SPESIFIKASI TEKNIS NBD

18
SPESIFIKASI TEKNIS Pembangunan Kantor Lurah Nunbaun Delha Bidang PLP & Air Bersih Dinas Pekerjaan Umum Kota Kupang Tahun Anggaran: 2015 Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

description

spesifikasi teknis bangunan

Transcript of SPESIFIKASI TEKNIS NBD

Page 1: SPESIFIKASI TEKNIS NBD

S P E S I F I K A S I T E K N I S

Pembangunan Kantor Lurah Nunbaun Delha

Bidang PLP & Air Bersih Dinas Pekerjaan Umum Kota Kupang

Tahun Anggaran: 2015

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Page 2: SPESIFIKASI TEKNIS NBD

1

SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pasal 1 : UMUM

1.1. Sebelum pekerjaan dimulai Kontraktor wajib memberitahukan kepada Direksi/ Pengawas, mengenai jadwal pematokan dan pekerjaan persiapan.

1.2. Kontraktor wajib menyiapkan rencana jadwal pelaksanaan, buku tamu dan buku catatan harian dilapangan.

1.3. Demi kelancaran dan baiknya pelaksanaan pekerjaan, maka tenaga pelaksana yang diberi tugas oleh Pemborong di lapangan, harus memilliki kualifikasi dan pengalaman yang cukup dibidangnya. Apabila Direksi/Pengawas berhak menolak petugas pelaksana tersebut.

Dalam hal ini Kontraktor harus segera menyediakan seorang petugas sebagai pengganti pelaksana tersebut dengan personil yang lebih cakap/berkualitas cukup baik, dan diterima oleh Direksi atau Pengawas.

1.4. Pelaksanaan pekerjaan harus sesuai dengan Kontrak, Gambar Rencana, RKS dan Risalah Aanwijzing serta ketentuan-ketentuan yang dibuat selama pelaksanaan, yang telah disetujui oleh Direksi (Pemimpin Proyek, Pengelola Teknik Proyek dan Konsultan Pengawas serta Kontraktor Pelaksana).

1.5. Segala penyimpangan yang dilakukan oleh Pihak Kontraktor, tanpa seijin Direksi, harus dibongkar dan disesuaikan dengan rencana semula. Segala biaya akibat kelalaian tersebut adalah menjadi tanggungan Pemborong.

1.6. Setiap perintah Direksi, kepada Pemborong yang menyimpang harus disampaikan secara tertulis dengan sepengetahuan Pemberi Tugas.

1.7. Apabila selama pelaksanaan pekerjaan, harus diadakan pekerjaan tambah kurang, hal ini harus dengan ijin tertulis dari Pemimpin Proyek.

1.8. Selain instalasi listrik dan instalasi air sebagian atau seluruh pekerjaan, tidak boleh diborongkan kepada Pihak Ketiga (Sub Kontraktor) dengan alasan apapun, kecuali dengan persetujuan terlebih dahulu dari Pemimpin Proyek. Semua hasil pekerjaan dari Pihak Ketiga tetap menjadi tanggung jawab Kontraktor yang menandatangani Kontrak.

1.9. Selama tidak bertentangan dengan RKS ini, peraturan-peraturan lain yang juga berlaku adalah sebagai berikut.

a. Algemene Vooewarden Voor de Uitvoering bij Aanneming van Openbare Werken 1941 (AV.41) yang disahkan dengan Surat Keputusan Pemerintah Hindia Belanda No. 9 tanggal 18 Mei 1941, dan tambahan Lembaran Negara Nomor : 14571. Terjemahan AV diatas: syarat-syarat umum untuk pelaksanaan bangunan umum yang dilelangkan atau disingkat dalam Bahasa Indonesia : SU.41

b. Peraturan umum untuk pemeriksaan bahan-bahan bangunan pada penyelenggaraan bangunan di Indonesia atau disingkat :PUBB 1956 NI.3.

c. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI 1961 NI.5) d. Standar Nasional Indonesia (SNI).

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Page 3: SPESIFIKASI TEKNIS NBD

2

e. Peraturan Umum Instalasi Listrik Indonesia (PUIL NI.6) f. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat. g. Peraturan-peraturan lain yang berlaku berkenaan dengan pelaksanaan

pekerjaan ini. h. Petunjuk-petunjuk dan peringatan-peringatan lisan maupun tertulis dari

Direksi/ Pengawas selama pelaksanaan pekerjaan.

Pasal 2 : PEKERJAAN PERSIAPAN

2.1. Selambat - lambatnya 7 (tujuh) hari setelah Surat Perintah Kerja ditanda tangani/ dikeluarkan, Kontraktor harus sudah mulai dengan kegiatan nyata dilapangan.

2.2. Pemborong wajib membuat papan nama proyek dan dipasang pada lokasi pekerjaan, dilengkapi dengan tulisan warna hitam diatas dasar warna putih dan cukup jelas untuk dibaca, memakai papan tebal 2 cm seperti contoh dibawah ini:

KEGIATAN : PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR LURAH

TAHUN ANGGARAN : 2015

PEKERJAAN : …………………………………………..

WAKTU PELAKSANAAN : …………………………………………..

KONTRAKTOR : …………………………………………..

KONSULTAN PERENCANA : CV. KARYA PUTRA YUDA Consultant

KONSULTAN PENGAWAS : …………………………………………..

2.3. Los kerja dan Direksi Keet

2.3.1. Pemborong wajib membangun los kerja termasuk Direksi Keet sebagai berikut :

Satu ruang Direksi ukuran 3,5 x 4,50 M

Satu ruang untuk tempat penyimpanan bahan-bahan bangunan/alat (gudang)

Sebuah wc darurat untuk para pekerja

2.3.2. Bangunan los kerja dibangun dengan bahan-bahan :

Dinding bebak/tripleks

Rangka kayu kelas II

Atap seng BJLS 0.20

2.3.3. Diruang Direksi Keet dilengkapi dengan :

Satu meja tulis berlaci dapat dikunci

Empat buah kursi kerja dan kursi tamu

Panil untuk menempel gambar-gamba kerja

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Page 4: SPESIFIKASI TEKNIS NBD

3

2.3.4. Biaya pembuatan Direksi Keet/los kerja ini dimasukkan dalam penawaran

2.3.5. Pemborong harus mengurus dan memelihara bangunan tersebut bersama alat-alat untuk inventarisnya, serta selalu menyediakan air bersih untuk para pekerja, juga obat-obatan P3K.

2.3.6. Bangunan yang dibuat harus dijaga sedemikian rupa agar bahan-bahan bangunan tersebut dapat dipakai dengan baik, serta keamanannya terjamin dan selalu terhindar dari hujan, angin dan panas matahari secara langsung.

2.3.7. Tempat/letak dari bangunan los kerja dan Direksi Keet tersebut akan ditetapkan oleh Direksi/Pengawas lapangan.

Pasal 3 : PERSIAPAN LOKASI, DAN PEMATOKAN

3.1. Pembersihan lokasi dan Pemotongan Lahan :

3.1.1. Pembersihan lokasi termasuk pembersihan tanaman/pemotongan pohon, menutup lubang dan membuang tanah humus dan tanah yang mengandung bahan organis (top soil)

3.1.2. Pohon-pohon dilokasi pekerjaan yang tidak terkena bangunan atau tidak mengganggu bangunan nantinya tidak perlu dipotong.

3.2. Pemagaran sementara :

3.2.1. Pemagaran sementara untuk sekeliling daerah kerja proyek apabila dianggap perlu untuk menghindari segala gangguan terhadap aktifitas pelaksanaan pekerjaan bagi para pekerja yang terlibat dalam pekerjaan ini.

3.2.2. Segala biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan pagar sementara ini tidak termasuk dalam anggaran proyek ini

3.3. Pengukuran :

3.3.1. Pengukuran titik duga (peil ± 0,00) adalah ditentukan bersama-sama antara Direksi dan Kontraktor dengan penyesuaian terhadap gambar kerja.

3.3.2. Apabila tidak dinyatakan lain (peil ± 0,00) adalah 50 cm diatas permukaan tanah tertinggi dan merupakan titik patokan sementara.

3.4. Pematokan dan Pemasangan Papan Bouwplank :

3.4.1. Patok-patok dibuat cukup kokoh dari kayu/balok ukuran 5/7 cm sedangkan papan bouwplank dibuat dari papan kayu klas II ukuran 2/20 cm pada bagian atas papan tersebut harus diserut dan waterpass.

3.4.2. Jarak patok dengan galian pada asnya adalah 1,50 m sedangkan jarak dari as ke as patok maximal 2,00 m.

3.4.3. Semua titik-titik sumbu bangunan harus diabadikan dengan cat menie dan paku ukuran 7 cm pada papan bouwplank

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Page 5: SPESIFIKASI TEKNIS NBD

4

3.4.4. Kontraktor berkewajiban menjaga semua patok, tanda-tanda yang penting dan harus selalu dalam keadaan baik seperti pada keadaan semula

3.5. Jalan Sementara (Temporary Road)

Pembuatan jalan sementara untuk keluar masuk ke lokasi pekerjaan dan untuk keluar masuknya kendaraan pengangkut bahan-bahan, alat-alat ke lokasi pekerjaan disiapkan oleh Kontraktor, biaya pembuatan jalan sementara ini tidak termasuk dalam anggaran proyek ini.

3.6. Penyaluran air hujan :

Kontraktor/Pemborong harus menyiapkan saluran penyalur air hujan sementara sehingga air hujan tidak mengganggu aktifitas pelaksanaan pekerjaan. Biaya pembuatan saluran air hujan ini tidak termasuk dalam anggaran proyek ini.

Pasal 4 : PEKERJAAN GALIAN TANAH

4.1. Apabila ada lapisan tanah humus atau hambatan-hambatan lainnya harus dikeluarkan dari permukaan tanah yang terkena bangunan

4.2. Galian tanah :

4.2.1. Yang termasuk dalam pekerjaan galian tanah ini adalah :

Semua kebutuhan yang ada hubungannya dengan pekerjaan membuat lubang ditanah untuk pondasi, septictank, peresapan dll.

4.2.2. Persyaratan pelaksanaan pekerjaan galian :

Sebelum galian tanah dimulai, tanah harus dibersihkan dulu dari akar-akar pohon atau semak belukar pada permukaan tanah tersebut.

Galian tanah untuk semua lubang pondasi baru boleh dimulai setelah papan bouwplank dengan tanda as ke as selesai diperiksa dan disetujui oleh Direksi/Pengawas Lapangan.

Lubang dasar galian minimal 50 cm lebih besar dari dasar pasangan pondasi dan tanah galian dibuang keluar bouwplank.

Kedalaman galian dilakukan sesuai dengan gambar, dan minimal sampai pada lapisan tanah yang keras. Setiap Jarak 5-10 meter galian, dilakukan pengukuran bersama agar diketahui ketinggian galian.

Bila lubang galian didalamnya terdapat banyak air genangan karena hujan, maka sebelum pasangan pondasi dimulai terlebih dahulu air tersebut harus disedot/dikuras/dikeringkan

Bila Pemborong melakukan penggalian yang melebihi dari ukuran yang telah ditetapkan, pemborong harus menutupi kelebihan dengan urug pasir yang dipadatkan dengan disiram air setiap ketinggian 15 cm sampai padat dan keras.

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Page 6: SPESIFIKASI TEKNIS NBD

5

Pasal 5 : PEKERJAAN URUGAN

5.1. Yang termasuk dalam pekerjaan urugan ini adalah :

Semua kebutuhan pekerjaan penimbunan/urugan, pemadatan dan pemerataan kembali, baik dengan sirtu maupun dengan pasir atau tanah putih sampai mencapai suatu permukaan baru yang diinginkan

5.2. Persyaratan pekerjaan urugan adalah sebagai berikut :

- Urugan tanah peninggian lantai menggunakan tanah putih yang baik dan tidak mengandung bahan organis, dan dipadatkan lapis demi lapis mulai dari muka tanah asli sampai permukaan sloof atau batu karang dicampur pasir sampai mencapai ketinggian yang diinginkan.

- Urugan pasir dilakukan lapis demi lapis kemudian disiram dengan air sampai padat dan rata hingga mencapai ukuran/tebal yang sesuai gambar rencana.

- Dibawah pondasi harus diurug dengan pasir urug dengan ketebalan setelah padat minimal 5 cm atau sesuai dengan gambar kerja.

- Urug pasir dibawah lantai disiram dengan air sampai padat supaya tidak ada lagi rongga-rongga yang terbuka.

- Semua Pekerjaan Urugan yang tertutup harus didokumentasikan dengan baik.

- Pasir untuk urugan dipakai pasir yang berkualitas baik dan bebas dari zat-zat organic.

Pasal 6 : PEKERJAAN PONDASI

6.1. Syarat-syarat Pelaksanaan

- Pondasi menerus dari batu karang.

6.2. Persyaratan pelaksanaan pekerjaan pondasi :

6.2.1. Semua pekerjaan pasangan pondasi baru boleh dikerjakan bila galian tanah sudah diperiksa dan disetujui oleh Direksi/Pengawas.

6.2.2. Sebelum pekerjaan pondasi dimulai lubang-lubang galian harus kering dan bersih.

6.2.3. Pondasi menerus

Sebelum pondasi dipasang terlebih dahulu diurug dengan pasir setinggi 5cm kemudian dengan batu kosong/anstamping dari batu karang setebal 15 cm lebar disesuaikan dengan gambar detail dan didokumentasikan dengan baik.

Batu karang yang dipakai tidak keropos dan sebelum dipasang harus dibersihkan dari kotoran dan tanah yang mengandung bahan organis.

Pasangan pondasi batu karang ini dibuat dengan adukan spesies 1 pc : 5 psr

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Page 7: SPESIFIKASI TEKNIS NBD

6

Semua bidang permukaan pondasi bagian luar diatas tanah yang kelihatan harus diplester/diberaben dengan adukan 1 pc : 4 psr kemudian diaci dengan saus semen sampai kedalaman minimal 15 cm dibawah permukaan tanah asli.

Pasir yang dipakai adalah pasir pasang yang berkualitas baik dan bebas dari zat-zat organic / kimia.

Pasal 7 : PEKERJAAN BETON

7.1 Pekerjaan beton untuk pekerjaan ini menggunakan beton bertulang dengan komposisi campuran 1 pc : 2 psr : 3 krl.

- Portland Semen :

Digunakan Porland Semen jenis II menurut BI – 82 atau type I menurut ASTM dan memenuhi S.400 menurut standar Portland Semen yang digariskan oleh Assosiasi Semen Indonesia yaitu Semen Tiga Roda / Semen Kupang.

Merk yang dipilih tidak dapat ditukar-tukar dalam pelaksanaan kecuali dengan persetujuan tertulis dari Pengawas Pertimbangan Pengawas hanya dapat dilakukan dalam keadaan :

- Agregat :

Kualitas agregat harus memenuhi syarat-syarat PBI-1971. Agregat kasar harus berupa batu pecah-pecah yang mempunyai susunan gradasi yang baik, cukup syarat kekerasannya dan padat (tidak keropos) kadar lumpur dari agregat beton tidak boleh melebihi dari 5 % berat kering.

Dimensi maksimum dari agregat kasar tidak lebih dari 3,0cm dan tidak lebih dari seperempat dimensi beton yang terkecil dari bagian konstruksi yang bersangkutan.

Pasir yang digunakan adalah pasir pasang yang terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dan bebas dari bahan-bahan organis, lumpur, tanah lempung dan sebagainya.

- Air

Air yang digunakan harus air tawar yang bersih tidak mengandung minyak, asam alkali dan bahan-bahan organis/bahan lain yang dapat menurunkan mutu pekerjaan.

- Besi Beton

Besi beton harus bebas dari karat, sisik dan lain-lain lapisan yang dapat mengurangi lekatnya pada beton. Kecuali ditentukan lain pada gambar besi beton yang digunakan adalah sesuai ukuran SNI yang dibuktikan dengan cap SNI pada batangan besi.

Penggunaan beton bertulang, disesuaikan dengan masing – masing item pekerjaan pada BOQ dan gambar kerja.

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Page 8: SPESIFIKASI TEKNIS NBD

7

7.2 Bentuk dan dimensi dari masing – masing pekerjaan harus sesuai dengan gambar kerja.

7.3 Pekerjaan beton pada pembangunan gedung :

Pelaksanaan :

1. Mutu Beton :

Mutu beton yang dicapai dalam pekerjaan beton bertulang adalah sesuai dengan komposisi campuran 1 pc : 2 psr : 3 krl dan harus memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam PBI 1971

2. Pembesian :

- Pembuatan tulang-tulang untuk batang yang lurus atau yang dibengkokan, sambungan kait-kait dan pembuatan sengkang (ring), persyaratannya harus sesuai dengan SKSNI – T – 15 – 1991 - 03

- Pemasangan dan penggunaan tulangan beton, harus disesuaikan dengan gambar kontruksi.

- Tulangan beton harus diikat dengan kuat untuk menjamin besi tersebut tidak berubah tempat selama pengecoran dan harus bebas tidak berubah tempat selama pengecoran dan harus bebas tidak berubah tempat selama pengecoran dan harus bebas dari papan acuan atau lantai kerja dengan memasang selimut beton sesuai dengan ketentuan dalam SKSNI – T – 15 – 1991 – 03.

- Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lapangan kerja dalam waktu 24 jam setelah ada perintah tertulis dari pengawas.

3. Cara Pengadukan :

- Cara Pengadukan harus menggunakan beton molen

- Bila Menggunakan tenaga manual, maka proses pencampuran harus dipastikan tercampur dengan benar sesuai komposisi campuran 1 pc : 2 psr : 3 krl

- Takaran untuk Semen Portland, pasir dan koral harus disetujui terlebih dahulu oleh pengawas.

- Selama pengadukan kekentalan adukan beton harus diawasi dengan jalan memeriksa slump, minimum 5 cm maksimum 10 cm.

4. Pengecoran Beton :

- Kontraktor diwajibkan melaksanakan pekerjaan persiapan dengan membersihkan dan menyiram cetakan-cetakan sampai jenuh, pemeriksaan ukuran-ukuran dan ketinggian. Pemeriksaaan penulangan dan penempatan penahan jarak.

- Pengecoran beton dilaksanakan atas persetujuan Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis Dinas PU.

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Page 9: SPESIFIKASI TEKNIS NBD

8

- Pengecoran harus dilakukan dengan sebaik mungkin dengan menggunakan alat penggetar untuk menjamin beton cukup padat dan harus dihindarkan terjadinya cacat pada beton seperti keropos dan sarang-sarang koral/split yang dapat memperlemah konstruksi.

- Apabila pengecoran beton akan dihentikan dan diteruskan pada hari berikutnya maka tempat perhentian tersebut harus disetujui oleh Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis Dinas PU.

5. Pekerjaan Acuan/Bekisting :

- Acuan harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang telah ditetapkan/yang diperlukan dalam gambar.

- Acuan harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan-perkuatan sehingga cukup kokoh dan dijamin tidak berubah bentuk dan kedudukannya selama pengecoran dilakukan.

- Acuan harus rapat (tidak bocor), permukaan licin, bebas kotoran-kotoran (tahi gergaji), potongan kayu, tanah/lumpur dan sebagainya, sebelum pengecoran dilakukan pembersihan kotoran dan harus mudah dibongkar tanpa merusak permukaan beton.

- Kontraktor hanya memberikan contoh-contoh material (besi, koral/split, pasir dan Semen Portland) kepada Konsultan Pengawasan, untuk mendapat persetujuan sebelum pekerjaan dilakukan.

- Bahan-bahan yang digunakan harus tersimpan dalam tempat penyimpanan yang aman, sehingga mutu bahan dan mutu pekerjaan tetap terjamin sesuai persyaratan.

- Kawat pengikat besi beton/rangka adalah dari baja lunak dan tidak dispuh seng, diameter pengikat besi beton/rangka harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam SKSNI – T – 15 – 1991 - 03

- Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, hingga tidak terjadi penguapan cepat. Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan, harus diperhatikan.

- Beton harus dibasahi paling sedikit selama sepuluh hari setelah pengecoran.

6. Pekerjaan pembongkaran Acuan/Bekisting :

Pembongkaran bekisting hanya boleh dilakukan dengan ijin dari Konsultan Pengawas. Pembongkaran bekesting untuk beton betulang pada Plat atau lantai 2 dilakukan minimal 27 hari setelah pengecoran beton.

Setelah bekisting dibuka, tidak diijinkan mengadakan perubahan apapun pada permukaan beton tanpa persetujuan dari Konsultan Pengawas.

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Page 10: SPESIFIKASI TEKNIS NBD

9

7. Pengujian Mutu Pekerjaan :

- Sebelum dilaksanakan pemasangan, Kontraktor diwajibkan untuk memberikan pada Perencana/MK “Certificate test” bahan besi dari produsen/pabrik

8. Syarat-syarat Pengamanan Pekerjaan ;

- Beton yang telah dicor dihindari dari benturan benda keras selama 3x24 jam setelah pengecoran.

- Beton dilindungi dari kemungkinan cacat yang diakibatkan dari pekerjaan-pekerjaan lain.

- Bila terjadi kerusakan, Kontraktor diwajibkan untuk memeperbaikinya dengan tidak mengurangi mutu pekerjaan. Seluruh biaya memperbaiki menjadi tanggungjawab Kontraktor.

- Bagian beton setelah dicor selama dalam pengerasan harus selalu dibasahi dengan air terus-menerus selama 1 minggu atau lebih (sesuai ketentuan dalam PBI 1971).

Pasal 8 : PEKERJAAN TEMBOK DAN PLESTERAN

8.1. Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah :

Pasangan tembok menggunakan batu batako ukuran 10 x 20 x 40 cm, dan dilaksanakan seperti tertera dalam gambar

8.2. Pasangan dinding biasa dibuat dari pasangan batu batako dengan adukan 1 pc : 5 psr.

8.3. Yang termasuk pekerjaan plesteran adalah :

- Semua permukaan pasangan batu batako yang kelihatan, diplester dengan adukan 1pc : 4psr untuk plesteran biasa dan 1 pc : 3 psr untuk plesteran trasram dan pondasi selanjutnya diaci dengan saus semen.

8.4. Untuk permukaan pasangan dinding yang akan diplester permukaannya harus dibuat kasar terlebih dahulu dan disiram dengan air secukupnya.

8.5. Permukaan pasangan pondasi diatas muka tanah yang kelihatan diplester/diberaben rapi dengan tebal minimal 1,5 cm

8.6. Semua permukaan pasangan yang telah diplester harus diaci dengan saus semen lalu diplamur kecuali bagian permukaan pondasi .

8.7. Permukaan pasangan beton bertulang yang kelihatan harus diplester dengan adukan 1 pc : 4 psr kemudian diaci dengan saus semen.

8.8. Pada saat pekerjaan plesteran, harus dikoordinasikan dengan pekerjaan pemasangan Pipa listrik dan pemasangan saklar dan stop kontak, sehingga pada saat pemasangan listrik nantinya tidak perlu lagi memahat / melubangi tembok.

8.9. Semua bahan untuk pasangan tembok dan plesteran seperti batu batako/bata cetak dan pasir yang akan dipakai harus terlebih dahulu disetujui oleh

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Page 11: SPESIFIKASI TEKNIS NBD

10

Direksi/Pengawas. Sebelum dipakai untuk pasangan dinding, batu batako harus direndam terlebih dahulu dalam air bersih sampai tidak lagi mengeluarkan buih-buih. Pasir untuk pasangan tembok harus cukup kasar, keras dan homogen butirannya dan harus pula diayak dengan ayakan sesuai kebutuhannya serta harus bersih. Pasir yang dipakai adalah Pasir Pasang yang berkualitas baik dan bebas dari zat-zat kimiawi.

Pasal 9 : PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU DAN JENDELA

9.1 Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah pembuatan kusen pintu & jendela, daun Pintu Panil Kaca, Daun Pintu Double Teakwood & jendela, boven Kaca dan Batu Rooster termasuk penyetelan dan pemasangan perlengkapannya.

9.2 Penyesuaian dalam pekerjaan ini adalah :

- Kayu kusen pintu dan jendela yang baru menggunakan kayu kelas 1 setara kayu bayam kualitas baik, kuat, kering, lurus dan tidak pecah-pecah.

- Semua pekerjaan kayu yang kelihatan harus diserut rata, licin, siku serta bagian yang tertanam ketembok,dan sambungan-sambungannya sebelum dipasang harus dimenie sampai rata terlebih dahulu.

- Kusen pintu, jendela dan ventilasi harus dilindungi dengan profil-profil dari belahan bambu atau kayu ukuran 4/6 cm supaya sudut-sudutnya tidak rusak karena gesekan pada waktu pengangkutan dan pemasangannya serta tidak bengkok kembali karena getaran

- Pemasangan kusen harus vertikal dan siku-siku serta letaknya harus sesuai dengan gambar kerja.

- Untuk pekerjaan daun jendela bingkai, digunakan kaca polos tebal 5 mm (sesuai dengan gambar detail kusen), sedangkan rangka daun jendela menggunakan Papan Kayu jati.

- Untuk pekerjaan daun boven bingkai menggunakan Papan Kayu jati, kaca tebal 5 mm

- Rangka daun pintu panil dibuat dari kayu jati, sedangkan daun pintu ditutup dengan panil kaca tebal 5 mm dengan ukuran sesuai gambar.

- Rangka daun pintu double teakwood dibuat dari kayu jati, dengan ketebalan jadi 3 cm x 10 cm

- Rangka daun pintu double teakwood dibuat dari kayu jati, dengan ketebalan jadi 3 cm x 10 cm sedangkan daun pintu ditutup dengan tripleks teakwood 6mm pada bagian luar dan bagian dalam dilapisi alumunium bertextur.

- Semua daun pintu harus dikerjakan dengan baik dan sempurna sehingga siap dipakai, jarak alas pintu dengan lantai maksimal 1,5 mm

- Hubungan tiang kusen dengan lantai memakai neut dengan angker dok Ø 10 mm tinggi neut 10 cm.

- Angker kusen dipasang besi angker 10 mm, jarak maksimal 80 cm, untuk tiang kusen yang menempel ke tembok, ujung angker memakai kait 5 cm dan panjang besi angker adalah 15 cm

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Page 12: SPESIFIKASI TEKNIS NBD

11

- Semua pintu dan daun jendela harus dilengkapi engsel, grendel dan hak angin dan kunci pintu.

- Batu Rooster memakai ukuran 12 x 30 cm (lihat gambar)

Pasal 10 : PEKERJAAN ATAP DAN LISTPLANK

10.1. Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah :

Kuda-kuda, Gording, Listplank dan balok rangka lainnya, penutup atap dan bubungan atap

10.2. Persyaratan pelaksanaan :

- Profil yang digunakan untuk rangka atap adalah profil kanal (channel) C a. C75.100 (tinggi profil 75 mm dan tebal 1,00 mm), digunakan untuk rangka batang utama (top chord dan bottom chord).

- Reng (batten) Profil yang digunakan untuk reng adalah profil U terbalik. Reng 40.45 (tinggi profil 40 mm dan tebal 0,45 mm).

- Seluruh rangka tersebut disambung dengan menggunakan baut menakik sendiri (self drilling screw) dengan jumlah yang cukup..

- Penutup atap memakai atap, Galvalum 0.30 panjang 3M, disesuaikan dengan BOQ pada masing-masing pekerjaan.

- Seng bubungan atap memakai bubungan seng licin, pelat BJLS 0.30, disesuaikan dengan BOQ pada masing-masing pekerjaan.

- Listplank memakai woodplank dengan ukuran jadi 30 cm atau sesuai dengan gambar kerja, siku-siku, serta dicat minimal 3x cat sampai rata, baik serta halus.

- Pekerjaan atap plat beton teras menggunakan campuran seperti yang sudah di jelaskan pada pekerjaan beton yaitu menggunakan campuran beton 1pc:2psr:3krl yang diaduk secara merata menggunakan molen, kemudian plat beton harus dilapisi waterproofing sebanyak 2x lapisan kemudian di lakukan penyetesan kebocoran yang diawasi oleh konsultan pengawas, setelah itu di screed atau dilapisi rabat dengan campuran 1pc:3psr dengan ketebalan seperti yang ada pada gambar perencanaan.

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Page 13: SPESIFIKASI TEKNIS NBD

12

Pasal 11 : PEKERJAAN PLAFOND

11.1. Yang termasuk pekerjaan ini adalah : rangka plafond dan penutup plafond dari rangka hollow dan gypsum 9 mm dan kalsiboard 6mm.

11.2. Persyaratan pelaksanaan pekerjaan :

- Rangka penggantung hollow 4x4 cm

- Jarak minimum sumbu rangka plafond 80 x 80 cm atau disesuaikan dengan gambar kerja.

- List plafond dibuat dari profil gypsum 9 mm

- Semua permukaan plafond diplamir, diamplas baru dicat sampai rata dan baik.

- Tinggi plafond disesuaikan dengan gambar detail pada kuda-kuda.

Pasal 12 : PEKERJAAN LANTAI

12.1. Sebelum dilakukan pekerjaan lantai, terlebih dahulu dilakukan pekerjaan Urugan pasir dibawah lantai setebal minimal 5 cm / sesuai gambar. Pengurugan dilakukan lapis demi lapis kemudian dipadatkan dan disirami air sampai tidak ada rongga/celah selanjutnya dicor dengan beton cor 1 pc : 3 psr : 5 krl setebal 5 cm.

12.2. Penutup lantai disesuaikan dengan BOQ pada masing – masing Pekerjaan.

12.3. Penggunaan Warna keramik Putih dan Jenis Keramik disesuaikan dengan BOQ pada masing-masing pekerjaan. Untuk penggunaan warna dikoordinasikan dengan Direksi teknis Dinas PU.

12.4. Tinggi pemasangan Keramik Dinding KM/WC diisesuaikan dengan gambar kerja tinggi 2M.

12.5. Pemasangan Keramik lantai diperhatikan agar tidak ada rongga dibawah keramik yang dapat menyebabkan retak atau pecah.

Pasal 13 : PEKERJAAN CAT DAN LABURAN

13.1. Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah :

- Cat pintu pagar besi, pagar besi, bidang tembok, Atap Seng, Plafond tripleks dan Listplank, Kusen Pintu Jendela termasuk koolter rangka atap.

- Bidang tembok yang akan dicat terlebih dahulu diplamur supaya permukaannya rata kemudian diamplas dan dicat dengan cat tembok sebanyak 3x jalan sampai rata, halus dan baik

- Sedangkan untuk pintu pagar besi dan tower air sebelum dicat harus dimenie sampai rata kemudian dicat dengan menggunkan cat besi. Untuk Pintu Panil dilakukan pengecatan memakai vernis kayu.

- Cat tembok dan plafond memakai cat setara Emfilux, sedangkan cat kilap memakai cat setara Emco. Penggunaan cat warna ditentukan oleh Direksi Teknis Dinas PU.

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Page 14: SPESIFIKASI TEKNIS NBD

13

- Bahan-bahan menie, dempul, plamur untuk pekerjaan ini harus dikhususkan untuk diperuntukkannya.

Pasal 14 : PEKERJAAN PENGUNCI

14.1. Semua pintu menggunakan kunci tanam yang berkualitas baik

14.2. Untuk Pintu Depan Kantor Lurah (1 Unit) dan Pintu Aula (3 Unit) memakai handle Pintu (lihat. Detail gambar Pintu).

14.3. Kunci Pintu memakai kunci pintu 2 kali putar kualitas baik sesuai anggaran pada RAB dan pemasangannya harus baik pada saat dikunci (tidak macet)

Pasal 15 : PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

15.1. Pemasangan instalasi listrik harus dilakukan oles instalatur yang memiliki Surat Ijin Kerja Instalatur (SIKI) dari PLN dan dapat menunjukkan bukti pengalaman kerja dibidangnya.

15.2. Untuk pekerjaan instalasi listrik berlaku Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) tahun 1987 dengan seluruh perubahan yang ada.

15.3. Pekerjaan instalasi listrik yang menjadi kewajiban Kontraktor dalam pekerjaan ini adalah pemasangan instalasi dalam saja dan sampai lampu menyala

15.4. Semua jaringan listrik yang tertanam dalam tembok harus dimasukkan dalam pipa PVC Ø 3/8” khusus listrik yang dipasang tertanam ketembok.

15.5. Penempatan titik lampu, saklar, stop kontak dan sekring cast harus disesuaikan dengan gambar rencana. Saklar dan stop kontak yang dipakai dari jenis tanam warna putih dan untuk listrik yang bertegangan tinggi 220 Volt.

15.6. Kabel yang digunakan adalah jenis NYA, NYM dengan ukuran 4 mm atau 2,5 mm sesuai kebutuhan kabel, dan memenuhi ketentuan dari PLN ukuran 2,5 mm yang dipakai untuk sambungan aliran dari saklar kesetiap titik lampu, disesuaikan dengan BOQ.

15.7. Kabel aliran penyambung arde menggunakan kabel BC 15 dimana ujung arde harus ditanam sedikitnya 4 m dibawah tanah sampai kedalam yang selalu basah, ujung arde tersebut dihubungkan dengan elektroda tanah yang terbuat dari batangan tembaga ukuran Ø 1,5 dengan panjang 1,2m dan digabungkan dengan pipa galvanis ukuran Ø 1,5”.

15.8. Jenis lampu yang digunakan philips spiral 10 dan 25 watt, lengkap dengan amaturenya pemasangan sesuai dengan gambar detail.

15.9. Untuk setiap masa bangunan dipasang dac standar.

15.10. Peralatan dalam panel harus dipasang sedemikian rupa sehingga memudahkan pengoperasian, pemeliharaan dan perbaikannya.

15.11. Instalasi penangkal petir harus mencapai tahanan sambaran tiap elektroda maksimal 50 HM setelah terpasang harus diperiksa dan disahkan oleh tenaga teknis dari instansi yang berwenang.

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Page 15: SPESIFIKASI TEKNIS NBD

14

1. Lingkup Pekerjaan Pekerjaan instalasi listrik meliputi pemasangan seluruh jaringan instalasi di dalam bangunan, pemasukan arus yang bersumber dari instalasi PLN (Perusahaan Listrik Negara) atau Genset, penyediaan bola lampu, kabel-kabel, pipa-pipa PVC, tiang listrik, dan sebagainya sehingga listrik menyala. Jumlah titik lampu dan stop kontak yang harus dipasang disesuaikan dengan jumlah yang tertera dalam gambar. Titik Lampu dan Stop Kontak mengandung maksud tempat mata lampu dan stop kontak yang telah dipasang kabel-kabel yang diperlukan sehingga arus listrik sudah berfungsi pada titik tersebut.

2. Bahan-bahan yang digunakan 2.1. Kabel NYWGBY

Kabel dengan 4 inti Lapisan isolasi PVC melindungi setiap inti. Lapisan metal yang menyelubungi secara keseluruhan sebagai earting conductor.

2.2. Kabel NYM Kabel dengan 3 inti untuk satu pass Inti copper dibungkus dengan isolasi PVS Isolasi 2 lapis menyelubungi inti

2.3. Kabel NYA Isolasi PVC, luas penampang minimum yang boleh digunakan 2,5mm2. Kawat BC, kawat tembaga yang telanjang.

2.4. Steker, stop kontak dan saklar dari bahan ebonit kualitas baik.

3. Penggunaan 3.1. Kabel NFGBY dipergunakan sebagai penghubung antara main panel

digardu induk kedistribution panel ditiap-tiap bangunan. Diluar bangunan dipasang sebagai kabel tanah dengan memperhatikan peraturan-peraturan yang berlaku.

3.2. Kabel NYM dipergunakan sebagai instalasi penerangan di dalam dinding.

3.3. Kabel NYA dipergunakan sebagai instalasi penerangan. 4. Pedoman Pelaksanaan

4.1. Pemasangan instalasi listrik dan tata letak titik lampu/stop kontak serta jenis armatur lampu yang dipakai harus dikerjakan sesuai dengan gambar instalasi listrik. Sedangkan sistem pemasangan pipa-pipa listrik pada dinding maupun beton harus ditanam (sistem inbouw) dan penarikan kabel (jaringan kabel) diatas plafon diikat dengan isolator khusus dengan jarak 1,00 atau 1,20 m, atau jaringan kabel diatas plafon tersebut dimasukkan dalam pipa PVC. Khusus untuk instalasi stop kontak harus dilengkapi kabel arde (pentanahan) sesuai dengan peraturan yang berlaku (mencapai dan terendam air tanah).

Pemasangan instalasi listrik berikut penggunaan bahan/komponen-komponennya harus disesuaikan dengan sistem tegangan 220 Volt.

4.2. Untuk pekerjaan instalasi listrik, atas persetujuan direksi, pemborong boleh menunjuk pihak ketida (instalatur) yang telah memiliki izin usaha

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Page 16: SPESIFIKASI TEKNIS NBD

15

instalasi listrik atau izin sebagai instalatur yang masih berlaku dari Perum Listrik Negara (PLN). Pemborong tetap bertanggung jawab penuh atas pekerjaan ini sampai listrik tersebut menyala (siap dipergunakan), termasuk biaya pengujian dengan pihak PLN

4.3. Pengujian instalasi listrik harus dilakukan kontraktor pada beban penuh selama 1 X 24 jam secara terus menerus. Semua biaya yang timbul akibat pengujian ini menjadi tanggung jawab Kontraktor.

5. Pembayaran dilakukan berdasarkan volume dan harga satuan kontrak yang ditawar. Harga ini sudah mencakup harga bahan, upah, peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan ini. Pembayaran satu titik api dimaksudkan selesai pengerjaan satu titik api yang sudah lengkap dengan penarikan kabel instalasi hingga pada satu titik tersebut sudah didapat arus listrik.

Pasal 16 : PEKERJAAN INSTALASI AIR BERSIH DAN SANITASI

16.1 Lingkup Pekerjaan Pelaksanaan pekerjaan meliputi pembuatan saluran pembuangan air kotor, air

bersih, air hujan. 16.2. Persyaratan Bahan yang digunakan

16.2.1. Pipa GIP diameter 2”, ½ “ dan Pipa PVC (ukuran disesuaikan dengan gambar), untuk keperluan air bersih dan kotor digunakan bahan dengan kuat tekanan kerja 7 Kg/cm2. Alat penyambung digunakan dari jenis bahan yang sama dengan bahan untuk pipa.

61.2.2. Bak kontrol dari pasangan bata diplester dengan tutup dari beton cetak. 16.3. Pedoman Pelaksanaan

16.3.1. Pemasangan pipa-pipa didalam bangunan dipasang didalam dinding (in bouw). Pasangan pipa-pipa tersebut harus horisontal dan vertikal, tidak boleh dipasang miring. Pemasangan Pipa GIP pada Tower air juga harus dipastikan tertanam dalam tanah. Pada Prinsipnya air dari PDAM ditampung dalam Bak Air bawah tanah dan dipompa ke atas tower air sehingga pemakaian listrik dapat di hemat. Instalasi pipa tower air sudah termasuk dalam instalasi air bersih dan sanitasi ini.

16.3.2. Setelah selesai pemasangan seluruh jaringan air, harus dilakukan pengetesan yang disaksikan oleh Kontraktor, Pengawas dan Pemimpin Proyek.. Segala cacat dan kekurangan-kekurangan yang dijumpai dari hasil pengujian harus diperbaiki dan semua biaya yang timbul akibat kegagalan pengujian adalah tanggungan Kontraktor. Barang diserahkan dalam keadaaan sudah berfungsi.

Pasal 17 : PEKERJAAN PAGAR

17.1 Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah :

Pasangan tembok menggunakan batu batako dengan kualitas dan mutu yang baik, serta pelaksanaannya harus sesuai ketentuan yang tertera dalam gambar.

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Page 17: SPESIFIKASI TEKNIS NBD

16

17.2 Besi kotak yang akan digunakan pada pagar, terlebih dahulu harus di periksa dan di setujui oleh direksi teknis dinas PU kota kupang. Ukuran besi kotak 4x4cm

17.3 Urukan dalam pelataran halaman kantor lurah, dalam pelaksanaannya harus melibatkan konsultan pengawas dan direksi teknis Dinas PU Kota, agar diketahui kubikasi tanah putih/tanah urug yang digunakan. Ketinggian tanah urug / tanah putih disesuaikan dengan kontur tanah di pelataran kantor lurah. Setelah diurug, tanah tersebut dipadatkan agar didapatkan hasil yang baik.

17.4 Pekerjaan Pintu pagar dari bahan besi kotak 4x4cm disesuaikan dengan gambar kerja.

17.5 Pekerjaan Plesteran dan acian Dinding Pagar meliputi Plesteran Tembok sisi luar dan sisi dalam dengan pemasangan batako rapi tanpa plesteran ( untuk pagar samping dan belakang) dan Plesteran semua Pondasi Pagar yang kelihatan di atas permukaan tanah dan plesteran pagar bagian depan bagian luar dan dalam. Selain pagar depan, plesteran tembok dikerjakan sisi dalam saja.Pekerjaan Acian, bagian yang dikerjakan juga sama dengan pekerjaan plesteran

Pasal 18 : PEKERJAAN TANDON DAN MENARA/TOWER AIR

18.1 Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah :

Pekerjaan Tandon/Bak air, Pekerjaan Menara/Tower Air, Rumah Pompa, Pompa Air Lengkap Instalasi

18.2 Spesifikasi Pekerjaan Tandon Air dan Menara Air dapat dilihat pada gambar kerja.

18.3 Pintu Bak Air terbuat dari plat eiser tebal 5 mm dengan ukuran seperti pada gambar, bagian bawah pintu bak air di las menyilang memakai besi siku agar pintu bak air lebih kokoh.

18.4 Pekerjaan Pengelasan Menara Air jika dilakukan di luar lokasi proyek, maka harus melibatkan konsultan pengawas dan Direksi teknik Dinas PU agar saat pengelasan dan pengerjaannya dapat terkontrol dengan baik.

18.5 Pengelasan plat eiser untuk dudukan tandon air pada tower air dilakukan las menyilang bolak –balik agar mencegah lendutan yang berlebihan pada plat eiser tersebut.

18.6 Pekerjaan Rumah Pompa disesuaikan dengan gambar kerja yang dilengkapi dengan kunci pengaman / selot.

Pasal 19 : PEKERJAAN LAIN-LAIN

19.1 Bagian-bagian bangunan yang rusak akibat dari pekerjaan-pekerjaan bongkar, biaya perbaikannya ditanggung sepenuhnya oleh kontraktor.

19.2 Kontraktor berkewajiban menanam pohon yang bermanfaat diseluruh lokasi pekerjaan dan membersihkan kembali lokasi pekerjaan.

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Page 18: SPESIFIKASI TEKNIS NBD

17

19.3 Sebelum Kontraktor mengadakan Penyerahan pekerjaan untuk pertama kalinya, seluruh lokasi disekitar tempat pekerjaan harus sudah bersih dari segala sisa-sisa bangunan.

19.4 Hal-hal lain yang belum tercantum dalam RKS ini diharapkan agar Kontraktor terlebih dahulu berkonsultasi dengan Direksi/Pengawas Lapangan.

Ditetapkan dan disahkan Oleh : Pejabat Pembuat Komitmen

Bidang PLP dan Air Bersih Dinas Pekerjaan Umum Kota Kupang

Victor Ferdinand Maubana, ST NIP. 19670212 199803 1 012

Dibuat Oleh: Konsultan Perencanaan CV. KARYA PUTRA YUDA

HTN Nurmentari F. Rodriquez ,ST

Direktur

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)