SOP Baru_ Perbaikan 250408

download SOP Baru_ Perbaikan 250408

of 6

description

op

Transcript of SOP Baru_ Perbaikan 250408

BADAN PPSDM KESEHATAN

A.Pemberian Rekomendasi Pembukaan Institusi Pendidikan Kesehatan

1. Persyaratan

a. Surat permohonan rekomendasi dari Dirjen Pendidikan Tinggi Depdiknasb. Rekomendasi Dinas Kesehatan Propinsi

c. Statuta akademikad. Rencana Induk Pengembangan (RIP)e. Badan Hukum (Akte Notaris)

f. Studi Kelayakan:

Sumber Daya Manusia Laboratorium Buku Kepustakaan

Lahan Praktik

Referensi Bank

Kurikulum

Gedung dan Tanah

Nomor Pokok Wajib Pajak2. Biaya

Tidak dikenakan biaya

3. Uraian Kegiatan

a. Pemrakarsa mengajukan proposal ke Dirjen Dikti

b. Dirjen Dikti meminta rekomendasi dari Kepala Badan PPSDM Kesehatan dengan melampirkan proposal

c. Proposal diterima Tim Yandu Badan PPSDM Kesd. Sekretaris Tim Yandu memeriksa dan meneliti kelengkapan dokumen persyaratan

e. Apabila dokumen persyaratan tidak lengkap, maka proposal dikembalikan ke yang bersangkutan untuk dilengkapi.

f. Apabila dokumen persyaratan lengkap maka proposal akan ditelaah dan dibahas dalam rapat timg. Apabila hasil rapat tim menyatakan belum memenuhi persyaratan, maka berkas dikembalikan ke yang bersangkutanh. Apabila hasil rapat tim menyatakan sudah memenuhi persyaratan, maka dilaksanakan visitasi

i. Apabila hasil visitasi dinyatakan lulus dan memenuhi persyaratan, maka dapat diberikan rekomendasi

j. Apabila hasil visitasi dinyatakan tidak lulus dan tidak memenuhi persyaratan, maka rekomendasi tidak dapat diberikan

4. Waktu

Waktu yang dibutuhkan 3 (tiga) bulan

5. Penanggung Jawab

Kepala Badan PPSDM Kes

B.Pengajuan Akreditasi Pelatihan Pusat dan Propinsi1. Persyaratan

Komponen Akreditasi

a. Kurikulum lengkap dengan Garis-garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) yg meliputi sub komponen:

1) Tujuan

2) Materi

3) GBPP

4) Struktur Program

5) Metode

6) Alat Bantu

7) Evaluasi

b. Peserta meliputi Sub Komponen:

1) Kriteria peserta :

Persyaratan calon peserta

2) Efektifitas pelatihan :

Jumlah calon peserta dalam satu kelasc. Pelatihan meliputi sub komponen: Kriteria

1) Kemampuan kediklatan Profesionalisme

2) Kesesuaian keahlian (profesi) pelatih dengan materi yang diberikan

d. Penyelenggara pelatihan meliputi sub komponen:

1) Landasan hukum

2) Penyelenggara (ada Training of Course & Master Of Training)

Persyaratan Pengajuan Sertifikat Pelatihan

Surat permohonan diajukan pada saat pelatihan dan paling lambat 2 hari setelah pelatihan dimulai yang dilengkapi dengan:

a. Surat keterangan bahwa pelatihan terakreditasi

b. Kerangka acuan

c. Data peserta lengkap dengan biodatanya

2. Biaya

Tidak dikenakan biaya

3. Uraian Kegiatan

a. Penyelenggara pelatihan mengajukan usulan akreditasi kepada Tim Akreditasi Pelatihan 1 bulan sebelum pelatihan dilaksanakan dengan mengisi form akreditasi yang diberikan oleh Tim Akreditasi.

b. Tim Akreditasi pelatihan melakukan penilaian terhadap berkas yang diajukan oleh penyelenggara pelatihan.

c. Bila hasil penilaian mencapai nilai akreditasi, Tim akan memberikan umpan balik kepada penyelenggara sesuai dengan hasil penilaian paling lambat 1 minggu setelah berkas dinilai.

d. Pihak penyelenggara melakukan perbaikan dan mengirimkan kembali hasil perbaikan tersebut kepada Tim Akreditasi untuk dinilai ulang sampai batas waktu 1 minggu sebelum pelatihan

e. Bila hasil penilaian mencapai nilai akreditasi, akan diberikan surat keterangan bahwa pelatihan tersebut terakreditasi sesuai dengan katagori hasil penilaian.

4. Waktu

Waktu yang diperlukan 1 (satu) bulan

5. Penanggung Jawab

Tingkat Pusat : Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan SDM Kes

Tingkat Propinsi : Kepala Dinas Kesehatan Propinsi

C. Pengajuan Sertifikasi Pelatihan Pusat dan Propinsi1. Persyaratan

Komponen Sertifikasi

Surat permohonan dapat diajukan setelah pelatihan tersebut terakreditasi dan paling lambat 2 hari setelah pelatihan dimulai dengan melengkapi :1) Surat keterangan bahwa pelatihan terakreditasi2) Kerangka acuan 3) Data peserta lengkap dengan biodatanya4) Pas photo peserta latih

2. Biaya

Tidak dikenakan biaya

3. Uraian Kegiatan

a. Penyelenggara pelatihan mengusulkan sertifikat pelatihan kepada pengelola sertifikat pelatihan dengan melengkapi persyaratan yang ditentukan

b. Pengelola sertifikat pelatihan memproses berkas tersebut dan menerbitkan sertifikat untuk diserahkan ke penyelenggara pelatihan yang kemudian diserahkan ke peserta latih.

4. Waktu

Waktu yang diperlukan 1 (satu) minggu

5. Penanggung Jawab

Tingkat Pusat : Kepala Pusat Diklat SDM Kes

Tingkat Propinsi : Kepala Dinas Kesehatan Propinsi

D.Pengajuan Blangko Ijazah Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan1. Persyaratan

a. Surat Permohonan dari Dinas Kesehatan Provinsi b. Surat keputusan kepanitiaan ujian akhir program studi

c. Daftar nama peserta atau surat keputusan penetapan peserta ujian akhir program studi

d. Surat keputusan Mahasiswa Tk. I (diterbitkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi) dan Tk II dan III (ditetapkan oleh institusi pendidikan tenaga kesehatan)

e. Surat keputusan atau keterangan mengenai mahasiswa yang tidak naik tingkat, tidak lulus, pindah institusi dan putus sekolah / Drop Out (diterbitkan oleh institusii pendidik tenaga kesehatan)

f. Tanda Bukti pembayaran biaya pengganti cetak blangko ijazah melalui bank atau bendahara Penerima Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan. Besar biaya penggantian sebesar Rp. 7500,-/ijazah.g. Laporan Penggunaan blangko ijazah penerimaan sebelumnya

2. Uraian Kegiatan

a. Blangko ijazah diadakan secara terpusat oleh Badan PPSDM Kesehatan (Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan)

b. Pimpinan institusi pendidikan tenaga kesehatan mengajukan permintaan blangko ijazah 3 (tiga) bulan sebelum pengumuman lulus ujian ujian kepada Kepala Dinas Kesehatan provinsi setempat dengan tembusan ditujukan kepada Kepala Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan.

c. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi mengajukan surat permintaan blangko ijazah kepada Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan secara kolektif (rekapitulasi seluruh kebutuhan blangko ijazah institusi pendidikan tenaga kesehatan di wilayah kerjanya) untuk 1 tahun kalender akademik atau untuk masing-masing institusi pendidikan tenaga kesehatan, dengan tembusan disampaikan kepada institusi yang bersangkutan. Surat tersebut dilampirkan pula dokumen persyaratan dan dikirimkan selambatnya 2 (dua) bulan sebelum pengumuman kelulusan peserta ujian

d. Kepala Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan atau pejabat yang ditunjuk menyiapkan blangko ijazah dalam jumlah sesuai permintaan Dinas Kesehatan Provinsi setelah dilakukan pemeriksaan kelengkapan persyaratan dan penelitian kebenaran dokumen persyaratan

e. Blangko ijazah serta Berita Acara Serah Terima Blangko Ijazah dikirim oleh Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan kepada Dinas Kesehatan Propvinsi melalui jasa pelayanan pos berdasarkan permintaan Dinas Kesehatan Provinsi.

f. Seterimanya blangko ijazah dan berita acara, segera dilakukan pengecekan terhadap blangko ijazah yang diterima. Hasilnya dituangkan dalam berita acara Serah Terima Blangko Ijazah dan selanjutnya berita acara yang telah ditandatangani dikirim kembali ke Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatang. Blangko ijazah juga dapat diserahkan oleh Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan dan diterima langsung oleh pejabat Dinas Kesehatan Provinsi yang berwenang atau yang ditunjuk dengan menunjukkan surat tugas dari pejabat yang berwenang yang ditugaskan untuk mengambil dan menerima Blangko Ijazah serta menandatangani berita acara serah terima blangko ijazah.h. Dinas Kesehatan Provinsi segera melakukan serah terima blangko ijazah ke masing-masing institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan sesuai dengan kebutuhan institusi, dengan Berita Acara Serah Terima Blangko Ijazah

3. Biaya

Tidak dikenakan biaya

4. Waktu

Waktu yang diperlukan 3 (tiga) bulan.

5. Penanggung Jawab : Kepala Pusat Pendidikan Tenaga KesehatanE. Pemberian Beasiswa Tugas belajar di lingkungan Departemen Kesehatan 1. Persyaratan

a. Pegawai negeri Sipil (PNS) yang melakukan tugas atau bekerja dalam upaya / sarana kesehatanb. Sudah mempunyai masa kerja sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun setelah pengangkatan sebagai PNS dan bagi peserta tegas belajar lanjutan, setelah kembali bertugas minimal 2 (dua) tahun setelah tugas belajar terdahulu.c. Batas maksimal usia:

1) Jenjang pendidikan D III

: 40 tahun

2) Jenjang pendidikan D IV s.d. S3: 45 tahun3) Khusus fungsional dosen, peneliti, dan widyaiswara, untuk jenjang pendidikan S2 dan S3

: 50 tahun

d. Latar belakang pendidikan minimal berdasarkan jenjang pendidikan

1)D IV dan S1

: memiliki ijazah D III

2)S2

: memiliki ijazah D IV atau S1

3)S3

: memiliki ijazah S2

e. Pangkat/golongan minimal berdasarkan jenjang pendidikan

1) D IV dan S1

: memiliki pangkat / golongan Pengatur / II/c

2)S2

:memiliki pangkat / golongan Penata Muda / III/a

f. Bagi PNS daerah telah melalui proses persetujuan di lingkungan Pemerintah Daerah

g. Bagi peserta tugas belajar luar negeri, calon peserta telah memiliki nilai kemampuan bahasa Inggris TOEFL minimal 550 (Paper-based) atau IELTS dengan nilai rata-rata 6,52. Uraian Kegiatan

a. Pengajuan usulan 1) Pimpinan unit kerja/organisasi mengajukan usulan calon peserta tugas belajar disertai kelangkapan berkas yang dipersyaratkan kepada:

Unit Utama Depkes (Pejabat Eselon I), bagi unit kerja dan UPT di lingkungan unit utama tersebut

Unit Utama Depkes (Pejabat Eselon I), bagi UPT Pusat yang berada di daerah dengan menyampaikan tembusan kepada Kepala Dinas Kesehatan Propinsi setempat

Dinas Kesehatan Propinsi, bagi unit kerja di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota, unit kerja di lingkungan Dinas Kesehatan Propinsi serta UPTD di wilayah tersebut.

2) Pengajuan usulan calon peserta tersebut telah disusun berdasarkan peringkat

3) Seluruh kelengkapan dokumen persyaratan kepada a) Unit Utama Depkes (untuk calon peserta dan UPT yang berada dibawahnya dan untuk lingkungan Itjen Depkes, Setjen Depkes, Ditjen Depkes, lingkungan Badan PPSDM Kes, dan lingkungan Badan Litbang); b) Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota selaku pelaksana seleksi administrasi, untuk selanjutnya di-review di masing-masing propinsi. Koordinasi dilakukan dengan Badan PPSDM Kesehatan c.q. Pusren-gun SDM Kesehatanb. Proses seleksi administrasi

Seleksi administrasi dilakukan dengan cara meneliti kelengkapan berkas dan kesesuaiannya dengan ketentuan yang berlaku dan dilakukan hanya 1 (satu) kali setiap tahunnya

c. Seleksi akademik

1) Peserta yang telah lulus seleksi administrasi dapat mengikuti seleksi akademik pada institusi pendidikan yang telah diusulkan pada satu institusi pendidikan cadangan dalam satu tahun akademik yang sama.

2) Calon peserta tugas belajar diperkenankan mengikuti seleksi akademik maksimum 2 (dua) kali setiap tahunnya3) Peserta wajib melaporkan hasil seleksi akademik dan menyerahkan surat keterangan lulus sesuai batas waktu yang telah ditetapkan kepada Kepala Dinas Kesehatan Propinsi / Unit Utama

d. Seleksi administrasi ulang

Bagi calon peserta tugas belajar yang lulus seleksi administrasi tetapi tidak lulus seleksi akademik atau belum masuk ke dalam daftar peserta tugas belajar cadangan, dapat diusulkan kembali pada tahun berikutnya tanpa perlu mengirimkan kelengkapan berkas administrasi (sesuai tercantum pada butir dokumen pendukung)e. Penetapan peserta

1) Atas nama Kepala Badan PPSDM Kesehatan, kepala Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan meminta kelengkapan berkas usulan calon peserta tugas belajar dari Unit Utama dan Dinas Kesehatan Propinsi yang telah lulus seleksi akademik.2) Sekretaris Jenderal, Inspektorat jenderal, para Direktur Jenderal, dan para Kepala Badan merekemendasikan kepada Sekretaris Itjen, para Sekretaris Ditjen, Sekretaris Badan, Kepala Biro, dan Kepala Pusat untuk menindaklanjuti / melengkapi berkas usulan calon peserta tugas belajar dari masing-masing unit utama yang telah lulus seleksi akademik.3) Bagian / Bidang terkait di lingkungan Sekretariat Itjen, Sekretariat Ditjen, Sekretariat Badan, Kepala Biro, dan Kepala Pusat menghimpun kelengkapan berkas calon peserta tugas belajar SDM Kesehatan dan menyampaikan kepada atasannya.

4) Dinas Kesehatan Propinsi meminta Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan UPT dibawahnya untuk menindaklanjuti atau melengkapi berkas usulan calon peserta tugas belajar yang telah lulus selesai akademik di masing-masing unit kerjanya.5) Sekretaris Itjen, para Sekretaris Ditjen, Sekretaris Badan, Kepala Biro dan Kepala Pusat serta Kepala Dinas Kesehatan Propnsi mengkoordinasikan kelengkapan berkas calon peserta tugas belajar di masing-masing unit kerjanya

6) Kepala Bidang Tugas Belajar dan Evapor Pusren-gun SDM Kesehatan menyiapkan bahan perumusan rancangan penetapan peserta tugas belajar SDM Kesehatan

7) Tim yang telah ditunjuk (yang terdiri dari pengelola tubel unit utama) melakukan verifikasi hasil rumusan rancangan penetapan peserta tugas belajar SDM Kesehatan

8) Kepala Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan mengkoordinasikan pemantapan hasil rumusan rancangan penetapan peserta tugas belajar SDM Kesehatan dengan Unit Utama Depkes dan Dinas Kesehatan Propinsi9) Kepala badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan memberikan arahan dan pertimbangan dalam penyusunan rancangan Surat Keputusan Peserta Tugas belajar SDM Kesehatan10) Kepala Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan serta Biro Hukum dan Organsasi menyempurnakan rancangan Surat Keputusan Peserta Tugas belajar SDM Kesehatan

11) Atas nama menteri Kesehatan, Sekretaris Jenderal Departemen Kesehatan menerbitkan Surat Keputusan Peserta Tugas belajar SDM Kesehatan

3.Biaya

Tidak dikenakan biaya

4. Waktu

Waktu yang diperlukan 6 (enam) bulan.

5. Penanggung Jawab : Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM KesehatanPAGE 6