Spektrofotometri Uv Vis
-
Upload
natashiacindy -
Category
Documents
-
view
45 -
download
0
description
Transcript of Spektrofotometri Uv Vis
SPEKTROFOTOMETRI UV VIS
PENENTUAN KADAR ASAM BENZOAT DALAM MINUMAN RINGAN
I. TUJUAN
Menggunakan alat spektrofotometer sinar tampak ( VIS ) dan ultraviolet
Menganalisis cuplikan secara spektrofotometri
Menentukan kadar asam benzoat dalam minuman ringan
II. ALAT DAN BAHAN
Alat yang digunakan :
Spektrofotometer Agilent
Kuvet
Labu Takar
Gelas Kimia
Pipet Ukur
Pipet Tetes
Bola Karet
Aquadest
Corong Gelas
Batang pengaduk
Spatula
Bola karet
Bahan yang digunakan :
Fanta
Coca-cola
sprite
UC- 1000
Mizone
Mountea
HCL 0,01 M
Larutan standar asam benzoate
HCL 0,1 M
Air aquadest
III. DASAR TEORI
Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari
spectrometer dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan
panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang
di transmisikan atau yang di absorpsi.
Prinsip Spektrofotometri uv-vis mengacu pada hukum Lambert-Beer. Apabila
cahaya monokromatik melalui suatu media (larutan), maka sebagian cahaya tersebut
akan diserap, sebagian dipantulkan dan sebagian lagi akan dipancarkan..
Panjang gelombang maksimalnya dapat berubah sesuai dengan pelarut yang
digunakan. Auksokrom adalah gugus fungsional yang mempunyai elekron bebas,
seperti hidroksil, metoksi dan amina. Terikatnya gugus auksokrom pada gugus
kromofor akan mengakibatkan pergeseran pita absorpsi menuju ke panjang gelombang
yang lebih besar (bathokromik) yang disertai dengan peningkatan intensitas
(hyperkromik).
Bagian-bagian Spektrofotometer UV-Vis
1. Sumber cahaya
Sumber cahaya pada spektrofotometer harus memiliki panacaran radiasi yang
stabil dan intensitasnya tinggi. Sumber cahaya pada spektrofotometer UV-Vis ada dua
macam :
a. Lampu Tungsten (Wolfram)
Lampu ini digunakan untuk mengukur sampel pada daerah tampak. Bentuk
lampu ini mirip dengna bola lampu pijar biasa. Memiliki panjang gelombang
antara 350-2200 nm. Spektrum radiasianya berupa garis lengkung.
b. Lampu Deuterium
Lampu ini dipakai pada panjang gelombang 190-380 nm. Spektrum energy
radiasinya lurus, dan digunakan untuk mengukur sampel yang terletak pada daerah
uv. Memiliki waktu 500 jam pemakaian.
2. Monokromator
Monokromator adalah alat yang akan memecah cahaya polikromatis menjadi cahaya
tunggal (monokromatis) dengan komponen panjang gelombang tertentu. Bagian-bagian
monokromator, yaitu :
a.Prisma
Prisma akan mendispersikan radiasi elektromagnetik sebesar mungkin supaya
di dapatkan resolusi yang baik dari radiasi polikromatis.
b.Grating (kisi difraksi)
Kisi difraksi memberi keuntungan lebih bagi proses spektroskopi. Dispersi
sinar akan disebarkan merata, dengan pendispersi yang sama, hasil dispersi akan
lebih baik. Selain itu kisi difraksi dapat digunakan dalam seluruh jangkauan
spektrum.
c. Celah optis
Celah ini digunakan untuk mengarahkan sinar monokromatis yang
diharapkan dari sumber radiasi. Apabila celah berada pada posisi yang tepat, maka
radiasi akan dirotasikan melalui prisma, sehingga diperoleh panjang gelombang yang
diharapkan.
d.Filter
Berfungsi untuk menyerap warna komplementer sehingga cahaya yang
diteruskan merupakan cahaya berwarna yang sesuai dengan panjang gelombang yang
dipilih.
3. Kompartemen sampel
Kompartemen ini digunakan sebagai tempat diletakkannya kuvet. kuvet merupakan
wadah yang digunakan untuk menaruh sampel yang akan dianalisis. Pada
spektrofotometer double beam, terdapat dua tempat kuvet. Satu kuvet digunakan sebagai
tempat untuk menaruh sampel, sementara kuvet lain digunakan untuk menaruh blanko.
Sementara pada spektrofotometer single beam, hanya terdapat satu kuvet.
Kuvet yang baik harus memenuhi beberapa syarat sebagai berikut :
a. Permukaannya harus sejajar secara optis
b. Tidak berwarna sehingga semua cahaya dapat di transmisikan
c. Tidak ikut bereaksi terhadap bahan-bahan kimia
d. Tidak rapuh
e. Bentuknya sederhana
Terdapat berbagai jenis dan bentuk kuvet pada spektrofotometer. Umumnya pada
pengukuran di daerah UV, digunakan kuvet yang terbuat dari bahan kuarsa atau plexiglass.
Kuvet kaca tidak dapat mengabsorbsi sinar uv, sehingga tidak digunakan pada saat
pengukuran di daerah UV. Oleh karena itu, bahan kuvet dipilih berdasarkan daerah panjang
gelombang yang digunakan. Gunanya agar dapat melewatkan daerah panjang gelombang
yang digunakan.
• UV : fused silika, kuarsa
• Visible : gelas biasa, silika atau plastik
• IR : KBr, NaCl, IRTRAN atau kristal dari senyawa ion
4. Detektor
Detektor akan menangkap sinar yang diteruskan oleh larutan. Sinar kemudian diubah
menjadi sinyal listrik oleh amplifier dan dalam rekorder dan ditampilkan dalam bentuk
angka-angka pada reader (komputer).
Syarat-syarat ideal sebuah detector adalah :
Mempunyai kepekaan tinggi
Respon konstan pada berbagai panjang gelombang
Waktu respon cepat dan sinyal minimum tanpa radiasi
Sinyal listrik ayng dihasilkan harus sebanding dengan tenaga radiasi
5. Visual display
Merupakan system baca yang memperagakan besarnya isyarat listrik, menyatakan dalam
bentuk % Transmitan maupun Absorbansi.
Asam benzoat, C7H6O2 atau C6H5COOH
adalah padatan kristal berwarna putih dan merupakan asam karboksilat aromatik yang
paling sederhana. Senyawa ini larut dalam air panas, etanol dan methanol. Nama asam ini
berasal dari gum benzoin (getah kemenyan), yang dahulu merupakan satu-satunya sumber
asam benzoat. Asam lemah ini beserta garam turunannya digunakan sebagai pengawet
makanan. Asam benzoat adalah prekursor yang penting dalam sintesis banyak bahan-bahan
kimia lainnya.
Struktur kimia asam benzoat:
Asam benzoat diproduksi secara komersial dengan oksidasi parsial toluena dengan
oksigen. Proses ini dikatalisis oleh kobalt ataupun mangan naftenat. Proses ini menggunakan
bahan-bahan baku yang murah, menghasilkan rendemen yang tinggi, dan dianggap sebagai
ramah lingkungan.
Asam benzoat adalah zat pengawet yang sering dipergunakan dalam saos dan sambal.
Asam benzoat disebut juga senyawa antimikroba karena tujuan penggunaan zat pengawet ini
dalam kedua makanan tersebut untuk mencegah pertumbuhan khamir dan bakteri terutama
untuk makanan yang telah dibuka dari kemasannya.
Pembatasan penggunaan asam benzoat ini bertujuan agar tidak terjadi keracunan.
Konsumsi yang berlebihan dari asam benzoat dalam suatu bahan makanan tidak dianjurkan
karena jumlah zat pengawet yang masuk ke dalam tubuh akan bertambah dengan semakin
banyak dan seringnya mengkonsumsi. Lebih-lebih lagi jika dibarengi dengan konsumsi
makanan awetan lain yang mengandung asam benzoat.
Manfaat asam benzoat :
Sebagai bahan pengawet yang digunakan dalam berbagai produk makanan dan minuman seperti jus buah, kecap, margarin, mentega, makanan ringan, sambal, saus salad, saus tomat, selai, sirup buah dan lainnya.
Sebagai anti mikroba yang optimum pada pH 2,5 - 4,0. Menghambat pertumbuhan kapang dan khamir.
Dampak negative penggunaan asam benzoate :
Penggunaan pengawet natrium benzoat dalam jangka panjang dapat menimbulkan penyakit Lupus (Systemic Lupus Eritematosus/SLE).
Efek samping lain yang bisa timbul adalah edema (bengkak) akibat dari retensi (tertahannya cairan di dalam tubuh) dan bias juga karena naiknya tekanan darah sebagai akibat bertambahnya volume plasma akibat pengikatan air oleh natrium.
Dapat menyebabkan kanker karena natrium benzoat berperan sebagai agen karsinogenik. Misalnya saja pada minuman berisotonik dimana vitamin C (ascorbic acid) yang ditambahkan dalam minuman isotonik akan bereaksi dengan natrium benzoat menghasilkan benzen. Benzen tersebut dikenal sebagai polutan udara dan dapat menyebabkan kanker.
Untuk asam benzoat dan natrium benzoat bisa menimbulkan reaksi alergi dan penyakit saraf.
Berdasarkan penelitian Badan Pangan Dunia (FAO), konsumsi benzoat yang berlebihan pada tikus akan menyebabkan kematian dengan gejala-gejala hiperaktif, sariawan, kencing terus-menerus serta penurunan berat badan.
Sebagai tambahan, dalam riset yang dilakukan oleh Sheffield University di Inggris terhadap bahan pengawet makanan dan minuman yang umum digunakan, menyatakan bahwa natrium benzoat diperkirakan dapat merusak DNA. Hal ini dikemukakan oleh Pete Piper (professor bidang biologi molekuler dan bioteknologi) yang telah meneliti natrium benzoat sejak 1999. Ia pernah menguji natrium benzoat pada sel ragi yang hidup, yang akhirnya menemukan bahwa substansi tersebut (natrium benzoat) dapat merusak DNA mitokondria pada ragi. Di dalam tubuh, mitokondria berfungsi menyerap oksigen untuk menghasilkan energi. Dan bila dirusak, seperti terjadi pada sejumlah kondisi pada saat sakit, maka sel mulai mengalami kegagalan fungsi yang sangat serius. Sehingga di dalam tubuh akan terjadi kerusakan DNA di dalam mitokondria.
Bahan Pengawet yang Aman
menurut BPOM, berikut adalah daftar bahan pengawet yang aman untuk digunakan pada makanan.
1.Natrium Benzoate (sodium benzoate), Digunakan untuk acar dalam botol, keju, margarin, apricot kering, selai, jely, sirup, saus, kecap, anggur buah dan minuman berakohol, serta makanan lainnya kecuali daging, ikan dan unggas. Batas maksimum penggunaan 200mg-1gr / kg.
2.Natrium Bisulfit (sodium Hydrogen Sulphite), Digunakan pada potongan kentangan goreng beku, udang beku, dan selai dengan batas maksimum penggunaan 50-500 mg/kg.
3.Natrium Metabilsufit (Sodium Methabisulphite), Digunakan pada potongan kentangan goreng beku, udang beku, dengan batas maksimum penggunaan 50-100 mg/kg.
4.Natrium Nitrat (Sodium Nitrat), Digunakan untuk daging olahan dan awetan, keju dengan dosis 50-500 mg/kg.
5.Natrium Nitrit (Sodium Nitrite), Digunakan untuk daging olahan, daging awetan, corned kalengan dengan 50 mg – 125 mg/kg.
6.Natrium Propionat (Sodium Propionat), Digunakan untuk olahan keju dan roti, batas penggunaan 2-3 gr/kg.
7.Natrium Sulfit (Sodium Sulphite), Digunakan untuk potongan kentang goreng beku, udang beku dan selai dengan batas maksimum penggunaan 50-500 mg/kg.
8.Nisin (Nisin), Digunakan untuk keju olahan dengan dosis 12,5 mg/kg.
9.Asam Benzoat (Benzoic Acid), Bahan ini banyak digunakan pada kecap, minuman ringan, acar, margarin, selai, saos, dll. Batas maksimum penggunaan 600 mg – 1 gr/kg.
10.Asam Propionat (Propionic Acid), Banyak digunakan untuk olahan keju dan roti. Batas maksimum penggunaan 2-3 gr/kg
11.Asam Sorbat (Sorbic Acid), Digunakan untuk keju olahan. Dosis penggunaan 3gr/kg.
12.Belerang Dioksida (Sulfur Dioxide), Banyak digunakan untuk acar, jelly, selai, saus, gula bubuk, gula pasir, cuka, sirup, bir/minuman ringan, anggur, sosis, ekstrak kopi kering, gelatin dll. Batas maksimum penggunaan 20-500 mg/kg.
13.Metil p-Hidroxybenzoate (Methyl p-Hidroxybenzoate), Digunakan untuk selai, jelly, acar dalam botol, kecap, ekstrak kopi cair, pasta tomat, sari buah dan makanan lainnya kecuali daging, ikan dan unggas. Batas maksimum penggunaan 200 mg – 1gr/kg
14.Etil p-Hidroxybenzoate (Ethyl p-Hidroxybenzoate), Digunakan untuk selaidan jeli dengan dosis1 gr/kg
15.Propil p-Hidroxybenzoate (Prophyl p-Hidroxybenzoate), Digunakan untuk selai, jeli, acar dalam botol, kecap, ekstrak kopi cair, pasta tomat, sari buah dan makanan lainnya, kecuali daging, ikan unggas. Dosis penggunaan 250 mg – 1 gr/kg
16.Kalium Benzoat (Potassium Benzoate), Digunakan untuk acar dalam botol, keju, margarin, apricot kering, selai, jelly, sirup, saus, anggur buah dan minuman berakohol, serta makanan lainnya kecuali daging, ikan, unggas. Batas maksimum penggunaan 200 mg – 1 gr/kg.
17.Kalium Bisulfit (Potassium Bysulphite), Digunakan untuk potongan kentang goreng beku, udang beku, dan selai. Batas maksimum penggunaan 50-500 mg/kg Kalium Metabisulfit (Potassium Metabilsuphite), Digunakan untuk potongan kentang goreng beku, udang beku, dan . Batas maksimum penggunaan 50-100 mg/kg
18.Kalium Nitrat (Potassium Nitrat), Digunakan untuk daging olahan, daging awetan, dan keju dengan dosis penggunaan 50-500 mg/kg Kalium Nitrit (Potassium Nitrit), Digunakan untuk daging olahan, daging awetan, dan keju dengan dosis penggunaan 50-125 mg/kg
19.Kalium Propionat (Potassium Propionate), Digunakan untuk keju olahan dengan dosis 3gr/kg
20.Kalium Sorbat (Potassium Sorbat), Digunakan untuk keju olahan, keju, maragrin, apricot kering, acar dalam botol, jeli, selai. Batas maksimum penggunaan 500mg-1gr/kg
21.Kalium Sulfit (Potassium Sulphite), Digunakan untuk potongan kentang goreng beku, udang beku dan selai dengan dosis 50-500mg/kg.
22.Kalsium Benzoat (Calcium Benzoate), Digunakan untuk selai, saus tomat, sirup dan anggur/minuman berakohol dengan dosis 200mg-1gr/kg
23.Kalsium Propionat (Calsium Propionate), Digunakan untuk olahan keju dan roti, batas penggunaan 2-3 gr/kg
24.Kalsium Sorbat (Calsium Sorbate), Digunakan untuk margarin dan selai dengan dosis 1 gr/kg. Untuk itu perlu penelitian dan pembinaan lebih lanjut.
BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN ASAM BENZOAT
Asam benzoate merupakan salah satu pengawet yang diizinkan oleh department
kesehatan untuk digunakan pada makanan. Menurut PERMENKES RI NO:
722/Menkes/Per/IX/1998.
Batasan maksimum penggunaan asam benzoate adalah :
1. Pada minuman ringan dan kecap adalah 600 mg/kg
2. Pada sari buah, saus, jelly, manisan dan agar adalah 1000 mg/kg
KANDUNGAN SOFT DRINK
ialah minuman berkarbonasi yang diberi tambahan berupa bahan perasa dan pemanis seperti gula. Soft drink terdiri dari sugar-sweetened soft drink dan non-sugar soft drink. Sugar-sweetened soft drink merupakan soft drink dengan zat pemanis yang berasal dari gula, sedangkan non-sugar soft drink merupakan soft drink dengan zat pemanis yang berasal dari pemanis buatan (Australian Beverages Council, 2004).
Jenis-jenis kandungan yang terdapat dalam soft drink menurut Australian Beverages Council (2004), meliputi antara lain:
1. Carbonated water (air soda)
Air soda merupakan kandungan utama yang terdapat dalam soft drinkyaitu sekitar 86%. Air soda berperan sebagai salah satu sumber air pada tubuh manusia. Di dalam air soda, terdapat kandungan gas berupa karbon dioksida (CO2).
2. Bahan pemanis
Rasa manis yang terdapat dalam soft drink dapat berasal dari sukrosa atau pemanis buatan. Sukrosa merupakan perpaduan antara fruktosa dan glukosa yang termasuk dalam karbohidrat. Jumlah sukrosa yang terdapat dalam soft drink sekitar 10%. Pemanis buatan yang sering dipakai dalam soft drink ialah aspartam. Aspartam dibentuk dari perpaduan asam aspartat dengan fenilalanin dan bersifat 200 kali lebih manis dari gula sehingga hanya sedikit jumlah aspartam yang terkandung dalam soft drink.
3. Bahan perasa
Bahan perasa terdiri dari bahan perasa alami dan bahan perasa buatan. Bahan perasa alami berasal dari buah-buahan, sayuran, kacang, daun, tanaman herbal, dan bahan alami lainnya. Bahan perasa buatan digunakan agar soft drink memberi rasa yang lebih baik.
4. Asam
Asam berperan dalam menambah kesegaran dan kualitas pada soft drink. Asam yang dipergunakan yaitu asam sitrat dan asam fosfor.
5. Kafein
Kafein berperan dalam meningkatkan rasa yang terkandung dalam soft drink. Kafein yang terkandung dalam soft drink berjumlah ¼ sampai ⅓ dari jumlah kafein yang terkandung dalam kopi.
6. Pewarna
Pewarna bersamaan dengan gas CO2 merupakan bagian dari karakteristik soft drink. Pewarna terdiri dari pewarna alami dan pewarna buatan yang dapat digunakan.
drink.html#sthash.T0kgN34F.dpuf
IV. LANGKAH KERJA
A. Analisis benzoate Membuat larutan induk asam benzoate 100 ppm dalam 250 mL aquadest dan
menambahkan HCL 0,01 M dan membuat larutan standar asam benzoate yang akan diukur absorbansinya yaitu 2, 4, 6, 8 dan 10 ppm.
Membuat larutan HCL 0,1 M dalam 100 mL untuk ditambahkan pada sampel yang akan dianalisis.
Soft drinkMenghangatkan 20 mL softdrink dalam gelas kimia diatas hot plate untuk membuang CO2 setelah itu didinginkan pada suhu ruang. Memipet sebanyak 2 mL kedalam labu takar 50 mL, menambahkan 5 mL 0,1 M HCL dan mentanda bataskannya. Menyiapkan sampel yang lain dengan cara yang sama.
Membuat baseline UV dari 210 nm ke 350 nm menggunakan air dalam sampel dan kuvet. Mencatat spectrum uv dari 5 larutan standar benzoate dalam air. Mengukur absorbansi setiap standard an dikurangkan dengan baseline. Mempersiapkan grafik kalibrasi absorbansi terhadap konsentrasi melewati garis nol.
B. Penentuan panjang gelombang serapan maksimum ( λmaks )
Menghidupkan alat spektrofotometer UV-VIS
Menekan F1 ( tasks ), memilih single WL / λ tunggal, menekan enter
Memasukkan λ minimum dan menekan F6 ( done )
Memasukkan kuvet ( larutan blanko ) pada tempat kuvet pada alat spektrofotometer ,
menekan F8 ( blank )
Mengganti kuvet, dengan kuvet 2 (larutan standar, misal Cs = 100 ppm )
Menekan F7 ( sampel ). Mencatat absorbansi pada 450 nm tersebut.
Menekan F2 ( setting ), memilih ┴ wavelength, menekan enter.
Memasukkan λ berikutnya ( misal 460 nm, dengan interview 10 nm ), menekan F6
( done )
C.Pembuatan kurva kalibrasi
Menekan tasks atau menekan F1
Memilih quantification, menekan enter
Memasukkan larutan blank sebagai standar nol ( konsentrasi nol ) dengan menekan
F7.
Mengganti kuvet yabg berisikan larutan standar ( mulai dari larutan standar dengan
konsentrasi terkecil ) lalu menekan F7.
Mengulangi langkan ( 4) dan ( 5) sampai semua larutan standar selesai diukur.
Membaca kursor ke STDI dan menekan enter
Memasukkan nilai 0 ( pada concentration ) dan besi nama analyte menekan next atau
F7.
Untuk larutan standar 2, memasukkan nilai konsentrasinya
Mengulangi langkah ( a ) sampai semua larutan standar dimasukkan nilai
konsentrasinya.
Menekan done
D.Menganalisa sampel
Menekan F4 / sampel
Memasukkan kuvet 1 ( larutan blanko ) menekan F8 ( blank )
Mengganti dengan kuvet 2 ( larutan sampel 1 ), menekan F7 ( sampel )
Mengulangi langkah ( 2 ) dan ( 3 ) untuk keseluruhan sampel
Menekan F6 ( done )
E.Cara mematikan alat
Menekan system ( F5 )
Menekan tombol m
Memilih restart, menekan enter
Memilih yes
Menunggu proses inisialisasi selesai
Menekan tombol power ke off
V. DATA PENGAMATAN
a. Penentuan panjang gelombang maksimum
λ(nm) absorbansi
200 0,5448
b. Penentuan kurva kalibrasi
Konsentrasi (ppm) Absorbansi
2 0,3994
4 0,5423
6 0,6965
8 0,9548
10 1,8467
c. Penentuan absorbansi sampel
Sampel Absorbansi Konsentrasi (ppm)
Fanta 0,9546 6,4053 x 25 = 160,1325
Coca-cola 0,9765 6,5378 x 25 = 163,445
Sprite 0,7005 4,8681 x 25 = 121, 7025
Uc-1000 2,8702 17,993 x 25 = 449, 8475
Mizone 1,6209 10,436 x 25 = 260, 9025
mountea 2,6747 16,811 x 25 = 420,28
VI. PERHITUNGAN
a. Pengenceran larutan standar 100 ppm
1. Konsentrasi 2 ppm
V1 x M1 = V2 x M2
V1 x 100 ppm = 100 mL x 2 ppm
V1 = 2 mL
2. Konsentrasi 4 ppm
V1 x M1 = V2 x M2
V1 x 100 ppm = 100 mL x 4 ppm
V1 = 4 mL
3. Konsentrasi 6 ppm
V1 x M1 = V2 x M2
V1 x 100 ppm = 100 mL x 6 ppm
V1 = 6 mL
4. Konsentrasi 8 ppm
V1 x M1 = V2 x M2
V1 x 100 ppm = 100 mL x 8 ppm
V1 = 8 mL
5. Konsentrasi 10 ppm
V1 x M1 = V2 x M2
V1 x 100 ppm = 100 mL x 10 ppm
V1 = 10 mL
b. Menghitung persamaan secara manual
Slope = n .∑ xy−∑ x .∑ y
n . ∑ x2−(∑ x )2
No X Y x. y X2
1 2 0,3994 0,7988 4
2 4 0,5423 2,1692 16
3 6 0,6965 4,179 36
4 8 0,9548 7,6384 64
5 10 1,9467 18,467 100
∑ 30 4,4397 33,2524 220
= 5 (33,2524 )−30 (4,4397)
5 (220 )−(30)2
= 166,262−133,191
1100−900
= 33,071
200
= 0,1653
Intersep = ∑ x2 . ∑ y−∑ x .∑ xy
n .∑ x2−(∑x )2
= 220 (4,4397 )−30(33,2524)
5 (220 )−(30)2
= 976,734−997,572
1100−900
= −0,1042
Jadi persamaanya adalah Y = 0,1653 x - 0,1042
c. Menghitung konsentrasi sampel
1. Sampel Fanta
Y = 0,1653 x - 0,1042
0,9546 = 0,1653 x – 0,1042
X = 6,4053 ppm x 25
=160,1325 ppm
2. sampel coca-cola
Y = 0,1653 x - 0,1042
0,9765 = 0,1653 x – 0,1042
X = 6,5378 ppm x 25
= 163, 445 ppm
3. Sampel mizone
Y = 0,1653 x - 0,1042
1,6209 = 0,1653 x – 0,1042
X = 10,4361 ppm x 25
= 260,9025 ppm
4. Sampel mountea
Y = 0,1653 x - 0,1042
2,6747 = 0,1653 x – 0,1042
X = 16,8112 ppm x 25
= 420, 28 ppm
5. Sampel sprite
Y = 0,1653 x - 0,1042
0,7005 = 0,1653 x – 0,1042
X = 4,8681 ppm x 25
= 121,7025 ppm
6. Sampel uc-1000
Y = 0,1653 x - 0,1042
2, 8702= 0,1653 x – 0,1042
X = 17,9939 ppm x 25
= 449,8475 ppm
VII. ANALISA PERCOBAAN
Pada percobaan spektrofotometri uv/vis kali bertujuan untuk mengetahui
kandungan asam benzoate dalam minuman ringan (soft drink). Sampel yang
digunakan pada percobaan ini adalah Fanta, coca-cola, sprite, UC-1000, mizone
dan mountea. Analisis spektrofotometri yang digunakan tepatnya adalah
spektrofotometri uv.
Berdasarkan keputusan permenkes RI No.722/MENKES/Per/IX/1998, batas
maksimum penggunaan asam benzoate pada minuman ringan dan kecap adalah
600 ppm dan pada sari buah, saus, jelly, manisan dan agar adalah 1000 ppm. Dari
percobaan ini didapatkan kandungan asam benzoate dalam Fanta sebesar
160,1325 ppm. Hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi asam benzoate dalam
fanta dibawah batas minimum yang diizinkan dan masih layak untuk dikonsumsi.
Begitu pula untuk sampel coca-cola konsentrasi asam benzoate nya adalah
163,445 ppm, Pada sampel sprite konsentrasinya adalah 121,7025 ppm, pada UC-
1000 adalah 449,8475 ppm, Pada mizone konsentrasinya adalah 260,9025 ppm
dan pada mountea adalah 420,28 ppm. Pada semua sampel konsentrasi benzoatnya
masih dibawah standar permenkes , yaitu 600 ppm. Artinya, kandungan benzoate
tersebut masih dalam batasan yang diperbolehkan.
VIII. KESIMPULAN
Pada percobaan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
Spektrofotometri uv adalah suatu metode analisi kuantitatif menggunakan
radiasi dengan panjamg gelombang 200-400 nm.
Lampu yang digunakan pada percobaan adalah lampu deuterium.
Nilai persamaan yang dihasilkan adalah Y= 0,1654 x – 0,1042 dengan R2
adalah 0,8295.
Konsentrasi benzoate dalam sampel adalah :
1. Fanta = 160,1325 ppm
2. Coca-cola = 163,445 ppm
3. Sprite = 121,7025 ppm
4. UC-1000 = 449,8475 ppm
5. Mizone = 260,9025 ppm
6. Mountea = 420,28 ppm