SOP Echocardiography

13
SOP ECHOCARDIOGRAPHY NO TINDAKAN Dilakukan Ya Tidak A FASE PRA INTERAKSI 1. Membaca dokumentasi keperawatan. 2. Menyiapkan alat-alat : alat echocardiography, gel, tissu. 3. Mencuci tangan. B FASE ORIENTASI 1. Memberikan salam terapeutik, panggil klien dengan namanya. 2. Menjelaskan tujuan. 3. Menjelaskan prosedur tindakan. 4. Menanyakan keadaan pasien hari ini. 5. Mengevaluasi masalah pasien. C FASE KERJA 1. Membaringkan pasien pada satu sisi bagian tubuh atau punggung. 2. Menaruh cairan (jelly) khusus pada bagian atas probe dan letakkan diatas wilayah dada. 3. Mengambil gambar hati serta klep (valve) jantung dengan menggunakan gelombang suara

description

kmb

Transcript of SOP Echocardiography

Page 1: SOP Echocardiography

SOP ECHOCARDIOGRAPHY

NO TINDAKANDilakukan

Ya Tidak

A FASE PRA INTERAKSI

1. Membaca dokumentasi keperawatan.

2. Menyiapkan alat-alat : alat echocardiography,

gel, tissu.

3. Mencuci tangan.

B FASE ORIENTASI

1. Memberikan salam terapeutik, panggil klien

dengan namanya.

2. Menjelaskan tujuan.

3. Menjelaskan prosedur tindakan.

4. Menanyakan keadaan pasien hari ini.

5. Mengevaluasi masalah pasien.

C FASE KERJA

1. Membaringkan pasien pada satu sisi bagian

tubuh atau punggung.

2. Menaruh cairan (jelly) khusus pada bagian atas

probe dan letakkan diatas wilayah dada.

3. Mengambil gambar hati serta klep (valve)

jantung dengan menggunakan gelombang suara

Ultra-High-Frequency,pada penggunaan alat ini

tidak akan menggunakan sinar-X.

4. Pergerakan (denyut) dari jantung atau hati anda

dapat dilihat pada suatu layar video. Sebuah

video atau foto dapat membuat gambar dari

pergerakan (denyut) tadi. Anda dapat pula

mengamatinya pada saat test ini berlangsung,

dan biasanya mengambil waktu kurang lebih 15-

Page 2: SOP Echocardiography

20 menit.

a. Dalam test ini anda tak akan merasa sakit

dan tidak mempunyai efek samping.

5. Selanjutnya dokter akan memberitahukan hasil

pemeriksaan tersebut.

6. Gelombang suara tadi akan mengambil gambar

hati atau jantung anda secara jelas dan ketika

pemeriksaan telah selesai maka operator tadi

akan mencabut probe yang sebelumnya

digunakan untuk melihat pergerakan hati atau

jantung anda.

7. Setelah itu anda akan menunjukkan tanda-tanda

ingin batuk, sebagai tanda bahwa pemeriksaan

telah selesai.

D FASE TERMINASI

1. Evaluasi hasil tindakan.

2. Melakukan rencana tindakan lanjut.

3.Mengakhiri kegiatan dengan merapikan pasien

dan peralatan dikembalikan ketempat

semula.

4. Mencuci tangan.

5. Mendokumentasi hasil pemeriksaan fisik.

Jumlah

Page 3: SOP Echocardiography

ECHOCARDIOGRAPHY

A. PENDAHULUAN

1. Definisi Echocardiography

Ekokardiografi merupakan prosedur diagnostik yang menggunakan

gelombang suara ultra untuk mengamati struktur jantung dan

pembuluh darah, serta menilai fungsi jantung.

2. Anatomi jantung dan sistem konduksi

a.Anatomi Jantung

b.Sistem Konduksi Jantung

Sistem konduksi listrik jantung di awali dari sebuah implus

(rangsang) yang bertujuan untuk menstimulasi otot jantung untuk

berkontraksi. Aktivitas listrik ini dapat dilihat pada kardiak monitor

atau hasil perekaman  EKG (elektrokardiogram).

Page 4: SOP Echocardiography

Sinoatrial (SA) Node berlokasi  di bagian posterior atas dinding

atrium kanan. Merupakanpacemaker (pacu jantung ) utama pada

jantung. Normalnya memacu jantung dengan kecepatan 60-100 kali/

permenit. Ditempat lain, sebagai mekanisme pertahanan jika SA node

tidak berfungsi secara baik, Atrioventrikular (AV) node akan

mengambil alih pacu jantung dengan kecepatan 40-60 kali/menit.

Ritme ini biasa disebut Nodal rhytm atau juctional rhytm. Tubuh masih

dapat berfungsi secara adequate dengan kecepatan ritme tersebut. Jika

AV node tidak mampu untuk berfungsi dengan baik, ventrikel akan

mengambil alih dengan kecepatan denyut 20-40 kali/menit. Ketika

ventikel mengambil alih inilah yang disebut dengan irama jantung

derajat tiga atau complete heart block atau  ventricular escape

rhytm. Ventricular rhytm inilah yang menjadi kompensais akhir

jantung  bila mengalami kehilangan impulse yang berasal dari SA node

dan AV node. Dengan kecepatan denyut ventrikel (Ventricular Rate)

20-40 kali/menit, tidak dapat memenuhi kebutuhan oksigen tubuh

secara adequate sehingga seseorang dengan kondisi tersebut mulai

memperlihatkan ketidak adekuatan cardiac output (curah jantung)

seperti dyspnea (sesak nafas), perubahan tanda-tanda vital, dan

perubahan pada tingkat kesadaran. Sehingga perawatan medis

dibutuhkan untuk mengembalikan denyut jantung normal segera dan

sebisa mungkin.Normalnya setelah SA node menembakan implus

(rangsangan), implus akan berjalan melewati kedua atrium,

menstimulasi atrium untuk berkontraksi. Ini dikenal sebagai  atrial

systole. Kontraksi atrium ini mendorong darah keluar atrium dan

kedalam ventrikel yang berelaksasi selamaventricular diastole.

Selanjutnya implus berjalan turun dari atrium menuju  AV node dan

secara sekilas implus diperlambat . Selanjutnya implus berjalan turun

menuju bundle of his, yang terbagi menjadi cabang kiri dan kanan.

Dari sini implus dengan cepat berjalan melalui serabut Purkinje,

merangsang kedua ventrikel untuk berkontraksi. Kontaksi tersebut

dikenal sebagai ventricular systole.

Page 5: SOP Echocardiography

3. Elektrofisiologi sel otot jantung

Terdapat tiga ion penting dalam elektrofisiologi sel otot jantung yaitu :

1.     Kalium

2.     Natrium

3.     Kalsium

Terdapat beribu-ribu kanal ion yang merupakan jalan utama untuk

ion dapat berdifusi, dan kanal-kanal tersebut relative spesifik terhadap

ion-ion tertentu. Contohnya kanal natrium akan lebih utama dilalui

oleh ion natrium (Na+), kanal kalsium lebih utama akan dilalui oleh

ion kalsium (Ca++) dan begitu juga dengan kanal kalium lebih utama

akan dilalui oleh ion Kalium (K+). Terbuka dan tertutupnya pintu

gerbang dari kanal-kanal ion tersebut tergantung dari pada kondisi

transmembran.

Pada saat kanal tersebut terbuka maka ion akan mengalir melalui

membrane menurut perbedaan konsentrasi gradiennya, yaitu mengalir

dari konsentrasi yang tinggi menuju ke konsentrasi yang rendah.

Dalam keadaan istirahat sel otot jantung, permukaan luarnya hanya

bermuatan dan bagian dalamnya bermuatan negative.

Proses terjadinya perubahan muatan akibat rangsangan disebut

depolarisasi, setelah sel depolarisasi maka akan terjadi pengembalian

muatan ke keadaan semula yang disebut repolarisasi, dan

seluruhnrangkaian proses tersebut dinamakan aksi potensial.

Aksi potensial terdiri dari 5 fase, antara lain adalah :

1.     Fase 0

Merupakan fase depolarisasi, adalah penanjakan pertama dari

potensial istirahat (Resting potensial) sebagai akibat dari masuknya

natrium secara tiba-tiba ke dalam sel.

Page 6: SOP Echocardiography

2.     Fase 1

Adalah fase repolarisasi singkat yang terjadi sesaat setelah fase 0.

Fase ini disebabkan karena tertutupnya kanal natrium secara tiba-

tiba dan keluarnya kalium dari dalam sel.

3.     Fase 2

Adalah fase plateu dalam aksi potensial, fase ini terjadi secara

perlahan-lahan sebagai akibat masuknya kalsium ke dalam sel dan

fase ini sangat penting untuk mengatur kontraksi jantung.

4.     Fase 3

Adalah repolarisasi lebih lanjut setelah fase 2. Fase ini terjadi

karena tertutupnya kanal kalsium dan keluarnya kalium dari dalam

sel, sehingga mengurangi muatan positif di dalam sel.

5.     Fase 4

Adalah fase di antara kedua potensial aksi. Pada fase ini terjadi

redistribusi ion-ion ke keadaan sel istirahat, dimana bagian dalam

sel bermuatan negative dan bagian luar bermuatan positif.

4. Kertas hasil pemeriksaan echocardiography

Page 7: SOP Echocardiography

B. Indikasi

1. Penyakit katup jantung atau bagi pasien yang pada pemeriksaan fisik

ditemukan adanya bising jantung (mur-mur),

2. Kondisi dimana ada dugaan adanya penyakit jantung bawaan.

3. Valuasi kondisi Aorta.

4. Dugaan adanya hipertensi pulmonal, emboli paru, pembesaran jantung

pada pemeriksaan toraks foto atau pada pemeriksaan fisik, dugaan

adanya efusi perikard.

5. Gagal jantung.

6. Adanya aritmia, untuk menilai adanya faktor pencetus intrakardiak,

7. Evaluasi fungsi jantung pada pemakaian obat, sebagai guidance atau

pemandu dalam tindakan fungsi perikard, pemasangan alat pacu

jantung dan lain sebagainya.

C. Kontraindikasi

Pasien dengan penurunan kesadaran.

D. Tujuan pemeriksaan

1. Mengetahui batas-batas jantung 

2. mengetahui suara jantung

3. Mengetahui letak apeks jantung

E. Kegunaan pemeriksaan

1. Dapat mendeteksi gerakan otot-otot jantung baik yang normal maupun

abnormal.

2. Dapat mengidentifikasi berbagai kelainan struktur jantung termasuk

kelainan katup dan beberapa kebocoran (defek) di sekat-sekat jantung.

3. Dapat menvisualisasi keluar masuknya pembuluh darah yang normal

maupun abnormal

4. Mengetahui adanya penyakit jantung bawaan

5. Menilai fungsi jantung

6. Menilai kekuatan kontraksi otot-otot jantung

Page 8: SOP Echocardiography

7. Menilai adanya kelainan katup jantung

8. Menilai keadaan pembuluh darah koroner

9. Melihat terdapatnya thrombus

10. Mengetahui adanya infeksi jantung

11. Menilai adanya peradangan pada jantung

12. Mencari komplikasi pada jantung dari penyakit lain-lainnya (misalnya

infeksi virus,dll)

F. Persiapan alat

1. Menyiapkan alat echocardiography.

2. Menyiapkan gel.

3. Menyiapkan tissu.

G. Persiapan pasien

Tidak ada persiapan khusus yang dibutuhkan untuk USG jantung. Pasien

sebaiknya datang setelah makan atau minum seperti biasanya. Apabila

pasien mengkonsumsi obat-obatan rutin, pasien sebaiknya melanjutkan

untuk meminumnya seperti biasa, kecuali apabila Dokter memberikan

instruksi khusus. Pasien akan berada didalam lab ekokardiografi sekitar 45

menit hingga 1 jam.

H. Prosedur tindakan/urutan prosedur tindakan

1. Anda akan terbaring pada satu sisi bagian tubuh atau punggung.

2. Seorang operator akan menaruh cairan (jelly) khusus pada bagian atas

probe dan akan meletakkan diatas wilayah dada.

3. Dengan menggunakan gelombang suara Ultra-High-Frequency akan

menggambil gambar dari hati anda serta klep (valve) jantung anda,

pada penggunaan alat ini tak akan menggunakan sinar-X.

Page 9: SOP Echocardiography

4. Pergerakan (denyut) dari jantung atau hati anda dapat dilihat pada

suatu layar video. Sebuah video atau foto dapat membuat gambar dari

pergerakan (denyut) tadi. Anda dapat pula mengamatinya pada saat

test ini berlangsung, dan biasanya mengambil waktu kurang lebih 15-

20 menit.

5. Dalam test ini anda tak akan merasa sakit dan tidak mempunyai efek

samping.

6. Selanjutnya dokter akan memberitahukan hasil pemeriksaan tersebut.

7. Gelombang suara tadi akan mengambil gambar hati atau jantung anda

secara jelas dan ketika pemeriksaan telah selesai maka operator tadi

akan mencabut probe yang sebelumnya digunakan untuk melihat

pergerakan hati atau jantung anda.

8. Setelah itu anda akan menunjukkan tanda-tanda ingin batuk, sebagai

tanda bahwa pemeriksaan telah selesai.

I. Evaluasi setelah tindakan

Memonitor keadaan pasien.