Spesifikasi Teknis Jalan

179
Spesifikasi Umum Jalan Kabupaten 1 - 1 SPESIFIKASI UMUM BAB 1 PERSYARATAN UMUM Bab 1.1 Ringkasan Pekerjaan 1.1.1 Uraian berbagai pekerjaan yang termasuk dalam Spesifikasi ini. Ruang lingkup pekerjaan meliputi semua atau salah satu yang berikut ini : 1) Perbaikan jalan dan penambalan di tempat yang ditunjukkan pada gambar rencana atau yang diberi tanda di lapangan termasuk rekonstruksi dan perbaikan lapisan perkerasan yang dirasa perlu. 2) Pelapisan ulang atau pembuatan kembali lapis kedap permukaan perkerasan, termasuk semua pekerjaan penyiapan permukaan atau perataan yang diperlukan. 3) Pelebaran perkerasan dan pemindahan alinyemen yang ringan termasuk pembersihan lapangan dan penyediaan bahu jalan serta saluran tepi yang baru seperti yang ditunjukkan pada gambar-gambar proyek dan sebagaimana yang diminta oleh Direksi Teknik di lapangan. 4) Rekonstruksi perkerasan termasuk membentuk kembali dan membangun lapis pondasi bawah serta lapis pondasi atas dan memasang lapisan permukaan aspal yang baru yang sesuai dengan dokumen kontrak. 5) Rekonstruksi atau penyediaan saluran tepi jalan yang baru baik dengan lapisan maupun tanpa lapisan dan gorong-gorong. 6) Perbaikan struktur yang berat maupun yang ringan untuk jembatan-jembatan dan struktur jalan lainnya yang sesuai dengan dokumen kontrak, dan menurut pertimbangan Direksi Teknik di lapangan. Bab 1.2 Mobilisasi 1.2.2 Umum 1) Mobilisasi sebagaimana ditentukan dalam kontrak ini meliputi pekerjaan persiapan yang diperlukan untuk pengorganisasian dan pengelolaan pelaksanaan pekerjaan proyek. Ini juga akan mencakup demobilisasi setelah penyelesaian pelaksanaan pekerjaan yang memuaskan. 2) Kontraktor harus mengerahkan sebanyak mungkin tenaga setempat dari kebutuhan tenaga pelaksanaan pekerjaan tersebut dan bilamana perlu memberikan pelatihan yang memadai. 3) Sejauh mungkin dan berdasarkan petunjuk Direksi, kontraktor harus menggunakan rute (jalur) tertentu dan menggunakan kendaraan-kendaraan yang ukurannya sesuai dengan kelas jalan tersebut serta membatasi muatannya untuk menghindari kerusakan jalan dan jembatan yang digunakan untuk tujuan pengangkutan ke tempat proyek. 4) Kontraktor harus bertanggung jawab atas setiap kerusakan pada jalan dan jembatan, dikarenakan muatan angkutan yang berlebihan serta harus memperbaiki kerusakan tersebut sampai mendapat persetujuan direksi. 5) Mobilisasi peralatan berat dari dan menuju ke lapangan pekerjaan harus dilaksanakan pada waktu lalu lintas sepi dan truk-truk angkutan yang bermuatan harus ditutup dengan terpal. 1.2.2 Jangka Waktu Mobilisasi 1) Mobilisasi harus diselesaikan dalam waktu 30 hari setelah penandatanganan kontrak, terkecuali dinyatakan lain secara tertulis oleh Pimpinan Proyek. 2) Pembayaran mobilisasi untuk pekerjaan yang diuraikan sebelumnya harus dimasukkan dalam item yang dinyatakan dalam daftar item pembayaran, dan tidak boleh ada pembayaran terpisah untuk item ini. 1.2.3 Penyiapan lapangan 1) Kontraktor akan menguasai lahan yang diperuntukkan bagi kegiatan-kegiatan pengelolaan dan pelaksanaan pekerjaan di dalam daerah proyek.

description

jalan

Transcript of Spesifikasi Teknis Jalan

  • Spesifikasi Umum Jalan Kabupaten

    1 - 1

    SPESIFIKASI UMUM

    BAB 1 PERSYARATAN UMUM

    Bab 1.1 Ringkasan Pekerjaan

    1.1.1 Uraian berbagai pekerjaan yang termasuk dalam Spesifikasi ini.

    Ruang lingkup pekerjaan meliputi semua atau salah satu yang berikut ini :

    1) Perbaikan jalan dan penambalan di tempat yang ditunjukkan pada gambar rencana atau yang diberi

    tanda di lapangan termasuk rekonstruksi dan perbaikan lapisan perkerasan yang dirasa perlu.

    2) Pelapisan ulang atau pembuatan kembali lapis kedap permukaan perkerasan, termasuk semua

    pekerjaan penyiapan permukaan atau perataan yang diperlukan.

    3) Pelebaran perkerasan dan pemindahan alinyemen yang ringan termasuk pembersihan lapangan dan

    penyediaan bahu jalan serta saluran tepi yang baru seperti yang ditunjukkan pada gambar-gambar

    proyek dan sebagaimana yang diminta oleh Direksi Teknik di lapangan.

    4) Rekonstruksi perkerasan termasuk membentuk kembali dan membangun lapis pondasi bawah serta

    lapis pondasi atas dan memasang lapisan permukaan aspal yang baru yang sesuai dengan dokumen

    kontrak.

    5) Rekonstruksi atau penyediaan saluran tepi jalan yang baru baik dengan lapisan maupun tanpa lapisan

    dan gorong-gorong.

    6) Perbaikan struktur yang berat maupun yang ringan untuk jembatan-jembatan dan struktur jalan lainnya

    yang sesuai dengan dokumen kontrak, dan menurut pertimbangan Direksi Teknik di lapangan.

    Bab 1.2 Mobilisasi

    1.2.2 Umum

    1) Mobilisasi sebagaimana ditentukan dalam kontrak ini meliputi pekerjaan persiapan yang diperlukan

    untuk pengorganisasian dan pengelolaan pelaksanaan pekerjaan proyek. Ini juga akan mencakup

    demobilisasi setelah penyelesaian pelaksanaan pekerjaan yang memuaskan.

    2) Kontraktor harus mengerahkan sebanyak mungkin tenaga setempat dari kebutuhan tenaga

    pelaksanaan pekerjaan tersebut dan bilamana perlu memberikan pelatihan yang memadai.

    3) Sejauh mungkin dan berdasarkan petunjuk Direksi, kontraktor harus menggunakan rute (jalur) tertentu

    dan menggunakan kendaraan-kendaraan yang ukurannya sesuai dengan kelas jalan tersebut serta

    membatasi muatannya untuk menghindari kerusakan jalan dan jembatan yang digunakan untuk tujuan

    pengangkutan ke tempat proyek.

    4) Kontraktor harus bertanggung jawab atas setiap kerusakan pada jalan dan jembatan, dikarenakan

    muatan angkutan yang berlebihan serta harus memperbaiki kerusakan tersebut sampai mendapat

    persetujuan direksi.

    5) Mobilisasi peralatan berat dari dan menuju ke lapangan pekerjaan harus dilaksanakan pada waktu lalu

    lintas sepi dan truk-truk angkutan yang bermuatan harus ditutup dengan terpal.

    1.2.2 Jangka Waktu Mobilisasi

    1) Mobilisasi harus diselesaikan dalam waktu 30 hari setelah penandatanganan kontrak, terkecuali

    dinyatakan lain secara tertulis oleh Pimpinan Proyek.

    2) Pembayaran mobilisasi untuk pekerjaan yang diuraikan sebelumnya harus dimasukkan dalam item

    yang dinyatakan dalam daftar item pembayaran, dan tidak boleh ada pembayaran terpisah untuk item

    ini.

    1.2.3 Penyiapan lapangan

    1) Kontraktor akan menguasai lahan yang diperuntukkan bagi kegiatan-kegiatan pengelolaan dan

    pelaksanaan pekerjaan di dalam daerah proyek.

  • Spesifikasi Umum Jalan Kabupaten

    1 - 2

    2) Kontraktor harus mengikuti hal-hal berikut :

    a. Memenuhi persyaratan Peraturan-Peraturan Nasional dan Peraturan-Peraturan Propinsi.

    b. Mengadakan konsultasi dengan Direksi Teknik sebelum penempatan dan pembuatan Kantor Proyek

    dan Gudang-Gudang serta pemasangan peralatan produksi (Plant) konstruksi.

    c. Mencegah sesuatu polusi terhadap milik di sekitarnya sebagai akibat dari operasi pelaksanaan.

    3) Pekerjaan tersebut juga akan mencakup demobilisasi dari lapangan pekerjaan setelah selesai kontak,

    meliputi pembongkaransemua instalasi, plant dan peralatan konstruksi, serta semua bahan-bahan

    latihan, semuanya berdasarkan persetujuan Direksi Teknik.

    1.2.4 Pengukuran dan Pembayaran

    Pembayaran untuk pekerjaan yang sudah selesai yang didiskusikan di dalam bab ini harus dimasukkan

    dalam daftar item pembayaran, dan tidak boleh ada pembayaran terpisah untuk item ini.

    Bab 1.3 Pengujian Lapangan

    1.3.1 Umum

    Kontraktor harus menyelenggarakan pengujian bahan-bahan kecakapan kerja untuk pengendalian mutu yang

    dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi dan menurut perintah Direksi Teknik.

    Pengujian-pengujian akan dilaksanakan oleh laboratorium kabupaten atau propinsi yang sesuai dengan

    pengaturan oleh direksi Teknik. Pengujian khusus di laboratorium pusat harus juga dilaksanakan bila diminta

    demikian oleh direksi teknik.

    1.3.2 Pemenuhan Terhadap Spesifikasi

    Semua pengujian harus memenuhi seperangkat standar di dalam spesifikasi.Bilamana hasil pengujian tidak

    memuaskan, kontraktor harus melakukan pekerjaan-pekerjaan perbaikan dan peningkatannya jika diperlukan

    oleh Pimpinan Proyek atau direksi Teknik, dan harus melengkapi pengujian-pengujian untuk menunjukkan

    terpenuhinya spesifikasi.

    1.3.3 Pengukuran dan Pembayaran

    Kontraktor harus bertanggung jawab membayar biaya-biaya semua pengujian yang dilaksanakan untuk

    memenuhi persyaratan spesifikasi. Biaya untuk pengujian Pengendalian Mutu yang ditetapkan di dalam bab

    ini, harus dimasukkan ke dalam item pembayaran yang bersangkutan dan tidak ada pembayaran terpisah

    yang akan dibuat untuk pengujian.

    Bab 1.4 Pelaksanaan Pekerjaan

    1.4.1 Umum

    1) Uraian

    Untuk menjamin kualitas, ukuran-ukuran dan kinerja pekerjaan yangb benar, kontraktor harus

    menyediakan staf teknik berpengalaman yang cocok sebagaimana ditentukan dan memuaskan Direksi

    Teknik.Staf Teknik tersebut jika dan bilamana diminta harus mengatur pekerjaan lapangan, melakukan

    pengujian lapangan untuk pengendalian mutu bahan-bahan dan kecakapan kerja, mengendalikan dan

    mengorganisasi tenaga kerja kontraktor dan memelihara catatan-catatan serta dokumentasi proyek.

    2) Pemeriksaan Lapangan

    Sebelum pematokan dan pengukuran di lapangan (setting out), kontraktor harus mempelajari gambar-

    gambar kontrak dan bersama-sama dengan Direksi Teknik mengadakan pemeriksaan daerah proyek,

    dan khususnya mengukur/memasang lebar jalan, daerah milik jalan, alinyemen untuk setiap pelebaran

    atau rekonstriksi drainase tepi jalan dan gorong-gorong, serta melakukan satu pemeriksaan yang terinci

    semua bangunan jembatan yang diusulkan. Perubahan tempat/volume dari pemeriksaan tersebut di atas

    harus dicatat pada Shop Drawings. Shop Drawings ini harus diserahkan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari

    sesudah Surat Perintah Kerja ditandatangani, kepada Direksi teknik untuk persetujuannya.

    3) Patok-patok kilometer dan patok stasiun harus diperiksa dan dipindahkan bila diperlukan.

  • Spesifikasi Umum Jalan Kabupaten

    1 - 3

    4) Pada lokasi dimana pelebaran harus dilaksanakan, potongan melintang asli harus direkam dan dijadikan

    acuan.

    5) Pada daerah-daerah perkerasan dimana satu pekerjaan perataan dan/atau lapis permukaan harus

    dibangun, satu profil memanjang sepanjang sumbu jalan harus diukur, serta penampang melintang

    diambil pada interval tertentu untuk menentukan kelandaian dan kemiringan melintang dan untuk

    menentukan pengukuran ketebalan serta lebarnya konstruksi baru.

    1.4.2 Pengendalian Mutu Bahan dan Kecakapan Kerja

    1) Semua bahan yang dipasok harus sesuai dengan spesifikasi dan harus disetujui oleh Direksi Teknik.

    Sertifikasi ujian pabrik pembuat harus diserahkan untuk semua item-item yang dibuat pabrik termasuk

    aspal, semen, kapur, baja konstruksi dan kayu.

    2) Kontraktor harus menyediakan contoh-contoh semua bahan di lapangan dan bilamana Direksi Teknik

    meminta demikian, sertifikasi harus disediakan atau pengujian-pengujian dilaksanakan untuk menjamin

    kualitas, sesuai table jadwal Frekuensi Minimum Pengujian Pengendalian Mutu, dalam Prakonstruksi.

    3) Semua kecakapan kerja harus memenuhi uraian dan persyaratan spesifikasi dokumen kontrak dan harus

    dilaksanakan sampai memuaskan Direksi Teknik. Bahan harus diuji di lapangan atau di laboratorium

    selama konstruksi dan PHO sesuai jadwal pengujian minimum yang tercantum dalam jadwal Frekuensi

    Minimum Pengujian Pengendalian Mutu atas permintaan Direksi Teknik dan Kontraktor harus membantu

    serta menyediakan peralatan dan tenaga untuk pemeriksaan, pengujian dan pengukuran.

    4) Disain campuran untuk aspal beton dan stabilisasi tanah harus disiapkan dan diuji sesuai dengan

    spesifikasi dan tidak ada campuran yang boleh digunakan pada pekerjaan-pekerjaan proyek terkecuali ia

    memenuhi persyaratan spesifikasi dan memuaskan Direksi Teknik.

    5) Hasil semua pengujian termasuk pemeriksaan kualitas bahan di lapangan dan disain campuran harus

    direkam dengan baik dan dilaporkan kepada Direksi Teknik.

    1.4.3 Pengelola Lapangan dari Kontraktor

    1) Kontraktor harus menunjuk seorang pimpinan lapangan untuk mengarahkan dan mengatur pekerjaan

    kontrak, termasuk pengorganisasian tenaga dan peralatan kontraktor, serta bertanggung jawab bagi

    pengadaan bahan-bahan yang sesuai dengan persyaratan kontrak. Pimpinan Lapangan harus memiliki

    pengalaman paling sedikit selama 10 tahun pada pekerjaan proyek dan harus Tenaga ahli bidang Sipil

    yang mampu.

    Untuk perbaikan-perbaikan ringan dan pekerjaan pemeliharaan, persyaratan ini tidak diharuskan dan

    tergantung kepada konfirmasi/persetujuan tertulis dari Pimpinan Proyek.

    2) Kontraktor harus menyediakan layanan seorang Pelaksana lapangan yang mampu dan berpengalaman

    untuk mengendalikan pekerjaan lapangan dalam kontrak, termasuk pengawasan lapangan, kualitas dan

    kecakapan kerja, sesuai dengan syarat-syarat kontrak.

    1.4.4 Pengendalian Lingkungan

    Kontraktor harus menjamin bahwa akan diberikan perhatian yang penuh terhadap pengendalian pengaruh

    lingkungan dan bahwa semua syarat-syarat disain serta persyaratan spesifikasi yang berhubungan dengan

    polusi lingkungan dan perlindungan lahan serta lintasan air di sekitarnya akan ditaati.

  • Spesifikasi Umum Jalan Kabupaten

    2 -1

    BAB 2 DRAINASE BAB 2.1 UMUM

    2.1.1 Uraian Pekerjaan Drainase 1) Pekerjaan drainase jalan yang dimaksud di sini akan terdiri dari pembangunan

    saluran tepi jalan dan jalan air, gorong-gorong serta sarana drainase lainnya.

    2) Adalah satu persyaratan umum bahwa pekerjaan drainase tersebut harus

    diselesaikan dan harus sudah berfungsi sebelum pelaksananan struktur perkerasan

    dan bahu jalan.

    2.1.2 Ruang Lingkup Pekerjaan

    1) Pekerjaan yang dicakup di Bab 2Drainase meliputi saluran-saluran, gorong-gorong

    dan sarana drainase lainnya yang dibangun sesuai dengan gambar rencana dan

    perencanaan, garis batas, ketinggian dan ukuran-ukuran yang ditunjukkannya dan

    memenuhi spesifikasi ini.

    2) Saluran akan merupakan saluran tanah terbuka baik dilapisi ataupun tidak dilapisi

    dengan pasangan batu atau beton, yang mana akan ditentukan dalam kontrak.

    3) Gorong-gorong berupa gorong-gorong pipa bertulang atau gorong-gorong pipa tidak

    bertulang, ataupun pipa baja bergelombang, yang mana akan ditentukan dalam

    kontrak.

    4) Sarana-sarana drainase lainnya meliputi dinding kepala, dinding sayap, lapis

    bantaran, lubang tangkapan, tanggul pemecah aliran, yang dibangun dengan

    pasangan batu atau pekerjaan batu dengan siar, beton bertulang, beton tidak

    bertulang, atau bronjong, yang mana akan ditentukan dalam kontrak.

    2.1.3 Kepatuhan kepada Perintah//Petunjuk Direksi Teknik

    1) Volume dan mutu bahan yang harus digunakan untuk pekerjaan ini, dalam segala hal

    harus disetujui oleh Direksi Teknik sebelum digunakan.

    2) Kualitas kecakapan kerja harus berdasarkan kepada pemeriksaan metode

    pelaksanaan, dan persetujuan Direksi Teknik terhadap pekerjaan-pekerjaan yang

    telah selesai.

    3) Direksi Teknik dapat memberikan perintah tambahan untuk jenis saluran atau

    gorong-gorong yang khas yang harus dibangun sesuai kontrak.

    4) Dalam hal suatu pekerjaan ditemukan cacat atau tidak sempurna atau menyimpang

    dari peraturan dan syarat-syarat yang ditentukan, Kontraktor melakukan suatu

    koreksi dan perbaikan-perbaikan sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Teknik.

    Sebagian atau seluruh biaya untuk melaksanakan perbaikan-perbaikan yang

    diperlukan harus dipikul oleh kontraktor.

  • Spesifikasi Umum Jalan Kabupaten

    2 -2

    BAB 2.2 REHABILITASI DRAINASE TEPI JALAN

    2.2.1 Umum

    Pekerjaan ini akan mencakup pembersihan tumbuh-tumbuhan dan pembuangan benda-

    benda dari saluran tepi jalan ataupun dari kanal-kanal yang ada, memotong kembali dan

    membentuk ulang salura tanah yang ada untuk perbaikan atau peningkatan kondisi asli

    dan juga perbaikan saluran yang dilapisi dalam hal ini saluran pasangan batu atau beton.

    2.2.2 Bahan-bahan

    Bahan-bahan yang akan digunakan harus memenuhi persyaratan berikut dalam

    spesifikasi ini :

    Pasangan batu dengan pasir - Bab 8.1

    Konstruksi Beton - Bab 7.1

    Timbunan butiran yang dipilih - Bab 3.2

    Tanah Stabilisasi - Bab 3.4

    Drainase Porous - Bab 2.7

    Pasangan Batu Kosong (Rip-Rap) - Bab 8.2

    Bronjong - Bab 8.3

    2.2.3 Persyaratan Disain Drainase

    Saluran tepi jalan harus direhabilitasi dan dipelihara memenuhi potongan melintang dan

    standar yang ditunjukkkan pada Gambar-gambar standar atau menurut petunjuk lain oleh

    Direksi Teknik untuk mengikuti kondisi setempat.

    Persyaratan disain umum harus memenuhi ketentuan berikut :

    Lebar dasar saluran minimum = 50 cm

    Kedalaman minimum sampai dasar saluran di bawah permukaan

    formasi perkerasan = 50 cm

    Kelandaian memanjang minimum = 1:200

    2.2.4 Pelaksanaan Pekerjaan

    1) Saluran Tanah

    Semua sampah, tumbuh-tumbuhan, endapan dan bahan-bahan yang harus disingkirkan,

    harus dibuang dari saluran tanah, termasuk dari saluran yang memotong bahu jalan dan

    menyambung ke lubang tangkapan atau gorong-gorong, dan disingkirkan dari daerah

    kerja sehingga Direksi Teknik puas. Saluran tanah harus dipotong dan dirapikan sampai

    mencapai profil yang diperlukan serta ditingkatkan seperlunya, sampai elevasi dan profil

    akhir yang harus diselesaikan sehingga memuaskan Direksi Teknik.

    2) Saluran-saluran dilapisi

    Saluran-saluran dilapisi yang dalam kondisi jelek atau rusak harus diperbaiki. Pasangan

    batu atau beton yang pecah-pecah, rusak atau lepas harus dipotong dan diganti dengan

    pasangan batu atau beton yang baru yang dilaksanakan sesuai dengan gambar rencana

  • Spesifikasi Umum Jalan Kabupaten

    2 -3

    dan menurut petunjuk Direksi Teknik. Pasangan baru harus dibangun menurut Spesifikasi

    dalam Bab 2.4, dengan dibuatkan persyaratan untuk penyatuan pekerjaan lama dan

    pekerjaan baru. Baru-batu dari pasangan lama hanya dapat dipakai jika dibersihkan,

    membuang semua adukan yang melekat dan hanya jika disetujui oleh Direksi Teknik.

    Rongga di belakang atau di bawah pasangan harus diisi dengan urugan butiran terpilih,

    dipadatkan sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Teknik dan lubang pelepasan yang

    baru harus dibuatkan seperti dan bilamana diminta Direksi Teknik.

    3) Perbaikan Kerusakan Saluran karena Gerusan

    Kerusakan saluran karena gerusan atau erosi harus diperbaiki sebagai berikut :

    i. Daerah rusak harus dipotong kembali sampai tanah dasar yang keras dan pekerjaan

    perbaikan yang cocok dengan jenis saluran dilaksanakanmenurut petunjuk umum

    untuk rehabilitasi di atas.

    ii. Bagian-bagian saluran yang tergerus harus direkonstruksi sampai mencapai bentuk

    dan profil yang disetujui atau sesuai dengan perintah Direksi Teknik, menggunakan

    cara-cara alternatif perbaikan sebagai berikut :

    Pekerjaan stabilisasi tanah atau pembentukan ulang dengan bahan-bahan

    berbutir.

    Pelapisan baru untuk saluran tersebut

    Perbaikan dengan pasangan batu kosong atau bronjong.

    Pekerjaan cetakan dan penunjang dari kayu harus disediakan menurut kebutuhan dan

    semua tanah-tanah serta bahan-bahan lain lebihan dibuang dari tempat tersebut.

    BAB 2.3 SALURAN TANAH BARU, TERBUKA

    2.3.1 Umum

    1) Uraian

    Pekerjaan ini terdiri dari pembangunan saluran tanah baru yang mencapai garis, tingkat

    dan profil seperti yang ditunjukkan pada gambar atau di lapangan.

    Pekerjaan tersebut juga meliputi setiap pemindahan lokasi atau menjaga selokan atau

    saluran irigasi yang terganggu selama pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan kontrak,

    memasang gebalan rumput pada dasar saluran untuk mengurangi kecepatan air dan

    memperkecil erosi.

    2) Toleransi ukuran

    a. Alinyemen saluran yang jadi dan profil potongan melintang tidak boleh berbeda dari

    yang ditentukan atau disetujui lebih dari 5 cm pada setiap titik.

    b. Ketinggian terakhir pada dasar saluran tidak boleh berbeda lebih dari 2 cm pada

    setiap titik dan dasar saluran tersebut harus cukup halus serta rata untuk menjamin

    aliran air yang bebas tanpa terjadi empangan pada waktu aliran lambat.

    2.3.2 Pelaksanaan Pekerjaan

    1) Penyiapan lapangan

  • Spesifikasi Umum Jalan Kabupaten

    2 -4

    Lokasi, panjang, arah dan kemiringan yang diperlukan dari saluran yang harus digali

    beserta dengan semua lubang tangkapan dan kuala yang bersangkutan, harus dipatok di

    lapangan oleh kontraktor, sesuai dengan gambar-gambar kontrak serta petunjuk-petunjuk

    lainnya yang diberikan oleh Direksi Teknik.

    2) Galian Saluran

    a. Galian untuk saluran termasuk pembentukan, peningkatan dan perapihan tebing

    samping harus dilaksanakan sesuai dengan gambar-gambar kontrak serta petunjuk-

    petunjuk lainnya yang diberikan oleh Direksi Teknik di lapangan.

    b. Semua bahan-bahan dari galian harus dipindahkan dari lapangan ke tempat

    pembuangan yang disetujui oleh Direksi Teknik. Garis dan profil akhir saluran harus

    diselesaikan sampai disetujui oleh Direksi teknik serta setiap penyesuaian atau

    setiap perbaikan pekerjaan untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan atau

    penyimpangan-penyimpangan harus dilaksanakan sesuai dengan perintah Direksi

    Teknik.

    3) Jalan Air yang ada

    a. Kali kecil atau kanal asli di sekitar tempat kerja tidak boleh diganggu tanpa

    persetujuan dari Direksi Teknik

    b. Bahan-bahan yang mengendap dalam kali atau kanal sebagai hasil dari pekerjaan-

    pekerjaan drainase harus disingkirkan bila pekerjaan tersebut telah diselesaikan atau

    pada waktu lain seperti yang diminta oleh Direksi Teknik.

    c. Bila jalan air yang ada harus dipindahkan karena pelaksanaan pekerjaan dalam

    kontrak alinyemen baru jalan air tersebut harus memelihara kemiringan dasar dan

    profil yang ada, terkecuali diminta lain oleh Direksi Teknik.

    2.3.3 Cara Pengukuran Pekerjaan

    a. Galian saluran tanah harus dicukur untuk pembayaran dalam meter kubik sebagai

    volume tanah yang sebenarnya disingkirkan dan diakui oleh Direksi teknik yang

    diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan Drainase.

    b. Kelebihan galian dari yang ditunjukkan dalam gambar atau dari yang diperintahkan

    oleh Direksi Teknik tidak boleh diukur atau dibayar.

    c. Bila ditemukan atau digali batu-batu (seperti yang dinyatakan dalam Bab 3.1.1 (batu

    tersebut harus diukur dan dibayar sebagai galian Batu di bawah item pembayaran

    3.1.2 spesifikasi ini).

    2.3.4 Dasar Pembayaran

    Volume-volume yang diberikan di atas akan dibayar atas dasar Harga Kontrak per satuan

    pengukuran bagi item pembayaran yang tercantum di bawah.

    Harga dan pembayaran tersebut merupakan kompensasi penuh untuk melaksanakan

    semua pekerjaan kontrak termasuk pembersihan, galian, pembentukan kembali dan

    penyelesaian saluran tanah serta kanal-kanal mencapai tingkat , garis dan profil akhir.

  • Spesifikasi Umum Jalan Kabupaten

    2 -5

    Nomor item Pembayaran U R A I A N Satuan Pengukuran

    2.3.1

    Galian saluran Tanah dan

    Kanal

    Meter kubik

    BAB 2.4 SALURAN DILAPISI

    2.4.1 Umum

    1) Uraian

    Pekerjaan ini terdiri dari membangun saluran baru atau rekonstruksi aluran yang ada dan

    memberikan satu lapisan pasangan batu sebagaimana ditunjukkan dalam gambar atau

    seperti yang diperintahkan oleh Direksi Teknik di lapangan.

    Pekerjaan tersebut juga termasuk setiap pemindahan atau penjagaan aliran air, kanal

    irigasi atau jalan air yang ada, yang terganggu selama pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan

    kontrak.

    2) Toleransi Ukuran

    a. Ketinggian final dasr saluran tidak boleh berbeda lebih dari 1 cm dari yang ditentukan

    pada setiap titik dan harus cukup halus serta bgentuknya rata untuk menjaminaliran

    air yang bebas.

    b. Alinyemen aliran dan profil potongan melintang akhir tidak boleh berbeda lebih dari 5

    cm dari yang ditentukan pada setiap titik.

    c. Permukaan masing-masing batu muka pasangan batu pelapisan tidak boleh berbeda

    lebih dari 3 cm darim permukaan normal.

    d. Ketebalan pasangan batu harus seperti yang ditunjukkan pada gambar standard an

    tidak boleh kurang dari 20 cm, terkecuali dinyatakan secara tertulis.

    3) Penjadwalan Pekerjaan

    Selokan mula-mula harus dibentuk lebih kecil dari penampang melintang yang

    direncanakan. Pembentukan akhir untuk persiapan pembuatan lapisan serta perbaikan

    kerusakan yang mungkin terjadi selama pelaksanaan, baru dikerjakan sesudah tempat-

    tempat sambungan dan elevasinya sudah disiapkan.

    4) Contoh-Contoh Bahan

    Contoh-contoh bahan yang digunakan termasuk semen, pasir dan batu untuk pekerjaan

    pasangan batu harus diperiksa dan disetujui oleh Direksi Teknik sebelum pekerjaan

    dimulai.

    5) Perbaikan-Pekerjaan yang tidak memuaskan

    Setiap bagian pekerjaan yang menunjukkan ketidakteraturan atau cacat-cacat

    dikarenakan jeleknya penanganan atau gagalnya kontraktor untuk mematuhi persyaratan

    spesifikasi harus diperbaiki oleh kontraktor sampai memuaskan Direksi Teknik tanpa ada

    biaya tambahan.

  • Spesifikasi Umum Jalan Kabupaten

    2 -6

    2.4.2 Bahan-bahan

    1) Urugan kembali dengan bahan terpilih untuk pelapisan saluran

    Urugan kembali yang digunakan sebagai bahan dasar dan perbaikan bagian di bawah

    pelapisan pasangan batu harus dari pasir, kerikil berpasir atau bahan berbutir bergradasi

    baik yang disetujui lainnya dengan ukuran batu maksimum 20 mm, semuanya seperti

    ditentukan pada Bab 2.7.

    2) Bahan Filter

    Bahan-bahan untuk membuat lapisan dasar menyerap air, kantong-kantong filter ataupun

    lubang pelepasan pada pelapisan pekerjaan batu yang disetujui harus keras, awet, bahan

    berbutir yang memenuhi persyaratan gradasi yang ditentukan pada Bab 2.7.

    3) Pasangan Batu dengan Siar

    a. Batu

    Batu tersebut harus batu lapangan dengan permukaan kasar atau batu sumber (quarry)

    kasar yang keras dalam kondisi baik, awet dan mutunya padat, tahan terhadap daya

    perusakan air, serta sepenuhnya cocok digunakan sebagai pasangan batu, semuanya

    seperti ditentukan pada Bab 8.1 Spesifikasi ini untuk pasangan batu dengan siar.

    b. Adonan (Mortar)

    Adonan terdiri dari semen Portland (PC) dicampur dengan agregat halus atau pasir kasar

    dalam satu perbandingan 1 semen dan 3 agregat/pasir, terkecuali ditentukan lain oleh

    Direksi Teknik.

    c. Kelas Beton K125

    Bila diperlukan beton yang digunakan untuk dasr dari pasangan batu harus dari kelas K-

    125 yang sesuai dengan Spesifikasi Bab 7.1 ini.

    2.4.3 Pelaksanaan Pekerjaan

    1) Penyiapan Lapangan

    Lokasi, panjang, garis batas dan kemiringan yang diperlukan dari semua saluran-saluran

    yangb harus digali dan dilapisi, bersama-sama dengan semua lubang tangkapan dan

    kuala yang berkaitan, harus dipatok di lapangan oleh Kontraktor sesuai dengan rincian

    pelaksanaan yang ditunjukkan pada gambar rencana atau seperti yang diperintahkan oleh

    Direksi teknik serta harus diperiksa dan mendapat persetujuan Direksi Teknik sebelum

    pelaksanaan pekerjaan dimulai.

    2) Pelaksanaan Pelapisan Pasangan Batu dengan Siar

    a. Persiapan Pondasi

    i. Ketinggian permukaan pondasi untuk saluran harus dipasang dan digali sampai

    kedalaman yang ditunjukkan pada gambar rencana atau seperti yang

    diperintahkan oleh Direksi Teknik di lapangan untuk menjamin bahwa satu

    permukaan yang baik dan memadai dapat diperoleh.

  • Spesifikasi Umum Jalan Kabupaten

    2 -7

    ii. Bila diperintahkan demikian oleh Direksi Teknik, bahan lantai kerja yang disetujui

    harus diletakkkan dan dipadatkan di tempatnya.

    iii. Kecuali ditentukan lain atau ditunjukkan pada gambar rencana, dasar pondasi

    untuk pelapisan pekerjaan batu harus normal (tegak lurus) atau dipotong

    bertangga tegak lurus pada permukaan dinding.

    iv. Bila ditunjukkan pada gambar rencana atrau diminta lain oleh Direksi Teknik,

    satu pondasi atau alas pondasi dari beton akan diperlukan.

    b. Pemasangan dan Penyelesaian Akhir Batu dengan Siar

    Setelah disetujui penyiapan pekerjaan pondasi, pelapisan pasangan batu dengan

    siar akan dibangun sebagaimana ditentukan dalam Bab 8.1 Spesifikasi ini.

    c. Pemasangan Urugan

    i. Urugan kembali dengan bahan terpilih sebagaimana ditentukan harus dipasang

    dan dipadatkan dalam lapisan yang merata di bawah pasangan batu atau

    dimana saja sebagaimana diperintahkan oleh dan mendapat persetujuan Direksi

    Teknik.

    ii. Bahan alas filter sebagaimana ditentukan harus dipasang dan dipadatkan dalam

    lapisan tidak melebihi 15 cm tebalnya dans esuai dengan gambar rencana atau

    menurut perintah Direksi Teknik.

    3) Penyiapan Jalan Air Yang Ada

    a. Aliran atau kanal asli di sekitar tempat kerja kontrak ini tidak boleh diganggu tanpa

    mendapat persetujuan dari Direksi Teknik.

    b. Jika suatu galian dalam dasar aliran diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan yang

    baik, kontraktor pada selesainya pekerjaan drainase harus mengurug kembali dan

    memperbaiki galian tersebut.

    c. Bahan-bahan yang mengendap dalam daerah aliran tersebut dari pondasi atau

    galian-galian lainnya harus disingkirkan sepenuhnya pada penyelesaian

    pembangunan.

    4) Relokasi Jalan Air

    Bila stabilisasi tanggul atau pekerjaan-pekerjaan permanent lainnya diperlukan untuk

    kontrak tersebut menyebabkan penyumbatan yang tidak dapat dihindarkan atau secara

    sebagian menyumbat suatu jalan air yang ada, maka jalan air tersebut harus direlokasi

    (dipindahkan) untuk menjamin aliran air tidak terhalangi lewat pekerjaan tersebut pada

    semua tingkatan aliran yang biasa. Relokasi jalan air tersebut akan memelihara

    kemiringan dasar kanal yang ada dan harus diarahkan sedemikian sehingga tidak terjadi

    gerusan terhadap pekerjaan itu atau terhadap hak milik di sekitarnya.

    2.4.4 Cara Pengukuran dan Pembayaran

    Tidak ada persyaratan yang dibuat untuk pengukuran dan pembayaran saluran dilapisi di

    bawah bab ini. Akan tetapi pekerjaan konstruksi untuk saluran dilapisi harus diukur dan

    dibayar di bawah item pembayaran dari spesifikasi-spesifikasi yang terpisah berikut ini.

  • Spesifikasi Umum Jalan Kabupaten

    2 -8

    1) Galian untuk pembangunan saluran batu dilapisi atau rekonstruksi harus diukur

    dalam meter kubik dan dibayar sebagai galian drainase di bawah item pembayaran

    2.3.1 spesifikasi ini.

    2) Pelapisan pasangan batu untuk saluran-saluran harus diukur dalam meter kubik dan

    dibayar sebagao pasangan batu dengan siar di bawah item pembayaran 8.1.1

    spesifikasi ini.

    3) Bahan-bahan urugan kembali yang porous atau bahan dasar filter harus diukur dala

    meter kubik dan dibayar sebagai bahan drainase porous di bawah item pembayaran

    2.7.1 spesifikasi ini.

    4) Beton dalam pondasi atau penopang pondasi harus diukur dalam meter kubik dan

    dibayar sebagai beton tidak bertulang di bawah item pembayaran 7.1.2 spesifikasi

    ini.

    BAB 2.5 GORONG-GORONG PIPA BETON

    2.5.1 U m u m

    1) Uraian

    Pekerjaan ini terdiri dari perbaikan, perpanjangan, pengantian atau pembangunan baru

    gorong-gorong pipa beton bertulang atau tanpa tulang, termasuk tembok kepala,

    bangunan inlet (masuk) dan outlet (pelepasan) serta pekerjaan-pekerjaan pelindung yang

    berkaitan dengan gerusan, semuanya sesuai denga gambar rencana dan spesifikasi ini,

    dan lokasinya ditunjukkan oleh Direksi Teknik.

    2) Pengaturan (pematokan) di lapangan dan lokasi pekerjaan

    a. Gorong-gorong barun yang ditempatkan di lapangan ditunjukkan pada gambar-

    gambar kontrak. Lokasi dan ketinggian final akan diputuskan oleh Direksi teknik di

    lapangan dan kontraktor harus melakukan suatu pekerjaan survey tambahan

    sebagaimana diminta oleh Direksi teknik, untuk mementukan persyaratan gorong-

    gorong mengenai ketinggian dan garis batas.

    b. Pekerjaan perbaikan gorong-gorong harus dilaksanakan sesuai dengan jadwal

    pekerjaan yang ditunjukkan dalam dokumen kontrak dan sebagaimana diperintahkan

    oleh Direksi teknik, termasuk suatu pekerjaan perbaikan tambahan yang mungkin

    ditemukan dim lapangan selama pekerjaan rehabilitasi drainase.

    3) Penjadwalan pekerjaan

    a. Tidak ada pekerjaan gorong-gorong boleh dimulai sebelum diberikan persetujuan

    oleh Direksi Teknik mengenai lingkup pekerjaan.

    b. Tidak ada pekerjaan perkerasan atau bahu jalan akan dilaksanakan sampai seluruh

    pekerjaan gorong-gorong untuk bagian proyek tersebut diselesaikan.

    4) Contoh-contoh bahan

  • Spesifikasi Umum Jalan Kabupaten

    2 -9

    a. Contoh-contoh bahan yang digunakan termasuk agregat beton, pasir beton,

    penulangan beton, cetakan pipa beton, harus diperiksa dan mendapat persetujuan

    dari Direksi teknik sebelum pekerjaan dimulai.

    b. Contoh pipa beton bertulang harus diserahkan untuk pemeriksaan dan pengujian

    sebagaimana diminta oleh Direksi Teknik dan harus diterima sampai memuaskan

    sebelum digunakan di lapangan.

    2.5.2 Bahan-Bahan

    1) Beton

    Beton yang digunakan pada setiap pekerjaan struktural yang diuraikan dalam bagian ini

    harus memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam Bab 7.1 spesifikasi ini untuk kelas-

    kelas beton berikut :

    Kelas K 225 : Struktur dan pipa gorong-gorong beton bertulang

    Kelas K 175 : Pelat pondasi dan dinding-dinding

    Kelas K 125 : Pondasi beton massa dan pembungkus pipa gorong-gorong

    2) Baja Tulangan untuk Beton

    Semua baja tulangan yang digunakan dalam pekerjaan harus memenuhi persyaratan

    yang ditentukan dalam Spesifikasi Bab 7.2 ini.

    3) Pipa Beton

    a. Semua pipa-pipa beton harus pracetak dan didapat dari satu pabrik yang disetujui,

    terkecuali diperintahkan lain oleh Direksi teknik untuk pencetakan di lapangan.

    b. Pipa Beton bertulang secara umum harus memenuhi spesifikasi AASHTO No. M170

    dan disesuaikan dengan gambar-gambar standar.

    c. Pipa-pipa beton tak bertulang secara umum harus memenuhi spesifikasi AASHTO

    no.M86 (tabel 1A) dan disesuaikan dengan gambar-gambar standar. Pipa beton tak

    bertulang harus dibatasi sampai satu diameter dalam maksimum 80 cm.

    d. Atas dasar persetujuan Direksi Teknik, kontraktor dapat mencetak pipa beton tidak

    bertulang di lapangan, yang konstruksinya harus sepenuhnya sesuai dengan

    spesifikasi ini serta dengan cetakan pipa dan baja yang harus diperiksa dan disetujui

    oleh Direksi Teknik sebelum digunakan.

    4) Pasangan Batu

    Bahan-bahan pasangan batu yang digunakan untuk dinding dan kepala gorong-gorong

    serta struktur tumpuan beban harus memenuhi persyaratan umum untuk pasangan batu,

    bab 7.4 spesifikasi ini.

    Kualitas batu harus mendapat persetujuan Direksi teknik sebelum digunakan di lapangan.

    5) Bahan Alas (dasar)

  • Spesifikasi Umum Jalan Kabupaten

    2 -10

    Bahan-bahan berbutir untuk alas atau untuk mengurug kembali gorong-gorong pipa dan

    struktur lainnya terdiri dari kerikil dan pasir bergradasi yang memenuhi persyaratan

    Spesifikasi Bab 2.7 ini.

    6) Urugan Kembali

    Bahan timbunan yang digunakan untuk mengurug kembali sekeliling pipa dan di belakang

    dinding kepala harus memenuhin persyaratan Bab 3.2 Urugan dari spesifikasi ini.

    2.5.3 Pelaksanaan Pekerjaan

    1) Penyiapan Lapangan

    Galian dan penyiapan parit-parit serta pondasi untuk gorong-gorong pipa dan dinding

    kepala harus dilaksanakan sesuai dengan persyaratan dalam Bab 3.1 Galian dan

    persyaratan-persyaratan selanjutnya yang diberikan dalam spesifikasi ini.

    Bahan-bahan alas (dasar) untuk pipa gorong-gorong harus ditempatkan sesuai dengan

    persyaratan Spesifikasi Bab 2.7.

    2) Pemasangan Pipa Gorong-Gorong

    a. Pipa gorong-gorong tersebut harus diletakkan secara hati-hati, dengan ujung alur di

    bagian yang tinggi dan ujung lidah sepenuhnya masuk ke dalam alur yang

    bersangkutan dan tepat dengan garis dan kemiringan yang diperlukan.

    b. Sebelum bagian berikutnya diletakkan, separuh bagian bawah lidah masing-masing

    bagian berikutnya harus diplester di permukaan bagian dalam dengan adukan semen

    dengan ketebalan yang cukup untuk menyatukan permukaan dalam pipa yang

    berbatasan tepat dan rata. Pada saat yang sama separuh bagian atas lidah dari pipa

    berikutnya harus diplester sama dengan adukan.

    c. Setelah pipa tersebut diletakkan, sambungan yang masih tersisa harus diisi dengan

    adukan dan adukan tambahan yang cukup dan harus digunakan sehingga rongga

    sekelilingnya terisi penuh. Bagian dalam sambungan harus disapu dan diselesaikan

    dengan halus. Adukan pada bagian luar harus tetap basah selamaq dua hari sampai

    Direksi Teknik mengijinkan pelaksanaan urugan kembali.

    3) Pengurugan dan Pemadatan

    a. Pengurugan kembali dan pemadatan di sekelilingnya dan di atas gorong-gorong

    harus dilaksanakan sebagaimana ditentukan secara rinci dalam Bab 3.2 Urugan,

    menggunakan bahan-bahan terpilih yang disetujui oleh direksi Teknik. Bahan-bahan

    tersebut harus terdiri dari tanah atau kerikil, bebas dari gumpalan lempung dan

    benda tumbuh-tumbuhan serta berisi batu-batu yang tidak tertahan pada saringan 25

    mm.

    b. Urugan tersebut diberikan dengan ketebalan minimum 30 cm di atas puncak pipa

    dan satu jarak minimum satu setengah diameter dari sumbu pipa pada kedua sisi

    kecuali dalam parit. Perhatian khusus harus diberikan untuk menjamin bahwa urugan

    kembali di bawah pinggang pipa dipadatkan dengan baik.

  • Spesifikasi Umum Jalan Kabupaten

    2 -11

    c. Alat pemadatan tanah yang berat tidak boleh beroperasi lebih dekat dari 1,50 meter

    kepada gorong-gorong, sampai gorong-gorong tersebut telah selesai ditutup setebal

    paling sedikit 60 cm di atas puncak pipa.

    d. Alat pemadatan ringan boleh dioperasikan di dalam batas-batas di atas, asalkan

    urugan kembali tersebut telah dipasang dan dipadatkan dan memberikan penutup

    minimum 30 cm di atas puncak pipa. Walaupun demikian, kontraktor harus

    bertanggung jawab untuk memperbaiki kerusakan akibat operasi tersebut.

    4) Beton Pembungkus Pipa

    Pipa-pipa harus dibungkus denganb beton yang sesuai dengan rincian yang ditunjukkan

    pada gambar rencana atau seperti diperintahkan oleh direksi Teknik jika ketebalan

    penutup yang harus dipasang lebih besar dari ketebalan minimum atau kurang dari

    ketebalan minimum yang ditunjukkan pada gambar atau dalam spesifikasi pabrik pipa

    untuk ukuran dan kelas pipa yang khusus.

    5) Dinding Kepala Gorong-Gorong dan Bangunan Pelengkap

    Kecuali secara lain ditunjukkan pada gambar, bangunan lapis dinding pelimpah dan

    bangunan pelindung gerusan yangb berkaitan dengan bangunan gorong-gorong yang

    tidak diperlukan untuk memikul beban struktural yang berat, harus dibangun dengan

    pasangan batu dengan siar. Kepala gorong-gorong dan dinding sayap harus dibangun

    menggunakan pasangan batu plesteran (lihat Bab 7.4).

    6) Memperpanjang Gorong-Gorong yang Ada

    Bila perpanjangan gorong-gorong yang ada memerlukan dinding kepala, dinding sayap

    atau bangunan-bangunan lama lainnya yang berkaitan, bagian-bagian tersebut harus

    dibongkar dengan hati-hati dengan satu cara untuk menghindari kerusakan-kerusakan

    pipa atau elemen-elemen struktural yang harus tinggi. Jika terjadi kerusakan pada

    gorong-gorong yang direncanakan untuk tetap ada, bagian-bagian yang rusak harus

    diganti atas beban biaya kontraktor.

    2.5.4 Cara Pengukuran Pembayaran

    1) Volume-volume yang harus diukur untuk pembayaran bagi gorong-gorong pipa

    beton, berupa jumlah meter panjang gorong-gorong pipa baru yang dipasang atau

    diperpanjang, diukur dari ujung ke ujung pipa.

    2) Dinding kepala dan dinding sayapserta streuktur lainnya yangb berkaitan yang

    dibangun dengan pasangan batu atau beton akan diukur untuk pembayaran dalam

    meter kubik pekerjaan yang selesai dan diterima sesuai dengan item-item

    pembayaran secara terpisah yang dimasukkan dalam spesifikasi ini.

    3) Penyediaan untuk galian dalam batu akan dibuatkan di bawah item pembayaran

    terpisah nomor 3.1.2. Akan tetapi tidak ada pengukuran terpisah untuk pembayaran

    yang akan dibuat untuk setiap galian lain atau pekerjaan urugan lain. Biaya

    pekerjaan tersebut dianggap sudah termasuk dalam pelaksanaan pekerjaan gorng-

  • Spesifikasi Umum Jalan Kabupaten

    2 -12

    gorong pipa beton dan harus sudah dimasukkan dalam harga penawaran untuk

    gorong-gorong dan untuk berbagai bahan-bahan pembangunan yang digunakan.

    4) Penyediaan untuk bahan alas berbutir terpilih atau bahan filter harus dibuat di bawah

    item pembayaran yang terpisah nomor 2.7.1.

    2.5.5 Dasar Pembayaran

    Volume gorong-gorong pipa yang diukur sebagaimana diberikan di atas, akan dibayar

    pada harga kontrak per satuan pengukuran yang bersangkutan bagi masing-masing item

    pembayaran yang tercantum di bawh dan ditunjukkan dalam Daftar Penawaran.

    Harga-harga dan pembayaran ini akan merupakan kompensasi penuh bagi pengadaan

    dan pemasangan semua bahan-bahan dan untuk galian serta pembuangan bahan-bahan,

    pemadatan, pekerjaan acuan, urugan kembali, lubang pelepasan dan semua biaya-biaya

    lainnya yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan yang baik yang diuraikan dalam

    spesifikasi ini.

    Nomor Item Pembayaran

    U R A I A N Satuan Pengukuran

    2.5.1 GORONG-GORONG PIPA BETON BERTULANG

    (1) Diameter dalam, 60 cm

    (2) Diameter dalam, 80 cm

    (3) Diameter dalam, 100 cm

    (4) Diameter dalam, 120 cm

    meter panjang

    meter panjang

    meter panjang

    meter panjang

    2.5.2 GORONG-GORONG PIPA BETON TANPA TULANG

    (1) Diameter dalam, 60 cm

    (2) Diameter dalam, 80 cm

    meter panjang

    meter panjang

    BAB 2.6 GORONG-GORONG PIPA BAJA BERGELOMBANG

    2.6.1 Umum

    (1) Uraian

    Pekerjaan ini terdiri dari perbaikan, perpanjangan, penggantian atau pembangunan baru

    pipa baja bergelombang termasuk pembuatan bangunan dinding kepala, bangunan inlet

    dan outlet dan pekerjaan-pekerjaan perlindungan gerusan yang bersangkutan, semuanya

    sesuai dengan gerusan yang bersangkutan, semuanya sesuai dengan gambar-gambar

    dan pada lokasi yang ditunjukkan oleh Direksi Teknik.

    (2) Pematokan dan Pengukuran di Lapangan serta Lokasi Pekerjaan

    a. Gorong-gorong baru harus ditempatkan di lapangan yang ditunjukkan pada gambar-

    gambar kontrak. Lokasi dan permukaan akhir akan diputuskan oleh Direksi Teknik di

    lapangan dan Kontraktor harus melaksanakan suatu pekerjaan survai tambahan

    sebagaimana dimintakan oleh Direksi Teknik, untuk menentukan persyaratan

    gorong-gorong terhadap garis batas dan permukaannya.

  • Spesifikasi Umum Jalan Kabupaten

    2 -13

    b. Pekerjaan perbaikan gorong-gorong dari pipa baja bergelombang harus dilaksanakan

    sesuai jadwal (schedule) pekerjaan yang ditunjukkan dalam dalam gambar kontrak

    dan sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Teknik, termasuk setiap pekerjaan

    perbaikan tambahan yang mungkin ditemukan di lapangan selama pelaksanaan

    pekerjaan rehabilitasi drainase.

    (3) Penjadwalan Pekerjaan

    a. Tidak ada pekerjaan gorong-gorong boleh dimulai sebelum mendapat persetujuan

    DireksiTeknik mengenai ruang lingkup pekerjaan.

    b. Tidak ada pekerjaan perkerasan dan bahu jalan yang boleh dilaksanakan sebelum

    semua pekerjaan gorong-gorong untuk bagian proyek yang bersangkutan telah

    diselesaikan.

    (4) Perbaikan Pekerjaan Yang Tidak Memuaskan

    Setiap bagian pekerjaan yang menunjukkan ketidak-teraturan atau cacat-cacat karena

    jeleknya penanganan atau gagalnya Kontraktor mematuhi persyaratan spesifikasi, harus

    dibetulkan dengan perbaikan atau penggantian atas beban biaya Kontraktor, sampai

    memuaskan Direksi Teknik.

    2.6.2 Bahan-Bahan

    (1) Pipa Baja Bergelombang

    Pipa Baja Bergelombang dan sabuk penyambung (coupling bands) yang berkaitan serta

    bahan-bahan penyambungan, harus berupa besi atau baja bergelombang yang dilapisi

    seng dan memenuhi Spesifikasi AASHTO No. M36.

    (2) Pasangan Batu

    Bahan-bahan yang digunakan untuk dinding kepala pasangan batu beserta struktur yang

    berkaitan harus memenuhi persyaratan umum untuk pasangan batu Bab 7.4 Spesifikasi

    ini. Kualitas batu harus mendapat persetujuan Direksi Teknik, sebelum digunakan di

    lapangan.

    (3) Bahan Alas Dasar

    Bahan bahan berbutir untuk alas (dasar) atau urugan kembali pada gorong gorong

    pipa dan struktur lainnya harus terdiri dari kerikil dan pasir bergradasi yang memenuhi

    persyaratan Bab 2.7 Spesifikasi ini.

    (4) Bahan timbunan yang di gunakan untuk urugan kembali di sekeliling pipa pipa dan di

    belakang dinding kepala harus memenuhi persyaratan-persyaratan Spesifikasi Bab 3.2

    Urugan

    2.6.3 Pelaksanaan Pekerjaan

    (1) Penyiapan Lapangan

  • Spesifikasi Umum Jalan Kabupaten

    2 -14

    a. Galian dan penyiapan parit beserta pondasi untuk gorong-gorong pipa dan dinding

    kepala harus dilaksnakan sesuai dengan persyaratan dalam Bab 3.1 Galian dan

    persyaratan lebih lanjut yang diberikan dalam spesifikasi ini.

    b. Bahan alas (dasar) untuk pipa gorong-gorong harus ditempatkan sesuai dengan

    persyaratan Bab 2.7 dengan menyediakan satu pondasi yang keras dan rata untuk

    pipa baja.

    c. Setiap batu bongkahan atau batu brangkal yang di temukan dalam mempersiapkan

    pondasi untuk pipa baja, harus dipotong dan di buang sampai kedalaman 20 cm, dan

    tanah dasar tersebut diurug kembali serta dipadatkan mencapai ketinggian yang

    benar dengan bahan-bahan urugan yang cocok.

    d. Pada umumnya garis batas galian untuk gorong-gorong pipa baja harus diperiksa

    terhadap daerah keras dan daerah lunak serta pondasi dibuat serata mungkin

    beserta daerah-daerah lunak diganti dengan bahan-bahan yang cocok. Dimana

    dimintakan demikian dalam gambar rencana dan daftar penawaran atau

    sebagaimana diperintahkan oleh direksi Teknis di lapangan, bahan alas ( dasar)

    berbutir harus di tempatkan (dipasang) sampai kedalaman 15-30 cm yang diperlukan

    untuk mendukung satu pondasi yang mantap sesuai dengan persyaratan Bab 2.7.

    (2) Pemasangan Gorong-gorong Pipa Baja Bergelombang

    a. Pipa Baja Bergelombang dapat di rakit sebelumnya menjadi bagian-bagian di

    lapangan kerja atau di rakit di dalam parit yang sudah disiapkan.

    b. Pipa Baja Bergelombang yang dirakit sebelumnya menjadi bagian-bagian harus

    diturunkan ke dalam lubang (tempat) di atas pondasi yang telah di siapkan

    menggunakan tali sling. Bagian-bagian pipa rakitan tidak boleh berlebihan

    panjangnya sehingga akan terjadi pembungkukan (lendutan) sambungan-sambungan

    ketika penurunan ketempatnya dan harus diberikan perhatian untuk menghindari

    kerusakan diujung (dengan penjatuhan) selama pengangkutan atau pemasangan.

    c. Semua pipa baja bergelombang yang dirakit harus dibuat secara teliti, dengan sabuk

    penyambungan dipasang secara benar untuk menghindari tegangan yang berlebihan.

    (3) Pengurugan dan Pemadatan

    Pengurugan kembali dan pemadatannya di sekeliling dan di atas gorong-gorong pipa baja

    harus dilaksanakan sebagaimana secara umum diuraikan pada Bab 3.2 Urugan dan

    secara khusus sesuai dengan persyaratan Bab 2.5.3 (3) harus diberikan perhatian untuk

    menjamin bahwa bahan urugan ditempatkan dan dipadatkan dalam lapisan yang merata

    tidak melebihi tebal 15 cm secara bergantian bagi kedua sisi pipa untuk menjaga

    permukaan pemadatan dan penunjangan yang sama masing-masing sisi.

    (4) Bagian Ujung Dinding dan Gorong-Gorong Baja

    a. Perlakuan bagi ujung gorong-gorong pipa baja harus sesuai dengan persyaratan

    Direksi Teknik dan seperti dinyatakan dalam Daftar Penawaran. Bentuk alternatif

    penyesuaian akan meliputi :

  • Spesifikasi Umum Jalan Kabupaten

    2 -15

    Pra fabrikasi bagian ujung baja dengan atau tanpa pasangan batu kosong (rip-rap)

    dengan adukan atau bronjong.

    Dinding kepala pasangan batu.

    b. Bagian ujung baja harus diletakkan di atas bahan alas (dasar) yang dipadatkan dengan

    baik dan menyatu kepada ujung-ujung gorong-gorong pipa baja oleh sambungan yang

    dibaut yang sesuai dengan rekomendasi pabrik pembuat.

    c. Jika diperlukan dengan pasangan batu kosong atau bronjong, mereka harus diletakkan

    pada tebing sesuai dengan persyaratan Bab 8.1 untuk memberikan perlindungan

    terhadap erosi dan menunjang bagian ujung tersebut.

    d. Dinding kepala pasangan batu harus dibangun dengan sesuai dengan pesyaratan Bab

    7.4 untuk ujung inlet dan outlet pipa gorong-gorong sesuai tempat dan ketinggian yang

    diminta oleh Direksi Teknik.

    2.6.4 Cara Pengukuran

    1) Volume yang harus diukur untuk pembayaran bagi gorong-gorong pipa baja

    bergelombang harus berupa jumlah meter panjang struktur pipa baru atau yang

    diperpanjang yang dipasang, diukur dari permukaan dinding kepala bagian luar atau

    dari ujung ke ujung (tidak termasuk bagian akhir) pipa gorong-gorong yang tidak

    dilengkapi dengan dinding kepala.

    2) Bilamana dilengkapi dengan dengan bagian ujung (akhir), hal ini harus diukur dengan

    jumlah bagian individual (tersendiri).

    3) Dinding kepala dan dinding sayap dan struktur lainnya yang bersangkutan yang

    dibangun dengan pasangan batu atau beton harus diukur untuk pembayaran dalam

    meter kubik pekerjaan yang telah selesai dan diterima sesuai dengan item

    pembayaran terpisah yang dimasukkan dalam Spesifikasi ini.

    4) Pasangan batu kosong dengan siar dan bronjing harus diukur untuk pembayaran

    dalam meter kubik yang selesai dan diapasang, sesuai dengan item pembayaran

    terpisah nomor 8.2.2 dan 8.3.1 Spesifikasi ini.

    5) Pengukuran dan penyediaan untuk galian dalam batu akan dibuat di bawah item

    pembayaran nomor 3.1.2 akan tetapi tidak ada pengukuran untuk pembayaran yang

    terpisah yang dibuat untuk setiap pekerjaan galian lainnya atau urugan lainnya. Biaya

    untuk pekerjaan-pekerjaan tersebut akan dianggap sebagai incidental (sudah

    termasuk) dalam melaksanakan pekerjaan gorong-gorong pipa, dan akan

    dimasukkan dalam penawaran harga untuk gorong-gorong pipa baja bergelombang

    dan untuk berbagai bahan bangunan yang digunakan.

    6) Penyediaan untuk bahan berbutir pilihan atau bahan filter akan dibuat di bawah item

    pembayaran terpisah nomor 2.7.1.

    2.6.5 Dasar Pembayaran

  • Spesifikasi Umum Jalan Kabupaten

    2 -16

    Volume gorong-gorong pipa yang diukur sebagaimana diberikan di atas akan dibayar

    pada harga kontrak per satuan pengukuran yang bersangkutan untuk masing-masing item

    pembayaran yang dicantumkan di bawah ini dan ditunjukkan dalam Daftar Penawaran

    Harga-Harga dan pembayaran ini akan berupa kompensasi penuh untuk pengadaan dan

    pemasangan semua bahan-bahan, dan untuk galian serta pembuangan bahan-bahan,

    pemadatan, pekerjaan acuan, pengurugan kembali, lubang-lubang pelepasan dan semua

    biaya-biaya lainnya yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan yang baik yang

    diuraikan dalam Spesifikasi ini.

    Nomor Item

    Pembayaran

    U R A I A N Satuan

    Pengukuran

    2.6.1 GORONG-GORONG PIPA BAJA BERGELOMBANG

    (1) Diameter Nominal, 60 cm

    (2) Diameter Nominal, 80 cm

    (3) Diameter Nominal, 100 cm

    (4) Diameter Nominal, 120 cm

    (5) Diameter Nominal, 140 cm

    Meter panjang

    Meter panjang

    Meter panjang

    Meter panjang

    Meter panjang

    2.6.2 BAGIAN UJUNG BAJA BERGELOMBANG

    (1) Diameter Nominal, 60 cm

    (2) Diameter Nominal, 80 cm

    (3) Diameter Nominal, 100 cm

    (4) Diameter Nominal, 120 cm

    (5) Diameter Nominal, 140 cm

    Jumlah

    Jumlah

    Jumlah

    Jumlah

    Jumlah

    Catatan : Diameter nominal berdasarkan Standar Pabrik Pembuat

    BAB 2.7 DRAINASE POROUS

    2.7.1 Umum

    1) Uraian

    a. Pekerjaan ini terdiri dari memperoleh, mengangkut, menempatkan dan memadatkan

    bahan-bahan urugan berbutir yang porous yang diperlukan untuk lapisan alas (dasar)

    pipa gorong-gorong, saluran beton, beton porous dan saluran di bawah permukaan

    atau untuk mencegah penghanyutan atau penggerusan bagian halus tanah oleh

    rembesan air tanah. Pekerjaan tersebut juga meliputi pengadaan dan pemasangan

    pipa-pipa porous, saluran ubin dan anyaman filter tanah (geotekstil) jika diperlukan

    demikian.

    b. Bahan-bahan ini harus digunakan untuk maksud drainase yang penempatannya pada

    bagian belakang dinding kepala jembatan, dinding sayap, dinding penahan tanah,

    dinding rip-rap dan dinding bronjong serta dalam konstruksi perkerasan saluran

    bawah tanah, saluran pasangan beton, gorong-gorong, selimut pasir dan drainase

    vertikal untuk tujuan stabilisasi, filter ujung kaki talud dan pekerjaan sejenis lainnya.,

    yang sesuai dengan Spesifikasi ini atau sebagaimana diperintahkan oleh Direksi

    Teknik.

  • Spesifikasi Umum Jalan Kabupaten

    2 -17

    2) Toleransi Ukuran

    a. Profil akhir untuk drainase porous urugan berbutir tidak boleh berbeda dengan profil

    yang ditentukan atau profil yang disetujui lebih dari 2 cm.

    b. Kemiringan dan permukaan akhir untuk pipa dan bahan dasar saluran beton tidak

    boleh berbeda dengan yang ditentukan lebih dari 1 cm.

    c. Permukaan pondasi untuk urugan porous yang digunakan dalam selimut drainase

    harus rata dan teratur dan dengan satu kemiringan merata minimum 1 dalam 200.

    d. Kemiringan minimum dalam saluran yang dibangun dengan pipa porous harus 1:600.

    3) Penjadwalan Pekerjaan

    a. Bahan butiran drainase porous yang bersih harus dipasang segera sebelum

    penempatan bahan-bahan lapis ulang (overlay).

    b. Bahan-bahan butiran drainase porous untuk drainase pasir tegak harus ditempatkan

    dan dibentuk setelah lapisan-lapisan tanggul horisontal diletakkan (dipasang).

    4) Contoh-contoh

    a. Contoh-contoh bahan yang digunakan harus diperiksa dan disetujui oleh Direksi

    Teknik sebelum pekerjaan dimulai.

    b. Contoh-contoh pipa porous dan anyaman filter (geotekstil) harus disertai dengan

    Spesifikasi dan sertifikat pabrik.

    c. Contoh-contoh bahan urugan porous dan bahan filter harus disertai dengan hasil-

    hasil test gradasi yang dilakukan terhadap bahan tersebut.

    2.7.2 Bahan-Bahan

    (1) Persyaratan Umum

    a. Bahan urugan porous dan bahan dasar filter harus suatu bahan porous butiran

    bergradasi, dengan ukuran nominal maksimum harus sesuai dengan instruksi Direksi

    Teknik untuk menjamin bahwa pencucian bagian halus (fines) tidak akan terjadi.

    b. Filter anyaman plasik (geotekstil) harus suatu anyaman/tenunan geotekstil sintesis

    yang disetujui oleh Direksi Teknik.

    c. Pipa porous dan pipa lubang pelepasan.

    i. Pipa-pipa porous untuk drainase di bawah permukaan harus saluran b/s tanah liat,

    diameter dalam 100 mm, memenuhi persyaratan Spesifikasi AASHTO M179.

    ii. Pipa-pipa yang ditempatkan sebagai lubang pelepasan melalui dinding-dinding dan

    lapisan beton atau pasangan batu harus berdiameter 50 mm dan dibangun dari

    bahan yang awet, kuat dan disetujui oleh Direksi Teknik.

    (2) Persyaratan Gradasi

    a. Secara umum tabel-tabel berikut digunakan untuk menentukan batas-batas gradasi

    bagi bahan filter porous.

  • Spesifikasi Umum Jalan Kabupaten

    2 -18

    TABEL 2.7.1 PERSYARATAN GRADASI UNTUK BAHAN ALAS FILTER

    UKURAN

    SARINGAN (mm)

    % LOLOS

    KERIKIL PASIR

    75.0 100 -

    37.5 60 - 90 -

    4.75 0 - 10 100

    0.075 - Maks. 5

    TABEL 2.7.2 PERSYARATAN GRADASI BAHAN FILTER UNTUK SALURAN BAWAH

    TANAH YANG POROUS

    UKURAN SARINGAN (mm) % LOLOS

    9.5 100

    4.75 95 100

    1.18 45 80

    0.425 10 30

    0.15 2 - 10

    (3) Syarat-Syarat Kualitas untuk Bahan-Bahan Alas (Dasar)

    a. Bahan alas (dasar) untuk saluran pipa dan saluran beton serta gorong-gorong terdiri

    dari pasir bergradasi baik, kerikil berpasir atau batu pecah.

    b. Bahan alas (dasar) tersebut harus memenuhi syarat kualitas yang diberikan pada

    Tabel 2.7.3 kecuali diperintahkan lagi oleh Direksi Teknik.

    TABEL 2.7.3 SYARAT KUALITAS UNTUK BAHAN ALAS (DASAR)

    URAIAN SATUAN UJI

    Ukuran Partikel maksimum

    Lolos 0.075 mm (saringan No. 200)

    Batas Cair

    Indeks Plastisitas

    20 mm

    Maksimum 15 %

    Maksimum 25 %

    Maksimum 6 %

    2.7.3 Pelaksanaan Pekerjaan

    (1) Penempatan Urugan Porous

    a. Penempatan urugan porous di sekeliling pipa, saluran atau di belakang struktur harus

    dilaksanakan segera mengikuti penempatan pipa atau pemasangan struktur, dan

    harus dipadatkan dalam lapisan-lapisan tebal maksimum 15 cm sampai satu

    kepadatan yang disetujui sebesar 95% maksimum kepadatan kering (standar proctor)

    atau suatu kepadatan lainnya sebagaimana dimintakan oleh Direksi Teknik.

  • Spesifikasi Umum Jalan Kabupaten

    2 -19

    Pengurugan di atas bahan porous harus diselesaikan sesudah satu penundaan

    paling sedikit selama 10 hari, kecuali diperintahkan lain oleh Direksi Teknik.

    b. Dimana selimut drainase tipis urugan porous dipasang, urugan tersebut harus

    dipadatkan secara ringan dan ditutup dengan lapisan urugan tanah untuk pemadatan

    terakhir. Diberikan perhatian untuk melindungi selimut drainase dari kerusakan atau

    saling bercampur dengan urugan tanah.

    (2) Penempatan Bahan Alas (Dasar)

    Parit untuk saluran pipa gorong-gorong beton, saluran di bawah permukaan atau

    pekerjaan-pekerjaan sejenis yang memerlukan satu lapisan alas (dasar), harus digali

    yang secara umum sesuai dengan Spesifikasi Bab 3.1 ini, dan satu alas pondasi yang

    mantap disiapkan sampai ke tingkat untuk menerima bahan dasar. Tebal alas (dasar)

    untuk pipa-pipa tidak boleh kurang dari 10% diameter pipa atau saluran, dengan satu

    ketebalan minimum 5 cm.

    Alas dasar tersebut harus dipasang untuk membuat hubungan yang kokoh dari sisi bawah

    pipa dan memberikan penopangan yang merata dengan potongan ceruk-ceruk untuk

    sumbat dan sambungan kotak (socket).

    (3) Pemasangan Geotekstil

    Anyaman filter plastik geotekstil tersebut harus dipasang sesuai dengan rekomendasi

    pabrik pembuat.

    (4) Pemasangan Pipa Porous

    a. Urugan pipa porous sebagai alas dasar pipa porous harus diletakkan sebagaimana

    diuraikan pada Bab 2.7.3 (1) menggunakan gradasi seperti ditentukan dalam Tabel

    2.7.2.

    b. Pipa porous harus dipasang di atas dasar yang telah disiapkan dan ditempatkan pada

    posisi secara hati-hati terhadap alinyemen dan kemiringannya; meletakkan

    sambungan ujung dengan celah tidak melebihi 5 cm. Sambungan tersebut harus

    dibungkus dengan satu anyaman filter (geotekstil) yang disetujui, kemudian bagian

    sebelah atas juga dilindungi dengan kertas ter yang disetujui atau yang sejenis, dan

    kemudian ditutup dengan urugan porous seperti yang ditentukan pada Bab 2.7.3 (1).

    (5) Pembuatan Lubang Pelepasan (Weapholes)

    a. Lubang pelepasan harus dibuat sesuai dengan petunjuk Direksi Teknik, dan secara

    umum akan berjarak 2 meter terpisah dan bertangga vertikal 1 meter.

    b. Apabila kantong-kantong filter harus dibuat di belakang lubang pelepasan, bahan filter

    tersebut akan mencapai 30 cm ke dalam urugan yang normal, kecuali diperintahkan

    lain oleh Direksi Teknis.

    2.7.4 Pengendalian Mutu

    1) Pengujian Laboratorium

  • Spesifikasi Umum Jalan Kabupaten

    2 -20

    a. Pengujian harus dilakukan untuk masing-masing sumber pengdaan bahan filter

    urugan porous atau bahan alas agar supaya memenuhi persyaratan Spesifikasi ini.

    b. Contoh-contoh bahan harus diserahkan bersama-sama dengan data pengujian seperti

    dimintakan di bawah Bab 2.7.1 (4) dan harus mengacu kepada pengujian-pengujian

    laboratorium berikut ini :

    TABEL 2.7.4 TES LABORATORIUM UNTUK BAHAN DRAINASE POROUS

    TEST RUJUKAN TEST JENIS

    AASHTO BINA MARGA

    Analisa saringan agregat

    halus dan agregat kasar

    T27 PB 0201 76 Menentukan distribusi

    ukuran partikel dari

    partikel halus dan partikel

    kasar

    Jumlah bahan yang lebih

    halus dari saringan

    0.075 dalam agregat

    T11 PB 0208 76 Menentukan total volume

    bahan yang lebih halus

    dari saringan standar

    0.075 mm yang berada

    dalam agregat

    Menentukan batas cair

    dan batas plastik

    T89

    T90

    PB 0109 - 76

    PB 0110 - 76

    Tes plastisitas

    (2) Pengendalian Lapangan

    Tes pemadatan bahan urugan harus dilaksanakan selama pelaksanaan pekerjaan yang

    sesuai dengan perintah Direksi Teknis untuk memenuhi persyaratan Spesifikasi ini.

    Tes harus meliputi :

    Hubungan kepadatan kadar air - AASHTO T79

    Kepadatan di tempat - AASHTO T191

    2.7.5 Cara Pengukuran Pekerjaan

    (1) Bahan Urugan Porous, Filter dan Alas (Dasar)

    a. Bahan urugan porous, bahan selimut filter dan bahan alas dasar harus

    diklasifikasikan dan diukur sebagaimana tersebut di bawah bab ini hanya jika

    digunakan untuk tujuan khusus yang diuraikan dalam gambar dan Daftar Penawaran

    atau seperti diperintahkan dan diterima oleh Direksi Teknik secara tertulis.

    b. Volume bahan urugan porous, bahan filter dan bahan alas dasar harus diukur untuk

    pemabayaran beerupa jumlah meter kubik bahan dipadatkan mencapai bentuk dan

    profil yang disetujui. Setiap bahan yang dipasang yang melebihi dati yang diperlukan

    akan diperlakukan sebagai urugan terpilih atau urugan biasa yang mana yang sesuai

    untuk pengurugan kembali parit atau pondasi yang umum, dan tidak boleh diukur di

    bawah bab ini.

  • Spesifikasi Umum Jalan Kabupaten

    2 -21

    (2) Anyaman Filter Plastik (Geotekstil)

    Anyaman filter plastik (geotekstil) harus diukur dalam meter persegi atau luas yang ditutup

    (tanpa cadangan untuk tumpang tindih) semua menurut rekomendasi pabrik pembuat dan

    persetujuan Direksi Teknik.

    (3) Pipa-Pipa Porous

    Pipa porous akan diukur dalam meter panjang dari ujung ke ujung pipa yang dipasang

    menurut Spesifikasi dan persetujuan Direksi Teknik. Tidak ada pengukuran untuk

    pembayaran yang terpisah akan dibuat untuk penyediaan dan pemasangan filter

    anyaman (geotekstil) dan kertas ter (pembungkus) di atas sambungan-sambungan

    pekerjaan-pekerjaan demikian dimasukkan sebagai bagian dari pekerjaan untuk

    menyediakan dan memasang pipa-pipa porous.

    (4) Lubang Pelepasan (Weepholes)

    Tidak akan dibuatkan penyediaan bagi pembuatan lubang pelepasan (weepholes),

    pekerjaan tersebut diperlukan merupakan keharusan dan telah dimasukkan di dalam

    pembuatan dinding atau pelapisan.

    (5) Galian atau Urugan untuk Bahan Urugan Porous, Bahan Alas Dasar dan Bahan Filter

    atau Pekerjaan Drainase di bawah Permukaan.

    Terkecuali untuk galian batu (yang akan dicakup di bawah item pembayaran terpisah)

    tidak ada pengukuran untuk pembayaran akan dilakukan untuk pekerjaan galian dan

    pekerjaan urugan, pekerjaan demikian diperlukan sebagai kelengkapan (sudah termasuk)

    yang ada dalam melaksanakan pekerjaan untuk urugan kembali, bahan porous, bahan

    alas dasar dan bahan filter atau drainase di abwah permukaan, dan dimasukkan dalam

    daftar penawaran untuk pekerjaan-pekerjaan ini.

    2.7.6 Dasar Pembayaran

    Pekerjaan yang diukur seperti yang diberikan di atas akan dibayar pada Harga Kontrak

    per satuan pengukuran yang bersangkutan dengannya untuk masing-masing item

    pembayaran yang tercantum di bawah dan ditunjukkan dalam Daftar Penawaran. Harga

    dan pembayaran ini berupa kompensasi penuh untuk pengadaan dan pemasangan

    semua bahan-bahan, tenaga, alat dan semua biaya lainnya yang diperlukan untuk

    penyelesaian pekerjaan yang baik yang diuraikan dalam Spesifikasi.

    Nomor Item

    Pembayaran

    U R A I A N Satuan

    Pengukuran

    2.7.1 Bahan urugan porous, bahan selimut filter dan

    bahan alas dasar

    Meter kubik

    2.7.2 Ayaman Filter Plastik (Geotekstil) Meter persegi

    2.7.3 Pipa-Pipa Porous Meter panjang

  • Spesifikasi Umum Jalan Kabupaten

    2 -22

  • BAB III

    PEKERJAAN TANAH

    BAB 3.1 GALIAN

    3.1.1 Umum

    (1). Uraian

    a. Pekerjaan ini terdiri dari penggalian, penanganan, pembuangan atau penumpukan tanah atau batu ataupun

    bahan-bahan lainnya dari jalan kendaraan dan sekitarnya yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan kontrak

    yang memuaskan.

    b. Pekerjaan ini biasanya diperlukan untuk pembuatan jalan, air dan selokan-selokan, pembuatan parit atau

    pondasi pipa, gorong-gorong,saluran-saluran atau bangunan-bangunan lainnya, untuk pembuangan tana-tanah

    yang tidak cocok dan tanah selimut (bagian atas) untuk pekerjaan stabilisasi dan pembuangan tanah longsor,

    untuk bahan galian tanah konstruksi ataupun untuk pembuangan bahan-bahan buangan dan pada umumnya

    pembentukan kembali daerah jalan, sesuai dengan spesifikasi ini dan dalam pemenuhan yang paling

    bertangggung jawab terhadap garis batas, kelandaian dan potongan melintang yang ditunjukkan pada gambar

    rencana atau seperti diperintahkan oleh Direksi Teknik.

    c. Terkecuali untuk tujuan pembayaran, persyaratan bab ini berlaku untuk semua pekerjaan galian yang

    dilaksanakan dalam hubungan dengan kontrak , termasuk pekerjaan-pekerjaan yang yang berkaiatan dalam

    bab ini, dan semua galian diklasifikasikan dalam satu atau dua kategori :

    1) Galian Biasa

    2) Galian Batu

    (2) Definisi

    a. galian batu terdiri dari penggalian batu-batu besar dengan volume setengah kubik atau lebih besar atau macam-

    macam bahan padat yang menyatu dan keras yang dalam pendapat direksi teknik tidak praktis untuk digali tanpa

    menggunakan peralatan kerja pneumatik, bor atau bahn peledak. Ini tidak termasuk bahan batuan yang dalam

    pendpat direksi teknik dapat dibuat lepas dn dipecah-pecah oleh penggaruk hidrolis yang ditarik atau buldozer.

    b. Semua penggalian lain akan dianggap galian biasa.

    (3) Toleransi Ukuran

    Kelandaian, garis batas dan formasi akhir setrelah penggalian tidak boleh berbeda dan yang ditentukan lebih besar 2 cm

    pada setiap titik. Pekerjaan yang tidak memenuhi toleransi ini harus diperbaiki sehingga memuaskan Direksi teknik

    sesuai dengan sub bab 3.1.1 (6)

    (4) Pemeriksaan Lapangan

  • a. untuk setiap pekerjaan yang dibayar di bawah bab ini, ketinggian dan garis batasnya harus disetujui Direksi Teknis,

    sebelum kontraktor memulai pekerjaan.

    b. Sesudah masing-masing pengalian untuk lapis tanah dasar, formsi atau pondssi dipadatkan. Kontraktor harus

    memberitahukan hal tersebut kepada direksi teknik, dan tidak ada bahan atas dasar atau bahan laiannya boleh

    dipasang sampai direksi teknik memnyetujui kedalaman penggalian dan kualitas serta kekerasan bahan pondasi.

    5) Penjadwalan Pekerjaan

    a. Pembuatan parit atau penggalian lainnya memotong jalan kendaraaan harus dilaksanakan dengan cara

    menggunakan pelaksanaan ssetengah lebar atau secara lain diadakan perlindungan sehingga jalan tersebut dijaga

    tetap terbuka untuk lalulintas pada setiap waktu.

    b. Kontraktor harus menyerahkan kepada direksi teknik gambar rincian semua bangunan sementara yng diusulkan

    untuk digunakan, seperti penyanggaan, penguatan cofferdam (bendungan sementara)dinding pemutus aliran

    rembesan dan bangunan bangunan untuk pembelokan sementara aliran sungai serta harus untuk mendapatkan

    persetujuan direksi teknik atas gambar-gambar, sebelum melakukan pekerjaan galian yang akn dilindungi oleh

    bangunan-bangunan yang diusulkan tersebut.

    6) Penggunaan dan Pembuangan Bahan-bahan Galian

    a. Semua bahan-bahan yang cocok yang digali didalam batas-batas dan lingkup kerja proyek, dimana mungkin akan

    digunakan dengan cara yang paling efektif, untuk pembuatan formasi badan jalan atau untuk urugan kembali.

    b. Bahan-bahan galian yang berisikan tanah-tanah yang sangat organis, gambut berisikan akar-akar atau barang

    barang tumbuhan yang banyak, dan juga tanah yang mudah mengembang yang menurut pendapat direksi teknis

    akan menghalangi pemadatan bahan lapisan diatasnya atau dapat menimbulkan suatu penurunan yang tidak

    dikehendaki atau kehancuran, akan diklasifikasikan sebagai tidak cocok digunakan sebagai urugan dalam

    pekerjaan permanen.

    c. Setiap bahan yang melebihi kebutuhan untuk timbunan atas setiap bahan yang tidak disetujui direksi teknik menjadi

    bahan urugan yang cocok, harus dibuang dan diratakan dalam lapisan-lapisan yang tipis oleh kontraktor di luar

    Daerah Milik Jalan seperti yang diperintahkan oleh direksi teknik.

    d. Kontraktor akan bertanggung jawab untu semua penyelenggaraan dan biaya bagi pembuangan bahan-bahan

    lebihan atau bahan tidak cocok termasuk pengangkutannya dan mendapat izin dari pemilik atau penyewa lahan

    dimana buangan tersebut dilakukan(ditempatkan).

    7) Pengamanan Pekerjaan Galian

    a. Selama pekerjaan penggalian kemiringan galian yang stabil yang mampu menyangga bangunan-bangunan struktur

    atau mesin-mesin sekitarnya harus dijaga sepenuhnya serta harus dipasang penyangga dan penguat yang

    memadai bila permukaan galian yang tidak ditahan dengan cara laian dapat menjadi tidak stabil. Bila diperlukan

  • kontraktor harus menopang struktur-struktur disekitarnya yang mungkin menjadi tidak stabil atau menjadi

    berbahaya oleh pekerjaan galian

    b. Semua galian terbuka harus dipasang penghalang yang memadai untuk menghindari tenaga kerja atau lain-lainnya

    jatuh dengan tidak sengaja ke dalam galian dan setiap galian terbuka di dalam daerah badan jalan atau bahu jalan,

    sebagai tambahan harus di beri marka /tanda peringatan pada malam hari dengan drum di cat putih dengan lampu

    merah sehingga memuaskan direksi teknik.

    c. Kontraktor harus bertanggungjawab untuk mengadakan perlindung bagi setiap pipa bawahg tanah yang berfungsi,

    kabel-kabel, konduit atau struktur lainnya di bawah permukaan yang ditemukan dn bertanggung jwab untk biaya

    perbaikan setiap kerusakan yang disebabkan oleh operasinya.

    3.1.2 Pelaksanaan Pekerjaan

    (1) Prosedur umum

    a. Pekerjaan galian harus dilaksanakn dengan sekecil mungkin terjadi gangguan terhadap bahan-bahan di bawah dan

    di luar batas galia yang ditentukan sebelumnya

    b. Jika bahan yang terdapat pada permukaan garis formasi atau tanah dasar atau pondasi adalah lepas-lepas atau

    lunak atau secara lain tidak cocok menurut pendapat direksi teknik, bahn itu secara keseluruhan harus dipadatkan

    atau dibuang seluruhnya dan diganti dengan urugan yang cocok, seperti yang diperintahkan direksi teknik.

    c. Dimana batu lapisan keras atau bahan tidak dapat dihancurkan lainnnya ditemukan berada diatas garis formasi

    untuk saluran yang dilapis, atau pada ketinggian permukaan untuk perkerasan daan bahu jalan, atau diatas bagian

    dasar parit pipa atau galian pondasi struktur, bahan tersebut harus digali terus sedalam 20 cm sampai satu

    permukaan yang merata dan halus.

    d. Setiap bahan beban diatas harus disingkirkan dari tebing yang tidak stabil sebelum penggalian dan talud tebing

    harus dipotong menurut sudut rencana talud.

    Untuk tebing yang tinggi harus dibuatkan berm pada setiap ketingian tebing 5.0 m yang sesuai dengan gambar

    standar.

    e. Untuk perlindungan tebing terhadap erosi, harus dibuatkan saluran cut off (penutup aliran rembesan) dan saluran

    pada kaki tebing sebagimana yang ditunjukkan pada gambar rencana atau sebagimana yang diperintahkan oleh

    direksi lapangan. Daerah-daerah yang baru selesai digali, secepatnya harus dilindungi juga dengan penempatan

    lempengan rumput atau tanaman-tanaman lain yang disetujui.

    f. Sejauh mungkin dan seperti yang diperintahkan oleh direksi teknik, kontraktor harus menjaga galian tersebut bebas

    air dan harus melengkapi dengan pompa-pompa, perlalatan dan tenaga kerja serta membuat tempat air

    mengumpul, saluran sementara atau tanggul sementara seperlunya untu mengeluarkan atau membuang air dari

    daerah-daerah di sekitar galian.

    (2) Galian Untuk Struktur dan Pipa

  • a. Parit untuk pipa, gorong gorong atau saluran beton dan galian-galian untuk pondasi jembatan dan struktur lainnya,

    harus dari satu ukuran yang memungkinkan pemasangan bahan-bahan dengan baik pemeriksaaan pekerjaan dan

    memadatkan kembali urugan-urugan di bawah dan di sekitar pipa atau bangunan yang bersangkutan.

    b. Galian sampai permukaan akhir pondasi untuk mendukung struktur tidak boleh dilakukan sebelum pendukung

    (footing) terpasang.

    3) Penggalian untuk bahan galian

    a. Lubang-lubang bahan galian apakah berada dalam daerah milik jalan atau dimana saja, harus digali sesuai dengan

    ketentuan-ketentuan spesifikasi ini.

    b. Persetujuan untuk membuka daerah galian baru atau mengopersikan daerah galian yang ada, harus mendapat

    persetujuan direksisecara tertulis sebelum operasi galian dimulai.

    c. Pembuatan lubang-lubang harus dilarang atau dibatasi dimana lubang-lubang tersebut mungkin mengganggu

    drainase asli atau yang didisain.

    d. Disisi daerah yang miring, lubang-lubang galian bahan diatas sisi jalan yang lebih tinggi, harus dibuat landai dan

    dibuat mengalirkan air untuk membawa semua air permukaan ke saluran tepi dan gorong-gorong didekatnya tanpa

    terjadi genangan.

    e. Ujung dari lubang galian bahan tidak boleh lebih dekat dari 2 meter dari kaki satu tanggul atau 10 meter dari bagian

    puncak galian.

    f. Semua galian bahan atau sumber galian bahan yang digunakan untuk kontraktor harus ditinggalkan dlam kondisi

    yang rapih dan teratur dengan sisi dan talud yang stabil setelah pekerjaan selesai.

    4) Pembuangan bangunan sementara

    a. Kecuali diperintahkan lain oleh direksi teknik, semua struktur sementara seperti tanggul sementara atau penyangga

    penguat, harus dibongkar oleh kontraktor setelah selesaimya struktur permanen atau pekerjaaan lain yang mana

    galian itu telah dilaksanakan.

    b. Bahan galian yang dikumpulkan dari bangunan-bangunan sementara tersebut tetap menjadi milik kontraktor atau

    mungkin jika disetujui dianggap cocok oleh Direksi Teknik, disatukan dalam pekerjaan permanen dan dibayar

    dibawah item pembayaran yang relevan dimasukkan ke dalam daftar penawaran.

    c. Setiap bahan galian yang dapat diizinkan sementara dipasang di dalam satu jalan air, harus dibuang dalam satu

    cara sehingga tidak merusak jalan air tersebut.

    3.1.3 Cara Pengukuran

    (1) Galian yang dikecualikan dari pengukuran dan pembayaran

    Banyak pekerjaan dibawah kontrak tersebut tidak akan diukur atau dibayar dibawah Bab ini. Dalam banyak kasus

    pekerjaan tersebut akan dimasukkan kedalam harga penawaranuntuk item-item konstruksiyang bersangkutan.

    Jenis galian yang secara khusus dikecualikan dari pengukuran dibawah bab ini, diuraikan sebagai berikut :

  • a. Penggalian yang dilaksankan diluar garis batas, profil dan potongan melintang yang disetujui, tidak akan

    dimasukkan kedalam volume yang harus diukur uhtuk pembayaran, kecuali dimana galian yang kelewat tersebut

    diperlukan untuk item-item pekerjaan berikut :

    i. Pembuangan bahan-bahan lunak atau tak sesuai

    ii. Pembuangan batu atau bahan sejenis lainnya

    iii. Pembuangan tanah dari talud, longsoran, tanggul sementara yng runtuh yang sebelumnya trelah diterima dan

    memuaskan Direksi Teknik.

    b. Galian untuk saluran tanah baru dan pelapisan saluran (bab 2.3) akan diukur secara terpisah dibawah item

    pembayaran 2.3.1.

    c. Galian untuk pekerjaan drainase berikut ini termasuk pondasi struktur secara terpisah dibawah item pembayaran

    2.3.1

    i. Rehabilitasi saluran tepi jalan (bab 2.2)

    ii. Gorong-gorong pipa beton kecuali untuk galian batu

    iii. Darainase porous

    d. Pekerjaan yang dilaksanakan untuk pengembalian kondisi semula perkerasan tidak akan diukur untuk pembayaran.

    Penyediaan untuk pekerjaan ini akan dimsukkan kedlam berbagai penawaran harga satuan untuk bahan-bahan

    yang digunakan dlam operasi pemulihan kondisi semula.

    e. Galian untuk rehabilitasi bahu jalan, kecuali untuk galian batu, akan dimsukkan di bawah item pembayaran 4.1.1

    f. Galian untuk pekerjaan pemeliharaan rutin tidak boleh diukur untuk pembayaran penyediaan untuk pekerjaan ini

    akan dimasukkan dalam penawaran harga lump sum untu berbagai pekerjaan pemeliharaan rutin yang dicakup

    dibawah bab 9.2

    g. Galian yang dilaksanakan untuk mendapatkan bahan konstruksi (batu, agregat tanah dari galian bahan atau quary)

    di luar batas daerah pembangunan tidak boleh diukur untuk pembayaran. Biaya untuk pekerjaan ini dimasukkan

    dalam penawaran harga satuan untuk bahan-bahan konstruksi.

    (2) Galian yang dimasukkan untuk pengukuran dan pembayaran.

    a. Pekerjaan galian yang tidak dikecualikan seperti diatas akan diukur untuk pembayaran sebagai volume setempat

    dalam meter kubik bahan-bahan yang digali. Dasar penghitungannya harus berupa penampang melintang dan profil

    yang ditunjukkan pada gambar atau diukur di tempat sebelum penggalian, dan garis batas kemiringan serta

    ketinggian pekerjaan galian akhir yang ditentukan atau diterima.Cara penghitungan harus berupa cara luas rata-

    rata akhir, menggunakan penampang melintang pekerjaan berjarak tidak lebih dari 25 meter terpisah.

    b. Galian batu akan diukur dalam meter kubik dan disetujui antara kontraktor dan diraksi teknikatas dasar volume

    senyatanya yang dibuang oleh mesin gali sebagai hasil dari penggalian di dalam garis batas dan ketinggian yang

    diatur oleh direksi teknik. Galian batu akan diukur dibawah item pembayaran ini terhadap semua item galian dalam

    setiap potongan dari spesifikasi ini.

  • Nomor Item Pembayaran U R A I A N Satuan Pengukuran

    2.2.1

    2.2.2

    Rehabilitasi Saluran Tanah

    Rehabilitasi Saluran Dilapisi

    Meter Panjang

    Meter Panjang

    Bab 3.2. Urugan

    3.2.1 Umum

    (1) Uraian

    a. Pekerjaan ini terdiri mendapatkan, mengangkut, penenpatan dan memadatkan tanah atau bahan berbutir yagn

    disetujui untuk pembangunan pematang, pengurungan kebali paarit-parit atau galian di sekeling pipa atau struktur

    serta pengurugan sampai kepada garis batas kemiringan dan ketinggian penampang melintang yang ditentukan

    atau disetujui.

    b. Pekerjaan tersebut tidak termasuk pemasangan bahan filter pilihan sebagai alas dasar untuk pipa atau saluran

    beton atau sebagai bahan drainase porous yang disediakan untuk drainase dibawah permukaan. Bahan-bahan ini

    dimasukkan dalam Bab 2.7 spesifikasi-spesifikasi ini.

    (2) Definisi

    a. Urugan yang tercakup dalam persyaratan-persyaratan bab ini dibagi dalam dua kategori yaitu:

    Urugan biasa untuk badan jalan

    Urugan pilihan untuk badan jalan

    b. Urugan pilihan badan jalan digunakan untuk kondisi tanah lunak seperti rawa-rawa, tanah payau, atau

    tanah yang selalu terendam air di mana diperlukan satu tanah urugan dengan plastisitas rendah (bahan

    berbutir), dan juga di mana stabilisasi tanggul, talud yang terjal atau tanah dasar harus ditimbun sampai

    ketinggian dan pemadatan yang tertentu.

    c. Urugan yang diperlukan untuk tujuan umum seperti diuraikan pada Sub Bab 2.2.1 (1) di atas dan tidak

    termasuk urugan pilihan untuk badan jalan, harus diperlakukan sebagai urugan biasa untuk badan jalan.

    (3) Toleransi Ukuran

    a. Ketinggian dan kemiringan akhir badan jalan tanah dasar dan bahu jalan, setelah pemadatan tidak boleh

    ada 2 cm lebih tinggi atau 3 cm lebih rendah dari yang ditentukan atau disetujui.

    b. Semua permukaan akhir urugan yang nampak keluar harus cukup halus dan seragam, dan mempunyai

    kemiringan yang cukup menjamin limpasan air permukaan yang bebas.

    c. Permukaan akhir talud (timbunan) badan jalan tidak boleh berbeda dari garis profile yang ditentukan lebih

    dari 10 cm.

  • (4) Contoh-Contoh Bahan

    a. Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi Teknik hal-hal berikut ini paling sedikit 14 hari sebelum

    mulai digunakannya setiap bahan sebagai urugan :

    i. Dua contoh bahan dengan berat masing-masing 50 kg, salah satu dari padanya akan ditahan oleh

    Direksi Teknik sebagai acuan selama jangka waktu kontrak.

    ii. Satu pernyataan mengenai asal dan komposisi setiap bahan yang diusulkan sebagai bahan urugan

    pilihan, bersama-sama dengan hasil pemeriksaan yang menyatakan bahwa bahan tersebut memenuhi

    spesifikasi.

    (5) Penjadwalan Pekerjaan

    a. Bagian baru (timbunan) badan jalan raya atau rekonstruksi harus dibangun setengah lebar, kecuali

    disediakan satu pengalihan sehingga jalan tersebut dijaga terbuka untuk lalu lintas pada setiap waktu.

    b. Urugan tidak boleh dipasang, dihampar atau dipadatkan selama hujan atau di bawah kondisi basah dan pemadatan

    tidak dapat dikontrol.

    (6) Perbaikan Urugan yang Tidak Memuaskan atau Tidak Stabil

    a. Urugan terakhir yang tidak memenuhi penampang melintang yang ditentukan atau disetujui atau dengan toleransi

    permukaan yang ditentukan dalam sub bab 3.2.1 (3) di atas, harus diperbaiki dengan membuat lepas-lepas

    permukaan tersebut, dan membuang atau menambah bahan-bahan yang doperlukan diikuti dengan pembentukan

    dan pemadatan kembali.

    b. Urugan yang terlalu basah untuk pemadatan, dalam hal batas-batas kandungan kelembaban seperti ditentukan

    dalam sub bab 3.2.3 (3) atau seperti diperintahkan oleh Direksi Teknik, harus diperbaiki dengan menggaruk bahan

    tersebut sampai kedalaman 15 cm atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi Teknik, yang diikuti dengan

    penyiraman air yang memadai dan pencampuran secara menyeluruh dengan alat motor grader atau peralatan lain

    yang disetujui.

    c. Urugan yang terlalu basah untuk pemadatan, seperti yang ditetapkan oleh batas-batas kandungan kelembaban

    yang ditentukan dalam sub abb 3.2.3 (3) atau seperti diperintahkan Direksi Teknik, harus diperbaiki di bawah

    kondisi cuaca kering dengan penggarukan bahan-bahan tersebut diikuti dengan pengerjaan sebentar-bentar alat

    grader atau peralatan lain yang disetujui, dengan waktu istirahat diantara pekerjaan-pekerjaan tersebut. Secara

    alternatif atau jika pengeringan yang cukup tidak dapat dicapai dengan pengerjaan bahan lepas tersebut, Direksi

    Teknik dapat memerintahkan supaya bahan tersebut dibuang dari tempat pekerjaan dan diganti dengan bahan

    yang cocok dan kering.

    d. Perbaikan urugan yang tidak memenuhi persyaratan kepadatan atau persyaratan sifat-sifat bahan spesifikasi ini,

    dapat meliputi kebutuhan pencampuran dengan bahan lain yang cocok, disertai dengan penambahan kebasahan,

    pemadatan yang lebih dan/atau pembuangan serta penggantian atas perintah Direksi Teknik.

  • 3.2.2 Bahan-bahan

    (1) Sumber Pengadaan

    Bahan-bahan urugan harus dipilih dari sumber-sumber yang disetujui yang sesuai dengan persyaratan Bab 1.6. Bahan-

    Bahan dan Penyimpanan dari Spesifikasi ini. Pengujian klasifikasi tanah harus dilaksanakan atas perintah Direksi

    Teknik, yang sesuai dengan AASHTO M145 untuk menentukan distribusi ukuran partikel dan plastisitas.

    (2) Syarat-Syarat Kualitas

    a. Urugan Biasa untuk Badan Jalan

    i. Urugan yang diklasifikasikan sebagai Timbunan Biasa akan terdiri dari galian bahan tanah atau bahan berbutir-

    butir yang disetujui oleh Direksi Teknik sebagai bahan yang cocok untuk digunakan dalam pekerjaan permanen

    seperti yang diuraikan di bawah sub bab 3.2.1 (2).

    ii. Secara umum, urugan timbunan biasa harus diperiksa secara khusus untuk menyingkirkan penggunaan tanah

    expansif atau tanah dengan plastisitas tinggi yang diklasifikasikan sebagai A5 dan A7 dalam Spesifikasi

    AASHTO M145 atau sebagai Ch dan OH di bawah sistem klasifikasi Casagrande atau Unified.

    b. Urugan Pilihan untuk Badan Jalan

    i. Urugan yang diklasifikasikan sebagai urugan pilihan terdiri dari bahan tanah atau bahan batu yang memenuhi

    persyaratan untuk urugan tanggul biasa di atas dan yang juga jika diuji untuk CBR laboratorium akan memiliki

    nilai minimum 10%.

    ii. Untuk pekerjaan stabilisasi talud atau badan jalan atau pekerjaan-pekerjaan lain dimana diperlukan adanya

    tegangan geser yang baik, urugan pilihan badan jalan akan terdiri dari urugan batu atau lempung berpasiran

    bergradasi baik atau campuran lempung/kerikil dengan indeks plastisitas rendah tidak lebih tinggi dari 10%.

    iii. Bilamana harus dilakukan pemadatan di bawah kondisi banjir atau kondisi jenuh, urugan pilihan badan jalan

    akan berupa pasir atau kerikil atau bahan butiran bersih lainnya dengan indeks plastisitas tidak lebih besar dari

    6%.

    3.2.2 Pelaksanaan Pekerjaan

    (1) Penyiapan Lapangan

    a. Sebelum menempatkan urugan di atas lapangan, semua operasi pemotongan dan pembersihan termasuk

    pengisian lubang-lubang yang disebabkan oleh pembongkaran akar-akar, harus diselesaikan sesuai dengan

    spesifikasi, dan semua bahan-bahan yang tidak cocok harus dibuang dari lapangan tersebut seperti diperintahkan

    oleh Direksi Teknik.

    b. Bilaman tingginya timbunan adalah 1 m atau kurang, tempat pondasi timbunan harus dipadatkan secara

    menyeluruh (termasuk membuat lepas-lepas, mengeringkan atau membasahi jika diperlukan) sampai bagian

    puncak tanah setebal 15 cm, memenuhi persyaratan kepadatan yang ditetapkan untuk urugan yang ditempatkan.

  • c. Jika timbunan harus dibuat di atas sisi bukit atau dipasang di atas timbunan baru atau timbunan lama, kemiringan

    yang ada harus dipotong untuk membuat permukaan dudukan yang cukup lebar memikul peralatan pemadatan.

    (2) Penimbunan Urugan

    a. Urugan harus disiapkan sampai permukaan yang telah dibuat dan ditebarkan dalam lapisan-lapisan yang rata tidak

    melebihi ketebalan padat 20 cm, yang memenuhi toleransi tebal lapisan yang diberikan dalam sub bab 3.2.1 (3)

    Spesifikasi ini. Bilamana lebih dari satu lapisan dipasang, lapisan-lapisan tersebut sedapat mungkin harus sama

    ketebalannya.

    b. Urugan tanah harus diangkut secara langsung dari daerah galian bahan ke tempat yang sudah disiapkan dan

    dihampar (dalam cuaca kering). Penumpukan tanah pada umumnya tidak diijinkan, khususnya selama musim

    hujan.

    c. Pengurugan di atas pipa-pipa dan di belakang struktur harus dilakukan secara sistematis serta sedapat mungkin

    segera diikuti dengan pemasangan pipa atau struktur tersebut. Perhatian harus diberikan untuk menjamin bahwa

    telah diberikan waktu yang cukup kepada sambungan pipa dengan adukan dan struktur beton untuk mendapatkan

    kekuatan yang memadai sebelum pengurugan.

    Bahan-bahan batuan tidak boleh digunakan sebagai urugan kembali di sekeliling pipa atau di dalam 30 cm urugan

    tanah yang langsung di bawah permukaan formasi perkerasan atau bahu jalan dan tidak ada batu dengan ukuran

    melebihi 10 cm akan dimasukkan dalam urugan tersebut.

    d. Kemiringan tebing harus dibentuk dan dirapikan menurut sudut talud rencana dan bagi tebing yang tinggi diberikan

    berm yang sesuai dengan Gambar Rencana, serta dibuatkan penyediaan untuk drainase yang memadai.

    e. Untuk prlindungan tebing terhadap erosi harus dipasang gebalan rumput, dan disusun dalam posisi di atas talud,

    atas petunjuk dan sampai memuaskan Direksi Teknik.

    (3) Pemadatan Urugan

    a. Segera setelah penempatan dan penebaran urugan, masing-masing lapisan harus dipadatkan menyeluruh dengan

    peralatan pemadatan yang cocok dan memadai yang disetujui oleh Direksi Teknik sampai kepada persyaratan-

    persyaratan kepadatan berikut :

    i. Lapisan-lapisan yang lebih dari 30 cm di bawah permukaan tanah dasar harus dipadatkan sampi 45%

    kepadatan kering standar maksimum yang ditetapkan sesuai AASHTO T99. Untuk tanah-tanah yang berisi lebih

    dari 10% bahan-bahan yang tertahan di atas saringan 19 mm, maka kepadatan kering maksimum yang didapat

    harus disesuaikan untuk bahan-bahan yang oversize (kelewat besar) tersebut seperti diperintahkan oleh Direksi

    Teknik.

    ii. Lapisan-lapisan di dalam 30 cm atau kurang, di bawah permukaan tanah dasar, harus dipadatkan sampai 100%

    kepadatan kering standar maksimum yang ditetapkan sesuai AASHTO T99 (PB.0111-76)

    iii. Tergantung kepada jenis pelaksanaan dan persyaratan khusus Direksi Teknik, pengujian-pengujian kepadatan

    di lapangan dengan metode kerucut pasir harus dilakukan terhadap masing-masing lapisan urugan yang telah

  • dipadatkan, sesuai dengan AASHTO T191 (PB 0103-76) dan jika hasil ses