Spektrofotometri Uv Vis

23
SPEKTROFOTOMETRI UV VIS PENENTUAN KADAR ASAM BENZOAT DALAM MINUMAN RINGAN I. TUJUAN Menggunakan alat spektrofotometer sinar tampak ( VIS ) dan ultraviolet Menganalisis cuplikan secara spektrofotometri Menentukan kadar asam benzoat dalam minuman ringan II. ALAT DAN BAHAN Alat yang digunakan : Spektrofotometer Agilent Kuvet Labu Takar Gelas Kimia Pipet Ukur Pipet Tetes Bola Karet Aquadest Corong Gelas Batang pengaduk Spatula Bola karet Bahan yang digunakan : Fanta Coca-cola sprite UC- 1000

description

lm;.

Transcript of Spektrofotometri Uv Vis

Page 1: Spektrofotometri Uv Vis

SPEKTROFOTOMETRI UV VIS

PENENTUAN KADAR ASAM BENZOAT DALAM MINUMAN RINGAN

I. TUJUAN

Menggunakan alat spektrofotometer sinar tampak ( VIS ) dan ultraviolet

Menganalisis cuplikan secara spektrofotometri

Menentukan kadar asam benzoat dalam minuman ringan

II. ALAT DAN BAHAN

Alat yang digunakan :

Spektrofotometer Agilent

Kuvet

Labu Takar

Gelas Kimia

Pipet Ukur

Pipet Tetes

Bola Karet

Aquadest

Corong Gelas

Batang pengaduk

Spatula

Bola karet

Bahan yang digunakan :

Fanta

Coca-cola

sprite

UC- 1000

Mizone

Mountea

HCL 0,01 M

Larutan standar asam benzoate

HCL 0,1 M

Page 2: Spektrofotometri Uv Vis

Air aquadest

III. DASAR TEORI

Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari

spectrometer dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan

panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang

di transmisikan atau yang di absorpsi.

Prinsip Spektrofotometri uv-vis mengacu pada hukum Lambert-Beer. Apabila

cahaya monokromatik melalui suatu media (larutan), maka sebagian cahaya tersebut

akan diserap, sebagian dipantulkan dan sebagian lagi akan dipancarkan..

Panjang gelombang maksimalnya dapat berubah sesuai dengan pelarut yang

digunakan. Auksokrom adalah gugus fungsional yang mempunyai elekron bebas,

seperti hidroksil, metoksi dan amina. Terikatnya gugus auksokrom pada gugus

kromofor akan mengakibatkan pergeseran pita absorpsi menuju ke panjang gelombang

yang lebih besar (bathokromik) yang disertai dengan peningkatan intensitas

(hyperkromik).

Bagian-bagian Spektrofotometer UV-Vis

1. Sumber cahaya

Sumber cahaya pada spektrofotometer harus memiliki panacaran radiasi yang

stabil dan intensitasnya tinggi. Sumber  cahaya pada spektrofotometer UV-Vis ada dua

macam :

a. Lampu Tungsten (Wolfram)

Lampu ini digunakan untuk mengukur sampel pada daerah tampak. Bentuk

lampu ini mirip dengna bola lampu pijar biasa. Memiliki panjang gelombang

antara 350-2200 nm. Spektrum radiasianya berupa garis lengkung.

b. Lampu Deuterium

Lampu ini dipakai pada panjang gelombang 190-380 nm. Spektrum energy

radiasinya lurus, dan digunakan untuk mengukur sampel yang terletak pada daerah

uv. Memiliki waktu 500 jam pemakaian.

Page 3: Spektrofotometri Uv Vis

2. Monokromator

Monokromator adalah alat yang akan memecah cahaya polikromatis menjadi  cahaya

tunggal (monokromatis) dengan komponen panjang gelombang tertentu. Bagian-bagian

monokromator, yaitu :

a.Prisma

Prisma akan mendispersikan radiasi elektromagnetik sebesar mungkin supaya

di dapatkan resolusi yang baik dari radiasi polikromatis.

b.Grating (kisi difraksi)

Kisi difraksi memberi keuntungan lebih bagi proses spektroskopi. Dispersi

sinar akan disebarkan merata, dengan pendispersi yang sama, hasil dispersi akan

lebih baik. Selain itu kisi difraksi dapat digunakan dalam seluruh jangkauan

spektrum.

c. Celah optis

Celah ini digunakan untuk mengarahkan sinar monokromatis yang

diharapkan dari sumber radiasi. Apabila celah berada pada posisi yang tepat, maka

radiasi akan dirotasikan melalui prisma, sehingga diperoleh panjang gelombang yang

diharapkan.

d.Filter

Berfungsi untuk menyerap warna komplementer sehingga cahaya yang

diteruskan merupakan cahaya berwarna yang sesuai dengan panjang gelombang yang

dipilih.

3. Kompartemen sampel

Kompartemen ini digunakan sebagai tempat diletakkannya kuvet. kuvet merupakan

wadah yang digunakan untuk menaruh sampel yang akan dianalisis. Pada

spektrofotometer double beam, terdapat dua tempat kuvet. Satu kuvet digunakan sebagai

tempat untuk menaruh sampel, sementara kuvet lain digunakan untuk menaruh blanko.

Sementara pada spektrofotometer single beam, hanya terdapat satu kuvet.

Page 4: Spektrofotometri Uv Vis

Kuvet yang baik harus memenuhi beberapa syarat sebagai berikut :

a.       Permukaannya harus sejajar secara optis

b.      Tidak berwarna sehingga semua cahaya dapat di transmisikan

c.       Tidak ikut bereaksi terhadap bahan-bahan kimia

d.      Tidak rapuh

e.       Bentuknya sederhana

Terdapat berbagai jenis dan bentuk kuvet pada spektrofotometer. Umumnya pada

pengukuran di daerah UV, digunakan kuvet yang terbuat dari bahan kuarsa atau plexiglass.

Kuvet kaca tidak dapat mengabsorbsi sinar uv, sehingga tidak digunakan pada saat

pengukuran di daerah UV.  Oleh karena itu, bahan kuvet dipilih berdasarkan daerah panjang

gelombang yang digunakan. Gunanya agar dapat melewatkan daerah panjang gelombang

yang digunakan.

• UV : fused silika, kuarsa

• Visible : gelas biasa, silika atau plastik

• IR : KBr, NaCl, IRTRAN atau kristal dari senyawa ion

4. Detektor

Detektor akan menangkap sinar yang diteruskan oleh larutan. Sinar kemudian diubah

menjadi sinyal listrik oleh amplifier dan dalam rekorder dan ditampilkan dalam bentuk

angka-angka pada reader (komputer).

Syarat-syarat ideal sebuah detector adalah :

Mempunyai kepekaan tinggi

Respon konstan pada berbagai panjang gelombang

Waktu respon cepat dan sinyal minimum tanpa radiasi

Sinyal listrik ayng dihasilkan harus sebanding dengan tenaga radiasi

5.      Visual display

Merupakan system baca yang memperagakan besarnya isyarat listrik, menyatakan dalam

bentuk % Transmitan maupun Absorbansi.

Page 5: Spektrofotometri Uv Vis

Asam benzoat, C7H6O2 atau C6H5COOH

adalah padatan kristal berwarna putih dan merupakan asam karboksilat aromatik yang

paling sederhana. Senyawa ini larut dalam air panas, etanol dan methanol. Nama asam ini

berasal dari gum benzoin (getah kemenyan), yang dahulu merupakan satu-satunya sumber

asam benzoat. Asam lemah ini beserta garam turunannya digunakan sebagai pengawet

makanan. Asam benzoat adalah prekursor yang penting dalam sintesis banyak bahan-bahan

kimia lainnya.

Struktur kimia asam benzoat:

Asam benzoat diproduksi secara komersial dengan oksidasi parsial toluena dengan

oksigen. Proses ini dikatalisis oleh kobalt ataupun mangan naftenat. Proses ini menggunakan

bahan-bahan baku yang murah, menghasilkan rendemen yang tinggi, dan dianggap sebagai

ramah lingkungan.

Asam benzoat adalah zat pengawet yang sering dipergunakan dalam saos dan sambal.

Asam benzoat disebut juga senyawa antimikroba karena tujuan penggunaan zat pengawet ini

dalam kedua makanan tersebut untuk mencegah pertumbuhan khamir dan bakteri terutama

untuk makanan yang telah dibuka dari kemasannya.

Pembatasan penggunaan asam benzoat ini bertujuan agar tidak terjadi keracunan.

Konsumsi yang berlebihan dari asam benzoat dalam suatu bahan makanan tidak dianjurkan

karena jumlah zat pengawet yang masuk ke dalam tubuh akan bertambah dengan semakin

banyak dan seringnya mengkonsumsi. Lebih-lebih lagi jika dibarengi dengan konsumsi

makanan awetan lain yang mengandung asam benzoat.

Page 6: Spektrofotometri Uv Vis

Manfaat asam benzoat :

Sebagai bahan pengawet yang digunakan dalam berbagai produk makanan dan minuman seperti jus buah, kecap, margarin, mentega, makanan ringan, sambal, saus salad, saus tomat, selai, sirup buah dan lainnya.

Sebagai anti mikroba yang optimum pada pH 2,5 - 4,0. Menghambat pertumbuhan kapang dan khamir.

Dampak negative penggunaan asam benzoate  :

Penggunaan pengawet natrium benzoat dalam  jangka panjang dapat menimbulkan penyakit Lupus  (Systemic Lupus Eritematosus/SLE).  

Efek samping lain yang bisa timbul adalah edema (bengkak) akibat dari retensi (tertahannya cairan di dalam tubuh) dan bias juga karena naiknya tekanan darah sebagai akibat   bertambahnya volume plasma akibat pengikatan air oleh natrium.

Dapat menyebabkan kanker karena natrium benzoat berperan sebagai agen karsinogenik. Misalnya saja pada minuman berisotonik dimana vitamin C (ascorbic acid)  yang ditambahkan dalam minuman isotonik akan bereaksi dengan natrium benzoat menghasilkan benzen. Benzen tersebut dikenal sebagai polutan udara dan dapat menyebabkan kanker.

Untuk asam benzoat dan natrium benzoat bisa menimbulkan reaksi alergi dan penyakit saraf.

Berdasarkan penelitian Badan Pangan Dunia (FAO), konsumsi benzoat yang berlebihan pada tikus akan menyebabkan kematian dengan gejala-gejala hiperaktif, sariawan, kencing terus-menerus serta penurunan berat badan.

Sebagai tambahan, dalam riset yang dilakukan oleh Sheffield University di Inggris terhadap bahan pengawet makanan dan minuman yang umum digunakan, menyatakan bahwa natrium benzoat diperkirakan dapat merusak DNA. Hal ini dikemukakan oleh Pete Piper (professor bidang biologi molekuler dan bioteknologi)   yang telah meneliti natrium benzoat sejak 1999. Ia pernah menguji natrium benzoat pada sel ragi yang hidup, yang akhirnya menemukan bahwa substansi tersebut (natrium  benzoat) dapat merusak DNA  mitokondria  pada ragi. Di dalam tubuh,   mitokondria berfungsi menyerap oksigen untuk menghasilkan energi. Dan bila dirusak, seperti terjadi pada sejumlah kondisi pada saat sakit, maka sel mulai mengalami kegagalan fungsi yang sangat serius. Sehingga di dalam tubuh akan terjadi kerusakan DNA di dalam mitokondria.

Page 7: Spektrofotometri Uv Vis

Bahan Pengawet yang Aman

menurut BPOM, berikut adalah daftar bahan pengawet yang aman untuk digunakan pada makanan.

1.Natrium Benzoate (sodium benzoate), Digunakan untuk acar dalam botol, keju, margarin, apricot kering, selai, jely, sirup, saus, kecap, anggur buah dan minuman berakohol, serta makanan lainnya kecuali daging, ikan dan unggas. Batas maksimum penggunaan 200mg-1gr / kg.

2.Natrium Bisulfit (sodium Hydrogen Sulphite), Digunakan pada potongan kentangan goreng beku, udang beku, dan selai dengan batas maksimum penggunaan 50-500 mg/kg.  

3.Natrium Metabilsufit (Sodium Methabisulphite), Digunakan pada potongan kentangan goreng beku, udang beku, dengan batas maksimum penggunaan 50-100 mg/kg.  

4.Natrium Nitrat (Sodium Nitrat), Digunakan untuk daging olahan dan awetan, keju dengan dosis 50-500 mg/kg.  

5.Natrium Nitrit (Sodium Nitrite), Digunakan untuk daging olahan, daging awetan, corned kalengan dengan 50 mg – 125 mg/kg.  

6.Natrium Propionat (Sodium Propionat), Digunakan untuk olahan keju dan roti, batas penggunaan 2-3 gr/kg.  

7.Natrium Sulfit (Sodium Sulphite), Digunakan untuk potongan kentang goreng beku, udang beku dan selai dengan batas maksimum penggunaan 50-500 mg/kg.  

8.Nisin (Nisin), Digunakan untuk keju olahan dengan dosis 12,5 mg/kg.  

9.Asam Benzoat (Benzoic Acid), Bahan ini banyak digunakan pada kecap, minuman ringan, acar, margarin, selai, saos, dll. Batas maksimum penggunaan 600 mg – 1 gr/kg.  

10.Asam Propionat (Propionic Acid), Banyak digunakan untuk olahan keju dan roti. Batas maksimum penggunaan 2-3 gr/kg  

11.Asam Sorbat (Sorbic Acid), Digunakan untuk keju olahan. Dosis penggunaan 3gr/kg.  

12.Belerang Dioksida (Sulfur Dioxide), Banyak digunakan untuk acar, jelly, selai, saus, gula bubuk, gula pasir, cuka, sirup, bir/minuman ringan, anggur, sosis, ekstrak kopi kering, gelatin dll. Batas maksimum penggunaan 20-500 mg/kg.  

Page 8: Spektrofotometri Uv Vis

13.Metil p-Hidroxybenzoate (Methyl p-Hidroxybenzoate), Digunakan untuk selai, jelly, acar dalam botol, kecap, ekstrak kopi cair, pasta tomat, sari buah dan makanan lainnya kecuali daging, ikan dan unggas. Batas maksimum penggunaan 200 mg – 1gr/kg  

14.Etil p-Hidroxybenzoate (Ethyl p-Hidroxybenzoate), Digunakan untuk selaidan jeli dengan dosis1 gr/kg  

15.Propil p-Hidroxybenzoate (Prophyl p-Hidroxybenzoate), Digunakan untuk selai, jeli, acar dalam botol, kecap, ekstrak kopi cair, pasta tomat, sari buah dan makanan lainnya, kecuali daging, ikan unggas. Dosis penggunaan 250 mg – 1 gr/kg  

16.Kalium Benzoat (Potassium Benzoate), Digunakan untuk acar dalam botol, keju, margarin, apricot kering, selai, jelly, sirup, saus, anggur buah dan minuman berakohol, serta makanan lainnya kecuali daging, ikan, unggas. Batas maksimum penggunaan 200 mg – 1 gr/kg.

17.Kalium Bisulfit (Potassium Bysulphite), Digunakan untuk potongan kentang goreng beku, udang beku, dan selai. Batas maksimum penggunaan 50-500 mg/kg Kalium Metabisulfit (Potassium Metabilsuphite), Digunakan untuk potongan kentang goreng beku, udang beku, dan . Batas maksimum penggunaan 50-100 mg/kg

18.Kalium Nitrat (Potassium Nitrat), Digunakan untuk daging olahan, daging awetan, dan keju dengan dosis penggunaan 50-500 mg/kg Kalium Nitrit (Potassium Nitrit), Digunakan untuk daging olahan, daging awetan, dan keju dengan dosis penggunaan 50-125 mg/kg

19.Kalium Propionat (Potassium Propionate), Digunakan untuk keju olahan dengan dosis 3gr/kg  

20.Kalium Sorbat (Potassium Sorbat), Digunakan untuk keju olahan, keju, maragrin, apricot kering, acar dalam botol, jeli, selai. Batas maksimum penggunaan 500mg-1gr/kg  

21.Kalium Sulfit (Potassium Sulphite), Digunakan untuk potongan kentang goreng beku, udang beku dan selai dengan dosis 50-500mg/kg.

22.Kalsium Benzoat (Calcium Benzoate), Digunakan untuk selai, saus tomat, sirup dan anggur/minuman berakohol dengan dosis 200mg-1gr/kg  

23.Kalsium Propionat (Calsium Propionate), Digunakan untuk olahan keju dan roti, batas penggunaan 2-3 gr/kg

24.Kalsium Sorbat (Calsium Sorbate), Digunakan untuk margarin dan selai dengan dosis 1 gr/kg. Untuk itu perlu penelitian dan pembinaan lebih lanjut.

Page 9: Spektrofotometri Uv Vis

BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN ASAM BENZOAT

Asam benzoate merupakan salah satu pengawet yang diizinkan oleh department

kesehatan untuk digunakan pada makanan. Menurut PERMENKES RI NO:

722/Menkes/Per/IX/1998.

Batasan maksimum penggunaan asam benzoate adalah :

1. Pada minuman ringan dan kecap adalah 600 mg/kg

2. Pada sari buah, saus, jelly, manisan dan agar adalah 1000 mg/kg

KANDUNGAN SOFT DRINK

ialah minuman berkarbonasi yang diberi tambahan berupa bahan perasa dan pemanis seperti gula. Soft drink terdiri dari sugar-sweetened soft drink dan non-sugar soft drink. Sugar-sweetened soft drink merupakan soft drink dengan zat pemanis yang berasal dari gula, sedangkan non-sugar soft drink merupakan soft drink dengan zat pemanis yang berasal dari pemanis buatan (Australian Beverages Council, 2004). 

Jenis-jenis kandungan yang terdapat dalam soft drink menurut Australian Beverages Council (2004), meliputi antara lain:

1. Carbonated water (air soda)

Air soda merupakan kandungan utama yang terdapat dalam soft drinkyaitu sekitar 86%. Air soda berperan sebagai salah satu sumber air pada tubuh manusia. Di dalam air soda, terdapat kandungan gas berupa karbon dioksida (CO2).

2. Bahan pemanis

Rasa manis yang terdapat dalam soft drink dapat berasal dari sukrosa atau pemanis buatan. Sukrosa merupakan perpaduan antara fruktosa dan glukosa yang termasuk dalam karbohidrat. Jumlah sukrosa yang terdapat dalam soft drink sekitar 10%. Pemanis buatan yang sering dipakai dalam soft drink ialah aspartam. Aspartam dibentuk dari perpaduan asam aspartat dengan fenilalanin dan bersifat 200 kali lebih manis dari gula sehingga hanya sedikit jumlah aspartam yang terkandung dalam soft drink.

3. Bahan perasa

Bahan perasa terdiri dari bahan perasa alami dan bahan perasa buatan. Bahan perasa alami berasal dari buah-buahan, sayuran, kacang, daun, tanaman herbal, dan bahan alami lainnya. Bahan perasa buatan digunakan agar soft drink memberi rasa yang lebih baik.

4. Asam

Page 10: Spektrofotometri Uv Vis

Asam berperan dalam menambah kesegaran dan kualitas pada soft drink. Asam yang dipergunakan yaitu asam sitrat dan asam fosfor.

5. Kafein

Kafein berperan dalam meningkatkan rasa yang terkandung dalam soft drink. Kafein yang terkandung dalam soft drink berjumlah ¼ sampai ⅓ dari jumlah kafein yang terkandung dalam kopi.

6. Pewarna 

Pewarna bersamaan dengan gas CO2 merupakan bagian dari karakteristik soft drink. Pewarna terdiri dari pewarna alami dan pewarna buatan yang dapat digunakan.

drink.html#sthash.T0kgN34F.dpuf

IV. LANGKAH KERJA

A. Analisis benzoate Membuat larutan induk asam benzoate 100 ppm dalam 250 mL aquadest dan

menambahkan HCL 0,01 M dan membuat larutan standar asam benzoate yang akan diukur absorbansinya yaitu 2, 4, 6, 8 dan 10 ppm.

Membuat larutan HCL 0,1 M dalam 100 mL untuk ditambahkan pada sampel yang akan dianalisis.

Soft drinkMenghangatkan 20 mL softdrink dalam gelas kimia diatas hot plate untuk membuang CO2 setelah itu didinginkan pada suhu ruang. Memipet sebanyak 2 mL kedalam labu takar 50 mL, menambahkan 5 mL 0,1 M HCL dan mentanda bataskannya. Menyiapkan sampel yang lain dengan cara yang sama.

Membuat baseline UV dari 210 nm ke 350 nm menggunakan air dalam sampel dan kuvet. Mencatat spectrum uv dari 5 larutan standar benzoate dalam air. Mengukur absorbansi setiap standard an dikurangkan dengan baseline. Mempersiapkan grafik kalibrasi absorbansi terhadap konsentrasi melewati garis nol.

B. Penentuan panjang gelombang serapan maksimum ( λmaks )

Menghidupkan alat spektrofotometer UV-VIS

Menekan F1 ( tasks ), memilih single WL / λ tunggal, menekan enter

Memasukkan λ minimum dan menekan F6 ( done )

Memasukkan kuvet ( larutan blanko ) pada tempat kuvet pada alat spektrofotometer ,

menekan F8 ( blank )

Mengganti kuvet, dengan kuvet 2 (larutan standar, misal Cs = 100 ppm )

Menekan F7 ( sampel ). Mencatat absorbansi pada 450 nm tersebut.

Menekan F2 ( setting ), memilih ┴ wavelength, menekan enter.

Page 11: Spektrofotometri Uv Vis

Memasukkan λ berikutnya ( misal 460 nm, dengan interview 10 nm ), menekan F6

( done )

C.Pembuatan kurva kalibrasi

Menekan tasks atau menekan F1

Memilih quantification, menekan enter

Memasukkan larutan blank sebagai standar nol ( konsentrasi nol ) dengan menekan

F7.

Mengganti kuvet yabg berisikan larutan standar ( mulai dari larutan standar dengan

konsentrasi terkecil ) lalu menekan F7.

Mengulangi langkan ( 4) dan ( 5) sampai semua larutan standar selesai diukur.

Membaca kursor ke STDI dan menekan enter

Memasukkan nilai 0 ( pada concentration ) dan besi nama analyte menekan next atau

F7.

Untuk larutan standar 2, memasukkan nilai konsentrasinya

Mengulangi langkah ( a ) sampai semua larutan standar dimasukkan nilai

konsentrasinya.

Menekan done

D.Menganalisa sampel

Menekan F4 / sampel

Memasukkan kuvet 1 ( larutan blanko ) menekan F8 ( blank )

Mengganti dengan kuvet 2 ( larutan sampel 1 ), menekan F7 ( sampel )

Mengulangi langkah ( 2 ) dan ( 3 ) untuk keseluruhan sampel

Menekan F6 ( done )

E.Cara mematikan alat

Menekan system ( F5 )

Menekan tombol m

Memilih restart, menekan enter

Memilih yes

Menunggu proses inisialisasi selesai

Menekan tombol power ke off

Page 12: Spektrofotometri Uv Vis

V. DATA PENGAMATAN

a. Penentuan panjang gelombang maksimum

λ(nm) absorbansi

200 0,5448

b. Penentuan kurva kalibrasi

Konsentrasi (ppm) Absorbansi

2 0,3994

4 0,5423

6 0,6965

8 0,9548

10 1,8467

c. Penentuan absorbansi sampel

Sampel Absorbansi Konsentrasi (ppm)

Fanta 0,9546 6,4053 x 25 = 160,1325

Coca-cola 0,9765 6,5378 x 25 = 163,445

Sprite 0,7005 4,8681 x 25 = 121, 7025

Uc-1000 2,8702 17,993 x 25 = 449, 8475

Mizone 1,6209 10,436 x 25 = 260, 9025

mountea 2,6747 16,811 x 25 = 420,28

VI. PERHITUNGAN

a. Pengenceran larutan standar 100 ppm

1. Konsentrasi 2 ppm

V1 x M1 = V2 x M2

V1 x 100 ppm = 100 mL x 2 ppm

V1 = 2 mL

2. Konsentrasi 4 ppm

Page 13: Spektrofotometri Uv Vis

V1 x M1 = V2 x M2

V1 x 100 ppm = 100 mL x 4 ppm

V1 = 4 mL

3. Konsentrasi 6 ppm

V1 x M1 = V2 x M2

V1 x 100 ppm = 100 mL x 6 ppm

V1 = 6 mL

4. Konsentrasi 8 ppm

V1 x M1 = V2 x M2

V1 x 100 ppm = 100 mL x 8 ppm

V1 = 8 mL

5. Konsentrasi 10 ppm

V1 x M1 = V2 x M2

V1 x 100 ppm = 100 mL x 10 ppm

V1 = 10 mL

b. Menghitung persamaan secara manual

Slope = n .∑ xy−∑ x .∑ y

n . ∑ x2−(∑ x )2

No X Y x. y X2

1 2 0,3994 0,7988 4

2 4 0,5423 2,1692 16

3 6 0,6965 4,179 36

4 8 0,9548 7,6384 64

5 10 1,9467 18,467 100

∑ 30 4,4397 33,2524 220

Page 14: Spektrofotometri Uv Vis

= 5 (33,2524 )−30 (4,4397)

5 (220 )−(30)2

= 166,262−133,191

1100−900

= 33,071

200

= 0,1653

Intersep = ∑ x2 . ∑ y−∑ x .∑ xy

n .∑ x2−(∑x )2

= 220 (4,4397 )−30(33,2524)

5 (220 )−(30)2

= 976,734−997,572

1100−900

= −0,1042

Jadi persamaanya adalah Y = 0,1653 x - 0,1042

c. Menghitung konsentrasi sampel

1. Sampel Fanta

Y = 0,1653 x - 0,1042

0,9546 = 0,1653 x – 0,1042

X = 6,4053 ppm x 25

=160,1325 ppm

2. sampel coca-cola

Y = 0,1653 x - 0,1042

0,9765 = 0,1653 x – 0,1042

X = 6,5378 ppm x 25

= 163, 445 ppm

Page 15: Spektrofotometri Uv Vis

3. Sampel mizone

Y = 0,1653 x - 0,1042

1,6209 = 0,1653 x – 0,1042

X = 10,4361 ppm x 25

= 260,9025 ppm

4. Sampel mountea

Y = 0,1653 x - 0,1042

2,6747 = 0,1653 x – 0,1042

X = 16,8112 ppm x 25

= 420, 28 ppm

5. Sampel sprite

Y = 0,1653 x - 0,1042

0,7005 = 0,1653 x – 0,1042

X = 4,8681 ppm x 25

= 121,7025 ppm

6. Sampel uc-1000

Y = 0,1653 x - 0,1042

2, 8702= 0,1653 x – 0,1042

X = 17,9939 ppm x 25

= 449,8475 ppm

Page 16: Spektrofotometri Uv Vis

VII. ANALISA PERCOBAAN

Pada percobaan spektrofotometri uv/vis kali bertujuan untuk mengetahui

kandungan asam benzoate dalam minuman ringan (soft drink). Sampel yang

digunakan pada percobaan ini adalah Fanta, coca-cola, sprite, UC-1000, mizone

dan mountea. Analisis spektrofotometri yang digunakan tepatnya adalah

spektrofotometri uv.

Berdasarkan keputusan permenkes RI No.722/MENKES/Per/IX/1998, batas

maksimum penggunaan asam benzoate pada minuman ringan dan kecap adalah

600 ppm dan pada sari buah, saus, jelly, manisan dan agar adalah 1000 ppm. Dari

percobaan ini didapatkan kandungan asam benzoate dalam Fanta sebesar

160,1325 ppm. Hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi asam benzoate dalam

fanta dibawah batas minimum yang diizinkan dan masih layak untuk dikonsumsi.

Begitu pula untuk sampel coca-cola konsentrasi asam benzoate nya adalah

163,445 ppm, Pada sampel sprite konsentrasinya adalah 121,7025 ppm, pada UC-

1000 adalah 449,8475 ppm, Pada mizone konsentrasinya adalah 260,9025 ppm

dan pada mountea adalah 420,28 ppm. Pada semua sampel konsentrasi benzoatnya

masih dibawah standar permenkes , yaitu 600 ppm. Artinya, kandungan benzoate

tersebut masih dalam batasan yang diperbolehkan.

VIII. KESIMPULAN

Pada percobaan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :

Spektrofotometri uv adalah suatu metode analisi kuantitatif menggunakan

radiasi dengan panjamg gelombang 200-400 nm.

Lampu yang digunakan pada percobaan adalah lampu deuterium.

Nilai persamaan yang dihasilkan adalah Y= 0,1654 x – 0,1042 dengan R2

adalah 0,8295.

Konsentrasi benzoate dalam sampel adalah :

1. Fanta = 160,1325 ppm

Page 17: Spektrofotometri Uv Vis

2. Coca-cola = 163,445 ppm

3. Sprite = 121,7025 ppm

4. UC-1000 = 449,8475 ppm

5. Mizone = 260,9025 ppm

6. Mountea = 420,28 ppm