Spasm Oli Tik

3
SPASMOLITIK LATAR BELAKANG Obat-obatan penghambat kolinergik memiliki efek terhadap sistem saraf otonom. Obat ini menghambat aksi dari asetilkolin neurotransmiter dalam sistem saraf parasimpatis. Karena saraf parasimpatis mempengaruhi banyak area pada tubuh, maka obat- obatan penghambat kolinergik memiliki banyak efek. Obat-obatan panghambat kolinergik juga disebut anti kolinergik atau obat- obatan penghambat parasimpatomimetik. Contoh obat-obatan penghambat kolinergik termasuk atrophine, scopolamine,dan prophantelin. Obat-obatan penghambat kolinergik menghambat aktifitas asetilkolin pada serabut saraf parasimpatis. Saat akifitas asetilkolin dihambat, impuls saraf berjalan sepanjang serabut saraf parasimpatis tidak dapat lewa dari serabut saraf ke organ efektor atau struktur. Karena luasnya distribusi dari saraf parasimpatis mengakibatkan obat-obatan tersebut mempengaruhi banyak organ dan struktur pada tubuh, termasuk mata, saluran penafasan, jantung, kandung kemih dan saluran pencernaan. Efek obat-obaan penghambat kolinergik Obat-obatan penghamba kolnergik menghasilkan respon-respon sebagai berikut: 1. Sistem saraf pusat: tidur nyenyak, mengantuk,atrophine dapat menghasilkan perasaan ringan pada beberapa pasien. 2.Mata: mydriatik (dilatasi pupil),cycloplegia (paralisis akomodasi atau ketidakmampuan memfokuskan mata), 3. Saluran pernafasan: pengeringan sekresi mulut, hidung, kerongkongan, bronkus, relaksasi otot polos pada bronkus menyebabkan bronkodilatasi ringan.

description

knkjnjkhjlnkj

Transcript of Spasm Oli Tik

SPASMOLITIK

LATAR BELAKANG

Obat-obatan penghambat kolinergik memiliki efek terhadap sistem saraf otonom. Obat ini menghambat aksi dari asetilkolin neurotransmiter dalam sistem saraf parasimpatis. Karena saraf parasimpatis mempengaruhi banyak area pada tubuh, maka obat-obatan penghambat kolinergik memiliki banyak efek. Obat-obatan panghambat kolinergik juga disebut anti kolinergik atau obat-obatan penghambat parasimpatomimetik. Contoh obat-obatan penghambat kolinergik termasuk atrophine, scopolamine,dan prophantelin.

Obat-obatan penghambat kolinergik menghambat aktifitas asetilkolin pada serabut sarafparasimpatis. Saat akifitas asetilkolin dihambat, impuls saraf berjalan sepanjang serabut sarafparasimpatis tidak dapat lewa dari serabut saraf ke organ efektor atau struktur. Karena luasnyadistribusi dari saraf parasimpatis mengakibatkan obat-obatan tersebut mempengaruhi banyak organ dan struktur pada tubuh, termasuk mata, saluran penafasan, jantung, kandung kemih dan saluran pencernaan.

Efek obat-obaan penghambat kolinergik

Obat-obatan penghamba kolnergik menghasilkan respon-respon sebagai berikut:

1. Sistem saraf pusat: tidur nyenyak, mengantuk,atrophine dapat menghasilkan perasaan ringan

pada beberapa pasien.

2.Mata: mydriatik (dilatasi pupil),cycloplegia (paralisis akomodasi atau ketidakmampuan

memfokuskan mata),

3. Saluran pernafasan: pengeringan sekresi mulut, hidung, kerongkongan, bronkus, relaksasi otot

polos pada bronkus menyebabkan bronkodilatasi ringan.

4. Saluran pencernaan: penurunan sekresi lambung, penurunan pergerakan (motilitas) pada lambung dan usus.5. Sistem kardiovaskular: meningkatnya denyut nadi (sering terjadi dengan pemberiana trophine)6. Saluran kemih: dilatasi otot polos pada ureer dan pelvis ginjal, kontraksi otot detrusor pada

kandung kemih.

Dinding gasroinestinal dibentuk oleh lapisan mukosa, sub mukosa,otot sirkular dan otot longitudinal. Tonus dan peristaltik usus dikontrol oleh sistem saraf otonom. Serabut parasimpatis memiliki hubungan antara dua ganglion yaitu ganglionA urbach dan ganglionMe i ss n e rs. Ganglion

Aurbach terletak diantara dua jenis otot dan ganglion Meissners di lapisan sub mukosa.

Serabut saraf pada sistem parasimpatis mensarafi otot polos, otot jantung, dan jaringanglandular. Pada umumnya, rangsangan melalui serabut simpatis meningkatkan kecepaan dan akifitasmetabolisme. Rangsangan sistem simpatis akan meningkatkan tonus otot dan peristaltik usus.Rangsangan yang berlebihan akan menghasilkan spasme.

Obat-obatan yang merelaksasikan efek otot disebuta n ti sp a smo d i c atauS pa s mo ly i c. Ada dua jenisS pa s mo ly ti c, kelompok pertama adalah obat-obatan yang bertindak langsung pada otot usus(contohnya alverin, meberverin) dan kelompok berikutnya adalah obat- obatan yang bertindak pada reseptormu sca r in i c (conohnya atropine sulfate, atropine, scopolamine, prophantelin dan muscarinicantagonis).