Sop Peraturan Labkes

9
PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 053 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN LABORATORIUM KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan Laboratorium Kesehatan di Provinsi Kalimantan Selatan, dipandang perlu menetapkan Standar Operasional Prosedur Pelayanan; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Standar Operasional Prosedur Pelayanan Laboratorium Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1956 Jo. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1958 tentang penetapan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1957 antara lain mengenai Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Selatan sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Tahun 1956 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1106); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844) ; 3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

description

Sop Peraturan Labkes

Transcript of Sop Peraturan Labkes

Page 1: Sop Peraturan Labkes

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN

NOMOR 053 TAHUN 2014

TENTANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN LABORATORIUM KESEHATAN

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan Laboratorium

Kesehatan di Provinsi Kalimantan Selatan, dipandang perlu menetapkan Standar Operasional Prosedur Pelayanan;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Standar Operasional Prosedur Pelayanan Laboratorium

Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1956 Jo. Undang-Undang

Nomor 21 Tahun 1958 tentang penetapan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1957 antara lain mengenai Pembentukan

Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Selatan sebagai

Undang-Undang (Lembaran Negara Tahun 1956 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1106);

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir

dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4844) ;

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5234);

Page 2: Sop Peraturan Labkes

- 2 -

5. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang

Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4593);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,

Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);

8. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan, dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-

undangan;

9. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 35 Tahun 2012 tentang Pedoman

Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi

Pemerintahan;

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang

Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 32);

11. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 5 Tahun

2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Lembaran Daerah

Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2008 Nomor 5);

12. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 6 Tahun

2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja

Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2008 Nomor 6)

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi

Kalimantan Selatan Nomor 1 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 6

Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja

Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012 Nomor 1);

13. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 5 Tahun

2011 tentang Pajak Daerah Provinsi Kalimantan Selatan

(Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011 Nomor 5);

14. Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 08 Tahun 2008

tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Badan Provinsi Kalimantan Selatan (Berita

Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2008 Nomor 14);

Page 3: Sop Peraturan Labkes

- 3 -

15. Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 048 Tahun

2009 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Unsur-unsur Organisasi Dinas Kesehatan, Balai Pelatihan Kesehatan,

Laboratorium Kesehatan, Balai Kesehatan Olah Raga

Masyarakat, Instalasi Gudang Farmasi dan Perlengkapan Kesehatan dan Unit Kewaspadaan dan Penanganan Krisis

Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan (Berita Daerah Provinsi

Kalimantan Selatan Tahun 2009 Nomor 48) ;

16. Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 025 Tahun

2012 tentang Pedoman Pembentukan Produk Hukum Daerah

di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Berita Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012 Nomor 29);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG STANDAR OPERASIONAL

PROSEDUR PELAYANAN LABORATORIUM KESEHATAN PROVINSI

KALIMANTAN SELATAN.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Provinsi Kalimantan Selatan.

2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan Perangkat Daerah sebagai

unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.

3. Gubernur adalah Gubernur Kalimantan Selatan.

4. Pasien/pelanggan adalah orang pribadi atau badan hukum yang ingin memeriksakan sampel patologis/lingkungan ke Laboratorium

Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan.

5. Pengujian Patologi adalah pengujian laboratorium kesehatan terhadap sampel yang berasal dari tubuh manusia untuk mengetahui kondisi

faal tubuh manusia, menegakkan diagnosa, dan monitoring terapi.

6. Pengujian Kimia Kesehatan adalah pengujian laboratorium kesehatan terhadap sampel yang berasal dari tubuh manusia dan atau

lingkungan untuk mengetahui unsur-unsur/senyawa yang ada di

dalam sampel yang berasal dari tubuh manusia /lingkungan.

7. Pengujian Mikrobiologi adalah pengujian laboratorium kesehatan

terhadap sampel yang berasal dari tubuh manusia dan atau

lingkungan untuk mengetahui terjadinya infeksi/kontaminasi dari

mikroorganisme kepada tubuh manusia atau lingkungan.

8. Standar Operasional Prosedur yang selanjutnya disingkat SOP adalah

serangkaian ketentuan tertulis yang dibakukan mengenai berbagai

proses penyelenggaraan administrasi pemerintahan.

Page 4: Sop Peraturan Labkes

- 4 -

9. Formulir Permintaan Pengujian Sampel dan Kaji Ulang Permintaan

yang selanjutnya disebut FPPS adalah formulir yang terdiri dari dua bagian yaitu halaman pertama yang berisi permintaan pengujian

sampel dan halaman kedua yang berisi identitas sampel, permintaan

pengujian, dan kaji ulang permintaan.

10. Laporan Hasil Uji Sementara yang selanjutnya disingkat LHUS

merupakan dokumen sementara yang menyajikan hasil pengujian

dan/atau pengukuran laboratorium dan informasi lainnya yang berkaitan dengan pengujian yang diisi oleh petugas laboratorium.

11. Laporan Hasil Uji yang selanjutnya disingkat LHU merupakan

dokumen resmi yang dikeluarkan oleh laboratorium yang menyajikan hasil pengujian dan/atau pengukuran laboratorium dan informasi

lainnya yang berkaitan dengan pengujian.

BAB II

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

Pasal 2

(1) Petugas loket menerima surat rujukan dari konsumen dan mengisi

FPPS berdasarkan data konsumen.

(2) Petugas loket menerima sampel baik yang diambil atau petugas laboratorium menerima dari konsumen.

(3) Petugas loket menghitung biaya pengujian, menerima pembayaran

biaya pengujian, dan mengisi buku induk. (4) Petugas Loket memverifikasi permintaan pengujian.

Pasal 3 Petugas sampling mengambil sampel dan melabeli sampel.

Pasal 4

(1) Penyelia mengkaji ulang permintaan dan mencatat di buku induk.

(2) Penyelia membuat LHUS.

Pasal 5

(1) Petugas laboratorium mempreparasi sampel. (2) Petugas laboratorium menganalisa sampel.

(3) Petugas laboratorium mengisi buku kerja dan mengisi LHUS.

Pasal 6

(1) Penyelia memverifikasi LHUS. (2) Penyelia mengisi buku ekspedisi dan menyerahkan LHUS pada petugas

pengolah data.

Page 5: Sop Peraturan Labkes

- 5 -

Pasal 7

Petugas Pengolah data mengetik LHU dan menyerahkan LHU ke Penyelia untuk diverifikasi.

Pasal 8

Penyelia menyerahkan LHU ke Manajer Teknik terkait untuk verifikasi dan Penandatanganan.

Pasal 9

Manajer Teknik menandatangani LHU dan menyerahkan ke petugas Tata

Usaha.

Pasal 10

Petugas Tata Usaha membungkus, mencap LHU, dan menyerahkan LHU ke petugas loket.

Pasal 11

Petugas loket menyerahkan LHU kepada konsumen.

Pasal 12

Format Standar Operasional Prosedur Pelayanan Laboratorium Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

BAB III

TATA KERJA

Pasal 13

(1) Setiap pejabat dan pelaksana Standar Operasional Prosedur Pelayanan Laboratorium Kesehatan di lingkungan Laboratorium Kesehatan

Provinsi Kalimantan Selatan, wajib menguasai, memahami, dan

melaksanakan sistem dan ketentuan yang berlaku dalam pelayanan Laboratorium Kesehatan.

(2) Setiap pejabat yang terlibat di dalam pelaksanaan Standar Operasional

Prosedur Pelayanan Laboratorium Kesehatan di lingkungan Laboratorium Kesehatan, wajib membangun komitmen tinggi untuk

mendukung pelaksanaannya.

(3) Setiap pejabat yang terlibat di dalam pelaksanaan Standar Operasional Prosedur Pelayanan Laboratorium Kesehatan di lingkungan

Laboratorium Kesehatan, wajib mengembangkan koordinasi dan kerja

sama maksimal dalam upaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas

pelayanan publik.

Page 6: Sop Peraturan Labkes

- 6 -

(4) Setiap pejabat yang terlibat di dalam pelaksanaan Standar Operasional

Prosedur Pelayanan Laboratorium Kesehatan di lingkungan Laboratorium Kesehatan, wajib memperhatikan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku dalam pelaksanaan tugas.

BAB IV

SARANA DAN PRASARANA

Pasal 14

(1) Untuk menunjang efisiensi dan efektivitas pelaksanaan Standar

Operasional Prosedur Pelayanan Laboratorium Kesehatan, dipandang perlu menyediakan sarana dan prasarana pendukung kegiatan sesuai

dengan kebutuhan.

(2) Sarana dan prasarana pendukung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dioperasionalkan secara khusus dalam Pelayanan Laboratorium

Kesehatan di lingkungan Laboratorium Kesehatan, secara efisien,

efektif, dan tepat waktu sesuai dengan standar waktu maksimal untuk setiap kegiatan maupun keseluruhan waktu pelayanan Laboratorium

Kesehatan.

BAB V KETENTUAN PENUTUP

Pasal 15

Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan

Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Kalimantan

Selatan.

Ditetapkan di Banjarmasin

pada tanggal 19 Agustus 2014

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

ttd

H. RUDY ARIFFIN

Diundangkan di Banjarbaru

pada tanggal 19 Agustus 2014

SEKRETARIS DAERAH PROVINSI

KALIMANTAN SELATAN,

ttd

MUHAMMAD ARSYADI

BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

TAHUN 2014 NOMOR 53

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

H. RUDY ARIFFIN

Page 7: Sop Peraturan Labkes

- 7 -

UNIT PELAYANAN LABORATORIUM KESEHATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Nomor SOP

Tanggal Pembuatan

Tanggal Revisi

Tanggal Efektif

Disahkan oleh

Nama SOP SOP Pelayanan Pengujian Laboratorium Kesehatan

Dasar Hukum : Kualifikasi Pelaksana :

1. Perda Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah

Provinsi Kalimantan Selatan.

2. Pergub Nomor 048 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Unsur-unsur

Organisasi Dinas Kesehatan, Balai Pelatihan Kesehatan, Laboratorium Kesehatan, Balai

Kesehatan Olah Raga Masyarakat, Instalasi Gudang Farmasi dan Perlengkapan Kesehatan dan

Unit Kewaspadaan dan Penanganan Krisis Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan

a. memahami dengan baik kegiatan yang harus dilakukan dalam menunjang tugas;

b. memahami dengan baik ketentuan yang berlaku dalam pelaksanaan kegiatan ;

c. memahami dengan baik peraturan perundang-undangan pelayanan laboratorium kesehatan ;

d. mempunyai komitmen tinggi untuk menyelasaikan setiap tahapan kegiatan tepat sasaran dan tepat waktu

Keterkaitan : Peralatan /Perlengkapan :

1.

2.

a. Peralatan Pengujian

b. Perangkat Komputer

c. Lemari Arsip

Peringatan : Pencatatan dan Pendataan :

SOP ini merupakan prosedur baku yang wajib dilaksanakan dalam pelayanan pemeriksaan

Laboratorium Kesehatan dan jika tidak dilaksanakan akan mengakibatkan ketidak pastian,

ketidaktransparanan, ketidaksinkronan, dan ketidaktepatan waktu serta kelambanan dalam

pelayanan pengujian Laboratorium Kesehatan .

a. dokumentasi pelayanan pengujian Laboratorium Kesehatan ;

b. dokumentasi/laporan monitoring dan evaluasi realisasi pelayanan pengujian Laboratorium Kesehatan.

NO AKTIVITAS

P E L A K S A N A MUTU BAKU

KETERANGAN Petugas Loket

Petugas

Sampling Penyelia

Petugas

Laborato

rium

Petugas

pengolah

Data

Manajer

Teknis

Petugas Tata

Usaha

Persyaratan &

Kelengkapan Waktu Output

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1. Menerima surat permintaan/surat

rujukan dari konsumen, menerima

sampel baik yang diambil/petugas

menerima dari konsumen serta

mengisi FPPS berdasarkan data dari Konsumen.

Surat rujukan, sampel

dan data pasien

5 menit

Surat

terdokumenta

si dan FPPS terisi

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR NOMOR 053 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN

LABORATORIUM KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN

SELATAN

Page 8: Sop Peraturan Labkes

- 8 -

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

2. Menghitung biaya pengujian,

menerima pembayaran biaya pengujian dan mengisi buku induk

Surat rujukan dan FPPS 5 menit Pembayaran

diterima,buku

induk terisi

3. Memverifikasi permintaan pengujian

Surat rujukan dan Buku induk

5 menit Surat rujukan terverifikasi

4. Mengambil dan melabeli sampel

Surat rujukan dan sampel

2 menit Sampel diambil

5 Mengkaji ulang permintaan dan

mencatat di buku induk.

Surat dan sampel 1 menit Tercatat di

buku induk

6. Membuat LHUS

Surat rujukan 5 menit Formulir

7. Melakukan Preparasi Sampel

Formulir dan Sampel

20

menit

Sampel

dipreparasi

8. Menganalisa Sampel Sampel 3 jam Sampel teranalisa

9. Mengisi buku kerja, mengisi LHUS Sampel 5 menit Buku

LHUS

10. Memverifikasi LHUS LHUS 20menit LHUS

terverifikasi

11. Mengisi buku ekspedisi,menyerahkan

LHUS pada petugas pengolah data.

LHUS 1 menit Buku

Formulir

12. Mengetik LHU dan menyerahkan LHU

ke penyelia untuk di verifikasi

LHUS 30 menit

Draf Laporan

13. Menyerahkan LHU ke Manajer Teknik

terkait untuk Verifikasi dan

penandatanganan.

Draft laporan 5 menit Draf laporan

terverifikasi

Page 9: Sop Peraturan Labkes

- 9 -

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

ttd

H. RUDY ARIFFIN

14. Menandatangani LHU dan

menyerahkan ke petugas tata usaha

Draft laporan 5 menit Buku

15. Membungkus, mencap LHU dan

menyerahkan LHU ke petugas loket.

Laporan Hasil Uji 2 menit Dicap dan

dibungkus

16. Menyerahkan LHU kepada konsumen Laporan Hasil Uji 1 menit Tanda terima