Spesifikasi Teknis.docx Pake

download Spesifikasi Teknis.docx Pake

of 12

Transcript of Spesifikasi Teknis.docx Pake

KONSULTAN PERENCANA

KONSULTAN PERENCANACV. UNIKA CITRA MANDIRI Pusat Palangka Raya

SPESIFIKASI TEKNIS

Pasal 1URAIAN UMUM

Spesifikasi teknis ini merupakan ketentuan yang harus di baca dan dimengerti bersama sama dengan gambar-gambar rencana, yang keduanya menguraikan tentang pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pemborong. Identitas pekerjaan seperti peta lokasi, tempat pekerjaan dilaksanakan dijelaskan dalam gambar rencana. Dalam uraian ini disebutkan detail dari spesifikasi teknis untuk Pekerjaan Penataan Halaman Kantor pada Dinas Pendapatan Daearah Kabupaten Gunung Mas Tahun Anggaran 2014 dan pengerjaannya akan diselenggarakan secara hati-hati dan efisien, disesuaikan dengan Spesifikasi Teknis ini dan dengan petunjuk-petunjuk Direksi.

Pasal 2PEKERJAAN PERSIAPAN

Pekerjaan persiapan meliputi :

2.1. Pembersihan Lapangan dan Pembongkaran:Halaman/lapangan kerja terutama dimana lokasi tempat pelaksanaan pekerjaan harus dibersihkan terlebih dulu Segala biaya pembongkaran dan pembersihan menjadi tanggung jawab pemborong.

2.2. Pengukuran: Ukuran-ukuran pokok dan ukuran tinggi (elevasi) telah ditetapkan dalam gambar rencana. Jika terdapat perbedaan antara gambar-gambar utama dengan gambar-gambar perincian maka yang mengikat adalah ukuran-ukuran pada gambar utama atau ditanyakan pada Direksi Teknis. Sebagai ukuran pokok 0,00 disesuaikan dengan ukuran gambar rencana. Dengan ketentuan tersebut Pemborong, Perencana, Direksi Teknis dan Pengawas akan menetapkan patok duga 0,00 tersebut di lapangan dan dibuat dari patok Kayu yang sifatnya permanen yang dipelihara selama pelaksanaan pembangunan atau tanda lainnya yang bersifat permanen selama pelaksanaan pekerjaan. Penetapan ukuran dan sudut siku-siku tetap dijaga dan antara lain dengan mempergunakan alat-alat Waterpass atau berpedoman pada bangunan yang telah ada. Setelah Ukuran ditetapkan, baru dilanjutkan dengan pemasangan papan Perlengkapan Peralatan Perancah kerja agar dipersiapkan lebih awal sebelum memulai proses Pekerjaan.

2.3. Mobilisasi Peralatan dan MaterialSemua peralatan kerja yang akan dipakai dalam pekerjaan ini harus sudah dipersiapkan oleh Pemborong. Peralatan tersebut harus dalam kondisi baik dan layak pakai. Jika dalam masa pelaksanaan pekerjaan, peralatan mengalami kerusakan/tidak bisa dipergunakan, pemborong harus segera menyiapkan peralatan pengganti yan baru yang laik pakai. Penempatan material di areal site harus dikonsultasikan dengan Direksi Tenis, agar tidak mengganggu pekerjaan selama proses pekerjaan berlangsung.

2.4. Papan Nama Proyek.Papan nama kegiatan dipasang pada patok kayu yang kuat, ditanam dalam tanah dengan ketinggian 2 meter. Ukuran Papan Nama Proyek adalah 80 x 120 cm, terbuat dari bahan multiplek tebal 9 mm, dicat dasar warna putih,tulisan warna biru, besar huruf disesuaikan. Letak pemasangan Papan Nama pada lokasi proyek dan Redaksi Papan Nama agar dibuat sebagai berikut : Kop Pemda Gunung Mas pada bagian paling kiri atas Judul Kegiatan Nilai Kegiatan No. Kontrak Masa Kontrak Sumber Biaya Pelaksana. Konsultan Pengawas

2.5 Administrasi dan Dokumentasi.Pemborong harus menyiapkan administrasi pelaksanaan pekerjaan antara lain : Request, Gambar shop Drawing, laporan harian pelaksanaan , laporan mingguan, prestasi fisik pekerjaan, Time schedule pekerjaan dan foto-foto kemajuan pekerjaan dibuat sesuai dengan laporan prestasi pekerjaan, sekurang-kurangnya pada saat dilakukan opname kemajuan pekerjaan.

Pasal 3

PEKERJAAN TANAH, GALIAN DAN URUGAN

3.1. Pekerjaan Tanah6.1. Pada saat pengukuran, Pemborong harus yakin bahwa semua permukaan tanah, baik tanah datar maupun garis transis yang tercantum dalam gambar adalah benar.6.2. Jika belum merasa yakin terhadap kebenaran keadaan permukaan tanah, Pemborong harus melaporkan secara tertulis kepada Direksi untuk selanjutnya diselesaikan bersama.3.2. Urugan dan Penimbunan Tanah1. Bila akan ada penimbunan tanah, terlebih dahulu harus dilakukan pengupasan lapisan atas tanah (stripping) minimal setebal 30 cm dengan tujuan untuk menghilangkan lapisan rumput, sisa-sisa akar tanaman, tanah humus dan benda-benda lainnya yang dapat mengganggu kekuatan tanah.2. Pemborong harus selalu menyediakan pompa air untuk menghindari genangan air.dan lumpur di tempat kerja.3. Tanah urug harus bebas dari kotoran. Hasil dari pengurugan harus padat dan mencapai peil yang dibutuhkan.4. Galian dan urugan (cut & fill) pada tapak harus dilakukan secermat mungkin untuk menghindari adanya pekerjaan ulangan.5. Urugan dilakukan lapis demi lapis dengan tebal maksimum lapisan 30 cm dan setiap lapis dipadatkan secara Manual.6. Setelah seluruh pengurugan selesai, hasil pengurugan harus berada dalam kondisi baik, padat dan stabil. Apabila hasil urugan belum baik, maka pengurugan harus diulang sampai mendapat persetujuan Direksi.7. Urugan dengan tenaga manusia hanya dapat dilakukan untuk daerah-daerah urugan yang tidak akan menerima beban besar. Pemadatan dilakukan dengan stamper. Pemadatan dilakukan pada setiap lapis yang tebalnya tidak lebih dari 15 cm.8. Kepadatan yang disyaratkan untuk kosntruksi tanah urug adalah : Lapisan tanah lebih dari 30 cm di bawah permukaan sub grade, harus mencapai 90 % dari kepadatan (kering) maksimum. Lapisan tanah kurang dari 30 cm di bawah permukaan sub grade, tanah dasar tanpa kolusi dan tanah dasar berkolusi dengan indeks plastis kurang dari 25 cm, harus mencapai 100 % kepadatan (kering) maksimum. Tanah dasar berkolusi dengan indeks plastis sama dengan atau lebih besar dari 25 cm, terlebih dahulu harus diturunkan indeks plastisnya. Selama pemadatan berlangsung, kadar air harus dijaga agar tidak lebih besar dari 2 % kadar air optimum.3.3. Pekerjaan Urugan5.1.1. Urugan Pasir Bahan urugan pasir adalah pasir urug atau pasang sesuai dengan kebutuhan. Pasir urug harus bebas dari kotoran dan biji-bijian yang dapat tumbuh. Urugan pasir digunakan untuk menguatkan lapisan tanah dibawah pondasidan lantaial Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1 Pemadatan pasir urug menggunakan handpress manual dan dengan penyiraman secukupnya. Pengukuran ketebalan pasir yang dilakukan setelah pasir direndam air dan dipadatkan.3.4. Pekerjaan Galian Tanah dan Urugan kembali Drainase.1. Penggalian Drainase tidak boleh dimulai sebelum papan dasar, tanda peil lantai serta sumbu dinding disetujui Direksi.2. Semua pekerjaan galian tanah dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja, dan tanah kelebihannya harus digunakan untuk urugan kembali atau untuk mengurug site dan peilnya belum sesuai dengan peil rencana atau dibuang.3. Pemborong bertanggung jawab penuh, bilamana pekerjaan galian tersebut melalui atau mengganggu jaringan instalasi yang ada dibawah tanah, dengan membuat perlindungan/saluran sementara.4. Pemborong harus menjaga hasil galian dari longsoran, genangan air dan hal-hal lain yang dapat merusak hasil galian.5. Setelah galian disetujui Direksi, pekerjaan pondasi segera dapat dimulai.6. Pemborong harus dapat menjaga keutuhan bangunan yang sudah ada apabila didekat bangunan tersebut diadakan penggalian.

3.5. Galian Tanah Lebih dan Galian SalahApabila kedalaman tanah galian melebihi dari yang ditentukan atau galian tanah yang tidak pada tempatnya, maka Pemborong wajib mengurug kelebihan/kesalahan galian tersebut dengan bahan yang sesuai dengan syarat pengisian bahan pondasi/sesuai dengan spesifikasi pondasi sampai batas kedalaman/keadaan yang dikehendaki.3.6. Hasil AkhirPerataan, pembentukan kemiringan, pembentukan transis, pemadatan dan pekerjaan tanah lainnya harus sesuai dengan yang dikehendaki dan hasilnya telah mendapat persetujuan Direksi. Yang dimaksud tanah datar disini adalah tanah yang mempunyai kemiringan 2 5

Pasal 4

PEKERJAAN PASANGAN

4.1 . Pasangan Bata Meraha. B a h a n Semua bata merah yang digunakan harus dari mutu klas I, padat, keras, benar ukurannya, mempunyai ujung persegi dan harus sesuai dengan gambar kerja. Semua bata merah yang dipergunakan sebaiknya berasal dari satu tempat. Bata merah yang akan digunakan dengan ukuran yang mendapat persetujuan Direksi. Bahan-bahan seperti pasir, semen dan air adukan pasangan bata merah mengikuti ketentuan peraturan pekerjaan beton.DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1b. Pemasangan. Sebelum dipasang, bata merah harus dibersihkan terlebih dahulu sampai bebas dari kotoran. Secara umum, bata dipasang dengan adukan jenis A5 (1 pc : 6 ps). Adukan A1 (1 pc : 2 ps) digunakan untuk pasangan bata merah yang akan berhubungan langsung dengan air. Adukan A2 (1 pc : 3 ps) digunakan untuk ujung-ujung tembok, sudut, pinggiran lubang dan pekerjaan lain sesuai dengan petunjuk Direksi. Setelah bata merah terpasang, adukan, nat/siar harus dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram dengan air. Hasil dari pasangan bata merah adalah sesuai dengan gambar kerja. Kerugian akibat kesalahan pemasangan bata merah, sepenuhnya menjadi tanggungan Pemborong.

4.2 . Pasangan Paving Blocka. Bahan Paving yang dipakai adalah paving press segi enam dengan ukuran 20 x 20 tebal 6 cm dengan kekuatan tekan K 225 kg / cm2. Kansteen beton cetak/kerb/beton pengunci dengan ukuran sesuai gambar.b. Toleransi Dimensi Perbedaan ukuran paving rata rata tidak lebih dari 2 mm setiap paving. Kerataan permukaan masing masing paving tidak lebih dari 0,3 mm. Kemiringan permukaan untuk keperluan drainage dibuat rata rata max. 2 % kearah pembuangan kecuali pada tikungan menyesuaikan gambar. Alur paving sesuai standar pabrik. Ketebalan rata rata minimal 6 cm. Paving yang tidak memenuhi standar toleransi tidak diterima ( ditolak). Ukuran paving menyesuaikan dengan gambar rencana.c. Persyaratan Pasir Pasir Perata Berfungsi sebagailapis perata yang dimaksudkan untuk memberi kesempatan Paving block memposisikan diri terutama dalam proses penguncian. Pasir Pengisi Pasir pengisi ini diisikan pada celah celah diantara Paving block dengan fungsi utama memberikan kondisi kelulusan air, menghindarkan bersinggungannya .d. Persyaratan dan tata cara pemasangan paving Pasir alas seperti yang dipersyaratkan segera digelar diatas lapisan base. Kemudian diratakan dengan jidar kayu sehingga mencapai kerataan yang seragam dan harus mengikuti kemiringan yang sudah dibentuk sebelumnya pada lapisan base. Pemasangan paving harus kita mulai dari satu titik/garis diatas lapisan pasir alas. Tentukan kemiringan dengan menggunakan benang yang kita tarik tegang dan kita arahkan melintang sebagai pedoman garis A dan memanjang sebagai garis B, kemudian kita buat pasangan kepala masing-masing diujung benang tersebut. Pemasangaan paving harus segera kita lakukan setelah penggelaran pasir alas. Hindari terjadinya kontak langsung antar block dengan membuat jarak celah/naat dengaan spasi 2-3 mm untuk pengisian pasir halus. Memasang paving harus maju, dengan posisi si pekerja diatas block yang sudah terpasang. Pengisian pasir halus harus segera kita lakukan setelah pamasangan paving dan segera dilanjutkan dengan pemadatan paving. Pemadatan paving dilakukan dengan menggunakan alat Manual. Pemadatan hendaknya dilakukan secara simultan bersamaan dengan pemasangan paving dengan minimal akhir pemadatan meter dibelakang akhir pasangan. Jangan meninggalkan pasangan paving tanpa adanya pemadatan, karena hal tersebut dapat memudahkan terjadinya deformasi dan pergeseran garis joint akibat adanya sesuatu yang melintas melewati pasangan paving tersebut.Pemadatan sebaiknya kita lakukan dua putaran, putaran yang pertama ditujukan untuk memadatkan pasir alas dengan penurunan 5 - 15 mm (pasir yang dipakai).Pemadatan putaran kedua, disertai dengan menyapu pasir pengisi celah/naat block, dan masing-masing putaran dilakukan paling sedikit 2 lintasan.e. Hasil akhir Bidang pasang paving rata atau tidak bergelombang, padat , tidak cacat, ( pecah / patah terbagi ). Alur alur harus lurus dengan ukuran yang sama. Siar terisi penuh dengan pasir halus / mortar. Air mengalir lancar kesaluran drainage jalan dengan kemiringan maximal 2 %. Permukaan paving harus bersih dari bekas bekas semen dan kotoran lainnya.

Pasal 5

PEKERJAAN PLESTERAN DAN ACIAN

5.1. Pekerjan Plesteran5.2.1. Bahan Bahan bahan seperti pasir, semen dan air adukan untuk pekerjaan plesteran mengikuti ketentuan yang digunakan dalam pekerjaan beton5.2.2. Pelaksanaan Sebelum pelaksanaan plesteran dimulai, semua permukaan supaya dibersihkan terlebih dahulu dari bekas-bekas kotoran spesi kemudian disiram air sampai jenuh. Buatkan kepala/kop plesteran dengan acuan benang lurus vertikal pada jarak 2,50 m dengan ketebalan 15 mm. Pekerjaan plesteran campuran 1 pc : 2 ps dipasang pada bangunan yang kedap air. Pekerjaan plesteran 1 pc : 5 ps dipasang pada permukaan tembok yang akan diaci dan permukaan lain yang tidak kedap air. Pekerjaan bidang plester baru dapat dikerjakan setelah kepala plesteran kering, minimal telah berumur 24 jam. Untuk pekerjaan plesteran beton dak talang supaya dibuatkan kemiringan ke arah posisi roof drain, sehingga sirkulasi air hujan bisa lancar. Bidang plester harus dijaga kelembabannya agar tidak mengering terlalu cepat yang mengakibatkan keretakan dengan jalan membasahi dengan air serta melindungi dari sinar matahari langsung. Pekerjaan acian baru boleh dilaksanakan setelah plesteran berumur 7 hari.DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 15.2. Pekerjaan Acian

5.2.1. Bahan Bahan bahan seperti pasir halus, semen, dan air adukan mengikuti ketentuan yang digunakan dalam pekerjaan beton.5.2.2. Pelaksanaan. Lakukan pekerjaan acian setelah plesteran/beton berumur 7 hari. Pastikan bahwa kondisi plesteran rata, lurus pada bagian sudut dan siap untuk diaci. Lakukan pembasahan / penyiraman dengan air terhadap plesteran/ beton / bidang yang akan diaci. Tebal acian tidak boleh lebih dari 3 mm. Gunakan jidar aluminium untuk meratakan acian. Setelah acian setengah kering gunakan kasut kecil untuk merapikan dan menghaluskan acian secara merata dan tidak bergelombang. Bidang acian harus tetap dibasahi dengan air minimal dalam waktu 7 hari, dan setelah itu acian baru dikeringkan. Setelah acian benar benar kering dan atas persetujuan Direksi/Pengawas pekerjaan, pekerjaan pengecatan baru dapat dilaksanakan.

Pasal 6

PEKERJAAN BETON

6.1. PengertianBeton merupakan hasil suatu adukan yang merata dari bahan-bahan : air, semen (pc) dan agregat (pasir dan kerikil/batu pecah). Adukan tersebut akan mengeras beberapa jam sesuai dengan usia beton tersebut.6.2. Bahan Beton6.2.1. A i rAir yang digunakan dalam air yang bersih, tidak mengandung minyak, garam,kotoran organik atau bahanbahan lain yang dapat merusak beton dan besi.6.2.2. S e m e nSemen merupakan bahan yang terpenting untuk membuat beton. Semen merupakan bahan yang dapat menjadi keras apabila diberi air. Dengan demikian maka semen menjadi bahan yang mempersatukan butir-butir pasir pasir dan kerikil menjadi satu kelompok. Semen yang akan digunakan sebagai bahan pembuat beton bertulang dan diisyaratkan memenuhi ketentuan yang tercantum dalam N I 18.6.2.3. Agregat terdiri dari agregat halus yaitu pasir dan agregat kasar kerikil atau batu pecah.6.2.4. P a s i rPenggunaan pasir untuk beton harus memenuhi syarat sebagai berikut : Pasir halus mempunyai tekanan hancur yang lebih besar dari pada tekanan hancur semen yang telah menjadi keras. Tidak mengandung lumpur lebih dari 5 % ditentukan terhadap berat kering. Tidak mengandung bahanbahan organik. Butiran pasir mempunyai diameter antara 0 5 mm dan memenuhi analisa kerja (PBI-1971).6.2.5. Kerikil dan Batu PecahPenggunaan kerikil dan batu pecah untuk beton harus memenuhi syarat sebagai berikut :DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1 Agregat kasar harus terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak berpori dengan besar butir lebih dari 5 mm. Dimensi maksimum kerikil tidak lebih dari 2,5 mm dan tidak lebih dari seperempat dimensi beton yang terkecil dari bagian konstruksi yang bersangkutan. Tidak mengandung lumpur lebih dari 1 % ditentukan terhadap berat kering. Tidak mengandung zat-zat yang dapat merusak beton seperti zat-zat yang reaktif alkali. Besar butir beraneka ragam dan memenuhi analisa kerja (PBI 1971).6.3. S e m e n6.3.1 Semen yang dipakai adalah semen portland type I dari merk yang setara Gresik dan mendapat persetujuan Direksi dan memenuhi syarat PBI - 1971.6.3.2 Selama pengangkutan dan penyimpanan, semen tidak boleh kena air dan kantongnya harus asli dari pabriknya dan tetap utuh dan tertutup rapat.6.3.3 Semen yang sudah membeku, tidak dibenarkan dipakai dalam pekerjaan ini. Semen disimpan pada tempat yang beralas dari kayu yang tingginya tidak kurang dari 30 cm dari lantai. Semen tidak boleh ditumpuk lebih tinggi dari 2,00 meter. Pengeluaran semen dari tempat penyimpanan berurutan sesuai dengan datangnya semen ditempat penyimpanan.6.3.4 Untuk pekerjaan beton yang berhubungan langsung dengan tanah, dimana air tanah mengandung kadar sulfat lebih dari 300 ppm, maka harus digunakan semen khusus yang memiliki ketahanan terhadap sulfat (Semen Type V)6.4. Pasir dan Kerikil Beton6.4.1 Pasir dan kerikil beton harus bersih dari segala kotoran seperti bahan organis, tanah/ lumpur, kapur, garam dan sebagainya, tidak poreus dan sesuai dengan PBI - 1971.6.4.2 Bahan pengisi (pasir dan kerikil) harus disimpan ditempat yang bersih dan dicegah agar tidak terjadi pencampuran antara bahan yang satu dengan yang lainnya dan terlindung dari pengotoran.6.5 Air Beton dan Bahan Campuran Tambahan (Admixture).6.5.1 Air untuk adukan dan untuk merawat beton harus bersih dan bebas dari semua kotoran yang dapat merusak daya lekat semen atau dapat menurunkan mutu beton.6.5.2 Bahan campuran tambahan bila dipandang perlu dapat digunakan untuk mempercepat pengerasan, perbaikan beton. Produk yang digunakan adalah Sika atau bahan lain yang setara dan sesuai dengan sifat-sifat yang diharapkan dan harus mendapat persetujuan Direksi terlebih dahulu. Bahanbahan tersebut tidak boleh mengandung bahan-bahan yang merugikan sifat beton bertulang.DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 16.6 Besi Beton6.6.1 Mutu besi beton yang digunakan adalah :Mutu besi tulangan beton untuk diamater batang polos adalah BJ. Tp 24 (fy = 240 Mpa / 2400 kg/cm2),sedangkan mutu besi beton yang diprofil ( Deform / ulir) minimal BJ.TP 40 (fy = 400 Mpa / 4000 kg / cm2), untuk tulangan baja jaring (wire mesh ) BJ. Tp. 50 fy=500 Mpa / 5000 kg / cm2) dan ukuran sesuai ketentuan dalam gambar. Simbol ( menunjukkan Baja tulangan polos ), Simbol D (menunjukan Baja Tulangan Deform/Ulir ). Simbol M tulangan baja jaring ( wire mesh)6.6.2Semua besi yang dipakai diatas harus mempunyai sertifikat dari produsen/pabrik. Ketentuan toleransi ukuran besi disesuaikan dengan standar SII atau SNI.Merk besi yang digunakan setara KS,CS dan WS6.6.3 Jika besi yang di datangkan ke lokasi tidak sesuai dengan yang tercantum dalam sertifikat/diragukan, Direksi pekerjaan berhak memerintahkan kontraktor untuk melakukan pengujian terhadap besi tersebut. Semua biaya hasil pengujian menjadi tanggungan kontraktor. Bila hasil pengujian tidak sesuai dengan yang tercantum dalam sertifikat, maka Direksi berhak menolak semua besi tersebut.6.6.4 Membengkokkan dan meluruskan besi beton harus dalam keadaan dingin, sesuai dengan aturan yang berlaku. Panjang penyaluran besi beton dan panjang pengangkeran pada bagian-bagian konstruksi disesuaikan dengan gambar kerja atau menurut aturan dalam SKSNI-1991.6.6.5 Besi beton harus bebas dari kotoran, karat, minyak, cat dan kotoran lain yang dapat mengurangi daya lekat semen atau dapat menurunkan mutu besi beton.6.6.6 Besi beton harus dipotong dan dibengkokkan sesuai dengan gambar. Kemudian dibentuk dan dipasang sedemikian rupa sehingga sebelum dan selama pengecoran tidak berubah tempat.6.6.7 Kawat beton yang dipergunakan harus lazim dipakai, sehingga dapat mengikat besi beton tetap pada tempatnya. Untuk mendapatkan mutu besi beton yang diinginkan, dapat dipergunakan besi beton dari produk yang ditunjuk Direksi Teknis.6.6.8 Besi beton harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan tidak boleh disimpan di alam terbuka untuk jangka waktu yang panjang.6.6.9 Dalam segala hal, besi beton harus memenuhi ketentuan PBI - 1971 dan PBI yang telah disempurnakan, serta diameternya harus sama dengan yang tertera atau disyaratkan dalam gambar rencana.

6.7 Cetakan Beton / Bekisting6.7.1 B a h a n. Semua cetakan beton harus dibuat dari papan yang tebalnya minimal 2 cm tergantung kualitas dan jarak rangka penguat cetakan tersebut. Cetakan untuk beton finishing kasar, harus terbuat dari papan terentang atau dari bahan sejenis setelah mendapat persetujuan Direksi..6.7.2 Konstruksi Cetakan dibuat dan disangga sedemikian rupa sehingga dapat mencegah getaran yang merusak, dan tidak merubah bentuk sebelum, selama pengecoran berlangsung dan selama beton belum padat. Cetakan dibuat sedemikian rupa untuk mempermudah pengecoran dan pemadatan beton tanpa merusak konstruksi beton. Kayu steger (penyangga) harus dibuat sedemikian rupa dengan ukuran minimal usuk 4/6 sehingga dapat menahan beban yang dipikulnya. Pemborong harus membuat shop drawing dari bagian-bagian konstruksi cetakan / bekisting serta mendapat persetujuan Direksi.DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 16.9 Pengecoran Beton

6.9.1 Proporsi perbandingan campuran semen dengan bahan pengisi (pasir dan kerikil) adalah minimal. Jadi tidak dibenarkan untuk dikurangi semennya.6.9.2 Sebelum adukan beton dicorkan, semua cetakan harus betul-betul bersih dari kotoran seperti serbuk gergaji, tanah, minyak dan kotoran lainnya. Kemudian cetakan tersebut dibasahi dengan air secukupnya, namun tidak boleh ada genangan air pada cetakan tersebut.6.9.3 Pengecoran baru bisa dimulai setelah mendapat persetujuan Direksi. Apabila pengecoran beton dilakukan tanpa adanya persetujuan Direksi, maka kerugian akibat pembongkaran, sepenuhnya menjadi tanggungan Pemborong.6.9.4 Adukan harus homogen atau dengan warna yang merata dan harus sudah dicorkan dalam waktu 1 ( satu ) jam setelah pencampuran dengan air dimulai.6.9.5 Pengecoran suatu unit pekerjaan beton harus dilaksanakan terus menerus sampai selesai dengan tanpa berhenti, kecuali mendapat persetujuan Direksi. Tidak dibenarkan mengecor beton disaat hujan, kecuali ada tindakan pengamanan Pemborong, terutama untuk meneruskan pengecoran suatu unit pekerjaan, yang mendapat persetujuan Direksi. Dalam hal ini Pemborong harus berupaya agar beton yang baru dicorkan tidak dirusak oleh air.6.9.6 Setelah dicorkan pada cetakan, adukan harus dipadatkan 6.9.7 Adukan beton harus diangkut sedemikian rupa, sehingga dapat dicegah adanya pemisahan atau pengurangan bagian-bagian bahan. Adukan tidak boleh dijatuhkan lebih dari 2 meter. Untuk kolom-kolom yang tinggi, harus dibuatkan jendela-jendela dengan jarak vertikal tidak lebih dari 2 meter.

6.10 Toleransi-toleransi

6.10.1 Toleransi pada beton cetakan kasar. Toleransi terhadap posisi untuk masing-masing bagian konstruksi adalah 1 cm. Toleransi terhadap ukuran masing-masing bagian konstruksi adalah -0,3 dan +0,5 cm. 6.10.2 Toleransi pada beton cetakan halus. Toleransi terhadap posisi untuk masing-masing bagian konstruksi adalah 0,6 cm. Toleransi terhadap ukuran masing-masing bagian konstruksi adalah -0,2 dan +0,4 cm.6.10.3 Toleransi posisi vertikal : 2 mm/m.6.10.4 Toleransi posisi horizontal : 1 mm/m.

DED Rehab Total Rumah Paramedis Puskesmas Mengwi 1Pasal 7

PEKERJAAN PENGECATAN

7.1. B a h a n Untuk cat Paving digunakan cat dari produk dengan kualitas setara Vinilex atau Dulux, yang tahan terhadap cuaca atau sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Direksi. Jenis dan warna cat sesuai dengan petujuk Direksi selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum pekerjaan pengecatan, Pemborong harus mengajukan daftar cat yang akan digunakan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuannya. Untuk Cat Besi. Pastikan seluruh bidang permukaan Besi yang akan di cat telah bersih dari segala kotoran, dan telah diamplas halus. Lapisan pertama/meni menggunakan Cat Primer (besi). Setelah kering dilanjutkan dengan lapis pertama top coating dengan. Lapisan kedua top coating dilakukan setelah lapisan pertama benar-benar kering.7.2. Hasil Akhir Yang Dikehendaki Bidang cat rata, tidak bergelombang, tidak retak dan warnanya sama. Bebas dari kotoran-kotoran / noda-noda lain. Benangan dan alur-alur harus tajam dan lurus.

Pasal 8

PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

8.1. LISTRIK8.1.1. Pemasangan Titik Lampu pemasangan sistem inbow/tanam atau OB / luar sesuai dengan kebutuhan. Kecuali disebutkan lain dalam gambar, kabel yang digunakan adalah type NYY 2 x 2,5 mm, merk setara Supreme dan kabel tersebut sudah LMK atau persetujuan PLN. Khusus pemasangan tanam menggunakan inbow dos sebagai pemegang sakelar. Sakelar yang digunakan sesuai dengan kebutuhan dan diharapkan hindari penggunaan sakelar lebih dari 1 titik lampu. Untuk fitting yang digunakan sesuai dengan kebutuhan. Untuk sakelar dan fitting setara Broco / produksi dalam negeri.8.1.2. Pemasangan Titik Stop KontakKabel yang digunakan adalah NYY 2 x 2,5 mm. Cara pemasangan ada pemasangan inbow / tanam dan OB / luar. Khusus untuk pemasangan tanam menggunakan inbow dos sebagai pemegang stop kontak. Penggunaan stop kontak sesuai dengan kebutuhan. Stop kontak yang digunakan adalah setara Clipsal.8.1.3. Pemasangan Sekering / PanelAda sistem sekering kast, ada yang sistem pemakaian MCB sesuai dengan kebutuhan. Penggunaan Kabel NYY dengan ukuran sesuai dengan beban / watt yang diperlukan dan kabel tersebut sudah dengan merk LMK atau sudah persetujuan PLN. Pemasangannya ada sistem tanam dan luar. Untuk pemasangannya diusahakan pada tempat yang strategis mudah dijangkau 8.1.4. LampuSemua lampu dan Armatur yang digunakan terbuat dari bahan dengan kualitas setara Philips.

Pasal 9

PENUTUP

9.1. Pemborong wajib membuat as built drawing dan setelah pekerjaan selesai 100% , gudang bahan, dan semua sampah, bahan-bahan yang tidak berguna harus dibersihkan.

9.2. Apabila pada uraian dan syarat-syarat pekerjaaan, atau hal-hal lain yang berkaitan dengan kegiatan ini belum disebutkan namun hal tersebut secara teknis menuntut harus dikerjakan yang sama sekali tidak bisa ditiadakan, maka hal-hal tersebut menjadi tanggung jawab Pemborong.Spesifikasi teknis Penataan Halaman Kantor Dipenda Tahun Anggaran 20141