Sop Pengambilan Sampel

6
SOP PENGAMBILAN SAMPEL TUJUAN Mengetahui Teknik Pengambilan Darah Vena dengan tujuan untuk mendapatkan sampel darah vena yang baik dan memenuhi syarat untuk dilakukan pemeriksaan. PRINSIP Pembendungan pembuluh darah vena dilakukan agar pembuluh darah tampak jelas dan dengan mudah dapat ditusuk sehingga didapatkan sempel darah. PROSEDUR KERJA PERSIAPAN PASIEN Persiapan pasien dimulai saat seorang dokter merencanakan pemeriksaan laboratorium bagi pasien. Dokter dibantu oleh paramedis diharapkan dapat memberikan informasi mengenai tindakan apa yang akan dilakukan, manfaat dari tindakan itu, dan persyaratan apa yang harus dilakukan oleh pasien. Informasi yang diberikan harus jelas agar tidak menimbulkan ketakutan atau persepsi yang keliru bagi pasien. Pemilihan jenis tes yang kurang tepat atau tidak sesuai dengan kondisi klinis pasien akan menghasilkan interpretasi yang berbeda. Ketaatan pasien akan instruksi yang diberikan oleh dokter atau paramedis sangat berpengaruh terhadap hasil laboratorium; tidak diikutinya instruksi yang diberikan akan memberikan penilaian hasil laboratorium yang tidak tepat. Hal yang sama juga dapat terjadi bila keluarga pasien yang merawat tidak mengikuti instruksi tersebut dengan baik. Ada beberapa sumber kesalahan yang kurang terkontrol dari proses pra-analitik yang dapat mempengaruhi keandalan pengujian laboratorium, tapi yang hampir tidak dapat diidentifikasi oleh staf laboratorium. Ini terutama mencakup variabel fisik pasien, seperti latihan fisik, puasa, diet, stres, efek posisi, menstruasi, kehamilan, gaya hidup

description

saya suka denan ini

Transcript of Sop Pengambilan Sampel

Page 1: Sop Pengambilan Sampel

SOP PENGAMBILAN SAMPEL

TUJUAN

Mengetahui Teknik Pengambilan Darah Vena dengan tujuan untuk mendapatkan sampel darah vena yang baik dan memenuhi syarat untuk dilakukan pemeriksaan.

PRINSIP

Pembendungan pembuluh darah vena dilakukan agar pembuluh darah tampak jelas dan dengan mudah dapat ditusuk sehingga didapatkan sempel darah.

PROSEDUR KERJA

PERSIAPAN PASIENPersiapan pasien dimulai saat seorang dokter merencanakan pemeriksaan laboratorium bagi pasien. Dokter dibantu oleh paramedis diharapkan dapat memberikan informasi mengenai tindakan apa yang akan dilakukan, manfaat dari tindakan itu, dan persyaratan apa yang harus dilakukan oleh pasien. Informasi yang diberikan harus jelas agar tidak menimbulkan ketakutan atau persepsi yang keliru bagi pasien. Pemilihan jenis tes yang kurang tepat atau tidak sesuai dengan kondisi klinis pasien akan menghasilkan interpretasi yang berbeda. Ketaatan pasien akan instruksi yang diberikan oleh dokter atau paramedis sangat berpengaruh terhadap hasil laboratorium; tidak diikutinya instruksi yang diberikan akan memberikan penilaian hasil laboratorium yang tidak tepat. Hal yang sama juga dapat terjadi bila keluarga pasien yang merawat tidak mengikuti instruksi tersebut dengan baik.

Ada beberapa sumber kesalahan yang kurang terkontrol dari proses

pra-analitik yang dapat mempengaruhi keandalan pengujian

laboratorium, tapi yang hampir tidak dapat diidentifikasi oleh staf

laboratorium. Ini terutama mencakup variabel fisik pasien, seperti

latihan fisik, puasa, diet, stres, efek posisi, menstruasi, kehamilan,

gaya hidup (konsumsi alkohol, rokok, kopi, obat adiktif), usia, jenis

kelamin, variasi diurnal, pasca transfusi, pasca donasi, pasca

operasi, ketinggian. Karena variabel tersebut memiliki pengaruh yang

kuat terhadap beberapa variabel biokimia dan hematologi, maka

gaya hidup individu dan ritme biologis pasien harus selalu

dipertimbangkan sebelum pengambilan sampel.

Page 2: Sop Pengambilan Sampel

PERSIAPAN PENGUMPULAN SPESIMENSpesimen yang akan diperiksa laboratorium haruslah memenuhi persyaratan sebagai berikut :

Jenisnya sesuai jenis pemeriksaan

Volume mencukupi

Kondisi baik : tidak lisis, segar/tidak kadaluwarsa, tidak berubah

warna, tidak berubah bentuk, steril (untuk kultur kuman)

Pemakaian antikoagulan atau pengawet tepat

Ditampung dalam wadah yang memenuhi syarat

Identitas benar sesuai dengan data pasien

Sebelum pengambilan spesimen, periksa form permintaan laboratorium. Identitas pasien harus ditulis dengan benar (nama, umur, jenis kelamin, nomor rekam medis, dsb) disertai diagnosis atau keterangan klinis. Periksa apakah identitas telah ditulis dengan benar sesuai dengan pasien yang akan diambil spesimen.

Tanyakan persiapan yang telah dilakukan oleh pasien, misalnya diet, puasa. Tanyakan juga mengenai obat-obatan yang dikonsumsi, minum alkohol, merokok, dsb. Catat apabila pasien telah mengkonsumsi obat-obatan tertentu, merokok, minum alkohol, pasca transfusi, dsb. Catatan ini nantinya harus disertakan pada lembar hasil laboratorium.

PERALATANPeralatan yang digunakan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

bersih, kering tidak mengandung deterjen atau bahan kimia terbuat dari bahan yang tidak mengubah zat-zat dalam spesimen sekali pakai buang (disposable) steril (terutama untuk kultur kuman) tidak retak/pecah, mudah dibuka dan ditutup rapat, ukuran sesuai

dengan volume spesimen

ANTIKOAGULANAntikoagulan adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencegah pembekuan darah. Jenis antikoagulan yang dipergunakan harus disesuaikan dengan jenis pemeriksaan yang diminta. Volume darah yang ditambahkan juga harus tepat.

PEMILIHAN LOKASI PENGAMBILAN SPESIMENTentukan lokasi pengambilan spesimen sesuai dengan jenis spesimen yang diperlukan, seperti :

Page 3: Sop Pengambilan Sampel

Darah vena umumnya diambil dari vena lengan (median cubiti, vena cephalic, atau vena basilic). Tempat pengambilan tidak boleh pada jalur infus atau transfusi, bekas luka, hematoma, oedema, canula, fistula

Darah arteri umumnya diambil dari arteri radialis (pergelangan tangan), arteri brachialis (lengan), atau arteri femoralis (lipat paha).

Darah kapiler umumnya diambil dari ujung jari tengah atau jari manis tangan bagian tepi atau pada daerah tumit 1/3 bagian tepi telapak kaki pada bayi. Tempat yang dipilih untuk pengambilan tidak boleh memperlihatkan gangguan peredaran darah seperti sianosis atau pucat.

Spesimen untuk pemeriksaan biakan kuman diambil dari tempat yang sedang mengalami infeksi, kecuali darah dan cairan otak.

WAKTU PENGAMBILAN

Penentuan waktu pengambilan spesimen penting untuk diperhatikan.

Umumnya pengambilan dilakukan pada waktu pagi (ideal) Spesimen untuk kultur kuman diambil sebelum pemberian

antibiotik Spesimen untuk pemeriksaan GO diambil 2 jam setelah buang air

yang terakhir Spesimen untuk malaria diambil pada waktu demam Spesimen untuk mikrofilaria diambil pada tengah malam Spesimen dahak untuk pemeriksaan BTA diambil pagi hari setelah

bangun tidur Spesimen darah untuk pemeriksaan profil besi diambil pada pagi

hari dan setelah puasa 10-12 jam

PENGAMBILAN SPESIMEN

Hal-hal yang harus diperhatikan pada pengambilan spesimen adalah:

Tehnik atau cara pengambilan. Pengambilan spesimen harus dilakukan dengan benar sesuai dengan standard operating procedure (SOP) yang ada.

Cara menampung spesimen dalam wadah/penampung.

Seluruh sampel harus masuk ke dalam wadah (sesuai kapasitas), jangan ada yang menempel pada bagian luar tabung untuk menghindari bahaya infeksi.

Wadah harus dapat ditutup rapat dan diletakkan dalam posisi berdiri untuk mencegah spesimen tumpah.

Memindahkan spesimen darah dari syringe harus memperhatikan hal-hal seperti berikut :

Page 4: Sop Pengambilan Sampel

Darah harus segera dimasukkan dalam tabung setelah sampling.

Lepaskan jarum, alirkan darah lewat dinding tabung perlahan-lahan agar tidak terjadi hemolisis.

Untuk pemeriksaan kultur kuman dan sensitivitas, pemindahan sampel ke dalam media dilakukan dengan cara aseptik

Pastikan jenis antikoagulan dan volume darah yang ditambahkan tidak keliru.

Homogenisasi segera darah yang menggunakan antikoagulan dengan lembut perlahan-lahan. Jangan mengkocok tabung keras-keras agar tidak hemolisis.

Sumber-sumber kesalahan pada pengambilan spesimen darah :

Pemasangan turniquet terlalu lama dapat menyebabkan : Protein (termasuk enzim) , Ca2+, laktat , fosfat, dan Mg2+

meningkat pH menurun, hemokonsentrasi PPT dan APTT mungkin memendek karena pelepasan

tromboplastin jaringan ke dalam sirkulasi darah Pemompaan menyebabkan kalium, laktat, glukosa, dan Mg2+

meningkat, sedangkan pH menurun Pengambilan darah terlalu lama (tidak sekali tusuk kena) dapat

menyebabkan : trombosit dan fibrinogen menurun; PPT dan APTT

memanjang kalium, LDH dan SGPT/ALT meningkat

Pengambilan darah pada jalur infus dapat menyebabkan : natrium meningkat pada infus saline kalium meningkat pada infus KCl glukosa meningkat pada infus dextrose PPT, APTT memanjang pada infus heparine. kreatinin, fosfat, LDH, SGOT, SGPT, Hb, Hmt, lekosit,

trombosit, eritrosit menurun pada semua jenis infus Homogenisasi darah dengan antikoagulan yang tidak

sempurna atau keterlambatan homogenisasi menyebabkan terbentuknya bekuan darah.

Hemolisis dapat menyebabkan peningkatan K+, Mg2+, fosfat, aminotransferase, LDH, fosfatase asam total

PENANGANAN SPESIMEN

Identifikasi dan registrasi spesimen Seluruh spesimen harus diperlakukan sebagai bahan infeksius Patuhi cara pengambilan spesimen dan pengisian tabung yang

benar Gunakan sentrifus yang terkalibrasi Segera pisahkan plasma atau serum dari darah dalam tabung lain,

tempeli label Segera distribusikan spesimen ke ruang pemeriksaan

Page 5: Sop Pengambilan Sampel

PENYIMPANAN SPESIMEN

Penyimpanan spesimen dilakukan jika pemeriksaan ditunda atau spesimen akan dikirim ke laboratorium lain

Lama penyimpanan harus memperhatikan, jenis pemeriksaan, wadah dan stabilitasnya

Hindari penyimpanan whole blood di refrigerator Sampel yang dicairkan (setelah dibekukan) harus dibolak-balik

beberapa kali dan terlarut sempurna. Hindari terjadinya busa. Simpan sampel untuk keperluan pemeriksaan konfirmasi /

pengulangan Menyimpan spesimen dalam lemari es dengan suhu 2-8ºC, suhu

kamar, suhu -20ºC, -70ºC atau -120ºC jangan sampai terjadi beku ulang.

Untuk jenis pemeriksaan yang menggunakan spesimen plasma atau serum, maka plasma atau serum dipisahkan dulu baru kemudian disimpan.

Memberi bahan pengawet pada spesimen Menyimpan formulir permintaan lab di tempat tersendiri Waktu penyimpanan spesimen dan suhu yang disarankan :

Kimia klinik : 1 minggu dalam referigerator Imunologi : 1 minggu dalam referigerator Hematologi : 2 hari pada suhu kamar Koagulasi : 1 hari dalam referigerator Toksikologi : 6 minggu dalam referigerator Blood grouping : 1 minggu dalam referigerator