SP Perilaku Kekerasan

3
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN 1 Masalah Utama : Perilaku Kekerasan Nama : Tn. L Pertemuan : Ke-1 Tanggal : 16 desember 2013 Ruangan : melati A. PROSES KEPERAWATAN 1. Kondisi klien Klien mengatakan suka marah-marah dan ingin memukul orang. Wajah klien tampak memerah, pandangan mata tajam. Klien tampak tegang, nada suara tinggi, dan tangan klien mengepal. 2. Diagnosa Keperawatan Perilaku Kekerasan 3. Tujuan keperawatan Klien dapat membina hubungan saling percaya. Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan. Klien dapat mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan. Klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang biasa dilakukan. Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan. Klien dapat mengidentifikasi cara yang konstruktif dalam merespon terhadap kemarahan. Klien dapat mendemonstrasikan perilaku yang terkontrol. 4. Tindakan Keperawatan Bina hubungan saling percaya. Diskusikan penyebab perilaku kekerasan. Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan. Diskusikan perilaku kekerasan yang dilakukan. Diskusikan akibat perilaku kekerasan. Latih mencegah perilaku kekerasan dengan cara fisik:tarik napas dalam Masukan dalam jadwal kegiatan harian. B. PROSES PELAKSANAAN TINDAKAN 1 | Strategi Pelaksanaan Perilaku Kekerasan

Transcript of SP Perilaku Kekerasan

Page 1: SP Perilaku Kekerasan

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN 1

Masalah Utama : Perilaku KekerasanNama : Tn. LPertemuan : Ke-1Tanggal : 16 desember 2013Ruangan : melati

A. PROSES KEPERAWATAN1. Kondisi klien

Klien mengatakan suka marah-marah dan ingin memukul orang. Wajah klien tampak memerah, pandangan mata tajam. Klien tampak tegang, nada suara tinggi, dan tangan klien mengepal.

2. Diagnosa KeperawatanPerilaku Kekerasan

3. Tujuan keperawatan Klien dapat membina hubungan saling percaya. Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan. Klien dapat mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan. Klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang biasa dilakukan. Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan. Klien dapat mengidentifikasi cara yang konstruktif dalam merespon terhadap

kemarahan. Klien dapat mendemonstrasikan perilaku yang terkontrol.

4. Tindakan Keperawatan Bina hubungan saling percaya. Diskusikan penyebab perilaku kekerasan. Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan. Diskusikan perilaku kekerasan yang dilakukan. Diskusikan akibat perilaku kekerasan. Latih mencegah perilaku kekerasan dengan cara fisik:tarik napas dalam Masukan dalam jadwal kegiatan harian.

B. PROSES PELAKSANAAN TINDAKAN1. Fase Orientasi

1. Salam Terapeutik“Assalamualaikum, selamat sore bu, perkenalkan nama saya Rapiudin rasid saban, saya bisa dipanggil Rapi, saya mahasiswa perawat dari Universitas Muhammadiyah Tangerang, saya sedang praktik diRSJ SH, diruang melati dari tanggal 16-20 desember 2013. Mulai pukul 13.00-18.00 WIB. Nama ibu Siapa Senang dipanggil apa?

2. Evaluasi / Validasi“Bagaimana perasaan ibu hari ini?”“Bagaimana semalam tidurnya bu, nyenyak tidak?”“ibu sudah punya jadwal kegiatan harian?”

3. Kontrak

1 | S t r a t e g i P e l a k s a n a a n P e r i l a k u K e k e r a s a n

Page 2: SP Perilaku Kekerasan

”ibu, bagaimana kalau sekarang kita bercakap-cakap tentang kemampuan yang ibu miliki dan kegiatan yang pernah ibu lakukan. Berapa lama kita akan berbincang-bincang? Bagaiman kalau 15 menit saja? ibu mau tempatnya dimana? Bagaimana kalau di sini saja? Tujuan kita berbincang-bincang agar kita saling mengenal. Ibu bersedia?”

2. Fase Kerja“Bagaimana bu, apa ibu senang berkenalan dengan saya?”“Sudah berapa lama ibu dirawat disini?”“Siapa yang membawa ibu kesini?”“Ada kejadian apa dirumah sehingga ibu dibawa kesini?”“Apa yang ibu rasakan selama berada disini?”“Apa yang menyebabkan ibu menjadi marah?”“Kira-kira tanda dan gejala apa pada saat ibu ingin marah seperti apa?”“Kalau sedang marah apa yang ibu lakukan?”“Baiklah sekarang saya akan melatih ibu mengontrol marah ibu, nanti pada saat ibu sedang marah ibu bisa mencegahnya dengan cara menarik nafas dalam. Saya praktekkan ya bu, nanti ibu bisa ikuti saya. Tarik napas dalam melalui hidung tahan selama 3 detik lalu keluarkan lewat mulut bu sampai marah ibu mereda. Apa ibu bisa melakukannya?” bagus sekali ya bu, ibu melakukannya dengan baik sekali.”“Baiklah ibu saya harap latihan hari ini dapat di masukan kedalam jadwal harian ibu”

3. Fase Terminasi1. Evaluasi Subjektif

“Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang dan melakukan cara mengontrol marah ibu?”

2. Evaluasi Objektif“Bisakah ibu mengulangi lagi cara mengontrol marah dengan menarik napas dalam tadi? Iya ibu bagus sekali.”

3. Rencana Tindak Lanjut“Pertemuan kali ini saya rasa cukup, saya harap ibu dapat berlatih mengontrol marah ibu secara mandiri seperti yang saya ajarkan tadi dan masukan kegiatan ini kedalam jadwal harian ibu” Caranya beri tanda “M” seperti ini, jika ibu melakukannya sendiri/mandiri. Lalu beri tanda “B” jika ibu melakukannya dibantu oleh orang lain¸ tapi jika ibu tidak dapat melakukannya beri tanda “T”. Bagaimana, bu mengerti ?”

4. Kontrak Yang Akan Datang“Baiklah ibu besok kita akan bertemu lagi untuk mengevaluasi jadwal kegiatan yang ibu buat hari ini dan melatih mengontrol marah ibu dengan cara memukul bantal, waktunya 15 menit, bu mau jam berapa? tempatnya di sini saja, bagaimana?” Baiklah bu , saya permisi dulu ya! Selamat sore."

2 | S t r a t e g i P e l a k s a n a a n P e r i l a k u K e k e r a s a n