Spesifikasi Jaringan autis2014.pdf

download Spesifikasi Jaringan autis2014.pdf

of 14

Transcript of Spesifikasi Jaringan autis2014.pdf

  • 7/26/2019 Spesifikasi Jaringan autis2014.pdf

    1/14

    1

    SPESIFIKASI TEKNIS

    PROGRAM : PENERANGAN JALAN UMUM

    KEGIATAN : PEMBANGUNAN JARINGAN DAN INSTALASI PENERANGAN JALAN

    UMUM

    PEKERJAAN : BELANJA MODAL PENGADAAN INSTALASI JARINGAN LISTRIK

    TEGANGAN MENENGAH DAN TEGANGAN RENDAH LANJUTAN

    G. OBOS MENUJU KOMPLEK AUTIS

    LOKASI : KOTA PALANGKA RAYA

    1. PERATURAN UMUM PELAKSANAAN PEKERJAAN

    1.1. Untuk Pekerjaan Sipil

    1. Untuk pelaksanaan pekerjaan sipil umumnya dipakai peraturan umum yang lazim

    disebut A. V . / SU 41 ( Syarat-syarat umum untuk pelaksanankan bangunan umum

    yang dilelangkan )

    2. Peraturan bangunan yang dipakai adalah peraturan dinyatakan berlaku dan mengikat

    kecuali dinyatakan lain dalam rencana kerja dan syarat-syarat ini ; peraturan tersebut

    adalah :

    PBI 1971 / NI2 ( Peraturan Beton Bertulang Indonesia )

    PUBI 1982 ( Peraturan Umum untuk Bangunan di Indonesia )

    PMI 1970 / NI5 ( Peraturan Perancangan Kontruksi Baja Indonesia )

    PUBI 1970 / NI3 ( Peraturan Perancangan Kontruksi Baja Indonesia )

    Peraturan Bangunan Tahan Gempa 1984

    Persyaratan Dewan Teknik Pembanguanan Indonesia 1970

    Peraturan Cat Indonesia ( NI4 atau PTI 1961 )

    Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1980

    3. Peraturan-peraturan lain yang dipenuhi adalah peraturan-peraturan setempat

    1.2. Untuk Pekerjaan Elektro Mekanik

    Persyaratan yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan pemasangan pekerjaan listrik adalah

    :

    1. Harus mengikuti PUIL 2000

    2. Untuk pekerjaan instalasi listrtik supaya dilaksanakan oleh tenaga ahli yang memiliki

    kopetensi.

    1.3. Pelaksanaan dan Gambar Pelaksanaan

    1. Penyediaan Jasa diwajibkan meneliti semua gambar peraturan-peraturan dan syarat-

    syarat sebelum pekerjaan dilaksanakan, baik pekerjaan sipil maupun pekerjaan listrik.2. Apabila ada persyaratan yang tidak lazim dilaksanakan atau bila dilaksanakan akan

    menimbulkan bahaya, maka Penyedian Jasa diwajibkan untuk mengadakan perubahan

    seperlunya dengan terlebih dahulu memberitahukan secara tertulis kepada Direksi

    Pekerjaan / Pengawasan Pekerjaan.

    3. Apabila ada perbedaan pada gambar atau ukuran antara gambar ukuran kecil dan

    gambar detil atau ada perbedaan antara Bestek ( RKS ) dengan gambar, maka yang

    berlaku adalah menurut aturan-aturan yang lebih menentukan seperti dibawah ini :

    a. Bestek ( RKS )

  • 7/26/2019 Spesifikasi Jaringan autis2014.pdf

    2/14

    2

    b. Gambar dengan skala yang lebih besar

    c. Berita Aanwijzing dan lampiran-lampirannya.

    4. Pelaksanaan pembangunan proyek diselenggarakan secara lengkap termasuk

    mendatangkan, mengangkut dan mengerjakan semua bahan-bahan yang diperlukan,

    menyediakan tenaga kerja berikut pengawasan dan hal-hal yang dianggap perlu lainnya.

    5. Penyedia Jasa diwajibkan menangani semua keperluan yang dibutuhkan untuk menujupenyelesaian pelaksanaan secara cepat, baik dan lengkap.

    6. Pihak Penyedia Jasa dianggap telah mempertimbangkan semua resiko yang mungkin

    akibat letak daerah proyek dan memperhitungkan di dalam harga yang termuat pada

    surat penawaran, termasuk kehilangan dan kerusakan bahan dan alat.

    7. Tanah dan halaman untuk pembangunan diserahkan kepada Penyedia Jasa dalam

    keadaan pada saat seperti penjelasan / peninjauan di lapangan.

    8. Penyedia Jasa harus menjaga ketertiban selama pekerjaan dilaksanakan, sedemikian

    rupa sehingga lingkungan disekitarnya menjadi tertib, misalnya pelaksanaan pekerjaan

    pada malam hari, Penyedia Jasa harus minta persetujuan Direksi / Konsultan Pengawas

    terlebih dahulu.

    9. Pekerjaan harus diserahkan dengan lengkap ( As Build Drawing ) sesuai dengan

    sempurna pada pemberi tugas / Direksi Pekerjaan termasuk perbaikan-perbaikan yang

    timbul akibat pelaksanaan pada lingkungan pembangunan termasuk pembersihan.

    1.4. Rencana Kerja

    1. Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyusun rencana

    terperinci termasuk jadwal pelaksanaan ( Time Schedule ) dan diajukan kepada pemberi

    tugas / Direksi Pekerjaan selambat-lambatnya selama 1 (satu) minggu setelah

    menunjukkan pemegang untuk disetujui.

    2. Setelah disetujui, maka dicetak dan hasilnya diserahkan kepada Pemberi Tugas /

    Direksi Pekerjaan sebanyak 3 (tiga) lembar. Sedangkan cetakan lainnya harusterpampang ditempat pekerjaan dengan dilampirkan Dokumen Kontrak.

    3. Penyedia Jasa harus melaksanakan pekerjaan, mendatangkan alat-alat bantu dan

    material sesuia dengan rencana kerja, kecuali jika terpaksa menyimpang karena

    sesuatu hal, yang harus dipertimbangkan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

    4. Rencana kerja ini akan dipakai Pemberi Tugas / Direksi Pekerjaan sebagai dasar untuk

    menentukan segala sesuatu yang berhubungan dengan kemajuan, kelambatan dan

    penyimpangan pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa.

    1.5. Bangsal untuk pekerja, Gudang dan Ruang Rapat Lapangan

    1. Bangsal Kerja untuk Direksi, Site Manager, Pekerja, Gudang dan Ruang Rapat di

    lapangan dibuat di tempat sekitar bangunan yang akan dikerjakan, letak ditentukan oleh

    Direksi Pekerjaan.

    2. Bahan-bahan utama atau bahan-bahan tambahan yang seharusnya mendapat

    perlindungan, harus disimpan di dalam gudang yang cukup menjamin perlindungan

    terhadapnya.

    3. Penyedia Jasa wajib mengikuti rapat-rapat lapangan yang diselenggarakan setiap

    minggu oleh Direksi Pekerjaan bersama-sama Pemberi Tugas untuk membicarakan

    segala sesuatu mengenai pembangunan proyek tersebut.

    SYARAT- SYARAT TEKNIS

    1. UMUM

    Syarat-syarat teknik merupakan persyaratan-persyaratan teknik yang harus dipenuhi oleh

    Penyedia Barang / Jasa untuk melaksanakan pekerjaan jaringan distribusi tegangan

    menengah, tegangan rendah.

    2. LOKASI PEKERJAAN.

    Pekerjaan pemasangan jaringan distribusi tersebut terletak di Kota Palangka Raya Provinsi

    Kalimantan Tengah.

  • 7/26/2019 Spesifikasi Jaringan autis2014.pdf

    3/14

    3

    3. LINGKUP PEKERJAAN.

    Lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Penyedia Barang dan Jasa :

    3.1 Pematangan SUTM, SUTR dan gardu distribusi adalah :

    Pemasangan SUTM 20 KV.

    Pemasangan SUTM kontruksi 20 kv menggunakan konduktor AAAC 70 mm( gambar konstruksi terlampir )

    Pemasangan SURT

    Pemasangan SURT murni menggunakan twisted cable 3x70+1x35 mm lengkap

    accessoris SURT dan Arde 2,75 meter ( gambar kontruksi terlampir ).

    Pemasangan Gardu Distribusi

    Pemasangan Gardu distribusi tiang ganda mengunakan trafo 3 fase 100 KVA 20 KV

    lengkap.

    4. GAMBAR

    Gambar-gambar terlampir merupakan acuan bagi Penyedia Barang / Jasa dalam

    melaksanakan pekerjaan, jika dipandang perlu direksi dapat mengeluarkan gambar-gambar

    revisi dan bila gambar-ganbar tersebut mengubah volume pekerjaan maka perubahan

    tersebut akan diperhitungkan sebagai kerja tambah kurang.

    5. STANDAR

    Semua material distribusi utama ( Trafo, Konduktor, Tiang Besi dan Tiang Beton ) harus

    memenuhi standart yang diberlakukan mengikuti standart.

    1. S.P.L.N

    2. P.U.I.L. 2000

    3. SNI

    4. Standart-standat lain yang berlaku.

    6. PEMATOKAN DAN PERHITUNGAN

    Bila diperlukan, sebelum memulai pekerjaan dapat dilakukan pematokan / pengukuran

    bersama antara Penyedia Barang / Jasa dan Direksi Pekerjaan. Jika hasil pengukuran

    menjadikan volume pekerjaan berubah maka perubahan tersebut akan diperhitungkan

    sebagai kerja tambah kurang.

    7. KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB PENYEDIA BARANG / JASA

    7.1 Semua pekerjaan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sesuai dengan isi kontrak serta

    harus dapat memberikan hasil pekerjaan yang baik dan dapat diterima oleh panitiapenerima hasil pekerjaan.

    7.2 Peninjauan kelokasi pekerjaan dapat dilakukan guna untuk lebih mengetahui keadaan

    lapangan dan lain sebagainya. Segala sesuatu yang belum jelas, yang berkenan dengan

    pekerjaan dapat ditanyakan dengan Direksi Pekerjaan.

    7.3 Sebelum material tersebut diserahkan, bilamana dirasa perlu oleh Direksi Pekerjaan

    maka Penyedia Barang / Jasa wajib menyerahkan gambar design dari pabrik terlebih

    dahulu kepada Direksi Pekerjaan untuk mendapat persetujuan ( Approval Drawing ).

    7.4 Penyedia Barang / Jasa Bertanggung jawab dalam mengusahakan dan menyediakan

    material sesuai volume dan spesifikasinya. Apabila terjadi kerusakan, kesalahan serta

    kekurangan yang baru diketahui pada waktu penyerahan fisik material ke pihak Dinas

    Tata Kota, Bangunan dan Pertamanan Kota Palangka Raya kekurangan material

    tersebut menjadi tanggung jawab Penyedia Barang / Jasa.

    7.5 Penyedia Barang / Jasa bertanggung jawab atas keselamatan, keutuhan dan keaslian

    barang / material / peralatan yang akan dipasang, baik yang diperoleh dari Dinas Tata

    Kota, Bangunan dan Pertamanan Kota Palangka Raya ataupun Penyedia Barang / Jasa

    itu sendiri. Dalam hal terjadi kehilangan, Penyedia Barang / Jasa wajib menggantinya

    dengan barang yang sama volume dan spesifikasinya. Peristiwa kehilangan tersebut

  • 7/26/2019 Spesifikasi Jaringan autis2014.pdf

    4/14

    4

    harus segera dilaporkan kepada Direksi Pekerjaan secara tertulis selambat-lambatnya

    3x24 jam sejak peristiwa kehilangan terjadi.

    7.6 Bilamana pekerjaan menarik kawat atau tali yang melintas jalan raya, gang-gang dan

    lain sebagainya atau meletakkan barang-barang dan peralatan pada tempat-tempat

    yang mungkin dapat membahayakan orang / kehidupan / milik orang lain, maka

    Penyedia Barang / Jasa diharuskan mengambil langkah-langkah pengamanan untukmencegah kemungkinan terjadinya bahaya tersebut.

    7.7 Dalam melaksanakan pekerjaan, Penyedia Barang / Jasa harus dengan tertib dan aman

    serta selalu menjaga kesopanan / tindak tanduk dimasyarakat, selain itu Penyedia

    Barang / Jasa memerhatikan dan menjaga keselamatan serta keamanan pekerja,

    pengawas, masyarakat, lalu lintas, bangunan serta seluruh harta milik orang

    disekitarnya disepanjang lokasi pekerjaan. Bila terjadi kerusakan atau kecelakaan maka

    hal itu tanggung jawab Penyedia Barang / Jasa.

    7.8 Penyedia Barang / Jasa harus melapor ke PT PLN ( Persero ) ranting / cabang dimana

    pekerjaan dilaksanakan, sebelum pekerjaan dimulai dan sesudah pekerjaan selesai

    dilaksanakan.

    7.9 Penyedia Barang / Jasa harus menyerahkan tatakala pelaksanaan paling lambat 10 (

    sepuluh ) hari kalender setelah penandatanganan kontrak, dalam bentuk barchart

    schedulle dengan detail sesuai dengan kegiatan pekerjaan. Tata cara pelaksanaan

    tersebut harus disetujui Direksi dan harus berdasarkan surat penawaran yang sudah

    disempurnakan. Tata cara tersebut harus termasuk hal-hal sebagai berikut :

    a. Waktu persiapan

    b. Waktu pengadaan bahan-bahan

    c. Waktu mobilisasi peralatan

    d. Waktu pelaksanaan pekerjaan sesuai jenis urutan kerja

    e. Waktu penyelesaian / finishing

    f. Waktu test atau pengisian tegangan

    Kegiatan tersebut harus jelas dan dinyatakan persatuan mingguan. Tata cara

    pelaksanaan pekerjaan yang sudah ditandatangani Direksi Pekerjaan merupakan dasar

    pelaksanaan pekerjaan.

    8. MATERIAL / BAHAN PERALATAN

    8.1 Nama, jenis, type dan jumlah bahan / material tersebut harus sesuai dengan daftar

    material yang ada.

    8.2 Barang / material yang dipasang harus 100 % baru, kondisi baik, tanpa cacat, dan

    Penyedia Barang / Jasa tetap bertanggung jawab sepenuhnya mengenai kualitas barangtersebut.

    8.3 Pihak Penyedia Barang / Jasa harus memberikan garansi material/bahan minimal 12

    (dua belas) bulan untuk barang dan garansi 6 (enam) bulan untuk pekerjaan terhitung

    sejak serah terima pekerjaan pertama kali dan tetap bertanggung jawab atas kerusakan

    atau cacat lainnya yang disebabkan oleh kesalahan pabrik, dalam batas waktu satu

    tahun terhitung sejak barang / pekerjaan diserah terimakan kepada Pengguna Barang /

    Jasa.

    8.4 Pengguna Barang / Jasa berhak meminta kepada Penyedia Barang / jasa untuk

    melampirkan sertifikat tanda uji contoh ( sample test ), yang diterbitkan oleh PT. PLN

    (persero) Penelitian dan pengembangan ketenagalistrikan (Litbang) khususnya materialtiang, konduktor, trafo dan isolator sebelum dilaksanakan pengiriman / pemasangan.

    8.5 Biaya pengepakan, pengangkutan, pengujian, perbaikan / penggantian, menjadi beban

    dan tanggung jawab penyedia barang / jasa dan sudah termasuk didalam harga

    penawaran.

    8.6 Pengiriman material harus dilakukan sedemikian rupa sesuai dengan jenis barang,

    sehingga terhindar dari kemungkinan cacat atau rusak selama / akibat pengangkutan.

  • 7/26/2019 Spesifikasi Jaringan autis2014.pdf

    5/14

    5

    8.7 Jika dalam serah terima barang / pekerjaan, ternyata didapatkan material yang tidak

    sesuai dengan spesifikasi teknik, maka pengguna barang / jasa berhak untuk tidak

    menerima barang / pekerjaan yang diserahkan tersebut.

    9. KETENTUAN TEKNIS MATERIAL

    9.1 Ketentuan Teknis Tiang Besi

    Spesifikasi teknis tiang besi yang digunakan dalam pekerjaan ini harus sesuai dengan

    SPLN No. 54 tahun 1983 dan harus sudah lulus uji PLN Litbang / LMK, kecuali kontruksi

    khusus atau yang ditentukan lain dalam DOKUMEN PENGADAANini.

    9.2 Ketentuan Teknis Tiang Beton

    Spesifikasi teknis tiang beton yang digunakan dalam pekerjaan ini harus sesuai dengan

    SPLN No. 93 tahun 1991 dan harus sudah lulus uji PLN Litbang / LMK, kecuali kontruksi

    khusus atau yang ditentukan lain dalam DOKUMEN PENGADAANini.

    Sebelum tiang beton dipasang, penyedia barang / jasa diwajibkan memberi label (cap

    pabrikan).

    9.3 Ketentuan Teknis Konduktor

    Spesifikasi teknis konduktor yang digunakan dalam pekerjaan ini harus sesuai dengan

    SPLN no.41-8 tahun 1981 untuk AAAC dan SLPN No.42-10 tahun 1993 untuk Twaisted

    Cable dan harus sudah lulus uji PLN Litbang / LMK / SNI.

    9.4 Ketentuan Teknis Isolator

    Spesifikasi Teknis Isolator yang digunakan dalam pekerjaan ini harus sesuai denganSLPN no.10-4A tahun 1994 dan 10-4B tahun 1995.

    9.5 Ketentuan Teknis Trafo

    Spesifikasi teknis trafo yang digunakan dalam pekerjaan ini harus sesuai dengan SPLN

    No.50 tahun 1997 dan harus sudah lulus uji PLN Litbang / LMk / SNI.

    9.6 Ketentuan Teknis Accesories JTM, JTR dan Gardu

    Cross Arm / Travers Hot Deep Galvanis SUTM pada tarikan normal / lurus

    menggunakan travers Hot Deep Galvanis UNP. 10 dengan panjang 200 cm,

    sedangkan pada section pool (SP)Menggunakan Hot Deep Galvanis UNP 10 dengan panjang 220 cm berikut lengkap

    klem beugel dan baut (Hot Deep Galvanis).

    Arm Tie Hot Deep Galvanis

    Arm Tie dibuat dari besi siku dengan ukuran 0,5 cm x 5 cm x 5 cm x 96 cm diberi

    lobang sesuai gambar, berikut klem dan mur baut ( Hot Deep Galvanis ).

    PRINSIP GALVANIZING

    Hot Dip Galvanizing harus melalui proses-proses tersebut dibawahnya :

    DEGREASING : Untukmenghilangkanminyak atau material organik WATER RINSING : Untuk menghilangkan cairan kimia dari degreasing

    ACID PICKLING : Untuk menghilangkan karat dan kerak baja

    PREFLUXING : Untuk menghindari oksidasi permukaan sebelumPencelupan

    OVEN : Pengeringan permukaan sebelum dimasukkan ke dalam

    bak seng (Zn).

    GALVANIZING : Pencelupan kedalam cairan seng (Zn) panas pada

    temparature 4450C4550C

    QUENCHING : Pendinginan sebagai proses akhir pada permukaan seng

  • 7/26/2019 Spesifikasi Jaringan autis2014.pdf

    6/14

    6

    GALVANIZING

    Semua besi atau baja yang akan di galvanis harus ditangani dengan khusus agar

    tidak terjadi kerusakan secara mekanik dan juga untuk meminimalkan resiko distrosi.

    Bentuk dan rancangan besi atau baja yang kemungkinan akan menimbulkan masalah

    pada proses galvanis harus di informasikan terlebih dahulu. Parameter galvanis seperti temperature, waktu pencelupan, dan pengeluaran dari

    bak galvanis harus disesuaikan dengan jenis besi atau baja tersebut.

    Kandungan komposisi seng (Zn) pada bak galvanis tidak boleh kurang dari 98% (Zn).

    PERSIAPAN PERMUKAAN

    Kontaminasi pada permukaan benda kerja atau lapisan yang tidak dapat dihilangkan

    oleh proses pembersihan kimiawi yang normal pada saat proses pretreatment dapat

    dihilangkan dengan mengunakan sand-blasting atau metode lainnya yang sesuai.

    Benda kerja harus dibersihkan dari segala bentuk lapisan ( minyak, tanda cat, furnise

    ) sebelum dilanjuti dengan proses picking.Pembersihan sand-blasting dapat juga dipakai disini.

    STANDART PRODUKSI

    ASTM A 123 ( Amerika ), ISO 1461 ( Eropa ) & SNI : 07-0733-2004 ( indonesia ) Zinc

    ( Hot Dip Galvanized ) Coating of iron and steel product.

    ASTM A 780 Practice for repair of demage Hot Deep Galvanized Coating.

    9.7 Travers LA dan CO untuk Gardu trafo tiang ganda / tiang tunggal

    Travers LA & CO menggunakan minimal UNP 10 panjang 230 cm semua travesr dilobangi

    sesuai gambar dan semua kotoran harus dibersihkan dengan diampelas sampai bersihdan dicat dengan cat aluminium sampai merata termasuk bekas lobang bor.

    Pengikat Isolator Tumpu

    Pengikat Isolator yang digunakan adalah All Bending Wire dengan ukuran diameter

    0,4 cm dan panjang 100 cm untuk satu isolator tumpu.

    Suspension, Large Angle, Small Angle, Fixed dead end, Adjustable Assambly dan

    Bundle Protection ( terbuat dari aluminium )

    Untuk pekerjaan jaringan tegangan rendah digunakan accessories seperti tersebut

    diatas. Sebelum accessories tersebut dipasang, penyedia barang / jasa harus

    menunjukkan contoh material yang dimaksud untuk mendapatkan persetujuan dari

    direksi pekerjaan.

    Lighting Arrester ( Polymer )

    Spesifikasi teknis lighting arrester yang digunakan dalam pekerjaan ini harus sesuai

    dengan SPLN No. 7C tahun 1978 dan SLPN No. 7D tahun 1978.

    Fuse Cut Out ( Polymer )

    Spesifikasi teknis fuse cut out yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah dari type /

    jenis pemutusan vertical dan untuk pemakai diluar ( out door ) dengan ketentuan :

    - Batas tegangan / Rated Voltage ............................................................... 24 Kv

    - Batas Arus / Rate current of fuse link and fuse base ................................ 100 A

    atau 200 A

    - Batas Kapasitas pemutusan / Rate breaking capasicity ............................ 10 Ka Bordes Trafo / Brecket

    Bordes trafo yang digunakan untuk menempatkan trafo dibuat seperti gambar

    terlampir dengan material utama sendiri dari UNP. 10. UNP. 8 papan kayu ulin tebal 2

    cm, besi l. 50 dll.

    LV. Board Panel / lemari besi

    LV. Board Panel lemari bagi berisi antara lain fuse catried 100-200 A, Wall saklar 400

    A dan peralatan kecil lainnya.

  • 7/26/2019 Spesifikasi Jaringan autis2014.pdf

    7/14

    7

    Lv Board atau Perangkat Hubung Bagi Tegangan Rendah Pasangan Luar dapat

    mengacu pada SLPN No. 03 0161 tahun 2010 / GALVANIS.

    SPESIFIKASI TEKNIS PERANGKAT HUBUNGAN BAGI TEGANGAN RENDAH :

    4 JURUSAN

    Keterangan PHB 4 Jurusan lubang samping :1. Plat 1,82 mm Galvanis 120 x 100 x 40 cm ( type press )

    2. Siku Rangka Galvanis 80 x 100 cm

    3. Cat Dalam Standar disesuaikan

    4. Cat Luar Standar disesuaikan

    5. Kunci Tangkai Panjang

    6. Caping u / Gembok

    Isi dalam :

    1. LBS 400 A / 630 A ( SACOMEC ) ( SNI ) 1 pcs

    2. Rell Coper 4 x 5 mm CU ( SNI ) Disesuaikan3. NH Fuse Size 2 200 / 400 A ( SNI ) 12 pcs

    4. CT TR 400 / 5630 / 5 ( SNI ) 3 pcs

    5. Ampere Meter 400 / 630 A ( SNI ) 3 pcs

    6. Volt Meter 400 volt ( SNI ) 3 pcs

    7. Lampu Indiktor ( SNI ) 1 pcs

    8. Saklar / MCB 4 A ( SNI ) 1 pcs

    9. Stop Kontak ( SNI ) 1 pcs

    10. Terminal Netral Rel Coper ( SNI ) Disesuaikan

    Treckschoor dan kontramas dibuat seperti gambar terlampir .

    Klem Beugel

    Klem Beugel dibuiat dari strip plate dengan ukuran tebal 0,6 cm dan lebar 4 cm diberi

    lubang sesuai gambar dibersihkan dengan diampelas dan dicat dengan cat

    aluminium sampai merata.

    Mur dan Baut

    Mur dan Baut terbuat dari baja dengan ukuran 3 / 8 (M 12) dan 5 / 8 (M 16).

    Sepatu Patok Jepit Beton

    Patok Beton bertulang dengan ukuran 12 x 12 x 250 cm sebanyak 2 batang dan

    balok beton 12 x 10 x 100 cm sebanyak 4 batang dan mur baut sebanyak 8 set untuk

    SUTM, SUTR dan Gardu Trafo tisng tunggal, bila diperlukan.

    Ardee

    Grounding rod 5,5 meter atau 2,75 meter dari pipa galvanizeed dengan diameter 1 dan dibuat seperti gambar terlampir.

    Penghalang Panjat

    Penghalang Panjat dibuat dari besi beton ukuran diameter 8 mm, plat baja lebar 30

    mm dan tebal 5 mm, dilas dan dibentuk sesuai dengan gambar terlampir.

    Plat Tanda Bahaya

    Plat tanda bahaya untuk SUTM dibuat dari plat baja dengan ukuran 2 mm x 120 mm x

    150 mm dan untuk Gardu Trafo dengan ukuran 2 mm x 360 mm x 460 mm dan warna

    seperti pada gambar.

    10 . PEMASANGAN JARINGAN

    10.1. MENGGALI LOBANG DAN MENDIRIKAN TIANG

    10.1.1. Penggalian lobang dapat dilaksanakan dengan tenaga manusia

    dengan bor tanah atau alat penggali tanah lainnya.

    10.1.2. Bentuk dan ukuran lobang disesuaikan dengan ukuran tiang yang

    dipasang sehingga tiang dapat masuk dan tertanam dengan mudah.

    10.1.3. Kedalaman lobang pada tanah normal ( Tidak berbatu ) adalah 1/6

    panjang tiang akan dipasang dilobang tersebut.

  • 7/26/2019 Spesifikasi Jaringan autis2014.pdf

    8/14

    8

    10.1.4. Pengukuran dalamnya lobang pada tanah yang miring dihitung dari sisi

    lobang yang rendah.

    10.1.5. Dalam hal khusus seperti pada tanah yang keras (cadas, karang abtu

    padat) kedalam lobang dapatkurang dari 1/6 panjang tiang, ketentuan

    dalamnya lobang harus ditentukan dan disetujui oleh Direksi

    Pekerjaan.10.1.6. Pada keadaan yang sangat khusus seperti tanah sangat lunak dan

    keras sehingga pengalian dan pembuatan lobang dukar memenuhi

    syarat dapat dipasang plate, bogsoes atau khusus pada lokasi

    tersebut. Penyedia Barang / Jasa agar segera melaporkan kepada

    Direksi Pekerjaan mengenai lokasi tersebut dan juga pondasi apa yang

    semestinya digunakan untuk mendapat persetujuan dari Direksi

    Pekerjaan.

    10.1.7. Tanah bekas galian lobang dan air ( bila ada ) harus diatur dijaga tidak

    merusak tanaman, menggangu, menutupi / menghalang lalu lintas,

    saluran air dan bangunan disekitar tempat pekerjaan.

    10.1.8. Lobang yang sedand atau sudah selasai digali tetapi belum dipasang

    tiang, harus diamankan agar tidak membahayakan masyarakat

    disekitarnya. Lobang tidak boleh ditinggakan tanpa alat / tanda

    pengumuman yang memenuhi syarat.

    10.1.9. Mendirikan tiang dilakukan dengan menggunakan crane, tripot atau

    peralatan lain yang memadai dan harus aman, Penyedia Barang / Jasa

    bertanggung jawab penuh atas keselamatan karyawannya,

    masyarakat, bangunan dan lain-lain sarana yang ada ( antara lain

    kawat listrik / telepon yang sudah terpasang ) sebagai akibat dari

    adanya pekerjaan tersebut.

    10.1.10. Pemasangan tiang harus tegak ( vertikal ), pemeriksaan ketegakantiang dapat dilakukan dengan alat yang disetujui oleh Direksi

    Pekerjaan.

    10.1.11. Tiang-tiang terpasang pada jalur lurus harus benar-benar lurus, tidak

    boleh ada yang diluar jalur ( out line ) dalam hal ada kesalahan

    penggalian lobang harus digeser searah dengan jalur kawat ( in line ).

    10.1.12. Pemasangan tiang hanya boleh setelah tiang diperiksa dan disetujui

    oleh Direksi Pekerjaan.

    10.1.13. Tiang harus didirikan tegak lurus, kecuali tiang yang sudut yang boleh

    didirikan agar miring kearah berlawanan dengan beban sehingga

    setelah dipasang kawat akan lurus. Kemiringan tiang yang diijinkan

    lebih 2%.

    10.1.14. Penyedia Barang / Jasa harus segera mengganti dan memperbaiki

    tiang rusak yang sudah ditanam bila ternyata tiang tidak memenuhi

    syarat.

    10.1.15. Sebelum tiang didirikan, maka seluruh tiang agar dicat Menie kembali

    secara merata, sebelum dicat bagian yang berkarat agar diamplas

    lebih dahulu sehingga bersih baru dicat minie dengan (tiang besi, bila

    ada).

    10.1.16. Pada tempat-tempat yang tanahnya lembek, maka tiang tersebut

    diperkuat dengan patok jepit tiang kayu ulin ukuran 10 x 10 x 200 cm

    sebanyak 2 batang dan akyu ulin 10 x 10 x 100 cm sebanyak 4 batanguntuk menjepit tiang yang berdiri dan dipasang menyilang dengan

    jaringan (gambar terlampir).

    10.1.17. Pengurungan / penutupan lobang setelah dipasang tiang harus segera

    dilaksanakan pengurungan harus memenuhi syarat sehingga tiang-

    tiang tersebut benar-benar tertanam dengan kuat didalam, tidak mudah

    miring dan tidak berubah posisi.

    10.1.18. Bila dipandang perlu, maka ukuran tiang disuatu atau beberapa titik

    dapat mengalami perubahan dari ketentuan semula pada gambar

  • 7/26/2019 Spesifikasi Jaringan autis2014.pdf

    9/14

    9

    kontrak perubahan ini akan ditentukan Direksi Pekerjaan dan Penyedia

    Barang / Jasa wajib memenuhi perubahan tersebut dalam waktu

    secepatnya sehungga tidak menghambat pekerjaan konstruksi

    selanjutnya.

    10.1.19. Pada tempat-tempat yang kedalamannya jelak seperti terlampir /

    sungai atau permukaan lebih rendah dari jalan harus diperkuat dengansiring ulin ( lihat gambar konstruksi terlampir ). Kayu ulin harus disusun

    overlap kemudian diurung tanah keras.

    10.2 PEMASANGAN TRAVERS DAN ARM TIE

    10.2.1. Pemasangan travers dan arm tie dilakukan setelah tiang berdiri.

    Pemasangan dilakukan dengan bolt end nut sesuai dengan kebutuhan

    dan dikencangkan sehingga travers maupun arm tie tidak bergerak.

    10.2.2. Travers dengan posisi 2 lobang isolator mengarah kejalan, kecuali

    pada belokan akan ditentukan kemudian (sesuai kondisi lapangan).

    10.2.3. Travers dipasang dengan jarak minimun 20 cm dari ujung tiang ke As.

    10.2.4. Posisi travers harus tegak lurus terhadap arah / jalur jaringan.

    10.3. PEMASANGAN ISOLATOR

    10.3.1. Pada saat menarik isolator (dengan tali atau alat lainnya) harus

    dilakukan dengan hati-hati, tidak boleh terjadi benturan untuk menjaga

    isolator tetap utuh / tidak cacat.

    10.3.2. Pemasangan isolator harus tegak lurus terhadap travers dengan

    mengencangkan mur bautnya.

    10.3.3. Lobang isolator harus terpasang searah dengan jalur jaringan.

    10.3.4. Untuk isolator tarik pemasangan Strain Clem pada SP disesuaikan

    dengan kondisi lapangan dengan memperhatikan clearance / batas

    jarak bebas.

    10.3.5. Pemasangan isolator tumpu pada setiap SP (Section Pole)

    menggunakan 3 buah isolator.

    10.4. PEMASANGAN TREKSCHOOR, DRUKSCHOOR DAN KONTRAMAST

    10.4.1. Trekschoor dipasang pada akhir jaringan dan pada belokan 45 derajat

    kearah dalam, sedangkan kearah luar belokan dipasang drukschoor

    atau kontramast.

    10.4.2. Pemasangan posisi trekschoor, drukschoor dan kontramast (Pole

    band, kausen, guy wire, anchor rood, turn buckle dan lain sebagainya)

    dan pemasangan harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku

    (standart) sehingga diperoleh hasil yang cukup kuat.

    10.4.3. Pemasangan dan penarikan guy wire (khusus untuk trakhoor dan

    kontramast) pada tiang diijikan sedikit lebih kencang sehingga tiangagak miring kearah tarikan guy wire.

    10.4.4 Setelah penarikan konduktor harus diperiksa lagi kekencangan

    trekschoor maupun kontramast.

    10.4.5. Penanaman tiang kontramats mengikuti aturan yang berlaku.

    10.4.6. Untuk penahan guy wire dalam tanah dalam kontruksi kontramast dan

    trekschoor yang biasa dari anchor blok, untuk daerah rawa dapat

    diganti kayu ulin 10 x 10 x 400 cm atau sesuai kondisi lapangan,

  • 7/26/2019 Spesifikasi Jaringan autis2014.pdf

    10/14

    10

    sedangkan untuk daerah dengan tanah biasa dapat digunakan screw

    anchor dengan ukuran seperti pada gambar.

    10.5. PEMASANGAN GROUDING

    10.5.1. Grouding dipasang pada trafo dan saluran SUTR. Pada saluran SUTR

    pemasangan Grounding pada setiap jarak 4 gawang atau 200 meter.

    Untuk saluran SUTR disambung pada kawat netralnya dengan arde

    2,75 meter sedangkan pada gardu dengan arde 5,50 meter dan 2,75

    meter.

    10.5.2. Grouding (pentanahan) harus dipasang pada titik / tempat yang telah

    ditentukan. Dalam hal tertentu Direksi Pekerjaan dapat mengubah

    (mengurangi / menahan) jumlah dan tempat pemasangan gruonding

    tersebut disesuaikan dengan keadaan dilapangan.

    10.5.3. Untuk gruond rod atau pipa dipasang maksimal 60 cm dari tiang,

    ditanam tegak lurus kebawah sehingga ujung atas gruond rod berada30 cm dibawah permukaan tanah.

    10.5.4. Untuk menghubungkan gruond rod (tanah) dengan kawat netral

    harus dilaksanakan sebagai berikut :

    Ujung bagian atas kawat pentanahan (tembaga / copperweld) pada

    tiang dihubungkan langsung dengan kawat netral memakai clamp dan

    dilindungi pipa (lihat gambar terlampir).

    10.5.5. Setelah seluruh eletroda pentahanan (grund rod) tersambung dengan

    kawat netral maka tahanan tanah total yang diperoleh tidak bolehmelebihi ketentuan standart PUIL 2000, termasuk pada gardu trafo.

    Bila belum tercapai nilai tahanan tanah total tersebut, Direksi

    Pekerjaan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan dan

    Penyedia Barang / Jasa wajib melaksanakan dengan baik dan

    bertanggung jawab.

    10.6 PENEBANGAN / PEMOTONGAN POHON

    10.6.1. Sebelum kawat konduktor jaringan / dipasang segala pohon / tanaman

    yang antara dua tiang bersebelahan yang menhubungi atau dapat

    menyentuh kawat harus dirempei / dipotong atau bilamana perlu

    ditebang sehingga dapat diperoleh jarak bebas bagi kawatbertentangan dengan listrik.

    10.6.2. Pohon-pohon disekitar jalur jaringan dipangkas dan dipotong sehingga

    jarak dari kawat primer tertular minimum 2,5 meter dan dari kawat

    skunder sejauh kurang lebih 1,5 meter.

    10.6.3. Penebangan / pemotongan pohon harus dilaksanakan oleh Penyedia

    barang / Jasa dengan cara yang baik dan aman, seluruh prosedur

    yang ada, sopan santun dan maupun izin yang diperlukan harus

    diusahakan / dipenuhi / dilaksanakan Penyedia barang / Jasa dengan

    baik sehingga terhindar dari terjadinya perselisihan dengan pemilik

    pohon / tanaman.

    10.6.4. Penyedia Barang / Jasa bertanggung jawab atas keselamatan

    masyarakat, lalu lintas, bangunan dan lain-lain milik orang lain cari

    ancaman bahaya akibat peralatan / pemotongan / jasa bertanggung

    jawab atas kebersihan lingkungan tersebut.

    10.6.5. Segala resiko yang ada akibat penebangan pohon menjadi beban dan

    tanggung jawab Penyedia barang / Jasa sepenuhnya.

  • 7/26/2019 Spesifikasi Jaringan autis2014.pdf

    11/14

    11

    10.7. PEMASANGAN KONDUKTOR

    10.7.1. System distribusi SUTM adalah menggunakan system 3 kawat yang

    disusun secara horizontal sedangka system distribusi SUTR adalah

    dengan twisted cable yang terbuat dari kawat berisolasi dan

    puntirsesama phasanya.

    10.7.2. Urut-urutan pemasangan dan penyambungan phasa jaringan udara

    atau feeder maupun untuk percabangan baru diatur sedemikian rupa

    sehingga urut-urutan phasa R,S,T atau phasa merah, kuning, hitam

    harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

    10.7.3. Konduktor telanjang dan kabel udara (overhead insulated cable) harus

    ditarik dengan cara-cara menarik konduktor / kabel sesuai dengan

    ketentuan.

    10.7.4. Pada waktu penarikan kabel (stringing), konduktor kabel pada setiap

    haspal (reed) harus diperiksa apakah ada yang putus, cacat, berbelitatapun lain-lain kerusakan. Bila ada kerusakan atau putus maka

    konduktor / kabel tersebut harus dipotong dan dalam hal ini harus

    dilaporkan lebih dahulu kepada Direksi / Pengawas.

    10.7.5. Pada waktu antara stringing dan saging, tidak lebih dari 3 x 24 jam 3

    (tiga) hari terkecuali atas persetujuan Direksi Pekerjaan.

    10.7.6. Kawat telanjang harus diletakan dan diikat pada top grove insulator pin

    pada tiang-tiang yang lurus, sedangkan pada tiang-tiang sudut harus

    diikat disamping insulator (side grove menjauhi arah tarikan kawat).

    10.7.7. Sambungan kawat tidak boleh lebih dari satu jumlahnya pada satu SP

    dan sambungan ini letaknya harus dari 3 (tiga) meter dari insulator

    penyangga. Sebelum disambung kawat harus dibersihkan lebih dahulu

    dengan sikat kawat.

    10.7.8 Pada pemasangan connector / clamp / sleeve / splice dan lain-lain

    maka permukaan kawat harus betul-betul bersih. Penyambungan cable

    udara harus mengikuti petunjuk-petunjuk yang ada.

    10.7.9. Bila melakukan penyambungan kawat (jointing) pencabangan

    (tapping) tension termination dan sebagainya yang menggunakan

    connector type compression maka Penyedia Barang / Jasa harus

    menggunakan alat kompres (compression tols) dengan dies yang

    sesuia / tepat sehingga dapat dihasilkan sambungan yang baik

    mutunya dalam kekuatan mekanis dan kontrak listriknya.

    10.7.10 saging harus sesuai dengan ketentua-ketentuan yang akan

    diberikanlangsung dilapangan oleh Direksi / Pengawas.

    10.7.11 Penyedia Barang / Jasa harus menpunyai peralatan-peralatan yang

    cukup untuk penarikan kawat ini misalnya compression tols, tackle,

    koli-koli dan lain-lain peralatan yang diperlukan, sesuai dengan ukuran

    kawat dan accessoriesnya yang dipasang.

    12.7.12 Bilamana penarikan konduktor / kabel melintas jaringan lainnya

    termasukan juga jaringan telepon, maka dilakukan cara-cara

    pengamanannya dengan baik sesuai dengan ketentuan yang ada.

    a. Crossing 150 Kv x 20 Kv = 4,00

    b. Crossing 20 Kv & neutral x 20 Kv & neut = 1,25

    Crossing 20 Kv & neutral x 110 Volt

  • 7/26/2019 Spesifikasi Jaringan autis2014.pdf

    12/14

    12

    c. Crossing 20 Kv & neutral x jarinagan tele = 1,00

    d. Crossing / pararel 220 Volt x 110 Volt = 2,00

    Crossing 20 Kv & jaringan telepon

    e. Crossing 220 Kv & jarinaga telepon = 0,50

    f. Pararel 20 Kv dan 20 Kv = 1,00

    g. Pararel 20 Kv dan 220 Volt = 2,00h. Pararel 6 Kv dan 220 Volt = 2,00

    10.9. PEMASANGAN ACCESSORIES SUTR

    10.9.1. Suspension asembly dipasang pada lintasan sudut 00 - 250, pada

    lintasan sudut 250450dipasang Small Assembly, pada lintasan sudut

    450 -90o dipasang Large Angle Assembly, sedangankan 900 dapat

    dipakai dua buah Adjustable Dead end Assembly dan pada akhir

    jaringan dipakai Fixed Dead end Assembly.

    10.9.2. Pada waktu penyambungan, urutan phasa pada twisted cable ini harus

    diperhatikan betul-betul agar tidak ada yang terbalik.

    10.9.3. Pada ujung akhir kabel harus harus dilindungi dengan Bundle end

    Proction.

    10.10.PENGECATAN ( Tiang besi, bila ada )

    10.10.1. Setelah pekerjaan penarikan kawat dan pekerjaan finishing sudah

    selesai, maka tiang agar dibersihkan dari segala kotoran maupun

    karat.

    10.10.2. Pekerjaan tersebut diatas dilanjutakan dengan pengecatan dengan cat

    hitam sesuai batas 70 cm diatas dan dicat aliminium bagian atasnya

    sampai merata, harus dan tidak mudah mengelupas ( khusus untuk

    tiang besi ).

    11. PEMERIKSAAN DAN PENGUKURAN

    11.1. Setelah jaringan selesai dipasang akan dilakukan pemeriksaan dan

    pengukuran bersama oleh Dinas Tata Kota, Bangunan dan

    Pertamanan Kota Palangka Raya dan Penyedia Barang / Jasa sebagai

    acuan untuk membuat gambar pelaksanaan (asbuilt Drawing).

    11.2. Sebelum pemeriksaan Penyedia barang / Jasa harus menyerahkan

    gambar kerja.

    11.3. Pemeriksaan akan meliputi mutu pekerjaan seluruh jaringan yang

    dikerjakan antara lain keseluruhan dan ketegakan berdirinya tiang,

    kelengkapan konstruksi, kekuatan konstruksi clearance, saging dan

    lain sebagainya.

    11.4. Perbaikan / perubahan harus dilaksanakan oleh Penyedia barang /

    Jasa dengan baik dan bertanggung jawab.

    11.5. Sebelum pengisisan tegangan harus dilakukan pengukuran jaringan

    meliputi pengukuran tahanan pentanahan dan tahanan isolasi nilai

    pengukuran tahanan isolasi antara phasa-phasa dan phasa netral

    minimun 14 mega ohm untuk SUTM dan 0,3 untuk SUTR.

    11.6. Setelah semua perbaikan dilakukan seluruh hasil pekerjaan dinyatakan

    baik serta memenuhi syarat oleh Direksi / Pengawas, baru bole /

    diizinkan diisi tegangan.

  • 7/26/2019 Spesifikasi Jaringan autis2014.pdf

    13/14

    13

    12. PENGISIAN TEGANGAN

    12.1. Pengisian tegangan harus diketahui dan dikonfirmasikan antara

    Direksi Pekerjaan / PLN Cabang / Ranting dan Penyedia Barang /

    Jasa.

    12.2. Pengisian tegangan hanya boleh dilakukan oleh petugas PLN yang

    ditugaskan.

    13. PEKERJAAN FINISING

    Seluruh pekerjaan yang telah selesai dikerjakan harus disempurnakan sampai

    betul-betul dan rapi sedemikian rupa juga disekitar lokasi pekerjaan harus

    bersih dari segala kotoran yang disebabkan oleh kegiatan pekerjaan.

    Palangka Raya, Agustus 2014

    Dibuat Oleh :Konsultan Perencana

    CV. EXACTA JAYA GEMILANG

    RIZKI DHAYAN AJI, ST

    Direktur

  • 7/26/2019 Spesifikasi Jaringan autis2014.pdf

    14/14

    14