SOP Pengelolaan Limbah

2
SOP TEKNIK PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS IMUNISASI DI PUSKESMAS 1. Sasaran : a. Pelaksana 1) Koordinator Imunisasi b. Penanggungjawab 1) Kepala Puskesmas 2. TEKNIK PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS TAJAM a. Dengan Safety Box 1) Masukkan ADS bekas tanpa melakukan penutupan (recapping) langsung ke dalam safety box setiap selesai satu penyuntikan 2) Setelah penuh, safety box dan isinya kirim ke sarana kesehatan lain yang memiliki incinerator dengan suhu pembakaran minimal 1000 0 C atau yang memiliki alat pemusnah Carbonizer, dapat juga ditanam di dalam sumur galian yang kedap air (silo) atau needle pit yang lokasinya di dalam PUSKESMAS. b. Dengan Needle Cutter 1) Patahkan jarum dengan needle cutter pada setiap selesai satu penyuntikan. 2) Potongan jarum yang terkumpul di dalam wadah masukkan ke dalam safety box, proses penanganan selanjutnya seperti dijelaskan dalam penanganan menggunakan safety box. Atau masukkan ke dalam needle pit. 3) Disinfeksi Syringe bekas pakai dengan menggunakan larutan sodium hipoklorit 5% dan rendam selama 30 menit, bila syringe telah steril dapat didaur ulang. Langkah-langkah pembuatan needle pit : Buatlah lubang beton diameter 60 cm panjang 1 meter ataupun pipa PVC dengan diameter minimal 4 inchi panjang 3 meter. Untuk needle pit dengan lubang beton sepanjang 60 cm ditanam kemudian tutup dengan bahan beton tetapi sediakan lubang untuk memasukkan needle. Untuk needle pit dengan pipa PVC ditanam sepanjang 2,5 meter dan ditutup dengan dop ulir PVC yang sewaktu-waktu dapat dibuka bila akan memasukkan needle. c. Dengan Needle Burner 1) Musnahkan jarum dengan needle burner langsung, setiap selesai satu penyuntikan. 2) Syringe diproses seperti dijelaskan dalam penanganan dengan needle cutter.

description

d

Transcript of SOP Pengelolaan Limbah

SOP TEKNIK PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS IMUNISASI DI PUSKESMAS1. Sasaran :

a. Pelaksana1) Koordinator Imunisasib. Penanggungjawab1) Kepala Puskesmas2. TEKNIK PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS TAJAMa. Dengan Safety Box1) Masukkan ADS bekas tanpa melakukan penutupan (recapping) langsung ke dalam safety box setiap selesai satu penyuntikan2) Setelah penuh, safety box dan isinya kirim ke sarana kesehatan lain yang memiliki incinerator dengan suhu pembakaran minimal 1000 0C atau yang memiliki alat pemusnah Carbonizer, dapat juga ditanam di dalam sumur galian yang kedap air (silo) atau needle pit yang lokasinya di dalam PUSKESMAS. b. Dengan Needle Cutter1) Patahkan jarum dengan needle cutter pada setiap selesai satu penyuntikan.

2) Potongan jarum yang terkumpul di dalam wadah masukkan ke dalam safety box, proses penanganan selanjutnya seperti dijelaskan dalam penanganan menggunakan safety box. Atau masukkan ke dalam needle pit.3) Disinfeksi Syringe bekas pakai dengan menggunakan larutan sodium hipoklorit 5% dan rendam selama 30 menit, bila syringe telah steril dapat didaur ulang.

Langkah-langkah pembuatan needle pit :

Buatlah lubang beton diameter 60 cm panjang 1 meter ataupun pipa PVC dengan diameter minimal 4 inchi panjang 3 meter. Untuk needle pit dengan lubang beton sepanjang 60 cm ditanam kemudian tutup dengan bahan beton tetapi sediakan lubang untuk memasukkan needle. Untuk needle pit dengan pipa PVC ditanam sepanjang 2,5 meter dan ditutup dengan dop ulir PVC yang sewaktu-waktu dapat dibuka bila akan memasukkan needle.

c. Dengan Needle Burner1) Musnahkan jarum dengan needle burner langsung, setiap selesai satu penyuntikan.

2) Syringe diproses seperti dijelaskan dalam penanganan dengan needle cutter.

3) Hasil proses pemusnahan dengan needle burner dimasukkan ke dalam kantong plastik warna hitam, karena sudah tidak infeksius.

4) Bawa ke tempat penampungan sementara limbah domestik.