SOSLING HIMASKAP 2012 -...

15
8/5/2014 1 PERENCANAAN LANSKAP KONSERVASI BUDAYA SUKU BADUY LUAR DAN DANGKA DENGAN PENDEKATAN BIOREGION Departemen Arsitektur Lanskap Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor 2014 Rabu, 5 Februari 2014 Oleh: Deasny Pratami A44090055 Dosen Pembimbing: Ir. Qodarian Pramukanto, M.Si PENDAHULUAN METODOLOGI DATA DAN ANALISIS SIMPULAN DAN SARAN LATAR BELAKANG TUJUAN DAN MANFAAT KERANGKA PIKIR TEMPAT PENELITIAN DATA DAN INFORMASI ALAT METODE DAN TAHAPAN PENELITIAN KARAKTERISTIK BIOREGION BADUY LUAR DAN DANGKA KARAKTERISTIK BIOREGION BADUY DALAM ANALISIS BIOREGIONAL SINTESIS KONSEP DASAR PERENCANAAN RENCANA PENGEMBANGAN KONSEP KONSEP PERENCANAAN KONDISI UMUM PROFIL BADUY LUAR DAN DANGKA AKSESIBILITAS PERENCANAAN LANSKAP RENCANA LANSKAP RENCANA RUANG RENCANA SIRKULASI RENCANA VEGETASI UJIAN SKRIPSI UJIAN SKRIPSI 1/75 PENGARUH BUDAYA LUAR BADUY LUAR BADUY DANGKA AREA PENYANGGA BADUY DALAM ANCAMAN Perlu adanya penataan batas budaya secara terintegrasi Melalui Perencanaan lanskap konservasi budaya kawasan Baduy Luar dan Dangka dengan pendekatan bioregion suatu pengelolaan wilayah yang cakupannya tidak ditentukan oleh batas administrasi atau politik, tetapi oleh batas geografis komunitas manusia dan sistem ekologisnya (Thayer 2003) UJIAN SKRIPSI 2/75 mengidentifikasi dan menganalisis karakter bioregion kawasan Baduy Dalam, Luar, dan Dangka; menyusun kriteria perencanaan berdasarkan karakteristik bioregion Baduy Dalam untuk diterapkan ke dalam evaluasi tata ruang Baduy Luar dan Dangka; menyusun rencana lanskap konservasi budaya Baduy Luar dan Dangka berdasarkan pendekatan bioregion sehingga tercipta lingkungan yang berkelanjutan, baik secara ekologi, sosial budaya, maupun ekonomi. UJIAN SKRIPSI 3/75 Dapat menjadi bahan referensi bagi masyarakat Baduy Luar dan Dangka dalam mengembangkan wilayahnya untuk mencapai kesejahteraan masyarakatnya; dapat menjadi bahan referensi bagi Pemerintah Daerah dalam perencanaan budaya daerahnya terutama berkaitan dengan rencana pengembangan budaya berbasis alam.

Transcript of SOSLING HIMASKAP 2012 -...

Page 1: SOSLING HIMASKAP 2012 - qpramukanto.staff.ipb.ac.idqpramukanto.staff.ipb.ac.id/files/2014/08/Presentasi-sidang-deasny... · dilakukan dengan berjalan kaki ± 2 km selama 2 jam dari

8/5/2014

1

PERENCANAAN LANSKAP KONSERVASI BUDAYA SUKU

BADUY LUAR DAN DANGKADENGAN PENDEKATAN BIOREGION

Departemen Arsitektur Lanskap

Fakultas Pertanian

Institut Pertanian Bogor

2014

Rabu, 5 Februari 2014

Oleh: Deasny Pratami A44090055

Dosen Pembimbing:

Ir. Qodarian Pramukanto, M.Si

PENDAHULUAN

METODOLOGI

DATA DAN ANALISIS

SIMPULAN DAN SARAN

LATAR BELAKANGTUJUAN DAN MANFAAT

KERANGKA PIKIR

TEMPAT PENELITIANDATA DAN INFORMASI

ALAT

METODE DAN TAHAPAN PENELITIAN

KARAKTERISTIK BIOREGION BADUY LUAR DAN DANGKAKARAKTERISTIK BIOREGION BADUY DALAM

ANALISIS BIOREGIONAL

SINTESIS

KONSEP DASAR PERENCANAANRENCANA PENGEMBANGAN KONSEP

KONSEP PERENCANAAN

KONDISI UMUM

PROFIL BADUY LUAR DAN DANGKAAKSESIBILITAS

PERENCANAAN LANSKAP

RENCANA LANSKAPRENCANA RUANG

RENCANA SIRKULASI

RENCANA VEGETASI

UJIAN SKRIPSI

UJIAN SKRIPSI 1/75

PENGARUH

BUDAYA LUAR

BADUY

LUAR

BADUY

DANGKA

AREA PENYANGGA

BADUY

DALAM

ANCAMAN

Perlu adanya penataan batas budaya secara terintegrasi

Melalui Perencanaan lanskap konservasi budaya kawasan Baduy Luar dan

Dangka dengan pendekatan bioregion suatu pengelolaan wilayah yang

cakupannya tidak ditentukan oleh batas administrasi atau politik, tetapi oleh

batas geografis komunitas manusia dan sistem ekologisnya (Thayer 2003)

UJIAN SKRIPSI 2/75

mengidentifikasi dan menganalisis karakter bioregion kawasan

Baduy Dalam, Luar, dan Dangka;

menyusun kriteria perencanaan berdasarkan karakteristik

bioregion Baduy Dalam untuk diterapkan ke dalam evaluasi tata

ruang Baduy Luar dan Dangka;

menyusun rencana lanskap konservasi budaya Baduy Luar dan

Dangka berdasarkan pendekatan bioregion sehingga tercipta

lingkungan yang berkelanjutan, baik secara ekologi, sosial

budaya, maupun ekonomi.

UJIAN SKRIPSI 3/75

Dapat menjadi bahan referensi bagi masyarakat Baduy Luar

dan Dangka dalam mengembangkan wilayahnya untuk

mencapai kesejahteraan masyarakatnya;

dapat menjadi bahan referensi bagi Pemerintah Daerah

dalam perencanaan budaya daerahnya terutama berkaitan

dengan rencana pengembangan budaya berbasis alam.

Page 2: SOSLING HIMASKAP 2012 - qpramukanto.staff.ipb.ac.idqpramukanto.staff.ipb.ac.id/files/2014/08/Presentasi-sidang-deasny... · dilakukan dengan berjalan kaki ± 2 km selama 2 jam dari

8/5/2014

2

UJIAN SKRIPSI 4/75

Lanskap Suku Baduy

Baduy Dalam Baduy Luar Baduy Dangka

Kriteria Bio-Fisik:

Topografi

Geologi dan Tanah

Iklim

Hidrologi

Penggunaan Lahan

Vegetasi

Kriteria Budaya:

Sejarah

Adat istiadat

Pola Pemukiman dan

Arsitektur rumah adat

Naratif

Produk Seni

Karakteristik Budaya:

Sejarah

Adat istiadat

Pola Pemukiman dan

Arsitektur rumah adat

Naratif

Produk Seni

Karakteristik Bio-Fisik:

Topografi

Geologi dan Tanah

Iklim

Hidrologi

Penggunaan Lahan

Penutupan Lahan

Vegetasi

Kriteria Karakteristik Bioregion

Baduy DalamKarakteristik Lanskap Baduy Luar dan Dangka

Lanskap Bioregion Baduy Luar dan Dangka

Konsep Perencanaan Lanskap

Konservasi Budaya

Perencanaan Lanskap Konservasi Budaya

dengan Pendekatan Bioregion

UJIAN SKRIPSI

PROVINSI BANTEN KEC. LEUWIDAMAR

UJIAN SKRIPSI 5/75

Kampung Balimbing

Kampung Marengo

Kampung Gajeboh

Kampung Cempaka Putih

UJIAN SKRIPSI 6/75

No. AspekJenis Data

Interpretasi SumberSpasial Deskriptif

I Biofisik

1. Topografi √Elevasi, kemiringan lahan, wilayah

tangkapan air (DAS, Sub DAS)BIG

2. Geologi (1:250000) dan

Tanah (1:50000)

√ √ Formasi batuan, Jenis Tanah,

Tekstur Tanah

Balitan, BPDAS Citarum-

Ciliwung

3. Iklim √Tipe Iklim, Curah Hujan,

Temperatur, KelembabanBMKG

4. Hidrologi √ √Batas DAS, Pemanfaatan Sungai,

Tingkat Pencemaran SungaiBPDAS Citarum-Ciliwung

5. Penggunaan Lahan √ Penggunaan Lahan Survey dan Wawancara

6. Penutupan Lahan √ √ Penutupan Lahan Citra IKONOS

8. Vegetasi √Jenis, Manfaat, Bagian yang

dimanfaatkan, HabitatSurvey dan Wawancara

II Budaya

1. Sejarah Kawasan √ Sejarah KawasanWawancara dan Studi

Pustaka

2. Adat Istiadat √ Adat Istiadat Masyarakat Baduy Wawancara dan Studi

Pustaka

3. Pola Pemukiman dan

Arsitektur Rumah Adat√

Pola Tata Ruang, Bentuk Rumah

Adat Baduy

Wawancara dan Studi

Pustaka

4. Naratif √ Pantun, Puisi, Cerita, TembangWawancara dan Studi

Pustaka

5. Produk Seni √Alat Musik, Kain Tenun, Kerajinan

Tangan

Wawancara dan Studi

Pustaka

UJIAN SKRIPSI 7/75

ALAT:

Alat tulis

GPS

Software (Arc GIS 9.3, Global Mapper 13, AutoCAD 2010, Adobe

Photoshop CS4)

Kamera Digital

Hardware (Laptop)

BAHAN:

Citra IKONOS

Panduan wawancara

UJIAN SKRIPSI 8/75

Kampung Baduy Luar dan Dangka

Karakteristik Baduy Luar dan Dangka

Aspek Bio-Fisik: Topografi dan Kemiringan Lahan

Geologi dan Tanah

IklimHidrologi

Penggunaan dan Penutupan Lahan

Aspek Budaya:Sejarah Kawasan

Adat Istiadat

Pola Pemukiman dan Arsitektur Rumah AdatKebudayaan Naratif

Produk Seni

Bioregion

Unit Bioregion

Unit Lanskap

Unit Tempat

Karakteristik Bioregion Baduy Luar dan Dangka

DAS Sub DAS

Tanah

Kemiringan

Landcover

Kriteria Karakteristik Bioregion Baduy Dalam

Matching

Konsep Perencanaan Lanskap Konservasi Budaya

Perencanaan Lanskap Konservasi Budaya dengan Pendekatan Bioregion

I

n

v

e

n

t

a

ri

s

a

s

i

&

an

a

l

i

s

i

s

Sintesis

Perencanaan

Page 3: SOSLING HIMASKAP 2012 - qpramukanto.staff.ipb.ac.idqpramukanto.staff.ipb.ac.id/files/2014/08/Presentasi-sidang-deasny... · dilakukan dengan berjalan kaki ± 2 km selama 2 jam dari

8/5/2014

3

UJIAN SKRIPSI UJIAN SKRIPSI 9/75

Kampung Cempaka Putih merupakan salah satu Kampung Baduy

Luar, sedangkan

Kampung Gejeboh, Marengo, dan Balimbing merupakan salah satu

Kampung Baduy Dangka yang terletak di dalam Tanah Ulayat (adat)

Baduy.

Secara geografis keempat kampung ini terletak 6°36ʹ6ʹʹ- 6°36ʹ53ʹʹ LS dan

106°12ʹ54ʹʹ- 106°313ʹ51ʹʹ BT.

Secara administratif keempat kampung ini berada di Desa

Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Provinsi Banten dengan Luas kawasan

127,33 ha.

Kelembagaan adat di keempat kampung ini dipimpin oleh Kokolot Lembur

dibawah koordinasi Jaro Tanggungan Duabelas dan Jaro Dangka.

UJIAN SKRIPSI 10/75

Puun

Jaro Tangtu Girang Seurat

Tangkesan Jaro Tanggungan Duabelas

Baresan Salapan

Perangkat Palawari Adat

Jaro Dangka

Jaro Pamarentah

Sekdes/Carik

PangiwaPangiwa Pangiwa

Kokolot Lembur

Keterangan

Garis perintah/konsultasi

Garis perintah upacara adat

Aksesibilitas untuk menuju Desa Kanekes (Baduy) dapat dicapai

dengan dua rute perjalanan. Kedua rute tersebut akan berakhir di

Terminal Ciboleger, yaitu pintu masuk menuju Desa Kanekes

±131 km

Desa Kanekes

±80 km

Jakarta Tangerang Serang Pandeglang Rangkasbitung Rangkasbitung Cipanas Jasinga Bogor

Untuk mencapai Kampung Baduy Luar dan Dangka dapat

dilakukan dengan berjalan kaki ± 2 km selama 2 jam dari mulai

Ciboleger melewati Kampung Kaduketug, Cipondok, Cihulu.

UJIAN SKRIPSI 11/75 UJIAN SKRIPSI UJIAN SKRIPSI

Sejarah kawasan Baduy termasuk di dalamnya Kampung Baduy Luar

dan Dangka berasal dari sebuah nama sungai tempo dulu, yaitu

Sungai Cibaduy yang mengalir di sekitar tempat tinggal mereka dan

berdasarkan nama salah satu bukit yang berada di kawasan tanah

ulayat mereka yaitu Bukit Baduy

Istilah Dangka merupakan nama wilayah atau batas wilayah yang

dijadikan tempat pengawasan kegiatan masyarakat Baduy, baik

yang berada di wilayah Baduy atau masyarakat Baduy yang berada

di luar wilayah Baduy dalam melaksanakan amanat wiwitan

Kampung Marengo dan Balimbing ---˃ Kampung Baduy Dangka yang

terbentuk dari pemekaran Kampung Gajeboh

Kampung Cempaka Putih ---˃ Kampung Baduy luar yang baru

terbentuk dari pemekaran Kampung Kadujangkung.

12/75

Page 4: SOSLING HIMASKAP 2012 - qpramukanto.staff.ipb.ac.idqpramukanto.staff.ipb.ac.id/files/2014/08/Presentasi-sidang-deasny... · dilakukan dengan berjalan kaki ± 2 km selama 2 jam dari

8/5/2014

4

UJIAN SKRIPSI

Masyarakat Kampung Baduy Luar dan Dangka memiliki perilaku

keseharian yang mengarah pada hidup sederhana dan berpedoman

pada aturan (pikukuh) dan kaidah-kaidah yang ada dalam

masyarakat Berladang ---˃ mata pencaharian utama dan kewajiban agama

(Sunda Wiwitan)

Ada 5 macam huma yang dikelola oleh masyarakat Baduy:

Huma

Puun

Huma

Tangtu

Huma

Serang

Huma

Tuladan

Huma

Panamping

Baduy Dalam Baduy Luar dan Dangka

13/75

Narawas

Nyacar

Nukuh

Ngaduruk

Ngaseuk

Ngored

Ngirab Sawan

Mipit

Memilih dan mencari lahan untuk dijadikan huma

UJIAN SKRIPSI

Kegiatan yang dilakukan saat mulai berladang:

Kegiatan menebas rumput, semak belukar, pohon kecil dan dahan pohon besar

Mengeringkan dan menjadikan lahan kering kerontang dengan menjemur hasil tebasan rumput, semak, pohon untuk dibakar

Kegiatan membakar sampah yang telah dikumpulkan

Membuat lubang kecil dengan menggunakan aseukan untuk menanam benih padi

Kegiatan membersihkan dan menyiangi rumput atau tumbuhan liar di sela-sela tanaman padi

Membuang dan membersihkan sampah bekas ranting dan daun yang mengganggu tanaman padi yang tumbuh

Kegiatan memetik dan menuai padi pertama kali

14/75 UJIAN SKRIPSI 15/75

UJIAN SKRIPSI

Bulan Nama Bulan Baduy Kegiatan Upacara Adat

1 Sapar/Kapat Seba

2 Kalima Muja (Puun Ziarah), acara geseran,

kawinan, dan sunatan

3 Kanem Hajatan perkawinan dan selamatan

4 Kapitu Hajatan perkawinan

5 Kadalapan -

6 Kasalapan -

7 Kasapuluh -

8 Hapit Lemah -

9 Hapit Kayu -

10 Kasa Kawalu Tembeuy (awal), puasa tanggal 17

di Cikeusik dan Cikertawana, puasa tanggal

18 di Cibeo

11 Karo Kawalu Tengah, puasa tanggal 18 di

Cikeusik, tanggal 19 di Cikertawana dan

Cibeo

12 Katiga Kawalu Tutug (akhir), puasa tanggal 17 di

Cikeusik dan Cikertawana, tanggal 18 di

Cibeo, acara ngalaksa tanggal 20-27

Sumber: Hasil Wawancara dengan Masyarakat Baduy

16/75 UJIAN SKRIPSI

Pola pemukiman

Masyarakat Baduy pada

dasarnya merupakan

miniatur dari penataan

yang lebih besar (Tata

Ruang Kawasan)

Kondisi

Pemukiman

3 4

5 6

7 8

2

17/75 UJIAN SKRIPSI

Rumah Adat di Kampung Baduy Luar dan Dangka memiliki bentuk

yang seragam yaitu berupa rumah panggung sederhana dan

menghadap ke arah utara-selatan (nyulah nyanda)

Rumah panggung ini mempunyai ukuran yang bervariasi tergantung

kemampuan pemilik dan ketersediaan lahan di tiap kampung.

18/75

Page 5: SOSLING HIMASKAP 2012 - qpramukanto.staff.ipb.ac.idqpramukanto.staff.ipb.ac.id/files/2014/08/Presentasi-sidang-deasny... · dilakukan dengan berjalan kaki ± 2 km selama 2 jam dari

8/5/2014

5

UJIAN SKRIPSI 19/75 UJIAN SKRIPSI

Kebudayaan naratif dalam Masyarakat Baduy dituangkan dalam

bentuk bait-bait pantun yang ditulis dengan menggunakan Bahasa

Sunda.

Pantun ini dijadikan sebagai penuntun dan pedoman hidup

Masyarakat Baduy dalam perilaku sehari-hari

Pantun ini juga mendeskripsikan tempat tertentu yang menurut

kepercayaan mereka, tempat tersebut memiliki nilai yang perlu

dijaga kelestariannya.

Tempat tersebut yaitu

• pemukiman,

• leuweung lembur,

• leuweung kolot, dan

• sungai.

20/75 UJIAN SKRIPSI

Pepatah untuk Taat pada Hukum

Lojor teu beunang dipotong

Pondok teu beunang disambung

Gede teu beunang dicokot

Leutik teu beunang ditambah

Mipit kudu amit, ngala kudu menta

Ngagedig kudu bewara

Mun neukteuk kudu sateukna

Mun nilas kudu saclekna

Nu lain dilainkeun, nu enya

dienyakeun

Ulah gorok ulah linyok

Pepatah untuk Memelihara Alam

Gunung teu beunang dilebur

Lebak teu beunang dirakrak

Buyut teu beunang dirobah

Larangan aya di darat di cai

Gunung aya maungan, lebak aya

badakan

Lembur aya kokolotan, leuwi aya

buayaan

Daratan imahan, legok balongan

Basisir jagaeun, walungan rawateun

Gunung kaian, gawir awian, pasir

talunan

21/75

UJIAN SKRIPSI

Masyarakat baduy di Kampung Baduy Luar dan Dangka mencurahkan

rasa seni pada motif kain tenun, hulu dan surung kemudian alat

tenun, golok, alat musik, dan anyaman/rajutan.

22/75 UJIAN SKRIPSI

Kain dan pakaian yang dikenakan Masyarakat Baduy Luar dan

Dangka memiliki perbedaan dengan Masyarakat Baduy Dalam.

Pakaian Baduy Dalam Pakaian Baduy Luar dan Dangka

23/75 UJIAN SKRIPSI

Alat musik yang mereka kenal adalah

angklung, kecapi, gamelan, suling bambu, toleot (suling

berukuran pendek), karinding, dan rendo.

Anyaman atau rajutan yang khas dibuat oleh masyarakat Baduy

adalah tas koja dan jarog. Koja merupakan sejenis tas yang terbuat

dari anyaman kayu teureup (Artocarpus elasticus)

Bahan baku untuk produk seni ini dibuat dengan material lokal yang

diambil dari leuweung lembur, reuma, dan leuweung kolot.

24/75

Page 6: SOSLING HIMASKAP 2012 - qpramukanto.staff.ipb.ac.idqpramukanto.staff.ipb.ac.id/files/2014/08/Presentasi-sidang-deasny... · dilakukan dengan berjalan kaki ± 2 km selama 2 jam dari

8/5/2014

6

UJIAN SKRIPSI 25/75

Kampung Baduy Luar dan Dangka memiliki ketinggian 225 sampai

425 m dpl.

Kelas Lereng Klasifikasi Luas (ha) Persentasi Luas (%)

0-8 % Datar 23,409 18,38

8-15 % Landai 54,765 43,01

15-25 % Agak Curam 38,432 30,18

25-40 % Curam 9,866 7,75

>40 %Sangat

Curam0,858 0,67

Total 127,33 100,00

Kelas lereng ditentukan berdasarkan kriteria penentuan kawasan

lindung (SK Mentan No. 837/Kpts/Um/II/1980)

UJIAN SKRIPSI 26/75 UJIAN SKRIPSI 27/75

UJIAN SKRIPSI 28/75

Berdasarkan data BPDAS Citarum-Ciliwung (2010), bentuk (fisiografi)

lahan di wilayah Kecamatan Leuwidamar yaitu zona Pegunungan

Bayah yang berasal dari endapan vulkanik kwarter dan formasi

batuan endapan permukaan aluvial (Qpv).

Jenis batuan ini terdiri dari pasir, lanau dan lumpur, dan sisa

tumbuhan. Endapan ini terbentuk pada dataran banjir atau berupa

meander dan gosong tengah sungai.

Jenis tanah di Kampung Baduy Luar dan Dangka adalah latosol

coklat yang memiliki distribusi kadar liat tinggi (≥60 %), remah sampai

gumpal dan gembur (BPDAS Citarum Ciliwung 2010).

Menurut kepekaannya terhadap erosi, tanah latosol masuk dalam

kriteria agak peka (SK Mentan No.837/Kpts/Um/II/1980).

UJIAN SKRIPSI 29/75 UJIAN SKRIPSI 30/75

Berdasarkan data BMKG di Stasiun Curug, Banten tahun 2003-2012

25.625.826.026.226.426.626.827.0

Suhu Rata-rata Tahun 2003-2012 (°C)

707274767880828486

Kelembaban Udara Rata-Rata

Tahun 2003-2012 (%)

0

50

100

150

200

250

300

Jumlah Curah Hujan Rata-Rata Bulanan

Tahun 2003-2012 (mm)

26,5 °C

26,1 °C

26,8 °C

81%

85%

76%

171,1 mm

281 mm

78,86 mm

Page 7: SOSLING HIMASKAP 2012 - qpramukanto.staff.ipb.ac.idqpramukanto.staff.ipb.ac.id/files/2014/08/Presentasi-sidang-deasny... · dilakukan dengan berjalan kaki ± 2 km selama 2 jam dari

8/5/2014

7

UJIAN SKRIPSI 31/75

Sumber air bagi Kampung Baduy Luar dan Dangka berasal dari

sungai dan mata air.

Air sungai dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga seperti

mandi, cuci, kakus (MCK)

Mata air dimanfaatkan sebagai sumber air besih untuk memasak dan

minum

Kampung Baduy Luar dan Dangka termasuk dalam Sub-DAS

Ciujung Hulu yang dilalui oleh aliran Sungai Ciujung

UJIAN SKRIPSI

Wilayah DAS Nilai Indeks Tingkat Pencemaran

Sub-DAS Ciberang -20 sampai -22 Sedang

Sub-DAS Cisimeut -28 sampai -36 Sedang/Berat

Sub-DAS Ciujung Hulu -26 sampai -30 Sedang

Tengah Ciujung -20 sampai -37 Sedang/Berat

Hilir Ciujung -40 sampai -61 Berat

Sumber: PPLH-IPB dan Bapedal Prov. Banten (2004) dalam Dokumen BPDAS Citarum

Ciliwung (2010)

32/75 UJIAN SKRIPSI 33/75

UJIAN SKRIPSI 34/75 UJIAN SKRIPSI

Pola penggunaan lahan di Kampung Baduy Luar dan Dangka

dibagi menjadi 6 macam, yaitu:1. Pemukiman ---˃ orientasi nyulah nyanda (utara-selatan),

2. hutan kampung (leuweung lembur),

3. ladang (huma),

4. kebun campuran (jami),

5. hutan sekunder tua (reuma), dan

6. hutan lindung (leuweung kolot).

35/75 UJIAN SKRIPSI 36/75

Page 8: SOSLING HIMASKAP 2012 - qpramukanto.staff.ipb.ac.idqpramukanto.staff.ipb.ac.id/files/2014/08/Presentasi-sidang-deasny... · dilakukan dengan berjalan kaki ± 2 km selama 2 jam dari

8/5/2014

8

UJIAN SKRIPSI

Penutupan lahan di Kampung Baduy Luar dan Dangka di

klasifikasikan berdasarkan hasil interpretasi visual citra Ikonos

yang berasal dari situs Wikimapia

(http://wikimapia.org/#lang=en&lat=6.608520&lon=106.223084&z

=17&m=bh) dan survey lapang.

Interpretasi visual penutupan lahan dilakukan dengan

menggunakan kunci interpretasi yang dilihat dari tekstur, bentuk

pola, warna, dan bayangan.

Kelas penutupan lahan dibagi menjadi tujuh kelas yaitu

pemukiman, huma, jami, reuma, leuweung kolot, dan badan

air

37/75

Penutupan

LahanTekstur Pola Warna

Intensitas

Bayangan Deskripsi Pada Citra Contoh

Pemukiman Halus-

KasarTerkonsentrasi Coklat Sedang

HumaHalus-

KasarTerkonsentrasi

Hijau Muda

KecoklatanRendah

JamiHalus-

KasarMenyebar

Hijau Muda

KecoklatanRendah

Leuweung

LemburKasar Menyebar

Hijau Muda-

Hijau TuaTinggi

Reuma Kasar Menyebar Hijau Tua Tinggi

Leuweung

Kolot Kasar Menyebar Hijau Tua Sangat Tinggi

Hijau

UJIAN SKRIPSI 39/75

UJIAN SKRIPSI

Penutupan Lahan Luas (ha) Persentase (%)

Pemukiman 3,110 2,44

Leuweung lembur 14,054 11,04

Huma 5,572 4,38

Jami 7,837 6,15

Reuma 84,146 66,09

Leuweung kolot 9,402 7,38

Badan Air 3,211 2,52

Total 127,33 100,00

40/75 UJIAN SKRIPSI

Vegetasi di Kampung Baduy Luar dan Dangka berdasarkan hasil

survey dan wawancara terdiri dari 65 spesies.

Vegetasi dominan:

• Aren (Arenga pinnata)

• Pisang (Musa paradisiaca)

• Durian (Durio zibethinus)

• Sengon (Paraserianthes falcataria)

•Awi apus (Gigantochloa apus)

•Awi gombong (Gigantochloa verticilata)

• Awi mayan (Gigantochloa robusta)

41/75

No. Nama Lokal Nama Ilmiah ManfaatBagian yang

dimanfaatkan

Penggunaan Lahan

1 2 3 4 5 6

1. Aren Arenga pinnata tuak untuk membuat gula

aren, daun untuk

membangun rumah

tuak, daun √ √ √

2. Kelapa Cocos nucifera buah untuk dimakan buah √ √

3. Durian/kadu Durio zibethinus buah dapat dimakan, biji

dapat dimakan, kayu untuk

bahan membangun rumah,

getah untuk obat sakit gigi

buah, biji,

batang, getah

√ √ √

4. Awi gombong Gigantochloa verticilata batang untuk membangun

rumah

batang √

5. Cariang Homolaena odorata umbi untuk obat gatal, daun

untuk usir hama pengganggu

umbi √ √

6. Pisitan Lansium domesticum buah dapat dimakan, kulit

batang untuk obat pegel linu

buah, batang √ √ √

7. Kiray Metroxylon sagu daun untuk atap rumah daun √

8. Rambutan Nephelium lappaceum buah untuk dimakan buah √ √ √

9. Padi Oryza sativa biji untuk bahan pangan,

batang untuk pupuk

biji, batang √

10. Kacang hiris Cajanus cajan biji dapat dimakan biji √ √

11. Pisang Musa paradisiaca buah dapat dimakan, daun

untuk membungkus makanan

buah, daun √ √ √ √ √

12. Singkong Manihot esculenta umbi untuk dimakan, daun

untuk bahan pangan

umbi, daun √ √

13. Ubi jalar Ipomea batatas umbi untuk dimakan umbi √ √

14. Jagung Zea mays biji dapat dijadikan bahan

pangan

biji √

15. Talas Colocasia esculenta pelepah, pucuk daun, umbi pelepah, pucuk √

Keterangan:

1. Pemukiman, 2. Leuweung lembur, 3. Huma,

4. Jami, 5. Reuma, 6. Leuweung kolot

Page 9: SOSLING HIMASKAP 2012 - qpramukanto.staff.ipb.ac.idqpramukanto.staff.ipb.ac.id/files/2014/08/Presentasi-sidang-deasny... · dilakukan dengan berjalan kaki ± 2 km selama 2 jam dari

8/5/2014

9

UJIAN SKRIPSI

No. Kelompok Manfaat Jumlah

SpesiesPersentase (%)

1. Sumber Pangan 25 28,74

2. Bahan Bangunan 16 18,39

3. Ritual Adat 2 2,30

4. Obat-obatan 17 19,54

5. Bumbu Masak 5 5,75

6. Bahan Kerajinan 7 8,05

7. Pupuk alami 2 2,30

8. Media Ternak Lebah 1 1,15

9. Penanda batas 3 3,45

10. Pewarna 3 3,45

11. Aromatik 1 1,15

12. Tanaman hias 3 3,45

13. Bahan baku benang 1 1,15

14. Bahan baku kapuk 1 1,15

Total 87 100,00

Total spesies yang dimanfaatkan melebihi total spesies yang ditemukan

---˃ satu spesies tumbuhan dapat dimanfaatkan untuk beberapa tujuan

Namun masyarakat Baduy memiliki aturan adat agar pemanfaatan

vegetasi tersebut tidak menyebabkan kelangkaan

43/75

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

35.00

Kelompok Manfaat

Pe

rse

nta

se

(%)

UJIAN SKRIPSI

No. Tempat Pengambilan Jumlah

SpesiesPersentase (%)

1. Pemukiman 3 2,86

2. Leuweung lembur 20 19,05

3. Huma 17 16,19

4. Jami 11 10,48

5. Reuma 32 30,48

6. Leuweung kolot 22 20,95

Jumlah 105 100,00

Sumber pengambilan jenis vegetasi dilakukan agar tekanan pada suatu

tempat berkurang

44/75

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

35.00

Pe

rse

nta

se

(%)

Tempat Pengambilan

UJIAN SKRIPSI 45/75

UJIAN SKRIPSI 46/75 UJIAN SKRIPSI 47/75 UJIAN SKRIPSI 48/75

Page 10: SOSLING HIMASKAP 2012 - qpramukanto.staff.ipb.ac.idqpramukanto.staff.ipb.ac.id/files/2014/08/Presentasi-sidang-deasny... · dilakukan dengan berjalan kaki ± 2 km selama 2 jam dari

8/5/2014

10

UJIAN SKRIPSI 49/75 UJIAN SKRIPSI

Karakteristik bioregion Baduy Dalam disusun berdasarkan

kategori V ---˃ penentuan kawasan perlindungan (UNESCO

1972 dalam Phillips 1998).

Kategori V dalam kriteria nilai penting world heritage convention

menjelaskan mengenai 3 (tiga) jenis nilai-nilai alam:

1. Sumber daya biologi (biodiversitas), yang berkaitan dengan

kompromi dalam mempertahankan keragaman biologi dan

pertanian

2. Karakteristik pemanfaatan/penggunaan sumber daya alam

oleh manusia, seperti penggunaan lahan yang berkelanjutan.

3. Aspek keterkaitan hubungan manusia dengan alam dan

kelekatan nilai-nilai masyarakat dengan kualitas alam

(lanskap).

50/75

Kriteria Nilai

PentingKarakteristik Bioregion Baduy Dalam

1. Biodiversitas -Keanekaragaman vegetasi leuweung kolot dan leuweung larangan

memiliki keanekaragaman tinggi yaitu sebanyak 234 spesies (Iman

2011)

-Keanekaragaman vegetasi reuma memiliki keanekaragaman sedang

yaitu sebanyak 114 spesies (Iman 2011)

-Keanekaragaman vegetasi leuweung lembur memiliki keanekaragaman

sedang yaitu sebanyak 137 spesies (Iman 2011)

-Keanekaragaman vegetasi di lahan huma memiliki keanekaragaman

rendah yaitu sebanyak 15 spesies. Namun pada lahan ini juga memiliki

keanekaragaman varietas padi lokal yaitu sebanyak 89 varietas

(Iskandar 2012). Terdapat tiga varietas padi yang wajib ditanam di huma

yaitu pare koneng, pare siang, dan pare ketan lenggasari

Sumber: Iman (2011), Kurnia dan Sihabudin (2013), Iskandar (2012), dan Permana (2006)

Kriteria Nilai

PentingKarakteristik Bioregion Baduy Dalam

2. Tata Guna Lahan

Pemukiman Pemukiman berada di sekitar aliran sungai dengan lereng datar, Pola pemukiman

menerapkan prinsip nyulah nyanda (utara-selatan) dan terbagi menjadi:

-Imah Puun (bagian paling sakral yaitu selatan)

-Bale adat (bagian utara)

-Alun-alun (diantara Imah Puun dan bale adat)

-Saung lisung (bagian utara dekat bale adat)

-Imah warga (tidak boleh menghalangi Imah Puun, imah di sisi timur harus lebih sedikit

dari sisi barat

-Leuit (bagian utara, barat, dan selatan khusus)

-Pancuran (bagian utara)

Leuweung lembur -Leuweung lembur (hutan kampung) berada mengelilingi pemukiman dan dibudidayakan

vegetasi penghasil kayu, buah, dan obat-obatan.

-Lahan ini berada pada lereng datar hingga landai dan terdapat lumbung padi ( leuit) dan

area pemakaman.

Huma -Lahan ini berada di lereng landai, curam, dan agak curam.

-Huma (ladang) di Baduy Dalam menurut pengelolaannya dibagi menjadi tiga macam

yaitu Huma Puun, Huma Tangtu, dan Huma Serang.

-Penanaman padi di ketiga huma dilakukan tidak serentak, penanaman padi pertama

dilakukan di Huma Puun, kemudian Huma Serang dan terakhir Huma Tangtu.

-Dalam proses penanaman padi, padi ditanam mengikuti garis kontur untuk mencegah

erosi tanah.

Jami -Jami (kebun campuran) dibudidayakan jenis vegetasi penghasil bumbu dapur, sayuran,

dan buah-buahan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga warga

Baduy.

-Lahan ini berada di lereng landai, curam, dan agak curam.

Reuma -Reuma (hutan sekunder tua) dibudidayakan jenis vegetasi penghasil kayu, buah, dan

Sumber: Iman (2011), Kurnia dan Sihabudin (2013), Iskandar (2012), dan Permana (2006)

Kriteria Nilai

PentingKarakteristik Bioregion Baduy Dalam

3. Nilai Terkait Adat

Hukum Adat -Ngahuma menjadi mata pencaharian wajib dengan menggarap huma serang, puun, dan

tangtu

-dilarang menggunakan alat elektronik

-dilarang menggunakan alas kaki

-dilarang menggunakan sabun mandi, odol, dan deterjen

-dilarang menggunakan kendaraan

-dilarang poligami

-dilarang memiliki perhiasan emas dan dilarang merokok

-dilarang membuka warung

Upacara Adat -Ngalaksa, Kawalu, dan Seba merupakan upacara adat wajib bagi seluruh Masyarakat

Baduy

-Hajatan pernikahan dalam sistem Baduy Dalam yaitu dijodohkan oleh orangtua dan

Puun

-Sunatan dilaksanakan secara massal

-Upacara adat berkaitan dengan kegiatan ngahuma yaitu upacara ngaseuk, upacara

narawas, upacara ngored, upacara ngirab sawan, upacara panen

Pakaian Adat -Hanya dua warna yaitu hitam dan putih

-Pakaian dijahit dengan menggunakan jarum dan tidak menggunakan kancing

-Ikat kepala (telekung) berwarna putih

-Wanita menggunakan kebaya dengan selendang seperti samping

-Laki-laki menggunakan sarung yang dilipat

Arsitektur Rumah

Adat

-Bentuk arsitektur rumah adat yaitu rumah panggung dan memiliki ukuran yang sama

-Saat pembangunan rumah, kontur tanah tidak diubah dibiarkan sesuai kontur aslinya

-Fondasi rumah terbuat dari batu kali

-Dalam proses pembangunan rumah tidak menggunakan paku dan alat modern, hanya

menggunakan pasak dan tali dari bambu/rotan

Hanya terdapat satu pintu yang menghadap utara/selatan dan tidak memiliki jendela

Sumber: Iman (2011), Kurnia dan Sihabudin (2013), Iskandar (2012), dan Permana (2006)

UJIAN SKRIPSI

Menurut Kim et al (2000) dalam Pramukanto (2004) menyebutkan

bahwa unit bioregion merupakan perwakilan wilayah pada hierarki

teratas yang didefinisikan berdasarkan karakteristik homogenitas

wilayah iklim, elevasi, distribusi vegetasi, batas daerah aliran sungai

utama, topografi, dan geologi.

Berdasarkan karakteristik topografi dapat diketahui wilayah

tangkapan air (DAS)

Satu DAS memiliki kesamaan karakteristik alam, namun berbeda

antara satu DAS dengan DAS lainnya.

No. Nama DAS Luas (ha)

1. DAS Ciujung 236546,37

2. DAS Cibanten 75343,89

3. DAS Cidananu 36352,09

4. DAS Cibungur 72141,91

5. DAS Ciliman 100354,56

6. DAS Cikeruh 43456,31

7. DAS Cibaliung 97117,11

8. DAS Cihara 26150,43

9. DAS Cisiih 18382,81

10. DAS Cimadur 33925,29

11. DAS Cibareno 53312,27

54/75

Page 11: SOSLING HIMASKAP 2012 - qpramukanto.staff.ipb.ac.idqpramukanto.staff.ipb.ac.id/files/2014/08/Presentasi-sidang-deasny... · dilakukan dengan berjalan kaki ± 2 km selama 2 jam dari

8/5/2014

11

UJIAN SKRIPSI 55/75 UJIAN SKRIPSI

Menurut Kim et al (2000) dalam Pramukanto (2004) unit lanskap

dalam bioregion merupakan representasi karakteristik Sub DAS

yang mencakup wilayah homogen dan dicirikan melalui

lereng, penggunaan lahan, serta atribut sosial budaya komunitas

masyarakat, seperti lifestyle dan etnis.

Unit lanskap dalam penelitian ini disusun berdasarkan klasifikasi Sub

DAS, Tanah, dan Lereng.

Terdapat 20 Sub DAS yang dapat dibedakan, kemudian 20 Sub DAS

tersebut didelineasi berdasarkan jenis tanah dan lereng, sehingga

unit lanskap yang terbentuk yaitu 79 unit lanskap

56/75 UJIAN SKRIPSI 57/75

UJIAN SKRIPSI

Menurut Kim et al (2000) dalam Pramukanto (2004) unit tempat

dalam bioregion hierarki terendah pada subdivisi bioregion yang

dicirikan oleh beberapa komponen yaitu penggunaan lahan, atribut

sosial budaya dalam komunitas masyarakat yang meliputi

etnis, aspirasi masyarakat, the sense of place, the meaning of place

dan berbagai bentuk nilai-nilai lokal.

Pada penelitian ini, unit tempat disusun atau dibedakan berdasarkan

penutupan lahan (landcover).

Nilai intrinsik yang terkandung dalam unit tempat ini merupakan

ekspresi dari unsur fisik (Sub DAS, Tanah, dan Lereng)

Unit tempat yang terbentuk sebanyak 327 unit

58/75 UJIAN SKRIPSI 59/75 UJIAN SKRIPSI

Page 12: SOSLING HIMASKAP 2012 - qpramukanto.staff.ipb.ac.idqpramukanto.staff.ipb.ac.id/files/2014/08/Presentasi-sidang-deasny... · dilakukan dengan berjalan kaki ± 2 km selama 2 jam dari

8/5/2014

12

s

Kriteria Nilai

Penting

Kondisi Baduy Luar dan Dangka saat ini

Usulan PerbaikanAspek yang masih diterapkan

Aspek yang mendapat

kelonggaran adat

1. Biodiversitas -Keanekaragaman vegetasi

leuweung kolot memiliki

keanekaragaman rendah yaitu

sebanyak 22 spesies

-Keanekaragaman vegetasi

reuma memiliki

keanekaragaman rendah yaitu

sebanyak 32 spesies

-Keanekaragaman vegetasi

leuweung lembur memiliki

keanekaragaman rendah yaitu

sebanyak 20 spesies

-Keanekaragaman vegetasi

huma memiliki keanekaragaman

rendah yaitu sebanyak 17

spesies Namun pada lahan ini

juga memiliki keanekaragaman

varietas padi lokal yaitu

sebanyak 89 varietas sama

seperti Baduy Dalam (Iskandar

2012). Tiga varietas padi lokal

yaitu pare koneng, pare siang,

dan pare ketan lenggasari

masih ditanam di Baduy Luar

dan Dangka

-Ada beberapa vegetasi yang

dapat dimanfaatkan sebagai

bahan penghasil sabun, bahan

baku membuat leuit, lisung, imah,

pupuk, alat musik tradisional

(angklung) dan pestisida alami

yang tidak lagi dibudidayakan

oleh masyarakat Baduy Luar dan

Dangka.

-Membudidayakan kembali

jenis vegetasi yang dapat

memberikan manfaat

ekologi, sosial, ekonomi dan

budaya sehingga

pengetahuan masyarakat

mengenai vegetasi tersebut

dapat terkonservasi.

s

Kriteria Nilai

Penting

Kondisi Baduy Luar dan Dangka saat ini

Usulan PerbaikanAspek yang masih diterapkan

Aspek yang mendapat

kelonggaran adat

2. Tata Guna Lahan

Pemukiman Pemukiman berada di sekitar

sungai dengan lereng datar dan

landai. Pola pemukiman di Baduy

Dangka masih menerapkan

prinsip nyulah nyanda (utara-

selatan) dan terbagi menjadi:

-Imah Kokolot Lembur (bagian

selatan)

-terdapat alun-alun, namun

lokasinya tidak menentu dan

luasanya sudah semakin sempit

-Saung lisung (bagian utara)

-Leuit (bagian utara, barat, dan

selatan)

-Pancuran (bagian timur)

-Alun-alun tidak lagi berada

diantara imah kokolot lembur dan

saung lisung

-Imah warga letaknya menghalangi

imah kokolot lembur, dan tidak

adanya penataan imah di sebelah

timur yang harusnya lebih sedikit

dari imah di sebelah barat.

-Perluasan terhadap alun-alun

agar kegiatan upacara adat

kampung dapat tetap

dilaksanakan di lahan ini.

-Penataan posisi imah warga

agar tidak menghalangi imah

kokolot lembur.

-Penataan posisi imah warga

di sebelah timur lebih sedikit

dibandingkan barat.

Leuweung lembur -Leuweung lembur (hutan

kampung) berada mengelilingi

pemukiman dan dibudidayakan

vegetasi penghasil kayu, buah,

dan obat-obatan.

-Lahan ini berada di lereng datar,

landai, dan agak curam dan

terdapat lumbung padi (leuit)

dan area pemakaman.

-Mempertahankan kondisi

yang ada serta menambah

budidaya vegetasi yang

dapat memberikan manfaat

ekologi, ekonomi, sosial, dan

budaya

s

Kriteria Nilai

Penting

Kondisi Baduy Luar dan Dangka saat ini

Usulan PerbaikanAspek yang masih diterapkan

Aspek yang mendapat

kelonggaran adat

3. Nilai Terkait Adat

Hukum Adat -Ngahuma menjadi mata

pencaharian wajib dengan

menggarap huma serang, huma

tuladan, huma panamping

-Dilarang poligami

-Mendapat kelonggaran adat untuk

menggarap lahan di luar Baduy

-Menggunakan alat elektronik

-Menggunakan sabun mandi, odol,

dan deterjen

-Menggunakan kendaraan

-Sudah menggunakan perhiasan

emas dan dapat merokok

-Sudah mendirikan warung

-Membudidayakan vegetasi

penghasil sabun seperti

Areuy leuksa dan Ki caang

sehingga penggunaan

sabun, odol, dan deterjen

dapat dikurangi

Upacara Adat -Ngalaksa, Kawalu, dan Seba

merupakan upacara adat wajib

bagi seluruh Masyarakat Baduy

-Hajatan pernikahan dalam

sistem Baduy Luar dan Dangka

sama seperti Baduy Dalam yaitu

dijodohkan oleh orangtua dan

Kokolot lembur

-Sunatan dilaksanakan secara

massal

-Upacara adat berkaitan kegiatan

ngahuma masih dilaksanakan

-Namun di Baduy Luar dan

Dangka, pihak laki-laki dapat

mencari calon pasangannya

sendiri

-Kelonggaran adat masih

diperbolehkan

Pakaian Adat -Pakaian masih dijahit

menggunakan tangan

-Menggunakan warna hitam/biru

tua

-Ikat kepala (telekung) berwarna

-Membudidayakan jenis

vegetasi yang dapat

memberikan fungsi sebagai

UJIAN SKRIPSI UJIAN SKRIPSI 63/75

Unit tempat yang terbentuk sebanyak 237 unit ---˃ diklasifikasikan

berdasarkan kesamaan kondisi bioregionnya sehingga dihasilkan

Block Plan

Block Plan ---˃ merepresentasikan sebaran 6 (enam) unit

tempat, yaitu:

1. Pemukiman

2. Leuweung lembur

3. Huma

4. Jami

5. Reuma

6. Leuweung kolot

Konsep Dasar Perencanaan

Tindakan Konservasi

Mengkonservasi lahan yang berkaitan dengan aktivitas budaya

Masyarakat Baduy Luar dan Dangka

UJIAN SKRIPSI 64/75

Page 13: SOSLING HIMASKAP 2012 - qpramukanto.staff.ipb.ac.idqpramukanto.staff.ipb.ac.id/files/2014/08/Presentasi-sidang-deasny... · dilakukan dengan berjalan kaki ± 2 km selama 2 jam dari

8/5/2014

13

UJIAN SKRIPSI

Konsep ruang yang dikembangkan di Baduy Luar dan Dangka

didasarkan pada prinsip ruang menurut adat istiadat yang digunakan

masyarakat Baduy pada umumnya.

65/75 UJIAN SKRIPSI

Konsep sirkulasi untuk dikembangkan berdasarkan prinsip nyulah-

nyanda (utara-selatan)

Akses masuk berada di bagian utara sebagai gerbang kawasan Baduy

kemudian masuk menuju selatan

66/75 UJIAN SKRIPSI 67/75

6 (enam) bentuk lahan yang penting dikonservasi karena terkait

budaya yang ada di atasnya

Budaya yang penting dikonservasi ini terkait dengan vegetasi yang

dimanfaatkan oleh masyarakat di lahan tersebut

UJIAN SKRIPSI 68/75 UJIAN SKRIPSI 69/75 UJIAN SKRIPSI

Page 14: SOSLING HIMASKAP 2012 - qpramukanto.staff.ipb.ac.idqpramukanto.staff.ipb.ac.id/files/2014/08/Presentasi-sidang-deasny... · dilakukan dengan berjalan kaki ± 2 km selama 2 jam dari

8/5/2014

14

UJIAN SKRIPSI

Rencana ruang dibuat berdasarkan tata guna lahan yang berlaku di

Baduy Luar dan Dangka, terdiri dari:1. Pemukiman ---˃ prinsip nyulah-nyanda dengan tata ruang

pemukiman: imah kokolot lembur (selatan), saung lisung

(utara), alun-alun (berada diantara imah kokolot lembur dan

saung lisung), imah warga di sisi timur lebih sedikit dari sisi

barat dan tidak menghalangi imah kokolot lembur. 2. Leuweung lembur ---˃ mengelilingi pemukiman dan terdapat leuit

(tempat menyimpan padi) di bagian utara, selatan dan barat.3. Huma ---˃ huma tuladan (bagian timur dengan luas 1-2 ha), huma

panamping (dekat kampung dengan luas 0,5-1,5 ha).4. Jami ---˃ bekas lahan huma yang telah dipanen dan dimanfaatkan

sebagai kebun campuran dengan luas 0,5-1,5 ha.5. Reuma ---˃ lahan hutan sekunder bekas lahan huma dan jami yang

sedang diistirahatkan agar mengalami suksesi alami.6. Leuweung kolot ---˃ lahan hutan tua/lindung yang berada di puncak-

puncak bukit.

70/75 UJIAN SKRIPSI

Rencana sirkulasi dikembangkan mengikuti pengembangan konsep

sirkulasi sebelumnya dengan membagi jalur sirkulasi menjadi

dua, yaitu:

a. Jalur Utama ---˃ jalur yang menghubungkan antar kampung

berorientasi utara-selatan, digunakan untuk penjalan kaki, lebar jalan

2-3 m, pola jalan linear, akses masuk di bagian utara.

b. Jalur Penghubung ---˃ jalur yang menghubungkan antar ruang yang

ada dalam kawasan Baduy Luar dan Dangka, digunakan untuk

pejalan kaki, lebar jalan 1-2 m.

71/75 UJIAN SKRIPSI

Rencana vegetasi dikembangkan mengikuti pengembangan konsep

vegetasi yang dibuat berdasarkan usulan perbaikan dari hasil evaluasi

karakteristik Baduy Luar dan Dangka.

72/75

No. Nama Lokal Nama IlmiahRuang Penanaman

LL H J R LK

1. Afrika Maeopsis eminii √ √ √

2. Alpuket Persea americana √ √ √

3. Anak nakal Duranta repens √ √ √

4. Andul Elaeocarpus obtusa √ √ √

5. Anggrek Dendrobium sp. √

6. Angsana Pterocarpus indicus √

7. Antanan Centella asiatica √ √ √

8. Antawali Tinospora crispa √ √ √

9. Areuy amis mata Ficus montana √ √ √

10. Areuy asahan Tetracera indica √ √ √

.. ... ...

132. Taleus Colocasia esculenta √ √ √ √

133. Tapos Elateriospermum tapos √

134. Terong Solanum melongena √ √

135. Teureup Artocarpus elastica √ √

136. Waru Hibiscus tiliaceus √ √

Keterangan:

LL: Leuweung lembur; H: Huma; J: Jami; R: Reuma; LK: Leuweung kolot

UJIAN SKRIPSI 73/75 UJIAN SKRIPSI

Karakteristik Lanskap Baduy Luar dan Dangka membentuk unit bioregion.

Kampung Baduy Luar dan Dangka termasuk unit bioregion dari DAS

Ciujung. Unit ini dapat dibagi menjadi 237 unit tempat berdasarkan nilai

intrinsik fisik (sub DAS, jenis tanah, dan lereng) dan nilai intrinsik sosial

yaitu landcover yang menggambarkan suatu aktivitas (budaya).

Kriteria perencanaan berdasarkan karakteristik bioregion Baduy Dalam dapat

disusun sebagai bahan evaluasi tata ruang Baduy Luar dan Dangka. kriteria

disusun berdasarkan kategori V dalam penentuan kawasan perlindungan

menurut world heritage convention (UNESCO 1972).

Berdasarkan evaluasi karakteristik bioregion Baduy Luar dan Dangka dapat

disusun rencana lanskap konservasi budaya. Rencana lanskap yang

dituangkan berupa rencana ruang, sirkulasi, dan vegetasi.

Perencanaan konservasi budaya Suku Baduy Luar dan Dangka dengan

pendekatan bioregion memerlukan kerjasama antara pemerintah daerah

dan masyarakat adat untuk menjaga kelestarian budaya yang berlangsung

dalam kawasan tersebut.

74/75 UJIAN SKRIPSI

[BMKG] Badan Meteorologi dan Geofisika. 2013.

[BPDAS Citarum-Ciliwung] Badan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Citarum

Ciliwung. 2010. Dokumen Rencana Pengelolaan DAS Terpadu DAS

Ciujung. Bogor (ID).

Iman S N. 2011. Penggunaan Pengetahuan Etnobotani dalam Pengelolaan

Hutan Adat Baduy [Skripsi]. Bogor (ID). Institut Pertanian Bogor.

Iskandar J. 2012. Ekologi Perladangan Orang Baduy. Bandung (ID): P.T.

Alumni.

Kurnia A, Sihabudin A. 2013. Saatnya Baduy Bicara. Serang (ID): Bumi Aksara.

Permana RCE. 2006. Tata Ruang Masyarakat Baduy. Jakarta (ID): Wedatama

Widya Sastra.

Pramukanto Q. 2004. Pemberdayaan Ruang Publik: kesetangkupan Wilayah

Biofosik dan Domain Masyarakat. Makalah Semiloka “Pemberdayaan

Area Publik di dalam Kota, Area Publik sebagai Tempat Warga Kota

Mengekspresikan Diri”. Jakarta (ID): IAI.

Wikimapia. 2013. Kampung Baduy [terhubung berkala].

(http://wikimapia.org/#lang=en&lat=6.608520&lon=106.223084&z=17&m=

bh). [22 Juli 2013]

75/75

Page 15: SOSLING HIMASKAP 2012 - qpramukanto.staff.ipb.ac.idqpramukanto.staff.ipb.ac.id/files/2014/08/Presentasi-sidang-deasny... · dilakukan dengan berjalan kaki ± 2 km selama 2 jam dari

8/5/2014

15