Sop Pembedahan Revisi
Click here to load reader
-
Upload
marinatarigan -
Category
Documents
-
view
52 -
download
22
Transcript of Sop Pembedahan Revisi
PANDUAN PENGELOLAAN PASIEN PEMBEDAHAN
BAB IBATASAN
BAB IIRUANG LINGKUP
BAB IIITATA LAKSANA
1. Tertib Pelaksana / Dokter Operator :
a. Penjadwalan operasi hanya dilakukan oleh dokter spesialis yang secara administratif terdaftar
berpraktek di RSIA Bunda Jakarta (memiliki izin praktek yang masih berlaku)
b. Dokter yang mengusulkan penjadwalan tindakan operasi dapat berpraktek di poliklinik RSIA Bunda
Jakarta atau tidak.
c. Dokter yang tidak memiliki izin berpraktek di RSIA Bunda Jakarta harus merujuk pada dokter setara
yang memiliki izin praktek sebagai tim operasi.
d. Tim penunjang operasi diatur melalui penjadwalan pengaturan kerja dan on call oleh pihak rumah
sakit.
e. Pada kondisi kedaruratan, tim operasi diusahakan tersedia selambatnya 30 menit dengan
menghadirkan tim dari dokter spesialis yang ada pada saat kejadian (berpraktek / visite) atau dokter
yang bertugas / on call yang dapat hadir sesuai waktu yang ditetapkan.
2. Tertib Administrasi :
a. Dokter yang menjadwalkan pasien untuk operasi harus mengisi blangko permohonan penjadwalan
operasi dan harus segera diserahkan kepada petugas administrasi penjadwalan selambatnya 1 hari
sebelum waktu penjadwalan.
b. Jika penjadwalan dapat dilakukan , petugas akan mengkonfirmasikan kepada dokter ybs bahwa
operasi dapat diselenggarakan.
c. Pada operasi berencana maka Dokter operator harus menyertakan / menyerahkan blangko Informed
consent tindakan pembedahan dan penetapan DPJP (Dokter Penanggung Jawab Perawatan) yang
telah diisi lengkap dan ditanda tangani oleh dokter, pasien dan keluarganya kepada petugas
penjadwalan.
d. Petugas penjadwalan akan mencatatkan rencana tindakan di buku register dan papan penjadwalan.
e. Pada kondisi kedaruratan, informed consent pembedahan dan penetapan DPJP dilakukan sebelum
tindakan dilaksanakan secara lisan dan diikuti oleh pernyataan tertulis oleh pihak keluarga dilakukan
oleh petugas pendaftaran
3. Tertib Prosedur Persiapan Pasien :
a. Pasien tindakan operasi berencana diharapkan masuk rumah sakit 1 hari sebelum penjadwalan
tindakan dan harus sudah melengkapi semua berkas pemeriksaan yang dibutuhkan termasuk
konsultasi spesialis lain sebelum masuk perawatan sesuai prosedur tindakan yang akan dilakukan.
b. Jika pemeriksaan penunjang atau konsultasi spesialis lain belum dilakukan, dapat terjadi perubahan
penjadwalan operasi bergantung perkembangan hasil pemeriksaan / konsultasi.
c. Pasien tindakan operasi yang memerlukan pembiusan / anestesi harus diyakini fungsi organ utama
jantung dan parunya baik dengan pemeriksaan EKG dan Rontgen thoraks khususnya bagi pasien
berusia diatas 35 tahun.
d. Dokter Operator harus menilai kembali kesiapan kondisi pasien selambatnya sesaat sebelum
dilakukan tindakan .
e. Kunjungan Dokter anestesi sebelum operasi (Pre Op visite) harus dilakukan pada pasien tindakan
operasi berencana untuk mengetahui kondisi pasien dan kelengkapan persiapan operasi. Dokter
Umum terlatih mempunyai kompetensi yang sama untuk menilai kondisi pasien sebagai perpanjangan
tangan dokter anestesi.
f. Tim operasi harus diyakini ketersediaannya sesuai jadwal melalui pengaturan dan komunikasi yang
baik petugas administrasi OK.
4. Tertib Penjadwalan :
a. Tindakan Operasi Elektif :
§ Pengaturan ruang operasi disesuaikan dengan kebutuhan ruang berdasarkan jenis
operasinya.
§ Jika operasi sejenis, fasilitas ruangan diberikan bagi mereka yang mendaftar terlebih dahulu.
§ Pengaturan waktu tidakan di satu ruang operasi diperkirakan sesuai lama operasi dalam jenis
tindakan tertentu pada umumnya.
§ Jeda waktu antar satu operasi dengan operasi lain selambatnya 30 menit untuk memberikan
kesempatan melakukan pemeliharaan ruang sesuai standar kebersihan dan keselamatan pasien .
§ Jadwal operasi elektif dapat diatur ulang jika pada waktu yang bersamaan dibutuhkan ruang
untuk tindakan operasi kedaruratan / cito atau ketenagaan yang tersedia masih dibutuhkan
menanggunglangi kedaruratan medik.
b. Tindakan Operasi Cito :
§ Prinsip pengaturan tindakan operasi Cito adalah mengupayakan keselamatan pasien melalui
tindakan operasi segera dan pembentukan tim cepat (< 30 menit).
Diupayakan penyelenggaraan tidak mengganggu penjadwalan, namun prioritas pemberian fasilitas untuk
menanggulangi kegawat daruratan lebih diutamakan.
BAB IVDOKUMENTASI
RUMAH SAKIT BUNDA
JAKARTAPEDOMAN KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT
PROSEDUR KEPASTIAN TEPAT LOKASI OPERASI
NOMOR DOKUMEN : 02/01/......
REVISI :----
HALAMAN :1 dari 2
PROSEDUR TETAP TANGGAL TERBIT :10 / 05 / 11
DITETAPKAN OLEH KEPALA RUMAH SAKIT
Dr. MIRTA WIDIA, MARS, MHKesPENGERTIAN Prosedur Kepastian Tepat Lokasi Operasi adalah :
Proses identifikasi dan pemberian tanda (marka) pada bagian / lokasi pembedahanyang dilakukan dokter operator sebelum pelaksanaan operasi.
TUJUAN Memberikan tanda lokasi operasi agar proses identifikasi organ saat operasi dapat dikenal.KEBIJAKAN Rumah sakit mendukung prosedur kerja yang diselenggarakan demi keselamatan
pasien. Pemberian tanda (marka) dilakukan oleh dokter operator bersama pasien dalam
kondisi sadar setelah melakukan asesmen ulang bersama. Pemberian tanda (marka) dilakukan atas organ atau bagian tubuh yang memiliki
dua sisi, segmentasi organ atau lebih dari satu bagian badan. Penandaan dilakukan dengan tinta artline / water proof, berupa Initial dari dokter
operatornya. Waktu penandaan (marka) dapat dilakukan di poliklinik, ruang perawatan atau
ruang Pra Operasi .
PROSEDUR Pemberian Tanda / Marka di Poliklinik:Pemberian tanda di poliklinik dilakukan jika waktu jadwal operasi sama dengan saatkunjungan poliklinik dilakukan. Persiapan : Lembar DPJP / Edukasi Pasien Lembar Informed Consent pembedahan Tinta artline water proof Lembar pengantar penjadwalan operasi
Pelaksanaan : Jika pada pemeriksaan pasien ditemukan indikasi pembedahan maka
pasien dan keluarga harus mendapatkan informasi yang jelas dari DPJP. Melalui proses edukasi pasien diajar melakukan asesmen bersama
bagaimana penyelesaian kesakitannya dan tindakan pembedahan yangharus dijalani serta alternatifnya.
Pasien diminta menanda tangani lembar Informed consent pembedahandan pernyataan penetapan DPJP.
Bersama pasien dilakukan penandaan / pemberian Marka pada lokasiyang akan dilakukan pembedahan jika memang diperlukan penandaan.
Penandaan dilakukan dengan tinta artline water proof berupa initial dokteroperator diatas lokasi pembedahan.
DPJP melengkapi lembar pengantar operasi . Pasien dan surat pengantar diserahkan kebagian pendaftaran rawat inap
dan pendaftaran pasien tindakan pembedahan di kamar operasi . Petugas akan melakukan identifikasi dan klarifikasi lokasi pembedahan
dan menuliskan dalam rekam medik sebagai informasi saat asesmenmasuk (sign in).
Pemberian Tanda (Marka ) di ruang perawatan Persiapan
Formulir Kunjungan Operasi Tinta artline water proof
Lembar Informed consent pembedahan Lembar DPJP
Pelaksanaan : Dokter DPJP melakukan Visitasi pra pembedahan untuk melakukan
asesmen kondisi pasien sebelumnya. Pasien diberikan informasi hasil pemeriksaan dan edukasi tentang
prosedur tindakan yang akan dilaksanakan serta pasien diberikankesempatan untuk bertanya / meminta penjelasan lebih lengkap.
Pasien menandatangani lembar Informed consent dan DPJP Bersama pasien dan dokter diberikan penandaan pada lokasi
pembendahan berupa pemberian marka initial dokter dengan tinta artlinewater proof .
Lokasi pembedahan didokumentasi dalam rekam medik dan diidentifikasidan verifikasi ulang ketika hand over di KO.
Pemberian Tanda ( Marka) di ruang Pra pembedahan Persiapan
Tinta artline water proof Lembar catatan terintegrasi rekam medik
Pelaksanaan Jika visitasi pra pembedahan tidak dilakukan oleh dokter operator, maka
kunjungan digantikan oleh dokter umum penanggung jawab ruangan /dokter umum jaga sehingga proses penandaan / marka tidak dapatdilakukan.
Dokter Operator wajib melakukan asesmen ulang kepada pasiennya diruang pra pembedahan.
Setelah melakukan asesmen ulang, wajib menginformasikan temuan hasilpemeriksaan kepada pasien.
Bersama pasien dan dokter operator ditetapkan lokasi pembedahan dandiberikan tanda dengan tinta artline waterproof.
Hasil asesmen dan penandaan didokumentasi dalam berkas rekam medikpada catatan terintegrasi / kunjungan pra persalinan.
Informasi penandaan lokasi pembedahan disampaikan saat Sign in danTime Out dilaksanakan.
UNIT TERKAIT Komite Medik / SMF dokter SpesialisPelayanan Medik SpesialisPelayanan KeperawatanPelayanan Poliklinik, Rawat Inap dan Kamar Operasi
DOKUMEN TERKAIT BPPRM pengisi rekam medikBerkas penjadwalan operasi Berkas bukti pelaksanaan edukasi dan pemberian informed consentBerkas RMLaporan Pembedahan
RUMAH SAKIT BUNDA
JAKARTAPEDOMAN KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT
PROSEDUR PENJADWALAN PASIEN UNTUK TINDAKAN OPERASI
NOMOR DOKUMEN : 02/01/......
REVISI :----
HALAMAN :1 dari 2
PROSEDUR TETAP TANGGAL TERBIT :10 / 05 / 11
DITETAPKAN OLEH KEPALA RUMAH SAKIT
Dr. MIRTA WIDIA, MARS, MHKesPENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. UNIT TERKAIT
DOKUMEN TERKAIT
RUMAH SAKIT BUNDA
JAKARTAPEDOMAN KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT
PROSEDUR PERSIAPAN PRA RAWAT
NOMOR DOKUMEN : 02/01/......
REVISI :----
HALAMAN :1 dari 2
PROSEDUR TETAP TANGGAL TERBIT :10 / 05 / 11
DITETAPKAN OLEH KEPALA RUMAH SAKIT
Dr. MIRTA WIDIA, MARS, MHKesPENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. UNIT TERKAIT
DOKUMEN TERKAIT
RUMAH SAKIT BUNDA
JAKARTAPEDOMAN KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT
PROSEDUR PENGELOLAAN PASIEN PRABEDAH
NOMOR DOKUMEN : 02/01/......
REVISI :----
HALAMAN :1 dari 2
PROSEDUR TETAP TANGGAL TERBIT :10 / 05 / 11
DITETAPKAN OLEH KEPALA RUMAH SAKIT
Dr. MIRTA WIDIA, MARS, MHKesPENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1.
UNIT TERKAIT
DOKUMEN TERKAIT
RUMAH SAKIT BUNDA
JAKARTAPEDOMAN KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT
PROSEDUR KUNJUNGAN PRA-ANESTESI
NOMOR DOKUMEN : 02/01/......
REVISI :----
HALAMAN :1 dari 2
PROSEDUR TETAP TANGGAL TERBIT :10 / 05 / 11
DITETAPKAN OLEH KEPALA RUMAH SAKIT
Dr. MIRTA WIDIA, MARS, MHKesPENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. UNIT TERKAIT
DOKUMEN TERKAIT
RUMAH SAKIT BUNDA
JAKARTAPEDOMAN KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT
PROSEDUR INDENTIFIKASI PASIEN DIRUANG PEMBEDAHAN(TEPAT PASIEN-TEPAT PROSEDUR-TEPAT LOKASI)
NOMOR DOKUMEN : 02/01/......
REVISI :----
HALAMAN :1 dari 2
PROSEDUR TETAP TANGGAL TERBIT :10 / 05 / 11
DITETAPKAN OLEH KEPALA RUMAH SAKIT
Dr. MIRTA WIDIA, MARS, MHKesPENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. UNIT TERKAIT
DOKUMEN TERKAIT
RUMAH SAKIT BUNDA PEDOMAN KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT
JAKARTA
PROSEDUR KESELAMATAN PASIEN DI KAMAR OPERASI( SIGN IN – TIME OUT – SIGN OUT)
NOMOR DOKUMEN : 02/01/......
REVISI :----
HALAMAN :1 dari 2
PROSEDUR TETAP TANGGAL TERBIT :10 / 05 / 11
DITETAPKAN OLEH KEPALA RUMAH SAKIT
Dr. MIRTA WIDIA, MARS, MHKesPENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. UNIT TERKAIT
DOKUMEN TERKAIT
RUMAH SAKIT BUNDA
JAKARTAPEDOMAN KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT
PROSEDUR KEPASTIAN TEPAT LOKASI OPERASI
NOMOR DOKUMEN : 02/01/......
REVISI :----
HALAMAN :1 dari 2
PROSEDUR TETAP TANGGAL TERBIT :10 / 05 / 11
DITETAPKAN OLEH KEPALA RUMAH SAKIT
Dr. MIRTA WIDIA, MARS, MHKesPENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. UNIT TERKAIT
DOKUMEN TERKAIT
RUMAH SAKIT BUNDA
JAKARTAPEDOMAN KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT
PROSEDUR KOMUNIKASI DALAM SERAH TERIMA PASIEN (HAND OVER)
NOMOR DOKUMEN : 02/01/......
REVISI :----
HALAMAN :1 dari 2
PROSEDUR TETAP TANGGAL TERBIT :10 / 05 / 11
DITETAPKAN OLEH KEPALA RUMAH SAKIT
Dr. MIRTA WIDIA, MARS, MHKesPENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. UNIT TERKAIT
DOKUMEN TERKAIT