Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
SPEKTRO 1
-
Upload
dessy-noorlia -
Category
Documents
-
view
70 -
download
10
Transcript of SPEKTRO 1
PERCOBAAN I
PENGENALAN INSTRUMEN SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS,
KALIBRASI DAN PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG
MAKSIMUM
I. PENDAHULUAN
1.1 Tujuan Percobaan
Tujuan dilakukannya percobaan ini adalah untuk memahami
prinsip kerja alat spektrofotometer UV-Vis, mengetahui cara
mengkalibrasi alat spektrofotometer UV-Vis, dan mengetahui cara
menentukan panjang gelombang maksimum sebagai parameter penting
dalam analisa spektrofotometri UV-Vis.
I.2 Dasar Teori
Spektrofotometer adalah alat untuk menukur transmitan atau
absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang.
Spektrofotometer merupakan gabungan dari alat optic dan elektronika
serta sifat-sifat kimia fisiknya. Dimana detector dapat mengukur
intensitas cahaya yang dipancarkan secara tidak langsung cahaya yang
diabsorbsi. Tiap media akan menyerap cahaya pada panjang gelombang
tertentu tergantung pada senyawa atau warna yang terbentuk. (Khopkar,
1990).
Kelebihan spektrofotometer dibandingkan fotometer adalah
panjang gelombang dari sinar putih lebih dapat terseleksi dan ini
diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating ataupun celah
optis. Pada fotometer filter, sinar dengan panjang gelombang yang
diinginkan diperoleh dengan berbagai filter dari berbagai warna yang
mempunyai spesifikasi melewatkan trayek panjang gelombang tertentu.
Pada fotometer filter, tidak mungkin diperoleh panjang gelombang yang
benar-benar monokromatis, melainkan suatu trayek panjang gelombang
30-40 nm. Sedangkan pada spektrofotometer, panjang gelombang yang
benar-benar terseleksi dapat diperoleh dengan bantuan alat pengurai
cahaya seperti prisma. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber
spektrum tampak yang kontinyu, monokromator, sel pengabsorpsi untuk
larutan sampel atau blangko dan suatu alat untuk mengukur perbedaan
absorpsi antara sampel dan blangko ataupun pembanding (Khopkar,
1990).
Unsur-unsur penting pada spektrofotometer yaitu sebagai berikut
:
1. Suatu sumber energy cahaya yang berkesinambungan yang
meliputi daerah spectrum yang mana alat tersebut dirancang
untuk beroperasi.
2. Suatu kromator yakni sebuah piranti untuk memencilkan pita
sempit panjang gelombang dari spectrum lebar dipancarkan oleh
sumber cahaya.
3. Suatu wadah untuk sampel atau kuvet.
4. Suatu detector yang berupa transduser yang merubah energy
cahaya menjadi suatu isyarat listrik.
5. Suatu pengganda dan rangkaian yang berkaitan yang membuat
isyarat listrik itu memadai untuk membaca.
6. Suatu system baca dimana diperagakan besarnya isyarat listrik
yang ditangkap.
(Underwood, 1986).
Spektrofotometri UV-Vis merupakan gabungan antara
spektrofotometri UV dan Visible. Alat ini menggunakan dua buah
sumber cahaya yang berbeda, yaitu sumber cahaya UV dan sumber
cahaya Visible. Larutan yang dianalisis diukur serapan sinar ultra violet
atau sinar tampaknya. Konsentrasi larutan yang dianalisis akan sebanding
dengan jumlah sinar yang diserap oleh zat yang terapat dalam larutan
tersebut.
Warna yang diserap oleh suatu senyawa merupakan warna
komplementer dari warna yang teramati. Beberapa warna yang diamati
dan warna komplementernya terdapat pada tabel berikut ini :
Panjang
gelombang
Warna
terlihat
Warna
komplementer
<400 Ultraviolet -
400-450 Violet Kuning
450-490 Biru Jingga
490-550 Hijau Merah
550-580 Kuning Ungu
580-650 Jingga Biru
650-700 Merah Hijau
>700 Inframerah
Sinar dari sumber cahaya akan dibagi menjadi dua berkas oleh
cermin yang berputar pada bagian dalam spektrofotometer. Berkas
pertama akan melewati kuvet berisi blanko, sementara berkas kedua akan
melewati kuvet berisi sampel. Blanko dan sampel akan diperiksa secara
bersamaan. Adanya blanko, berguna untuk menstabilkan absorbsi akibat
perubahan voltase dari sumber cahaya (Pangestu, 2011).
II. CARA PERCOBAAN
2.1 ALAT DAN BAHAN
2.1.1 Alat
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu kuvet
quartz dan spektofotometer UV-Vis Lamda 25 perkin Elmer.
2.1.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu
aquades, aseton, benzene dan methanol.
2.2 Cara Kerja
A. Kalibrasi Alat Spektrofotometer UV-Vis
1. Dinyalakan alat spektrofotometer nya selama ± 15 menit untuk
menstabilkan sumber cahaya dan fotodetektor.
2. Disiapkan larutan blanko (aquades), dimasukkan ke dalam kuvet yang
telah dibersihkan sebelumnya dengan tisu.
3. Dilakukan kalibrasi dengan menggunakan larutan blanko (minimal 2
kali dengan menekan tombol autozerro).
B. Menentukan Panjang Gelombang Yang Memiliki Nilai Absorbansi
Maximum (λmaks)
1. Ditentukan range panjang gelombang yang akan digunakan yaitu
range panjang gelombang sinar UV 180 nm – 400 nm.
2. Dimasukkan sampel ke dalam kuvet yang kering dan bersih.
3. Dilakukan scaning panjang gelombang maksimum untuk sampel
hingga dihasilkan nilai λmaks.
4. Dibuat grafik hubungan antara niloai absorbansi sebagai fungsi
panjang gelombang.
5. Dibuat table yang lebih spesifitas dengan panjang gelombang yang
dihasilkan.
III. HASIL PERCOBAAN
Hasil yang diperoleh dari praktikum yang telah dilaksanakan, yaitu
sebagai berikut:
a. Untuk sampel aseton
Panjang Gelomban
gAbsorban
si
2503,34668
8
2513,74052
1
252 3,73215
2
2533,72263
4
254 4
2553,70380
7
256 4
257 4
258 3,67219
2593,66162
3
2603,64991
9
261 3,63998
4
Panjang Gelomban
gAbsorban
si
2623,62695
6
263 3,61595
2643,72216
8
2654,18811
3
2663,69772
3
2674,16378
7
268 3,67299
2693,66272
6
2703,65098
7
2713,64051
5
2724,10751
5
2733,62010
1
Panjang Gelomban
gAbsorban
si
2744,08909
2
2753,60390
2
2763,59692
7
2773,58998
7
2784,06133
9
2793,57722
4
280 3,57167
2813,56502
1
2824,03690
8
2833,55416
6
2844,02649
2
2853,54369
6
2863,53911
8
2874,01068
2
2884,00573
8
289 3,52431
2903,99681
8
2913,99268
6
2923,98824
7
2933,50718
1
2943,97986
7
2953,97630
4
2963,49466
5
2973,49075
4
2983,96411
8
2993,48415
7
3003,95851
6
3013,95640
9
3023,95477
3
303 3,47659
3043,95235
6
3053,95109
5
3063,94973
1
3073,47075
3
308 3,94532
1
3093,46533
3
3103,46144
8
3113,45712
5
3123,92987
9
313 3,44721
3143,44242
8
3153,91344
3
3163,49850
4
3173,34621
3
3183,48682
7
3193,22482
1
3203,32887
4
3213,21304
5
3223,20739
5
3233,04111
9
324 2,78733
7
3252,41839
5
3262,11575
3
327 1,75536
3281,49588
7
3291,25656
5
3301,05213
6
3310,89516
7
3320,74576
9
3330,64066
7
3340,54001
4
3350,46784
9
3360,40023
4
3370,35770
7
3380,31212
1
3390,28156
1
340 0,25194
7
3410,23062
5
3420,21167
3
3430,19760
8
3440,18436
8
3450,17495
3
3460,16609
3
3470,15912
3
3480,15295
7
3490,14782
2
3500,15446
4
3510,14946
5
352 0,14545
3530,14106
2
3540,13776
8
3550,13369
8
356 0,13099
7
357 0,12764
3580,12473
7
3590,12172
2
3600,11976
6
3610,11724
9
3620,11518
7
3630,11269
9
3640,11121
1
3650,10928
8
3660,10782
3
3670,10605
7
3680,10497
5
3690,10373
2
3700,10219
3
3710,10155
4
3720,09983
1
3730,09855
4
3740,09732
1
3750,09619
1
3760,09501
5
3770,09421
4
3780,09315
7
3790,09274
1
3800,09209
6
3810,09153
3
3820,09065
8
3830,08984
7
3840,08867
7
3850,08794
9
3860,08689
6
3870,08671
5
3880,08574
6
3890,08542
2
3900,08460
1
3910,08412
3
3920,08349
6
3930,08327
8
3940,08299
3
3950,08234
2
3960,08169
5
3970,08093
7
3980,08080
7
3990,08076
4
4000,01504
4
240 260 280 300 320 340 360 380 400 4200
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5f(x) = − 0.0360852035582933 x + 13.7055746059775R² = 0.813446582167235
Grafik Hubungan antara panjang gelombang dengan absorbansi pada aseton
Panjang Gelombang
Ab
sorb
ansi
b. Untuk Sampel Benzena
Panjang Gelomban
gAbsorban
si
2503,49281
6
2513,74052
1
2523,73215
2
2533,72263
4
254 4
2553,70380
7
2563,69319
9
257 4
258 3,67219
2593,66162
3
2603,64991
9
2613,63998
4
2623,62695
6
263 4
2643,72216
8
2653,71099
1
266 3,69772
3
2673,68666
6
2684,15011
1
2693,66272
6
2703,65098
7
2713,64051
5
2724,10751
5
2733,62010
1
274 4,08909
2
2754,08102
3
2764,07404
8
2774,06710
8
2783,58421
8
2793,57722
4
Panjang Gelomban
gAbsorban
si
280 3,57167
2813,56502
1
2823,55978
7
2833,55416
6
2843,54937
1
2854,02081
7
2863,53911
8
287 3,53356
2883,52861
7
289 3,52431
2903,51969
7
2913,51556
5
2923,51112
5
2933,50718
1
2943,28089
7
2953,13120
6
2963,01754
3
2972,79178
4
298 2,60239
2992,44276
5
3002,25094
6
3012,09308
6
3021,92538
9
3031,80449
2
3041,67132
3
3051,55839
8
306 1,44052
9
3071,33403
3
3081,24548
3
3091,16502
8
Panjang Gelomban
gAbsorban
si
3101,08063
4
3111,00738
9
3120,94445
2
3130,88254
4
3140,83283
3
315 0,77831
3160,73253
7
3170,68656
9
3180,64936
5
3190,60770
4
3200,57969
1
321 0,54621
5
3220,51907
4
323 0,49221
3240,46845
8
3250,44535
4
3260,42657
1
3270,40640
7
3280,39083
8
3290,37529
6
3300,36080
5
331 0,34779
3320,33385
6
333 0,32319
3340,31121
5
3350,30099
4
3360,29129
4
3370,28428
7
3380,27556
3
339 0,26964
3400,26341
5
3410,25781
6
3420,25243
9
343 0,24758
3440,24176
2
3450,23779
8
3460,23300
9
3470,22939
6
3480,22547
4
3490,22170
2
3500,23146
1
3510,22758
8
352 0,223884
3530,22052
2
354 0,21748
1
3550,21377
9
3560,21053
8
3570,20757
7
3580,20475
7
3590,20143
4
3600,19940
8
3610,19589
5
3620,19353
9
3630,19079
2
364 0,18845
3650,18582
2
3660,18337
6
3670,18103
8
3680,17903
2
3690,17705
3
370 0,17463
5
3710,17300
1
3720,17111
6
3730,16878
7
3740,16690
2
3750,16545
3
3760,16394
9
3770,16272
3
3780,16162
6
3790,16087
7
380 0,16011
7
3810,15917
8
3820,15838
8
3830,15698
7
3840,15642
9
3850,15503
2
3860,15431
7
3870,15390
3
3880,15296
4
3890,15263
8
390 0,15146
5
3910,15110
4
3920,15048
7
3930,15019
7
3940,14994
2
395 0,14915
3960,14840
3
3970,14747
9
3980,14749
3
3990,14750
3
4000,08229
5
240 260 280 300 320 340 360 380 400 4200
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
f(x) = − 0.0321288296116851 x + 11.9280468586812R² = 0.808368392515028
Hubungan antara panjang gelombang dengan absorbansi pada benzena
Panjang gelombang
Ab
sorb
ansi
c. Untuk Sampel Metanol
Panjang Gelomban
gAbsorban
si
2743,61197
1
2753,60390
2
2763,59692
7
2773,58998
7
2783,58421
8
Panjang Gelomban
gAbsorban
si
279 3,57722
4
280 3,57167
2813,56502
1
2823,55978
7
2833,55416
6
Panjang Gelomban
gAbsorban
si
2843,54937
1
2853,54369
6
286 3,53911
8
287 3,53356
2883,52861
7
289 3,52431
2903,51969
7
2913,29371
6
2923,28927
7
2933,28533
2
294 3,13476
9
2953,02206
2
2962,79569
5
2972,64565
6
2982,47275
6
2992,27108
3
3002,11966
7
3011,95208
7
3021,80555
4
303 1,67725
3041,53240
1
3051,42346
5
3061,31930
4
3071,21307
5
3081,11601
7
3091,03558
1
310 0,95765
8
3110,88232
2
3120,82300
8
3130,75377
6
314 0,70444
3150,64791
8
3160,60385
5
3170,55653
2
318 0,51956
319 0,4781
3200,44912
3
3210,41500
9
3220,38880
3
3230,36134
2
3240,33836
2
3250,31523
7
3260,29614
7
327 0,27501
4
3280,25887
6
3290,24286
4
3300,22775
4
3310,21543
2
3320,20238
9
3330,19234
1
3340,18169
4
3350,17273
4
3360,16316
3
3370,15677
3
3380,14848
3
339 0,14267
3400,13630
3
3410,13091
5
3420,12574
7
343 0,12123
8
3440,11644
9
3450,11280
6
3460,10909
6
3470,10556
2
3480,10219
5
3490,09950
4
3500,10350
1
3510,10063
9
3520,09761
4
3530,09468
3
3540,09278
4
3550,09017
5
3560,08839
5
3570,08592
4
3580,08440
3
359 0,08229
9
3600,08105
3
361 0,07892
3620,07812
4
3630,07634
8
3640,07534
8
3650,07414
7
3660,07312
6
3670,07252
3
3680,07161
3
3690,07112
9
3700,07047
3
3710,06991
8
3720,06893
5
3730,06843
5
3740,06831
8
375 0,06778
2
3760,06756
4
3770,06741
3
3780,06748
9
3790,06705
3
3800,06714
5
381 0,06694
3820,06652
7
3830,06598
2
3840,06524
4
385 0,06474
3860,06437
6
3870,06413
2
3880,06358
8
3890,06345
8
3900,06324
7
3910,06272
9
3920,06219
3
3930,06247
8
394 0,06213
3950,06175
2
3960,06103
8
3970,06080
6
3980,06082
3
3990,06101
8
4000,06098
3
IV. PEMBAHASAN
Spektrofotometer adalah alat untuk menukur transmitan atau absorban suatu sampel
sebagai fungsi panjang gelombang. Pada praktikum kali ini menggunakan alat
spektrofotometer UV-Vis yang biasa digunakan untuk analisa kuantitatif, tetapi dapat juga
untuk analisa kualitatif.
Mula-mula alat dikalibrasi terlebih dahulu dengan cara menyalakan alat
spektrofotometer UV-Vis selama kurang lebih 15 menit untuk menstabilkan sumber
cahaya dan fotodetektor. Kemudian menyiapkan larutan blanko atau larutan aquades,
sebelum itu bersihkan terlebih dahulu kuvet dengan tisu, pilih menu aplikasi wavelength
scan lakukan kalibrasi dengan menggunakan larutan blangko minimal 2 kali dengan
menekan tombol autozerro.
Untuk menentukan panjang gelombang suatu sampel, setelah alat dikalibrasi baru
bias untuk kita gunakan menentukan panjang gelombangnya. Pertama menentukan range
panjang gelombang sinar UV, kemudian memasukkan sampel kedalam kuvet yang sudah
dibersihkan lalu memulai scaning pada sampel tersebut dan mencatat nilai absorbansi yang
230 240 250 260 270 280 290 300 310 320 330 340 350 360 370 380 390 4000
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
f(x) = − 0.0323364677816208 x + 11.8907070923721R² = 0.806037930070493
Hubungan antara panjang gelombang dengan absorbansi pada metanol
Panjang gelombang
Ab
sorb
ansi
dihasilkan oleh sampel tersebut. Membuat table perbandingan panjang gelombangnya dan
kemudian membuat dalam hubungan grafik.
Hasil yang diperoleh dari pengukuran absorbansi untuk sampel aseton yaitu
panjang gelombang maksimumnya pada 331 nm dengan adsorbansinya 0,895167
hubungan antara panjang gelombang dengan absorbansi didapat persamaan y= -0,036x +
13,70. Untuk sampel benzene panjang gelombang maksimumnya pada 314 nm dengan
absorbansi 0,832833 dan hubungan antara panjang gelombang dengan absorbansinya
diidapatkan persamaan y= -0,032x + 11,92. Dan untuk sampel methanol, hasil yang
didapat setelah pengukuran panjang gelombang maksimumnya yaitu 312 nm dengan
absorbansi 0,823008 dan hubungan antara panjang gelombang maksimum dengan
absorbansinya didapat persamaan y= -0,032x + 11,89.
V. KESIMPULAN
Kesimpulan yang diperoleh dari praktikum ini yaitu :
1. Panjang gelombang maksimum untuk sampel aseton yaitu 331 nm dan absorbansinya
0,895167 dengan persamaan y= -0,036x + 13,70.
2. Panjang gelombang maksimum untuk sampel benzene yaitu 314 nm dan absorbansinya
0,832833 dengan persamaan y= -0,032x + 11,92.
3. Panjang gelombang maksimum untuk sampel methanol yaitu 312 nm dan absorbansinya
0,823008 dengan persamaan y= -0,032x + 11,89.
DAFTAR PUSTAKA
Khopkar, S. M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. UI Press. Jakarta.
Day, R.A dan Underwood, A.L. 198. Analisis Kimia Kuantitatif. Erlangga. Jakarta.
Pangestu, A. 2011. Spektrofotometer UV-Vis dan Refraktometer. IPB. Bandung