SOP Rara

11
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) PROSEDUR TINDAKAN RS UNIVERSITAS MATARAM NUSA TENGGARA BARAT 2015 – 2016 BEDAH KIMIA Pengertian (Definisi) Pembedahan menggunakan bahan kimia yang diaplikasikan pada permukaan kulit. Indikasi Indikasi sesuai tipe kedalaman peel. Superfisial : Kerusakan kulit akibat matahari (kulit kusam, kerutan, keratosis), gangguan pigmentasi melasma, PIH, solar lentigen), akne yang menetap (+/-), ekstraksi komedo Medium :: photoagin g (kerutan/keriput), gangguan pigmentasi, skar atrofi superficial Dalam : photoaging berat, gangguan pigmentasi dan skar/parut Persiapan 1. Persetujuan tindak medik 2. Persiapan pasien (evaluasi priming), alat, petugas 3. Pencegahan infeksi sebelum tindakan 4. Anastesi dan tindakan Prosedur Tindakan 5. Siapkan peel di tempat yang sesuai; kepala pasien dielevasikan 45 derajat. Kulit dibersihkan dari lemak yang mengganggu absorbsi dengan alkohol/aseton. Oleskan petrolatum gel di ujung mata dan

description

sop

Transcript of SOP Rara

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) PROSEDUR TINDAKAN RS UNIVERSITAS MATARAM NUSA TENGGARA BARAT2015 2016

BEDAH KIMIA

Pengertian (Definisi)Pembedahan menggunakan bahan kimia yang diaplikasikan pada permukaan kulit.

IndikasiIndikasi sesuai tipe kedalaman peel.Superfisial : Kerusakan kulit akibat matahari (kulit kusam, kerutan, keratosis), gangguan pigmentasi melasma, PIH, solar lentigen), akne yang menetap (+/-), ekstraksi komedo Medium ::photoaging(kerutan/keriput), gangguan pigmentasi, skar atrofi superficial Dalam : photoaging berat, gangguan pigmentasi dan skar/parut

Persiapan1. Persetujuan tindak medik2. Persiapan pasien (evaluasi priming), alat, petugas3. Pencegahan infeksi sebelum tindakan4. Anastesi dan tindakan

Prosedur Tindakan5. Siapkan peel di tempat yang sesuai; kepala pasien dielevasikan 45 derajat. Kulit dibersihkan dari lemak yang mengganggu absorbsi dengan alkohol/aseton. Oleskan petrolatum gel di ujung mata dan bibir. Bahan kimia dioleskan dengan kapas lidi atau karet busa dengan lama kontak 2-3 menit. Bahan AHA perlu dinetralisasi dengan larutan natrium bikarbonat, bahan lain tidak perlu

Pasca Prosedur TindakanCuci tangan dan perawatan paska tindakan.

1. Kepustakaan1. Hexsel DM, Femandes JD, Hexset CL. Chemical peeling. Dalam: Nouri K (ed). Dermatologic surgery step by step. West Sussex: Wiley-Blackwell, 2013:217-222. 2. Rubin MG. Chemical peels. In: Procedures in cobmetic dermatology. Elsevier. 2006.3. Tanzi EL, Alster TS. Ablative lasers, chemical peels, and dermabrasion. Dalam Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Palle' AS, Leffell DJ, Wolf.

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) PROSEDUR TINDAKAN RS UNIVERSITAS MATARAM NUSA TENGGARA BARAT2015 2016

SKIN NEEDLING

Pengertian (Definisi)Tindakan rejuvenasi kulit dengan proses inflammatory healing dan platelet derived growth factor

Indikasi1. Skar atrofi/hipertrofi2. Wrinkle3. Stretchmarks4. Skin laxity

Persiapan1. Persetujuan tindak medik2. Persiapan pasien, alat, petugas3. Pencegahan infeksi sebelum tindakan

Prosedur TindakanTindakan skin healing pada daerah yang akan diterapi

Pasca Prosedur TindakanCuci tangan dan perawatan paska tindakan.

Kepustakaan1. Orentreich DS, Orentreich N. Subcutanous incisonless (subcision) surgery for the correction of depressed scars and wrinkles. Dermatol Sure 1995;21(6):543-92. Fernandes D. Upper lip treatment. Paper presented at the [SAPS Conference. Taipel, Taiwan, October 19963. Falabell AF, Falange V. Wound healing. Dalam: Fremkel FK, Woolley DT [Ed]. The biology of the skin. New York: Parthenon Publ Group, 20014. Kim SE, Koe DS, Lee AY, Moon HS. Medical conference presentation. Medical science Lab of the Dept of Dermatology at Eulji University School of Medicine and the Dept. Of Dermatology, School of Medicine at Dongguk University Dongguk University, 2005.5. Schwartz et al. http://www.dertnaroller.deCIT-findings.htrn. Abstract. keflections about collagen induction therapy (CIT). A hypothesis for the mechanism of action of collagen induction therapy (CIT) using microneedles. 1st. Ed. February 2006. 2nd Rev. January 2007

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) PROSEDUR TINDAKAN RS UNIVERSITAS MATARAM NUSA TENGGARA BARAT2015 2016

SUBSISI

Pengertian (Definisi)Tindakan pembebasan jaringan subkutis untuk perbaikan sikatriks hipotrofik dan kerutan

IndikasiSkar hipotrofik yang tertarik ke dermis

Persiapan1. Persetujuan tindak medik2. Persiapan pasien, alat, petugas3. Pencegahan infeksi sebelum tindakan4. Anastesi lokal dengan suntikan5.

Prosedur TindakanTindakan: aseptik kulit, jarum (18 G 1,5 inch Nokor Admix ) ditusukkan 90o atau secara horizontal sejajar permukaan kulit. Kemudian dilakukan gerakan memotong seperti kipas atau maju-mundur guna membebaskan permukaan kulit dari subkutis.

Pasca Prosedur TindakanDekontaminasi, cuci tangan, dan perawatan pascatindakan

Kepustakaan1. Alsufyani MA. Subcision: a further modification, an ever continuing process. Darmatology Research and Practice, 2012.2. Kucuktas M, Engin B, Kutlubay Z, Serdaroglu S. Subcision treatment of acne scars. Journal of the Turkish Academy of Dermatology, 2013; 7(3): 1-53. Sanchez M. Treatment of acne scars. Dalam: Nourl K. (ed). Dermatologic surgery step by step. West Sussex Wiley-Blackwell, 2013: 197-206

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) PROSEDUR TINDAKAN RS UNIVERSITAS MATARAM NUSA TENGGARA BARAT2015 2016

DERMABRASI DAN MIKRODERMABRASI

Pengertian (Definisi)Tindakan meratakan kulit secara mekanis, dalam mikrodermabrasi menggunakan silika

IndikasiKerusakan kulit akibat matahari, penuaan dini kulit, kelainan pigmentasi, parut superficial, parut akne vulgaris, tumor jinak kulit

Persiapan1. Persetujuan tindak medik2. Persiapan pasien, alat, petugas3. Pencegah infeksi sebelum tindakan4. Anastesi local.

Prosedur TindakanTindakan: aseptik kulit, pada dermabrasi dilakukan dengan diamond fraise putaran tinggi. Bila perlu kulit "dikeraskan" dahulu dengan kriogen supaya lebih mudah dikikis.

Pasca Prosedur TindakanDekontaminasi, cuci tangan dan perawatan pasca tindakan

2. Kepustakaan1. 6. Pada mikrodermabrasi menggunakan KristalAllemann 18, Hafber J. Dermabrasion. Dalam: Nouri K led). Dermatologic surgery step by step. West Sussex, Wiley-Blackwell, 2013: 207-2112. Kaminer MS, Dover JR, Arndt KA. Atlas of cosmetic surgery. Philadelphia: WB Saunders Company, 2009,3. Tanzi EL, Alster TS. Ablative lasers, chemical peels, and de,mabriasion. Palam Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Palley AS, Leffell DJ, Wolf K (eds). Fitzpatrick's dematology in general medicine, edisi ke-8. New York: Mc Graw-Hill, 2012.

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) PROSEDUR TINDAKAN RS UNIVERSITAS MATARAM NUSA TENGGARA BARAT2015 2016

BEDAH SEDOT LEMAK

Pengertian (Definisi)Tindakan pengambilan kumpulan jaringan lemak subkutis untuk keperluan tandur dan donor mesenchymal stem cells dan untuk menghilangkan lemak yang tidak dikehendaki.Peringatan : Pengambilan lemak Iebih dari 100 ml yaitu jumlah yang sesuai untuk kebutuhan tandur kulit dan mesenchymal stem cells, memerlukan Surat keterangan kualifikasi tambahan dari Kolegium Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin.

Indikasi Tandur lemak untuk rekonstruksi maupun mendapatkan danperbaikan contour tubuh, lipoma, lipodistrofi, hiperhidrosis aksilaris, rekonstruksi

Persiapan1. Persetujuan tindak medik2. Persiapan pasien, alat, petugas3. Pencegahan infeksi sebelum tindakan

Prosedur TindakanInjeksi bahan pengisi sesuai teknik masing-masing (linear threading, fanning, cross-hatching, serial puncture dan volumizing)

Pasca Prosedur TindakanDekontaminasi, cuci tangan, dan perawatan pasca tindakan

Kepustakaan1. Donofrio LM. Soft tissue augmentation. Dalam: Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Palley AS, Leffel DJ [Ed). Fitzpatrick's Dermatology In General Medicine, edisi ke-8. New York, McGraw-Hill, 2012:3044-30522. Vujevick J, Baumann L. Permanent fillers. Dalam: Nouri K, Leal-tOvxM S. Techniques in Dermatology Surgery. Edinburgh: Mosby2W3:259-803. Bisaccia E, Scarborough DA. The Columbia Manual of DermatDiogic Cosmetic Surgery. New York: McGrow4iifl, 2002Mariwalla K. Temporary fillers. Dalam: Nouri K (ed). Dermatologic surgery step by step. West Sussex: Wiley-Blackwell, 2013:259-285

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) PROSEDUR TINDAKAN RS UNIVERSITAS MATARAM NUSA TENGGARA BARAT2015 2016

. INJEKSI BAHAN PENGISI (FILLER)

Pengertian (Definisi)Tindakan pengambilan kumpulan jaringan lemak subkutis untuk keperluan tandur dan donor mesenchymal stem cells dan untuk menghilangkan lemak yang tidak dikehendaki.Peringatan : Pengambilan lemak Iebih dari 100 ml yaitu jumlah yang sesuai untuk kebutuhan tandur kulit dan mesenchymal stem cells, memerlukan Surat keterangan kualifikasi tambahan dari Kolegium Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin.

Indikasi Tandur lemak untuk rekonstruksi maupun mendapatkan danperbaikan contour tubuh, lipoma, lipodistrofi, hiperhidrosis aksilaris, rekonstruksi

Persiapan4. Persetujuan tindak medik5. Persiapan pasien, alat, petugas6. Pencegahan infeksi sebelum tindakan

Prosedur TindakanInjeksi bahan pengisi sesuai teknik masing-masing (linear threading, fanning, cross-hatching, serial puncture dan volumizing)

Pasca Prosedur TindakanDekontaminasi, cuci tangan, dan perawatan pasca tindakan

3. Kepustakaan1. Donofrio LM. Soft tissue augmentation. Dalam: Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Palley AS, Leffel DJ [Ed). Fitzpatrick's Dermatology In General Medicine, edisi ke-8. New York, McGraw-Hill, 2012:3044-30522. Vujevick J, Baumann L. Permanent fillers. Dalam: Nouri K, Leal-tOvxM S. Techniques in Dermatology Surgery. Edinburgh: Mosby2W3:259-803. Bisaccia E, Scarborough DA. The Columbia Manual of DermatDiogic Cosmetic Surgery. New York: McGrow4iifl, 20024. Mariwalla K. Temporary fillers. Dalam: Nouri K (ed). Dermatologic surgery step by step. West Sussex: Wiley-Blackwell, 2013:259-285