan
Pentingnya pendidikan, sehingga pada suatu malam pengajian “Mingguan“
tempat dimana masyarakat berkumpul untuk bersilaturrahim dan
mendengarkantausiah agama, Bpk. KH. E. Kosasih (Alm) sebagai pimpinan
pengajian tersebut menyampaikan gagasan emasnya untuk mendirikan sebuah
lembaga pendidikan Islam atau yang banyak dikenal dengan sebutan Madrasah.
Gagasan KH. E. Kosasih tersebut mendapat sambutan dari masyarakat
yang mengikuti pengajian mingguantersebut, maka beliau bersama-sama
masyarakat pangkalan khususnya disekitar masjid jami sepakat mendirikan
Madrasah. Berkat dukungan dan kerja keras seluruh elemen masyarakat, maka
pada tahun 1960 berdirilah sebuah madrasah yang terletak di Pangkalan
Kecamatan lembursitu. Karena baru berdiri madrasah ini masih berbentuk
madrasah diniyah, pada waktu itu tenaga pendidik yang dimiliki madrasah ini
masih sangat sedikit, Kemudian seiring dengan perjalanan waktu, pada tahun
1963 madrasah ini terdaftar sebagai madrasah resmi pada pemerintah dengan
nama MI Pangkalan.
Selanjutnya pada tahun 1969 sudah mengikuti Ujian Negara yang
dilaksanakan oleh Departemen Agama RI. Sejak itulah Madrasah Ibtidaiyah
Pangkalan merintis karirnya sebagai lembaga pendidikan yang ikut berperan serta
meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia sampai saat ini.
2. Profil MI Pangkalan
MI Pangkalan Terletak di Kelurahan Situmekar Kecamatan Lembursitu
Kota Sukabumi, organisasi penyelenggara adalah Yayasan Al- Muawwanah atau
46
yayasan swasta. MI Pangkalan mempunyai Nomor Induk Sekolah (NIS)
111232720022.
Pada tahun 2006 dan tahun 2011 MI Pangkalan terakreditasi dengan nilai B pada
Departemen Agama Jawa Barat.
Dengan bangunan milik sendiri yang luasnya 507 m2, MI Pangkalan
melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajarnya pada pagi hari yaitu dari jam 07.00
sampai 13.00 WIB, kecuali pada hari jum’at yang hanyasampai jam 11.00 WIB.
Jarak MI Pangkalan dari pusat kecamatan adalah 1 KM, sedangkan jarak dengan
pusat otonomi daerah (otda)/kota mencapai 5 KM. Dalam pengembangannya MI
Pangkalan menjadi anggota KKM yang ada diKecamatan Gunung Puyuh . Hal itu
dilakukan untuk mempermudah ruang gerak MI Pangkalan dalam memajukan
perannya pada dunia pendidikan.
Sejauh ini sudah banyak prestasi yang diraih terutama ditingkat lokal atau
kecamatan bahkan tingkat Provinsi. Dan pada setiap tahun MI Pangkalan juga
ikutberpartisipasi terhadap kegiatan-kegiatan pendidikan yang dilaksanakan oleh
Kementerian Agama (Kemenag) dan Pendidikan Nasional (Diknas) yang ada di
kota Sukabumi.
3. Visi dan Misi MI Pangkalan
Visi
“Terbentuknya lulusan yang cerdas dan terampil berdasarkan iman dan taqwa”
Misi
“Melaksanakan berbagai kegiatan baik akademis maupun keagamaan secara
rutin dan terjadwal”
4. Struktur Organisasi
MI Pangkalan dibawah naungan Yayasan Al-Muawwanah. Yayasan ini
diketuai oleh H. Thamrin Hamidi. Adapun sekertaris Yayasan adalah Mia
Nurfadillah, S. Pd. I dan Bendaharanya adalah Kamalul Khoir, ST. Sedangkan
Kepala Madrasah Ibtidaiyah Pangkalan adalah Hj. Engkay Zakiyah, S. Pd. I dan
47
Endang Sebagai Komite Sekolah, Beti Nurbaeti, S. Ag Sebagai bendahara
sekolah.
Di bawahnya ada susunan wali kelas dari kelas I-VI. Adapun rinciannya
sebagai berikut:
Table 4.1
Daftar Nama dan Tugas Guru MI Pangkalan Kota Sukabumi
No. Nama Tugas
1. Entin Kartinah, S. Pd. I Wali Kelas I a
2. Elia Dewi Purwanti, S. Pd. I Wali Kelas I b
3. Mia Nurfadillah, S. Pd. I Wali Kelas II a
4. Nani Yuningsih, A. Ma Wali Kelas II b
5. Nyi Empat Patimah, A. Ma Wali Kelas III a
6. Saepul Bahri, S. Pd. I Wali Kelas III b
7. Nyi Ajah, A. Ma Wali Kelas IV a
8. Budi Suharjo, S. Ag Wali Kelas IV b
9. Neng Lulu Walmarjan, S. Pd. I Wali Kelas V a
10. Hj Iin Mutmainnah, S. Pd. I Wali Kelas V b
11. Beti Nurbaeti, S. Ag Wali Kelas VI a
12. Mia Rosmiati, A. Ma Wali Kelas VI b
13. Hendri, S. Pd. I Guru PJOK
Demikianlah struktur organisasi di MI Pangkalan yang secara keseluruhan
bertanggung jawab terhadap stabilitas madrasah sebagai lembaga pendidikan agar
mampu menciptakan persaingan untuk lebih baik.
48
5. Fasilitas MI Pangkalan Kota Sukabumi
Tabel 4.2
Fasilitas MI Pangkalan Kota Sukabumi
No Fasilitas yang tersedia Jumlah Ruang
1. Ruang Kelas 12
2. Ruang Guru 1
3. Ruang Kepala Sekolah 1
4. Ruang Perpustakaan 1
5. Laboratorium 1
6. UKS 1
7. Kamar Mandi/WC 3
6. Data Siswa MI Pangkalan
MI Pangkalan merupakan Madrasah yang memiliki siswa terbanyak bila
dibanding dengan MI yang lain di Kota Sukabumi, hal ini disebabkan karena
prestasi MI yang cukup baik juga kedisiplinan serta konsolidasi antara
masyarakat, kepemerintahan dan yayasan yang kondusif, dilihat dari letak
geografis sangat strategis, karena selain dekat dengan pusat kota juga dapat dilalui
alat transportasi dengan mudah. MI Pangkalan mempunyai jumlah siswa
49
sebanyak 505 orang yangtersebar di 12 kelas. Adapun rincian data tersebut
sebagai berikut:
Tabel 4.3
Daftar Jumlah Siswa/Siswi MI Pangkalan Kota Sukabumi
Tahun Ajaran 2011/2012
Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
I a 28 27 55
I b 27 20 47
II a 26 19 45
II b 12 24 36
III a 25 19 44
III b 10 31 41
IV a 25 17 42
IV b 22 19 41
V a 20 16 36
V b 20 15 35
VI a 39 - 39
VI b - 44 44
50
Jumlah 254 251 505
B. Situasi Kelas Sebelum Diterapkannya Metode Diskusi
Sebelum penerapan Metode Diskusi, situasi kelas pada pembelajaran IPS
kurang kondusif, hanya beberapa siswa saja yang berperan aktif dalam
pembelajaran. Hal ini dikarenakan karena pembelajaran cenderung berpusat pada
guru (teacher centered) dan menganggap bahwa mata pelajran IPS hanyalah mata
pelajaran hafalan saja yang tidak diikutsertakan kedalam Ujian Nasional (UN).
Dengan digunakannya metode ceramah yang telah dipraktekkan oleh guru selama
ini dalam menyampaikan materi pada siswa, guru dapat menentukan secara
mutlak materi yang ia ajarkan dan siswa hanya sekedar mendapatkan informasi
atas materi yang dipelajari.
Interaksi antara guru dengan siswa kurang efektif pada saat guru
menyampaikan materi, siswa banyak yang tidak fokus memperhatikan penjelasan
dari guru. Hal ini dapat terlihat dari adanya siswa yang asyik mengobrol dengan
teman sebangkunya, melamun, mengantuk dan mencorat-coret kertas untuk
menghilangkan rasa jenuh dan bosan. Dan pada saat guru mempersilahkan siswa
untuk bertanya tidak ada yang merespon karena mereka kurang konsentrasi dan
mengerti benar terhadap materi yang telah disampaikan guru. Maka yang didapat
adalah hasil belajar IPS yang masih rendah karena hasil rata-rata siswa masih
dibawah KKM yaitu(52) sedangkan KKM yang berlaku di MI
PangkalanKotaSukabum adalah(70).
C. Temuan Penelitian
Pada penelitian ini, yang bertindak sebagai pelaksana adalah guru kelas IV
sebenarnya (peneliti). Adapun kelas pelaksanaan penelitian adalah kelas IV. Kelas
tersebut terpilih atas pertimbangan guru yang bersangkutan yang mengajar di
kelas IV sewaktu peneliti melakukan observasi awal, sebagian besar siswanya
kurang mampu memahami dan mengingat materi pelajaran IPS, tidak berani
bertanya walaupun belum paham dan nilai rata-ratanya masih rendah yaitu
(52),karena belum memenuhi standar KKM yaitu (70),
51
Pada pelaksanaan penelitian, peneliti mencoba untuk meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPS melalui penerapan metode diskusi. Hasil
belajar IPS dalam penelitian ini akan diukur dari hasil Postest yang akan
dilaksanakan pada setiap siklus yang dilaksanakan. Untuk dapat memecahkan
masalah yang telah peneliti temukan pada awal penelitian, peneliti dibantu oleh
guru pendamping (observer) yang ikut merancang kegiatan selama penelitian
berlangsung.
1. Siklus Pertama
a. Tahap perencanaan
Sebelum melaksanakan tindakan, peneliti dengan observer terlebih dahulu
mendiskusikan materi yang akan disampaikan kepada siswa dengan menerapkan
metode diskusi yang akan dilaksanakannya. Materi yang akan disampaikan oleh
peneliti yang dibantu dengan observer mengambil satu materi pokok yaitu
perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi. Sebelum
kegiatan penelitian dilaksanakan, peneliti dan observer sudah terlebih dahulu
mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sudah disusun
sebelumnya. Hal ini perlu dilakukan agar kegiatan pembelajaran tidak
menyimpang dari apa yang sudah direncanakan sehingga proses pembelajaran
dapat berjalan dengan lancar.
b. Tindakan
Kegiatan pembelajaran pada siklus pertama ini dilaksanakan pada hari
selasa tanggal 03 April 2012 pukul 11.00-12.30 WIB dengan alokasi waktu 2 x 45
menit. Pada saat pelajaran akan dimulai masih ada siswa yang berada diluar kelas,
sibuk bercermin, mengobrol dan satu siswa yang asyik memainkan mainan
gambarnya. Setelah dipastikan semua siswa telah masuk ke dalam kelas kemudian
52
guru membacakan absensi kehadiran siswa untuk mengetahui apakah seluruh
siswa hadir pada proses pembelajaran siklus pertama. Pada siklus pertama
dipastikan siswa hadir semua.
Guru menyampaikan kepada siswa mengenai indikator dan materi yang
akan dipelajari pada siklus pertama ini. Selanjutnya guru mengawali materi pada
hari ini dengan apersepsi dan motivasi.
Pada apersepsi, guru menjelaskan prosedur dan proses pembelajaran
dengan menggunakan metode diskusi, serta mengulang kembali materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Kemudian guru menggali pengetahuan siswa tentang
perkembangan teknologi produksi komunikasi dan transportasi.
Selanjutnya pada tahap motivasi, guru mencoba merangsang pengetahuan
siswa dengan memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang
akan dipelajari yaitu tentang perkembangan teknologi produksi komunikasi dan
transportasi. Salah seorang siswa dapat menjawab pertanyaan tersebut walaupun
belum lengkap. Guru memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk
menambahkannya, dan siswa lainnya menambahkan jawaban temannya yang
belum lengkap.
Sebelum masuk ke materi guru bertanya kepada siswa tentang manfaat
mempelajari perkembangan teknologi produksi komunikasi dan transportasi.
Kelas pun menjadi gaduh, guru berusaha menenangkan kelas. dan selanjutnya
Guru menyampaikan indikator dan tujuan yang akan dicapai. Dengan demikian
materi yang telah dipelajari dapat tercapai sempurna.
Setelah pemberian apersepsi dan motivasi cukup kemudian memerikan
soal pretest pilihan ganda 10 soal, setelah selesai mengerjakan soal pretest barulah
guru mulai menjelaskan materi perkembangan teknologi produksi komunikasi dan
transportasi sesuai indikator. Kemudian guru pun membentuk kelompok menjadi
6 kelompok dan setiap kelompoknya terdiri dari 7 orang untuk melakukan diskusi.
Setelah itu guru memberikan media gambar macam-macam teknologi produksi,
komunikasi dan transportasi kepada setiap kelompok dengan media gambar yang
berbeda-beda untuk disikusikan oleh setiap kelompok..dan selanjutnya
dipresentasikan oleh tiap-tiap kelomopok
53
Dengan demikian, guru dapat mengetahui sejauh mana pemahaman siswa
terhadap materi yang diajarkan dengan menerapkankan metode diskusi.
Setelah guru selesai memberikan materi dengan menerapkan metode diskusi, guru
mulai membagikan postest dalam bentuk pilihan ganda 10 soal pada siswa dengan
alokasi waktu 15 menit. Postest pada siklus pertama sesuai dengan materi pokok
yang diberikan yaitu perkembangan teknologi produksi komunikasi dan
transportasi. Guru memberikan arahan bahwa jawaban langsung dikerjakan
dikertas soal tersebut. Setelah dipastikan semua siswa telah mendapat soal,
kemudian guru mempersilahkan kepada siswa untuk mengerjakannya dan tidak
boleh melihat buku paket. Suasana menjadi gaduh karena siswa mengeluh waktu
yang diberikan terlalu cepat dan tidak boleh melihat buku paket. Guru mencoba
memberi pengertian bahwa alokasi waktu tersebut sudah diperhitungkan
sebelumnya dan memberi memotivasi pada siswa bahwa mereka bisa
mengerjakan soal tersebut tepat pada waktunya dan tanpa melihat buku paket.
Dengan tidak melihat buku paket dapat diketahui kemampuan mengingat dan
memahami pelajaran setelah menerapkan metode diskusi.
Selama mengerjakan soal postest, peneliti bersama observer
memperhatikan seluruh siswa untuk dapat mengetahui siswa mana saja yang tidak
mengerjakan tugas. Ada satu orang siswa yang tidak mengerjakan soal postest
tersebut dan sedang bercermin. Guru kemudian menghampirinya dan memberikan
sanjungan bahwa tanpa bercermin pun dirinya sudah cantik. Dengan tersipu malu
akhirnya siswa tersebut langsung mengerjakan soal postest kembali. Peneliti dan
observer kembali melakukan pengamatan dan dari pengamatan dapat dipastikan
seluruh siswa telah mengerjakan soal postest. Suasana kelas agak sedikit
terganggu sebab ada beberapa siswa yang berusaha bertanya kepada teman
sebangkunya. Dengan raut wajah yang bingung semua siswa masih serius
mengerjakan soal tersebut. Suasana kembali gaduh ketika beberapa siswa selesai
mengerjakan soal postest dan telah memberikan pujian positif untuk dirinya
sendiri ketika telah berhasil mengerjakan soal. Siswa yang belum selesai berusaha
bertanya kepada temannya sehingga suasana kelas kembali gaduh. Setelah waktu
yang telah ditentukan habis, seluruh siswa pun memberikan lembar soal yang
54
telah diisi tersebut, namun masih ada beberapa siswa yang belum selesai
menjawab soal postest tersebut dan mengeluh agar guru mau menambahkan
alokasi waktu dan akhirnya seluruh siswa mau mengumpulkan lembar soal
tersebut dan duduk kembali ditempatnya masing-masing.
Setelah seluruh siswa dipastikan mengumpulkan lembar soal yang telah
diisi jawaban, guru menanyakan pendapat siswa tentang soal yang mereka
kerjakan. Siswa menjawab bahwa waktu yang diberikan untuk mengisi soal
kurang lama sehingga mereka hanya mampu mengerjakan soal tersebut 80%.
Kemudian guru memberikan pengertian kepada siswa bahwa alasan guru
memberikan waktu 15 menit agar siswa dapat lebih disiplin dalam mengerjakan
tugas.
Postest selesai, guru bersama siswa kemudian mencoba untuk menjawab
satu persatu pertanyaan yang ada pada soal postest. Siswa terlihat antusias
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada pada soal postest kemudian guru
meluruskan jawaban siswa yang belum tepat.
Sebelum bel berdering tanda pelajaran selesai, guru memberikan PR
kepada siswa agar lebih memahami materi yang diajarkan.
c. Observasi
Hasil observasi ditulis pada lembar observasi yang telah disiapkan
sebelumnya. Adapun dari apa yang peneliti dan observer amati selama kegiatan
pembelajaran, data awal yang didapat peneliti setelah melakukan pengamatan
mengenai proses pembelajaran dengan penerapan metode diskusi pada siklus
pertama.
Pemberian apersepsi dan motivasi sangat baik sehingga siswa tertarik
mengikuti pelajaran. Guru menjelaskan materi perkembangan teknologi produksi
komunikasi dan transportasi sesuai dengan RPP sehingga proses pembelajaran
dapat berjalan sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah disusun
sebelumnya.
55
Penataan tempat belajar sangat nyaman yaitu lantai dan ruangan bersih
didukung dengan pencahayaan dan ventilasi udara yang cukup sehingga membuat
siswa menjadi nyaman belajar serta senang berada di dalam kelas.
Antusias siswa sangat tinggi ketika diperkenalkan mengenai metode
diskusi yang akan dilakukan kepada siswa dalam mempelajari materi
perkembangan teknologi produksi komunikasi dan transportasi, meskipun siswa
belum mampu menyebutkan dengan tepat manfaat bagi dirinya dan terlihat masih
banyak siswa yang bingung mengenai penerapan metode diskusi. Pada saat
diskusi ada beberapa siswa yang ribut mengobrol dengan teman sebangkunya.
Siswa masih terlihat kurang aktif dalam proses pembelajaran baik dalam
bertanya ataupun dalam menjawab pertanyaan. Ketika selesai memberikan
pertanyaan dan menjawaban pertayaan siswa sangat senang ketika dianjurkan
untuk memberikan pujian positif untuk dirinya, apalagi ditambah dengan tepuk
tangan teman-temannya.
ketika mencapai keberhasilan sangat menyenangkan, meskipun masih ada
siswa yang tidak mau memberikan pujian positif untuk dirinya dan malas untuk
memberikan aplouse ketika mencapai keberhasilan, itu semua terlihat dari raut
muka siswa tersebut. Namun pada siklus pertama nilai pretest masih rendah yaitu
(52) begitu pula dengan nilai postest yaitu( 58 ) dapat dilihat pada tabel dibawah
ini:
Tabel 4.4
Skor Hasil Pretest dan Postest Siklus I
No Nama Siswa Pretest Skor Postest Skor
1. Acep Budiansyah 4,5 45 5,9 59
2. Asep 5,2 52 6,2 62
3. Bubun 5,6 56 6,8 68
4. Budiman 4,0 40 4,6 46
56
5. Cindy Alia Sumarna 5,8 58 6,8 68
6. Faisal Ramadani 4,5 45 4,9 49
7. Fatwa Nurfauziah 5,0 50 5,6 56
8. Firman Ramdiansah 6,0 60 6,8 68
9. Galih Anggara S 5,0 50 5,9 59
10. Ighfan Yusuf 5,0 50 5,0 50
11. Intan Fauziah A 5,0 50 5,3 53
12. Irsan Maulana 5,0 50 5,8 58
13. Lasmini Fajriani 6,5 65 6,8 68
14. M. Ardhi Ardiansyah 5,0 50 5,3 53
15. M. Mithat A 5,0 50 5,8 58
16. M. Ramdani 5,0 50 5,9 59
17. Meli Andriani 5,8 58 6,0 60
18. Meliza Mulkiah 6,2 62 6,2 62
19. Nursafitri W 6,0 60 6,7 67
20. Nurul Fathia M 5,0 50 6,3 63
21. Rafi Awaluddin F 5,0 50 5,8 58
22. Rafi Ibnu A 4,5 45 5,0 50
23. Rio Zauharul F 4,0 40 4,6 46
24. M. Ridwan 5,0 50 5,2 52
25. Rindi Tri Wahyuni 5,0 50 5,8 58
26. Saepul Hidayat 5,0 50 6,2 62
27. Setia Adhi L 5,0 50 6,0 60
28. Sinta Nuraeni 5,0 50 5,8 58
29. Sintia Mariani 5,0 50 5,6 56
30. Siti Hanifatussadiah 4,8 48 5,8 58
31. Siti Wafa 5,0 50 6,0 60
32. Sri Mulyani 5,8 58 6,4 64
33. Tiara Dwiyanti 6,0 60 6,3 63
34. Usep Sopian 5,0 50 5,8 58
57
35. Vina Alpiani 5,0 50 5,1 51
36. Yogi Ardiansyah 5,0 50 5,5 55
37. Zaenal Arifin 5,0 50 4,9 49
38. Dede Ramdani 5,8 58 6,1 61
39. Sandi Saepurrohmat 4,8 48 5,8 58
40. Jamal Muhidin 5,0 50 5,9 59
41. M. Gusmiran G 6,0 60 6,1 61
42. Alfi Haimiman Bestari 6,0 60 6,7 67
JUMLAH 217,8 2178 245,0 2450
NILAI RATA-RATA 5,2 52 5,8 58
Adapun presentasi keberhasilan siswa dapat dilihat pada tabel yang akan disajikan
dibawah ini:
Tabel 4.5
Pencapaian Tes Mata Pelajaran IPS
Kelas IV MI Pangkalan Kota Sukabumi
58
No. Kategori Skor Pretest Postest
Jumlah % Jumlah %
1. Tinggi
Sekali
92 –
100 0 - 0 -
2. Tinggi 75 – 91 0 - 0 -
3. Cukup
Tinggi 50 -74 35 83 % 38 90 %
4. Rendah 25 – 49 7 17 % 4 10 %
5. Rendah
Sekali 0 – 24 0 - 0 -
Jumlah 42 100
% 42 100%
Pada table di atas dapat dilihat perolehan nilai siswa sebelum tindakan
dilakukan dari 42 orang siswa yang mencapai nilai ( 50-74) adalah 83% dengan
kategori cukup tinggi dan yang mencapai ( 25-49) adalah 17% dengan kategori
rendah. Adapun pencapaian nilai sesudah tindakan dilakukan dari 42 orang siswa
mencapai nilai ( 50-74) adalah 90% dengan kategori cukup tinggi dan mencapai
nilai ( 25-49) adalah 17 % dengan kategori rendah.dengan demikian ada
peningkatan setelah penerapan metode diskusi dilaksanakan walaupun belum
sesuai dengan apa yang diharapkan peneliti.
d. Refleksi
Secara garis besar kegiatan pembelajaran pada siklus pertama dapat
dikatakan masih kurang. Hasil belajar siswa dalam bentuk postest mencapai nilai
(58) masih rendah karena belum memenuhi kategori tinggi sekali dan belum
memenuhi standar KKM , Pada saat pengerjaan soal, waktu menjadi sedikit
bertambah karena keluhan siswa bahwa mereka belum selesai mengerjakan soal.
Sedangkan pada saat pengerjaan soal masih ada beberapa kekurangan
diantaranya, masih ada siswa yang berusaha melihat buku, masih ada siswa yang
bertanya pada teman sebangkunya, meminjam Tipe-X dan sangat mengganggu
59
ketika proses pembelajaran. Sedangkan dalam proses pembelajaran hanya
beberapa siswa saja yang berani untuk mengajukan pertanyaan. Selain itu
menggunakan metode diskusi belum maksimal karena siswa belum berani dalam
mengemukakan pendapatnya dengan baik.
Hasil refleksi pada siklus pertama rata-rata hasil belajar dalam bentuk
postest belum memenuhi kategori tinggi sekali, masih kategori rendah seperti
yang tertera pada tablel di atas. Guru harus lebih membimbing siswa dalam
menerapkan metode diskusi dengan baik, agar siswa dapat maksimal dalam
melaksanakannya. Selain itu, sangat diperlukan ketegasan guru pada siswa yang
terlambat masuk kelas, siswa yang tidak serius mengikuti pelajaran, serta siswa
yang tidak mengumpulkan jawaban tepat pada waktunya. Siswa pun harus mampu
mengerjakan soal tersebut secara mandiri. Dari hasil refleksi tersebut dan
berdasarkan musyawarah peneliti dan observer dapat melihat bahwa proses
pembelajaran dan hasil belajar pada siklus pertama belum memuaskan dan
diperlukan siklus kedua.
2. Siklus kedua
a. Perencanaan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran untuk siklus kedua dilakukan dengan
memperhatikan refleksi pada siklus pertama dan disesuaikan dengan program
kerja MI Pangkalan Kota Sukabumi pada mata pelajaran IPS kelas IV serta
didiskusikan terlebih dahulu dengan observer. Materi yang akan disampaikan
kepada siswa pada siklus kedua ini adalah perkembangan teknologi produksi
komunikasi dan transportasi.
Pada siklus pertama permasalahan-permasalahan yang terjadi cukup
kompleks, antara lain siswa belum mampu menerapkan metode diskusi dengan
baik dan siswa masih malu dalam mengemukakan pendapatnya ketika berdiskusi,
siswa masih ada yang bertanya dan meminjam alat tulis pada teman sewaktu
mengerjakan soal dan keterlibatan siswa pada proses pembelajaran belum terlihat
Pada saat proses pembelajaran, masih ada siswa yang mengobrol dengan teman
sebangkunya, bermain-main dengan mainannya dan masih ada siswa yang tidak
memperhatikan penjelasan guru terhadap materi. Pada siklus kedua ini, guru harus
60
lebih mampu menguasai kelas dan harus lebih mampu menjadikan siswa untuk
berani berpartisipasi dalam pelaksanaan pembelajaran secara aktif , siswa lebih
berani dalam mengemukakan pendapatnya ketika berdiskusi dengan
kelompoknya. Guru akan bertindak lebih tegas kepada siswa yang mengganggu
proses pembelajaran berlangsung agar proses pembelajaran IPS pada siklus kedua
berjalan lebih baik dari siklus pertama, sehingga mendapatkan hasil belajar yang
maksimal.
b. Tindakan
Pelaksanaan pembelajaran siklus kedua dilaksanakan pada hari kamis
tanggal 19 April 2012 pada pukul 11.00-12.30 dengan alokasi waktu 2 x 45 menit.
Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, peneliti dan observer terlebih dahulu
mempersiapkan RPP yang sudah disusun sebelumnya. Guru membacakan absensi
kehadiran siswa, dan seluruh siswa dipastikan hadir semua pada saat pelaksanaan
pembelajaran siklus kedua ini.
Guru menyampaikan kepada siswa mengenai materi yang akan diajarkan
pada siklus kedua ini, kemudian guru mengawalinya dengan pemberian apersepsi
dan motivasi.
Pada apersepsi, guru mencoba mengulang kembali materi sebelumya.
Kemudian guru mencoba menggali dan memberikan gambaran mengenai materi
yang akan disampaikan pada siklus kedua ini yaitu tentang perkembangan
teknologi produksi komunikasi dan transportasi.
Pada tahap motivasi guru mencoba untuk mengajukan kembali pertanyaan
apa manfaat mempelajari materi ini. Pada siklus kedua ini ada perkembangan
bahwa siswa yang mengomentari dari kelompok tersebut bertambah dibandingkan
pada siklus pertama, walaupun komentar yang mereka utarakan masih belum
lengkap. Dari jawaban siswa tersebut dapat diketahui bahwa beberapa siswa telah
mengetahui manfaat yang terdapat pada materi yang akan diajarkan, dengan
demikian diharapkan agar siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan
serius. Kemudian guru membagikan hasil tes pada siklus pertama dan
61
menyarankan kepada siswa untuk menyisipkan pujian positif tentang hasil yang
diperoleh dibagian kertas jawabannya.
Untuk mengetahui kemampuan siswa mengenai materi yang akan
disampaikan, guru mengajukan pertanyaan kepada siswa berhubungan dengan
materi pada siklus kedua ini.
Selanjutnya, guru masuk ke materi yaitu tentang perkembangan teknologi
produksi komunikasi dan transportasi. Sebelum guru menjelaskan materi tersebut,
guru mempersilahkan siswa untuk menyajikan hasil diskusi kelompok yang belum
dipresentasikan pada siklus pertama. Keadaan kelas menjadi gaduh, karena
banyak siswa yang ingin tampil, kemudian guru memutuskan untuk menunjuk
salah satu diantara mereka.
Kemudian siswa tersebut menyampaikan hasil diskusi dengan baik, siswa
yang lain pun terlihat antusias melihat hasil presentasi mereka. Setelah siswa
tersebut selesai menyampaikan hasil diskusinya, guru dan seluruh siswa
memberikan aplouse kepada siswa tersebut. Keadaan kelas menjadi gaduh,
kemudian guru meredam kegaduhan tersebut. Selanjutnya guru menjelaskan
materi tersebut dan seluruh siswa terlihat serius menyimak penjelasan guru.
Setelah guru selesai menjelaskan materi, guru membuka sesi tanya jawab.
Guru memberikan pertanyaan, banyak siswa yang mengacungkan tangan dan guru
memberikan kesempatan kepada salah seorang siswa untuk menjawab pertanyaan
tersebut. Kemudian guru memberikan pujian positif dibarengi dengan acungan
jempol untuk siswa tersebut. Guru mencoba untuk memberikan kesempatan
kepada siswa lain untuk bertanya. Seorang siswa mengajukan pertanyaan, lalu
guru mencoba merangsang siswa lain untuk menjawab pertanyaan yang
diajukannya, namun tidak ada yang mau menjawabnya. Setelah dipastikan tidak
ada satu siswa yang dapat menjawabnya, guru pun akhirnya menjawab pertanyaan
siswa tersebut.
Setelah guru menyelasaikan sesi tanya jawab, kemudian guru membagikan
soal postest. Seluruh siswa dipastikan telah menerima soal, guru mempersilahkan
siswa untuk mengerjakannya dengan alokasi waktu 15 menit. Suasana kelas
62
tenang dan tidak terdengar lagi celetukan-celetukan yang mengganggu seperti
pada siklus pertama.
Selama siswa mengerjakan soal, peneliti bersama observer memperhatikan
seluruh siswa untuk dapat mengetahui siswa mana saja yang tidak mengerjakan
soal. Seluruh siswa dipastikan menjawab soal dengan serius dan kejadian-kejadian
yang terjadi pada siklus pertama tidak terulang lagi. Kondisi kelas tenang dan
tertib, tidak ada lagi celetukan siswa ataupun siswa yang bertanya pada temannya.
Beberapa saat kemudian satu persatu siswa telah selesai mengerjakan soal, guru
lalu menyuruh siswa yang telah selesai mengerjakan soal agar segera
mengumpulkan ke depan dan tidak mengganggu temannya yang belum selesai
mengerjakan.
Setelah seluruh siswa dipastikan telah mengumpulkan soal yang telah diisi
dan dipastikan siswa dapat menjawab seluruh pertanyaan postest. Kemudian guru
bersama-sama siswa mencoba untuk menjawab satu persatu pertanyaan yang ada
pada soal postest. Siswa terlihat antusias menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
ada pada soal postest dan saling berinteraksi dengan temannya dalam
mengemukakan jawaban masing-masing.
Setelah selesai membahas soal postest kegiatan pembelajaran pada siklus
kedua ini diakhiri dengan menyimpulkan seluruh materi yang telah disampaikan.
Guru mencoba melibatkan siswa untuk turut serta memberikan kesimpulan.
Banyak siswa yang ingin memberi kesimpulan. siswa dan guru bersama-sama
memberikan pujian positif atas keberhasilan yang dicapai.
c. Observasi
Hasil observasi ditulis pada lembar observasi yang telah disiapkan
sebelumnya. Setelah peneliti melakukan pengamatan mengenai proses
pembelajaran dengan penerapan metode diskusi pada siklus kedua dapat dilihat
dari uraian hasil pengamatan berikut ini:
Penataan tempat belajar sangat nyaman yaitu dengan lantai yang bersih
dan pencahayaan yang cukup sudah memberikan rasa senang siswa untuk belajar
yang tidak jauh berbeda dengan siklus pertama.
63
Pemberian apersepsi dan motivasi yang diberikan guru sudah bagus
sehingga siswa lebih tertarik untuk mengikuti pelajaran dan proses pembelajaran
sudah sesuai dengan RPP.
Pada siklus kedua ini dapat diketahui bahwa siswa sudah cukup
memahami proses pembelajaran karena seluruh siswa sudah mampu menerapkan
metode diskusi.
Itu terlihat dari banyaknya siswa yang mengacungkan tangan untuk
memberikan komentar ataupun pertanyaan dari temannya. Pada siklus kedua ini
siswa sudah mulai tenang dan tertib di kelas pada saat temannya menyajikan hasil
diksusi yang telah dilakukan pada kelompoknya.
Pada saat mengerjakan soal sudah tidak ada lagi siswa yang sibuk bertanya
pada temannya ataupun meminjam alat tulis. Celetukan-celetukan yang sering
mengganggu pun sudah tidak ada lagi. Sehingga pada saat mengerjakan soal
pretest dan postest kelas sangat kondusif. Pada siklus kedua, siswa terlihat aktif
dan turut berperan serta dalam proses pembelajaran. Siswa pun ikut berpartisipasi
pada saat pemberian kesimpulan akhir.
Siswa sudah semakin memahami menggunakan pujian positif, terlihat
besarnya antusias siswa ingin menuliskan pujian positif bagi dirinya di dalam
buku. Sedangkan peningkatan hasil belajar yang terjadi dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 4.6
Skor Hasil Belajar Pretest dan Postest Siklus II
No Nama Siswa Pretest Skor Postest Skor
1. Acep Budiansyah 7,0 70 7,3 73
2. Asep 6,5 65 7,5 75
3. Bubun 6,5 65 7,4 74
4. Budiman 6,0 60 7,6 76
5. Cindy Alia Sumarna 6,5 65 7,4 74
64
6. Faisal Ramadani 6,8 68 7,1 70
7. Fatwa Nurfauziah 7,0 70 7,4 74
8. Firman Ramdiansah 6,8 68 7,3 73
9. Galih Anggara S 6,8 68 7,1 71
10. Ighfan Yusuf 6,8 68 7,4 74
11. Intan Fauziah A 7,0 70 7,5 75
12. Irsan Maulana 7,0 70 7,5 75
13. Lasmini Fajriani 6,8 68 7,6 76
14. M. Ardhi Ardiansyah 6,8 68 7,2 72
15. M. Mithat A 6,5 65 7,0 70
16. M. Ramdani 7,0 70 7,3 73
17. Meli Andriani 6,8 68 7,1 71
18. Meliza Mulkiah 7,0 70 7,3 73
19. Nursafitri W 6,8 68 7,3 73
20. Nurul Fathia M 7,0 70 7,4 74
21. Rafi Awaluddin F 6,5 65 7,1 71
22. Rafi Ibnu A 6,8 68 7,2 72
23. Rio Zauharul F 7,0 70 7,3 73
24. M. Ridwan 6,8 68 7,0 70
25. Rindi Tri Wahyuni 7,0 70 7,1 71
26. Saepul Hidayat 6,5 65 7,0 70
27. Setia Adhi L 6,8 68 7,3 73
28. Sinta Nuraeni 6,5 65 7,0 70
29. Sintia Mariani 6,5 65 7,0 70
30. Siti Hanifatussadiah 6,8 68 7,1 71
31. Siti Wafa 7,0 70 7,2 72
32. Sri Mulyani 6,5 65 7,2 72
33. Tiara Dwiyanti 6,8 68 7,3 73
34. Usep Sopian 7,0 70 7,0 70
35. Vina Alpiani 6,5 65 7,1 71
65
36. Yogi Ardiansyah 7,0 70 7,3 73
37. Zaenal Arifin 6,8 68 7,2 72
38. Dede Ramdani 6,5 65 7,1 71
39. Sandi Saepurrohmat 6,8 68 7,1 71
40. Jamal Muhidin 6,5 65 7,3 73
41. M. Gusmiran G 6,8 68 7,1 71
42. Alfi Haimiman Bestari 6,5 65 7,3 73
JUMLAH 283,3 2833 304,0 3039
NILAI RATA-RATA 6,8 68 7,2 72
Hasil rata-rata pretest dan postest pada siklus kedua ini telah meningkat
dari siklus pertama. Hasil belajar tiap individupun meningkat dan pada postest
semua skor hasil belajar telah mencukupi,yaitu (72) sudah melebihi target KKM
yaitu( 70) yang berlaku di MI Pangkalan kota sukabumi.
Adapun presentasi pencapaian keberhasilan siswa dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 4.7
Pencapaian Tes Mata Pelajaran IPS
Kelas IV MI Pangkalan Kota Sukabumi
No. Kategori Skor Pretest Postest
Jumlah % Jumlah %
1. Tinggi
Sekali
92 –
100 - - - -
2. Tinggi 75 – 91 - - 5 12 %
3. Cukup
Tinggi 50 -74 42 100% 37 88 %
4. Rendah 25 – 49 - - - -
66
5. Rendah
Sekali 0 – 24 - - - -
Jumlah 42 100
% 42 100%
Pada tabel diatas sudah terlihat jelas bahwa penerapan metode diskusi dapat
meningkatkan hasil belajar IPS, adapun nilai rata- rata pretest pada siklus ke 11
ini, yang mendapat nilai (50-74) 100%dengan kategori cukup tinggi dan yang
mendapat nilai rata-rata postest ( 50- 74 ) adalah 88% dengan kategori cukup
tinnggi dan yang mendapat nilai rata-rata (75-91) 12% dengan kategori tinggi
dikatakan demikian karena sudah melebihi KKM yang dilaksakan di MI
Pangkalan Kota Sukabumi yaitu (70)
d. Refkeksi
Secara garis besar kegiatan proses pembelajaran dengan penerapan metode
diskusi pada siklus kedua telah berhasil seperti terlihat pada table diatas rata-rata
nilai postest adalah (72) sudah melebihi KKM yang dilaksanakan di MI
Pangkalan kota Sukabumi yaitu (70) Selain itu siswa sudah mulai terbiasa
dengan menerapkan metode diskusi.
Antusias siswa dalam proses pembelajaran pada siklus kedua sudah sangat
baik, sehingga siswa terlihat aktif dari awal proses pembelajaran sampai dengan
akhir pembelajaran. Keadaan kelas juga sudah menunjukkan hasil memuaskan,
pada siklus kedua ini suasana kelas lebih tenang dan tertib daripada siklus pertama
karena siswa sudah bisa menghargai ketika temannya sedang menyajikan hasil
diskusi kelompok. Ketika mengerjakan soal postest pun siswa sudah mulai serius
dan tidak ada lagi yang sibuk bertanya pada teman sebangkunya.
Hasil postest sudah lebih baik dari siklus pertama namun belum mencapai
kategori tinggi sekali seperti yang diharapkan peneliti.
Hasil refleksi pada siklus kedua adalah guru harus terus membiasakan
siswa dalam penerapan metode diskusi sehingga proses pembelajaran siswa akan
lebih bermakna. Selain itu, guru juga harus memberikan semangat kepada siswa
untuk terus aktif pada saat proses pembelajaran berlangsung. Karena pada siklus
67
kedua ini proses pembelajaran dengan penerapan metode diskusi, hasil belajar
telah meningkat maka berdasarkan hasil musyawah antara peneliti dengan
observer, penelitian ini dihentikan pada siklus kedua.
D. Pembahasan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar
siswa dengan penerapan metode diskusi. Setiap siswa dituntut untuk mendapatkan
hasil yang terbaik dan mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Sehingga hasil belajar tidak hilang begitu saja ketika proses pembelajaran selesai,
namun bisa bertahan dan dapat digunakan ketika diperlukan.
Perbandingan hasil belajar yang signifikan sebelum dan sesudah penerapan
metode diskusi terhadap materi dan siklus yang sama dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 4.8
Perbandingan Nilai Pretest dan Postest Siswa
Pada Siklus I dan Siklus II
No Nama Siswa Pretest Postest
I II I II
1. Acep Budiansyah 45 70 59 73
2. Asep 52 65 62 75
3. Bubun 56 65 68 74
4. Budiman 40 60 46 76
5. Cindy Alia Sumarna 58 65 68 74
6. Faisal Ramadani 45 68 49 71
7. Fatwa Nurfauziah 50 70 56 74
8. Firman Ramdiansah 60 68 68 73
9. Galih Anggara S 50 68 59 71
10. Ighfan Yusuf 50 68 50 74
68
11. Intan Fauziah A 50 70 53 75
12. Irsan Maulana 50 70 58 75
13. Lasmini Fajriani 65 68 68 76
14. M. Ardhi Ardiansyah 50 68 53 72
15. M. Mithat A 50 65 58 70
16. M. Ramdani 50 70 59 73
17. Meli Andriani 58 68 60 71
18. Meliza Mulkiah 62 70 62 73
19. Nursafitri W 60 68 67 73
20. Nurul Fathia M 50 70 63 74
21. Rafi Awaluddin F 50 65 58 71
22. Rafi Ibnu A 45 68 50 72
23. Rio Zauharul F 40 70 46 73
24. M. Ridwan 50 68 52 70
25. Rindi Tri Wahyuni 50 70 58 71
26. Saepul Hidayat 50 65 62 70
27. Setia Adhi L 50 68 60 73
28. Sinta Nuraeni 50 65 58 70
29. Sintia Mariani 50 65 56 70
30. Siti Hanifatussadiah 48 68 58 71
31. Siti Wafa 50 70 60 72
32. Sri Mulyani 58 65 64 72
33. Tiara Dwiyanti 60 68 63 73
34. Usep Sopian 50 70 58 70
35. Vina Alpiani 50 65 51 71
36. Yogi Ardiansyah 50 70 55 73
37. Zaenal Arifin 50 68 49 72
38. Dede Ramdani 58 65 61 71
39. Sandi Saepurrohmat 48 68 58 71
40. Jamal Muhidin 50 65 59 73
69
41. M. Gusmiran G 60 68 61 71
42. Alfi Haimiman Bestari 60 65 67 73
JUMLAH 2178 2833 2450 3039
NILAI RATA-RATA 52 68 58 72
Dari keterangan tabel diatas dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa
Kelas IV MI Pangkalan Kota Sukabumi pada Mata Pelajaran IPS dapat
ditingkatkan dengan penerapan metode diskusi. Pada siklus pertama nilai rata-rata
postest adalah ( 58) adapun nilai rata-rata postest pada siklus kedua adalah (72).
Maka, penelitian ini dicukupkan pada siklus kedua karena keterbatasan waktu
bagi peneliti dan hasil postest pada siklus kedua sudah mencapai keberhasilan
dengan kategori “Cukup Tinggi”.karena sudah melebihi KKM yaitu ( 70 ) yang
telah ditentukan di MI Pangkalan Kota Sukabumi.
E. Keterbatasan Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti tidak mendapatkan kendala besar yang
mempengaruhi pelaksanaan maupun hasil penelitian. Meskipun begitu, bukan
berarti dalam pelaksanaan penelitian ini tidak ada kendala sama sekali. Ada
beberapa kendala teknis antara lain keterbatasan waktu, selain itu siswa belum
terbiasa penerapan metode diskusi terlihat ada beberapa siswa yang masih malu
dalam mengungkapkan argumentasinya ketika diskusi dilaksanakan pada setiap
kelompok.
70
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada pembahasan sebelumnya, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. metode diskusi terbukti sangat efektif untuk meningkatkan motivasi dan
hasil belajar IPS. Terlihat pada perolehah nilai postest siklus ( 1) yaitu (58)
dan nilai postest siklus (11) yaitu (72) dengan katagori tinggi sekali,
karena sudah melebihi standar KKM yang dilaksanakan di MI Pangkalan.
2. Motivasi dan hasil belajar IPS dapat ditingkatkan dengan penerapan
metode diskusi. Karena bisa dilihat ketika siswa membuat komentar di
dalam kelompok diskusi(73,81%) melakukan presentasi kelompok(71,44),
menanggapi pertayaan dari kelas(73,81), menyikapi pandangan yang
berbeda(76,19) dan mempertahankan argument yang benar(76,19),
Sehingga siswa mampu mengatasi permasalahan yang yang timbul ketika
diskusi berlangsung. Dengan demikian penerapan metode diskusi proses
belajar lebih aktif karena sumber belajar tidak berpusat pada guru
melaikan berpusat pada siswa.dan guru haya sebagai pasilitator.
B. Saran
1. Guru
Dalam setiap proses pembelajaran hendaknya menerapkan metode
diskusi yang menciptakan kreatifitas, agar siswa dapat terlibat pada
materi yang sedang dipelajari. Sehingga tidak ada lagi siswa yang
merasa jenuh dalam proses pembelajaran.
2. Kepala Sekolah
Kepala Sekolah diharapkan memberikan dukungan kepada guru yang
akan melakukan perbaikan proses pembelajaran. Dukungan tersebut
dapat dilakukan dengan cara pemberian waktu dan pemberian media
yang diperlukan dalam proses pembelajaran tersebut. Karena media
71
dapat meningkatkan rasa ingin tahu siswa disetiap proses
pembelajaran.
72
73
Gambar 3.1
Di bawah ini adalah gambar putaran spiral tersebut:36
\
Keterangan:
Siklus I:
1. Perencanaan I.
2. Tindakan I.
3. Observasi I.
Siklus II:
1. Perencanaan II.
2. Tindakan II.
3. Observasi II.
36
Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), cet ke-
9, h. 105.
Perencanaan
Refleksi
Tindakan/
Observasi
Perbaikan
Rencana Perencanaan
Refleksi
Tindakan/
Observasi
Perbaikan
Rencana
74
4. Refleksi I 4. Refleksi II.
Gambar 3.1
Putaran Spiral
Tabel 3.1
Rincian Kegiatan Penelitian
No. Waktu Kegiatan Keterangan
1. 1 Januari 2012 Studi pendahuluan
(mengamati masalah
yang terjadi).
Mengumpulkam
informasi seputar
pembelajaran yang
dimaksud, baik fisik
maupun non fisik.
2. 18 Februari 2012 Perencanaan Penelitian.
3. 25 Februari-
03Maret 2012
Penentuan dan
penyusunan Proposal
Skripsi.
Dilakukan dengan cara
berkonsultasi dengan
Dosen Pembimbing.
4. 10-31 Maret 2012 Penyusunan instrumen
penelitian.
Dilakukan dengan cara
berkonsultasi dengan
Dosen Pembimbing.
5. 02-14 April 2012 Pelaksanaan penelitian:
c. Siklus I
Lokasi Penelitian
16-21 April 2012 d. Siklus II Lokasi Penelitian
75
6. 23-28 April 2012 Pengolahan data dan
analisis data penelitian
Dikonsultasikan dengan
Dosen Pembimbing.
7. 30-12 Mei 2012 Penyusunan laporan
penelitian
Dosen Pembimbing.
Tabel 3.2
Hasil kelompok dalam membuat komentar
Jawaban Frekwensi %
SB 31 73,81
B 4 9,52
C 6 14,29
TB 1 2,38
STB 0 0
JUMLAH 42 100%
Keterangan:
SB ( Sangat baik)
B ( Baik)
C ( Cukup)
TB ( Tidak baik)
STB (Sangat tidak baik)
76
Tabel 3.3
Penampilan kelompok dalam melakukan presentasi
Jawaban Frekwensi %
SB 30 71,44
B 5 11,90
C 5 11,90
TB 1 2,38
STB 1 2,38
JUMLAH 42 100%
Keterangan:
SB ( Sangat baik)
B ( Baik)
C ( Cukup)
TB ( Tidak baik)
77
STB (Sangat tidak baik)
Tabel 3.4
Kemampuan kelompok dalam menanggapi pertanyaan dari kelas
Jawaban Frekwensi %
SB 31 73,81
B 6 14,29
C 4 9,52
TB 1 2,38
STB 0 0
JUMLAH 42 100%
Keterangan:
SB ( Sangat baik)
B ( Baik)
C ( Cukup)
78
TB ( Tidak baik)
STB (Sangat tidak baik)
Tabel 3.5
Kemampuan kelompok dalam menyikapi pandangan yang berbeda
Jawaban Frekwensi %
SB 32 76,19
B 4 9,52
C 6 14,29
TB 0 0
STB 0 0
JUMLAH 42 100%
Keterangan:
SB ( Sangat baik)
B ( Baik)
79
C ( Cukup)
TB ( Tidak baik)
STB (Sangat tidak baik)
Tabel 3.6
Kemampuan kelompok dalam mempertahankan argumen yang benar
Jawaban Frekwensi %
SB 35 83,33
B 6 14,29
C 1 2,38
TB 0 0
STB 0 0
JUMLAH 42 100%
Keterangan:
SB ( Sangat baik)
B ( Baik)
80
C ( Cukup)
TB ( Tidak baik)
STB (Sangat tidak baik)
Tabel 3.7
KISI-KISI INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR SIKLUS I DAN II
No. Kompetensi Dasar Indikator No.
Item
1. Mengidentifikasi
perkembangan
teknologi produksi,
ekonomi dan
transportasi.
Menjelaskan teknologi produksi
masa lalu dan masa sekarang.
Menyebutkan keuntungan
memakai teknologi produksi masa
kini.
Menyebutkan macam-macam
teknologi komunikasi.
Menyebutkan macam-macam
1, 2, 3
4
5, 6, 7
8, 9
81
teknologi transportasi.
Menjelaskan teknologi transportasi
hubungannya dengan pengguna.
10
2. Mengidentifkasi
perkembangan
teknologi produksi,
komunikasi dan
transportasi.
Menyebutkan macam-macam
teknologi produksi.
Menyebutkan macam-macam
teknologi komunikasi.
Menyebutkan macam-macam
teknologi trnasportasi.
Menyebutkan manfaat
menggunakan teknologi
transportasi masa kini.
Menyebutkan manfaat
menggunakan teknologi,
komunikasi masa kini.
1, 2, 3
4, 5, 6
7, 8
9
10
Tabel 3.8
KISI-KISI ANGKET METODE DISKUSI
Variabel Dimensi Indikator Butir
Pertanyaan Jumlah
Motivasi
Belajar
Model
Pembelajaran
Yang Aktif
Mengikuti model
pembelajaran
kooperatif
2, 5, 10 3
Perasaan
Senang
Menerima
pelajaran dengan
senang
3, 4, 8 3
82
Mengikuti
pembelajaran
yang
menyenangkan
Perhatian dalam
belajar
Melaksanakan
kegiatan dan
tugas bersama-
sama
7 1
Pengetahuan
dan materi
Pokok bahasan
menjadi menarik
dengan model
pembelajaran
yang baik
1, 6, 9 3
Tabel 3.9
Kriteria Nilai Penguasaan Ranah Kognitif
No. Rentangan Skor Huruf Klasifikasi
1. 92 – 100 A Tinggi Sekali
2. 75 – 91 B Tinggi
3. 50 – 74 C Cukup Tinggi
4. 25 – 49 D Rendah
5. 0 – 24 E Rendah Sekali
83
Table 4.1
Daftar Nama dan Tugas Guru MI Pangkalan Kota Sukabumi
No. Nama Tugas
1. Entin Kartinah, S. Pd. I Wali Kelas I a
2. Elia Dewi Purwanti, S. Pd. I Wali Kelas I b
3. Mia Nurfadillah, S. Pd. I Wali Kelas II a
4. Nani Yuningsih, A. Ma Wali Kelas II b
84
5. Nyi Empat Patimah, A. Ma Wali Kelas III a
6. Saepul Bahri, S. Pd. I Wali Kelas III b
7. Nyi Ajah, A. Ma Wali Kelas IV a
8. Budi Suharjo, S. Ag Wali Kelas IV b
9. Neng Lulu Walmarjan, S. Pd. I Wali Kelas V a
10. Hj Iin Mutmainnah, S. Pd. I Wali Kelas V b
11. Beti Nurbaeti, S. Ag Wali Kelas VI a
12. Mia Rosmiati, A. Ma Wali Kelas VI b
13. Hendri, S. Pd. I Guru PJOK
Tabel 4.2
Fasilitas MI Pangkalan Kota Sukabumi
No Fasilitas yang tersedia Jumlah Ruang
1. Ruang Kelas 12
85
2. Ruang Guru 1
3. Ruang Kepala Sekolah 1
4. Ruang Perpustakaan 1
5. Laboratorium 1
6. UKS 1
7. Kamar Mandi/WC 3
86
Tabel 4.3
Daftar Jumlah Siswa/Siswi MI Pangkalan Kota Sukabumi
Tahun Ajaran 2011/2012
Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
I a 28 27 55
I b 27 20 47
II a 26 19 45
II b 12 24 36
III a 25 19 44
III b 10 31 41
IV a 25 17 42
IV b 22 19 41
V a 20 16 36
V b 20 15 35
VI a 39 - 39
VI b - 44 44
Jumlah 254 251 505
87
Tabel 4.4
Skor Hasil Pretest dan Postest Siklus I
No Nama Siswa Pretest Skor Postest Skor
1. Acep Budiansyah 4,5 45 5,9 59
2. Asep 5,2 52 6,2 62
3. Bubun 5,6 56 6,8 68
4. Budiman 4,0 40 4,6 46
5. Cindy Alia Sumarna 5,8 58 6,8 68
6. Faisal Ramadani 4,5 45 4,9 49
7. Fatwa Nurfauziah 5,0 50 5,6 56
8. Firman Ramdiansah 6,0 60 6,8 68
9. Galih Anggara S 5,0 50 5,9 59
10. Ighfan Yusuf 5,0 50 5,0 50
11. Intan Fauziah A 5,0 50 5,3 53
12. Irsan Maulana 5,0 50 5,8 58
13. Lasmini Fajriani 6,5 65 6,8 68
14. M. Ardhi Ardiansyah 5,0 50 5,3 53
15. M. Mithat A 5,0 50 5,8 58
16. M. Ramdani 5,0 50 5,9 59
17. Meli Andriani 5,8 58 6,0 60
18. Meliza Mulkiah 6,2 62 6,2 62
19. Nursafitri W 6,0 60 6,7 67
20. Nurul Fathia M 5,0 50 6,3 63
21. Rafi Awaluddin F 5,0 50 5,8 58
22. Rafi Ibnu A 4,5 45 5,0 50
23. Rio Zauharul F 4,0 40 4,6 46
24. M. Ridwan 5,0 50 5,2 52
88
25. Rindi Tri Wahyuni 5,0 50 5,8 58
26. Saepul Hidayat 5,0 50 6,2 62
27. Setia Adhi L 5,0 50 6,0 60
28. Sinta Nuraeni 5,0 50 5,8 58
29. Sintia Mariani 5,0 50 5,6 56
30. Siti Hanifatussadiah 4,8 48 5,8 58
31. Siti Wafa 5,0 50 6,0 60
32. Sri Mulyani 5,8 58 6,4 64
33. Tiara Dwiyanti 6,0 60 6,3 63
34. Usep Sopian 5,0 50 5,8 58
35. Vina Alpiani 5,0 50 5,1 51
36. Yogi Ardiansyah 5,0 50 5,5 55
37. Zaenal Arifin 5,0 50 4,9 49
38. Dede Ramdani 5,8 58 6,1 61
39. Sandi Saepurrohmat 4,8 48 5,8 58
40. Jamal Muhidin 5,0 50 5,9 59
41. M. Gusmiran G 6,0 60 6,1 61
42. Alfi Haimiman Bestari 6,0 60 6,7 67
JUMLAH 217,8 2178 245,0 2450
NILAI RATA-RATA 5,2 52 5,8 58
89
Tabel 4.5
Pencapaian Tes Mata Pelajaran IPS
Kelas IV MI Pangkalan Kota Sukabumi
No. Kategori Skor Pretest Postest
Jumlah % Jumlah %
1. Tinggi Sekali 92 – 100 0 - 0 -
2. Tinggi 75 – 91 0 - 0 -
3. Cukup Tinggi 50 -74 35 83 % 38 90 %
4. Rendah 25 – 49 7 17 % 4 10 %
5. Rendah Sekali 0 – 24 0 - 0 -
Jumlah 42 100 % 42 100%
90
Tabel 4.6
Skor Hasil Belajar Pretest dan Postest Siklus II
No Nama Siswa Pretest Skor Postest Skor
1. Acep Budiansyah 7,0 70 7,3 73
2. Asep 6,5 65 7,5 75
3. Bubun 6,5 65 7,4 74
4. Budiman 6,0 60 7,6 76
5. Cindy Alia Sumarna 6,5 65 7,4 74
6. Faisal Ramadani 6,8 68 7,1 70
7. Fatwa Nurfauziah 7,0 70 7,4 74
8. Firman Ramdiansah 6,8 68 7,3 73
9. Galih Anggara S 6,8 68 7,1 71
10. Ighfan Yusuf 6,8 68 7,4 74
11. Intan Fauziah A 7,0 70 7,5 75
12. Irsan Maulana 7,0 70 7,5 75
13. Lasmini Fajriani 6,8 68 7,6 76
14. M. Ardhi Ardiansyah 6,8 68 7,2 72
15. M. Mithat A 6,5 65 7,0 70
16. M. Ramdani 7,0 70 7,3 73
17. Meli Andriani 6,8 68 7,1 71
18. Meliza Mulkiah 7,0 70 7,3 73
19. Nursafitri W 6,8 68 7,3 73
91
20. Nurul Fathia M 7,0 70 7,4 74
21. Rafi Awaluddin F 6,5 65 7,1 71
22. Rafi Ibnu A 6,8 68 7,2 72
23. Rio Zauharul F 7,0 70 7,3 73
24. M. Ridwan 6,8 68 7,0 70
25. Rindi Tri Wahyuni 7,0 70 7,1 71
26. Saepul Hidayat 6,5 65 7,0 70
27. Setia Adhi L 6,8 68 7,3 73
28. Sinta Nuraeni 6,5 65 7,0 70
29. Sintia Mariani 6,5 65 7,0 70
30. Siti Hanifatussadiah 6,8 68 7,1 71
31. Siti Wafa 7,0 70 7,2 72
32. Sri Mulyani 6,5 65 7,2 72
33. Tiara Dwiyanti 6,8 68 7,3 73
34. Usep Sopian 7,0 70 7,0 70
35. Vina Alpiani 6,5 65 7,1 71
36. Yogi Ardiansyah 7,0 70 7,3 73
37. Zaenal Arifin 6,8 68 7,2 72
38. Dede Ramdani 6,5 65 7,1 71
39. Sandi Saepurrohmat 6,8 68 7,1 71
40. Jamal Muhidin 6,5 65 7,3 73
41. M. Gusmiran G 6,8 68 7,1 71
42. Alfi Haimiman Bestari 6,5 65 7,3 73
JUMLAH 283,3 2833 304,0 3039
NILAI RATA-RATA 6,8 68 7,2 72
92
Tabel 4.7
Pencapaian Tes Mata Pelajaran IPS
Kelas IV MI Pangkalan Kota Sukabumi
No. Kategori Skor Pretest Postest
Jumlah % Jumlah %
1. Tinggi Sekali 92 – 100 - - - -
2. Tinggi 75 – 91 - - 5 12 %
3. Cukup Tinggi 50 -74 42 100% 37 88 %
4. Rendah 25 – 49 - - - -
5. Rendah Sekali 0 – 24 - - - -
Jumlah 42 100 % 42 100%
93
Tabel 4.8
Perbandingan Nilai Pretest dan Postest Siswa
Pada Siklus I dan Siklus II
No Nama Siswa Pretest Postest
I II I II
1. Acep Budiansyah 45 70 59 73
2. Asep 52 65 62 75
3. Bubun 56 65 68 74
4. Budiman 40 60 46 76
5. Cindy Alia Sumarna 58 65 68 74
6. Faisal Ramadani 45 68 49 71
7. Fatwa Nurfauziah 50 70 56 74
8. Firman Ramdiansah 60 68 68 73
9. Galih Anggara S 50 68 59 71
10. Ighfan Yusuf 50 68 50 74
11. Intan Fauziah A 50 70 53 75
12. Irsan Maulana 50 70 58 75
94
13. Lasmini Fajriani 65 68 68 76
14. M. Ardhi Ardiansyah 50 68 53 72
15. M. Mithat A 50 65 58 70
16. M. Ramdani 50 70 59 73
17. Meli Andriani 58 68 60 71
18. Meliza Mulkiah 62 70 62 73
19. Nursafitri W 60 68 67 73
20. Nurul Fathia M 50 70 63 74
21. Rafi Awaluddin F 50 65 58 71
22. Rafi Ibnu A 45 68 50 72
23. Rio Zauharul F 40 70 46 73
24. M. Ridwan 50 68 52 70
25. Rindi Tri Wahyuni 50 70 58 71
26. Saepul Hidayat 50 65 62 70
27. Setia Adhi L 50 68 60 73
28. Sinta Nuraeni 50 65 58 70
29. Sintia Mariani 50 65 56 70
30. Siti Hanifatussadiah 48 68 58 71
31. Siti Wafa 50 70 60 72
32. Sri Mulyani 58 65 64 72
33. Tiara Dwiyanti 60 68 63 73
34. Usep Sopian 50 70 58 70
35. Vina Alpiani 50 65 51 71
36. Yogi Ardiansyah 50 70 55 73
37. Zaenal Arifin 50 68 49 72
38. Dede Ramdani 58 65 61 71
39. Sandi Saepurrohmat 48 68 58 71
40. Jamal Muhidin 50 65 59 73
41. M. Gusmiran G 60 68 61 71
42. Alfi Haimiman Bestari 60 65 67 73
95
JUMLAH 2178 2833 2450 3039
NILAI RATA-RATA 52 68 58 72
96
Lampiran 1
ANGKET
Untuk siswa-siswi MI Pangkalan
Mengenai penerapan metode diskusi untuk meningkatkan motivasi hasil belajar
IPS pada siswa kelas IV MI Pangkalan Kota Sukabumi.
Nama : …………………….
Kelas : …………………….
Jenis Kelamin : L/P
Petujuk pengisian :
1. Bacalah “Bismillah” sebelum anda menjawab angket ini.
2. Berilah tanda silang (x) pada pertanyaan yang kalian anggap benar.
3. Bacalah dengan baik setiap pertanyaan dan alternatif jawabannya.
4. Jawaban yang anda berikan tidak berpengaruh terhadap keberadaan
anda di sekolah ini.
5. Bacalah “Hamdalah” setelah selesai mengerjakan.
1. Dalam proses belajar mengajar IPS, apakah Guru Kelas IV menerapkan
metode yang bervariasi?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
2. Apakah Guru Kelas IV mengucapkan Pujian “Bagus” terhadap
keberhasilan yang kamu lakukan dalam diskusi?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
3. Bagi siswa yang malas, apakah Guru Kelas IV memberikan motivasi
kepada siswa agar lebih giat belajar?
97
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
4. Apakah Guru Kelas IV menumbuhkan motivasi hasil belajar dalam mata
pelajaran IPS?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
5. Ketika siswa mengalami kesulitan dalam berdiskusi, apakah Guru Kelas
IV membimbing dengan sabar?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
6. Menurut pendapat kamu, bagaimana penjelasan dari guru, mengenai
materi pelajaran IPS?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
7. Apakah kamu mengerti setiap materi IPS yang disampaikan dengan cara
berdiskusi?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
8. Apakah cara mengajar Guru Kelas IV di kelas yang menerapkan metode
diskusi menyenangkan?
a. Selalu menyenangkan
98
b. Menyenangkan
c. Tidak menyenanngkan
d. Sangat tidak menyenangkan
9. Apakah kamu suka pelajaran IPS dengan menggunakan metode diskusi?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
10. Apakah kamu aktif dalam mengikuti pelajaran IPS dengan menggunakan
metode diskusi?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
99
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : MI Pangkalan
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : IV/II (Dua)
Alokasi Waktu : 35 menit
I. STANDAR KOMPETENSI
2. Mengenal Sumber Daya Alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi
di lingkungan Kabupaten/Kota dan Provinsi.
II. KOMPETENSI DASAR
2.1 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan teknologi
transportasi serta pengalaman menggunakannya.
III. INDIKATOR
Menjelaskan perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan
transportasi masa lalu dan masa sekarang.
Menyebutkan macam-macam teknologi produksi, komunikasi dan
teknologi transportasi masa lalu dan masa sekarang.
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat menjelaskan perkembangan teknologi produksi, komunikasi
dan transportasi masa lalu dan masa sekarang berdasarkan pengalamnnya.
Siswa dapat menyebutkan macam-macam teknologi produksi komunikasi
dan transportasi berdasarkan kenyataan yang ada di lingkungan sekitarnya.
Karakter siswa yang diharapkan:
100
Disiplin, rasa hormat, perhatian, tekun, tanggung jawab dan perhatian.
V. MATERI POKOK
Perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi.
VI. MEDIA (ALAT DAN SUMBER)
Buku Paket IPS Kelas IV
Buku penunjang
Media gambar aneka teknologi produksi komunikasi dan transportasi.
VII. METODE PEMBELAJARAN
Diskusi
VIII. KEGIATAN PEMBELAJARAN
a. Pendahuluan
Berdo’a.
Memberikan tes kepada siswa (tes awal)
Apersepsi.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Guru memberikan penjelasan tentang pembagian kelompok dan cara
belajar.
b. Kegiatan Inti
Guru memberikan bermacam-macam media gambar teknologi
produksi, komunikasi dan transportasi kepada masing-masing
kelompok dengan gambar yang berbeda.
Guru menganjurkan kepada siswa berkumpul dengan kelompok
masing-masing.
Siswa dalam kelompok ditugaskan untuk menjelaskan media gambar
yang diterimanya.
Siswa dalam kelompok mengamati gambar tersebut dan membuat
komentar tentang media gambar yang diterimanya.
101
Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi dan menfasilitasi
serta membantu siswa yang memerlukan bantuan.
Siswa tiap-tiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok
masing-masing untuk mendapat tanggapan dari kelas.
Kelompok mempresentsikan hasil penjelasan dan alasan yang
dianjurkan guru melalui media gambar dan kelompok yang lain
menanggapi.
Guru meluruskan kesalahpahaman, memberikan penguatan dan
penyimpulan.
Siswa membuat kesimpulan di buku catatan masing-masing.
c. Penutup
Guru memberikan lembar soal latihan sebanyak sepuluh soal.
Guru menutup kegiatan belajar dengan membaca hamdalah bersama.
IX. PENILAIAN
Penilaian proses dilakukan pada saat siswa melakukan diskusi dan
presentasi, yaitu keterlibatan dan aktivitas siswa dalam kelompok serta
partisipasi siswa selama proses pembelajaran.
Penilaian hasil didasarkan pada hasil pemberian tes/tes awal dan (tes) yang
dilakukan setelah proses pembelajaran.
No
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Teknik Bentuk Instrumen
1 Mengidentifikasi
perkembangan
teknologi produksi
komunikasi dan
transportasi
Tes PG 1. Cara tradisional untuk
mengolah padi menjadi
beras dengan cara ....
a. Mencuci
b. Menumbuk
c. Membakar
2. Penggilingan padi
102
merupakan alat
teknologi ....
a. Produksi
b. Komunikasi
c. Transportasi
3. Traktor merupakan alat
teknologi ...
a. Komunikasi
b. Transportasi
c. Produksi
4. Kentongan merupakan
alat teknologi ....
a. Komunikasi
b. Produksi
c. Transportasi
5. Salah satu alat
komunikasi yang
dikirim lewat POS ....
a. Surat
b. Teleks
c. Telegram
6. HP merupakan alat
teknologi ….
a. Komunikasi
b. Produksi
c. Transportasi
7. Pesawat merupakan alat
transportasi ....
a. Laut
b. Darat
c. Udara
103
8. Gerobak merupakan alat
transportasi ....
a. Tradisional
b. Modern
c. A dan B benar
9. Manfaat menggunakan
pesawat ....
a. Perjalanan lebih cepat
b. Perjalanan lambat
c. Mahal tiketnya
10. Manfaat menggunakan
HP ....
a. Bisa berkomunikasi
jarak jauh
b. Mudah dibawa
c. Mahal harganya
104
FORMAT KRITERIA PENILAIAN
Produk (Hasil Diskusi)
No. Aspek Kriteria Skor
1. Hasil karya kelompok dalam
membuat komentar
Sangat Baik (SB) 5
2. Performance kelompok dalam
melakukan presentasi
Baik (B) 4
3. Kemampuan kelompok dalam
menanggapi pertanyaan dari kelas
Cukup (C) 3
4. Kemampuan kelompok untuk
menanggapi
Tidak Baik (TB) 2
5. Kemampuan kelompok dalam
mempertahankan argumen yang benar
Sangat Tidak
Baik (STB)
1
Catatan:
Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) x 10.
Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan
Remedial.
105
Mengetahui,
Kepala MI Pangkalan
Hj. ENGKAY ZAKIYAH, S. Pd. I
NIP: 196209191988032002
Sukabumi, 03 April 2012
Guru Kelas IV
NYI AJAH
NIP: 197204122007102002
Lampiran 3
CATATAN LAPANGAN
Pertemuan ke : 1
Hari/Tanggal : 03 April 2012
Observer : Mia rosmiati
Catatan Lapangan Kendala/Kesulitan Guru Solusi/Saran Perbaikan
106
- Secara keseluruhan
proses belajar mengajar
berjalan baik. Guru
sudah membuka
pelajaran dengan baik
karena dapat
memotivasi siswa
untuk belajar. Tetapi
pada saat pembelajaran
berlangsung baik itu
saat guru menerangkan
maupun pada saat
diskusi berlangsung
masih ada beberapa
siswa yang melakukan
aktivitas lain.
- Guru sulit
mengkondisikan siswa
pada saat pembagian
kelompok.
- Masih ada beberapa
siswa yang melakukan
aktivitas lain saat
pembelajaran
berlangsung.
- Siswa merasa malu saat
diskusi atau pada awal
disuruh guru untuk
mempresentasikan hasi
kerja kelompoknya di
depan kelas.
- Guru harus lebih tegas
kepada siswa yang
tidak memperhatikan
saat pembelajaran
berlangsung.
- Pembagian kelompik
dilakukan saat
pembelajaran belum
dimulai.
Sukabumi, 03 April 2012
Observer,
Mia Rosmiati
Lampiran 4
KISI-KISI INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR
SIKLUS I
NO KOMPETENSI DASAR INDIKATOR NO.
ITEM
107
1. Mengidentifikasi
perkembangan teknologi
produksi, komunikasi dan
transportasi.
Menjelaskan teknologi
produksi masa lalu dan
masa sekarang.
Menyebutkan keuntungan
memakai teknologi
produksi masa lalu.
Menyebutkan macam-
macam teknologi
komunikasi.
Menyebutkan macam-
macam teknologi
transportasi.
Menjelaskan teknologi
transportasi hubungannya
dengan pengguna.
1, 2, 3
4
5, 6, 7
8, 9
10
108
Lampiran 5
LEMBAR SOAL SIKLUS I
Untuk siswa-siswi MI Pangkalan
Mengenai penerapan metode diskusi untuk meningkatkan motivasi hasil belajar
IPS pada siswa kelas IV MI Pangkalan Kota Sukabumi.
Nama : …………………….
Kelas : …………………….
Jenis Kelamin : L/P
Petujuk pengisian :
1. Bacalah “Bismillah” sebelum anda menjawab soal ini.
2. Berilah tanda silang (x) pada pertanyaan yang kalian anggap benar.
3. Bacalah dengan baik setiap pertanyaan dan alternatif jawabannya.
4. Jawaban yang anda berikan tidak berpengaruh terhadap keberadaan
anda di sekolah ini.
5. Bacalah “Hamdalah” setelah selesai mengerjakan.
1. Petani mengolah sawahnya agar bisa ditanami dengan cara ....
a. Dicangkul b. Disiram c. Dialiri air
2. Cara memproses padi menjadi beras pada masa lalu dengan cara ....
a. Dibakar b. Dijemur c. Ditumbuk
3. Alat teknologi untuk memproduksi es batu adalah ....
a. Televisi b. HP c. Kulkas
4. Keuntungan memakai alat produksi modern adalah ....
a. Cepat b. Lambat c. Mahal
5. HP merupakan alat teknologi ....
a. Produksi b. Komunikasi c.
Transportasi
6. Salah satu alat komunikasi pada masa lalu adalah ....
a. Kentongan b. HP c. Suling
109
7. Fax termasuk alat komunikasi ....
a. Mahal b. Tradisional c. Modern
8. Gerobak, kuda dan unta merupakan alat teknologi ....
a. Transportasi b. Komunikasi c. Produksi
9. Yang pertama kali membuat mobil adalah negara ....
a. Amerika b. Belanda c. Jerman
10. Pesawat merupakan alat transportasi yang lebih cepat, biasanya sering
dipergunakan oleh ....
a. Pejabat dan konglomerat
b. Petani dan buruh
c. Pelajar dan karyawan
110
Lampiran 6
KUNCI JAWABAN SIKLUS I
1. A
2. C
3. C
4. A
5. B
6. A
7. C
8. A
9. C
10. A
111
Lampiran 7
KISI-KISI INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR
SIKLUS II
NO KOMPETENSI DASAR INDIKATOR NO.
ITEM
1. Mengidentifikasi
perkembangan teknologi
produksi, komunikasi dan
transportasi.
Menyebutkan macam-
macam teknologi produksi
Menyebutkan macam-
macam teknologi
komunikasi
Menyebutkan macam-
macam teknologi
transportasi
Menyebutkan manfaat
menggunakan teknologi
transportasi masa kini
Menyebutkan manfaat
menggunakan teknologi
komunikasi masa kini
1, 2, 3
4
5, 6, 7
8, 9
10
112
Lampiran 8
LEMBAR SOAL SIKLUS II
Mata Pelajaran : IPS
Kelas/Semester : IV/II
Nama : ..............................
Petunjuk Pengisian :
1. Bacalah “Bismillah” sebelum anda menjawab soal ini.
2. Berilah tanda silang (x) pada pertanyaan yang kalian anggap benar.
3. Bacalah dengan baik setiap pertanyaan dan alternatif jawabannya.
4. Jawaban yang anda berikan tidak berpengaruh terhadap keberadaan
anda di sekolah ini.
5. Bacalah “Hamdalah” setelah selesai mengerjakan.
1. Cara tradisional untuk mengolah padi menjadi beras dengan cara ....
a. Mencuci b. Menumbuk c. Membakar
2. Penggilingan padi merupakan alat teknologi ....
a. Produksi b. Komunikasi c. Transportasi
3. Traktor merupakan alat teknologi ....
a. Komunikasi b. Transportasi c. Produksi
4. Kentongan merupakan alat teknologi ....
a. Komunikasi b. Produksi c. Transportasi
5. Salah satu alat komunikasi yang dikirim lewat POS ....
a. Surat b. Teleks c. Telegram
6. HP merupakan alat teknologi ....
a. Komunikasi b. Produksi c. Transportasi
7. Pesawat merupakan alat transportasi ....
a. Laut b. Darat c. Udara
8. Gerobak merupakan alat transportasi ....
113
a. Tradisional b. Modern c. A dan B benar
9. Manfaat menggunakan pesawat ....
a. Perjalanan lebih cepat
b. Perjalanan lambat
c. Mahal tiketnya
10. Manfaat menggunakan HP ....
a. Bisa berkomunikasi jarak jauh
b. Mudah dibawa
c. Mahal harganya
114
Lampiran 9
KUNCI JAWABAN SIKLUS II
1. B
2. A
3. C
4. A
5. A
6. A
7. C
8. A
9. A
10. A
115
Lampiran 10
Soal Kelompok 1
Setelah mengamati bermacam – macam gambar dibawah ini coba
komentari satu persatu perkembangan benda tersebut pada masa lalu dan masa
sekarang dan sebutkan nama-nama dari benda tersebut !
116
Soal Kelompok 2
Setelah mengamati bermacam – macam gambar dibawah ini coba komentari
satu persatu perkembangan benda tersebut pada masa lalu dan masa sekarang
dan sebutkan nama-nama dari benda tersebut !
117
Soal Kelompok 3
Setelah mengamati bermacam – macam gambar dibawah ini coba komentari
satu persatu perkembangan benda tersebut pada masa lalu dan masa sekarang
dan sebutkan nama-nama dari benda tersebut !
118
Soal Kelompok 4
Setelah mengamati bermacam – macam gambar dibawah ini coba komentari
satu persatu perkembangan benda tersebut pada masa lalu dan masa sekarang
dan sebutkan nama-nama dari benda tersebut !
119
Soal Kelompok 5
Setelah mengamati bermacam – macam gambar dibawah ini coba komentari
satu persatu perkembangan benda tersebut pada masa lalu dan masa sekarang
dan sebutkan nama-nama dari benda tersebut !
120
Soal Kelompok 6
121
Setelah mengamati bermacam – macam gambar dibawah ini coba komentari
satu persatu perkembangan benda tersebut pada masa lalu dan masa sekarang
dan sebutkan nama-nama dari benda tersebut !
122
123
Lampiran 11
REKAPITULASI HASIL DISKUSI KELOMPOK
Nama Kelompok : 1
Hari/Tanggal : 03 April 2012
No. Aspek Pengamatan Kriteria Skor
SB B C TB STB
1. Hasil karya kelompok dalam
membuat komentar
- √ - - - 5
2. Performance kelompok dalam
melakukan presentasi
- √ - - - 5
3. Kemampuan kelompok dalam
menanggapi pertanyaan kelas
- - √ - - 4
4. Kemampuan kelompok dalam
menyikapi pandangan yang
berbeda
- - √ - - 4
5. Kemampuan kelompok dalam
mempertahankan argumen yang
benar
- - √ - - 4
Jumlah 10 12 22
Total Skor 22
Skor Maksimum 25
Skor Minimum 5
Nilai 88
Kategori Tinggi
Keterangan Skor Penilaian : ( 1 = Sangat Tidak Baik (STB), 2 = Tidak Baik (TB),
3 = Cukup (C), 4 = Baik (B), 5 = Sangat Baik (SB))
124
Skala Penilaian :
92- 100 : Tinggi Sekali
75- 91 : Tinggi
50- 74 : Cukup Tinggi
25- 49 : Rendah
0- 24 : Rendah Sekali
125
REKAPITULASI HASIL DISKUSI KELOMPOK
Nama Kelompok : 2
Hari/Tanggal : 03 April 2012
No. Aspek Pengamatan Kriteria Skor
SB B C TB STB
1. Hasil karya kelompok dalam
membuat komentar
- √ - - - 4
2. Performance kelompok dalam
melakukan presentasi
- - √ - - 3
3. Kemampuan kelompok dalam
menanggapi pertanyaan kelas
- √ - - - 4
4. Kemampuan kelompok dalam
menyikapi pandangan yang
berbeda
√ - - - - 5
5. Kemampuan kelompok dalam
mempertahankan argumen yang
benar
√ - - - - 5
Jumlah 10 8 3
Total Skor 21
Skor Maksimum 25
Skor Minimum 5
Nilai 84
Kategori Tinggi
126
Keterangan Skor Penilaian : ( 1 = Sangat Tidak Baik (STB), 2 = Tidak Baik (TB),
3 = Cukup (C), 4 = Baik (B), 5 = Sangat Baik (SB))
Skala Penilaian :
92- 100 : Tinggi Sekali
75- 91 : Tinggi
50- 74 : Cukup Tinggi
25- 49 : Rendah
0- 24 : Rendah Sekali
127
REKAPITULASI HASIL DISKUSI KELOMPOK
Nama Kelompok : 3
Hari/Tanggal : 03 April 2012
No. Aspek Pengamatan Kriteria Skor
SB B C TB STB
1. Hasil karya kelompok dalam
membuat komentar
- √ - - - 4
2. Performance kelompok dalam
melakukan presentasi
- - √ - - 3
3. Kemampuan kelompok dalam
menanggapi pertanyaan kelas
- √ - - - 4
4. Kemampuan kelompok dalam
menyikapi pandangan yang
berbeda
5 - - - - 5
5. Kemampuan kelompok dalam
mempertahankan argumen yang
benar
5 - - - - 5
Jumlah 10 8 3 21
Total Skor 21
Skor Maksimum 25
Skor Minimum 5
Nilai 84
128
Kategori Tinggi
Keterangan Skor Penilaian : ( 1 = Sangat Tidak Baik (STB), 2 = Tidak Baik (TB),
3 = Cukup (C), 4 = Baik (B), 5 = Sangat Baik (SB))
Skala Penilaian :
92- 100 : Tinggi Sekali
75- 91 : Tinggi
50- 74 : Cukup Tinggi
25- 49 : Rendah
0- 24 : Rendah Sekali
129
REKAPITULASI HASIL DISKUSI KELOMPOK
Nama Kelompok : 4
Hari/Tanggal : 03 April 2012
No. Aspek Pengamatan Kriteria Skor
SB B C TB STB
1. Hasil karya kelompok dalam
membuat komentar
- √ - - - 4
2. Performance kelompok dalam
melakukan presentasi
- - √ - - 3
3. Kemampuan kelompok dalam
menanggapi pertanyaan kelas
- √ - - - 4
4. Kemampuan kelompok dalam
menyikapi pandangan yang
berbeda
- √ - - - 4
5. Kemampuan kelompok dalam
mempertahankan argumen yang
benar
- √ - - - 4
Total Skor 16 3 19
130
Total Skor 19
Skor Maksimum 25
Skor Minimum 5
Nilai 76
Kategori Tinggi
Keterangan Skor Penilaian : ( 1 = Sangat Tidak Baik (STB), 2 = Tidak Baik (TB),
3 = Cukup (C), 4 = Baik (B), 5 = Sangat Baik (SB))
Skala Penilaian :
92- 100 : Tinggi Sekali
75- 91 : Tinggi
50- 74 : Cukup Tinggi
25- 49 : Rendah
0- 24 : Rendah Sekali
131
REKAPITULASI HASIL DISKUSI KELOMPOK
Nama Kelompok : 5
Hari/Tanggal : 03 April 2012
No. Aspek Pengamatan Kriteria Skor
SB B C TB STB
1. Hasil karya kelompok dalam
membuat komentar
- √ - - - 4
2. Performance kelompok dalam
melakukan presentasi
- √ - - - 4
3. Kemampuan kelompok dalam
menanggapi pertanyaan kelas
- √ - - - 4
4. Kemampuan kelompok dalam
menyikapi pandangan yang
berbeda
- √ - - - 4
132
5. Kemampuan kelompok dalam
mempertahankan argumen yang
benar
- √ - - - 4
Total Skor 20 20
Total Skor 20
Skor Maksimum 25
Skor Minimum 5
Nilai 80
Kategori Tinggi
Keterangan Skor Penilaian : ( 1 = Sangat Tidak Baik (STB), 2 = Tidak Baik (TB),
3 = Cukup (C), 4 = Baik (B), 5 = Sangat Baik (SB))
Skala Penilaian :
92- 100 : Tinggi Sekali
75- 91 : Tinggi
50- 74 : Cukup Tinggi
25- 49 : Rendah
0- 24 : Rendah Sekali
133
REKAPITULASI HASIL DISKUSI KELOMPOK
Nama Kelompok : 6
Hari/Tanggal : 03 April 2012
No. Aspek Pengamatan Kriteria Skor
SB B C TB STB
1. Hasil karya kelompok dalam
membuat komentar
- √ - - - 4
2. Performance kelompok dalam
melakukan presentasi
- - √ - - 3
134
3. Kemampuan kelompok dalam
menanggapi pertanyaan kelas
- √ - - - 4
4. Kemampuan kelompok dalam
menyikapi pandangan yang
berbeda
- √ - - - 4
5. Kemampuan kelompok dalam
mempertahankan argumen yang
benar
5 - - - - -
Total Skor 5 12 3 - - 20
Total Skor 20
Skor Maksimum 25
Skor Minimum 5
Nilai 80
Kategori Tinggi
Keterangan Skor Penilaian : ( 1 = Sangat Tidak Baik (STB), 2 = Tidak Baik (TB),
3 = Cukup (C), 4 = Baik (B), 5 = Sangat Baik (SB))
Skala Penilaian :
92- 100 : Tinggi Sekali
75- 91 : Tinggi
50- 74 : Cukup Tinggi
25- 49 : Rendah
0- 24 : Rendah Sekali
135
Lampiran 13
Teknik penilaian yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan
menggunakan table distribusi frekuensi relatif atau tabel presentase. Dikatakan
136
“frekuensi reltif” sebab frekuensi yang disajikan disini bukanlah frekuensi yang
sebenarnya, melinkan frekuensi yang dituagkan dalam bentuk angka persenan.37
DAFTAR PUSTAKA
A.M, Sadirman. Interkasi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: 1997.
37
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011),
Cet ke-23, h. 42-43.
137
Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara,
2009.
Arikunto, Suharsimi dkk, Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara, 2009.
Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan
Islam Departemen Agama Republik Indonesia, 2009.
Asrori, Mohammad. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Wacana Prima. 2007.
Fatra, Maifalinda dan Rozak, Abd. Bahan Ajar PLPG; Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah, 2010.
G. Arsjad, Maidar dan U.S, Mukti. Pembinaan Kemampuan Berbicarra Bahasa
Indonesia. Jakarta: Erlangga, 1988.
Hakim, Lukmanul. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Wahana Prima, 2008.
Hamalik, Oemar. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.
Jakarta: Bumi Aksara, 2009.
http://idtesis.com/metode-penelitian-tindakan-kelas/ diakses pada tanggal 13
Maret 2012,pukul 13:19 WIB.
http://www.psend.com/users/jsarwono/bab12.html diakses tanggal 13 Maret 2012,
pukul16:20 WIB.
Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional
2008.
Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2011.
Masitoh dan Dewi, Laksmi. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia, 2009.
Mulyasa, E. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan; Kemandirian
Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara, 2009.
Pedoman Penulisan Skripsi. Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah, 2011.
Rasyid, Harun dan Mansur. Penilaian Hasil Belajar. Bandung: Wacana Prima,
2009.
Rozak, Abd. dkk. Komplikasi Undang-undang & Peraturan Bidang Pendidikan.
Jakarta: FITK Press, 2010.
Sahara, Siti dkk. Keterampilan Berbahasa Indonesia. Jakarta: FITK UIN Syarif
Hidayatullah, 2010.
138
Silberman, Mel. Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta:
Pustaka Insan Madani, 2006.
Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2011.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta, 2010.
Suryana, Asep dan Suryadi, Pengelolaan Pendidikan. Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia, 2009.
Syarifudin, Tatang. Landasan Pendidikan. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan
Islam Departemen Agama Republik Indonesia, 2009.
Wardiyanti, Agustin. Hubungan Antara Prestasi dengan Motivasi Belajar Bidang
Studi pendidikan Agama Islam. Jakarta: Skripsi UIN Syarif Hidayatullah, 2006.
71
DAFTAR PUSTAKA
A.M, Sadirman. Interkasi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: 1997.
Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara,
2009.
Arikunto, Suharsimi dkk, Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara, 2009.
Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan
Islam Departemen Agama Republik Indonesia, 2009.
Asrori, Mohammad. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Wacana Prima. 2007.
Fatra, Maifalinda dan Rozak, Abd. Bahan Ajar PLPG; Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah, 2010.
G. Arsjad, Maidar dan U.S, Mukti. Pembinaan Kemampuan Berbicarra Bahasa
Indonesia. Jakarta: Erlangga, 1988.
Hakim, Lukmanul. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Wahana Prima, 2008.
Hamalik, Oemar. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.
Jakarta: Bumi Aksara, 2009.
http://idtesis.com/metode-penelitian-tindakan-kelas/ diakses pada tanggal 13
Maret 2012,pukul 13:19 WIB.
http://www.psend.com/users/jsarwono/bab12.html diakses tanggal 13 Maret 2012,
pukul16:20 WIB.
Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional
2008.
Korawati Lilirna Budi. “Implementasi Metode Diskusi Pada Pembelajaran IPS
Unuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa”,
http://repository.upi.edu/operator/upload/s_a0651_0804877_chapter4.pdf,
Bandung, 2010.
Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2011.
Masitoh dan Dewi, Laksmi. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia, 2009.
Mudjiastuti Sri. “Penggunaan Metode Diskusi Mata Pelajaran IPS Sejarah Pada
Mata Pelajaran IPS Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik
71
72
di SD Sampangan 04 Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang Tahun
Ajaran 2004-2005”, skripsi pada Jurusan Sejarah fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Semarang, http://lib.unnes.ac.id/3832/1/2123a.pdf
Semarang, 2005.
Muhyiddin. “Penggunaan Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran IPS Materi
Sejarah Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik di SDN 005
NUNUKAN Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur”
http://persadapendidikan.blogspot.com/2010/10/ptk-metode-diskusi-pada-
pelajaran-ips.html
Mulyasa, E. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan; Kemandirian
Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara, 2009.
Pedoman Penulisan Skripsi. Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah, 2011.
Rasyid, Harun dan Mansur. Penilaian Hasil Belajar. Bandung: Wacana Prima,
2009.
Rozak, Abd. dkk. Komplikasi Undang-undang & Peraturan Bidang Pendidikan.
Jakarta: FITK Press, 2010.
Sahara, Siti dkk. Keterampilan Berbahasa Indonesia. Jakarta: FITK UIN Syarif
Hidayatullah, 2010.
Silberman, Mel. Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta:
Pustaka Insan Madani, 2006.
Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2011.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta, 2010.
Suryana, Asep dan Suryadi, Pengelolaan Pendidikan. Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia, 2009.
Syarifudin, Tatang. Landasan Pendidikan. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan
Islam Departemen Agama Republik Indonesia, 2009.
Wardiyanti, Agustin. Hubungan Antara Prestasi dengan Motivasi Belajar Bidang
Studi pendidikan Agama Islam. Jakarta: Skripsi UIN Syarif Hidayatullah,
2006.
73
Gambar 3.1
Di bawah ini adalah gambar putaran spiral tersebut:1
Keterangan:
Siklus I:
1. Perencanaan I.
2. Tindakan I.
3. Observasi I.
4. Refleksi I
Siklus II:
1. Perencanaan II.
2. Tindakan II.
3. Observasi II.
4. Refleksi II.
Gambar 3.1
Putaran Spiral
1Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), cet ke-
9, h. 105.
Perencanaan
Refleksi
Tindakan/
Observasi
Perbaikan
Rencana Perencanaan
Refleksi
Tindakan/
Observasi
Perbaikan
Rencana
74
Tabel 3.1
Rincian Kegiatan Penelitian
No. Waktu Kegiatan Keterangan
1. 1 Januari 2012 Studi pendahuluan
(mengamati masalah
yang terjadi).
Mengumpulkam
informasi seputar
pembelajaran yang
dimaksud, baik fisik
maupun non fisik.
2. 18 Februari 2012 Perencanaan Penelitian.
3. 25 Februari-
03Maret 2012
Penentuan dan
penyusunan Proposal
Skripsi.
Dilakukan dengan cara
berkonsultasi dengan
Dosen Pembimbing.
4. 10-31 Maret 2012 Penyusunan instrumen
penelitian.
Dilakukan dengan cara
berkonsultasi dengan
Dosen Pembimbing.
5. 02-14 April 2012 Pelaksanaan penelitian:
a. Siklus I
Lokasi Penelitian
16-21 April 2012 b. Siklus II Lokasi Penelitian
6. 23-28 April 2012 Pengolahan data dan
analisis data penelitian
Dikonsultasikan dengan
Dosen Pembimbing.
7. 30-12 Mei 2012 Penyusunan laporan
penelitian
Dosen Pembimbing.
75
Tabel 3.2
Hasil Kelompok Dalam Membuat Komentar
Jawaban Frekuensi %
SB 31 73,81
B 4 9,52
C 6 14,29
TB 1 2,38
STB 0 0
JUMLAH 42 100%
Keterangan:
SB ( Sangat baik)
B ( Baik)
C ( Cukup)
TB ( Tidak baik)
STB (Sangat tidak baik)
76
Tabel 3.3
Penampilan Kelompok Dalam Melakukan Presentasi
Jawaban Frekwensi %
SB 30 71,44
B 5 11,90
C 5 11,90
TB 1 2,38
STB 1 2,38
JUMLAH 42 100%
Keterangan:
SB ( Sangat baik)
B ( Baik)
C ( Cukup)
TB ( Tidak baik)
STB (Sangat tidak baik)
77
Tabel 3.4
Kemampuan Kelompok Dalam Menanggapi Pertanyaan Dari Kelas
Jawaban Frekuensi %
SB 31 73,81
B 4 14,29
C 6 9,52
TB 1 2,38
STB 0 0
JUMLAH 42 100%
Keterangan:
SB ( Sangat baik)
B ( Baik)
C ( Cukup)
TB ( Tidak baik)
STB (Sangat tidak baik)
78
Tabel 3.5
Kemampuan Kelompok Dalam Menyikapi Pandangan Yang Berbeda
Jawaban Frekuensi %
SB 31 76,19
B 4 9,52
C 6 14,29
TB 1 0
STB 0 0
JUMLAH 42 100%
Keterangan:
SB ( Sangat baik)
B ( Baik)
C ( Cukup)
TB ( Tidak baik)
STB (Sangat tidak baik)
79
Tabel 3.6
Kemampuan Kelompok Dalam Mempertahankan Argumen Yang Benar
Jawaban Frekuensi %
SB 31 83,33
B 4 14,29
C 6 2,38
TB 1 0
STB 0 0
JUMLAH 42 100%
Keterangan:
SB ( Sangat baik)
B ( Baik)
C ( Cukup)
TB ( Tidak baik)
STB (Sangat tidak baik)
80
Tabel 3.7
KISI-KISI INSTRUMEN TES HASIL BELAJARSIKLUS I DAN II
No. Kompetensi Dasar Indikator No.
Item
1. Mengidentifikasi
perkembangan
teknologi produksi,
ekonomidan
transportasi.
Menjelaskan teknologi produksi
masa lalu dan masa sekarang.
Menyebutkan keuntungan
memakai teknologi produksi masa
kini.
Menyebutkan macam-macam
teknologi komunikasi.
Menyebutkan macam-macam
teknologi transportasi.
Menjelaskan teknologi transportasi
hubungannya dengan pengguna.
1, 2, 3
4
5, 6, 7
8, 9
10
2. Mengidentifkasi
perkembangan
teknologi produksi,
komunikasi dan
transportasi.
Menyebutkan macam-macam
teknologi produksi.
Menyebutkan macam-macam
teknologi komunikasi.
Menyebutkan macam-macam
teknologi trnasportasi.
Menyebutkan manfaat
menggunakan teknologi
transportasi masa kini.
Menyebutkan manfaat
menggunakan teknologi,
komunikasi masa kini.
1, 2, 3
4, 5, 6
7, 8
9
10
81
Tabel 3.8
KISI-KISI ANGKET METODE DISKUSI
Variabel Dimensi Indikator Butir
Pertanyaan Jumlah
Motivasi
Belajar
Model
Pembelajaran
Yang Aktif
Mengikuti model
pembelajaran
kooperatif
2, 5, 10 3
Perasaan
Senang
Menerima
pelajaran dengan
senang
Mengikuti
pembelajaran
yang
menyenangkan
3, 4, 8 3
Perhatian dalam
belajar
Melaksanakan
kegiatan dan
tugas bersama-
sama
7 1
Pengetahuan
dan materi
Pokok bahasan
menjadi menarik
dengan model
pembelajaran
yang baik
1, 6, 9 3
82
Tabel 3.9
Kriteria Nilai Penguasaan Ranah Kognitif
No. Rentangan Skor Huruf Klasifikasi
1. 92 – 100 A Tinggi Sekali
2. 75 – 91 B Tinggi
3. 50 – 74 C Cukup Tinggi
4. 25 – 49 D Rendah
5. 0 – 24 E Rendah Sekali
83
Table 4.1
Daftar Nama dan Tugas Guru MI Pangkalan Kota Sukabumi
No. Nama Tugas
1. Entin Kartinah,S.Pd.I Wali Kelas I a
2. Elia Dewi Purwanti,S.Pd.I Wali Kelas I b
3. Mia Nurfadillah,S.Pd.I Wali Kelas II a
4. Nani Yuningsih,A.Ma Wali Kelas II b
5. Nyi Empat Patimah,A.Ma Wali Kelas III a
6. Saepul Bahri,S.Pd.I Wali Kelas III b
7. Nyi Ajah, A.Ma Wali Kelas IV a
8. Budi Suharjo,S.Ag Wali Kelas IV b
9. Neng Lulu Walmarjan,S.Pd.I Wali Kelas V a
10. Hj Iin Mutmainnah,S.Pd.I Wali Kelas V b
11. Beti Nurbaeti,S.Ag Wali Kelas VI a
12. Mia Rosmiati, A. Ma Wali Kelas VI b
13. Hendri,S.Pd.I Guru PJOK
84
Tabel 4.2
Fasilitas MI Pangkalan Kota Sukabumi
No Fasilitas yang tersedia Jumlah Ruang
1. Ruang Kelas 12
2. Ruang Guru 1
3. Ruang Kepala Sekolah 1
4. Ruang Perpustakaan 1
5. Laboratorium 1
6. UKS 1
7. Kamar Mandi/WC 3
85
Tabel 4.3
Daftar Jumlah Siswa/Siswi MI Pangkalan Kota Sukabumi
Tahun Ajaran 2011/2012
Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
I a 28 27 55
I b 27 20 47
II a 26 19 45
II b 12 24 36
III a 25 19 44
III b 10 31 41
IV a 25 17 42
IV b 22 19 41
V a 20 16 36
V b 20 15 35
VI a 39 - 39
VI b - 44 44
Jumlah 254 251 505
86
Tabel 4.4
Skor Hasil Pretest dan Postest Siklus I
No Nama Siswa Pretest Skor Postest Skor
1. Acep Budiansyah 4,5 45 5,9 59
2. Asep 5,2 52 6,2 62
3. Bubun 5,6 56 6,8 68
4. Budiman 4,0 40 4,6 46
5. Cindy Alia Sumarna 5,8 58 6,8 68
6. Faisal Ramadani 4,5 45 4,9 49
7. Fatwa Nurfauziah 5,0 50 5,6 56
8. Firman Ramdiansah 6,0 60 6,8 68
9. Galih Anggara S 5,0 50 5,9 59
10. Ighfan Yusuf 5,0 50 5,0 50
11. Intan Fauziah A 5,0 50 5,3 53
12. Irsan Maulana 5,0 50 5,8 58
13. Lasmini Fajriani 6,5 65 6,8 68
14. M. Ardhi Ardiansyah 5,0 50 5,3 53
15. M. Mithat A 5,0 50 5,8 58
16. M. Ramdani 5,0 50 5,9 59
17. Meli Andriani 5,8 58 6,0 60
18. Meliza Mulkiah 6,2 62 6,2 62
19. Nursafitri W 6,0 60 6,7 67
20. Nurul Fathia M 5,0 50 6,3 63
21. Rafi Awaluddin F 5,0 50 5,8 58
87
22. Rafi Ibnu A 4,5 45 5,0 50
23. Rio Zauharul F 4,0 40 4,6 46
24. M. Ridwan 5,0 50 5,2 52
25. Rindi Tri Wahyuni 5,0 50 5,8 58
26. Saepul Hidayat 5,0 50 6,2 62
27. Setia Adhi L 5,0 50 6,0 60
28. Sinta Nuraeni 5,0 50 5,8 58
29. Sintia Mariani 5,0 50 5,6 56
30. Siti Hanifatussadiah 4,8 48 5,8 58
31. Siti Wafa 5,0 50 6,0 60
32. Sri Mulyani 5,8 58 6,4 64
33. Tiara Dwiyanti 6,0 60 6,3 63
34. Usep Sopian 5,0 50 5,8 58
35. Vina Alpiani 5,0 50 5,1 51
36. Yogi Ardiansyah 5,0 50 5,5 55
37. Zaenal Arifin 5,0 50 4,9 49
38. Dede Ramdani 5,8 58 6,1 61
39. Sandi Saepurrohmat 4,8 48 5,8 58
40. Jamal Muhidin 5,0 50 5,9 59
41. M. Gusmiran G 6,0 60 6,1 61
42. Alfi Haimiman Bestari 6,0 60 6,7 67
JUMLAH 217,8 2178 245,0 2450
NILAI RATA-RATA 5,2 52 5,8 58
88
Tabel 4.5
Pencapaian Tes Mata Pelajaran IPS
Kelas IV MI Pangkalan Kota Sukabumi
No. Kategori Skor Pretest Postest
Jumlah % Jumlah %
1. Tinggi Sekali 92 – 100 0 - 0 -
2. Tinggi 75 – 91 0 - 0 -
3. Cukup Tinggi 50 -74 35 83 % 38 90 %
4. Rendah 25 – 49 7 17 % 4 10 %
5. Rendah Sekali 0 – 24 0 - 0 -
Jumlah 42 100 % 42 100%
89
Tabel 4.6
Skor Hasil Belajar Pretest dan Postest Siklus II
No Nama Siswa Pretest Skor Postest Skor
1. Acep Budiansyah 7,0 70 7,3 73
2. Asep 6,5 65 7,5 75
3. Bubun 6,5 65 7,4 74
4. Budiman 6,0 60 7,6 76
5. Cindy Alia Sumarna 6,5 65 7,4 74
6. Faisal Ramadani 6,8 68 7,1 70
7. Fatwa Nurfauziah 7,0 70 7,4 74
8. Firman Ramdiansah 6,8 68 7,3 73
9. Galih Anggara S 6,8 68 7,1 71
10. Ighfan Yusuf 6,8 68 7,4 74
11. Intan Fauziah A 7,0 70 7,5 75
12. Irsan Maulana 7,0 70 7,5 75
13. Lasmini Fajriani 6,8 68 7,6 76
14. M. Ardhi Ardiansyah 6,8 68 7,2 72
15. M. Mithat A 6,5 65 7,0 70
16. M. Ramdani 7,0 70 7,3 73
17. Meli Andriani 6,8 68 7,1 71
18. Meliza Mulkiah 7,0 70 7,3 73
19. Nursafitri W 6,8 68 7,3 73
20. Nurul Fathia M 7,0 70 7,4 74
21. Rafi Awaluddin F 6,5 65 7,1 71
90
22. Rafi Ibnu A 6,8 68 7,2 72
23. Rio Zauharul F 7,0 70 7,3 73
24. M. Ridwan 6,8 68 7,0 70
25. Rindi Tri Wahyuni 7,0 70 7,1 71
26. Saepul Hidayat 6,5 65 7,0 70
27. Setia Adhi L 6,8 68 7,3 73
28. Sinta Nuraeni 6,5 65 7,0 70
29. Sintia Mariani 6,5 65 7,0 70
30. Siti Hanifatussadiah 6,8 68 7,1 71
31. Siti Wafa 7,0 70 7,2 72
32. Sri Mulyani 6,5 65 7,2 72
33. Tiara Dwiyanti 6,8 68 7,3 73
34. Usep Sopian 7,0 70 7,0 70
35. Vina Alpiani 6,5 65 7,1 71
36. Yogi Ardiansyah 7,0 70 7,3 73
37. Zaenal Arifin 6,8 68 7,2 72
38. Dede Ramdani 6,5 65 7,1 71
39. Sandi Saepurrohmat 6,8 68 7,1 71
40. Jamal Muhidin 6,5 65 7,3 73
41. M. Gusmiran G 6,8 68 7,1 71
42. Alfi Haimiman Bestari 6,5 65 7,3 73
JUMLAH 283,3 2833 304,0 3039
NILAI RATA-RATA 6,8 68 7,2 72
91
Tabel 4.7
Pencapaian Tes Mata Pelajaran IPS
Kelas IV MI Pangkalan Kota Sukabumi
No. Kategori Skor Pretest Postest
Jumlah % Jumlah %
1. Tinggi Sekali 92 – 100 - - - -
2. Tinggi 75 – 91 - - 5 12 %
3. Cukup Tinggi 50 -74 42 100% 37 88 %
4. Rendah 25 – 49 - - - -
5. Rendah Sekali 0 – 24 - - - -
Jumlah 42 100 % 42 100%
92
Tabel 4.8
Perbandingan Nilai Pretest dan Postest Siswa
Pada Siklus I dan Siklus II
No Nama Siswa Pretest Postest
I II I II
1. Acep Budiansyah 45 70 59 73
2. Asep 52 65 62 75
3. Bubun 56 65 68 74
4. Budiman 40 60 46 76
5. Cindy Alia Sumarna 58 65 68 74
6. Faisal Ramadani 45 68 49 71
7. Fatwa Nurfauziah 50 70 56 74
8. Firman Ramdiansah 60 68 68 73
9. Galih Anggara S 50 68 59 71
10. Ighfan Yusuf 50 68 50 74
11. Intan Fauziah A 50 70 53 75
12. Irsan Maulana 50 70 58 75
13. Lasmini Fajriani 65 68 68 76
14. M. Ardhi Ardiansyah 50 68 53 72
15. M. Mithat A 50 65 58 70
16. M. Ramdani 50 70 59 73
17. Meli Andriani 58 68 60 71
18. Meliza Mulkiah 62 70 62 73
19. Nursafitri W 60 68 67 73
20. Nurul Fathia M 50 70 63 74
21. Rafi Awaluddin F 50 65 58 71
22. Rafi Ibnu A 45 68 50 72
23. Rio Zauharul F 40 70 46 73
24. M. Ridwan 50 68 52 70
93
25. Rindi Tri Wahyuni 50 70 58 71
26. Saepul Hidayat 50 65 62 70
27. Setia Adhi L 50 68 60 73
28. Sinta Nuraeni 50 65 58 70
29. Sintia Mariani 50 65 56 70
30. Siti Hanifatussadiah 48 68 58 71
31. Siti Wafa 50 70 60 72
32. Sri Mulyani 58 65 64 72
33. Tiara Dwiyanti 60 68 63 73
34. Usep Sopian 50 70 58 70
35. Vina Alpiani 50 65 51 71
36. Yogi Ardiansyah 50 70 55 73
37. Zaenal Arifin 50 68 49 72
38. Dede Ramdani 58 65 61 71
39. Sandi Saepurrohmat 48 68 58 71
40. Jamal Muhidin 50 65 59 73
41. M. Gusmiran G 60 68 61 71
42. Alfi Haimiman Bestari 60 65 67 73
JUMLAH 2178 2833 2450 3039
NILAI RATA-RATA 52 68 58 72
94
Lampiran 1
ANGKET
Untuk siswa-siswi MI Pangkalan
Mengenai penerapan metode diskusi untuk meningkatkan motivasi hasil belajar
IPS pada siswa kelas IV MI Pangkalan Kota Sukabumi.
Nama : …………………….
Kelas : …………………….
Jenis Kelamin : L/P
Petujuk pengisian :
1. Bacalah “Bismillah” sebelum anda menjawab angket ini.
2. Berilah tanda silang (x) pada pertanyaan yang kalian anggap benar.
3. Bacalah dengan baik setiap pertanyaan dan alternatif jawabannya.
4. Jawaban yang anda berikan tidak berpengaruh terhadap keberadaan
anda di sekolah ini.
5. Bacalah “Hamdalah” setelah selesai mengerjakan.
1. Dalam proses belajar mengajar IPS, apakah Guru Kelas IV menerapkan
metode yang bervariasi?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
2. Apakah Guru Kelas IV mengucapkan Pujian “Bagus” terhadap
keberhasilan yang kamu lakukan dalam diskusi?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
3. Bagi siswa yang malas, apakah Guru Kelas IV memberikan motivasi
kepada siswa agar lebih giat belajar?
95
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
4. Apakah Guru Kelas IV menumbuhkan motivasi hasil belajar dalam mata
pelajaran IPS?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
5. Ketika siswa mengalami kesulitan dalam berdiskusi, apakah Guru Kelas
IV membimbing dengan sabar?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
6. Menurut pendapat kamu, bagaimana penjelasan dari guru, mengenai
materi pelajaran IPS?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
7. Apakah kamu mengerti setiap materi IPS yang disampaikan dengan cara
berdiskusi?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
8. Apakah cara mengajar Guru Kelas IV di kelas yang menerapkan metode
diskusi menyenangkan?
a. Selalu menyenangkan
96
b. Menyenangkan
c. Tidak menyenanngkan
d. Sangat tidak menyenangkan
9. Apakah kamu suka pelajaran IPS dengan menggunakan metode diskusi?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
10. Apakah kamu aktif dalam mengikuti pelajaran IPS dengan menggunakan
metode diskusi?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
97
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : MI Pangkalan
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : IV/II (Dua)
Alokasi Waktu : 35 menit
I. STANDAR KOMPETENSI
2. Mengenal Sumber Daya Alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi
di lingkungan Kabupaten/Kota dan Provinsi.
II. KOMPETENSI DASAR
2.1 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan teknologi
transportasi serta pengalaman menggunakannya.
III. INDIKATOR
Menjelaskan perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan
transportasi masa lalu dan masa sekarang.
Menyebutkan macam-macam teknologi produksi, komunikasi dan
teknologi transportasi masa lalu dan masa sekarang.
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat menjelaskan perkembangan teknologi produksi, komunikasi
dan transportasi masa lalu dan masa sekarang berdasarkan pengalamnnya.
Siswa dapat menyebutkan macam-macam teknologi produksi komunikasi
dan transportasi berdasarkan kenyataan yang ada di lingkungan sekitarnya.
98
Karakter siswa yang diharapkan:
Disiplin, rasa hormat, perhatian, tekun, tanggung jawab dan perhatian.
V. MATERI POKOK
Perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi.
VI. MEDIA (ALAT DAN SUMBER)
Buku Paket IPS Kelas IV
Buku penunjang
Media gambar aneka teknologi produksi komunikasi dan transportasi.
VII. METODE PEMBELAJARAN
Diskusi
VIII. KEGIATAN PEMBELAJARAN
a. Pendahuluan
Berdo’a.
Memberikan tes kepada siswa (tes awal)
Apersepsi.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Guru memberikan penjelasan tentang pembagian kelompok dan cara
belajar.
b. Kegiatan Inti
Guru memberikan bermacam-macam media gambar teknologi
produksi, komunikasi dan transportasi kepada masing-masing
kelompok dengan gambar yang berbeda.
Guru menganjurkan kepada siswa berkumpul dengan kelompok
masing-masing.
Siswa dalam kelompok ditugaskan untuk menjelaskan media gambar
yang diterimanya.
Siswa dalam kelompok mengamati gambar tersebut dan membuat
komentar tentang media gambar yang diterimanya.
99
Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi dan menfasilitasi
serta membantu siswa yang memerlukan bantuan.
Siswa tiap-tiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok
masing-masing untuk mendapat tanggapan dari kelas.
Kelompok mempresentsikan hasil penjelasan dan alasan yang
dianjurkan guru melalui media gambar dan kelompok yang lain
menanggapi.
Guru meluruskan kesalahpahaman, memberikan penguatan dan
penyimpulan.
Siswa membuat kesimpulan di buku catatan masing-masing.
c. Penutup
Guru memberikan lembar soal latihan sebanyak sepuluh soal.
Guru menutup kegiatan belajar dengan membaca hamdalah bersama.
IX. PENILAIAN
Penilaian proses dilakukan pada saat siswa melakukan diskusi dan
presentasi, yaitu keterlibatan dan aktivitas siswa dalam kelompok serta
partisipasi siswa selama proses pembelajaran.
Penilaian hasil didasarkan pada hasil pemberian tes/tes awal dan (tes) yang
dilakukan setelah proses pembelajaran.
No
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Teknik Bentuk Instrumen
1 Mengidentifikasi
perkembangan
teknologi produksi
komunikasi dan
transportasi
Tes PG 1. Cara tradisional untuk
mengolah padi menjadi beras
dengan cara ....
a. Mencuci
b. Menumbuk
c. Membakar
2. Penggilingan padi
100
merupakan alat teknologi ....
a. Produksi
b. Komunikasi
c. Transportasi
3. Traktor merupakan alat
teknologi ...
a. Komunikasi
b. Transportasi
c. Produksi
4. Kentongan merupakan alat
teknologi ....
a. Komunikasi
b. Produksi
c. Transportasi
5. Salah satu alat komunikasi
yang dikirim lewat POS ....
a. Surat
b. Teleks
c. Telegram
6. HP merupakan alat teknologi
….
a. Komunikasi
b. Produksi
c. Transportasi
7. Pesawat merupakan alat
transportasi ....
a. Laut
b. Darat
c. Udara
8. Gerobak merupakan alat
transportasi ....
101
a. Tradisional
b. Modern
c. A dan B benar
9. Manfaat menggunakan
pesawat ....
a. Perjalanan lebih cepat
b. Perjalanan lambat
c. Mahal tiketnya
10. Manfaat menggunakan HP
....
a. Bisa berkomunikasi
jarak jauh
b. Mudah dibawa
c. Mahal harganya
102
103
Lampiran 3
CATATAN LAPANGAN
Pertemuan ke : 1 dan 2 (Siklus I)
Tanggal : 03 April 2012
Pendahuluan
Kegiatan Inti
Masih ada 5 siswa yang belum menyiapkan alat tulis dan buku
pelajaran
Beberapa siswa masih ada yang mengobrol dan bercanda dengan
teman
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru mengenalkan pembelajaran dengan penerapan metode diskusi.
Masih ada siswa yang ngobrol dan bercanda ketika guru sedang
menjelaskan
Sebagian siswa kurang rapih dalam mencatat pelajaran
Siswa yang duduk di belakang sering mengobrol dalam belajar, terlihat
mengantuk dan suka menaruh kepala di atas meja
Siswa diam saja ketika guru bertanya
Siswa tampak keheranan dengan pembe1ajaran IPS dengan penerapan
metode diskusi
Siswa saling tunjuk jika disuruh maju ke depan mengerjakan soal
Siswa tidak yakin dengan jawaban yang ditemukan
Siswa sering melihat jawaban teman jika tidak bisa mengerjakan
soal.
Sebagian besar mereka cenderung menyerah jika menghadapi soal-soal
yang sulit. Mereka lebih banyak menunggu jawaban dari guru ketika
mendapati soal-soal yang sulit
104
105
106
Lampiran 5
KISI-KISI INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR
SIKLUS I
NO KOMPETENSI DASAR INDIKATOR NO.
ITEM
1. Mengidentifikasi
perkembangan teknologi
produksi, komunikasi dan
transportasi.
Menjelaskan teknologi
produksi masa lalu dan masa
sekarang.
Menyebutkan keuntungan
memakai teknologi produksi
masa lalu.
Menyebutkan macam-macam
teknologi komunikasi.
Menyebutkan macam-macam
teknologi transportasi.
Menjelaskan teknologi
transportasi hubungannya
dengan pengguna.
1, 2, 3
4
5, 6, 7
8, 9
10
107
Lampiran 6
LEMBAR SOAL SIKLUS I
Untuk siswa-siswi MI Pangkalan
Mengenai penerapan metode diskusi untuk meningkatkan motivasi hasil belajar
IPS pada siswa kelas IV MI Pangkalan Kota Sukabumi.
Nama : …………………….
Kelas : …………………….
Jenis Kelamin : L/P
Petujuk pengisian :
1. Bacalah “Bismillah” sebelum anda menjawab soal ini.
2. Berilah tanda silang (x) pada pertanyaan yang kalian anggap benar.
3. Bacalah dengan baik setiap pertanyaan dan alternatif jawabannya.
4. Jawaban yang anda berikan tidak berpengaruh terhadap keberadaan
anda di sekolah ini.
5. Bacalah “Hamdalah” setelah selesai mengerjakan.
1. Petani mengolah sawahnya agar bisa ditanami dengan cara ....
a. Dicangkul b. Disiram c. Dialiri air
2. Cara memproses padi menjadi beras pada masa lalu dengan cara ....
a. Dibakar b. Dijemur c. Ditumbuk
3. Alat teknologi untuk memproduksi es batu adalah ....
a. Televisi b. HP c. Kulkas
4. Keuntungan memakai alat produksi modern adalah ....
a. Cepat b. Lambat c. Mahal
5. HP merupakan alat teknologi ....
a. Produksi b. Komunikasi c.
Transportasi
6. Salah satu alat komunikasi pada masa lalu adalah ....
a. Kentongan b. HP c. Suling
108
7. Fax termasuk alat komunikasi ....
a. Mahal b. Tradisional c. Modern
8. Gerobak, kuda dan unta merupakan alat teknologi ....
a. Transportasi b. Komunikasi c. Produksi
9. Yang pertama kali membuat mobil adalah negara ....
a. Amerika b. Belanda c. Jerman
10. Pesawat merupakan alat transportasi yang lebih cepat, biasanya sering
dipergunakan oleh ....
a. Pejabat dan konglomerat
b. Petani dan buruh
c. Pelajar dan karyawan
109
Lampiran 7
KUNCI JAWABAN SIKLUS I
1. A
2. C
3. C
4. A
5. B
6. A
7. C
8. A
9. C
10. A
110
Lampiran 8
KISI-KISI INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR
SIKLUS II
NO KOMPETENSI DASAR INDIKATOR NO.
ITEM
1. Mengidentifikasi
perkembangan teknologi
produksi, komunikasi dan
transportasi.
Menyebutkan macam-macam
teknologi produksi
Menyebutkan macam-macam
teknologi komunikasi
Menyebutkan macam-macam
teknologi transportasi
Menyebutkan manfaat
menggunakan teknologi
transportasi masa kini
Menyebutkan manfaat
menggunakan teknologi
komunikasi masa kini
1, 2, 3
4
5, 6, 7
8, 9
10
111
Lampiran 9
LEMBAR SOAL SIKLUS II
Mata Pelajaran : IPS
Kelas/Semester : IV/II
Nama : ..............................
Petunjuk Pengisian :
1. Bacalah “Bismillah” sebelum anda menjawab soal ini.
2. Berilah tanda silang (x) pada pertanyaan yang kalian anggap benar.
3. Bacalah dengan baik setiap pertanyaan dan alternatif jawabannya.
4. Jawaban yang anda berikan tidak berpengaruh terhadap keberadaan
anda di sekolah ini.
5. Bacalah “Hamdalah” setelah selesai mengerjakan.
1. Cara tradisional untuk mengolah padi menjadi beras dengan cara ....
a. Mencuci b. Menumbuk c. Membakar
2. Penggilingan padi merupakan alat teknologi ....
a. Produksi b. Komunikasi c. Transportasi
3. Traktor merupakan alat teknologi ....
a. Komunikasi b. Transportasi c. Produksi
4. Kentongan merupakan alat teknologi ....
a. Komunikasi b. Produksi c. Transportasi
5. Salah satu alat komunikasi yang dikirim lewat POS ....
a. Surat b. Teleks c. Telegram
6. HP merupakan alat teknologi ....
a. Komunikasi b. Produksi c. Transportasi
7. Pesawat merupakan alat transportasi ....
a. Laut b. Darat c. Udara
8. Gerobak merupakan alat transportasi ....
112
a. Tradisional b. Modern c. A dan B benar
9. Manfaat menggunakan pesawat ....
a. Perjalanan lebih cepat
b. Perjalanan lambat
c. Mahal tiketnya
10. Manfaat menggunakan HP ....
a. Bisa berkomunikasi jarak jauh
b. Mudah dibawa
c. Mahal harganya
113
Lampiran 10
KUNCI JAWABAN SIKLUS II
1. B
2. A
3. C
4. A
5. A
6. A
7. C
8. A
9. A
10. A
114
Lampiran 11
Soal Kelompok 1
Setelah mengamati bermacam-macam gambar dibawah ini coba
komentari satu persatu perkembangan benda tersebut pada masa lalu dan masa
sekarang dan sebutkan nama-nama dari benda tersebut !
115
Soal Kelompok 2
Setelah mengamati bermacam-macam gambar dibawah ini coba komentari
satu persatu perkembangan benda tersebut pada masa lalu dan masa sekarang
dan sebutkan nama-nama dari benda tersebut !
116
Soal Kelompok 3
Setelah mengamati bermacam-macam gambar dibawah ini coba komentari
satu persatu perkembangan benda tersebut pada masa lalu dan masa sekarang
dan sebutkan nama-nama dari benda tersebut !
117
Soal Kelompok 4
Setelah mengamati bermacam-macam gambar dibawah ini coba komentari
satu persatu perkembangan benda tersebut pada masa lalu dan masa sekarang
dan sebutkan nama-nama dari benda tersebut !
118
Soal Kelompok 5
Setelah mengamati bermacam-macam gambar dibawah ini coba komentari
satu persatu perkembangan benda tersebut pada masa lalu dan masa sekarang
dan sebutkan nama-nama dari benda tersebut !
119
Soal Kelompok 6
Setelah mengamati bermacam-macam gambar dibawah ini coba komentari
satu persatu perkembangan benda tersebut pada masa lalu dan masa sekarang
dan sebutkan nama-nama dari benda tersebut !
120
Lampiran 12
REKAPITULASI HASIL DISKUSI KELOMPOK
Nama Kelompok : 1
Hari/Tanggal : 03 April 2012
No. Aspek Pengamatan Kriteria Skor
SB B C TB STB
1. Hasil karya kelompok dalam
membuat komentar √ - - - - 5
2. Performance kelompok dalam
melakukan presentasi √ - - - - 5
3. Kemampuan kelompok dalam
menanggapi pertanyaan kelas - - √ - - 4
4.
Kemampuan kelompok dalam
menyikapi pandangan yang
berbeda
- - √ - - 4
5.
Kemampuan kelompok dalam
mempertahankan argumen yang
benar
- - √ - - 4
Jumlah 10 - 12 - - 22
Total Skor 22
Skor Maksimum 25
Skor Minimum 5
Nilai 88
Kategori Tinggi
Keterangan Skor Penilaian: ( 1 = Sangat Tidak Baik (STB), 2 = Tidak Baik (TB),
3 = Cukup (C), 4 = Baik (B), 5 = Sangat Baik (SB))
Skala Penilaian :
92- 100 : Tinggi Sekali
75- 91 : Tinggi
50- 74 : Cukup Tinggi
25- 49 : Rendah
0- 24 : Rendah Sekali
121
REKAPITULASI HASIL DISKUSI KELOMPOK
Nama Kelompok : 2
Hari/Tanggal : 03 April 2012
No. Aspek Pengamatan Kriteria
Skor SB B C TB STB
1. Hasil karya kelompok dalam
membuat komentar - √ - - - 4
2. Performance kelompok dalam
melakukan presentasi - - √ - - 3
3. Kemampuan kelompok dalam
menanggapi pertanyaan kelas - √ - - - 4
4.
Kemampuan kelompok dalam
menyikapi pandangan yang
berbeda
√ - - - - 5
5.
Kemampuan kelompok dalam
mempertahankan argumen yang
benar
√ - - - - 5
Jumlah 10 8 3 - - 21
Total Skor 21
Skor Maksimum 25
Skor Minimum 5
Nilai 84
Kategori Tinggi
Keterangan Skor Penilaian : ( 1 = Sangat Tidak Baik (STB), 2 = Tidak Baik (TB),
3 = Cukup (C), 4 = Baik (B), 5 = Sangat Baik (SB))
Skala Penilaian :
92- 100 : Tinggi Sekali
75- 91 : Tinggi
50- 74 : Cukup Tinggi
25- 49 : Rendah
0- 24 : Rendah Sekali
122
REKAPITULASI HASIL DISKUSI KELOMPOK
Nama Kelompok : 3
Hari/Tanggal : 03 April 2012
No. Aspek Pengamatan Kriteria
Skor SB B C TB STB
1. Hasil karya kelompok dalam
membuat komentar - √ - - - 4
2. Performance kelompok dalam
melakukan presentasi - - √ - - 3
3. Kemampuan kelompok dalam
menanggapi pertanyaan kelas - √ - - - 4
4.
Kemampuan kelompok dalam
menyikapi pandangan yang
berbeda √ - - - - 5
5.
Kemampuan kelompok dalam
mempertahankan argumen yang
benar √ - - - - 5
Jumlah 10 8 3 - - 21
Total Skor 21
Skor Maksimum 25
Skor Minimum 5
Nilai 84
Kategori Tinggi
Keterangan Skor Penilaian : ( 1 = Sangat Tidak Baik (STB), 2 = Tidak Baik (TB),
3 = Cukup (C), 4 = Baik (B), 5 = Sangat Baik (SB))
Skala Penilaian :
92- 100 : Tinggi Sekali
75- 91 : Tinggi
50- 74 : Cukup Tinggi
25- 49 : Rendah
0- 24 : Rendah Sekali
123
REKAPITULASI HASIL DISKUSI KELOMPOK
Nama Kelompok : 4
Hari/Tanggal : 03 April 2012
No. Aspek Pengamatan Kriteria
Skor SB B C TB STB
1. Hasil karya kelompok dalam
membuat komentar - √ - - - 4
2. Performance kelompok dalam
melakukan presentasi - - √ - - 3
3. Kemampuan kelompok dalam
menanggapi pertanyaan kelas - √ - - - 4
4.
Kemampuan kelompok dalam
menyikapi pandangan yang
berbeda
- √ - - - 4
5.
Kemampuan kelompok dalam
mempertahankan argumen yang
benar
- √ - - - 4
Total Skor - 16 3 - - 19
Total Skor 19
Skor Maksimum 25
Skor Minimum 5
Nilai 76
Kategori Tinggi
Keterangan Skor Penilaian : ( 1 = Sangat Tidak Baik (STB), 2 = Tidak Baik (TB),
3 = Cukup (C), 4 = Baik (B), 5 = Sangat Baik (SB))
Skala Penilaian :
92- 100 : Tinggi Sekali
75- 91 : Tinggi
50- 74 : Cukup Tinggi
25- 49 : Rendah
0- 24 : Rendah Sekali
124
REKAPITULASI HASIL DISKUSI KELOMPOK
Nama Kelompok : 5
Hari/Tanggal : 03 April 2012
No. Aspek Pengamatan Kriteria
Skor SB B C TB STB
1. Hasil karya kelompok dalam
membuat komentar - √ - - - 4
2. Performance kelompok dalam
melakukan presentasi - √ - - - 4
3. Kemampuan kelompok dalam
menanggapi pertanyaan kelas - √ - - - 4
4.
Kemampuan kelompok dalam
menyikapi pandangan yang
berbeda
- √ - - - 4
5.
Kemampuan kelompok dalam
mempertahankan argumen yang
benar
- √ - - - 4
Total Skor - 20 - - - 20
Total Skor 20
Skor Maksimum 25
Skor Minimum 5
Nilai 80
Kategori Tinggi
Keterangan Skor Penilaian : ( 1 = Sangat Tidak Baik (STB), 2 = Tidak Baik (TB),
3 = Cukup (C), 4 = Baik (B), 5 = Sangat Baik (SB))
Skala Penilaian :
92- 100 : Tinggi Sekali
75- 91 : Tinggi
50- 74 : Cukup Tinggi
25- 49 : Rendah
0- 24 : Rendah Sekali
125
REKAPITULASI HASIL DISKUSI KELOMPOK
Nama Kelompok : 6
Hari/Tanggal : 03 April 2012
No. Aspek Pengamatan Kriteria
Skor SB B C TB STB
1. Hasil karya kelompok dalam
membuat komentar - √ - - - 4
2. Performance kelompok dalam
melakukan presentasi - - √ - - 3
3. Kemampuan kelompok dalam
menanggapi pertanyaan kelas - √ - - - 4
4.
Kemampuan kelompok dalam
menyikapi pandangan yang
berbeda
- √ - - - 4
5.
Kemampuan kelompok dalam
mempertahankan argumen yang
benar √ - - - - 5
Total Skor 5 12 3 - - 20
Total Skor 20
Skor Maksimum 25
Skor Minimum 5
Nilai 80
Kategori Tinggi
Keterangan Skor Penilaian : ( 1 = Sangat Tidak Baik (STB), 2 = Tidak Baik (TB),
3 = Cukup (C), 4 = Baik (B), 5 = Sangat Baik (SB))
Skala Penilaian :
92- 100 : Tinggi Sekali
75- 91 : Tinggi
50- 74 : Cukup Tinggi
25- 49 : Rendah
0- 24 : Rendah Sekali
126
Lampiran 13
REKAPITULASI HASIL DISKUSI KELOMPOK
Nama Kelompok : 1
Hari/Tanggal : 19 April 2012
No. Aspek Pengamatan Kriteria Skor
SB B C TB STB
1. Hasil karya kelompok dalam
membuat komentar - √ - - - 4
2. Performance kelompok dalam
melakukan presentasi - - √ - - 3
3. Kemampuan kelompok dalam
menanggapi pertanyaan kelas - √ - - - 4
4.
Kemampuan kelompok dalam
menyikapi pandangan yang
berbeda
- √ - - - 4
5.
Kemampuan kelompok dalam
mempertahankan argumen yang
benar
5 - - - - 5
Jumlah 5 12 3 - - 20
Total Skor 20
Skor Maksimum 25
Skor Minimum 5
Nilai 80
Kategori Tinggi
Keterangan Skor Penilaian: ( 1 = Sangat Tidak Baik (STB), 2 = Tidak Baik (TB),
3 = Cukup (C), 4 = Baik (B), 5 = Sangat Baik (SB))
Skala Penilaian :
92- 100 : Tinggi Sekali
75- 91 : Tinggi
50- 74 : Cukup Tinggi
25- 49 : Rendah
0- 24 : Rendah Sekali
127
REKAPITULASI HASIL DISKUSI KELOMPOK
Nama Kelompok : 2
Hari/Tanggal : 19 April 2012
No. Aspek Pengamatan Kriteria
Skor SB B C TB STB
1. Hasil karya kelompok dalam
membuat komentar - √ - - - 4
2. Performance kelompok dalam
melakukan presentasi - - √ - - 3
3. Kemampuan kelompok dalam
menanggapi pertanyaan kelas - √ - - - 4
4.
Kemampuan kelompok dalam
menyikapi pandangan yang
berbeda
- √ - - - 4
5.
Kemampuan kelompok dalam
mempertahankan argumen yang
benar
- √ - - - 4
Jumlah - 16 3 - - 19
Total Skor 19
Skor Maksimum 25
Skor Minimum 5
Nilai 76
Kategori Tinggi
Keterangan Skor Penilaian : ( 1 = Sangat Tidak Baik (STB), 2 = Tidak Baik (TB),
3 = Cukup (C), 4 = Baik (B), 5 = Sangat Baik (SB))
Skala Penilaian :
92- 100 : Tinggi Sekali
75- 91 : Tinggi
50- 74 : Cukup Tinggi
25- 49 : Rendah
0- 24 : Rendah Sekali
128
REKAPITULASI HASIL DISKUSI KELOMPOK
Nama Kelompok : 3
Hari/Tanggal : 19 April 2012
No. Aspek Pengamatan Kriteria
Skor SB B C TB STB
1. Hasil karya kelompok dalam
membuat komentar √ - - - - 5
2. Performance kelompok dalam
melakukan presentasi √ - - - - 5
3. Kemampuan kelompok dalam
menanggapi pertanyaan kelas - - √ - - 4
4.
Kemampuan kelompok dalam
menyikapi pandangan yang
berbeda
- - √ - - 4
5.
Kemampuan kelompok dalam
mempertahankan argumen yang
benar
- - √ - - 4
Jumlah - 10 12 - - 22
Total Skor 22
Skor Maksimum 25
Skor Minimum 5
Nilai 88
Kategori Tinggi
Keterangan Skor Penilaian : ( 1 = Sangat Tidak Baik (STB), 2 = Tidak Baik (TB),
3 = Cukup (C), 4 = Baik (B), 5 = Sangat Baik (SB))
Skala Penilaian :
92- 100 : Tinggi Sekali
75- 91 : Tinggi
50- 74 : Cukup Tinggi
25- 49 : Rendah
0- 24 : Rendah Sekali
129
REKAPITULASI HASIL DISKUSI KELOMPOK
Nama Kelompok : 4
Hari/Tanggal : 19 April 2012
No. Aspek Pengamatan Kriteria
Skor SB B C TB STB
1. Hasil karya kelompok dalam
membuat komentar - √ - - - 4
2. Performance kelompok dalam
melakukan presentasi - √ - - - 4
3. Kemampuan kelompok dalam
menanggapi pertanyaan kelas - √ - - - 4
4.
Kemampuan kelompok dalam
menyikapi pandangan yang
berbeda
- √ - - - 4
5.
Kemampuan kelompok dalam
mempertahankan argumen yang
benar
- √ - - - 4
Total Skor - 20 - - - 20
Total Skor 20
Skor Maksimum 25
Skor Minimum 5
Nilai 80
Kategori Tinggi
Keterangan Skor Penilaian : ( 1 = Sangat Tidak Baik (STB), 2 = Tidak Baik (TB),
3 = Cukup (C), 4 = Baik (B), 5 = Sangat Baik (SB))
Skala Penilaian :
92- 100 : Tinggi Sekali
75- 91 : Tinggi
50- 74 : Cukup Tinggi
25- 49 : Rendah
0- 24 : Rendah Sekali
130
REKAPITULASI HASIL DISKUSI KELOMPOK
Nama Kelompok : 5
Hari/Tanggal : 19 April 2012
No. Aspek Pengamatan Kriteria
Skor SB B C TB STB
1. Hasil karya kelompok dalam
membuat komentar √ - - - - 5
2. Performance kelompok dalam
melakukan presentasi √ - - - - 5
3. Kemampuan kelompok dalam
menanggapi pertanyaan kelas - - √ - - 4
4.
Kemampuan kelompok dalam
menyikapi pandangan yang
berbeda
- - √ - - 4
5.
Kemampuan kelompok dalam
mempertahankan argumen yang
benar
- - √ - - 4
Total Skor - 10 12 - - 22
Total Skor 22
Skor Maksimum 25
Skor Minimum 5
Nilai 88
Kategori Tinggi
Keterangan Skor Penilaian : ( 1 = Sangat Tidak Baik (STB), 2 = Tidak Baik (TB),
3 = Cukup (C), 4 = Baik (B), 5 = Sangat Baik (SB))
Skala Penilaian :
92- 100 : Tinggi Sekali
75- 91 : Tinggi
50- 74 : Cukup Tinggi
25- 49 : Rendah
0- 24 : Rendah Sekali
131
REKAPITULASI HASIL DISKUSI KELOMPOK
Nama Kelompok : 6
Hari/Tanggal : 19 April 2012
No. Aspek Pengamatan Kriteria
Skor SB B C TB STB
1. Hasil karya kelompok dalam
membuat komentar - √ - - - 4
2. Performance kelompok dalam
melakukan presentasi - - √ - - 3
3. Kemampuan kelompok dalam
menanggapi pertanyaan kelas - √ - - - 4
4.
Kemampuan kelompok dalam
menyikapi pandangan yang
berbeda
- - - - 5
5.
Kemampuan kelompok dalam
mempertahankan argumen yang
benar
- - - - 5
Total Skor 10 8 3 - - 21
Total Skor 21
Skor Maksimum 25
Skor Minimum 5
Nilai 84
Kategori Tinggi
Keterangan Skor Penilaian : ( 1 = Sangat Tidak Baik (STB), 2 = Tidak Baik (TB),
3 = Cukup (C), 4 = Baik (B), 5 = Sangat Baik (SB))
Skala Penilaian :
92- 100 : Tinggi Sekali
75- 91 : Tinggi
50- 74 : Cukup Tinggi
25- 49 : Rendah
0- 24 : Rendah Sekali
132
Lampiran 14
Teknik penilaian yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan
menggunakan table distribusi frekuensi relatif atau tabel presentase. Dikatakan
“frekuensi reltif” sebab frekuensi yang disajikan disini bukanlah frekuensi yang
sebenarnya, melinkan frekuensi yang dituagkan dalam bentuk angka persenan.2
𝐾𝑒𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑜𝑎𝑙 𝑥 100%
2Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011),
Cet ke-23, h. 42-43.