SOP SARPRAS.docx

download SOP SARPRAS.docx

of 18

Transcript of SOP SARPRAS.docx

POS PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA

PROSEDUR OPERASIONAL STANDARPEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANASMK NEGERI 8 MUARO JAMBITAHUN PELAJARAN 2011/2012

A.Latar BelakangPenyelenggaraanprosespendidikanperludilakukansecarafleksibeldanterbuka.Prosesyangfleksibeldanterbukainijugamemungkinkanberkembangnyaberbagaipolabelajar-pembelajaran,dimanapesertadidik dapatbelajarmandiri,belajarjarakjauh,belajardi rumah(home-schooling),danbelajardenganmemanfaatkan sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah.Saranadanprasaranasekolahadalahsalahsatukomponendalamsistemsekolah.Olehkarenaitukeberadaannyaharusselarasdengankomponenyanglain,danditentukanberdasarkanfungsidantujuanpendidikandisekolah.Tujuanpendidikanuntukpengembanganpotensipesertadidiksecaraoptimal,menyiratkanbahwahasil(berkembangnyakemampuanoptimal)pendidikanlebihdiutamakandariprosesdiselenggarakannyapendidikanitu.Agarprogrambelajar-pembelajarandapatberlangsungdenganefektifdanefisien,diperlukanterciptanyalingkungandansuasanayangmenyenangkandanmerangsang.Lingkunganfisikperludirancangdandikembangkanuntukmemungkinkanterselengaranyaberbagaiprosesbelajardanpembelajaran. Perlunyadilakukanperbandingansarana&prasaranapendidikandinegaralainbaiksecaralangsungmaupuntidaklangsung.Permen No. 19 tahun 2007 tentang pengelolaan sarana dan prasarana butir 7 (bidang sarana dan prasarana ) menyebutkan bahwa sekolah menetapkan kebijakan program secara tertulis mengenai pengelolaan sarana dan prasarana. Program pengelaolaan sarana dan prasarana mengacu pada standar dalam hal 1) merencanakan, memenuhi dan mendayagunakan sarana dan prasarana pendidikan, 2) mengevaluasi dan melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana agar tetap berfungsi mendukung proses pendidikan, 3) melengkapi fasilitaspembelajaran pada setiap tingkat kelas di sekolah, 4) menyusun skala prioritas pengembangan fasilitas pendidikan sesuai dengan tujuan pendidikan dan kurikulum masing-masing tingkat, dan 5) memelihara semua fasilitas fisik dan peralatan dengan memperhatikan kesehatan dan keamanan lingkungan.Sarana pendidikan terdiri atas berbagai sumber belajar yaitu media belajar, alat praktik pendidikan, laboratorium, buku teks, buku perpustakaan dan sarana yang lainnya yang diperlukan untuk kelancaran proses pembelajaran di suatu lembaga pendidikan. Sedangkan prasarana pendidikan meliputi tanah, gedung dan infrastruktur lainnya yang menunjang kegiatan pendidikan.Saran dan fasilitas yang ada di sekolah perlu didayagunakan dan dikelola untuk kepentingan proses pembelajaran.Mengupayakan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan sehingga keberadaannya selalu dalam kondisi siap pakai setiap diperlukan.Pemeliharaan terhadap sarana dan fasilitas pendidikan di sekolah merupakan aktivitas yang haris dijalankan untuk menjaga agar perlengkapan yang dibutuhkan oleh personel sekolah dalam kondisi siap pakai. Kondisi siap pakai ini sangat membantu terhadap kelancaran proses pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah. Oleh karena itu, semua perlengkapan yang ada di sekolah membutuhkan perawatan, pemeliharaan, dan pengawasan agar dapat diberdayakan dengan sebaik mungkin.B.Dasar Hukum1.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301)2.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496).3.PeraturanMenteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009 tentang SIstem Penjaminan Mutu Pendidikan.4.PeraturanPemerintah Nomor29tahun1990 tentangpendidikan menengah kejuruan5.Peraturan Pemerintah Nomor 48 tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan6.Permendiknas Nomor 19 tahun 2007 tentang pengelolaan Pendidikan7.Permendiknas Nomor 24tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana Sekolah dasar dan Menengah8.Permendiknas Nomor 25 tahun 2008 tentang Standar Perpustakaan9.Permendiknas Nomor 26 tahun 2008 tentang Standar Laboratorium

C.Definisi OperasionalDalam Prosedur Oprasional Standar ini yang dimadsud dengan:1.Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar tempat berolah raga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi, dan tempat berekreasi serta sumber belajar lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi2.Sarana pendidikan merupakan peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendididkan khususnya proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja, kursi, serta alat-alat dan media pengajaran.3.Prasarana adalahfasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran seperti, halaman, kebun, taman sekolah, jalan menuju sekolah dan lainnya.4.Pemeliharaan merupakan aktivitas yang harus dijalankan untuk menjaga agar perlengkapan yang dibutuhkan oleh personel sekolah dalam kondisi siap pakai.5.Kerusakan adalah tidak berfungsinya sarana dan prasarana akibat:a)Penyusutan/berkurangnya umur sarana dan atau prasarana.b)Salah penanganan (beban fungsi yang berlebih, kebakaran, dan sebagainya)c)Bencana alam.6.Biaya pemeliharaan adalah sejumlah uang yang dikeluarkan untuk keperluan perawatan sarana dan prasarana yang sesuai dengan ketentuan yang ditentukan oleh sekolah.

D.Tujuan dan manfaatAdapun tujuan dan manfaat dibuatnya prosedur operasional pemeliharaan sarana dan prasarana ini adalah sebagai berikut:1.Tujuan POS pemeliharaan sarana dan prasarana adalah untuk memberikan pedoman, arahan, informasi tentang tata cara melakukan tindakan pemeliharaan terhadap sarana dan prasarana sekolah.2.Manfaat POS pemeliharaan sarana dan prasarana adalah memberikan kewenangan/ruang bagi petugas dalam pengambilan kebijakan untuk memelihara sarana dan prasarana.E.Distribusi/sasaranDistribusiproseduroperasionalstandar pemeliharaan sarana dan prasaranaini ditujukan terhadap pihak-pihak berikut:1.KepalaSekolahMenengah Kejuruan(SMK) Negeri 8 Muaro Jambisebagai penanggung jawab2.Wakil-wakilKepala Sekolah3.Ketua Program Studi Keahlian4.Guru dan wali kelas.5.Siswa dan Orang Tua /Wali6.PengawasPembina SMK Negeri 8 Muaro Jambi7.Pengawas Mata Pelajaran Adaptif, Normatif, dan Produktif8.Dinas Pendidikan Kabupaten Muaro Jambi9.Pemangku Kepentingan (Stakeholder)/ Dunia Usaha/IndustriLainnyaF.Prosedur dan MekanismeBerikut merupakan prosedur dan mekanisme pemeliharaan sarana dan prasarana yaitu:1.Melakukan pencatatan dan penyusunan barang-barang/perlengkapan milik negara secara sistematis, tertib, dan teratur berdasarkan ketentuan-ketentuan atau pedoman-pedoman yang berlaku.2.Setiap barang dan peralatan yang masuk ke sekolah harus dimasukan daftar infentasis terlebih dahulu.3.Membuat laporan berkala/periode tertentu tentang keadaan sarana dan prasarana / perlengkapan/barang dengan memberi keterangan terhadap barang/perlengkapan baik jumlah dan kondisinya.4.Melakukan pengawasan terhadap barang/perlengkapan baik dalam hal pemeliharaan atau pemberdayaannya5.Barang-barang dan sarana sekolah yang ada harus dipelihara/dijaga agar selalu dalam kondisi siap pakai sesuai dengan dana yang tersedia6.Pemeliharaan sarana dan fasilitas pendidikan meliputi pemeliharaan yang bersifat pengecekan, pencegahan perbaikan ringan dan perbaikan berat, serta pemeliharaan (dalam skala waktu) pemeliharaan sehari-hari (membersihkan ruang dan perlengkapannya), dan pemeliharaan berkala seperti pengecetan dinding, pemeriksaan bangku, genteng, dan perabot lainnya.7.Pemeliharaan barang/perlengkapan dilakukan dengan mempertimbangkan nilai ekonomis.

G.Unsur-unsur yang MenyetujuiDengan mengucapkan syukur kepada Allah YME dan terimakasih terhadap pihak pihak yang telah membantu dan bekerjasama dalam penyusunan POS Ketentuan Kenaikan Kelas SMKNegeri 8 MuaroJambi menetapkan dan memutuskan pemberlakuannya sejak tanggal ditetapkan.Ditetapkan di: Muaro SebapoPada Tanggal: 10 Januari 2012

Unsur-Unsur Yang Menyetujui:

1.Kepala Sekolah2. Komite Sekolah3. Perwakilan Orang Tua

POS PEMUNGUTAN BIAYA

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS)TENTANG PEMUNGUTAN BIAYA PENDIDIKANSMK NEGERI 8 MUARO JAMBITAHUN PELAJARAN 2011/2012

A.Latar BelakangLembaga pendidikan dalam melaksanakan tugasnya menerima dana dari berbagai sumber. Penerimaan dari berbagai sumber tersebut perlu dikelola dengan baik dan benar. Banyak pendekatan yang digunakan dalam pengelolaan penerimaan keuangan pendidikan, namun dalam pelaksanaannya pendekatan-pendekatan tersebut memiliki berbagai persamaan. Sumber-sumber dana pendidikan antara lain meliputi: Anggaran rutin (DIK); Anggaran pembangunan (DIP); Dana Penunjang Pendidikan (DPP); Dana BP3; Donatur; dan lain-lain yang dianggap sah oleh semua pihak yang terkait.Partisipasi dan keterlibatan masyarakat dalam pengembangan sekolah sudah menjadi hal yang umum dibicarakan, baik di negara maju maupun negara berkembang. Dalam teori pengembangan sekolah di era desentralisasi, ada tiga segitiga stakeholder yang harus dibangun, yaitu kerjasama sekolah, orang tua dan masyarakat. Partisipasi masyarakat seakan menjadi kata kunci untuk memecahkan masalah di sekolah. Pemerintah di negara manapun, dengan dalih mengembalikan lembaga sekolah kepada pemilik utamanya yaitu masyarakat, menggembar-gemborkan ide ini. Tapi sebenarnya ada sebuah misi utama dibalik propaganda ini, yaitu meringankan beban keuangan pemerintah dengan mengajak masyarakat untuk menyediakan dana lebih dalam pengembangan sekolah.Saat ini, kegiatan pendidikan sumber pendanaannya diambil dari APBN dan APBD. Jika dari dua sumber itu masih kurang maka akan dicarikan solusi. Bisa saja dengan melibatkan peran serta masyarakat, komite, para alumni, dunia usaha, dan sebagainya. Tentu partisipasi tersebut harus disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Prinsipnya adalah, RAPBS harus disusun berdasarkan analisis kebutuhan bukan keinginan. Kemudian harus melalui azas musyawarah mufakat. Selain itu harus ada subsidi silang dan dicarikan solusi bagi peserta didik yang tidak mampu. Yang tak kalah pentingnya adalah, sekolah dilarang mengeluarkan siswa hanya karena faktor keuangan atau yang bersangkutan dari keluarga tidak mampu.Terkait hal tersebut, sejatinya pihak sekolah boleh meminta dukungan materi dari para orangtua murid. Akan tetapi sifatnya tidak memaksa. Ini untuk menunjang peningkatan mutu pendidikan dan subsidi bagi siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu. Mengenai besar kecilnya, tergantung dari kebutuhan sekolah masing-masing. Karena sekolah diberi kewenangan untuk menyusun RAPBS sesuai dengan manajemen yang berbasis sekolah.Administrasi keuangan merupakan tolok ukur tingkat kepercayaan atas penyelenggaraan kegiatan. Transparansi/keterbukaan dan ketepatan penggunaan anggaran (akuntabel) sangat terkait dengan tingkat kepercayaan masyarakat.Sedangkan tambahan biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh siswa yang jumlahnya bervariasi belum diatur secara rinci sehingga perlu dikawal agar terhindar dari hal-hal yang tidak pada tempatnya/ tidak wajar.

B.Landasan Hukum1.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301)2.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496).3.PeraturanMenteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009 tentang SIstem Penjaminan Mutu Pendidikan.4.PeraturanPemerintah Nomor29tahun1990 tentangpendidikan menengah kejuruan5.Peraturan Pemerintah Nomor 48 tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan6.Permendiknas Nomor 19 tahun 2007 tentang pengelolaan Pendidikan7.Permendiknas Nomor 24tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana Sekolah dasar dan Menengah

C.Tujuan dan Manfaat1.Prosedur Operasi Standar ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada warga sekolah tentang mekanisme dan tata cara pungutan biaya operasional sekolah dari orang tua/walisiswa dalam rangka untuk kelancaran penyelenggaraan pendidikan di SMK Negeri 8 Muaro Jambi2.Manfaat dari POS ini adalah dapat menjadi acuan tentang tata cara pungutan biaya operasional sekolah dari orang tua/wali siswa.

D.Definisi Operasional1.Biaya Pendidikan adalah biaya yang dipakai dalam penyelenggaraan pendidikan yang terdiri atas biaya investasi, biaya personal dan biaya operasional.Biaya investasi satuan pendidikan meliputibiayapenyediaansaranadanprasarana,pengembangan sumberdaya manusia, dan modal kerja tetap.Biayapersonalmeliputibiaya pendidikanyangharusdikeluarkanolehpesertadidikuntukbisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.2.Orang tua/wali siswa adalah individu orang dewasa yang memiliki hubungan kekerabatan atau kekeluargaan danbertanggung jawab penuh terhadap peserta didik3.Danapendidikanadalahsumberdayakeuanganyangdisediakanuntukmenyelenggarakandanmengelolapendidikan.4.Pendanaanpendidikanadalahpenyediaansumberdayakeuanganyangdiperlukanuntukpenyelenggaraandanpengelolaanpendidikan.5.Pemangkukepentinganpendidikanadalahorang,kelompokorang,atauorganisasiyangmemilikikepentingandan/ataukepedulianterhadappendidikan.

E.Prosedur dan Mekanisme1. Kepala Sekolahdan para wakil kepala sekolah membentuk tim untuk menyusun anggaran tahunan dan melakukan analisis kebutuhan biaya penyelenggaraan sekolah dalam satu tahun.2. Hasil kerja tim dibawa ke dalam Rapat Komite dan Majelis Guru untuk membahas besaran kekurangan biaya penyelenggaraan sekolah dalam satu tahun pelajaran.Rancangan ini dibuat dalam format sumbangan tertinggi dan sumbangan terendah yang terdiri dari:a) Sumbangan sukarela untuk pertama masuk sekolah kelas X.b) Sumbangan Komite yang bersifat pembayaran bulanan.3. Besaran biaya yang disanggupi untuk dibayar orang tua berada dalam rentang sumbangan terendah dan sesuai dengan batas /wali siswa.4. Bagi orang tua/wali siswa yang tidak mampu secara ekonomi maka mereka dapat mengajukan keringanan atau pembebasan biaya sumbangan menurut persyaratan yang ditentukan oleh pemerintah sebagai warga miskin.5. Pembayaran Sumbangan Sukarela saat pertama kali masuk dapat dicicil sebanyakmaksimal tiga kali dan harus lunas paling lambat pada akhir semester ganjil kelas X.6. Sumbangan Komite dibayar setiap bulan paling lambat tanggal 10 Kalender Masehi.7. Pengelolaan terhadap dana yang berasal dari orang tua /wali siswa, pihak lainnya dilakukan secara akuntabel, berdaya guna dan transparan. Orang tua/walisiswa, masyarakat, pemerintah dan personal sekolah dapat memantau, mengawasi dan melaporkan kepada pihak yang berwajib jika terjadi penyalahgunaan dana tersebut.8. Pada akhir tahun, kepala sekolah selaku penanggung jawab pengelolaan dana tersebut memberikan laporan dan pertanggung-jawaban dalam rapat komite sekolah dan orang tua

F.DistribusiDistribusiproseduroperasionalstandar pemungutan biayaini ditujukan terhadap pihak-pihak berikut:1.KepalaSekolahMenengah Kejuruan(SMK) Negeri 8 Muaro Jambisebagai penanggung jawab2.Wakil-wakilKepala Sekolah3.Ketua Program Studi Keahlian4.Pengurus komite sekolah5.Siswa dan Orang Tua /Wali6.PengawasPembina SMK Negeri 8 Muaro Jambi7.Dinas Pendidikan Kabupaten Muaro Jambi8.Unit Pelayanan Pendidikan Keecamatan Mestong9.Pemangku Kepentingan (Stakeholder)/ Dunia Usaha/IndustriLainnya

G.PersetujuanDengan mengucapkan syukur kepada Allah YME dan terimakasih terhadap pihak pihak yang telah membantu dan bekerjasama dalam penyusunan POSpemungutan biaya diSMKNegeri 8 MuaroJambi menetapkan dan memutuskan pemberlakuannya sejak tanggal ditetapkan.Ditetapkan di: Muaro SebapoPada Tanggal: 10 Januari 2012

Unsur-Unsur Yang Menyetujui:

1.Kepala Sekolah2. Komite Sekolah3. Perwakilan Orang Tua

POS PENYAMPAIAN KETIDAKPUASAN HASIL BELAJAR

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS)PENYAMPAIAN KETIDAKPUASAN HASIL BELAJARSMK NEGERI 8 MUARO JAMBITAHUN PELAJARAN 2011/2012

A.Latar BelakangImplementasi Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan membawa implikasi terhadap sistem penilaian, termasuk model dan teknik penilaian proses dan hasil belajar peserta didik. Penilaian hasil belajar dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan dan pemerintah.Penilaian hasil belajar pada Sekolah Menengah Kejuruan, selain dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah juga oleh masyarakat (Du/Di). Penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan merupakan penilaian internal (internal assessment)dalam rangka penjaminan mutu, sedangkan penilaian oleh pemerintah dan masyarakat (Du/Di) merupakan penilaian eksternal (external assessment) sebagai pengendali mutu.Penilaianhasilbelajarpesertadidikpadajenjangpendidikandasardanmenengahdidasarkanpadaprinsip-prinsipsebagaiberikut: 1)sahih,berartipenilaiandidasarkanpadadatayangmencerminkankemampuanyangdiukur, 2)objektif,berartipenilaiandidasarkanpadaprosedurdankriteriayangjelas,tidakdipengaruhisubjektivitas penilai, 3)adil,berartipenilaiantidakmenguntungkanataumerugikanpesertadidik karenaberkebutuhankhusussertaperbedaanlatarbelakangagama,suku,budaya,adatistiadat,statussosialekonomi,dangender, 4)terpadu,berartipenilaianolehpendidikmerupakansalahsatukomponenyangtakterpisahkandarikegiatanpembelajaran, 5)terbuka,berartiprosedurpenilaian,kriteriapenilaian,dandasarpengambilan keputusandapatdiketahuiolehpihakyangberkepentingan, 6)menyeluruhdanberkesinambungan,berartipenilaianolehpendidikmencakupsemuaaspekkompetensidenganmenggunakanberbagaiteknikPenilaianyangsesuai,untukmemantauperkembangankemampuanpesertadidik, 7)sistematis,berartipenilaiandilakukansecaraberencanadanbertahapdenganmengikutilangkah-langkahbaku, 8)beracuankriteria,berartiPenilaiandidasarkanpadaukuranpencapaian kompetensiyangditetapkan, 9)akuntabel,berartipenilaiandapatdipertanggungjawabkan,baikdarisegiteknik,prosedur,maupunhasilnya.B.Landasan Hukum1.UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik(KIP).2.PeraturanPemerintahNomor19Tahun2005tentangStandarNasionalPendidikan(LembaranNegaraRepublikIndonesiaTahun 2005Nomor41,TambahanLembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor4496);3.Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010 tentangPengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan4.PeraturanMenteri PendidikanNasionalNomor20tahun2007tanggal11juni 2007 tentangstandarpenilaianpendidikan5.Permendiknas No. 63 Tahun 2009 tentang Sistim Penjaminan Mutu PendidikanC.Tujuan dan Manfaat1. Untuk memberikan informasi kepada siswa, orangtua/wali tentang tata cara penyampaian ketidakpuasan dan penyelesaiannya2. Untuk melayani keluhan siswa, orangtua/wali yang berhubungan dengan nilai hasil belajar mata pelajaran tertentu3. Untuk memberikan pelayanan yang dapat memenuhi rasa keadilan bagi siswa, orangtua/wali4. Upaya perbaikan proses dan penilaian hasil belajar pada mata pelajaran tertentu5. Untuk memberikan informasi kepadasiswa, orangtua/wali tentang tata cara penyelesaian ketidakpuasan hasil belajar pada mata pelajaran tertentuD.Definisi Operasional1.Ulanganadalah prosesyangdilakukanuntukmengukur penca-paian kompetensipesertadidiksecaraberkelanjutandalamprosespembelajaran, untukmemantau kemajuan,melakukanperbaikanpembelajaran, danmenentukankeberhasilanbelajarpesertadidik.2.UlanganharianadalahkegiatanyangdilakukansecaraperiodikuntukmengukurpencapaiankompetensipesertadidiksetelahmenyelesaikansatuKompetensiDasar(KD)ataulebih.3.Ulangantengahsemesteradalahkegiatanyangdilakukanolehpendidikuntukmengukurpencapaian kompetensipesertadidiksetelahmelaksanakan 8-9minggukegiatanpembelajaran.4.Ulanganakhirsemesteradalahkegiatanyangdilakukanolehpendidikuntukmengukurpencapaiankompetensipesertadidikdiakhirsemester.5.Ulangankenaikankelasadalahkegiatanyangdilakukanolehpendidikdiakhirsemestergenapuntukmengukurpencapaiankompetensi pesertadidikdiakhirsemestergenappadasatuanpendidikanyangmenggunakansistempaket.6.Kriteriaketuntasanminimal(KKM)adalahkriteriaketuntasanbelajar(KKB)yangditentukanolehsatuanpendidikan.E.Prosedur dan Mekanisme1.Siswa yang tidak puas terhadap penilaian yang diberikan oleh pengampu mata pelajaran diberikan hak mengajukan keberatan secara tertulis dengan melampirkan bukti hasil belajar yang diterima langsung kepada guru yang bersangkutan2.Penyampaian ketidakpuasan terhadap nilai hasil belajar (Ulangan harian, ulangan tengah semester) dilakukan paling lambat satu minggu setelah nilai hasil belajar di terima siswa3.Penyampaian ketidakpuasan terhadap nilai hasil belajar ulangan semester dilakukan pada semester berikutnya yaitu minggu pertama awal semester tersebut4.Penyampaian ketidakpuasan nilai hasil belajar dilakukan dengan cara:siswa/orang tua siswa membawa bukti kuat berupa lembar hasil ulangan harian/ulangan tengah semester/buku rapor siswa yang bersangkutan kepada wali kelas dan mengisi lembar pengajuan komplain dengan menuliskan alasan keberatan atas nilai hasil belajar siswa bersangkutan.5.Wali Kelas yang bersangkutan menindaklanjuti komplain dengan:melaporkan komplain tersebut kepada ketua program studi keahlian.6.Jika komplain tersebut berupa keberatan siswa terhadap nilai hasil belajar ulangan harian/ulangan tengah semester, Ketua program studi keahlian bersama guru mata pelajaran terkait melakukan pemeriksaan terhadap lembar jawaban ulangan harian/ulangan tengah semester dan mencocokkannya dengan kunci jawaban yang terdapat pada kisi-kisi soal ulangan harian/ulangan tengah semester.7.Jika komplain tersebut berupa keberatan siswa terhadap nilai hasil belajar ulangan semester, ketua program studi keahlian melaporkan kepada wakil kepala sekolah bidang kurikulum. Wakil kepala sekolah bidang kurikulum bersama guru mata pelajaran terkait memeriksa kembali lembar ulangan semester siswa yang bersangkutan, melakukan pengecekan terhadap buku daftar penilaian guru mata pelajaran terkait (nilai latihan, tugas, ulangan harian, tengah semester dan ulangan semester).8.Jika komplain tersebut berupa keberatan siswa terhadap nilai hasil belajar ulangan semester kenaikan kelas, maka wakil kepala sekolah bidang kurikulum melaporkan kepada kepala sekolah. Kepala sekolah meminta panitia ulangan semester kenaikan kelas, panitia pengolah nilai, guru mata pelajaran terkait melakukan pemeriksaan kembali terhadap nilai siswa yang bersangkutan. Berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan maka kepala sekolah memberikan penjelasan kepada siswa yang bersangkutan sesuai kebnaran fakta yang ditemukan, dan atau memerintahkan kepada panitia ulangan semester kenaikan kelas, panitia pengolah nilai, guru mata pelajaran terkait melakukan perubahan terhadap nilai hasil belajar sebelumnya sesuai dengan nilai perolehan siswa yang bersangkutan.9.Wali kelas memanggil siswa yang mengajukan komplain tersebut , dan bersama-sama dengan wakil kepala sekolah bidang kurikulum, ketua program studi keahlian, dan guru mata pelajaran terkait memberikan/menyampaikan penjelasan berdasarkan kebenaran hasil pemeriksaan/pengecekan yang telah dilakukan, dan/atau melakukan perubahan terhadap nilai hasil belajar sebelumnya sesuai dengan nilai perolehan siswa yang bersangkutan.F.DistribusiDistribusiproseduroperasionalstandar ketidakpuasan hasil belajarini ditujukan terhadap pihak-pihak berikut:1.KepalaSekolahMenengah Kejuruan(SMK) Negeri 8 Muaro Jambisebagai penanggung jawab2.Wakil-wakilKepala Sekolah3.Ketua Program Studi Keahlian4.GuruMata Pelajaran Normatif, Adaptif, dan Produktif serta Para WaliKelas.5.Siswa dan Orang Tua /Wali6.PengawasPembina SMK Negeri 8 Muaro Jambi7.Pengawas Mata Pelajaran Adaptif, Normatif, dan Produktif8.Dinas Pendidikan Kabupaten Muaro Jambi9.Pemangku Kepentingan (Stakeholder)/ Dunia Usaha/IndustriLainnya

G.PersetujuanDengan mengucapkan syukur kepada Allah YME dan terimakasih terhadap pihak pihak yang telah membantu dan bekerjasama dalam penyusunan POSKetidakpuasan Hasil Belajar diSMKNegeri 8 MuaroJambi menetapkan dan memutuskan pemberlakuannya sejak tanggal ditetapkan.Ditetapkan di: Muaro SebapoPada Tanggal: 10 Januari 2012Unsur-Unsur Yang Menyetujui:

1.Kepala Sekolah2. Komite Sekolah3. Perwakilan Orang Tua

POS KENAIKAN KELAS SMKN8 MA JAMBI

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR KENAIKAN KELASSEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 8 MUARO JAMBITAHUN PELAJARAN 2011/2012

A.Latar BelakangImplementasi Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan membawa implikasi terhadap sistem penilaian, termasuk model dan teknik penilaian proses dan hasil belajar peserta didik. Penilaian hasil belajar dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan dan pemerintah.Penilaian hasil belajar pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), selain dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah juga oleh masyarakat (Du/Di). Penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan merupakan penilaian internal (internal assessment)dalam rangka penjaminan mutu, sedangkan penilaian oleh pemerintah dan masyarakat (Du/Di) merupakan penilaian eksternal (external assessment) sebagai pengendali mutu.Kurikulum SMK berbasis kompetensi(competency-based curriculum), berbasis luas dan mendasar(broad-based curriculum), dan menggunakan pendekatan pengembangan kecakapan hidup(life skills development approach). Pelaksanaan pembelajaran di SMK menggunakan model penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda (PSG), yaitu pembelajaran dilaksanakan di sekolah dan di dunia usaha/dunia industri (Du/Di), dengan menggunakan kurikulum yang disusun oleh sekolah sesuai dengan tuntutan dunia kerja atau kurikulum yang disusun bersama antara Du/Di dengan sekolah. Karena itu, dimungkinkan melibatkan Du/Di sebagai penilai.Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di akhir semester genap.Cakupan materi meliputi indikator-indikator yang merepresentasikan standar kompetensi (SK) pada tahun tersebut dengan mengutamakan materi yang dipelajari pada semester genap.Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran, seorang siswa dinyatakan naik ke kelas/jenjang berikutnya jika telah menuntaskan seluruh mata pelajaran atau boleh maksimal 3 mata pelajaran yang tidak tuntas atau tidak mencapai KKM yang telah ditetapkan sekolah.Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator program normatif dan adaptif adalah 75%.KKM program produktif mengacu kepada standar minimal penguasaan kompetensi yang berlaku di dunia kerja yang bersangkutan.Kurikulum berbasis kompetensi dirancang dan dilaksanakan dalam kerangka manajemen berbasis sekolah, di mana peran-serta masyarakat di bidang pendidikan tidak hanya terbatas pada dukungan dana saja, tetapi juga di bidang akademik. Unsur penting dalam manajemen berbasis sekolah adalah partisipasi masyarakat, transparansi dan akuntabilitas publik.Agar peran serta masyarakat semakin meningkat, bentuk laporan harus disajikan dalam bentuk yang lebih komunikatif (memuat catatan guru) sehingga profil atau tingkat kemajuan belajar peserta didik mudah terbaca dan dapat dipahami oleh orang tua atau pihak yang berkepentingan (stakeholder) lainnya. Dengan demikian dari laporan tersebut, orangtua dapat mengidentifikasi kompetensi apa saja yang belum dimiliki anaknya. Berdasarkan laporan tersebut, orangtua/wali dapat menentukan jenis bantuan apa yang diperlukan anaknya, sedangkan di pihak anak, yang bersangkutan dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya serta aspek mana yang perlu ditingkatkan.Atas dasar itu, laporan kemajuan hasil belajar peserta didik dibuat sebagai pertanggungjawaban lembaga sekolah kepada wali peserta didik, komite sekolah, masyarakat, dan instansi terkait lainnya. Laporan kemajuan hasil belajar peserta didik merupakan sarana komunikasi dan sarana kerja sama antara sekolah, orang tua, dan masyarakat yang bermanfaat baik bagi kemajuan belajar peserta didik maupun pengembangan sekolah.B.Dasar Hukum1.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301)2.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496).3.PeraturanMenteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009 tentang SIstem Penjaminan Mutu Pendidikan.4.Undang-Undang Nomor25Tahun2009 tentangPelayananPublik(Lembaran NegaraRepublikIndonesiaTahun2009Nomor112, TambahanLembaranNegara RepublikIndonesiaNomor5038);5.PeraturanPemerintahNomor47 Tahun2008 tentangWajibBelajar(Lembaran NegaraRepublikIndonesiaTahun2008Nomor90,TambahanLembaranNegara RepublikIndonesiaNomor4863);6.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Badan Hukum Pendidikan (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4965)7.Keputusan-keputusan Menteri yang menyangkut SMK;a)Kepmen Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No. 5786/1989 dan No. 28/SE/1989b)Surat Edaran bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Kep.BAKN No.5786/MPK/1989 dan No. 28/SE/1989c)Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 323/U/1997 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda pada Sekolah Menengah Kejuruand)Kepmen Diknas RI No. 044/U/2002 Tentang Dewan Pendidikan dan Komite SekolahC.Defenisi opersionalDalam prosedur operasional standar kenaikan kelas ini yang dimaksud dengan:1.POS Kenaikan kelas adalah syarat-syarat yang yang harus dipenuhi oleh siswa untuk dapat diyatakan naik ke tingkat kelas berikutnya.2.Ulangan Kenaikan KelasUlangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di akhir semester genap, untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester genap. Cakupan materi meliputi indikator-indikator yang merepresentasikan standar kompetensi (SK) pada tahun tersebut dengan mengutamakan materi yang dipelajari pada semester genap.3.Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran, seorang siswa telah menuntaskan seluruh mata pelajaran atau boleh maksimal 3 mata pelajaran yang tidak tuntas atau tidak mencapai KKM yang telah ditetapkan sekolah.4.KKM adalah standar minimal ketuntasan mata pelajaran yang telah ditetapkan oleh guru mata pelajaran berdasarkan pedoman penilaian pendidikan BSNP5.KKM Program Normatif dan AdaptifKriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator program normatif dan adaptif adalah 75%.KKM program normatif dan adaptif ditentukan dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas kompetensi, dan kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran6.KKM Program ProduktifKKM program produktif mengacu kepada standar minimal penguasaan kompetensi yang berlaku di dunia kerja yang bersangkutan. Kriteria ketuntasan untuk masing-masing kompetensi dasar (KD) adalah terpenuhinya indikator yang dipersyaratkan dunia kerja yaitu kompeten atau belum kompeten dan diberi lambang/skor 7,00 bila memenuhi persyaratan minimal.7.Penilaian meliputi ranah kognitif atau aspek pengetahuan, psikomotor aspek keterampilan dan afektif aspek sikap.8.Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.9.Evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan.10.Buku rapor adalah buku yang berisikan laporan hasil belajar siswa yang meliputi ranah kognitif, psikomotor dan afektif yang ditujukan kepada siswa dan orang tuaD.Tujuan dan ManfaatAdapun tujuan dibutanya POS ini adalah untuk memberikan pedoman terhadap sekolah secara umun, dan khususnya guru dalam memutuskan naik atau tidak naiknya seorang siswa ke tingkat kelas berikutnya dalam satu jenjang pendidikan. Disamping itu POS ini bermanfaat untuk memberikan informasi kepada waraga sekolah tentang mekanisme penentuan kenaikan kelas, serta memberikan rambu-rambu tentang proses kenaikan kelas bagi wali kelas dan rapat majelis guru yang berpedoman pada petunjuk BSNP.E.Prosedur Kenaikan Kelas1.Kriteria kenaikan kelas ditentukan melalui rapat dewan pendidik2.Kenaikan kelas didasarkan pada penilaian hasil belajar pada semester dua, dengan pertimbangan SK/KD yang belum tuntas pada semester satu harus dituntaskan sampai mencapai KKM yang ditetapkan.Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti pembelajaran remedi.3.Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas ke kelas XI atau kelas XII, apabila yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran yang merupakan prasyarat dari Standar Kompetensi (SK) berikutnya.4.Peserta didik yang dinyatakan tidak naik kelas harus mengulang seluruh pelajaran di tingkat tersebut.5.Sekolah dapat menambah/menyesuaikan kriteria kenaikan kelas sesuai dengan karakteristik, kemampuan dan kebutuhan setiap sekolah.F.Mekanisme Penentuan Kenaikan Kelas1. Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun2. Siswa dinyatakannaik kelas,apabila yang bersangkutan telah mencapai kriteria ketuntasan minimal pada semua indikator, hasil belajar (HB), kompetensi dasar (KD), dan standar kompetensi (SK) pada semua mata pelajaran.3. Siswa dinyatakan harusmengulangdi kelas yang samabila:a) memperoleh nilai kurang dari kategori baik pada kelompok mata pelajaran agama dan akhlak muliab) Jika peserta didik tidak menuntaskan KD dan SK lebih dari 3 mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran sampai pada batas akhir tahun ajaran, danc) Jika karena alasan yang kuat, misal karena gangguan kesehatan fisik, emosi atau mental sehingga tidak mungkin berhasil dibantu mencapai kompetensi yang ditargetkan.4. Ketika mengulang di kelas yang sama,nilai siswa untuksemuaindikator, KD, dan SK yang ketuntasan belajar minimumnya sudah dicapai, minimal sama dengan yang dicapai pada tahun sebelumnya.G.Distribusi Kegunaan POSPOS ini ditujukan terhadap pihak-pihak berikut:1.KepalaSekolahMenengah Kejuruan (SMK) Negeri 8 Muaro Jambisebagai penanggung jawab2.Wakil Kepala SekolahBidang Kurikulum3.Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Masyarakat dan Industri4.Ketua Program Studi Keahlian5.Guru dan wali kelas.6.Siswa dan Orang Tua /Wali7.PengawasPembina SMK Negeri 8 Muaro Jambi8.Pengawas Mata Pelajaran Adaptif, Normatif, dan Produktif9.Dinas Pendidikan Kabupaten Muaro Jambi10.Pemangku Kepentingan (Stakeholder)/ Dunia Usaha/IndustriLainnyaH.Unsur-unsur yang menyetujuiDengan mengucapkan syukur kepada Allah YME dan terimakasih terhadap pihak pihak yang telah membantu dan bekerjasama dalam penyusunan POS Ketentuan Kenaikan Kelas SMKNegeri 8 MuaroJambi Menetapkan dan Memutuskan Pemberlakuannya sejak tanggal ditetapkan.Ditetapkan di : Muaro SebapoPada Tanggal : 10 Januari 2012

Unsur-Unsur Yang Menyetujui

1.Kepala Sekolah 2. Komite Sekolah 3. Perwakilan Orang Tua