Sop Pelayanan Konseling PASCA Test

5
PELAYANAN KONSELING PASCATES DI KLINIK VCT No. Dokumen 00/PWT/SPO/PKU No. Revisi 00 Halaman 1 dari 5 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur, Dr. irana oktavia Pengertian Pelayanan yang diberikan kepada klien yang beresiko tinggi terkena HIV. Tujuan 1. Klien mendapatkan hasil pemeriksaan test HIV dengan penjelasan implikasinya dari Konselor. 2. Klien mendapatkan dukungan sesuai dengan hasil tes. 3. Klien mendapat dukungan tindak lanjut. Kebijakan 1. KEPMENKES RI NO.1507/MENKES/SK/X/2005 Tentang Pedoman Pelayanan Konseling dan Test HIV/AIDS secara Sukarela. 2. KEPMENKES NO. 1285/MENKES/SK/X/2002 Tentang Pedoman Penanggulangan HIV/AIDS dan Penyakit Menular Seksual 3. Buku Pedoman Pelayanan Konseling dan Tes HIV/AIDS oleh DEPKES RI tahun 2004 Prosedur Alat dan bahan : 1. Ruangan sesuai standar (nyaman untuk 2 atau 3 orang 2. 1 meja dan 2 kursi yang diatur menurut huruf L

description

n

Transcript of Sop Pelayanan Konseling PASCA Test

STANDAR

PROSEDUROPERASIONAL

Tanggal Terbit

Ditetapkan

Direktur,

Dr. irana oktavia

PengertianPelayanan yang diberikan kepada klien yang beresiko tinggi terkena HIV.

Tujuan1. Klien mendapatkan hasil pemeriksaan test HIV dengan penjelasan implikasinya dari Konselor.2. Klien mendapatkan dukungan sesuai dengan hasil tes.3. Klien mendapat dukungan tindak lanjut.

Kebijakan1. KEPMENKES RI NO.1507/MENKES/SK/X/2005 Tentang Pedoman Pelayanan Konseling dan Test HIV/AIDS secara Sukarela.2. KEPMENKES NO. 1285/MENKES/SK/X/2002 Tentang Pedoman Penanggulangan HIV/AIDS dan Penyakit Menular Seksual3. Buku Pedoman Pelayanan Konseling dan Tes HIV/AIDS oleh DEPKES RI tahun 2004

ProsedurAlat dan bahan :1. Ruangan sesuai standar (nyaman untuk 2 atau 3 orang 2. 1 meja dan 2 kursi yang diatur menurut huruf L

3. Lemari file yang dapat dikunci

4. Lampu/penerangan yang cukup5. Sirkulasi udara yang baik dan cukup

6. Alat peraga yang minimal terdiri dari ; leaflet kesehatan tentang IMS dan HIV/AIDS, dildo, kondom, poster, stiker, alat peraga jarum suntik.

7. Buku registrasi

8. Formulir konseling yang di tes9. Formulir hasil testing dari laboratorium10. Formulir rujukan ke manajer kasus11. Ceklis konseling post test12. Alat tulis, kalender

13. Tissue, tempat sampah

Konseling pasca tes:

1. Konselor memanggil klien (dengan menyebutkan nomor registrasi) dan mempersilahkan masuk ruangan.

2. Konselor memperhatikan komunikasi non verbal saat klien memasuki ruang konseling3. Konselor mengkaji ulang secara singkat dan menanyakan keadaan umum pasien

4. Konselor memperlihatkan amplop hasil tes yang masih tertutup kepada klien.

5. Konselor menanyakan kesiapan klien untuk menerima hasil tes

Apabila klien menyatakan sudah siap/sanggup menerima hasil tes, maka Konselor menawarkan kepada klien untuk membuka amplop bersama Konselor.

Apabila klien menyatakan belum siap, Konselor memberikan dukungan kepada klien untuk menerima hasil dan beri waktu sampai klien menyatakan dirinya siap.

6. Konselor membuka amplop dan menyampaikan secara lisan hasil testing HIV.

7. Konselor memberi kesempatan klien membaca hasilnya.

8. Sediakan waktu yang cukup untuk menyerap informasi tentang hasil

Bila hasil positif:

1. Konselor menjelaskan dengan tenang arti hasil testing

2. Konselor memberikan kesempatan pada klien untuk mengendalikan emosinya dan memfasilitasi coping problem.

3. Setelah pasien cukup tenang dan konseling dapat dilanjutkan, Konselor menjelaskan beberapa informasi:

Pengobatan ARV

Kesehatan reproduksi dan kesehatan seksual

Menawarkan konseling pasangan

4. Konselor menawarkan secara rutin klien mengikuti pemeriksaan IMS dan manfaatnya.5. Untuk klien perempuan terdapat fasilitas layanan pemeriksaan kehamilan dan rencana penggunaan alat kontrasepsi bagi laki-laki dan perempuan.6. Memotivasi agar datang ke klinik untuk evaluasi awal secara medis.

7. Konselor dan klien menyepakati waktu kunjungan berikutnya, jika klien pada saat yang ditentukan klien tidak bisa hadir, disarankan untuk menghubungi Konselor untuk perjanjian berikutnya.

8. Konselor memberikan kesempatan kepada klien untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum diketahui dan memotivasi untuk didampingi MK.9. Jika tidak ada pertanyaan, sesi konseling ditutup dan Konselor mengisi form pasca konseling.

Bila hasil negatif:

1. Konselor mendiskusikan kemungkinan klien masih berada dalam periode jendela.

2. Konselor membuat kesimpulan dan gali lebih lanjut berbagai hambatan.3. Konselor memastikan klien paham dengan hasil tes dan pengertian periode jendela.

4. Menjelaskan kebutuhan untuk tes ulang dan pelayanan VCT bagi pasangan.

5. Menjelaskan upaya penurunan resiko yang dapat dilakukan.

6. Konselor memberikan kesempatan kepada klien untuk bertanya tentang hal yang belum diketahuinya.

7. Konselor memotivasi klien agar bersedia didampingi MK (Manajer Kasus) untuk mempertahankan perilaku yang aman.

8. Apabila tidak ada pertanyaan, sesi konseling ditutup dan Konselor membuat perjanjian untuk kunjungan berikutnya. Konselor mengisi form pasca konseling.

Unit Terkait Dokter konsultan HIV/AIDS Poliklinik VCT