SORGUM SEBAGAI PENGGANTI JAGUNG DENGAN … · bersaingnya lahan perkebunan dan harga per kg yang...

30
SORGUM SEBAGAI PENGGANTI JAGUNG DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG TANAMAN PAKU AIR (Azolla pinnata) PADA RANSUM PUYUH TERHADAP MDA DAN KUALITAS TELUR PUYUH FEBRINITA ULFAH DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

Transcript of SORGUM SEBAGAI PENGGANTI JAGUNG DENGAN … · bersaingnya lahan perkebunan dan harga per kg yang...

Page 1: SORGUM SEBAGAI PENGGANTI JAGUNG DENGAN … · bersaingnya lahan perkebunan dan harga per kg yang mulai meningkat. Sehingga ... dan tersebar di beberapa daerah terutama di Jawa, Sulawesi

SORGUM SEBAGAI PENGGANTI JAGUNG DENGAN

PENAMBAHAN TEPUNG TANAMAN PAKU AIR (Azolla

pinnata) PADA RANSUM PUYUH TERHADAP

MDA DAN KUALITAS TELUR PUYUH

FEBRINITA ULFAH

DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN

FAKULTAS PETERNAKAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 2: SORGUM SEBAGAI PENGGANTI JAGUNG DENGAN … · bersaingnya lahan perkebunan dan harga per kg yang mulai meningkat. Sehingga ... dan tersebar di beberapa daerah terutama di Jawa, Sulawesi
Page 3: SORGUM SEBAGAI PENGGANTI JAGUNG DENGAN … · bersaingnya lahan perkebunan dan harga per kg yang mulai meningkat. Sehingga ... dan tersebar di beberapa daerah terutama di Jawa, Sulawesi

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSIDANSUMBER

INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Sorgum sebagai Pengganti

Jagungdengan Penambahan Tepung Tanaman Paku Air (Azolla pinnata)pada

Ransum Puyuhterhadap MDA dan Kualitas Telur Puyuh adalah benar karya saya

denganarahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun

kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip

dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah

disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir

skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor,September2014

Febrinita Ulfah

NIM D24100098

Page 4: SORGUM SEBAGAI PENGGANTI JAGUNG DENGAN … · bersaingnya lahan perkebunan dan harga per kg yang mulai meningkat. Sehingga ... dan tersebar di beberapa daerah terutama di Jawa, Sulawesi

ABSTRAK

FEBRINITA ULFAH. Sorgum sebagai Pengganti Jagung dengan Penambahan

Tepung Tanaman Paku Air (Azolla pinnata)pada Ransum Puyuh terhadap MDA

dan Kualitas Telur Puyuh. Dibimbing oleh RITA MUTIA dan WIDYA

HERMANA.

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh sorgum dengan

penambahan tepung tanaman paku air (Azolla pinnata) sebagai ransum puyuh

petelur terhadap kualitas telur dan nilai MDA (Malondialdehyde). Penelitian ini

menggunakan 30 ekor puyuh yang berumur 44 hari. Analisis yang digunakan pada

penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan cara membandingkan antar

perlakuan. Perlakuan yang diberikan adalah ransum kontrol jagung (P0), ransum

perlakuan sorgum (P1), ransum perlakuan sorgum + 1% tepung Azolla pinnata

(P2), ransum perlakuan sorgum + 2% tepung Azolla pinnata (P3), dan ransum

perlakuan sorgum + 3% tepung Azolla pinnata (P4). Peubah yang diamati adalah

performa, kualitas telur (bobot telur, bobot kuning telur, bobot putih telur, bobot

kerabang, tebal kerabang, skor kuning telur, dan Haugh Unit) dan kadar nilai

MDA dalam kuning telur. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa

penggunaan sorgum dengan penambahan tepung Azolla dapat menyeimbangkan

kandungan karetenoid yang terindikasi dalam skor warna kuning telur, tidak

mengganggu performa puyuh, dan adanya aktivitas antioksidan yang dihasilkan

oleh tepung Azolla (beta-karoten) pada telur puyuh.

Kata kunci:Azolla pinnata, kualitas telur, MDA (malondialdehyde), sorgum

ABSTRACT

FEBRINITA ULFAH. Sorghum as Substitute of Cornwith Addition Fern Water

PlantMeal (Azolla pinnata) on Quail Diet toMDA and Quality of Quail Eggs.

Supervised by RITA MUTIA dan WIDYA HERMANA.

This research aimed to study the effect of sorghum on laying quail with

addition of fern water (Azolla pinnata) meal on the quality of Japanese Quail Egg

and values of MDA. The experiment used 30 laying quails aged 44 days. This

observations used descriptive Analysis by comparing between treatments. The

treatments were control diet of corn (P0), treatment diet of sorghum

(P1),treatment diet of sorghum + 1% Azolla pinnata meal (P2), treatment diet of

sorghum + 2% Azolla pinnata meal (P3), and treatment diet of sorghum + 3%

Azolla pinnata meal (P4). This research obtained about performace, egg weight,

yolk weight, albumin weight, shell weight, shell thickness, yolk colour, Haugh

Unit (HU) and values MDA (Malondialdehyde) on yolk egg. The result of this

experiment showed that addition ofAzolla meal to sorghum proven to balance the

carotenoid content indicated in the yolk score, not interfere with performance of

quail, and antioxidant activity produced by Azollameal (beta-caroten).

Keyword : Azolla pinnata, egg quality, MDA (Malondialdehyde), sorghum

Page 5: SORGUM SEBAGAI PENGGANTI JAGUNG DENGAN … · bersaingnya lahan perkebunan dan harga per kg yang mulai meningkat. Sehingga ... dan tersebar di beberapa daerah terutama di Jawa, Sulawesi

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Peternakan

pada

Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan

SORGUM SEBAGAI PENGGANTI JAGUNG DENGAN

PENAMBAHAN TEPUNG TANAMAN PAKU AIR (Azolla

pinnata) PADA RANSUM PUYUH TERHADAP

MDA DAN KUALITAS TELUR PUYUH

FEBRINITA ULFAH

DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN

FAKULTAS PETERNAKAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 6: SORGUM SEBAGAI PENGGANTI JAGUNG DENGAN … · bersaingnya lahan perkebunan dan harga per kg yang mulai meningkat. Sehingga ... dan tersebar di beberapa daerah terutama di Jawa, Sulawesi
Page 7: SORGUM SEBAGAI PENGGANTI JAGUNG DENGAN … · bersaingnya lahan perkebunan dan harga per kg yang mulai meningkat. Sehingga ... dan tersebar di beberapa daerah terutama di Jawa, Sulawesi
Page 8: SORGUM SEBAGAI PENGGANTI JAGUNG DENGAN … · bersaingnya lahan perkebunan dan harga per kg yang mulai meningkat. Sehingga ... dan tersebar di beberapa daerah terutama di Jawa, Sulawesi
Page 9: SORGUM SEBAGAI PENGGANTI JAGUNG DENGAN … · bersaingnya lahan perkebunan dan harga per kg yang mulai meningkat. Sehingga ... dan tersebar di beberapa daerah terutama di Jawa, Sulawesi

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas

segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah yang berjudul “Sorgum sebagai

Pengganti Jagung denganPenambahan Tepung Tanaman Paku Air (Azolla

Pinnata)pada Ransum Puyuh terhadap MDA dan Kualitas Telur Puyuh”, yang

dilaksanakan sejak bulan Desember 2013 dapat diselesaikan dengan baik.

Tujuan penulisan karya ilmiah ini untuk mengobservasi potensi dari

tanaman sorgum dengan penambahan tanaman paku air (Azolla pinnata) sebagai

pakan unggas. Karya ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Peternakan pada Departemen Ilmu Nutrisi dan

Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih terdapat kekurangan,

sehingga penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar lebih

baik. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

memberikan dukungan dan membantu jalannya penelitian serta penulisan karya

ilmiah ini. Semoga skripsi ini memberikan manfaat dan membuka wawasan bagi

pihak-pihak yang membutuhkan.

Bogor, September 2014

Febrinita Ulfah

Page 10: SORGUM SEBAGAI PENGGANTI JAGUNG DENGAN … · bersaingnya lahan perkebunan dan harga per kg yang mulai meningkat. Sehingga ... dan tersebar di beberapa daerah terutama di Jawa, Sulawesi
Page 11: SORGUM SEBAGAI PENGGANTI JAGUNG DENGAN … · bersaingnya lahan perkebunan dan harga per kg yang mulai meningkat. Sehingga ... dan tersebar di beberapa daerah terutama di Jawa, Sulawesi

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL xii

DAFTAR GAMBAR xii

DAFTAR LAMPIRAN xii

PENDAHULUAN 1

METODE 2

Bahan 2

Alat 4

Lokasi dan Waktu 5

Prosedur 5

Persiapan Kandang dan Peralatan 5

Pemeliharaan 5

Pengamatan 5

Penyimpanan Telur 5

Peubah yang Diamati 5

Rancangan dan Analisis Data 5

Perlakuan 6

Peubah yang Diamati 6

HASIL DAN PEMBAHASAN 7

Performa Puyuh 7

Nilai MDA (Malondialdehyde) 9

Kualitas Telur 10

Bobot Telur 10

Skor Kuning Telur 11

Bobot Kuning Telur 13

Bobot Putih Telur 13

Bobot Kerabang 13

Tebal Kerabang 14

Haugh Unit 14

SIMPULAN DAN SARAN 15

Simpulan 15

Saran 15

DAFTAR PUSTAKA 15

RIWAYAT HIDUP 18

UCAPAN TERIMA KASIH 18

Page 12: SORGUM SEBAGAI PENGGANTI JAGUNG DENGAN … · bersaingnya lahan perkebunan dan harga per kg yang mulai meningkat. Sehingga ... dan tersebar di beberapa daerah terutama di Jawa, Sulawesi

DAFTAR TABEL

1 Hasil analisis proksimat dan uji beta-karoten tepung tanaman paku air

(Azolla pinnata) (% as fed) 3

2 Kandungan nutrien sorgum 3 3 Susunan ransum perlakuan 4

4 Kandungan nutrien ransum penelitian (% as fed) 4 5 Konsumsi pakan, produksi telur, produksi massa telur dan konversi

pakan puyuh 7 6 Hasil uji kualitas telur puyuh 11

DAFTAR GAMBAR

1 Tanaman paku air (Azolla pinnata) 3

2 Nilai MDA (Malondialdehyde)pada kuning telur penelitian 9 3 Kuning telur puyuh penelitian 12

Page 13: SORGUM SEBAGAI PENGGANTI JAGUNG DENGAN … · bersaingnya lahan perkebunan dan harga per kg yang mulai meningkat. Sehingga ... dan tersebar di beberapa daerah terutama di Jawa, Sulawesi

PENDAHULUAN

Jagung pada beberapa puluh tahun yang lalu merupakan bahan pangan

pengganti beras ataupun pangan tambahan di daerah tertentu. Semenjak

berkembangnya industri peternakan, jagung mulai dimanfaatkan sebagai sumber

energi bagi pakan unggas, kandungan energi yang cukup tinggi berpontensi

sebagai sumber karbohidrat bagi ternak. Menurut NRC (1994) kandungan energi

metabolis pada jagung sebesar 3350 kkal kg-1

, tidak hanya sebagai sumber energi,

jagung juga memiliki kandungan xantofil sebesar 20-25 mg kg-1

yang berguna

untuk warna kuning telur, kulit atau kaki agar berwarna lebih terang (Leeson

danSummers 2005). Namun, penggunaan jagung menjadi bahan pakan

menyebabkan persaingan jagung sebagai bahan pangan. Penggunaan jagung

dalam jumlah besar baik sebagai bahan pangan maupun pakan menyebabkan

bersaingnya lahan perkebunan dan harga per kg yang mulai meningkat. Sehingga

perlu adanya substitusi jagung sebagai bahan pakan. Untuk menggantikannya

sebagai bahan baku pakan diperlukan bahan lain yang kandungan energinya sama

tinggi dengan jagung. Salah satu tanaman serealia yang memiliki kandungan

energi yang tinggi adalah sorgum.

Sorgum merupakan tanaman serealia yang berasal dari Afrika Timur yang

kini sudah menyebar ke seluruh dunia. Berdasarkan data FAO tahun 2012,

terdapat 110 negera di dunia yang sudah menanam sorgum (Sumarno et al. 2013).

Indonesia sebenarnya sudah mengenal tanaman sorgum sejak lama tetapi

pengembangannya belum sebaik padi dan jagung. Menurut Sumarno et al. (2013)

luas panen tanaman sorgum di Indonesia pada tahun 1990-2010 sekitar 25.000 ha

dan tersebar di beberapa daerah terutama di Jawa, Sulawesi Selatan, Sulawesi

Tenggara, Nusa Tenggara barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timu (NTT). Sorgum

memiliki potensi yang sangat baik untuk dikembangkan di Indonesia, karena

mampu tumbuh di lahan kering dan sawah pada musim kering, curah hujan

rendah, dan suhu yang tinggi. Nilai nutrien pada sorgum juga tidak kalah

dibandingkan tanaman serealia lainnya seperti jagung dan padi. Kandungan energi

metabolis (EM) pada sorgum mencapai 3288 kkal kg-1

hampir seperti EM pada

jagung (NRC 1994). Proteinnya yang lebih tinggi dari pada jagung tetapi memiliki

lemak yang rendah. Kandungan protein sorgum dalam 100 gram bahan bila

dibandingkan dengan jagung yaitu sebesar 11 g dan 9 g (Beti et al. 1990; Sirappa

2003). Serat kasar pada sorgum juga termasuk rendah sehingga dapat diberikan

pada unggas, namun pemanfaatannya perlu diperhatikan bila penggunaannya

menggantikan jagung sebagai pakan ternak, karena sorgum memiliki kandungan

tanin yang cukup tinggi 0.40% - 3.60% (Sirappa 2003). Hal lain yang perlu

diperhatikan adalah kandungan karoten yang rendah didalam sorgum. Perlu

adanya penambahan sumber karoten untuk menyeimbangkan kualitas sorgum bila

ingin menggantikan jagung sebagai sumber pakan unggas. Sumber karoten yang

dapat menyeimbangkan kandungan karoten pada sorgum salah satunya ialah

tanaman paku air (Azolla pinnata).

Azolla pinnata merupakan tanaman air jenis paku yang tersebar luas di

daerah tropis dan hidup secara alami di sawah, danau atau kolam. Azolla mampu

tumbuh dengan cepat, namun masih dianggap sebagai tanaman pengganggu pada

lahan pertanian. Padahal Azolla sangat potensial sebagai bahan pakan unggas

1

Page 14: SORGUM SEBAGAI PENGGANTI JAGUNG DENGAN … · bersaingnya lahan perkebunan dan harga per kg yang mulai meningkat. Sehingga ... dan tersebar di beberapa daerah terutama di Jawa, Sulawesi

2

karena memiliki kandungan protein kasar yang relatif tinggi. Alalade dan Iyayi

(2006) menyatakan bahwa protein kasar pada tepung Azolla adalah 21.4%. Begitu

pula dengan Sreenmannaryana et al. (1993) yang melaporkan bahwa kandungan

protein kasar Azolla cukup tinggi berkisar 25%-37.36%. Azolla juga mengandung

karoten dan asam amino yang seimbang terutama lisin, triptofan dan metionin.

Dalam 100 g protein % BK kandungan lisin, triptofan dan metionin Azolla adalah

6.54 g, 2.01 g dan 1.88 g (Widodo 2000). Kontribusi kandungan nutrisi pada daun

Azolla dalam proses pigmentasi kuning telur telah lama diakui pada unggas

petelur (Udedibie dan Igwe 1989). Tepung Azolla dalam tingkat rendah yang

diberikan dalam ransum unggas memberikan pengaruh baik, tidak hanya sebagai

sumber protein tetapi juga sumber pigmentasi kuning telur (Hidayat et al. 2011).

Kandungan karoten dalam tanaman Azolla dapat dijadikan sumber pigmentasi

kuning telur dan sebagai sumber beta-karoten dalam ransum ternak. Beta-karoten

merupakan salah satu jenis senyawa hidrokarbon karotenoid yang mampu menjadi

zat antioksidan, bermanfaat sebagai perkusor vitamin A serta penurunan kadar

MDA (Malondialdehyde) atau radikal bebas akibat adanya zat antioksidan.

Tanaman Azolla yang mudah didapatkan serta memiliki kandungan nutrisi yang

baik bagi pakan unggas mampu menyeimbangkan kandungan nutrisi pada sorgum

sebagai substitusi jagung dalam ransum. Penelitian ini menggunakan puyuh

petelur (Coturnix-coturnix japonica).

Penggunaan sorgum dalam penelitian ini sebagai substitusi jagung menjadi

sumber energi dalam ransum. Penambahan tepung tanaman paku air (Azolla

pinnata) dalam pakan menjadi sumber karoten (beta-karoten) sebagai pigmentasi

kuning telur dan menjadi zat antioksidan didalam pakan. Penelitian ini bertujuan

menguji pengaruh pemberian jagung yang disubstitusi dengan sorgum dengan

penambahan tepung tanaman paku air (Azolla pinnata) terhadap nilai MDA dan

kualitas telur puyuh.

METODE

Bahan

Ternak

Puyuh petelur yang digunakan sebanyak 30 ekor strain Coturnix-coturnix

japonica berumur 44 hari, puyuh dialokasikan ke dalam 5 perlakuan dansetiap

petak terdiri atas 6 ekor puyuh.

Tanaman Paku Air (Azolla pinnata)

Tanaman paku air (Azolla pinnata) yang digunakan berasal dari hasil

pengembangbiakan di Laboratorium Agrostologi, Fakultas Peternakan, Institut

Pertanian Bogor. Bibit tanamanAzolla sebanyak 25 g dibiakan selama 2 bulan di

dalam ember yang luas permukaannya 0.65 m2 dengan menggunakan 10 L air

kolam dan 150 g pupuk kompos, dipanen setiap 2 minggu sekali, dikeringkan

dibawah naungan lalu dijemur dibawah sinar matahari kemudian digiling dengan

Page 15: SORGUM SEBAGAI PENGGANTI JAGUNG DENGAN … · bersaingnya lahan perkebunan dan harga per kg yang mulai meningkat. Sehingga ... dan tersebar di beberapa daerah terutama di Jawa, Sulawesi

3

blender. Hasil analisis proksimat dan uji beta-karoten tepung tanaman paku air

(Azolla pinnata) dapat dilihat pada Tabel 1.

Sorgum Sorgum yang digunakan dalam penelitian jenis sweet sorghum (low

tannin) yang sudah digiling, diperoleh dari Laboratorium Silvikultur, SEAMEO

BIOTROP. Kandungan nutrien pada sorgum dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Kandungan nutrien sorgum

Kalori (kal)

Protein (g)

Lemak (g)

Karbohidrat (g)

Serat (%)

Ca (mg)

P (mg)

332 11 3.30 73 2.30 28 287 Sumber: Beti et al (1990)

Ransum

Ransum penelitian terdiri dari ransum kontrol dan ransum perlakuan.

Ransum kontrol menggunakan jagung tanpa penambahan tepung Azolla,

sedangkan ransum perlakuan menggunakan sorgum dengan penambahan tepung

Azolla berlevel. Bahan pakan penyusun ransum yang digunakan dalam penelitian

ini adalah jagung lokal, sorgum (sorghum bicolor), dedak halus, bungkil kedelai,

tepung ikan, minyak, garam, DCP, CaCO3, premix, tepung tanaman paku air

(Azolla pinnata). Ransum perlakuan disusun berdasarkan National Research

Council (1994) dan Leeson dan Summers (2005). Susunan ransum dapat dilihat

pada Tabel 2 dan kandungan nutrien ransum perlakuan pada Tabel 3.

Gambar 1 Tanaman paku air (Azolla pinnata)

Tabel 1Hasil analisis proksimat dan uji beta-karoten tepung tanaman paku

air (Azolla pinnata) (% as fed)

BK

(%)

Abu

(%)

PK

(%)

SK

(%)

LK

(%)

Beta-N

(%)

Beta-karoten*

(mg kg-1

)

88.57 7.10 20.81 3.11 3.82 53.73 1188 Hasil uji Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan, Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan,

Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor (2014); BK (bahan kering); PK (protein

kasar); SK (serat kasar); LK (lemak kasar); *Hasil uji Laboratorium Balai Besar Industri

Agro, Bogor (2014)

Page 16: SORGUM SEBAGAI PENGGANTI JAGUNG DENGAN … · bersaingnya lahan perkebunan dan harga per kg yang mulai meningkat. Sehingga ... dan tersebar di beberapa daerah terutama di Jawa, Sulawesi

4

Alat

Kandang yang digunakan adalah 5 petak bertingkat yang terbuat dari kayu

dan kawat, masing-masing petak berisi 6 ekor puyuh yang dilengkapi dengan

tempat pakan dan tempat air minum. Peralatan yang digunakan sebagai

perlengkapan penelitian adalah timbangan digital, egg tray, lampu, lap, alat untuk

mengukur kualitas telur (meja kaca, digital caliper, yolk colour fan, alkohol 70%,

plastik, pisau, gelas ukur, cawan petri) dan alat penunjang kegiatan penelitian

lainnya.

Tabel 3Susunan ransum perlakuan

Bahan pakan P0 P1 P2 P3 P4

Jagung lokal 40 - - - -

Sorghum bicolor - 40 40 40 40

Dedak halus 4 4 4 4 4 Bungkil kedelai 35 35 35 35 35

Tepung ikan 10 10 10 10 10

Minyak nabati 5.5 5.5 5.5 5.5 5.5 Garam 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5

DCP 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1

CaCO3 3.4 3.4 3.4 3.4 3.4 Premix 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5

Total 100 100 100 100 100

Tepung Azolla* - - 1 2 3 P0 (pakan kontrol); P1 (sorgum); P2 (sorgum + 1% tepung tanaman paku airAzolla

pinnata); P3 (sorgum + 2% tepung tanaman paku airAzolla pinnata); P4 (sorgum + 3%

tepung tanaman paku airAzolla pinnata);*tepung Azolla tidak dimasukan dalam ransum perhitungan 100%.

Tabel 4Kandungan nutrien ransum penelitian (% as fed)

Nutrien P0 P1 P2 P3 P4

Bahan kering (%)* 88.78 88.18 89.07 89.95 90.84

Abu (%)* 13.91 14.08 14.15 14.22 14.29

Protein kasar (%)* 22.71 23.42 23.63 23.84 24.04 Serat kasar (%)* 5.07 4.57 4.60 4.63 4.66

Lemak kasar (%)* 1.87 2.16 2.20 2.24 2.27

Beta-N (%)* 44.26 43.77 43.83 43.94 44.11

Ca (%) 4.20 4.43 4.43 4.43 4.43 P (%) 1.19 1.26 1.26 1.26 1.26

NaCl (%) 0.10 0.09 0.09 0.09 0.09

ME (kkal g-1

) 3744 3606 3606 3606 3606 Hasil Analisis Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan, Dept. INTP, Fakultas Peternakan,

Institut Pertanian Bogor (2014); P1 (sorgum); P2 (sorgum + 1% tepung tanaman paku

airAzolla pinnata); P3 (sorgum + 2% tepung tanaman paku airAzolla pinnata); P4 (sorgum

+ 3% tepung tanaman paku airAzolla pinnata);*Hasil perhitungan.

Page 17: SORGUM SEBAGAI PENGGANTI JAGUNG DENGAN … · bersaingnya lahan perkebunan dan harga per kg yang mulai meningkat. Sehingga ... dan tersebar di beberapa daerah terutama di Jawa, Sulawesi

5

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Desember 2013 – April 2014.

Pembiakkan tanaman paku air (Azolla pinnata) dilakukan di Laboratorium

Agrostologi, pemeliharaan puyuh dilakukan di kandang C, Laboratorium Lapang

Nutrisi Ternak Unggas, dan pengamatan dilakukan di Laboratorium Nutrisi

Ternak Unggas, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas

Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Pengukuran nilai MDA dilakukan di

Laboratorium Fisiologi dan Farmakologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut

Pertanian Bogor.

Prosedur

Persiapan Kandang dan Peralatan

Sebelum puyuh petelur datang, dilakukan pembersihan kandang terlebih

dahulu. Ruangan dicuci dan kemudian setelah kering dikapur, kandang

dibersihkan lalu dimasukan kedalam ruangan. Kemudian kandang dan peralatan

penunjang penelitian disemprot dengan desinfektan.

Pemeliharaan

Puyuh berumur 44 hari dimasukan kedalam kandang secara acak, setiap

petak diisi 6 ekor puyuh. Pakan diberikan satu kali dalam sehari pukul 07.00 WIB

dan kandang dibersihkan setiap hari. Pakan diberikan sebanyak 25 g per ekor.

Selama pemeliharaan air minum diberikan ad libitum. Pemberian air minum pada

puyuh yang baru datang diberikan tambahan vitachick selama 3 hari. Pemberian

pakan adaptasi dilakukan selama 2 minggu dengan pakan komersil selama 7 hari

dan ransum perlakuan selama 7 hari. Pengamatan performa dilakukan selama 10

hari.

Pengamatan

Uji kualitas telur mulai dilakukan saat puyuh berumur 58 hari hingga 67

hari. Setiap perlakuan menghasilkan minimal 2 telur dan maksimal 6 telur. Uji

nilai MDA telur puyuh dilakukan di Laboratorium Fisiologis dan Farmakologi,

Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor.

Penyimpanan Telur

Telur akan disimpan masing-masing selama satu dan dua minggu. Telur

yang diperoleh dari puyuh umur 66 haridisimpan selama satu minggu dan telur

dari puyuh umur 67hari disimpan selama dua minggu. Telur disimpan

menggunakan egg tray dan diletakan dalam ruangan pada suhu 27-28 oC.

Rancangan dan Analisis Data

Pada penelitian ini tidak menggunakan rancangan percobaan, karena tidak

ada ulangan pada setiap perlakuan. Untuk melihat perbedaan peubah yang diamati

maka dilakukan analisis deskriptif dengan cara membandingkan antar perlakuan

dan masing-masing peubah yang ada.

Page 18: SORGUM SEBAGAI PENGGANTI JAGUNG DENGAN … · bersaingnya lahan perkebunan dan harga per kg yang mulai meningkat. Sehingga ... dan tersebar di beberapa daerah terutama di Jawa, Sulawesi

6

Perlakuan

Perlakuan yang diberikan adalah

P0: Ransum kontrol (jagung)

P1: Ransum perlakuan (sorgum)

P2: Ransum perlakuan (sorgum) + 1% tepung tanaman paku air (Azolla pinnata)

P3: Ransum perlakuan (sorgum) + 2% tepung tanaman paku air (Azolla pinnata)

P4: Ransum perlakuan (sorgum) + 3% tepung tanaman paku air (Azolla pinnata)

Peubah yang Diamati

Konsumsi Pakan. Konsumsi pakan dihitung dari rataan jumlah pakan harian

harian selama seminggu terhadap jumlah puyuh yang hidup selama seminggu.

Konversi Pakan. Konversi pakan perbandingan antara jumlah pakan yang

dikonsumsi (g) dengan produksi telur yang dihasilkan.

Mortalitas. Mortalitas dihitung dari jumlah puyuh yang mati terhadap jumlah

puyuh hidup dikalikan 100%

Produksi Telur Harian (%). Produksi telur dihitung dari rataan jumlah telur

yang dihasilkan terhadap jumlah puyuh yang hidup selama seminggu dikali 100%.

Bobot Telur. Bobot telur puyuh diperoleh dengan mengukur bobot keseluruhan

telur puyuh menggunakan timbangan digital dalam satuan gram (g).

Bobot Kuning Telur. Bobot kuning telur diperoleh dengan menimbang kuning

telur setelah dikeluarkan dari kerabang dan dipisahkan dari putih telur dengan

menggunakan timbangan digital dalam satuan gram (g). Persentase bobot kuning

telur diperoleh dari bobot kuning telur terhadap bobot telur dikali 100%.

Bobot Putih Telur. Bobot putih telur diperoleh dengan menimbang putih telur

setelah dikeluarkan dari kerabang dan dipisahkan dari kuning telur dengan

menggunakan timbangan digital dalam satuan gram (g). Persentase bobot putih

telur diperoleh dari bobot putih telur terhadap bobot telur dikali 100%.

Bobot Kerabang Telur. Bobot kerabang telur diperoleh dengan menimbang

kerabang setelah dibersihkan dari putih telur dan kuning telur menggunakan

timbangan digital dalam satuan gram (g). Persentase bobot kerabang diperoleh

dari bobot kerabang terhadap bobot telur dikali 100%.

Tebal Kerabang. Tebal kerabang diukur dengan menggunakan alat pengukur

tebal kerabang (micrometer calliper) dalam satuan milimeter (mm).

Skor Kuning Telur. Warna kuning telur (skor kuning telur) diukur dengan cara

membandingkan warna pada kuning telur dengan menggunakan standar roche

yolk colour fan yang memiliki skala 1-15.

Haugh Unit. Haugh unit diperoleh dengan menghitung nilai logaritma

berdasarkan tinggi putih telur yang diukur dengan menggunakan jangka sorong

dalam satuan milimeter (mm) dan bobot telur dalam satuan gram (g). HU dihitung

dengan rumus:

HU = 100 log (h – 1.7 w0.37

+ 7.57)

Keterangan : HU = nilai haugh unit

h = tinggi putih telur (mm)

w = bobot telur (g)

MDA (Malondialdehyde). MDA diperoleh dengan cara preparasi sampel kuning

telur dan kemudian diukur kadar MDA dilakukan dengan spektrofotometer pada

Page 19: SORGUM SEBAGAI PENGGANTI JAGUNG DENGAN … · bersaingnya lahan perkebunan dan harga per kg yang mulai meningkat. Sehingga ... dan tersebar di beberapa daerah terutama di Jawa, Sulawesi

7

panjang gelombang 532 nm (Laboratorium Fisiologi dan Farmakologi IPB 2014).

Metode pengukuran MDA mengacu pada metode Capeyron et al (2002), 1 ml

supernatan jernih ditambah dengan HCL dingin yang mengandung 15% TCA

(thricloroacetic), 0.38% TBA (thio barbituric acid) dan 0.5% BHT (butylated

hydroxytoluene). Semua bahan dijadikan satu dan dipanaskan selama 1 jam pada

suhu 80 oC, kemudian disentrifugasi selama 10 menit pada 3.000 rpm. Satuan

untuk MDA adalah mg100g-1

sampel.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Performa Puyuh

Hasil pengamatan selama 10 hari pada puyuh berumur 58 hari dengan

sorgum dan penambahan tepung tanaman paku air (Azolla pinnata) pada ransum

terhadap konsumsi pakan, produksi telur, produksi massa telur, konversi pakan

dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5Konsumsi pakan, produksi telur, produksi massa telur dan konversi pakan

puyuh Perlakuan

P0 P1 P2 P3 P4 Konsumsi (g ekor-1 hari-1) 22.09±1.01 23.35±1.27 21.32±1.71 22.12±2.98 19.87±2.09 Produksi Telur (%) 53.33±13.1 71.67±20.9 63.33±13.1 51.67±20.0 50.00±13.6

Produksi Massa (g ekor-1

hari-1) 5.03±1.24 6.48±1.89 5.92±1.23 4.79±1.85 4.23±1.15

Konversi Pakan 4.39±1.11 3.60±1.22 3.60±0.77 4.62±1.91 4.70±1.91

P0 (ransum kontrol jagung); P1 (ransum perlakuan sorgum); P2 (ransum perlakuan

sorgum + 1% tepung tanaman paku air Azolla pinnata); P3 (ransum perlakuan sorgum +

2% tepung tanaman paku air Azolla pinnata); P4 (ransum perlakuan sorgum + 3% tepung tanaman paku air Azolla pinnata)

Konsumsi Pakan

Hasil pengamatan selama 10 hari mengindikasikan bahwa sorgum dengan

penambahan tepung Azolla pinnata pada ransum puyuh P2 dan P3 tidak

berpengaruh terhadap konsumsi pakan puyuh. Penggunaan sorgum sebagai

ransum substitusi jagung mampu meningkatkan konsumsi pakan puyuh. Nilai

konsumsi pakan pada P1 lebih tinggi dibandingkan P0. Hal ini sesuai dengan

pendapat Faquinello et al. (2004), sorgum dapat menggantikan jagung diatas 80%

dalam ransum puyuh (Japanese quails) tanpa ada efek pada konsumsi pakan.

Namun pada ransum P4 dengan penambahan tepung Azolla pinnata 3%

menurunkan konsumsi pakan dibandingkan perlakuan lainnya. Hal ini diduga

warna ransum perlakuan yang lebih gelap dibandingkan ransum lainnya. Ransum

yang berwarna terang atau cerah lebih disukai unggas dibandingkan ransum

berwarna gelap (Rasyaf 1990).

Page 20: SORGUM SEBAGAI PENGGANTI JAGUNG DENGAN … · bersaingnya lahan perkebunan dan harga per kg yang mulai meningkat. Sehingga ... dan tersebar di beberapa daerah terutama di Jawa, Sulawesi

8

Produksi Telur

Produksi telur puyuh tertinggi pada perlakuan P1 sebesar 71.67%.

Produksi telur puyuh dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu pengaruh

pakan, tingkat stress, akumulasi panas dalam kandang, dan kepadatan kandang

(Sipayung 2012). Puyuh dengan perlakuan P4 mengalami penurunan konsumsi

pakan dibandingkan puyuh dengan perlakuan lainnya, hal ini dapat menyebabkan

turunya produksi telur yang dihasilkan. Menurut Anggorodi (1984), tinggi

rendahnya telur yang diproduksi dipengaruhi oleh pakan yang dikonsumsi. Puyuh

merupakan unggas yang cukup produktif dan mulai bertelur pada umur 35-42

hari.Pada penelitian ini puyuh yang digunakan berumur 44 hari yang baru

memasuki masa awal bertelur sehingga produksi telur yang dihasilkan juga belum

stabil karena umur puyuh yang belum memasuki umur berproduksi penuh.

Produksi Massa (Egg Mass) Tabel 5diperoleh bahwa nilai egg mass tertinggi pada perlakuan P1 dan

terendah pada perlakuan P4. Egg mass merupakan rata-rata berat telur harian,

sehingga produksi telur harian akan mempengaruhi egg mass. Menurut Ahmadi

(2014), egg mass dipengaruhi oleh bobot telur dan produksi telur, jika salah satu

atau kedua faktor semakin tinggi maka massa telur juga semakin meningkat dan

sebaliknya. Perlakuan P1 (sorgum) menghasilkan nilai bobot telur segar tertinggi

sehingga produksi telur akan tinggi. Hal ini mengindikasikan bahwa ransum

berbasis sorgum sebagai substitusi jagung dapat memenuhi kebutuhan nutrien

puyuh untuk berproduksi tanpa mengganggu produksi massanya.

Konversi Pakan

Konversi pakan dilihat dari perbandingan antara jumlah pakan yang

dikonsumsi dengan produksi telur yang dihasilkan. Pakan perlakuan P1 dan P2

memiliki nilai konversi pakan yang lebih baik dibandingan pakan kontrol (P0), P3,

dan P4. Nilai konversi pakan pada perlakuan P0 dan P1 yaitu 3.60, sehingga

pakan yang digunakan untuk produksi telur lebih besar karena nilai konversi

pakan yang lebih rendah. Nilai konversi pakan pada perlakuan P0, P3, dan P4

menjadi lebih besar dan efesiensi penggunaan pakan rendah. Hal ini sesuai dengan

pernyataan Ensminger (1992) nilai konversi pakan digunakan untuk mengetahui

efesiensi penggunaan pakan, semakin tinggi nilai konversi pakan maka efesiensi

penggunaan pakan semakin rendah. Dapat kita lihat pada perlakuan P4 yang

memiliki nilai konsumsi yang rendah hal ini menandakan konversi pakan yang

rendah pula. Menurut Kadam et al.(2006), konversi ransum yang baik untuk

puyuh adalah 3.34.

Mortalitas

Hasil pengamatan selama 10 hari pada puyuh berumur 58 hari dengan

sorgum dan penambahan tepung Azolla pada ransum tidak berpengaruh terhadap

mortalitas puyuh. Menurut Ahmadi (2014), pakan yang dikatakan memiliki

kualitas yang baik apabila ternak dapat berproduksi dengan normal dan tidak

memberikan efek negatif pada ternak. Meski pakan yang digunakan belum terlihat

mempengaruhi produksi telur dan karena umur puyuh yang memang masih awal

bertelur, ternyata pemberian pakan dengan sorgum sebagai penganti jagung atau

Page 21: SORGUM SEBAGAI PENGGANTI JAGUNG DENGAN … · bersaingnya lahan perkebunan dan harga per kg yang mulai meningkat. Sehingga ... dan tersebar di beberapa daerah terutama di Jawa, Sulawesi

9

sorgum dengan penambahan tepung Azolla tidak memberikan efek negatif pada

ternak dan dapat mencukupi kebutuhan nutrien ternak tersebut.

Nilai MDA (Malondialdehyde)

Malondialdehyde (MDA) merupakan salah satu produk akhir dari

peroksida lipid. Akhir dari reaksi ini merupakan terputusnya rantai asam lemak

menjadi berbagai macam senyawa bersifat toksik terhadap sel, seperti

malonaldialdehide (MDA), 9-hidroksi-nonenal, serta berbagai hidrokarbon seperti

etana dan pentana (Sukmawati 2005). Pengukuran kadar MDA dilakukan dengan

spektrofotometer pada panjang gelombang 532 nm (Laboratorium Fisiologi dan

Farmakologi IPB 2014). Data pada Gambar 2 memperlihatkan pemberian tepung

Azolla pada ransum perlakuan sorgum berpengaruh pada nilai MDA.Nilai MDA

pada perlakuan P2, P3, dan P4 (umur telur segar) lebih rendah dibandingkan

dengan perlakuan kontrol. Hal ini menandakan adanya aktifitas antioksidan yang

dihasilkan kandungan karoten (beta-karoten) pada tepung Azolla. Beta-karoten

merupakan salah satu jenis senyawa hidrokarbon karotenoid sebagai zat

antioksidan yang mampu menurunkan kadar MDA atau radikal bebas. Penelitian

ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Sabuluntika(2013) pada sampel

snack bar ubi jalar yang meningkatnya aktivitas antioksidan karena kadar beta-

karoten dan isoflavon yang semakin tinggi di dalam snack bar. Penurunan nilai

MDA kuning telur pada perlakuan P2, P3, dan P4 menunjukan adanya

penghambatan oleh zat antioksidan.

Gambar 2 Nilai Malondialdehyde (MDA) pada kuning telur penelitian. P0

(ransum kontrol jagung); P1 (ransum perlakuan sorgum); P2

(ransum perlakuan sorgum + 1% tepung tanaman paku air Azolla

pinnata); P3 (ransum perlakuan sorgum + 2% tepung tanaman paku

air Azolla pinnata); P4 (ransum perlakuan sorgum + 3% tepung

tanaman paku

Nilai MDA kuning telur puyuh pada pada telur dengan umur simpan 1 dan

2 minggu lebih tinggi dibandingkanumur telur puyuh segar pada setiap perlakuan.

0.799

1.233

1.142 0,4570,553

1.026

0.735

0.848

0,701 0,744

0.498

0.557

0.979

0,483

1,313

0

0,2

0,4

0,6

0,8

1

1,2

1,4

P0 P1 P2 P3 P4

Segar Simpan 1 minggu Simpan 2 minggu

Page 22: SORGUM SEBAGAI PENGGANTI JAGUNG DENGAN … · bersaingnya lahan perkebunan dan harga per kg yang mulai meningkat. Sehingga ... dan tersebar di beberapa daerah terutama di Jawa, Sulawesi

10

Kondisi ini menunjukkan bahwa laju oksidasi asam lipid tak jenuh rantai panjang

(Polyunsaturated Fatty Acid atau PUFA) meningkat sehingga terbentuk

MDAdidalam kuning telur seiring dengan lama penyimpanan. Pada dasarnya telur

sejak dikeluarkan dari kloaka akan mengalami penurunan mutu. Semakin lama

disimpan maka akan mengalami penurunan mutu yang besar dan akhirnya

menyebabkan kerusakan pada telur. Sehingga hasil dari penelitian ini memang

benar adanya kenaikan nilai MDA pada telur dengan umur simpan 1 minggu dan

2 minggu. Namun, perlakuan P3 mengalami penurunan nilai MDA pada telur

yang disimpanselama 2 minggu. Hal ini menandakan adanya aktifitas antioksidan

yang dihasilkan tepung Azolla meningkat pada telur tersebut.

Umur telur yang disimpan berbeda dengan umur telur segar yang

dianalisis. Pada telur simpan dapat terjadi peningkatan aktifitas antioksidan karena

umur telur yang disimpan selama 2 minggu lebih tua dibandingkan umur telur

segar, diduga deposit pakan sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi

produksi telur, sehingga dapat saja terjadi peningkatan aktifitas antioksidan

dengan adanya penambahan tepung Azolla pada perlakuan P3 yang telah

terdeposit.

Kualitas Telur

Hasil uji kualitas telur puyuh dari pengaruh penambahan tepung tanaman

paku air (Azolla pinnata) dalam ransum puyuh berbasis sorgum sebagai substitusi

jagung dapat dilihat pada Tabel 6.

Bobot Telur

Pada data yang disajikan Tabel 6 menunjukkan bahwa bobot telur dari

perlakuan P0, P2 dan P3 lebih tinggi dibandingkan dengan ransum P1 dan P4.

Penambahan tepung tanaman paku air (Azolla pinnata) dalam ransum berbasis

sorgum mampu menyamai bobot telur perlakuan kontrol. Rataan bobot telur

puyuh pada penelitian berkisar antara 7.8-9.5 g. Hal ini sesuai dengan yang

dikemukakan oleh Sihombing et al. (2006) bahwa bobot telur puyuh berkisar 7.9-

9.8 g per butir. Namun hasil penelitian ini berbeda dengan pernyataan Yuwanta

(2010) bahwa bobot telur puyuh adalah 8-10 g per butir. Kandungan nutrien pada

masing-masing perlakuan sebenarnya tidak jauh berbeda, namun pada perlakuan

P4 tidak menunjukan bobot telur yang meningkat dengan adanya penambahan

tepung Azolla. Ini diduga ternak puyuh tidak memanfaatkan ransumnya dengan

baik karena konsumsi ransum yang lebih rendah dibandingkan ternak pada

perlakuan lainnya (Tabel 5). Konsumsi ransum yang rendah dapat menyebabkan

penurunan komsumsi protein sehingga ketersediannya menurunkan bobot telur.

Menurut Priningrum (2014), kandungan protein dalam ransum mempengaruhi

bobot telur, kekurangan protein pada pakan juga membuat puyuh

mempertahankan bobot telur namun menurunkan produktivitas bertelur. Pada

umumnya produksi telur unggas ketika baru mulai bertelur akan berukuran kecil

kemudian secara berangsur-angsur akan meningkat seiring pertambahan umur

unggas dan mencapai bobot maksimum ketika mendekati masa akhir bertelur, ini

merupakan pola alami. Bobot telur dipengaruhi oleh umur puyuh (Yuwanta 2010).

Pada penelitian ini, observasi dilakukan saat puyuh berumur 44 hari, sehingga

bobot telur yang dihasilkan masih belum stabil.

Page 23: SORGUM SEBAGAI PENGGANTI JAGUNG DENGAN … · bersaingnya lahan perkebunan dan harga per kg yang mulai meningkat. Sehingga ... dan tersebar di beberapa daerah terutama di Jawa, Sulawesi

11

Tabel 6Hasil uji kualitas telur puyuh

Peubah Telur Segar

P0 P1 P2 P3 P4

Bobot telur (g) 9.4 ± 0.21 9.0 ± 0.71 9.3 ± 1.07 9.3 ± 1.05 8.5 ± 0.78

Bobot KT (g) 2.6 ± 0.10 2.7 ± 0.13 2.4 ± 0.22 2.8 ± 0.62 2.4 ± 0.35

Persentase KT (%) 27.57 30.71 25.99 29.70 27.74

Bobot PT (g) 6.0 ± 0.29 5.6 ± 0.62 6.2 ± 0.92 5.6 ± 0.42 5.3 ± 0.42

Persentase PT (%) 63.24 61.60 65.98 60.61 62.76

Bobot kerabang (g) 0.9 ± 0.12 0.7 ± 0.05 0.7 ± 0.09 0.9 ± 0.14 0.8 ± 0.00

Persentase

kerabang (%) 9.19 8.22 8.03 9.69 9.51

Tebal kerabang

(mm) 0.15±0.01 0.15±0.02 0.15±0.02 0.18±0.01 0.16±0.01

Skor kuning telur 2.67 ± 0.58 1.40 ± 0.55 4.00 ± 1.00 4.66 ± 0.29 7.00 ± 0.00 Haugh Unit (HU) 91.90±8.92 89.47±3.42 92.98±2.89 92.20±1.81 94.78±0.21

Peubah Telur umur simpan 1 minggu

P0 P1 P2 P3 P4

Bobot telur (g) 8.9 ± 0.59 8.2 ± 1.37 9.5 ± 0.87 8.7 ± 0.64 7.8 ± 0.57

Bobot KT (g) 3.1 ± 0.29 2.4 ± 0.68 2.8 ± 0.38 3.0 ± 0.50 2.2 ± 0.26

Persentase KT (%) 34.29 29.65 28.95 33.81 28.33

Bobot PT (g) 5.1 ± 0.26 5.0 ± 0.93 5.8 ± 0.36 5.0 ± 0.33 4.9 ± 0.26

Persentase PT (%) 57.13 61.60 60.97 57.73 63.31

Bobot kerabang (g) 0.8 ± 0.15 0.7 ± 0.00 1.0 ± 0.21 0.7 ± 0.11 0.7 ± 0.10

Persentase

kerabang (%) 8.58 8.75 10.09 8.46 8.36

Tebal kerabang

(mm)

0.16±0.01 0.18±0.01 0.17±0.01 0.15±0.02 0.17±0.00

Skor kuning telur 2.33 ± 1.15 1.33 ± 0.58 3.33 ± 1.53 3.20 ± 1.48 5.75 ± 0.50

Haugh Unit (HU) 85.00±2.80 82.73±2.16 87.97±3.25 87.97±3.25 93.83±5.49

Peubah Telur umur simpan 2 minggu

P0 P1 P2 P3 P4

Bobot telur (g) 9.3 ± 1.30 8.2 ± 1.16 9.3 ± 0.68 9.2 ± 1.06 8.2 ± 0.60

Bobot KT (g) 3.4 ± 1.26 2.5 ± 0.38 2.9 ± 0.38 3.2 ± 0.64 2.6 ± 0.25

Persentase KT (%) 36.31 30.58 30.77 34.39 32.21

Bobot PT (g) 4.9 ± 0.39 4.8 ± 0.90 5.5 ± 0.41 5.0 ± 0.38 4.7 ± 0.25

Persentase PT (%) 53.84 58.52 59.08 54.25 58.02

Bobot kerabang (g) 0.9 ± 0.07 0.9 ± 0.04 0.9 ± 0.11 1.0 ± 0.17 0.8 ± 0.10

Persentase

kerabang (%)

9.84 10.90 10.14 10.82 9.77

Tebal kerabang

(mm)

0.16±0.01 0.17±0.01 0.17±0.01 0.16±0.01 0.16±0.00

Skor kuning telur 2.60 ± 0.55 1.00±0.00 3.50±0.35 6.33±1.15 6.67±1.53

Haugh Unit (HU) 85.82±5.69 82.38±4.11 85.63±3.11 85.05±3.11 81.74±1.77

Keterangan: KT (kuning telur); PT (putih telur); P0 (ransum kontrol jagung); P1 (ransum perlakuan sorgum); P2 (ransum perlakuan sorgum + 1% tepung tanaman paku air Azolla pinnata);

P3 (ransum perlakuan sorgum + 2% tepung tanaman paku air Azolla pinnata); P4 (ransum

perlakuan sorgum + 3% tepung tanaman paku air Azolla pinnata); *Analisis Laboratorium

Fisiologi dan Farmakologi, FKH IPB (2014).

Skor Kuning Telur Konsumen pada umumnya menyukai telur dengan warna kuning telur

yang keemasan sampai oranye. Menurut Chung (2002), karakteristik telur

dipengaruhi oleh warna kuning telurnya. Intensitas warna kuning telur juga

menentukan kualitas telurnya. Berdasarkan standar Yolk Colour Fan, warna yang

sering muncul untuk P0 pada skor 3, P1 pada skor 1 sampai 2, P2 pada skor 2

Page 24: SORGUM SEBAGAI PENGGANTI JAGUNG DENGAN … · bersaingnya lahan perkebunan dan harga per kg yang mulai meningkat. Sehingga ... dan tersebar di beberapa daerah terutama di Jawa, Sulawesi

12

sampai 3, P3 pada skor 3 sampai 5, dan P4 pada skor 4 sampai 7 (Tabel 5). Hasil

penelitian menunjukkan adanya pengaruh positif dengan penambahan tepung

Azolla dalam perlakuan P2, P3 dan P4 dengan meningkatnya intensitas warna

kuning telur. Semakin tinggi taraf tepung yang diberikan maka semakin

meningkat skor kuning telur yang dihasilkan. Warna kuning telur dipengaruhi

oleh pakan, bila pakan mengandung lebih banyak kandung karoten maka warna

kuning telur akan semakin jingga kemerahan (Yamamoto et al. 1997). Kandungan

karoten pada ransum perlakuan diperoleh dari penambahan tepung Azolla. Tipe

karoten yang disumbangkan dari tanaman paku air (Azolla pinnata) adalah beta-

karoten. Besarnya kandungan beta-karoten pada tepung Azolla adalah 1188 mg

kg-1

(Laboratorium Balai Besar Industri Agro 2014). Kandungan beta-karoten

hingga 10.56 mg 10 g-1

yang terdeposisi dalam kuning telur dapat meningkatkan

skor kuning telur. Hidayat et al. (2011) menyatakan tepung Azolla dalam tingkat

rendah yang diberikan dalam ransum unggas memberikan pengaruh yang baik,

tidak hanya sebagai sumber protein tetapi juga sebagai sumber pigmentasi untuk

kuning telur. Menurut Yuwanta (2010), warna kuning telur ditentukan oleh

kandungan beta-karoten.

Gambar 3 Kuning telur puyuh penelitian. P0 (ransum kontrol jagung); P1

(ransum perlakuan sorgum); P2 (ransum perlakuan sorgum + 1%

tepung tanaman paku air Azolla pinnata); P3 (ransum perlakuan

sorgum + 2% tepung tanaman paku air Azolla pinnata); P4 (ransum

perlakuan sorgum + 3% tepung tanaman paku air Azolla pinnata).

Salah satu provitamin A adalah beta-karoten yang kemudian akan diubah

menjadi vitamin A. Menurut Leeson dan Summers (2005), kandungan vitamin A

kuning telur akan meningkat dengan bertambahnya kandungan provitamin A

dalam ransum. Hal ini menunjukkan bahwa adanya peran tepung Azolla dalam

meningkatkan intensitas warna kuning telur yang berindikasi pada kemampuan

meningkatkan kandungan vitamin A (beta-karoten).

Page 25: SORGUM SEBAGAI PENGGANTI JAGUNG DENGAN … · bersaingnya lahan perkebunan dan harga per kg yang mulai meningkat. Sehingga ... dan tersebar di beberapa daerah terutama di Jawa, Sulawesi

13

Bobot Kuning Telur

Bagian terpenting dari sebutir telur selain albumin adalah kuning telur

karena mengandung protein yang cukup tinggi serta mengandung lemak yang

tinggi dibandingkan putih telur. Rataan bobot kuning telur berkisar 2.2-3.4 g.

Perlakuan penyimpanan tidak mempengaruhi bobot kuning telur. Bobot kuning

telur dari penelitian ini relatif sama. Perlakuan P1 dan P3 mampu

menyeimbangkan perlakuan P0 (kontrol) dibandingkan dengan perlakuan P2 dan

P4 terlihat dari bobot kuning telur yang lebih kecil. Namun menurut Song et al.

(2000), bobot kuning telur puyuh normal adalah 3.25 g per butir. Pada penelitian

ini bobot yang dihasilkan lebih rendah. Hal ini diduga karena bobot utuh telur

yang dihasilkan juga belum maksimal. Menurut North dan Bell (1990), bobot

kuning telur semakin besar maka semakin meningkat bobot telurnya.

Nilai rataan presentase bobot kuning telur selama penelitian yaitu telur

segar 25.99%-30.71%, telur umur simpan satu minggu 28.33%-34.29%, dan telur

umur simpan dua minggu 30.58%-36.31%. Nilai presentase kuning telur semakin

tinggi dengan usia telur yang semakin meningkat. Menurut Yuwanta (2010) yang

menyatakan bahwa presentase bobot kuning telur dengan bobot 2.4-3.3 g adalah

30%-33% terhadap bobot telur.

Bobot Putih Telur Putih telur merupakan salah satu sumber protein utama dalam sebutir telur.

Yuwanta (2004) menyatakan bobot telur dengan rataan 8-10 g, memiliki proporsi

putih telur sebesar 52%-60%, kuning telur 30%-33% dan bobot kerabang 7%-9%.

Hasil penelitian menunjukkan bobot putih telur yang dihasilkan ransum perlakuan

lebih tinggi dibandingkan ransum kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa kandungan

protein dalam ransum perlakuan sorgum dan penambahan tepung Azolla

mencukupi kebutuhan puyuh untuk menghasilkan bobot putih telur yang normal.

Hasil rataan bobot putih telur segar berkisar 5.3-6.2 g, pada telur umur simpan 1

minggu bobot putih telur adalah 4.9-5.8 g, dan pada telur umur simpan 2 minggu

bobot putih telur 4.7-5.5 g.

Penggunaan tepung Azolla mampu meningkatkan bobot putih telur pada

perlakuan P2 dibandingkan dengan kontrol P0 dan lainnya. Menurut Bell dan

Weaver (2002) bobot putih telur dipengaruhi oleh umur unggas dan umur simpan

telur. Tinggi albumin maksimum saat telur dikeluarkan kemudian nilainya

menurun seiring dengan lama penyimpanan (Silversides dan Scott 2000). Hal ini

menunjukkan bahwa umur simpan telur mempengaruhi bobot putih telur, dapat

dilihat dari penurunan bobot putih telur pada umur simpan telur 1 dan 2 minggu.

Nilai rataan persentase bobot putih telur segar selama penelitian berkisar

60.61-65.98%. Nilai ini sesuai dengan hasil penelitian Kul dan Seker (2004) yang

menyatakan rataan persentase bobot putih telur puyuh adalah 59.83%.

Bobot Kerabang Pembentukan kerabang dipengaruhi oleh kandungan kalsium didalam

ransum. Komponen dasar dari kerabang telur adalah 98.2% kalsium, 0.9%

magnesium, dan 0.9% fosfos (Stadellman dan Cotteril 1995). Nilai rataan bobot

kerabang telur kualitas segar adalah 0.8 g dengan presentase berkisar 8.03%-9.69.

Nilai ini sesuai dengan hasil penelitian Yuwanta (2010) yang menyatakan bobot

kerabang telur puyuh adalah 0.56-0.9 g dengan presentase bobot kerabang yaitu

Page 26: SORGUM SEBAGAI PENGGANTI JAGUNG DENGAN … · bersaingnya lahan perkebunan dan harga per kg yang mulai meningkat. Sehingga ... dan tersebar di beberapa daerah terutama di Jawa, Sulawesi

14

7%-9% terhadap bobot telur. Bobot kerabang yang dihasilkan masing-masing

perlakuan P0, P1, P2, P3 dan P4 dalam penelitiantidak menunjukkan perbedaan

antar perlakuan baik pada telur segar, telur umur simpan 1 minggu dan telur umur

simpan 2 minggu.

TebalKerabang Rataan tebal kerabang dalam penelitian ini berkisar 0.15-0.18 mm.

Menurut Sihombing et al. (2006) rataan tebal kerabang telur puyuh pada umur 6

minggu atau siap bertelur sebesar 0.12 mm. Kerabang dengan perlakuan ransum

perlakuan sorgum memiliki tebal kerabang yang lebih tinggi dibandingkan pakan

kontrol P0. Tebal kerabang telur dipengaruhi oleh umur, jenis puyuh, pakan yang

diberikan, konsumsi pakan, dan penggunaan cahaya penerangan (Yuwanta 2010).

Kadar kalsium pada ransum penelitian baik kotrol maupun perlakuan sudah

mencukupi kebutuhan pembentukan kerabang telur, sehingga tebal kerabang yang

dihasilkan masih dalam batas normal. Penyimpanan telur pada 1 dan 2 minggu

tidak mempengaruhi tebal kerabang. Tebal kerabang yang rendah dapat

disebabkan suhu penyimpanan yang terlalu tinggi yaitu mencapai 23 oC dan tidak

stabil. Tebal kerabang telur segar dan telur dengan umur simpan 1 dan 2 minggu

berbeda dan bernilai fluktuatif, hal ini diduga karena telur yang diamati usianya

berbeda sehingga bisa mendapatkan nilai yang naik turun pada analisis telur segar

dan saat setelah disimpan.

Haugh Unit

Haugh unit (HU) yang diartikan sebagai parameter kesegaran telur

dihitung berdasarkan bobot telur dan tinggi albumin. Hasil rataan yang diperoleh

dari haugh unit telur segar berkisar 89.47-94.78. Menurut USDA (2000) kualitas

telur penelitian ini termasuk kedalam kelas AA, karena >72 dan pengukuran telur

segar dilakukan ± 24 jam setelah diambil. Pada hasil nilai HU menunjukkan

adanya pengaruh pemberian taraf tepung Azolladari perlakuan P2, P3 dan P4

dapat dilihat pada Gambar 5. Pengujian kualitas telur juga dilakukan pada telur

yang disimpan selama 1 dan 2 minggu. Nilai rataan haugh unit telur simpan 1

minggu berkisar 82.73-93.83, nilai rataan haugh unit telur simpan 2 minggu

berkisar 81.74-85.63. Nilai HU mengalami penurunan setelah diberikan perlakuan

penyimpanan selama 1 minggu maupun 2 minggu. Lama penyimpanan akan

membuat telur mengalami penguapan cairan dan pelepasan gas-gas seperti CO2

dari isi telur. Penurunan nilai ini merupakan hal yang alami, telur yang disimpan

akan mengalami kerusakan setelah disimpan lebih dari dua minggu dalam suhu

ruang. Telur pada penelitian ini disimpan pada suhu 27-30 oC. Meski mengalami

penurunan, nilai HU pada telur simpan 1 dan 2 minggu masih termasuk kedalam

kategori kelas AA. Hal ini menunjukkan bahwa penambahan tepung Azolla pada

pakan perlakuan mampu mempertahankan kualitas telur dengan umur simpan

yang cukup lama.

Page 27: SORGUM SEBAGAI PENGGANTI JAGUNG DENGAN … · bersaingnya lahan perkebunan dan harga per kg yang mulai meningkat. Sehingga ... dan tersebar di beberapa daerah terutama di Jawa, Sulawesi

15

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Ransum berbasis sorgum sebagai substitusi jagung dapat meningkatkan

konsumsi pakan puyuh, tidak mengganggu performa puyuh, dan mencukupi

kebutuhan nutriennya. Sorgum dengan penambahan tepung Azolla dapat

menyeimbangkan kandungan karotenoid yang terindikasi dalam skor warna

kuning telur dan adanya aktifitas antioksidan yang dihasilkan oleh tepung Azolla

(beta-karoten) dengan penurunan nilai MDA.

Saran

Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang uji kualitas telur puyuh pada

periode yang lebih panjang dan uji kualitas telur pada umur telur yang sama serta

dilakukan uji tentang kandungan nutrien pada tanamanAzolla pinnata sebagai

bahan pakan.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi SET. 2014. Produktivitas puyuh petelur Coturnix-coturnix japonica yang

diberi tepung daun jati (Tectona grandiss Linn. F) dalam ransum [skripsi].

Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Alalade OA, Iyayi EA. 2006. Chemical composition and the feeding value of

Azolla(Azolla pinnata) meal for egg-type chicks. Int J Poult Sci 5 (2): 137-141.

Anggorodi HR. 1984. Nutrisi Aneka Ternak Unggas. Jakarta (ID): Gramedia

Pustaka Utama.

Bell DD, Weaver Jr WD. 2002. Anatomy of The Chicken. In: Bell DD, Weaver Jr

WD, editor. Commercial Chicken Meat and Egg Production. 5th edition. USA:

Springer Science – Business Media, Inc.

Beti YA, Ispandi A, Sudaryono. 1990. Sorgum. Monografi 5. Malang: Balai

Penelitian Tanaman Pangan. 25 hlm.

Capeyron MFM, Julie C, Eric B, Jean P, Jean MR, Piere B. 2002. A diet

cholesterol and deficient in vitamin E induces lipid peroxidation but does not

enhace antioxidant enzyme expression in rat liver. J NutrBiochem: 13:296-301.

Chung TK. 2002. Yellow and red carotenoids for eggs yolk pigmentation. 10th

Annual ASA Southeast Asian Feed Technology and Nutrition Workshop.

Merlin Beach Resort, Phuket, Thailand.

Ensminger MA. 1992. Poultry Science(Animal Agricultural Series). 3thEdition.

Danville, Illiones(US). Instate Publisher, Inc.

Faquinello P, Murakami AE, Cella PS, Franco JRG, Sakamoto MI, Bruno LDG.

2004. High tannin sorghum in diets of Japanese quails (Coturnix-coturnix

japonica). Bra J Poult Sci: 6: 81-86.

Hidayat C, Fanindi A, Sopiyana S, Komarudin. 2011. Peluang pemanfaatan

tepung Azolla sebagai bahan pakan sumber protein untuk ternak ayam. Bogor

(ID): Balai Penelitian Ternak, Ciawi.

Page 28: SORGUM SEBAGAI PENGGANTI JAGUNG DENGAN … · bersaingnya lahan perkebunan dan harga per kg yang mulai meningkat. Sehingga ... dan tersebar di beberapa daerah terutama di Jawa, Sulawesi

16

Kadam MM, MandalAB, ElangovanAV,KaurS. 2006.Response of laying japanese

quailto dietary calcium levels at twolevels energy. J Poult Sci 43(4):351-356.

Kul S, Seker I. 2004. Phenotypic correlations between some external and internal

egg quality traits in the Japanese quail (Cortunix-cortunix japonica). Int J Poult

Sci 3(6):400-405.

Leeson S, Summers JD. 2005. Commercil Poultry Nutrition. 3rdedition. Guelph

(UK). Nottingham University Pr.

[NRC] National Research Council. 1994. Nutrient Requirment of Poultry 9th

rivesed edition. Washington DC (US). National Academy Pr.

North MO, Bell DD. 1990. Commercial Chicken Production Manual. 4th edition.

Company Inc. Westport Connecticut.

Priningrum VC. 2014. Substitusi jagung dengan sorgum yang ditambahkan

tepung daun singkong terhadap kualitas telur puyuh [skripsi]. Bogor (ID):

Institut Pertanian Bogor.

Rasyaf M. 1990. Memelihara Burung Puyuh. Yogyakarta (ID): Kanisius.

Sabulantika N. 2013. Kadar beta-karoten, antosiani, isoflavon, dan aktivitas

antioksidan pada snack bar ubi jalar kedelai hitam sebagai alternatif makanan

selingan penderita diabetis melitus tipe 2 [skripsi]. Semarang (ID): Universitas

Diponogoro.

Sihombing G, Avivah, Prastowo S. 2006. Pengaruh penambahan zeolit dalam

ransum terhadap kualitas telur burung puyuh. J Indo Trop Anim Agic 31:15-19.

Silversides FG, Scott TA. 2001. Effect of storage and layer age on quality of eggs

from two line of hens. Poult Sci 80:1240-1245.

Sipayung PP. 2012. Performa produksi dan kualitas telur puyuh (Coturnix-

coturnix japonica) pada kepadatan kandang yang berbeda [skripsi]. Bogor

(ID): Institut Pertanian Bogor

Sirappa MP. 2003. Prospek pengembangan sorgum di Indonesia sebagai

komoditas alternatif untuk pangan, pakan, dan industri. J LitbPert 22(4):133-

140.

Song KT, Choi SH, Oh HR. 2000. A comparison of egg quality of pheasant,

chukar, quail, and guinea fowl. Asian Aus J Anim Sci.13(7):980-990.

Sreemannaryana D, K Ramachandraiah, KM Sudharsan, NV Romanaiah, J

Ramaprasad. 1993. Utilization of Azolla as arabbit feed. Indian Vet J 70: 285 –

286.

Stadelman WJ, Cotteril OJ. 1995. Egg Science and Technology 4th edition.

Binghamton (US). The Hawort Pr.

Sukmawati D. 2005. Stress oksidatif, antioksidan vitamin dan kesehatan. Saintika

Medika 2:239-253.

Sumarno, Darmadjati DS, Syam M, Hermanto. 2013. Sorgum: Inovasi teknologi

dan pengembangan/penyuntingan. Jakarta (ID). IAARD Pr.

Udedibie ABI, Igwe FO. 1989. Dry matter yield and chemical composition of

pigeon pea (Cajanus cajan) leaf meal and the nutritive value of pigeon pea leaf

meal and grain meal for laying hens. Anim Feed Sci Technol 24:111-119.

USDA. 2000. Egg Granding Manual. Washington DC (US) United States

Departement of Agricultural Handbook No:75.

Widodo W. 2000. Bahan Pakan Unggas Non Konvensional.Malang (ID). Balai

Penelitian Pangan Malang.

Page 29: SORGUM SEBAGAI PENGGANTI JAGUNG DENGAN … · bersaingnya lahan perkebunan dan harga per kg yang mulai meningkat. Sehingga ... dan tersebar di beberapa daerah terutama di Jawa, Sulawesi

17

Yamamoto T, Juneja LR, Hatta H, Kim M. 2007. Hen Eggs: Basic and Applied

Science.Canada (ID). University of Alberta.

Yuwanta T. 2004. Dasar Ternak Unggas. Yogyakarta (ID). Kanisius.

Yuwanta T. 2010. Telur dan Kualitas Telur. Yogyakarta (ID). Gadjah Mada

University Pr.

Page 30: SORGUM SEBAGAI PENGGANTI JAGUNG DENGAN … · bersaingnya lahan perkebunan dan harga per kg yang mulai meningkat. Sehingga ... dan tersebar di beberapa daerah terutama di Jawa, Sulawesi

18

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Palembang, Sumatera Selatan

tanggal 11 Februari 1992 sebagai anak kedua dari 2

bersaudara pasangan Bapak Iskandar Bachtiar dan Ibu Rita

Wahyuni. Penulis lulus dari SMA PUSRI pada tahun 2010

dan pada tahun yang sama lulus seleksi masuk IPB melalu

jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi

Negeri) pada Program Studi Ilmu Nutrisi dan Teknologi

Pakan, Fakultas Peternakan.

Selama masa perkuliahan, penulis aktif di BEM TPB

sebagai staf BOS (Budaya Olahraga dan Seni) pada tahun 2010-2011, staf

SOSMAS (Sosial Masyarakat) BEM KM IPB dan Ketua Rumah Harapan IPB

pada tahun 2013. Penulis juga aktif pada kegiatan Sosial KomPAS (Komunitas

Peduli Alam dan Sesama). Penulis juga pernah mengikuti Program Kreativitas

Mahasiswa (PKM-K) dengan judul “Sate Pentol „Miss Veggie‟: Jajanan

Vegetarian yang Unik, Ekonomis, dan Bernilai Gizi Tinggi” yang berhasil didanai

oleh DIKTI pada tahun 2013 dengan dosen pendamping Bramada Winiar Putra,

MSi.

UCAPAN TERIMA KASIH

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat

dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Sorgum sebagai

Pengganti Jagung denganPenambahan Tepung Tanaman Paku Air (Azolla

Pinnata)pada Ransum Puyuh terhadap MDA dan Kualitas Telur Puyuh” dengan

baik.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Ir. Rita Mutia M.Agr selaku

dosen pembimbing akademik dan pembimbing skripsi dan Dr. Ir. Widya Hermana

M.Si selaku dosen pembimbing anggota, dosen panitia seminar(22 Mei 2014)dan

dosen panitia sidang sarjana (20 Agustus 2014) atas doa, bantuan, bimbingan,

pengarahan dan motivasi selama penelitian hingga selesainya skripsi ini. Terima

kasih kepada Fakultas Peternakan dan Laboratorium Nutrisi Ternak Unggas yang

telah mendanai penelitian ini melalui BOPTN 2013. Terima kasih kepada Dr. Ir.

Lilis Khotijah, M.Si selaku dosen penguji seminar (22 Mei 2014). Terima

kasihkepada Dr. Rudi Afnan M.Sc dan Dr. Ir. Ibnu Katsir Amrullah MS. selaku

dosen penguji sidang (20 Agustus 2014). Terima kasih kepada rekan satu

penelitian Anandya Dara W.P. atas bantuan dan dukungannya selama

melaksanakan penelitian serta teman-teman yang telah meluangkan waktu untuk

membantu jalannya penelitian (Asta, Ajeng, Dhini, Budi, Kak Eja, Henryc,

Yudika, Ichsan, Meli, Zara, Maya).Terakhir penulis ucapkan terima kasih kepada

Ibu, Bapak, Ayuk Naya dan semua keluarga atas doa, perhatian, dan kasih

sayangnya.