Spesifikasi Dan Syarat Teknis

download Spesifikasi Dan Syarat Teknis

If you can't read please download the document

Transcript of Spesifikasi Dan Syarat Teknis

aa1

123


SPESIFIKASI DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS Pasal 1 PENJELASAN UMUM 1. Sasaran program subsidi sarana dan prasarana pendidikan antara lain rehabilitas gedung sekolah sebagai upaya mutigasi fisik struktur untuk menghasilkan bangunan sekolah yang siap pakai sesuai dengan struktur konsturksi yang disyaratkan. 2. Sumberdana subsidi sarana dan parasarana berasal dari APBN melalui kegiatan pemberdayaan Sekolah Dasar/ MIN pengalokasian Dana Alokasi Khusus (DAK) direktorat jenderal management pendidikan dasar menengah. 3. Sysrtem pelaksanaan pekerjaan yang diatur dalam petunjuk teknis antara lain Kepala Sekolah mentapkan dan menugaskan Ketua Bidang Pembangunan Perencanaan dan Pengawas. 4. Untuk mencapai hasil yang optimal pelaksanaan pekerjaan dilakukan dengan system swakelola, dimana Kepala Sekolah membentuk kepanitiaan tim teknis yang terdiri dari unsur sekolah (Pimpinan, Guru dan Pegawai) serta unsur masyarakat (Komite). Pasal 2 LOKASI PEKERJAAN 1. Lokasi pekerjaan berada di Bukittinggi, Kota Bukittinggi. 2. Selanjutnya mengenai tempatnya lokasi gulai bancah. Pasal 3 LINGKUP PEKERJAAN Pekerjaan yang harus diaksanakan adalah Pembangunan rumah tinggal sederhana tipe 120 m2.

Pasal 4 PEKERJAAN PONDASI Pada rehap sedang ini tidak terdapat Pekerjaan Pondasi 1. Lingkup Pekerjaan a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk keprluan pelaksanaan pekerjaan persiapan b. Pekerjaan pondasi terdiri dari pekerjaan permulaan, pekerjaan galian, pekerjaan pasangan pndasi dan pekerjaan urugan. c. Pekerjaan permulaan diantaranya pekerjaan pembersihan lapangan dan pemasangan bowplank. d. Pekerjaan galian tanah terdiri dari galian tanah pondasi, pondasi batu kali. e. Pekerjaan pondasi terdiri dari pondasi batu kali, pondasi batu bata. f. Pekerjaan urugan terdiri dari urugan kembali. 2. Pekerjaan Permulaan Pembersihan Lapangan a. Sebelum pengukuran, lokasi pekerjaan harus dibersihkan dari segala macam rumput/semak/sampah, atau benda yang tidak diperlukan yang dapat mengganggu pekerjaan berikutnya. b. Pembersihan dengan peralatan antara lain dengan penebangan tanaman, penebangan semak, penutupan luang, penimbunan lubang, pembangunan humus dan tanaman yang mengandung organic semuanya dikerjakan dalam area seluas daerah pelaksanaan. c. Semua meterial yang dianggap menghalangi pelaksanaan pekerjaan harus dihilangkan / dibersihkan, kecuali untuk material tertentu yang telah disepakati untuk tetap berada dilokasi pekerjaan. d. Panitia penanggung jawab diwajibkan mengadakan pengukuran kembali ke lokasi bangunan yang dilengkapi dengan keterangan keterangan mengenai ketinggian tanah, letak bangunan terdekat, letak batas tanah dengan alat-alat yang sudah ditera kebenarannya oleh pengawas pelaksanaan.

Pasangan Bowplank a. Bahan bowplank terbuat dari kayu marantih / setara dengan ukuran 3/20 cm pinggiran atas diketam hlus lurus. Tiang tiang terbuat dari kayu sejenis ukuran 5/7 cm yang dipasang setiap 1.00 M dan harus benar-benar kuat dan vertikal b. Cara Pemasangan Papan harus benar-benar rata (waterpas) dan saling tegak lurus, dalam hal ini dibantu dengan alat ukur. Selama pekerjaan masih berangsung papan bowplank ini harus dijaga dan dipelihara tidak berubah letak maupun tingginnya. Papan bowplank harus menunjukkan tinggi 0.00 serta as-s dinding 3. Galian Pondasi a. Galian tanah untuk pondasi dilakukan dengan kedalaman sesuai dengan gambae terlampir, akan ditentukan oleh pengawas dilapangan b. Dasar dari lobang harus rata dan waterpas. c. Pengukuran harus dilakukan seteliti mungkin 4. Semua tumpukan tanah atau batu akibat galian di urug kembali bekas galian dan tempat-tempat yang lebih rendah diratakan kembali. 5. Pasangan Pondasi a. Pemasangan pondasi dilakukan setelah pengawas lapangan menyetujui secara tertulis dimensi dan kedalaman tertentu. b. Pondasi untuk bangunan ini terdiri dari bermacam-macam pondasi yaitu pondasi batu kali, pondasi batu bata, Pada pondasi batu kali terdiri dari pemasangan aanstampang batu kali dan pasangan batu kali c. Aansrampang batu kali kosong setebal 20 cm, sela-selanya diisi dengan pasir urug, kemudian digenangi dengan air dan ditimbun sampai padat. d. Pondasi batu kali terdiri dari pasangan batu kali dengan adukan 1Pc : 4 psr dengan ukuran ketebalan, bentuk dan penempatannya harus

sesuai dengan gambar rencana. Pondasi yang kelihatan harus diplester dengan adukan Pc:4Psr e. Pondasi batu bata dibuat dengan pasangan batu bata 1:2 dan dipasang sepanjang bibir selasar atau teras, selanjutnya harus mengikuti petunjuk pengawas. Ukuran, bentuk dan penempatan dari pondasi disesuaikan dengan gambar kerja yang terlampir. f. Bahan-bahan yang harus dipakai berkualitas baik, sebelum pemasangan harus mendapatkan persetujuan dari pengawas. 1

Pasal 5 PEKERJAAN BETON / KOZEN /DINDING Pada rehap sedang ini tidak terdapat Pekerjaan Beton/ Kozen/ Dinding 1. Lingkup Pekerjaan a. Seluruh pekerjaan sesuai konstruksi dengan bangunan, rencana pelaksanaannya gambar

maupun penjelasan-penjeasan lainnya b. Jenis- jenis pekerjaan beton bertuang yang menurut sifat konstruksinya merupakan struktur utama antara lain sloof, kolom, ring balok dan plat lantai berdasarkan konsep bangunan tahan gemp dengan penuangan exstra pada setiap pertemuan dan sudut balok dengan kolom yang dibuat sebagaimana detai gambar rencana. 2. Syarat-syarat umum Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan-persyaratan seanjutnya, maka sebagian dasar pelaksanaan digunakan peraturan sebagai berikut : a. Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI-1982) NI-3 b. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 ( NI 2 )

c. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961 ( NI 5 ) d. Peraturan Portland Cement Indonesia 1972 ( NI 8 ) e. Petunjuk Perencanaan Beton 1987 f. Peraturan Pembangunan Daerah Setempat g. Standar Besi Beton SII No. 136 84 h. Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung Tahun 1989 i. Petunjuk Petunjuk dan Peringatan-Peringatan Lisan maupun Tulisan yang diberikan oleh Pengawas Lapangan j. Peraturan Peraturan yang diperlukan lainnya k. Untuk tulangan pokok dipakai besi minimal 10 mm dan Begel 8 mm dilengkapi dengan sketsa gempa (sket terampir) l. Untuk bangunan semi permanent struktur rangkapnya diganti dengan beton bertulang seperti poin k. 3. Syarat Syarat Pelaksanaan a. Sebelum dimulai pekerjaan beton, seluruh cetakan harus dibersihkan dari kotoran-kotoran serbuk gergaji, potongan kayu. Karena potongan kawat ikat dan lain-lain yang dapat mempengaruhi mutu beton. Disamping hal tersebut mutu bidang cetakan harus dibasahi secukupnya. b. Panitia pembangunan harus bertanggung jawab terhadap seluruh pekerjaan sesuai dengan ketentuanketentuan yang disyaratkan, termasuk kekuatan toleransi dan penyelesaian, semua pekerjaan yang dihasikan harus mempunyai mutu yang sebanding dengan standar umum yang berlaku. 4. Pekerjaan Kozen a. Pekerjaan kozen dibuat dari kayu banio / setara banio yang berkualitas baik (cukup kering) untuk kozen yang akan dibuat disesuaikan dengan gambar kerja yang terlampir

b. Konstruksi kayu harus dibuat dengan mengunakan sambungan pen dan lobang, serta memakai besi penguat seperti angker angker dan sebagainya. c. Semua sambungan kayu terlebih dahulu harus dimeni d. Sebelum pekerjaan dilakukan harus mendapatkan persetujuan dari pengawas e. Pembuatan kozen dikerjakan harus dikerjakan dengan sistem pabrikasi, sudut rangka kozen yang tidak memakai sponing pintu/jendel hams profil (profil sudut). f. Jika pembutan kozen tidak dilakukan dilokasi pekerjaan, maka panitia pembangunan harus memberitahukan kepada pengawas lapangan sebelum pekerjaan dimulai untuk dapat dilihat pemakaian material yang sesuai dengan bestek. g. Ukuran kozen disesuaikan dengan ukuran kozen yang sudah ada 5. Pekerjaan Dinding Dinding Batu Bata Pekerjaan batu bata ini meiputi seluruh detail yang disebutkan / ditunjukan dalam gambar atau sesuai petunjuk perencana. a. Bahan yang digunakan memenuhi persyarat an yang ditentukan yaitu : Batu bata memenuhi NI 10 Cement Portland harus memenuhi NI 8 Pasir memenuhi NI 3 pasal 14 ayat 2 Air memenuhi PVBI 1982 pasal 9

b. Trasram dipasang dari muka slat sampai ketinggian 30 cm dari muka lantai, khusus untuk dinding wc dan kamar mandi dipasang sampai ketinggian minimal 160 cm dari muka lantai, serta semua dinding yang ada pada gambar mengunakan symbol aduk traseram dibuat dari pasangan bata yang plester timbale balik dengan adukan yang sama. c. Batu bata yang digunakan batu bata merah lokal dengan kualitas yang baik yang disetujui perencana, siku dan sama ukurannya 6x13x25 cm d. Batu bata sebelum dipasang harus direndam terlebih dahulu dengan air sampai jenuh, batu bata yang dipakai harus berkualitas baik dan terlebih dahulu harus disetujui oleh

pengawas. e. Setelah bata terpasang dengan aduk, nad/siar harus dikorek sedalam 1 cm dan dibersihkan kemudian disiram air setelah itu baru diplester. f. Dinding lainya seperti terlihat dalam gambar kerja dipasang dinding bata dengan campuran 1 pc : 4 pasir g. Pasangan batu bata untuk dinding batu bata harus menghasilkan dinding finishing setebal 15 cm dan untuk dinding 1 bata finis adaah 25 cm. pelaksanaan pasangan harus cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus serta vertical pasangannya h. Luas pasang batu bata maksimal 6 m2 jika meebihi harus diperkecil dengan memakai balok/ kolom beton bertulang. 6. Dinding Keramik a. Dinding kamar mandi / wc dan bak air dilapisi dengan keramik ukuran 20 x 20 cm dan 20 x 25 cm b. Bahan keramik yang digunakan adalah produk merk KIA atau setara KIA 7. Dinding Partisi a. Pekerjaan pasangan partisi kayu ini meiputi seluruh detail yang disebutkan / ditunjukan dalam gambar atau sesuai petunjuk pengawas. b. Bahan yang digunakan harus memenuhi persyaratan yang telah ditentukan yaitu Rangka atau kozen terdiri dari kayu banio / setara banio sedangkan rangka partisi terbuat dari kayu Marsawa / setara Rangka partisi ditutupi oleh pasangan triplek teba 4 mm yang bermotif seragam dan pertemuannya dengan rangka yang diserut halus dipasang les profil 1 x 1 cm dan pada bagian bawah partisi ditutupi oleh kayu plint profil 1 x 8 cm.

Pasal 6 PEKERJAAN RANGKA / KAP ATAP Pada rehap sedang ini tidak terdapat Pekerjaan Rangka/ Kap Atap 1. Lingkup Pekerjaan a. Berkaitan dengan pekerjaan rangka atap dan penutup atap bangunan sesuai dengan gambar, termasuk didalamnya penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat bantu pengangkutan yang diperlukan untuk penyeesaian pekerjaan. b. Pekerjaan rangka atap terdiri dari pekerjaan kudakuda gording, kasau, reng, papan reuter dan lisplank c. Kap Atap termasuk penutup atap, perabung dan pemasang assesories sesuai dengan gambar rencana dan ketetapan yang telah ditentukan. 2. Bahan a. Bahan kayu yang digunakan untuk rangka atap kayu Marsawa / setara dan isplank papan banio/ setara. b. Semua bagian kayu tersebut harus lurus dan kering, tidak cacat/keropos dan lain-lain, yang menunjukkan bahwa kayu tersebut barmutu baik. c. Bahan penutup adaah dengan menggunakan atap seng BJLS 30 biasa dan disesuaikan dengan bangunan yang ada. 3. Metode Pelaksanaan a. Pemasangan bangunan bergelombang, reng rata pada tidak harus

sambungan

harus rata, dengan sambungan miring diletakkan diatas rusuk.

b. Pemasangan bunbungan / nok mengunakan berkualitas dan kebocoran-kebocoran bubungan teiti, yang

diakibatkan ketidaksempurnaan pelaksanaan pekerjaan maupun bahan merupakan kewajiban panitia pembangunan kembali untuk / mengulang memperbaiki tersebut. c. Untuk kuda-kuda dan gording dibuat dari kayu timbalun / setara yang berkualitas baik (cukup kering) dengan ukuran sesuai gambar kerja terlampir. Permukaan atas gording harus diketam memakai miring halus dan lurus. bibir dekat yang harus rangka Penyambungan gording harus sambungan berkait, yang harus tumpuan permukaan sedangkan

pekerjaan

perletakannya ketumpuan dekat d. Seluruh

menerima beban / sambungan menghadap keatas. kayu seperti gording harus dioles dengan residu sampai rata e. Sudut atap > 30 jika bangunan yang akan direhap atapnya